bab 1 untuk download

Click here to load reader

Upload: abdul-hasib-wibisono

Post on 24-Sep-2015

24 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Bab 1 Petrologi Praktikum

TRANSCRIPT

BAB 1

104

105BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Batuan Sedimen Pengertian umum mengenai batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk akibat lithifikasi bahan rombakan batuan asal maupun hasil denudasi atau hasil reaksi kimia maupun hasil kegiatan organisme.Batuan sedimen banyak sekali jenisnya dan tersebar sangat luas dengan ketebalan dari beberapa cm sampai beberapa km. Juga ukuran butirnya dari sangat halus sampai sangat kasar dan beberapa proses yang penting lagi yang termasuk kedalam batuan sedimen.Dibanding dengan batuan beku, batuan sedimen hanya merupakan tutupan kecil dari kerak bumi. Batuan sedimen hanya merupakan 5 % dari seluruh batuan-batuan yang terdapat dikerak bumi. Dari jumlah 5 % ini, batulempung adalah 80 %, batupasir 5 %, dan batugamping kira-kira 80 %.1.2 Penggolongan dan penamaanBerbagai penggolongan dan penamaan batuan sedimen telah dikemukakan oleh para ahli, baik berdasarkan genetis maupun diskribtif. Secara genetis disimpulkan dua golongan (Pettijhon, 1975 dan W.T, Huang, 1962 dalam Suharwanto, 2015). 1.2.1 Batuan sedimen klastik Batuan sedimen yang terbentuk dari pengendapan kembali detritus atau pecahan batuan asal. Batuan asal dapat berupa batuan beku, metamorf dan sedimen. Fragmantasi batuan asal tersebut dimulai dari pelapukan mekanis (disintegrasi) maupun secara kimiawi (dekomposisi), kemudian tererosi dan tertransportasi menuju suatu cekungan pengendapan. Setelah pengendapan berlangung, sedimen mengalami diagnesa, yakni temperatur rendah didalam suatu sedimen, selama dan sesudah lithifikasi ini merupakan proses yang mengubah suatu sedimen menjadi batuan keras. Proses diagnesa antara lain :a. Kompaksi sedimen Yakni termampatkannya butir sedimen satu terhadap yang lain akibat tekanan dari berat beban di atasnya. Disini volume sedimen berkurang dan hubungan antar butir yang satu dengan yang lain menjadi rapat.

109

102

102b. Sementasi Yakni turunnya material-material diruang antar butir sedimen dan secara kimiawi mengikat butir-butir sedimen satu dengan yang lain. Sementasi makin efektif bila derajat kelulusan larutan (permeabilitas relatif) pada ruang antar butir makin besar. Berkristalisasi yakni pengkristalan kembali suatu mineral dari suatu larutan kimia yang berasal dari pelarutan material sedimen selama diagnesa atau jauh sebelumnya. Rekristalisasi sangat umum terjadi pada pembentukan batuan karbonat.c. Autogenesis Yakni terbentuknya mineral baru dilingkungan diagenetik sihingga adanya mineral tersebut merupakan partikel baru dalam suatu sedimen. Mineral autigenik ini yang umum diketahui sebagai berikut : karbonat, silika, klorite, lite, gipsum, dan lain-lain.d. Metasomatisme Yakni pergantian mineral sedimen oleh berbagai mineral autogenik, tanpa pengurangan volume asal. Contohnya domitisasi, sehingga dapat merusak bentuk suatu batuan karbonat atau fosil. 1.2.2 Batuan sedimen non klastik Batuan sedimen yang terbentuk dari hasil reaksi kimia atau bisa juga dari hasil kegiatan organisme. Reaksi kimia yang dimaksud adalah katalisasi langsung atau reaksi organik (penggaraman unsur laut, pertumbuhan kristal dari agregat kristal yang terpresipitasi dan replacement). Lihat juga klasifikasi Pettijhon, 1975, Folk, 1954 dan Shepard, 1954.Penggolongan batuan sedimen juga telah dikemukakan oleh R.P.Koesoemadinata, 1980, yang membagi batuan sedimen dalam 6 (enam) golongan utama batuan sedimen yaitu :a. Golongan detritus kasar Batuan sedimen ini diendapkan dengan proses mekanis, termasuk dalam golongan ini atara lain breksi, konglomerat dan batupasir. Lingkungan tempat diendapkannya batuan ini dapat di lingkungan sungai, danau ataupun laut.

103

102b.

c. Golongan detritus halus Batuan yang termasuk golongan ini pada umumnya diendapkan di lingkungan laut dari laut dangkal sampai laut dalam. Termasuk golongan ini batulanau, serpih, batulempung dan napal.d. Golongan karbonat Batuan ini umum sekali terbentuk dari kumpulan cangkang moluska, algae, foraminifera atau lainnya yang bercangkang kapur. Jenis batuan karbonat ini banyak sekali jenisnya tergantung dari material penyusunnya.e. Golongan silika Proses terbentuknya batuan ini adalah gabungan antara proses organik dan proses kimiawi untuk lebih menyempurnakannya. Termasuk golongan ini rijang (chert), radolaria dan tanah diatom. Batuan golongan ini tersebarnya hanya sedikit dan terbatas sekali.f. Golongan evaporit Pada umumnya bauan ini terbentuk dilingkungan danau atau laut yang tertutup, dan untuk terjadinya batuan sedimen ini harus ada air yang memiliki larutan kimia yang cukup erat. Yang termasuk golongan ini adalah gipsum, anhidrit, batugaram, dll.g. Golongan batu bara Batuan sedimen ini terbantuk dari unsur-unsur organik yaitu dari tumbuh-tumbuhan, dimana sewaktu tumbuhan tersebut mati dengan cepat tertimbun oleh suatu lapisan yang tebal di atasnya sehingga tidak memungkinkan untuk terjadinya pelapukan. Lingkungan terbentuknya batubara adalah khusus sekali.1.3 Pemerian batuan sedimen klastik Pemerian batuan sedimen klastik terutama didasarkan pada tekstur, komposisi mineral dan struktur. 1.3.1 Tekstur Tekstur adalah suatu kenampakan yang berhubungan dengan ukuran dan bentuk butir serta susunannya (pettijohn, 1975 dalam suharwanto, 2015). Butiran tersusun dan terikat oleh semen dan masih adanya rongga diantara butirnya. Pembahasan struktur meliputi :

1. Ukuran butir (grain size)2. Pemilahan (sorting)3. Kebundaran (roundness)- Membundar baik (well rounded)- Membundar (rounded)- Membundar tanggung (sub rounded)- Menyudut tanggung (sub angular)- Menyudut (angular) 4. kemas (fabric)Tabel 8.1 Skala WentworthNAMA BUTIR

BESAR BUTIR(mm)

Bongkah(Boulder)256

Brangkal(Couble)256-64

Krakal(Pebble)64-4

Krikil(Granule)4-2

Pasir s.kasar(Very coarse sand)2-1

Pasir kasar(Coarse sand)1-1/2

Pasir sedang(Medium sand)-1/4

Pasir halus(Fine sand)-1/8

Pasir s.halus(Very fine sand)1/8-1/18

Lanau(Silt)1/16-1/256

Lempung(Clay)