bab 2 landasan teori 2.1 teori umum 2.1.1 internet · tersebut dapat saling berkomunikasi. jadi...

29
8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori umum 2.1.1 Internet 2.1.1.1 Pengertian Internet Pengertian Internet menurut Greenstein dan Vasarheyli (2002, p6) adalah infrastruktur yang sangat unik dimana tidak dimiliki oleh setiap orang. Internet adalah jaringan dari jaringan , Internet berkembang dari waktu ke waktu dan selalu berevolusi Menurut Febrian (2001, p20), Internet adalah suatu jaringan antar komputer yang saling dihubungkan. Media penghubung tersebut bisa melalui kabel, kanal satelit maupun frekuensi radio, sehingga komputer-komputer yang terhubung tersebut dapat saling berkomunikasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa internet merupakan suatu jaringan yang berisi kumpulan informasi yang tersebar diseluruh dunia yang saling terhubung satu dengan yang lainnya. 2.1.1.2 Sejarah Internet Menurut McLeod (2001, pp73-74), asal muasal Internet dapat ditelusuri ke tahun 1979, ketika pemerintah AS membentuk suatu jaringan yang dinamakan ARPANET. Tujuan ARPANET, suatu produk dari Advanced Research Projects Agency, adalah

Upload: leanh

Post on 26-Mar-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

8

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori umum

2.1.1 Internet

2.1.1.1 Pengertian Internet

Pengertian Internet menurut Greenstein dan Vasarheyli

(2002, p6) adalah infrastruktur yang sangat unik dimana tidak

dimiliki oleh setiap orang. Internet adalah jaringan dari jaringan ,

Internet berkembang dari waktu ke waktu dan selalu berevolusi

Menurut Febrian (2001, p20), Internet adalah suatu

jaringan antar komputer yang saling dihubungkan. Media

penghubung tersebut bisa melalui kabel, kanal satelit maupun

frekuensi radio, sehingga komputer-komputer yang terhubung

tersebut dapat saling berkomunikasi.

Jadi dapat disimpulkan bahwa internet merupakan suatu

jaringan yang berisi kumpulan informasi yang tersebar diseluruh

dunia yang saling terhubung satu dengan yang lainnya.

2.1.1.2 Sejarah Internet

Menurut McLeod (2001, pp73-74), asal muasal Internet

dapat ditelusuri ke tahun 1979, ketika pemerintah AS membentuk

suatu jaringan yang dinamakan ARPANET. Tujuan ARPANET,

suatu produk dari Advanced Research Projects Agency, adalah

9

untuk memungkinkan personil militer dari periset sipil bertukar

informasi yang berkaitan dengan hal-hal militer. Itu adalah

jaringan pertama untuk memperlihatkan kemampuan transmisi

data dalam bentuk paket dari komputer ke komputer.

ARPANET masih ada, bahkan bersama dengan dua

jaringan lain CSNET (Computer Science Network) dan NSFNET

(National Science Foundation Network), ARPANET membentuk

apa yang sekarang dikenal sebagai internet.

Ketika seseorang meminta data dari internet, permintaan

itu berpindah dari komputer ke komputer diseluruh jaringan

hingga mencapai lokasi tempat data itu tersimpan. Tanggapannya

mengikuti jalur komputer ke komputer yang sama kembali

keorang yang membuat permitaan itu.

Selama tahun 1970-an, pekerjaan di ARPANET terdiri

dari menghubungkan berbagai jaringan dan memgembangkan

perangkat lunak antar jaringan yang diperlukan. Selama awal

tahun 1980-an , jaringan itu lalu dikenal sebagai internet, dan

selama periode ini perusahaan-perusahaan bisnis mulai

menggunakan dari workstation dan jaringan lokal.

2.1.1.3 Aplikasi internet

Dalam menggunakan internet terdapat berbagai aplikasi

yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna, yakni : (Oetomo et al,

2003, p17),

10

a) Email

Merupakan suatu jenis layanan internet yang berupa surat

menyurat secara elektronik. Dengan email perusahaan dapat

mengirim atau menjawab berita kepada konsumennya

dimanapun berada. Keuntungan dari layanan ini adalah

perusahaan dapat menjalin hubungan yang lebih dekat dan

cepat tanpa mengenal batas waktu serta menghemat biaya.

b) Usenet

Usenet merupakan BBS (Bulletin Board Service) yang

berbasis pesan yang sangat besar yang mengijinkan

perusahaan dapat ikut berperan dalam berdiskusi tentang

produk yang dihasilkan baik tentang dampaknya maupaun

manfaat yang dapat diperoleh.

c) Newsgroup

Merupakan Usenet yang dibagi menjadi banyak mewsgroup

berdasarkan topik-topik diskusi. Newgroup merupakan

sarana konferensi elektronik jarak jauh bagi para pemakai.

d) FTP (File Transfer Protocol)

Merupakan suatu protokol yang memungkinkan perusahaan

dan konsumen berkomunikasi secara interaktif denagn

komputer-komputer lain yang terhubung dalam internet.

e) Multimedia (WWW)

11

World Wide Web (WWW) dapat diakses secara langsung

dan memiliki alamat spesifik yang dikenal denagn URL

(Universal Resources Locators).

URL digunakan dengan menggunakan software web

browsing untuk mengalokasi dan mengakses informasi yang

ada di World Wide Web. World Wide Web adalah suatu

aplikasi yang dibuat berdasarkan konsep hypertext yang

sangat mirip denagn text biasa, dengan beberapa kata atau

kalimat yang dihubungkan pada dokumen lain sehingga

ketika kata atau kalimat tersebut dipilih maka akan muncul

dokumen lain yang dapat berupa penjelasan dari kata atau

kalimat tersebut.

f) Internet Fax

Adalah aplikasi pengiriman fax melalui internet yang mudah

digunakan dengan biaya pengiriman fax yang dihitung

sebagai biaya lokal. Selain biaya komunikasi yang murah

aplikasi internet fax ini dapat juga secara otomatis

mengirimkan ke sejumlah alamat fax yang telah tersimpan

dalam memori komputer sebelumnya.

g) Internet Telephony

Merupakan suatu aplikasi yang memungkinkan pengguna

berbicara melalui internet kebeberapa personal komputer

diseluruh dunia yang di lengkapi dengan peralatan penerima

dengan biaya koneksi internet biasa.

12

2.1.2 Pengertian World Wide Web (WWW)

Menurut McLeod (2001, p75), World Wide Web adalah ruang

informasi di internet tempat dokumen-dokumen hypermedia disimpan

dan dapat diambil melalui suatu skema alamat yang unik.

Menurut Ramakrishnan dan Gehrke (2000, p643), WWW adalah

kumpulan dari websites yang dapat diakses melalui internet. Websites

yang sering disebut situs merupakan kumpulan dari dokumen-dokumen.

URL mengacu pada alamat dari suatu web, yang terdiri dari

(McLeod, 2001, p75-76):

a) Protocol, adalah satu set standar yang mengatur komunikasi data,

HTTP adalah protocol untuk hypertext, dan huruf-huruf itu adalah

singkatan dari Hypertext Transport protocol. Nama protocol dalam

huruf kecil, dan diikuti oleh titik dua (:) dan dua garis miring (//)

b) Domain name, adalah website tempat webpage disimpan. Nama itu

dapat memiliki titik-titik (disebut dot). Tiga huruf terakhir dari

domain name menyatakan jenis web site; edu

(pendidikan/education), com (komersial/commercial), dan gov

(pemerintah/goverment) adalah yang paling sering dipakai. Domain

name diikuti oleh satu garis miring.

c) Path dapat mengidentifikasi suatu accont tertentu di website dan

hypertext markup language (HTML). HTML adalah kode program

yang menciptakan hypertext links, dan titik dalam huruf kecil.

13

2.2 Teori Khusus

2.2.1 Customer Relationship management(CRM)

2.2.1.1 Pengertian CRM

CRM adalah proses mengumpulkan informasi untuk

meningkatkan pengertian dan pemahaman tentang bagaimana

mengatur suatu hubungan organisasi dengan pelanggannya.

Secara garis besar, CRM adalah suatu strategi bisnis yang

menggunakan teknologi informasi untuk menyediakan perusahaan

yang terintegrasi, dapat dipercaya, dan mempunyai pemahaman

yang luas terhadap pelanggan dalam menjaga dan

mengembangkan hubungan yang menguntungkan antara kedua

belah pihak (Zikmund et al, 2003, p3).

Menurut Kalakota dan Robinson (2001, p172), CRM

adalah suatu fungsi yang terintegrasi dari strategi penjualan,

pemasaran, dan pelayanan yang bertujuan untuk meningkatkan

pendapatan dari kepuasan pelanggan.

Menurut Kincaid (2003, p41), CRM didefinisikan sebagai

strategi dalam menggunakan informasi, proses, teknologi dan

orang untuk memberdayakan hubungan antara perisahaan denagn

pelanggan (penjualan,pemasaran, pelayanan terintegrasi, dan

dukungan) yang bergantung pada aksi terkoordinasi ayng meliputi

seluruh perusahaan.

Jadi, CRM dapat disimpulkan sebagai usaha yang

dilakukan perusahaan dalam mengutamakan pelanggannya,

14

dengan tujuan mendapatkan kesetiaan dari pelanggan yang

menguntungkan.

2.2.1.2 Tahapan –Tahapan CRM

Menurut Kalakota dan Robinson (2001, p174), tahapan

dalam CRM dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu:

1. Mendapatkan pelanggan baru (Acquiring)

Perusahaan mendapatkan pelanggan baru dengan

mempromosikan produk dan jasa yang terbaik yang dimiliki.

Perusahaan menentukan batasan bidang bisnisnya untuk

focus inovasi dan kenyamanan. Nilai yang dapat diberikan

adalah penawaran produk terbaik yang didukung dengan

layanan yang terbaik pula.

2. Meningkatkan keuntungan dari pelanggan yang ada

(Enhancing)

Perusahaan meningkatkan hubungan denagn pelanggannya

melalui up-selling dan cross-selling, sehinggan

meningkatkan jangkauan relasi tersebut. Nilai yang dapat

diberikan adalah harga jual yang lebih rendah.

3. Mempertahankan pelanggan yang berpotensi (Retaining)

Mempertahankan pelanggan harus berfokus pada pelayanan

yang sesuai dan spesifik, bukan mengenai keinginan pasar,

tetapi keinginan pelanggannya. Nilai yang dapat diberikan

15

adalah penawaran jalinan relasi yang proaktif sesuai dengan

ketertarikan masing-masing individu.

2.2.1.3 Tujuan CRM

Menurut Kalakota dan Robinson (2001, p173), tujuan dari

CRM adalah sebagai berikut:

Memanfaatkan hubungan yang telah ada untuk meingkatkan

pendapatan. Perusahaan harus mengutamakan dan

memaksimalkan hubungan dengan pelanggan sehingga

dapat menghasilkan keuntungan. Cara yang dilakukan

meliputi mengidentifikasi kebutuhan, menarik perhatian dan

mempertahankan pelanggan yang potensial.

Memanfaatkan informasi yang terintegrasi untuk

memberikan pelayanan terbaik. Pengaturan informasi yang

terstruktur untuk memudahkan, memberi keleluasaan, dan

memberikan pelayanan yang cepat pada kebutuhan

pelanggan. Hal ini juga berarti menyederhanakan proses

pengambilan informasi dan menghemat waktu. Pengaturan

ini sangat dibutuhkan bagi perusahaan dengan skala

pelanggan yang besar.

Memperkenalkan alur proses dan produsen yang konsisten

dan dapat ditiru sejalan dengan perkembangan komunikasi,

maka semakin banyak karyawan yang terlibat dalam

16

transaksi pelanggan, hal ini menyebabkan perusahaan harus

memperbaiki konsistensi proses dan prosedural.

Jadi, tujuan CRM adalah untuk menjalin hubungan dengan

pelanggan yang memberikan keuntungan yang signifikan

bagi perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, semua

pihak dalam organisasi harus dapat bekerja sama dengan

baik, menyususn program yang inovatif dan kreatif

2.2.1.4 Manfaat CRM

Menurut Tunggal (2000, p11), manfaat CRM adalah:

Meningkatkan pendapatan

Dengan terjalinnya hubungan yang lebih baik, pengaturan

sistem demi kepuasan pelanggan, maka volume penjualan

akan meningkat.

Mendorong kesetiaan pelanggan

Semua titik kontak yang penting untuk kepuasan pelanggan

ynag telah diatur dan dikelola sdemikian rupa mendorong

timbulnya kesetiaan pelanggan. Pelanggan yang telah

mencapai tingkat kesetiaan akan menganjurkan perusahaan

atau merek tersebut pada orang lain dilingkungannya.

Mengurangi biaya

Dengan penggunaan teknologi contohnya pada web, kita

dapat menghemat biaya dengan jangkauan penjualan

17

internasional. Selain itu teknologi juga dapat digunakan

untuk menampung semua keluhan pelanggan, lalu dapat

dibuat suatu aplikasi yang dapat menjawab

permasalahan/keluhan yang sering diajukan itu secara

otomatis tanpa harus memperkerjakan karyawan.

Meningkatkan efisiensi operasional

Dengan adanya suatu aplikasi yang dapat menjawab

pertanyaan yang sering diajukan, akan meningkatkan

efisiensi operasional, mudah membuat laporan tentang

pelanggan dan aktivitasnya, lalu dari laporan tersebut dapat

dibuat suatu fungsi analisis dan prediksi kebutuhan dan

keinginan pelanggan.

Peningkatan Time To Market

Memungkinkan kita membawa produk kepasar dengan lebih

cepat dengan informasi pelanggan yang lebih baik.

2.2.1.5 Kemampuan CRM

Menurut Kalakota dan Robinson (2001, pp181-187),

kemampuan utama dari CRM adalah:

1. Cross-selling dan Up-selling

Perusahaan harus menciptakan hubungan yang lebih erat

dengan pelanggan dengan berusaha memenuhi kebutuhan

pelanggan dengan produk atau jasa komplemen.

18

2. Direct Marketing dan Fulfillment

Pemasaran langsung dan pemenuhan permintaan berarti

menjual dengan baik dan mengirimkan pesanan pelanggan

secara tepat. Pemenuhan permintaan pelanggan yang efektif

adalah dengan menyediakan informasi yang banyak kepada

pelanggan dan calon pelanggan secara cepat, mudah dan

efisiensi.

3. Customer Service dan Support

Dapat mengatur dan menyelesaikan permintaan layanan dari

pelanggan dan juga mendapatkan informasi detail yang

dibutuhkan mengenai pelanggan. Tujuannya adalah agar

dapat menyelesaikan permasalahan pelanggan dengan

efektif dan efisien.

4. Field Service

Operasi layanan dilapangan adalah perpanjangan layanan

pelanggan yang dilakukan jika permasalahan tidak dapat

diselesaikan lewat telepon dan membutuhkan pengiriman

personil atas barang secara fisik kepada pelanggan.

5. Retention Management

Menggunakan sumber daya perusahaan yang terbatas untuk

pelanggan yang menguntungkan dengan cara segmentasi

pelanggan berdasarkan tipe layanan yang didaftarkan dan

juga histori transaksi.

19

2.2.1.6 Komponen dari CRM

Menurut Kalakota dan Robinson (2001, p118), komponen

CRM terdiri dari 3 (tiga) yaitu :

1. Sales

Sales atau penjualan merupakan salah satu model yang

digunakan untuk menerapkan CRM. Akivitas yang

termasuk penjualan ini adalah Cross-selling dan Up-

Selling. Pada Cross-selling dan Up-Selling ini dibutuhkan

suatu software yang mampu untuk membatasi calon

pelanggan, melakukan penjelajahan terhadap kontak-

kontak yang pernah terjadi, memberikan sikap yang baik.

Alternatif software yang digunakan, yaitu dapat

menjadwalkan sales call, menjaga laporan-laporan tentang

aktivitas penjualan, melakukan pengecekan akan status

pesanan pelanggan, dan mengintegrasikan software

inventory serta dukungan terhadap pelanggan yang

berguna untuk mempelajari bagaimana produk dapat

memenuhi harapan pelanggan.

2. Marketing

Marketing atau pemasaran adalah salah satu aktivitas yang

dilakukan sebelum aktivitas penjualan berlangsung.

Aktivitas disini meliputi pengenalan produk atau jasa

melalui iklan-iklan, yang diharapkan dapat mempengaruhi

pikiran calon pelanggan, mempersiapkan pelanggan yang

20

potensial dengan informasi-informasi yang menjual hingga

akhirnya pelanggan memutuskan membeli produk atau

jasa tersebut.

3. Customer Service

Customer Service atau layanan konsumen adalah fasilitas

yang disediakan perusahaan untuk melayani kebutuhan

informasi dan lainnya, keluhan, pertanyaan-pertanyaan,

dan lainnya yang berhubungan denagn hubungan

pelanggan. Layanan konsumen memberikan kemampuan

untuk mengatur dan mengelola pelanggan yang

mempunyai masalah denagn sebuah produk atau layanan

dan memberikan solusi dari masalah yang dihadapi.

2.2.1.7 Pendekatan CRM

Menurut Moore dan Moore (2005, pp7-8), pendekatan

pada CRM terdiri dari 4 (empat ) tahap, yaitu :

Analisis : Kajian menyeluruh dalam perusahaan mengenai

informasi apa yang diperoleh tentang konsumen, produk,

dan jasa apa yang dibutuhkan atau diinginkan. Kemudian

data yang terkumpul dapat disusun dengan tepat terlebih

dahulu.

21

Integrasi : Pengumpulan informasi mengenai konsumen

dari semua saluran yang berbeda yang digunakan

perusahaan

Pembaruan : Untuk menghindari konsumen mengulang

detil-detil mereka bilamana mereka mengirimkan pesanan

baru atau bila ditransfer dari satu karyawan perusahaan ke

karyawan lain, maka perlu dicatat dan diperbaharui.

Antisipasi : Perusahaan perlu menggunakan informasi

yang telah mereka kumpulkan untuk mengantisipasi

permintaan, denagn memiliki arsip mengenai sejarah

perdaganagn konsumen, perusahaan juga harus dapat

memperkirakan produk dan jasa apa ayng kemungkinan

akan dibeli di masa mendatang

2.2.1.8 Jenis Aplikasi CRM

Menurut Seybold (2002, p6), jenis aplikasi CRM yang

dapat digunakan terdiri dari 3 (tiga), yaitu :

1. Aplikasi Customer-Facing

Aplikasi CRM Customer-Facing ini adalah contact center,

sales force automation, dan field service. Dikatakan

sebagai “Customer-Facing“ karena penjualan, pelayanan

dan contact center sesungguhnya mewakili interaksi

22

dengan pelanggan. Aplikasi CRM Customer-Facing,

mendukung staff.

2. Aplikasi Customer-Touching

Disebut aplikasi Customer-Touching karena pelanggan

berinteraksi secara langsung dengan aplikasi dibandingkan

dengan melalui wakil perusahaan. Seluruh aplikasi

Customer-Touching membiarkan pelanggan membantu

diri mereka.

3. Aplikasi Customer-Centric Intelligence

Aplikasi analisis yang manganalisis hasil dari proses

operasional. Hasil ini dapat digunakan untuk

meningkatkan efisiensi dan efektifitas dari aplikasi

operasional CRM. Aplikasi ini mencakup fungsi level

tinggi yaitu : Data Ware-housing, reporting, dari analytic

application.

2.2.1.9 Manfaat CRM

2.2.1.9.1 Bagi Perusahaan

Manfaat yang diperoleh dari sistem CRM bagi

perusahaan adalah (Zikmund et al, 2003, p6):

Customer Focus

Customer Focus berarti bahwa perusahaan siap

untuk menampilkan proses pembelian dari sisi

pelanggan, untuk menjaga perasaan pelanggan, dan

23

menyenangkan pelanggan dengan informasi dan

perhatian yang besar.

Customer Rentention

Customer Rentention berarti bahwa perusahaan

memuaskan pelanggan dan menawarkan berbagai

transaksi agar pelanggan dapat kembali dan

mengulang transaksi dengan perusahaan yang sama.

Share of Customer

Share of Customer berarti bahwa perusahaan ingin

mempersilahkan para pelanggannya untuk

berbicara langsung agar perusahaan dapat menjual

produk dan jasa yang lain kepada pelanggannya.

Long-term profitability

Long-term profitability merupakan keuntungan

jangka panjang yang dapat dicapai jika perusahaan

telah memenuhi customer focus, mempertahankan

pelanggan yang loyal, dan berbagai pelanggan

dengan jumlah yang besar (greater share of

customer).

2.2.1.9.2 Bagi Pelanggan

Pelanggan juga mendapat manfaat dari sistem

CRM (Zikmund et al, 2003, p6):

24

Continuity

Continuity diperoleh dari hubungan secara terus-

menerus dengan penjual yang sama untuk

memudahkan proses pembelian. Continuity secara

tidak langsung menciptakan hubungan atau

pertalian yang stabil. Jika perusahaan dapat dengan

konsisten menemukan kebutuhan pelanggan, maka

continuity dapat memperbaiki layanan untuk

mempermudah resiko persoalan dengan pemasok

baru.

Contact point

Contact point merupakan metode interaksi, seperti

telepon, e-mail, point-of-purchase, customer

service desk, atau mail, untuk penamaan yang lebih

banyak. Sistem CRM yang efektif menyediakan

contact point, atau touch point, dimana pelanggan

dapat berkomunikasi dan menjelaskan kebutuhan

mereka, sehingga memungkinkan organisasi untuk

mendengarkan lebih banyak kebutuhan pelanggan.

Personalization

Personalization merupakan organisasi untuk

mengetahui pelanggan melalui nama, pembelian

rutin yang dilakukan secara normal, dan dapat

25

meramalkan kebutuhan pelanggan untuk produk

lain sebaik mungkin, misalnya perusahaan dapat

mengirimkan reminder kepada pelanggannya ntuk

membeli hadiah ulang tahun untuk event-event

tertentu, seperti perayaan ulang tahun.

2.2.2 Electronic Customer Relationship Management (E-CRM)

Menurut Oetomo et al (2003, p149), e-CRM adalah suatu usaha

mengelola relasi antara perusahaan dengan pelanggan dalam rangka

peningkatan loyalitas pengkonsumsian produk-produk yang diproduksi

oleh perusahaan dengan memanfatkan peralatan elektronik seperti TV,

Radio, Telepon, dan Internet.

CRM tidak hanya membahas mengenai teknologi semata, tetapi

juga bagaimana sebuah perusahaan dapat mempertahankan pelanggannya

denagn menggunakan factor pendukung berupa teknologi. Dimana e-

CRM juga memadukan sales, marketing, dan service strategi untuk

memberikan value perusahaan dengan memperlakukan pelanggan secara

individual serta menempatkan pelanggan sebagai fokus utama. Dengan

fokus pelanggan, dan menghasilkan kepuasan pelanggan yang pada

akhirnya memperoleh customer loyalty, hal ini akan memberikan nilai

pada hubungan antara pelanggan dengan perusahaan untuk kepentingan

pelanggan.

26

2.3 Unified Modeling Language (UML)

2.3.1 Sejarah UML

Pada akhir tahun 80-an dan awal tahun 90-an, sudah banyak

terdapat metode pemodelan berorientasi objek yang digunakan pada

industri-industri, diantaranya Booch Method, Object Modeling Technique

(OMT) yang diperkenalkan oleh James Rumbaugh, dan Object-Oriented

Software Engineering (OOSE) yang diperkenalkan oleh Ivar Jacobson.

Keberadaan berbagai metode tersebut justru menjadi masalah

utama dalam pengembangan sistem berorientasi objek, karena dengan

banyaknya metode pemodelan objek yang digunakan akan membatasi

kemampuan untuk berbagi model antar proyek dan antar tim pengembang.

Hal tersebut disebabkan oleh berbedanya konsep masing-masing metode

pemodelan objek sehingga menghambat komunikasi antara anggota tim

dengan user yang berujung pada banyaknya kesalahan atau error pada

proyek. Dikarenakan masalah-masalah tersebut, maka diperlukanlah

suatu standarisasi penggunaan bahasa pemodelan.

Pada tahun 1994, Grady Booch dan James Rumbaugh bekerja

sama dan menyatukan metode pengembangan berorientasi objek mereka

dengan tujuan untuk menciptakan sebuah sistem pengembangan

berorientasi objek yang standar. Pada tahun 1995 Ivar Jacobson ikut

bergabung dengan mereka dan ketiganya memusatkan perhatian untuk

menciptakan sebuah bahasa pemodelan objek yang standar, bukan lagi

berkonsentrasi pada metode atau pendekatan berorientasi objek.

Berdasarkan pemikiran ketiga tokoh tersebut, maka akhirnya pada tahun

27

1997 bahasa pemodelan objek standar Unified Modeling Language (UML)

versi 1.0 mulai diperkenalkan kepada masyarakat luas.

UML bukan merupakan metode untuk mengembangkan sistem,

melainkan hanya berupa notasi yang kemudian pada saat ini diterima

dengan luas sebagai bahasa pemodelan objek yang standar. Object

Management Group (OMG) mengadopsi UML pada bulan November

1997 dan sejak saat itu terus mengembangkannya berdasarkan pada

kebutuhan dunia industri. Pada tahun 2004, telah diluncurkan UML versi

1.4 dan pada saat itu juga OMG telah mulai merencanakan

pengembangan UML versi 2.0 (Mathiassen et al, 2000, pp330-331).

2.3.2 Notasi UML

Notasi (Mathiassen et al, 2000, p334) adalah bahasa textual dan

graphical untuk menggambarkan sebuah sistem dan konteksnya yang

diformalisasikan secara terpisah. Tujuannya adalah untuk

menyederhanakan komunikasi dan dokumentasi. Notasi UML (Unified

Modelling Language) yang digunakan, yaitu:

2.3.2.1 Class Diagram

Class Diagram menggambarkan struktur objek dari sistem.

Class diagram menunjukkan class objek yang membentuk sistem

dan hubungan struktural diantara class objek tersebut (Mathiassen

et al., 2000, p336). Terdapat tiga jenis hubungan antar class yang

28

biasa digunakan dalam class diagram (Whitten et al., 2004,

pp455-459). Ketiga jenis hubungan tersebut antara lain:

1. Asosiasi

Asosiasi merupakan hubungan statis antar dua objek atau

class. Hubungan ini menggambarkan apa yang perlu

diketahui oleh sebuah class mengenai class lainnya.

Hubungan ini memungkinkan sebuah objek atau class

mereferensikan objek atau class lain dan saling

mengirimkan pesan.

2. Generalisasi (atau Spesialisasi)

Dalam hubungan generalisasi, terdapat dua jenis class, yaitu

class supertype dan class subtype. Class supertype atau

class induk memiliki atribut dan behavior yang umum dari

hirarki tersebut. Class subtype atau class anak memiliki

atribut dan behavior yang unik dan juga memiliki atribut

dan behavior milik class induknya. Class induk merupakan

generalisasi dari class anaknya, sedangkan class anak

merupakan spesialisai dari class induknya.

3. Agregasi

Agregasi merupakan hubungan yang unik dimana sebuah

objek merupakan bagian dari objek lain. Hubungan agregasi

tidak simetris dimana jika objek B merupakan bagian dari

objek A, namun objek A bukan merupakan bagian dari

objek B. Pada hubungan ini, objek yang menjadi bagian dari

29

objek tertentu tidak akan memiliki atribut atau behavior dari

objek tersebut.

-End1 -End2

Class association aggregation

. .

Generalization cluster

Gambar 2.1 Simbol – simbol Class Diagram (Mathiassen et al, 2000, p337)

2.3.2.2 Activity Diagram

Menurut Mathiassen et al (2000, p341), activity diagram

adalah diagram yang meggambarkan berbagai aliran aktivitas

dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing – masing

berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka

berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses

parallel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Tujuan

pembuatan activity diagram adalah memodelkan aliran informasi

secara prosedural dari aktivitas yang beragam secara lebih efektif.

: Titik awal yang menandai dimulainya sebuah aktivitas

Initial state

30

: Titik akhir yang menandai akhir dari sebuah aktivitas

Final state

: Pengambilan keputusan dari beberapa kondisi

Decision

: State aksi yang mengeksekusi sebuah aksi

Action state

: Transisi dari satu state ke state lainnya

Control flow

Gambar 2.2 Simbol – simbol activity diagram (Mathiassen et al, 2000, p341)

2.3.2.3 Use Case Diagram

Use Case Diagram menggambarkan interaksi antara

sistem dan user (Whitten et al, 2004, p441). Use case diagram

mendeskripsikan secara grafis hubungan antara actors dan use

case (Mathiassen et al, 2000, p343). Penjelasan use case biasa

ditambahkan untuk menjelaskan langkah-langkah interaksi.

: Representasi dari siapa saja yang berinteraksi dengan use

case dalam sebuah sistem.

Actor

31

: Deskripsi suatu set aksi yang dikerjakan oleh sistem

use case

: Penghubung actor dan use case

transition

: Batasan dari sebuah sistem

boundary

Gambar 2.3 Simbol – simbol Use Case Diagram (Mathiassen et al, 2000, p343)

2.3.2.4 Navigation Diagram

Navigation Diagram merupakan statechart diagram

khusus yang berfokus pada user interface (Mathiassen et al, 2000,

p344). Diagram ini menunjukkan window-window dan transisi

diantara window-window tersebut.

Sebuah window dapat digambarkan sebagai sebuah state.

State ini memiliki nama dan berisi gambar miniatur window.

Transisi antar state dipicu oleh ditekannya sebuah tombol yang

menghubungkan dua window.

: Titik awal yang menandai dimulainya sebuah aktivitas

32

Initial state

: Titik akhir yang menandai akhir dari sebuah aktivitas

Final state

: Untuk menggambarkan user interface dari window

State with icon for window

: Transisi dari satu state/window ke state/window lainnya

State transition between window with triggering action

Gambar 2.4 Simbol – simbol Navigation Diagram (Mathiassen et al, 2000, p344)

2.4 Sistem Basis Data

Database menurut Connolly dan Begg (2002, p14) adalah suatu

kumpulan logikal data yang terhubung satu sama lain dan deskripsi dari data

tersebut yang dirancang sebagai informasi yang dibutuhkan oleh organisasi.

Sistem basis data menurut Connolly dan Begg (2002, p16) adalah sebuah

sistem piranti lunak yang memungkinkan pemakai untuk mendefinisikan,

membuat, memelihara, mengontrol dan mengakses database.

33

Tabel berfungsi untuk menyimpan data dan merupakan suatu kumpulan

data yang berhubungan dengan topik tertentu, misalnya daftar mahasiswa atau

daftar mata kuliah.

Tabel terdiri atas baris (record) dan kolom (field). Beberapa istilah dalam

sebuah tabel database :

1. Field

Field adalah unit terkecil dari data record yang disimpan dalam database.

Field merupakan kolom pada tabel untuk menyimpan data atau informasi

dalam kelompok yang sama.

2. Record

Record adalah data lengkap dalam jumlah tunggal yang biasanya

tersimpan dalam bentuk bisnis secara horizontal pada tabel.

3. Attribute : nama dari kolom suatu tabel.

4. Degree : jumlah attribute pada suatu tabel.

5. Cardinality : jumlah record pada suatu tabel.

6. Relation : sebuah tabel dengan kolom dan baris.

7. Relationship : hubungan antarkolom.

Suatu database yang baik dan handal, pengorganisasiannya datanya harus

melibatkan lebih dari satu label. Seluruh tabel itu harus saling dihubungkan.

Untuk itu diperlukan kehadiran suatu relasi (relationship).

1. Primary key.

Data yang terdapat dalam suatu tabel tersusun dalam bentuk baris dan

kolom. Dari kolom – kolom tersebut terdapat satu kolom yang secara

unik mengidentifikasikan baris. Misalnya: dalam tabel mahasiswa, secara

34

unik setiap naris diidentifikasikan oleh nilai pada kolom NIM. Kolom ini

disebut primary key.

2. Foreign key

Foreign key adalah kolom yang nilainya bergantung pada nilai primary

key dari tabel lain. Nilai kolom foreign key tidak perlu unik, sehingga

suatu nilai dapat muncul di beberapa baris.

MySQL adalah multiuser database yang menggunakan bahasa

Structured Query Language (SQL). MySQL dalam operasi client – server

melibatkan server daemon MySQL di sisi server dan berbagai macam

program serta library yang berjalan di sisi client.

SQL adalah bahasa standar yang digunakan untuk mengakses

database server. Dengan menggunakan SQL, proses akses database

menjadi lebih user friendly dibandingkan dengan menggunakan dBase

atau Clipper yang masih menggunakan perintah – perintah pemrograman.

(Sunarfrihantono, 2002, p65)

Kelebihan – kelebihan pada MySQL adalah:

1. Portability

MySQL dapat dijalankan server yang berjalan pada sistem operasi

Linux, maupun Windows.

2. Kinerja yang tinggi

MySQL mampu menyimpan data lebih dari 40 database, 10.000

tabel dan sekitar 7.000.000 baris, totalnya kurang lebih 100

gigabyte data.

3. Mudah digunakan

35

Hampir semua database modern menggunakan SQL sehingga

proses akses database menjadi lebih user friendly.

4. Diterbitkan secara gratis.

2.5 PHP Hypertext Preprocessor (PHP)

PHP Hypertext Preprocessor (PHP) adalah bahasa server-side scripting

yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis.

Server-side scripting adalah sintaks dan perintah – perintah yang diberikan akan

sepenuhnya dijalankan di server tetapi disertakan pada dokumen HTML.

Pembuatan web dinamis merupakan kombinasi antara PHP sebagai bahasa

pemrograman dan HTML sebagai pembangun halaman web. Ketika pengguna

internet akan membuka suatu situs yang menggunakan fasilitas server-side

scripting PHP, maka terlebih dahulu server yang bersangkutan akan memproses

semua perintah PHP, lalu mengirimkan hasilnya dalam format HTML ke web

browser. Dengan demikian, pengguna internet tidak dapat melihat kode program

yang ditulis PHP sehingga keamanan dari halaman web menjadi lebih terjamin,

(Sunarfrihantono, 2002, p23).

Kelebihan – kelebihan pada PHP adalah:

1. Dapat berjalan dalam sistem operasi yang berbeda, antara lain : UNIX,

Linux, Windows 98, Windows NT dan Macintosh.

2. Dapat berjalan pada web server yang berbeda, antara lain : Microsoft

Personal Web Server, Apache, IIS dan sebagainya.

3. Sintaks pemrogramannya mudah dipelajari, sangat menyerupai C atau

perl.

36

4. Diterbitkan secara gratis.

5. Menawarkan koneksitas yang baik dengan beberapa database, antara lain:

dBase (dBase III+, Visual dBase, Visual FoxPro dan semacamnya),

Oracle, Sybase, Msql, MySQL, Microsoft Access, dan lain-lain.