bisnis rasulullah saw

61
Inilah 12 Rahasia Sukses Bisnis Rasulullah SAW Posted by Alwi Dahong Friday, December 21, 2012 3 comments Kesuksesan menjadi impian setiap manusia di Dunia ini. Begitu juga dengan para pebisnis. Bicara tentang kesuksesan pebisnis. Rasulullah adalah teladan kita.Kesuksesan Beliau dapat kita pelajari. Karena menurut Rasulullah saw, perniagaan adalah salah satu pintu rizki yang menggiurkan. Rasulullahpun telah membuktikannya, bagaimana perniagaan dapat memberikan keuntungan yang luarbiasa. Apa rahasia kesuksesan yang diterapkan olehRasulullah saw sehingga beliau bisa mengembangkan bisnisnya diberbagai penjuru dunia? Mari kita telusuri. Menurut Prof. Laode, PH.D dalam buku Rasulullah Business’ School, ada 12rahasia bisnis Rasulullah SAW, yang dapat kita pelajari dan kita terapkan dalam mengembangkan bisnis, diantaranya adalah;

Upload: herlan-abubakar

Post on 07-Dec-2015

109 views

Category:

Documents


23 download

TRANSCRIPT

Inilah 12 Rahasia Sukses Bisnis Rasulullah SAWPosted by Alwi Dahong Friday, December 21, 2012 3 comments

Kesuksesan menjadi impian setiap manusia di Dunia ini. Begitu juga dengan para pebisnis. Bicara tentang kesuksesan pebisnis.  Rasulullah adalah teladan kita.Kesuksesan Beliau dapat kita pelajari. Karena menurut Rasulullah saw, perniagaan adalah salah satu pintu rizki yang menggiurkan.

Rasulullahpun telah membuktikannya, bagaimana perniagaan dapat memberikan keuntungan yang luarbiasa. Apa rahasia kesuksesan yang diterapkan olehRasulullah saw sehingga beliau bisa mengembangkan bisnisnya diberbagai penjuru dunia? Mari kita telusuri.

Menurut Prof. Laode, PH.D dalam buku Rasulullah Business’ School, ada 12rahasia bisnis Rasulullah SAW, yang dapat kita pelajari dan kita terapkan dalam mengembangkan bisnis, diantaranya adalah;

Menjadikan Bekerja sebagai ladang menjemput syurga: Rasulullah menganggap bekerja adalah termasuk ibadah manusia kepada Allah yang dilakukan secara sungguh-sungguh dan berharap hasil terbaik dalam hidupnya. Sebagai diriwayatkan dalam hadist berikut ini.“Sesungguhnya Allah sangat senang jika salah satu di antara kalian mengerjakan suatu pekerjaan yang dengan tekun dan sungguh-sungguh”.

Menerap Kejujuran dan Kepercayaan: Kejujuan dan kepercayaan adalah dua hal yang mutlak dalam melanggengkan bisnis yang kita bangun. Tidak adak tawar menawar dalam masalah ini. Kejujuran yang kita miliki akan menumbuhkan kepercayaan dari orang lain. Karena orang yang amanah pasti dapat dipercaya.

Tak hanya jago mimpi, tapi harus jago mewujudkan mimpi itu;mimpi tanpa diiringi dengan tindakan hanyalah tinggal mimpi belaka. Ketika kita punya mimpi wujudkan dalam tindakan, tentukan langkah-langkahnya sesuai dengan apa yang telah direncanakan.

Berfikir visioner, kreatif, dan siap menghadapi perubahan: Sebagai seorang pebisnis ulung harus memiliki pemikiran terdepan, mampu menganalisis perkembangan bisnisnya di masa yang akan datang, seperti apa perkembangan yang akan ia inginkan. Tentunya juga diperlukan sikap kreatif. Mampu menangkap peluang-peluang yang ada dan senantiasa menyesuaikan diri dengan perubahan zaman.

Rasulullah memiliki planning dan goal setting yang jelas; Dalam berbisnis juga perlu perencanaan yang matang, keberhasilan seperti apa yang kita impikan. Dengan demikian kita bekerja sesuai dengan konsep keteraturan yang sudah kita rancang sebaik mungkin. Jika ada kegagalan akan lebih mudah menganalisisnya.

Pintar mempromosikan diri; Pebisnis ulung adalah pebisnis yang mampu mempromosikan dirinya dalam kesempatan apapun. Tidak hanya bisnis yang ia punya, namun pribadinya dapat menjadi asset yang dapat menggaet relasi sebanyak-banyaknya untuk memperkuat kerajaan bisnis yang ia bangun.

Menggaji karyawan sebelum keringatnya mengering; dalam hadist Rasulullah yang diriwayatkan oleh Baihaqi mengatakan bahwa;” Berikanlah gaji atau upah kepada karyawan sebelum kering keringatnya dan beritahukan ketentuan gaji/upahnya, terhadap apa yang dikerjakannya”. Gaji yang diberikan kepada karyawan hendaklah dapat mencukupi kebutuhan hidup mereka. Dengan memberikan gaji tepat waktu dapat menjadi motivasi untuk meningkatkan kinerja seorang karyawan

Mengetahui Rumus, “Bekerja dengan Cerdas”; maksudnya adalah mampu memanfaatkan waktu yang terbatas dengan hasil kerja yang maksimal.

Mengutamakan sinergi;mampu menggandeng orang lain untuk bersama-sama dalam memajukan bisnis. Pebisnis cerdas akan menyadari bahwa tidak semua hal dapat ia lakukan sendiri, maka disinilah letaknya kerjasama untuk melengkapi kekurangan-kekurangannya dalam berbisnis.

Pandai bersyukur dan berucap terima kasih; Orang yang senantiasa bersyukur adalah orang merasa cukup dengan apa yang diberikan Allah SWT. Senantiasa bersyukur dengan kondisi apapun yang ia terima. Rasa syukur inilah akan mengundang nikmat-nikmat Allah lainnya.

Berbisnis dengan Cinta; Melakukan segala sesuatu dengan cinta akan terasa perbedaannya, jika

dibandingkan dengan keterpaksaan. Berbisnis dengan cinta akan membuat kita menikmati apa yang kita kerjakan. Tiada tekanan karena kita melaksanakannya dengan sepenuh hati.“tangan diatas lebih baik dari pada tangan dibawah” (HR. Bukhari).Bekerja dengan cinta akan mendatangkan ketenangan dan semangat dalam diri kita.Hadis ini menjelaskan ciri orang yang senatiasa selalu membantu orang lain. Dengan ilmu, harta, dan keahlian menjadi modal untuk menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain. Hal inipun bisa diterapkan juga oleh  pebisnis ulung. Karena ia menyadari harta, ilmu, dan keahlian yang dia miliki hanyalah titipan yang harus dipertanggung jawaban di akhirat kelak."Ingin menjadi pebisnis ulung yang sukses dunia akhirat??? "12 Rahasia Sukses Rasulullah Solusinya".pesan saya bagi calon pebisnis, handaklak kalian berbisnis menurut ajaran islam dan mengikuti cara  Nabi Muhammad saw , maka yakinlah Allah akan memberimu kesuksesan yang lebih, percayalah.

Cara Berdagang Rasulullah SAWPerilakuAdd comments

Oct102010

Rasulullah SAW adalah seorang pebisnis dan pedagang yang handal. Visi beliau dalam

berdagang hanya satu, yaitu:

“Bahwa transaksi bisnis sama sekali tidak ditujukan untuk memupuk kekayaan pribadi,

namun justru untuk membangun kehormatan dan kemuliaan bisnis dengan etika yg

tinggi. Adapun hasil yang didapat harus didistribusikan ke sebanyak mungkin umat.”

Prinsip yang beliau pegang cukup 3 hal saja, yaitu:

1. Jujur

2. Saling menguntungkan kedua pihak

3. Hanya menjual produk yang bermutu tinggi

Tiga prinsip di atas menjiwai cara bisnis beliau. Berikut adalah teladan beliau sebagai

seorang pedagang/penjual:

1. Tidak boleh berbohong dan menipu pembeli mengenai barang yang dijual

2. Carilah keuntungan yang wajar. Jika pembeli bertanya, sebutkan harga modalnya

3. Kepada para pelanggan yang tidak mampu membayar kontan (tunai), berikanlah

waktu untuk melunasinya. Bila dia betul-betul tidak mampu membayar setelah masa

tenggat pengunduran itu, padahal dia telah berusaha, maka ikhlaskanlah

4. Hindari sumpah yang berlebihan, apalagi sumpah palsu untuk mengelabui

konsumen

5. Lakukan transaksi jika telah ada kata sepakat antara penjual dan pembeli

6. Lakukan penimbangan dan penakaran dengan benar dan setepat mungkin

7. Camkan pada pembeli bahwa yang membayar di muka bahwa ia tidak boleh

menjualnya sebelum barang tersebut benar-benar menjadi miliknya (terbayar lunas

terlebih dahulu)

8. Jangan melakukan transaksi monopoli dalam perdagangan, berikan kesempatan

yang lain untuk berdagang juga.

Semoga kita semua bisa meneladani beliau. Amin

Referensi:

1. Rasulullah SAW bersabda, “Apabila dilakukan penjualan, katakanlah: tidak ada

penipuan.”

2. Rasulullah SAW bersabda, “Kedua belah pihak dalam transaksi perdagangan berhak

membatalkan, selama mereka tidak berpisah. Jika mereka berkata benar,

menjelaskan sesuatunya dengan jernih, maka transaksi mereka akan mendapatkan

berkah. Tapi jika menyembunyikan sesuatu serta berdusta, maka berkah yang ada

dalam transaksi mereka akan terhapus.” (Bukhari dan Muslim)

3. Jabir meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW berkata, “Rahmat Allah atas orang-orang

yang berbaik hati ketika ia menjual dan membeli, dan ketika dia membuat

keputusan.” (HR Bukhari)

4. Nasehat Rasulullah SAW, “Hindarilah banyak bersumpah ketika melakukan transaksi

dagang, sebab itu dapat menghasilkan penjualan yang cepat, lalu menghapuskan

berkah.”

5. Abu Sa’id meriwayatkan bahwa Rasulullah berkata, “Saudagar yang jujur dan dapat

dipercaya akan dimasukkan dalam golongan para nabi, orang-orang jujur dan para

syuhada.”

6. Ibnu ‘Umar meriwayatkan dari Rasulullah SAW, “Kedua kelompok di dalam transaksi

perdagangan memiliki hak untuk membatalkannya hanya sejauh mereka belum

berpisah, keculai transasksi itu menyulitkan kelompok itu untuk membatalkannya.”

(HR Bukhari dan Muslim)

7. http://marsa84.multiply.com/journal/item/24/

MENELADANI_RASULULLAH_DALAM_BERDAGANG

8. http://www.facebook.com/notes/jaringan-bisnis-ukhuwah-islamiyah/berdagang-

dengan-sunnah-rasulullah-saw/288601072336

Belajar Dari Kehidupan Semut

Semut adalah salah satu jenis binatang yang namanya Allah sebutkan dalam Al-Qur’an. Bahkan, salah satu nama surat dari 114 surah, diberi nama surat An-Namal (semut), surat yang ke-27 dalam urutan mushhaf.

Begitu agungnya seekor semut, walaupun hanya dalam dua ayat disebutkan Allah, namanya dicatat sebagai nama sebuah surat. Ada beberapa hal yang bisa kita contoh dari kehidupan semut diantaranya : Semut adalah binatang yang hidup berkelompok dan bersama serta selalu bekerjasama. Semut adalah binatang yang tidak hidup dengan pola kesendirian atau individualisme. Semut menyadari akan kondisinya yang kecil dan lemah. Namun, kebersamaan dan kerjasama membuatnya menjadi binatang yang tidak bisa dipandang remah. Seekor gajahpun, jika diserang semut secara bersama akan mati mengenaskan. Semut, dengan kersamaan sekalipun fisiknya kecil, namun bisa membuat onggokan sebesar bukit.Begitulah hebatnya pola kehidupan semut yang suka dengan kebersamaan dan saling membantu. Semut adalah binatang yang selalu hidup damai dengan sesamanya dan tidak pernah berkelahi. Coba lihat! Sekelompok semut yang sedang menarik makanan. Pernahkah mereka menariknya ke arah yang berlawanan satu sama lain?. Sekelompok semut tidak pernah bertengkar dalam memperebutkan sesuatu. Bahkan mereka saling memberitahu jika memperoleh sesuatu. Dan ketika menarik makanan ke dalam lobang atau sarang, mereka menunjukan pola kebersamaan. Jika yang satu menarik, maka yang lain mendorong, begitupun sebaliknya.

Semut adalah binatang yang selalu bertegur sapa dan bersalaman ketika bertemu dengan yang lain. Bahkan karena akrabnya, mereka saling cium pipi antara satu dengan yang lain. Menurut hasil pengamatan, cium pipi yang dicontohkan semut adalah cium pipi keakraban. Di mana, mereka memulainya dari pipi kiri kemudian pipi kanan.Begitulah sikap mulia semut yang juga mesti dicontoh manusia. Hendaklah mereka ketika bertemu dengan yang lain, saling tegur sapa dan memberi salam. Terlepas, apakah dia orang yang kita kenal atau bukan.Semut adalah binatang yang kreatif dan selalu bergerak. Semut adalah binatang yang tidak kenal lelah, tidak suka bermalasan dan berpangku tangan. Tidak akan ditemui seekor semut yang tidur pulas, apalagi dalam waktu yang lama. Semut adalah biantang yang kuat, karena seekor semut mampu menarik baban sebesar sepuluh kali berat bobot badannya. Hal itu tentu juga mesti menjadi contoh bagai manusia terutama umat Islam. Seorang mukmin mestilah kuat baik fisik, akal maupun rohani. Bukankah Rasulullah saw. pernah bersabda bahwa “seorang mukmin yang kuat lebih utama dibandingkan mukmin yang lemah”Semut adalah binatang yang suka hidup teratur dan disiplin. Coba perhatikan jika sekelompok semut sedang berjalan. Yang terlihat adalah keteraturan dan kedisiplinan yang tinggi. Segerombolan semut akan berjalan dengan teratur, antri, tidak saling mendahului apalagi saling injak satu sama lain. Jika semut bisa hidup teratur, disiplin serta patuh pada aturan, lalu kanapa manusia yang berakal tidak bisa diatur dan selalu melanggar aturan tersebut. Semut adalah binatang yang selalu memikirkan dan mempersiapkan hari esoknya. Semut adalah binatang yang suka menumpuk makanan, bahkan dalam jumlah yang sangat banyak melebihi kebutuhannya. Semut selau memikirkan segala kemungkinan yang akan terjadi hari esok. Ia menumpuk makanan mungkin dengan keyakinan, bahwa hari esok bisa saja kondisinya lebih buruk dari hari ini. Jika kemudian ia berada dalam kondisi kurang menguntungkan, setidaknya ia tidak akan mati kelaparan bersama keluarganya. Begitulah pola hidup yang juga mesti dicontoh manusia. Yaitu memperhitungkan segala kemungkinan buruk yang akan terjadi hari esok, dan melakukan persiapan menghadapinya. Itulah yang dipesankan Allah Swt dalam surat al-Hasyar [59]: 18

>ه:ا ي: :اأ Bذ@ين: ي Fوا ال BقFوا ء:ام:ن Bه: ات NظFرN الل :ن Nت :فNسS و:ل @غ:دZ ق:دBم:تN م:ا ن BقFوا ل Bه: و:ات @نB الل Bه: إ @يرS الل ب @م:ا خ: :عNم:لFون: ب ت

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok, dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.Begitulah sikap-sikap terpuji dari kehidupan semut yang mestinya menjadi contoh dan pelajaran bagi manusia. Alangkah buruknya, jika manusia yang memiliki akal, pola kehidupannya lebih rendah dari yang dicontohkan semut.Wallahu a’lamDiposkan oleh ifqii di 21.42 1 komentar: 

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Memulai Bisnis Ala RasulullahWalaupun keinginan segera memulai usaha sudah menggebu-gebu, namun seseorang selalu terbentur dalam masalah klasik yang selalu menghantuinya. Yaitu, masalah modal (yang berupa uang). Baginya, modal adalah syarat nomor satu yang harus ada untuk bisa memulai usaha. Kenyataannya, modal adalah nomor kesekian apabila kita ingin memulai sebuah usaha.

Memang tidak bisa dipungkiri, apabila kita sudah mempunyai modal sebelum melangkah membuka usaha, itu tentu lebih baik. Namun, apakah kita yang tidak memiliki uang untuk memulai usaha, lantas mendapat vonis tidak bisa menjadi pengusaha? Salah. Lihatlah sekeliling kita, bisa saudara atau teman, yang telah memulai usaha dan berhasil dalam usahanya. Bisa dipastikan bahwa ada banyak diantara mereka yang sekarang sudah memiliki usaha yang insyaAllah berjalan baik, dengan awalannya tanpa modal.

Atau, tengoklah teladan tercinta kita, Rasulullah Saw. Beliau tercatat dalam sejarah sebagai seorang enterpreneur yang sangat handal. Beliau adalah seorang pengusaha sejati. Sepak terjangnya dalam berbisnis (terutama sebelum masa kerasulan), begitu menginspirasi. Bagi Anda yang sekarang ini sudah menjadi seorang pengusaha, berbahagialah karena Anda sudah menjalankan sunnah Rasulullah Saw, yaitu dengan menjadi seorang pedagang atau pengusaha.

Dalam mengawali bisnisnya, apakah Rasulullah Saw sudah memiliki uang? Sama sekali tidak. Bagaimana Rasulullah Saw dikatakan punya uang untuk modal bisnis kalau sejak usia 6 tahun sudah menjadi yatim piatu, dan tanpa menerima uang warisan? Lantas, bagaimana kemudian Rasulullah Saw bisa memulai usaha dan menjadi pengusaha sukses?

Yang dilakukan pertama kali oleh Rasulullah Saw malakukan magang (internship). Beliau bekerja magang kepada pamannya Abu Thalib. Hal ini beliau lakukan sejak usia 12 – 17 tahun. Dalam masa kita, ini bisa disamakan dengan kita menjadi seorang karyawan. Dalam rentang masa itu, Rasulullah Saw menyerap semua ilmu perdagangan dari pamannya, dan juga dari partner bisnisnya. Beliau perkaya dirinya dengan ilmu berdagang yang membawa keberhasilan. Beliau pelajari seluk beluk pasar, seperti apa yang membuat pasar selalu bergerak roda ekonominya, apa yang membuat sebuah pasar ada kejujuran dan kecurangan serta bagaimana mengatasinya. Apa yang bisa membuat pelanggan senang berbisnis dengan kita, serta bagaimana selalu menjaga hubungan baik dengan mitra. Gelar Al-Amin yang disematkan orang Arab kepada Rasulullah Saw, salah satunya diperoleh dari pengalamannya berdagang. Seorang

pengusaha sukses mustahil bisa sesukses Rasulullah Saw dalam menjalankan bisnis, apabila beliau tidak mengetahui betul seluk beluk pasar, dengan tidak terjun langsung didalamnya.

Dalam rentang waktu 5 tahun itu, di usia 17 tahun Rasulullah Saw sudah ‘naik kelas’ menjadi seorang pemilik bisnis, walaupun berupa cikal bakal. Bayangkan, di usia 17 tahun sudah menjadi business owner? Luar biasa! Dan tahukan Anda apa langkah berikutnya dari Rasulullah Saw? Beliau menjadi Investment Manager. Ya, dalam perkembangannya, banyak para pemilik modal Makkah yang kemudian percaya kepada kemampuan Rasulullah Saw untuk memutar uang mereka menjadi lebih besar, dengan menitipkannya kepada Rasulullah Saw. Anda sudah bisa menebak apa jadinya uang yang diputar itu, apabila diamanahkan kepada satu-satunya orang yang bergelah Al-Amin (bisa dipercaya) ?

Salah satu dari sekian banyak para pemilik modal yang ‘kepincut’ dengan track record Rasulullah Saw adalah Siti Khadijah. Anda sudah tahu pasti siapa beliau, bukan? Ya, beliau juga seorang wanita pengusaha sukses. Orang sesukses beliau tidak mungkin sembarangan menitipkan modalnya begitu saja kepada Rasulullah Saw. Pasti sudah diperhitungkan dalam sekali. Dalam perkembangannya, waktu jugalah yang membuktikan, ketertarikan Khadijah kepada Rasulullah Saw tidak hanya untuk urusan bisnis, namun juga risalah Islam yang dibawa Rasulullah Saw, yang pada akhirnya menjadi istri pertama Rasulullah Saw.

Anda bisa membayangkan, sebelum menikah dengan Khadijah saja, Rasulullah Saw sudah begitu sukses bisnisya, apa jadinya setelah beliau menjadi suami dari seorang wanita yang juga pengusaha sukses?

Nah, dari sini kita sudah bisa mengambil kesimpulan, uang bukanlah alasan utama untuk memulai modal. Kalau modal menjadi kendala kita, jadikan kepercayaan orang lain kepada kita, sebagai modal utama. Kita jaga betul setiap amanah orang kepada kita. Kalau amanah itu bisa jaga tanpa cacat, seratus persen orang ini akan terus mengandalkan kita, dalam bentuk salah satunya menjadikan kita pengelola keuangannya. Dari hasil mengelola uang itu, tentunya kita akan mendapatkan bagi hasil (mudharabah). Sedikit demi sedikit, disertai dengan keuletan kita dan niat baik kita untuk menjadi seorang pengusaha, insyaAllah jalan menuju kesana akan terbuka sangat lebar. Amin

Bersabarlah dalam manapaki bisnis. Raih kemuliaan tidak hanya diakhirnya (menjadi sukses), namun juga didalam prosesnya.

Wassalam,

Irma ifatul Qodri

Belajar dagang dari cara RasulPublished Date

By Parks Webmaster

Usaha untuk berdagang, atau belajar berdagang, dapat dilakukan selagi muda. Sebagaimana dicontohkan oleh Nabi

Muhammad saw. Pada usia sekitar 12 tahun, Muhammad kecil telah belajar berdagang secara magang dengan

pamannya yang pengusaha.

Bukankah itu sudah dilakukan oleh pedagang Cina terhadap anak-anaknya dalam mengelola warung dan toko yang

mereka miliki?

Nio Gwan Chung dalam bukunya berjudul Muhammad SAW, The Super Leader Super Manager mengungkapkan

kisah bisnis Nabi Muhammad saw yang memperkaya dirinya dengan kejujuran, keteguhan memegang janji, dan

sifat-sifat mulia lainnya. Diterbitkan oleh Tazkia Multimedia dan Prophetic Leadership & Management.

"Karir bisnis Muhammad SAW dimulai ketika beliau ikut pamannya berdagang ke Syria. Waktu itu beliau masih

berumur 12 tahun. Sejak itulah Muhammad SAW melakukan semacam kerja magang (internship) yang berguna

kelak ketika beliau mengelola bisnisnya," tulis Dr. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec alias Nio Gwan Chung, yang

beribu Hajjah Suniah Badrahalim (Liem Soen Nio) dan berayah seorang Haksu atau Biksu Buddha Tridharma, Nio

Sem Nyau.

Muhammad saw, lanjut Syafii Antonio, "Menjelang usia dewasa, beliau memutuskan perdagangan sebagai karirnya.

Beliau menyadari bahwa bahwa pamannya bukanlah orang kaya namun memiliki beban keluarga yang cukup besar.

Oleh karena itu Muhammad SAW muda berpikiran untuk ikut meringankan beban pamannya dengan berdagang."

"Agaknya, profesi sebagai pedagang ini telah dimulai lebih awal daripada yang dikenal umum dengan modal

Khadijah. Ketika merintis karirnya tersebut, beliau memulai dengan berdagang kecil-kecilan di kota Makkah. Beliau

membeli barang-barang dari satu pasar kemudian menjualnya kepada orang lain. Sampai kemudian beliau menerima

modal dari para investor dan juga para janda kaya dan anak-anak yatim yang tidak sanggup menjalankan sendiri

dana mereka, dan menyambut baik seseorang yang jujur untuk menjalankan bisnis dengan uang yang mereka miliki

berdasarkan kerjasama Mudharabah."

"Dengan demikian, terbukalah kesempatan yang luas bagi Muhammad SAW untuk memasuki dunia bisnis dengan

cara menjalankan modal orang lain, baik dengan upah (fee bases) maupun dengan system bagi hasil (profit

sharing)."

"Dalam menjalankan bisnisnya tersebut, beliau memperkaya diri dengan kejujuran, keteguhan memegang janji, dan

sifat-sifat mulia lainnya. Akibatnya, penduduk Makkah mengenal Muhammad SAW sebagai seorang yang terpercaya

(al-amin). Para pemilik modal di Makkah waktu itu semakin banyak yang membuka peluang kemitraan dengan

Muhammad SAW. Salah seorang pemilik modal tersebut adalah Khadijah yang menawarkan kemitraan berdasarkan

mudharabah (bagi hasil). Dalam hal ini, Khadijah bertindak sebagai pemodal (shahibul mal), sementara Muhammad

SAW sebagai pengelola (mudharib). Belakangan, Muhammad SAW menikah dengan Khadijah dan menjalankan

bisnis bersama."

 

Bisnis Ala Rasulullah SAW : Uang Bukan Modal Utama9 Aug. 2011Alwi40 comments

Prinsip bisnis ala Rasulullah Muhammad SAW. Apakah modal utama memulai usaha? Jika Anda menjawab uang, mungkin benar, tapi tidak dalam bisnis ala Rasulullah SAW. “Yang menjadi number one capital dalam bisnis ala Rasulullah adalah kepercayaan (trust) dan kompetensi,” kata pakar ekonomi syariah, Dr. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec.

Menurut beliau, dalam trust itu ada integritas dan kemampuan melaksanakan usaha. “Rasulullah membangun usaha dari kecil, dari sekadar menjadi pekerja, kemudian dipercaya menjadi supervisor, manager, dan kemudian menjadi investor.

Perjalanan dari kuadran ke kuadran itu, menunjukkan bahwa Rasulullah adalah seorang entrepreneur yang memiliki strategi dalam mengembangkan usahanya dan karakteristik untuk mencapai sukses.

Sebagai pengusaha dan pemimpin, Rasulullah mempunyai sumber income yang sangat banyak. Namun beliau sangat ringan tangan memberi bantuan. “Beliau sangat tidak sabar melihat ada umat yang menderita dan tidak ridha melihat kemiskinan di sekitarnya atau kelaparan di depan matanya.

Itu sebabnya, Rasulullah selalu berinfak dengan kecepatan yang luar biasa, yang digambarkan para sahabatnya sebagai “seperti hembusan angin”. “Beliau menyedekahkan begitu banyak hartanya dan mengambil sedikit saja untuk diri dan keluarganya.

Sementara itu menurut Laode M. Kamaluddin. Ph.D. dalam bukunya “14 Langkah Bagaimana Rasulullah SAW Membangun Kerajaan Bisnis”, kejujuran dan keterbukaan Rasulullah dalam melakukan transaksi perdagangan merupakan teladan bagi seorang pengusaha generasi selanjutnya. Beliau selalu menepati janji dan mengantarkan barang dagangan dengan standar kualitas sesuai dengan permintaan pelanggan sehingga tidak pernah membuat pelanggannya mengeluh atau bahkan kecewa. Reputasi sebagai pelanggan yang benar-benar jujur telah tertanam dengan baik. Sejak muda, beliau selalu memperlihatkan rasa tanggung jawabnya terhadap setiap transaksi yang dilakukan.

Di dalam buku ini dipaparkan rahasia bisnis Rasulullah, antara lain menjadikan bekerja sebagai ladang menjemput surga; berpikir visioner, kreatif dan siap menghadapi perubahan; pintar mempromosikan diri; menggaji karyawan sebelum kering keringatnya; mengutamakan sinergisme; berbisnis dengan cinta; serta pandai bersyukur dan berucap terima kasih.

Selain memaparkan rahasia bisnis Rasulullah, Laode M. Kamaluddin. Ph.D juga memberi penekanan khusus pada pentingnya menjaga amanah. Sebab kesuksesan Rasulullah tak bisa lepas dari keberhasilannya menjaga kepercayaan (amanah), ini merupakan ciri utama dari aktivitas bisnis yang dilakukan oleh Rasulullah sehingga tidak ada satupun orang yang berinterakasi dengan beliau kecuali mendapatkan kepuasan yang luar biasa. Dan sangat pantas jika beliau mendapatkan gelar Al-Amiin (orang yang dapat dipercaya). Itulah modal terbesar yang tak bisa ditawar-tawar jika kita ingin sukses dalam berbisnis seperti Rasulullah.

Prof. Afzalul Rahman dalam buku Muhammad A Trader, mengungkapkan : “Muhammad did his dealing honestly and fairly and never gave his customers to complain. He always kept his promise and delivered on time the goods of quality mutually agreed between the parties. He always showed a gread sense of responsibility and integrity in dealing with other people. His reputation as an honest and truthful trader was well established while he was still in his early youth”.

(Nabi Muhammad SAW adalah seorang pedagang yang jujur dan adil (fairplay) dalam membuat perjanjian bisnis dan tidak pernah membuat para pelanggannya mengeluh (komplain). Beliau selalu menepati janjinya dan dalam menyerahkan/mengirimkan barang-barang pesanannya selalu tepat waktu dan tetap mengutamakan kualitas barang yang telah dipesan dan disepakati sebelumnya. Dalam berperilaku bisnis Beliau selalu menunjukkan rasa penuh tanggung jawab dan memiliki integritas yang tinggi di mata siapapun. Reputasi beliau sebagai seorang pedagang yang jujur dan adil telah dikenal luas sejak beliau masih muda).

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat diketahui bahwa Nabi Muhammad adalah seorang pedagang yang jujur dan adil serta dapat dipercaya dalam membuat perjanjian bisnis sehingga beliau sukses dalam usahanya. Bandingkan dengan keadaan saat ini yang ada di sekitar kita, ada sebagian saudara kita yang cenderung menghalalkan segala cara dalam menjual dagangannya. Fenomena penjual daging sapi glonggongan, daging sapi dicampur daging celeng, ayam tiren (ayam mati kemaren), borak, beras dicampur pemutih pakaian, pewarna makanan menggunakan pewarna kain dan masih banyak lagi. Mereka seolah tidak peduli dengan kerugian dan dampak yang akan diterima oleh pembelinya. Semakin membuat kita prihatin mereka berdalih “cari yang haram saja susah apalagi yang halal ?.

Di dunia mayapun seolah tak mau ketinggalan, makin maraknya cyber crime, aksi tipu-tipu, scam, hoax, virus, pencurian data sampai pembobolan rekening dll, membuat kita semakin prihatin. Dari ke semua itu timbul pertanyaan di benak saya : Masih adakah kejujuran dan keadilan serta amanah atau kepercayaan (trust) di sekitar kita?. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan bimbingan dan petunjuk-Nya kepada kita semua. Amin.

Referensi :

o Eksiklopedia Leadership & Manajemen Muhammad SAW, The Super Leader Super Manager – Dr. Muhammad

Syafii Antonio, M.Ec

o 14 Langkah Bagaimana Rasulullah SAW Membangun Kerajaan Bisnis – Laode M. Kamaluddin. Ph.D

o Muhammad A Trader – Prof. Afzalul Rahman

o Hayatu Muhammad – Muhammad Husain Haikal.

Merancang Bisnis ala Tatktik Perang RasulullahSenin, 21 Oktober 2013 - 05:35 WIB

Terkait

Beginilah Bantal Rasulullah, Bagaimana Bantal Kita?

Bersin Rasulullah dan Bersin Manusia Awam

MUI Resmikan Pusat Inkubasi Bisnis Syariah

Pusat Bisnis yang Seluruh Pekerjanya Wanita Dibuka di Riyadh

MENELAAH sepak terjang Rasulullah سلم و عليه الله bagaikan mengarungi صلىlautan yang tak bertepi. Keluasan suri teladan beliau mencakup semua aspek hidup dan kehidupan. Hal ini menunjukkan bahwa Rasulullah memiliki kecerdasan manajerial yang tinggi dalam mengelola, mengatur, dan menempatkan anggota masyarakatnya dalam berbagai posisi sesuai kemampuannya, sehingga dapat mencapai tujuan utama, yaitu membangun masyarakat madani yang berlandaskan nilai-nilai Ilahi.

Dalam buku Ilham Juara Berbisnis dari Strategi Perang Nabi ini, setidaknya ada dua hal yang menjadi perhatian utama penulisnya, yaitu taktik berperang dan strategi berbisnis ala Rasulullah.

Dalam dunia militer, beliau adalah pemimpin perang yang andal dengan strategi dan taktik yang ampuh. Dalam dunia bisnis, beliau adalah pebisnis ulung yang sukses from zero to hero.

Kemenangan demi kemenangan yang diraih oleh pasukan muslim membutikan betapa dahsyatnya taktik perang yang dirancang Rasulullah. Dan, ternyata, taktik beliau tersebut sangat aplikatif untuk diterapkan dalam bidang yang lain, bisnis misalnya. Hal ini telah banyak dibuktikan oleh para pengusaha muslim yang sukses dalam dunia bisnis (hal.62).

Buku ini, misalnya, mencontohkan skema peperangan Badar. Ketika terjadi perang Badar, Rasulullah سلم و عليه الله terlebih dahulu menerapkan صلىperang individu sebagai langkah penyerangan. Adu fisik dan kemampuan mengayunkan pedang yang ditunjukkan Umar bin Khattab dan kedua sahabat lainnya sebelum perang Badar benar-benar berkecamuk. Kemenangan Umar dan sahabat yang lain membuat musuh ketakutan. Semangat musuh menciut melihat ketiga pasukan muslim berhasil menumbangkan lawan tandingnya dalam adu pedang.

Dalam dunia bisnis, serangan model perang Badar yang dikenal dengan istilah frontal attack tersebut lebih condong untuk mematikan gerak lawan bisnis dengan menandingi produknya dalam persaingan pasar. Di sini cara-cara strategis untuk menggempur lawan bisnis harus diprioritaskan. Peningkatan kualtias produk, segmentasi dengan cara menurunkan harga di pasar dan pelayanan yang super eksekutif adalah dari sekian banyak cara kewirausahaan yang bisa dilakukan (hal.71-73).

Penulsi buku ini juga mendedah strategi perang Khandaq Rasulullah الله صلىسلم و yang menggunakan tipu daya parit. Syahdan, tentara musuh bergerak عليه

dengan penuh keyakinan dapat menaklukkan kota Madinah sebagai markaz Rasulullah dan para sahabatnya. Namun, di luar dugaan, mereka terkejut ketika sampai di perbatasan melihat sebuah parit membentang lebar yang menghalangi upaya mereka untuk menusuk ke jantung pertahanan kaum muslim. Di sisi lain, brikade pasukan muslim terlihat berjaga-jaga dan dalam posisi siap tembak. Walhasil, tentara lawan hanya bisa mengelilingi parit itu sambil menggerutu (hal. 195-199).

Strategi perang parit adalah suatu keniscayaan bila perusahaan bisnis menerapkannya dalam setiap medan laga menghadapi persaingan kompetitor di tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Sebagaimana fungsi perang parit untuk menahan gempuran musuh bahkan mencegah masuk ke wilayah kaum muslim, maka lawan-lawan bisnis dipaksa tidak bisa berbuat apa-apa terhadap usaha bisnis yang kita bangun, sementara kita bebas melakukan apa saja.

Selain uraian starategi perang Badar dan perang Khandaq, dalam buku ini juga dipaparkan aneka strategi perang Rasulullah lainnya sesuai tuntutan situasi dan kondisi masa itu. Ketika Anda mampu mengaplikasikan langkah-langkah pemenangan perang beliau ke dalam dunia bisnis, tentu Anda akan mengalami kesuksesan yang tidak saja membahagiakan Anda secara pribadi, juga membahagiakan banyak orang di sekitar Anda. Bagaimanapun, Anda tidak dibenarkan tamak mencari keuntungan pribadi dengan menghilangkan kebahagiaan orang lain. 

Berbagai strategi kemenangan perang Rasulullah سلم و عليه الله dalam ,صلىbuku ini, dapat mengilhami dunia bisnis demi meraih hasil yang maksimal.

Terlebih bagi Anda yang menginginkan keuntungan penuh barakah dalam berbisnis, buku ini layak dijadikan panduan.  

Ahmad Fatoni

Cara Berdagang Ala Rasulullah SAW

Seperti kita ketahui bahwa Seorang Muhammad selain seorang nabi dan rasul, seorang kepala negara, seorang panglima perang yang tangguh, beliau juga seorang Entrepreneur sukses di jamannya… beliau telah berbisnis dari masih sangat muda di umur 12 thn sewaktu diajak pamannya untuk ke Syam berbisnis (nah sudah saatnya anak muda sekarang mulailah mengikuti sunah rasul ini yaitu entrepreneur) nah dalam berdagang nabi mempunyai 4 tips yang selain mendapatkan keuntungan besar juga mendapatkan berkah dari Allah. Adapun ke 4 tips itu adalah :

1. Jujur

Saat berdagang Nabi Muhammad SAW muda dikenal dengan julukan Al Amin (yang terpercaya). Sikap ini tercermin saat dia berhubungan dengan customer maupun pemasoknya. Nabi Muhammad SAW mengambil stok barang dari Khadijah, konglomerat kaya yang akhirnya menjadi istrinya. Dia sangat jujur terhadap Khadijah. Dia pun jujur kepada pelanggan. Saat memasarkan barangnya dia menjelaskan semua keunggulan dan kelemahan barang yang dijualnya. Bagi Rasulullah kejujuran adalah brand-nya.

2. Mencintai Customer

Dalam berdagang Rasulullah sangat mencintai customer seperti dia mencintai dirinya sendiri. Itu sebabnya dia melayani pelanggan dengan sepenuh hati. Bahkan, dia tak rela pelanggan tertipu saat membeli.

Sikap ini mengingatkan pada hadits yang beliau sampaikan, “Belum beriman seseorang sehingga dia mencintai saudaramu seperti mencintai dirimu sendiri.”

3. Penuhi Janji

Nabi sejak dulu selalu berusaha memenuhi janji-janjinya. Firman Allah, “Wahai orang-orang yang beriman penuhi janjimu.” (QS Al Maidah 3).

Dalam dunia pemasaran, ini berarti Rasulullah selalu memberikan value produknya seperti yang diiklankan atau dijanjikan. Dan untuk itu butuh upaya yang tidak kecil. Pernah suatu ketika Rasulullah marah saat ada pedagang mengurangi timbangan. Inilah kiat Nabi menjamin customer satisfaction (kepuasan pelanggan).

Di Indonesia mobil-mobil Toyota berjaya di pasar. Salah satu kiat pemasarannya adalah memberikan kepuasan pelanggan. Salah satu ukurannya adalah Call Centre Toyota dinobatkan sebagai call centre terbaik, mengalahkan Honda dan industri otomotif lainnya.

4. Segmentasi ala Nabi

Nabi pernah marah saat melihat pedagang menyembunyikan jagung basah di sela-sela jagung kering. Hal itu berbeda dengan Nabi, saat menjual barang dia selalu menunjukkan bahwa barang ini bagus karena ini, dan barang ini kurang bagus, tapi harganya murah.

Ketika Rasulullah melewati seorang penjual makanan. Beliau tertarik ingin membelinya. Beliau lalu memasukkan tangannya ke tempat makanan tersebut untuk memilihnya. Beliau terkejut ketika tangannya merasakan makanan yang berada di bagian bawah ternyata basah. Beliau bertanya mengapa demikian. Pedagang itu menjawab bahwa dagangannya tertimpa air hujan. Beliau berkata sambil emnunjukkan ketidaksukaannya, “Mengapa engkau tidak meletakkkan makanan yang basah itu di atas agar pembeli bisa melihatnya.” Kemudian Rasulullah SAW bersabda

من غشنا فليس منا“Barang siapa yang mencurangi kami, bukan dari pengikut kami” (HR. Muslim)

Pelajaran dari kisah itu adalah bahwa Nabi selalu mengajarkan agar kita memberikan good value untuk barang yang dijual. Sekaligus Rasulullah mengajarkan segmentasi: barang bagus dijual dengan harga bagus dan barang dengan kualitas lebih rendah dijual dengan harga yang lebih rendah.

Prinsip bisnis Rasulullah Muhammad SAW.

Apakah modal utama memulai usaha? Jika Anda menjawab uang, mungkin benar, tapi tidak dalam bisnis ala Rasulullah SAW. “Yang menjadi number one capital dalam bisnis ala Rasulullah adalah kepercayaan (trust) dan kompetensi,” kata pakar ekonomi syariah, Dr. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec.

Menurut beliau, dalam trust itu ada integritas dan kemampuan melaksanakan usaha. “Rasulullah membangun usaha dari kecil, dari sekadar menjadi pekerja, kemudian dipercaya menjadi supervisor, manager, dan kemudian menjadi investor.

Perjalanan dari kuadran ke kuadran itu, menunjukkan bahwa Rasulullah adalah seorang entrepreneur yang memiliki strategi dalam mengembangkan usahanya dan karakteristik untuk mencapai sukses.

Sebagai pengusaha dan pemimpin, Rasulullah mempunyai sumber income yang sangat banyak. Namun beliau sangat ringan tangan memberi bantuan. “Beliau sangat tidak sabar melihat ada umat yang menderita dan tidak ridha melihat kemiskinan di sekitarnya atau kelaparan di depan matanya.

Itu sebabnya, Rasulullah selalu berinfak dengan kecepatan yang luar biasa, yang digambarkan para sahabatnya sebagai “seperti hembusan angin”. “Beliau menyedekahkan begitu banyak hartanya dan mengambil sedikit saja untuk diri dan keluarganya.

Sementara itu menurut Laode M. Kamaluddin. Ph.D. dalam bukunya “14 Langkah Bagaimana Rasulullah SAW Membangun Kerajaan Bisnis”, kejujuran dan keterbukaan Rasulullah dalam melakukan transaksi perdagangan merupakan teladan bagi seorang pengusaha generasi selanjutnya. Beliau selalu menepati janji dan mengantarkan barang dagangan dengan standar kualitas sesuai dengan permintaan pelanggan sehingga tidak pernah membuat pelanggannya mengeluh atau bahkan kecewa. Reputasi sebagai pelanggan yang benar-benar jujur telah tertanam dengan baik. Sejak muda, beliau selalu memperlihatkan rasa tanggung jawabnya terhadap setiap transaksi yang dilakukan.

Di dalam buku 14 Langkah Bagaimana Rasulullah SAW membangun Kerajaan Bisnis juga dipaparkan rahasia bisnis Rasulullah, antara lain menjadikan bekerja sebagai ladang menjemput surga, berpikir VISIONER, kreatif dan siap menghadapi perubahan, pintar mempromosikan diri, menggaji karyawan sebelum kering keringatnya, mengutamakan sinergisme, berbisnis dengan cinta, serta pandai bersyukur dan berucap terima kasih.

Selain memaparkan rahasia bisnis Rasulullah, Laode M. Kamaluddin. Ph.D juga memberi penekanan khusus pada pentingnya menjaga amanah. Sebab kesuksesan Rasulullah tak bisa lepas dari keberhasilannya menjaga kepercayaan (amanah), ini merupakan ciri utama dari aktivitas bisnis yang dilakukan oleh Rasulullah sehingga tidak ada satupun orang yang berinterakasi dengan beliau kecuali mendapatkan kepuasan yang luar biasa. Dan sangat pantas jika beliau mendapatkan gelar Al-Amiin (orang yang dapat dipercaya). Itulah modal terbesar yang tak bisa ditawar-tawar jika kita ingin sukses dalam berbisnis seperti Rasulullah.

Prof. Afzalul Rahman dalam buku Muhammad A Trader, mengungkapkan :

(Nabi Muhammad SAW adalah seorang pedagang yang jujur dan adil (fairplay) dalam membuat perjanjian bisnis dan tidak pernah membuat para pelanggannya mengeluh (komplain). Beliau selalu menepati janjinya dan dalam menyerahkan/mengirimkan barang-barang pesanannya selalu tepat waktu dan tetap mengutamakan kualitas barang yang telah dipesan dan disepakati sebelumnya. Dalam berperilaku bisnis Beliau selalu menunjukkan rasa penuh tanggung jawab dan memiliki integritas yang tinggi di mata siapapun. Reputasi beliau sebagai seorang pedagang yang jujur dan adil telah dikenal luas sejak beliau masih muda).

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat diketahui bahwa Nabi Muhammad adalah seorang pedagang yang jujur dan adil serta dapat dipercaya dalam membuat perjanjian bisnis sehingga beliau sukses dalam usahanya. Bandingkan dengan keadaan saat ini yang ada di sekitar kita, ada sebagian saudara kita yang cenderung menghalalkan segala cara dalam menjual dagangannya. Fenomena penjual daging sapi glonggongan, daging sapi dicampur daging celeng, ayam tiren (ayam mati kemaren), borak, beras dicampur pemutih pakaian, pewarna makanan menggunakan pewarna kain dan masih banyak lagi. Mereka seolah tidak peduli dengan kerugian dan dampak yang akan diterima oleh pembelinya. Semakin membuat kita prihatin mereka berdalih “cari yang haram saja susah apalagi yang halal ?.

Di dunia maya-pun seolah tak mau ketinggalan, makin maraknya cyber crime, aksi tipu-tipu, scam, hoax, virus, pencurian data sampai pembobolan rekening dll, membuat kita semakin prihatin. Dari ke semua itu timbul pertanyaan di benak kita, masih adakah kejujuran dan keadilan serta amanah atau kepercayaan (trust) di sekitar kita?.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan bimbingan dan petunjuk-Nya kepada kita semua. Semoga apa yang diajarkan Baginda Rasul SAW ini bisa kita terapkan dalam bisnis kita dan dapat menginspirasi buat temen temen semua amin

Referensi :

Eksiklopedia Leadership & Manajemen Muhammad SAW, The Super Leader Super Manager – Dr. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec

14 Langkah Bagaimana Rasulullah SAW Membangun Kerajaan Bisnis – Laode M. Kamaluddin. Ph.D

Rahasia Sukses Bisnis Rasulullah S.A.WSabtu, 31 Juli 2010

Rahasia Bisnis Nabi Muhammad SAWNih Ane Kasih wawasan baru, Setelah Membaca-baca Buku dapat ide untuk menulis Artikel Ini. Bertujuan untuk mengembalikan Akhlak Berbisnis di Indonesia yang sedang Sakit di Zaman ini. Dari ulah Kaum Kapitalisme Barat sehingga kita lupa akan Tuhan :sip:

Ini adalah Kisah RasulAllah Muhammad SAW yang selama masa Hidupnya pernah mengalami masa kejayaan dan beliau adalah Seorang pebisnis Sukses. Beliau menjalani hidup sebagai pebisnis sukses selama 28 Tahun, mulai dari usia 12 tahun hingga 40 tahun. Dan selebihnya adalah masa keRasulan sebagai suri tauladan kita semua sebagai umat Muslim.

Apa saja Nilai warisan yang bisa kita Tiru dari Rasul yang bisa kita ikuti sebagai pengikutnya, Khususnya untuk seorang Hambanya yang menjadi Pengusaha sebagai Orang yang mencari Nafkah. :sip:

Semasa Mudanya RasulAllah ini Sudah berkenalan dengan Bisnis dari Usia Dini, Dimulai dari menggembala Kambing. Lalu Bisnisnya ke-Level yang lebih tinggi, Pada waktu itu Beliau masih berusia 12 Tahun dan Beliau di Ajak oleh pamannyaAbu Thalib untuk berdagang di Negeri Syam. Disitulah Awalannya Nabi Muhammad SAW mengenal Bisnis secara serius, dan Menjadi Enterprenur Sejati. Hingga beliau mendapat reputasi yang sangat baik bagi penduduk Negri tersebut. Reputasi-reputasinya adalah sebagai Orang yang Terpercaya (Al-Amin) di dalam Perdagangannya maupun di Kehidupan sehariannya. Pada usia 17 Tahun Nabi Muhammad SAW sudah di beri mandat penuh oleh pamannya untuk Berdagang dari dagangannya. Hingga usia 20 tahun beliau sudah hampir menguasai Pusat Bisnis Global di Jamannya. Kalo sekarang ( Irak, Yordania, Bahrain, Suriah, dan Yaman).

Mau, tau Rahasia-rahasia Bisnis Nabi Muhammad SAW yang Hebat Itu. Hingga sekarang Masih di Gunakan dengan Prinsip-prinsip Bisnis Modern di Dunia saat ini. Dan juga mengajarkan kita sebagai Umat Muslim untuk menjadi seorang Enterprenur Sejati dan Berakhlak Sebagai Makhluk Allah SWT. Dan menjauhkan Bisnis Kita hanya dari Keuntungan Semata (KAPITALISME).…

Ini Adalah Rahasia-rahasia berbisnis Ala Nabi Muhammad SAW :

Cara Berpikir dan BerEtika di dalam Bisnisnya

1. Jujur di dalam Bisnisnya, Kejuran adalah syarat fundamental dalam berbisnis yang di lakukkan oleh RasullAllah Muhammad SAW. Beliau pernah melarang para pedagang untuk meletakkan barang Busuk/jelek di dalam dagangannya. dan beliau selalu memberikan barang sesuai dengan seadannya dan terbaik bagi Konsumennya.2. Berprinsip pada nilai Illahi, Bisnis yang di lakukkan tidak terlepas dari pengawasan Tuhan. Dan menyadarkan manusia sebagai makluk Illahiyah (berTuhan).3. Prinsip kebebasan Individu yang bertanggung Jawab, Bukan bisnis hasil dari Paksaan atau Riba. Yang menjerat kebebasan Individu.4. Bertanggung Jawab, Bertanggung Jawab moral kepada Tuhan atas perilaku Bisnisnya maupun Orang

lain/Partner Bisnisnya maupun Konsumennya.5. Keadilan dan Keseimbangan, Keadilan dan keseimbangan sosial, bukan hanya keuntungan semata tetapi Kemitraan/bantu membantu di dalam bisnisnya (Win-Win-Solution)6. Tidak hanya mengejar keuntungan, dan berorientasi untuk menolong orang lain, Atau WIN Win Solution.7. Berniat baik di Bisnisnya, berniat baik adalah Aset Paling berharga oleh pelaku Bisnis selain untuk menjadi terbaik tapi bermanfaat bagi orang lain.8. Berani mewujudkan Mimpi, RasullAllah dari seorang penggembala Kambing, berniat untuk mengubah hidupnya menjadi lebih baik lagi, menjadi pedagang, lalu Manager hingga beliau mewujudkan cita-citanya menjadi Owner (Pemilik perusahaan) dengan menikahi Siti Khadijah. Beliau adalah Enterprenur Cerdas.9. Branding/Menjaga nama baik, RasullAllah selalu menggunakan cara ini sebagai Modal Utama, Track Record sebagai orang Terpercaya (Al Amin), Justru paling di cari dan siapapun ingin bekerja sama dengannya. Sifat inilah yang Sekarang Langka di Jaman ini,Tirulah… :sip:

Cara Merintis Bisnis

1. Fokus dan Konsentrasi, RasulAllah selalu Fokus terhadap bisnis yang beliau tekuni, Tidak mengerjakan bisnis yang satu ke satunya lagi sebelum beliau menyelesaikannya…2. Mempunyai Goal dan rencana yang jelas3. Merintis Bisnis Dari NOL, kesuksesan beliau tidak datang dalam satu malam walaupun seorang RasullAllah, tetapi harus dimulai dari langkah-langkah kecil. Dari seorang Karyawan/Salles hingga jadi Owner. Dan semua tanpa ada praktek KKN.4. Tidak Mudah Putus Asa, beliau Berkata : Janganlah kamu berdua putus asa dari rizky selama kepalamu masih bergerak. Karena manusia dilahirkan ibunya dalam keadaan merahtidak mempunyai baju, Kemudian Allah SWT memberikan rizky kepadanya (HR.Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dalam kitab Shahihnya)5. Berusaha Menjadi Trend Center6. Inovatif, Semua barang yang di Jual Rasul selalu berbeda dari kompetitornya, dengan harga murah tetapi Hight Quality.7. Memahami kondisi dan analisa Pasar8. Kemampuan merespon strategi Pesaingnya9. Belajar menguasai pasar, Dikisahkan Ketika beliau di Mekkah para pedagang dari kaum Quraisy yang ingin menjatuhkan Bisnisnya, dengan menjatuhkan Harga dengan tidak Wajar. Tetapi beliau menerapkan Hukum Suply&Demand, beliau menyiasati dan bersabar. Hingga semua dagangan para Kompetitornya habis semua. Rasul baru Menjual Dagangannya karena Rasul Percaya kalau jumlah Permintaan (Demand) jauh lebih tinggi dari jumlah Penawaran (Supply) di Kota itu. Tak lama kemudian Rakyat Kota tersebut membeli Barang Dagangan Rasul dengan Harga Normal, ketika rombongan Pedagang itu pulang Mekkah gempar. Semua pedagang Rugi akibat banting harga kecuali Nabi Muhammad SAW yang untung besar. Itulah kejelian melihat, menganalisis, dan memahami Pasar. Hingga menguasai Pasar yang ada. :)10. Mampu Memanagement Organisasi secara Efektif11. Bisa menghilangkan Mental Blocking, Atau juga yang di sebut dengan Ketakutan yang Berlebihan dalam menghadapi kegagalan usaha. Rasul selalu bisa mengalahkan diri sendiri dari hal-hal Negatif (mujahadah).12. Mampu menarik dan meyakinkan pemilik Modal untuk ikut serta dalam bisnis yang dilaksanakannya

Cara Menjalankan Bisnisnya

1. Bekerja Sama (bersinergi), Beliau bersabda “Keberkahan sesungguhnya berada dalam Jamaah. Dan, tangan Allah sesungguhnya bersama Jamaah”2. Kerja Pintar, Kreatif dan Visioner3. Menerapkan kesepakatan Win-Win-Solution (Saling menguntungkan, dan tidak ada yang dirugikan)

4. Bekerja dengan Prioritas5. Tidak melakukan Monopoli6. Selalu berusaha dan Tawakal7. Tepat Waktu8. Berani ambil Resiko9. Tidak menimbun barang dagangan (ihtikar), Rasul melarang Keras pelaku Bisnis dan menyimpan barang pada massa tertentu, hanya untuk keuntungan semata. Rasul bersabda bahwa pedagang yang mau menjual barang dagangannya dengan spontan akan di beri kemudahan. Tapi penjual yang sering menimbun dagangannya akan mendapat kesusahan (Dalam HR Ibnu Majah dan Thusiy).10. Profesional di Bisnis yang Di kelolannya11. Selalu Bersyukur di Segala Kondisi12. Berusaha dengan Mandiri, Tekun dan Tawakal13. Menjaga nilai-nilai harga diri, kehormatan, dan kemuliaan dalam proses interaksi bisnis14. Melakukan bisnis berdasarkan Cinta (Passion).15. Tidak MenZhalimi (Merugikan Orang lain)16. Rajin Bersedekah

Cara memasarkan Produk

1. Memasarkan Produk yang Halal dan Suci2. Tidak melakukan Sumpah Palsu,3. Tidak merpura-pura menawar dengan harga tinggi, Agar orang lain tertarik4. Melakukan timbangan dengan benar5. Tidak menjelekkan bisnis Orang lain, Beliau bersabda ” Janganlah seseorang di antara kalian menjual dengan maksud untuk menjelekkan apa yang dijual oleh orang lain” (HR. Muttafaq ‘alaih)6. Pintar beriklan/Promosi, Rasul hafal betul dimana ada Bazaar di suatu tempat tertentu. Sehingga makin banyak orang mengenal beliau dan barang dagangannya.7. Transparansi (keterbukaan), Beliau bersabda “Tidak dibenarkan seorang Muslimin menjual satu-satu jualannya yang mempunyai aib, sebelum dia menjelaskan aibnya” (HR. Al-Quzuwaini)8. Mengutamakan pelanggan (Customer Satisfaction)9. Networking (Jejaring) di wilayah lain10. Cakap dalam berkomunikasi dan bernegosiasi (tabligh)11. Tidak mengambil Untung yang berlebihan12. Mengutamakan penawar pertama13. Menawar dengan harga yang di inginkan14. Melakukan perniagaan sepagi mungkin, RasulAllah mendoakan orang-orang yang pagi-pagi dalam bekerja. “Ya Allah, berkahilah umatku dalam berpagi-paginya mereka” (HR.Shahr Al Ghamidi)15. Menjaga Kepercayaan pelanggan16. Mewujudkan Win-Win Solution17. Barang Niaga harus bermutu, Murah, Bermanfaat, Mutakhir dan Berkualitas18. Kemudahan dalam hal transaksi dan pelayanan19. Menentukan Harga dengan jelas ketika akad (Deal)

Cara berhubungan dengan Karyawan

1. Berbagi perhatian kepada karyawan, Tidak memilih-milih karyawan Istimewa semua sama.2. Bermitra Bisnis, Karyawan dan Majikan seperti hubungan kekeluargan yang kental. Bukan seperti Tuan dan Budak.3. Memberi gaji yang Cukup kepada Karyawannya4. Memberi gaji tepat Waktu kepada Karyawannya, Sebelum keringat karyawan kering5. Tidak membebani Karyawan dengan tugas diluar kemampuannya6. Karyawan di Wajibkan kerja sungguh-sungguh dengan seluruh kekuatannya

7. Sering memberikan Bonus-bonus tambahan di luar gaji pokok

Contoh di Atas adalah sebagian kecil dari sifat-sifat Suri tauladan Rasul Allah Muhammad SAW yang bisa kita Contoh dalam membangun Kerajaan Bisnis Kita, jauh lebih Sukses, berakhlak dan membantu terhadap sesamanya.

Wah Ane dah… capek nih nulisnya… tapi Semangat… Mudah-mudahan bermanfaat.

Diposkan oleh a_sofyan   di 01.24 11 komentar:  

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

RAHASIA BISNIS RASULULLAHRahasia Bisnis Rasulullah merupakan buku karangan Prof. Laode Kamaluddin, Ph.D yang menjelaskan tentang Baginda Rasulullah MUHAMMAD SAW dalam membangun megabisnis yang selalu untung sepanjang sejarah. Prof. Laode melihat "MUHAMMAD" sebagai sosok manusia biasa yang memimpin secara sukses, sangat dihormati, sangat disegani oleh kalangan manapun. Buku ini tidak melihat ke ranah ke-RASUL-annya, tetapi lebih kepada bagaimana Muhammad melakukan bisnis.

Muhammad kecil dan muda telah mendobrak mental block tentang pemikiran banyak orang bahwa kekayaan, kejayaan dan kesuksesan hanyalah milik orang kaya ataupun milik orang terpandang dan dari keluarga raja-raja saja. Dalam ranah ini, Prof. Laode menunjukkan bahwa Muhammad adalah prototype anak muda yang tidak mau terpenjara mentalnya (pandangan umum orang terhadap suatu keadaan) :

* Bahwa orang yang lahir dalam kondisi miskin dan yatim piatu seperti dirinya juga berhak dan bisa sukses-kaya-terpandang;* Bahwa orang yang lahir dengan tidak memiliki modal managerial seperti dirinya juga bisa menjadi orang terkaya asal mau berusaha dengan tekun dan cerdas;* Bahwa ketidakmampuan dalam baca-tulis bukanlah halangan untuk sukses;* Bahwa untuk sukses modalnya cukup satu : kepercayaan (trusty); dan seterusnya.

Muhammad tidaklah kongkouw-kongkouw alias duduk-duduk santai saja dan berpangku tangan. Untuk sukses dan berjaya, Muhammad harus berleleran keringat, airmata dan darah kalau perlu.

Bisnis menggembala kambing adalah hal pertama yang dilakukan. Menggembala kambing bukanlah pekerjaan remeh, tetapi tersirat hal yang sarat dengan masalah kepemimpinan (leadership : jika tidak bisa mengatur kambing yang tidak berakal, bagaimana bisa memimpin manusia yang berakal dan penuh tipu daya) sebagai syarat utama manajemen bisnis modern. Selain itu juga, dalam menggembala kambing terdapat pelajaran etika-moral (agar tidak mengganggu tanaman orang lain), emosional-spiritual, dan ketahanan fisik.

Tahap selanjutnya, Muhammad yang telah berumur 12 tahun ikut berdagang dalam rombongan pamannya Abu Thalib ke negeri Syam yang kemudian berkembang ke Irak, Yordania, Bahrain, Ethiopia, Suriah dan Yaman. Muhammad dalam hal ini telah berubah menjadi eksportir muda dalam usia belasan tahun yang menjual barang keluar negeri/daerah.

Ketika Muhammad meminang konglomerat terkaya saat itu, Khadijah binti Khuwailid, Muhammad mampu membayar mahar (mas kawin) yang sangat besar sekali berupa unta dan lain-lain. Jika dikonversikan dengan nilai sekarang, menurut Prof. Laode setara dengan 6 (enam) miliar rupiah. Fantastis........... Serasa belum ada anak muda jaman sekarang yang bisa membayar mahar sebesar itu atas usaha sendiri.

Dalam istilah modern, Muhammad bisa sukses dalam membangun kerajaan bisnisnya, dimulai dari kegigihannya dalam membangun personal reputation dan personal branding yang sangat terpercaya tanpa cacat sedikit pun sejak kecil, sehingga beliau disebut Al Amin atau Mr. Clean, orang yang sangat bisa dipercayai karena bersih dari segala kejahatan.

Dalam personal reputationnya, menempatkan Muhammad sebagai money maker dan money magnet yang selalu dicari oleh pemodal untuk menitipkan modal ataupun barang dagangannya untuk diperjual-belikan oleh Muhammad dengan sistem profit sharing alias bagi hasil. Bahkan orang Yahudi lebih mempercayai Muhammad untuk berdagang dan bekerjasama dalam berdagang.

Dengan tingkat kepercayaan seperti itu, Muhammad telah menerapkan etika bisnis modern yang biasa disebut societal marketing, good corporate governance, corporate social responsibility, corporate mystic, corporate sufi, dan lain sebagainya. Istilah yang tak pernah terdengar ketika jaman itu.

Etika bisnis yang diterapkan Muhammad secara ketat, menjadikan Muhammad sebagai spiritual marketer yang bukan hanya berdagang barang (tangible assets)tetapi juga berdagang ide (intangible assets). Muhammad juga menerapkan prinsip negosiasi dengan proses dialog yang cerdas sebagaimana tercermin ketika proses negosiasi antara Muhammad dan Khadijah binti Khuwailid tentang fee untuk Muhammad.

Prinsip bisnis modern, seperti tujuan dan kepuasan pelanggan (consumer satisfaction), pelayanan yang unggul (service exellence), kompetensi, efisiensi, transparansi, persaingan yang sehat dan kompetitif, semuanya telah menjadi gambaran pribadi dan etika bisnis Muhammad ketika ia masih muda sampai akhir hayat. Sangatlah tepat dan tidak berlebihan jika Muhammad disebut sebagi peletak dasar atau embrio atas prinsip bisnis modern. Muhammad juga memperkenalkan asas "Facta Sur Servanda" yaitu asas utama dalam hukum perdata dan perjanjian; bahwa di tangan para pihaklah terdapat kekuasaan tertinggi untuk melakukan transaksi yang dibangun atas dasar saling setuju.

do thing rightdo the right thing

12 rahasia besar kepemimpinan Rasulullah dalam membangun megabisnis yang selalu untung sepanjang sejarah :

1. Menjadikan bekerja sebagai ladang menjemput surga2. Dalam dunia bisnis, kejujuran dan kepercayaan tak boleh ditawar sama sekali3. Tak cuma bisa mimpi, tapi harus pandai mewujudkan mimpi itu4. Berpikir visioner, kreatif dan siap menghadapi perubahan5. Rasulullah memiliki planning dan goal setting yang jelas6. Pintar mempromosikan diri7. Menggaji karyawan sebelum kering keringatnya8. Mengetahui rumus "bekerja dengan cerdas"9. Mengutamakan sinergisme10. Berbisnis dengan cinta11. Pandai bersyukur dan berucap "terima kasih"12. Be the best! menjadi manusia paling bermanfaat

Diposkan oleh a_sofyan   di 01.15 Tidak ada komentar:  

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

From zero to heroBeberapa waktu yang lalu saya sempat menyinggung masalah keteladanan Rasulullah yang tidak hanya mencakup aspek spiritual saja, namun juga aspek bisnis juga. Jika belum membacanya silahkan baca “Meneladani Gaya Bisnis Rasulullah Muhammad SAW”.

Kali ini, seperti yang telah dijanjikan dulu, saya akan membagikan kepada Anda 12 Rahasia Bisnis Rasulullah dalam beberapa seri. Sehingga Anda bisa mencoba memahaminya satu persatu dan mempraktekkannya. Percuma kan kalau saya beri rahasianya tapi tidak diteladani dan dipraktekkan, hehehe…

3 rahasia pertama yang akan saya bahas pertama disini diantaranya : 

#1 Menjadikan Pekerjaan Sebagai Ladang Menjemput Surga#2 Kejujuran dan Kepercayaan Yang Tidak Bisa Ditawar#3 Tidak Cuma Bisa Mimpi, Tapi Ahli Mewujudkannya

spaceBEKERJA = IBADAH

Ada satu kesalahan pemahaman yang sering kali dilakukan oleh umat manusia di dunia ini, terkait masalah ibadah. Ketika disinggung soal ibadah, maka yang sering kita pikirkan adalah masalah shalat, puasa, haji, dll (bagi yang muslim), pergi kebaktian ke gereja (bagi yang nasrani), sembahyang ke Pura (bagi yang Hindu), dll.

Padahal makna ibadah bisa lebih luas dari pada itu semua. Ibadah tidak hanya mencakup masalah spiritual saja. Ketika satu perbuatan dilakukan dengan niatan yang baik, dimulai dengan menyebut nama Allah, maka itu sudah masuk dalam ranah ibadah.

Begitu pula dengan bisnis yang kita lakukan. Niatkan saja bisnis Anda sebagai ibadah sejak awal. Maka sepanjang usaha yang Anda lakukan untuk memajukan bisnis Anda akan menjadi suatu ladang amal yang mengalirkan pahala. Pantaslah lahir ungkapan, “hidup kaya raya, mati masuk surga”. Apalagi kalau suksesnya di usia muda.

Dan ketika kita meniatkan setiap pekerjaan kita sebagai satu bentuk ibadah, maka efeknya akan lain sekali dan cenderung positif :

* Anda akan bekerja lebih baik karena ini adalah ibadah. Ngga mungkin kan kita ibadah kepada Sang Khalik serampangan.* Anda lebih ikhlas dalam menjalani prosesnya karena ini bagian dari perjalanan ibadah kita.* Anda akan jujur dan amanah karena ingin mendapatkan balasan yang terbaik dariNya. Dll.

Kalau sudah begini, peluang bisnis kita untuk maju dan berkembang pesat terbuka lebar. Tentunya berujung pada kesuksesan dan peningkatan level spiritual kita yang berjalan beriringan. Bekerja = Ibadah, hidup sukses mati masuk surga.

spaceKEJUJURAN & KEPERCAYAAN

Hal ini rasanya sudah banyak diketahui oleh banyak pebisnis, namun tidak banyak yang benar-benar memegang dan melaksanakannya. Hampir ratusan bahkan ribuan pebisnis lahir setiap harinya, namun tidak banyak yang mampu bertahan dalam jangka waktu yang lama. Mungkin dua hal ini yang tidak

disadari oleh kita kebanyakan.

Ada satu ungkapan menarik yang saya temukan di sebuah buku, “Etika bisnis memegang peranan penting dalam membentuk pola dan sistem transaksi bisnis. Pada akhirnya menentukan warna dan nasib bisnis yang dijalankan seseorang.” Coba direnungi sejenak ungkapan tersebut.

Di tengah ketatnya persaingan bisnis yang saat ini tengah terjadi, tentu sebagai pebisnis yang ikut terjun di dalamnya kita memerlukan beberapa nilai tambah yang menjadikan bisnis kita lebih unggul dibandingkan dengan pebisnis lainnya.

Namun apa yang sering terjadi, alih-alih mencari nilai tambah dan mengembangkan bisnis, kita malah cenderung suka menyikut pesaing bisnis dengan segala macam cara. Melupakan etika yang seharusnya bisa kita jadikan satu pegangan dan menjadi batu pijakan untuk melesatkan bisnis kita ke atas.

Bicara soal nilai tambah ini, KEJUJURAN dan KEPERCAYAAN sudah menjadi nilai tambah yang sangat luar biasa. Kenapa? Sudah bukan rahasia lagi kalau mayoritas customer kita membeli produk ataupun menjalin kerjasama dengan kita karena mereka PERCAYA bahwa kita JUJUR dan bisa DIPERCAYA.

Apalagi saat ini marak dengan penipuan-penipuan ngga jelas. Bahkan metode penipuannya pun sudah semakin profesional. Membutakan mata, mengusik emosi sesaat dan menyebabkan kita kehilangan banyak hal dalam waktu yang singkat.

Jadi coba mulai dari sekarang, kita ubah sikap kita dalam berbisnis. Cobalah untuk jujur dan tidak berbohong, sekecil apapun. Cobalah untuk membangun kepercayaan dengan sikap yang tepat. Bisa juga dengan membangun personal branding agar orang lebih mengenal siapa dan bagaimana kita sebenarnya. Dan ingat, pebisnis yang tidak jujur sudah mendapatkan 1 tiket VIP di neraka, itu ada di Al-Qur’an.

Lihatlah bagaimana Rasullah yang mendapatkan gelar Al-Amin karena kejujurannya sejak awal dia memulai karirnya. Walaupun startnya dari seorang penggembala kambing, namun berkat kejujurannya lah dia mampu menggenjot karirnya hingga berakhir dengan kesuksesannya sebagai seorang pebisnis besar.

spaceNGGA CUMA MIMPI, TAPI ACTION

“Mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia…” (Nidji – Laskar Pelangi). Bait lagu tersebut akan menjadi benar apabila kita ACTION untuk mewujudkan mimpi kita tersebut. Sudah terlalu banyak orang memimpikan untuk memiliki bisnis yang besar dan sukses, namun fakta berbicara bahwa yang sukses dan kaya hanya segelintir saja.

Cobalah Anda sesekali berdiskusi dengan rekan-rekan yang saat ini hidupnya pas-pasan. Anda bisa bertanya kepada mereka apa sih mimpi sukses mereka di dunia ini. Saya yakin disini mereka akan bercerita dengan antusias apa mimpinya. Lalu coba berikan pertanyaan kedua, “Apa yang sudah mereka lakukan untuk sampai pada tujuan tersebut?” (pertanyaan ini juga buat Anda lho).

Kalau pertanyaan pertama sifatnya enteng (cuma mimpi doang), maka pertanyaan kedua bobotnya berat sekali. Karena dalam hal ini menuntut satu hal, yakni TINDAKAN NYATA. Dan saya yakin sejuta alasan akan keluar dari kata-kata mereka, yang intinya tidak pernah punya keberanian untuk mencoba mewujudkan impian mereka alias tidak berani bertindak nyata.

Kita seringkali terlalu takut untuk memulau bertindak karena yang sering dibayangkan adalah

KEGAGALANNYA. Kata gagal merasuk begitu dalam hingga berkuasa dalam pikiran kita mengalahkan arti penting kesuksesan itu sendiri. Padahal kalau kita mau belajar pada mereka yang sukses, justru mereka sukses adalah karena fokus pada keberhasilan yang ada di akhir perjalanan. Gagal di tengah jalan tidak masalah, karena perjalanan belum berakhir dan garis finishnya adalah kesuksesan.

Lihatlah bagaimana Rasulullah yang sejak kecil selalu bermimpi menjadi orang yang sukses. Beliau tidak mempedulikan latar belakangnya yang notabene berasal dari keluarga miskin dan yatim piatu. Dengan berbekal sebuah prinsip, “Hari esok harus lebih baik dari hari ini”, Beliau melangkah dengan pasti.

Beliau juga tidak takut ketika harus bersusah payah merintis bisnisnya dari nol. Masih ingat pendidikan bisnis pertama kali Rasulullah? Ya, saat beliau memulainya dengan menjadi penggembala kambing. Kemudian berlanjut dengan membantu pamannya berdagang. Lanjut lagi dengan menjadi agen bagi para pengusaha dan investor kaya. Yang berujung dengan menjadi saudagar kaya dan sukses.

Rekan-rekan, tiga point di atas sebenarnya bukan hal yang baru lagi dalam dunia keseharian kita. Tapi yaitu, belum banyak yang melaksanakannya. Entah karena ketidaktahuan atau karena memang ketidakberanian untuk bertindak. Saya kira cukup dulu untuk sesi pertama Rahasia Bisnis Rasulullah. Nantikan kelanjutannya. Semoga yang sedikit ini bisa bermanfaat dan memotivasi Anda semua untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Diposkan oleh a_sofyan   di 01.13 Tidak ada komentar:  

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Strategi Bisnis Pada Masa RasulullahKejayaan ekonomi Islam mulai dibangun yaitu pada masa Rasulullah s.a.w, sampai-sampai pada waktu itu dua pertiga dunia selama 800 tahun dikuasai oleh kaum muslimin, sehingga timbul pertanyaan pada diri kita, apa sebenarnya rahasia suksesnya perekonomian pada saat Rasulullah s.a.w.

dan para sahabat? Kalau kita bedah, sebenarnya rahasia suksesnya bisnis Rasulullah s.a.w. paling tidak terdiri dari tiga tahapan :

1. Jujur.

Kalau kita menginginkan sukses dalam berbisnis maka yang pertama yang harus kita miliki adalah kejujuran, karena kalau tidak memiliki kejujuran orang tidak akan mau berbisnis dengan kita.

2. Cerdas.

Jujur dalam berbisnis jika tidak dibarengi dengan kecerdasan maka akan menemukan kerepotan, karena akan mudah ditipu oleh orang lain dan sebaliknya orang yang cerdas tetapi tidak jujur maka orang tidak ada yang mau berbisnis dengannya.

3. Menginfakan sebagian hartanya kepada orang lain.

Inilah tiga rahasia strategi bisnis rasulullah s.a.w. Marilah kita bahas satu persatu dari ketiganya.

1. Jujur.

Jujur dalam konteks Islam memiliki dua makna yaitu jujur kepada Allah yang dalam bahasa sehari-hari disebut ’siddiq’. Siddiq artinya ’sami’na waatha’na’ yaitu ’mendengar dan mentaati’.

Ketika nabi Musa a.s. dikejar-kejar oleh Fir’aun, maka nabi Musa mengajak kepada kaumnya, ”Wahai kaumku, mari kita pergi ke pinggir laut.” Umat nabi Musa bertanya, ”Wahai musa, mengapa kita harus pergi ke pinggir laut, sementara Fir’aun dan pasukan kudanya mengejar kita dari belakang, sedangkan kondisi pinggir laut datar maka akan mudah mengejar kita, kenapa kita tidak pergi ke gunung saja yang jalannya tinggi dan susah bagi Fir’aun dan pasukannya untuk mengejar kita?”, Musa menjawab, Tidak, kita harus pergi ke laut.”

Setibanya ketepi laut merah, lagi-lagi kaumnya nabi Musa bertanya, ”Wahai nabi Musa, apa yang harus kita lakukan, dibelakang kita ada pasukan Fir’aun sementara didepan ada laut?” Musa menjawab, ”Wahai kaumku, aku bukanlah seorang yang ahli strategi perang yang ulung, aku bukanlah seorang jenderal yang ahli strategi perang, yang aku tahu hanya satu, sami’na waatha’na, ketika Tuhanmu menyuruh aku untuk membawa kalian ketepi laut, maka aku akan mendengar dan mentaatinya, sekarang ketika Tuhanku menyuruh aku untuk memukulkan tongkatku ke laut merah, maka akan aku pukulkan.”

Singkat kata, laut merah itu terbelah dan nabiullah Musa beserta kaumnya lewat sementara Fir’aun tergulung oleh laut merah.

Dalam kaitan ekonomi, bagaimana makna sami’na wa’atha’na? Dalam kaitan ekonomi makna ’sami’na waatha’na’ yaitu jika ada larangan haram maka harus sedia untuk meninggalkannya tanpa harus berdalih apapun dan tidak boleh ada alasan apapun, pendek kata kita tidak boleh bermain-main dengan yang haram, dan harus segera meninggalkanya. Dalam kondisi kehidupan sekarang ini, sering ada ungkapan mencari yang haram saja susah, apalagi yang halal. Ungkapan ini harus ditinggalkan jauh-jauh, karena rizki adalah rahasia Allah, jika kita mencarinya dengan cara yang haram maka tidak akan menjadi menambah rizki yang kita miliki.

Dalam kitab ’La Tahzan’ diceritakan, ketika itu Sayyidina Ali menumpangi keledai sampai ke masjid, lalu dia melihat ada seorang pemuda yang sedang duduk-duduk di Masjid. Maka Sayyidina Ali dalam hatinya berkata, jika aku nanti setelah selesai shalat, maka akan aku sedekahkan satu dinar kepada pemuda ini. Lalu Ali turun dari keledainya dan berkata kepada pemuda tersebut , wahai Pulan, tolong jagakan keledaiku, aku mau shalat dulu. Ketika Sayyidina Ali selesai shalatnya dan keluar dari masjid, setibanya diluar ternyata pemuda itu sudah tidak ada sementara keledainya masih ada tapi sudah tidak memakai cangkang keledai. Timbul prasangka Ali jangan-jangan pemuda yang tadi aku titipkan adalah pencuri sehingga mencuri cangkang keledaiku. Maka disuruhlah salah seorang sahabat untuk membawa satu dinar uang kepasar karena dia menduga pemuda tadi yang mencuri cangkang keledainya, kalau benar, maka engkau beli cangkang keledai itu. Setibanya di pasar, benar ada pemuda tadi yang sedang menawar-nawarkan cangkang keledai tersebut dengan harga satu dinar, maka dibelilah cangkang keledai itu dan kembalilah sahabat itu kepada Ali. Sayyidina Ali berkata, Subhanallah, pemuda ini memilih satu dinar yang haram dibandingkan dengan satu dinar yang halal, kalau saja dia sabar sedikit maka dia akan dapat satu dinar juga tetapi mendapatkan yang halal.

Sekali lagi perlu ditekankan bahwa dengan mencari rizki yang haram pada hakikatnya tidak akan menambah rizki yang kita miliki tetapi sebaliknya hanya akan menambah dosa yang kita miliki. Hanya ada dua cara dalam mencari rizki. pertama, banyaklah bersilaturahmi. Rasulullah mengatakan, silaturahim akan memperbanyak saudara dan memperbanyak rizki. Kedua, perbanyaklah sadaqah. Dalam sebuah hadis qudsi Allah mengatakan, dan tidak akan berkurang uang yang disedekahkan dijalan Allah. Jika kita bersedekah dengan ikhlas, maka Allah akan menambahnya dengan tujuh kali lipat dan jika lebih ikhlas lagi maka Allah ganti dengan tujuh ratus kali lipat.

Jadi, jangan pernah punya fikiran terlintas dalam hati ataupun dalam otak kita untuk menambah rizki itu dengan cara yang haram, rizki takarannya sudah ada dari Allah, kalau kita mencari dengan cara yang halal maka akan segitu dapatnya, dan jika mencari dengan cara yang haram maka akan segitu juga dapatnya.

Dalam sebuah kisah diceritakan, dalam antrian panjang ketika akan menghadapi peperangan Badar, orang-orang yang memiliki tombak menyumbangnya dengan tombak, orang-orang yang memiliki pedang menyumbangnya dengan pedang, yang punya panah maka menyumbangnya dengan panah, orang yang punya harta menyumbangnya dengan harta. Dalam antrian panjang itu ada seorang nenek tua yang ikut antri sementara dia sendiri tidak membawa apa-apa sehingga petugas antrian tersebut betanya, “Nek...Apakah nenek tidak salah antri, ini adalah antrian perang badar.” Sang nenek menjawab, “Wahai anak muda, aku memang tidak punya harta benda yang dapat aku berikan untuk persiapan perang badar dan badanku juga sudah tua renta, aku hanya punya seutas tali yang panjangnya kira-kira 40 centimeter, tolong terimalah taliku ini dan bawalah ke medan perang. Dalam peperangan badar tersebut terdiri 300 pasukan muslim dan 1000 pasukan kafir, dalam peperangan tersebut banyak sekali para petinggi quraisy yang terbunuh dan salah satu diantara petinggi tersebut tertawan sementara kaum muslimin tidak menemukan tali untuk mengikat tawanan itu kecuali tali yang dari si nenek tua itu. Dimata manusia pemberian si nenek tua itu tidak ada apa-apanya, tapi karena si nenek tersebut memberikannya dengan ikhlas dan memberikan yang terbaik yang dia miliki maka Allah angkat perbuatan nenek tua itu begitu tingginya sehingga dengan talinya itu dia diberikan kesempatan untuk mengikat tawanan kaum quraisy tersebut yang sampai hari ini kisahnya dapat dibaca pada kitab-kitab sejarah.

Dari kutipan sejarah tersebut diatas, cobalah kita tanya diri kita sendiri sudah berapa banyak yang kita sadaqahkan dari sesuatu yang kita miliki? Kalau kita sudah bersadaqah, sudah ikhlaskah kita ketika memberikannya?

Didalam urusan ekonomi, masuk dalam bab muamalat tentu berbeda fiqih muamalat dengan fiqih ibadah. Dalam fiqih ibadah, rumusnya semua itu tidak boleh kecuali yang ada ketentuannya, maka berlakulah asal hukum fiqih ibadah bahwa dalam ibadah kita tidak dituntut untuk kreatif dan inovatif atau menciptakan sesuatu yang baru, cukup dengan melakukan sesuatu yang telah ada contohnya karena kalau menciptakan sesuatu akan masuk dalam kategori bid’ah sementara bid’ah itu sesat dan masuk dalam neraka. Itulah dalam masalah ibadah. Tapi untuk asal hukum fiqih muamalat semuanya boleh kecuali sesuatu yang dilarang, mau minum apa saja boleh asal jangan yang dilarang, mau makan apa saja boleh kecuali yang dilarang. Oleh karena itu, dalam mempelajari fiqih muamalat yang sebaiknya yang kita pelajari yang haram sehingga kita tidak melakukannya.

Sesuatu yang haram dalam fiqih muamalat terdiri dari dua. Pertama, haram dzatnya (haram fii dzatihi). Dalam al quran haram dzatnya ada empat macam yaitu babi, darah, bangkai, khamer. Jika kita sudah mengetahuinya maka kita harus berusaha untuk meninggalkannya jangan lagi berfikir kenapa babi haram dan sebagainya. Kedua, haram karena bukan dzatnya. Haram bukan karena bukan dzatnya ada tujuh macam, yaitu

1. Tajlis (menipu ). Dalam fiqih, menipu ada empat macam, yaitu menipu dalam hal kuantitas (mengurangi timbangan), menipu dalam kualitas (menyembunyikan cacatnya barang), dalam Islam dibolehkan menjual barang cacat tetapi tidak boleh menyembunyikan cacatnya barang, menipu dalam hal waktu penerimaan barang;

2. Gharar (ada ketidakpastian didalam jual belinya). Gharar ada empat macam. Yaitu, gharar dalam hal kuantitas, gharar dalam kualitas, gharar dalam hal harga, gharar dalam hal waktu.

Pertanyaan-pertanyaan :

1. Bagaimana hukumnya bisnis MLM (multi level marketing) yang dikemas dengan memakai lebel Islam yang tidak melipat gandakan harga barang atau harganya sesuai dengan harga pasar?

Dari : Ahmad Rifa’i.

2. Bagaimana hukumnya memberikan sumbangan melalui bank yang kita tahu bahwa banknya adalah bank konvensional atau bank riba, apakah amalnya diterima sementara kalau sudah terlalu lama di bank akan sulit untuk memilah-milahnya mana yang sudah kena riba dan mana yang belum.

Dari : Iqbal

3. Bagaimana hukumnya kontrak yang sudah ditandatangani kemudian setelah dijalani kontrak ternyata tidak adil

Dari : Ir. Joko Iswadi.

Jawaban-jawaban :

1. Dalam bisnis MLM, apabila keuntungan yang dibagikan dalam jaringan MLM tersebut berasal dari keuntungan penjualan barang-barang atau jasa yang halal maka dia boleh, tetapi keuntungan yang dibagikan dalam jaringan itu berasal dari hasil pendaftarfan down linenya atau hasil penjualan barang dan jasa hasil dengan jalan haram maka menjadi haram dan harus dilihat juga barang yang diperjual belikan apakah halal atau haram.

2. Tidak akan menjadi masalah bagi yang membayar sumbangan tersebut, yang kelirunya adalah orang yang menerima sumbangan. Ada juga sekarang lembaga yang mempunyai rekening di bank konvensional termasuk badan Amil zakat, tetapi rekening mereka di bank konvensional itu hanya rekening numpang lewat saja yang langsung dipindahkan ke bank syariah. Ini berfungsi untuk memudahkan bagi mereka membayar infaq, zakat dan sadakahnya mengingat jaringan di bank-bank syariah belum banyak sehingga petugas bank-bank syariah membuka rekening di bank konvensional tetapi uangnya tidak mereka endapkan di bank tersebut dan begitu masuk langsung ada otomatic transfer pada bank syariah. Yang tidak boleh adalah yang uangnya diendapkan pada bank konvensional sehingga mendapatkan bunga.

3. Rumus dalam kontrak kerja adalah semua akad yang sudah disepakati harus dihormati, sesuatu yang sudah ditandatangani dalam sebuah kontrak itulah yang disepakati. Jika dalam perjalanannya ada satu pihak yang tidak sedap maka ada baiknya ada negosiasi ulang asalkan rasa keadilan tumbuh pada dua belah pihak.

Sebelum menjadi nabi, Muhammad adalah seorang pedagang sukses yangdijuluki Al Amin. Lebih dari 20 tahun beliau berkiprah di bidangperdagangan, sehingga mampu membangun jaringan bisnis hingga keYaman, Syria, Irak, Yordania dan kota-kota lainnya di Jazirah Arab.Karirnya meningkat setelah dipercaya sebagai mudharib (fund manager)seorang saudagar besar bernama Khadijah. Dalam Sirah Halabiyahdijelaskan bahwa Muhammad sempat melakukan empat lawatandagang untuk Khadijah.Selain perjalanan bisnis, dia juga terlibat dalam urusan dagangyang besar, selama musim-musim haji di festival dagang Ukaz danDzul Majaz. Sementara di luar musim haji, Muhammad sibuk mengurusperdagangan grosir pasar-pasar kota Mekkah. Dalam menjalankanbisnisnya, dia menerapkan prinsip-prinsip manajemen yangjitu dan andal sehingga bisnisnya tetap untung dan tidak pernahbuntung.Prinsip-prinsipnya, antara lain jujur, setia dan profesional.

Dengan prinsip-prinsip etika bisnis tersebut, dia berhasil meraihkepercayaan konglomerat-konglomerat Arab. Inilah dasarkepribadian dan etika bisnis yang dipraktekkan Muhammad sehinggabisa menjadi semacam money magnet bagi taipan-taipan Arabkala itu, di samping juga menjadi medan magnet yang mempengaruhiorang-orang yang ada di sekitarnya, dan masyarakat Arab pada umumnya.(hal 31-32)Buku karya La Ode Kamaluddin ini merupakan lanjutan dari buku 14 Langkah Bagaimana Rasulullah SAW Membangun Kerajaan Bisnis.Di dalam buku ini Kaimuddin memaparkan 12 rahasia bisnis Rasullah.Antara lain, menjadikan bekerja sebagai ladang menjemput surga;berpikir visioner, kreatif dan siap menghadapi perubahan; pintarmempromosikan diri; menggaji karyawan sebelum kering keringatnya;mengutamakan sinergisme; berbisnis dengan cinta; serta pandaibersyukur dan berucap terima kasih.Selain memaparkan 12 rahasia bisnis Rasulullah, Kamaluddin jugamemberi penekanan khusus pada pentingnya menjaga amanah. Sebabkesuksesan Rasulullah tak bisa lepas dari keberhasilannya menjagakepercayaan (amanah). Itulah modal terbesar yang tak bisaditawar-tawar jika kita ingin sukses dalam berbisnis sepertiRasulullah.Dari berbagai hadis dan sejarah hidup rasulullah (sirah nabawiyah),Kamaluddin menemukan beberapa inspirasi yang dapat menjadi teladanbagi para pebisnis. Pertama, penjual tidak boleh mempraktekkankebohongan dan penipuan menyangkut barang yang dijual kepadapembeli.Kedua, penjual harus menjauhkan sumpah yang berlebihan dalammenjual suatu barang. Dalam mengiklankan produk atau jasa, tidakdibenarkan melakukan pembodohan dengan cara berdusta.Ketiga, hanya dengan sebuah kesepakatan bersama, atau dengansuatu usulan dan penerimaan, suatu penjualan akan sempurna.Keempat, Rasulullah melarang dengan tegas adanya monopoli dagang.Mengutip ceramah seorang dai kondang yang juga pebisnis sukses,

Diposkan oleh a_sofyan   di 01.08 Tidak ada komentar:  

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Kamis, 29 Juli 2010

Rahasia Sukses Bisnis RasulullahSaya mengawali pertemuan kali ini dengan sebua cerita

Sebuah mobil mewah, New BMW 318i terbaru, baru saja parkir di halaman rumah yang cukup besar. Tak lama kemudian muncullah sosok orang yang gemuk perawakannya. Dengan kulit yang terlihat agak legam terbakar matahari, beliau tetap saja terlihat elegan dan tidak segan-segan melemparkan senyum hangatnya. Dialah H. Rohman, seorang tukang cendol yang kini sukses menggawangi Es Cendol Elizabeth di Jawa Barat.

Saya kagum dengan beliau. Betapa tidak semangat dan kerja kerasnya mampu membuahkan hasil. Kini Es Cendol Elizabeth cukup populer brand merknya. Tak ayal tukang es cendol lainnya turut mendompleng dengan menuliskan embel-embel “Elizabeth” di gerobak dagangannya. Ya resiko orang sukses, brand merk biasanya ikut-ikutan atau sedikit diplesetkan oleh para pesaing biar ikut ketiban

rejekinya.

Pak Haji Rohman mengawali kariernya dengan menjadi tukang es cendol di depan Toko Tas Elizabeth. Itulah salah satu alasan mengapa es cendolnya dilaberi merk “Es Cendol Elizabeth”. Ya simpel dan ngga neko-neko alasannya, hehehe…

Pelan tapi pasti orang-orang yang pergi ke toko tas Elizabeth pun mulai mencoba Es Cendol Bang Rohman ini. Ternyata meskipun harganya murah, beliau tidak mengurangi kualitas rasa es cendolnya. Dengan kata lain, high quality low price. Prinsipnya, untung sedikit namun volume penjualan yang banyak. Keramahan beliau dalam menyapa pembeli setianya pun luar biasa.

Sebagaimana kita tahu, marketing strategy terbaik adalah “rekomendasi teman / tetangga / keluarga, dll“. Dengan kata lain mouth to mouth alias getok tular. Seperti itulah kemudian bisnis cendol Pak Rohman berkembang. Kian hari makin laris saja dagangan beliau. Dan akhirnya beliau pun memutuskan untuk menambah satu gerobak lagi, Es Cendol Elizabeth.

Pasang dua gerobak di tempat yang sama (depan toko Elizabeth)? Tentu tidak, melainkan di letakkan di lokasi lain. Kan tinggal beritahu pelanggan bahwa es cendolnya juga buka cabang di lokasi lain. Pelan tapi pasti dengan prinsip hight quality, low price, high sale volume, Bang Rohman pun mulai menambah gerobag berikutnya.

Ketika sudah ada beberapa cabang yang eksis, Bang Rohman kemudian berhenti menjajakan sendiri Es Cendolnya. Dia pun mendelegasikannya kepada orang lain, sehingga bisa lebih fokus dalam mengembangkan bisnis es cendolnya. Dan sudah bisa dipastikan, beliau sekarang passive income.

Dari kisah nyata singkat di atas mari kita coba tarik pelajaran hidup yang ada di dalamnya :

1. Tidak Peduli Apa Latar Belakang Anda, Semua Orang Bisa Sukses

Anda lihat, Pak Rohman mengawali karirnya sebagai tukang cendol. Bisa dibilang latar belakangnya mungkin tidak sebagus Anda semua yang saat ini hadir. Namun, bukankah Allah Maha Adil. Siapapun yang ingin sukses PASTI BISA SUKSES asalkan dia mau berusaha dan berjuang dengan cara yang benar.

2. Sukses Memerlukan Waktu dan Proses

Kehidupan Pak Rohman dan keluarganya saat ini memang enak. Tapi tahukah Anda, berapa lama dia berjuang hingga akhirnya bisa suksess seperti sekarang? Belasan tahun. Pertanyaannya, apakah Anda siap bila harus menghabiskan belasan tahun berusaha seperti Bang Rohman, tentu dengan kesuksesan di ujung perjalanan? Karena sukses adalah sebuah perjalanan dan proses panjang. Kabar baiknya, Anda bisa sedikit mempercepat proses tersebut dengan belajar dari orang sukses kemudian kita mempraktekannya.

3. Jujur, Kunci Membangun Kredibilitas

Bang Rohman dikenal jujur dan ramah oleh semua pelanggannya. Sehingga mereka merasa nyaman manakala membeli darinya. Bang Rohman juga jujur dalam menjajakan dagangannya. Dia tidak pernah menipu orang dan senantiasa berusaha membangun kredibilitasnya. Biar tukang es cendol yang hanya berpenghasilan pas-pasan, tentu jauh lebih baik dari koruptor yang memakan uang negara milyaran dan kaya darinya.

4. Tingkatkan Kualitas Produk Dan Layanan

Salah satu hal yang menjadi alasan es cendol elizabeth laku keras adalah rasanya yang enak dan unik dibandingkan dengn es cendol lainnya. Dengan kata lain dalam hal ini, Bang Rohman menjaga kualitas produk yang dijualnya. Tidak akan pernah terbentuk satu kredibilitas yang baik manakala produk yang kita jual tidak berkualitas.

5. Jangan Lupakan Faktor “X”, Kekuatan Sang Khalik, Alloh Swt.

Banyak orang yang berjuang seperti Bang Rohman. Namun demikian mereka tidak sesukses Bang Rohman. Bahkan kawan-kawannya, yang sudah mencoba strategi Bang Rohman tetap saja tidak mengalami perubahan ke arah yang lebih baik dalam bisnisnya. Ternyata setelah diusut, mereka kerapkali melupakan faktor “X” yakni kekuatan pendukung dari Sang Khalik. Ingat, siapa coba yang menggerakkan hati manusia untuk membeli es cendol di Pak Rohman. Siapa pula yang mengatur rezeki tiap anak manusia di dunia ini, untuk mengerti jawannya, kita sebagai seorang muslim sangatlah mudah yakni dengan mentauladani utusan Alloh Swt, yakni dengan mengupas RAHASIA SUKSES BISNIS RASULULLAH MUHAMMAD Saw. dan inilah yang akan menjadi bahasan kita pada pertemuan kita kali ini

Sesungguhnya telah ada pada diri Rosulullah suri teladan yang baik.

Siapa yang tak kenal sosok Baginda Rasulullah, Muhammad SAW. Sosok yang dikenal sebagai seorang manusia yang patut dijadikan suri tauladan umat sedunia. Sosok yang hingga saat ini masih menempati posisi 1, manusia paling berpengaruh sedunia. Nah, jika biasanya orang banyak melihat sosok Rasulullah dari sisi kenabian / kerasulan, maka kali ini saya ingin mengangkat sosok beliau dari segi bisnisnya, yang bersumber dari buku “RAHASIA BISNIS RASULULLAH” karangan Prof. Laode Kamluddin, Ph.D.

Sosok Rasulullah memang banyak dikenal dan diperhatikan pasca diangkatnya beliau oleh Allah menjadi rasul yang terakhir di muka bumi ini. Orang meneladani semua aspek dalam dirinya, mulai dari sikap, pola pikir, keimanan, dll. Sedangkan yang tidak banyak diketahui oleh orang-orang adalah bahwa Rasulullah adalah sosok pebisnis luar biasa, yang hampir sepanjang hidupnya tidak pernah mengalami kerugian. Kok bisa? Itulah yang akan kita bahas!

Muhammad SAW, semenjak kecil telah didik dan dikader dengan baik untuk menjadi seorang pebisnis handal. Dalam sejarah diceritakan bahwa sejak kecil beliau mengembalakan ternak para peternak kambing. Jumlah ternaknya pun terbilang tidak sedikit, ratusan. Digembalakan di padang yang luas dengan ancaman binatang buas yang senantiasa mengancam. Namun, beliau selalu mampu membawa ternak tersebut pulang dengan selamat, utuh jumlahnya dan dalam keadaan kenyang.

Pendidikan level pertama ini secara tidak langsung menjadi media pembelajaran pendidikan bisnis pertama beliau, yaitu bagaimana mengorganisasi, memanage, dan mengelola segala sesuatu yang dipercayakan kepadanya.

Sehingga beliau tumbuh menjadi pribadi yang kredibel, bertanggung jawab, teliti, empati, terbuka, mandiri, berani, mudah beradaptasi, sabar, lugas, visioner, dll dalam usia yang masih sangat muda. Beliau sekolah di sekolah alam atau universitas besar kehidupan.

Pendidikan level kedua dimulai ketika beliau berusia 12 tahun dan diajak oleh pamannya, Abu Thalib, untuk ikut dalam rombongan ekspedisi dagang (eksportir) ke negeri Syam. Selain itu beliau juga kerap ikut dalam lawatan-lawtan bisnis ke negara-negara tetangga yang sekarang dikenal dengan nama, Irak, Yordania, Bahrain, Suriah, dan Yaman. Saat itulah Muhammad muda telah belajar bagaimana menjadi seorang eksportir handal sekaligus menyandang posisi sebagai eksekutif muda di masa itu.

Beranjak dewasa, Muhammad SAW kian mantap memilih karirnya sebagai pebisnis. Apalagi ia sudah mengantongin bekal kepercayaan dan kredibilitas yang dibangunnya sejak kecil. Ini tentu menjadi satu modal yang sangat mahal di dunia bisnis. Karena adanya kepercayaan, kredibilitas dan profesionalitas inilah hingga akhirnya Muhammad bisa memulai bisnisnya sekalipun tanpa modal. Dia memulainya dengan menjadi seorang manajer perdagangan yang mengolah modal investor dengan sistem bagi hasil. Dan memang, berkat kepiawaian dan didikan bisnis semenjak kecil, para investor selalu merasa puas akan hasil yang dicapai oleh Muhammad SAW.

Hal ini menarik perhatian seorang investor besar di kota Mekah, Siti Khadijah (yang nantinya kelak akan menjadi istri Baginda Rasul). Khadijah pun mempercayakan Muhammad SAW untuk memimpin ekspedisi perdagangan ke Syiria, Jorash, dan Bahrain.

Kesuksesannya ini semakin nyata terlihat manakala beliau melamar Siti Khadijah dengan mahar 20 unta terbaik di masa itu. Coba kita analogikan sedikit. Di masa itu unta adalah kendaraan terbaik dan termewah yang pernah ada. Apalagi bila jenisnya adalah unta terbaik. Nah kalau ditarik ke masa sekarang kira-kira kendaraan terbaik dan mewah? Mercedez Benz. Katakanlah saya ambil C-Class yang sekitar 300 jutaan. Maka 20 x 300 juta = 6 Milyar. Jadi mahar beliau untuk melamar Siti Khadijah sekitar 6 M (penuturan Prof. Laode Kamaluddin, Ph.D)

Untuk mencapai kesuksesan seperti itu tentunya beliau menerapkan satu prinsip dan strategi manajemen bisnis yang sangat handal. Prinsip-prinsipnya antara lain : jujur, setia, dan profesional. Dan ini seketika menjadi satu teladan etika bisnis yang ditiru oleh segenap bangsa Arab. Kita tahu sendiri kondisi bangsa Arab saat itu seperti apa. Apalagi, kala itu Muhammad masih belum diangkat menjadi Rasul. Beliau juga mengutamakan customer satisfaction, excellence service, kompetensi, efisiensi, tranparansi serta persaingan yang sehat dan kompetitif.

Jadi itulah masa-masa dimana Muhammad SAW meletakkan satu fondasi etika bisnis dan gaya manajemen yang luar biasa kepada bangsa Arab. Hingga akhirnya pada usia 40 tahun (tahun dimana beliau diangkat menjadi Rasul), sistem bisnis yang dibangunnya sudah tertata sedemikian rupa, hingga tanpa kehadiran dirinya pun bisnis tetap berjalan baik. Kalau bahasa sekarang mungkin bisa diistilahkan dengan passive income.

Meski sukses, pribadi Muhammad tidak pernah sekalipun menyiratkan kesombongan. Dia senantiasa berbagi dan tidak malu bila harus bergaul dan bercengkrama dengan masyarakat miskin yang ada di sekitarnya. Tidak memandang perbedaan status sosial. Sehingga seluruh elemen lapisan masyarakat mulai dari level bawah, menengah dan atas menghormati dan mengagumi beliau.

Itulah mengapa ketika kita memfokuskan pada kehidupan Rasulullah SAW pasca pengangkatan kerasulan, kehidupan bisnisnya tak banyak terlihat. Yang menonjol justru sisi spiritual dan kemapanan dalam memimpin suatu negara dikala itu.

Tren spiritual pasca sukses ini pun juga kerap kita jumpai di masa sekarang. Coba anda cek, berapa banyak para CEO sukses yang akhirnya terjun menjadi spiritual consulting + motivator. Mereka sudah tidak lagi mengurusi bisnis secara langsung, karena sistemnya sudah tertata rapi dan berjalan sedemikian rupa.

Apa Rahasia Bisnis Rasulullah ?

Pada Pertemuan Kali ini, saya akan membagikan kepada Anda Rahasia Bisnis Rasulullah, Sehingga Anda bisa mencoba memahaminya satu persatu dan mempraktekkannya. Percuma kan kalau saya beri rahasianya tapi tidak diteladani dan dipraktekkan, hehehe…

1. Menjadikan Pekerjaan Sebagai Ladang Menjemput Surga

2. Kejujuran dan Kepercayaan Yang Tidak Bisa Ditawar

3. Tidak Cuma Bisa Mimpi, Tapi Ahli Mewujudkannya

1.

Berpikir Visioner, Kreatif, dan Siap Menghadapi Perubahan

2.

Planning dan Goal Setting yang Jelas

3.

Pintar mempromosikan diri

7. Menggaji Karyawan Sebelum Kering Keringatnya

8. Mengetahui Rumus Bekerja Dengan Cerdas.

1.

Mengutamakan Sinergisme

2.

Berbisnis Dengan Cinta

3.

Pandai Bersyukur dan Berucap Terima Kasih

1. BEKERJA = IBADAH

Ada satu kesalahan pemahaman yang sering kali dilakukan oleh umat manusia di dunia ini, terkait masalah ibadah. Ketika disinggung soal ibadah, maka yang sering kita pikirkan adalah masalah shalat, puasa, haji, dll (bagi yang muslim), pergi kebaktian ke gereja (bagi yang nasrani), sembahyang ke Pura (bagi yang Hindu), dll.

Padahal makna ibadah bisa lebih luas dari pada itu semua. Ibadah tidak hanya mencakup masalah spiritual saja. Ketika satu perbuatan dilakukan dengan niatan yang baik, dimulai dengan menyebut nama Allah, maka itu sudah masuk dalam ranah ibadah.

Begitu pula dengan bisnis yang kita lakukan. Niatkan saja bisnis Anda sebagai ibadah sejak awal. Maka sepanjang usaha yang Anda lakukan untuk memajukan bisnis Anda akan menjadi suatu ladang amal yang mengalirkan pahala. Pantaslah lahir ungkapan, “hidup kaya raya, mati masuk surga”. Apalagi kalau suksesnya di usia muda.

Dan ketika kita meniatkan setiap pekerjaan kita sebagai satu bentuk ibadah, maka efeknya akan lain sekali dan cenderung positif :

*

Anda akan bekerja lebih baik karena ini adalah ibadah. Ngga mungkin kan kita ibadah kepada Sang Khalik serampangan.

*

Anda lebih ikhlas dalam menjalani prosesnya karena ini bagian dari perjalanan ibadah kita.

*

Anda akan jujur dan amanah karena ingin mendapatkan balasan yang terbaik dariNya. Dll.

Kalau sudah begini, peluang bisnis kita untuk maju dan berkembang pesat terbuka lebar. Tentunya berujung pada kesuksesan dan peningkatan level spiritual kita yang berjalan beriringan. Bekerja = Ibadah, hidup sukses mati masuk surga.

2. KEJUJURAN & KEPERCAYAAN

Hal ini rasanya sudah banyak diketahui oleh banyak pebisnis, namun tidak banyak yang benar-benar memegang dan melaksanakannya. Hampir ratusan bahkan ribuan pebisnis lahir setiap harinya, namun tidak banyak yang mampu bertahan dalam jangka waktu yang lama. Mungkin dua hal ini yang tidak disadari oleh kita kebanyakan.

Ada satu ungkapan menarik yang saya temukan di sebuah buku, “Etika bisnis memegang peranan penting dalam membentuk pola dan sistem transaksi bisnis. Pada akhirnya menentukan warna dan nasib bisnis yang dijalankan seseorang.” Coba direnungi sejenak ungkapan tersebut.

Di tengah ketatnya persaingan bisnis yang saat ini tengah terjadi, tentu sebagai pebisnis yang ikut terjun di dalamnya kita memerlukan beberapa nilai tambah yang menjadikan bisnis kita lebih unggul dibandingkan dengan pebisnis lainnya.

Namun apa yang sering terjadi, alih-alih mencari nilai tambah dan mengembangkan bisnis, kita malah cenderung suka menyikut pesaing bisnis dengan segala macam cara. Melupakan etika yang seharusnya bisa kita jadikan satu pegangan dan menjadi batu pijakan untuk melesatkan bisnis kita ke atas.

Bicara soal nilai tambah ini, KEJUJURAN dan KEPERCAYAAN sudah menjadi nilai tambah yang sangat luar biasa. Kenapa? Sudah bukan rahasia lagi kalau mayoritas customer kita membeli produk ataupun menjalin kerjasama dengan kita karena mereka PERCAYA bahwa kita JUJUR dan bisa DIPERCAYA.

Apalagi saat ini marak dengan penipuan-penipuan ngga jelas. Bahkan metode penipuannya pun sudah semakin profesional. Membutakan mata, mengusik emosi sesaat dan menyebabkan kita kehilangan banyak hal dalam waktu yang singkat.

Jadi coba mulai dari sekarang, kita ubah sikap kita dalam berbisnis. Cobalah untuk jujur dan tidak berbohong, sekecil apapun. Cobalah untuk membangun kepercayaan dengan sikap yang tepat. Bisa juga dengan membangun personal branding agar orang lebih mengenal siapa dan bagaimana kita sebenarnya. Dan ingat, pebisnis yang tidak jujur sudah mendapatkan 1 tiket VIP di neraka, itu ada di Al-Qur’an.

Lihatlah bagaimana Rasullah yang mendapatkan gelar Al-Amin karena kejujurannya sejak awal dia

memulai karirnya. Walaupun startnya dari seorang penggembala kambing, namun berkat kejujurannya lah dia mampu menggenjot karirnya hingga berakhir dengan kesuksesannya sebagai seorang pebisnis besar.

3. NGGA CUMA MIMPI, TAPI ACTION

“Mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia…” (Nidji - Laskar Pelangi). Bait lagu tersebut akan menjadi benar apabila kita ACTION untuk mewujudkan mimpi kita tersebut. Sudah terlalu banyak orang memimpikan untuk memiliki bisnis yang besar dan sukses, namun fakta berbicara bahwa yang sukses dan kaya hanya segelintir saja.

Cobalah Anda sesekali berdiskusi dengan rekan-rekan yang saat ini hidupnya pas-pasan. Anda bisa bertanya kepada mereka apa sih mimpi sukses mereka di dunia ini. Saya yakin disini mereka akan bercerita dengan antusias apa mimpinya. Lalu coba berikan pertanyaan kedua, “Apa yang sudah mereka lakukan untuk sampai pada tujuan tersebut?” (pertanyaan ini juga buat Anda lho).

Kalau pertanyaan pertama sifatnya enteng (cuma mimpi doang), maka pertanyaan kedua bobotnya berat sekali. Karena dalam hal ini menuntut satu hal, yakni TINDAKAN NYATA. Dan saya yakin sejuta alasan akan keluar dari kata-kata mereka, yang intinya tidak pernah punya keberanian untuk mencoba mewujudkan impian mereka alias tidak berani bertindak nyata.

Kita seringkali terlalu takut untuk memulau bertindak karena yang sering dibayangkan adalah KEGAGALANNYA. Kata gagal merasuk begitu dalam hingga berkuasa dalam pikiran kita mengalahkan arti penting kesuksesan itu sendiri. Padahal kalau kita mau belajar pada mereka yang sukses, justru mereka sukses adalah karena fokus pada keberhasilan yang ada di akhir perjalanan. Gagal di tengah jalan tidak masalah, karena perjalanan belum berakhir dan garis finishnya adalah kesuksesan.

Lihatlah bagaimana Rasulullah yang sejak kecil selalu bermimpi menjadi orang yang sukses. Beliau tidak mempedulikan latar belakangnya yang notabene berasal dari keluarga miskin dan yatim piatu. Dengan berbekal sebuah prinsip, “Hari esok harus lebih baik dari hari ini”, Beliau melangkah dengan pasti.

Beliau juga tidak takut ketika harus bersusah payah merintis bisnisnya dari nol. Masih ingat pendidikan bisnis pertama kali Rasulullah? Ya, saat beliau memulainya dengan menjadi penggembala kambing. Kemudian berlanjut dengan membantu pamannya berdagang. Lanjut lagi dengan menjadi agen bagi para pengusaha dan investor kaya. Yang berujung dengan menjadi saudagar kaya dan sukses.

Rekan-rekan, tiga point di atas sebenarnya bukan hal yang baru lagi dalam dunia keseharian kita. Tapi yaitu, belum banyak yang melaksanakannya. Entah karena ketidaktahuan atau karena memang ketidakberanian untuk bertindak.

4. BERPIKIR VISIONER, KREATIF DAN SIAP UNTUK PERUBAHAN

Mungkin sudah bukan hal yang baru lagi bila Anda mendengar bahwa seorang pebisnis yang sukses adalah mereka yang memiliki visi yang jelas kedepan. Mustahil ada orang sukses tanpa visi. Kenapa? Karena visi adalah cetak biru / blue print masa depan sukses kita.

Bayangkan Anda akan membangun sebuah bangunan megah, semacam tower pencakar langit yang indah, dan mungkin berharga sangat mahal bila disewakan sebagai properti hunian maupun kantoran. Ketika proses pembangunan akan dimulai, coba pikirkan apa yang paling dibutuhkan oleh para developer? GAMBAR. Ya, gambar bangunan yang akan dibangun. Makin jelas gambarnya makin mudah bagi pekerja di lapangan untuk mengerjakannya.

Begitu pula dengan kita. Makin jelas visi yang kita miliki, maka kita bisa menyusun langkah-langkah yang harus dilakukan dengan lebih mudah dan jelas juga tentunya. Untuk membantu Anda belajar dan berani membangun visi yang besar, saya merekomendasikan sebuah buku karangan David J.S, “Berpikir dan Berjiwa Besar“.

Sama pentingnya dengan visi, tanpa kreatifitas seorang pebisnis akan mati kutu. Anda bisa lihat, hampir setiap hari lahir pebisnis-pebisnis baru di dunia ini. Satu sama lain saling melahirkan inovasi baru yang lebih canggih dari para kompetitornya. Kualitas ditingkatkan dan inovasi terus dilahirkan, diferensiasi pun dilakukan juga sebagai bagian dari inovasi. Dan yang pasti semua itu butuh kreativitas.

Lantas bagaimana meningkatkan kreativitas tidak akan saya bahas panjang lebar kali ini. Namun Anda bisa membaca buku, “Marketing Is Bullshit” karangan Ippho Santosa. Disana beliau membeberkan mitos dunia marketing beserta solusinya, termasuk bagaimana sebenarnya untuk menumbuhkan kreativitas itu simpel. Kuatkan saja sisi kanan otak Anda (EQ > IQ). Percayalah, karena saya sudah membacanya.

Persiapkan juga diri Anda untuk menghadapi perubahan, karena tidak ada yang abadi di dunia ini melainkan perubahan itu sendiri. Lihatlah di sekeliling kita, banyak hal berubah dengan cepat. Apalagi ketika teknologi informasi berkembang dengan pesat, dan arus informasi sudah tak terbendung lagi. Hingga muncullah slogan, “Siapa yang menguasai informasi, dialah yang akan memenangkan pertempuran.” Nah, salah satu peristiwa yang sangat menggambarkan jelas betapa visioner dan kreatifnya Rasulullah adalah pada saat peristiwa Kota Madinah diblokade dan diembargo oleh suku Quraisy dan suku-suku Arab lainnya. Sehingga pada walaupun Madinah berada di jalur perdagangan penting, namun tidak ada aktivitas ekonomi sama sekali disana karena semua pedagang dari luar Kota Madinah dilarang menggelar dagangan disana.

Kondisi ini tentu menyusahkan Rasulullah dan para sahabatnya. Krisis ekonomi terjadi di tengah Kota Madinah. Lantas bagaimana Rasulullah menyikapi perubahan ekonomi yang sangat mendadak dan diluar perkiraan ini? Beliau tidak berdiam diri. Visi besarnya untuk menyelamatkan Kota Madinah sekaligus menjadikannya sebagai Kota kota yang ideal dalam berbagai aspek kehidupan, menuntun pemikiran kreatifnya untuk kemudian menyusun strategi yang luar biasa.

Beliau pun mengajak para pengusaha kecil setempat untuk membangun pasar alternatif sebagai pengganti pasar lama yang telah mati akibat ketergantungan pada perdagangan antar kota dan wilayah. Dengan pasar alternatif ini perlahan beliau menghidupkan urat nadi perekonomian umat Islam. Langkah berikutnya beliau juga menginvestasikan hartanya untuk membeli berbagai sarana publik yang selama ini dikuasai oleh orang Yahudi yakni sebuah sumur air yang jernih dan bagus, walau harus menebusnya dengan harga yang sangat mahal. Sehingga kota Madinah memiliki pasar dan sarana air bersih sendiri.

Agar pasar alternatif ini ramai dengan transaksi perdagangan, beliau pun memotivasi para pedagang lokal, petanim dan pengusaha (pengrajin) untuk produktif dan membuat produk-produk yang menjadi kebutuhan. Lambat tapi pasti pasar tersebut akhirnya mulai ramai dan bisa menghidupi perekonomian Kota Madinah tanpa bantuan perdagangan dari luar. Suku-suku pemboikot pun takjub. Bagaimana bisa hal tersebut terjadi.

Kemudian beliau pun mengubah sistem perekonomian berbasis syariah, dengan pilar perdagangan berupa sistem bagi hasil saling menguntungkan semua pihak (termasuk pihak Yahudi yang sebelumnya ikut memboikot dari dalam kota). Beliau juga mendidik para pelaku bisnis untuk membentuk satu sistem peradilan yang beretika. Dan beliau sendiri pun terjun di dalamnya, memberikan contoh teladan yang menonjolkan sisi komitmen dan profesionalisme.

Dan kisah nyata ini ditutup dengan sangat manis, yakni perubahan 180 derajat pada Kota Madinah. Jika sebelumnya kota ini berada di ambang kehancuran sebagai akibat embargo dari suku-suku di luar kota,

maka kini kota ini bisa bernafas kembali dan terus survive hingga akhirnya Suku Quraisy menghentikan embargo kesana dan membuka kembali jalur perdagangan di Kota Madinah.

5. PLANNING DAN GOAL SETTING YANG JELAS

Tidak merencanakan sama artinya dengan merencanakan gagal. Itulah mengapa setiap bisnis yang akan dibangun memerlukan sebuah pererencanaan yang matang. Mulai dari persiapan hingga pada akhirnya launching produk di pasar yang tepat. Tidak hanya itu, untuk mempertahankan kelangsungan bisnis pun perlu perencanaan dan strategi yang tepat. Maka sangat diperlukan kemampuan untuk mengenali keinginan pasar, siapa pesaing kita, dan juga studi kelayakan bisnis yang kita lakukan.

Disamping itu perencanaan tersebut harus juga didasarkan pada goal yang sudah kita buat. Sehingga ada sebuah tolok ukur sejauh mana pencapaian yang sudah kita dapat. Apakah pergerakan bisnis kita sedang naik, ataukah jangan-jangan sedang turun menuju gerbang kehancuran. Entah karena “samudera mulai memerah” karena muncul pesaing sejenis, ataukah kita tidak siap dengan perubahan kebutuhan pasar sebagai akibat munculnya “samudera-samudera biru” sebagai buah dari kreativitas para kompetitor kita.

Goal sifatnya lebih spesifik dan jangkauannya lebih pendek daripada visi. Sehingga terlihat lebih masuk akal untuk dicapai. Dan ini menjadi suatu hal yang penting dikarenakan manusia cenderung menyerah di tengah jalan manakala target yang ingin dicapai terasa sangat jauh dan imposible. Namun, bila terlihat real dan memungkinkan untuk dicapai maka ada satu spirits baru untuk menyelesaikan perjalanan panjang menuju sukses yang telah kita mulai.

Agar mudah membedakan antara visi dan goal, kita kembali pada contoh proses membangun gedung mewah yang sudah saya berikan di awal. Visi adalah blue print hasil akhir bagaimana gedung tersebut nantinya. Nah, goal dalam hal ini adalah berupa gambar rencana kerja yang sifatnya lebih detail lagi. Jika visi menyeluruh dan bersifat global, maka goal adalah penjabaran-penjabarannya. Dan boleh juga dikatakan bahwa goal adalah breakdown dari visi yang telah kita buat.

Prinsip ini sendiri diterapkan Rasulullah pada saat beliau menjalankan bisnisnya. Ketika pada saat beliau merintis karir dengan menjadi penggembala, beliau tidak terus menerus stagnan dijalur tersebut. Beliau melakukan survey kecil-kecilan untuk merencanakan pengembangan potensi bisnisnya. Beliau melihat bahwa bisnis perdagangan tentu jauh lebih menguntungkan daripada hanya sekedar menjadi seorang penggembala yang notabene kerja ikut orang. Apalagi saat itu Kota Mekah menjadi salah satu pusara perdagangan Bangsa Arab.

Meski yakin akan potensinya, beliau tidak gegabah sebelum berpindah profesi menjadi pebisnis. Beliau berusaha mengenali lebih dalam dunia seperti apa yang akan diterjuni berikutnya. Itulah yang membuat dirinya ngotot untuk ikut pamannya berdagang ke luar negeri (Syam) walau usianya masih muda belia. Tujuannya cuma satu, mencari pengetahuan yang mendalam tentang dunia perdagangan, juga daerah-daerah yang strategis. Sejarah mencatat bahwa Rasulullah telah banyak mengunjungi daerah-daerah bisnis seperti Syiria dan Yaman.

Perencanaan matang dan goal setting sudah dibuat dengan visi sukses yang jelas. Beliau pun kemudian action dengan menawarkan diri menjadi manager perdagangan para investor. Beliau memaparkan rencana bisnis (bisnis plan) dengan sangat real dan diyakini mampu membawa keuntungan besar. Inilah yang pada akhirnya membuat investor siap menggelontorkan dana dalam jumlah yang cukup besar. Apalagi Rasulullah juga telah mengantongi satu kredibilitas lewat gelar Al-Amin karena kejujuran beliau.

Dengan berbekal dana dari investor, Rasulullah mengembangkan bisnisnya hingga mendatangkan keuntungan bagi mereka. Disanalah hingga akhirnya beliau bertemu dengan seorang investor besar, Siti

Khadijah, yang kemudian mempercayakan bisnisnya di Yaman kepada Rasulullah. Beliau juga mempimpin sendiri ekspedisi perdagangan dalam rangka mengembangkan sayap ke Syiria, Jorash, dan Bahrain di timur Semenanjung Arab.

Wow, tidak terasa sudah cukup banyak ulasan Rahasia Bisnis Rasulullah yang saya paparkan beserta bentuk aplikasinya. Tentunya mengacu pada sumber yang jelas, yaitu buku Rahasia Bisnis Rasulullah karangan Prof. LAODE KAMALUDDIN, Ph.D (CEO Global International Eco Rescue Ltd, yang berpusat di London, UK, dan Alabama).

6. PINTAR MEMPROMOSIKAN DIRI

Kalau Anda perhatikan, hampir setiap hari hidup kita bergumul dengan yang namanya promosi. Iklan dimana-mana, baik yang sifatnya langsung maupun hanya sekedar siratan belaka. Tujuannya cuma satu menghasilkan volume penjualan yang tinggi dan mempengaruhi pikiran kita untuk selalu ingat pada produk yang dipromosikan.

Promosi kini telah menjadi hal yang tak terpisahkan dari dunia bisnis. Dengan promosi kita mengundang orang lain untuk melakukan transaksi atas produk apapun yang kita jual. Dengan promosi orang jadi tahu siapa diri kita, produk kita, plus kualitas sebagai pelengkap dari produk. Dan karena banyak bisnis yang bertebaran, maka perang promosi antar satu bisnis dengan bisnis lain tak terelakkan lagi. Berusaha menunjukkan siapa yang terbaik, dan memang yang terbaik lah yang akan menang. best quality, best price.

Begitu juga dengan diri kita, perlu dipromosikan juga. Tidak sedikit kita melihat orang dengan segudang kemampuan dan talenta, namun menjadi manusia tidak berguna ketika tidak mampu mempromosikan dirinya kepada dunia luar. Pun kita tahu bahwa dibalik sebuah bisnis yang sukses selalu ada satu sosok figur yang menjadi icon bisnis. Dan sosok tersebut biasanya sudah memegang kepercayaan dari masyarakat. Dan sebagaimana kita ketahui untuk sukses dalam berbisnis di masa sekarang dibutuhkan kepercayaan, baik itu pada diri kita, maupun pada produk yang dipasarkan.

Rasulullah sendiri menyadari akan pentingnya promosi dalam pergerakan bisnisnya. Ia hafal betul masa-masa dimana para pedagang di penjuru dunia mengadakan transaksi dadakan di tempat-tempat tertentu. Seolah tidak ingin membiarkan kesempatan itu, beliau datang dan mengikuti jalan acaranya dan mencoba mempromosikan konsep bisnisnya. Itu membuatnya dikenal di kalangan pedagang manca negara.

Tidak hanya itu, rasulullah juga menunjukkan pola bisnis yang berbeda. Prinsipnya adalah keterbukaan. Bila pebisnis lain mematok harga berdasar pada harga kompetitornya, maka tidak demikian dengan Rasulullah. Ia memilih untuk menceritakan berapa harga barang yang dibeli sebelumnya dan memberikan kebebasan para pembeli untuk memberikan keuntungannya.

Beliau sadar akan nafas sebuah penjualan. Ia tidak tergoda untuk segera mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya. Baginya keuntungan sedikit dengan kuantitas penjualan yang banyak pasti lebih menguntungkan dibandingkan dengan keuntungan berlebih di awal penjualan namun membuat kapok pembeli dan tidak lagi bertransaksi dengannya. Dan dengan prinsip kejujurannya itulah, ia bisa mempertahankan relasi.

Perbedaan sikap dengan para pebisnis lain, memiliki kekuatan tersendiri dalam menarik konsumen rasulullah, yang pada akhirnya menjadi sarana promosi efektif atas dirinya. Berbekal personal branding ini, bisnis beliau pun melejit luar biasa. Yang pasti beliau tahu betul seberapa kualitas barang yang dijualnya. Dan tidak menetapkan harga dasar (tanpa keuntungan) yang berlebih.

Itulah cara Rasulullah mempromosikan dirinya. Sederhana tapi tak banyak yang bisa dan berani melakukannya. Low benefit, high sales value. High quality, best price.

7. MENGGAJI KARYAWAN SEBELUM KERING KERINGATNYA

Dalam urusan gaji menggaji dan mempekerjakan karyawannya, Rasulullah menerapkan beberapa prinsip sebagai berikut :

*

Tidak pernah terlambat dalam memberikan gaji karyawannya, karena keterlambatan memberikan gaji yang merupakan hak mereka adalah sebuah kedzoliman.

*

Adil dalam memberikan gaji, dalam artian berapa nilai yang diberikan sesuai denga bobot pekerjaannya.

*

Sering memberikan bonus-bonus tambahan di luar gaji pokok.

Selain prinsip di atas, Rasulullah juga memperlakukan karyawannya tidak sebagai atasan dan bawahan, melainkan juga menganggap karyawannya sebagai bagian dari persaudaraan dan kekeluargaan sehingga ada perhatian lebih terhadap kesejahteraan mereka.

Prinsip-prinsip di atas kalau kita teladani dan kita lakukan pada bisnis yang kita jalankan secara tidak langsung akan meningkatkan produktivitas dan percepatan bisnis yang berjalan luar biasa. Dalam hal ini, Anda sudah meletakkan satu kondisi makmur pada para karyawan. Disi lain sebagai imbal balik dan tanpa diminta, mereka pun akan bekerja sepenuh hati dan penuh produktivitas karena merasa kebutuhan dan haknya telah Anda cukupkan dengan baik.

Disamping itu dengan meletakkan prinsip persaudaraan dan kekeluargaan tanpa melupakan batasan profesionalitas, Anda menciptakan satu atmosfer kerja yang baik dan sangat kondusif untuk menumbuhkembangkan bisnis Anda. Yang pasti Anda akan memiliki karyawan yang mencintai Anda.

8. MEMAHAMI RUMUS “BEKERJA DENGAN CERDAS”

Dulu seringkali didengungkan bahwa untuk sukses kita perlu bekerja keras. Namun, tidak untuk zaman sekarang. Kalau Anda lihat, maaf, tukang becak pun setiap harinya bekerja keras. Bahkan tidak ada hari libur bagi mereka. Setiap hari mengayuh pedal becak untuk mencari nafkah. Tapi penghasilannya tetap saja tidak bisa mengalahkan pebisnis yang selain bekerja keras juga bekerja cerdas dengan “mengelola uang orang lain dan tenaga orang lain” (kata, Robert T. Kiyosaki dalam The Cash Flow Quadrant).

Orang yang bekerja dengan kecerdasan memiliki keuntungan yang jauh berlipat jika dibandingkan mereka yang hanya bekerja keras. Perbedaan itu seperti perbedaan antara orang yang bekerja dengan visi dan yang bekerja tidak dengan visi. Seperti orang yang bekerja dengan mengembangkan teknik dan orang yang bekerja tanpa mengembangkan teknik.

Bekerja dengan cerdas juga berarti mampu memilah pekerjaan dalam pikiran, jauh sebelum diwujudkan dalam tindakan konkret. Juga paham mana pekerjaan yang berorientasi ke depan dan mana yang hanya menghabiskan waktu belaka. Tahu mana prioritas dan mampu memilah mana yang perlu diselesaikan saat ini dan mana yang bisa ditunda. Sehingga pekerjaan menjadi efektif dan efisien.

Penerapan konsep bekerja cerdas dalam perjalanan hidup Rasulullah dimulai ketika beliau memutuskan untuk berpindah profesi dari seorang penggembala menjadi seorang pebisnis. Beliau menyadari bahwa jalur perdagangan, memiliki potensi keuntungan yang besar dan sifatnya jangka panjang daripada hanya sebagai seorang penggembala. Beliau sadar roda perputaran bisnis, jauh lebih cepat daripada berternak.

Kecerdasan beliau juga terlihat manakala beliau memutuskan untuk menekuni bisnis jasa (manager pengelola bisnis dan dana investasi, dimana menggunakan sistem pembagian dividen di akhir tahun). Beliau menyadari bahwa berangkat dari kondisi awal yang miskin, maka tidak mungkin baginya untuk langsung berbisnis di bidang perdagangan, mengingat modal yang dibutuhkan cukup besar.

Dengan kekurangannya ini, beliau pun memanfaatkan prinsip bisnis modern, yakni menggunakan uang orang lain dan tenaga orang lain. Beliau pun menghimpun para pemodal (investor) dan menawarkan jasanya mengelola modal dalam satu model bisnis perdagangan. Apalagi beliau pandai mempromosikan diri dan juga dikenal sebagai orang yang jujur.

Jadi terlihat, bahwa di zaman itu Rasulullah sendiri sudah menyadari bahwa bekerja keras tidak cukup, melainkan harus bekerja cerdas!

Oke, saya kira ulasan dan bahasan Rahasia Bisnis Rasulullah kali ini cukup sampai disini. Nantikan point-point Rahasia Bisnis Rasulullah berikutnya di artikel mendatang. Semoga yang sedikit ini bermanfaat dan bisa memberikan inspirasi serta motivasi Anda dalam

9. MENGUTAMAKAN SINERGISME

Pada dasarnya manusia diciptakan oleh Allah sebagai makhluk sosial, dengan kata lain untuk bisa hidup kita dituntut harus bekerja sama satu sama lainnya. Belajar dari sana, ternyata bisnis juga seperti itu. Tidak semua hal bisa kita pegang sendiri.

Itulah mengapa para pebisnis umumnya selalu mencari celah untuk bisa bersinergi dengan pebisnis lainnya. Karena mereka sadar, tidak ada yang sempurna di dunia ini. Dengan bersinergi maka ada satu usaha untuk saling menutup kekurangan yang ada dan menyatukan kekuatan menjadi yang terbaik diantara yang lain. Memperingan pekerjaan, namun memaksimalkan produktivitas bisnis.

Dan ngomong-ngomong, dengan sinergi kita bisa melejitkan karir bisnis kita. Dengan sinergi kita bisa memperkokoh bisnis kita. Ini juga yang saat ini sedang saya lakukan dengan beberapa pebisnis senior lainnya.

Contoh sinergi yang dilakukan Rasulllah adalah pada awal ketika beliau membangun bisnisnya. Rasulullah memiliki kemampuan marketing dan manajemen bisnis yang luar biasa. Disisi lain, beliau tidak punya modal awal yang cukup untuk memulai bisnis. Akhirnya beliau pun bersinergi dengan para pemodal bisnis. Dan kedua belah pihak pun mendapatkan keuntungan. Para pemodal mendapatkan untung dari pembagian dividen, Rasulullah sendiri mendapatkan untung dari operasional bisnis yang memang profit + bisa mengumpulkan modal untuk membangun bisnisnya sendiri.

10 . BERBISNIS DENGAN CINTA

Dalam artikel terdahulu saya pernah menuliskan “Rahasia Terdalam Untuk Sukses” (silahkan dibaca), sebagai hasil review atas seminar visi dan motivasi yang pernah saya ikuti. Ternyata setelah saya menemukan buku 12 Rahasia Bisnis Rasulullah, ada klop dengan satu poin yakni poin berbisnis dengan cinta.

Cinta memang sebuah power yang luar biasa. Karena cinta seseorang rela melakukan apa saja. Termasuk juga bisnis. Ketika Anda mencintai apa yang Anda lakukan (bisnis apapun itu), maka biasanya hasilnya akan sangat berbeda dengan mereka yang melakukan sesuatu dengan keterpaksaan tanpa ada cinta di dalamnya. Memang hasilnya masih ada, tapi tidak akan maksimal.

Lihatlah Iwan Fals, W.S.Rendra, Habiburrahman El Shirazy, Bill Gates, Ford, dll, yang merupakan gambaran orang-orang yang sukses menjalani bisnis dengan cinta. Kecintaan mereka atas pekerjaannya itu membuat mereka terus bersemangat meski pada saat-saat yang sulit. Kecintaan mereka itu pula lah yang membuat mereka sukses luar biasa, karena rasa cinta membangkitkan energi besar dalam diri mereka.

Pada diri Rasulullah sendiri kita sudah mengenalnya sebagai pribadi yang penuh rasa cinta dan kasih sayang. Ia tak pernah menyakiti orang lain, bahkan terhadap orang yang membencinya sekalipun. Beliau senantiasa bertindak lemah lembut dan penuh kecintaan.

Dalam bisnisnya beliau selalu ramah dan piawai memberikan perhatian yang tulus, baik itu pada pelanggannya maupun pada relasi bisnisnya. Akhirnya pelanggannya menjadi loyal dan terus melakukan repeat order. Pelanggan baru pun banyak berdatangan sebagai efek dari getok tular marketing. Adapun dengan relasi bisnisnya, mereka semua menjadi respek kepada Rasulullah dan tidak segan-segan memberikan bantuan ataupun mengadakan sinergis bisnis demi kebaikan semua.

11 . PANDAI BERSYUKUR

Di Al-Qur’an Allah sudah berjanji kepada kita, barang siapa yang mensyukuri setiap nikmat yang ada pada diri manusia, maka Allah akan menambahkan kenikmatan baginya. Dan sebaliknya, barang siapa yang kufur nikmat, tunggu saja adzab yang menanti!

Banyak orang seringkali merasa hidupnya selalu kurang, padahal jika dia mau jeli, sesungguhnya banyak hal yang mesti dia syukuri. Dan ketika kita menjadi pandai bersyukur ditunggu saja miracle-miracle datang. Ngga percaya? Lha wong saya aja mengalami kok dan pernah saya tuliskan di artikel singkat “Murah Hatinya Allah Pada Arief“. Coba cari dan baca juga buku The Secret dan Quantum Ikhlas yang banyak membahas soal Hukum Daya Tarik.

Wujud syukur itu sendiri bisa juga berupa menyisihkan sebagian hasil yang kita dapatkan dari bisnis untuk mereka, saudara-saudara kita yang benar-benar membutuhkan. Ketika Anda benar-benar ikhlas bershodaqoh, maka Allah akan memberikan kita lebih banyak lagi dari apa yang kita shodaqohkan.

Memang jika dipikir secara logika ngga masuk. Kita berpikir 10-1 = 9. Namun tidak demikian matematika Allah. Bisa jadi 10-1 = 19. Kok bisa? Hey, itu janji Allah di Al-Qur’an. Masa Allah ingkar janji. Tapi dengan satu syarat. Anda ikhlas. Biar lebih mantap, silahkan cari buku “The Miracle of Giving” karangan Ust. Yusuf Mansur.

Kalau saya menganggapnya sangat masuk akal. Ketika kita menshodaqohkan sebagian harta pada mereka yang membutuhkan, maka biasanya orang-orang yang kita bantu akan mendoakan kita. Ingat, doa orang miskin itu mudah sekali dikabulkan oleh Allah. Makin sering Anda shodaqoh sebagai wujud syukur, makin sering didoakan dan doa diterima, makin sukses Anda.

Bicara soal syukur, Rasulullah lah masternya. Beliau jarang mengeluh dan senantiasa mensyukuri apa yang dimilikinya. Dan beliau juga senang berbagi kepada saudara-saudaranya yang membutuhkan sebagai salah satu wujud syukurnya. Meski sukses, beliau tetap memilih hidup sederhana (low profile) agar tidak ada kesenjangan yang terlalu jauh antara dirinya dan mereka yang hidup susah. Sekali lagi inget, makin kita bersyukur makin dahsyat bisnis kita.

Oke, total hingga saat ini udah 11 rahasia bisnis rasulullah yang kita sharingkan. Masih tersisa satu rahasia lagi. Saya akan sharingkan di kesempatan berikutnya. Sengaja saya pisahkan karena yang terakhir ini sangat penting dan menyangkut satu falsafah hidup yang mendalam, bahkan bisa dibilang menjadi tujuan hidup kita kedua setelah hidup untuk beribadah (tujuan hidup utama). Jangan lewatkan.

Salam Sukses,

BELAJAR BISNIS DAN BERDAGANG CARA NABI MUHAMMAD SAWNabi Muhammad SAW tercatat dalam sejarah adalah pembawa kemaslahatan dan kebaikan yang tiada bandingan untuk seluruh umat manusia. Bagaimana tidak karena Rasulullah SAW telah membuka zaman baru dalam pembangunan peradaban dunia. Beliaulah adalah tokoh yang paling sukses dalam bidang agama (sebagai Rasul) sekaligus dalam bidang duniawi (sebagai pemimpin negara dan peletak dasar peradaban Islam yang gemilang selama 1000 tahun berikutnya).

Kesuksesan Rasulullah SAW itu sudah banyak dibahas dan diulas oleh para ahli sejarah Islam maupun Barat. Namun ada salah satu sisi Muhammad SAW ternyata jarang dibahas dan kurang mendapat perhatian oleh para ahli sejarah maupun agama yaitu sisinya sebagai seorang pebisnis ulung. Padahal manajemen bisnis yang dijalankan Rasulullah SAW hingga kini maupun di masa mendatang akan selalu relevan diterapkan dalam bisnis modern. Setelah kakeknya yang merawat Muhammad SAW sejak bayi wafat, seorang pamannya yang bernama Abu Thalib lalu memeliharanya.

Abu Thalib yang sangat menyayangi Muhammad SAW sebagaimana anaknya sendiri adalah seorang pedagang. Sang paman kemudian mengajari Rasulullah SAW cara-cara berdagang (berbisnis) dan bahkan mengajaknya pergi bersama untuk berdagang meninggalkan negerinya (Makkah) ke negeri Syam (yang kini dikenal sebagai Suriah) pada saat Rasulullah SAW baru berusia 12 tahun. Tidak heran jika beliau telah pandai berdagang sejak berusia belasan tahun. Kesuksesan Rasulullah SAW dalam berbisnis tidak terlepas dari kejujuran yang mendarah daging dalam sosoknya.

Kejujuran itulah telah diakui oleh penduduk Makkah sehingga beliau digelari Al Shiddiq. Selain itu, Muhammad SAW juga dikenal sangat teguh memegang kepercayaan (amanah) dan tidak pernah sekali-kali mengkhianati kepercayaan itu. Tidak heran jika beliau juga mendapat julukan Al Amin (Terpercaya). Menurut sejarah, telah tercatat bahwa Muhammad SAW melakukan lawatan bisnis ke luar negeri sebanyak 6 kali diantaranya ke Syam (Suriah), Bahrain, Yordania dan Yaman. Dalam semua lawatan bisnis, Muhammad selalu mendapatkan kesuksesan besar dan tidak pernah mendapatkan kerugian.

Lima dari semua lawatan bisnis itu dilakukan oleh beliau atas nama seorang wanita pebisnis terkemuka Makkah yang bernama Khadijah binti Khuwailid. Khadijah yang kelak menjadi istri Muhammad SAW, telah lama mendengar reputasi Muhammad sebagai pebisnis ulung yang jujur dan teguh memegang amanah. Lantaran itulah, Khadijah lalu merekrut Muhammad sebagai manajer bisnisnya. Kurang lebih selama 20 tahun sebelum diangkat menjadi Nabi pada usia 40 tahun, Muhammad mengembangkan bisnis Khadijah sehingga sangat maju pesat. Boleh dikatakan bisnis yang dilakukan Muhammad dan Khadijah (yang menikahinya pada saat beliau berusia 25 tahun) hingga pada saat pengangkatan kenabian Muhammad adalah bisnis konglomerat.

Pola manajemen bisnis apa yang dijalankan Muhammad SAW sehingga bisnis junjungan kita itu mendapatkan kesuksesan spektakuler pada zamannya ? Ternyata jauh sebelum para ahli bisnis modern seperti Frederick W. Taylor dan Henry Fayol pada abad ke-19 mengangkat prinsip manajemen sebagai sebuah disiplin ilmu, ternyata Rasulullah SAW telah mengimplementasikan nilai-nilai manajemen modern dalam kehidupan dan praktek bisnis yang mendahului masanya. Berdasarkan prinsip-prinsip manajemen

modern, Rasulullah SAW telah dengan sangat baik mengelola proses, transaksi, dan hubungan bisnis dengan seluruh elemen bisnis serta pihak yang terlihat di dalamnya.

Seperti dikatakan oleh Prof. Aflazul Rahman dalam bukunya “Muhammad: A Trader” bahwa Rasulullah SAW adalah pebisnis yang jujur dan adil dalam membuat perjanjian bisnis. Ia tidak pernah membuat para pelanggannya mengeluh. Dia sering menjaga janjinya dan menyerahkan barang-barang yang dipesan dengan tepat waktu. Muhammad SAW pun senantiasa menunjukkan rasa tanggung jawab yang besar dan integritas yang tinggi dalam berbisnis. Dengan kata lain, beliau melaksanakan prinsip manajemen bisnis modern yaitu kepuasan pelanggan (customer satisfaction), pelayanan yang unggul (service exellence), kemampuan, efisiensi, transparansi (kejujuran), persaingan yang sehat dan kompetitif. Dalam menjalankan bisnis, Muhammad SAW selalu melaksanakan prinsip kejujuran (transparasi). Ketika sedang berbisnis, beliau selalu jujur dalam menjelaskan keunggulan dan kelemahan produk yang dijualnya.

Ternyata prinsip transparasi beliau itu menjadi pemasaran yang efektif untuk menarik para pelanggan. Beliau juga mencintai para pelanggannya seperti mencintai dirinya sehingga selalu melayani mereka dengan sepenuh hatinya (melakukan service exellence) dan selalu membuat mereka puas atas layanan beliau (melakukan prinsip customer satisfaction).

Dalam melakukan bisnisnya, Muhammad SAW tidak pernah mengambil margin keuntungan sangat tinggi seperti yang biasa dilakukan para pebisnis lainnya pada masanya. Beliau hanya mengambil margin keuntungan secukupnya saja dalam menjual produknya.Ternyata kiat mengambil margin keuntungan yang dilakukan beliau sangat efektif, semua barang yang dijualnya selalu laku dibeli Orang-orang lebih suka membeli barang-barang jualan Muhammad daripada pedagang lain karena bisa mendapatkan harga lebih murah dan berkualitas. Dalam hal ini, beliau melakukan prinsip persaingan sehat dan kompetitif yang mendorong bisnis semakin efisien dan efektif.

Boleh dikatakan Rasulullah SAW adalah pelopor bisnis yang berdasarkan prinsip kejujuran, transaksi bisnis yang adil dan sehat. Beliau juga tidak segan mensosialisasikan prinsip-prinsip bisnisnya dalam bentuk edukasi dan pernyataan tegas kepada para pebisnis lainnya. Ketika menjadi kepala negara, Rasulullah SAW mentransformasikan prinsip-prinsip bisnisnya menjadi pokok-pokok hukum. Berdasarkan hal itu, beliau melakukan penegakan hukum pada para pebisnis yang nakal. Beliau pula yang memperkenalkan asas “Facta Sur Servanda” yang kita kenal sebagai asas utama dalam hukum perdata dan perjanjian. Di tangan para pihaklah terdapat kekuasaan tertinggi untuk melakukan transaksi bisnis yang dibangun atas dasar saling setuju.

Belajar Cara Berdagang Rasulullah SAWKetika Nabi Muhammad SAW, berusia 25 tahun, sebelum diangkat menjadi seorang nabi dan rasul, beliau pernah menjalankan perniagaan bersama Siti Khadijah ke negeri Syam. Pada waktu berdagang, ia ditemani oleh Maisarah, budak Siti Khadijah.

Tips Berdagang Cara Nabi muhammad SAW

Kejujuran

keramahan

sopan santun yang ditunjukan oleh pemuda Muhammad dalam berdagang membuat kagum

Maisarah.

Misalnya jika barang dagangannya dijual jelek maka dikatakan jelek. Begitu pun sebaliknya, jika

barang-barang itu baik dikatakan baik. Beliau tidak menyembunyikan barang-barang yang jelek di

balik barang-barang yang baik.

Harga yang ditawarkan kepada pembeli sesuai dengan yang disepakati Siti Khadijah. Ia tidak

mengambil untung diluar yang disepakati. Oleh karena itu, banyak pembeli yang terkesan dan

tertarik cara berdagang beliau.Keluhuran sifat beliau ini kemudian diceritakan oleh Maisarah kepada majikannya. Khadijah pun merasa kagum dan terkesan dengan sifat-sifat Nabi Muhammad SAW. Maka hubungan perdagangan antara keduanya berlanjut ke jenjang perkawinan.

lihat A rtikel Pendidikan Bisnis dan Ekonomi Lainnya

Sebelum menjadi seorang rasul, Nabi Muhammad SAW sangat terkenal sebagai seorang pedagang besar. Nabi telah diakui oleh banyak orang sebagai salah satu businessman terbaik di jazirah arab. Beliau memulai membantu keluarganya berdagang di usia sangat dini. Seringkali, di usianya yang masih belia, Nabi Muhammad SAW diutus sebagai perwakilan dagang kota Mecca (Makah) untuk berdagang di kota lain. Puncaknya, ketika berusia 25 tahun, beliau menikah dengan Khadijah, seorang businessman sekaligus wanita paling sukses di Mecca. Karir beliau pun tidak hanya terbatas di Mecca atau Saudi Arabia, namun sampai Yemen, Oman, dan seluruh Jazirah Arab. Terlepas dari apapun agama kita, tentu belajar dari Nabi Muhammad SAW dalam bidang bisnis bukanlah hal yang sia-sia. Beliau telah membuktikan metode yang digunakannya berhasil mengatarkannya menjadi salah satu businessman paling sukses dalam sejarah Jazirah Arab. Seperti yang telah dikupas tuntas dalam buku popular “Rasulullah Business School”, berikut adalah 11 rahasia bisnis Rasulullah yang disimpulkan oleh tim redaksi Majalah StudentPreneur.

Jangan hanya bermimpi. Rasulullah mengajarkan untuk mewujudkan apapun mimpi dan ide kita dengan mengambil langkah nyata. Action adalah hal terpenting menurut beliau. Sebaik apapun mimpi dan ide kita, apabila kita tidak mengeksekusinya, kita tidak akan punya kesempatan sama sekali.

Jagalah kepercayaan dari semua orang. Rasulullah dianggap sebagai orang yang paling jujur dan paling bisa dipercaya di Mecca. Hal tersebut membuat beliau ditunjuk sebagai perwakilan perdagangan kota Mecca di usia yang sangat dini. Dalam bisnis modern pun, jujur dan menjaga kepercayaan merupakan hal yang wajib dilakukan.

Rencanakan dengan baik dan tentukan goal dengan jelas. Berbisnis tanpa membuat rencana bisnis yang baik seperti pergi perang tanpa membawa senjata. Berbisnis tanpa tahu tujuan dan goal kita dari awal, seperti bepergian tanpa ada tujuan yang jelas. Apabila anda ingin bisnis anda berhasil, rencakan dengan baik dan tentukan tujuan yang jelas sejak awal berdiri.

Berpikir kedepan, namun tidak alergi terhadap perubahan. Kita harus bersikap sensitif terhadap pasar, menebak apa yang kira-kira akan dibutuhkan orang-orang suatu hari nanti, agar kita mendapatkan keunggulan awal yang jelas. Namun, ketika strategi kita tampak salah, kita harus cepat-cepat berubah untuk menentukan arah yang lebih jelas.

Personal branding adalah hal yang utama. Seperti yang dijelaskan di point yang diatas, personal branding yang didapatkan rasulullah sebagia orang jujur dan dapat dipercaya telah memberinya keunggulan nyata dalam berbisnis. Tidak hanya itu, Rasulullah juga dicap sebagai orang cerdas, mempunyai komunikasi yang bagus, serta pandai berhitung sehingga laba yang didapatkan investor beliau di masa itu sangatlah tinggi. Apa personal branding anda? Pikirkanlah dengan baik.

Bekerja dengan cerdas. Tidak hanya bekerja dengan sangat keras, Rasulullah juga menganjurkan untuk bekerja dengan lebih cerdas dan efisien, sehingga memberikan hasil yang lebih maksimal.

Berbisnis sesuai dengan passion kita. Rasulullah menganggap apabila kita berbisnis sesuai dengan hal yang kita cintai, maka kita tidak akan merasa bekerja sama sekali. Kita akan berusaha lebih keras namun tetap menenangkan hati dan pikiran kita.

Menggaji karyawan bahkan sebelum keringatnya mengering. Kita harus menghargai karyawan kita lebih. Contohnya adalah dengan gamblang menjelaskan apa job description mereka serta memberikan gaji tepat waktu. Motivasi karyawan akan meningkat sehingga kinerja lebih maksimal dan laba yang didapatkan perusahaan semakin besar.

Gandeng orang-orang yang memberikan dampak positif. Bagi Rasulullah, partnership adalah cara terbaik untuk menuju kesuksesan. Semakin kita bekerjasama dengan pihak lain, baik dalam industry yang sama atau berbeda, suatu saat partnership tersebut akan memberikan dampak positif untuk bisnis kita. Maka jagalah hubungan baik dengan relasi anda mulai saat ini.

Jadilah manusia yang bermanfaat. Meskipun di jaman itu belum tercipta istilah social entrepreneurship, Rasulullah sudah menyarankan kita untuk melakukan corporate social responsibility. Selain berbisnis memberikan keuntungan besar untuk diri kita sendiri, kita juga harus memberikan manfaat positif pada masyarakat di sekitar kita.

Pandai bersyukur serta bekerja menganggap pekerjaan sebagai ibadah. Setelah bekerja sangat keras, kita harus selalu bersyukur karena diberikan hasil yang maksimal di hari itu. Jangan lupa juga apabila kita mendapatkan hasil yang lebih dari biasanya, kita menyisihkan sedikit dari penghasilan tersebut untuk beramal. Semakin besar hasil kita, semakin besar amal kita. Itulah yang dimaksud dengan menganggap pekerjaan sebagai ibadah.

Nah, tunggu apalagi Sobat StudentPreneur? Apapun agama anda, belajar bisnis dari salah satu businessman tersukses di Jazirah Arab tentu bisa membawa bisnis anda ke level yang lebih baik. Selamat

mencoba dan jangan segan berkomentar mengenai hal ini.