bab 2. diskripsi - ok
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 Bab 2. Diskripsi - OK.
1/5
Perencanaan Drainase Parit Lingkungan PerumahanPemukiman di Kecamatan Samboja
Bab II - 1
Laporan Pendahuluan
(Inception Report)
B B IIDISKRIPSI LOK SI STUDI
2.1. RONA LINGKUNGAN WILAYAH STUDI2.1.1. Kabupaten Kutai Kartanegara
Kabupaten Kutai Kartanegara dengan luas wilayah sekitar 27.263,10 Km2
terletak pada garis bujur antara 115026 Bujur Timur sampai dengan 11 7036
Bujur Timur serta terletak pada garis lintang dari 1028 Lintang Utara sampaidengan 1008 Lintang Selatan. Kabupaten Kutai Kartanegara pasca pemekaran
wilayah, terbagi menjadi 18 Kecamatan.
Secara administrative Kabupaten Kutai Kartanegara mempunyai batas wilayah
sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai Timur danKota Bontang
b. Sebelah Timur : Selat Makasarc. Sebelah Selatan : Kota Balikpapan dan Kabupaten Penajam Pasir
Utara
d. Sebelah Barat : Kabupaten Kutai Barat.Daratan Kabupaten Kutai Kartanegara terdiri dari gunung-gunung, danau dan
sungai. Terdapat sekitar 10 gunung, gunung yang paling tinggi di Kabupaten
Kutai yaitu gununglengkup dengan ketinggian 485 meter yang terletak di
Kecamatan Loa Kulu. Sedang danau berjumlah 17 buah. Danau yang terluas
yaitu Danau Semayang dengan luas sekitar 13.000 hektar. Jumlah sungai yang
ada sekitar 31 buah dan sungai yang terpanjang adalah sungai Mahakam
dengan panjang sekitar 920 Kilometer.
2.1.2. Kondisi Iklim dan Curah HujanKondisi iklim Kabupaten Kutai Kartanegara diwakili oleh pencatatan iklim diKota Samarinda yang dilakukan oleh Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG)
Bandara Sepinggan Balikpapan yang mana hasil pendataan tersebut dapat
dijabarkan mengenai data-data tentang suhu udara, kecepatan angin, curah
hujan dan sinar matahari.
Suhu rerata tahunan seperti yang tercatat di kota Kutai Kartanegara adalah
27.14C, dan suhu rerata bulanan bervariasi fluktuasi tiap bulannya.
Kelembaban udara rerata tahunan adalah sebesar 85,08% dan kelembaban
udara rerata bulanan bervariasi fluktuasi tiap bulannya.
-
7/22/2019 Bab 2. Diskripsi - OK.
2/5
Perencanaan Drainase Parit Lingkungan PerumahanPemukiman di Kecamatan Samboja
Bab II - 2
Laporan Pendahuluan
(Inception Report)
2.1.3. Kondisi Geologi Regionala. Geologi Regional
Berdasarkan peta geologi Lembar Samarinda, Long Iram, Long
Pahangai, dan Muara Ancalong, Kalimantan yang diterbitkan oleh
Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Bandung tahun 1993 -
1995, diketahui bahwa formasi geologi di Kabupaten Kutai Kartanegara
pada umumnya didominasi oleh Formasi Alluvium (Qa), Formasi Pulau
Balang (Tmpb), Formasi Balikpapan (Tmbp), Formasi Pamaluan
(Tomp), Formasi Kampungbaru (Tpkb), Formasi Wahau (Tomw) dan
Formasi Batu Ayau (Tea).
b. Jenis dan Kemampuan TanahKemiringan tanah di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara dapatdikatakan berkorelasi positif dengan ketinggian, makin tinggi suatu
hamparan tanah maka kemiringannya makin terjal. Hamparan dataran
rendah di Wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara terdapat di kawasan
sekitar alur sungai yang mengalir di antara wilayah perbukitan /
pegunungan.
Menurut laporan penelitian Regional Physical Planning Project for
Transmigration (RePPProT), 1987, jenis tanah yang terdapat di DAS
Mahakam terdiri dari jenis-jenis: Aluvial, Organosol Glei Humus,
Podsolik, Latosol dan Litosol.
Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Kutai Kartanegara yaitu podsolikmerah kuning, organosol, kompleks podsolik merah kuning, latosol dan
litosol adalah merupakan tanah-tanah yang peka terhadap erosi. Tutupan
lahan yang sudah rusak akibat campur tangan manusia, sangat
berpengaruh terhadap besarnya erosi, terlihat di beberapa tempat
terutama di daerah pengaliran Kabupaten Kutai Kartanegara dimana
terdapat lahan-lahan yang terbuka akibat dari penambangan.
Dengan curah hujan yang tinggi, tanah yang peka terhadap erosi dan
penutupan lahan yang rendah sangat memungkinkan terjadi erosi yang
tinggi. Besarnya erosi yang terjadi di Kabupaten Kutai Kartanegara
terutama di daerah resapan dan daerah lindung, menyebabkanmenurunnya kemampuan lahan serta meningkatkan limpasan permukaan
(banjir) dan pengendapan sedimen di bagian hilir.
2.1.4. KependudukanPenduduk Kabupaten Kutai Kartanegara dari tahun ke tahun mencatat kenaikan
yang cukup berarti. Jumlah Penduduk pada tahun 1990 sebesar 340.069 jiwa,
sedangkan jumlah penduduk pada tahun 2010 sebesar 626.680 jiwa. Kepadatan
penduduk Kabupaten Kutai Kartanegara 22,99 Jiwa/Km2.
Pola persebaran penduduk Kabupaten Kutai Kartanegara menurut luas wilayah
sangat timpang. Sehingga menyebabkan terjadinya perbedaan tingkat
-
7/22/2019 Bab 2. Diskripsi - OK.
3/5
Perencanaan Drainase Parit Lingkungan PerumahanPemukiman di Kecamatan Samboja
Bab II - 3
Laporan Pendahuluan
(Inception Report)
kepadatan penduduk antar kecamatan yang mencolok. Wilayah Kabupaten
Kutai Kartanegara dengan luas 27.263,10 Km2pada tengah tahun 2011 di huni
oleh 626.680 jiwa, berarti tiap-tiap 1 Km2 di huni sekitar 22,99 jiwa. Jumlah
penduduk paling sedikit terdapat di Kecamatan Tabang (2.158 jiwa), sementarapenduduk paling banyak di Kecamatan Tenggarong (23.489 jiwa). Sumber :
Data Statistik Kabupaten Kutai Kartanegara, 2011.
2.2. RONA WILAYAH KECAMATAN SAMBOJA2.2.1. Luas dan Batas Administrasi Kecamatan Samboja
Secara geografik Kecamatan Samboja berada pada koordinat 116 50 - 117
14BT dan 052 LS - 108LS. Kecamatan Samboja memiliki luas wilayah
mencapai 1.161,13 km2yang yang terdiri atas 21desa.Sementara itu, ibu kota
Kecamatan Samboja berada di desa Samboja
Adapun batas-batas wilayah Kecamatan Samboja adalah sbb. :
a. Sebelah Utara : Kecamatan Loa Jananb. Sebelah Selatan : Selat Makasarc. Sebelah Timur : Kecamatan Muarad. Sebelah Barat : Kota Balikpapan dan Kabupaten Penajam Paser
Utara
2.2.2. Pencapaian Menuju Lokasi StudiPosisi Kecamatan Samboja sangat strategis, karena berbatasan langsung
dengan pintu gerbang Kalimantan Timur (Kota Balikpapan). Jarak tempuh dariKota Balikpapan menuju Kecamatan Samboja hanya + 20 menit dengan jarak
+ 40 km.
Sementara itu jarak tempuh dari Kota Tenggarong (ibu kota Kabupaten)
menuju Kecamatan Samboja dapat ditempuh lewat darat sejauh + 97 km,
dengan waktu tempuh + 2 jam. Sementara Jarak tempuh dari Samarinda (ibu
kota propinsi) menuju Kecamatan Samboja dapat ditempuh lewat darat sejauh
+ 67 km, dengan waktu tempuh + 1,5 jam.
2.3. KONDISI FISIK DAN SOSIAL2.1.1. Kondisi Hidrologi dan Klimatologi
Kondisi Iklim di Kecamatan Samboja dan sekitarnya pada umumnya beriklim
tropis basah dengan curah hujan tahunan 1500-3000 mm/th. Dengan musim
penghujan berlangsung antara bulan Oktober sampai dengan Maret dan musim
kemarau antara bulan April hingga bulan September. Kondisi rata-rata iklim
adalah sebagai berikut :
a. Suhu udara minimum rata-rata 24,4Cb. Suhu udara maksimum rata-rata 30,5c. Kelembaban udara rata-rata 85%
http://id.wikipedia.org/wiki/Desahttp://id.wikipedia.org/wiki/Desa -
7/22/2019 Bab 2. Diskripsi - OK.
4/5
Perencanaan Drainase Parit Lingkungan PerumahanPemukiman di Kecamatan Samboja
Bab II - 4
Laporan Pendahuluan
(Inception Report)
d. Kecepatan angin rata-rata 0,6 knotse. Tekanan udara rata-rata 1.009,8 milibarf. Curah hujan tahunan rata-rata tahun 2007 - 2009 adalah 2093 mm,
dengan hari hujan rata-rata 142 hari.
Gambar 2.1.Grafik Curah Hujan di Wilayah Studi2.1.2. Kondisi Geologi
a. Secara geologi lokasi bendungan Samboja dan sekitarnya termasukdalam formasi batuan F. Balikpapan yang terdiri dari perselingan batu
pasir kwarsa, batu lempung lanauan dan serpih dengan sisipan napal,
batu gamping dan batubara.
b. Kondisi geologi diwilayah Balikpapan dan sekitarnya, dari susunanbatuannya menunjukkan bahwa batuan tersebut terbentuk pada
lingkungan pengendapan laut dangkal sampai area pasang surut. Struktur
geologi yang berkembang adalah perlipatan dan sesar akibat gejala
pengangkatan yang terjadi pada kala Miosen Akhir Pliosen, sehingga
terbentuk morfologi perbukitan dan lembah yang ada saat ini.
c. Dari gejala geologi yang terjadi dari Miosen Tengah sampai MiosenAkhir terbentuk formasi batuan Balikpapan dan selanjutnya pada kalaPliosen terbentuk formasi batuan Kampung Baru yang terjadi pada
lingkungan deltalaut dangkal.
d. Kemudian baru pada kala Holosen terbentuk endapan alluvium yangmerupakan endapan pada lingkungan daratan pada lembah sungai sampai
daerah muara.
0
50
100
150
200
250
300
350
400
JA N FEB MA R AP R MA Y JUN JUL A UG SEP O CT NO V D EC
2007
2008
2009
-
7/22/2019 Bab 2. Diskripsi - OK.
5/5
Perencanaan Drainase Parit Lingkungan PerumahanPemukiman di Kecamatan Samboja
Bab II - 5
Laporan Pendahuluan
(Inception Report)
Gambar 2.2. Peta Geologi DAS SambojaKeterangan gambar :
Legenda 1994
Aluvial
endapan sungai, rawa, pantai, dan delta tersebar disepanjang
Teluk jakarta.
Formasi Kampungbaru
sisipan batubara, napal, batugamping dan lignit.Formasi ini tidak
selaras dengan Formasi balikpapan.
Formasi Balikpapan
Qal
Tmbp
: Terdiri dari perselingan batupasir kwarsa,batulempung lanauan,
Terdiri dari kerakal, kerikil, pasir, lempung dan lumpur sebagai
Terdiri dari Batulempungpasiran, batupasir kwarsa, batulanau,Tpkb
dan serpih dengan sisipan Napal, batugamping dan batubara.