bab 2 landasan teori 2.1 sistem informasi geografis...

31
9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG) 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut O’Brien (2003, p8) sistem adalah sekumpulan komponen yang berhubungan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan menerima masukan dan menghasilkan keluaran melalui proses transformasi yang terorganisasi. Menurut Raymond McLeod (2001, p9) sistem adalah sekelompok elemen–elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekumpulan komponen yang saling bekerja sama dengan menerima masukan, memprosesnya secara terorganisasi dan menghasilkan keluaran untuk mencapai tujuan yang sama. Agar sistem yang dibuat tidak menyimpang dari tujuan dan fungsinya sendiri, maka diperlukan suatu batasan sistem. Batasan yang dimaksud adalah suatu karakteristik umum sistem yang harus dipenuhi oleh suatu sistem. Karakteristik sistem tersebut adalah :

Upload: buidan

Post on 06-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00200-IF Bab 2.pdf · komunikasi dan sumber daya data yang mampu ... (grid), meliputi

9

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)

2.1.1 Pengertian Sistem

• Menurut O’Brien (2003, p8) sistem adalah sekumpulan komponen

yang berhubungan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan

tertentu dengan menerima masukan dan menghasilkan keluaran

melalui proses transformasi yang terorganisasi.

• Menurut Raymond McLeod (2001, p9) sistem adalah sekelompok

elemen–elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk

mencapai suatu tujuan.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah

sekumpulan komponen yang saling bekerja sama dengan menerima

masukan, memprosesnya secara terorganisasi dan menghasilkan keluaran

untuk mencapai tujuan yang sama.

Agar sistem yang dibuat tidak menyimpang dari tujuan dan

fungsinya sendiri, maka diperlukan suatu batasan sistem. Batasan yang

dimaksud adalah suatu karakteristik umum sistem yang harus dipenuhi

oleh suatu sistem. Karakteristik sistem tersebut adalah :

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00200-IF Bab 2.pdf · komunikasi dan sumber daya data yang mampu ... (grid), meliputi

10

1. Komponen

Sistem terdiri dari sejumlah komponen berupa subsistem

atau elemen sistem yang melaksanakan fungsi tertentu, dapat

saling berinteraksi, dan bekerja sama dalam satu kesatuan untuk

mencapai tujuan sistem.

2. Batas Sistem

Sistem dibatasi oleh suatu area untuk membatasinya

dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan

sistem ini menunjukkan ruang lingkup sistem itu sendiri.

3. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar sistem meliputi segala sesuatu yang

berada di luar batas atau ruang lingkup sistem yang

mempengaruhi kerja sistem.

4. Penghubung Sistem

Penghubung sistem adalah suatu media yang

menghubungkan antar elemen atau subsistem dalam sistem.

Melalui media ini memungkinkan pengiriman masukan dan

keluaran dari suatu subsistem ke subsistem lainnya.

5. Masukan Sistem

Masukan sistem adalah segala sesuatu yang diperlukan

sistem untuk diproses sehingga sistem dapat beroperasi dan

mencapai hasil yang diharapkan.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00200-IF Bab 2.pdf · komunikasi dan sumber daya data yang mampu ... (grid), meliputi

11

6. Pengolah Sistem

Suatu unit yang mengolah masukan ke sistem menjadi

keluaran menjadi proses atau prosedur tertentu.

7. Keluaran Sistem

Hasil yang diharapkan yang berasal dari masukan yang

telah diproses. Hasil tersebut bisa menjadi hasil akhir yang

diinginkan atau menjadi masukan bagi sistem yang lainnya untuk

diproses.

8. Sasaran dan Tujuan Sistem

Memberikan laporan kepada pihak manajemen dalam

pengambilan keputusan secara efektif dan efisien, dapat menerima

umpan balik dan kontrol dari arus informasi tertentu.

2.1.2 Pengertian Informasi

Ada beberapa definisi dari informasi. Diantaranya adalah :

• Menurut Raymond McLeod (2001, p12), informasi adalah data

yang sudah diproses atau data yang memiliki arti.

• Menurut Laudon (2004, p8), informasi adalah data yang dibentuk

menjadi bentuk yang berarti dan berguna bagi manusia.

• Menurut Turban (2001, p15), informasi adalah sekumpulan data

yang telah diorganisasikan dalam bentuk yang berguna.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00200-IF Bab 2.pdf · komunikasi dan sumber daya data yang mampu ... (grid), meliputi

12

Dari definisi-definisi di atas maka dapat diambil kesimpulan

bahwa informasi adalah data yang telah diolah di suatu sistem menjadi

suatu bentuk yang memiliki fungsi dan bermanfaat bagi pengguna yang

memerlukannya.

2.1.3 Pengertian Sistem Informasi

Semua organisasi pasti memiliki sistem informasi. Sistem

informasi adalah suatu pengaturan orang-orang, data, proses, komunikasi,

dan teknologi informasi yang saling berhubungan untuk mendukung dan

meningkatkan operasi sehari-hari di dalam bisnis, seperti memberi

dukungan pemecahan masalah dan kebutuhan keputusan manajemen dan

para pemakai. Ada beberapa definisi yang berbeda dari sistem informasi

menurut para ahli :

• Menurut Laudon (2002, p7), sistem informasi adalah sekumpulan

komponen yang saling berhubungan, yang mengumpulkan (atau

menampilkan), memproses, menyimpan dan mendistribusikan

informasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan,

koordinasi, dan kontrol di dalam organisasi.

• Menurut Turban (2001, p17), sistem informasi mengumpulkan,

mengolah, menyimpan, dan menganalisa informasi untuk tujuan

tertentu yang terdiri dari masukan (data, instruksi) dan keluaran

(laporan, hasil perhitungan). Sistem informasi mengolah masukan

dan menghasilkan keluaran bagi pengguna.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00200-IF Bab 2.pdf · komunikasi dan sumber daya data yang mampu ... (grid), meliputi

13

• Menurut O’Brien (2005, p6), sistem informasi adalah

penggabungan dari manusia, hardware, software, dan jaringan

komunikasi dan sumber daya data yang mampu mengumpulkan,

mengubah dan membagikan informasi dalam sebuah organisasi.

Dari definisi di atas, dapat disimpulkan sistem informasi dengan

kemampuan baik harus dapat menyediakan pemrosesan transaksi yang

cepat dan tepat dan suatu informasi tidak akan mempunyai arti yang

bermanfaat sebelum dilakukan pengolahan dengan menggunakan data

yang akan dimasukkan sistem.

2.1.4 Pengertian Geografi

Secara leksikal, geografi berasal dari kata Geo (bahasa Yunani)

yang artinya bumi dan Grafien yang artinya mencitrakan atau

melukiskan. Berdasarkan asal katanya, geografi dapat diartikan

pencitraan bumi atau pelukisan bumi.

• Menurut Richthoffen (Prahasta, 2005, p12), geografi adalah ilmu

yang mempelajari permukaan bumi sesuai dengan referensinya,

atau studi mengenai area-area yang berbeda di permukaan bumi.

• Menurut Vidal de la Blache (Prahasta, 2005, p12), geografi adalah

ilmu mengenai tempat-tempat (places) yang sangat

mengkonsentrasikan diri pada kualitas-kualitas dan potensi-

potensi suatu negara.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00200-IF Bab 2.pdf · komunikasi dan sumber daya data yang mampu ... (grid), meliputi

14

Dalam arti yang luas, geografi adalah ilmu pengetahuan yang

mempelajari tentang permukaan bumi, penduduk serta hubungan timbal

balik antara keduanya.

2.1.5 Pengertian Sistem Informasi Geografis

Sistem Informasi Geografis (SIG) pada dasarnya adalah sistem

informasi berbasis komputer dengan memakai data digital berujuk pada

lokasi geografis di muka bumi. Berikut merupakan sebagian kecil dari

definisi-definisi SIG yang ada :

• Menurut Aronoff (Prahasta, 2005, p55), SIG adalah sistem yang

berbasiskan komputer yang digunakan untuk menyimpan dan

memanipulasi informasi-informasi geografi. SIG dirancang untuk

mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis objek-objek dan

fenomena dimana lokasi geografi merupakan karakteristik yang

penting atau kritis untuk dianalisis. Dengan demikian, SIG

merupakan sistem komputer yang memiliki empat kemampuan

berikut dalam menangani data yang bereferensi geografi; (a)

masukan, (b) manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan

data), (c) analisis dan manipulasi data, (d) keluaran.

• Menurut Demers (Prahasta, 2005, p55), SIG adalah sistem

komputer yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa,

mengintegrasikan, dan menganalisa informasi-informasi yang

berhubungan dengan permukaan bumi.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00200-IF Bab 2.pdf · komunikasi dan sumber daya data yang mampu ... (grid), meliputi

15

• Menurut Gistut (Prahasta, 2005, p55), SIG adalah sistem yang

dapat mendukung pengambilan keputusan spasial dan mampu

mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi dengan karateristik-

karakteristik fenomena yang ditemukan di lokasi tersebut. SIG

yang lengkap mencakup metodologi dan teknologi yang

diperlukan, yaitu, data spasial, perangkat keras, perangkat lunak,

dan struktur organisasi.

Kesimpulan dari berbagai teori di atas, SIG merupakan

sekumpulan komponen yang memiliki kemampuan untuk mengambil,

menyimpan, dan mengolah data, baik data spasial maupun data tekstual

dan juga menampilkan hasil dengan cepat, akurat, tepat waktu.

2.1.6 Subsistem Sistem Informasi Geografis

Sistem Informasi Geografis terbagi menjadi beberapa subsistem,

yaitu :

1. Data input

Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan

mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber.

Subsistem ini juga bertanggung jawab dalam mengkonversi atau

mentransformasikan format-format data-data aslinya ke dalam

format yang dapat digunakan oleh sistem informasi geografis.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00200-IF Bab 2.pdf · komunikasi dan sumber daya data yang mampu ... (grid), meliputi

16

2. Data output

Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran

seluruh atau sebagian basis data baik dalam bentuk softcopy

maupun dalam bentuk hardcopy seperti tabel, grafik, peta, dan

lain-lain.

3. Data manajemen

Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial

maupun atribut ke dalam sebuah basis data sedemikian rupa

sehingga mudah dipanggil, diperbaharui, maupun diperbaiki.

4. Manipulasi dan analisis data

Subsistem ini menghasilkan informasi-informasi yang

dapat dihasilkan oleh sistem informasi geografis. Selain itu,

subsistem ini juga melakukan manipulasi dan pemodelan data

untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.

2.1.7 Komponen Sistem Informasi Geografis

Adapun komponen-komponen yang terdapat di dalam sistem

informasi geografis, yaitu :

1. Perangkat keras

Perangkat keras yang biasanya digunakan dalam aplikasi

SIG adalah :

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00200-IF Bab 2.pdf · komunikasi dan sumber daya data yang mampu ... (grid), meliputi

17

• CPU

Merupakan pusat proses data yang terhubung dengan

media penyimpanan dengan ruang yang cukup besar

dengan sejumlah perangkat lainnya.

• Disk Drive

Menyediakan tempat untuk membantu jalannya

penginputan, membaca, proses dan penyimpanan data.

• Digitizer

Digunakan untuk mengkonversi data dari peta ke dalam

bentuk digital dan memasukkannya dalam komputer.

• Plotter / Printer

Digunakan untuk mencetak hasil dari data yang telah

diolah.

• VDU

Digunakan untuk memudahkan user untuk mengontrol

komputer dan perangkat-perangkat lainnya.

Gambar 2.1 Komponen Perangkat Keras SIG

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00200-IF Bab 2.pdf · komunikasi dan sumber daya data yang mampu ... (grid), meliputi

18

2. Perangkat Lunak

Kegunaan dari SIG sebagai perangkat lunak adalah untuk

memasukkan, menganalisis dan menampilkan informasi SIG.

Beberapa kemampuan utama dari perangkat lunak SIG antara

lain :

• Memanipulasi atau menyajikan data geografis atau peta

berupa layer.

• Berfungsi untuk analisis, query, visualisasi geografis.

• Penyimpanan data dan manajemen database (DBMS).

• Graphical User Interface (GUI).

3. Data

Data merupakan bahasa, mathematical, dan simbol-simbol

pengganti lain yang disepakati oleh umum dalam menggambarkan

objek, manusia, peristiwa, aktvitas, konsep dan objek-objek

penting lainnya. Jenis-jenis data pada sistem informasi geografis

adalah :

• Data atribut

Data atribut adalah data yang mendeskripsikan

karakteristik atau fenomena yang dikandung pada suatu

objek data dalam peta dan tidak memiliki hubungan pada

posisi geografisnya.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00200-IF Bab 2.pdf · komunikasi dan sumber daya data yang mampu ... (grid), meliputi

19

• Data spasial

Data spasial adalah data sistem informasi yang

menunjukkan ruang, lokasi atau tempat di permukaan

bumi. Terdapat dua konsep representasi entity spasial,

yaitu :

Raster

Menampilkan, menempatkan dan menyimpan data

spasial dengan menggunakan struktur matriks atau

pixel-pixel yang membentuk grids. Akurasi model

data ini sangat tergantung pada resolusi atau

ukuran pixelnya di permukaan bumi.

Vektor

Menampilkan, menempatkan dan menyimpan data

spasial dengan menggunakan titik-titik, garis-garis

atau kurva atau poligon beserta atribut-atributnya.

Data spasial dan data atribut tersimpan dalam bentuk titik (dot),

garis (vektor), poligon (area), dan pixel (grid). Data dalam bentuk titik

(dot), meliputi ketinggian tempat, curah hujan, lokasi dan topografi. Data

dalam bentuk garis (vektor), meliputi jaringan jalan, jaringan kabel

telepon, pola aliran sungai. Data dalam bentuk bentuk poligon (area),

meliputi daerah administrasi, daerah hijau, jenis tanah dan penggunaan

tanah. Data dalan bentuk pixel (grid), meliputi citra satelit dan foto udara.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00200-IF Bab 2.pdf · komunikasi dan sumber daya data yang mampu ... (grid), meliputi

20

2.2 Peta

2.2.1 Pengertian Peta

Peta merupakan gambaran wilayah geografis, biasanya bagian

permukaan bumi. Peta dapat disajikan dengan berbagai cara yang

berbeda, dari peta konvensional yang tercetak sampai peta digital yang

tampil di layar komputer. Peta dapat menunjukkan banyak informasi

penting misalnya batas-batas kota, daerah pegunungan, hutan dan

sebagainya.

Menurut Prahasta (2005, p12), peta adalah suatu alat peraga untuk

menyampaikan suatu ide berupa sebuah gambar mengenai tinggi

rendahnya suatu daerah (topografi), penyebaran penduduk, jaringan jalan

dan hal lainnya yang berhubungan dengan kedudukan dalam ruang.

2.2.2 Jenis-jenis Peta

Jenis peta dapat dibagi berdasarkan isi, skala dan tujuannya.

Berikut adalah penjelasannya :

a. Jenis peta berdasarkan isi

1. Peta umum, adalah peta yang menggambarkan permukaan

bumi secara umum. Peta umum ini memuat semua

penampakan yang terdapat di suatu daerah, baik

kenampakan fisik alam maupun kenampakan sosial

budaya. Kenampakan fisik alam misalnya, sungai, gunung,

laut, danau dan lainnya. Kenampakan sosial budaya

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00200-IF Bab 2.pdf · komunikasi dan sumber daya data yang mampu ... (grid), meliputi

21

misalnya jalan raya, kereta api, pemukiman kota dan

sebagainya.

Peta umum ada dua jenis, yaitu :

• Peta topografi, yaitu peta yang menggambarkan

bentuk relief (tinggi rendahnya) permukaan bumi.

Peta topografi menggunakan garis kontur (countur

line) yaitu garis yang menghubungkan tempat-

tempat yang mempunyai ketinggian yang sama.

• Peta chorografi, yaitu peta yang menggambarkan

seluruh atau sebagian permukaan bumi dengan

skala yang lebih kecil antara 1 : 250.000 sampai 1 :

1.000.000 atau lebih. Peta chorografi

mengambarkan daerah yang luas, misalnya

propinsi, negara, benua bahkan dunia. Pada peta

chorografi digambarkan semua kenampakan yang

ada pada suatu wilayah diantaranya pegunungan,

gunung, sungai, danau, jalan raya, batas wilayah

dan lain-lain.

2. Peta khusus/tematik, yaitu peta yang menggambarkan

kenampakan-kenampakan tertentu atau kondisi khusus

suatu daerah tertentu, baik kondisi fisik maupun sosial

budaya. Contoh-contoh peta tematik adalah berikut ini :

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00200-IF Bab 2.pdf · komunikasi dan sumber daya data yang mampu ... (grid), meliputi

22

• Peta Kepadatan Penduduk

Peta yang menggambarkan tingkat kepadatan

penduduk di daerah daerah tertentu.

• Peta Curah Hujan

Peta yang menggambarkan penyebaran tinggi

rendahnya curah hujan.

• Peta Transportasi

Peta yang menggambarkan peta lalu lintas baik di

darat, laut, dan udara.

• Peta Arkeologi

Peta yang menggambarkan penyebaran letak benda-

benda atau peninggalan purba.

b. Jenis peta bedasarkan keadaan objek

1. Peta stationer

Menggambarkan keadaan atau objek yang dipetakan tetap

atau stabil.

Contoh : Peta pesebaran danau

2. Peta dinamis

Menggambarkan keadaan atau objek yang dipetakan

mudah berubah.

Contoh : Peta kepadatan penduduk

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00200-IF Bab 2.pdf · komunikasi dan sumber daya data yang mampu ... (grid), meliputi

23

c. Jenis peta bedasarkan skala

1. Peta kadaster/teknik

Peta dengan skala antara 1:100 sampai 1:5000

2. Peta skala besar

Peta dengan skala antara 1:5000 sampai 1:250.000

3. Peta skala sedang

Peta dengan skala antara 1:250.000 sampai 1:500.000

4. Peta skala kecil

Peta dengan skala antara 1:500.000 sampai 1:1.000.000

5. Peta geografis

Peta dengan skala lebih dari 1:1000.000

d. Jenis peta berdasarkan tujuannya

Peta dibuat dengan berbagai tujuan. Berikut ini contoh-

contoh peta untuk berbagai tujuan :

1. Peta pendidikan (Educational Map)

Contohnya : peta lokasi sekolah SMU

2. Peta ilmu pengetahuan

Contohnya : peta arah angin, peta penduduk

3. Peta informasi umum (General Information Map)

Contohnya : peta pusat perbelanjaan

4. Peta turis (Tourism Map)

Contohnya : peta museum, peta rute bus.

5. Peta navigasi

Contohnya : peta penerbangan, peta pelayaran

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00200-IF Bab 2.pdf · komunikasi dan sumber daya data yang mampu ... (grid), meliputi

24

6. Peta aplikasi (Technical Application Map)

Contohnya : peta penggunaan tanah, peta curah hujan

7. Peta perencanaan (Planning Map)

Contohnya : peta jalur hijau, peta perumahan, peta

penerbangan.

2.2.3 Penggunaan Peta

Pada umumnya fungsi peta dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Memperlihatkan posisi atau lokasi suatu tempat di permukaan

bumi.

2. Memperlihatkan ukuran (luas, jarak) dan arah suatu tempat di

permukaan bumi.

3. Menggambarkan bentuk-bentuk di permukaan bumi, seperti

benua, negara, gunung, sungai dan bentuk-bentuk lainnya.

4. Membantu peneliti sebelum melakukan survei untuk mengetahui

kondisi daerah yang akan diteliti.

5. Menyajikan data tentang potensi suatu wilayah.

6. Alat analisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan.

7. Alat untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan.

8. Alat untuk mempelajari hubungan timbal-balik antara fenomena-

fenomena (gejala-gejala) geografi di permukaan bumi.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00200-IF Bab 2.pdf · komunikasi dan sumber daya data yang mampu ... (grid), meliputi

25

2.2.4 Persyaratan Peta

Persyaratan utama yang harus dipenuhi agar peta dapat berfungsi

dengan baik ada tiga, yaitu :

• Peta harus conform, artinya bentuk-bentuk bidang daerah, pulau,

benua yang digambarkan pada peta harus sesuai dengan bentuk

aslinya di alam.

• Peta harus equivalent, artinya skala yang digambarkan pada peta

harus proposional atau sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

• Peta harus equidistant, artinya jarak-jarak yang digambarkan pada

peta harus tepat perbandingannya dengan keadaan yang

sebenarnya.

2.3 Basis Data

2.3.1 Pengertian Basis Data

Basis data (database) adalah kumpulan data yang berelasi secara

logikal beserta penjelasan dari data tersebut yang dirancang untuk

memenuhi kebutuhan informasi pada suatu organisasi. Database

merepresentasikan entity, atribut, dan relasi logis antara entity (Connolly,

2002, p14-15).

Konsep mengenai basis data dapat dipandang dari berbagai sudut.

Dari sisi sistem, basis data merupakan kumpulan tabel-tabel atau data-

data yang saling berelasi. Selain itu, basis data juga mengandung

pengertian kumpulan data non-redudant yang dapat digunakan bersama

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00200-IF Bab 2.pdf · komunikasi dan sumber daya data yang mampu ... (grid), meliputi

26

(shared) oleh sistem-sistem aplikasi yang berbeda. Atau dengan kata lain,

basis data adalah kumpulan data-data non-redudant yang saling terkait

satu sama lainnya (dinyatakan oleh atribut-atribut kunci dari tabel-

tabelnya atau struktur data dan relasi-relasi) di dalam usaha untuk

membentuk bangunan informasi yang penting (enterprise). Dengan basis

data, perubahan, editing, dan updating data dapat dilakukan tanpa

memengaruhi komponen-komponen lainnya di dalam sistem yang

bersangkutan.

2.3.2 Pengertian State Transition Diagram (STD)

STD menggambarkan bagaimana suatu proses dihubungkan satu

sama lain dalam waktu yang bersamaan. STD atau Diagram Aliran Data

digambarkan dengan sebuah kondisi yang berupa komponen sistem yang

menunjukkan bagaimana kejadian-kejadian tersebut dari satu state ke

state yang lain (Pressman, 2001, p317).

Ada 2 macam simbol yang menggambarkan proses dalam State

Transition Diagram, yaitu :

a. Gambar persegi panjang menunjukkan kondisi (state) dari sistem.

Gambar 2.2 Notasi State

b. Gambar panah menunjukkan transisi antar state. Tiap panah diberi

label dengan ekspresi aturan. Label yang diatas menunjukkan

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00200-IF Bab 2.pdf · komunikasi dan sumber daya data yang mampu ... (grid), meliputi

27

kejadian yang menyebabkan transisi terjadi. Label yang dibawah

menunjukkan aksi yang terjadi akibat dari kejadian tadi.

Gambar 2.3 Notasi Perubahan State

Gambar 2.4 Contoh State Transition Diagram

State adalah suatu gambaran keadaan. State terbagi menjadi 3

bagian : Initial state (state awal), normal state, dan final state (state

akhir). Initial state dan final state tidak harus dibuat hanya satu buah.

Condition adalah suatu event (kejadian) pada lingkungan luar yang

dapat dideteksi oleh sistem. Action adalah yang dilakukan oleh sistem bila

terjadi perubahan state atau merupakan reaksi terhadap condition. Action

akan menghasilkan keluaran, tampilan pesan pada layar, hasil kalkulasi,

dan lain-lain.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00200-IF Bab 2.pdf · komunikasi dan sumber daya data yang mampu ... (grid), meliputi

28

2.3.3 Pengertian Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah diagram yang

digunakan untuk menggambarkan struktur logikal dari database secara

keseluruhan.

Entity Relationship adalah pendekatan top-down untuk mendesain

database yang diawali dengan mengidentifikasi data penting yang disebut

entitas dan hubungan antara data yang harus digambarkan dalam model.

(Connolly, 2002, p330). Jenis Entity Relationship antara lain :

1. One to One

Sebuah entity semisalnya A hanya bisa diasosiasikan dengan

paling banyak satu entity di B dan sebaliknya.

Gambar 2.5 Entity Relationship One to One

2. One to Many

Sebuah entity di A hanya bisa diasosiasikan dengan nol atau lebih

entity di B, namun entity di B, namun entity di B hanya bisa

diasosiasikan dengan paling banyak satu entity di A.

Gambar 2.6 Entity Relationship One to Many

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00200-IF Bab 2.pdf · komunikasi dan sumber daya data yang mampu ... (grid), meliputi

29

3. Many to Many

Sebuah entity di A bisa diasosiasikan dengan nol atau lebih entity

di B dan sebuah entity di B bisa diasosiasikan dengan nol atau

lebih entity di A.

Gambar 2.7 Entity Relationship Many to Many

2.4 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah gambaran suatu sistem yang

menggunakan sejumlah simbol untuk menggambarkan bagaimana data mengalir

melalui suatu proses yang saling berkaitan. Simbol menggambarkan hubungan

antar elemen, aliran data, dan penyimpanan data (McLeod, 2004, p171).

DFD digunakan untuk merepresentasikan suatu sistem yang otomatis

maupun manual melalui gambar yang berbentuk jaringan grafik. Dengan

menggunakan DFD, sistem analisis dapat memahami aliran data dalam sebuah

sistem.

Terdapat tiga tingkatan dalam DFD, yaitu :

1. Diagram Konteks

Adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan

menggambarkan ruang lingkup suatu sistem.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00200-IF Bab 2.pdf · komunikasi dan sumber daya data yang mampu ... (grid), meliputi

30

2. Diagram Nol

Diagram yang menggambarkan proses dari data flow diagram.

Diagram nol memberikan pandangan secara menyeluruh mengenai sistem

yang ditangani, menunjukkan tentang fungsi-fungsi utama atau proses

yang ada, aliran data dan external entity.

3. Diagram Rinci

Diagram yang menguraikan proses apa yang ada di diagram nol

atau diagram level di atasnya.

Beberapa keuntungan dari penggunaan DFD adalah :

• Terhindar dari usaha untuk mengimplementasikan sistem yang terlalu

dini. Analis sistem perlu memikirkan secara cermat aliran-aliran data

sebelum mengambil keputusan untuk merealisasikannya secara teknis.

• Dapat mengerti lebih dalam hubungan sistem dengan sub sistemnya.

Analis sistem dapat membedakan sistem dari lingkungan beserta batasan-

batasannya.

• Dapat menginformasikan sistem yang berlaku kepada pengguna DFD

dapat digunakan sebagi alat untuk berinteraksi dengan pengguna dalam

bentuk representasi simbol-simbol yang digunakan.

2.5 System Development Life Cycle

2.5.1 Pengertian System Development Life Cycle

System Development Life Cycle (SDLC) adalah sekumpulan

kegiatan yang dibutuhkan dalam membangun suatu solusi sistem

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00200-IF Bab 2.pdf · komunikasi dan sumber daya data yang mampu ... (grid), meliputi

31

informasi yang dapat memberi jawaban bagi permasalahan maupun

kesempatan bisnis (Turban, 2003, p461).

Pembuatan solusi yang baik harus melibatkan pihak pengembang

perangkat lunaknya sehingga kualitasnya dapat ditingkatkan. Dan dengan

rekayasa perangkat lunak, pada saat ini telah dikenal beberapa model

proses yang telah umum digunakan untuk pengembangan sistem

(termasuk SIG di dalamnya). Model-model tersebut antara lain adalah :

waterfall, (rapid) prototyping, spiral, incremental, fourth generation

techniques, dan model-model lainnya yang dikembangkan kemudian.

Dalam hal ini, penulis hanya akan membahas model proses waterfall

sebagai model proses yang dinilai terbaik dan paling efektif.

2.5.2 Model Proses Waterfall

Model proses yang digunakan untuk pengembangan sistem

perangkat lunak yang telah lama dikenal secara luas adalah model atau

paradigma siklus hidup klasik yang disebut sebagai waterfall. Model ini

sangat terstruktur dan bersifat linier. Model ini memerlukan pendekatan

yang sistematis dan sekuensial di dalam pengembangan sistem perangkat

lunaknya.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00200-IF Bab 2.pdf · komunikasi dan sumber daya data yang mampu ... (grid), meliputi

32

Gambar 2.8 Proses Waterfall

Pengembangannya dimulai dari tingkat sistem, analisis,

perancangan (design), pemrograman (coding), pengujian (testing),

pengoperasian dan pemeliharaan (Prahasta, 2005, p222-223). Dengan

demikian, pada model ini terdapat aktivitas-aktivitas sebagai berikut :

1. Rekayasa Sistem

Karena perangkat lunak merupakan bagian dari sistem

yang lebih besar, maka pengembangannya dimulai dari

pengumpulan semua kebutuhan-kebutuhan elemen-elemen sistem.

Hal ini menjadi sangat penting karena perangkat lunak akan

berkomunikasi dengan perangkat keras, data, manusia, dan bahkan

dengan perangkat lunak lainnya. Hasil akhir dari tahap ini adalah

spesifikasi sistem.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00200-IF Bab 2.pdf · komunikasi dan sumber daya data yang mampu ... (grid), meliputi

33

2. Analisis

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan kebutuhan elemen-

elemen di tingkat perangkat lunak. Dengan analisis ini, harus

dapat ditentukan domain-domain data atau informasi, fungsi,

proses, atau prosedur yang diperlukan beserta unjuk kerjanya, dan

interfaces. Hasil akhir dari tahap ini adalah spesifikasi kebutuhan

perangkat lunak.

3. Perancangan (Design)

Suatu perangkat lunak memiliki empat atribut: struktur

data, arsitektur, prosedur detil, dan karakteristik interfaces. Pada

tahap perancangan, kebutuhan-kebutuhan atau spesifikasi

perangkat lunak, yang dihasilkan pada tahap analisis,

ditransformasikan ke dalam bentuk arsitektur perangkat lunak

yang memiliki karakteristik mudah dimengerti dan tidak sulit

diimplementasikan. Tahap perancangan ini biasanya dilakukan

dalam dua tahap yang lebih rinci, preliminary design dan detailed

design. Sub-tahap yang pertama menghasilkan rancangan yang

bersifat global, sedangkan sub-tahap yang kedua menghasilkan

rancangan detil hingga semua modul (kelas), tipe (struktur) data,

fungsi dan prosedurnya terdefinisi.

4. Pemrograman (Coding)

Tahap ini disebut juga sebagai tahap implementasi

perangkat lunak atau coding. Dengan kata lain, pada tahap ini

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00200-IF Bab 2.pdf · komunikasi dan sumber daya data yang mampu ... (grid), meliputi

34

dilakukan implementasi hasil rancangan ke dalam baris-baris kode

program yang dapat dimengerti oleh mesin (komputer).

5. Pengujian (Testing)

Setelah perangkat lunak selesai diimplementasikan,

pengujian dapat segera dimulai. Pengujian terlebih dahulu

dilakukan pada setiap modul. Jika setiap modul selesai diuji dan

tidak bermasalah, modul-modul tersebut segera diintegrasikan

(dan dikompilasi) hingga membentuk suatu perangkat lunak yang

utuh. Kemudian dilakukan pengujian di tingkat perangkat lunak

yang memfokuskan pada masalah-masalah logika internal, fungsi

eksternal, potensi masalah yang mungkin terjadi, dan pemeriksaan

hasil.

6. Operasi dan Pemeliharaan

Tahap ini ditandai oleh penyerahan perangkat lunak

kepada pemesannya yang kemudian dioperasikan pada

pemiliknya. Dalam masa operasional sehari-hari, suatu perangkat

lunak mungkin saja mengalami kesalahan atau kegagalan dalam

menjalankan fungsi-fungsinya. Atau, pemilik bisa saja meminta

peningkatan kemampuan perangkat lunak pada pengembangnya.

Dengan demikian, kedua faktor ini menyebabkan perlunya

perangkat lunak dipelihara dari waktu ke waktu.

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00200-IF Bab 2.pdf · komunikasi dan sumber daya data yang mampu ... (grid), meliputi

35

2.6 Restoran

Kata restoran di bahasa Indonesia-kan dari kata “restaurant” yang berasal

dari bahasa Perancis, asal kata “restaurer” berarti memulihkan kembali.

Menurut Soekresno (2001, p16), restoran adalah suatu usaha komersial

yang menyediakan jasa pelayanan makan dan minum bagi umum yang dikelola

secara umum.

Restoran hendaknya direncanakan sedemikian rupa, sehingga dapat

dikelola dengan baik yang didukung dengan peningkatan jasa pelayanan berupa

delivery service.

2.7 Delivery Service

“Service delivery is concerned with where, when, and how the service

products is delivered to the consumer. This element not only embraces the visible

elements of the service operating system-buildings, equipment, and personel-but

may also involve exposure to other customers”. (Christopher Lovelock and

Jochen Wirtz, 2004, p47).

Jasa atau layanan penyerahan yang berkaitan dengan dimana, ketika, dan

bagaimana produk atau jasa dikirimkan kepada konsumen tersebut, unsur ini

tidak hanya mempunyai unsur-unsur yang terlihat dari jasa atau layanan yang

beroperasi seperti system-buildings, peralatan, dan personel tetapi juga bisa

melibatkan promosi ke pelanggan lain.

Jasa atau layanan pengiriman dalam mengirimkan produk kepada

konsumen, juga memperhitungkan rute yang akan dilaluinya. Rute yang

diperhitungkan adalah rute terpendek.

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00200-IF Bab 2.pdf · komunikasi dan sumber daya data yang mampu ... (grid), meliputi

36

Rute terpendek adalah rute minimum yang diperlukan untuk mencapai

suatu tempat ke tempat tertentu. Rute terpendek dimaksudkan untuk

mempersingkat waktu dalam menentukan proses penentuan lokasi ke lokasi

sebelumnya. Rute terpendek belum tentu rute tercepat dalam hal proses untuk

mempercepat mencapai tujuan ke lokasi yang ingin dituju. Rute terpendek

hanya dihitung berdasarkan jarak terpendek atau rute minimum dari suatu

lokasi ke lokasi yang ingin dituju.

2.8 Shortest Pathfinding

Tujuan dari shortest pathfinding adalah untuk menentukan rute terpendek

yang mungkin dari vertex awal ke vertex akhir. Jika edge tidak memiliki nilai,

maka shortest path adalah path dengan jumlah edge yang paling sedikit. Jika

edge memiliki nilai, maka shortest path adalah path dengan nilai akumulasi

minimum dari semua edge pada path.

Secara umum algoritma shortest patfinding dapat digolongkan menjadi

dua jenis, yaitu :

1. Algoritma Uniformed Search

Adalah algoritma yang tidak memiliki keterangan jarak atau biaya

dari path dan tidak memiliki pertimbangan akan path mana yang

lebih baik. Yang termasuk dalam algoritma ini antar lain algoritma

Breadth-First Search.

2. Algoritma Informed Search

Adalah algoritma yang memiliki keterangan jarak atau biaya dari

path dan memiliki pertimbangan berdasarkan pengetahuan akan path

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00200-IF Bab 2.pdf · komunikasi dan sumber daya data yang mampu ... (grid), meliputi

37

mana yang lebih baik. Yang termasuk algoritma ini antara lain

algoritma Dijkstra dan A Star.

2.8.1 Algoritma Dijkstra

Algoritma Dijkstra adalah algoritma yang berbasis grafik

berbobot atau biaya dimana jarak antara 2 titiknya diberikan dalam

grafiknya bisa tersusun dari bidang-bidang persegi panjang ataupun

banyak segi. Algoritma dijkstra dipublikasikan pertama kali tahun 1959

oleh E.W. Dijkstra dalam karya ilmiahnya yang berjudul “A Note on Two

Problems in Connections With Graph”. Algoritma dijkstra melakukan

pemeriksaan ke segala arah karena algoritma ini tidak memiliki cukup

informasi atas daerah yang akan dilalui sehingga algoritma ini termasuk

algoritma yang menggunakan metode greedy. Metode greedy adalah

metode yang menganggap semua titik memiliki kemungkinan (Nillson,

1980). Algoritma Dijkstra adalah algoritma A* yang tidak memiliki

heuristic karena memiliki fungsi sebagai berikut : f(n) = g(n) – h(n)

dimana h(n) = 0.

2.8.2 Algoritma A*

Algoritma A* pertama kali dikemukakan oleh P.E. Hart, N.J.

Nilson, dan B. Raphael (1986) dalam karya ilmiah mereka berjudul “A

Formal Basis for the Heuristic Deterministic of Minimum Cost Paths”.

Menurut Luger dan Stubblefield (1993b, p127-133), algoritma A*

yang memiliki fungsi dimana h(n) ≤ biaya minimum suatu rute dari n ke

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00200-IF Bab 2.pdf · komunikasi dan sumber daya data yang mampu ... (grid), meliputi

38

titik tujuan. Sedangkan algoritma A* adalah algoritma yang menerapkan

heuristic untuk melakukan pencarian dan memiliki fungsi f(n) = g(n) +

h(n) dimana :

• n adalah titik (node) yang terdapat pada saat pencarian.

• f(n) adalah fungsi untuk menentukan arah yang dipilih saat

melakukan pencarian rute.

• g(n) adalah fungsi untuk memperkirakan biaya yang

diperlukan dari titik yang sekarang ke titik tujuan.

• h(n) adalah heuristic untuk memperkirakan biaya yang

diperlukan dari titik yang sekarang ke titik tujuan.

Kelebihan algoritma A* adalah karena algoritma ini menggunakan

heuristic dalam memperkirakan seberapa jauh suatu titik dengan tujuan.

Dengan teknik ini dapat memandu pencarian rute dalam menentukan arah

pencarian terbaik tanpa harus mencari rute lain yang mempunyai

kemungkinan mencapai tujuan. Algoritma ini akan kembali mencari rute

dengan biaya terendah dari titik awal hingga akhir.

2.8.3 Heuristic

Menurut Silitonga (1993b), heuristic adalah suatu aturan tentang

perkiraan secara ilmiah maupun intuitif untuk mengurangi atau

membatasi wilayah pencarian yang sulit dilakukan.

Menurut Luger dan Stubblefield (1993c, p116), heuristic

merupakan aturan-aturan untuk memilih cabang-cabang yang memiliki

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00200-IF Bab 2.pdf · komunikasi dan sumber daya data yang mampu ... (grid), meliputi

39

kemungkinan mengarah pada pemecahan masalah. Karena heuristic

menggunakan informasi yang terbatas, maka heuristic jarang dapat

memprediksi perilaku yang tepat dalam suatu pencarian. Suatu heuristic

dapat berhasil atau gagal memberikan petunjuk untuk suatu algoritma.

2.8.4 Perbandingan Algoritma Dijkstra dengan Algoritma A*

Menurut Wijaya dan Gunawan (2001,p128) perbandingan antara

kedua algoritma :

1. A* dalam menemukan rute lebih cepat dibandingkan Dijkstra.

2. Jumlah loop A* lebih sedikit dari Dijkstra.

3. Rute yang ditemukan A* dan Dijkstra dapat berbeda tetapi

memiliki cost yang sama untuk mencapai tujuan.

Menurut Ellen, Marrela dan Regina (2003,p174) perbandingan

antara kedua algoritma :

1. Dari algoritma yang diteliti Dijkstra terbaik untuk mencari rute

terpendek dilihat dari segi keakuratan karena memungkinkan

semua vertex dicek sehingga semua kemungkinan rute akan

diperiksa dan dibandingkan cost nya.

2. A* lebih baik dari segi kecepatan karena tidak semua vertex dicek.

Namun keberhasilannya tergantung sekali dari heuristic yang

digunakan, karena vertex yang dicek lagi merupakan vertex yang

menurut heuristicnya merupakan rute terpendek mencapai vertex

tujuan.