bab 12. pemeliharaan mesin penekuk plat

20
Pemeliharaan Mesin Penekuk Plat BAB 12 PEMELIHARAAN MESIN PENEKUK PLAT Pada Bab12 ini, akan diuraikan tentang: Konstruksi mesin penekuk plat, prinsip kerja mesin penekuk plat, prosedur pengoperasian mesin penekuk plat, pemeliharaan mesin penekuk plat, format pemeliharaan mesin penekuk plat 12.1 Konstruksi mesin penekuk plat Mesin bending atau dalam bahasa indonesia disebut mesin penekuk plat, bergungsi menekuk plat dalam dengan sudut. Plat yang ditekuk biasanya untuk plat yang mempunyai ukuran yang besar dan lebar, sehinga sulit untuk dikerjakan dengan ragum plat, catok atau alat lainnya. (Gambar 12.1.1). Gambar 12.1.1 Mesin tekuk plat 181

Upload: anggun-rezi-visilya-suprapto

Post on 25-Nov-2015

1.047 views

Category:

Documents


168 download

TRANSCRIPT

BAB 12 PEMELIHARAAN MESIN PENEKUK PLAT

PAGE 192 Pemeliharaan Mesin Penekuk Plat

BAB 12PEMELIHARAAN MESIN PENEKUK PLAT

Pada Bab12 ini, akan diuraikan tentang: Konstruksi mesin penekuk plat, prinsip kerja mesin penekuk plat, prosedur pengoperasian mesin penekuk plat, pemeliharaan mesin penekuk plat, format pemeliharaan mesin penekuk plat

12.1 Konstruksi mesin penekuk plat

Mesin bending atau dalam bahasa indonesia disebut mesin penekuk plat, bergungsi menekuk plat dalam dengan sudut. Plat yang ditekuk biasanya untuk plat yang mempunyai ukuran yang besar dan lebar, sehinga sulit untuk dikerjakan dengan ragum plat, catok atau alat lainnya. (Gambar 12.1.1). Gambar 12.1.1 Mesin tekuk plat

Gambar 12.1.2 Bagian mesin penekuk plat

Bagian-bagian utama dari mesin penekuk plat adalah lembaran penjepit atas, tuas penarik lembaran penjepit atas, lembaran penekuk, dan ulir pengatur lembaran penekuk (gambar 12.1.2). lembaran penjepit atas digunakan untuk menjepit benda kerja atau plat yang ditarik dengan menggunakan tuas penarik penjepit lembaran atas, lembaran penekuk adalah lembaran yang dapat dilipat keatas untuk menekuk benda kerja (plat), ulir pengatur digunakan untuk menyetting lembaran penekuk, sehingga dapat menekuk plat yang tebal. Alat ini digerakkan dengan cara manual, namun ada juga yang menggunakan sistem hidrolis, seperti terlihat pada gambar 12.1.3, tetapi untuk mesin tekuk hidrolis memunyai cara kerja yang sedikit berbeda, mesin tekuk hidrolis mirip dengan mesin kempa, sedangkan untuk mesin penekuk plat manual cara kerjanya dengan sistem tekuk penjepit biasa.

Pada mesin tekuk hidrolik, benda kerja yang dikerjakan bisa berukuran lebih tebal, dikarenakan sistem hidrolik mampu menekan dengan kekuatan yang lebih besar. Sistem kempa ini membutuhkan dies dan pembentuknya berupa punch yang panjang menyerupai pisau (blade). Untuk diesnya bisa diganti sesuai dengan besar sudut yang akan dibuat atau sesuai kebutuhan.Gambar 12.1.3 mesin tekuk hidrolik

12.2 Prinsip kerja mesin penekuk plat

Seperti pada Gambar 12.2.1 disamping, 2) adalah penjepit bawah atau meja, 3) komponen penekuk yang dapat disetel dan digerakkan mengayun, 4) penjepit atas. Cara kerja mesin ini yaitu, benda kerja yang telah dilukis sesuai dengan gambar kerja dijepit dengan menggunakan kedua penjepit atas dan bawah. Dengan cara menarik tuas penjepit, kemudian komponen penekuk diayunkan hingga plat terdorong keatas dan tertekuk (Gambar b) sesuai dengan sudut yang diinginkan, dan begitu juga yang ditunjukkan oleh gambar c.Gambar 12.2.1 Prinsip kerja

Gambar 12.2.2 bentuk penjepit atas (kiri) yang utuh dan (kanan) penjepit atas yang bisa dipindah/dilepas Gambar 12.2.2 kiri menunjukkan 1) penjepit atas, tempat menempelnya lembaran penjepit, 2) penjepit bawah, 3) komponen penekuk yang dapat diatur dan diayunkan untuk membentuk sudut tertentu dari benda kerja, dan 4) kedua penjepit atas dan bawah, untuk menjepit benda kerja selama proses penekukan. Penjepit pada mesin penekuk manual ada dua model atau jenis, pertama adalah lurus/utuh, umumnya digunakan untuk menekuk plat lebar (gambar 12.2.2 kiri) dan penjepit yang bisa dipindah (kanan). Pada penjepit yang bisa dipindah, penjepitnya berukuran lebih pendek dan berjumlah banyak. Penjepit ini dapat diatur dan pindah sesuai dengan lebar plat yang akan ditekuk, karena pada mesin penekuk ini, penjepit diikat dengan baut pada rangka (frame) penjepit atas (gambar 12.2.2 kanan).

Gambar 12.2.3 Prinsip kerja mesin tekuk hidrolis

Untuk mesin tekuk plat hidrolik (mesin kempa hidrollik), cara pembentukkan benda kerja dilakukan dengan menggunakan dies dan punch (blade), setelah ditentukan seberapa tekukan yang diinginkan dengan memasang dies pada alur yang sesuai (Gambar 12.2.3). Semakin besar tekukan atau sudut yang akan dibuat (lebih dari 90o) gunakan dies dengan ukuran alur lebih kecil, dan sebaliknya untuk sudut 90o gunakan dies dengan alur yang besar kemudian letakkan benda kerja diatas dies, kemudian dengan menekan saklar injak, maka punch (blade) akan turun dan menekan benda kerja sehingga benda kerja tertekuk seperti pada gambar 12.2.3 tengah, jika ingin membuat profil U pekerjaan dilanjutkan seperti pada gambar sebelah kanannya.

12.3 Prosedur pengoperasian mesin penekuk plat

12.3.1 Pengecekan

Penjepit pada mesin penekuk yang penjepitnya bisa dipindah perlu diperiksa apakah penjepit tersebut sudah terpasang dengan kuat, karena jika tidak hasil tekukan tidak akan sempurna. Kencangkan baut pengikat yang terletak pada dagu (rangka) atas kemudian periksa juga apakah ujung penjepit masin baik atau sudah rompal karena benda kerja yang keras. (Gambar 12.3.1.1) Gambar 12.3.1.1 penjepit mesin tekuk

Gambar 12.3.1.2 Pegas

Perhatikan pegas yang terletak dibelakang mesin, pegas ini berfungsi untuk membalik gerakan dari lembaran penjepit, keadaan pegas harus baik dan masih elastis, agar penjepitan sempurna dan tidak berat saat menjepit benda kerja, serta tidak merusak benda kerja karena benturan dari penjepit. (Gambar 12.3.1.2)

Pada mesin tekuk hidrolis, kedataran dan kesejajaran dies, blade (pisau), dan mesin perlu diperiksa, pemeriksaan dapat dilakukan dengan menggunakan alat leveling, gambar 12.3.1.3. yang penggunaannya diletakkan pada mesin yang ingin dilevel atau disejajarkan, jika gelembung air terletak ditengah-tengah maka mesin dapat dikatakan telah level atau rata.

Gambar 12.3.1.3 alat leveling

Gambar 12.3.1.4 hidrolis mesin penekuk plat

Mesin tekuk hidrolis sangat perlu diperhatikan kelevelannya karena sistem hidrolis yang dimilikinya, jika mesin tekuk hidrolis tidak level atau rata, dikhawatirkan sistem hidrolisnya lebih cepat rusak, karena gesekan yang terjadi pada tabung hidrolis hanya pada satu sisi tabung saja, ini dapat mengakibatkan kebocoran pada seal yang menutup celah tabung dan dapat mengakibatkan tabung tidak mempunyai tekanan. (Gambar 12.3.1.4)

Kelurusan antara punch dan dies juga perlu diperhatikan (Gambar 12.3.1.5), jika tidak, kemungkinan posisi antara punch (blade) dan dies tidak tepat (tidak pas). Jika itu terjadi maka dapat menyebabkan rusaknya dies (pencetak bagian bawah) karena mendapat tekanan yang sangat besar dari sistem hidrolik.

Gambar 12.3.1.5 punch dan dies mesin penekuk

Gambar 12.3.1.6 indikator level oli

hidrolik Perhatikan pada level oli hidrolik yang menunjukan volume dan suhu pelumas (oli) yang terpasang pada mesin (Gambar 12.3.1.6), kedudukan oli harus berada pada daerah yang diijinkan, tidak boleh kurang dari batas minimun, maupun lebih dari batas maksimum. Suhu dari oli pun harus diperhatikan, karena jika mesin dipakai secara terus-menerus, suhu oli akan me-ningkat, dan perlu diistirahatkan.

Gambar 12.3.1.7 pengecekan

Pengecekan bagian yang lain adalah bagian meja (batang penahan), bagian ini juga perlu diperhatikan kedatarannya, karena benda kerja yang akan dikerjakan diletakkan diatas batang ini, jika terjadi kemiringan atau tidak level dapat menyebabkan rusak atau cacatnya benda kerja. (Gambar 12.3.1.7)

12.3.2 Penyetelan

Agar kerja mesin menjadi lancar dan mesin bisa mudah rusak, melevel mesin dapat dilakukan secara berkala, selain untuk menjaga sistem hidrolisnya dari kebocoran. Pelevelan dilakukan baik secara arah memanjang maupun melintang terhadap mesin (Gambar 12.3.2.1), jadi saat bekerja mesin harus benar-benar dalam keadaan level atau rata.Gambar 12.3.2.1 Menyetel kelevelan

Gambar 12.3.2.2. menyetel lembaran penekuk

Untuk penekukan plat yang tebal, maka lembaran penekuk perlu distel dengan cara mengendurkan baut pengatur yang berada pada tepi dengan menggunakan kunci pas atau kunci ring dan ujung lembaran penekuk, kemudian lembaran penekuk ditarik keluar sesuai dengan tebal plat dan radius tekukan yang akan dikerjakan dengan menggunakan mesin penekuk plat ini. (gambar 12.3.2.2).

12.3.3 Pengoperasian

Pengoperasian mesin penekuk plat manual, yang pertama adalah mengatur posisi stopper (gambar 12.3.3.1), jika benda kerja tidak dilukis, maka kita perlu menggunakan stopper untuk menentukan seberapa dalam tekukan yang akan dibuat, pada benda kerja massal misalnya. Gambar 12.3.3.1 mengatur stopper

Gambar 12.3.3.2 memasang benda kerja

Posisikan benda kerja sesuai garis yang telah dilukis, pastikan posisi garis sejajar dengan bibir lembaran penekuk (gambar 12.3.3.2), dan perhatikan pula perenggangan benda kerja karena proses penekukan, kemudian jepit benda kerja (plat) dengan menarik tuas penjepit sampai benda kerja tidak dapat bergerak.

Tarik lembaran penekuk sampai pada sudut yang telah ditentukan (gambar 12.3.3.3), pada saat penekukan, lebihkan sudut beberapa derajat, untuk mengantisipasi sifat elastis benda kerja, dan penjepitan harus tetap kuat agar benda kerja tidak bergerak, serta tidak terjadi cacat atau enda kerja rusak.Gambar 12.3.3.3 proses penekukan

Gambar 12.3.3.4 menyetting penjepit

pada mesin penekuk plat yang penjepitnya bisa dipindah, atur terlebih dahulu berapa lebar jarak plat yang akan ditekuk (gambar 12.3.3.4), mesin ini digunakan untuk menekuk plat yang bagian tepinya sudah tertekuk, dengan menggunakan mesin tekuk sebelumnya, kendurkan baut disekitar penjepit yang akan digeser, setelah cukup kencangkan kembali baut pengikatnya.

Plat seperti pada gambar 12.3.3.5 seperti disamping yang dikerjakan pada mesin penekuk ini, karena tidak memungkinkan untuk dikerjakan pada mesin penekuk yang mempunyai lembaran penjepit yang lurus, dikarenakan bagian tepi yang sudah tertekuk akan menabrak lembaran penjepit jika dikerjakan pada mesin penekuk yang mempunyai lembaran penjepit lurus.Gambar 12.3.3.5 pengoperasian

Sama dengan mesin penekuk plat yang mempunyai lembaran penjepit lurus, pada mesin ini juga pengoperasiannya sama, setelah benda kerja diposisikan pada mesin dan dijepit, kemudian lembaran penekuk diangkat sampai pada sudut yang diinginkan sesuai gambar kerja, dan lebihkan beberapa derajat untuk mengantisipasi sifat elastis bahan. (Gambar 12.3.3.6)Gambar 12.3.3.6 penekukan plat

Untuk pengoperasian mesin penekuk sistem hidrolis atau alat kempa hidrolis, karena digerakan dengan tenaga listrik, maka mesin perlu dinyalakan terlebih dahulu, tombol kelistrikan berada pada bagian samping mesin (gambar 12.3.3.7). Mesin dinyalakan dengan menekan tombol berwarna hijau, dan lampu indikator berwarna hijau akan menyala. Mesin siap digunakan.Gambar 12.3.3.7 penyalaan mesin

Gambar 12.3.3.8 kontrol komputer Pengaturan penekanan, kedalaman, dan frekuensi penekukan dapat diatur dengan kontroler yang berhubungan dengan sistem komputer (gambar 12.3.3.8), penggunaan kontroler ini digunakan pada saat pembuatan benda kerja secara massal, agar mengurangi kesalahan yang terjadi karena perhitungan manual dari operator.

Benda kerja diposisikan sesuai garis yang telah dilukis pada benda kerja. Garis pada benda disejajarkan dengan penanda yang ada pada dies, agar saat punch (blade) menekan bagian yang tertekuk adalah bagian yang digaris. (Gambar 12.3.3.9).Gambar 12.3.3.9 memasang benda kerja

Gambar 12.3.3.10 menekuk benda kerja

Jika benda kerja sudah diposisikan sesuai garis yang akan ditekuk, maka untuk pengoperasian mesin penekuk hidrolis ini dengan menginjak saklar injak yang disediakan, untuk beberapa tipe mesin dengan menginjak satu kali punch (blade) akan menekan satu kali, ada juga yang jika dinjak mesin akan bergerak terus menekan berulang kali (kontinyu), pada saat pengoperasian hati-hati, tangan jangan sampai masuk dibawah punch (blade) karena tekanan mesin sangat besar dan bisa mengakibatkan kecelakaan yang fatal.

12.4 pemeliharaan mesin penekuk plat

12.4.1 Preventive maintenance

Mesin penekuk plat perlu dirawat secara berkala, agar kerja mesin menjadi lancar ketika dioperasikan. Pemeliharaan yang ringan pada mesin penekuk plat antara lain adalah pelumasan bagian-bagian yang bergerak dan bergesekan, akan gerakan mesin penekuk menjadi lancar dan terhindar dari korosi.

Pada mesin penekuk plat hidrolik perawatan selain membersihkan bagian-bagian utama dari mesin sebelum dan sesudah pemakaian, pada bagian oli juga perlu diperhatikan, jika kedudukan oli sudah berkurang maka tambah oli hidrolik tersebut, agar kerja mesin menjadi lancar, jangan sampai oli terlalu sedikit atau bahkan terlalu banyak. (Gambar 12.4.1.1).

Gambar 12.4.1.1 indikator oli

Hal penting lain yang tidak boleh dilupakan adalah penyiapan komponen pengganti, atau sparepart cadangan, karena sewaktu-waktu bisa terjadi kerusakan pada komponen-kopmonen yang mudah rusak, oleh karena itu penyediaan komponen cadangan mutlak dilakukan agar ketika terjadi kerusakan pada salah satu komponen, bisa segera digantikan dengan yang baru agar proses produksi tidak terhenti, misalnya suku cadang seal dan oli.

12.4.2 Komponen yang mudah rusak dan memperbaikinya

Gambar 12.4.2.1 Ujung penjepit yang rusak

Komponen yang sering rusak adalah bagian ujung penjepit, biasanya karena peker-jaan menekuk plat yang melebihi dari kapasitas yang mampu dikerjakan oleh mesin, sehingga ujung penjepit menjadi rompal. Kerusakan seperti ini bisa diatasi dengan cara meratakan kembali menggunakan mesin frais atau gerinda sampai ujung penjepit rata kembali. (Gambar 12.4.2.1)

Pada mesin penekuk hidrolis, komponen yang mudah rusak adalah bagian dies (bawah), biasanya disebabkan karena gaya tekan yang berlebih, penyettingan gaya yang digunakan tidak sebanding dengan tebal benda kerja (plat) yang dikerja. Kemudian bisa juga karena ketidaksejajaran antara punch (blade) dan dies (bawah), jika keduanya tidak lurus dapat mengakibatkan kerusakan pada dies, dies akan bergeser (gambar 12.4.2.2)Gambar 12.4.2.2 dies mesin tekuk hidrolis

12.4.3 Membongkar dan memasang

Gambar 12.4.3.1 ujung penjepit yang rusak

Untuk memperbaiki penjepit pada mesin penekuk manual yang penjepitnya bisa dilepas (gambar 12.4.3.1), langkah pertama adalah membuka atau mengendurkan semua baut pengikat yang mengikat penjepit pada dagu atas dengan menggunakan kunci profil segi enam. Setelah semua baut dibuka atau dikendurkan lepas penjepit yang rusak untuk perbaiki

Demikian juga untuk membuka penjepit pada mesin penekuk plat yang mempunyai penjepit yang lurus tidak terpotong-potong. Buka atau kendurkan terlebih dahulu baut yang mengikat penjepit pada dagu atas agar penepit bisa dilepaskan, setelah baut dibuka lepaskan penjepit untuk diratakan kembali ujungnya dengan menggunakan mesin frais. (Gambar 12.4.3.2)Gambar 12.4.3.2 penjepit mesin penekuk plat

12.5 Kartu pemeliharaan mesin penekuk plat

Kartu pemeliharaan dan perbaikan mesin penekuk plat manual dapat ditempelkan langsung pada body mesin yang tidak mengganggu kerja mesin tersebut, tetapi juga mudah dijangkau untuk diinspeksi secara berkala. Untuk pemeliharaan dilakukan secara teratur, baik harian, mingguan, bulanan bahkan sampai breakdown.

12.5.1. Contoh kartu pemeliharaan mesin pemotong plat

Nama Sekolah: ................................

Nama Alat : ................................

Kode Mesin : ................................

TglBln

ThnNama PetugasInspeksiNama bagian mesin yang diinspeksiParaf petugas inspeksi

Kegiatan pemeliharaan

Membersihkan mesinMelumasi bagian bergerakMengganti saringan oliMengecek kelistrikan/sakelarRunning (cek jalannya mesin)Mengecek punch dan diesMengecek kelevelan mesinMengecek kebocoran oliMengganti oli setiap 2000 jam

123456789

Catatan: Beri tanda pada kolom pemeliharaan yang telah dikerjakan(...............) diisi oleh petugas jika ada kegiatan khusus lain.

Petugas 1

Petugas 2

( . . . . . . . . . . . . . . . .) ( . . . . . . . . .. . . . . . .)