bab 1 sejarah batik di indonesia · pdf filebab 1 sejarah batik di indonesia ... bolak-balik)...

20
BAB 1 SEJARAH BATIK DI INDONESIA Sejarah pembatikan di Indonesia berkait erat dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di Tanah Jawa. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerjaan Solo dan Yogyakarta. Jadi kesenian batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerjaan Majapahit dan terus berkembang kepada kerajaan dan raja-raja berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap dikenal baru setelah perang dunia kesatu habis atau sekitar tahun 1920. Adapun kaitan dengan penyebaran ajaran Islam. Banyak daerah-daerah pusat perbatikan di Jawa adalah daerah-daerah santri dan kemudian Batik menjadi alat perjaungan ekonomi oleh tokoh-tokoh pedangan Muslim melawan perekonomian Belanda. Kesenian batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluaga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing. Lama-lama kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga kraton, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria. Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri. Sedang bahan-bahan pewarna yang dipakai tediri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari: pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanahlumpur. Jaman MajapahitBatik yang telah menjadi kebudayaan di kerajaan Majahit, pat ditelusuri di daerah Mojokerto dan Tulung Agung. Mojoketo adalah daerah yang erat hubungannya dengan kerajaan Majapahit semasa dahulu dan asal nama Majokerto ada hubungannya dengan Majapahit. Kaitannya dengan perkembangan batik asal Majapahit berkembang di Tulung Agung adalah riwayat perkembangan pembatikan didaerah ini, dapat digali dari peninggalan di zaman kerajaan Majapahit. Pada waktu itu daerah Tulungagung yang sebagian terdiri dari rawa-rawa dalam sejarah terkenal dengan nama daerah Bonorowo, yang pada saat bekembangnya Majapahit daerah

Upload: phungdat

Post on 01-Feb-2018

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 1 SEJARAH BATIK DI INDONESIA · PDF fileBAB 1 SEJARAH BATIK DI INDONESIA ... bolak-balik) khusus bagi ... yang diulang pada lembar kain biasanya tidak akan pernah sama

BAB 1SEJARAH BATIK DI INDONESIA

Sejarah pembatikan di Indonesia berkait erat dengan perkembangan kerajaan

Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di Tanah Jawa. Dalam beberapa catatan,

pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram,

kemudian pada masa kerjaan Solo dan Yogyakarta. Jadi kesenian batik ini di

Indonesia telah dikenal sejak zaman kerjaan Majapahit dan terus berkembang

kepada kerajaan dan raja-raja berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian batik

ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad

ke-XVIII atau awal abad ke-XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis

sampai awal abad ke-XX dan batik cap dikenal baru setelah perang dunia kesatu

habis atau sekitar tahun 1920. Adapun kaitan dengan penyebaran ajaran Islam.

Banyak daerah-daerah pusat perbatikan di Jawa adalah daerah-daerah santri dan

kemudian Batik menjadi alat perjaungan ekonomi oleh tokoh-tokoh pedangan

Muslim melawan perekonomian Belanda. Kesenian batik adalah kesenian gambar di

atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluaga raja-raja

Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja

dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena

banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa

oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing. Lama-lama

kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi

pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang.

Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga kraton, kemudian menjadi

pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria. Bahan kain putih yang

dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri.

Sedang bahan-bahan pewarna yang dipakai tediri dari tumbuh-tumbuhan asli

Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari: pohon mengkudu, tinggi, soga, nila,

dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanahlumpur.

Jaman MajapahitBatik yang telah menjadi kebudayaan di kerajaan Majahit, pat

ditelusuri di daerah Mojokerto dan Tulung Agung. Mojoketo adalah daerah yang erat

hubungannya dengan kerajaan Majapahit semasa dahulu dan asal nama Majokerto

ada hubungannya dengan Majapahit. Kaitannya dengan perkembangan batik asal

Majapahit berkembang di Tulung Agung adalah riwayat perkembangan pembatikan

didaerah ini, dapat digali dari peninggalan di zaman kerajaan Majapahit. Pada waktu

itu daerah Tulungagung yang sebagian terdiri dari rawa-rawa dalam sejarah terkenal

dengan nama daerah Bonorowo, yang pada saat bekembangnya Majapahit daerah

Page 2: BAB 1 SEJARAH BATIK DI INDONESIA · PDF fileBAB 1 SEJARAH BATIK DI INDONESIA ... bolak-balik) khusus bagi ... yang diulang pada lembar kain biasanya tidak akan pernah sama

itu dikuasai oleh seorang yang benama Adipati Kalang, dan tidak mau tunduk

kepada kerajaan Majapahit.

Diceritakan bahwa dalam aksi polisionil yang dilancarkan oleh Majapahati,

Adipati Kalang tewas dalam pertempuran yang konon dikabarkan disekitar desa yang

sekarang bernama Kalangbret. Demikianlah maka petugas-petugas tentara dan

keluara kerajaan Majapahit yang menetap dan tinggal diwilayah Bonorowo atau

yang sekarang bernama Tulungagung antara lain juga membawa kesenian membuat

batik asli.

Sejarah Batik Pekalongan

Meskipun tidak ada catatan resmi kapan batik mulai dikenal di Pekalongan,

namun menurut perkiraan batik sudah ada di Pekalongan sekitar tahun 1800.

Bahkan menurut data yang tercatat di Deperindag, motif batik itu ada yang dibuat

1802, seperti motif pohon kecil berupa bahan baju. Namun perkembangan yang

signifikan diperkirakan terjadi setelah perang besar pada tahun 1825-1830 di

kerajaan Mataram yang sering disebut dengan perang Diponegoro atau perang

Jawa. Dengan terjadinya peperangan ini mendesak keluarga kraton serta para

pengikutnya banyak yang meninggalkan daerah kerajaan. Mereka kemudian tersebar

ke arah Timur dan Barat. Kemudian di daerah - daerah baru itu para keluarga dan

pengikutnya mengembangkan batik. Ke timur batik Solo dan Yogyakarta

menyempurnakan corak batik yang telah ada di Mojokerto serta Tulungagung

hingga menyebar ke Gresik, Surabaya dan Madura. Sedang ke arah Barat batik

berkembang di Banyumas, Kebumen, Tegal, Cirebon dan Pekalongan. Dengan

adanya migrasi ini, maka batik Pekalongan yang telah ada sebelumnya semakin

berkembang.

Seiring berjalannya waktu, Batik Pekalongan mengalami perkembangan pesat

dibandingkan dengan daerah lain. Di daerah ini batik berkembang di sekitar daerah

pantai, yaitu di daerah Pekalongan kota dan daerah Buaran, Pekajangan serta

Wonopringgo.

Batik Pekalongan, antara Masa Lampau dan Kini

Batik pekalongan menjadi sangat khas karena bertopang sepenuhnya pada

ratusan pengusaha kecil, bukan pada segelintir pengusaha bermodal besar. Sejak

berpuluh tahun lampau hingga sekarang, sebagian besar proses produksi batik

pekalongan dikerjakan di rumah-rumah. Akibatnya, batik pekalongan menyatu erat

dengan kehidupan masyarakat Pekalongan yang kini terbagi dalam dua wilayah

administratif, yakni Kota Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.

Batik pekalongan adalah napas kehidupan sehari-sehari warga Pekalongan. Ia

Page 3: BAB 1 SEJARAH BATIK DI INDONESIA · PDF fileBAB 1 SEJARAH BATIK DI INDONESIA ... bolak-balik) khusus bagi ... yang diulang pada lembar kain biasanya tidak akan pernah sama

menghidupi dan dihidupi warga Pekalongan. Meskipun demikian, sama dengan

usaha kecil dan menengah lainnya di Indonesia, usaha batik pekalongan kini tengah

menghadapi masa transisi. Perkembangan dunia yang semakin kompleks dan

munculnya negara pesaing baru, seperti Vietnam, menantang industri batik

pekalongan untuk segera mentransformasikan dirinya ke arah yang lebih modern.

Gagal melewati masa transisi ini, batik pekalongan mungkin hanya akan dikenang

generasi mendatang lewat buku sejarah. Ketika itu, pola kerja tukang batik masih

sangat dipengaruhi siklus pertanian. Saat berlangsung masa tanam atau masa

panen padi, mereka sepenuhnya bekerja di sawah. Namun, di antara masa tanam

dan masa panen, mereka bekerja sepenuhnya sebagai tukang batik.

Zaman telah berubah. Pekerja batik di Pekalongan kini tidak lagi didominasi

petani. Mereka kebanyakan berasal dari kalangan muda setempat yang ingin

mencari nafkah. Hidup mereka mungkin sepenuhnya bergantung pada pekerjaan

membatik. Apa yang dihadapi industri batik pekalongan saat ini mungkin adalah

sama dengan persoalan yang dihadapi industri lainnya di Indonesia, terutama yang

berbasis pada pengusaha kecil dan menengah.

Persoalan itu, antara lain, berupa menurunnya daya saing yang ditunjukkan

dengan harga jual produk yang lebih tinggi dibanding harga jual produk sejenis yang

dihasilkan negara lain. Padahal, kualitas produk yang dihasikan negara pesaing lebih

baik dibanding produk pengusaha Indonesia. Penyebab persoalan ini bermacam-

macam, mulai dari rendahnya produktivitas dan keterampilan pekerja, kurangnya

inisiatif pengusaha untuk melakukan inovasi produk, hingga usangnya peralatan

mesin pendukung proses produksi.

BAB IIPERKEMBANGAN BATIK DI INDONESIA

Sejarah pembatikan di Indonesia berkaitan dengan perkembangan kerajaan

Majapahit dan kerajaan sesudahnya. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik

banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa

kerajaan Solo dan Yogyakarta.

Kesenian batik merupakan kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang

menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya

batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja

dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang

tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan

dikerjakan ditempatnya masing-masing.

Dalam perkembangannya lambat laun kesenian batik ini ditiru oleh rakyat

terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah

Page 4: BAB 1 SEJARAH BATIK DI INDONESIA · PDF fileBAB 1 SEJARAH BATIK DI INDONESIA ... bolak-balik) khusus bagi ... yang diulang pada lembar kain biasanya tidak akan pernah sama

tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya

pakaian keluarga istana, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik

wanita maupun pria.

Perkembangan Batik di Daerah

1. Banyumas

Perkembangan batik di Banyumas berpusat di daerah Sokaraja dibawa

oleh pengikut-pengikut Pangeran Diponegero setelah selesa-inya peperangan

tahun 1830, mereka kebanyakan menet-ap didaerah Banyumas. Pengikutnya

yang terkenal waktu itu ialah Najendra dan dialah mengembangkan batik

celup di Sokaraja. Bahan mori yang dipakai hasil tenunan sendiri dan obat

pewama dipakai pohon tom, pohon pace dan mengkudu yang memberi warna

merah kesemuan kuning.

Lama kelamaan pembatikan menjalar pada rakyat Sokaraja dan pada

akhir abad ke-XIX berhubungan langsung dengan pembatik didaerah Solo

dan Ponorogo. Daerah pembatikan di Banyumas sudah dikenal sejak dahulu

dengan motif dan wama khususnya dan sekarang dinamakan batik

Banyumas. Setelah perang dunia kesatu pembatikan mulai pula dikerjakan

oleh Cina disamping mereka dagang bahan batik.

2. Ciamis

Pembatikan dikenal di Ciamis sekitar abad ke-XIX setelah selesainya

peperangan Diponegoro, dimana pengikut-pengikut Diponegoro banyak yang

meninggalkan Yogyakarta, menuju ke selatan. Sebagian ada yang menetap

didaerah Banyumas dan sebagian ada yang meneruskan perjalanan ke

selatan dan menetap di Ciamis dan Tasikmalaya sekarang. Mereka ini

merantau dengan keluargany a dan ditempat baru menetap menjadi

penduduk dan melanjutkan tata cara hidup dan pekerjaannya. Sebagian dari

mereka ada yang ahli dalam pembatikan sebagai pekerjaan kerajinan rumah

tangga bagi kaum wanita. Lama kelamaan pekerjaan ini bisa berkembang

pada penduduk sekitarnya akibat adanya pergaulan sehari-hari atau

hubungan keluarga. Bahan-bahan yang dipakai untuk kainnya hasil tenunan

sendiri dan bahan catnya dibuat dari pohon seperti: mengkudu, pohon tom,

dan sebagainya.

3. Pembatikan di Jakarta

Pembatikan di Jakarta dikenal dan berkembangnya bersamaan dengan

daerah-daerah pembatikan lainnya yaitu kira-kira akhir abad ke-XIX.

Pembatikan ini dibawa oleh pendatang-pendatang dari Jawa Tengah dan

mereka bertempat tinggal kebanyakan didaerah-daerah pembatikan. Daerah

Page 5: BAB 1 SEJARAH BATIK DI INDONESIA · PDF fileBAB 1 SEJARAH BATIK DI INDONESIA ... bolak-balik) khusus bagi ... yang diulang pada lembar kain biasanya tidak akan pernah sama

pembatikan yang dikenal di Jakarta tersebar didekat Tanah Abang yaitu:

Karet, Bendungan Ilir dan Udik, Kebayoran Lama, dan daerah Mampang

Prapatan serta Tebet.

Jakarta sejak zaman sebelum perang dunia kesatu telah menjadi pusat

perdagangan antar daerah Indonesia dengan pelabuhannya Pasar Ikan

sekarang. Setelah perang dunia kesatu selesai, dimana proses pembatikan

cap mulai dikenal, produksi batik meningkat dan pedagang-pedagang batik

mencari daerah pemasaran baru. Daerah pasaran untuk tekstil dan batik di

Jakarta yang terkenal ialah: Tanah Abang, Jatinegara dan Jakarta Kota, yang

terbesar ialah Pasar Tanah Abang sejak dari dahulu sampai sekarang. Batik-

batik produksi daerah Solo, Yogya, Banyumas, Ponorogo, Tulungagung,

Pekalongan, Tasikmalaya, Ciamis dan Cirebon serta lain-lain daerah,

bertemu di Pasar Tanah Abang dan dari sini baru dikirim kedaerah-daerah

diluar Jawa. Pedagang-pedagang batik yang banyak ialah bangsa Cina dan

Arab, bangsa Indonesia sedikit dan kecil.

4. Pembatikan di Luar Jawa

Dari Jakarta, yang menjadi tujuan pedagang-pedagang di luar Jawa,

maka batik kemudian berkembang di seluruh penjuru kota-kota besar di

Indonesia yang ada di luar Jawa, daerah Sumatera Barat misalnya,

khususnya daerah Padang, adalah daerah yang jauh dari pusat pembatikan

dikota-kota Jawa, tetapi pembatikan bisa berkembang didaerah ini.

Sumatera Barat termasuk daerah konsumen batik sejak zaman sebelum

perang dunia kesatu, terutama batik-batik produksi Pekalongan (saaingnya)

dan Solo serta Yogya. Di Sumatera Barat yang berkembang terlebih dahulu

adalah industri tenun tangan yang terkenal “tenun Silungkang” dan “tenun

plekat”. Pembatikan mulai berkembang di Padang setelah pendudukan

Jepang, dimana sejak putusnya hubungan antara Sumatera dengan Jawa

waktu pendudukan Jepang, maka persediaan-persediaan batik yang ada

pada pedagang-pedagang batik sudah habis dan konsumen perlu batik untuk

pakaian sehari-hari mereka. Ditambah lagi setelah kemerdekaan Indonesia,

dimana hubungan antara kedua pulau bertambah sukar, akibat blokade-

blokade Belanda, maka pedagang-pedagang batik yang biasa hubungan

dengan pulau Jawa mencari jalan untuk membuat batik sendiri.

Page 6: BAB 1 SEJARAH BATIK DI INDONESIA · PDF fileBAB 1 SEJARAH BATIK DI INDONESIA ... bolak-balik) khusus bagi ... yang diulang pada lembar kain biasanya tidak akan pernah sama

BAB III

RAGAM BATIK DAN CARA MEMBUATNYA

Ada beberapa pandangan yang mengelompokkan batik menjadi dua

kelompok seni batik, yakni batik keraton (Surakarta dan Yogyakarta) dan seni

batik pesisir. Motif seni batik keraton banyak yang mempunyai arti filosofi,

sarat dengan makna kehidupan. Gambarnya rumit/halus dan paling banyak

mempunyai beberapa warna, biru, kuning muda atau putih. Motif kuno keraton

seperti pola panji (abad ke-14), gringsing (abad 14), kawung yang diciptakan

Sultan Agung (1613-1645), dan parang, serta motif anyaman seperti tirta teja.

Kemudian motif batik pesisir memperlihatkan gambaran yang lain dengan

batik keraton. Batik pesisir lebih bebas serta kaya motif dan warna. Mereka

lebih bebas dan tidak terikat dengan aturan keraton dan sedikit sekali yang

memiliki arti filosofi. Motif batik pesisir banyak yang berupa tanaman, binatang,

dan ciri khas lingkungannya. Warnanya semarak agar lebih menarik

konsumen.

Perbedaan Batik Tulis dan Cap

1. Batik Tulis

Dikerjakan dengan menggunakan canting yaitu alat yang terbuat

dari tembaga yang dibentuk bisa menampung malam (lilin batik)

dengan memiliki ujung berupa saluran/pipa kecil untuk keluarnya

malam dalam membentuk gambar awal pada permukaan kain. Bentuk

gambar/desain pada batik tulis tidak ada pengulangan yang jelas,

sehingga gambar nampak bisa lebih luwes dengan ukuran garis motif

yang relatif bisa lebih kecil dibandingkan dengan batik cap. Gambar

batik tulis bisa dilihat pada kedua sisi kain nampak lebih rata (tembus

bolak-balik) khusus bagi batik tulis yang halus. Warna dasar kain

biasanya lebih muda dibandingkan dengan warna pada goresan motif

(batik tulis putihan/tembokan). Setiap potongan gambar (ragam hias)

yang diulang pada lembar kain biasanya tidak akan pernah sama

bentuk dan ukurannya. Berbeda dengan batik cap yang

kemungkinannya bisa sama persis antara gambar yang satu dengan

gambar lainnya. Waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan batik tulis

relatif lebih lama (2 atau 3 kali lebih lama) dibandingkan dengan

pembuatan batik cap. Pengerjaan batik tulis yang halus bisa memakan

waktu 3 hingga 6 bulan lamanya. Alat kerja berupa canting harganya

relatif lebih murah berkisar Rp. 10.000,- hingga Rp. 20.000,-/pcs. Harga

Page 7: BAB 1 SEJARAH BATIK DI INDONESIA · PDF fileBAB 1 SEJARAH BATIK DI INDONESIA ... bolak-balik) khusus bagi ... yang diulang pada lembar kain biasanya tidak akan pernah sama

jual batik tulis relatif lebih mahal, dikarenakan dari sisi kualitas biasanya

lebih bagus, mewah dan unik.

2. Batik Cap

Dikerjakan dengan menggunakan cap (alat yang terbuat dari

tembaga yang dibentuk sesuai dengan gambar atau motif yang

dikehendaki). Untuk pembuatan satu gagang cap batik dengan dimensi

panjang dan lebar : 20 cm X 20 cm dibutuhkan waktu rata-rata 2

minggu. Bentuk gambar/desain pada batik cap selalu ada pengulangan

yang jelas, sehingga gambar nampak berulang dengan bentuk yang

sama, dengan ukuran garis motif relatif lebih besar dibandingkan

dengan batik tulis. Gambar batik cap biasanya tidak tembus pada

kedua sisi kain. Warna dasar kain biasanya lebih tua dibandingkan

dengan warna pada goresan motifnya. Hal ini disebabkan batik cap

tidak melakukan penutupan pada bagian dasar motif yang lebih rumit

seperti halnya yang biasa dilakukan pada proses batik tulis. Korelasinya

yaitu dengan mengejar harga jual yang lebih murah dan waktu produksi

yang lebih cepat. Waktu yang dibutuhkan untuk sehelai kain batik cap

berkisar 1 hingga 3 minggu. Untuk membuat batik cap yang beragam

motif, maka diperlukan banyak cap. Sementara harga cap batik relatif

lebih mahal dari canting. Untuk harga cap batik pada kondisi sekarang

dengan ukuran 20 cm X 20 cm berkisar Rp. 350.000,- hingga Rp.

700.000,-/motif. Sehingga dari sisi modal awal batik cap relatif lebih

mahal. Jangka waktu pemakaian cap batik dalam kondisi yang baik bisa

mencapai 5 tahun hingga 10 tahun, dengan catatan tidak rusak.

Pengulangan cap batik tembaga untuk pemakainnya hampir tidak

terbatas. Harga jual batik cap relatif lebih murah dibandingkan dengan

batik tulis, dikarenakan biasanya jumlahnya banyak dan miliki

kesamaan satu dan lainnya tidak unik, tidak istimewa dan kurang

eksklusif.

Cara Membuat Batik

Berikut ini adalah alat dan bahan yang harus disiapkan untuk

membuat batik tulis :

1) Kain mori (bisa terbuat dari sutra atau katun)

2) Canting sebagai alat pembentuk motif,

3) Gawangan (tempat untuk m enyampirkan kain)

4) Lilin (malam) yang dicairkan

Page 8: BAB 1 SEJARAH BATIK DI INDONESIA · PDF fileBAB 1 SEJARAH BATIK DI INDONESIA ... bolak-balik) khusus bagi ... yang diulang pada lembar kain biasanya tidak akan pernah sama

5) Panci dan kompor kecil untuk memanaskan

6) Larutan pewarna

Adapun tahapan-tahapan dalam proses pembutan batik tulis ini:

1. Langkah pertama adalah membuat desain batik yang biasa disebut

molani. Dalam penentuan motif, biasanya tiap orang memiliki selera

berbeda-beda. Ada yang lebih suka untuk membuat motif sendiri,

namun yang lain lebih memilih untuk mengikuti motif-motif umum yang

telah ada. Motif yang kerap dipakai di Indonesia sendiri adalah batik

yang terbagi menjadi 2 : batik klasik, yang banyak bermain dengan

simbol-simbol, dan batik pesisiran dengan ciri khas natural seperti

gambar bunga dan kupu-kupu. Membuat design atau motif ini dapat

menggunakan pensil.

2. Setelah selesai melakukan molani, langkah kedua adalah melukis

dengan (lilin) malam menggunakan canting (dikandangi/dicantangi)

dengan mengikuti pola tersebut.

3. Tahap selanjutnya, menutupi dengan lilin malam bagian-bagian yang

akan tetap berwarna putih (tidak berwarna). Canting untuk bagian

halus, atau kuas untuk bagian berukuran besar. Tujuannya adalah

supaya saat pencelupan bahan kedalam larutan pewarna, bagian yang

diberi lapisan lilin tidak terkena.

4. Tahap berikutnya, proses pewarnaan pertama pada bagian yang tidak

tertutup oleh lilin dengan mencelupkan kain tersebut pada warna

tertentu .

5. Setelah dicelupkan, kain tersebut di jemur dan dikeringkan.

6. Setelah kering, kembali melakukan proses pembatikan yaitu melukis

dengan lilin malam menggunakan canting untuk menutup bagian yang

akan tetap dipertahankan pada pewarnaan yang pertama.

7. Kemudian, dilanjutkan dengan proses pencelupan warna yang kedua.

8. Proses berikutnya, menghilangkan lilin malam dari kain tersebut dengan

cara meletakkan kain tersebut dengan air panas diatas tungku.

Setelah kain bersih dari lilin dan kering, dapat dilakukan kembali proses

Tips Merawat Batik

Agar warna batik berbahan sutra dan serat tidak cepat pudar, awet dan

tetap tampak indah. Mencuci kain batik dengan menggunakan shampo

rambut. Sebelumnya, larutkan dulu shampo hingga tak ada lagi bagian yang

Page 9: BAB 1 SEJARAH BATIK DI INDONESIA · PDF fileBAB 1 SEJARAH BATIK DI INDONESIA ... bolak-balik) khusus bagi ... yang diulang pada lembar kain biasanya tidak akan pernah sama

mengental. Setelah itu baru kain batik dicelupkan.

Anda juga bisa menggunakan sabun pencuci khusus untuk kain batik

yang dijual di pasaran. Pada saat mencuci batik jangan digosok. Jangan

pakai deterjen. Kalau batik tidak kotor cukup dicuci dengan air hangat.

Sedangkan, kalau kotor, misalnya terkena noda makanan, bisa dihilangkan

dengan sabun mandi atau bila kotor sekali, seperti terkena buangan knalpot,

noda bisa dihilangkan dengan kulit jeruk dengan mengusapkan sabun atau

kulit jeruk pada bagian yang kotor.

Sebaiknya Anda juga tidak menjemur kain batik di bawah sinar

matahari langsung (tempat teduh). Kain batik jangan dicuci dengan

menggunakan mesin cuci. Tak perlu memeras kain batik sebelum

menjemurnya. Namun, pada saat menjemur, bagian tepi kain agak ditarik

pelan-pelan supaya serat yang terlipat kembali seperti semula.

Sebaiknya hindari penyeterikaan. Kalaupun terlalu kusut, semprotkan

air di atas kain kemudian letakkan sebuah alas kain di bagian atas batik itu

baru diseterika. Jadi, yang diseterika adalah kain lain yang ditaruh di atas

kain batik.

Disarankan untuk menyimpan batik dalam plastik agar tidak dimakan

ngengat. Jangan diberi kapur barus, karena zat padat ini terlalu keras

sehingga bisa merusak batik. Sebaiknya, almari tempat menyimpan batik

diberi merica yang dibungkus dengan tisu untuk mengusir ngengat. Alternatif

lain menggunakan akar wangi yang sebelumnya dicelup dulu ke dalam air

panas, kemudian dijemur, lalu dicelup sekali lagi ke dalam air panas dan

dijemur. Setelah akar wangi kering, baru digunakan

Anda sebaiknya juga tidak menyemprotkan parfum atau minyak wangi

langsung ke kain atau pakaian berbahan batik sutera berpewarna alami.

Bila Anda ingin memberi pewangi dan pelembut kain pada batik tulis,

jangan disemprotkan langsung pada kainnya. Sebelumnya, tutupi dulu kain

dengan koran, baru semprotkan cairan pewangi dan pelembut kain.

Page 10: BAB 1 SEJARAH BATIK DI INDONESIA · PDF fileBAB 1 SEJARAH BATIK DI INDONESIA ... bolak-balik) khusus bagi ... yang diulang pada lembar kain biasanya tidak akan pernah sama

CONTOH KARYA BATIK

Batik Banyumas Batik Purwokerto Batik Simo

Batik Grompol Batik Tulis Jogja Motif Ambarsari Batik Solo

Batik Tulis Jogja Motif Cakar Batik Tulis Jogja Motif Gegot Batik Tiga Negeri

Batik Cirebon Batik Pekalongan Batik Al-Jupri

Batik Pekalongan Batik Solo Batik Yogyakarta

Sumber bacaan: http://pesona batik site40

Page 11: BAB 1 SEJARAH BATIK DI INDONESIA · PDF fileBAB 1 SEJARAH BATIK DI INDONESIA ... bolak-balik) khusus bagi ... yang diulang pada lembar kain biasanya tidak akan pernah sama

BERBAGAI MOTIF KERAJINAN DI KALIMANTAN

Page 12: BAB 1 SEJARAH BATIK DI INDONESIA · PDF fileBAB 1 SEJARAH BATIK DI INDONESIA ... bolak-balik) khusus bagi ... yang diulang pada lembar kain biasanya tidak akan pernah sama
Page 13: BAB 1 SEJARAH BATIK DI INDONESIA · PDF fileBAB 1 SEJARAH BATIK DI INDONESIA ... bolak-balik) khusus bagi ... yang diulang pada lembar kain biasanya tidak akan pernah sama
Page 14: BAB 1 SEJARAH BATIK DI INDONESIA · PDF fileBAB 1 SEJARAH BATIK DI INDONESIA ... bolak-balik) khusus bagi ... yang diulang pada lembar kain biasanya tidak akan pernah sama
Page 15: BAB 1 SEJARAH BATIK DI INDONESIA · PDF fileBAB 1 SEJARAH BATIK DI INDONESIA ... bolak-balik) khusus bagi ... yang diulang pada lembar kain biasanya tidak akan pernah sama
Page 16: BAB 1 SEJARAH BATIK DI INDONESIA · PDF fileBAB 1 SEJARAH BATIK DI INDONESIA ... bolak-balik) khusus bagi ... yang diulang pada lembar kain biasanya tidak akan pernah sama
Page 17: BAB 1 SEJARAH BATIK DI INDONESIA · PDF fileBAB 1 SEJARAH BATIK DI INDONESIA ... bolak-balik) khusus bagi ... yang diulang pada lembar kain biasanya tidak akan pernah sama
Page 18: BAB 1 SEJARAH BATIK DI INDONESIA · PDF fileBAB 1 SEJARAH BATIK DI INDONESIA ... bolak-balik) khusus bagi ... yang diulang pada lembar kain biasanya tidak akan pernah sama
Page 19: BAB 1 SEJARAH BATIK DI INDONESIA · PDF fileBAB 1 SEJARAH BATIK DI INDONESIA ... bolak-balik) khusus bagi ... yang diulang pada lembar kain biasanya tidak akan pernah sama
Page 20: BAB 1 SEJARAH BATIK DI INDONESIA · PDF fileBAB 1 SEJARAH BATIK DI INDONESIA ... bolak-balik) khusus bagi ... yang diulang pada lembar kain biasanya tidak akan pernah sama