bab 2 analisa perancangan kerja

Upload: alexander-prasetya

Post on 31-Oct-2015

29 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Bab 2 Analisa Perancangan Kerja

TRANSCRIPT

Bab IILandasan Teori

2.1 Ergonomi Kognitif Terkait dengan Tingkat PencahayaanErgonomi kognitif merupakan sebuah ergonomi yang berhubungan dengan kerja otak dan mental dari pekerja [1]. Hal-hal yang berhubungan dengan kerja otak dan mental pekerja antara lain beban kerja, stres kerja dan pengambilan keputusan. Pencahayaan merupakan salah satu faktor penting dalam bekerja. Pencahayaan menurut sumbernya dibagi menjadi dua, yaitu pencahayaan alami dan pencahayaan buatan. Pencahayaan alami meliputi benda-benda langit seperti matahari, bulan dan bintang, sedangkan pencahayaan buatan meliputi lampu, obor dan lilin. Pencahayaan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi ergonomi kognitif pekerja. Didalam suatu pekerjaan dibutuhkan pencahayaan yang tepat. Apabila pada saat bekerja seorang pekerja tidak mendapatkan pencahayaan yang tepat, maka akan dapat menimbulkan hal-hal sebagai berikut [2]:

1. Kelelahan mata, sehingga berkurangnya daya dan efisiensi kerja

2. Kelelahan mental3. Keluhan pegal di daerah mata dan sakit kepala di sekitar mata4. Kerusakan indera mata dan lain-lainApabila penerangan yang tidak baik tersebut diteruskan terus-menerus, maka akan mengakibatkan hal-hal sebagai berikut [2]:

1. Kehilangan produktivitas

2. Kualitas kerja rendah

3. Banyak terjadi kesalahan

4. Kecelakan kerja meningkat2.2 Pengaruh Tingkat Pencahayaan Terhadap Aktivas Kerja ManusiaCahaya merupakan salah satu bagian dari berbagai jenis gelombang elektromagnetis yang terbang ke angkasa. Gelombang tersebut memiliki panjang dan frekuensi tertentu yang nilainya dapat dibedakan dari energi cahaya lainnya dalam spektrum elektromagnetis. Cahaya sendiri memiliki besaran yaitu lux. Terdapat tiga metode untuk pencahayaan yaitu [2]:

1. Pencahayaan umum atau baur

Merupakan sebuah pencahayaan yang menerangi ruangan secara merata dan pada umumnya penerangan tersebut terbaur secara merata.

2. Pencahayaan lokal atau penerangan khusus

Merupakan pencahayaan yang dibuat untuk menerangi sebagian ruangan atau lokasi tertentu dan biasanya dipasang didekat permukaan benda atau ruangan yang hendak diberi cahaya.

3. Pencahayaan aksen

Merupakan pencahayaan yang digunakan untuk menerangi benda-benda tertentu agar tampak lebih hidup, contohnya obyek seni seperti patung, lukisan dan lain sebagainya.Setiap hari tentunya manusia selalu melakukan aktivitas pekerjaannya dan dalam melakukan aktivitasnya tersebut manusia tidak lepas dari peran penting cahaya. Setiap pekerjaan tentunya memerlukan tingkat pencahayaan yang berbeda-beda. Berikut merupakan tabel kebutuhan pencahayaan pada kehidupan manusia sehari-hari berdasarkan tingkat ketelitian kerjanya [3]:

Tabel 2.1 Tingkat Pencahayaan Berdasarkan Tingkat Ketelitiannya

Spesifikasi KerjaContoh PekerjaanTingkat Penerangan yang Dibutuhkan (lux)

Tidak telitiMengambil barang80-170

Sedikit telitiPemasangan benda-benda besar170-350

TelitiMengerjakan soal350-700

Sangat telitiPemasangan benda-benda kecil700-1000

Tidak hanya itu pencahayaan juga ditentukan berdasarkan area kerjanya, sebuah area kerja yang luas memerlukan tingkat pencahayaan yang tinggi, sedangkan sebuah area kerja yang sempit memerlukan tingkat pencahayaan yang rendah. Berikut merupakan tingkat pencahayaan berdasarkan area kegiatannya:

Gambar 2.1 Tingkat Pencahayaan Berdasarkan Area Kerjanya

Dalam kehidupan sehari-hari tingkat pencahayaan mempengaruhi aktivitas kerja manusia. Pekerjaan dengan tingkat pencahayaan yang buruk akan cenderung menghasilkan output yang rendah, sedangkan pekerjaan dengan tingkat pencahayaan yang baik akan menghasilkan output yang tinggi [4]. Sebagai contoh output dari seorang penjahit yang bekerja dengan tingkat pencahayaan yang baik akan berbeda dengan seorang penjahit yang bekerja dengan tingkat pencahayaan yang kurang. Seorang penjahit dengan tingkat pencahayaan yang kurang akan kesulitan untuk melakukan aktivitasnya, seperti memasukkan benang ke dalam lubang jarum, namun berbeda halnya dengan seorang penjahit yang memiliki tingkat pencahayaan yang baik, mereka akan dengan mudah melakukan aktivitasnya.2.3Teori Mengenai Design of ExperimentDesign of Experiments (DOE) adalah pendekatan yang umum digunakan di industri yang mempelajari tentang berbagai aspek yang mempengaruhi hasil dan terbukti efektif dalam mengelaborasi dan menganalisis kondisi-kondisi pengoperasian proses yang optimal. Berikut merupakan langkah dalam melakukan DOE:

1. Menentukan tujuan awal

2. Memilih aspek-aspek yang dijadikan acuan

3. Merancang pekerjaan

4. Merancang desain

5. Menjalankan desain

6. Menganalisa hasil dari pekerjaan

7. DOE telah selesai dilakukan

Belakangan ini DOE sering digunakan dalam industri, hal ini tentunya memiliki maksud dan tujuan, yaitu sebagai pembanding percobaan dan juga untuk mengetahui respon dari target, baik respon tersebut maksimal, minimal maupun bervariasi, serta bertujuan untuk membuat pemodelan regresi yang memudahkan pengguna untuk menghitung.2.4Teori Mengenai Penggunaan Minitab untuk Perhitungan Design of ExperimentPaket program Minitab merupakan perangkat lunak statistika yang dapat digunakan sebagai media pengolahan data yang menyediakan berbagai jenis perintah yang memungkinkan proses pemasukan data, manipulasi data, pembuatan grafik, peringkasan nilai-nilai numerik dan analisis statistika lainnya. Minitab mengkombinasikan kemudahan penggunaan layaknya Microsoft Excel dengan kemampuannya melakukan analisis statistik yang kompleks. Minitab dikembangkan di Pennsylvania State University oleh perisetBarbara F. Ryan, Thomas A. Ryan, Jr. dan BrianL. Joiner pada tahun 1972. Kini, Minitab seringkali digunakan dalam implementasi Six Sigma, CMMI serta metode perbaikan proses yang berbasis statistikalainnya, seperti Design of Experiment yang digunakan untuk membuat bagan percobaan dari beberapa jenis percobaan yang tersedia. Perkembangan paket program Minitab cukup baik hingga saat ini, karena Minitab lebih mudah digunakan dibandingkan perangkat lunak statistika lainnya. Minitab sangat membantu dalam mengolah data statistik dengan cepat dan menghasilkan datayang akurat [5].DAFTAR PUSTAKA1. A. Manuaba, Pengaruh Ergonomi Terhadap Produktivitas, Dalam Seminar Produktivitas Tenaga Kerja, Jakarta, 1992.2. Hendrawan, A. Suharyana dan N.I. Kusuma, Pengaruh Tingkat Pencahayaan Terhadap Kelelahan Kerja pada Tenaga Kerja Akunting Hotel Berbintang di Yogyakarta, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gajahmada, Yogyakarta, 2003.3. P. K. Sumamur, Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja, Sagung Seto, Jakarta, 2009.

4. P. K. Sumamur, Hiperkes Keselamatan Kerja dan Ergonomi, Dharma Bakti Muara Agung, Jakarta, 1987.5. H. Mesra, Pelatihan Analisis Data Kategorik dalam Penelitian Sosial Menggunakan Paket ProgramSPSS dan Minitab, Universitas Pakuan, Bogor, 2011.