bab 2 1. lanjut usia (l ansia) 1. usia pertengahan ( ), i...

28
16 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Lanjut Usia (Lansia) 1.1 Pengertian Lansia Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, lanjut usia meliputi: 1. Usia pertengahan (middle age), ialah kelompok usia 45 sampai 59 tahun 2. Lanjut usia (elderly) = antara 60 dan 70 tahun 3. Lanjut usia tua (old) = antara 70 dan 90 tahun 4. Usia sangat tua (very old) = di atas 90 tahun (Nugroho, 2000). Menurut Budi Anna Keliat (1999) usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia. Sedangkan menurut Pasal 1 ayat (2), (3), (4), UU No. 13 Tahun 1998 tentang Kesehatan dikatakan bahwa usia lanjut adalah seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun (Maryam dkk, 2008). 1.2 Klasifikasi Lansia Menurut Maryam (2008) lansia dapat diklasifikasikan ke dalam lima kelompok, antara lain: 1. Paralansia (prasenilis) Seseorang yang berusia antara 45 – 59 tahun. 2. Lansia Seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih.

Upload: trantuyen

Post on 03-Mar-2018

223 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 1. Lanjut Usia (L ansia) 1. Usia pertengahan ( ), i ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24258/4/Chapter II.pdf · Perbedaan antara ingatan jangka pendek dan ingatan

16

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

1. Lanjut Usia (Lansia)

1.1 Pengertian Lansia

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, lanjut usia meliputi:

1. Usia pertengahan (middle age), ialah kelompok usia 45 sampai 59 tahun

2. Lanjut usia (elderly) = antara 60 dan 70 tahun

3. Lanjut usia tua (old) = antara 70 dan 90 tahun

4. Usia sangat tua (very old) = di atas 90 tahun (Nugroho, 2000).

Menurut Budi Anna Keliat (1999) usia lanjut dikatakan sebagai tahap

akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia. Sedangkan menurut Pasal 1

ayat (2), (3), (4), UU No. 13 Tahun 1998 tentang Kesehatan dikatakan bahwa usia

lanjut adalah seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun (Maryam

dkk, 2008).

1.2 Klasifikasi Lansia

Menurut Maryam (2008) lansia dapat diklasifikasikan ke dalam lima

kelompok, antara lain:

1. Paralansia (prasenilis)

Seseorang yang berusia antara 45 – 59 tahun.

2. Lansia

Seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih.

Page 2: BAB 2 1. Lanjut Usia (L ansia) 1. Usia pertengahan ( ), i ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24258/4/Chapter II.pdf · Perbedaan antara ingatan jangka pendek dan ingatan

17

3. Lansia resiko tinggi

Seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih/seseorang yang berusia 60

tahun atau lebih dengan masalah kesehatan (Depkes RI, 2003).

4. Lansia potensial

Lansia yang masih mampu melakukan pekerjaan dan/atau kegiatan yang

dapat menghasilkan barang/jasa (Depkes RI, 2003).

5. Lansia tidak potensial

Lansia yang tidak berdaya mencari nafkah, sehingga hidupnya bergantung

pada orang lain (Depkes RI, 2003).

1.3 Karakeristik Lansia

Budi Anna Keliat (1999) dalam Maryam (2008) mengungkapkan bahwa

lansia memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Berusia lebih dari 60 tahun (sesuai dengan Pasal 1 ayat (2) UU No. 13

tentang Kesehatan).

2. Kebutuhan dan masalah yang bervariasi dari rentang sehat sampai sakit,

dari kebutuhan biopsikososial sampai spiritual, serta dari kondisi adaptif

hingga kondisi maladaptif.

3. Lingkungan tempat tinggal yang bervariasi.

1.4 Perubahan-perubahan yang Terjadi pada Lansia

Pada saat menua, terjadi beberapa perubahan pada lansia, yaitu perubahan

fisik, perubahan mental,dan perubahan pada psikososial lansia. Terkait dengan

perubahan fisik, terjadi perubahan pada sistem persarafan lansia, yaitu berat otak

menurun atau mengalami penyusutan (atropi) sebesar 10 – 20% seiring dengan

Page 3: BAB 2 1. Lanjut Usia (L ansia) 1. Usia pertengahan ( ), i ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24258/4/Chapter II.pdf · Perbedaan antara ingatan jangka pendek dan ingatan

18

penuaan, dan hal ini berkurang setiap hari. Hal ini dikarenakan terjadinya

penurunan jumlah sel otak serta terganggunya mekanisme perbaikan sel otak

(Nugroho, 2000). Otak mengalami penyusutan, namun jumlah neuron yang hilang

relatif kecil. Pengurangan volume dan massa otak pada penuaan yang normal

tidak diakibatkan terutama oleh hilangnya jumlah neuron, melainkan karena

adanya perubahan di dalam neuron: berkurangnya cabang-cabang neuron (spina

dendrit), pengurangan kerapatan sinapsis, dan merosotnya lapisan myelin yang

melapisi akson pada neuron (Nelson, 2008).

2. Ingatan Manusia

2.1 Pengertian Ingatan

Secara fisiologis, ingatan adalah hasil perubahan kemampuan penjalaran

sinaptik dari satu neuron ke neuron berikutnya, sebagai akibat dari akivitas neural

sebelumnya. Perubahan ini kemudian menghasilkan jaras-jaras baru atau jaras-

jaras yang terfasilitasi untuk membentuk penjalaran sinyal-sinyal melalui lintasan

neural otak. Jaras yang baru atau yang terfasilitasi disebut jejak-jejak ingatan

(memory traces). Jaras-jaras ini penting karena begitu jaras-jaras ini menetap/ada,

maka akan diaktifkan oleh benak pikiran untuk menimbulkan kembali ingatan

yang ada (Guyton, 1997). Menurut Sternberg (2008) ingatan adalah cara-cara

yang dengannya seseorang mempertahankan dan menarik pengalaman-

pengalaman dari masa lalu untuk digunakan saat ini.

Page 4: BAB 2 1. Lanjut Usia (L ansia) 1. Usia pertengahan ( ), i ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24258/4/Chapter II.pdf · Perbedaan antara ingatan jangka pendek dan ingatan

19

2.2 Klasifikasi Ingatan

Kemampuan mengingat sesuatu dapat berlangsung beberapa jam, berhari-

hari atau bertahun-tahun. Secara umum, ingatan dapat diklasifikasikan menjadi

dua, yaitu:

1. Ingatan jangka pendek

Ingatan jangka pendek (short-term memory) dicirikan oleh ingatan

seseorang mengenai 7 sampai 10 angka dalam nomor telepon (atau 7 sampai 10

kenyataan yang jelas lainnya) selama beberapa detik sampai beberapa menit pada

saat tersebut, tetapi hanya akan menjadi berlangsung beberapa lama jika seseorang

terus-menerus memikirkan tentang nomor-nomor atau kenyataan-kenyataan

tersebut (Guyton, 1997).

Ingatan jangka pendek seharusnya cepat berlalu. Perputarannya sangat

tinggi karena ingatan jangka pendek yang baru terus-menerus akan menggantikan

yang lama, dan hanya ada beberapa informasi yang dapat disimpan dalam pikiran

pada saat yang bersamaan. Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar orang

hanya dapat mempertahankan antara lima hingga sembilan potong informasi yang

tidak berhubungan di dalam pikiran. Itulah sebabnya lebih mudah untuk

mengingat nomor telepon tujuh digit dibandingkan nomor yang lebih panjang,

misalnya nomor akun kartu kredit. Sifat dasar dari ingatan jangka pendek yang

silih berganti sebenarnya menguntungkan. Karena, seseorang akan dapat lebih

mudah membuang informasi yang tidak berguna. Jika seseorang menyimpan

setiap ingatan jangka pendek, maka pikiran akan kelebihan beban oleh hal-hal

Page 5: BAB 2 1. Lanjut Usia (L ansia) 1. Usia pertengahan ( ), i ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24258/4/Chapter II.pdf · Perbedaan antara ingatan jangka pendek dan ingatan

20

kecil sehingga orang tersebut akan kesulitan untuk mengingat kembali memori

yang benar-benar penting (Nelson, 2008).

Selain memiliki kemampuan yang terbatas, sistem otak yang menangani

ingatan jangka pendek juga rapuh secara fungsional. Ingatan jangka pendek

mudah terganggu oleh interupsi. Jika saat seseorang (orang pertama) sedang

berusaha untuk mengingat suatu nomor telepon dan masuk seseorang yang lain

(orang kedua) dan bertanya kepada orang yang pertama, kemungkinan besar orang

pertama akan lupa nomor telepon tersebut dan harus melihat catatannya lagi.

Informasi tambahan tadi (pertanyaan yang diajukan) cukup untuk menghilangkan

ingatan jangka pendek (Nelson, 2008).

2. Ingatan jangka panjang

Ingatan jangka panjang (long-term memory) terdiri dari potongan-

potongan informasi yang disimpan di dalam otak manusia selama lebih dari

beberapa menit dan yang dapat ditarik kembali ketika dibutuhkan. Dengan kata

lain, ingatan jangka panjang adalah jumlah total dari apa yang kita ketahui

misalnya ikhtiar dari data, mulai dari nama pribadi, alamat, dan nomor telepon

serta nama-nama teman dan saudara hingga informasi yang lebih rumit seperti

suara dan gambar dari kejadian yag terjadi bertahun-tahun yang lalu. Ingatan

jangka panjang juga meliputi informasi rutin yang digunakan setiap hari, seperti

cara membuat kopi, mengoperasikan komputer, dan menjalankan segala urutan

perilaku rumit yang merupakan bagian dari pekerjaan di kantor atau di rumah

(Nelson, 2008).

Page 6: BAB 2 1. Lanjut Usia (L ansia) 1. Usia pertengahan ( ), i ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24258/4/Chapter II.pdf · Perbedaan antara ingatan jangka pendek dan ingatan

21

Perbedaan antara ingatan jangka pendek dan ingatan jangka panjang bukan

hanya pada jangka waktu penyimpanannya saja, namun juga pada kapasitasnya—

seberapa banyak informasi yang dapat disimpan oleh otak. Walaupun otak hanya

dapat mempertahankan beberapa ingatan jangka pendek pada saat yang

bersamaan, kapasitasnya untuk menyimpan ingatan jangka panjang dapat

dikatakan tak terbatas (Nelson, 2008).

Ingatan jangka panjang juga tidak serapuh ingatan jangka pendek, yang

artinya ingatan jangka panjang kurang lebih menetap meskipun ada sesuatu yang

mengganggu alur pemikiran seseorang. Tetapi tidak semua ingatan jangka

panjang tersimpan selamanya, bahkan meskipun ada perubahan. Beberapa ingatan

jangka panjang yang tidak dipakai atau menjadi tidak relevan menghilang sejalan

dengan berjalannya waktu. Misalnya seseorang yang membaca buku tertentu yang

disukai, namun setelah bertahun-tahun kemudian orang tersebut tidak lagi

mengingat lebih banyak selain dari judulnya. Hal ini disebabkan karena orang

tersebut tidak memikirkan lagi plot dan karakter di dalamnya dalam jangka waktu

yang lama. Di sisi lain, beberapa ingatan jangka panjang tetap bertahan walaupun

ingatan tersebut jarang digunakan. Misalnya pada orang-orang yang masih

mampu mengingat detail-detail masa kecil yang pernah dialami, yang tanpa

disadari masih terus dapat diingat walaupun hal tersebut jarang digunakan

(Nelson, 2008).

Ingatan jangka panjang dapat dibagi ke dalam dua kategori umum yaitu

ingatan deklaratif dan ingatan prosedural. Ingatan deklaratif lebih mudah

Page 7: BAB 2 1. Lanjut Usia (L ansia) 1. Usia pertengahan ( ), i ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24258/4/Chapter II.pdf · Perbedaan antara ingatan jangka pendek dan ingatan

22

melemah akibat pengaruh usia dan juga penyakit otak (misalnya penyakit

Alzheimer), dibandingkan dengan ingatan prosedural (Nelson, 2008).

a. Ingatan deklaratif

Ingatan deklaratif meliputi informasi yang mengharuskan melakukan

usaha secara sadar untuk mengingat. Ada dua jenis ingatan deklaratif, yaitu

ingatan episodik dan ingatan semantik. Ingatan episodik terkait dengan kejadian

yang terjadi pada waktu dan tempat yang spesifik. Misalnya liburan yang dijalani

musim panas yang lalu—kejadian yang terkait dengan konteks waktu dan ruang

tertentu. Ketika seseorang mencoba mengingat kembali suatu ingatan mengenai

kejadian, orang tersebut akan mengingat informasi temporal (kapan hal itu terjadi)

dan informasi ruang (di mana hal itu terjadi) yang terkait dengan kejadian

tersebut. Ingatan semantik adalah pengetahuan faktual. Ingatan jenis ini sebagian

besar terdiri dari informasi dasar yang dipelajari selama masa-masa sekolah

misalnya berhitung. Berbeda dengan ingatan episodik, ingatan semantik tidak

terkait dengan waktu atau tempat. Ketika seseorang mampu belajar berhitung, ia

tidak akan mengingat kapan pertama kali ia mampu berhitung dan walaupun ia

masih mampu mengingatnya, waktu tersebut tidaklah begitu penting bagi

pengetahuan atau kenangan tentang fakta-fakta tersebut.

b. Ingatan prosedural

Ingatan prosedural merujuk kepada prosedural; keterampilan dan rutinitas

yang muncul secara otomatis untuk melakukan tindakan seperti berpakaian atau

mengendarai sepeda. Bukti tentang ingatan prosedural yang utuh terletak pada

keakuratan performa suatu keterampilan atau perilaku. Meskipun untuk

Page 8: BAB 2 1. Lanjut Usia (L ansia) 1. Usia pertengahan ( ), i ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24258/4/Chapter II.pdf · Perbedaan antara ingatan jangka pendek dan ingatan

23

menghadirkan ingatan prosedural secara relatif tanpa usaha, setiap ingatan

tersebut membutuhkan usaha dan latihan agar dapat dipelajari. Namun setelah

keterampilan yang terkait dapat dikuasai, seseorang dapat melakukannya tanpa

perlu mengingat bagaimana cara mempelajarinya atau langkah-langkah yang

terkait di dalamnya. Misalnya saat seseorang mengeluarkan sepeda untuk

mengendarainya, ia tidak perlu mengingat kembali bagaimana cara ia berlatih

mengendarai sepeda tersebut, Ia cukup menaiki sepeda tersebut dan pergi.

Ingatan prosedural tidak menghilang atau berubah seiring bertambahnya

usia. Misalnya seseorang yang sudah lama tidak menaiki sepeda, ia tidak perlu

mempelajari keterampilan tersebut dari awal. Dengan sedikit latihan dan

keterampilan maka rutinitas tersebut akan muncul kembali. Bahkan penderita

penyakit Alzheimer dapat melakukan banyak tugas rutin sampai tahap akhir dari

penyakit tersebut. Para ilmuwan percaya ingatan prosedural dapat bertahan lama

karena ingatan tersebut disimpan secara meluas di seluruh otak, dan karena

ingatan tersebut tidak tergantung pada hipokampus, salah satu struktur ingatan di

dalam otak yang secara khusus peka terhadap efek penuaan normal (Nelson,

2008).

2.3 Pengukuran Ingatan

Richardson-Klavehn dan Bjork (1988) dalam Hastjarjo (1994),

membedakan cara-cara mengukur ingatan ke dalam dua golongan berdasarkan

instruksi yang diberikan dalam tahap pengetesan ingatan yaitu (a) tes ingatan

langsung, dan (b) tes ingatan tidak langsung. Sedangkan Roediger dkk (1989)

Page 9: BAB 2 1. Lanjut Usia (L ansia) 1. Usia pertengahan ( ), i ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24258/4/Chapter II.pdf · Perbedaan antara ingatan jangka pendek dan ingatan

24

dalam Hastjarjo (1994) menggolongkan tes ingatan ke dalam (a) tes ingatan

eksplisit dan (b) tes ingatan implisit.

A. Tes Ingatan Langsung/Eksplisit

Richardson-Klavehn dan Bjork (1988) merumuskan tes-tes ingatan

langsung sebagai tugas-tugas yang perintahnya mengacu kepada peristiwa-

peristiwa sasaran dalam sejarah pribadi subjek, yaitu yang menunjuk pada konteks

ruang dan waktu (jam, tanggal, atau lingkungan di mana peristiwa tersebut

terjadi). Peristiwa-peristiwa khas yang menjadi sasaran tersebut dapat berupa

penyajian daftar kata-kata, penyajian daftar gambar-gambar, penyajian daftar

kalimat-kalimat maupun bisa juga berupa peristiwa yang terjadi dalam sejarah

kehidupan subjek.

Tes ingatan langsung dapat berbentuk (a) tes rekognisi (recognition) dan

(b) tes recall, baik yang free-recall maupun cued-recall.

1. Tes rekognisi

Dalam tes rekognisi, subjek diminta untuk membedakan antara stimulus-

stimulus yang ada pada saat terjadinya peristiwa sasaran dengan stimulus-

stimulus yang tidak ada pada saat peristiwa berlangsung. Dengan kata lain,

subjek diminta mengenali kembali apakah stimulus yang ada pada tahap

pengetesan ingatan sama dengan stimulus yang ada pada tahap belajar.

2. Tes recall

Dalam tes recall, subjek diminta untuk memproduksi stimulus-stimulus

yang terdapat dalam peristiwa sasaran. Atau dengan kata lain, pada tahap

pengetesan ingatan maka subjek diminta menghasilkan kembali stimulus-

Page 10: BAB 2 1. Lanjut Usia (L ansia) 1. Usia pertengahan ( ), i ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24258/4/Chapter II.pdf · Perbedaan antara ingatan jangka pendek dan ingatan

25

stimulus yang telah disajikan dalam tahap belajar. Tes recall dapat

dilakukan tanpa bantuan tanda-tanda (free-recall) maupun dengan bantuan

tanda-tanda (cued-recall). Mengingat dapat dibantu oleh tanda-tanda.

Tanda-tanda yang dipakai untuk membantu me-recall dapat merupakan

bagian-bagian dari stimulus yang telah disajikan pada tahap belajar

(intralist cues). Contohnya adalah penelitian yang dilakukan oleh

Shimamura dan Squire (1984) mengenai ingatan terhadap pasangan kata-

kata pada penderita amnesia. Pada tahap belajar, dua belas pasangan kata

disajikan kepada 8 pecandu alkohol yang menderita sindrom Korsakoff.

Salah satu pasangan kata tersebut misalnya STAIR-DIAMOND. Masing-

masing pasangan kata disajkan dalam 3 detik. Antara dua sampai empat

menit sesudah penyajian keduabelas pasangan kata selesai, kepada subjek

disajikan kata STAIR dan mereka diminta mengingat kembali pasangan

katanya. Tanda-tanda yang dipakai membantu mengingat bisa juga

merupakan tanda-tanda yang berhubungan dengan stimulus yang disajikan

pada tahap belajar (extralist cues). Hubungan antara tanda-tanda dengan

stimulus sasaran dapat berdasarkan kesamaan makna (semantik), atau

kemiringan tulisan serta bunyinya (graphemic).

B. Tes Ingatan Tidak Langsung/Implisit

Tes ingatan tidak langsung dirumuskan sebagai tugas-tugas yang

mengharuskan subjek melakukan kegiatan-kegiatan kognitif atau motorik,

sementara perintah-perintah tes tersebut hanya mengacu pada tugas yang sedang

dihadapi dan tidak mengacu pada peristiwa sebelumnya (Richardson-Klavehn &

Page 11: BAB 2 1. Lanjut Usia (L ansia) 1. Usia pertengahan ( ), i ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24258/4/Chapter II.pdf · Perbedaan antara ingatan jangka pendek dan ingatan

26

Bjork, 1988). Dalam tes ingatan tidak langsung, tugas-tugas yang harus

diselesaikan tidak mengarahkan subjek untuk mengacu pada peristiwa yang

sebelumnya dialami oleh subjek. Atau dengan kata lain, pada tahap pengetesan

ingatan subjek tidak diinstruksikan untuk menggunakan tahapan belajar sebagai

acuan.

Doerflinger (2007) mengungkapkan ada beberapa cara yang dapat

digunakan untuk melakukan screening kerusakan kognitif, antara lain:

Tabel 1. Perbandingan dari Tiap Alat yang Digunakan untuk Screen

Kerusakan Kognitif

Jenis Instrumen Deskripsi Skor Waktu

pelaksanaan

Blessed

Dementia Scale

22 item yang mengukur

perubahan aktivitas

sehari-hari, perawatan

diri, kepribadian dan

perjalanannya.

0 (normal)

sampai 28

(kerusakan berat)

20 menit

Clinical

Dementia Rating

Wawancara dalam

bentuk semi sruktur;

penilaian kerusakan

dibagi dalam lima skala

poin dalam tiap enam

domain fungsi kognitif:

ingatan, orientasi,

keputusan dan

pemecahan masalah,

masalah dalam

komunitas; rumah dan

Tingkat

kerusakan:

0 = tidak ada

kerusakan;

0.5 =

dipertanyakan;

1 = mild (ringan);

2 = moderate

(sedang);

3 = severe (berat)

20 menit

Page 12: BAB 2 1. Lanjut Usia (L ansia) 1. Usia pertengahan ( ), i ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24258/4/Chapter II.pdf · Perbedaan antara ingatan jangka pendek dan ingatan

27

hobi, dan perawatan diri.

FROMAJE 7 item yang

berhubungan dengan

fungsi mental,

pemikiran/pertimbangan,

orientasi, ingatan,

aritmatika, keputusan,

dan tingkat emosional.

Tiap tingkat item

dibagi dalam tiga

skala poin;

Jarak slor total

dari 7 (ringan

sampai tidak ada

kerusakan)

sampai 21 (13

atau lebih,

mengindikasikan

dementia berat

atau depresi

10 – 20 menit

Set Test Penyampaian secara

lisan beberapa hal yang

mungkin (bisa sampai 10

hal) yang dibagi dalam

empat kategori: warna,

binatang, buah-buahan,

dan kota.

10 merupakan

skor sempurna

untuk tiap

kategori;

Total skor adalah

40; beberapa

subjek memiliki

skor dibawah 15

2 – 5 menit

Clock Drawing

Test

Menggambar jam

dengan jarum jam

menunjuk pada 11:10

Tidak ada

pembagian skor

yang umum

2 – 5 menit

6-Item Cognitive

Impairment Test

(6CIT)

6 item singkatan pada

Blessed-Information-

Memory-Concentration

Scale

0 (skor

sempurna)

sampai 28

(kerusakan

maksimum); skor

8 atau lebih

1 – 2 menit

Page 13: BAB 2 1. Lanjut Usia (L ansia) 1. Usia pertengahan ( ), i ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24258/4/Chapter II.pdf · Perbedaan antara ingatan jangka pendek dan ingatan

28

mengindikasikan

kerusakan

kognitif

Mini-Mental

State

Examination

(MMSE)

11 hal yang mengukur

orientasi, registrasi,

perhatian dan

perhitungan, recall, dan

bahasa

0 (buruk) sampai

30 (normal)

10 menit

7 Minute Screen Terdiri dari 4 tes:

orientasi, ingatan,

menggambar jam, dan

kelancaran verbal

0 (skor

sempurna)

sampai 113 (skor

error maksimum);

0 (kerusakan

maksimum)

sampai 16 (skor

sempurna), 0 – 7

(skor sempurna);

dan sejumlah

nama binatang

dalam waktu 1

menit

7 – 10 menit

Dari kedelapan instrument di atas, Mini Mental State Examination

(MMSE) merupakan instrumen yang paling umum digunakan untuk melakukan

screening fungsi kognitif. Pemeriksaan ini tidak digunakan untuk mendiagnosa

tetapi dapat digunakan untuk menunjukkan munculnya kerusakan kognitif, seperti

seseorang dengan dementia atau cedera kepala. MMSE jauh lebih sensitif dalam

Page 14: BAB 2 1. Lanjut Usia (L ansia) 1. Usia pertengahan ( ), i ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24258/4/Chapter II.pdf · Perbedaan antara ingatan jangka pendek dan ingatan

29

mendeteksi kerusakan kognitif daripada penggunaan pertanyaan-pertanyaan

informal atau kesan keseluruhan dari orientasi pasien (Thomas, 2009).

3. Demensia

3.1 Pengertian Demensia

Demensia (pikun) berasal dari kata de yang berarti kehilangan dan kata

mensia yang berarti jiwa. Namun, demensia (pikun) lebih umum diartikan sebagai

penurunan intelektual karena menurunnya fungsi bagian luar jaringan otak

(cortex). Di samping itu, pengertian lain menyebutkan bahwa pikun merupakan

suatu penurunan kualitas intelektual yang disertai gangguan pengamatan, hingga

menurunnya daya ingat yang sangat menggangu kemampuan dalam

menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, kemampuan

dalam berkomunikasi dan berbahasa, serta dalam pengendalian emosi (Yatim,

2003).

3.2 Penyebab Demensia

Yatim (2003) menyebutkan ada beberapa penyebab demensia antara lain:

1. Tumor

Orang yang bersangkutan didiagnosa menderita, antara lain:

Tumor pada jaringan otak

Metastase tumor dari luar jaringan otak

2. Trauma

Orang yang bersangkutan mengalami, antara lain:

Page 15: BAB 2 1. Lanjut Usia (L ansia) 1. Usia pertengahan ( ), i ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24258/4/Chapter II.pdf · Perbedaan antara ingatan jangka pendek dan ingatan

30

Perdarahan kronis pada bawah selaput otak (chronic subdural

hematoma)

Pengaruh setelah trauma

3. Infeksi kronis

Orang yang bersangkutan didiagnosa terinfeksi, antara lain:

Penyakit Siphilis

Penyakit Creutzfeld-Jacob (sapi gila)

Penyakit AIDS

4. Kelainan jantung dan pembuluh darah

Orang yang bersangkutan didiagnosa mengalami:

Kematian jaringan di salah satu daerah jaringan otak (single

infarction)

Kematian jaringan otak di beberapa daerah (multiple infarction),

terutama di daerah korteks otak

Kematian jaringan otak yang luas (large infarction)

Kematian jaringan otak di daerah lekukan (lacunar infarction)

5. Kelainan kongenital

Orang yang bersangkutan didiagnosa mengidap:

Penyakit Huntington (chorea)

Penyakit Methachromatic leukodystrophy (kelainan dari bagian

putih jaringan otak)

6. Penyakit psikiatri

Orang yang bersangkutan didiagnosa mengidap:

Page 16: BAB 2 1. Lanjut Usia (L ansia) 1. Usia pertengahan ( ), i ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24258/4/Chapter II.pdf · Perbedaan antara ingatan jangka pendek dan ingatan

31

Pseudodementia (terjadi demensia yang berat tetapi intelektual

tetap baik)

7. Kelainan faali

Orang yang bersangkutan didiagnosa mengidap:

Epilepsi (ayan)

Penekanan dari cairan selaput otak (normal pressure

hydrocephalus)

8. Kelainan metabolik

Orang yang bersangkutan didiagnosa menderita:

Kekurangan vitamin B12 dan B6 (asam folat)

Kelainan metabolik yang kronis

Kekurangan oksigen yang kronis (chronic anoxic state)

Kelainan hormon endokrin yang kronis (chronic endocrinophati)

9. Demensia karena kerusakan sel-sel otak (degenerative dementia)

Orang yang bersangkutan didiagnosa menderita, antara lain:

Penyakit Alzheimer

Penyakit Pick

demensia karena kerusakan sel-sel otak di daerah frontal

dan temporal, dan batang otak [daerah badan Pick].

Penyakit Parkinson

terjadi karena hipokinesia (kemampuan/ gerakan otot

berkurang),

gemetar (tremor), dan

Page 17: BAB 2 1. Lanjut Usia (L ansia) 1. Usia pertengahan ( ), i ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24258/4/Chapter II.pdf · Perbedaan antara ingatan jangka pendek dan ingatan

32

otot-otot kaku (rigidity)

Progressive supra nuclear palsy:

Kelumpuhan otot akibat kerusakan sel otak di daerah

korteks

Penyakit Fahr (pengendapan zat besi pada jaringan otak)

Penyakit Wilson:

di samping penyakit hati juga terjadi kerusakan jaringan

otak (hepatolenticular degeneration)

10. Hilangnya bungkus saraf (demyelinating)

Orang yang bersangkutan didiagnosa mengalami:

Penyakit multiple sclerosis (penyakit yang pada sumsum tulang

belakang dan otak terjadi bercak-bercak yang mengeras)

11. Obat-obatan dan racun

Orang yang bersangkutan didiagnosa terkontaminasi:

Alkohol

Logam berat

Keracunan CO2

Obat-obatan lain, seperti obat penenang (sedatif), obat anti-kejang,

obat anti- depresi, dan obat untuk mengendalikan gangguan irama

jantung (aritmia).

Page 18: BAB 2 1. Lanjut Usia (L ansia) 1. Usia pertengahan ( ), i ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24258/4/Chapter II.pdf · Perbedaan antara ingatan jangka pendek dan ingatan

33

3.3 Kriteria Diagnosa Pikun

Yatim (2003) menetapkan beberapa kriteria diagnosa pikun (demensia),

antara lain:

1. Kemampuan intelektual menurun sedemikian rupa sampai mengganggu

pekerjaan dan lingkungannya.

2. Gangguan berpikir abstrak dan menganalisa masalah serta memberi

pertimbangan, tidak mampu melakukan gerakan bertujuan meskipun tidak

ada kelumpuhan (apraxia), sulit mengartikan rangsangan luar (agnosia)

seperti suara, sentuhan sehingga penderita mengalami kesulitan

menunjukkan dan mengenal objek, memperkirakan lamanya kejadian, dan

menggambarkan yang dilihat.

3. Kesadaran tetap baik.

Kelompok yang paling beresiko pikun menurut Yatim (2003), yakni:

1. Orang tua usia > / = 65 tahun dan hidup sendiri.

2. Orang tua yang baru kehilangan keluarga.

3. Lanjut usia yang baru pulang dari perawatan sakit.

4. Lanjut usia yang kesehariannya memerlukan bantuan orang sekitarnya.

5. Lanjut usia yang karena suatu kondisi, tergantung pada orang lain.

3.4 Tahapan Gejala Demensia

Demensia memiliki beberapa karakteristik pada tiap tingkatannya dan

saling tumpang-tindih dan tidak terpisah dari yang lain. Demensia dalam

perkembangan penyakitnya dapat dibagi dalam beberapa tahapan gejala, yaitu:

Page 19: BAB 2 1. Lanjut Usia (L ansia) 1. Usia pertengahan ( ), i ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24258/4/Chapter II.pdf · Perbedaan antara ingatan jangka pendek dan ingatan

34

1. Tahap Awal

Tahap ini ditandai dengan hilangnya memori terbaru yang menyebabkan

sulitnya mendapatkan informasi baru. Selain itu, terdapat kesulitan dalam hal

angka; membayar tagihan, menyeimbangkan buku cek, mengatur uang, dan

menelepon dapat menjadi hal yang menyulitkan. Perubahan-perubahan

kepribadian juga terjadi, misalnya seseorang yang tenang mulai menunjukkan

ledakan emosi dan menjadi cemas dan gelisah. Terdapat kebingungan antara

orientasi waktu dan jarak; seseorang dapat datang memenuhi janji pada waktu

atau tempat yang salah,dan bahkan tidak dapat menemukan jalan pulang. Juga

terjadi anomia (kesulitan menyebutkan nama benda) (Stanley & Beare, 2006).

2. Tahap Pertengahan

Tahap ini ditandai dengan kemunduran kondisi seseorang yang semakin

cepat, ingatan masa kini dan ingatan masa lampau memburuk, dengan

konsekuensi adanya tingkah laku yang tidak pantas , keluyuran dengan atau tanpa

tujuan, tingkah laku yang berulang (menggambarkan perilaku yang sia-sia).

Selain itu, terjadi perubahan dalam kepribadian dan pada sebagian orang, terjadi

ketidakmampuan yang lengkap dalam melakukan aktifitas sehari-hari tanpa

bantuan. Dengan kata lain seseorang membutuhkan perawatan fisik pada tingkat

yang tinggi. Bagaimanapun, kemunduran dalam kemampuan kognitif seperti

seseorang yang tidak dapat mengingat lokasi toilet, atau bahkan meminta diantar

ke toilet meski mereka sudah menemukan toilet. Kadang individu demensia tidak

mengetahui arti toilet. Jika tidak mendapatkan toilet, mungkin mereka

menganggap ruangan lain sebagai toilet (Watson,2003).

Page 20: BAB 2 1. Lanjut Usia (L ansia) 1. Usia pertengahan ( ), i ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24258/4/Chapter II.pdf · Perbedaan antara ingatan jangka pendek dan ingatan

35

Perubahan makan juga merupakan konsekuensi kemunduran kognitif yang

dihubungkan dengan demensia. Perubahan ini telah dinyatakan sebagai masalah

demensia yang unik, meski saat diobservasi, perubahan makan ini tidak terlihat

sebagai gangguan kognitif. Pada demensia tingkat dua, masalah ini menyebabkan

nafsu makan seseorang menjadi hilang atau mulai makan berlebihan. Tingkah

laku makan biasanya benar-benar tidak tepat dan dapat menyebabkan kegemukan

atau kehilangan berat badan. Dalam masalah makan yang berlebihan, individu

mungkin makan makanan aneh, misalnya makan asinan atau mungkin memakan

makanan yang sebelumnya mereka tidak suka. Perilaku tersebut merupakan

gangguan tingkah laku. Hal ini mengindikasikan bahwa klien demensia tidak bisa

tinggal di rumah tanpa perawatan (Watson, 2003).

Perubahan lain yang terjadi adalah agresi. Agresi adalah perilaku yang

umum dalam demensia tingkat dua dan berhubungan dengan kemunduran kognitif

(Page, 1992). Klien demensia mungkin mengalami kesalahan dalam

menginterpretasi kegiatan orang lain. Dalam bayangannya, seolah-olah mereka

adalah “pengacau” dan mungkin menuduh orang lain mencuri barangnya, padahal

ia sendiri yang salah menyimpan barang itu atau ia memang tak pernah

memilikinya. Salah satu ciri umum penyakit ini adalah penurunan kemampuan

individu untuk beradaptasi dengan stres sehingga dapat menyebabkan kerusakan

mental yang lengkap. Kadang-kadang, masalah yang sangat sederhana dan tidak

menyusahkan orang lain sebelum individu menderita demensia berubah menjadi

masalah yang dibesar-besarkan (Watson, 2003).

Page 21: BAB 2 1. Lanjut Usia (L ansia) 1. Usia pertengahan ( ), i ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24258/4/Chapter II.pdf · Perbedaan antara ingatan jangka pendek dan ingatan

36

Sebenarnya, tidak ada ciri khas yang tampak pada saat terjadi transisi ke

tingkat tiga demensia. Masalah yang terlihat di tingkat dua menjadi lebih buruk

dan progresif sehingga banyak masalah yang termanifestasi (Watson, 2003).

3. Tahap Akhir

Tingkat akhir atau tingkat tiga ditandai oleh kehilangan kemampuan

kognitif yang hampir total, yang menyebabkan apati yang ekstrem dan

ketidakmampuan untuk berkomunikasi. Inkontinensia urine dan feses semakin

memburuk dan klien akan kehilangan rasa ketertarikan terhadap makanan dan

kehilangan nafsu makan. Masalah ini sering membuat individu bergantung penuh

pada bantuan orang lain untuk semua aktivitas sehari-hari, termasuk makan.

Terdapat kehilangan berat badan jika nutrisi tidak tercapai secara adekuat. Hal ini

tidak perlu sepenuhnya dipermasalahkan karena klien demensia yang kehilangan

berat badan disebabkan oleh asupan nutrisi yang relatif rendah untuk ukuran

normal (Watson, 2003).

4. Senam Otak

4.1 Pengertian Senam Otak

Senam otak (Brain Gym) adalah serangkaian latihan gerak sederhana yang

digunakan untuk memudahkan kegiatan belajar dan penyesuaian dengan tuntutan

sehari-hari. Metode belajar dikembangkan oleh Paul E. Dennison, Ph.D bersama

isterinya Gail E. Dennison yang merupakan pelopor pendidik di Amerika dalam

penerapan penelitian otak. Keduanya adalah pemberi seminar, ceramah dan

pelatihan mengenai Educational Kinesiology (Edu-K) di banyak negara dan telah

Page 22: BAB 2 1. Lanjut Usia (L ansia) 1. Usia pertengahan ( ), i ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24258/4/Chapter II.pdf · Perbedaan antara ingatan jangka pendek dan ingatan

37

menulis beberapa buku tentang ilmu ini. Kata Education berasal dari bahasa Latin

educare, yang berarti “menarik keluar”. Sedangkan kata Kinesiology dikutip dari

bahasa Yunani kinesis, yang berarti “gerakan” dan merupakan pelajaran gerakan

tubuh manusia. Edu-K adalah suatu sistem yang memberdayakan semua orang

yang belajar, tanpa batas umur, dengan menggunakan aktivitas gerakan-gerakan

untuk menarik keluar seluruh potensi seseorang (Dennison, 2008).

Senam otak (brain gym) adalah rangkaian latihan berbasis gerakan tubuh

sederhana. Dapat dilakukan di mana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja. Sebelum

melakukan rangkaian gerakan senam otak dianjurkan terlebih dahulu meminum

air, karena air adalah unsur pembawa energi listrik. Air mengandung mineral. Air

putih bahkan membantu memperlancar peredaran darah dan oksigen ke seluruh

tubuh. Kekurangan air akan membuat otot menegang sehingga tubuh tidak merasa

nyaman (Tammase, 2009).

4.2 Tiga Dimensi Otak menurut Edu-K

Otak sebagai pusat kegiatan tubuh akan mengaktifkan seluruh organ dan

sistem tubuh melalui pesan-pesan yang disampaikan melewati serabut saraf secara

sadar maupun tidak sadar. Pada umumnya, otak bagian kiri bertanggung jawab

untuk pergerakan bagian kanan tubuh dan sebaliknya otak bagian kanan

bertanggung jawab untuk pergerakan bagian kiri tubuh (Fianti, 2007). Otak

manusia terdiri dari tiga dimensi dengan bagian-bagian yang saling berhubungan

sebagai satu kesatuan. Otak manusia memiliki tugas yang spesifik, di mana dalam

aplikasi senam otak (brain gym) dipakai istilah dimensi lateralitas, dimensi

Page 23: BAB 2 1. Lanjut Usia (L ansia) 1. Usia pertengahan ( ), i ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24258/4/Chapter II.pdf · Perbedaan antara ingatan jangka pendek dan ingatan

38

pemfokusan, dan dimensi pemusatan (Dennison, 2008). Dengan senam otak

(brain gym), maka ketiga dimensi otak ini akan diaktifkan secara keseluruhan.

1. Dimensi Lateralitas (belahan otak kanan dan kiri)

Gerakan untuk menyeberang garis tengah, menyangkut sikap positif:

mendengar, melihat, bergerak. Otak bagian kiri aktif jika sisi kanan tubuh

digerakkan dan bagian kanan aktif apabila sisi kiri tubuh digerakkan. Gerakan

menyeberang garis tengah, mengaktifkan kerjasama tersebut.

2. Dimensi Pemfokusan (bagian belakang otak/ brainsteam dan bagian depan

otak/ frontal lobes

Gerakan meregangkan otot, menyangkut: konsentrasi, pengertian, dan

pemahaman. Gerakan ini menunjang kesiapan untuk menerima hal baru dan

mengekspresikan apa yang sudah diketahui. Apabila sulit memahami inti

keseluruhan pelajaran atau tidak dapat berkonsentrasi, sebaiknya gerakan ini

dilakukan agar otot lega dan semangat belajar meningkat.

3. Dimensi Pemusatan (sistem limbis/ midbrain dan otak besar/ cerebral

cortex)

Gerakan untuk meningkatkan energi, menyangkut: mengorganisasi,

mengatur, berjalan, tes atau ujian. Otak terdiri dari milyaran sel saraf kecil

(neuron) yang jalurnya dihubungkan seperti kabel pada telepon. Bila gerakan-

gerakan ini dibuat berarti hubungan elektrik jaringan dapat diaktifkan agar dapat

berfungsi baik dalam memberikan informasi dari badan ke otak dan sebaliknya

(Fianti, 2007).

Page 24: BAB 2 1. Lanjut Usia (L ansia) 1. Usia pertengahan ( ), i ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24258/4/Chapter II.pdf · Perbedaan antara ingatan jangka pendek dan ingatan

39

4.3 Gerakan Senam Otak

Dennison (2008) menyatakan beberapa gerakan dasar senam otak yang

dapat dilatih diantaranya adalah:

1. Gerakan Silang

Cara: Kaki dan tangan digerakkan secara berlawanan, seperti pada gerakan jalan

di tempat, dapat pula dilakukan sambil menyentuhkan tiap tangan ke lutut yang

berlawanan secara bergantian. Agar lebih ceria, bisa menyelaraskan gerakan

dengan irama musik.

Manfaat: Merangsang bagian otak yang menerima informasi (receptive) dan

bagian yang menggunakan informasi (expressive) sehingga memudahkan proses

mempelajari hal-hal baru dan meningkatkan daya ingat.

2. Olengan Pinggul

Cara: Duduk di lantai. Posisi tangan ke belakang, menumpu ke lantai dengan siku

di tekuk. Angkat kaki sedikit lalu oleng-olengkan pinggul ke kiri dan ke kanan

dengan rileks. Bila tidak dapat melakukan di lantai, dapat dilakukan dengan

menggunakan kursi, dengan cara berpegangan pada sisi-sisi kursi atau lengan-

lengannya untuk menyangga badan sewaktu mengangkat kaki dan bergoyang.

Manfaat: mengaktifkan otak untuk kemampuan belajar, melihat ke kiri dan ke

kanan, kemampuan memperhatikan dan memahami. Manfaat yang lain yaitu

fokus lebih baik; sikap tubuh yang lebih mengarah ke depan, mampu duduk tegak

di kursi, koordinasi seluruh tubuh meningkat, peningkatan energi (mengurangi

kelelahan mental).

Page 25: BAB 2 1. Lanjut Usia (L ansia) 1. Usia pertengahan ( ), i ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24258/4/Chapter II.pdf · Perbedaan antara ingatan jangka pendek dan ingatan

40

3. Pengisi Energi

Cara: Duduk nyaman di kursi, kedua lengan bawah dan dahi diletakkan di atas

meja. Tangan ditempatkan di depan bahu dengan jari-jari menghadap sedikit ke

dalam. Ketika menarik napas, rasakan nafas mengalir ke garis tengah seperti

pancuran energi, mengangkat dahi, kemudian tengkuk, dan terakhir punggung

atas. Diafragma dan dada tetap terbuka dan bahu tetap rileks.

Manfaat: Mengembalikan vitalitas otak setelah serangkaian aktifitas yang

melelahkan, mengusir stres, meningkatkan konsentrasi dan perhatian serta

meningkatkan kemampuan memahami dan berpikir rasional.

4. Menguap Berenergi

Menguap merupakan refleks pernafasan alami yang meningkatkan peredaran

udara ke otak dan merangsang seluruh tubuh. Sebaiknya menutup mulut pada saat

menguap, tetapi jangan menahannya karena akan menimbulkan ketegangan

rahang. Menguap baik dalam senam otak. Menguap sambil menyentuh tempat-

tempat yang tegang di rahang menolong menyeimbangkan tulang tengkorak dan

menghilangkan ketegangan di kepala dan rahang (Dennison, 2008).

Cara: Ketika seolah-olah menguap, tutup mata rapat-rapat dan pijat pipi setingkat

geraham atas dan bawah. Otot yang terasa dekat geraham atas berperan membuka

mulut, sedangkan pada geraham bawah berperan menutupnya. Ulangi gerakan ini

tiga hingga enam kali.

Manfaat: Mengaktifkan otak untuk peningkatan oksigen agar otak berfungsi

secara efisien dan rileks, meningkatkan perhatian dan daya penglihatan,

Page 26: BAB 2 1. Lanjut Usia (L ansia) 1. Usia pertengahan ( ), i ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24258/4/Chapter II.pdf · Perbedaan antara ingatan jangka pendek dan ingatan

41

memperbaiki komunikasi lisan dan ekspresif serta meningkatkan kemampuan

untuk memilah informasi.

5. Luncuran Gravitasi

Cara: Duduk di kursi dan silangkan kaki. Tundukkan badan dengan lengan ke

depan bawah. Buang napas ketika turun dan ambil napas ketika naik. Ulangi tiga

kali. Lakukan dengan posisi kaki berganti-ganti.

Manfaat: Mengaktifkan rasa keseimbangan dan koordinasi, meningkatkan

kemampuan mengorganisasi dan meningkatkan energi.

6. Tombol Imbang

Tombol imbang dengan segera menyeimbangkan ketiga dimensi: kiri-kanan, atas-

bawah, dan belakang depan. Tombol imbang terletak di belakang telinga, pada

sebuah lekukan di batas rambut antara tengkorak dan tengkuk (4-5 cm ke kiri dan

ke kanan dari garis tengah tulang belakang) dan persis di belakang tulang mastoid

(Processus mastiodeus).

Cara: Sentuhkan dua jari ke belakang telinga, pada lekukan di belakang telinga

sementara tangan satunya lagi menyentuh pusar selama ± 30 detik, lalu ganti

dengan tangan yang satu untuk menyentuh Tombol Imbang yang lain.

Manfaat: memusatkan perhatian, berkonsentrasi, kepekaan indrawi untuk

keseimbangan dan kesetimbangan (equilibrium).

7. Tombol Bumi

Cara: Ujung jari salah satu tangan menyentuh bawah bibir, ujung jari lainnya di

pinggir atas tulang kemaluan (±15 cm di bawah pusar). Disentuh selama 30 detik

Page 27: BAB 2 1. Lanjut Usia (L ansia) 1. Usia pertengahan ( ), i ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24258/4/Chapter II.pdf · Perbedaan antara ingatan jangka pendek dan ingatan

42

atau 4-6 kali tarikan napas penuh. Lakukan dengan benapas dengan perlahan dan

dalam serta merasakan relaksasinya.

Manfaat: Meningkatkan koordinasi dan konsentrasi (melihat secara vertikal dan

horizontal sekaligus tanpa keliru, seperti saat membaca kolom dalam tabel),

mengurangi kelelahan mental (stres), mengoptimalkan jenis pekerjaan seperti

organisasi, perancangan seni, pembukuan.

8. Kait Relaks

Kait relaks menghubungkan lingkungan elektris di tubuh, dalam kaitannya dengan

pemusatan perhatian dan kekacauan energi. Pikiran dan tubuh relaks bila energi

mengalir lagi dengan baik di daerah yang semula mengalami ketegangan. Pola

angka 8 untuk tangan dan kaki (bagian 1) mengikuti garis aliran energi tubuh.

Sentuhan ujung jari berpasangan (bagian 2) menyeimbangkan dan

menghubungkan kedua bagian otak.

Cara: Pada posisi duduk, silangkan kaki kiri di atas kaki kanan, kemudian

julurkan tangan ke depan, lalu silangkan pergelangan tangan kiri ke atas tangan

kanan, kemudian kedua tangan saling menggenggam dan meletakkannya di dada.

Pejamkan mata dan bernapas dalam dan rileks selama 1 menit, dan saat menarik

napas, lidah ditempelkan ke langit-langit mulut dan lepaskan saat mengembuskan

napas. Berikutnya, buka silangan kaki, dan ujung jari kedua tangan saling

bersentuhan secara halus di dada atau di pangkuan, sambil mengambil napas

dalam 1 menit lagi.

Page 28: BAB 2 1. Lanjut Usia (L ansia) 1. Usia pertengahan ( ), i ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24258/4/Chapter II.pdf · Perbedaan antara ingatan jangka pendek dan ingatan

43

Manfaat: Meningkatkan koordinasi motorik halus dan pemikiran logis, dan

pemusatan emosional. Mendengar aktif, berbicara lugas, menghadapi tes dan

bekerja dengan papan ketik, pengendalian diri dan keseimbangan.