bab 10 - strategi bisnis rasulullah

Upload: viana-fatmarani

Post on 09-Mar-2016

231 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Bab 10 - Strategi Bisnis Rasulullah

TRANSCRIPT

STRATEGI BISNIS RASULULLAH

TIM MS EKIS

1Membangun Strategi Fungsional /Strategi Bisnis Rasulullah

1Apakah itu strategi ?2Kondisi sekarang iniKondisi yang diinginkan di masa depanStrategiStrategi adalah semua keputusan dan tindakan untuk berubah dan mencapai kondisi yang diinginkan perusahaan di masa depan. Hal ini adalah sebagai respon atas perubahan lingkungan bisnis.2KBK RPL, Jurusan Teknik Informatika, STT Telkom, 20063 Analisis strategis eksternal dan internal / SWOT (proses analitis)Proses penyusunan strategi Formulasi tujuan, sasaran, dan strategi (proses kreatif) Implementasi (proses analitis, kreatif, dan mekanistik)34Tingkatan strategi sampai dengan prosedur kerjaStrategi korporat (corporate strategy)Strategi unit bisnis (business unit strategy)Strategi fungsional (functional strategy)Strategi sub fungsional (sub-functional strategy)Sistem dan prosedur kerja (SOP)Awal assesmentTarget4Strategi yang Sukses5 Strategi harus Selaras dengan kondisi persaingan, dan menjawab permasalahan dalam persainganRealistis, tidak mengada-ada, dan sesuai dengan kemampuanDijalankan dengan penuh kehati-hatian5Value Chain Michael PorterKBK RPL, Jurusan Teknik Informatika, STT Telkom, 20066General Administration, Finance, AccountingHuman Resource ManagementResearch, Technology, and Systems DevelopmentProcurementInbound LogisticsOperationsOutbound LogisticsMarketing and SalesServicePrimary ActivitiesSupport Activities6Sumber: ***Value ChainKBK RPL, Jurusan Teknik Informatika, STT Telkom, 20067Pendataan PersiapanPemiluPelaksanaanPemiluPerhitunganPelaporanKeuanganPengadaanHukum/LegalSosialisasiInfrastruktur Komunikasi Internal/EksternalSistem Informasi Monitoring Perlengkapan7Sumber: GDSI KPU 2005Matriks Koordinasi:Fungsional Versus StrukturalKBK RPL, Jurusan Teknik Informatika, STT Telkom, 20068

8Assesment Awal9STRATEGIC

HIGH POTENTIAL

---

---

KEY OPERATIONAL

SUPPORT

Aplikasi Administrasi Akademik Mahasiswa

---

9STRATEGI BISNIS RASULULLAHStrategi bisnis yang dijalankan Rasulullah s.a.w. meliputi strategi operasi, strategi pemasaran, strategi sumberdaya manusia, dan strategi keuangan. Al Quran memberikan tuntunan dalam menjalankan bisnis hendaknya menggunakan jihad fi sabilillah dengan harta dan jiwa atau dalam bahasa manajemen menggunakan strategi di jalan Allah dengan mengoptimalkan sumberdaya. Dari Ibnu Umar RA, ia berkata, Rasulullah SAW pernah ditanya mengenai usaha apakah yang paling baik ? Beliau menjawab, Usaha seseorang dengan tangannya sendiri, dan perdagangan yang jujur. (Thabrani dalam Al Ausath dan para perawinya terpercaya). STRATEGI OPERASIStrategi operasi merupakan strategi untuk mengubah masukan (bahan baku, bahan pendukung, mesin manusia) menjadi keluaran yang bernilai. Strategi operasi harus dikoordinasi dengan strategi pemasaran, strategi sumberdaya manusia dan strategi keuangan. Strategi operasi berkait dengan fasilitas dan peralatan, sumberdaya dan perencanaan dan pengendalian operasi.

STRATEGI OPERASIBerbasis Syariah --Strategi operasi bisnis harus berjalan dengan baik mengikuti syariah. Dari Humaid As-Saidi RA bahwa Rasullah SAW bersada, Bersikaplah yang baik dalam mencari dunia, karena semua akan dimudahkan baginya sesuai yang telah dituliskan darinya. (Ibnu Majah) Productivity Based--Rasulullah s.a.w. lebih mengutamakan produktivitas daripada hanya sekedar pemilikan. Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah r.a., bahwasannya Nabi s.a.w. pernah bersabda : Barangsiapa memiliki tanah, maka tanamilah atau supaya ditanami oleh saudaranya dan janganlah dia menyewakannya. (Bukhari dan Muslim).

STRATEGI OPERASISkill Based--Allah dan Rasul-Nya menganjurkan untuk mempunyai keahlian. Surat Saba ayat 10-11 : Dan sesungguhnya telah kami berikan kepada Daud kurnia dari Kami. (Kami berfirman) : Hai gunung-gunung dan burung-burung bertasbihlah berulang-ulang kepada Daud dan Kami telah melunakkan besi untuknya. Buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya dan kerjakanlah amalan yang saleh. Sesungguhnya Aku melihat yang kamu kerjakan. STRATEGI OPERASIMemberdayakan sumberdaya secara optimal ---Demikian pula, Rasulullah s.a.w. menganjurkan untuk memberdayakan peralatan yang dimilikinya untuk memperoleh rezki. Nabi s.a.w. bersabda : Sesungguhnya Allah itu menjadikan rezkiku terletak di bawah tombakku(Ahmad).

STRATEGI SUMBERDAYA INSANIStrategi pengembangan sumberdaya manusia yang dilakukan Nabi Muhammad s.a.w. meliputi merencanakan dan menarik sumberdaya manusia yang berkualitas, mengembangkan sumberdaya manusia agar berkualitas, menilai kinerja sumberdaya manusia, memberikan motivasi dan memelihara sumberdaya manusia yang berkualitas.Menyeleksi orang yang paling tepat untuk mengisi lowongan pekerjaan yang ada dan menyesuaikan seseorang dengan jabatan yang akan dipegangnya, berdasarkan pada kebutuhan jabatan dan pengetahuan, ketrampilan, kemampuan, preferensi dan kepribadian karyawan tersebu

STRATEGI SUMBERDAYA INSANIKinerja terbaik adalah berbuat sebaik-baiknya. Rasulullah s.a.w. bersabda : Sebaik baik pekerjaan adalah usahanya seorang pekerja apabila ia berbuat sebaik-baiknya.(Ahmad).Sistem kompensasi terdiri dari kompensasi finansial dan kompensasi nonfinansial. Kompensasi moneter melibatkan penilaian kontribusi karyawan guna membagikan kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung secara wajar dan adil.

STRATEGI SUMBERDAYA INSANISistem kompensasi terdiri dari kompensasi finansial dan kompensasi nonfinansial. Kompensasi moneter melibatkan penilaian kontribusi karyawan guna membagikan kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung secara wajar dan adil. Sistem kompensasi terdiri dari kompensasi finansial dan kompensasi nonfinansial. Kompensasi moneter melibatkan penilaian kontribusi karyawan guna membagikan kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung secara wajar dan adil.

STRATEGI KEUANGAN Strategi keuangan Nabi Muhammad s.a.w. bertujuan pemanfaatan sumberdaya keuangan untuk mendukung bisnis, baik jangka panjang maupun jangka pendek. Strategi keuangan ini mencakup penghapusan riba, spekulasi (gharar) dan perjudian (maisir) dalam semua transaksi, peningkatan kekayaan dan pemerataan distribusi pendapatan serta pencapaian masyarakat yang sejahtera dibawah perlindungan Allah SWT. Prinsip transaksi bisnis tersebut meliputi prinsip bagi hasil, prinsip jual beli, prinsip kepercayaan, prinsip sewa dan prinsip kebajikan.

STRATEGI KEUANGAN Prinsip bagi hasil (Profit and Loss Sharing) mencakup musyarakah, mudharabah, muzaraah dan musaqah. Prinsip bagi hasil seperti mudharabah dan musyarakah sudah ada sebelum datangnya Islam. Di Timur Tengah Pra-Islam, kemitraan-kemitraan bisnis yang berdasarkan atas konsep mudharabah berjalan berdampingan dengan konsep sistem bunga sebagai cara membiayai berbagai aktivitas ekonomi (Crone, 1987; Kazarian, 1991; Cizaka, 1995). Teknik kemitraan bisnis, dengan menggunakan prinsip mudharabah, dipraktekkan sendiri oleh Nabi Muhammad saw. Ketika bertindak sebagai mudharib (wakil atau pihak yang dimodali) untuk istrinya Khadijah. Sementara Khalifah yang kedua, Umar bin Khattab, menginvestasikan uang anak yatim pada para saudagar yang berdagang di jalur perdagangan antara Madinah dan Irak.

STRATEGI KEUANGAN Prinsip bagi hasil (Profit and Loss Sharing) mencakup musyarakah, mudharabah, muzaraah dan musaqah. Prinsip bagi hasil seperti mudharabah dan musyarakah sudah ada sebelum datangnya Islam. Di Timur Tengah Pra-Islam, kemitraan-kemitraan bisnis yang berdasarkan atas konsep mudharabah berjalan berdampingan dengan konsep sistem bunga sebagai cara membiayai berbagai aktivitas ekonomi (Crone, 1987; Kazarian, 1991; Cizaka, 1995). Teknik kemitraan bisnis, dengan menggunakan prinsip mudharabah, dipraktekkan sendiri oleh Nabi Muhammad saw. Ketika bertindak sebagai mudharib (wakil atau pihak yang dimodali) untuk istrinya Khadijah. Sementara Khalifah yang kedua, Umar bin Khattab, menginvestasikan uang anak yatim pada para saudagar yang berdagang di jalur perdagangan antara Madinah dan Irak.

STRATEGI KEUANGAN Kemitraan bisnis berdasarkan bagi-hasil (profit-and-loss sharing) yang sederhana semacam ini berlanjut dengan bentuk yang sama sekali tidak berubah selama beberapa abad, tetapi tidak berkembang menjadi sarana investasi berskala luas yang membutuhkan pengumpulan dana besar-besaran dari banyak penabung perorangan, meskipun menurut mazhab Hanafi, bisa saja memperluas kemitraan mudharabah dengan mengikuti bentuk sederhana seperti itu. Perkembangan tidak terjadi sampai bermunculannya institusi-institusi keuangan Islam (Algaoud dan Lewis,2001, 14-15).

BILLAHI TAUFIQ WAL [email protected]