bab 2 landasan teori 2.1 teori umum 2.1.1...
TRANSCRIPT
6
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Umum
2.1.1 SMS
SMS atau Short Message Service merupakan salah satu media yang
paling banyak digunakan sekarang ini dikarenakan murah dan prosesnya cepat,
langsung kepada tujuan. SMS merupakan salah satu fitur dari GSM, yang
dikembangkan dan distandarisasi oleh ETSI.
Meskipun telah banyak pula fitur-fitur dari GSM seperti EMS, MMS, dan
GPRS, keberadaan jasa dan industri yang menggunakan SMS khususnya
semakin lama semakin banyak dijumpai. Hal itu juga didukung oleh faktor
hardware yang semakin hari semakin terjangkau.
2.1.1.1 Sejarah SMS
SMS pertama kali dikirim oleh sebuah Personal Computer ke telepon
seluler yang berada di bawah jaringan Vodafone, Inggris, tahun 1992. Setelah
itu, penggunaan SMS sebagai cara berkomunikasi langsung meningkat.
Pada tahun 2002, penggunaan SMS di seluruh dunia mencapai angka 430
miliar. Harian The Guardian di Inggris sempat melakukan kompetisi penulisan
puisi melalui SMS yang diikuti 8.000 peserta. Hasilnya menakjubkan, meski
hanya memiliki 160 karakter, kreativitas manusia ternyata bisa lebih tersalurkan.
7
2.1.1.2 Definisi SMS
Short Message Service (SMS) menurut [1] Network Elements And
Architecture. http://funsms.net/sms_tutorial.htm adalah sebuah mekanisme
penyampaian pesan pendek dalam jaringan bergerak. SMS saat ini menjadi
sebuah fitur mendasar dari setiap telepon seluler. Fitur SMS baru berjalan ketika
terdapat operator telepon seluler (operator provider) yang menyediakan layanan
ini. SMS memungkinkan dua orang yang memiliki telepon seluler dapat saling
mengirimkan pesan teks satu sama lain.
Dengan perkembangan teknologi informasi saat ini, penggunaan maupun
pengembangan fitur-fitur SMS sendiri telah menjadi sangat beragam. Mulai dari
keperluan kuis, berita umum, promosi produk, iklan, dan lain sebagainya. Hal ini
dapat terjadi karena data maupun proses pengolahan SMS telah dapat
diintegrasikan dengan komputer maupun internet, sehingga dapat diprogram
untuk berbagai keperluan.
Teknologi yang mendukung SMS antara lain adalah GSM, TDMA dan
CDMA. Dengan didukung oleh ketiga teknologi ini, SMS telah menjadi layanan
data bergerak yang bersifat universal. Protokol yang bekerja pada SMS ini lebih
dikenal dengan nama Protocol Data Unit (PDU).
2.1.1.3 Mekanisme Kerja SMS
SMS mampu mengirim/menerima data antar jaringan operator seluler
secara terus-menerus. SMS bahkan tidak mengenal batasan wilayah, artinya SMS
dapat dikirim atau diterima di seluruh dunia. Pada gambar 2.1 berikut
8
menunjukkan elemen-elemen yang terdapat dalam sebuah jaringan operator
seluler.
Gambar 2.1 Elemen-elemen pada jaringan operator seluler
[2] http:// kristalproject.com/articles/sms.html
Short Message Service Center (SMSC) bertugas untuk menerima dan
meneruskan pesan dari dan ke telepon seluler. SMSC dibangun oleh beberapa
Short Message Entity (SME) yang dapat diletakkan dalam sebuah jaringan atau
telepon seluler. Mobile Switching Center (MSC) bertugas mengendalikan
koneksi antara telepon seluler dengan jaringan operator seluler. Gateway Mobile
Switching Center (GMSC) adalah sebuah gerbang MSC yang juga dapat
menerima pesan berupa sebuah sistem kontak yang berhubungan dengan jaringan
lain. Dalam menerima pesan dari SMSC, GMSC menggunakan jaringan SS7
(Signaling System 7) dalam sistem Home Location Register (HLR). HLR adalah
database utama dalam sebuah jaringan operator seluler. Sistem ini memegang
kendali atas informasi nomor-nomor telepon seluler dan juga tentang alur
informasi dari setiap nomor telepon seluler, misalnya informasi atas wilayah
jangkauan.
9
Visitor Location Register (VLR) berkorespondensi terhadap setiap MSC.
VLR berisi informasi tentang identitas telepon seluler. Dengan bantuan VLR,
MSC dapat meneruskan informasi pesan pendek kepada Base Station System
(BSS), dimana kemudian BSS akan meneruskannya ke telepon seluler penerima.
Sebuah SMS dapat terdiri atas 160 karakter (skema 7 bit), 140 karakter
(skema 8 bit), atau 70 karakter (skema 16 bit). Saat ini pengiriman beberapa
SMS sekaligus dapat dilakukan. Penggabungan SMS dan kompresi SMS (terdiri
lebih dari 160 karakter) telah dikembangkan. Tetapi fitur-fitur ini belum
diimplemetasikan oleh semua jaringan operator seluler di dunia.
2.1.1.4 Aplikasi SMS
SMS pada awalnya didesain untuk pertukaran pesan sederhana yang
berukuran kecil. Akan tetapi, dengan perkembangan pesat SMS, kemudian
bermunculan berbagai jenis aplikasi yang memanfaatkan fasilitas SMS. Sifat
transmisi SMS yang berupa short burst membuat jenis aplikasi yang
memanfaatkan SMS biasanya berupa aplikasi pengiriman data yang ringkas dan
pendek.
Sifat perangkat SMS yang mobile dan dapat mengirimkan informasi dari
mana saja selama masih dalam cakupan layanan operator, memunculkan aplikasi
lapangan di mana informasi-informasi pendek yang dikumpulkan dari lapangan
dikirimkan secara berkala kepada pusat pengolahan informasi. Di bidang
transportasi, aplikasi ini diterapkan untuk melakukan tracking terhadap
keberadaan armada angkutan yang sedang berada di jalanan. Untuk keperluan
pemantauan kondisi cuaca di lapangan juga dapat ditempatkan perangkat-
10
perangkat pemantau yang secara periodik mengirimkan catatan kondisi cuaca
setempat serta temperatur udara dan kelembaban.
Aplikasi lainnya berupa remote reading yang dapat diterapkan oleh
perusahaan listrik atau perusahaan air. Pembacaan pengukur penggunaan listrik
atau air dapat dilakukan dari jarak jauh dengan memasang perangkat
berkapabilitas SMS pada pengukur yang ada pada pelanggan. Perangkat ini
secara periodik, akan mengirimkan informasi pembacaan pengukur pelanggan
sehingga pengumpulan data dapat dilakukan secara massal. Dengan begini, tidak
perlu lagi harus ada petugas yang berkeliling mencatat pengukur yang selain
membutuhkan waktu yang lama juga rentan terhadap kecurangan-kecurangan di
lapangan.
Contoh aplikasi SMS lainnya adalah untuk aplikasi perbankan. baik itu
yang hanya bersifat informasi satu arah maupun berupa transaksi interaktif.
Transaksi melalui Automated Teller Machine (ATM) dan Internet dianggap lebih
efisien dan murah dibandingkan datang langsung ke kantor cabang suatu bank.
Internet bahkan lebih murah dari ATM bila dilihat dari waktu dan biaya yang
bisa dihemat pada saat transaksi. Karena alasan inilah maka transaksi melalui
SMS dapat menjadi alternatif lain untuk memberikan media transaksi yang
sangat murah. Melalui SMS, pelanggan dapat melakukan pengecekan saldo
tabungan di suatu bank, melakukan transfer, membayar tagihan, dan melakukan
transaksi lainnya yang disediakan oleh bank.
Di bidang hiburan, SMS dapat digunakan sebagai media untuk saling
berkirim pesan humor maupun karakter-karakter text yang mempresentasikan
sebuah gambar. Dapat juga dibentuk sebuah user-group di mana pengiriman
11
pesan ke grup sama artinya dengan pengiriman ke seluruh anggota grup tersebut.
Aplikasi ini mirip mailing list dalam dunia email.
Dalam interkoneksi antara jaringan SMS dengan internet, sudah ada
aplikasi-aplikasi internet yang menggunakan aplikasi SMS, seperti mail-to-SMS
dan SMS-to-mail. Aplikasi ini memungkinkan orang untuk mengirim atau
menerima email melalui telepon seluler yang dibawanya. Pada umumnya
layanan penerimaan email melalui SMS hanya berupa notifikasi. Layanan ini
membuat orang dapat dengan mudah mengirim email dari manapun dia berada,
tidak perlu harus dial-up ke ISP atau mencari warnet.
Kemudahan dan kepraktisan yang ditawarkan oleh fasilitas SMS
memungkinkan dikembangkannya berbagai aplikasi lain yang berbasis SMS.
Akan tetapi, sukses aplikasi berbasis SMS sangat tergantung pada permintaan,
minat, dan kebutuhan penggunanya.
2.1.1.5 Manfaat SMS
Sedikitnya, SMS mempunyai beberapa manfaat sebagai berikut : [3] Wire
SMS. http://www.visualgsm.com/wire_sms_topic02.htm
• Laporan dari pesan yang sudah sampai (delivered).
• Jaminan bahwa pesan pasti sampai.
• Mekanisme komunikasi yang murah dan dapat dipercaya untuk informasi
yang ringkas.
• Kemampuan untuk menampilkan dan mengembalikan pesan dengan cara
yang selektif.
12
• Meningkatkan produktivitas subscribers (pelanggan).
• Pengiriman pesan ke beberapa subscriber secara bersamaan.
• Kemampuan untuk menerima informasi yang berbeda.
• Generasi email.
• Pembuatan user-group.
• Integrasi dengan data lain serta aplikasi berbasis internet.
2.1.2 SMSC
2.1.2.1 Definisi SMSC
Elemen utama dalam jaringan SMS adalah SMSC, dimana di dalamnya
terdapat berbagai proses pengolahan short message. SMSC yang kepanjangan
dari Short Message Service Center merupakan sebuah alat yang berada dalam
sebuah jaringan wireless service provider yang dapat me-routing semua SMS.
Seperti sebuah email server, SMSC dapat menangani banyak pertukaran SMS
antara dua telepon seluler ataupun dari sebuah telepon seluler dengan sebuah
aplikasi software. [4] http://www.usshortcodes.com/content/csc_faq_glos.html.
Program SMSC secara khusus melibatkan pesan-pesan yang didikte oleh
operator. Pesan ini dicatat pada komputer dan dikirim ke pelanggan. Proses
penyimpanan dan pengiriman telah diatur sedemikian rupa sehingga pelanggan
yang mematikan telepon selulernya atau yang berada di luar wilayah cakupan
masih dapat menerima pesan tersebut.
13
2.1.2.2 Mekanisme Kerja SMSC
Prinsip kerja sebuah SMSC adalah store and forward. [5] Short Message
Service Center. http://en.wikipedia.org/wiki/Short _message _service _center.
Dengan prinsip ini, seluruh pesan yang masuk akan langsung ditampung tanpa
melihat status keberadaan tujuan. Penyampaian ke tujuan akan dilakukan
kemudian dengan terlebih dahulu mengidentifikasi tujuan dengan mengurutkan
entitas-entitas yang terlibat. Jika nomor tujuan tak terjangkau, maka SMSC akan
mengulanginya sampai terkirim, selama jangka waktu yang sudah ditetapkan.
Apabila sudah melebihi dari jangka waktu, pesan akan dihapus. Lama waktu
SMS dapat ditampung di dalam SMSC sebelum dapat diterima oleh pelanggan
merupakan parameter yang dapat diatur di dalam SMSC.
Sebuah SMSC harus memiliki keandalan yang tinggi, kapasitas yang
cukup, dan harus bersifat fleksibel agar dapat mengakomodasi pertumbuhan
permintaan layanan SMS. Faktor lain yang juga harus diperhatikan adalah
aplikasi tersebut harus dapat dioperasikan dengan mudah, begitu juga
pemeliharaannya.
Dari perspektif SMSC, minimal ada dua buah antarmuka ke entitas
lainnya. Kedua antarmuka ini adalah antarmuka ke Mobile Switching Center
(MSC) yang menghubungkan SMSC ke jaringan wireless, dan antarmuka ke
jaringan IP yang menghubungkan SMSC dengan entitas-entitas penyedia layanan
konten SMS yang disebut juga ESME. Pada arsitektur dasar, koneksi dan
komunikasi antara SMSC dan MSC menggunakan sebuah protokol signaling
yang umum digelar dalam jaringan telepon bergerak, yaitu Signaling System 7
(SS7), sedangkan protokol komunikasi yang digunakan pada level aplikasi untuk
14
menghubungkan SMSC dengan ESME adalah Short Message Peer-to-Peer
Protokol (SMPP).
Pada awalnya SMPP merupakan sebuah protokol yang bersifat propietary
milik Logica, perusahaan yang menggeluti bisnis perangkat SMSC. Oleh sebuah
forum bernama SMS Forum, SMPP dijadikan standar yang bersifat terbuka dan
digunakan sebagai protokol untuk menghubungan berbagai perangkat pendukung
sistem SMS dalam sebuah jaringan SMS. Penjelasan detail mengenai protokol
SMPP akan diberikan pada sub-bab selanjutnya.
Menurut [6] SMSC. http://www.nowsms.com/discus/messages/1/ 72.html
sebuah SMSC membutuhkan:
• GSM Modem
Sebuah GSM modem atau sebuah handphone ataupun telepon
yang tersambung dengan sebuah serial port pada PC.
• SMPP (Short Message Peer to Peer Protocol)
Sebuah TCP/IP yang tersambung dengan internet atau sebuah
private network ke sebuah servis yang mensupport protokol
SMPP v3.3 atau v3.4.
• UCP/EMI (Universal Computer Protocol/External Machine
Interface)
Sebuah TCP/IP yang tersambung dengan internet atau sebuah
private network ke sebuah servis yang mensupport protokol
UCP/EMI v3.3 atau v3.4.
15
• HTTP (Hyper Text Transport Protocol)
Sebuah TCP/IP yang tersambung dengan internet atau sebuah
private network ke sebuah servis yang dapat menerima SMS
melalui sebuah protokol HTTP “GET” based.
2.1.3 ESME
2.1.3.1 Definisi ESME
ESME yang merupakan kepanjangan dari External Short Messaging
Entities, dapat dikatakan entitas dalam sistem SMS yang dapat berada pada
jaringan, berupa perangkat bergerak, atau merupakan service center yang berada
di luar jaringan. ESME sendiri, sesuai namanya, merupakan sebuah SME yang
berada di luar jaringan SMS. Saat ini sebagian besar ESME berada pada jaringan
data seperti jaringan TCP/IP yang didalamnya termasuk internet.
2.1.3.2 Contoh ESME
Beberapa macam ESME menurut [7] Rozidi, Romzi I.. 2004. Membuat
Sendiri SMS Gateway Berbasis Protokol SMPP. Penerbit Andi di antaranya
adalah:
• Voice Mail System (VMS)
VMS merupakan perangkat yang berfungsi untuk menerima,
menyimpan, dan menjalankan voice message, yang ditujukan
untuk pelanggan yang sedang sibuk dan tidak dapat dihubungi.
16
• Web
Web merupakan sebuah layanan yang sangat populer pada
jaringan data terutama internet. Pesatnya perkembangan internet
dengan jumlah pertumbuhan penggunanya yang juga sangat
tinggi, membuat internet sebagai sebuah entitas dalam sistem
SMS yang banyak membangkitkan trafik SMS.
Email merupakan salah satu layanan yang paling banyak
digunakan dalam internet. SMS harus dapat mendukung
intekoneksi dengan teknologi email. Untuk itu kemudian muncul
layanan yang juga cukup banyak digemari, yaitu mail-to-sms dan
sms-to-mail.
2.1.4 SMS Gateway
2.1.4.1 Definisi SMS Gateway
Seperti kita telah ketahui diatas bahwa SMS adalah fasilitas yang
digunakan untuk mengirim pesan singkat melalui nomor telepon seluler tertentu.
Sedangkan Gateway (gerbang) adalah suatu perangkat hardware yang
dioperasikan dengan berbagai software yang digunakan untuk menghubungkan
dan menerjemahkan dua atau lebih arsitektur yang berbeda, misal: mainframe
dengan PC, GSM dengan PC menggunakan Sistem Operasi Linux RedHat 9.
Dari dua penjelasan tersebut maka kita dapat menyimpulkan definisi dari
SMS Gateway, yaitu merupakan suatu sistem komputer yang berfungsi sebagai
17
jembatan antara suatu sistem komputer dan SMS GSM Center dari operator
seluler.
2.1.4.2 Fungsi SMS Gateway
SMS Gateway digunakan untuk mengirim pesan singkat (160 karakter),
logo operator , ring tone, business card dan lainnya ke sebuah telepon seluler. [8]
Hiren Visawadia. Kannel. http://www.magnet-i.com/pdf/kannel.pdf
Ketika SMS Gateway digunakan, klien mengirim sebuah pesan SMS ke
sebuah nomor, dimana intinya mengirim ke sebuah SMS Center yang dapat
menanganinya untuk nomor tersebut. SMS Center ini kemudian mengirim pesan
tersebut ke penerima spesifik di dalam intranet maupun internet, dengan
menggunakan protokol yang spesifik. Sebagai contohnya, Nokia SMS Center
menggunakan protokol CIMD.
Karena setiap SMS Center menggunakan protokol-protokol yang berbeda,
sebuah SMS Gateway digunakan untuk menangani hubungan koneksi antar
beberapa SMS Center sehingga di antara setiap SMS Center yang ada, dapat
saling mengerti dan terjadi koneksi yang benar.
SMS Center bisa juga berupa provider seluler, seperti Satelindo,
Telkomsel, IM3, ProXL dan Content Provider dimana Content Provider adalah
perusahaan yang menyediakan aplikasi dan data yg diminta oleh konsumen,
misalnya bank, penyedia kuis, dsb.
Jadi salah satu fungsi utama SMS gateway adalah menerjemahkan
message request dari suatu SMS Center atau provider menjadi message request
yang dapat dimengerti oleh SMS Center lainnya dimana bertindak sebagai
18
penerima. Misalnya salah satu SMS Center menggunakan SMPP, dan SMS
Center lainnya menggunakan HTTP. Jika saja tidak ada SMS gateway di tengah-
tengahnya, maka kedua SMS Center tidak akan saling mengerti. Dengan adanya
SMS gateway, masing-masing pihak tetap menggunakan formatnya sendiri-
sendiri, dan SMS gateway adalah pihak yang akan menerjemahkan pesan-pesan
itu.
Laporan yang dapat dihasilkan oleh aplikasi SMS Gateway adalah sbb :
[9] http://www.muze.co.id/home.asp?act=product&id=662004
1. Laporan pesan yang diterima
2. Laporan pesan yang dikirim
3. Laporan pesan yang dikirim dan diterima
4. Laporan trafik pesan.
2.1.5 SMPP
SMPP merupakan kepanjangan dari Short Message Peer to Peer Protocol
adalah sebuah protokol standard messaging yang dirancang untuk memudahkan
integrasi sebuah aplikasi data dengan wireless mobile network seperti GSM,
TDMA, CDM, dan PDC. Protokol ini secara luas terdapat di sebuah industri
telekomunikasi bergerak. [10] http://smsforum.net/smf/ index.php?PHPSESSID=
7ba786c7aa75d07dcae0b4aa970abf00&topic=269.msg617
SMPP merupakan sebuah protokol standar industri yang digunakan
dalam pertukaran pesan antara External Short Messaging Entity (ESME),
Routing Entity (RE), dan Message Center (MC).
19
Message Center merupakan terminologi generik untuk menyebutkan
beberapa entitas seperti Short Message Service Center (SMSC), GSM
Unstructured Supplementary Services Data (USSD) Server, atau Cell Broadcast
Center (CBC). ESME, yang merupakan entitas yang berada di luar jaringan
komunikasi wireless, berfungsi sebagai terminal penyedia layanan berbasis SMS
seperti WAP Proxy Server, Email Gateway, atau Voice Mail Server. Routing
Entity merupakan nama generik yang diberikan untuk menyebut beberapa entitas
dalam sistem yang berfungsi melakukan routing SMS baik antar Message Center
maupun antara Message Center dengan ESME.
Routing Entity akan bertindak sebagai emulator entitas di mana dalam
komunikasi antara Message Center dan ESME, routing entity bagi ESME akan
tampak sebagai MC, dan sebaliknya routing entity bagi MC akan tampak sebagai
ESME.
Gambar 2.2 Contoh penggunaan aplikasi dari SMPP
[11] SMPP (2-Way-SMS Protocol).
http://www.wirelessbrasil.org/wirelessbr/colaboradores/silvino/smpp02.html
20
SMPP pertama kali dibuat oleh Aldiscon, sebuah perusahaan kecil
Irlandia yang kemudian dikembangkan lagi oleh Logica untuk mendukung
produknya yang berupa perangkat SMSC. Seiring perkembangan layanan SMS
yang cukup pesat, protokol ini kemudian diadopsi secara luas oleh berbagai
kalangan baik dari kalangan industri maupun pengembang aplikasi dan dijadikan
protokol standar. Tahun 1999, SMPP ditangani secara serius oleh SMPP
Developers Forum, yang kemudian berganti nama menjadi SMS Forum.
Versi dari SMPP yang sering digunakan adalah versi 3.3. (versi yang
telah mendukung semua standar yang diperlukan) dan versi 3.4. (versi yang telah
ditambah transceiver support dimana sebuah koneksi dapat mengirim dan
menerima pesan). Versi terakhir dari SMPP adalah versi 5.0. [12] Short Message
Peer-to-Peer Protocol. http://en.wikipedia.org/wiki/Short_Message_Peer-to-Peer
Protocol
Protokol ini berdasarkan dari pasangan sebuah permintaan PDU (protocol
data unit atau paket) yang bertukar di dalam layer 4 dalam OSI Layer. PDU
adalah binary encoded yang digunakan untuk efisiensi memory.
Protokol SMPP merupakan sebuah protokol yang berjalan pada
Application layer, seperti halnya protokol-protokol lain dalam konteks
komunikasi data dalam jaringan komputer (seperti HTTP, FTP, Rlogin, WAP,
dan lain-lain). Satuan paket data yang dipertukarkan pada lapisan aplikasi dalam
protokol SMPP disebut PDU (Protocol Data Unit). Dalam protokol SMPP
terdapat beberapa macam format PDU dimana penggunaan masing-masing PDU
tersebut harus sesuai dengan fungsinya. Sebagai contoh, untuk mengirim pesan,
harus digunakan PDU dengan format submit_sm, deliver_sm, atau data_sm.
21
Secara umum cara pengiriman data dari satu titik ke titik lain yang
dilakukan oleh protokol SMPP, menganut prinsip-prinsip berikut:
• Dalam komunikasi SMPP antara dua titik, salah satu titik harus bertindak
sebagai server dan titik lainnya sebagai client.
• Inisiatif koneksi dan pembentukan sebuah session dilakukan oleh client.
Jenis session yang dipilih sepenuhnya diserahkan kepada client (otorisasi
diterima atau tidak tetap dipegang oleh server). Terdapat tiga buah
session yang dapat dipilih, yaitu RX (Receiver) bila client ingin dapat
menerima paket data. TX (Transmitter) bila client ingin dapat mengirim
paket data, atau TRX (Transceiver) bila client ingin dapat mengirim dan
menerima paket data.
• Server bila ingin mengirimkan paket data kepada client harus
menggunakan format PDU deliver_sm, sedangkan bila client ingin
mengirimkan paket data kepada server harus menggunakan format PDU
submit_sm. Format PDU yang dapat digunakan bersama untuk saling
bertukar data yang berisi pesan adalah data_sm.
• Sebuah proses transaksi pengiriman data (apa pun jenis format PDU-nya)
terdiri dari dua tahap, yaitu pengiriman paket data utama dan respons
pada arah sebaliknya. Sebagai contoh, bila server mengirim data
menggunakan format PDU deliver_sm maka client harus membalasnya
dengan menggunakan format PDU deliver_sm_resp. Sebaliknya, bila
client mengeluarkan submit_sm, maka server harus membalasnya dengan
submit_sm_resp.
22
Pada umumnya sebuah Message Center akan bertindak sebagai SMPP
server, sedangkan ESME akan menjadi SMPP client. Message Center
merupakan sebuah entitas yang bersifat tetap, baik secara fungsi maupun ecara
fisik sehingga lebih cocok untuk menjadi SMPP server. Server cenderung
bersifat pasif dan menunggu client untuk melakukan koneksi. ESME merupakan
sebuah entitas yang berfungsi pada level aplikasi dan tidak berkontribusi
langsung pada sebuah sistem layanan SMS. ESME dapat dianggap sebagai end-
user dalam konfigurasi layanan SMS sehingga keberadaannya bersifat tetap. Bila
ESME ada, maka layanan konten SMS dapat diadakan. Akan tetapi, bila ESME
tidak ada, layanan SMS tetap dapat berfungsi sekalipun tidak ada entitas
penyedia konten SMS.
Operasi protokol SMPP, berdasarkan karakteristik format PDU-nya,
dikategorikan dalam beberapa kelompok, yaitu:
• Session Management
Meliputi operasi-operasi dalam protokol SMPP yang berfungsi
dalam pembentukan session antara ESME dan Message Center,
sekaligus menangani bentuk-bentuk error yang mungkin terjadi
pada proses pembentukan session tersebut. PDU yang termasuk
kategori ini antara lain bind_transmitter, bind_transmitter_resp,
bind_receiver, bind_receiver_resp, bind_transceiver,
bind_transceiver_resp, outbind, unbind, unbind_resp,
enquire_link, enquire_link_resp, alert_notification, dan
generic_nack.
23
• Message Submission
Meliputi operasi-operasi dalam protokol SMPP yang khusus
ditujukan bagi pengiriman pesan dari ESME ke Message Center
(dalam hal ini Message Center berlaku sebagai SMPP Server).
PDU yang termasuk kategori ini adalah submit_sm,
submit_sm_reso, submit_multi, submit_multi_resp, data_sm, dan
data_sm_resp.
• Message Delivery
Meliputi operasi-operasi dalam protokol yang khusus
diperuntukkan bagi pengiriman pesan dari Message Center ke
ESME (dalam hal ini ESME berlaku sebagai SMPP Client). PDU
yang termasuk dalam kategori ini adalah deliver_sm,
deliver_sm_resp, data_sm, dan data_sm_resp.
• Message Broadcast
Meliputi operasi-operasi dalam protokol SMPP yang dikhususkan
bagi keperluan pengiriman pesan secara broadcast dalam suatu
cakupan Message Center. PDU yang termasuk dalam kategori ini
adalah broadcast_sm, dan broadcast_sm_resp.
• Ancillary Operation
Meliputi operasi-operasi dalam protokol SMPP yang berfungsi
menyediakan fungsi-fungsi tambahan seperti pembatalan
pengiriman pesan, pemeriksaan kiriman, dan penggantian pesan
yang telah dikirimkan. PDU yang termasuk dalam kategori ini
24
adalah cancel_sm, cancel_sm_resp, query_sm, query_sm_resp,
replace_sm, replace_sm_resp, cancel_broadcast_sm,
cancel_broadcast_sm_resp, query_broadcast_sm, dan
query_broadcast_sm_resp.
IANA memberikan sebuah default port untuk SMPP, yaitu 2775. Sebuah
operator dapat memilih sendiri port yang berbeda untuk SMPP Server .
Koneksi SMPP biasanya cocok dan digunakan untuk pelanggan dengan
isi pesan yang besar dan sebuah aplikasi SMS yang terus berkembang.
2.2 Teori Khusus
2.2.1 Protocol Data Unit (PDU)
Terdapat 2 cara dalam mengirim dan menerima SMS, yaitu dengan cara
teks dan PDU. Cara teks hanya digunakan pada beberapa model telepon seluler.
Cara teks ini hanya merupakan cara penyandian arus bit yang diwakili PDU. Jika
cara ini diterapkan, aplikasi harus membatasi dengan menetapkan pilihan
penyandian. Jika cara PDU digunakan, penyandian apapun dapat diterapkan.
PDU tidak hanya berisi pesan saja, tetapi juga banyak informasi tentang
pengirim. Mulai dari nomor pengirim, nomor SMSC pengirim, waktu berlaku
SMS, dan lain sebagainya. Semuanya dibangun dalam bentuk bilangan-bilangan
heksadesimal. Setiap pengiriman SMS akan melalui proses konversi ke format
PDU, demikian juga saat menerima SMS. PDU untuk mengirim SMS dengan
PDU untuk menerima SMS adalah berbeda. Pada sub-sub-sub bab 2.2.1.1 akan
dijelaskan struktur data SMS SUBMIT (mengirim SMS). Pada sub-sub-sub bab
2.2.1.2. akan dijelaskan struktur data PDU dari SMS DELIVER (SMS diterima).
25
Sementara pada sub-sub-sub bab 2.2.1.3 akan dijelaskan tujuan dan format setiap
bagian/parameter dalam struktur data PDU SMS Submit dan SMS Deliver.
2.2.1.1 PDU untuk mengirim SMS
Sebelum sampai pada penerima, pesan pendek yang akan dikirim akan
melalui SMSC (tidak dalam bentuk asalnya, tetapi dikonversi terlebih dahulu
dalam bentuk format PDU, yang terdiri atas gabungan bilangan heksadesimal).
Secara umum, PDU untuk mengirim SMS terdiri atas 8 bagian. Pada gambar 2.2
berikut dapat dilihat susunan bagian data SMS Submit Pada gambar 2.2 dapat
dilihat bahwa bagian-bagian data merupakan sebuah parameter.
Gambar 2.3 Struktur data SMS Submit
[2] http:// kristalproject.com/articles/sms.html
2.2.1.2 PDU untuk menerima SMS
SMS yang diterima tidak berasal langsung dari pengirim, tetapi berasal
dari SMS Center. Jadi, sebelum SMS sampai pada penerima, sebenarnya SMS
masuk terlebih dahulu di SMS Center, barulah kemudian SMS Center
meneruskannya pada penerima. Pada gambar 2.4 berikut dapat dilihat susunan
bagian data SMS Deliver. Dapat dilihat pada gambar 2.4 bahwa bagian data
26
merupakan sebuah parameter. Parameter-parameter yang terdapat dalam setiap
bagian akan dijelaskan dalam sub-sub-sub bab 2.2.1.3.
Gambar 2.4 Struktur data SMS Deliver
[2] http:// kristalproject.com/articles/sms.html
2.2.1.3 Penjelasan parameter
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, struktur data SMS Submit
dengan SMS Deliver adalah berbeda. Meskipun demikian, terdapat beberapa
bagian parameter yang sama diantara keduanya. Berikut akan dijelaskan maksud
dan format data untuk setiap parameter.
a. Informasi Service Center Address (SCA) atau nomor SMS Center.
Struktur data informasi SCA dapat diperlihatkan dalam gambar 2.5 berikut
ini.
Gambar 2.5 Struktur data SCA
[2] http:// kristalproject.com/articles/sms.html
27
Pada gambar 2.5 terlihat bahwa SCA terbagi atas 3 bagian kecil, yaitu:
• Lebar data SMS Center, yaitu jumlah pasangan heksadesimal SMS
Center. dalam bilangan heksa.
• Kode nasional/internasional. Untuk nasional kode heksanya 81,
sementara untuk internasional kode heksanya 91.
• Nomor SMS Center itu sendiri disusun dalam pasangan heksadesimal
secara acak. Jika tersisa satu angka heksa yang tidak memiliki pasangan,
angka tersebut akan dipasangkan dengan huruf F didepannya.
Contoh: nomor SMSC Excelcom yang ditulis dalam format internasional:
62818445009 diubah menjadi:
o 07 ada 7 pasang.
o 91 1 pasang (untuk kode internasional).
o 26-18-48-54-00-F9 6 pasang (nomor SMS Center itu sendiri diacak
secara berpasangan. Total dari kode nasional dan nomor SMS Center
itu ada 7 pasang).
Sehingga diperoleh kode PDU-nya adalah: 07912618485400F9
b. Protocol Data Unit Type (TPDU) atau tipe SMS.
TPDU menunjukkan dengan tipe apa sebuah SMS akan dikirimkan/diterima.
Setiap SMSC dalam sebuah jaringan operator belum tentu mendukung semua
tipe PDU ini. Biasanya, setiap SMSC memiliki standar TPDU sendiri-sendiri.
Meskipun dapat saling berbeda, setiap SMSC juga harus memperhatikan
beberapa hal yang bersifat standar, seperti kode SMS Submit atau kode SMS
Deliver. TPDU terdiri atas 8 bit data atau 1 nilai oktal. TPDU untuk SMS
28
Submit dengan TPDU untuk SMS DELIVER memiliki format yang berbeda.
Perbedaan ini ditunjukkan dalam gambar 2.3 dan 2.4. Setiap parameter
memiliki tujuan tertentu. Parameter-parameter yang terdapat dalam TPDU
antara lain:
• Replay Path (RP).
Jika bernilai 0 berarti alur jawab (reply path) tidak diset dalam PDU ini.
Sementara jika bernilai 1 berarti alur jawab diset dalam PDU ini.
• User Data Header Indicator (UDHI)
Jika bernilai 0 berarti isi dari parameter User Data (UD), hanya berisi
SMS. Jika bernilai 1 berarti diawal isi UD terdapat sebuah header sebagai
tambahan dalam SMS.
• Status Report Indication (SRI)
SRI hanya diset oleh Short Message Entity (SME). Jika bernilai 0 berarti
status laporan tidak akan dikembalikan ke SME. Jika bernilai 1 berarti
status laporan akan dikembalikan ke SME.
• Status Report Request (SRR)
Jika bernilai 0 berarti tidak ada permintaan status report. Jika bernilai 1
berarti ada permintaan status laporan.
• Validity Period Format (VPF)
VPF menempati bit 4 dan bit 3. Ada 4 kemungkinan nilai dari VPF, yaitu:
o 00, berarti isi Validity Period (VP) tidak ada.
o 01, berarti Reserved.
o 10, berarti isi VP memiliki format integer (relatif).
29
o 11, berarti isi VP memiliki format semi-oktal (pasti).
• More Message to Send (MMS)
Jika bernilai 0 berarti ada pesan lanjutan yang sedang menunggu di
SMSC untuk dikirimkan. Jika bernilai 1 berarti tidak ada pesan lagi yang
menunggu untuk dikirimkan.
• Reject Duplicates (RD)
Jika bernilai 0 berarti SMSC dapat menerima SMS Submit dengan
Message Reference (MR) dan Destination Address (DA) yang sama
seperti pada pengiriman sebelumnya. Jika bernilai 1, berarti sebaliknya.
• Message Type Indicator (MTI)
MTI menempati bit 1 dan bit 0. Ada 4 kemungkinan isi dari MTI, yaitu:
o 00, menunjukkan SMS Deliver atau SMS Deliver Report.
o 01, menunjukkan SMS Submit atau SMS Submit Report.
o 10, menunjukkan SMS Status Report.
o 11, berarti Reserved.
Secara umum, untuk SMS Submit, TPDU ini diset dengan nilai 01, sementara
untuk SMS Deliver, TPDU ini diset dengan nilai 04.
c. Message Reference (MR) atau nomor referensi SMS.
MR memiliki lebar data 8 bit atau 1 oktal. Nomer referensi ini dibangkitkan
secara otomatis oleh telepon seluler. Untuk sementara diisi dengan 0, jadi
bilangan heksanya adalah 00.
d. Originator Address (OA) atau nomor telepon seluler pengirim.
Cara konversi sama seperti cara konversi PDU untuk SMS Center.
30
e. Destination Address (DA) atau nomor telepon seluler penerima.
Cara konversi sama seperti cara konversi PDU untuk SMS Center.
f. Protocol Identifier (PID) atau bentuk SMS.
PID memiliki lebar data 8 bit atau 1 oktal. Secara umum, bentuk SMS dalam
parameter PID ini menempati bit 4, bit 3, bit 2, bit 1, dan bit 0. Sementara bit
5-7 diisi dengan standar setiap SMSC. Kemungkinan nilai desimal yang
paling umum didukung oleh semua SMSC adalah sebagai berikut:
0 dikirim sebagai SMS
1 dikirim sebagai teleks.
2 dikirim sebagai faks.
g. Data Coding Scheme (DCS) atau skema encoding data.
DCS memiliki lebar data 8 bit atau 1 oktal. Ada 2 skema DCS, yaitu:
• Skema 7 bit, ditandai dengan angka 0 00
• Skema 8 bit, ditandai dengan angka lebih besar dari 0, kemudian diubah
ke heksadesimal. Skema 8 bit sama saja dengan tabel ASCII-HEX milik
INTEL.
Saat ini kebanyakan telepon seluler yang ada di pasaran menggunakan skema
7 bit.
h. Service Center Time Stamp (SCTS) atau waktu tiba di SMS Center.
SCTS adalah informasi yang berisi waktu tiba SMS di entitas Transport
Layer SMS Center. SCTS memiliki lebar data 7 oktal x 8 bit = 56 bit. Pada
gambar 2.4 berikut diperlihatkan struktur SCTS dalam 7 pasang
heksadesimal yang diacak.
31
Gambar 2.6 Contoh SCTS
[2] http:// kristalproject.com/articles/sms.html
Contoh diatas menunjukkan SCTS : 21 Mei 1997 13:45:33 dengan zona
waktu +0 GMT.
i. Validity Period (VP) atau jangka waktu validitas SMS.
Jika bagian ini dilewati, itu berarti tidak ada batasan waktu berlakunya SMS.
Sedangkan jika diisi dengan suatu bilangan integer yang kemudian diubah
dalam heksadesimal, bilangan tersebut akan mewakili jumlah waktu validitas
SMS tersebut. Ada 2 cara mengisi parameter ini, yaitu dengan cara relatif dan
cara absolut/pasti. Jika cara absolut, dapat menggunakan cara sama seperti
format SCTS. Sedangkan cara relatif memiliki cara yang lebih mudah. Pada
tabel 2.1 dapat dilihat cara menghitung jangka waktu validitas sebuah SMS
yang akan dikirimkan dengan cara relatif (nilai integer harus diubah ke nilai
heksadesimal).
Integer(INT) Jangka Waktu Validitas SMS
0-143 (INT+1) x 5 menit (berarti: 5 menit s/d 12 jam)
144-167 12 jam + ((INT-143) x 30 menit)
168-196 (INT-166) x 1 hari
197-255 (INT-192) x 1 minggu
Tabel 2.1 Jangka Waktu Validitas SMS
[2] http:// kristalproject.com/articles/sms.html
32
j. User Data Length (UDL) atau lebar isi SMS.
Menunjukkan lebar data atau jumlah huruf yang diwakili oleh pasangan
heksadesimal isi SMS.
k. User Data (UD) atau isi SMS.
Berupa pasangan heksa. Ada dua langkah yang harus dilakukan untuk
mengkonversikan isi SMS, yaitu:
• Mengubahnya menjadi kode 7 bit (dengan asumsi ponsel/gateway yang
digunakan menggunakan skema 7 bit).
• Mengubah kode 7 bit menjadi 8 bit, yang diwakili oleh pasangan heksa.
Setiap manufaktur memiliki standar tabel konversi sendiri-sendiri
meskipun secara keseluruhan tetap harus ada kecocokan (kompatibel).
Perusahaan-perusahaan pengembang ponsel seperti Nokia, Siemens, Wavecom,
dan yang lain dapat memiliki standar tabel konversi yang sedikit berbeda satu
sama lain. Misalnya, ada beberapa karakter yang terdapat dalam skema yang
digunakan Nokia, tetapi tidak terdapat dalam skema yang digunakan oleh
Siemens. Demikian juga sebaliknya. Pada tabel 2.2. diperlihatkan skema yang
dipergunakan untuk melakukan konversi data isi SMS ke dalam kode 7 bit.
Skema pada tabel tersebut adalah skema menurut Wavecom.
Contoh penggunaan tabel 2.2 adalah sebagai berikut:
• Sebuah kata ‘hello’ akan dikirimkan. Kata ‘hello’ memiliki jumlah huruf 5.
berarti parameter UDL dapat diisi dengan nilai 05. Selanjutnya, setiap huruf
akan diambil kode 7 bitnya dari tabel 2.2, sehingga diperoleh seperti berikut:
Huruf ‘h’, kodenya: 110 1000
33
Huruf ‘e’, kodenya: 110 0101
Huruf ‘l’, kodenya: 110 1100
Huruf ‘l’, kodenya: 110 1100
Huruf ‘o’, kodenya: 110 1111
Total bit yang digunakan oleh kode adalah 7 bit x 5 huruf = 35 bit. Dari kode
7 bit, yang berisi 35 bit data ini, harus dikonversi ke dalam kode 8 bit
sebelum menjadi nilai PDU yang siap dikirimkan. Cara mengubahnya yaitu
dengan menambahkan sejumlah n bit bernilai 0 di sebelah kiri data kode 7 bit
yang telah diperoleh. Nilai n diperoleh dari selisih antara jumlah bit dari kode
7 bit dengan kode 8 bit, yaitu (8 bit x 5 huruf) – (7 bit x 5 huruf) = 5 bit.
Setelah penambahan bit, langkah selanjutnya adalah melakukan pergeseran
bit hingga sesuai dengan format nilai heksa desimal. Kode akhirnya akan
menjadi:
Huruf ‘h’, kodenya: 1110 1000
Huruf ‘e’, kodenya: 0011 0010
Huruf ‘l’, kodenya: 1001 1011
Huruf ‘l’, kodenya: 1111 1101
Huruf ‘o’, kodenya: 0000 0110
Nilai akhir heksadesimalnya menjadi seperti berikut: E8 32 9B FD 06.
34
Skema 7 Bit b7 0 0 0 0 1 1 1 1 b6 0 0 1 1 0 0 1 1
WAVECOM b5 0 1 0 1 0 1 0 1 b4 b3 b2 b1 0 1 2 3 4 5 6 7 0 0 0 0 0 @ ∆ SP 0 ¡ P ¿ p 0 0 0 1 1 £ _ ! 1 A Q a q 0 0 1 0 2 $ φ " 2 B R b r 0 0 1 1 3 ¥ Γ # 3 C S c S 0 1 0 0 4 è Λ ¤ 4 D T d T 0 1 0 1 5 é Ω % 5 E U e U 0 1 1 0 6 ù π & 6 F V f V 0 1 1 1 7 ì ψ ` 7 G W g W 1 0 0 0 8 ò Σ ( 8 H X h X 1 0 0 1 9 ç Θ ) 9 I Y i Y 1 0 1 0 10 LF Ξ * : J Z j Z 1 0 1 1 11 Ø 1) + ; K Ä k Ä 1 1 0 0 12 ø Æ , < L Ö l Ö 1 1 0 1 13 CR æ - = M Ñ m Ñ 1 1 1 0 14 Å ß . > N Ü n Ü 1 1 1 1 15 å É / ? O § o À
Tabel 2.2 Skema 7 Bit WAVECOM
[13] Gunawan, Ferry. (2003). SMS Gateway Server dan Client dengan Java dan PHP.
PT Elex Media Komputindo. Jakarta
2.2.2 AT Command
Perintah AT (AT Command) digunakan untuk berkomunikasi dengan
terminal melalui serial port pada komputer. Dengan menggunakan perintah AT,
kita dapat mengetahui kekuatan sinyal dari terminal, mengirim pesan,
menambahkan item pada buku alamat, mematikan terminal dan banyak fungsi
lainnya. Setiap vendor biasanya memberikan referensi tentang daftar perintah AT
yang tersedia. [14] AT Command Set Definition. http://computing-
dictionary.thefreedictionary.com/AT%20command%20set.
Tabel 2.3 berisi beberapa daftar perintah AT yang akan digunakan nanti.
35
Perintah AT Kegunaan AT+CMGS Mengirim pesan AT+CMGR Membaca pesan AT+CMGD Menghapus pesan
Tabel 2.3 Daftar perintah AT yang digunakan
Berikut adalah sintaks penulisan perintah AT yang digunakan :
- Menentukan Format Mode
AT+CMGF=<Mode> <Enter> Respons:
OK Format Mode :
Mode Keterangan 0 Mode PDU 1 Mode teks
Contoh :
AT+CMGF=0 <Enter> Respons:
OK
- Menyimpan pesan ke SIM Card
AT+CMGW=<Nomor Handphone tujuan> <Enter> > pesan <Ctrl-Z>
OK Respons:
+CMGW:<INDEX> OK
INDEX adalah nomor urut penyimpanan pesan Contoh :
AT+CMGW=”6281314333821” <Enter> > kirim sms <Ctrl-Z>
OK Respons:
+CMGW:1 OK
36
- Mengirim pesan
AT+CMGS=<Nomor Handphone tujuan> <Enter> > pesan <Ctrl-Z>
OK Respons:
+CMGS:<INDEX> OK
INDEX adalah nomor urut pengiriman pesan Contoh :
AT+CMGS=”6281314333821” <Enter> > kirim sms <Ctrl-Z>
OK Respons: +CMGS:1
OK
- Membaca pesan
AT+CMGR=<INDEX> <Enter> Respons:
+CMGR:<Status>,,<Panjang pesan> OK
INDEX adalah nomor urut pembacaan pesan yang didapat dari hasil respons +CMTI
Contoh :
AT+CMGR=1 <Enter> Respons:
+CMGR:1,,28 059126181642240C91261885980482000030503161
4034820AF4B23CDD0E83E6ED39
- Menghapus pesan
AT+CMGD=<INDEX> <Enter> Respons:
OK INDEX adalah nomor urut pesan yang akan dihapus