bab 11 choe organisasi skripsi · pdf filedi sekolah tinggi ilmu kesehatan medika utama ......
TRANSCRIPT
SKRIPSI
-
A. Pengertian
Skripsi adalah karya ilmiah yang disusun menurut kaidah keilmuan
dan ditulis berdasarkan kaidah bahasa Indonesia yang benar, dibawah
pengawasan atau pengarahan dosen pembimbing.
B. Pengorganisasian Skripsi
Pengorganisasian skripsi adalah penyusunan pola keseluruhan sajian
skripi. Sebagai gambaran umum, dapat dikemukakan bagain-bagian yang
lazim terdapat dalam pengorganisasian adalah :
a. Bagian muka skripsi.
b. Bagian tubuh skripsi.
c. Bagian belakang skripsi.
Tujuan Instruksional : Setelah mempelajari materi ini, diharapkan pembaca mampu : 1) Menjelaskan cara penulisan kulit luar skripsi. 2) Menjelaskan cara Penulisan halaman judul skripsi. 3) Menjelaskan cara Penulisan halaman persembahan skripsi. 4) Menjelaskan cara Penulisan halaman persetujuan skripsi. 5) Menjelaskan cara penulisan halaman pengesahan skripsi. 6) Menjelaskan cara penulisan halaman persembahan skripsi. 7) Menjelaskan cara penulisan curriculum vite skripsi. 8) Menjelaskan cara penulisan kata pengantar skripsi. 9) Menjelaskan cara penulisan daftar tabel skripsi. 10) Menjelaskan cara penulisan abstrak dalam skripsi. 11) Menjelaskan cara penulisan tinjauan pustaka dengan benar. 12) Menjelaskan cara penulisan kerangka konsep dan hiphothesis dengan benar 13) Menjelaskan cara penulisan metode penelitian dengan benar. 14) Menjelaskan cara penulisan kesimpulan dan saran dengan benar 15) Menjelaskan cara penulisan lampiran dengan benar.
1. Bagian Muka (awal) Skripsi
Bagian awal skripsi memuat komponen-komponen berikut ini secara
berurutan yaitu :
a. Halaman sampul
1) Cover luar (halaman sampul)
2) Cover dalam (halaman judul)
b. Halaman pernyataan hasil karya sendiri (tidak plagiat)
c. Halaman persetujuan
d. Halaman pengesahan
e. Abstrak
f. abstract
g. Kata pengantar
h. Daftar isi
i. Daftar tabel (jika diperlukan)
j. Daftar gambar (jika diperlukan)
k. Daftar skema /bagan (jika diperlukan)
l. Daftar lain (jika diperlukan)
m. Daftar lampiran (jika diperlukan)
2. Bagian utama/ tubuh (isi) skripsi
Bagian utama (isi) skripsi memuat komponen-komponen berikut ini
secara berurutan adalah :
a. Bab 1 : Pendahuluan
b. Bab 2 : Tinjauan Pustaka
c. Bab 3 : Kerangka konsep & Hipotesis
d. Bab 4 : Metode penelitian
e. Bab 5 : Hasil & Pembahasan
f. Bab 6 : Simpulan dan saran
3. Bagian akhir (belakang).
Bagian akhir skripsi memuat komponen-komponen secara
berurutan adalah:
a. Daftar Pustaka
b. Lampiran
C. Bagian awal skripsi
1. Halaman Sampul
Halaman sampul memberikan informasi singkat kepada pembaca
tentang skripsi tersebut. Halaman sampul dibagi atas 2 bagian, yaitu
halaman sampul luar (cover luar) yang dibuat diatas kertas yang
tebal berwarna biru laut dan halaman sampul (cover dalam) dalam
yang dibuat diatas kertas biasa berwarna putih.
a. Sampul luar (cover luar)
Sampul luar tersusun dari atas kebawah sebagai berikut :
1) Jenis karya ilmiah (skripsi)
2) Judul skripsi, jumlah kata tidak lebih dari 20 kata dan dituliskan
tempat penelitian dilaksanakan.
3) Logo Stikes Hang Tuah Surabaya
4) Identitas penulis disertai NIM
5) Prodi
6) Institusi
7) Tahun pengesahan
Contoh :
SKRIPSI
PENGARUH POSISI ORDINAL ANAK USIA 3 - 4 TAHUN TERHADAP
PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIALNYA DI PAUD
“AMANAH” RT 10 RW 02 DESA SIMONGAGROK
KECAMATAN DAWAR MOJOKERTO
Oleh :
Hafidha Rahma
NIM. 071.0046
PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEDIKA UTAMA
SURABAYA
2011
LOGO
b. Halaman judul (cover dalam)
Secara umum halaman judul (cover dalam) sama dengan halaman
sampul, tetapi pada halaman judul dicantumkan informasi
tambahan yaitu alasan pembuatan skripsi. Penulisan diletakkan
dibawah judul dan sampul dalam dibubuhi nomor halaman
dengan menggunakan angka romawi kecil yang diletakkan di
tengah bawah.
Cover dalam tersusun dari atas kebawah sebagai berikut :
1) Jenis karya ilmiah (skripsi)
2) Judul skripsi
3) Tujuan skripsi
4) Logo institusi
5) Identitas penulis disertai Nim.
6) Prodi
7) Institusi
8) Tahun pengesahan
SKRIPSI
PENGARUH POSISI ORDINAL ANAK USIA 3 - 4 TAHUN TERHADAP
PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIALNYA DI PAUD
“AMANAH” RT 10 RW 02 DESA SIMONGAGROK
KECAMATAN DAWAR MOJOKERTO
Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep.)
di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Medika Utama Surabaya
Oleh :
Hafidha Rahma
NIM. 071.0046
PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEDIKA UTAMA
SURABAYA
2011
logo
c. Halaman pernyataan hasil karya sendiri (tidak plagiat)
Halaman ini berisi pernyataan tertulis dari penulis bahwa skripsi
yang disusun adalah hasil karyanya sendiri dan ditulis dengan
mengikuti kaidah penulisan ilmiah dan bukan plagiat.
Contoh : terlampir
LEMBAR PERNYATAAN
Saya bertanda tangan dibawah ini :
Nama : ……………………………………….
Nim. : ……………………………………….
Tanggal lahir : ……………………………………….
Program Studi : ……………………………………….
Menyatakan bahwa Skripsi ini yang berjudul pengaruh posisi ordinal anak
usia 3-4 tahun terhadap perkembangan personal sosialnya di Paud
Amanah, saya susun tanpa melakukan plagiat sesuai dengan peraturan
yang berlaku di Stikes Hang Tuah Surabaya.
Jika kemudian hari ternyata saya melakukan tindakan plagiat saya akan
bertanggunggung jawab sepenuhnya dan menerima sanksi yang
dijatuhkan oleh Stikes Hang Tuah Surabaya.
Demikian peryataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya agar dapat
digunakan sebagaimana mestinya
Surabaya, 17 September 2011
Hafidha Rahma
Nim:0706194803
d. Halaman Persetujuan
Halaman ini dipakai untuk maju ke ujian sidang atas persetujuan
pembimbing. Isi halaman persetujuan adalah pernyataan
persetujuan dari pembimbing tentang hasil penulisan sesuai
dengan petunjuk.
HALAMAN PERSETUJUAN
Setelah kami periksa dan amati, selaku pembimbing mahasiswa:
N a m a : ……………………………………….
N I M. : ……………………………………….
Program Studi : ……………………………………….
J u d u l : ……………………………………….
Serta perbaikan-perbaikan sepenuhnya, maka Kami menganggap dan dapat
menyetujui bahwa Skripsi ini dapat diajukan dalam sidang guna memenuhi
sebagaian persyaratan untuk memperoleh gelar :
SARJAN KEPERAWATAN (SKep.)
Pembimbing I
Hidayatus Sa`diyah, MKep
Nip. 03.009
Surabaya, 8 September 2011
Pembimbing II
Dwi Ernawati, S.Kep.Ns.
Nip. 03.023
Ditetapkan di: ……….
Tanggal : ……….
e. Halaman pengesahan
Halaman pengesahan berfungsi utuk menjamin keabsahan skripsi
atau pernyataan tentang penerimaanya oleh institusi penulis.
Halaman ini ditanda tangani oleh penguji dan ditanda tangani
kepala program studi setelah peserta didik malaksanakan ujian.
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi dari :
N a m a : ……………………………………….
N I M. : ……………………………………….
Program Studi : ……………………………………….
J u d u l : ……………………………………….
Telah dipertahankan dihadapan dewan Skripsi di Stikes Hang Tuah Surabaaya,
Dan dinyatakan dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar “SARJANA KEPERAWATAN” pada Prodi SI Keperawatan Stikes Hang Tuah
Surabaya
Penguji I
: ……………………………………….
Penguji II
: ……………………………………….
Penguji III : ……………………………………….
Mengetahui,
STIKES HANG TUAH SURABAYA
KAPRODI SI
SETIADI, MKep.Ns.
03.001
Ditetapkan di : ……….
Tanggal : ……….
f. Abstrak
Abstrak merupakan bentuk mini karangan ilmiah, biasanya tidak
lebih dari 200 kata dengan pengetikan satu spasi tanpa
menggunakan alenia.
Komponen dalam abstrak mencakup :
a. Latar belakang (introduction)
b. Metodelogi (method)
c. Hasil penelitian (result)
d. Simpulan dan saran (discussion)
Pada abstrak terdiri dari 2 bahasa yaitu bahasa indonesia dan
bahasa inggris. Abstrak dibagian bawah dicantumkan kata kunci
(key words)
Judul : Pengaruh Posisi Ordinal Anak Usia 3-4 Tahun Terhadap Perkembangan
Personal Sosialnya Di PAUD “Matahari Bunda” RT 10 RW 02 Kelurahan Kraton
Kecamatan Krian Sidoarjo
ABSTRAK
Perkembangan personal sosial dipengaruhi lingkungan awal dalam keluarga.
Perkembangan personal sosial anak akan optimal bila interaksi sosial diusahakan
sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap perkembangan. Penelitian ini
bertujuan mengidentifikasi pengaruh posisi ordinal anak usia 3-4 tahun terhadap
perkembangan personal sosialnya.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelatif, dengan
pendekatan cross sectional. Sebagai populasi adalah anak usia 3-4 tahun di PAUD
“Matahari Bunda” RT 10 RW 02 Kelurahan Kraton Kecamatan Krian Sidoarjo. Sampel
berjumlah 27 anak usia 3-4 tahun dengan rincian 12 anak sulung, 7 anak tengah, dan
8 anak bungsu yang dipilih secara non probability sampling dengan pendekatan
sampling jenuh. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi DDST. Data
dianalisa dengan menggunakan uji Chi-Square.
Hasil penelitian didapatkan bahwa anak tengah lebih besar kemungkinan
perkembangan personal sosialnya dibandingkan dengan anak sulung dan anak
bungsu dengan proporsi 100% normal, diikuti dengan anak bungsu 50% dan yang
paling rendah anak sulung 25%. Melalui uji Chi-Square menunjukkan adanya
pengaruh posisi ordinal anak terhadap perkembangan personal sosial anak usia 3-4
tahun p = 0,041 (p < 0,05).
Implikasai dari penelitian ini adalah posisi ordinal dapat mempengaruhi
perkembangan personal sosial. Sehingga semua pihak baik orang tua, sekolah,
tenaga kesehatan agar memberikan perlakuan yang sama kepada semua anak
dengan tidak memandang posisi ordinalnya.
Kata kunci : Posisi Ordinal Pada Anak, Perkembangan Personal Sosial Anak Usia 3-4
tahun.
g. Kata pengantar
Halaman kata pengantar memuat pengantar singkat atas skripsi
yang bertujuan untuk memberikan gambaran umum kepada
pembaca tentang penulisan skripsi. Kata pengantar harus singkat,
tetapi jelas.
Unsur-unsur yang dicantumkan dalam kata pengantar hendaklah
hanya dibatasi pada :
a. Puji syukur kepada Tuhan yang maha Esa, yang telah
memberikan kekuatan pada penulis
b. Penjelasan tentang pelaksanaan penyusunan karangan ilmiah
c. Informasi tentang arahan dan bantuan dari berbagai pihak
d. Ucapan terima kasih dari berbagai pihak yang memungkinkan
tersusunnya karangan ilmiah. Sebaiknya ucapan terima kasih
juga mencantumkan bantuan yang mereka berikan misalnya
bantuan dalam memasukkan data, sebagai sumber informasi
e. Penyebutan nama tempat, tanggal, bulan dan tahun
penyusunan, serta nama penulis
h. Daftar isi
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Esa, atas
limpahan karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun skripsi dengan berjudul
“Pengaruh Posisi Ordinal Anak Usia 3-4 Tahun Terhadap Perkembangan Personal
Sosialnya Di PAUD” dengan tepat waktu.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Program
Studi S-1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Surabaya. Penulis yakin
bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak akan selesai dengan baik tanpa adanya bantuan dari
berbagai pihak, yang telah dengan ikhlas membantu penulis demi terselesainya penulisannya.
Untuk itulah penulis menyampaikan ucapan terima kasih, kepada :
1. Kolonel Laut (purn) dr. H. Moch. Djumhana, Sp.M., selaku Ketua Stikes Hang Tuah
Surabaya atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada peneliti untuk menjadi
mahasiswa S-1 Keperawatan.
2. Bapak Ns.,Setiadi., M.Kep selaku Kepala Program Studi Pendidikan S-1 Keperawatan
Stikes Hang Tuah Surabaya yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti dan
menyelesaikan Program Pendidikan S-1 Keperawatan. Dan selaku Pembimbing I yang
penuh kesabaran dan perhatian memberikan saran, masukan, kritik dan bimbingan demi
kesempurnaan penyusunan penelitian ini.
3. Ibu Imroatul Farida, S.Kep.,Ns. selaku Pembimbing II yang penuh kesabaran dan
perhatian memberikan pengarahan dan dorongan moril dalam penyusunan penelitian ini.
4. Ibu-ibu beserta buah hatinya selaku responden penelitian yang telah bersedia
menjadi responden dalam penelitian ini. Semoga budi baik yang telah diberikan kepada peneliti mendapatkan balasan rahmat dari
Allah Yang Maha Pemurah. Akhirnya peneliti berharap bahwa skripsi ini bermanfaat bagi kita
semua. Amin Ya Robbal Alamin.
Surabaya, 10 Juni 2011
Penulis
Daftar isi memuat semua bagian tulisan beserta nomor halaman
masing-masing. Untuk membuat daftar isi yang lengkap, analisis
masalah harus satu bab, dimuat semua hal yang terdapat di dalam
keseluruhan skripsi secara sistematis meliputi bab-bab, sub-sub
bab serta bagian-bagiannya yang lebih kecil lagi. Penulisan daftar
isi menggunakan 1 spasi.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
COVER DALAM ..................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN ....................................................................................... iv
CURICULUM VITAE ............................................................................................. v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................................. vi
KATA PENGANTAR .............................................................................................. vii
ABSTRAK ............................................................................................................. xi
ABSTRACT ........................................................................................................... xii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL .................................................................................................... xv
DAFTAR SKEMA ................................................................................................ xvi
DAFTAR LAMBANG, SIMBOL DAN SINGKATAN ................................................ xvii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xviii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................... 5
1.4 Tujuan Umum ............................................................................................... 5
1.5 Tujuan Khusus .............................................................................................. 5
1.6 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 5
1.7 Teoritis ......................................................................................................... 5
1.8 Praktis........................................................................................................... 5
BAB 2 Tinjauan Pustaka
2.1 Konsep Posisi Ordinal Pada Anak ................................................................. 7
2.1.1 Pengertian Posisi Ordinal ......................................................................... 7
2.1.2 Faktor Urutan Kelahiran ........................................................................... 8
2.1.3 Karakteristik Anak Pada Posisi Ordinal ..................................................... 11
2.2 Konsep Tumbuh Kembang Anak ................................................................................................
BAB 3 Kerangka Konseptual Dan Hipotesis
Dan seterusnya
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
i. Daftar tabel, gambar dan daftar lain
Skripsi yang lengkap selain menganalisis data dengan seksama,
juga mencantumkan gambar, tabel atau grafik atau yang lainnya
yang merupakan gambaran nyata analisis masalah tetapi sifatnya
hanya melengkapi. Daftar gambar, tabel dan lainnya ini ada
apabila skripsi menyajikannya.
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Definisi Operasional .................................................................................. 47
Tabel 5.1 Karakteristik Anak Sulung Usia 3-4 Tahun ................................................... 56
Tabel 5.2 Karakteristik Orang Tua Anak ..................................................................... 57
Tabel 5.3 Karakteristik Anak Tengah Usia 3-4 Tahun .................................................. 58
Tabel 5.4 Karakteristik Orang Tua Anak .................................................................... 59
DAFTAR SKEMA
Skema 3.1 Kerangka konseptual ..................................................................................... 42
Skema 4.1 Bagan rancangan penelitian cross sectional ................................................. 44
Skema 4.2 Kerangka kerja .............................................................................................. 45
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Permohonan Ijin Pengambilan Data ................................................... 85
Lampiran 2 Surat Keterangan Pengambilan Data ........................................................... 86
Lampiran 3 Informed Concent (Lembar Persetujuan) .................................................... 87
Lampiran 4 Lembar Persetujuan Menjadi Responden .................................................... 88
Lampiran 5 Lembar Kuesioner ........................................................................................ 89
Lampiran 6 Lembar Format DDST................................................................................... 92
Lampiran 7 Hasil Tabulasi Data Penelitian...................................................................... 93
Lampiran 8 Hasil Analisa Data SPSS 16.0 ........................................................................ 95
D. Bagian Tubuh (isi) Skripsi
Bagian ini merupakan isi pokok atau batang tubuh skripsi yang
sebenarnya yang memuat keseluruhan bahasan mulai pendahuluan sampai
penutup dari skripsi. Bagian tubuh skripsi pada umumnya mencakup bab-
bab berikut :
1. Bab 1 : PENDAHULUAN
Bab ini yang mengantarkan isi naskah, yaitu bab yang berisi hal-hal
umum yang dijadikan landasan kerja dan arah kerja penyusun.
Pendahuluan terdiri dari : Latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian dan relevansi.
Berikut ini beberapa bagian pada bab pendahuluan.
a. Latar Belakang
Langkah pertama dalam penelitian ilmiah adalah mengajukan
masalah. Suatu gejala atau fenomena dapat dikategorikan sebagai
masalah bila gejala tersebut berada dalam suatu situasi tertentu.
Dalam latar belakang masalah penelitian, akan diuraikan fakta-fakta,
pengalaman sipeneliti, hasil penelitian dari orang lain dan teori yang
melatar belakangi masalah yang ingin diteliti yang berkaitan dengan
masalah dan alasan mengapa masalah tersebut penting dan perlu
diteliti.
Masalah tersebut harus didukung fakta empiris sehingga jelas
dan memang ada masalah yang perlu diteliti. Dapat dimulai dengan
uraian konteks permasalahan yang lebih luas, misalnya tentang
kebijakan suatu program, teknik tatalaksana program, karakteristik
masyarakat penerima program serta data-data yang dapat diutarakan
sebagai titik pangkal pemikiran yang mengarahkan peneliti pada suatu
permasalahan yang lebih spesifik.
Satu hal yang harus disadari bahwa pada hakekatnya suatu
masalah tidak pernah berdiri sendiri. Selalu terdapat berbagai faktor
yang ikut berperan dan merupakan latar belakang dari suatu masalah,
diantaranya faktor sosial, ekonomi, politik, kebudayaan, lingkungan,
cirri-ciri karakteristik orang per orang serta kebijakan pada suatu
program. Oleh karena itu uraian latar belakang masalah harus
berupaya agar pembaca mulai diarahkan pada satu konsep meyeluruh
dari permasalahan yang akan ditulis
Secara berurutan bagian-bagian yang mungkin ada pada latar belakang
terdiri dari 4 bagian antara lain adalah:
a. Introduksi masalah penelitian.
Peneliti langsung mengungkapkan permasalahan inti yaitu
pengertian dari sesuatu yang akan dibahas. Permasalahan bisa
diungkapkan dengan melihat fenomena yang ditemukan ditempat
penelitian atau dimasyarakat dan usahakan jangan terlalu bertele-
tele.
b. Justifikasi / skala masalah berupa besarnya masalah dan pengaruh
yang timbul terhadap kesehatan.
Justifikasi adalah pembenaran dan bukti secara autentik tentang
keberadaan masalah yang telah diuraikan, maka data ini dapat
diperkuat dengan data kuantitatif yang berupa jumlah kejadian
peristiwa yang dieroleh dari data internasional, nasional, dan lokal.
Dan diupayakan data yang muthakir yang dapat diperoleh darai
survey awal.
c. Kronologis masalah berupa penyebab masalah dan dampak dari
masalah.
kronologis ini bersisi tentang bagaimana kejadiaannya sutau
masalah sampai timbulnya akibat jika masalah tersebut tidak
ditangani. Ini dapat diuraikan tentang teori masing-masing variabel
dan hubungannya serta akibat jika masalah tersebut tidak
diselesaikan.
d. Konsep solusi, berupa konsep pemecahan yang sudah dan akan
digunakan.
Berisi tentang alternatif solusi untuk menyelesaikan masalah dan
dampak yang ditimbulkannya. Diupayakan tidak hanya satu solusi
supaya beberapa pihak yang terkait dengan penelitian dapat
dijelaskan.
Contohsederhana latar belakang masalah :
Misalnya judul penelitian :
“pengaruh dukungan sosial keluarga dalam menekan kekambuhan asma
bronkiale”
Introduksi masalah, misalnya seperti ini : Asma adalah penyakit paru yang sering dijumpai di masyarakat. Mengingat
dengan perkembangan industri di Indonesia yang makin pesat dan meluas akan memberikan dampak negatif berupa polusi udara yang merupakan salah satu faktor timbulnya kekambuhan asma. Bagi penderita penyakit ini banyak menimbulkan persoalan berkaitan dengan kekambuhan penyakitnya (Sundaru, 2002 : 152).
Justifikasi atau Skala masalah, misalnya seperti ini :
Setelah melakukan pengamatan di Poli Penyakit Paru Rumkital Dr Ramelan Surabaya bulan April 2003, ternyata dari 10 orang penderita Asma Bronkilae, keseluruhannya sering mengalami kekambuhan. Angka kejadian di negara-negara yang telah maju dari penelitian penelitian kedokteran, diperkirakan 5% sampai 20% bayi dan anak-anak menderita asma, sedangkan penderita asma usia dewasa dan orang tua rata-rata berkisar antara 2% sampai 10% (Sundaru, 2002 : 5). Di laboratorium Ilmu penyakit Paru Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga : UPF Paru RSUD Dr. Soetomo Surabaya menurut data tahun 1991 jumlah penderita asma rawat jalan dan rawat inap menduduki tempat kedua setelah penyakit infeksi Tuberkulosis paru (Alsagaff, 1995 : 265). Dan menurut laporan kunjungan pasien di poli penyakit paru Rumah Sakit dr. Ramelan Surabaya, tercatat jumlah penderita Asma Bronkiale pada bulan Januari, Februari, dan Maret tahun 2003 sebanyak 368 pasien. Kronologis masalah, misalnya seperti ini :
Seperti halnya dengan penyakit kronis lainya, asma memerlukan penanganan jangka panjang. Keberhasilan pengobatan tidak saja ditentukan oleh obat anti asma, tetapi juga oleh kepatuhan minum obat dan hal-hal lain yang berhubungan dengan pencegahan timbulnya serangan asma. Untuk mencapai maksud tersebut di atas tentu saja diperlukan pengetahuan mengenai asma. Salah satu syarat keberhasilan pengobatan asma adalah kerjasama yang baik antara penderita, keluarga, dengan dokter yang mengobati. Disamping perlu kerja sama antara penderita, keluarga, dan dokter, juga masing-masing pihak perlu meningkatkan pengetahuan dibidang penyakit asma agar tujuan pengobatan tercapai (Sundaru, 2002 : 152). Keluarga merupakan sistem pendukung utama yang memberi perawatan langsung pada setiap keadaan (sehat-sakit) klien (Keliat, 1996:11).
Konsep solusi, misalnya seperti ini :
Dukungan keluarga diharapkan mampu dapat menekan frekuensi kekambuhan Asma Bronkiale yang berupa dukungan instrumental, dukungan informasional, dukungan penilaian, dan dukungan emosional. Dengan latar belakang di atas, maka perlu dilakukan penelitian guna mengetahui hubungan keluarga dengan frekuensi kekambuhan pada pasien Asma Bronkiale di poli penyakit Paru Rumkital Dr. Ramelan Surabaya.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun latar belakang
adalah :
- Tidak terlalu muluk-muluk sehingga jauh dari konteks
permasalahannya.
- Berorientasi pada profesi, fungsi, bidang studi dan jurusan
sipeneliti.
- Disusun secara sistematis, ringkas dan terarah pada suatu
permasalahn yang ingin diteliti.
b. Rumusan masalah
Perumusan masalah merupakan awal dari segenap proses
ilmiah. Masalah adalah ibarat jantung dari setiap rencana penelitian
ilmiah. Bahkan masalah yang dirumuskan menentukan keberhasilan
penelitian ilmiah. Makin tegas dan terarah perumusan masalahnya,
makin jelas pula arah dan pelaksanaan penelitian. Untuk merumuskan
masalah, seorang harus tahu apa yang dimaksud masalah itu, yaitu
ungkapan rasa ingin tahu tentang sesuatu hal dalam bentuk kalimat
pertanyaan. Dirumusan masalah ini biasanya terdiri dari dua sub
bagian yaitu identifikasi masalah dan pertanyaan masalah.
1) Identifikasi masalah
Identifikasi masalah merupakan penonjolan dari masalah yang
akan diteliti atau spesifikasi dari latar belakang yang berupa
ringkasan yang disajikan secara ringkas dan jelas.
Contoh identifikasi masalah :
Misalnya judul penelitian pengaruh dukungan sosial keluarga
dalam menekan kekambuhan asma bronkiale.
Kekambuhan merupakan kondisi jatuh lagi yang biasanya lebih parah dari kondisi sebelumnya sering dijumpai pada penderita asma bronkiale. Terjadinya kekambuhan dapat dikaitkan dengan faktor-faktor pencetus kekambuhan asma yang dirasakan sangat membebani penderita atau keluarga penderita. Dari pernyataan ini maka dapat dirmuskan masalah sebagai berikut : “Apakah dukungan sosial keluarga mempengaruhi terjadinya kekambuhan pada klien asma bronkiale yang dirawat di rumah ?.
2) Pertanyaan masalah
Masalah adalah kesenjangan antara harapan dengan kenyataan,
antara apa yang diinginkan atau yang dituju dengan apa yang
terjadi atau faktanya.
Merumuskan masalah penelitian ini dapat dilakukan dalam bentuk
pernyataan (problem statemen), dan juga dalam bentuk
pertanyaan (research question).
Ciri-ciri rumusan masalah yang baik yaitu :
- Ringkas, jelas dan sederhana
- Dapat diukur secara empiris dan objektif
- Memungkinkan untuk dijawab/diuji secara ilmiah
- Dalam bentuk kalimat pertanyaan
- Tiap kata didalam kalimat pertanyaan hendaknya definitive
(tidak menimbulkan aneka tafsiran)
- Bahasa dan kata-katanya dimengerti oleh orang lain
Contoh pertanyaan masalah :
Misalnya judul penelitian pengaruh dukungan social keluarga dalam
menekan kekambuhan asma bronkiale.
c. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah suatu indikasi kearah mana atau apa
yang dicari melalui penelitian itu, yang dirumuskan dalam bentuk
pernyataan yang konkret dapat diamati dan dapat diukur. Tujuan dari
riset ini biasanya adalah untuk mengidentifikasi, menjelaskan atau
memprediksi alternatif pemecahan masalah. Secara bodoh dapat
dikatakan, bahwa dalam merumuskan tujuan penelitian seseorang
peneliti tinggal mengubah redaksi kalimat masalah (kalimat pertanyaan
di pertanyaan masalah) menjadi kalimat pernyataan supaya
menemukan jawaban atas masalah itu, tentu saja dengan penyesuaian
redaksi seperlunya.
1. Bagaimanakah dukungan sosial yang dilakukan keluarga terhadap klien Asma Bronkiale selama dirumah ?.
2. Bagaimanakah frekuensi kekambuhan pada klien Asma Bronkiale selama dirumah?.
3. Apakah dukungan sosial keluarga berpengaruh dalam menekan kekambuhan asma pada klien Asma Bronkiale ?.
Perhatikan contoh dibawah ini :
- Apabila masalahnya adakah hubungan antara dukungan keluarga
dengan pengurangan kekambuhan asma selama perawatan
dirumah
- Maka tujuanya menemukan hubungan antara dukungan keluarga
dengan pengurangan kekambuhan asma selama perawatan
dirumah
Biasanya tujuan penelitian itu dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu
1) Tujuan umum
Tujuan umum merupakan pernyataan umum tentang kegiatan
yang akan dilaksanakan dan hasil yang diharapkan yang didapatkan
dari suatu penelitian. Tujuan umum diharapkan memberikan
sumbangan pemikiran terhadap masalah (problem statemant)
yang diteliti. Pernyataan tujuan umum hendaknya mengacu pada
judul penelitian, tetapi tidak harus identik. Tujuan umum bisa lebih
dari satu, dengan konsekuensi harus muncul pada penjabaran di
tujuan khusus.
2) Tujuan khusus
yakni penjabaran dari tujuan umum yang merupakan jawaban
sementara dari pertanyaan masalah yang secara spesifik akan
menjawab masalah-masalah khusus atau sub-sub masalahnya dan
sekaligus menyatakan rincian langkah demi langkah untuk
mencapai tujuan umum.
Tujuan khusus merupakan penjabaran, pernyataan atau
pentahapan tujuan umum. Tujuan khusus berisi pernyataan
peneliti tentang variabel-variabel yang akan di-ukur dan di-uji
untuk menunjang pernyataan yang telah dinyatakan dalam tujuan
umum. Bila semua tujuan khusus tercapai, maka tujuan umum
penelitian juga akan terpenuhi.
Tindakan pada tujuan khusus dinyatakan dengan kata kerja (t)),
yang tentu saja sesuai dengan permasalahannya, misalnya :
� Menilai (to evaluate)
� Mengukur (to assess, to measure)
� Mengidentifikasi (to identify)
� Menentukan (to determine)
� Membandingkan (to compare)
� Mempelajari
� Melaksanakan
Contoh Tujuan masalah :
Misalnya judul penelitian pengaruh dukungan social keluarga dalam
menekan kekambuhan asma bronkiale.
Apabila tujuan umum suatu penelitian tidak dapat atau tidak perlu
dispesifikasikan lagi, maka tidak perlu adanya tujuan umum dan
khusus, cukup dibuat “ tujuan penelitian “ saja.
d. Manfaat penelitian
Manfaat penelitian adalah kegunaan hasil penelitian nanti, baik bagi
kepentingan pengembangan program maupun kepentingan ilmu
pengetahuan.
Manfaat penelitian untuk bahan skripsi terdiri dari 2 yaitu :
1) Secara teoritis
Yaitu secara teori ilmu, misalnya dengan adanya dukungan
keluarga secara efektif akan membantu menekan kekambuhan
klien dengan asma.
2) Secara praktis adalah hasil penelitian dapat dimanfaatkan oleh :
- Bagi penentu kebijakan, sebagai maukan untuk penyusunan
kebijakan pembangunan (evidence based policy)
- Bagi masyarakat umum, misalnya dapat diterapkan dalam
keluarga atau bahan penyuluhan kesehatan kepada
masyarakat.
- Masyarakat industri, dalam bentuk paten atau merek, termauk
proses produk, sert penemuan baru dibidang ilmu
pengetahuan.
a. Tujuan Umum Diketahuinya hubungan antara dukungan sosial keluarga dalam menekan frekuensi kekambuhan pada klien Asma Bronkiale”
b. Tujuan Khusus 1. Mengidentifikasi dukungan sosial keluarga yang diterima oleh klien Asma
Bronkiale . 2. Mengidentifikasi frekuensi kekambuhan pada klien Asma Bronkiale. 3. Mengidentifikasi hubungan dukungan sosial keluarga dan frekuensi
kekambuhan pada klien Asma Bronkiale.
- Bagi ilmu keperawatan adalah difokuskan pada peningkatan
kualitas asuhan keperawatan, perkembangan IPTEK,
perkembangan profesi keperawatan.
Contoh manfaat penelitian :
e. Relevansi
Prediksi hasil penelitian yang akan dilakukan, apakah releven dengan
issue yang sekarang ini.
Tidak dapat dipungkiri selama ini keberhasilan pengobatan dianggap hanya terletak pada peran penderita dan peran dokter yang mengobati. Akan tetapi untuk mencapai penurunan frekuensi kekambuhan pasien Asma Bronkiale , diperlukan dukungan keluarga meliputi dukungan instrumental, informasional, penilaian, dan emosional (Friedman, 1998 : 197). Walaupun kita tahu bahwa sampai sekarang penyakit Asma Bronkiale dianggap tidak dapat sembuh, tetapi dapat dikendalikan dengan cara menghindari faktor pencetus, penggunaan obat-obat yang dapat mengurangi keluhan saat asma kambuh, dan penyuluhan pada klien dan keluarga mengenai penyakit asma, faktor penyebab serta cara menghindarinya. Mengingat berbagai masalah yang dihadapi klien Asma Bronkiale, untuk itu dukungan sosial keluarga sangat berarti bagi klien Asma Bronkiale.
a. Secara teoritis Dengan dukungan keluarga yang efektif maka akan mengurangai kekambuhan pada klien asma pada proses keperawatan dirumah.
b. Praktis 1. Bagi Profesi Keperawatan
Diharapkan penelitian ini memberikan masukan bagi profesi dalam mengembangkan perencanaan keperawatan yang akan dilakukan tentang pengaruh dukungan keluarga terhadap tingkat depresi.
2. Bagi Iptek
Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan kesehatan khususnya bagi para penderita asma bronkiale.
3. Bagi Keluarga dan Klien
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi atau gambaran dalam memberikan dukungan sosial keluarga kepada klien Asma Bronkiale.
4. Untuk Peneliti
Hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu rujukan bagi peneliti berikutnya, yang akan meneliti dukungan social keluarga dan
kekambuhan pada asma bronkiale
41
2. Bab 2 : TINJAUAN PUSTAKA
Setelah permasalahan penelitian dirumuskan maka langkah
berikutnya adalah mencari landasan teoritis dari permasalahn penelitian,
sehingga penelitian yang dilakukan bukan kegiatan yang bersifat trial and
error. Tinjauan pustaka dipakai dalam mendasari penelitian yang akan
dilakukan.
Secara singkat studi kepustakaan dapat membantu peneliti dalam berbagai
keperluan, misalnya :
a. Mendapatkan landasan teoritis dalam penyusunan kerangka teori dan
hipothesis.
b. Mendapatkan gambaran atau informai tentang penelitian yang sejenis
dan berkaitan dengan permasalahan yang diteliti.
c. Mendapatkan metode, teknik atau cara pendekatan pemecahan
permasalahan yang digunakan.
d. Sebagai sumber data sekunder.
e. Mengetahui sumber data sekunder
f. Mendapatkan informasi tentang cara evaluasi atau analisis data yang
dapat digunakan.
g. Memperkaya ide-ide baru.
h. Mengetahui siapa saja peneliti lain dibidang yang sama dan sipa
pemakai hasilnya.
Berdasarkan fungsinya sumber kepustakaan dibedakan atas dua macam,
yaitu :
a. Acuan umum, yang berisi konsep-konsep, teori-teori dan informasi-
informasi lain yang bersifat umum, misalnya buku-buku teks, indeks,
ensiklopedia, farmakope, dan sebagainya. Hal ini dimaksudkan agar
peneliti mempunyai wawasan yang luas sebagai dasar untuk
mengembangkan penelitianya. Penulisanya disesuaikan dengan dasar
ilmu permasalahan yang diangkat yang didukung dengan referensi
yang memadai
b. Acuan khusus, yang berisi hasil-hasil penelitian terdahulu yang
berkaitan dengan permasalahan penelitian yang diteliti, misalnya
jurnal, laporan, penelitian, buletin, thesis, disertasi, brosur dan lain-
lain. Gunanya untuk memperluas pandangan dan pengetahuan
peneliti, juga peneliti dapat menghindari pengulangan dari penelitian
yang telah dilakukan oleh orang lain. Dalam hal ini peneliti hanya
mencoba meninjau atau “review” terhadap teori-teori dan hasil dari
penelitian orang lain, apa adanya saja, sehingga tidak perlu
memasukan pemikiran dan pendapat kedalam tinjauan kepustakaan
tersebut .
Proses pencarian literature untuk kelengkapan suatu penelitian mencakup
beberapa cara, yaitu :
a. Menggunakan perpustakaan.
Kepustakaan yang relevan untuk mendapatkan gambaran umum apa
yang sudah atau belum diketahui tentang permasalahan tertentu.
Literatur yang relevan berkaitan dengan sarana yang dianggap penting
akan menyediakan pengetauan yang mendalam yang diperlukan untuk
memperkuat penelitian yang akan dilakukan. Kepustakaan diulang
sebelum, selama dan sesudah melaksanakan penelitian, sehingga
penelitian dapat disusun dn dibandingkan dengan hasil penelitian
sebelumnya.
b. Mengidentifikasi sumber, dengan cara :
1) Penjelasan topik riset.
Peneliti memilih topik untuk dipelajari dan diklarifikasi dan
membatasi topik dengan identifikasi kata yang sama dan sub title
yang sesuai.
2) Mencari katalok / index atau bibliograpi.
- Katalok.
Mengidentifikasi topik apa yang ada diperpustakaan. Daftar
tersebut biasanya bisa dilihat di on line computer atau kartu
katalog, dibuku atau microfilm.
- Index
Menyediakan bantuan untuk mengidentifikasi jurnal / artikel
dan publikasi lain yang relevan terhadap topik yang sesuai.
Index diorganisir menjadi dua subyek dan pengarang.
- Abstract
Abstrak sama dengan bibliographi data sebagai index, dengan
penambahan yang singkat, mengenai objective summary dari isi
yang ditulis pada publikasi. Abstrak sangat membantu untuk
menentukan apakah sumber sesuai dengan topik yang akan
dilaksanakan dalam riset.
c. Menulis literature.
Tujuan utama mencari literature adalah untuk mendapatkan latar
belakang pengetahuan secara luas yang berhubungan dengan topik
permasalahan. Latar belakang pengetahuan, memungkinkan peneliti
untuk mengembangkan metode yang telah dibuat oleh orang lain. Dan
tujuan literature secara umum adalah untuk mengembangkan ilmu
yang mendukung untuk suatu penelitian, pendidikan dan tindakan
praktek klinik. Beberapa yang harus dilakukan dalam penulisan
literature adalah :
1) Menyeleksi sumber yang sesuai.
Sumber yang dipilih berdasarkan kualitas dan hubungan terhadap
masalah dan tujuan dari penelitian. Analisa masing-masing sumber
akan menentukan kualitas dan keuntungan dalam
mengembangkan usulan penelitian.
2) Mengorganisir sumber
Sumber yang akan dimasukan dalam bab literature disusun sesuai
dengan permasalahan yang akan diteliti. Sumber bisa menyediakan
background dan signifikansi untuk penelitian
Waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan literature
dipengaruhi oleh masalah / topik yang akan diteliti, sumber yang
tersedia dan tujuan peneliti. Sebenarnya tidak ada batasan
tertentu untuk menyususn lietratur. Semakin sempit suatu
penelitian, semakin sedikit waktu yang diperlukan untuk
kepustakaan.Misalnya jika penelitian dilaksanakan 3 tahun,
literature akan memakan waktu kurang dari 3 bulan.
Supaya diperoleh informasi yang terbaru dan berkaitan erat dengan
permasalahannya, maka kepustakaan yang dicari dan digunakan
kepustakaan yang muthakir dan benar-benar relevan (+ 10 tahun
terakhir)
3. Bab 3 : Kerangka Konseptual dan Hipothesis
a. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual penelitian adalah suatu hubungan atau
kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainya dari masalah
yang ingin diteliti. Kerangka konsep ini gunanya untuk menghubungkan
atau menjelaskan secara panjang lebar tentang suatu topik yang akan
dibahas. Kerangka ini didapatkan dari konsep ilmu / teori yang dipakai
sebagai landasan penelitian yang didapatkan dibab tinjauan pustaka
atau kalau boleh dikatakan oleh penulis merupakan ringkasan dari
tinjauan pustaka yang dihubungkan dengan garis sesuai variabel yang
diteliti.
Tahap penyusunan kerangka konseptual.
Kerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan
antara konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui
penelitian. Untuk itu langkah –langkah yang dilakukan sebelum
membuat kerangka konseptual ini adalah :
- Seleksi dan definisi konsep.
- Mengembangkan pernyataan hubungan.
- Mengembangkan konsep dalam gambar / kerangka dengan
membuat garis mana yang diteliti dan tidak dengan menggunakan
garis sambung atau terputus, serta buat panah untuk bagian yang
ada pengaruhnya dan tidak untuk bagian yang tidak ada pengaruh
- Setelah gambar selesai beri keterangan
Contoh :
: Diteliti
: Tidak diteliti
: Berhubungan
: Berpengaruh
: Sebab akibat
: Perbandingan
contoh Kerangka Konsep:
Misalnya judul skripsi “hubungan antara intelegensi dan prestasi belajar
mahasiswa semester 1 Akper Hang Tuah Surabaya Tahun Akademik
2004/2005”.
Kerangka Konseptual Penelitian
Keterangan
: Diteliti
: Tidak diteliti
: Ada hubungan yang kuat
: Hubungan lemah
- Sarana dan prasarana
tempat belajar
- Dosen pengajar
Intelegensi
Indeks Prestasi:
- Sangat Baik
- Baik
- Cukup
- Kurang
Faktor Internal:
a.Aspek fisiologis
b.Aspek Psikologis:
- Sikap
- Bakat
- Minat
- Motivasi siswa
Faktor Eksternal:
- Faktor lingkungan
sosial
- Faktor lingkungan
non sosial
Prestasi Belajar
Faktor Pendekatan Belajar:
- Pendekatan Tinggi
- Pendekatan Menengah
- Pendekatan Rendah
b. Hipotesis Penelitian
Hipothesis adalah jawaban sementara dari suatu penelitian.
Hasil suatu penelitian pada hakikatnya adalah suatu jawaban atas
pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan dibab 1 di sub bagian
pertanyaan penelitian. Jadi hipothesis didalam penelitian berarti
jawaban sementara penelitian, patokan duga, atau dalil sementara,
yang kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian tersebut. Setelah
melalui pembuktian dari hasil penelitian, maka hypothesis ini dapat
benar atau salah, dapat diterima atau ditolak.
Untuk diperhatikan bahwa, hipothesis itu diturunkan dari suatu
teori. Oleh sebab itu, rumusan hiphotesis harus dalam bentuk
pernyataan ilmiah atau proposisi, yaitu mengandung hubungan dua
variable atau lebih. Hipo artinya bawah, tesis artinya pendapat. Jadi
hypothesis berarti pendapat yang kebenaranya masih dangkal dan
perlu diuji. hipothesis sangat penting bagi suatu penelitian karena
dengan hipothesis maka penelitian dapat diarahkan.
Contoh : Dari kerangka konseptual diatas maka hipothesisnya sebagai
berikut:
H1 : Ada hubungan antara intelegensi dan prestasi belajar mahasiswa
semester 1 Akper Hang Tuah Tahun Akademik 2003/2004.
Ciri hipothesis
Seperti telah diuraikan diatas, bahwa hipotesis adalah suatu
kesimpulan sementara atau jawaban sementara dari suatu penelitian.
Oleh sebab itu hipotesis harus memiliki landasan teoritis, bukan hanya
sekadar suatu dugaan yang tidak mempunyai landasan ilmiah,
melainkan lebih dekat kepada suatu kesimpulan. Ciri-ciri suatu
hipotesis adalah sebagai berikut :
- Hipothesis dinyatakan dalam bentuk pernyataan (statement),
bukan dalam bentuk kalimat tanya.
- Hipothesis harus tumbuh dari ilmu pengetahuan yang diteliti.Hal
ini berarti bahwa hipotesis hendaknya berkaitan dengan lapangan
ilmu pengetahuan yang sedang atau akan diteliti.
- Hipothesisi harus dapat diuji, hal ini berarti suatu hipothesis harus
mengandung atau terdiri dari variable-variabel yang dapat diukur
dan dapat dibanding-bandingkan.
- Hipothesis harus sederhana dan terbatas, artinya hipotesis yang
tidak menimbulkan perbedaan-perbedaan, pengertian, serta tidak
terlalu luas sifatnya.
4. Bab 4 : METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah usaha untuk menjawab
permasalahan, membuat suatu yang masuk akal, memahami
peraturan, dan memprediksikan keadaan dimasa yang akan datang.
Pada bagian metode penelitian ini akan diuraikan mengenai : desain
penelitian, kerangka kerja, variabel penelitian, definisi operasional,
populasi dan sampel penelitian, pengumpulan data, etika penelitian,
dan keterbatasan.
a. Desain / Rancangan Penelitian
Desain penelitian merupakan wadah menjawab pertanyaan
penelitian atau menguji kesahiaan hypothesis. Desain penelitian
terdiri dari deskriptif, korelasi, pra experimen, kuasi experimen
dan tru experimen. Perlu diuraikan apa dan bagaimana hal
tersebut akan dilakukan. Desain penelitian yang digunakan
harus sesuai dengan tujuan dan kerangka konsep penelitian.
Sebagai gambaran singkat bagi peneliti cara penyusunannya sebagai
berikut :
- Uraikan desain penelitian yang dipakai dipenelitian ini.
- Jelaskan pendekatan dalam proses meneliti.
Contoh Desain dalam membuat proposal peneltian :
Misalnya judul penelitian pengaruh dukungan social keluarga dalam
menekan kekambuhan asma bronkiale.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelatif, dimana akan dipelajari adanya pengaruh atau hubungan antara variabel (Arikunto, 2002). Dalam penelitian ini yaitu untuk mencari analisis hubungan antara iklim kerja, disiplin kerja dan etos kerja dengan produktivitas kerja perawat pelaksana di Rumah Sakit “A” dengan pendekatan cross sectional yaitu pengambilan data dari keempat variabel dikumpulkan dalam satu waktu. Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, yaitu penelitian yang mendasarkan pada perhitungan angka-angka atau statistik dari suatu variabel untuk dapat dikaji secara
terpisah-pisah, kemudian dihubungkan.
b. Frame work / kerangka Kerja / Kerangka Operasional Peneliti
Adalah tahapan atau langkah-langkah kegiatan penelitian yang akan
dilakukan untuk mengumpulkan data yang diteliti untuk mencapai
tujuan penelitian.
Cara penyusunan sebagai berikut :
- Jelaskan pengertian kerangka kerja.
- Kegiatan dilakukan dari penentuan populasi sampai dengan
pembuatan simpulan
- Dan dapat dibuat dalam diagram panah.
Contoh kerangka operasional penelitian:
Jika judul penelitian hubungan tingkat intelegensi dengan prestasi
belajar mahasiswa Akper hang tuah semester I tahun ajaran
2004/2005.
Penentuan populasi
populasi
Penentuan sampel
dengan kriteria inklusi :
Pengumpulan data
- Wawancara terhadap responden
- Wawancara terhadap supervisor
- Pengumpulan data sekunder
Pengolahan dan analisa data - Editing - Koding - Sorting - Entry Data (SPSS 11.0) - Cleaning - Penyajian data
Laporan
Sampling
c. Tempat dan waktu penelitian
Penetapan tempat atau lokasi penelitian, harus disertai dengan alasan
pemilihan tempat tersebut. Waktu penelitian terdiri dari waktu
persiapan, pelaksanaan dan penyusunan laporan yang ditampilkan
dalam bentuk ganchart.
Contoh :
Penelitian dilakukan di Rumah Sakit “A” Surabaya yang berlokasi di Jln. Apel nomor 1 Surabaya Propinsi Jawa Timur. Alasan pemilihan lokasi penelitian di tempat ini, karena rumah sakit ini telah mengembangkan kebijakan dalam peningkatan disiplin dan etos kerja karyawan, tempat praktek klinik mahasiswa dan penelitian yang serupa belum pernah dilakukan sebelumnya.
Penelitian dilakukan pada tanggal 4 s/d 20 Mei 2009 dengan bentuk kegiatan sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan : a. Persiapan kuesioner, dan skala penilaian yang disusun oleh
peneliti. b. Pengurusan perijinan dan meminta kesediaan subyek penelitian
atas partisipasi dalam penelitian yang dilakukan. c. Pemilihan subyek penelitian sesuai dengan kriteria yang
telah ditetapkan. 2. Pelaksanaan Penelitian
Penyebaran kuesioner kepada subyek penelitian dengan pemilihan secara systematic random sampling yang dilakukan oleh peneliti sendiri.
3. Penyelesaian Penelitian Penyelesaian penelitian dilakukan dengan pengolahan dan analisa data yang telah didapatkan, selanjutnya dilakukan penyusunan dalam bentuk laporan skripsi.
d. Sampling Disain
Dibagian ini disebutkan populasi penelitian, sampel penelitian dan
jenis sampling yang dipakai.
1) Populasi
Adalah keseluruhan subyek penelitian yang akan diteliti (Noto
Atmojo, 1993 :75).
Populasi dalam penelitian harus didefinisikan dengan jelas :
- apa, siapa, dimana, dan kapan penelitian akan diambil.
- Uraikan penelitian yang diambil
- Kurun waktu secara jelas atau besar populasi yang akan
diambil
2) Sampel
Adalah sebagian dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap
mewakili seluruh populasi (Noto Atmojo, 1993 : 75). Untuk
keperluan inferensi atau generalisasi, sample harus mewakili
populasi.
Cara penulisan
- Jelaskan pengertian sampel penelitiannya
- Uraikan sampel penelitian yang diinginkan dengan jelas
Dibagian sampel ini ada beberapa sub yang perlu dicantumkan,
yaitu :
a) Kriteria sampel :
(1) Kriteria inklusi (kriteria yang layak diteliti).
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek
penelitian dari suatu populasi target dan terjangkau yang
akan diteliti (Nursalam dan Pariani, 2001 : 65).
Cara penulisan :
- Tulis pengertian kriteria inklusi
- Sebutkan kriteria inklusi dengan jelas, singkat dan
padat
(2) Kriteria eksklusi (kriteria yang tidak layak diteliti).
Kriteria eksklusi adalah menghilangkan / mengeluarkan
subyek yang memenuhi kriteria inklusi dan studi karena
pelbagai sebab (Nursalam dan Pariani, 2001 : 66).
Cara penulisan :
- Tulis pengertian kriteria inklusi
- Sebutkan kriteria inklusi dengan jelas, singkat dan
padat
- Usahakan bukan antonim dari kriteria inklusi.
b) Besar sampel
Tentukan besar sampel yang diinginkan dengan menggunakan
rumus atau tabel kerchi.
Contoh sampling desain
jika judul skripsi “ hubungan dukungan sosial keluraga terhadap
kekambuhan klien asma selama perawatan dirumah.
Sampling Dsain
1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Perawat pelaksana non militer pada 25 ruang rawat inap yang berjumlah 302 orang di Rumah Sakit “A” Surabaya. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2002), yang menyatakan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, yaitu elemen-elemen yang ada dalam wilayah penelitian.
2. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah 170 orang, yang diambil secara probability sampling dengan teknik systematic random sampling, dimana semua unsur yang ada dipopulasi mempunyai peluang yang sama untuk terambil sebagai sampel mewakili populasinya sesuai dengan jumlah tenaga pada masing-masing ruangan perawat pelaksana berdinas. Jumlah sampel 170 orang, telah memenuhi syarat minimal sampel berdasarkan perhitungan besar sampel menggunakan rumus Krejeie & Morgan (1970) dalam Zuriah, (2006), dengan nilai 169. S = X2 N.p(1 - p) d2(N-1) + X2.p(1-p)
Tabel 4.1 Tabel Proporsi jumlah sampel pada masing-masing ruang perawat pelaksana
Ruang Rawat Inap Proporsi Sampel
1 A1 8
2 A2 8
3 B1 7
4 B2 8
5 C1 8
6 C2 6
7 D1 7
dst Pav VII 7
Total 170
Adapun kriteria inklusi dari sampel dalam penelitian ini adalah : a. Masa kerja di ruang rawat inap sekurangnya dua tahun b. Pendidikan DIII Keperawatan c. Tidak sedang cuti hamil/melahirkan/tahunan d. Tidak sedang mengikuti pelatihan e. Bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini
3) Sampling
Sampling adalah suatu proses dalam menyeleksi porsi dari populasi
untuk dapat mewakili populasi (Nursalam, 2001 : 66). Teknik
sampling adalah teknik yang dipergunakan untuk mengambil
sampel dari populasi (Arikunto, 1998: 196 ).
Jenis Sampling ada 2 yaitu :
- probability sampling, yaitu teknik yang memberi kesempatan
yang sama bagi anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel
- Non probability sampling, yaitu teknik yang tidak memberi
kesempatan yang sama bagi anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel
Cara penulisan :
- Tentukan sampling yang dipakai dalam penelitian
e. Identifikasi variabel
Merupakan karakteristik yang dimiliki oleh subyek yang berbeda
dengan kelompok yang lain. menurut Rafii (1985) mengatakan , bahwa
variabel adalah suatu ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota suatu
kelompok (orang, benda, situasi) yang berbeda dengan yang dimiliki
oleh kelompok lain.
Ada beberapa bentuk variable tetapi biasanya dalam penelitian ada
dua variable yang perlu diteliti yaitu variabel bebas dan variable
terikat.
Cara penyusunannya sebagai berikut :
1) Variabel independen
- Uraikan variabel yang diapaki dalam penelitian ini dengan
jelas, singkat dan padat.
2) Variabel dependen
- Uraikan variabel yang diapaki dalam penelitian ini dengan
jelas, singkat dan padat.
Jika pada penelitian variabel yang digunakan hanya tunggal, maka
langsung saja menguraikan pengertian variabel secara umum untuk
kemudian langsung menyebutkan variabel penelitiannya.
Contoh Identifikasi variable dalam penelitian:
Misalnya judul penelitian pengaruh dukungan sosial keluarga dalam
menekan kekambuhan asma bronkiale.
f. Definisi operasional
Definisi operasional merupakan penjelasan semua variabel dan istilah
yang akan digunakan dalam penelitian secara operasional sehingga
akhirnya mempermudah pembaca dalam mengartikan makna
penelitihan.
Nursalam dan Siti Pariani (2001 : 44) mengatakan, bahwa variabel
yang telah didefinisikan perlu diidentifikasikan secara operasional,
sebab setiap istilah (variabel) dapat diartikan berbeda-beda oleh orang
yang berlainan. Untuk itu dipakai kolom seperti ini untuk
mempermudah.
No Variabel Definsi Indikator Alat
Ukur Skala Skor
Identifikasi Variabel Variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain (Notoatmodjo,1993:67).
Dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel Bebas Adalah varibel yang bila ia berubah akan mengakibatkan perubahan variabel yang lain. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah dukungan sosial keluarga pada klien asma selama perawatan dirumah. Variabel Terikat Variabel yang berubah akibat perubahan variabel bebas Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah frekuensi kekambuhan klien asma selama perawatan dirumah.
Petunjuk pengisian dari format ini dalah :
1) Nomor urut, sesuai variabel
2) Variabel penelitian
Harus jelas terpisah antara variabel bebas dan varabel terikat.
3) Definisi
Yang dimaksud adalah definisi dari variabel-variabel yang akan
diukur / diamati (arti, cara mengukur dan kategorisasi + kriteria)
bukan definsi teoritis.
Contoh definsi operasional :
Pengetahuan tentang Penularan HIV Aids adalah : jumlah jawaban
responden yang benar terhadap 20 pertanyaan mengenai cara
penularan HIV-Aids.
4) Indikator
Indikator ini sebagai tolak ukur / penentu penyusunan instrumen
penelitian. Maka penulisannya harus jelas, singkat dan mengena
yang didapat di bab 2 yang diuraikan sesuai keinginan peneliti, apa
yang akan diukur dengan tetap mengindahkan kaidah teori.
5) Instrumen / alat ukur
Alat yang digunakan dalam penelitian (kuesioner, lembar
pengumpul data/ LPD, check list, timbangan, spektrofotometer,
dll).
6) Skala
Sesuai jenis variabel yang diteliti (nominal, ordinal, interval dan
rasio).
7) Skor
Tentukan penilaian sesuai dengan skala
- Kurang : 0 - 7 jawaban benar
- Cukup : 8 - 14 jawaban yang benar
- Baik :15 - 20 jawaban benar
Contoh definisi operasional :
Misalnya judul penelitian Studi tingkat pengetahuan siswa SMA tentang
HIV-Aids.
No Variabel Definsi Indikator Alat
Ukur Skala Skor
Pengetahuan
tentang Aids
Jumlah
jawaban
responden
yang benar
terhadap
20
pertanyaan
mengenai
penularan
Hiv-Aids.
- Penularan
lewat hub.
Seksual
- Penularan
lewat jarum
narkoba
- Penularan
lewat infus
- Penularan
lewat alat
yang lain
(cukur)
- Penularan
lewat Ibu
kuesion
er
ordinal 0 - 7 kurang
8 - 14
cukup
15 - 20 baik
g. Pengumpulan Dan Analisa Data
Disini disebutkan secara ringkas tempat dan waktu, langkah-langkah
pengumpulan data secara operasional, metode pengumpulan data dan
penjelasan tentang cara-cara pengisian instrumen.
Secara ringkas proses pengumpulan data ada lima yaitu :
1) Pengumpulan data (data collecting)
2) Pengolahan data (data processing)
3) Penyajian data ( data presentation).
4) Analisa dan interprestasi (analysis and interprestation).
5) Penarikan kesipulan.
Cara penyusunan adalah sebagai berikut :
1) Pengumpulan data
Uraikan tentang :
- Alur birokrasi perijinan (direktur Akper, Rumah Sakit, Dinas
Kesehatan, Puskesmas)
2) Rencana pengolahan data
Uraikan tentang
- Instrumen yang digunakan
- Cara penilaian angket
- Cara mengolah data yang berbentuk
� koding, yaitu bagaimana mengkode responden,
pertanyaan-pertanyaan dan segala hal yang dianggap
perlu.
� Scoring, yaitu menentukan skor / nilai untuk tiap item
pertanyaan dan tentukan nilai terendah dan tertinggi
� Tabulating, yaitu mentabulasi hasil data yang diperoleh
sesuai dengan item pertanyaan.
3) Analisa statistik
Uraikan tentang piranti yang digunakan untuk menganalisa
(manual atau digital), jelaskan Uji statistik yang digunakan dan
pembacaan hasil uji serta cara penarikan kesimpulan
Contoh : pengumpulan data dan analisa data :
Pengumpulan Data & Analisa Data a. Pengumpulan data
Setelah mendapat ijin dari Kepala Puskesmas setempat maka peneliti mengadakan pendekatan kepada seluruh responden untuk mengambil data. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner sebagai subyek penelitian tanpa diberi nama tetapi diberi kode khusus. Hasil pengisian kuesioner akan dikonfirmasikan dalam bentuk prosentase & narasi.
b. Rencana Pengolahan dan Analisa Data 1. Penilaian angket Kuesioner yang telah terkumpul diperiksa ulang untuk mengetahui kelengkapan isi datanya. Setelah data lengkap data dikelompokkan dan ditabulasi berdasarkan subvariabel yang diteliti kemudian dilakukan penilaian masing-masing subvariabel sebagai berikut : a. Variabel pengetahuan
Untuk mengukur pengetahuan diperhitungkan dengan menggunakan rumus sebagi berikut : P = f/n x 100 %
b. Variabel sikap Untuk mengukur sikap keluarga dengan menggunakan skala yang terdiri dri empat jawaban, yaitu :
- Sangat setuju : nilai 4 - Setuju : nilai 3 - Ragu-ragu : nilai 2 - Kurang setuju : nilai 1 - Tidak setuju : nilai o
Kemudian diperhitungkan dengan rumus sebagai berikut : T : 50 + 10 ( X-X) SD Sikap dikatakan positif jika skor T > nilai skor responden Sikap dikatakan negatif jika skor T < nilai skor responden
2. Analisa statistik Data yang sudah dianalisa, diuji dengan uji statistik korelasi Spearman Rho
menggunakan SPSS 10,0 dengan derajat kemaknaan ρ < 0,05 artinya bila hasil uji
statistik menunjukkan ρ < 0,05 maka H1 diterima sehingga ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan sikap keluarga dalam mencegah penularan TB paru. Kemudian hasil uji tersebut dijabarkan secara deskriptif mengenai tingkat hubungan antara dua variabel tersebut.
h. Etik Penelitian
Setiap penelitian yang menggunakan subyek manusia harus mengikuti
aturan etik dalam hal ini adalah adanya persetujuan. Etika yang perlu
dituliskan pada penelitian antara lain adalah : Informed consent
(lembar ersetujuan, anonimity (tanpa nama), dan confidentiality
(kerahasiaan).
Contoh : etik penelitian
Etika Penelitian Sebelum melakukan pengumpulan data, peneliti mendekati, memperkenalkan
diri, dan menjelaskan identitas peneliti terlebih dahulu terhadap responden
yang terpilih, kemudian menjelaskan tujuan penelitian sehingga responden
dapat mengambil keputusan bersedia atau tidak menjadi responden (ANA,
2001, dalam Burn & Grove, 2001). Untuk mencegah timbulnya masalah etik
maka dilakukan penekanan masalah etik yang meliputi :
3. Right to self determination
Individu mempunyai otonomi untuk membuat keputusan secara sadar
dan bebas dari paksaan untuk berpartisipasi atau tidak dalam penelitian,
atau menarik diri sebelum penelitian selesai. Untuk itu sebelum
kuesioner diberikan pada subyek penelitian, peneliti menjelaskan maksud
dan tujuan penelitian yang akan dilakukan serta dampak yang mungkin
terjadi selama dan sesudah pengumpulan data. Untuk memenuhi hak
tersebut maka peneliti menggunakan Informed Consent atau lembar
persetujuan. Lembar persetujuan diberikan kepada responden yang
memenuhi kriteria. Tujuannya adalah subyek mengetahui judul
penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan dampak yang diteliti
selama pengumpulan data. Jika subyek bersedia diteliti, maka mereka
menandatangani lembar persetujuan tersebut, namun jika subyek
penelitian menolak untuk diteliti, maka peneliti tidak memaksa dan tetap
menghormati hak-hak mereka yaitu untuk menerima atau menolak
menjadi responden.
4. Right to Privacy dan dignity
Individu mempunyai hak untuk dihargai terhadap apa yang mereka
kerjakan dan merahasiakan informasi yang didapatkan. Peneliti tidak ikut
campur dengan memberikan penilaian atas informasi yang didapat dari
responden dan menghargai apapun jawaban yang diberikan oleh
responden dengan jalan tidak menyebarluaskan ke orang lain.
sudah diperoleh oleh peneliti disimpan dan dipergunakan hanya untuk
pelaporan penelitian dan selanjutnya dimusnahkan.
i. Keterbatasan
Dalam penelitian perlu disebutkan keterbatasan untuk memberikan
gambaran sekilas mengenai penelitian tersebut. Keterbatasan dapat
disusun tentang segala sesuatu kelemahan yang dimiliki, baik dari segi
peneliti, feasibility, desain, tehnik sampling dan besar sampel.
57
5. Right to Anonimity and Confidentiality
untuk menjaga kerahasiaan subyek penelitian, peneliti tidak
mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data,
cukup dengan memberikan nomor kode pada masing-masing
lembar tersebut. Kerahasiaan semua informasi yang diperoleh
dari subyek penelitian dijamin oleh peneliti dengan jalan tidak
menyebarluaskan informasi yang didapat dari responden
kepada orang lain yang tidak berhak. Data yang sudah diperoleh
oleh peneliti disimpan dan dipergunakan hanya untuk
pelaporan penelitian dan selanjutnya dimusnahkan.
6. Right to fair treatmen
Setiap individu mempunyai hak yang sama untuk dipilih dalam
penelitian dengan menghormati persetujuan yang telah
disepakati. Dalam penelitian ini peneliti memperlakukan semua
subyek yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi di
ruangan serta tidak membeda-bedakan subyek baik dari jenis
kelamin dan golongan kepegawaian.
7. Right to protection from discomfort and harm
Responden berhak mendapatkan perlindungan dari
ketidaknyamanan dan bahaya atau kerugian selama penelitian.
Resiko yang mungkin timbul akibat dari penelitian ini adalah
timbulnya ketidaknyamanan perawat karena terganggu pada
saat mereka bekerja. Oleh karena itu, peneliti memberikan
kuesioner kepada responden hanya di waktu luang/istirahat
atau pada saat responden tidak sedang menjalani tindakan
perawatan.
Contoh penerapan dalam penelitian :
Keterbatasan Dalam penelitian ini kelemahan atau keterbatsan yang dihadapi oleh peneliti
adalah : a. Kemampuan peneliti masih kurang, karena peneliti masih termasuk taraf pemula,
sehingga hasil penelitian masih banyak kekurangan. b. Instrumen pengumpulan data dirancang oleh peneliti tanpa melaksanakan uji
coba, sehingga masih perlu diuji coba untuk validitas atau reliabilitas. c. Desain yang dipakai cross sectional, sehingga tidak mampu observasi lebih
lanjut. d. Jumlah sampel belum cukup untuk generalisasi sehingga hasilnya kurang
representatif. e. Desain yang dipakai cross sectional, sehingga tidak mampu observasi lebih
lanjut.
5. HASIL PENELITIHAN DAN PEMBAHASAN
a. Hasil Penelitian
Pada bab ini disajikan secara ringkas format laporan penelitian
berdasarkan desain penelitian yang sudah dibuat dan dijelaskan tiap
tabel atau gambaran hasil penelitian.
Perlu diingat pada bagian ini peneliti tidak diperbolehkan memberi
suatu tanggapan, ulasan dan komentar terhadap permasalahn yang
timbul, karena akan diuraikan secara detail pada bagian pembahasan.
Yang perlu diletakkan pada hasil penelitian ini adalah karakteristik
lokasi penelitian, data umum dan data khusus.
1) Karakteristik lokasi penelitian
Yang perlu dicantumkan adalah keadaan geogravis, kalau itu suatu
institusi perlu dicantumkan pula, sarana dan prasarana yang ada
dan sumber daya manusianya.
Contoh :
2) Data umum
Adalah data yang mendukung data penelitian yang tidak termasuk
dalam variable yang diteliti. Misalnya :data demografi, karakteristik
responden (umur, jenis kelamin, pekerjaan dan lain-lain.).
Contoh :
Gambaran tempat penelitian Panti Werda Hargo Dedali Surabaya terletak di sebelah timur pusat kota
Surabaya + 10 km. Lokasi Panti Werda Hargo Dedali Surabaya cukup strategis namun kondusif untuk tempat penyelenggaraan perawatan bagi usia lanjut. Gedung milik sendiri, terdiri dari 2 lantai beralamatkan di Jalan Manyar Kartika
Gg.IX No.22-24 Surabaya.
Data Umum Karakteristik Responden a) Umur
000
100%
21-30
tahun
31-40
tahun
41-50
tahun
Gambar 4.1 diagram pie karakteristik responden berdasarkan umur
Berdasarkan gambar 4.1 responden seluruhnya berumur > 50 tahun sejumlah 10 responden (100%).
b) Dan seterusnya sesuai data yang diinginkan oleh peneliti.
3) Data khusus
Adalah data yang ingin kita teliti yang sesuai dengan tujuan umum
dan tujuan khusus peneliti.
Contoh :
Data Khusus Hasil Penelitian 1.Motivasi Responden Tabel 4.1 Distribusi frekuensi motivasi responden
No Motivasi Frekuensi Prosentase (%)
1
2
Baik
Cukup
12
55
17,9
82,1
Jumlah 67 100
Seperti terlihat pada tabel 4.1 motivasi responden rata-rata cukup sebanyak 55 mahasiswa (82,1 %) dan selebihnya motivasi baik.
2. Indeks Prestasi Responden Tabel 4.2 Distribusi frekuensi indeks prestasi
No Indeks Prestasi
Frekuensi Prosentase (%)
1
2
3
Baik
Cukup
Kurang
16
44
7
23,88
65,67
10,45
Jumlah 67 100
Indeks prestasi responden berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.2 didapatkan gambaran bahwa responden dengan indeks prestasi cukup adalah 44 mahasiswa (65,67 %), responden dengan indeks prestasi baik sebanyak 16 mahasiswa (23,88 %) dan selebihnya adalah responden dengan indeks prestasi kurang yaitu 7 mahasiswa (10,45 %).
3. Hubungan antara motivasi dan indeks prestasi Untuk mengetahui hubungan antara motivasi dan indeks prestasi digunakan uji statistik Korelasi Spearman Rho dengan menggunakan SPSS 10,0. Tingkat
kemaknaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah K ≤ 0,05 artinya bahwa hal ini menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara kedua variabel
yang diteliti atau diukur. BilaKKK≥ 0,05 berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara kedua variabel yang diukur.
59
b. Pembahasan
Pada bagian ini dikemukakan dan dianalisis makna penemuan
penelitihan yang telah dinyatakan dalam hasil dan menghubungkan
dengan pertanyaan penelitian atau hipothesis. Hal ini biasanya
dilakukan dengan membandingkan penemuan tersebut dengan
penemuan sebelumnya, berlawanan atau sama sekali baru. Tiap
pernyataan harus jelas dan didukung oleh kepustakaan yang memadai.
Pembahasan dimaksudkan untuk mengkaji dan menganalisis hasil
penelitian. Agar pembahasan lebih sistematik, maka tujuan khusus
dapat digunakan sebagai acuan sistematik dengan maksud menjawab
rumusan masalah.
Pembahasan juga merupakan perkawinan antara tinjauan pustaka
dengan hasil penelitian serta pemikiran peneliti tentang permasalahan
dan hasil yang ada dalam penelitiannya.
Sehubungan dengan hal tersebut maka penampilan dipembahasan
minimal ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
- Ada tampilan hasil penelitian yang didapatkan.
- Ada ungkapan atau opini peneliti untuk menanggapi hasil
penelitianya.
- Ada ungkapan teori yang mendasari dari hasil penelitian dan
opini peneliti.
Contoh : 1
a. Motivasi Berdasarkan tabel 4.1 didapatkan hasil motivasi responden rata-rata cukup yaitu sebanyak 55
mahasiswa (82,1 %) dan responden dengan motivasi baik sebanyak 12 mahasiswa (17,9 %). Dari angka-angka ini menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa semester I Akper Hang Tuah Surabaya tahun Akademik 2002 / 2003 memiliki motivasi yang cukup dan sebagian kecil baik. (paragrap pertama ini adalah hasil dari penelitian)
Hal ini dapat dijelaskan, bahwa mahasiswa saat ini memandang bahwa motivasi bukan satu-satunya faktor pendukung dalam mencapai tujuan khususnya dalam mencapai prestasi yang baik, mahasiswa menganggap dan memandang masih banyak faktor-faktor lain yang lebih berperan dan sangat mendukung dalam pencapaian tujuan tersebut. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Purwanto (1998 : 59) bahwa motivasi merupakan reaksi pilihan dari beberapa alternatif pencapaian tujuan. (paragrap kedua ini berisi opini peneliti yang disertai atau didukung dengan teori untuk menguatkan opini nya.)
Di samping faktor diatas kemungkinan mahasiswa masih dalam taraf penjajakan, karena mereka dihadapkan pada lingkungan yang masih baru sehingga memerlukan strategi baru dalam meningkatkan motivasi. Seperti yang diungkapkan oleh Widayatun (1999 : 115) yaitu diantaranya adalah sarana dan prasarana, situasi dan kondisi saat lahirnya motivasi tersebut, program dan aktifitas, faktor fisik dan mental dan lain-lain. (paragrap ketiga ini juga berisi opini peneliti yang disertai atau didukung dengan teori untuk menguatkan opini nya.)
Contoh 2
b. Prestasi Belajar (indeks prestasi) Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.2 didapatkan data responden
dengan indeks prestasi cukup sebanyak 44 mahasiswa (65,67 %), indeks prestasi baik sebanyak 16 mahasiswa (23,88 %) dan indeks prestasi kurang ada 7 mahasiswa (10,45 %). Indeks prestasi rata-rata pada responden bisa dikatakan cukup karena jumlahnya melebihi 50 %, tetapi masih ada responden dengan indeks prestasi kurang. (paragrap pertama ini adalah hasil dari penelitian)
Hal ini dapat dijelaskan bahwa prestasi seseorang itu dipengaruhi oleh berbagai faktor baik dari dalam maupun dari luar individu, sehingga pasti akan didapatkan hasil yang beraneka ragam dalam pengukuran prestasi belajar seseorang. Seperti yang diungkapkan Ahmadi dan Supriyono (1991 : 130) mengatakan, bahwa prestasi belajar yang dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu. Pengenalan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar penting sekali artinya dalam rangka membantu murid dalam mencapai prestasi belajar yang sebaik-baiknya. (paragrap kedua ini berisi opini peneliti yang disertai atau didukung dengan teori untuk menguatkan opini nya.) c. Hubungan antara motivasi dan prestasi belajar (indeks prestasi)
Hasil dari analisa data dengan uji statistik Korelasi Spearman Rho dengan menggunakan SPSS 10.0 diperoleh nilai K = 0,019, maka H1 diterima. Ini berarti terdapat hubungan antara motivasi dan prestasi belajar (indeks prestasi) mahasiswa semester I Akper Hang Tuah Surabaya Tahun Akademik 2002 / 2003. Dan hal ini membuktikan bahwa semakin baik motivasi mahasiswa maka semakin baik prestasi belajarnya. (paragrap pertama ini adalah hasil dari penelitian)
Dari hasil ini dapat dijelaskan motivasi merupakan komponen dasar dalam belajar. Peserta didik dengan motivasi yang kuat, maka akan menunjukkan minatnya, aktivitasnya dan partisipasinya dalam mengikuti kegiatan belajar yang sedang dilaksanakan. Terlebih jika motivasi berasal dari diri mahasiswa sendiri, mahasiswa akan lebih bersemangat dalam kegiatan belajar karena menyadari bahwa kegiatan belajar yang diikutinya bermanfaat baginya sejalan dengan kebutuhannya dalam hal ini adalah kebutuhan mencapai tujuan yaitu pencapaian prestasi yang memuaskan. (paragraph kedua ini berisi opini peneliti )
Hal tersebut didukung oleh pendapat John Atkinson, bahwa motivasi
merupakan fungsi variabel tugas dan disposisi individu untuk berusaha mencapai keberhasilan atau menghindari kegagalan (Margaret E. Bell Gredler : 1991: 4366) (paragrap ketiga dan keempat berisi teori untuk menguatkan opini peneliti)
6. SIMPULAN DAN SARAN
a. Simpulan
Simpulan merupakan bab yang berisi saripati bab pembahasan. Karena
itu, bab ini harus ditulis singkat , padat, tegas dan jelas, namun
mengandung semua pokok pikiran penting dari bab pembahasan.
Kesimpulan penelitian mengacu pada tujuan penelitian dibab 1(satu),
karena kesimpulan adalah menjawab pertanyaan masalah.
Yang perlu diperhatikan, penulisan kesimpulan tidak perlu lagi
dicantumkan hasil penelitian secara detail, cukup menyimpulkan
secara umum. Jika pembaca ingin mengetahui hasil dari penelitian
secara mendetail maka bisa membuka dibab sebelumnya.
Contoh kesimpulan penelitian:
Misalnya judul penelitian hubungan motivasi menjadi perawat dengan
prestasi belajar mahasiswa Akper semester I
b. Saran
Saran dibuat berdasarkan hasil temuan, untuk memberikan masukan
dan sumbang pikir bagi dunia keperawatan, yang isinya adalah
pengembangan dan rekomendasi dari hasil penelitian yang telah
didapat.
Simpulan Berdasarkan analisa data dalam penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut : a. Mahasiswa semester I Stikes “A” Surabaya Tahun Akademik 2010 / 2011
sebagian besar memiliki motivasi cukup (82 %)
b. Indeks prestasi mahasiswa semester I Stikes “A” Surabaya Tahun Akademik 2010 / 2011 adalah rata-rata cukup (67 %)
c. Terdapat hubungan yang bermakna antara motivasi dan prestasi belajar (indeks nilai kemaknaan K = 0,019).
63
Contoh saran dalam penelitian:
Misalnya judul penelitian hubungan motivasi menjadi perawat dengan
prestasi belajar mahasiswa Akper semester I
7. Daftar Kepustakaan
- Jumlah minimal + 20 sumber
- Penulisan daftar pustaka sesuai dengan cara Harvard
8. Lampiran
Merupakan pelengkap dalam suatu penelitian. Yang dicantumkan
dalam lampiran adalah : Jadwal penelitian, surat persetujuan penelitian
yang bisa berupa surat pengambilan data, surat ijin institusi tempat
mengambil data, quesioner, analisa data jika sudah berupa penelitian dan
lain-lainya yang diperlukan untuk dilampirkan.
Saran Saran yang dapat peneliti berikan berdasarkan hasil penelitian yang ditemukan sebagai berikut : a. Mahasiswa
Mahasiswa perlu membuat strategi untuk meningkatkan motivasinya sebagai perawat dengan membaca pelbagi buku untuk memupuk rasa memiliki dan untuk memajukan profesinya sebagai mahasiswa keperawatan.
b. Dosen Para dosen harus setiap saat memberikan dukungan dan bimbingan agar mereka mempunyai semangat dalam mengikuti kegiatan belajar dan kegiatan yang lainnya di kampus.
c. Institusi 1) Perlu diciptakan hubungan antara dosen dan mahasiswa secara
lebih akrab baik dalam hal formal maupun informal. Jika mahasiswa merasa jauh dari dosen maka akan menimbulkan keengganan mahasiswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam belajar.
2) Perlu diadakannya pertemuan rutin setiap bulan antara mahasiswa dan dosen serta staf-staf yang lain untuk diadakan sharing atau diskusi tentang masalah-masalah yang dihadapi oleh mahasiswa yang menghambat proses belajar.
3) Lebih diefektifkan kembali kerjasama antar citivitas akademika yaitu mahasiswa, dosen dan karyawan dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang menyenangkan yang dapat mendukung dalam kegiatan belajar mengajar.
SISTEMATIKA LAPORAN PENELITIAN
Cover
Lembar pernyataan
Lembar persetujuan
Lembar pengesahan
Moto & Persembahan
Abstrak
Kata pengantar
Daftar isi
Daftar tabel daftar skema
Daftar gambar
Daftar singkatan
Daftar lampiran
BAB 1 : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
1.3.2 Tujuan Khusus
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Teoritis
1.4.2 Praktis
BAB 2 : TTNJAUAN PUSTAKA
BAB 3 : KERANGKA KONSEP & HIPOTESIS
3. 1 Kerangka Konsep
3.2 Hipotesis
BAB 4 : METODE PENELITIAN
4.1 Desain penelitian
4.2 Kerangka kerja
4.3 Temapt dan waktu penelitian
4.4 Populasi dan sampel
4.5 Identifikasi variable
4.6 Definisi operasional
4.7 Pengumpulan data
4.8 Analisa data
4.9 Etika penelitian
BAB 5 : HASIL & PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian
5.2 Pembahasan
5.3 Keterbatasan
BAB 6 : SIMPULAN DAN SARAN
1.1 Simpulan
1.2 Saran
DAFTARPUSTAKA
LAMPIRAN
SISTEMATIKA PROPOSAL PENELITIAN
Cover
Lembar pernyataan
Lembar persetujuan
Lembar pengesahan
Kata pengantar
Daftar isi
Daftar tabel daftar skema
Daftar gambar
Daftar singkatan
Daftar lampiran
BAB 1 : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
1.3.2 Tujuan Khusus
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Teoritis
1.4.2 Praktis
BAB 2 : TTNJAUAN PUSTAKA
BAB 3 : KERANGKA KONSEP & HIPOTESIS
3. 1 Kerangka Konsep
3.2 Hipotesis
BAB 4 : METODE PENELITIAN
4.1 Desain penelitian
4.2 Kerangka kerja
4.3 Temapt dan waktu penelitian
4.4 Populasi dan sampel
4.5 Identifikasi variable
4.6 Definisi operasional
4.7 Pengumpulan data
4.8 Analisa data
4.9 Etika penelitian
4.10Keterbatasn
DAFTARPUSTAKA
LAMPIRAN
Contoh Lampiran
a. Jadwal penelitian
Dalam bagian ini diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai
menyususn proposal penelitian sampai dengan penulisan laporan,
beserta waktu berjalanya atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut.
Kegunaan Bulan Ke
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Penyusunan proposal X X
2. Penyusunan Instrumen X
3. Seminar proposal X
4. Perbaikan proposal X
5. Persiapan lapangan X
6. Uji coba instrumen X
7. Pengumpulan data X
8. Pengolahan data X
9. Analisa data X
10. Penyusunan ;aporan X
11. Uji sidang X
b. LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI
PRODI SI KEPERAWATAN STIKES ”A” SURABAYA
NO TANGGAL MATERI
KONSULTASI
MASUKAN
PEMBIMBING
TANDA
TANGAN
c. LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN PENELITIAN (INFORMED CONSENT)
Kepada Yth.
Para Perawat di Rumah Sakit “A”
Di
Surabaya
Saya adalah mahasiswa Program Studi SI Keperawatan Stikes “A” Surabaya, akan
mengadakan penelitian sebagai salah satu syarat untuk menjadi Sarjana
Keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “Analisis Hubungan Iklim
Kerja, Etos Kerja dan Disiplin kerja terhadap Produktivitas perawat pelaksana di
Rumah Sakit “A” Surabaya”.
Partisipasi Bapak/Ibu dalam penelitian ini akan sangat bermanfat bagi peneliti, dan
membawa dampak positif dalam upaya peningkatan kinerja perawat di rumah
sakit. Saya mengharapkan tanggapan atau jawaban yang saudara berikan sesuai
dengan apa yang terjadi pada Bapak/Ibu perawat sendiri tanpa ada paksaan dan
pengaruh dari orang lain.
Dalam penelitian ini partisipasi Bapak/Ibu bersifat bebas, artinya saudara ikut atau
tidak tanpa ada sanksi apapun. Jika Bapak/Ibu bersedia menjadi responden
penelitian ini, silahkan Bapak/Ibu menandatangani lembar pesetujuan ini.
Informasi atau keterangan yang responden berikan akan dijamin kerahasiaannya
oleh peneliti dan hanya digunakan untuk kepentingan ini saja. Apabila penelitian
ini telah selesai, informasi atau keterangan yang responden berikan akan kami
hanguskan.
Hormat Kami
Mahasiswa
Adi Setya
NIM. 09.065
d. Surat Persetujuan
SURAT PERSETUJUAN MENJADI PESERTA
PENELITIAN (RESPONDEN)
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia untuk turut
berpartisipasi sebagai responden penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa
Program Studi Sarjana Keperawatan Stikes “A” Surabaya Atas Nama:
Adi Setia
NIM. 09. 065
Yang berjudul “Analisis Hubungan Iklim Kerja, Etos Kerja dan Disiplin kerja dengan
Produktivitas perawat pelaksana di Rumah Sakit “A” Surabaya”.
Tanda tangan saya menunjukkan bahwa :
1. Saya telah diberi informasi tentang penelitian ini dan penjelasan peran
saya dalam penelitian ini.
2. Saya mengerti bahwa catatan mengenai penelitian ini dirahasiakan, dan
kerahasiaanya dijamin selegal mungkin. Semua berkas yang
mencantumkan identitas dan semua jawaban yang saya berikan hanya
digunakan untuk keperluan pengolahan data dan disimpan sebagai
dokumen selama-lamanya lima tahun dan hanya peneliti yang
mengetahui kerahasiaan data tersebut. Bila berkas sudah tidak digunakan
akan dimusnahkan.
3. Saya mengerti bahwa hasil penelitian ini akan mendorong pengembangan
profesionalisme keperawatan dan masukan bagi manajer keperawatan
dalam meningkatkan kualitas layanan keperawatan ditempat saya
bekerja.
Oleh karena itu secara sukarela saya berperan serta dalam penelitian ini.
Surabaya, April 2012
Tanda Tangan
( nama)
Nomor responden : ……..