bab 2 landasan teori 2.1 teori umum 2.1 -...

33
8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Dasar Sistem Basis Data Data adalah fakta atau observasi tentang transaksi suatu bisnis. Selain itu, data juga merupakan pengukuran objektif terhadap atribut pada suatu entitas seperti orang, tempat, benda, dan kejadian (O’Brien, 2003, p4). Dapat disimpulkan bahwa data adalah fakta tentang transaksi bisnis yang dapat disimpan dapat digunakan kapan saja untuk berbagai kepentingan yang akan datang. Sistem basis data juga dapat diartikan sebagai serangkaian program komputer yang mengendalikan pembuatan, pemeliharaan, dan pemanfaatan basis data sebagai sebuah organisasi (O’Brien, 2003, p5). Basis data adalah sebuah kumpulan data yang terhubung secara logikal dan sebuah deskripsi tentang data tersebut yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi suatu organisasi (Connoly, 2005, p15). 2.1.2 Database Management System (DBMS) Sistem basis data merupakan sistem perangkat lunak yang memungkinkan pengguna mendefinisikan, membuat, memelihara dan mengendalikan akses ke database (Connoly, 2005, p16). Biasanya DBMS menyediakan fasilitas sebagai berikut :

Upload: hathuan

Post on 31-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00068-IF Bab 2.pdfmerupakan himpunan bagian dari A. Bentuk normal kedua

8

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1 Pengertian Dasar Sistem Basis Data

Data adalah fakta atau observasi tentang transaksi suatu bisnis. Selain itu,

data juga merupakan pengukuran objektif terhadap atribut pada suatu entitas

seperti orang, tempat, benda, dan kejadian (O’Brien, 2003, p4). Dapat

disimpulkan bahwa data adalah fakta tentang transaksi bisnis yang dapat

disimpan dapat digunakan kapan saja untuk berbagai kepentingan yang akan

datang.

Sistem basis data juga dapat diartikan sebagai serangkaian program

komputer yang mengendalikan pembuatan, pemeliharaan, dan pemanfaatan basis

data sebagai sebuah organisasi (O’Brien, 2003, p5).

Basis data adalah sebuah kumpulan data yang terhubung secara logikal

dan sebuah deskripsi tentang data tersebut yang dirancang untuk memenuhi

kebutuhan informasi suatu organisasi (Connoly, 2005, p15).

2.1.2 Database Management System (DBMS)

Sistem basis data merupakan sistem perangkat lunak yang

memungkinkan pengguna mendefinisikan, membuat, memelihara dan

mengendalikan akses ke database (Connoly, 2005, p16). Biasanya DBMS

menyediakan fasilitas sebagai berikut :

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00068-IF Bab 2.pdfmerupakan himpunan bagian dari A. Bentuk normal kedua

9

a) Data Manipulation Language (DML), memungkinkan user untuk

menyisipkan, meng-update, menghapus dan menerima data dari basis

data dengan menciptakan fasilitas permintaan data umum yang disebut

query language.

b) Data Definition Language (DDL), memungkinkan user untuk

mendefinisikan basis data, tipe dan struktur data, serta memberi batasan

pada data untuk disimpan dalam basis data.

2.1.3 Normalization (Normalisasi)

Menurut Connolly dan Begg (2005, p.388), normalisasi adalah sebuah

teknik untuk menghasilkan sebuah kumpulan dari relasi-relasi dengan atribut-

atribut yang diinginkan, yang berdasarkan kebutuhan-kebutuhan data sebuah

perusahaan.

Tahapan normalisasi menurut Connoly dan Begg (2005, p.401), adalah

sebagai berikut :

a. Unnormalized (UNF), sebuah tabel yang berisi satu atau lebih grup

yang berulang. Yang dimaksud grup yang berulang itu adalah atribut-

atribut yang multivalued.

b. Normalisasi pertama (1NF), menghilangkan perulangan. Sebuah

relasi dimana setiap baris dan kolom hanya berisi satu nilai saja.

Bentuk normal pertama ini, dicapai apabila setiap nilai atribut adalah

tunggal. Kondisi ini dapat diperoleh dengan melakukan eliminasi

terhadap terjadinya data ganda (repeating groups). Pada kondisi

normal pertama ini kemungkinan masih terjadi adanya data rangkap.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00068-IF Bab 2.pdfmerupakan himpunan bagian dari A. Bentuk normal kedua

10

c. Normalisasi kedua (2NF), bentuk ini mempunyai syarat yaitu data

harus memenuhi kriteria 1NF dan setiap data barang yang bukan key

harus bertanggung secara fungsional pada primary key-nya. Bentuk

normal kedua adalah berdasarkan konsep ketergantungan fungsional

penuh (full functional dependency). Full Functional dependency

dinyatakan jika A dan B adalah atribut dari suatu relasi, B adalah

fungsional ketergantungan penuh (full functional dependency) pada

A jika B adalah secara fungsional bergantung pada A, tetapi bukan

merupakan himpunan bagian dari A. Bentuk normal kedua

menciptakan sebuah relasi pada bentuk normal pertama dan semua

atribut yang bukan primary key adalah fungsional tergantung penuh

pada primary key.

d. Normalisasi ketiga (3NF), sebuah relasi dalam bentuk normal bentuk

normal pertama dan kedua serta setiap atribut bukan key yang

bergantung secara transitif kepada bukan key juga. Bentuk normal

ketiga adalah berdasarkan pada konsep peralihan ketergantungan

(transitive dependency). Transitive Dependency adalah sebuah

kondisi dimana A, B, dan C adalah atribut dari sebuah relasi bahwa

jika A B dan B C, maka C adalah transitive dependent pada

A melewati B (menyatakan bahwa A bukan functional dependent

pada B atau C). Pada bentuk normal ketiga, sebuah relasi pada bentuk

normal pertama dan kedua serta dimana tidak ada atribut non-primary

key secara transitif bergantung (transitively dependent) pada primary

key.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00068-IF Bab 2.pdfmerupakan himpunan bagian dari A. Bentuk normal kedua

11

2.1.4 Siklus Hidup Aplikasi Database (Database Application Lifecycle)

Berikut ini merupakan diagram tahap-tahap siklus hidup aplikasi

basis data, antara lain:

Gambar 2.1 Database Application Lifecycle

(Sumber: Connoly and Berg, 2005, p.284)

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00068-IF Bab 2.pdfmerupakan himpunan bagian dari A. Bentuk normal kedua

12

2.1.4.1 Database Planning (Perencanaan Database)

Mengatur atau merencanakan aktivitas-aktivitas dengan mengikuti

langkah-langkah dari aplikasi database dan diterapkan seefektif dan seefisien

mungkin. Ada tiga masalah pokok yang harus diperhatikan dalam

merumuskan strategi sistem informasi, yaitu :

a. Mengidentifikasi rencana dan tujuan perusahaan dengan menentukan

sistem informasi yang diperlukan.

b. Mengevaluasi sistem informasi yang ada untuk melihat kelebihan dan

kekurangannya.

c. Penilaian mengenai peluang IT yang mungkin dapat menghasilkan

keuntungan yang kompetitif.

2.1.4.2 System Definition (Definisi Sistem)

System Definition mendeskripsikan ruang lingkup dari aplikasi

database yang akan dibuat termasuk user views dan tempat aplikasi database

diterapkan.Menurut O’Brien (2001, p.8), konsep dari system dapat membantu

di dalam mengerti tentang teknologi, aplikasi, pembangunan dan manajemen.

2.1.4.3 Requirement Collection and Analysis (Pengumpulan

Kebutuhan dan Analisis)

Proses mengumpulkan dan menganalisa kebutuhan-kebutuhan

user. Langkah ini melibatkan pengumpulan dan analisa dari informasi

tentang bagian dari perusahaan. Ada banyak teknik untuk memperoleh

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00068-IF Bab 2.pdfmerupakan himpunan bagian dari A. Bentuk normal kedua

13

informasi, yang disebut fact finding techniques. Informasi yang

dikumpulkan mencakup :

a. Deskripsi tentang data yang digunakan.

b. Keterangan secara lengkap bagaimana data tersebut digunakan.

c. Kebutuhan tambahan lainnya untuk aplikasi data yang baru.

Informasi ini kemudian akan dianalisa untuk mengidentifikasikan

kebutuhan yang tercakup dalam aplikasi database yang baru.

2.1.4.4 Database Design (Desain Database)

Proses dalam membuat suatu design untuk database yang didukung

sistem operasi yang ada di perusahaan tersebut.

Dalam bagian ini terdapat tiga tahap dalam merancang suatu database

yaitu conceptual design, logical design, physical design. Tahap-tahap ini

akan dijelaskan di sub bab berikutnya.

2.1.4.5 DBMS Selection (Pemilihan DBMS)

Merupakan pemilihan suatu DBMS yang tepat untuk mendukung

aplikasi basis data.

2.1.4.6 Application Design (Desain Aplikasi)

Merupakan perancangan user interface dan program aplikasi yang

menggunakan dan memproses basis data.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00068-IF Bab 2.pdfmerupakan himpunan bagian dari A. Bentuk normal kedua

14

2.1.4.7 Prototyping (Bentuk Dasar)

Membangun suatu model kerja dari aplikasi database. Tujuan utama

mengembangkan suatu prototype aplikasi database adalah mengizinkan user

untuk menggunakan prototype guna mengidentifikasikan model sistem,

apakah bekerja dengan baik dan jika mungkin meningkatkan model baru

pada aplikasi database.

Ada dua strategi yang digunakan saat ini yaitu requirement

prototyping dan evolutionary prototyping. Requirement prototyping

digunakan untuk menentukan kebutuhan suatu aplikasi database yang

diusulkan dan ketika kebutuhan terhadap suatu aplikasi database tidak

lengkap, maka prototype tersebut tidak digunakan lagi. Evolutionary

prototyping digunakan untuk tujuan yang sama, perbedaaan yang mendasar

adalah bahwa prototype tidak dibuang tetapi dengan pengembangan lebih

lanjut, prototype tersebut bekerja sama dengan aplikasi database.

2.1.4.8 Implementation (Implementasi)

Implementasi merupakan realisasi secara fisik dari database dan

desain aplikasi. Implementasi basis data menggunakan DDL untuk

menciptakan struktur basis data dan mengosongkan file yang terdapat dalam

basis data tersebut.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00068-IF Bab 2.pdfmerupakan himpunan bagian dari A. Bentuk normal kedua

15

2.1.4.9 Data Conversion and Loading (Perubahan dan Pengambilan

Data)

Pemindahan data yang ada dalam basis data yang baru dan mengubah

aplikasi yang sedang berjalan agar dapat digunakan dalam basis data yang

baru. Langkah ini diperlukan hanya ketika suatu sistem basis data baru

sedang menggantikan suatu sistem basis data yang lama.

2.1.4.10 Testing (Pengujian)

Testing adalah suatu proses melaksanakan program aplikasi dengan

tujuan menemukan kesalahan. Sebelum diterapkan dalam suatu sistem, basis

data harus dilakukan testing terlebih dahulu. Untuk merencanakan suatu test

dan data yang realistis, sedemikian sehingga keseluruhan proses pengujian

sesuai dengan metode dan dilaksanakan sesuai aturan yang ada.

2.1.4.11 Operational Maintenance (Perawatan Operasional)

Suatu proses untuk memonitor dan merawat sistem setelah instalasi.

Dalam langkah-langkah sebelumnya, aplikasi basis data telah secara penuh

diterapkan dan diuji. Sistem sekarang pindah ke suatu langkah pemeliharaan,

yang melibatkan aktifitas berikut :

a. Monitoring performance dari sistem. Jika performance jatuh dibawah

suatu tingkatan yang bisa diterima, penyetelan atau reorganisasi basis

data mungkin diperlukan.

b. Maintaining dan meningkatkan mutu aplikasi basis data (ketika

diperlukan). Kebutuhan baru disatukan ke dalam aplikasi data dengan

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00068-IF Bab 2.pdfmerupakan himpunan bagian dari A. Bentuk normal kedua

16

mengikuti langkah-langkah sebelumnya yang terdapat dalam

database lifecycle.

2.1.5 Conceptual, Logical, and Physical Database Design (Perancangan

Basis Data Konseptual, Logikal, dan Fisikal)

Menurut Connolly (2005, p293), metode yang dilakukan dalam tahap

database design pada database application lifecycle adalah sebagai berikut :

2.1.5.1 Conceptual Database Design ( Desain Basis Data Konseptual)

Langkah awal dalam conceptual database adalah dengan membuat

model data secara konseptual dari perusahaan yang bersangkutan. Data

tersebut merupakan informasi-informasi mengenai perusahaan. Data yang

ada dikembangkan dengan representasi secara konseptual yang mencakup

mengidentifikasi entity, relationship, dan atribut yang sangat penting dalam

perancangan basis data tersebut.

2.1.5.2 Logical Database Design ( Desain Basis Data Logikal)

Dalam logical database design, model data yang telah diperoleh

dalam conceptual database design diubah dalam bentuk logical model

dimana data yang ada dipengaruhi oleh model data yang menjadi tujuan basis

data (database). Hal ini dilakukan untuk menerjemahkan representasi

konseptual ke dalam bentuk struktur logic dalam database. Logical data

model merupakan sumber informasi dalam merancang physical database.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00068-IF Bab 2.pdfmerupakan himpunan bagian dari A. Bentuk normal kedua

17

Logical database design memberikan sarana yang membantu perancang

dalam merancang physical database.

2.1.5.3 Physical Database Design ( Desain Basis Data Fisikal)

Physical database design dilakukan untuk memutuskan struktur logic

secara fisik diimplementasikan ke dalam tujuan Database Management

System (DBMS), para perancang juga harus membuat keputusan mengenai

bagaimana basis data (database) tersebut dapat diimplementasikan /

diterapkan dalam perusahaan. Oleh karena itu, physical database design

harus disesuaikan dengan DBMS yang spesifik. Terdapat hubungan antara

physical database design untuk meningkatkan kinerja dari basis data tersebut

dapat mempengaruhi logical data model.

2.1.6 Entity Relation Modelling

Salah satu bagian yang sulit dalam perancangan basis data adalah suatu

fakta bahwa para perancang, pembuat-pembuat program, dan end user cenderung

melihat data dan menggunakannya cara-cara yang berbeda. Kecuali kalau

diperoleh sebuah pemahaman sama yang mencerminkan bagaimana suatu

perusahaan beroperasi, suatu perancangan yang dihasilkan akan gagal untuk

memenuhi kebutuhan-kebutuhan user. Untuk menyakinkan bahwa didapatkan

sebuah pemahaman yang tepat dari suatu data dan bagaimana data tersebut

digunakan oleh suatu perusahaan, sudah seharusnya mempunyai sebuah model

untuk membuat komunikasi yang non teknikal dan tidak bersifat ambigu. Entity-

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00068-IF Bab 2.pdfmerupakan himpunan bagian dari A. Bentuk normal kedua

18

Relationship (ER) adalah salah satu contohnya. Entity Relationship (ER) Model

berdasarkan Connoly (2002, p343-344) memiliki beberapa konsep dasar yaitu :

2.1.6.1 Entity types

Menurut Connolly (2005, p.343), adalah sekumpulan object dengan

property sama, yang diidentifikasi oleh perusahaan sebagai independent

existence. Setiap objek yang dapat diidentifikasi secara unik dari jenis entitas

dikenal sebagai entity occurrence. Contoh-contoh entity type adalah Staff,

Branch.

Gambar 2.2 Notasi Entity Type Staff and Branch

(Sumber: Connoly and Berg, 2005, p.345)

2.1.6.2 Relationship types

Relationship type adalah sekumpulan asosiasi / hubungan diantara

satu atau lebih type entity. Masing-masing tipe relasi diberikan nama yang

mendeskripsikan fungsi relasi.

Pemodelan ER adalah sebuah pendekatan top-down untuk

perancangan basis data yang dimulai dengan mengindentifikasi suatu data

penting yang disebut entitas-entitas dan relationships diantara suatu data

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00068-IF Bab 2.pdfmerupakan himpunan bagian dari A. Bentuk normal kedua

19

yang harus direpresentasikan dalam suatu model. Lalu tambahkan perincian-

perincian lagi seperti suatu informasi yang ingin diambil tentang suatu

entitas-entitas dan relationships yang disebut atribut-atribut dan batasan-

batasan yang lain pada suatu entitas-entitas, relationships, dan atribut-atribut.

Berikut ini adalah notasi Entity-Relationship Modelling menurut

Connolly (2005,p.343):

Gambar 2.3 Notasi Entity Relationship Modelling

2.1.6.3 Atribut, jenis-jenis Atribut dan Keys

Atribut adalah property dari sebuah entity atau tipe relationship.

Atribut bisa diklasifikasikan menjadi beberapa jenis yaitu :

a. Simple dan Composite attributes

Simple attribut adalah atribut yang terdiri dari komponen tunggal

dengan independent existence.

Composite attributes adalah atribut yang terdiri dari banyak

komponen, masing-masing dengan independent existence.

b. Single-valued dan Multi-valued attributes

Single-valued attribute adalah atribut yang menampung suatu

nilai untuk masing-masing occurrence dari sebuah tipe entity.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00068-IF Bab 2.pdfmerupakan himpunan bagian dari A. Bentuk normal kedua

20

Multi-valued attribute adalah sebuah atribut yang menampung

banyak nilai untuk masing-masing occurrence dari sebuah tipe entity.

c. Derived attributes

Derived attributes adalah sebuah atribut yang merepresentasikan

nilai yang dapat diturunkan dari nilai related attribute atau

sekumpulan atribut, tidak harus di dalam jenis kesatuan yang sama.

Atribut memiliki beberapa key yang bisa diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Candidate Key

Candidate Key adalah minimal set dari atribut yang secara unik

mengidentifikasi masing-masing occurrence dari sebuah tipe entity

b. Primary Key

Primary Key adalah candidate key yang dipilih untuk

mengidentifikasikan secara unik masing-masing occurrence dari

sebuah tipe entity.

c. Composite Key

Composite Key adalah candidate key yang terdiri dari dua atau

lebih atribut.

2.1.6.4 Structural Constraints

Pengertian Multiplicity adalah sejumlah kemungkinan kejadian-

kejadian dari sebuah tipe entitas didalam sebuah hubungan n-nary ketika

nilai-nilai yang lain (n-1) ditentukan. Multiplicity biasanya terdiri dari

dua batasan terpisah, yaitu :

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00068-IF Bab 2.pdfmerupakan himpunan bagian dari A. Bentuk normal kedua

21

a. Cardinality : Mendeskripsikan jumlah maksimum dari kemungkinan

kejadian-kejadian yang saling berhubungan untuk sebuah partisipasi

entitas dalam proses penentuan tipe relationship.

b. Participation: Menentukan apakah semua kejadian entitas akan ikut

berpartisipasi dalam sebuah relationship atau hanya beberapa saja

yang ikut berpatisipasi.

Jenis-jenis multiplicity adalah:

a. One-to-One (1:1) Relationships

Gambar 2.4 One-to-One Relationships

Pada gambar dapat dilihat bahwa A hanya terhubung One-to-One (1 :

1) dengan C, dan B hanya terhubung One-to-One (1 : 1) dengan D. Jadi

dari gambar tersebut dapat dituliskan notasi multiplicity-nya dengan

gambar di bawah ini.

Gambar 2.5 Notasi One-to-One Relationships

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00068-IF Bab 2.pdfmerupakan himpunan bagian dari A. Bentuk normal kedua

22

b. One-to-Many (1:*) Relationships

Gambar 2.6One to Many Relationships

Pada gambar dapat dilihat bahwa B terhubung One-to-Many (1 : *)

dengan D dan E. Jadi dari gambar tersebut dapat dituliskan notasi

multiplicity-nya dengan gambar di bawah ini.

Gambar 2.7 Notasi One-to-Many Relationships

c. Many-to-Many (*:*) Relationships

Gambar 2.8 Many-to-Many Relationships

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00068-IF Bab 2.pdfmerupakan himpunan bagian dari A. Bentuk normal kedua

23

Pada gambar, dapat dilihat bahwa A terhubung One-to-Many (1 : *)

dengan A dan B. Jadi dari entitas Group 1 (value-nya A dari gambar di atas)

dan Group 2 (value-nya E dari gambar di atas) terhubung Many-to-Many (*

: *). Dari gambar tersebut dapat dituliskan notasi multiplicity-nya dengan

gambar di bawah ini.

Gambar 2.9 Notasi Many-to-Many Relationships

2.1.7 Alat Bantu Analisis dan Perancangan Sistem

2.1.7.1 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu gambaran grafis dari

suatu sistem yang menggunakan sejumlah bentuk-bentuk simbol untuk

menggambarkan bagaimana data mengalir melalui suatu proses yang

saling berkaitan (McLeod, 2001, p316). DFD hanya terdiri dari 4 macam

simbol, seperti pada tabel 2.1 di bawah ini :

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00068-IF Bab 2.pdfmerupakan himpunan bagian dari A. Bentuk normal kedua

24

Tabel 2.1 Simbol DFD

Simbol Nama Arti

Proses

Proses : menggambarkan apa yang

dilakukan oleh sistem. Berfungsi

mentransformasikan satu atau beberapa

data masukan menjadi satu atau beberapa

data keluaran sesuai dengan spesifikasi

yang diinginkan.

Data Flow

Data Flow : menggambarkan aliran data

dari suatu entity lainnya. Aliran data

terdiri dari :

a. Antara 2 proses yang berurutan

b. Dari data store ke proses dan

sebaliknya

c. Dari sumber ke proses

d. Dari proses ke sink

Data Store

Data store : tempat penyimpanan data.

Proses dapat mengambil data dari atau

memberikan data ke data store.

External

Entity

External Entity : entitas yang berada di

luar sistem yang memberikan data kepada

sistem (source) atau yang menerima

informasi dari sistem (sink).

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00068-IF Bab 2.pdfmerupakan himpunan bagian dari A. Bentuk normal kedua

25

2.1.7.1.1 Diagram Konteks (Context Diagram)

Diagram Konteks (Context Diagram) merupakan level tertinggi

dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke atau output dari sistem,

memberikan gambaran tentang keseluruhan sistem. Dalam diagram

konteks hanya ada satu proses, tidak boleh ada data store.

2.1.7.1.2 Diagram Nol (Zero Diagram)

Diagram nol mengidentifikasikan proses-proses utama dari

sistem. Proses ini diperoleh dari pemecahan Diagram Konteks.

2.1.7.1.3 Diagram Rinci

Diagram rinci merupakan rincian dari diagram nol atau diagram

level di atasnya. Di dalam satu level sebaiknya tidak terdapat lebih dari 7

buah proses dan maksimal 9 buah

2.1.7.2 State Transition Diagram (STD)

State transition diagram (STD) menggambarkan bagaimana suatu

proses dihubungkan satu sama lain dalam waktu yang bersamaan (Jeffrey

. A et al 1996, p364), STD digambarkan dengan sebuah state yang berupa

komponen sistem yang menunjukkan bagaimana kejadian-kejadian

tersebut dari satu state ke state yang lain, sedangkan menurut Pressman

(2001, p317), State Transition Diagram (STD) menggambarkan

kebiasaan dari suatu sistem dengan menggambarkan kondisi dan kejadian

yang menyebabkan perubahan suatu kondisi.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00068-IF Bab 2.pdfmerupakan himpunan bagian dari A. Bentuk normal kedua

26

Ada 2 macam simbol yang menggambarkan proses dalam State

Transition Diagram (STD), yaitu :

1. Gambar persegi panjang menunjukkan kondisi (state) dari sistem.

2. Gambar panah menunjukkan transisi antar state. Tiap panah diberi

label dengan ekspresi aturan. Label yang di atas menunjukkan

kejadian yang menyebabkan transisi terjadi. Label yang bawah

menunjukkan aksi yang terjadi akibat dari kejadian tadi.

Kondisi

aksi

2.1.8 Internet

2.1.8.1 Sejarah Internet

Berikut sejarah kemunculan dan perkembangan internet. Sejarah

internet dimulai pada 1969 ketika Departemen Pertahanan Amerika, U.S.

Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) memutuskan untuk

mengadakan riset tentang bagaimana caranya menghubungkan sejumlah

komputer sehingga membentuk jaringan organik. Program riset ini dikenal

dengan nama ARPANET. Pada 970, sudah lebih dari 10 komputer yang

berhasil dihubungkan satu sama lain sehingga bisa saling berkomunikasi dan

membentuk sebuah jaringan.

State 1

State 2

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00068-IF Bab 2.pdfmerupakan himpunan bagian dari A. Bentuk normal kedua

27

Tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program e-

mail yang diciptakannya setahun yang lalu untuk ARPANET. Program e-

mail ini begitu mudah sehingga langsung menjadi populer. Pada tahun yang

sama, icon @ juga diperkenalkan sebagai lambang penting yang

menunjukkan "at" atau "pada". Tahun 1973, jaringan komputer ARPANET

mulai dikembangkan ke luar Amerika Serikat. Komputer University College

di London merupakan komputer pertama yang ada di luar Amerika yang

menjadi anggota jaringan Arpanet. Pada tahun yang sama, dua orang ahli

komputer yakni Vinton Cerf dan Bob Kahn mempresentasikan sebuah

gagasan yang lebih besar, yang menjadi cikal bakal pemikiran internet. Ide

ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di Universitas Sussex.

Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 Maret 1976, ketika Ratu

Inggris berhasil mengirimkan e-mail dari Royal Signals and Radar

Establishment di Malvern. Setahun kemudian, sudah lebih dari 100 komputer

yang bergabung di ARPANET membentuk sebuah jaringan atau network.

Pada 1979, Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin, menciptakan

newsgroups pertama yang diberi nama USENET. Tahun 1981 France

Telecom menciptakan gebrakan dengan meluncurkan telepon televisi

pertama, dimana orang bisa saling menelpon sambil berhubungan dengan

video link.

Karena komputer yang membentuk jaringan semakin hari semakin

banyak, maka dibutuhkan sebuah protokol resmi yang diakui oleh semua

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00068-IF Bab 2.pdfmerupakan himpunan bagian dari A. Bentuk normal kedua

28

jaringan. Pada tahun 1982 dibentuk Transmission Control Protocol atau TCP

dan Internet Protocol atau IP yang kita kenal semua. Sementara itu di Eropa

muncul jaringan komputer tandingan yang dikenal dengan Eunet, yang

menyediakan jasa jaringan komputer di negara-negara Belanda, Inggris,

Denmark dan Swedia. Jaringan Eunet menyediakan jasa e-mail dan

newsgroup USENET. Untuk menyeragamkan alamat di jaringan komputer

yang ada, maka pada tahun 1984 diperkenalkan sistem nama domain, yang

kini kita kenal dengan DNS atau Domain Name System. Komputer yang

tersambung dengan jaringan yang ada sudah melebihi 1000 komputer lebih.

Pada 1987 jumlah komputer yang tersambung ke jaringan melonjak 10 kali

lipat manjadi 10.000 lebih.

Tahun 1988, Jarko Oikarinen dari Finland menemukan dan sekaligus

memperkenalkan IRC atau Internet Relay Chat. Setahun kemudian, jumlah

komputer yang saling berhubungan kembali melonjak 10 kali lipat dalam

setahun. Tak kurang dari 100.000 komputer kini membentuk sebuah jaringan.

Tahun 1990 adalah tahun yang paling bersejarah, ketika Tim Berners Lee

menemukan program editor dan browser yang bisa menjelajah antara satu

komputer dengan komputer yang lainnya, yang membentuk jaringan itu.

Program inilah yang disebut www, atau World Wide Web. Tahun 1992,

komputer yang saling tersambung membentuk jaringan sudah melampaui

satu juta komputer, dan di tahun yang sama muncul istilah surfing the

internet. Tahun 1994, situs internet telah tumbuh menjadi 3000 alamat

halaman, dan untuk pertama kalinya virtual-shopping atau e-retail muncul di

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00068-IF Bab 2.pdfmerupakan himpunan bagian dari A. Bentuk normal kedua

29

internet. Dunia langsung berubah. Di tahun yang sama Yahoo! didirikan,

yang juga sekaligus kelahiran Netscape Navigator 1.0.

2.1.8.2 Web Server

Web server adalah suatu program yang menawarkan pelayanan yang

bisa diperoleh seluruh jaringan. Web server merupakan suatu tipe server

khusus yang dapat berkomunikasi dengan client menggunakan HTTP. Web

server menerima permintaan dari client dan meresponsnya, biasanya dengan

mengembalikan sebuah dokumen atau gambar.

2.1.8.3 Web Browser

Web browser adalah software yang dijalankan pada komputer

pemakai yang meminta informasi dari web server dengan menampilkannya

sesuai dengan file data itu sendiri.

2.1.8.4 WWW (World Wide Web)

World Wide Web juga disebut web, www, dan w3 adalah ruang

informasi di internet tempat dokumen-dokumen hypermedia disimpan dan

dapat diambil melalui suatu skema alamat yang unik. Web menyediakan

metode untuk menyimpan dan mengambil dokumen-dokumennya (McLeod,

2001, jilid1, p75). Berdasarkan pendapat Oetomo et al (2003, p73) www

merupakan aplikasi internet yang paling diminati para pemakai. Www tidak

lagi disertai dengan utilitas baris dan instruksi yang merupakan cara paling

umum untuk menjelajah internet, tetapi dirancang dari ribuan halaman atau

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00068-IF Bab 2.pdfmerupakan himpunan bagian dari A. Bentuk normal kedua

30

dokumen yang saling berhubungan yang dapat ditampilkan di monitor.

Melalui www, perusahaaan dapat memasang halaman web yang interaktif

untuk memberi informasi atau menarik minat para calon konsumennya. Salah

satu istilah yang berkaitan dengan www adalah website atau situs web.

Berdasarkan pendapat Sardi (2004, p4) website atau situs web adalah

sekumpulan dokumen yang dipublikasikan melalui jaringan internet maupun

intranet sehingga dapat diakses oleh user melalui web browser. Dokumen

tersebut dapat terdiri dari satu atau lebih kombinasi beberapa jenis file seperti

file teks, gambar, suara, atau video.

2.1.8.5 B2C (Business to Customer)

Menurut buku Using Information Technology: A Practical

Introduction to Computers & Communications. Seventh Edition, McGraw-

Hill, New York. Williams, B.K, Stacy C. Sawyer (2007) Dalam bisnis untuk

konsumen, bisnis menjual barang atau jasa kepada konsumen, atau anggota

masyarakat umum. Sistem e-commerce semacam ini pada dasarnya

menghilangkan perantara dan bahkan sering dibutuhkan untuk toko fisik

(batu bata dan mortir) .

Contoh sistem B2C adalah dari amazon.com dan

Barnesandnoble.com, serta banyak lembaga keuangan dan pemerintah. B2C

adalah sebuah transaksi yang terjadi antara perusahaan dan customer.

Karateristik B2C menurut Purbo (2001). Terbuka untuk umum, dimana

informasi disebarkan secara umum. Service yang dilakukan juga bersifat

umum, sehingga mekanismenya dapat digunakan oleh banyak orang. Service

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00068-IF Bab 2.pdfmerupakan himpunan bagian dari A. Bentuk normal kedua

31

yang diberikan adalah berdasarkan permintaan. Konsumen berinisiatif

sedangkan produsen harus siap memberikan response terhadap inisiatif

terhadap konsumen tersebut. Sering dilakukan sistem pendekatan client-

server, dimana konsumen dipihak client menggunakan sistem yang minimal

(berbasis web) dan penyedia barang atau jasa (business procedure) berada

pada pihak server.

2.1.9 Interaksi Manusia dan Komputer

Berdasarkan Schneiderman (1998), IMK atau Human Computer

Interaction (HCI) adalah disiplin ilmu yang berhubungan dengan perancangan,

evaluasi dan implementasi sistem komputer interaktif untuk digunakan oleh

manusia, serta studi fenomena-fenomena besar yang berhubungan dengannya.

2.1.9.1 Delapan Aturan Emas Perancangan Dialog

Delapan aturan emas yang digunakan dalam perancangan dialog

menurut Shneiderman (1998, p74) ialah :

a. Berusaha keras untuk konsisten Desain tampilan yang ada harus

dibuat sekonsisten mungkin dalam hal penamaan label, grafik,

singkatan, header, footer, tampilan menu, tampilan logo perusahaan

dan lain sebagainya.

b. Memungkinkan frequent user menggunakan shortcut. Dengan

semakin meningkatnya frekuensi penggunaan, semakin tinggi pula

keinginan user untuk mengurangi jumlah interaksi dan untuk

meningkatkan kecepatan interaksi.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00068-IF Bab 2.pdfmerupakan himpunan bagian dari A. Bentuk normal kedua

32

c. Memberikan umpan balik yang informatif. Untuk setiap aksi yang

dijalankan user, perlu diberikan feedback dari sistem. Untuk aksi

yang minor dan sering dilakukan, respons sistem bisa dalam bentuk

yang sederhana. Sedangkan untuk aksi yang utama dan jarang

dilakukan, respons dari sistem harus lebih khusus.

d. Merancang dialog untuk menghasilkan keadaan akhir (sukses,

selesai). Urutan aksi dapat dikelompokkan dengan bagian awal,

tengah, dan akhir. Feedback yang informatif pada penyelesaian

sekelompok aksi dapat memberikan kepuasan serta kelegaan pada

user dan memudahkan user untuk masuk ke kelompok aksi yang

berikutnya.

e. Memberikan penanganan kesalahan yang sederhana. Sedapat

mungkin, merancang sistem yang mana seorang user tidak dapat

membuat kesalahan yang serius. Contohnya, menonaktifkan karakter

alfabetik dalam field untuk entry data numerik. Jika user membuat

kesalahan, sistem harus dapat mendeteksi kesalahan tersebut serta

menawarkan perintah yang sederhana, membangun dan spesifik untuk

memperbaiki kesalahan tersebut.

f. Mengizinkan pembalikan aksi (undo) dengan mudah. Sedapat

mungkin, aksi yang dilakukan user dapat dibalik (di-undo). Fitur ini

dapat meredakan kekhawatiran user karena user mengetahui bahwa

kesalahan yang diperbuat dapat dibalik.

g. Mendukung pengendalian secara internal. User yang berpengalaman

menginginkan kesan bahwa user dapat mengendalikan sistem dan

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00068-IF Bab 2.pdfmerupakan himpunan bagian dari A. Bentuk normal kedua

33

sistem dapat meresponaksi yang user lakukan. Aksi sistem yang

mengejutkan, urutan entry data yang membosankan, ketidakmampuan

atau kesulitan dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan dan

ketidakmampuan menghasilkan aksi yang diinginkan dapat membuat

user menjadi cemas dan tidak puas.

h. Mengurangi beban ingatan jangka pendek. Agar memudahkan beban

ingatan user, diperlukan tampilan yang sederhana, tampilan page

yang banyak tetap terkonsolidasi, ataupun frekuensi pergerakan

window dikurangi.

2.2 Teori Khusus

2.2.1 Web Database System

Web database system adalah sistem dimana teknologi web dan database

digunakan secara bersamaan. Web database system menyediakan akses yang

lebih luas ke sistem basis data, cara mendistribusikan sistem dan pelayanan yang

lebih melalui sistem integrasi (Barry Eaglestone and Mick Ridley, 2001, p38).

2.2.2 Web Pages

Berdasarkan sifatnya, web pages dibagi menjadi 2 macam, yaitu :

2.2.2.1 Static Pages

Ciri-ciri pages ini adalah web pages ini tidak pernah berubah, baik isi

maupun tampilannya. Programmer web harus melakukan pengaturan ulang

pada coding HTML untuk melakukan perubahan, sehingga perubahan yang

terjadi pada pages dilakukan secara manual.

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00068-IF Bab 2.pdfmerupakan himpunan bagian dari A. Bentuk normal kedua

34

2.2.2.2 Dynamic Pages

Ciri-ciri pages ini adalah web pages ini dapat berubah sesuai

permintaan user, perubahan yang terjadi bersifat otomatisasi, karena pages

men-generate sendiri perubahan yang terjadi, tanpa programmer web harus

meng-coding ulang.

Dynamic pages biasanya digunakan untuk mengidentifikasi user,

seperti login, atau dapat juga untuk mengecek tipe browser yang dipakai oleh

user, sehingga pages kita dapat mengoptimalkan kemampuan yang dimiliki

oleh browser. Melalui pages ini user dapat meminta suatu informasi, yang

mungkin saja setiap permintaan user satu dengan yang lain dapat berbeda-

beda.

Biasanya informasi terdapat dalam database, file text, file XML, dll.

Biasanya untuk menghasilkan dynamic pages digunakan suatu scripting,

karena hanya menggunakan pure-HTML mustahil untuk pages seperti ini.

Dynamic pages dapat dibedakan berdasarkan tempat pengolahannya yaitu

Client-Side Scripting dan Server-Side Scripting.

2.2.2.2.1 Client – Side Scripting

Client-Side Scripting merupakan scripting yang pengolahannya

dilakukan oleh browser, dan hasilnya ditampilkan di monitor. Pada

client-side scripting, user dapat melihat instruksi code yang terdapat pada

pages. Keuntungan dari Client-Side Scripting adalah :

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00068-IF Bab 2.pdfmerupakan himpunan bagian dari A. Bentuk normal kedua

35

a. Mempunyai response time yang lebih cepat, karena script

diproses oleh browser pada tiap client.

b. Mengurangi workload pada pada web server.

Kelemahan dari Client-Side Scripting adalah user dapat melihat

scripting yang terdapat dalam web pages kita, dan kelemahan pada web

pages kita dapat diketahui sehingga mudah dirusak (di-hack).

2.2.2.2.2 Server – Side Scripting

Server-Side Scripting merupakan scripting yang pengolahannya

dilakukan oleh web server, dan hasil pemrosesannya berupa HTML, dan

kemudian dikirim sebagai bagian dari HTTP response ke browser yang

melakukan permintaan. Keuntungan dari Server – Side Scripting adalah :

a. Server – side scripting memungkinkan web programmer

mengambil dan menyimpan informasi melalui databases dan file

text.

b. Scripting yang ada tidak dapat dilihat oleh user sehingga

keamanannya lebih terjamin.

Kelemahan dari Server-Side Scripting adalah mempunyai response

time yang relatif lebih lama dibandingkan client-side scripting, karena

pemrosesan scripting dilakukan di web server.

2.2.3 Hypertext Markup Language (HTML)

Hypertext Markup Language (HTML) merupakan sistem yang digunakan

untuk menciptakan halaman dan dokumen yang disajikan pada web (Ellswoth,

1997, p37). Dokumen HTML dapat dibuat menggunakan editor teks standar,

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00068-IF Bab 2.pdfmerupakan himpunan bagian dari A. Bentuk normal kedua

36

walaupun akan lebih mudah jika menggunakan editor yang dirancang untuk

pembuatan dokumen HTML seperti FrontPage, atau GNNPress.

Beberapa editor HTML dapat mengubah file teks biasa ke dokumen

HTML, dan membantu menciptakan dokumen yang lebih bagus dengan

menggunakan template yang disediakan. Pada kasus tertentu, perlu dipelajari

struktur dokumen HTML dan cara penggunaan komponen-komponennya.

2.2.4 Personal Home Page (PHP)

PHP adalah bahasa server side scripting yang di desain secara spesifik

untuk web. Di dalam page HTML, dapat dimasukkan kode PHP yang akan di

eksekusi setiap waktu page dikunjungi. Kode PHP diinterpretasikan pada web

server dan meng-generate HTML atau output lainnya yang akan dilihat oleh

pengguna (Welling L. and Thomson L., 2001). PHP adalah produk open source.

PHP ditempatkan dalam server dan diproses di server, dan hasilnya yang

dikirimkan ke client, tempat pemakai menggunakan browser, dengan sintaks-

sintaks yang mudah digunakan dan modul-modul library yang banyak dan kuat,

yang dapat menciptakan data-driven website yang kuat untuk ecommerce, portal

komunitas, dan aplikasi berbasis web lainnya.

Secara khusus, PHP dirancang untuk membentuk web dinamis. Artinya,

dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini. Pada

prinsipnya, PHP mempunyai fungsi yang sama dengan script-script seperti ASP

(Active Server Page), ColdFusion, ataupun Perl.

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00068-IF Bab 2.pdfmerupakan himpunan bagian dari A. Bentuk normal kedua

37

2.2.5 Javascript

Javascript digunakan untuk halaman aktif yang tidak berisi kode yang

besar atau kompleks. Daripada meng-compile sebuah applet ke dalam presentasi

byte code, javascript menyediakan sebuah bahasa script, dan mengaturnya pada

browser untuk membaca dan menginterpretasinya dalam form sumber (source

form). Lebih pentingnya lagi, javascript dapat berintegrasi dengan HTML.

Sebuah halaman HTML dapat berisi kode atau fungsi-fungsi javascript yang

menyediakan interaksi sederhana dengan user. Sebagai contoh, sebuah fungsi

javascript dapat meminta user untuk memasukkan informasi dan kemudian

mem-verifikasinya atau mengecek kevalidan dari informasi tersebut dan

memasukkannya dalam form yang dapat diterima sebelum user dapat

berkomunikasi langsung dengan server. Fungsi javascript juga dapat

menampilkan sebuah aksi seperti memainkan sebuah file audio.

Bahasa javascript mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya

adalah kesederhanaan dan kemudahan penggunaannya. Sebuah script kecil dapat

diintegrasikan ke dalam halaman web. Seperti halaman web pada umumnya,

script dapat diuji cobakan atau dites langsung pada browser, tanpa menggunakan

compiler tambahan.Kelemahan javascript yang utama adalah kecepatan dan

kemampuan skalanya (scalability), karena representasi sumbernya lebih kecil

kepadatannya daripada representasi bytecode, menjalankan source program

memakan waktu lebih lama. Lebih jauh lagi, sebuah script memakan waktu lebih

lama untuk diinterpretasikan daripada sebuah program yang telah diterjemahkan

ke dalam representasi bytecode (Comer, 2004, p580).

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00068-IF Bab 2.pdfmerupakan himpunan bagian dari A. Bentuk normal kedua

38

2.2.6 MySQL

MySQL adalah sebuah Relational Database Management Sistem

(RDBMS) yang bersifat open source, berlevel tinggi, mendukung multi-

threading. Dikembangkan oleh sebuah firma konsultan di Swedia yang

dinamakan TcX yang menciptakan sebuah sistem database sangat cepat dan

fleksibel yang berdasarkan sebuah Database Management Sistem (DBMS) yang

bernama MySQL. MySQL adalah sebuah RDBMS yang penuh fitur, sangat

stabil dan merupakan sebuah multi-threaded server. Multi-threaded berarti setiap

waktu seseorang melakukan koneksi dengan server, program di server

menciptakan thread atau proses untuk menangani permintaan tersebut. Ini

menjadikannya sebagai server yang sangat cepat. Efeknya, setiap klien yang

berkoneksi ke sebuah server MySQL mendapatkan thread atau prosesnya

masing-masing. (Welling L. and Thomson L., 2001)

2.2.7 AJAX

Asynchronous JavaScript and XML ( AJAX ) merupakan bahasa

pemrograman yang memanfaatkan JavaScript dan XML. AJAX bukanlah

teknologi spesifik, melainkan merupakan gabungan dari teknologi yang dipakai

bersamaan. Dengan adanya AJAX, aplikasi web akan bisa menjadi lebih

interaktif dan lebih mudah diakses. Tujuannya adalah untuk memindahkan

sebagian besar interaksi pada computer websurfer, melakukan pertukaran data

dengan server di belakang layar , sehingga halaman web tidak harus dibaca ulang

secara keseluruhan setiap kali seorang user melakukan perubahan. Hal ini akan

meningkatkan interaktivitas, kecepatan, dan usability.

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00068-IF Bab 2.pdfmerupakan himpunan bagian dari A. Bentuk normal kedua

39

Keuntungan dari menggunakan AJAX :

a. Dengan memakai AJAX, web dapat menyerupai aplikasi desktop sehingga

lebih interaktif

Kerugian dari menggunakan AJAX :

a. Beberapa orang men-disable Javascript pada browser yang dipakainya

dengan alasan security, sehingga dapat menyebabkan AJAX tidak dapat

berjalan

b. User yang mengakses situs tersebut tidak akan bisa menggunakan tombol

Back pada browser yang dipakainya

Kemungkinan terjadi error sangat tinggi karena menggunakan Javascript,

sehingga perlu dilakukan pengujian pada berbagai macam platform yang berbeda

2.2.8 Content Management System (CMS)

Content Management System, CMS adalah sebuah aplikasi web dinamis yang

dipersiapkan untuk dapat mengubah maupun meng-edit seluruh isi web dengan

hanya beberapa klik pada bagian administrator web, hal tersebut merupakan

salah satu poin penting dari sebuah website yang dinamis. CMS adalah sebuah

sistem yang memberikan kemudahan kepada para penggunanya dalam mengelola

dan mengadakan perubahan isi sebuah website dinamis tanpa sebelumnya

dibekali pengetahuan tentang hal-hal yang bersifat teknis

2.2.9 Cascading Style Sheet (CSS)

Cascading Style Sheet merupakan salah satu bahasa pemrograman web

untuk mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00068-IF Bab 2.pdfmerupakan himpunan bagian dari A. Bentuk normal kedua

40

lebih terstruktur dan seragam. Sama halnya styles dalam aplikasi pengolahan

kata seperti MicrosoftWord yang dapat mengatur beberapa style, misalnya

heading, sub bab, bodytext, footer, images, dan style lainnya untuk dapat

digunakan bersama-sama dalam beberapa file. Pada umumnya CSS dipakai

untuk memformat tampilan halaman web yang dibuat dengan bahasa HTMLdan

XHTML. CSS digunakan untuk menentukan warna, jenis huruf, tata letak, dan

berbagai aspek tampilan dokumen.

2.2.10 JQuery

JQuery adalah library JavaScript yang memungkinkan kita untuk membuat

program web pada suatu halaman web, tanpa harus secara eksplisit kita

menambahkan event atau pun properti pada halaman web tersebut. Dengan

JQuery, suatu halaman web yang menjadi aplikasi web, jika dilihat sourcenya,

akan terlihat seperti dokumen HTML biasa, namun tidak ada kode JavaScript

yang terlihat langsung. Teknik pemrograman web seperti ini disebut sebagai

unobstrusive JavaScript programming.

JQuery merupakan salah satu library yang membuat program web di sisi

klien, tidak terlihat sebagai program JavaScript biasa, yang harus secara eksplisit

disisipkan pada dokumen web. Pada teknik pemrograman sisi klien dengan

menggunakan JavaScript biasa, setiap elemen yang akan memiliki event, akan

secara eksplisit terlihat ada event yang dilekatkan pada elemen tersebut.