bab 15

21
MAKALAH AKUNTANSI LIABILITAS DAN EKUITAS BAB 15 EKUITAS PEMEGANG SAHAM Disusun Oleh : 1. Rahma Niaty Tarmizi B.231.13.0008 2. Nining Catur Wardhani B.231.13.0021 3.Melyana VancaraniB.231.13.0032 4.Stevani B.231.13.0036 5. Nurfitri Aprilia Raharjo B.231.13.0055 6. Nafa Suryoningsih B.231.13.0321

Upload: cummyaprilia

Post on 14-Nov-2015

248 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

MAKALAH AKUNTANSI LIABILITAS DAN EKUITASBAB 15EKUITAS PEMEGANG SAHAM

Disusun Oleh :1. Rahma Niaty TarmiziB.231.13.00082. Nining Catur WardhaniB.231.13.00213. Melyana VancaraniB.231.13.00324. StevaniB.231.13.00365. Nurfitri Aprilia RaharjoB.231.13.00556. Nafa Suryoningsih B.231.13.0321

Fakultas EkonomiUniversitas Semarang2014

EKUITAS PEMEGANG SAHAM

BENTUK PERSEROANKarakter khusus dari bentuk perseroan yang mempengaruhi akuntansi adalah :1. Pengaruh hukum perseroan Negara bagian2. Penggunaan modal saham atau sistem saham3. Pengembangan berbagai kepentingan kepemilikan

Hukum Perseroan Negara Bagian Siapapun yang ingin mendirikan perusahaan harus menyerahkan anggaran dasar perusahaan (articles of incorporation) pada Negara bagian tempat perusahaan itu didirikan.

Modal Saham atau Sistem Saham Ekuitas pemegang saham dalam satu perusahaan umumnya terdiri dari sejumlah besar unit atau lembar saham. Setiap saham memiliki hak dan keistimewaaan tertentu yang hanya dapat dibatasi oleh kontrak khusus pada saat saham diterbitkan. Seseorang harus meneliti anggaran dasar perusahaan, sertifikat saham, dan ketentuan hukum Negara bagian untuk meyakinkan pembatasan atas atau variasi dari hak dan keitimewaan standar. Jika tidak ada ketentuan yang membatasi, maka setiap saham memiliki hk-hak berikut :1. Untuk membagi laba dan rugi secara proporsional2. Untuk ikut serta dalam manajemen (hak untuk memilih direktur) secara proporsional3. Untuk membagi aktiva perusahaan apabila terjadi likuidasi secara roporsional4. Untuk ikut serta secara proporsional dalam setiap penerbitan saham baru dari kelompok yang sama disebut hak istimewa.

Hak Istimewa untuk melindungi seorang pemegang saham dari kehilangan kepentingan kepemilikan di luar kemauannya. Tanpa hak ini, pemegang saham yang memiliki persentase kepentingan tertentu akan merasa dirugikan akibat penerbitan saham tambahan tanpa sepengetahuannya pada tingkat harga yang tidak menguntungkan mereka. Namun banyak perseroan yang menghapus hak istimewa ini. Mengapa ? karena hak istimewa ini melekat pada saham yang akan membuat perusahaan tidak dapat menerbitkan lebih banyak saham tambahan, seperti yang sering dilakukan ketika mengakuisisi perusahaan lain.Berbagai Kepentingan Kepemilikan Dalam setiap perseroan ada kelompok saham yang mewakili kepemilikan dasar, yaitu saham biasa dan saham preferen. Saham Biasa adalah hak residu perseroan yang menanggung ririko besar bila terjadi kerugian dan menerima manfaat bila terjadi keuntungan. Pegeang saham ini tidak dijamin akan menerima dividen tetapi mereka ikut dalam manajemen perusahaan. Sedangkan shama preferen adalah sebagai pengganti atas setiap preferensi khusus, pemegang saham preferen menjadi prioritas untuk mengklaim laba. Mereka dijaminkan untuk memperoleh laba dan biasanya pada tingkat yang telah ditetapkan dan didahuukan pembayarannya daripada pemegang saham biasa, namun mereka tidak memilik hak suara dalam manajemen perusahaan.

MODAL PERSEROANTiga kategori ini biasanya muncul sebagai bagian dari ekuitas pemegang saham :1. Modal Saham2. Tambahan Modal Disetor3. Laba Ditahan

PENERBITAN SAHAMMasalah akuntansi yang ada pada penerbitan saham akan dibahas dalam topic berikut :1. Akuntansi untuk saham dengan nilai pari2. Akuntansi untuk saham tanpa nilai pari3. Akuntansi untuk penerbitan saham yang digabungkan dengan sekuritas lainnya (penjualan lump sum)4. Akuntansi untuk saham yang diterbitkan dalam transaksi non kas5. Akuntansi untuk biaya penerbitan saham

Saham dengan Nilai PariUntuk memperlihatkan informasi tentang penerbitan saham dengan nilai pari, akun harus dipertahankan untuk masing-masing kelompok saham berikut :1. Saham Preferen atau Saham Biasa. Kedua akun ini mencerminkan nilai pari saham perseroan yang diterbitkan. Akun ini dikredit ketika saham pertama kali diterbitkan. Tidak ada ayat jurnal tambahan pada akun ini kecuali saham tambahan yangditerbitkan atau saham yang ditarik2. Modal Disetor yang Melebihi Nilai Pari atau Tambahan Modal (Additional Paid-in Capital). Menunjukkan setiap nilai pari yang disetor oleh pemegang saham sebagai pengganti saham yang diterbitkan untuk mereka

Saham Tanpa Nilai Pari Banyak Negara bagian mengizinkan penerbitan modal saham tanpa nilai pari. Jika saham tidak memiliki nilai pari maka perlakuan yang dapat dipertanyakan dalam menggunakan nilai pari sebagai dasar untuk nilai wajar tidak akan muncul. Situasi ini memiliki keunggulan tertentu jika saham yang diterbitkan untuk pos-pos property seperti aktiva tetap berwujud atau tidak berwujud. Kelemahan utama dari saham tanpa nilai pari adalah bahwa beberapa Negara bagian mengenakan pajak yang tinggi atas penerbitan ini, dan totalnya akan dimasukkan sebagai modal dasar yang akan mengurangi fleksibilitas dalam pembayaran dividen.

Saham yang Diterbitkan dengan Sekuritas Lainnya (Penjualan Lump Sum) Masalah akuntansi dalam penjualan lump sum adalah mengalokasikan hasil di antara beberapa kelompok sekuritas. Perusahaan menggunakan dua metode alokasi yang tersedia yaitu : (1) metode proporsional, (2) metode inkrementalMetode Proporsional adalah jika nilai pasar wajar atau dasar lainnya yang baik untuk menentukan nilai relative setiap kelompok sekuritas tersedia, maka nilai lump sum yang diterima dialokasikan antara kelompok-kelompok sekuritas atas dasar proporsional.Metode Inkremental adalah jika nilai pasar wajar semua kelompok sekuritas tidak dapat ditentukan, maka metode incremental dapat digunakam. Nilai pasar sekuritas itu digunakan sebagai dasar untuk kelompok-kelompok yang telah diketahui dan sisa dari nilai lump sum dialokasikan ke kelompok di mana nilai pasar tidak diketahui.

Saham yang Diterbitkan dalam Transaksi Nonkas Akuntansi untuk penerbitan saham atas priperti atau jasa kadang-kadang menimbulkan maslaah dalam penilaian. Aturan umumnya adalah ; Saham yang diterbitkan untuk jasa atau property selain kas harus dicatat, baik pada nilai pasar wajar saham yang diterbitkan maupun pada nilai pasar wajar pertimbangan non kas yang dterima, tergantung mana yang dapat ditentukan secara jelas. Jika keduanya telah dapat ditentukan, dan transaksi itu merupaan hasil pertukaran jarak jauh, maka kemungkinan terjadinya perbedaan nilai pasar wajar sangatlah kecil. Dalam kasus seperti itu, tidak menjadi masalah mana yang akan digunakan sebagai dasar untuk penilaian pertukaran.

Biaya Penerbitan Saham Ketika sebuah perusahaan menerbitkan saham, ,maka seharusnya melaporkan biaya yang dikeluarkan untuk menjual saham, seperti biaya penjaminan,biaya akuntansi dan hukum, biaya percetakan dan pajak sebagai pengurang jumlah yang disetor. Oleh karena itu, biaya penerbitan didebet ke Tambahan Modal Disetor karena biaya tersebut tidak berhubungan dengan operasi perusahaan. Gaji manajemen dan biaya tidak langsung lainnya yang berhubungan dengan penerbitan saham harus dibebankan pada saat dikeluarkan karena sulit untuk menetapkan hubungan antara biaya-biaya tersebut yang diterima dari hasil penjualan.

REAKUISISI SAHAM Alasan perusahaan membeli kembali sahamnya yang beredar cukup bervariasi. Beberapa alasan utamanya adalah :1. Untuk memenuhi distribusi pajak yang efisien dari kelebihan kas kepada pemegang saham. Tingkat keuntungan modal kas atas penjualan saham kepada perusahaan oleh pemegang saham diperkirakan sekitar setengah tarif pajak biasa. Keuntungan ini agak terkurangi karena baru-baru ini terjadi perubahan mengenai hukum pajak yang berkenaan dengan dividen2. Untuk meningkatkan laba per saham dan pegembalian atas ekuitas (ROE). Dengan mengurangi jumlah saham yang beredar dan mengurangi ekuitas pemegang saham, rasio kinerja tertentu sering kali meningkat.3. Untuk memenuhi saham dalam kontrak kompensasi saham karyawan atau memenuhi kebutuhan merger yang potensial. Honeywell Inc. melaporkan bahwa sebagian dari pembeliannya atas satu juta lembar saham biasa igunakan untuk kontrak opsi saham karyawan4. Untuk mengurangi upaya pengambilalihan atau mengurangi jumlah pemegang saham. Dengan mengurangi jumlah saham yang dipegang public, pemilik sekarang dan manajemen dapat menghindari pihak luar untuk mengendalikan perusahaan atau pengaruh yang signifikan.5. Membentuk pasar bagi saham. Dengan membeli saham di pasar modal, diciptakan suatu permintaan yang dapat menstabilan harga saham atau dalam kenyataannya meningkatkan harga saham itu.

Pembelian Saham TreasuriAda dua metode yang umum digunakan :1. Metode Biaya. Menghasilkan pendebetan akun Saham Treasuri untuk biaya reakusisi, serta dalam pelaporan akun ini sebagai suatu pengurangan dari total modal dsetor dan laba ditahan di neraca2. Motode Nilai Pari atau Nilai Ditetapkan. Mencatat semua transaksi saham treasuri pada nilai parinya dan melaporkan saham treasuri hanya sebagai pengurang atas modal saham.

Penjualan Saham TreasuriAda dua metode yang digunakan, yaitu :1. Penjualan Saham Traesuri di Atas Harga Pokoknya. Apabila harga jual saham treasuri lebih besar dari harga pokonya, maka perbedaan ini dikredit ke Modal Disetor dari Saham Treasuri2. Penjualan Saham Treasuri di Bawah Harga Pokok. apabila saham treasuri dijual dibawah harga pokok, maka kelebihan harga pokok atas harga jual didebet ke Modal Disetr dari Saham Treasuri.

Penarikan Saham Treasuri Dewan direksi dapat menyetujui penarikan saham terasuri. Penarikan saham treasuri mempunyai status sebagai saham yang diotorisasi dan saham yang belum diterbitkan. Pengaruh akuntansinya adalah sama dengan penjualan saham treasuri kecuali bahwa debet dilakukan ke akun modal disetor yang dapat diaplikasikan ke penarikan saham, bukan ke kas.SAHAM PREFEREN Saham dengan kelas khusus yang memiliki kelebihan atau fitur yang tidak dimiliki saham biasa. Karakteristik saham preferen :1. Preferensi ats dividen2. Preferensi atas aktiva pada saat likuidasi3. Dapat dikonversi menjadi saham biasa4. Dapat ditebus pada opsi perseron5. Tidak mempunyai hak suara

Karakteristik Saham Preferen1. Saham Preferen KumulatifDinyatakan bahwa jika perseroan gagal membayar dividen dalam satu tahun, maka harus dibayarkan dalam tahun berikutnya sebelum laba dapat dbagikan kepada pemegang saham biasa2. Saham Preferen PartisipasiPemegang saham ini membagi rata dengan pemegang saham biasa setiap pembagian laba di luar tingkat yang ditentukan.3. Saham Preferen KonvertibelMengizinkan pemegang saham, menurut opsinya, menukar saham preferen menjadi saham biasa pada rasio yang telah ditentukan sebelumnya.4. Saham Preferen yang Dapat DitarikMengizinkan perusahaan penerbit saham untuk menarik atau menebus, pada opsinya, saham preferen yang beredar pada tanggal tertentu di masa depan dan pada harga yang telah ditentukan.5. Saham Preferen yang Dapat DitebusTerbitan saham preferen yang mempunyai karakter yang membuat sekuritas itu bersifat seperti hutang (mempunyai kewajiban hukum untuk membayar) dan bukan seperti instrument ekuitas. Misalnya pada saham preferen yang dapat ditebus ini mempunyai periode penebusan wajib atau karakter penebusan yang tidak dapat dikontrol oleh perusahaan penerbit saham.

Akuntansi dan Pelaporan Saham Preferen Akuntansi saham preferen pada saat penerbitannya sama dengan akuntansi saham biasa. Perusahaan mengalokasikan proceeds antara nilai pari saham preferen dan tambahan modal disetor. Berkebalikan dengan obligasi konvertibel (dicatat sebagai kewajiban saat tanggal penerbitan), perusahaan memasukkan saham preferen konvertibel sebagai ekuitas pemegang saham. Di samping itu, ketika menerbitkan saham preferen konvertibel, tidak ada justifikasi teoritis untuk mengakui keuntungan atau kerugian. Perusahaan tidak mengakui keuntungan atau kerugian ketika berurusan dengan pemegang saham dalam kapasitas mereka sebagai pemilik perusahaan. Namun perusahaan memakai metode nilai buku : mendebit saham preferen dan tambahan modal disetor yang terkait dan mengkredit saham biasa dan tambahan modal disetor (apabila ada kelebihan)

KEBIJAKAN DIVIDEN Sangat sedikit perusahaan yang membayar dividen dalam jumlah yang sama dengan laba ditahan yang tersedia secara legal. Alasan utamanya adalah Sebagai berikut :1. Persetujuan (kontrak obligasi) dengan kreditor tertentu untuk menahan semua atau sebagian laba, dalam bentuk aktiva, guna membentuk proteksi tambahan terhadap kemungkinan kerugian2. Beberapa hukum perseroan Negara bagian mensyaratkan bahwa laba yang ekuivalen dengan biaya saham treasuri yang dibeli dilarang untuk diumumkan sebagai dividen3. Kerugian untuk menahan aktiva yang tidak dibayarkan sebagai dividen guna membiayai pertumbuhan atau ekspansi4. Keinginan untuk memperlancar pembayaran dividen dari tahun ke tahun dengan mengakumulasi laba dalam tahun-tahun yang menghasilkan laba dan menggunakan akumulasi itu sebagai dasar untuk membayar dividen tahun-tahun yang buruk5. Keinginan untuk membentuk perlindungan atau penyangga terhadap kemungkinan kerugian atau kesalahan dalam kalkulasi laba.

Kondisi Keuangan dan Pembagian Dividen Eksistensi kewajiban lancar sangat kuat menyatakan bahwa sebagian dari kas diperlukan untuk membayar kewajiban lancar ketika jatuh tempo. Selain itu kebutuhan akan uang tunai sehari-hari untuk penggajian dan pengeluaran lainnya yang tidak dimasukkan dalam kewajiban lancar juga memerlukan kas. Jadi, sebelum dividen diumumkan, manajemen harus mempertimbangkan ketersediaan dana untuk membayar dividen. Suatu dividen sebaiknya tidak dibayarkan kecuali baik posisi keuangan sekarang ataupun yang akan datang tampak menjamin pembagian dividen.

Jenis-Jenis Dividen1. Dividen TunaiPengumuman dividen tunai merupakan kewajiban dan karena pembayaran biasanya harus harus dilakukan dengan segera dan biasanya disebut sebagai kewajiban lancar2. Dividen PropertiHutang dividen dalam bentuk aktiva perusahaan selain kas, dapat berupa barang dagang, real estate, atau investasi yang dirancang oleh dewan direksi. Ketika dividen property diumumkan, maka perusahaan harus menetapkan kembali nilai wajar property yang akan dibagikan dengan mengakui setiap keuntungan atau kerugian sebagai perbedaan nilai wajar dengan nilai buku pada tanggal pengumuman.3. Dividen LikuidasiDividen yang tidak didasarkan pada laba ditahan, yang menyiratkan bahwa dividen ini merupakan pengembalian dari investasi pemegang saham dan bukan dari laba. Dengan kata lain, setiap dividen yang tidak didasarkan pada laba merupakan pengurangan modal disetor prusahaan dan sejauh itu merupakan dividen likuidasi4. Dividen SahamPenerbitan oleh suatu perseroan atas saham miliknya sendiri kepada pemegang saham atas dasar prorata.

Pemecahan Saham Manajemen dari banyak perusahaan merasa yakin bahwa untuk menjalin hubungan dengan masyarakat yang lebih baik, kepemilikan yang lebih luas sangat diperlukan. Karena itu, mereka ingin memiliki harga pasar yang cukup rendah sehingga berada dalam batas kemampuan mayoritas calon investor. Untuk mengurangi nilai pasar saham, cara yang biasa dilakukan adalah dengan melakukan pemecahan saham. Dari sudu pandang akuntansi, tidak ada ayat jurnal untuk mencatat pemecahan saham. Namun suatu catatn memorandum dibuat untuk menunjukkan bahwa nilai pari saham telah berubah, dan jumlah saham telah bertambah.

Perbedaan Pemecahan Saham dan Dividen Saham Pemecahan saham menghasilkan kenaikan jumlah saham yang beredar dan penurunan nilai pari atau nilai ditetapkan per saham. Sementara dividen saham, meskipun menghasilkan kenaikan jumlah saham yang beredar, namun tidak mengurangi nilai pari, jadi dividen itu menambah total nilai pari saham yang beredar. Ketika tambahan saham diterbtikan dengan tujuan mengurangi harga pasar per unit, maka pembagian itu lebih merupakan pemecahan saham daripada dividen saham. Pembagian ini biasanya timbul jika jumlah saham yang diterbitkan lebih besar dari 20%-25% jumlah saham yang beredar sebelumnya. Selain itu, karena nilai pari saham yang beredar juga tidak berubah, maka transfer dari laba ditahan hanya dilakukan jumllah yang disyaratkan menurut akta. Biasanya hal ini merupakan transfer laba ditahan ke modal saham sebesar nilai pari saham yang diterbitkan yang berlawanan dengan transfer nilai pasar sham yang diterbitkan.

ANALISISTiga rasio yang digunakan yaitu :1. Tingkat Pengembalian atas ekuitas saham biasa

2. Rasio pembayaran

3. Nilai buku per saham

QUESTION3. Bedakan antara saham biasa dan saham preferen.Jawab: 3. Saham preferen biasanya memiliki preferensi untuk dividen dalam bentuk tingkat dividen tetap dan preferensi atas saham biasa untuk aset perusahaan yang tersisa dalam hal likuidasi. Saham preferen biasanya tidak memberikan hak untuk berbagi dalam pengelolaan perusahaan pemegang. Saham biasa adalah keamanan sisa yang memiliki risiko yang lebih besar dari kerugian dan potensi yang lebih besar untuk keuntungan; itu dijamin tidak dividen atau aset pada pembubaran tetapi umumnya mengontrol manajemen.4. Mengapa perbedaan antara laba modal disetor dan ditahan penting?Jawab:4. Perbedaan antara laba modal disetor dan ditahan penting bagi kedua titik hukum dan ekonomi. Secara hukum, dividen dapat dideklarasikan dari laba yang ditahan di semua negara, tetapi di banyak negara dividen tidak dapat dinyatakan keluar dari modal disetor. Secara ekonomi, manajemen, pemegang saham, dan lain-lain melihat ke pendapatan bagi keberadaan ontinued dan pertumbuhan korporasi.5. Jelaskan masing-masing ketentuan sebagai berikut: saham modal dasar, modal yang belum ditempatkan, modal ditempatkan, saham beredar, dan treasury stock.Jawab: 5.Modal dasar saham-jumlah saham yang disahkan oleh negara pendirian untuk penerbitan.Modal yang belum ditempatkan saham-jumlah saham yang berwenang tetapi tidak diterbitkan. Modal yang ditempatkan saham-jumlah saham yang diterbitkan (didistribusikan kepada pemegang saham). Modal yang beredar saham-jumlah saham yang ditempatkan dan masih di tangan pemegang saham (treasury stock yang dikeluarkan lebih sedikit). Treasury saham-saham ditempatkan dan dibeli kembali oleh perusahaan penerbit tetapi tidak pensiun.6. Apa yang dimaksud dengan nilai nominal, dan apa yang penting untuk pemegang saham?Jawab:6. Nilai nominal adalah sewenang-wenang, tetap per saham jumlah yang ditetapkan untuk saham oleh para pendiri badan hukum. Hal ini diakui oleh negara pendirian sebagai jumlah yang harus dibayar untuk setiap saham jika saham yang harus dibayar penuh pada saat diterbitkan. Jika tidak dilunasi, pemegang saham memiliki kewajiban kontinjensi bagi hasil diskon. 8. Jelaskan perbedaan antara metode proporsional dan metode penambahan mengalokasikan hasil penjualan lump-sum modal saham.Jawab: 8. Metode proporsional digunakan untuk mengalokasikan lump sum yang diterima pada penjualan dua atau lebih kelas sekuritas ketika nilai pasar wajar atau dasar yang kuat lainnya untuk menentukan nilai relatif tersedia untuk setiap kelas keamanan. Dalam kasus di mana nilai wajar dari semua kelas efek tidak ditentukan dalam penjualan lump-sum, metode tambahan harus digunakan. Nilai surat berharga yang digunakan untuk kelas-kelas yang dikenal dan sisanya dialokasikan untuk kelas yang nilainya tidak diketahui. 10. Jelaskan bagaimana biaya underwriting dan akuntansi dan biaya hukum yang terkait dengan penerbitan saham harus dicatat.Jawab:10. Biaya langsung menerbitkan saham, seperti biaya underwriting, akuntansi dan biaya hukum, biaya cetak, dan pajak, harus dilaporkan sebagai pengurangan dari jumlah yang dibayarkan dalam. Isu biaya karena itu didebit ke Modal Disetor dalam Kelebihan Par karena mereka tidak terkait dengan operasi perusahaan.15. Dimana dalam laporan keuangan saham preferen biasanya dilaporkan?Jawab:15. Saham preferen umumnya dilaporkan pada nilai nominal sebagai item pertama pada bagian ekuitas neraca perusahaan. Kelebihan atas nilai nominal dilaporkan sebagai bagian dari tambahan modal disetor.16. Daftar sumber-sumber tambahan modal disetor.Jawab:16. Tambahan disetor hasil modal dari: (1) premi pada saham yang diterbitkan, (2) penjualan saham treasury di atas biaya, (3) rekapitalisasi atau revisi dalam struktur modal, (4) penilaian dari pemegang saham, (5) konversi obligasi konversi atau saham preferen, dan (6) pembagian dividen saham kecil.

BRIEF EXERCISEBE 15-2Swarten Perusahaan menerbitkan 600 saham tanpa nominal saham biasa untuk $ 8.200. Siapkan jurnal Swarten jika (a) saham tidak memiliki nilai ditetapkan, dan (b) saham memiliki nilai dinyatakan $ 2 per saham.Jawab:(a) Kas ................................................................................ 8.200 Saham Biasa-Tidak ada Nilai Nominal .............................. 8.200(b) Kas .............................................. ................................. 8.200 Saham Biasa (600 x $ 2) .................................................... 1.200 Modal Disetor dalam Kelebihan Nilai Stated .................... 7.000

BE 15-3Wilco Corporation memiliki saldo rekening berikut pada 31 Desember 2010Saham biasa, $ 5 nilai nominal $ 510.000Treasury stock $ 90.000Saldo laba $ 2.340.000Modal disetor lebih dari nominal $ 1.320.000Siapkan bagian ekuitas pemegang saham Wilco 31 Desember 2010,Jawab:WILCO CORPORATIONStockholders EquityDecember 31, 2010Common stock, $5 par value.......................................................... $ 510,000Paid-in capital in excess of par ...................................... ................ 1,320,000Total paid-in capital.......................................................................... 1,830,000Retained earnings.............................................................................. 2,340,0004,170,000Less: Treasury stock ............................................................................. (90,000)Total stockholders equity............................................................... $4,080,000

BE 15-6Moonwalker Perusahaan menerbitkan 2.000 lembar saham dengan nilai nominal saham biasa $ 10 untuk $ 60.000. Moonwalker juga dikeluarkan $ 1.500 biaya yang berkaitan dengan penerbitan saham. Siapkan jurnal Moonwalker untuk mencatat penerbitan saham perusahaan.

Jawab:

BE 15-6Kas ($ 60.000 - $ 1500) ............................................ .................. 58500 Saham Biasa (2.000 x $ 10) ................................................................ 20.000 Modal Disetor dalam Kelebihan Par ................................................... 38.500