bab 1 pendahuluan sebelum masuk ke pembahasan yang lebih

30
BAB 1 PENDAHULUAN Sebelum masuk ke pembahasan yang lebih mendalam, pada bagian ini terlebih dahulu akan secara urut latar belakang pentingnya perencanaan wisata, pengertian,manfaat, berikut pelaku perencanaan wisata itu sendiri.

Upload: odette

Post on 29-Jan-2016

54 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

BAB 1 PENDAHULUAN Sebelum masuk ke pembahasan yang lebih mendalam , pada bagian ini terlebih dahulu akan secara urut latar belakang pentingnya perencanaan wisata , pengertian,manfaat , berikut pelaku perencanaan wisata itu sendiri. Latar Belakang Pentingnya Perencanaan Wisata - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 1 PENDAHULUAN Sebelum masuk ke pembahasan  yang  lebih

BAB 1PENDAHULUAN

Sebelum masuk ke pembahasan yang lebihmendalam, pada bagian ini terlebih dahulu akansecara urut latar belakang pentingnya perencanaanwisata, pengertian,manfaat, berikut pelakuperencanaan wisata itu sendiri.

Page 2: BAB 1 PENDAHULUAN Sebelum masuk ke pembahasan  yang  lebih

A.Latar Belakang Pentingnya Perencanaan WisataKemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa dampak semakin ketatnya persaingan.

Setiap orang disibukan dengan rutinitas dan kejemuan. Swhingga dengan adanya waktu senggang dapat digunakan untuk memulihkan kejernihan pikiran, mendapatkan inspirasi, dan kesegaran bau. Salah satunya dengan . Mereka tidak hanya bewisata di kota, di propinsi atau dinegaranya saja tetapi sampai menjelajahi benua, untuk mencari sesuatu yang berbeda, mencari inspirasi dan kesegaran baru. Landasan pemikiran untuk berwisata pada kenyatannya adalah Pertama, wisata harus di kemas sedemikian rupa sehingga menarik. Kedua, kemasan yang menarik itu hendaknya berisi racikan yang manis sehingga mereka yang membuka dan menikmatinya akan merasa puas (walaupun sebenarnya kepuasan itu adalah sesuatu yang abstrak). Inti masalah adalah bagaimana meramu dan mengemas wisata. Untuk dapat meramu dan mengemas perlu pengetahuan,bahan,tehnik yang baik. Untuk itu buku berjudul Perencanaan Wisata (Tour Planning) sebagai alat bantu dalam meramu dan mengemas wisata tersebut.

Page 3: BAB 1 PENDAHULUAN Sebelum masuk ke pembahasan  yang  lebih

B. Hakikat Perencanaan WisataAda banyak definisi perencanaan yang dikemukakanoleh parah ahli. Adapun definisi

perencanaan yang dikemukakan oleh para ahli tersebut antara lain : 1. G.R. Terry

Planning adalah pemilihan fakta-fakta dan usaha menghubungkan antara fakta yang satu dengan yang lain, kemudian membuat perkiraan dan peramalan tentang keadaan dan perumusan tindakan untuk masa yang akan datang yang sekiranya di perlukan untuk mencapai hasil yang dikehendaki.

2. H. Koontz &O’DonnelPlanning is the function of a manager which involves the selection from among alternaives,polices,procedures and programs. (Perencanaan adalah tugas seorang manajer untuk menentukan pilihan alternatif-alternatif, kebijakan-kebijakan,prosedur-prosedur dan program-program).

3. W.H NewmanPlanning is deciding in advance what is to be done.(Perencanaan adalah pengambilan keputusan pendahuluan atas ap yang akan dilakukan).

Hakikat yang di kandung dalam perencanaan wisata secara garis besar sama denganperencanaan pada umumnya,hanya saja teknis mmiliki aspek-aspek yang khusus.

Page 4: BAB 1 PENDAHULUAN Sebelum masuk ke pembahasan  yang  lebih

C. Manfaat Perencanaan WisataPentingnya perencanaan dalam sebuah wisata dapat dilihat

dari manfaatnya antara lain :1. Sebagai pedoman penyelenggara wisata2. Sebagai sarana untuk memprediksikan kemungkinan

timbulnya hal-hal di luar dugaan sekaligus alternatif pemecahnya.

3. Sebagai sarana untuk mengarahkan penyelenggaran wisata sehingga dapat mencapai tujuannya, yaitu mewujudkan wisata secara efektif dan efisien, dan

4. Sebagai alat ukur tingkat keberhasilan wisata sebagai upaya pengawasan atau evaluasi dalam rangkamemberikan umpan balik bagi penyelenggaraan wisata selanjutnya.

Page 5: BAB 1 PENDAHULUAN Sebelum masuk ke pembahasan  yang  lebih

D. Aspek-Aspek Perencanaan WisataAspek-aspek ini merupakan bahan kajian yang perlu mendapatkan perhatian khusus dalamkegiatan perencanaan wisata.Aspek-aspek tersebut meliputi :1. Aspek pasar,menyangkut kondisi pasar serta kebutuhannya.2. Aspek sumber daya antara lain: a. sarana dan prasarana

b. sumber daya manusia3. Aspek produk, berkaitan dengan upaya meramu dan mengemas produk wisata yang

berintikan: a. penyusunan b. perhitungan harga dan c. penentuan kebijakan produk

4. Aspek operasional menyangkut kegiatan yang akan dilakukan dalam mewujudkan produkwisata yang terdiri atas : a. kegiatan pra-penyelenggaran

b. kegiatan selama penyelanggaran dan c. kegiatan pasca penyelenggaran

Page 6: BAB 1 PENDAHULUAN Sebelum masuk ke pembahasan  yang  lebih

Keempat aspek tersebut dapat diilustrasikan dengan bagan berikut :

ASPEK SUMBER DAYA

ASPEK PRODUK

ASPEK PASAR

UKAASPEK

PRODUKAAD

ASPEK PRODUK

ASPEK OPERASIONAL

Page 7: BAB 1 PENDAHULUAN Sebelum masuk ke pembahasan  yang  lebih

E. Perencanaan Wisata (Tour Planner)Perencanaan wisata adalah orang yang bertugas melakukan segala kegiatan yang berhubungandengan perencanaan sebuah wisata. Peranan tour planner seperti seorang dalang yangmengetahui segalanya dan sebagainya. Syarat-syarat tersebut antara lain sebagai berikut :1. Dapat berpikir secara logis, kreatif, dan reflektif2. Sabar,teliti dan penuh kehati-hatian3. Memiliki pengalaman atas wisata yang akan diselenggarakan4. Mengetahui kondisi yang sebenarnya atas komponen yang terlibay dalam wisata5. Memliki visidan imajinasi yang kuat dan6. Memiliki pengetahuan yang luasbaik tentang prodik maupun teknik perencanaan. dengan begitu kita mengetahui tugas yang akan di bebani oleh seorang perencana wisata

berkaitan erat dengankegiatan pemikiran berlangsungnya sebuah kenyataan dalam wujud penyelanggaraan wisata.

Page 8: BAB 1 PENDAHULUAN Sebelum masuk ke pembahasan  yang  lebih

BAB IIWISATA SEBAGAI SUATU PRODUK

‘’WISATA”,sebuah kata yang sering kali kita dengar atau bahkan kita lakukan. Kata dan kegiatan yang kita dengar atau lakukan tersebut sering kali tidak pernah kita pikirkan secara mendalam. Kita tidak sadar bahwa wisata sebenarnya adalah produk.

Page 9: BAB 1 PENDAHULUAN Sebelum masuk ke pembahasan  yang  lebih

A. Wisata (Tour)Perjalananpada hakikatnya adalah perpindahan atau gerakan dari satu tempat ke tempat lainuntuk suatu tujuan. Berbagai macam tujuan perjalann dan salah satunya adalah untukmelakukan wisata. Wisata adalah perjalanan yang terencana yang disusun oleh perusahaanperjalanan yang efektif dan seefisien sehingga peserta wisata merasa puas.

Pengertian-pengertian lain yang di ambil dari beberapa sumer adalah sebagai berikut :1. Menurut Undang-Undang nomer 9 tahun 1990 tentang Kepariwisataan: Wisata adalah

kegiatan-kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata.

2. Menurut Hornby As :Tour us a journey in which a short stays are made at a number of places,and the traveller finally return to his or her owv place. (Wisata adalah sebuah perjalanan dimana seseorang dalam perjalannya singgah sementara di beberapa tempat dan akhirnya kembali lagi ke tempat asal di mana ia mulai melakukan perjalanan).

Dengaan kata lain melakukan wisata bearti melakukan perjalanan belum tentu melakukanwisata.

Page 10: BAB 1 PENDAHULUAN Sebelum masuk ke pembahasan  yang  lebih

Wisata memiliki karakteristik sebagai berikut :1. Bersifat sementara, bahwa dalam jangka waktu pendek pelaku wisata akan kembali ke

tempat asalnya.2. Melibatkan beberapa komponen wisata, misalnya sarana transportasi, akomodasi, restoran,

objek wisata, toko cinderamata, dan lain-lain.3. Umumnya dilakukan dengan mengunjungi objek dan atraki wisata, daerah atau bahkan

negara secara berkesinambungan. 4. Memiliki tujuan tertentu yang intinya untuk mendapatkan kesenangan.5. Tidak untuk mencari nafkah di tempat tujuan, bahkan keberadaannya dapat memberikan

kontribusi pendapatan bagi masyarakat atau daerah yang dikunjungi, karena uang yang di belanjakan di bawa dari tempat asal.

Orang justru telah terbiasa menggunakan istilah tour untuk menyebut wisata yang dilakukandalam waktu kurang 24jam dan package tour untuk wisata yang dilakukan dalam waktu lebih dari 24 jam.

Page 11: BAB 1 PENDAHULUAN Sebelum masuk ke pembahasan  yang  lebih

B . Hakikat Produk WisataDalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa yang dimaksud dengan produk adalahbarang atau jasa. Dari pengertian ini tampak bahwa produk itu bukanlah sekedar barang ataujasa,tetapi ia adalah barang atau jasa yang telah memiliki nilai tambah karena adanya prosesproduksi. Roti adalah salah satu contoh produk. Sebuah produk dapat pula mejadi bahan bakuuntuk pembuatan produk yang lain,sehingga produk baru tersebut akan memiliki nilai tambahganda. Sebagai suatu produk, wisata memiliki ciri-ciri yang khas yang membedakannya denganproduk pda umumnya. Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut : 1. tidak terwujud (intangible)

2. tidak memiliki ukuran kuantitaf (unmeasurable) 3. tidak tahan lamadan mudah kadarluasa

(perishable) 4. tidak dapat disimpan (unstorable) 5. melibatkan konsumen (wisatawan) dalam pross produksinya. 6. proses produksi dan kosumsi terjadi dalam waktu yang sama.

Page 12: BAB 1 PENDAHULUAN Sebelum masuk ke pembahasan  yang  lebih

C. Proses Produksi Wisata

MASUKAN PROSES KELUARAN

Perencanaan Pengorganisasianpenggerakan Pengawasan

UMPAN BALIK

Page 13: BAB 1 PENDAHULUAN Sebelum masuk ke pembahasan  yang  lebih

Dari bagan di atas dapat dijelaskan hal-hal berikut :1. Secara keseluruhan proses produksi wisata mencakup komponen

masukan (input), proses (process), dan keluaran (output).2. Komponen yang di kandung pada setiap tahapan adalah sebagai

berikut,a. Masukan , berintikan kegiatan perencanaan yaitu kegiatan merencanakan produk tersebut,b. Proses, berintikan kegiatan perngorganisasian dan pergerakan.c. Keluaran yang tak lain produk (wisata) itu sendiri,berintikan kegiatan pengawasan atau evaluasi atas penyelenggaraan wisata.

3. Evaluasi yang telah di lakukan dapat di pakai sebagai umpan balik(feed back) bagi perencanaan berikutnya.

Page 14: BAB 1 PENDAHULUAN Sebelum masuk ke pembahasan  yang  lebih

D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Produksi Wisata

Proses produk wisata dipengaruhi beberapa faktor yang sederhana diilistrasikan dengan baganberikut.

Faktor Mikro

PROSES

Faktor Makro

MASUKAN KELUARAN

Page 15: BAB 1 PENDAHULUAN Sebelum masuk ke pembahasan  yang  lebih

• 1. Faktor-faktor MakroFaktor-faktor makro yang mempengaruhi proses produksi wisata antaralain sebagai berikut.

a. Faktor ekonomi,mencakup seluruh aspek dalam sektor ekonomi seperti kondisi moneter.b. Faktor sosial budaya, adalah aspek-aspek yang menyangkut kondisi sosial masyarakat serta pola dan pandangan hidupnya.c. Faktor geografi, adalah faktor yang berhubungan dengan kondisi alam suatu daerah atau negara.d. Faktor teknologi, tak dapat dipungkiri bahwa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat terpengaruh terhadap proses produksi wista.e. Prasarana dan sarana wisata,prasarana seperti jalan raya, terminal,bandar udara,pelabuhan laut,tempat parkir dll.f. Sumber daya manusia,mencakup semua personal yang terlibat dalam perencanaan,penyeenggaran hingga akhir dan tindak lanjut.g. Pemerintah,sebagai pengendali suatu daerah,negra atau kawasan wilayah,maka pemerintah memiliki adil yang sangat besar berkaitan dengan lalu lintas orang suatu daerah.

Page 16: BAB 1 PENDAHULUAN Sebelum masuk ke pembahasan  yang  lebih

• 2. Faktor-faktor MikroDi samping faktor-faktor mikro sebagaimana telah dipaparkan di atas

proses produksi wisata juga dipengaruhi oleh faktor-faktor mikro.a. Wisatawan :pelaku wisata meiliki peran ganda yakni sebagai konsumen dan komponen produksi.b. Waktu : pengaruh besar terhadap berlangsungnya sebuah wisata.c. Harga : berhubungan dengan erat dengan kelas wisata,apakah deluxe standard,economy atau bahkan budget class.

Page 17: BAB 1 PENDAHULUAN Sebelum masuk ke pembahasan  yang  lebih

E. Komponen WisataFasilitas-fasilitas yang dilibatkan dalam penyelengaraan wisata diseutkomponen wisata antara lain sebgai berikut.1. Sarana transportasi 2. Sarana akomodasi 3. Sarana Makan dan Minum (restoran)4. Objek dan Atraksi Wisata5. Sarana Hiburan (Entertainment and Amusement)6. Toko Cinderamata (Souvenir Shop)7. Pramuwisata dan Pengatur Wisata (Guide and Tour Manager)

Page 18: BAB 1 PENDAHULUAN Sebelum masuk ke pembahasan  yang  lebih

BAB IIITAHAP-TAHAP

PERENCANAAN WISATAA. Tahap-tahap Perencanaan Wisata dan

Hubungannya dengan Aspek-Aspek Perencaan Wisata

1. Diagnosis Pasar2. Formulasi Tujuan 3. Observasi 4. Analisis Data 5. Penetapan Rencana 6. Pelaksanaan Rencana

Page 19: BAB 1 PENDAHULUAN Sebelum masuk ke pembahasan  yang  lebih

BAB IVPENYUSUNAN ACARA WISATA

A. Acara Wisata (Itinerary)B. Manfaat Acara Wisata :

1. Manfaat bagi Pengelola Wisata 2. Manfaat bagi Wisatawan

C. Bentuk-Bentuk Acara Wisata dan Hal-hal yang Perlu Diperhatikan1. Bentuk uraian (essay style)2. Bentuk tabel (tabuated style)3. Bentuk grafik (graphic style)

Page 20: BAB 1 PENDAHULUAN Sebelum masuk ke pembahasan  yang  lebih

D. Waktu dalam Acara Wisata 1. Saat Penyelenggaraan 2. Lama Penyelenggaraan Wisata Dikaitkan dengan penggunaannya dalam penyusunan program, makawaktu dapa dikelompokan menjadi tiga :-waktu di Perjalanan (On Board Activities)-waktu untuk Kegiatan di objek (Tour Activites)-waktu untuk istirahat (Rest)

E. Langkah-langkah Penyusunan Acara Wisata3. Pendistribusian Waktu 4. Penyesuain Waktu dan Penetapan Jadwal5. Tranformasi DOT kedalam Acara Wisata

Page 21: BAB 1 PENDAHULUAN Sebelum masuk ke pembahasan  yang  lebih

F. Penyajian Acara Wisata1. Penyajian secara sederhana

dalam ini acara wisata umumnya disajikan dalam lembaran kertas yang hanya memuat acara wisatanya saja,sesuai dengan bentuk yang telah dipilih.

2. Penyajian secara lengkapcara penyajian ini tidak hanya sebagai media untuk menginformasikan acara yang akan diselenggarakan.

Page 22: BAB 1 PENDAHULUAN Sebelum masuk ke pembahasan  yang  lebih

BAB VPENGHITUNGAN HARGA WISATA

A. Prinsip Penghitungan Harga dan Biaya Wisata1. Harga Wisata2. Biaya Wisata : a. berdasarkan kedudukan biaya

b. berdasarkan pengaruh biaya terhadap pengelolaan wisata

c. berdasarkan jumlzah penanggung biaya

B. Langkah-langkah Perhitungan1. Merekap 6. Mentransformasikan harga tur2. Merinci 7. Melakukan pembulatan 3. Menghitung4. Menghitung surcharge5. Menghitung harga

Page 23: BAB 1 PENDAHULUAN Sebelum masuk ke pembahasan  yang  lebih

C. Komplimen (Complimentary)Pembebasan jumlah peserta tertentu dari pembayaran jika syarat yangditentukan oleh tour operator dipenuhi.Harga wisata dengan memperhitungkan complimentary dihitung denganrumus sebagai berikut.

D. Harga Jual (Selling Price)Agency Commission dinyatakan dalam persentase tertentu.

PC = n X NP --------

(n-c)

SP =100 --------X PP

(100-AC)

Page 24: BAB 1 PENDAHULUAN Sebelum masuk ke pembahasan  yang  lebih

E. Harga Wisata untuk Peserta Kolektif Adakalanya jumah peserta yang kita rencanakan dalam perhitunganharga wisata bukan jumlah tertentu.

Perhitungan harga dengan menggunakan dasar peserta kolektif iniumumnya diguakan dalam perhitungan CAT.

Biaya per peserta := (Rp 650.000,00 : 10) + Rp 9.000,00 Rp74.000,00

Surcharge =25% x Rp 74.000,00 Rp 18.500,00

Harga wisata Konversi ke dalam US$ : RP92.500,00=92.500,00 : 5.000,00 US$ 18.50

Page 25: BAB 1 PENDAHULUAN Sebelum masuk ke pembahasan  yang  lebih

BAB VIPENGHITUNGAN HARGA WISATA BERDASARKAN CATA. Confidential Agent’s Tariff (CAT)CAT adalah daftar harga tur yang disusub oleh touroperator,diperuntukan bagi agen yang menjual produknya untuk didipakai sebagai pedoman dalam meneapkan harga tur yang di jualkepada konsumen.

B. Prinsip Perhitungan HargaHandingfee adalah istilah lain dari surcharge. 1. Harga murni2. Harga Paduan

Page 26: BAB 1 PENDAHULUAN Sebelum masuk ke pembahasan  yang  lebih

BAB VII WISATA PAKET

A. Pengertian Wisata PaketPackage tour sebagai sesuatu rencana atau acara perjalanan wisata yangtelah tersusun secara tetap,dengan harga tertentu yang telahtermasuk pula biaya-biaya untuk transfer fasilitas.

B. Jenis-jenis Wisata Paket :1. Ready Made Tour Wisata pake yang disusunoleh tour operator tanpa menunggu permintaan calon peserta.2. Tailored Made TourWisata paket penyusunannya dilakukan setelah adanya permintaan daricalon peserta.

Page 27: BAB 1 PENDAHULUAN Sebelum masuk ke pembahasan  yang  lebih

C. Penyusunan Program :1. Penglokasian Program2. Pendisribusian dan Penglokasian Waktu3. Penyusunan Acara Wisata

D. Karaktersiktik Biaya Wisata PaketPenggunaan fasilitas akomodasi dalam wisata paket umumnya

digunakan sistem sharing basis-double occipancy, dlm satu kamar ada 2org. Harganya akan di tanggung 2org sehingga :

ACC = TWN ------- X N

2

Page 28: BAB 1 PENDAHULUAN Sebelum masuk ke pembahasan  yang  lebih

BAB VIIIKEBIJAKSANAAN PRODUK

A. Macam-macam Kebijaksanaan Produk1. Kebijaksanaan ProgramBeberapa kebijaksanaan yang perlu diperhatikan dalam penyusunprogram antara lain sebagai berikut.a. Konsekuensi Program1. Tip wisata 2. Jaminan keselamatan peserta yang erat kaitannya dengan asuransi

perjalanan.b. Deviasi program 1.Perubahan,baik perubahan rute,objek kunjungan maupun perubahan

komponen lannya.2.Pembatalan,yakni tidak dipakainya komponen tur tertentu tanpa

adanya koponen pengganti.

Page 29: BAB 1 PENDAHULUAN Sebelum masuk ke pembahasan  yang  lebih

2. Kebijaksanaan Harga

Kebijakan harga menyangkut :a. Validitas yaitu masa berlakunya harga turb. Kapasitas yaitu fasilitas apa saja yang termasuk dan tidak termasuk

dalam harga wisata.c. Objek harga yaitu kepada siapa harga tur diperuntukan.1. Adult fare,harga yang diperuntukan bagi org dewasa.2. Children fare, harga untuk anak-anak. 3. Infant fare, yaitu harga untuk bayi. 3. Kebijakan Operasional a.Pemesanan turb.Pembayaran tour c.Pembatalan

Page 30: BAB 1 PENDAHULUAN Sebelum masuk ke pembahasan  yang  lebih

B. Kondisi dan Liabilitas (Conditions and Liabilities0Rangkainan kebijaksanaan di bidag program,harga dan operasional turpada akhirnya melahirkan suatu tindakan represip terhadapberlangsungnya tur tersebut. Upaya represip tersebut biasanyadituangkan secara tertulis yang biasanya disebut sebagai Kondisi danLiabilitas.Segala sesuatu menyangkut penyelenggaraan dan peserta wisata ataskondisi tersebut merupakan liabilitas. Jadi conditions and liabilitiesdapat diartikan sebagai konsekuensi yang harus ditanggung kedua belahpihak atas diselenggarakannya sebuah tur. Kondisi da liabilitas dapatjuga dipakai sebagai bukti perjanjian antara pihak pengelola denganpeserta wisata. Berikut ini disajikan conto-contoh and liabilitas : -Conditions and Liabilities-Tour Conditions and Booking Procedures