bab 2 landasan teori 2.1 teori-teori umum 2.1.1...

55
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Network Computer Network (Wikipedia, 2006) adalah sebuah sistem komunikasi yang menghubungkan dua komputer atau lebih. Network didefinisikan sebagai dua atau lebih komputer yang dihubungkan agar dapat saling berkomunikasi dan bertukar informasi. Dalam hal ini, ditekankan bahwa network tidak hanya terdiri dari komputer saja, tetapi juga peripheral- peripheral lainnya seperti printer, modem, plotter, scanner, dan peripheral lainnya yang terhubung oleh beberapa medium seperti kabel, fiber optic maupun perangkat wireless. Berdasarkan luas jangkauannya, network dapat dibagi menjadi 3 bagian (Cisco Systems, 2006; Stallings, 2004, pp7-8), yaitu : 1. Local Area Network (LAN) LAN adalah jaringan komputer yang mencakup satu lokal area seperti rumah, kantor atau kampus. Secara umum, LAN mencakup area maksimal 1 km 2 . 2. Metropolitan Area Network (MAN) MAN adalah jaringan komputer besar yang menghubungkan jaringan antar kampus atau kantor bahkan antar kota yang berdekatan. MAN

Upload: duongdiep

Post on 07-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Networkthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00222-IF-Bab 2.pdf · jaringan, termasuk di dalamnya detil teknologi LAN dan WAN. 2. Internet

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori-Teori Umum

2.1.1 Network

Computer Network (Wikipedia, 2006) adalah sebuah sistem

komunikasi yang menghubungkan dua komputer atau lebih. Network

didefinisikan sebagai dua atau lebih komputer yang dihubungkan agar dapat

saling berkomunikasi dan bertukar informasi. Dalam hal ini, ditekankan

bahwa network tidak hanya terdiri dari komputer saja, tetapi juga peripheral-

peripheral lainnya seperti printer, modem, plotter, scanner, dan peripheral

lainnya yang terhubung oleh beberapa medium seperti kabel, fiber optic

maupun perangkat wireless.

Berdasarkan luas jangkauannya, network dapat dibagi menjadi 3

bagian (Cisco Systems, 2006; Stallings, 2004, pp7-8), yaitu :

1. Local Area Network (LAN)

LAN adalah jaringan komputer yang mencakup satu lokal area seperti

rumah, kantor atau kampus. Secara umum, LAN mencakup area

maksimal 1 km2.

2. Metropolitan Area Network (MAN)

MAN adalah jaringan komputer besar yang menghubungkan jaringan

antar kampus atau kantor bahkan antar kota yang berdekatan. MAN

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Networkthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00222-IF-Bab 2.pdf · jaringan, termasuk di dalamnya detil teknologi LAN dan WAN. 2. Internet

8

mencakup area lebih besar dibandingkan dengan LAN, tetapi lebih

kecil dibandingkan dengan WAN.

3. Wide Area network (WAN)

WAN adalah jaringan komputer yang sangat besar yang

menghubungkan banyak LAN dan MAN dalam cakupan area yang

sangat luas ( > 100 km2 ). WAN menghubungkan jaringan-jaringan

komputer dalam jumlah yang sangat besar. Salah satu contoh nyata

WAN adalah internet.

2.1.2 Referensi Model Jaringan

2.1.2.1 Model TCP / IP Layer

Model TCP / IP (Transmission Control Protocol / Internet

Protokol) diciptakan oleh US Department of Defence (DoD), karena

DoD ingin mendesain network yang dapat tetap berfungsi dalam

kondisi apapun.

Gambar 2.1 TCP/IP Layer

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Networkthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00222-IF-Bab 2.pdf · jaringan, termasuk di dalamnya detil teknologi LAN dan WAN. 2. Internet

9

TCP / IP terdiri dari 4 layer, antara lain :

1. Network Access Layer (Physical / Link Layer)

Layer ini bertugas untuk mengatur semua hal-hal yang diperlukan

sebuah paket IP agar dapat dikirimkan melalui sebuah medium fisik

jaringan, termasuk di dalamnya detil teknologi LAN dan WAN.

2. Internet Layer

Layer ini memiliki tugas utama untuk memilih rute terbaik yang

akan dilewati oleh sebuah paket data dalam sebuah jaringan. Selain

itu, layer ini juga bertugas untuk melakukan packet switching untuk

mendukung tugas utama tersebut.

Protokol yang ada pada layer ini :

Internet Protocol (IP)

Internet Protocol (IP) adalah protokol yang berorientasi

pada data, yang mengatur bagaimana data dikirim dari satu

komputer ke komputer lain dalam suatu jaringan komputer.

Setiap perangkat keras (host) yang berada dalam jaringan

internet setidaknya mempunyai satu IP Address yang bersifat

unik yang membedakan dari host lain. IP Address terdiri dari 32

bit angka binary dimana dalam penulisannya IP dibagi menjadi

4 bagian. Masing-masing bagian terdiri dari 8 bit dan dibatasi

dengan titik. IP Address ini dikenal sebagai IP version 4 (IPv4).

Contoh: “202.155.89.17”.

IP Address terdiri dari 2 bagian yaitu network ID dan

host ID, dimana network ID menentukan alamat jaringan,

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Networkthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00222-IF-Bab 2.pdf · jaringan, termasuk di dalamnya detil teknologi LAN dan WAN. 2. Internet

10

sedangkan host ID menentukan alamat host atau komputer. Oleh

sebab itu, IP Address memberikan alamat lengkap suatu

komputer berupa gabungan alamat jaringan dan alamat host.

Bit-bit network ditandai dengan angka binary 1 dan bit-

bit host ditandai dengan angka binary 0. Pembagian bit-bit

network dan host ini ditentukan dengan subnet mask. Contoh:

“202.155.89.17 / 255.255.255.0”, menyatakan bahwa 24 bit

pertama menyatakan network dari IP address tersebut, dan

sisanya 8 bit merupakan bit-bit host bagi IP tersebut.

Dari IP tersebut dapat disimpulkan bahwa network dari

IP tersebut adalah 202.155.89.0, sedangkan 202.155.89.17

merupakan alamat IP dari host tersebut.

Kelas-kelas IP Address yang sering digunakan antara lain :

Tabel 2.1 Kelas IP

Kelas Network ID Host ID Default Subnet Mask

A w. x.y.z 255.0.0.0

B w.x y.z 255.255.0.0

C w.x.y z 255.255.255.0

Kelas A merupakan kelas yang memiliki jumlah host

number yang terbanyak, karena hanya 8 bit pertama digunakan

sebagai bit-bit network dan sisanya 24 bit digunakan sebagai

bit-bit host. Kelas ini biasa digunakan oleh perusahaan yang

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Networkthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00222-IF-Bab 2.pdf · jaringan, termasuk di dalamnya detil teknologi LAN dan WAN. 2. Internet

11

memiliki jaringan dalam skala yang besar. Alamat IP pada kelas

A dimulai dari 1.0.0.0 sampai dengan 126.255.255.255.

Kelas B memiliki 16 bit pertama sebagai bit-bit network

dan 16 bit sisanya digunakan sebagai bit-bit host. Alamat IP

kelas B digunakan untuk jaringan dengan skala menengah.

Alamat IP pada kelas B berkisar antara 128.0.0.0 sampai dengan

192.167.255.255.

Kelas C memiliki 24 bit pertama sebagai bit-bit network

dan 8 bit sisanya digunakan sebagai bit-bit host. Kelas ini

memiliki jumlah host address yang paling sedikit dan digunakan

untuk jaringan dengan skala kecil. Alamat pada kelas C berkisar

antara 192.168.0.0 sampai dengan 223.255.255.255.

Selain ketiga kelas A, B dan C yang sering dipakai,

masih ada kelas D dan E yang jarang dipakai. Kelas D

dipergunakan untuk alamat-alamat multicast. Multicast adalah

jenis transmisi seperti broadcast, namun dalam skala yang lebih

kecil dan tertentu. Kelas E tidak digunakan dan khusus disimpan

dengan tujuan untuk ekperimentasi dan sebagai kelas cadangan

untuk keperluan di masa mendatang.

Selain pembagian menurut alamat, IP Address juga

dibagi dua berdasarkan pemakaiannya di internet (Cisco

Systems, 2006) :

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Networkthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00222-IF-Bab 2.pdf · jaringan, termasuk di dalamnya detil teknologi LAN dan WAN. 2. Internet

12

1. Private IP Address

Private IP address merupakan alamat IP yang digunakan

oleh sebuah komunitas, baik itu rumah ataupun sebuah

perusahaan, yang tidak tersambung langsung ke internet.

Alamat IP ini tidak bisa berkomunikasi langsung ke internet.

Alamat IP ini tidak bisa berkomunikasi langsung dengan

komputer lain pada jaringan internet, sehingga untuk dapat

berkomunikasi dibutuhkan satu perantara yaitu Internet

Service Provider (ISP) yang menyediakan jada layanan

internet. IP yang tergolong private IP address adalah :

Kelas A : 10.x.x.x

Kelas B : 172.16.x.x s/d 172.31.x.x

Kelas C : 192.168.x.x

Keterangan: x adalah nomor dimulai 0 sampai dengan 255.

2. Public IP Address

Public IP address adalah alamat IP yang digunakan untuk

berkomunikasi antar komputer yang tersambung secara

langsung dalam jaringan internet. Jenis IP address banyak

digunakan oleh Internet Service Provider (ISP) dan

lembaga-lembaga dunia yang mengatur lalu lintas di

internet. Alamat public IP address adalah semua alamat IP

selain private IP address dan IP loopback (127.0.0.0 s/d

127.255.255.255).

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Networkthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00222-IF-Bab 2.pdf · jaringan, termasuk di dalamnya detil teknologi LAN dan WAN. 2. Internet

13

Untuk menghubungkan jaringan lokal ke jaringan

internet, diperlukan suatu public IP, dimana semua private IP

jaringan lokal dalam internet akan diterjemahkan sebagai public

IP tersebut. Prosedur penerjemahan private IP menjadi public IP

dikenal dengan NAT (Network Address Translation).

Internet Control Message Protocol (ICMP)

Internet Control Message Protocol adalah protokol

manajemen dan layanan messaging yang disediakan untuk IP.

Address Resolution Protocol (ARP)

Address Resolution Protocol mencari alamat hardware

dari host yang sudah diketahui alamat IP-nya. Jadi, ARP

menerjemahkan alamat software (IP) menjadi alamat hardware.

Reserve Address Resolution Protocol (RARP)

Ketika IP digunakan oleh mesin diskless, tidak ada cara

untuk mengetahui alamat IP-nya. Namun alamat mac bisa

diketahui. Reserve Address Resolution Protocol mengetahui

identitas alamat IP untuk mesin diskless dengan cara mengirim

paket yang mengikutsertakan alamat MAC dan meminta alamat

IP untuk alamat MAC tersebut.

3. Transport Layer

Layer ini menyediakan layanan pengiriman dari sumber data

menuju ke tujuan data dengan cara membuat logical connection

antara keduanya. Layer ini bertugas untuk memecah data dan

membangun kembali data yang diterima dari application layer ke

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Networkthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00222-IF-Bab 2.pdf · jaringan, termasuk di dalamnya detil teknologi LAN dan WAN. 2. Internet

14

dalam aliran data yang sama antara sumber dan pengirim data.

Transport layer juga menangani masalah reliability, flow control,

dan error correction. Layer ini terdiri dari dua protokol yaitu

Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol

(UDP). Protokol TCP memiliki orientasi terhadap reliabilitas data

dan komunikasinya bersifat connection oriented. Sedangkan

protokol UDP lebih berorientasi kepada kecepatan pengiriman data

dan bersifat connectionless.

4. Application Layer

Layer ini berfungsi untuk menangani high-level protocol,

masalah representasi data, proses encoding, dan dialog control;

yang memungkinkan terjadinya komunikasi antar aplikasi jaringan.

Layer ini berisi spesifikasi protokol-protokol khusus yang

menangani aplikasi umum seperti Telnet, File Transfer Protocol

(FTP), Domain Name System (DNS), dan lain-lain.

2.1.2.2 Model OSI Layer

Untuk mempermudah pengertian, penggunaan dan desain dari

proses pengolahan data ini dan untuk keseragaman diantara perusahaan-

perusahaan pembuat peralatan jaringan komputer satu dengan lain,

International Standard Organization (ISO) mengeluarkan sebuah

model lapisan jaringan yang disebut model Open System

Interconnection (OSI).

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Networkthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00222-IF-Bab 2.pdf · jaringan, termasuk di dalamnya detil teknologi LAN dan WAN. 2. Internet

15

Manfaat dan keuntungan dari penggunaaan model OSI adalah

(Wijaya, 2004, pp2) :

Membuat standarisasi yang dapat dipakai oleh setiap perusahaan

sehingga mengurangi kerumitan dalam perancangan.

Memungkinkan fasilitas modular engineering (perubahaan di satu

lapisan tidak mengganggu lapisan lain).

Memungkinkan kerjasama antara teknologi yang berbeda-beda.

Memungkinkan berbagai peralatan jaringan dan software yang

berbeda dapat berkomunikasi.

Mempermudah pembelajaran dan pengajaran.

OSI layer terdiri atas tujuh layer (lapisan) yang terbagi menjadi

dua grup. Tiga layer teratas mendefinisikan bagaimana aplikasi-aplikasi

berkomunikasi satu sama lain dan bagaimana aplikasi berkomunikasi

dengan user. Empat layer dibawahnya mendefinisikan bagaimana data

dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain.

Gambar 2.2 Upper Layers dari OSI Layer

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Networkthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00222-IF-Bab 2.pdf · jaringan, termasuk di dalamnya detil teknologi LAN dan WAN. 2. Internet

16

Gambar 2.3 Lower Layers dari OSI Layer

1. Physical Layer (Layer 1)

Berfungsi mengatur bagaimana data dapat ditransmisikan dalam

sebuah medium fisik. Layer ini berfungsi mengubah bit-bit data

menjadi signal elektromagnetik agar bisa ditransmisikan melalui

media komunikasi.

2. Data Link Layer (Layer 2)

Berfungsi menangani perpindahan data dari network interface

menuju ke medium fisik. Fungsi layer ini mencakup addressing

(physical addressing) dan network topology.

3. Network Layer (Layer 3)

Berfungsi memberi alamat logik data dan menentukan jalur yang

akan dilewatinya. Fungsi layer ini mencakup routing, addressing

(logical addressing), dan path selection antara dua end system.

4. Transport Layer (Layer 4)

Berfungsi melakukan segmentasi dan unsegmentasi pada paket data

sebelum diteruskan ke layer berikutnya. Layer ini juga berfungsi

sebagai pengatur aliran data (flow control), pendeteksi error dan

error recovery.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Networkthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00222-IF-Bab 2.pdf · jaringan, termasuk di dalamnya detil teknologi LAN dan WAN. 2. Internet

17

5. Session Layer (Layer 5)

Berfungsi untuk membuat (establish), mengatur (maintain), dan

memutuskan (terminate) sesi antar aplikasi.

6. Presentation Layer (Layer 6)

Berfungsi menangani representasi data seperti format, encoding dan

jenis kompresi. Layer ini menerjemahkan berbagai macam format

data menjadi format yang diinginkan, dan memastikan informasi

yang dikirim diterima oleh application layer pada sistem yang lain.

7. Application Layer (Layer 7)

Berfungsi menyediakan network service ke aplikasi users seperti e-

mail, file transfer, dan terminal emulation.

2.1.2.3 Perbandingan Model OSI Layer dan TCP/IP Layer

Gambar 2.4 Perbandingan Model OSI Layer dan TCP/IP Layer

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Networkthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00222-IF-Bab 2.pdf · jaringan, termasuk di dalamnya detil teknologi LAN dan WAN. 2. Internet

18

Persamaan antara model OSI dan model TCP/IP berdasarkan

Cisco Systems (2006) yaitu :

1. Keduanya memiliki layer.

2. Keduanya memiliki application layer, walaupun memiliki fungsi

yang berbeda.

3. Keduanya memiliki transport layer dan network layer yang

sebanding.

4. Keduanya harus diketahui oleh seorang networking professional.

5. Keduanya mengasumsikan paket sebagai pemilih. Ini berarti setiap

paket dapat mengambil jalan yang berbeda-beda untuk mencapai

tujuan yang sama. Ini bertolak belakang dengan circuit-switched

network dimana semua paket mengambil jalan yang sama.

Perbedaan antara model OSI dan TCP/IP berdasarkan Cisco

Systems (2006) yaitu :

1. TCP/IP menggabungkan presentation layer dan session layer OSI

ke dalam application layer-nya.

2. TCP/IP menggabungkan data link layer dan physical layer OSI ke

dalam network access layer.

3. TCP/IP lebih sederhana karena hanya memiliki 4 layer.

4. Protokol TCP/IP merupakan standar untuk pengembangan internet,

sehingga model TCP/IP mendapatkan kredibilitas hanya karena

protokolnya. Sebaliknya, jaringan tidak biasa dibangun dengan

protokol OSI, meskipun OSI digunakan sebagai panduan.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Networkthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00222-IF-Bab 2.pdf · jaringan, termasuk di dalamnya detil teknologi LAN dan WAN. 2. Internet

19

2.1.3 Topologi Jaringan

Topologi jaringan mendeskripsikan struktur dari suatu jaringan.

Topologi jaringan terbagi menjadi 2 jenis yaitu topologi fisik dan topologi

logik. Topologi fisik merupakan topologi jaringan yang memberikan

gambaran tentang jalur kabel atau media, sedangkan topologi logik lebih

menjelaskan bagaimana suatu media diakses untuk pengiriman data.

Secara umum, topologi fisik terbagi menjadi beberapa jenis (Cisco

Systems, 2006), seperti :

1. Topologi Bus

Topologi bus menghubungkan komputer yang satu dengan yang

lain secara berantai (daisy-chain) dengan perantaraan suatu kabel yang

umumnya berupa kabel tunggal jenis koaksial.

Gambar 2.5 Topologi Bus

Topologi ini umumnya tidak menggunakan suatu peralatan aktif

untuk menghubungkan komputer, oleh sebab itu ujung-ujung kabel

koaksial harus ditutup dengan tahanan (termination resistor) untuk

menghindarkan pantulan yang dapat menimbulkan gangguan yang

menyebabkan kemacetan jaringan. Topologi bus ini umumnya

dipergunakan untuk jaringan komputer yang sangat sederhana.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Networkthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00222-IF-Bab 2.pdf · jaringan, termasuk di dalamnya detil teknologi LAN dan WAN. 2. Internet

20

2. Topologi Star

Topologi star (bintang) menghubungkan semua komputer pada

suatu perangkat jaringan seperti hub atau switch. Hub atau switch

berfungsi untuk menerima sinyal-sinyal dari suatu komputer dan

meneruskannya ke komputer lain. Untuk hub sedikit berbeda karena

sinyal yang diterima akan diteruskan ke semua komputer yang

berhubungan dengan hub.

Gambar 2.6 Topologi Star

Jaringan dengan topologi star lebih mahal dan sulit dipasang

karena setiap komputer harus dihubungkan ke suatu hub atau switch,

pemasangan kabel terutama untuk jumlah pemakai yang besar sangat sulit

dan sebaiknya dilakukan oleh seorang ahli. Oleh karena masing-masing

komputer memiliki kabel sendiri, mencari kesalahan jaringan lebih

mudah.

3. Topologi Star-Bus (Extended-Star)

Topologi star-bus yang merupakan gabungan topologi star dan

bus merupakan topologi yang paling sering digunakan. Komputer-

komputer dihubungkan ke hub atau switch, sedangkan antar hub atau

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Networkthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00222-IF-Bab 2.pdf · jaringan, termasuk di dalamnya detil teknologi LAN dan WAN. 2. Internet

21

switch dihubungkan sebagai jalur backbone yang menyerupai topologi

bus.

Gambar 2.7 Topologi Star-Bus

4. Topologi Ring

Jaringan dengan topologi ring ini mirip dengan topologi bus

hanya ujung-ujungnya saling berhubungan membentuk suatu lingkaran.

Topologi ring ini diperkenalkan oleh perusahaan IBM untuk mendukung

protokol token ring yang diciptakan oleh IBM.

Gambar 2.8 Topologi Ring

5. Topologi Mesh

Topologi ini menghubungkan satu host ke semua host yang

berada di jaringannya. Begitu juga dengan host yang kedua, juga

terhubung ke semua host lainnya. Keunggulan topologi ini adalah

jaringan yang reliable, karena bila satu path atau line terputus, tidak akan

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Networkthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00222-IF-Bab 2.pdf · jaringan, termasuk di dalamnya detil teknologi LAN dan WAN. 2. Internet

22

mempengaruhi jaringan karena masih tersedia path-path lainnya dalam

pengiriman data.

Gambar 2.9 Topologi Mesh

Topologi logik menjelaskan bagaimana host-host dapat saling

berkomunikasi melalui media. Dua jenis topologi logik yang sering

digunakan (Cisco Systems, 2006) adalah :

1. Broadcast

Topologi logik secara broadcast menjelaskan bahwa setiap host

mengirimkan data ke semua host lainnya yang berada di jaringannya.

Tidak ada aturan yang mengatur jalannya data di jaringan. Teknik ini

lebih dikenal dengan istilah first come first serve. Salah satu teknologi

yang menggunakan teknik ini adalah teknologi ethernet.

2. Token Passing

Teknik ini mengatur jalannya data dan pemakaian jaringan

dengan cara mengirimkan sebuah token-elektronic secara sekuensial ke

setiap host. Ketika host mendapatkan token-electronic ini, maka host ini

berhak untuk menggunakan jaringan untuk mengirim data. Bila telah

selesai menggunakan jaringan, token-electronic kembali dikirimkan ke

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Networkthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00222-IF-Bab 2.pdf · jaringan, termasuk di dalamnya detil teknologi LAN dan WAN. 2. Internet

23

host-host lainnya. Teknologi yang menggunakan teknik ini adalah Token

Ring dan Fiber Distributed Data Interface (FDDI).

2.1.4 Jenis-Jenis Media

1. Kabel UTP

Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) merupakan kabel LAN yang

paling banyak dipakai saat ini. Jenis kabel ini mudah dalam pemasangan,

tidak mahal, dan memiliki kinerja yang baik. UTP yang digunakan untuk

jaringan saat ini adalah UTP kategory 5 yang dapat mendukung transmisi

data sebesar 100 mbps dengan jarak maksimal 100 meter. Untuk menambah

jarak jangkauan dapat dengan menggunakan repeater, hub, bridge atau

switch.

UTP terdiri dari 4 pasang kabel yang dipilin untuk mengurangi

interferensi. Dalam pemasangannya UTP dihubungkan dengan menggunakan

jack RJ-45 menurut susunan warna yang ditentukan. Ada 3 macam susunan

kabel UTP yaitu: straight, crossover, dan rollover (console).

Kabel straight digunakan untuk menghubungkan peralatan yang tidak

sejenis, contoh : komputer dengan hub. Kabel crossover untuk

menghubungkan peralatan yang sejenis, contoh : komputer dengan komputer.

Sedangkan kabel rollover untuk mengatur setting peralatan, contoh : router.

2. Kabel Coaxial

Kabel coaxial adalah kabel yang pertama kali digunakan untuk LAN.

Saat ini masih digunakan, walaupun banyak yang telah berganti dengan

twisted-pair. Saat ini kabel coaxial banyak juga digunakan sebagai kabel

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Networkthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00222-IF-Bab 2.pdf · jaringan, termasuk di dalamnya detil teknologi LAN dan WAN. 2. Internet

24

televisi. Kabel coaxial dapat mendukung transmisi data hingga 10 mbps

dengan jarak mencapai 500 meter. Tetapi harganya sedikit lebih mahal

daripada UTP, dan pemasangannya sulit.

3. Fiber Optic

Biasanya digunakan untuk pengkabelan backbone. Kabel ini

menggunakan berkas cahaya sebagai penghantar data. Kabel fiber optic tidak

terpengaruh oleh aliran listrik maupun medan magnet, memiliki kecepatan

tinggi dan dapat mencapai jarak yang jauh tanpa kehilangan data. Kabel fiber

optic jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan kabel tembaga biasa,

memerlukan peralatan yang lebih mahal, dan pemasangannya sulit.

4. Wireless

Wireless menggunakan media gelombang radio sebagai penghantar

data. Untuk pengoperasiannya, diperlukan suatu unit receiver dan

transmitter. Terdapat beberapa standar untuk operasi wireless, di antaranya

adalah 802.11a, 802.11b, 802.11g. Frekuensi yang sering digunakan dalam

transmisi wireless antara lain 2,4 GHz (bebas lisensi) dan 5 GHz. Kecepatan

yang dapat dicapai oleh transmisi wireless adalah 54 Mbps.

2.1.5 Perangkat Jaringan

1. Modems

Modem (modulators-demodulators) adalah perangkat yang digunakan

untuk mengirimkan sinyal digital melalui line telepon analog. Dengan

demikian, sinyal digital yang dikonversi oleh modem menjadi sinyal analog

dari frekuensi-frekuensi yang berbeda dan dikirimkan ke sebuah modem pada

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Networkthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00222-IF-Bab 2.pdf · jaringan, termasuk di dalamnya detil teknologi LAN dan WAN. 2. Internet

25

lokasi penerima. Modem penerima melakukan transformasi balik dan

menyediakan sebuah keluaran digital ke perangkat yang terhubung dengan

sebuah modem, biasanya komputer.

2. Hub

Hub adalah perangkat yang menghubungkan multiple LAN secara

bersama-sama. Hub juga berperan sebagai penguat sinyal. Hub tidak

melakukan packet filtering atau fungsi-fungsi pengalamatan yang lain.

3. Bridge

Bridge adalah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan dua

atau lebih host atau network secara bersama-sama. Bridge bekerja hanya

pada physical dan link layer dan menggunakan alamat Medium Access

Control (MAC) untuk mengirimkan frame. Peranan dasar dari Bridge pada

arsitektur jaringan adalah menyimpan dan meneruskan frame diantara

segmen yang terhubung. Sebuah bridge dapat memiliki lebih dari dua ports,

artinya lebih dari dua elemen jaringan dapat dikombinasikan untuk

berkomunikasi satu dengan lainnya dengan menggunakan sebuah bridge.

4. Switch

Switch secara umum memiliki peran yang lebih baik dibanding

dengan hub. Switch memiliki kemampuan untuk membaca paket yang datang

kemudian mengirim mereka ke tujuan yang semestinya. Frame dapat hilang

jika host yang dituju unreachable atau disconnected.

5. Router

Router adalah perangkat penghubung yang dapat mengirimkan paket

melalui segmen LAN yang benar dimana tujuannya berada. Router

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Networkthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00222-IF-Bab 2.pdf · jaringan, termasuk di dalamnya detil teknologi LAN dan WAN. 2. Internet

26

menghubungkan segmen LAN pada lapisan network dari OSI layer untuk

komunikasi komputer-ke-komputer. Jaringan yang dihubungkan oleh router

dapat menggunakan protokol jaringan yang sama ataupun berbeda.

6. Gateway

Gateway bekerja pada transport dan session layer, pada model OSI.

Gateway digunakan ketika berhadapan dengan mulitprotocol transport layer

dan diatasnya.

2.1.6 Sistem Telepon

Sistem telepon (Anonymous, 2006c) merupakan sistem komunikasi

yang mampu menyediakan komunikasi suara dua-arah (full-duplex) antara

dua ataupun lebih unit telepon. Sistem telepon terdiri atas unit telepon, yang

mana terdiri dari unit penerima suara (receiver) dan unit pengirim suara

(transceiver). Unit telepon tersebut, bersama dengan unit telepon lainnya

yang berdekatan tersambung ke suatu stasiun lokal. Selanjutnya stasiun-

stasiun lokal tersebut tersambung ke stasiun utama. Pada stasiun-stasiun

tersebut terjadi mekanisme switching yang memungkinkan seseorang untuk

memanggil (dial) pihak yang dituju, di mana akan terjadi pemilihan

(switching) jalur yang akan dilalui sampai dengan tujuan.

2.1.6.1 Operasi Telepon (Call Flow)

Operasi telepon dimulai ketika seseorang mengangkat gagang

telepon, kemudian central office mendeteksi status on-hook (telepon

tertutup) berubah ke status off-hook (telepon terangkat). Kemudian

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Networkthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00222-IF-Bab 2.pdf · jaringan, termasuk di dalamnya detil teknologi LAN dan WAN. 2. Internet

27

central office mengirimkan nada panggil (dial tone) ke telepon tersebut

dan sirkuit pada jaringan digunakan untuk mengenali adanya nomor

yang ditekan (baik pulse maupun DTMF). Segera setelah central office

mendapatkan nomor pertama, nada panggil diberhentikan.

Setelah semua nomor ditekan, komponen dalam jaringan

telepon membuat koneksi ke pihak yang dituju dan ringing voltage

generator dihubungkan untuk membuat telepon yang dituju berdering

(dengan asumsi tidak sibuk). Ketika pihak yang dituju mengangkat

telepon, central office untuk telepon tersebut mendeteksinya dan

memutuskan ringing voltage generator. Lalu sirkuit audio untuk kedua

telepon yang berpartisipasi dihubungkan dan percakapan dapat dimulai.

(Schweber, 1991)

2.1.6.2 PSTN (Public Switched Telephone Network)

Sistem komunikasi konvensional atau yang dikenal dengan

Public Switched Telephone Network (PSTN) telah berkembang sejak

ditemukannya transmisi suara melalui kawat pada tahun 1876 oleh

Alexander Graham Bell, yang dikenal dengan ring-down circuit. Ring-

down circuit berarti tidak ada pemanggilan (dialing) nomor, namun

menggunakan sebuah kawat fisik untuk menghubungkan dua devices.

Secara mendasar, seseorang mengangkat telepon dan orang lain berada

di ujung lainnya (tidak ada ringing).

Sistem ini kemudian berkembang dari transmisi suara satu arah,

dimana hanya satu user dapat berbicara, menjadi transmisi suara bi-

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Networkthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00222-IF-Bab 2.pdf · jaringan, termasuk di dalamnya detil teknologi LAN dan WAN. 2. Internet

28

directional (dua-arah), yang memungkinkan kedua user dapat

berbicara. Untuk memindahkan suara sepanjang kawat diperlukan kabel

fisik diantara tiap lokasi dimana user ingin melakukan panggilan.

Gambar 2.10 memperlihatkan sistem komunikasi PSTN konvensional

yang terdiri dari 4 telepon.

Gambar 2.10 Jaringan Dasar 4-Telepon

Proses pemasangan kabel diantara perangkat yang memerlukan

akses telepon sangat tidak efisien, memerlukan biaya yang besar dan

sulit untuk diimplementasikan. Karena itu, dikenalkanlah penggunaan

switch, dimana tiap pengguna telepon hanya membutuhkan satu kabel

yang terhubung secara terpusat ke kantor switch. Pada awalnya, seorang

operator telepon berperan sebagai switch. Operator ini bertanya kepada

pemanggil mengenai lokasi panggilan yang dituju kemudian secara

manual menghubungkan kedua jalur suara.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Networkthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00222-IF-Bab 2.pdf · jaringan, termasuk di dalamnya detil teknologi LAN dan WAN. 2. Internet

29

Gambar 2.11 Operator Terpusat: Manusia sebagai Switch

Sistem telepon terus berkembang dan hingga saat ini, switch

dengan operator manusia telah diganti dengan switch elektronik

maupun softswitch.

Ada 2 tipe signaling dalam PSTN (Davidson, 2006) :

1. User-to-network signaling : komunikasi antara end user dengan

PSTN.

Umumnya, jika menggunakan twisted copper pair sebagai media

transport, user terhubung ke PSTN melalui analog Integrated

Services Digital Network (ISDN), atau melalui T1 carrier. Metode

signaling yang paling umum digunakan dalam komunikasi analog

user-to-network adalah Dual Tone Multi-Frequency (DTMF).

DTMF dikenal sebagai in-band signaling karena tone (nada) dibawa

melalui jalur voice.

ISDN menggunakan metode signaling yang lain, yaitu out-of-band,

dimana signal dikirim melalui channel terpisah dari voice. Channel

dimana voice, data, fax dibawa dikenal dengan bearer (atau B

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Networkthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00222-IF-Bab 2.pdf · jaringan, termasuk di dalamnya detil teknologi LAN dan WAN. 2. Internet

30

channel) sebesar 64kbps. Channel dimana signal dibawa dikenal

dengan data atau control channel (D channel).

Out-of-band signaling memiliki keuntungan antara lain : multiplex

signaling ke channel umum, mengurangi dialing delay, dan

mengurangi bandwith. In-band signaling memiliki masalah lost

tones, yang terjadi ketika signaling dibawa melalui jalur voice yang

mengakibatkan hilangnya nada dan sulit mengakses voice mail.

2. Network-to-network signaling : komunikasi antara switches di

PSTN.

Komunikasi network-to-network biasanya dibawa melalui media

transmisi T1/E1 carrier melalui twisted pair. T1 adalah link

transmisi digital dengan 1.544 Mbps yang umumnya digunakan di

Amerika Utara dan Jepang, sedangkan E1 adalah link transmisi

2.048 Mbps yang umumnya digunakan di Eropa.

Metode in-band signaling yang umum digunakan dalam network-

to-network signaling adalah Multi-Frequency (MF). Network-to-

network signaling juga menggunakan out-of-band signaling yang

dikenal dengan Signaling System 7 (SS7). SS7 digunakan untuk

melakukan out-band-signaling pada PSTN sehingga meningkatkan

service PSTN antara lain : mengatur pembuatan call, pertukaran

informasi, routing, operasi, billing, dan service Intelligent Network.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Networkthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00222-IF-Bab 2.pdf · jaringan, termasuk di dalamnya detil teknologi LAN dan WAN. 2. Internet

31

2.1.6.3 Packet Telephony (Packet Switched Network)

Mekanisme switching pada sistem telepon dibagi dua, yaitu

circuit switched dan packet switched. Circuit switched network adalah

jaringan yang mempunyai saluran terdedikasi yang dialokasikan selama

beberapa saat selama transmisi data (percakapan), dimana jalur tersebut

tidak bisa digunakan oleh host lain selama belum didealokasikan. Pada

circuit switched, host yang akan mengirim data serta yang menerima

data akan membuka jalur data yang hanya dipakai oleh pengirim dan

penerima. Jalur data tersebut akan ditutup bila transmisi data tersebut

telah selesai. Jaringan telepon konvensional (PSTN) menggunakan

mekanisme circuit switching.

Gambar 2.12 Circuit Switched Network

Packet switched network adalah jaringan-jaringan yang

dihubungkan oleh router, dimana setiap host yang terhubung dalam

jaringan tersebut, secara teori, dapat mengirimkan paket data kepada

host yang lain. Paket tersebut berisi alamat yang dituju, dan router

meneruskan paket tersebut ke alamat yang dituju tersebut. Protokol

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Networkthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00222-IF-Bab 2.pdf · jaringan, termasuk di dalamnya detil teknologi LAN dan WAN. 2. Internet

32

packet switched ini membagi data menjadi paket-paket sebelum

dikirim. Protokol ini menggunakan prinsip multiplexing, dimana paket-

paket tersebut dapat melalui jalur-jalur yang berbeda bersama paket-

paket yang berasal dari data lain untuk sampai di tujuan. Begitu sampai

di tujuan, paket-paket tersebut akan dirangkai kembali menjadi data

asli. Sebuah host dapat membuka banyak sesi sekaligus dan

mengirimkan data-data dari sesi berlainan tersebut melalui satu jalur

yang sama.

Keunggulan packet switched dibandingkan dengan circuit

switched adalah lebih hemat bandwidth dan efisien, karena jalur data

tersebut dapat dipakai oleh banyak transmisi data, serta tidak perlu

membuka koneksi jalur jika tidak ada pengiriman atau penerimaan data.

Sistem komunikasi internet telephony atau VoIP menggunakan

mekanisme packet switching.

Gambar 2.13 Packet Switched Network

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Networkthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00222-IF-Bab 2.pdf · jaringan, termasuk di dalamnya detil teknologi LAN dan WAN. 2. Internet

33

2.1.6.4 PBX (Private Branch Exchange)

PBX (Private Branch Exchange) atau biasa disebut phone

switch (Anonymous, 2006b) adalah perangkat yang menghubungkan

telepon-telepon dalam suatu jaringan lokal dengan jaringan telepon

umum. Fungsi utama dari PBX adalah untuk mengatur panggilan yang

datang ke extension atau cabang tertentu sesuai dengan yang dituju

dalam jaringan lokal tersebut, dan untuk membagi saluran telepon di

antara semua extension. Extension adalah sebuah nama atau nomor

yang merepresentasikan user dari PBX ini. Saat ini, telah banyak fitur-

fitur lain yang dimiliki PBX, antara lain seperti automated greetings

untuk pemanggil, koneksi ke voice mail, automatic call distribution

(ACD), telekonferensi, dan lainnya.

Gambar 2.14 Diagram PBX

Salah satu keuntungan utama dari PBX adalah mengurangi local

loops yang diperlukan dari central office switch PSTN. Gambar berikut

memperlihatkan perbandingan antara menggunakan line individual dari

PSTN atau menggunakan PBX untuk meminimalisasi jumlah line

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Networkthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00222-IF-Bab 2.pdf · jaringan, termasuk di dalamnya detil teknologi LAN dan WAN. 2. Internet

34

(trunk) dari PSTN. Trunk adalah sebuah nama atau nomor yang

merepresentasikan server lain atau PBX lain yang akan dihubungi oleh

PBX ini.

Gambar 2.15 Perbandingan PSTN Konvensional dengan Sistem PBX

Keuntungan lain dari memiliki PBX sendiri adalah control

seperti setup. Misalnya jika ingin menambah user baru, mengubah fitur,

atau memindahkan user ke lokasi baru, maka tidak perlu menghubungi

carrier PSTN. Namun sistem PBX menambah level kompleksitas yang

lain karena harus melakukan konfigurasi dan maintain call routing pada

PBX.

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Networkthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00222-IF-Bab 2.pdf · jaringan, termasuk di dalamnya detil teknologi LAN dan WAN. 2. Internet

35

2.2 Teori-Teori Khusus

2.2.1 Voice Over Internet Protocol (VoIP)

Voice over IP (VoIP) atau IP Telephony (Raharja, 2004) adalah

teknologi yang memanfaatkan Internet Protocol untuk menyediakan

komunikasi voice jarak jauh secara elektronis dan realtime. VoIP sebenarnya

adalah aplikasi internet biasa seperti layanan world wide web (www) dan

email. Infrastruktur internet dibutuhkan agar dapat menggunakan atau

menyediakan layanan VoIP.

VoIP (Porter, 2006) adalah fungsi atau layanan yang memungkinkan

komunikasi audio jarak jauh melalui sarana telekomunikasi berbasiskan

Internet Protocol (IP). VoIP secara umum merupakan wujud dari layanan

telepon dengan menggunakan sistem komunikasi packet switched.

Untuk menyediakan layanan telepon konvensional, diperlukan sebuah

protokol yang mampu membangun sebuah sesi komunikasi antar pengguna.

Protokol ini disebut juga dengan signaling protocol atau call-control

protocol. Ketika sebuah sesi komunikasi telah terbuka, maka ada protokol

lain yang bekerja untuk mengantarkan data-data suara yang telah dipaketkan

sehingga dapat direkonstruksi dengan baik pada tujuannya. Protokol ini

disebut dengan media transfer protocol. Terdapat juga protokol-protokol lain

untuk mendukung optimasi dari layanan VoIP, yang sifatnya opsional dan

penggunaannya bergantung dari kebutuhan.

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Networkthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00222-IF-Bab 2.pdf · jaringan, termasuk di dalamnya detil teknologi LAN dan WAN. 2. Internet

36

2.2.2 Signaling Protocol

Signaling Protocol dalam VoIP digunakan untuk membangun atau

memutuskan sesi komunikasi, menyimpan informasi mengenai letak user,

dan menegosiasikan kapabilitas. Protokol-protokol yang umum dipakai

dalam VoIP adalah SIP, H.323, dan MGCP.

Protokol yang dirancang dan diimplementasikan dalam penulisan ini

adalah protokol SIP, dengan alasan sebagai berikut (Raharja, 2004) :

Mudah diimplementasikan. Membangun jaringan VoIP berbasiskan

komponen-komponen SIP lebih mudah karena software yang digunakan

banyak yang berlisensi open source dan mudah diperoleh serta status

produksinya setara dengan komersil.

Mudah untuk mengimplementasikan fitur-fitur baru dan digabungkan

dengan layanan lainnya seperti Free Mail.

Mampu bekerja untuk user agent yang berada di belakang NAT (Network

Address Translation) atau common firewall dengan relatif mudah.

Kualitas suara dan sebagian besar penggunaan bandwidth diserahkan

pada peer-to-peer.

Telah terbukti cukup baik untuk beberapa VoIP Service Provider, seperti

VoIP Rakyat dan VoIP Marsinah.

2.2.2.1 Pengenalan SIP (Session Initiation Protocol)

SIP (Session Initiation Protocol) atau dikenal juga dengan IETF

RFC 3261 (Anonymous, 2005d) didesain sebagai protokol multimedia

yang dapat memanfaatkan kegunaan dari arsitektur aplikasi internet

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Networkthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00222-IF-Bab 2.pdf · jaringan, termasuk di dalamnya detil teknologi LAN dan WAN. 2. Internet

37

yang sudah ada. Sebagai sebuah protokol panggil, SIP hanya mengatur

bagaimana cara membangun dan menutup sebuah sesi komunikasi. SIP

menggunakan protokol lainnya dari IETF untuk mengatur semua aspek

dalam VoIP dan sesi komunikasi, seperti RTP untuk media transfer,

SDP untuk menentukan cara berkomunikasi, URL untuk pengalamatan,

Domain Name System (DNS) untuk menemukan suatu alamat, dan

Telephony Routing over IP (TRIP) untuk pengaturan jalur panggilan.

SIP (Raharja, 2004) adalah sebuah signaling protocol

(application-layer control) untuk menciptakan, mengatur dan

menghentikan sesi komunikasi multimedia antara dua atau lebih

peserta. Sesi komunikasi ini meliputi internet multimedia conference,

internet telephone calls dan distribusi multimedia. SIP bukan media

transfer protocol, sehingga SIP tidak membawa paket suara atau video.

SIP memanfaatkan RTP (Real Time Protocol) untuk media transfer.

2.2.2.2 Fungsi SIP

1. Call initiation : membangun sebuah sesi komunikasi dan

mengundang user lain untuk bergabung di dalam sesi komunikasi

2. Call modification : bila perlu, SIP dapat memodifikasi sesi

komunikasi.

3. Call termination : menutup sesi komunikasi.

4. Presence : mengetahui status user dan mengumumkan status user

pada user lain, online atau offline, away atau busy

(Raharja, 2004)

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Networkthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00222-IF-Bab 2.pdf · jaringan, termasuk di dalamnya detil teknologi LAN dan WAN. 2. Internet

38

2.2.2.3 Komponen SIP

Pada SIP, terdapat beberapa komponen, yaitu SIP server yang

meliputi proxy server, registrar server, dan redirect server, serta SIP

user agent seperti diperlihatkan pada gambar 2.16.

Gambar 2.16 Arsitektur SIP

2.2.2.3.1 User Agent (UA)

User Agent merupakan komponen SIP yang memulai,

menerima, dan menutup sesi komunikasi. User Agent ini dibagi

menjadi dua jenis yaitu (Raharja, 2004) :

User Agent Client (UAC), yaitu User Agent yang memulai sesi

komunikasi. UAC menginisialisasi SIP request dan menerima

SIP response.

User Agent Server (UAS), yaitu User Agent yang menerima

atau menanggapi sesi komunikasi. UAS menerima SIP request

dan mengirim kembali SIP response.

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Networkthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00222-IF-Bab 2.pdf · jaringan, termasuk di dalamnya detil teknologi LAN dan WAN. 2. Internet

39

Baik kedua jenis UA tersebut dapat menutup sesi komunikasi.

User agent client dapat berupa software pada komputer atau

softphone (X-Lite, SJPhone, Windows Messenger) dan berupa

hardware atau hardphone (IP Phone, USB Phone).

Ada 2 tipe komunikasi antara user agent :

Client / Server

Client melakukan request atas service dan resource tertentu, dan

server memenuhi request dengan me-respon request yang

diterima. Client bisa terputus dari server, namun server selalu

aktif dan menunggu request dari client.

Peer-to-peer (P2P)

P2P berbeda dari client / server, karena user yang berhubungan

sama-sama bisa memulai sesi dan mengirim request satu dengan

lainnya. Tiap user menyediakan service dan resource, sehingga

bila satu tidak aktif, yang lain bisa terhubung untuk mengakses

resource dan bertukar pesan. Dalam hal ini, user agent dapat

bertindak sebagai client maupun server dan dianggap sebagai

peers.

2.2.2.3.2 Proxy Server

Proxy server merupakan komponen penengah antar user

agent, bertindak sebagai server dan client yang menerima request

message dari user agent dan menyampaikan pada user agent

lainnya.

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Networkthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00222-IF-Bab 2.pdf · jaringan, termasuk di dalamnya detil teknologi LAN dan WAN. 2. Internet

40

Request yang diterima dapat dilayani sendiri atau

disampaikan (forward) pada proxy lain atau server lain. Proxy

server menterjemahkan dan/atau menulis ulang request message

sebelum menyampaikan pada user agent tujuan atau proxy lain.

Proxy server juga bertugas menyimpan data hasil sesi komunikasi

yang terjadi antara UAC dan UAS.

Proses kerja proxy server dijelaskan pada gambar 2.17,

proxy server merupakan pusat komunikasi yang dapat dicapai oleh

user agent secara langsung. Ketika user agent mengirimkan pesan

“INVITE”, maka proxy server akan mencari alamat IP dari alamat

yang dipanggil oleh pesan tersebut ke database dan meneruskan

pesan “INVITE” tersebut ke alamat yang dipanggil berdasarkan

alamat IP yang didapat (Johnston, 2004).

Gambar 2.17 Operasi Proxy Server

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Networkthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00222-IF-Bab 2.pdf · jaringan, termasuk di dalamnya detil teknologi LAN dan WAN. 2. Internet

41

2.2.2.3.3 Redirect Server

Redirect server merupakan komponen yang menerima

request message dari user agent, memetakan alamat SIP user agent

atau proxy tujuan kemudian menyampaikan hasil pemetaan kembali

pada user agent pengirim (UAC).

Tidak seperti proxy server, redirect Server tidak menyimpan

data hasil sesi komunikasi antara UAC dan UAS setelah pemetaan

disampaikan pada UAC. Redirect server juga tidak dapat memulai

inisiasi request message.

Proses kerja redirect server dijelaskan pada gambar 2.18,

redirect server berfungsi sebagai perantara dan membelokkan

panggilan, bilamana alamat yang dipanggil oleh user agent tidak

terdapat pada proxy server tersebut, melainkan pada proxy server

yang lain. Bila redirect server berhasil mendapatkan alamat yang

dipanggil pada proxy server lain, maka alamat tersebut akan

dikirimkan kembali kepada user agent untuk selanjutnya memakai

alamat itu untuk menghubungi pihak yang dipanggil. Bila alamat

yang dituju tidak dapat dicari oleh registrar server, maka registrar

server akan menolak permintaan “INVITE” dari user agent dengan

mengirimkan paket “CANCEL” (Johnston, 2004).

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Networkthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00222-IF-Bab 2.pdf · jaringan, termasuk di dalamnya detil teknologi LAN dan WAN. 2. Internet

42

Gambar 2.18 Operasi Redirect Server

2.2.2.3.4 Registrar Server

Registrar server merupakan komponen yang menerima

request message REGISTER. Registrar menyimpan database user

untuk otentikasi dan lokasi sebenarnya (berupa IP dan port) agar

pengguna yang terdaftar dapat dihubungi oleh komponen SIP

lainnya.

Proses kerja registrar server dijelaskan pada gambar 2.19,

registrar server berfungsi menerima autentikasi dari user agent

dengan menerima paket “REGISTER” dan membalas dengan pesan

“OK” bila berhasil dan “CANCEL” bila gagal.

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Networkthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00222-IF-Bab 2.pdf · jaringan, termasuk di dalamnya detil teknologi LAN dan WAN. 2. Internet

43

Gambar 2.19 Operasi Registrar Server

User agent ataupun proxy server lain dapat melakukan

registrasi pada registrar server. Ketika registrasi dilakukan oleh

proxy server, maka proxy server tersebut dianggap sebagai client

oleh registrar server. Dengan demikian, proxy server itu dapat

melakukan panggilan ke SIP server lainnya bila terdapat panggilan

yang dialamatkan ke sana (Johnston, 2004).

2.2.2.3.5 Media Gateway

Media gateway adalah komponen SIP yang berfungsi untuk

menjembatani protokol yang berbeda, dalam hal ini SIP dengan

protokol lainnya seperti H.323, MGCP, maupun dengan telepon

analog (PSTN). Umumnya media gateway dipakai untuk

menghubungkan antara SIP dengan PSTN. Ada 2 tipe interface

yang terdapat dalam media gateway yaitu :

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Networkthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00222-IF-Bab 2.pdf · jaringan, termasuk di dalamnya detil teknologi LAN dan WAN. 2. Internet

44

FXO (Foreign Exchange Office) : interface yang

menggantikan telepon analog untuk hubungan ke PSTN atau

ke PBX.

FXS (Foreign Exchange Subscriber) : interface yang

menggantikan PSTN untuk hubungan ke peralatan seperti

telepon analog, modem, fax, dan lain-lain.

Seperti ditunjukkan pada gambar 2.20, terjadi proses

perubahan format protokol. Ketika ada panggilan yang di-route oleh

SIP proxy server untuk menuju ke saluran PSTN, maka data

tersebut akan melewati media gateway. Pada media gateway

tersebut, terjadi penterjemahan dari signaling SIP ke signaling

lainnya dan sebaliknya. Hal serupa terjadi pula ketika terjadi

panggilan menuju jaringan H.323 ataupun protokol lainnya. Media

gateway akan mengubah signaling dari protokol SIP menjadi

protokol tersebut dan sebaliknya (Johnston, 2004).

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Networkthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00222-IF-Bab 2.pdf · jaringan, termasuk di dalamnya detil teknologi LAN dan WAN. 2. Internet

45

Gambar 2.20 Media Gateway

2.2.2.4 Cara Kerja SIP

Setiap komponen SIP mempunyai alamat SIP, dengan format :

[sip:]<username@host>. Contohnya : sip:[email protected]. Cara

kerja dari SIP adalah sebagai berikut : pemanggil (UAC) dan penerima

(UAS) dikenali dari alamat SIP-nya. Ketika melakukan panggilan,

pemanggil (UAC) pertama-tama menentukan lokasi server yang tepat

dan mengirimkan request message. Operasi SIP yang paling biasa

digunakan adalah INVITE. Namun panggilan ini tidak langsung

mencapai penerima, melainkan dapat membentuk rantai dari proxy

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Networkthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00222-IF-Bab 2.pdf · jaringan, termasuk di dalamnya detil teknologi LAN dan WAN. 2. Internet

46

server yang saling melemparkan panggilan untuk mencapai si

penerima.

Message pada SIP dapat dikirimkan dengan menggunakan

TCP atau UDP. TCP menyediakan transportasi data yang terkontrol dan

terjamin, tetapi lebih lambat dibandingkan dengan UDP yang tidak

memperhatikan error. Pengiriman message dengan TCP baik untuk

digunakan pada jaringan dengan kecepatan tinggi seperti LAN, ADSL,

VSAT, dan sebagainya. Namun pada kenyataannya, pengiriman

message ini umumnya menggunakan UDP yang lebih cepat, dan

penanganan error dilakukan pada layer atas.

Message pada SIP berbasis teks standar dan menggunakan

karakter ISO 10646 dengan enkoding UTF-8 (Anonymous, 2005e).

Setiap baris harus diakhiri dengan CRLF (Carriage Return-Line Feed).

Hampir semua sintaks dari message ini serupa dengan yang ada pada

HTTP. Message ini dapat berupa request message (untuk melakukan

panggilan atau meminta layanan) atau dapat berupa response message

(merespon panggilan atau layanan).

2.2.2.4.1 Struktur Request Message

Format dari sebuah request message adalah:

Metoda URI Pengirim Versi SIP

Metoda :

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Networkthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00222-IF-Bab 2.pdf · jaringan, termasuk di dalamnya detil teknologi LAN dan WAN. 2. Internet

47

INVITE – mengundang user agent lain untuk bergabung dalam

sebuah sesi komunikasi.

ACK – untuk konfirmasi bahwa user agent telah menerima

pesan terakhir dari serangkaian pesan INVITE.

BYE – untuk menutup sesi.

CANCEL – membatalkan INVITE.

OPTIONS – meminta informasi tentang kemampuan server.

REGISTER – registrasi di Registrar server.

INFO – digunakan untuk membawa pesan informasi lainnya,

seperti informasi inline DTMF.

URI (Uniform Resource Indentifier) pengirim merupakan

alamat URL dari pengguna atau layanan berasal. Sedangkan versi

SIP adalah versi yang digunakan pada saat melakukan layanan.

Contoh sebuah request message:

INVITE sip:[email protected] SIP/2.0

2.2.2.4.2 Struktur Response Message

Format dari sebuah response message adalah:

Versi SIP Kode Status Informasi tambahan

Kode status (dengan awalan tertentu) dan artinya:

1xx – Informational Message

2xx – Successful Response

3xx – Redirection Response

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Networkthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00222-IF-Bab 2.pdf · jaringan, termasuk di dalamnya detil teknologi LAN dan WAN. 2. Internet

48

4xx – Request Failure Response

5xx – Server Failure Response

6xx – Global Failures Response

Contoh sebuah response message:

SIP/2.0 200 OK

Gambar 2.21 adalah sebuah contoh sesi komunikasi yang mungkin

terjadi pada sebuah sesi komunikasi dengan menggunakan SIP.

Gambar 2.21 Sebuah Sesi Komunikasi SIP

2.2.2.5 Protokol Pendukung SIP

SIP tidak menyediakan fungsi yang diperlukan untuk mengirim

single-media atau multimedia sepanjang network, atau services untuk

program komunikasi. Melainkan SIP merupakan komponen yang

bekerjasama dengan protokol lain untuk mengirim data, mengatur

Page 43: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Networkthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00222-IF-Bab 2.pdf · jaringan, termasuk di dalamnya detil teknologi LAN dan WAN. 2. Internet

49

media streaming, menghubungkan ke PSTN, dan service lainnya.

Protokol-protokol pendukung SIP antara lain (Johnston, 2004):

2.2.2.5.1 Session Description Protocol (SDP)

Session Description Protocol (SDP) atau IETF RFC 2327

digunakan untuk mengirim deskripsi informasi yang penting ketika

mengirim data multimedia sepanjang network. Selama inisiasi sesi,

SDP menyediakan informasi mengenai jenis multimedia yang di-

request user agent dan informasi lain yang penting untuk mengirim

data ini. SDP adalah protokol berbasis teks yang menyediakan

informasi pada pesan yang dikirim dalam paket UDP.

2.2.2.5.2 Real-time Transport Protocol (RTP)

Real-time Transport Protocol (RTP) atau IETF RFC 3550

merupakan protokol yang berfungsi untuk mengatur pengiriman

data real-time seperti audio, video, simulasi data melalui UDP. RTP

ini secara spesifik menyediakan cara untuk membawa bagian audio

atau media lain dari komunikasi VoIP. Walaupun RTP berjalan

pada UDP, namun RTP menyediakan reliability dari data yang

dikirim antar user agent.

Page 44: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Networkthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00222-IF-Bab 2.pdf · jaringan, termasuk di dalamnya detil teknologi LAN dan WAN. 2. Internet

50

Gambar 2.22 Header RTP

Dua belas byte pertama selalu ada pada setiap header RTP,

sedangkan kolom CSRC hanya akan ada jika dihasilkan oleh mixer.

Berikut adalah penjelasan masing-masing blok:

Version (V, 1 bit) : versi RTP yang digunakan. Untuk saat ini

(RFC 3550) versi yang digunakan adalah 2.

Padding (P, 1 bit) : jika bit ini diset, maka ada tambahan pad

pada akhir paket yang tidak termasuk data RTP. Byte terakhir

dari pad mengandung jumlah pad yang harus diabaikan

termasuk byte terakhir ini.

Extension (X, 1 bit) : jika bit ini diset, maka ada tambahan

header extension setelah seluruh dua belas byte header RTP ini.

CRSC Count (CC, 4 bit) : mengandung jumlah CRSC identifier

yang mengikuti setelah dua belas byte header RTP.

Marker (M, 1 bit) : intepretasi dari bit ini tergantung dari profile

yang digunakan.

Payload Type (PT, 7 bit) : Jenis format data yang dibawa oleh

paket RTP ini.

Page 45: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Networkthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00222-IF-Bab 2.pdf · jaringan, termasuk di dalamnya detil teknologi LAN dan WAN. 2. Internet

51

Sequence Number (16 bit) : kolom ini bertambah satu setiap

paket RTP yang dikirim.

Timestamp (32 bit) : waktu dari sampling paket.

Synchronization source (32 bit) : merupakan sebuah identifier

dari sumber untuk tujuan sikronisasi.

Contributing source (0 sampai 15, masing-masing 32 bit) :

merupakan identifier dari contributing source yang terdapat

pada paket data RTP ini.

2.2.3 Coder-Decoder (Codec)

Coder-Decoder atau Codec merupakan sebuah teknik untuk

memetakan suara analog yang telah disampling ke dalam bentuk digital. Agar

dapat melewati jalur packet switch dengan baik, VoIP membutuhkan proses

coder dan decoder. Proses ini mengkonversi sinyal audio menjadi data digital

yang dipadatkan (kompresi) untuk kemudian dikirim lewat jalur internet. Di

titik lain, data dikembangkan lagi (dekompresi), dan diubah menjadi sinyal

analog.

Konversi codec bekerja dengan cara memotong bagian sinyal

(sampling) audio dalam jumlah tertentu per detiknya. Jika data hasil

kompresi berhasil diterima di titik lain, proses selanjutnya adalah perakitan

ulang. Data yang dirakit tidak selengkap data saat pertama kali dikirim, ada

beberapa bagian yang hilang. Akan tetapi bagian yang hilang sangat kecil

sehingga tidak terdeteksi oleh telinga manusia.

Page 46: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Networkthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00222-IF-Bab 2.pdf · jaringan, termasuk di dalamnya detil teknologi LAN dan WAN. 2. Internet

52

Codec mempengaruhi kebutuhan bandwidth untuk VoIP, semakin

kecil bitrate sinyal digital yang dihasilkan codec, maka semakin baik codec

tersebut. Namun perhitungan matematis yang dilakukannya menjadi semakin

rumit dan ini mempengaruhi kualitas suara setelah di-decode (Raharja, 2004).

Kualitas suara biasa dihitung dengan metoda MOS (Mean Opinion

Score). Metoda ini memberi nilai rata-rata kualitas suara antara 1 sampai 5

dimana 1 artinya buruk dan 5 artinya baik. Pada tabel 2.2 disajikan

perbandingan antar codec dari beberapa segi, yaitu bandwidth, MOS,

algoritma, kompleksitas, dan delay.

Tabel 2.2 CODEC

CODEC Algoritma Kbit/s MOS Kompleksitas Delay(ms)G.711 PCM 64 4.3 1 0.125 G.726 ADPCM 32 4.0 10 0.125 G.728 LD-CELP 16 4.0 50 0.625 GSM RPE_LTP 13 3.7 5 20 G.729 CSA-CELP 8 4.0 30 15 G.723.1 ACELP 6.3 3.8 25 37.5 Us Dod FS1015 LPC-10 2.4 sintesis 10 22.5

Codec menentukan jumlah bandwidth yang akan terpakai untuk data

suara saja. Codec juga menentukan periode sampling untuk setiap paket yang

dikeluarkan untuk dikirim. Sampling adalah pengukuran suara analog dan

diterjemahkan ke nilai digital pada setiap interval waktu tertentu. Makin baik

codec melakukan sampling, makin efisien juga jalur yang digunakan.

Kualitas akhir suara juga harus diperhatikan agar tidak sekedar cepat, codec

juga harus menghasilkan sinyal audio yang baik.

Page 47: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Networkthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00222-IF-Bab 2.pdf · jaringan, termasuk di dalamnya detil teknologi LAN dan WAN. 2. Internet

53

Codec juga bekerja menggunakan algoritma tertentu untuk

membantunya memecah, mengurutkan, mengkompresi, dan merakit ulang

audio data yang ditransmisikan. Salah satu algoritma yang populer digunakan

dalam teknologi VoIP adalah CS-ACELP (Conjugate-Structure Algebraic

Code-Excited Linear Prediction).

2.2.4 Softswitch Asterisk

Dalam proses komunikasi VoIP, sebuah “kantor pusat” dibutuhkan

VoIP untuk menampung data alamat IP dan nomor telepon yang teregistrasi

kepadanya. “Kantor pusat” itu dikenal dengan Softswitch.

Softswitch bertugas menampung seluruh data alamat IP dan nomor

telepon (extension) yang ada untuk kemudian dihubungkan satu dengan yang

lainnya membentuk interkoneksi yang lebih besar. Karena bertugas

menampung seluruh titik terminal VoIP, softswitch harus mengetahui alamat

terminal dan nomor telepon yang terhubung kepadanya.

Saat ini softswitch yang banyak digunakan dalam jaringan VoIP IP

PBX adalah Asterisk. Asterisk merupakan software PBX open source yang

dapat dijalankan pada berbagai sistem operasi, seperti Linux, BSD, Mac OS

X, bahkan Windows. Asterisk hanya membutuhkan perangkat keras

minimum dan tidak membutuhkan perangkat tambahan.

Dengan menggunakan protokol Session Initiation Protocol (SIP) atau

Inter-Asterisk Exchange (IAX), Asterisk dapat membuat dan menerima

panggilan melalui internet atau diintegrasikan dengan hardware tertentu

seperti kartu PCI T1/E1 untuk hubungan PSTN. Fitur-fitur yang terdapat

Page 48: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Networkthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00222-IF-Bab 2.pdf · jaringan, termasuk di dalamnya detil teknologi LAN dan WAN. 2. Internet

54

dalam Asterisk antara lain: call conference, call monitoring, call forwarding,

call parking, call routing, caller ID, caller ID blocking, calling cards, IVR,

music on hold, voice mail, dan lainnya.

Gambar 2.23 Asterisk Sebagai Softswitch Pada Komunikasi VoIP

2.2.5 Sistem Billing

Fitur billing pada VoIP merupakan aplikasi yang menghasilkan

catatan mengenai jumlah tagihan pemakaian telepon dari customer.

Billing juga mengijinkan pelanggan untuk mengetahui bukan hanya

jumlah tagihan yang harus dibayar tiap bulannya tetapi juga tiga

variabel penting (siapa, tujuan, dan lamanya) dari setiap layanan

panggilan yang dibuat.

Sistem Asterisk SIP PBX menghasilkan Call Detail Record

(CDR) yang berisi pencatatan data tentang semua proses komunikasi

yang terjadi melalui server. Record ini biasanya disimpan dalam bentuk

plaintext di server atau di database MySQL. Record-record tersebut

Page 49: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Networkthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00222-IF-Bab 2.pdf · jaringan, termasuk di dalamnya detil teknologi LAN dan WAN. 2. Internet

55

kemudian digunakan dan diolah untuk menghitung biaya billing yang

digunakan oleh user.

2.2.6 Pemrograman Web

2.2.6.1 Halaman Web

Halaman web adalah dokumen yang berada di internet, yang

dapat diakses dengan mengetik URL (Uniform Resource Locator).

Halaman web terbagi dua, yaitu statis dan dinamis. Perbedaannya

adalah pada halaman statis, halaman web tersebut tidak akan berubah,

semua user akan melihat halaman yang sama bagaimanapun cara

mengaksesnya. Sedangkan halaman dinamis adalah halaman web yang

dapat berubah sesuai permintaan user, perubahan tersebut dikarenakan

pada halaman web tersebut telah diprogram untuk menghasilkan

halaman sesuai input user. Ekstensi file-file tersebut umumnya adalah

html, htm, asp, php, jsp, aspx, dan sebagainya.

2.2.6.2 Client dan Server-Side Scripting

Pemrograman web (scripting) terbagi atas dua jenis, yaitu

client-side scripting dan server-side scripting. Client-side scripting

adalah script yang pengolahannya dilakukan pada komputer client

setelah mendownloadnya dari web server dan menampilkannya pada

browser. Sedangkan server-side scripting adalah pemrograman web

dimana pengolahan script tersebut dilakukan pada web server, dan

mengirimkan hasil olahan tersebut berupa halaman web kepada user.

Page 50: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Networkthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00222-IF-Bab 2.pdf · jaringan, termasuk di dalamnya detil teknologi LAN dan WAN. 2. Internet

56

Contoh client-side scripting adalah vbscript dan javascript. Sedangkan

server-side scripting contohnya adalah ASP, ASP.NET, PHP, dan JSP.

Java Server Pages (JSP) adalah bahasa scripting untuk web

programming yang bersifat server-side seperti halnya PHP dan ASP.

JSP dapat berupa gabungan antara baris HTML dan fungsi-fungsi dari

JSP itu sendiri. Berbeda dengan Servlet yang harus dikompilasi oleh

user menjadi class sebelum dijalankan, JSP tidak perlu dikompilasi

oleh user tapi server yang akan melakukan tugas tersebut. Makanya

pada saat user membuat pertama kali atau melakukan modifikasi

halaman dan mengeksekusinya pada web browser akan memakan

sedikit waktu sebelum ditampilkan.

2.2.6.3 Web Server

Web server (Webopedia, 2006) adalah komputer yang berfungsi

sebagai penyedia halaman web. Setiap web server mempunyai alamat

IP, dan mungkin memiliki suatu nama domain. Pada dasarnya, setiap

komputer dapat difungsikan sebagai web server dengan instalasi

aplikasi web server, dan memiliki koneksi Internet.

Beberapa aplikasi web server tersebut antara lain adalah

Microsoft IIS, Apache HTTP server, dan Apache Tomcat server.

Page 51: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Networkthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00222-IF-Bab 2.pdf · jaringan, termasuk di dalamnya detil teknologi LAN dan WAN. 2. Internet

57

2.2.6.4 Teori Interaksi Manusia dan Komputer (IMK)

Dalam perancangan GUI (Graphical User Interface) suatu situs

web ataupun portal, perlu diperhatikan beberapa hal yang dapat

mempengaruhi user dalam menggunakan web tersebut. Perancangan

GUI tersebut hendaknya memudahkan dalam mengaksesnya dan

menarik bagi user. Berikut ini adalah prinsip-prinsip dalam

perancangan GUI :

Kenali Perbedaan

Yaitu membedakan siapakah yang akan menggunakan rancangan

tersebut, apakah pemula (first time user), menengah (knowledgeable

intermittent user), ataupun mahir (expert frequent user). Kemudian

rancang GUI tersebut sesuai kebutuhan masing-masing user

tersebut.

Gunakan Delapan Aturan Emas Perancangan GUI

Adapun Delapan Aturan Emas tersebut adalah :

o Berusaha untuk konsisten.

o Memungkinkan frequent users menggunakan shortcuts.

o Memberikan umpan balik yang informatif.

o Merancang dialog yang memberikan penutupan (keadaan

akhir).

o Memberikan pencegahan kesalahan dan penanganan kesalahan

yang sederhana.

o Memungkinkan pembalikan aksi yang mudah.

o Mendukung pusat kendali internal (internal locus of control).

Page 52: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Networkthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00222-IF-Bab 2.pdf · jaringan, termasuk di dalamnya detil teknologi LAN dan WAN. 2. Internet

58

o Mengurangi beban ingatan jangka pendek.

Cegah Kesalahan

Yaitu berusaha mencegah kesalahan-kesalahan yang dapat timbul

oleh user, yaitu dengan membetulkan pasangan yang bersesuaian

seperti tanda ‘{‘ dan ‘}’, melengkapi urutan aksi dengan makro dan

sebagainya, dan membetulkan perintah dengan mengenali

kekurangan perintah ataupun memberi alternatif pilihan sebagai

ganti mengetik.

2.2.7 Basis Data

Basis Data (Wikipedia, 2006) adalah kumpulan informasi yang

disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa

menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari

basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan

memanggil kueri (query) basis data disebut Database Management System

(DBMS) atau Sistem Manajemen Basis Data.

Database server menggunakan DBMS sebagai basis datanya untuk

melayani kebutuhan penyimpanan informasi. Beberapa DBMS yang sering

digunakan antara lain MySQL, SQL Server, PostgreSQL, Oracle.

MySQL adalah structured query language database server. Tata

bahasa pemrograman SQL di aplikasi MySQL menggunakan tata bahasa

(syntax) SQL standar. MySQL digunakan karena memiliki kecepatan yang

baik, reliabilitas dan kemudahan. MySQL mengimplementasikan konsep

Page 53: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Networkthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00222-IF-Bab 2.pdf · jaringan, termasuk di dalamnya detil teknologi LAN dan WAN. 2. Internet

59

client-server yang terdiri dari daemon mysqld dan beragam jenis aplikasi

client dan library.

2.2.8 State Transition Diagram (STD)

State Transition Diagram (STD) digunakan untuk menggambarkan

sifat dinamis dari suatu objek. STD mengilustrasikan berbagai keadaaan

(state) yang dimiliki suatu objek, event yang menyebabkan perubahan state,

serta aturan yang ada untuk transisi antar state pada suatu objek. Dengan kata

lain, STD menjelaskan state apa dari objek yang dapat melakukan transisi ke

state lain (Whitten, Bentley, Dittman, 2001, p655 dan p668).

Simbol-simbol STD antara lain :

• State, simbol :

, merepresentasikan keadaan pada suatu waktu.

• Event / action, symbol :

, merepresentasikan hubungan antara keadaan (state)

yang berbeda. Pada panah tersebut ditulis dengan event yang

menyebabkan perubahaan tersebut dan akibat yang dihasilkan.

State

Page 54: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Networkthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00222-IF-Bab 2.pdf · jaringan, termasuk di dalamnya detil teknologi LAN dan WAN. 2. Internet

60

2.2.9 Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD (Whitten, Bentley, dan Dittman, 2001, p260) merupakan suatu

model yang menggambarkan data yang ada dalam bentuk entity, serta

hubungan yang ada antar entity tersebut. Komponen utama yang terdapat

pada ERD (Pressman, 2001, p307): objek data (entity), atribut, hubungan

(relationship), dan berbagai tipe indikator lainnya.

Hubungan antar data pada ERD, digambarkan dengan berbagai

simbol yang menunjukkan cardinality (Whitten, Bentley, dan Dittman,

2001 pp264-265; Pressman, 2001, pp305-307). Cardinality merupakan

jumlah minimum dan maksimum objek data yang berelasi dengan suatu

objek data yang lain. Hubungan yang mungkin ada yaitu :

• One-to-one (1:1) – suatu objek A berhubungan dengan satu dan hanya

satu objek B, dan objek B berhubungan dengan satu objek A.

• One-to-many (1:m) – satu objek A dapat berhubungan dengan satu

atau banyak objek B, tetapi objek B hanya berhubungan dengan satu

objek A. Contoh : seorang ibu dapat mempunyai banyak anak, tetapi

satu anak hanya mempunyai satu ibu.

• Many-to-many (m:m) – suatu objek A dapat berhubungan dengan satu

atau lebih objek B, sedangkan objek B dapat berhubungan dengan

satu atau lebih objek A. Contoh : seorang paman dapat mempunyai

beberapa keponakan, dan seorang keponakan dapat mempunyai

banyak paman.

Adapun notasi cardinality yang umum adalah sebagai berikut :

Page 55: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Networkthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00222-IF-Bab 2.pdf · jaringan, termasuk di dalamnya detil teknologi LAN dan WAN. 2. Internet

61

Tabel 2.3 Notasi Cardinality ERD

Arti Cardinality Minimum instances

Maksimum instances

Notasi

Satu dan hanya satu

1 1

Nol atau satu 0 1

Satu atau lebih 1 Many (>1)

Nol atau lebih 0 Many (>1)

Lebih dari satu >1 >1