bab 2 anak

19
BAB 1 PENDAHULUAN Sindrom croup adalah sindrom klinis yang ditandai dengan suara serak, batuk menggonggong, stridor inspirasi, dengan atau tanpa adanya stres pernapasan.Penyakit ini sering terjadi pada anak.“Croup” berasal dari bahasa Anglo-Saxon yang berarti “tangisan keras”.Penyakit ini pertama kali dikenal pada tahun 1928. (1,2) Sindrom croup ini terjadi sekitar 15% dari anak- anak, dan biasanya terpapar antara usia 6 bulan sampai 3 tahun. Dalam kasus yang jarang, mungkin terjadi pada anak-anak berumur 3 bulan dan yang tertua sekitar usia15 tahun. Perbandingan anak laki-lakidan perempuan yang menderita penyakit ini dengan rasio 3:2, dan ada peningkatan prevalensi di musim gugur dan musim dingin. (1) Istilah lain untuk croup ini adalah laringitis akut yang menunjukkan lokasi inflamasi, yang jika meluas sampai trakea disebut laringotrakeitis, dan jika

Upload: amanda-fairuz

Post on 12-Apr-2016

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 anak

BAB 1PENDAHULUAN

Sindrom croup adalah sindrom klinis yang ditandai dengan suara serak,

batuk menggonggong, stridor inspirasi, dengan atau tanpa adanya stres

pernapasan.Penyakit ini sering terjadi pada anak.“Croup” berasal dari bahasa

Anglo-Saxon yang berarti “tangisan keras”.Penyakit ini pertama kali dikenal pada

tahun 1928.(1,2)

Sindrom croup ini terjadi sekitar 15% dari anak-anak, dan biasanya

terpapar antara usia 6 bulan sampai 3 tahun. Dalam kasus yang jarang, mungkin

terjadi pada anak-anak berumur 3 bulan dan yang tertua sekitar usia15 tahun.

Perbandingan anak laki-lakidan perempuan yang menderita penyakit ini dengan

rasio 3:2, dan ada peningkatan prevalensi di musim gugur dan musim dingin.(1)

Istilah lain untuk croup ini adalah laringitis akut yang menunjukkan lokasi

inflamasi, yang jika meluas sampai trakea disebut laringotrakeitis, dan jika terjadi

sampai ke bronkus digunakan istilah laringotrakeobronkitis. (1,2)

Sindrom croup atau laringotrakeobronkitis akut disebabkan oleh virus

yang menyerang saluran respiratori atas. Penyakit ini dapat menimbulkan

obstruksi saluran respiratori.Obstruksi yang terjadi dapat bersifat ringan hingga

berat.(1,2,3)

Pada kebanyakan kasus, penyakit ini tergolong dalam penyakit ringan dan

bisa sembuh sendiri.Bagaimanapun penyakit ini memberi dampak yang besar

terhadap pelayanan kesehatan. Biasanya penyakit ini menyebabkan obstruksi

saluran pernafasan yang berat, dan jumlah kasus rawat inap yang dilaporkan

sekitar 1.3 % sampai 2.6 %.(2)

Page 2: BAB 2 anak

Penatalaksaan sindrom croup telah mengalami banyak perubahan pada

decade terakhir ini karena meningkatnya kesadaran terhadap keuntungan

pengguanaan steroid.(2)

BAB 2

Page 3: BAB 2 anak

LAPORAN KASUS

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

RUMAH SAKIT UMUM CUT MEUTIA ACEH UTARA BAGIAN ILMU PEDIATRI

STATUS PASIEN

2.1 Identitas

Nama : An. AA

Jenis kelamin : Laki-laki

Tanggal lahir : 12 Maret 2015

Alamat : Ds. Ara, Aceh Lhoksukon

Suku Bangsa : Aceh

Agama : Islam

No. MR : 06.99.95

Tanggal MRS : 12 September 2015

Tanggal Keluar : 18 September 2025

Nama Ayah : Tn.Zainudin

Umur : 40 tahun

Pekerjaan : Petani

Nama Ibu : Suryani

Umur : 28 tahun

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

2.2 Alloanamnesis

Page 4: BAB 2 anak

1. Keluhan Utama : Sesak napas

2. Keluhan Tambahan : Batuk kering

3. Riwayat penyakit sekarang

Pasien seorang anak laki-laki berusia 6 bulan dengan berat badan 6 kg

masuk dari IGD RSU Cut Meutia dengan keluhan sesak napas yang timbul

sejak ± 1 hari sebelum masuk rumah sakit, sesak bersifat terus menerus,

tidak dipengaruhi cuaca, makanan, atau aktivitas. Keluhan juga disertai

dengan batuk kering bernada keras seperti menggonggong sejak 2 hari

sebelum masuk rumah sakit. Menurut ibu pasien sering terdengar suara

mendengkur saat pasien tidur Keluhan tidak disertai dengan demam tidak

terdapat pula pembengkakan KGB leher dan jaringan lunak, maupun

penampilan bull neck. Hari rawatan kedua di rumah sakit pasien mengalami

mencret dengan frekuensi sebanyak 3 kali berampas tidak berdarah dan

tidak berlendir.

Sebelumnya pasien sempat dibawa ke puskesmas 1 hari yang lalu SMRS.

Pasien sempat diasap sebanyak satu kali, namun keluhan tidak mereda

kemudian pasien dirujuk ke RSCM.

4. Riwayat penyakit dahulu :

Os tidak pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya .

Tidak ada riwayat penyakit yang diderita sejak lahir seperti penyakit

jantung bawaan.

Riwayat tersedak makanan atau minuman sebelumnya disangkal, riwayat

hidung tersumbat atau ingusan sebelumnya disangkal

Page 5: BAB 2 anak

Riwayat kontak dengan penderita batuk lama, batuk berdarah, atau

minum obat 6 bulan disangkal.

Tidak ada riwayat alergi obat maupun udara.

5. Riwayat penyakit keluarga :

Tidak ada anggota keluarga yang menderita keluhan serupa.

Tidak ada anggota keluarga yang menderita rhinitis alergi, asma, alergi

makanan atau debu.

6. Riwayat kehamilan dan persalinan

Selama kehamilan ibu pasien mengaku tidak pernah sakit berat/rawat inap

di rumah sakit. Riwayat muntah berlebih (-) tekanan darah tinggi(-),

kejang(-), asma(-), diabetes militus(-), infeksi(-), perdarahan dan trauma

selama kehamilan disangkal. Os merupakan anak ke-3 dari 3 bersaudara. Os

lahir secara spontan di bidan dengan BBL 3500 gram, lahir cukup bulan.

Riwayat kejang, biru dan kuning setelah lahir di sangkal.

7. Riwayat nutrisi dan makanan:

Os mendapatkan ASI sejak lahir sampai usia 2 bulan, kemudian mulai usia

3 bulan pemberian ASI dicampur dengan susu formula sampai usia 6 bulan.

8. Riwayat Imunisasi

Keluarga mengaku Os mendapatkan imunisasi lengkap sampai dengan

usianya.

9. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan

Umur 2 bulan os mulai bisa tengkurap (membalikkan badan)

Umur 6 bulan os mulai bisa merangkak

Page 6: BAB 2 anak

2.3 Pemeriksaan Fisik

A. Status Present

1. Keadaan umum : Lemah

2. Kesadaran : Compos mentis

3. Pengukuran Tanda vital

Nadi : 112x/menit

Frekuensi pernafasa : 80 x/menit

Suhu : 36,8° C

Tekanan darah : -

B. Data Antropometri

Berat badan : 6 kg

Tinggi Badan : 70 cm

Status gizi menurut Waterlow (1974) : BB Aktual x 100% BB Ideal

= 6 x 100% 7,5

= 80% Gizi kurangC. Status Generalis

1. Kulit

Warna : Kuning langsat.

Sianosis : (-)

Ikterus : (-)

Edema : (-)

2. Kepala

Page 7: BAB 2 anak

Rambut : Hitam, sukar dicabut

Mata : Konjungtiva anemis (-/-), konjungtiva hiperemis (+/+),

ikterik (-/-), reflek cahaya (+/+)

Telinga : Simetris, napas cuping hidung (+), sekret (-/-), otorrhea

(-/-)

Hidung : Normal, sekret (-/-), rinorrhea (-/-)

Mulut : Bibir kering (-), faring hiperemis (-)

3. Leher :

Vena Jugularis, Pulsasi : tidak terlihat

Pembesaran kelenjar : tidak ada

Masa : tidak ada

Tortikolis : tidak ada

4. Toraks :

Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris, bentuk dada

normal, terdapat retraksi interkostal, retraksi

supraklavikular, retraksi suprasternal.

Palpasi : Stem Fremitus dextra = sinistra

Perkusi : -

Auskultasi : stridor inspirasi (+), stridor ekspirasi(+), whezing(+)/(+),

ronki(+)/(+)

5. Jantung :

Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat

Page 8: BAB 2 anak

Palpasi : Iktus tidak teraba

Perkusi : Batas Atas : ICS II linea parasternal dextra

Batas Kanan : ICS IV linea parasternal dekstra

Batas Kiri : ICS V linea midklavikula sinistra

Auskultasi : BJ I > BJ II, bising jantung (-)

6. Abdomen :

Inspeksi : Simetris, Jejas (-), distensi (-)

Auskultasi : peristaltik (+) normal

Palpasi : nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba,

darm contour(-), darm steifung(-), ballotement(-)

Perkusi : timpani, shifting dullnes (-)

7. Genetalia : tidak ada kelainan

8. Ekstremitas : eutonus, eutrofi, kekuatan motorik 555 555 555 555

2.4 Pemeriksaan Penunjang

13 September 2015DARAH RUTIN

Pemeriksaan Hasil Nilai NormalHb 11 gr % 12-16

LED - <15Eritrosit 4,6.106/ mm3 4,2-5,4Leukosit 12,6.103/ mm3 4-11

Hematokrit 40,1% 37-47MCV 88 fl 76-96MCH 24,2 pg 27-32

MCHC 27,4gr% 31-35RDW 17,7% 11,5-50

Trombosit 492.103/ mm3 150-450

Anjuran pemeriksaan : Rontgen Leher PA yang menunjukkan adanya

penyempitan pada subglotis

Page 9: BAB 2 anak

2.5 Diagnosa

Diagnosa Banding : - Stridor e.c Croup desease (Laringorakeobronkitis) + Diare Akut

- Stridor e.c laringotrakeitis + Diare Akut- Epiglotitis akut + Diare Akut

Diagnosa Kerja: Stridor e.c Sindrom Croup (Laringotrakeobronkitis)

2.6. Penatalaksanaan

1. Non Medikamentosa

- Tirah baring

2. Medikamentosa

- O2 1 L/ menit

- IVFD Dex 5%+Nacl 0,225 20 gtt/i mikro

- Cefotazim 300 mg/12 jam

- Gentamisin 20 mg/ 12 jam

- Dexametason extra ½ amp/12 jam

- Nebulizer ventolin ½ amp/12 jam

- Oral. Mucos drops 3x0,3 cc

- Oral. Ceterizin pulvis 1x 2,5 mg

2.7 Prognosis

Quad ad vitam : ad bonam

Quad ad functionam : ad bonam

Page 10: BAB 2 anak

Quad ad sanactinam : ad bonam

2.8 Status Follow Up

Tanggal S O A P

12/9/15H +1

Demam (-)Sesak napas (+)Batuk menggonggong (+)Mual(-), muntah(-)BAB (+), BAK(-)

Kesadaran: LemahVS:HR: 110x/iRR: 75x/iTemp : 370CPD:Stridor inspirasi

Stridor e.c Sindrom Croup

- IVFD Asering 20 gtt/menit mikro

- Cefotazim 300 mg/12 jam

- Gentamisin 20 mg/ 12 jam

- Dexametason extra ½ amp/12 jam

- Nebulizer ventolin 1/2/12 jam

- Rencana rawat ICU

13/9/15H + 2

Demam (-)Sesak napas (+)Batuk menggonggong (+)Mual(-), muntah(-)BAB (+),BAK(+)Mencret 5x berampas

HR: 115x/iRR: 70x/iTemp : 360CPD:Stridor inspirasi Lab :Darah rutin (13/9/15)

Stridor e.c Sindrom Croup

- IVFD Asering 20 gtt/menit mikro

- Cefotazim 300 mg/12 jam

- Gentamisin 20 mg/ 12 jam

- Dexametason extra ½ amp/12 jam

Nebulizer ventolin ½ amp/12 jam

14/9/15H + 3

Demam (-)Sesak napas (+)Batuk menggonggong (+)Mual(-), muntah(-)BAB (+),BAK(+)Mencret (+)

HR: 112x/iRR: 68x/iTemp : 36,90C

Stridor e.c Sindrom Croup

- IVFD Asering 20 gtt/menit mikro

- Cefotazim 300 mg/12 jam

- Gentamisin 20 mg/ 12 jam

- Dexametason extra ½ amp/12 jam

Nebulizer ventolin ½ amp/12 jam

Page 11: BAB 2 anak

15/9/15H + 4

Demam (-)Sesak napas (+)Batuk menggonggong (+)Mual(-), muntah(-),mencret 4x warna kuning ampas

HR: 108x/iRR: 58x/iTemp : 36,30C

Stridor e.c Sindrom Croup + Diare akut

p/ Rontgen thorax Konsul THTpasang NGT

- O2 1 l/i- IVFD Dex 5%+Nacl 0,225 20 gtt/i mikro- Cefotazim 300 mg/12 jam- Gentamisin 20 mg/ 12 jam- Dexametason

extra ½ amp/12 jam

-Nebulizer ventolin ½ amp/12 jam0ral (+):-Mucos drops 3x0,3 cc- Ceterizin pulvis 1x 2,5 mg- Zink syr 1x ½ cth- Lacto b 2x ½ sacc

16/9/15H+5

Demam (-)Sesak napas (+)Batuk menggonggong (+)Mual(-), muntah(-),mencret 3x warna kuning ampas

HR: 106x/iRR: 47x/iTemp : 36,60C

Stridor e.c Sindrom Croup + Diare akut

p/ Rontgen thorax (-) Konsul THT (-)NGT(-) terpasang keluarga Os menolak

- O2 1 l/i- IVFD Dex 5%+Nacl 0,225 20 gtt/i mikro- Cefotazim 300 mg/12 jam- Gentamisin 20 mg/ 12 jam- Nebulizer ventolin ½ amp/12 jam0ral (+):-Mucos drops 3x0,3 cc- Zink syr 1x ½ cth- Lacto b 2x ½ sacc

17/9/15H+6

Demam (-)Sesak napas (+)Batuk menggonggong (+)Mual(-), muntah(-),mencret2x (+)

HR: 102x/iRR: 45x/iTemp : 36,60C

Stridor e.c Sindrom Croup + Diare akut

- O2 1 l/i- IVFD Dex 5%+Nacl 0,225 20 gtt/i mikro- Cefotazim 300 mg/12 jam- Gentamisin 20 mg/ 12 jam

Page 12: BAB 2 anak

- Dexametason 1/3 amp/8 jam

-Nebulizer ventolin 1 amp/12 jam0ral (+):-Mucos drops 3x0,3 cc- Zink syr 1x ½ cth- Lacto b 3x1 ½ sacc

18/9/15H+7

Demam (-)Sesak napas (+)Batuk menggonggong (+)Mual(-), muntah(-),mencret (-)

HR: 102x/iRR: 45x/iTemp : 36,70C

Stridor e.c Sindrom Croup + Diare akut

O2 1 l/i- IVFD Dex 5%+Nacl 0,225 20 gtt/i mikro- Cefotazim 300 mg/12 jam- Gentamisin 20 mg/ 12 jam- Dexametason 1/3

amp/8 jam-Nebulizer ventolin 1 amp/12 jam0ral (+):-Mucos drops 3x0,3 cc- Zink syr 1x ½ cth- Lacto b 3x1 ½ sacc

19/9/15H+8

PAPS