bab 1 pendahuluan a. latar belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/skripsi bab 1, 2, 3, 4,...

68
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Allah menurunkan manusia ke dunia ini adalah sebagai khalifah secara umum. Tugas kekhalifahan manusia adalah tugas mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan dalam hidup dan kehidupan. Untuk menunaikan tugas tersebut Allah SWT meberi manusia dua anugerah nikmat utama, yaitu “sistem kehidupan” dan “sarana kehidupan”. 1 Sistem kehidupan adalah seluruh aturan kehidupan manusia yang bersumber kepada al-Qur’an dan sunnah Rasul. Sedangkan sarana kehidupan adalah segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah untuk kepentingan hidup manusia secar keseluruhan. Sarana ini dapat berbentuk udara, air, tumbuh-tumbuhan, ternak, harta benda, dan lain-lain yang berguna dalam kehidupan. 2 Dalam kehidupan manusia tidak lepas dari peraturan hukum. Patokan- patokan hukum yang mengatur hubungan hak dan kewajiban dalam hidup masyarakat yang disebut hukum mu’amalah. Tidak dapat dipungkiri bahwa manusia diciptakan oleh Allah SWT dimuka bumi ini untuk menjalankan kewajiban dana memenuhi kebutuhan hidupnya, baik itu dalam masalah ukhrawi maupun duniawi. Dalam tataran pemenuhan ukhrawi manusia mengaplikasikannya dalam rangkaian pengabdian diri dengan sebenar- benarnya kepada Allah SWT yang sesuai dengan syari’at islam yang diajarkan oleh nabi Muhammad SAW, dan agama mengaturnya dalam hal ubudiyah. 1 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syari’ah Dari Teori Ke Praktik (Jakarta: Gema Insani Press, 2007),7. 2 Sulaiman Rasyid, Fiqh Islam (Bandung: Sinar Baru AL-Gensido, 1996), 278. 1

Upload: doandiep

Post on 25-May-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Allah menurunkan manusia ke dunia ini adalah sebagai khalifah secara

umum. Tugas kekhalifahan manusia adalah tugas mewujudkan kemakmuran

dan kesejahteraan dalam hidup dan kehidupan. Untuk menunaikan tugas

tersebut Allah SWT meberi manusia dua anugerah nikmat utama, yaitu “sistem

kehidupan” dan “sarana kehidupan”.1 Sistem kehidupan adalah seluruh aturan

kehidupan manusia yang bersumber kepada al-Qur’an dan sunnah Rasul.

Sedangkan sarana kehidupan adalah segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah

untuk kepentingan hidup manusia secar keseluruhan. Sarana ini dapat

berbentuk udara, air, tumbuh-tumbuhan, ternak, harta benda, dan lain-lain yang

berguna dalam kehidupan.2

Dalam kehidupan manusia tidak lepas dari peraturan hukum. Patokan-

patokan hukum yang mengatur hubungan hak dan kewajiban dalam hidup

masyarakat yang disebut hukum mu’amalah. Tidak dapat dipungkiri bahwa

manusia diciptakan oleh Allah SWT dimuka bumi ini untuk menjalankan

kewajiban dana memenuhi kebutuhan hidupnya, baik itu dalam masalah

ukhrawi maupun duniawi. Dalam tataran pemenuhan ukhrawi manusia

mengaplikasikannya dalam rangkaian pengabdian diri dengan sebenar-

benarnya kepada Allah SWT yang sesuai dengan syari’at islam yang diajarkan

oleh nabi Muhammad SAW, dan agama mengaturnya dalam hal ubudiyah.

1 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syari’ah Dari Teori Ke Praktik (Jakarta: Gema

Insani Press, 2007),7. 2 Sulaiman Rasyid, Fiqh Islam (Bandung: Sinar Baru AL-Gensido, 1996), 278.

1

Page 2: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

Adapun masalah duniawi manusia tidak dapat memenuhinya tanpa

adanyar interaksi antara sesama manusia yang lingkupannya adalah makhuk

sosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain.

Sebagai agama yang sempurna, Islam mengatur agar terjadi keselarasan

dan keteraturan manusia hubungan manusia yang satu dengan yang lainnya.

Agar hak masing-masing tanpa adanya tindakan yang sia-siakan dan

terciptanya kemaslakhahan umum pendiskriminasi hak. Karena kita ketahui

bahwa manusia memiliki sifat tamak yang suka mementingkan diri sendiri dan

apabila hal tersebut dibiarkan akan mengakibatkan kehancuran bagi kehidupan

manusia. Masalah diatas diatur oleh agama dalam bentu mu’amalah ialah

hubungan manusia satu dengan lainnya dalam usaha memenuhi kebutuhan

hidup dengan cara baik-baik sesuai dengan ajaran dan tuntunan agama.3

Usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan ukhrowi dan kebutuhan

duniawi. Sehingga selain Allah mewajibkan manusia mengabdikan diri

kepadaNya, manusia juga di tuntut untuk memenuhi kebutuhannya.

Firman Allah SWT dalam surat Al- Qasas Ayat 77:

ٱ�ار ٱ� �يما ءاتٮك وٱ�تغ و� تنس نصيبك من ٱ�خرة حسن ٱ��ياوأ

حسن �ض� � ٱلفساد إ�ك و� �بغ ٱ� كما أ

ٱلمفسدين � �ب ٱ� إن ٱ�

٧ ءاتٮك وٱ�تغ ٱ�ار ٱ� �يما نس نصيبك من و� ت ٱ�خرة حسن ٱ��يا

وأ

حسن �ض� � ٱلفساد إ�ك و� �بغ ٱ� كما أ

ٱلمفسدين � �ب ٱ� إن ٱ�

Artinya: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu

(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan

3 Idris Ahmadi, Fiqih Shafi’i (Jakarta: Karya Indah, 1986),1.

Page 3: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada

orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan

janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya

Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”4

Salah satu bentuk diantara mu’amalah adalah Al-buyu’ atau jual-beli. Jual-beli

yaitu menukarkan barang dengan barang atau barang dengan uang dengan jalan

melepaskan hak milik kepada orang lain atas dasar rela sma rela.5

Sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat An-nisa’ ayat 29

�ها� ٱ�ين � ءامنوا وا و ٱص� ورابطوا وصابروا لعل�م ٱ� ٱ�قوا

٠�فلحون Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan

harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan

perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan

janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah Maha

Penyayang kepadamu.”6

Firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 275

لون ٱ�ين� يأ ٱلشي�ن �تخبطه ٱ�ي� �قومون إ� كما �قوم ٱلر�وا

من إ�ما ٱلمس �هم قالوا مثل ٱ�يع �لك ب� حل ٱلر�وا

وحرم ٱ�يع ٱ� وأ

مره ۥفله ٱنت� ف ۦموعظة من ر�ه ۥ�من جاءه ٱلر�وا ٱ� إ� ۥ ما سلف وأ

ص�ب و��ك أ

ون ٱ�ار� ومن �د فأ ٥هم �يها ��

Artinya: “Orang-orang yang Makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri

melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran

(tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah

disebabkan mereka berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu

sama dengan riba, Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan

mengharamkan riba. orang-orang yang telah sampai kepadanya

4 Al-Qur’an. 28: 77;

5 Ahmadi, Fiqih,5.

6 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahanya (Bandung: al-

Jumanatul ‘Ali, 2015), 83.

Page 4: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba),

Maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang

larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali

(mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka;

mereka kekal di dalamnya.”7

Berdasarkan ayat diatas, dapat dipahami bahwa jika seseorang memilih

jual beli itu sebagai upaya mencari rizki maka jual beli itu harus dilakukan

sesuai dengan ketentuan yang digariskan oleh Allah SWT. Pada sisi lain Islam

memiliki aturan, semua tawar menawar atau transaksi yang mempunyai sifat

judi, taruhan atau untung-untungan didalam Islam dilarang tersebut. Raslullah

SAW melarang berjudi dalam segala bentuk yang mengandung unsur taruhan,

penjuaan sistem undian, spekulasi, untung-untungan dan sebagainya. Berbagai

transaksi bisnis yang mengandung unsur tersebut tadi dinyatakan tidak sah dan

batal.8

Orang-orang yang terjun dalam dunia usaha, berkewajiban mengertahui

hal-hal yang mengakibatkan jual beli itu sah atau tidak (fasid). Ini dimaksudkan

agar mu’amalah berjalan sah dan tindakanya jauh dari kerusakan yang tidak

dibenarkan.tidak sedikit orang yang mengabaikan mempelajari mu’amalah.

Mereka melainkan aspek ini sehingga tidak peduli kalau mereka memakan

barang yang haram. Sekalipun semakin hari usahanya meningkat dan

keuntungannya semakin banyak.

Dalam kegiatan jual beli kita hendaknya memenuhi ketentuan-ketentuan

yang berlaku menurut Shari’at Islam. Ketentuan-ketentuan tersebut adalah

syar’at dan rukun jual beli. Adapun rukun jual beli adalah adanya penjual,

7 Al-Qur’an. 2: 275;

8 Afzalur Rahman, Doktrin Ekonomi Islam Jilid IV (Yogyakarta: Dana Bakti Wakaf,

1996), 146.

Page 5: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

pembeli dan juga yang tidak kalah pentingya yaitu ijab qabul (akad). Faktor

aqad merupakan faktor yang sangat penting karena para Fuqaha’ memandangya

sebagai salah satu rukun jual beli dimana transaksi tidak dipandang sah tanpa

aqad.9

Pelaksanaan aqad atau ijab qabul yang sah sepanjang prinsip-prinsip

agama, Telah diperselisihkan oleh para Fuqoha’ yang pada garis besarnya

terbagi menjadi tiga pendapat;

1. Tidak sah akad itu dengan sighat, yakni suatu bentukperikatan yang di

ucapkan dari kedua belah pihak yang melakukan akad. Ketentuan iniberlaku

dengan kegiatan jual beli, sewa menyewa dan sebagainya. Prinsip ini

dipegang oleh Syafi’i dan suatu pendapat dalam madhab Ahmad (Hambali).

Menurut mereka harus dengan lafaz, karena asal akad ialah (tarodli) suka

sama suka. Sedangkan suka sma suka yang terpendam dalam hati tidak

dapat di kukuhkan melainkan dengan lafaz atau sighat.

2. Akad itu sah dilakukan dengan perbuatan bagi hal-hal yang biasanya

dilakukan dengan perbuatan, prinsip ini merupakan pandangan dasar Abu

Hanifah, juga pendapat dalam mdhab Ahmad dan Syafi’i.

3. Setiap akad sah dilakukan dengan apa saja yang menunjukkan kepada

maksudnya. Baik perkataan atau perbuatan. Dalam hubungan ini, maka

segala macam pernyataan akad dan serah terima, dilahirkan dari jiwa yang

merelakan (taradliI) untuk menyerahkan barangya masing-masing.

Dengan perkembangan zaman yang semakin maju dan modern saat ini

hampir seluruh aspek kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari teknologi,

9 Syiid, Sabiq, Fiqih Sunah 2 Terjemahan. Kamaludin A Marzuki (Bandung: Al- Ma’ruf,

1996), 46.

Page 6: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

khususnya teknologi komputer dan Internet. Sekarang Internet bisa digunakan

untuk banyak hal, mulai dari mencari referensi tugas, melakukan game online,

melakukan unduhan baik musik, video serta film, bahkan dalam internet

sekarang juga bisa melakukan transaksi jual beli.

Transaksi dalam internet sekarang sangat banyak terjadi dimana-mana,

dalam hal ini banyak orang yang menggunakan jasa internet. Peneliti sendiri

sebagai salah satu pengguna jaringan internet dimana peneliti menggunakan

untuk keperluan sosail media dan kepentingan lain. Kalau ada waktu luang yang

banyak dan kalau ada dana yang lebih biasanya peneliti dan temannya pergi ke

wifi corner PT Telkom di jalan Sultan Agung Ponorogo.

Di area Wifi.id peneliti biasanya menggunakan layanan internet dengan

kecepatan askes yang sangat baik dan cepat. Sebelum kita menggunakan akses

internet kita diharuskan membeli kartu vooucher wifi.id, kartu voucher tersebut

bisa dibeli kepada satpam yang berada di pos jaga yang tepat berada di sebelah

gerbang masuk kantor Telkom. Di sana kami juga disediakan fasilitas tempat

yang cukup nyaman serta fasilitas penggunaan listrik. Kartu voucher Wifi.id

biasa dijual dengan harga Rp. 6.000,00 walaupun terdapat tulisan seharga Rp.

5000,00 di Voucher Wifi.id. Meskipun harga berbeda tapi para pengguna

layanan Wifi.id tidak terlalu mempersalahkan hal tersebut dimungkinkan mereka

menganggap hal tersebut biasa dan lumrah terjadi di masyarkat. Seperti halnya

jual beli pulsa di mana membeli pulsa sebesar Rp. 5.000,00 akan tetapi

dikenakan biaya jual sebesar Rp. 6.500,00 atau Rp. 7.000,00. Adapun tata cara

penggunaan voucher yaitu yang pertama; gosok usename dan password yang ada

pada kartu voucher wifi.id, kedua; masukkan username dan password tersebut

Page 7: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

saat login di area wifi.id (muncul welcome page @wifi.id). Setelah login baru

kita bisa menikmati browsing internet dengan kecepatan tinggi sampai 100

MBps.

Di dalam kartu voaucher Wifi.id terdapat tulisan penggunaan voucher

selama 12 Jam, namun biasanya peneliti menggunakan layanan tersebut tidak

lebih dari 3 Jam. Jadi, banyak waktu yang tersisa yang tidak dipakai oleh

peneliti. Disuatu hari peneliti pernah mencoba untuk menggunakan voucher

wifi.id dengan dua kali pemakain. Dengan sela beberapa jam setelah log out,

peneliti mencoba log in lagi dengan usename dan password yang sama namun

tidak bisa digunakan, peneliti mencoba beberapa kali memassukan usename dan

password lagi akan tetapi masih tidak dapat digunakan lagi. Padahal Voucher

Wifi.id itu boleh digunakan lagi akan tetapi tidak boleh melebihi jakngka waktu

selama 12 jam. Jadi, pada saat itu kami ingin menggunakan layanan Wifi.id

maka harus membeli lagi kartu Voucher Wifi.id dengan harga Rp. 6.000,00.

Dari pengalaman yang pernah dialami sendiri oleh peneliti dan para

penggunna layanan, maka hal tersebut menjadi salah satu acuan peneliti untuk

ingin meneliti di area Wifi Id PT Telkom di jalan Sultan Agung No 23 Ponorogo

tersebut. Baik mengenai harga dan waktu berlakunya penggunaan kartu Voucher

Wifi.id tersebut. Berdasarkan hal-hal yang dijelaskan diatas, peneliti memiliki

ketertarikan untuk melakukan penelitian dan menjadikan skripsi. Dan mengkaji

lebih dalam dengan pandangan hukum islam. Tentang praktek jual beli kartu

voucher Wifi.id, dengan judul skripsi: “TINJAUAN HUKUM ISLAM

TERHADAP JUAL BELI WIFI.ID DI PT TELKOM JALAN SULTAN

AGUNG NO 23 PONOROGO”.

Page 8: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Tinjauan Hukum Islam terhadap harga dalam jual beli Wifi Id

PT Telkom di jalan Sultan Agung No 23 Ponorogo?

2. Bagaimana Tinjauan Hukum Islam terhadap waktu berlakunya Wifi Id PT

Telkom di jalan Sultan Agung No 23 Ponorogo?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui Tinjauan Hukum Islam terhadap harga dalam jual beli

Wifi Id PT Telkom di jalan Sultan Agung No 23 Ponorogo.

2. Untuk mengetahui Tinjauan Hukum Islam terhadap waktu berlakunya

dalam jual beli Wifi Id PT Telkom di jalan Sultan Agung No 23 Ponorogo.

D. Kegunaan Penelitian

1. Untuk mengetahui Tinjauan Hukum Islam terhadap harga dalam jual beli

Wifi.id corner PT Telkom di jalan Sultan Agung No 23 Ponorogo.

2. Untuk mengetahui Tinjauan Hukum Islam terhadap waktu berlakunya

dalam jual beli Wifi.id corner PT Telkom di jalan Sultan Agung No 23

Ponorogo.

E. Definisi Istilah

1. Hukum Islam adalah hukum-hukum yang bersifat umum lagi kulli yang

dapat diterapkan dalam perkembangan hukum islam menurut kondisi

situasi masyarakat dan masa. 10

10 Hasbi Ash-Shiddieqy, Filsafat Hukum Isla, (Jakarta: Bulan Bintang, 1998), 44

Page 9: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

2. Jual Beli adalah Menukarkan barang dengan barang atau barang dengan

uang dengan jalan melepaskan hak milik dari yang satu pada yang lain atas

dasar merelakan.11

3. Wifi Id PT Telkom Ponorogo adalah layanan inovasi terbaru dari Telkom

Indonesia yang merupakan edukasi dan penetrasi internet kecepatan tinggi

di indonesia . dengan harga yang sangat terjangkau dan juga akses

unlimited. Dan wifi Id di jalan Sultan Agung No 23 Ponorogo ini

merupakan salah satu titik cabang layanan Wifi Id yang tersebar dipenjuru

Indonesia.12

F. Kajian Terdahulu

Dalam kajian pustaka ini penulis mengetahui bahwa tentang jual beli

voucher di Wifi Id belum ada yang menulis, tetapi penulis menemukan

beberapa skripsi yang pembahasanya hampir sama dengan jual beli voucher,

diantaranya;

Pertama; Penelitian yang dilakukan oleh Suryadi (2012) dengan judul “

Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jual Beli Benda Maya Game Online”.

Penelitian ini membahas 2 Masalah yaitu mengenai akad jual beli benda maya

game online di Warnet-Ku dan juga mengenai mekanisme jual beli benda maya

dalam game online dimana kesimpulannya yaitu bahwa berakad atau dalam

lewat dunia maya dalam jual beli game online tersebut tidak sesuai dengan

hukum islam karena di dalam akad tersesbut dimana benda maya sebagai

obyek jual beli. Antara pihak penjual maupun pembeli belum baligh. Dan

sering tidak sesuai dengan yang dikadkan, benda tersebut tidak bermanfaat.

11 Idris Ahmad, Fiqh al syafi’iyah (Jakarta: Karya Indah, 1998),5.

12http://priangga.web.id/2014/08/nikmati-keunggulan-layanan-wifi-corner.html,diakses

tanggal 16 februari 2016

Page 10: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

Dan menurut analisa Hukum Islam terhadap mekanisme jual beli game online

di Warnet-ku jalan Sultan Agung Ponorogo tidak sesuai dengan Hukum Islam

karena di situ menyalahi perjanjian dalam bertransaksi jual beli pada kenyataan

di lapangan, termasuk jual beli.13

Dari skripsi yang diteliti oleh Suryadi (2012) dengan judul “Tinjauan

Hukum Islam Terhadap Jual Beli Benda Maya Game Online” berbeda dengan

skripsi yang akan saya teliti. Dimana skripsi yang dibuat oleh Suryadi

membahas tentang akad dan mekanisme jual beli benda maya dalam game

online. Sedangkan skripsi yang akan saya teliti ini lebih berfokus dengan

tinjauan terhadap harga dan waktu dalam jual beli wifi id.

Kedua; Penelitian yang dilakukan oleh Siti Ithariyah (2012) dengan judul

“Analisa Fiqh terhadap transaksi jual beli souvenir pernikahan melalui E-

commerce di Tasya Souvenir Klaten Jawa Tengah”. Penelitian ini

membahas 2 masalah yaitu mengenai analisa fiqh terhadap akad jual beli

souvenir pernikahan melaui e-commerce di Tasya Souvenir dan analisa fiqh

terhadap penyelesaian perselisihan jual beli souvenir pernikahan melalui e-

commerce di Tasya Souvenir. Dimana kesimpulan dari skripsi tersebut yaitu

bahwa akad jual beli souvenir pernikahan di Tasya Souvenir sah karena

disamakan dengan praktek jual beli biasa akan tetapi menggunakan alat bantu

media elektronik seperti telepon atau dengan alama website, bank dan juga jasa

pengirim barang sebagai sarana penyampaian tujuan akad. Dan penyelesaian

perselisihan di Tasya Souvenir sesuai dengan fiqh. Proses penyelesaian

13 Suryadi, “Tinjauan Hukum Islam terhadap jualbeli benda maya game online”,

(Skripsi: STAIN Po Press, 2012).

Page 11: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

perselisihan yang dilakukan Tasya adalah memberikan khiyar syarat kepada

pembeli dengan menjamin kualitas dan kuantitas barang.14

Dari skripsi yang diteliti oleh Siti Ithariyah (2012) dengan judul “Analisa

Fiqh terhadap transaksi jual beli souvenir pernikahan melalui E-commerce di

Tasya Souvenir Klaten Jawa Tengah” berbeda dengan skripsi yang akan saya

teliti. Dimana skripsi yang dibuat oleh Siti Ithhariyah materinya lebih berfokus

terhadap akad jual beli dan perjajian terhadap jual beli souvenir pernikahan,

Sedangkan skripsi yang akan saya teliti ini lebih berfokus dengan hukum islam

terhadap jual beli dan mengenai penetapan harga dalam jual beli.

Ketiga; Penelitian yang dilakukan oleh Wardatul Wildiana (2015) dengan

judul “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jual Beli Pulsa Hand Phone

Dengan Sistem Multilevel Marketing (Studi Kasus di PT Veritra Sentosa

Internasional Semarang”. Penelitian ini membahas 3 Masalah yaitu mengenai

bagaimana praktek jual beli pulsa Handphone dengan sistem MLM di PT.

Veritra Sentosa Internasional Semarang dan juga membahas mengenai tinjauan

hukum Islam terhadap prakterk jual beli pulsa Handphone dengan sistem MLM

di PT. Veritra Sentosa Internasional Semarang.15

Di dalam skripsi ini menyimpulkan bahwa dalam praktek jual beli pulsa

handphone sistem MLM di PT. Veritra Sentosa Internasional Semarang, yaitu

pembelian KP25 (Kartu Perdana seharga Rp. 25.000,- dengan saldo Rp.

15.000,-) pada saat dilakukan transaksi calon mira pengguna tidak diberitahu

bahwa perusahaan baru dapat mentransfer apabila mitra tersebut minimal

14 Siti Ithariyah, “Analisa Fiqh terhadap transaksi jual beli souvenir pernikahan melalui

E-commerce di Tasya Souvenir Klaten Jawa Tengah” (Skripsi: STAIN Po Press, 2012). 15

eprints.walisongo.ac.id/4858/1/102311077.pdf. Di akses pada tanggal 26 April 2016

jam 13.00.

Page 12: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

memiliki deposit sebesar Rp. 50.000,00. Sehingga dalam hal ini tidak ada akad

pemberitahuan yang jelas terkait proses diatas. Selain itu, adanya tujuan lain

dari bergabungnya mitra adalah untuk mendapatkan komisi dari perusahaan.

Adapun pada pelaksanaan pemberian komisi tersebut.

Dalam perspektif hukum Islam pada pelaksaan jual beli pulsa sistem MLM

di PT. Veritra Sentosa Internasional Semarang telah sesuai dengan hukum

Islam dalam hal ini telah sesuai dengan syarat dan rukun jual beli. Namun,

dalam praktek pelaksanaan jual beli pulsa pada sistem ini terdapat unsur

gharar. Dikatakan demikian karena pada sistem pembelian KP25, pihak

perusahaan tidak menjelaskan diawal akad terkaid keharusan untuk melakukan

deposit kembali. Sehingga, dalam hal ini unsur ‘an-taradhin (kerelaan)

diantara kedua belah pihak belum sepenuhnya terpenuhi. Adapun pada

pembagian komisi ada beberapa tidak sesuai dengan ketentuan Fatwa DSN

MUI No. 75 Tahun 2009, yaitu komisi atau bonus yang tidak berkaitan

langsung dengan nilai penjualan atau volume penjualan. Bonus atau komisi

yang tidak sesuai adalah komisi sponsor, komisi leadership, komisi generasi

leadership dan bonus generasi sponsor.16

Dari skripsi yang diteliti oleh Wardatul Wildiana (2015) dengan judul

“Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jual Beli Pulsa Hand Phone Dengan Sistem

Multilevel Marketing (Studi Kasus di PT Veritra Sentosa Internasional

Semarang” berbeda dengan skripsi yang akan saya teliti. Dimana skripsi yang

dibuat oleh Wardatul Wildiana membahas mengenai jual beli pulsa sistem

MLM, Sedangkan skripsi yang akan saya teliti ini membahas mengenai jual

16 Ibid.,

Page 13: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

beli wifi id terhadap penambahan harga dan masa berlaku wifi id voucher di

PT Telkom Jalan Sultan Agung No 23 Ponorogo.

G. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Dalam metode penelitian yang akan peneliti gunakan adalah metode

kualitatif, yaitu merupakan prosedur penelitian yang cenderung focus pada

usaha mengeksplorasi sedetail mungkin sejumlah contoh atau peristiwa

yang dipandang menarik dan mencerahkan dengan tujuan mendapatkan

pemahaman yang mendalam. Dengan cara menganalisis data tanpa

mempergunakan perhitungan angka-angka melainkan mempergunakan

sumber informasi yang relevan untuk memperlengkap data yang penyusun

inginkan.17

2. Lokasi Penelitian

Lokasi yang dijadikan penelitian oleh penulis ini adalah area Wifi.id

di PT Telkom Jalan Sultan Agung No 23 Ponorogo

3. Data dan Sumber Data

a. Data

Untuk memecahkan maslah yang menjadi bahasan dalam

penyusunan skripsi ini, penulis membutuhkan data-data antara lain:

1) Data tentang cara pemakaian Voucher Wifi.id

2) Data tentang harga jual beli Voucher Wifi.id

3) Data tentang waktu berlakunya Layanan browsing dengan Wifi.id

b. Sumber Data

17 Aji Damanhuri, Metodologi Penelitian Mu’amalah (Ponorogo: STAIN Po Press, 2010),

148

Page 14: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

1) Sumber data primer

Yaitu sumber data yang diperoleh dari penelitian lapangan

yang meliputi informasi dengan cara wawancara langsung kepada

pihak penyedia jasa, pengguna jasa maupun langsung kepada

konsumen yang terlibat terhadap penggunaan jasa Wifi.id ini.

2) Sumber data sekunder

a) Rahman, Afzalur. Doktrin Ekonomi Islam Jilid IV .

Yogyakarta: Dana Bakti Wakaf, 1996.

b) Damanhuri, Aji. Metodologi Penelitian Mu’amalah. Ponorogo:

STAIN Po Press, 2010.

c) Idris Ahmadi. Fiqih Shafi’i. Jakarta: Karya Indah, 1986.

d) Rasyid, Sulaiman. Fiqh Islam. Bandung: Sinar Baru AL-

Gensido, 1996.

e) Sabiq, Syiid. Fiqih Sunah 2 Terjemahan. Kamaludin A

Marzuki. Bandung: Al- Ma’ruf, 1996.

4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini

menggunakan beberapa metode yaitu:

a. Wawancara

Metode wawancara yang digunakan dalm peneliti ini yaitu modell

wawancara dimana peneliti bebas melakukan wawancara dengan tetap

berpijak kepada catatan mengenai pokok-pokok pertanyaan.18

wawancara dilakukan kepada responden atau informan yaitu

18 Sugiyno, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: CV. Alfabeta. 2005), 73.

Page 15: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

pengguna layanan Wifi.id dan penjual Voucher Wifi.id. Dengan

metode ini di maksudkan untuk mendapatkan data tentang harga

dalam jual beli Wifi.id dan juga terhadap waktu berlakunya

penggunaan layanan Wifi.id di area Wifi Corner PT Telkom di jalan

Sultan Agung No 23 Ponorogo.

b. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan metode pengumpulan dat melalui

peninggalan tertulis, dan buku-buku tentang pendapat, teori, dalil, dan

hukum dan lain sebagainya yang dapat berhubungan dengan

penelitian. Teknik ini digunakan sebagai transmisi keterangan dengan

menelusuri dan mempelajari buku-buku serta data yang tertulis terkait

dengan maslah yang diteliti. Proses dokumentasi dalam penelitian ini

adalah dengan mengumpulkan data informasi mengenai foto-foto

dilokasi penelitian, data-data seperti luas qilayah, jumlah penduduk,

mata pencahariannya dan lain sebagainya.19

5. Teknik Pengelolaan Data

Setelah data terkumpul langkah selanjutnya adalah menganalisa data

tersebut dengan cara memakai langkah-langkah berikut:

a. Editing, yaitu pemeriksaan dan penelitian kembali data-data yang

terkumpul tentang pelaksanaan praktik jual beli Voucher Wifi.id dan

juga terhadap waktu berlakunya penggunaan layanan Wifi.id di area

Wifi Corner PT Telkom di jalan Sultan Agung No 23 Ponorogo.20

19 Ibid., 161

20 Masri Sigarimbun dan Sofyan Efendi, Metode Penelitian Survey (Jakarta: LP3IES,

1982), 191.

Page 16: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

b. Organising, yaitu menyusun dan mensistematisasikan data-data yang

diperoleh kedalam kerangka yang telah direncanakan sebelumnya

sesuai dengan rumusan masalah sehingga menghasilkan bahan-bahan

untuk menyusun skripsi.21

c. Penemuan hasil, yaitu menemukan analisa lanjutan trhadap hasil

pengorganisasian data dengan menggunakan kaidah-kaidah dalil dan

sebagainya sehingga diperoleh suatu kesimpulan.22

Setelah data tentang

jual bei pasir di tanah setren sudah diperoleh dan sudah lengkap makan

penulis menganalisa data-data tersebut dengan teori dan dalil-dalil.

6. Teknik Analisis Data

Dalam menganalisa data penyusun menggunakan cara berfikir

metode induktif. Metode indutktif adalah suatu metode pembahasan yang

diawali dengan menggunakan data kenyataan-kenyataan yang bersifat

khusus berdasarkan pengalaman nyata (ucapan, perilaku subyek/situasi

lapangan penelitian) dari hasil riset menuju kepada teori.23

Begitu juga dalam skripsi ini dimana penulis berangkat dari kasus-

kasus antara lain; tentang harga dalam jual beli Wifi.id dan juga terhadap

waktu berlakunya penggunaan layanan Wifi.id di area Wifi Corner PT

Telkom di jalan Sultan Agung No 23 Ponorogo.

H. Sistematika Pembahasan

Penelitian ini terdiri dari beberapa pembahasan, untuk mempermudah

pembahasan dan pemahamanan dalam skripsi ini maka penyususn

21 Ibid., 192.

22Bambang Sunggono, Metdelogi Penelitian Hukum, Suatu Pengantar (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2002), 129. 23

Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian (Jakarta: Rieneka Cipta, 1999), 146.

Page 17: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

mengelompokkan menjadi V (lima) bab yang masing-masing bab tersebut

mempunyai sub bab. Setiap bab merupakan pembahasan yang utuh dan saling

berkaitan:

BAB 1:Penulis memamparkan secara singkat beberapa permasalahan yang

melatar belakangi serta urgensi dilakukannya penelitian ini,

disamping itu penulis juga menegaskan istilah judul skripsi,

merumuskan masalah-masalah yang ada, tujuan penelitian,

kegunaan hasil penelitian, telaah pustaka, metodelogi penelitian

meliputi jenis penelitian, pendekatan penelitian, lokasi, , sumber

data, dan sitematika pembahasan.

BAB II: Berisi tentang jual beli menurut Islam yang meliputi: pengertian

jual beli, dasar hukum jual beli, Rukun Jual Beli, Syarat

terjadinya Jual Beli, Syarat ijab qabul (serah terima), Syarat

barang (objek) yang diperjual belikan, jual beli yang dilarang

dalam Islam, dan juga penetapan harga dalam jual beli. Pada bab

ini merupakan serangkaian teori sebagai landasan teori Islam

yang digunakan untuk menganalisa pembahasan pada bab III.

BAB III: berisi tentang praktik jual beli Voucher Wifi.id di PT Telkom di

Jalan Sultan Agung No 23 Ponorogo meliputi: sejarah PT

Telkom, Struktur Organisasi PT Telkom di Jalan Sultan Agung

No 23 Ponorogo, pelaksanaan jual beli terhadap Voucher Wifi Id,

dan waktu berlakunya penggunaan Wifi Id di PT Telkom di Jalan

Sultan Agung No 23 Ponorogo.

Page 18: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

BAB IV: berisi tentang analisa-analisa yang di antaranya adalah analisa

hukum Islam terhadap harga dalam jual beli Wifi Id corner PT

Telkom di jalan Sultan Agung No 23 Ponorogo dan juga

mengenai waktu berlakunya Voucher Wifi.id corner PT Telkom

di jalan Sultan Agung No 23 Ponorogo.

BAB V: Atau disebut penutup yang berisi kesimpulan dan saran-saran

yang bersifat konstuktif supaya dapat dijadikan sebagai bahan

panduan bagi yang membutuhkan, dan bab terakhir ini merupakan

hasil akhir dari keseluruhan skripsi ini.

Page 19: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

BAB II

KONSEP JUAL BELI DALAM HUKUM ISLAM

A. Jual beli dalam Islam

1. Pengertian jual beli

Perdangangan atau jual beli menurut bahasa adalah al-bai’a-tijarah

dan al mubadalah, sebagaimna firman Allah SWT:

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan

mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang

Kami anuge- rahkan kepada mereka dengan diam-diam dan

terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak

akan merugi,24

(Fathir: 29)

Menurut istilah yang dimaksud dengan jual beli adalah sebagai berikut:

a. Menukarkan barang dengan barang atau barang dengan uang dengan

jalan melepaskan hak milik dari yang satu pada yang lain atas dasar

merelakan.25

b. Pemilik harta benda dengan jalantukar-menukar yang sesuai dengan

aturan syara’.

c. Akad yang tegak atas dasar penukaran dasar penukaran harta dengan

harta maka jadilah penukaran hak milik secara tetap.

24 Al-Qur’an, 35 :29;

25 Idris, Ahmad, Fiqh al syafi’iyah (Jakarta: Karya Indah, 1998),5.

Page 20: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

Dari beberapa devinisi di atas dapat dipahami bahwa inti jual beli ialah

suatu perjanjian tukar menukar benda atau barang yang mempunyai nilai

secara rela diantara kedua belah pihak, yang satu menerima benda-benda

dan yang lainnya menerima sesuai dengan perjanjian atau ketentuan yang

telah dibenarkan syarat dan disepakati.

Benda dapat mencakup pengertian barang dengan uang, sedangkan sifat

benda tersebut harus dapat dinilai, yakni benda-benda yang berharga dan

benda tersebut bisa benda yang bergerak maupun benda yang tidak bisa

bergerak. Sedangkan benda seperti daging babi, bangkai, alkohol dan

abarng terlarang lainnya haram untuk diperjual belikan, sehingga jual beli

tersebut dipandang batal dan apa bila dijadikan harga penukar maka jual beli

tersebut dianggap fasid.26

2. Dasar Hukum Jual Beli

a. Al- Qur’an

Semua jual beli hukumnya boleh jika dilakukan oleh kedua belah

pihak yang mempunyai kelayakan untuk melakukan transaksi, kecuali

jual beli yang dilarang. Selain itu maka jual beli boleh hukumnya selama

tidak dilarang oleh Allah SWT. Terdapat beberapa ayat dalam al-Qur’an

yang menjadi dasar hukum jual beli, yaitu:

Al-Baqarah ayat 275

26 Hendi Suhendi, fiqh Muamalah (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2002). 68-69

Page 21: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

Artinya: ”orang-orang yang Makan (mengambil) riba tidak dapat

berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan

syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila Keadaan mereka yang

demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat),

Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, Padahal Allah

telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-

orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya,

lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya apa

yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan

urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali

(mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni

neraka; mereka kekal di dalamnya.”27

Maksud dari ayat diatas ialah orang-orang yang mengambil riba

atau tambahan dengan uang atau bahan makanan baik itu mengambil

tambahan dari jumlahnya maupun mengenai waktunya, untuk jual beli

secara kredit. Maka akan dibangkitkan dari kubur dengan keadaan yang

buruk. Tetapi jika mereka bisa menghentikan memakan riba maka Allah

akan menghalalkan jual belinya.28

Kerelaan dalam jual beli sulit digambarkan. Jumhur ulama

sepakat bahwa kerelaan dalam jual beli terjadi melalui kesepakatan kedua

belah pihak yaitu dengan adanya ijab qabul. 29

27 Al-Qur’an, 2: 275;

28 Tafsir Jalalain, 153-154

29 Wahbah az-Zuhaili, fiqih Islam Waadillatuhu, 32.

Page 22: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

Kebutuhan manusia menurut adanya jual beli, karena manusia

adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang saling membutuhkan satu

dengan yang lainnya. Seseorang membutuhkan sesuatu yang dimiliki

orang lain, baik itu berupa uang atau barang, hal itu dapat diperoleh

setelah adanya penyerahan yang bersifat timbal balik berupa kompensasi

sesuai dengan syari’at Islam yang disebut dengan jaul beli.

Begitu juga dalam al-Qur’an surat an-Nisa’ ayat 29

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling

memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali

dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di

antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu;

Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.”30

Dalam ayat ini jalan yang batil adalah jalan yang haram menurut

agama yaitu jual beli yang rukun dan syaratnya tidak terpenuhi. Seperti

halnya jual beli benda najis, rukun dari benda tersebut tidak terpenuhi.31

Karena najis adalah sesuatu yang berwujud benda padat atau cair yang

keluar dari dua lubang pada manusia, yaitu dubur (anus) dan qubul (alat

30Al-Qur’an, 4: 29;

31 Imam Jalaluddin al Mahali, Tafsir Jalalain buku 1 (Bandung: Sinar Baru Algensindo,

2006), 328

Page 23: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

vital) adapun najis yang berasal dari hewan yaitu bangkai, babi, kotoran

dan jilatan anjing.32

Seperti dalam al-Qur’an surat al-Maidah ayat 90;

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum)

khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib

dengan panah, adalah Termasuk perbuatan syaitan. Maka

jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat

keberuntungan”.33

b. As-sunnah

علیھ وسلم سئل:آي الكسب آطیب ؟ عمل الر جل عن ر فا عة بن را فع ان النبي �

بیده وكل بیع مبرور(رواة البزوالحاكم)

Artinya: “Dari Rifa’ah ibn rafi’ sesungguhnya Rasulullah SAW ditanya

salah seorang sahabat mengenai pekerjaan (profesi) apa yang

paling baik. Rasulullah ketika itu menjawab. “usaha tangan

manusia sendiri dan setiap jual beli yang mabrur”. (HR. Al-

Bazazi dan Al-Hakim).34

Maksud mabrur dalam hadis di atas adalah jual beli yang terhindar

dari usaha tipu menipu dan merugikan orang lain.

وانما البیع عن تراض (رواھالبیھقى وابن ما جھ)

32 Hasan Saleh, Kajian Fiqih Nabawi dan Fiqh Kontemporer, 21

33 Al-Qur’an, 5: 29;

34 Al-Amir Ash-shan’ani, Subulus Salam-Syarah Bulughul Maram Jilid 3. Terj. Abu

Bakar Muhammad (Jakarta Timur: Darus Sunnah Press, 2008), 308.

Page 24: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

Artinya: “jual beli harus dipastikan harus saling meridhai”.(HR.

Baihaqi dan Ibn Majah).35

c. Ijma’

Ulama telah sepakat bahwa jual beli diperbolehkan dengan alasan

bahwa manusia tidak akan mampu mencukupi kebutuhan dirinya, tanpa

bantuan orang lain. Namun demikian, bantuan atau barang milik orang

lain yang dibutuhkannya itu, harus diganti dengan barang lainnya yang

sejenis.36

Menurut sayyid sabiq di samping ayat-ayat al-Qur’an dan hadith

Nabi Saw, dasar hukum jual beli juga bersumber dari ijma’, yaitu

kesepakatan umat Islam bahwa juaL beli sebagai sebuah sarana mencari

rizki telah dipraktekkan sejak zaman Nabi Muhammad saw dan masih

diakui sebagai sarana mencari rizki yang sah hingga hari ini.37

B. Rukun dan Syarat Jual Beli

1. Rukun Jual Beli

Rukun menurut Hanafi adalah sesuatu yang menjadi tempat

ketergantungan dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Sementara

rukum menurut mayoritas ahli fiqh adalah sesuatu yang menjadi tempat

bergantung adanya sesuatu dan bisa dicerna logika. Terlepas dari

apakan itu menjadi bagian yang menjadi tempat bergantung adanya

35 Ibid., 306

36 Rachmat Syafe’i, Fiqh Muamalah (Bandung: Pustaka Setia, 2006), 79.

37 Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah Jilid 12, Terj. Kamaluddin. A. Marzuku (Bandung: PT.

Alma’arif, 1987), 48.

Page 25: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

sesuatu dan bisa dicerna logika. Terlepas dari apakah itu menjadi

bagian yang tidak terpisahkan atau tidak.

Rukun dalam jual beli ada empat, yaitu:38

a. Penjual

b. Pembeli

c. Ijab qabul (serah terima)

d. Barang yang diperjual belikan

2. Syarat terjadinya Jual Beli

Syarat adalah sesuatu yang harus ada dalam jual beli, yang bertujuan

untuk menghindarkan sengketa, melindungi kedua belah pihak,

menghindari terjadinya manipulasi dan kerugian.

a. Syarat penjual dan pembeli (pelaku aqad)

1) Syarat pelaku akad hendaknya mumayyiz, memiliki kemampuan

mengatur hartanya, karena jual beli orang gila, anak kecil dan

orang mabuk tidak sah.39

2) Jual beli tersebut atas kehendak sendiri, bukan karena dipaksa.

3) Baligh, karena jual beli anak kecil tidak sah.

4) Bukan pemborosan, karena seseorang yang boros berada ditangan

walinya.40

3. Syarat ijab qabul (serah terima)

Ijab menurut mayoritas ulama adalah pernyataan dari penjual

walaupun pernyataan itu dinyatakan di akhir, sedangkan qabul adalah

38 Asy-Syawkani, Fathul Qadiir, juz 5 (Mesir: al-Habib, tt.), 74

39 Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah, Jilid 4 (Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2006), 122

40 Sulaiman Rasyid, Fiqih Islam (Jakarta: Attahiriyah, 1954), 270

Page 26: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

pernyataan dari pembeli walaupun pernyataan itu dinyatakan di awal.41

Syarat ijab qabul adalah:

a. Pelaku transaksi harus mumayyiz

Menurut pendapat Hanafi, Maliki, dan Hanbali jual beli yang

dilakukan anak-anak yang sudah mumayyiz hukumnya sah,

sedangkan menurut Syafi’i dianggap tidak sah karena tidak layak.

b. Pernyataan qabul harus sesuai dengan pernyataan ijab penjual

menjawab sesuai dengan yang dikatakan pembelli.

c. Transaksi dilakukan satu majlis

Menurut Syafi’i dan Hanbali pernyataan qabul sebaiknya diucapkan

setelah ijab tanpa dipisahkan oleh sesuatu yang lain.

4. Syarat barang (objek) yang diperjual belikanu

Syarat barang yang diperjual belikan ada empat, yaitu:42

a. Barang yang diperjual belikan harus ada.

Penjual dan pembeli harus mengetahui keadaan barang, dari

zat, sifat, bentuk dan kadarnya agar tidak terjadi kesalahpahaman.

b. Barang yang diperjual belikan adalah harta yang bernilai.

Harta yang bernilai adalah segala sesuatu yang disukai

manusia, dapat disimpan sampai waktu yang dibutuhkan, dapat

dimanfaatnkan dan memiliki nilai materi bagi kebanyakan orang.

41Syekh zakariya al-Anshari, Syarhul Manhaj, juz 2 (Beirut:Dar al-Fikr, tt.), 260

42 Ibid, 269-270

Page 27: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

Tidak sah jual beli barng yang tidak bernilai, seperti bangkai kotoran,

khamer, babi, dan berhala.

Bagi sebagian orang bangkai dan kotoran adalah benda yang

tidak bernilai, tetapi bagi orang yang biasa mengolahnya atau

memanfaatkannya maka kotoran dapat dijadikan pupuk dan bangkai

dapat dimanfaatkan jika telah disucikan.

c. Barang tersebut milik sendiri

Tidak sah jual beli barang yang bukan milik sendiri, kecuali

milik yang diwakilkan.

d. Barang yang akan dijual bisa diserahkan pada saat transaksi.

Tidak sah jual beli yang tidak bisa diserahterimakan seperti jual

beli ikan dilaut.

Beberapa pendapat para ahli mengenai syarat jual beli:

1. Syarat-syarat Jual Beli Menurut Hanafiyah.

Persyartan yang ditetpakan oleh ulama Hanabilah berkaitan dengan

syarat jual beli adalah:

a. Syarat terjadinya akad ( In’iqad)43

Adalah syarat-syarat yng telah ditetapkan syara’. Jika

persyaratan ini tidak terpenuhi, jual beli batal. Tentang syarat ini,

ulama Hanafiyah menetapkan syarat, yaitu berikut ini.

1) Syarat Aqid (Orang yang berakad)

43 Ibid., 76-77

Page 28: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

Aqid harus memenuhi persyartan sebagai berikut:

a) Berakal dan mumayyiz.

Ulama Hanafiyah tidak mensyartakan harus baligh.

Tasharuf yang boleh dilakukan oleh anak mumayyiz dan

berakal secara umum terbagi menjadi tiga;

Tasharuf yang bermanfaat secara murni, seperti hibah.

Tasharuf yang tidak bermanfaat secara murni, seperti

tidak sah talak oleh anak kecil.

Tasharuf yang berada di antara kemanfaatan dan

kemadaratan, yaitu aktivitas yang boleh dilakukan, tetapi

atas seizin wali.

b) Aqid harus berbilang, sehingga tidaklah sah akad dilakukan

seorang diri. Minimal dilakukan dua orang, yaitu pihak yang

menjual dan membeli.

b. Syarat dalam Akad

Syarat ini hanya satu, yaitu harus sesuai anatara ijab dan qabul.

Namun demikian, dalam ijab qabul terdapat tiga syarat berikut ini.

1) Ahli akad

Menurut ulama hanafiyah, seorang anak yang berakal dan

mummayiz (berumur tujuh tahun, tetapi belum baligh) dapat

menjadi ahli akad.44

Ulama Malikiyah dan Hanabilah

berpendapat bahwa akad anak mumayyiz bergantung pada izin

walinya. Adapun menurut ulama Syafi’iyah, anak mumayyiz

44 Rachmat Syafe’i, Fiqh Muamalah, (Bandung: CV Pustaka Setia,2001),77

Page 29: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

yang belum baligh tidak dibolehkan melakukan akad sebab ia

belum dapat menjaga agama dan hartanya (masih bodoh).

Sebagian ulama ada yang berpendapat bahwa yang disebut

orang-orang yang belum sempurna akalnya pada ayat di atas

adalah anak yatim yang masih kecil atau orang dewasa yang tidak

mamu mengurus hartanya.

2) Qabul harus sesuai dengan ijab

3) Ijab dan qabul harus bersatu

Yakni berhungan antara ijab dan qabul walaupun tempatnya tidak

bersatu.

c. Tempat akad

Harus bersatu atau berhubungan anatara ijab dan qabul.

d. Ma’uqud ‘alaih (Objek Akad)

Ma’uqud ‘alaih harus memenuhi empat syarat yatitu:

1) Ma’qud ‘alaih harus ada, tidak boleh akad atas barang-barang

yang tidak ada atau dikwatirkan tidak ada, seperti jual-beli buah

yang belum tampak, atau jual-beli anak hewan yang masih dalam

kandungan. Secara umum dalil yang digunakan sebagamana

diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim bahwa Rasulullah

SAW. Melarang jual-beli buah yang belum tampak hasilnya.

2) Harta harus kuat, tetap, dan bernilai, yakni benda yang mungkin

dimanfaatkan dan disimpan.45

3) Benda tersebut milik sendiri.

45 Ibid.,78

Page 30: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

4) Dapat diserahkan.

e. Syarat Pelaksanaann Akad (Nafadz)

1) Benda dimiliki aqid atau berkuasa untuk akad.

2) Benda tidak terdapat milik orang lain.

f. Syarat sah akad

1) Syarat umum

Adalah syarat-syarat yang berhubungan dengan semua bentuk

jual-beli yang telah ditetapkan syara’. Di antaranya adalah

syarat-syarat yang telah disebutkan diatas. Juga harus terhnindar

kecacatan jual-beli, yaitu ketidak jelasan, keterpaksaan,

pembatasan dengan waktu (tauqit), penipuan (gharar),

kemadaratan, dan persyaratan yang merusak lainnya.

2) Syarat khusus

Adalah syarat-syarat yang hanyya ada pada barang-barang

tertentu. Jual beli ini harus memenuhi persyaratan berikut:

a) Barang yang diperjual belikan harus dapat dipegang, yaitu

jual-beli benda yang harus dipegang sebab apabila dilepaskan

akan rusak atau hilang.

b) Harga awal harus diketahui, yaitu pada jual-beli amanat.

c) Serah terima benda dilakukan sebelum berpisah, yaitu pada

jual-beli yang bendanya ada di temat.

d) Terpenuhinya syarat penerimaan.

e) Harus seimbang dalam ukuran timbangan, yaitu dalam jual

beli yang memakai ukuran atau timbangan.

Page 31: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

f) Barang yang diperjual belikan sudah menjadi tanggung

jawabnya. Oleh karena itu, tidak boleh menjua barang yang

masih berada di tangan penjual.

g. Syarat Lujum (Kemestian)

Syarat ini hanya ada satu, yaitu akad jual beli harus terlepas

atau terbebas dari khiyar (pilihan) yang berkaitan dengan kedua

pihak yang akad dan akan menyebabkan batalnya akad.46

2. Madhhab Maliki

Syarat-syarat yang dikemukakan oleh ulama Malikiyah yang

berkenaan dengan aqid (orang yang akad), shighat, dan maqud ‘alaih

(barang) berjumlah 11 syarat.47

a. Syarat Aqid

Adalah penjual atau pembeli. Dalam hal ini terdapat tiga syarat,

ditambah satu bagi penjual:

1) Penjaul dan pembeli harus mumayyiz.

2) Keduanya merupakan pemilik barang atau yang dijadikan

wakil.

3) Keduanya dalam keadaan sukarela. Jual beli berdasarkan

paksaan adalah tidak sah.48

4) Penjual harus sadar dan dewasa.

Ulama Malikiyah tidak mensyartakan harus Islam bagi aqid

kecuali dalam membeli hamba yang muslaim dan mebeli

46 Ibid., 80

47 Ibn Rusyd., Op. Cit. Juz. II. Hlm. 125-127

48 Rachmat Syafe’i, Fiqh Muamalah (Bandung: Pustaka Setia, 2001), 81

Page 32: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

mushaf. Begitu pula dipandang sahih jual—beli orang yang

buta.

b. Syarat dalam Shighat

1) Tempat Akad Harus Bersatu

2) Pengucapan Ijab dan Qabul Tidak Terpisah

Diantaranya ijab dan qabul tidak boleh ada pemisah yang

mengandung unsur penolakan dari salah satu aqid secara adat.49

c. Syarat Harga dan yang Dihargakan

1) Bukan barang yang dilarang syara’.

2) Harus suci, maka tidak dibolehkan menjual khamr, dan lain-

lain.

3) Bermanfaat menurut pandangan syara’.

4) Dapat diketahui oleh kedua orang yang akad.

5) Dapat diserahkan.

3. Madhhab Syafi’i

Ulama syafi’iyah mensyaratkan 22 syarat, yang berkaitan dengan aqid,

shighat, dan ma’qud alaih. Persyaratan tersebut adalah:

a. Syarat Aqid

1) Dewasa atau sadar

Aqid harus baligh dan berakal, menyadari dan mampu

memelihara agama dan hartnya. Dengan demikian, akad anak

mumayyiz dipandang belum sah.50

2) Tidak dapat dipaksa

49 Ibid.

50 Ibid., 81

Page 33: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

3) Islam

Dipandang tidak sah orang kafir yang mebeli kitab Al-Quran

atau kitab-kitab yang berkaitandengan agma seperti hadis, kitab-

kitab fiqih, dan juga membeli hamba yang uslim. Hal itu

didasarkan antara lain pada firman Allah SWT.:

Artinya: “(yaitu) orang-orang yang menunggu-nunggu (peristiwa)

yang akan terjadi pada dirimu (hai orang-orang mukmin).

Maka jika terjadi bagimu kemenangan dari Allah mereka

berkata: "Bukankah Kami (turut berperang) beserta kamu

?" dan jika orang-orang kafir mendapat keberuntungan

(kemenangan) mereka berkata: "Bukankah Kami turut

memenangkanmu, dan membela kamu dari orang-orang

mukmin?" Maka Allah akan memberi keputusan di antara

kamu di hari kiamat dan Allah sekali-kali tidak akan

memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk

memusnahkan orang-orang yang beriman.” (QS. An-

Nisa’: 141)51

4) Pembeli bukan musuh

51 Al-Qur’an, 4: 141;

Page 34: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

Umat islam dilarang menjual barang, khususnya senjata,

kepada musuh yang akan digunakan untuk memerangi dan

menghancurkan kaum Muslimin.

b. Syarat Shighat

1) Berhadap-hadapan

Pembeli atau penjual harus menunjukan shighat akadnya

kepada orang yang sedang bertransaksi dengannya yakni harus

sesuai dengan orang yng dituju. Dengan demikian tidak sah

berkata, “Saya menjual kepadamu!” padahal nama pembeli bukan

Ahmad.

2) Ditujukan pada seluruh badan yang akad

Tidak sah mengatakan, “saya menjual barang ini kepada

kepala atau tangan kamu.”52

3) Qabul diucapkan oleh orang yang ditujudalam ijab.

Orang yang mengucapkan qabul haruslah orang yang diajak

bertansaksi oleh orang yang mengucapkan ijab, kecuali diwakilkan.

4) Harus menyebutkan barang atau harga.

5) Ketika mengucapkan shighat harus disertai niat (maksud).

6) Pengucapan ijab dan qabul harus sempurna.

Jika seseorang yang edang bertransaksi itu gila sebleum

mengucapkan qaabul, jual-beli yang dilakukannya batal.

7) Ijab qabul tidak terpuisah

52 Rachmat, Fiqh Muamala, 82

Page 35: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

Antara ijab dan qabul tidak boleh diselengi oleh waktu

yang terlalu lama. Yang menggambarkan adanya pennolakan dari

salah satu pihak.

8) Antara ijab dan qabul tidak terpisah dengan pernyataan lain.

9) Tidak berubah lafazh

Lafazh ijab tidak boleh berubah, seperti perkataan, “Saya

jual dengan lima ribu, kemudian berkata lagi, “Saya menual

dengan sepuluh ribu, padahal barang yang dijual masih sama

dengan barang yang pertama dan belum ada qabul.

10) Bersesuaian antara ijab dan qabul secara sempurna

11) Tidak dikaitkan dengan sesuatu.

Akad tidak boleh dikaitkan dengan sesuatu yang tidak ada

hubungan dengan akad.

12) Tidak dikaitkan dengan waktu.53

c. Syarat Ma’qud ‘Alaih (Barang)

1) Suci

2) Bermanfaat

3) Dapat diserahkan

4) Barang milik sendiri menjadi wakil orang lain

5) Jelas dan diketahui oleh kedua orang yang melakukan akad.54

4. Madhhab Hambali

Menurut ulama Hanabilah, persyaratan jual-beli terdiri atas 11

syarat, baik dalam aqid, shighat, dan ma’qud ‘alaih.55

53 Ibid., 83

54 Ibid., 84-85

Page 36: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

a. Syarat Aqid

1) Dewasa

Aqid harus dewasa (bakigh dan berakal), kecuali pada jual beli

barang-barang yang sepele atau mendapat izin walinya dan

mengandung unsur kemaslahatan.

2) Ada keridaan

Masing-masing aqid harus saling meridai, yaitu tidak ada unsur

paksaan. Kecuali jika dikehendaki oleh mereka yang memiliki

otoritas untuk memaksa, seperti hakim atau penguasa.

Ulama Hanailah menghukumi makruh bagi orang yang menjual

barangnya karena terpaksa atau karena kebutuhan yang mendesak

dengan harga diluar harga lazim.

b. Syarat Shighat

1) Berada di tempat yang sama

2) Tidak terpisah

Antara ijab dan qabul tidak terdapat pemisah yang mengambarkan

adanya penolakan.

3) Tidak dikaitkan dengan sesuatu

Akad tidak boleh dikaitkan dengan sesuatu yang tidak

berhubungan dengan akad.

c. Syarat Ma’qud alaih

1) Harus berupa harta

55 Ghayah Al-Muthaha, juz II. Hlm. 5-14

Page 37: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

Ma’qud alaih adalah barang-barang yang bermanfaat

menurut pandangan syarat. Adapun barang-barang yang tidak

bermanfaat hanya dibolehkan jika dalam keadaan terpaksa,

misalnya membeli khamar sebab tidak ada lagi air lainnya.

Dibolehkan pula membeli burung karena suaranya bagus.

Ulama Hanabilah mengharamkan jual beli Al-Qur’an, baik

untuk orang muslim maupun kafir sebab Al-Qur’an itu wajib

diagungkan, sedangkan menjualnya berarti tidak

menganggungkannya.56

Begitu pula mereka melarang jual beli barang-barang maian

dan barang-barang yang tidak bermanfaat lainnya.

2) Milik penjual secara sempurna

Dipandang tidak sah jual-beli fudhul, yakni menjual barang tanpa

seizin pemiliknya.

3) Barang dapat diserahkan ketika akad

4) Barang diketahui oleh penjual dan pembeli

Ma’qud ‘alaih harus jelas dan diketahui kedua pihak yang

melangsungkan akad. Namun demikian, dianggap sah jual beli

orang yang buta.

5) Harga diketahui oleh kedua belah pihak yang akd

6) Terhindar dari unsur-unsur yang menjadikan akad sah.

Barang, harga, dan aqid harus terhindar dari unsur-unsur

yang menjadikan akad tersebut menjadi tidak sah, seperti riba.57

56 Ibid., 84

57 Ibid., 85

Page 38: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

C. Penetapan Harga

Islam memberikan kebebasan pasar, dan menyerahkannya kepada hukum

naluri yang kiranya dapat melaksanakan fungsinya selarang dengan penawaran

dan permintaan, namun tidak boleh melakukan ikhtiyar. Ikhtiyar yaitu;

mengambil keuntungan di atas keuntungan normal dengan menjual lebih

sedikit barang untuk harga lebih tinggi. 58

Dalam hal praktik tidak terpuji tersebut, maka islam yang sifatnya

rahmatan lil a’alamin mengajarkan intervensi otoritas resmi dan memberikan

kewenangan kepada pemerintah untuk melakukan kebijakan pengendalian

harga (price fixing). Bila ada kenaikan harga barang diatas batas kemampuan

masyarakat, maka pemerintah melakukan pengaturan dengan operasi pasar.

Sedangkan, bila harga terlalu turun sehingga merugikan prosusen, maka

pemerintah meningkatkan pembelian atas produk tersebut dari pasar.59

Dalam fiqh islam dikenal dua istilah bebeda mengenai harga suatu barang,

yaitu ats-tsaman dan ats-si’r adalah harga yang berlaku secara aktual di pasar.60

1. Al-Tsaman

Mencari keuntungan dalam bisnis pada prinsipnya merupakan

suatu perkara yang jaiz (boleh) dan dibenarkan syara’. Dalam al-Qur’an

dan hadits tidak ditemukan berpa persen keuntungan atau laba (patokan

harga suatu barang) yang diperbolehkan. Tingkat laba atau keuntungan

58 Heri Sudarsono, Konsep Ekonomi Islam, (Yogyakarta: CV. Adipura, 2002), 203.

59 Ibid., 206.

60 Setiawan Budi Utomo, Fiqih Aktual, (Jakarta: Gema Insani, 2003), 90.

Page 39: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

berapa pu besarnya selama tidak mengandung unsur-unsur keharaman dan

kezhaliman dalam praktek pencapaiannya, maka hal itu dibenarkan syariah

sekalipun mencapai margin 100% dari modal bahkan beberapa kali lipat.

Firman Allah swt. Dalam al-Qur’an Surat al-Nisa’ ayat 29:

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling

memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali

dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka

di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu.

Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.”61

2. Al-tsi’r

Ulama fiqih membagi as-si’r menjadi dua macam:

a. Harga yang berlaku secara alami, tanpa campur tangan pemerintah.

Dua dari empat mazhab terkenal, Hambali dan Shafi’i, menyatakan

bahwa pemerintah tidak mempunyai hak untuk menetapkan

harga.62

harga suatu komoditas yang ditetapkan pemerintah setelah

mempertimbangkan modal dan keuntungan wajar bagi pedagang

ataupun produsen serta melihat keadaan ekonomi riil dan daya beli

masyarakat. Mekanisme ini lazim al-Ta’ir al-Jabari.63

Islam menghargai hak penjual dan pemebeli untuk menentukan harga

sekaligus melindungi hak keduanya. Dalam rangka melindungi hak

61Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahanya (Bandung: al-

Jumanatul ‘Ali, 2015), 83. 62

Heri Sudarsono, Konsep Ekonomi Islam, 206. 63

Budi Utomo, Fiqih Aktual, 90.

Page 40: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

penjual dan pembeli, Islam membolehkan bahkan mewajibkan

pemerintah melakukan penetapan harga bila kenaikan hrga disebabkan

adanya penyimpangan antara permintaan dan penawaran.64

Konsep harga yang adil telah dikenal oleh rasullulah, yang

kemudian banyak menjadi pembahasan dari ulama di masa kemudian.

Adanya suatu harga yang adil telah menjadi pegangan yang mendasar

dalam transaksi yang islami. Secara umum harga yang adil adalah:

harga yang tidak menimbulakn eksploitasi atau penindasan

(kezaliman) sehingga merugikan salah satu pihak dan

menguntungakan pihak yang lain.65

penentuan harga dalam Islam

ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan yang terjadi

secara alami.

Dari uraian di atas dapat di pahami bahwa diperbolehkan bagi

siapapun untuk mecari keuntungan tanpa ada batasan keuntungan

tertentu selama mematuhi hukum-hukum Islam. Serta menentukan

standar harga sesuai dengan kondisi pasar yang sehat. Namun, bila

terjadi penyimpangan dan kesewenang-wenangan harga dengan

merugikan pihak konsumen, tidak ada halangan bagi pihak penguasa,

sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya, untuk membatasi

keuntungan pedagang atau mematok harga. Tindakan ini dilakukan

harus melalui konsultasi dan musyawarah dengan pihak-pihak terkait

agar tidak ada yang dilangkahi maupun dirugikan hak-haknya.66

64 Adiwarman A Karim, Ekonomi Mikro Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2007), 162. 65

Hendrie Anto, Pengantar Ekonomika Mikro Islami, (Yogyakarta: Ekonisia, 2003), 286. 66

Ibid.,289

Page 41: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

BAB III

GAMBARAN UMUM PT TELKOM INDONESIA, Tbk.

A. Profil PT Telkom

1. Sejarah PT Telkom Indonesia, Tbk.

Page 42: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk merupakan penyelenggara

bisnis T.I.M.E (Telecommunication , Information, Media, and Edutaiment)

yang terbesar di Indonesia. Selama ini Telkom telah mengalami berbagai

transformasi agar dapat mengikuti perkembangan zaman dan dapat

diminati masyarakat. Transformasi terakhir sekaligus yang disebut dengan

NEW TELKOM Indonesia adalah tranformasi dalam bisnis, transformasi

infrastruktur,transformasi, system dan model opera kepada pihak eksternal

bersamaan dan transformasi sumber daya manusia. Transpormasi tersebut

resmi diluncurkan kepada pihak eksternal bersamaan dengan New

Corporate Identity Telkom pada tanggal 23 Oktober 2009, pada hari ulang

tahun Telkom yang ke 153.67

Secara singkat sejarah PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Dapat

dilihat dari tahun ke tahun sebagai berikut :

1882 :Sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan

telegraf dibentuk pada masa pemerintahan colonial Belanda.

1906 :Pemerintahan Kolonial Belanda membentuk sebuah jawatan

yang mengatur layanan pos dan telekomunikasi yang diberi nama jawatan

pos, Telegraf dan telepon (Post, Telegraf en Telephone Dients/PTT).68

1945 :Proklamasi kemerdekaan Indonesia sebagai Negara merdeka

dan berdaulat, lepas dari pemerintahan Jepang.

1961 :Status Jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan

Telekomunikasi (PN Postel).

67 http://julio-skatel-banjarbaru.blogspot.co.id/2014/10/sejarah-dan-perkembangan-pt-telkom.html

68 http://julio-skatel-banjarbaru.blogspot.co.id/2014/10/sejarah-dan-perkembangan-pt-

telkom.html

Page 43: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

1965 :PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro

(PN Pos dan Giro) dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN

Telekomunikasi).

1974 :PN Telekomunikasi disesuaikan menjadi Perusahaan Umum

Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi

nasional maupun internasional. 1980 :PT Indonesian Satelite Corporation

(Indosat) didirikan untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi

internasional, terpisah dari Perumtel.69

1989 :Undang- undang nomoe 3/1989 tentang Telekomunikasi,

tentang peran serta swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi.

1991 :Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan

(Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan PP no.25 tahun 1991. 70

1995 :Penawaran Umum perdana saham TELKOM (Initial Public

Offering/IPO) dilakukan pada tanggal 14 November 1995. Sejak itu saham

Telkom tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa

Efek Surabaya (BES), New York Stock Exchange (NYSE) dan London

Stock Exchange (LSE). Saham Telkom juga diperdagangkan tanpa

pencatatan (Public Offering Without Listing/POWL) di Tokyo Stock

Exchange.

1999 : Undang-undang nomor 36/1999, tentang penghapusan

monopoli penyelenggaraan telekomunikasi.

2001 : TELKOM membeli 35% saham Telkomsel dari PT Indosat

sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa

69 Ibid.,

70 Ibid.,

Page 44: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

telekomunikasi di Indonesia, yang ditandai dengan penghapusan

kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara TELKOM dengan

Indosat. Dengan transaksi ini, TELKOM menguasai 72,72% saham

Telkomsel.

2002 : TELKOM membeli seluruh saham Pramindo melalui 3

tahap, yaitu 30% saham pada saat ditandatanganinya perjanjian jual-beli

pada tanggal 15 Agustus 2002, 15% pada tanggal 30 September 2003 dan

sisa 55% saham pada tanggal 31 Desember 2004. TELKOM menjual

12,72% saham Telkomsel kepada Singapore Telecom, dan dengan

demikian TELKOM memiliki 65% saham Telkomsel. Sejak Agustus 2002

terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal.71

2009 :Tanggal 23 Oktober 2009 PT Telekomunikasi Indonesia,

Tbk merayakan ulang tahunnya yang ke 153 tahun. Sekaligus pada tanggal

itu pula dilaksanakan soft launching sesuatu informasi dan perubahan

landscape bisnis Telkom. Suatu perubahan landscape bisnis dari bisnis

Informasi dan Komunikasi (infocomm) menjadi Telecommunication,

Information, Media, and Edutainment (TIME). Hal ini dikukuhkan dengan

positioning Telkom yang baru yaitu life confident dengan tigelinenya “The

World In Your Hand”.72

2. Visi dan Misi PT Telkom Jalan Sultan Agung No 23 Ponorogo

Visi :

“Be The King of Digital in The Region”

71 Ibid.

72 Ibid.

Page 45: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

Misi :

“Lead Indonesian Digital Innovation and Globalization”

3. Struktur Organisasi Telkom Ponorogo73

Struktur organisasi diperlukan perusahaan untuk membedakan batas-batas

wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya

hubungan / keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Demi tercapainya tujuan umum suatu perusahaan diperlukan suatu

wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan perusahaan tersebut.

Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian tujuan perusahaan yang telah

ditetapkan sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur

organisasi dalam instansi. Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan

pelaksanaan pekerjaan dapat diterapkan, sehingga efesiensi dan efektifitas

kerja dapat diwujudkanmelalui kerja sama dengan koordinasi yang baik

sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai.

Suatu perusahaan terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan

perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan

serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal,

melalui saluran tunggal. Dimana pimpinan tertinggi dalam perusahaan ini

adalah General Manager. Struktur organisasi PT. Telkom Akses Medan adalah

sebagai berikut :

J.DONY AGUS TATANG

IRAWAN

KAKANDATEL

73 Junce Kusumawati, wawancara, Ponorogo 07 Juni 2016

Page 46: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

MUJIONO

OFF 2 DEBT

MANAGEMENT

4. Pelaksanaan Jual Beli Wifi id di PT Telkom Ponorogo

Wifi Id adalah layanan internet layanan inovasi terbaru dari PT Telkom

Indonesia yang merupakan edukasi dan penetrasi internet kecepatan tinggi di

indonesia . Dengan harga yang sangat terjangkau dan juga akses internet

unlimited. Tujuan dari disediakannya layaanan ini adalah untuk mendukung

pelayanan pemerintah guna untuk mendukung agar masyarakat itu saling

mengenal dan saling mengetahui satu sama lain. Dengan internet masyarakat

juga dapat mengetahui kinerja pemerintah dengan mudah dan cepat.74

74 Ibid.

MARIYANTO

JUNIOR ACCOUNT

MANAGER 1

EDY WIJOTO

ASMAN SALES &

CUST. CARE

GIANTO

ASMAN OP &

MAINTENANCE

JUNCE

KUSUMAWATI

ASMAN SUPPORT

SUKAMTO

OFF 2 OM LOKASI

HARIYANTO

SPV PLASA

PONOROGO

SUNARIYANTO

SPV SITE OP. &

POJ PACITAN

TOTOK SUHARIYANTO

SPV PLASA PACITAN

Page 47: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

Tujuan lainnya yaitu untuk menyediakan wadah bagi orang-oarang yang

mempunyai leptop atau hp Android yang bisa dengan bebas menggunakan

akses internet hana dengan memassukan passwort atau Id yang ada di dalam

voucher. Berbeda dengan warnet dimana penggunanya adalah orang-orang

yang tidak mempunyai laptop dan biasanya pengguna warnet dikenakan tarif

per jamnya untuk membayar uang untuk sewa komputer dan layanan internet.

Layanan wifi.id ini sangat mempermudah masyarakan menggunakan askses

internet dengan bebas, nyaman, dan biaya yang sangat terjangkau.75

Kelebihan Wifi Id yaitu kecepatan akses mencapai 100mbps berbeda deng

indi home dimana kecepatannya hanya 90mbps saja. Selai itu voucher wifi id

ini bisa dipakai di wifi corner yang ada di penjuru indonesia.76

Kekurangan

wifi id adalah tidak bisa diakses ditempat umum seerti halnya dilapangan, di

alun-alun kota atau ditempat uum lainnya. Wifi Id ini hanya disa diakses di

area sekitar kantor Telkom saja.77

Teknik jual beli wifi id adalah atas kerelaan penjual dan pengguna wifi id.

Pembeli yang menggunakan layanan Wifi Id biasanya datang langsung di area

Wifi Corner PT Telkom di jalan Sultan Agung No 23 Ponorogo. Di tempat

tersebut pembeli menemui petugas yang penjual voucher wifi id. Sebelum

adanya ijab qabul antara pembeli dan pembeli. Biasanya penjual menjelaskan

bahwa wifi id hanya bisa dipakai di area Wifi Corner saja atau disekitar

wilayah PT Telkom, agar pembeli dapat menggunakan layanan dengan baik,

juga agar tidak ada keluhan gangguan akses jaringan Internet.

75 Ibid

76 Gustiar, wawancara, Ponorogo, 13 Juni 2016

77 Ibid.

Page 48: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

Akad yang dilakukan di PT Telkom mengenai jual beli wifi id adalah

dengan menggunakan lisan, yaitu dengan mengucapkan kalimat bahwa ingin

membeli voucher wifi id, seperti contoh: “Pak saya mau membeli voucher wifi

id?”. Kemudian penjual memberikan jawaban “Mau beli berapa

voucher?”.Pembeli: “ Mau membeli satu pak”. Penjual pun memberikan

voucher wifi id. Dan pembeli memberikan uang untuk pembelian viucher

tersebut. Meskipun didalam voucher terdapat tulisan Rp. 5.000,00 akan tetapi

pembeli di haruskan membayar uang sebesar Rp. 6.000,00. Dan akad dilakukan

atas dasar suka sama suka, jadi dalam akad tersebut tidak ada unsur pemaksaan

atau tidak ada pihak yang merasa dipaksa.78

Dalam praktek jual beli Wifi Id penjual yang sebenarnya adalah pihak

Telkom. Akan tetapi disini pihak Telkom mewakilkan atau memberikan tugas

kepada penjaga keamanan di Telkom atau biasa disebut satpam untuk

menjualkan voucher Wifi Id. Satpam di beri wewenang dan amanat untuk

menjual voucher Wifi Id karena satpam selalu ada ditempat area Wifi Corner

yang sekaligus menjaga keamanan PT Telkom.79

Dalam proses jual beli ditemukan tambahan harga sebesar Rp. 1.000,00

dari harga awalnya Rp. 5.000,00 menjadi Rp. 6.000,00. Pihak Telkom juga

telah menyediakan tempat yang nyaman dan bagi pengguna wifi id atau lebih

dikenal dengan user. Di area wifi id ini selain penyediaan tempat juga

disediakan aliran listrik yang bebas digunakan uleh para pengguna layanan wifi

78 Gustiar, wawancara, Ponorogo, 13 Juni 2016

79 Agung P N, wawancara, Ponorogo, 21 Juni 2016

Page 49: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

id. Jadi pembeli bisa menggunakan layanan wifi id selama yang diinginkan

tanpa takut kehabisan batrey laptop maupun Handphonenya80

Mas Agus selaku pembeli dan pengguna layanan, memilih membeli dan

menggunakan Wifi Id di jalan sultan agung karena paling dekat dengan rumah,

harga murah, dan jaringan akses sangat cepat. Jaringan akses memang sangat

cepat akan tetapi apabila semakin banyak orang yang menggunakan wifi.id itu

juga sangat mempengaruhi, bisa jadi jaringan akses semakin lemah. Harga

voucher Wifi Id adalah Rp. 6.000,00 akan tetapi dalam voucher terdapat

tulisan Rp.5000. Pembeli tidak mengetahui untuk kenapa ada tambahan harga

Rp. 1.000,00. Pengguna menganggap tambahan harga tersebut wajar di zaman

sekarang.81

Sama Seperti mas Agus, Devi seorang juga seorang pembeli dan biasa

menggunkan layanan Wifi Id untuk mendonwload film korea. Devi membeli

voucher dengan Harga Rp. 6.000,00. Penambahan harga Rp. 1.000,00 dianggap

lumrah terjadi di masyaraat, seperti halnya jual beli pulsa dimana harga dengan

jumlah pulsa tidak sesuai.82

Tambahan harga ini merupakan imbalan yang diperoleh uleh pihak

Telkom sebagai jasa atas penjualan voucher Wifi Id. Tambahan harga ini

dilakukan agar pihak telkom mendapat untung atas penjualan wifi dan tidak

dirugikan. Pihak telkom tidak serta merta mencari keuntungan semata, dapat

dilihat mengenai penyediaan tempat dan penyediaan aliran listrik tanpa

dipungut biaya.83

80 Ibid.

81 Agus Prasetyo, wawancara, Ponorogo, 3 juni 2016

82 Devi Pristiani, wawancara, Ponorogo, 2 juni 2016

83 Gianto, wawancara, Ponorogo, 13 Juni 2016

Page 50: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

Arum sebagai pembeli telah mengetahui mengenai tambahan harga yang

dilakukan oleh pihak Telkom. Meskipun dekimikian dia tidak pernah

mempermasalahkan karena setiap usaha jual beli berhak mendapatkan untung

atau imbalan. Arum tidak pernah merasa dirugikan karena telah mendapatkan

timbal balik dengan menggunakan layanan Wifi Id yang dianggapnya sangat

memuaskan.84

5. Waktu Berlakunya Wif Id PT Telkom di jalan Sultan Agung No 23

Ponorogo

Kebutuhan manusia menurut adanya jual beli, karena manusia adalah

makhluk sosial, yaitu makhluk yang saling membutuhkan satu dengan yang

lainnya. Seseorang membutuhkan sesuatu yang dimiliki orang lain, baik itu

berupa uang atau barang, hal itu dapat diperoleh setelah adanya penyerahan

yang bersifat timbal balik berupa kompensasi sesuai dengan syari’at Islam

yang disebut dengan jaul beli.85

Di dalam prakteknya penggunaan wifi id ini terdapat batasan waktu yaitu

12 jam. Pengunnaan wifi if tidak bisa disembarang tempat umum seperti

halnya dilapangan, di alun-alun kota, taman, pasar, dan tempat umum lainnya.

Wifi id ini hanya disa diakses di area wifi di PT TELKOM saja. Dalam

penggunaan wifi id terdapat batas waktu pemakaian. Hal tersebut bisa dilihat di

Voucher wifi id terdapat tulisan batas waktu pemakaian selama 12 jam.

Voucher wifi id bisa digunakan beberapa kali sampai batas waktu tersebut.86

84 Arum, wawancara, Ponorogo, 15 Juni 2016

85 Imam, Tafsir Jalalain buku,328

86 Gustiar, wawancara, Ponorogo, 13 Juni 2016

Page 51: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

Agus adalah pengguna layana Wifi Id mengatakan bahwa benar dalam

masa waktu berlakunya Wifi Id hanya 12 jam. Hal itu dibenarkan karena

terdapat tulisan berlaku 12 jam di voucher Wifi Id. Akan tetapi dalam

praktenya mas agus biasanya bisa menggunakan lebih 12 jam bahkan bisa

digunakan sampai 24 jam, tetapi itu hanya terkadang saja tidak setiap hari

bisa.87

Sama dengan mas Agus, Devi sebagai pengguna Wifi Id biasanya

mengguanakan tersebut kurang dari 12 jam. Akan tetapi apabila voucher

dengan id dan password itu dipakai hari berikutnya masih bisa.

Bebeda dengan mas agus dan devi, arum mengatakan bahwa ia hanya bisa

menggunak Wifi Id selama 12 jam. Apabila ia menggunakan lebih dari 12 jam

tidak bisa. karena sudah melampaui batas waktu pemakaian wifi id. Devi hanya

begitu saja menggunakaanya dan tidak mempersalahkan ataupun

mempertanyakan ke pihak Telkom.88

Hilda Kusuma adalah pengguna layanan Wifi Id tetapi tidak begitu banyak

mengetahui mengenai batas waktu sebenarnya, meskipun sudah jelas

mengenai batas waktu yang tertera dalam voucher wifi id yaitu 12 jam. Hilda

pasti akan membeli lagi voucher wifi id di hari berikutnya karena dianggap

voucher yang sudah dipakai dianggap habis waktu pemakaiannya.89

Pihak Telkom tidak mengetahui adanya perbedaan dalam waktu berlaku

Wifi Id. Karena jelas terdapat ketentuan di dalam Voucher Wifi Id tidak bisa

digunakan lebih dari 12 jam. Ketidak tahuan pihak Telkom dikarenakan tidak

adanya keluhan atau respon negatif dari para pembeli dan pengguna layanan

87 Agus Prasetyo, wawancara, Ponorogo, 3 juni 2016

88 Devi Pristiani, wawancara, Ponorogo, 2 juni 2016

89 Hilda Kususma, wawancara, Ponorogo, 2 juni 2016

Page 52: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

Wifi Id. Perbedaan waktu berlakunya Wifi Id tidak dibenarkan pihak Telkom.

Adanya perbedaan waktu berlakunya dimungkinkan karena memang batas

waktu pemakaian Wifi belum sampai 12 jam. Dan hal tersebut tidak disadari

oleh para pengguna. Hal ini dijelaskan oleh koordinator Telkom akses yaitu

mas gustiar.90

BAB IV

ANALISA HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI WIFI ID DI PT

TELKOM JALAN SULTAN AGUNG NO 23 PONOROGO

A. Analisa Hukum Islam Terhadap Harga Jual Beli Wifi Id Di PT Telkom

Jalan Sultan Agung No 23 Ponorogo

Dalam kehidupan manusia tidak lepas dari peraturan hukum. Patokan-

patokan hukum yang mengatur hubungan hak dan kewajiban dalam hidup

masyarakat yang disebut hukum mu’amalah. Tidak dapat dipungkiri bahwa

manusia diciptakan oleh Allah SWT dimuka bumi ini untuk menjalankan

kewajiban dana memenuhi kebutuhan hidupnya, baik itu dalam masalah

ukhrawi maupun duniawi. Dalam tataran pemenuhan ukhrawi manusia

90 Gustiar, wawancara, Ponorogo, 13 Juni 2016

Page 53: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

mengaplikasikannya dalam rangkaian pengabdian diri dengan sebenar-

benarnya kepada Allah SWT yang sesuai dengan syari’at islam yang

diajarkan oleh nabi Muhammad SAW, dan agama mengaturnya dalam hal

ubudiyah.91

Adapun masalah duniawi manusia tidak dapat memenuhinya tanpa

adanyar interaksi antara sesama manusia yang lingkupannya adalah makhuk

sosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain.

Usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan ukhrowi dan kebutuhan

duniawi. Sehingga selain Allah mewajibkan manusia mengabdikan diri

kepadaNya, manusia juga di tuntut untuk memenuhi kebutuhannya.

Islam yang kita cintai ini menghormati hak kepemilikan umatnya.

Karenanya, Islam mengharamkan kita untuk mengambil hak saudara kita tanpa

kerelaannya –walau sekedar bercanda-.

رفلي يهاأخصع كمدذأحإذاأخاوادلاجاوبلع بهاحص اعتم كمدذن أحأخلاي.هلياعهدد

Artinya:“Janganlah sekali-kali engkau bercanda dengan mengambil harta

saudaramu, dan tidak pula bersungguh-sungguh mengambilnya. Dan

bila engkau terlanjur mengambil tongkat saudaramu, hendaknya

engkau segera mengembalikannya”92

. (HR. Ahmad, 4/221)

Wifi Id adalah layanan internet inovasi terbaru dari PT Telkom

Indonesia yang merupakan edukasi dan penetrasi internet kecepatan tinggi di

indonesia . Dengan harga yang sangat terjangkau dan juga akses internet

unlimited. Tujuan dari disediakannya layaanan ini adalah untuk mendukung

91Sulaiman Rasyid, Fiqh Islam (Bandung: Sinar Baru AL-Gensido, 1996), 278

92 https://www.islampos.com/seberapa-banyak-keuntungan-yang-dianjurkan-dalam-

islam-128882/, Di akses pada tanggal 27 Juni 2016, pada jam 18:15

Page 54: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

pelayanan pemerintah agar masyarakat itu saling mengenal dan saling

mengetahui satu sama lain. Dengan internet masyarakat juga dapat mengetahui

kinerja pemerintah dengan mudah dan cepat. Bahkan dengan internet kita juga

dapat berbelanja kebutuhan sehari-hari.93

Tujuan lainnya yaitu untuk menyediakan wadah bagi orang-oarang yang

mempunyai leptop atau hp yang bisa dengan bebas menggunakan layanan

wifi.id. bebrebda dengan warnet dimana penggunaanya dilakukan terhadap

orang-orang yang tidak mempunyai laptop. Jadi layanan wifi.id ini guna untuk

mempermudah masyarakan menggunakan layanan wifi.id dengan bebas dan

nyaman.94

Kelebihan wifi id yaitu kecepatan akses mencapai 100mbps berbeda

dengan Indi Home dimana kecepatannya hanya 90mbps saja. Selai itu voucher

wifi id ini bisa di pakai di wifi corner yang ada di penjuru indonesia.95

Kekurangan wifi id adalah tidak bisa di akses di tempat umum seperti halnya di

lapangan, di alun-alun kota atau ditempat umum lainnya. Wifi id ini hanya disa

di akses di wifi corner di kantor PT TELKOM saja.96

Dalam prakteknya teknik jual beli wifi id atas kerelaan penjual dan

pembeli wifi id. Pembeli yang menggunakan layanan Wifi Id biasanya datang

langsung di area Wifi Corner PT Telkom di jalan Sultan Agung No 23

Ponorogo. Di tempat tersebut pembeli menemui petugas yang penjual voucher

wifi id. Sebelum adanya ijab qabul antara pembeli dan pembeli. Biasanya

93 Junce Kusumawati, wawancara, Ponorogo, 07 Juni 2016

94 Ibid.

95 Gustiar, wawancara, Ponorogo, 13 Juni 2016

96 Ibid.

Page 55: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

penjual menjelaskan bahwa wifi id hanya bisa dipakai di area Wifi Corner saja

atau disekitar wilayah PT Telkom, agar pembeli dapat menggunakan layanan

dengan baik, juga agar tidak ada keluhan gangguan akses jaringan Internet.

Akad yang dilakukan di PT Telkom mengenai jual beli wifi id adalah

dengan menggunakan lisan, yaitu dengan mengucapkan kalimat bahwa ingin

membeli voucher wifi id, seperti contoh: “Pak saya mau membeli voucher wifi

id?”. Kemudian penjual memberikan jawaban “Mau beli berapa

voucher?”.Pembeli: “ Mau membeli satu pak”. Penjual pun memberikan

voucher wifi id. Dan pembeli memberikan uang untuk pembelian viucher

tersebut. Meskipun didalam voucher terdapat tulisan Rp. 5.000,00 akan tetapi

pembeli di haruskan membayar uang sebesar Rp. 6.000,00. Dan akad dilakukan

atas dasar suka sama suka, jadi dalam akad tersebut tidak ada unsur pemaksaan

atau tidak ada pihak yang merasa dipaksa.97

Dalam praktek jual beli Wifi Id penjual yang sebenarnya adalah pihak

Telkom. Akan tetapi di sini pihak Telkom mewakilkan atau memberikan tugas

kepada penjaga keamanan di Telkom atau biasa disebut satpam untuk

menjualkan voucher Wifi Id. Satpam di beri wewenang untuk menjual voucher

Wifi Id karena satpam selalu ada ditempat area Wifi Corner yang sekaligus

menjaga keamanan PT Telkom.98

Akad yang digunakan dalam jual beli wifi id ini adalah al-bai’ yaitu

Menukarkan barang dengan barang atau barang dengan uang dengan jalan

melepaskan hak milik dari yang satu pada yang lain atas dasar merelakan.99

97 Gustiar, wawancara, Ponorogo, 13 Juni 2016

98 Agung P N, wawancara, Ponorogo, 21 Juni 2016

99 Idris, Ahmad, Fiqh al syafi’iyah (Jakarta: Karya Indah, 1998),5.

Page 56: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

Semua jual beli hukumnya boleh jika dilakukan oleh kedua belah pihak

yang mempunyai kelayakan untuk melakukan transaksi, kecuali jual beli yang

dilarang. Selain itu maka jual beli boleh hukumnya selama tidak dilarang oleh

Allah SWT. Seperti yang dijelaskan dalam al-Qur’an surat al-Baqarah ayat

275:

Artinya: “Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan

riba.”100

Begitu juga dalam al-Qur’an surat an-Nisa’ ayat 29

Artinya:“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan

harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan

perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu.

100 Al-Qur’an, 2: 275;

Page 57: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah

Maha Penyayang kepadamu.”101

Dalam ayat ini jalan yang batil adalah jalan yang haram menurut agama

yaitu jual beli yang rukun dan syaratnya tidak terpenuhi. Seperti halnya jual

beli benda najis, rukun dari benda tersebut tidak terpenuhi.102

Karena najis

adalah sesuatu yang berwujud benda padat atau cair yang keluar dari dua

lubang pada manusia, yaitu dubur (anus) dan qubul (alat vital) adapun najis

yang berasal dari hewan yaitu bangkai, babi, kotoran dan jilatan anjing.103

Rukun menurut Hanafi adalah sesuatu yang menjadi tempat

ketergantungan dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Sementara rukun

menurut mayoritas ahli fiqh adalah sesuatu yang menjadi tempat bergantung

adanya sesuatu dan bisa dicerna logika. Terlepas dari apakan itu menjadi

bagian yang menjadi tempat bergantung adanya sesuatu dan bisa dicerna

logika. Terlepas dari apakah itu menjadi bagian yang tidak terpisahkan atau

tidak.

Rukun dalam jual beli ada empat, yaitu:104

e. Penjual

f. Pembeli

g. Ijab qabul (serah terima)

h. Barang yang diperjual belikan

101Al-Qur’an, 4: 29;

102 Imam Jalaluddin al Mahali, Tafsir Jalalain buku 1 (Bandung: Sinar Baru Algensindo,

2006), 328 103

Hasan Saleh, Kajian Fiqih Nabawi dan Fiqh Kontemporer, 21 104

Asy-Syawkani, Fathul Qadiir, juz 5 (Mesir: al-Habib, tt.), 74

Page 58: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

Syarat terjadinya Jual Beli adalah sesuatu yang harus ada dalam jual beli,

yang bertujuan untuk menghindarkan sengketa, melindungi kedua belah pihak,

menghindari terjadinya manipulasi dan kerugian.

1. Syarat penjual dan pembeli (pelaku aqad)

Syarat pelaku akad hendaknya mumayyiz, memiliki kemampuan

mengatur hartanya, karena jual beli orang gila, anak kecil dan orang

mabuk tidak sah.105

2. Jual beli tersebut atas kehendak sendiri, bukan karena dipaksa.

3. Baligh, karena jual beli anak kecil tidak sah.

4. Bukan pemborosan, karena seseorang yang boros berada ditangan

walinya.106

Syarat ijab qabul (serah terima) menurut mayoritas ulama adalah

pernyataan dari penjual walaupun pernyataan itu dinyatakan di akhir,

sedangkan qabul adalah pernyataan dari pembeli walaupun pernyataan itu

dinyatakan di awal.107

Syarat ijab qabul yaitu yang pertama; Pelaku transaksi harus mumayyiz.

Yang dimaksud dengan mumayyiz yaitu jual beli yang dilakukan anak-anak

yang sudah mumayyiz hukumnya sah, sedangkan menurut Syafi’i dianggap

tidak sah karena tidak layak. Kedua; Pernyataan qabul harus sesuai dengan

pernyataan ijab penjual menjawab sesuai dengan yang dikatakan pembelli.

Ketiga; Transaksi dilakukan satu majlis.108

105 Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah, Jilid 4 (Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2006), 122

106 Sulaiman Rasyid, Fiqih Islam (Jakarta: Attahiriyah, 1954), 270

107Syekh zakariya al-Anshari, Syarhul Manhaj, juz 2 (Beirut:Dar al-Fikr, tt.), 260

108 Ibid.

Page 59: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

Adapun syarat barang (objek) yang diperjual belikan, yaitu:109

yang

petama; barang yang diperjual belikan harus ada. Penjual dan pembeli harus

mengetahui keadaan barang, dari zat, sifat, bentuk dan kadarnya agar tidak

terjadi kesalahpahaman. Kedua; Barang yang diperjual belikan adalah harta

yang bernilai. Harta yang bernilai adalah segala sesuatu yang disukai manusia,

dapat disimpan sampai waktu yang dibutuhkan, dapat dimanfaatnkan dan

memiliki nilai materi bagi kebanyakan orang. Tidak sah jual beli barng yang

tidak bernilai, seperti bangkai kotoran, khamer, babi, dan berhala.

Syarat ke tiga yaitu; Barang tersebut milik sendiri karena tidak sah jual

beli barang yang bukan milik sendiri, kecuali milik yang diwakilkan. Ke

empat; Barang yang akan dijual bisa diserahkan pada saat transaksi. Karena

Tidak sah jual beli yang tidak bisa diserahterimakan seperti jual beli ikan

dilaut.110

Dalam prakteknya jual beli wifi id di PT Telkom telah sesuai dengan

hukum Islam yaitu; penjualnya adalah pihak Telkom diwakilkan oleh satpam,

Pembelinya adalah para pengguna wifi id, Ijab qabul diucapkan secara lisan,

barang yang diperjual belikan ada dan jelas yaitu voucher wifi id dimana

voucher tersebut diserah terimakan di tempat ijab qabul. Dan setelah itu

dilakukan transaksi pembayaran atas pembelian voucher tersebut, transaksi

dilakukan di area wifi id di PT Telkom Jalan Sultan Agung No 23 Ponorogo.

Jual beli wifi id telah dianggap sah dan boleh karena syarat-syarat dan rukun

jual beli telah terpenuhi.

109 Ibid, 269

110 Ibid., 270

Page 60: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

Dalam proses jual beli ditemukan tambahan harga sebesar Rp. 1.000,00

dari harga awalnya Rp. 5.000,00 menjadi Rp. 6.000,00. Hal ini merupakan

imbalan yang diperoleh oleh pihak Telkom segai jasa atas penjual voucher

wifi id. Dan pihak Telkom telah menyediakan tempat yang nyaman dan bagi

pengguna wifi id atau lebih dikenal dengan user. Di area wifi id ini selain

penyediaan tempat juga disediakan aliran listrik yang bebas digunakan uleh

para pengguna layanan wifi id. Jadi user bisa menggunakan layanan wifi id

selama yang diinginkan tanpa takut kehabisan batrey laptop maupun

Handphonenya111

Menurut penulis akad yang digunakan dalam jual beli wifi id di PT

Telkom Ponorogo adalah akad jual beli. Meskipun ditemukan tambahan harga

sebesar Rp. 1.000,00 untuk penyediaan tempat dan aliran listrik hal tersebut

bukanlah termasuk Ijarah. Dalam prakteknya pihak penjual tidak pernah

memberi informasi kepada pihak pembeli wifi id voucher mengenai kegunaan

tambahan harga tersebut. Pihak pembeli wifi id voucher pun juga tidak

mempertanyakan hal tersebut. Yang memperkuat hal tersebut tidak termasuk

Ijarah yaitu dalam prakteknya ketika pengucapan ijab qabul bukan kata

“sewa” melaikan kata “beli”.

Tambahan harga sebesar Rp. 1.000,00 tersebut masi dianggap normal atau

tidak berlebihan. Di dalam hukum Islam penambahan harga itu juga

diperbolehkan. Islam memberikan kebebasan pasar, dan menyerahkannya

kepada hukum naluri yang kiranya dapat melaksanakan fungsinya selarang

dengan penawaran dan permintaan, namun tidak boleh melakukan ikhtiyar.

111 Ibid.

Page 61: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

Ikhtiyar yaitu; mengambil keuntungan di atas keuntungan normal dengan

menjual lebih sedikit barang untuk harga lebih tinggi. 112

Tidak ditemukan satu dalilpun yang membatasi keuntungan yang boleh

direngguk oleh seorang pedagang dari bisnisnya. Bahkan sebaliknya,

ditemukan dalil yang menunjukkan bahwa pedagang bebas menentukan

prosentase keuntungannya. Berikut adalah sebagian dari dalil-dalil tersebut:

Dalil Pertama:

عن عروةأن النبي صلى اهللا عليه وسلم، أعطاه دينارا يشتري له به شاة اءهجاروينابدماهدإح اعن فبياتش به ى لهرتفاش الهعفد اةشار وينبد

.يهف بحلر ابرى الترتاشكان لوو هعيي بف كةربالب

Artinya: “Dari Urwah al Bariqi, bahwasanya Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi

wa Sallam memberinya satu dinar uang untuk membeli seekor

kambing. Dengan uang satu dinar tersebut, dia membeli dua ekor

kambing dan kemudian menjual kembali seekor kambing seekor satu

dinar. Selanjutnya dia datang menemui nabi Shalallahu ‘Alaihi wa

Sallam dengan membawa seekor kambing dan uang satu dinar.

(Melihat hal ini) Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam mendoakan

keberkahan pada perniagaan sahabat Urwah, sehingga seandainya ia

membeli debu, niscaya ia mendapatkan laba darinya. (HR. Bukhari,

no. 3443)113

Dengan demikian penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa jual beli wifi

id di PT Telkom jalan Sultan Agung No 23 Ponorogo sesuai dengan hukum

islam. Jual beli itu boleh dan sah karena syarat-syarat dan rukun jual beli telah

terpenuhi dan sesuai syariat Islam. Dan penetapan harga dengan tambahan Rp.

112 Heri Sudarsono, Konsep Ekonomi Islam, (Yogyakarta: CV. Adipura, 2002), 203.

113 https://www.islampos.com/seberapa-banyak-keuntungan-yang-dianjurkan-dalam-

islam-128882/, Di akses pada tanggal 27 Juni 2016, pada jam 18:15

Page 62: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

1.000,00 itu diperbolehkan hal itu untuk keuntungan pihak Telkom atas jasa

penjualan wifi id voucher. Pihak Telkom tidak mengambil keuntungan di atas

keuntungan normal dan juga masih dianggap wajar di masyarakat.

B. Analisa Hukum Islam terhadap waktu berlakunya WifI Id PT Telkom di

jalan Sultan Agung No 23 Ponorogo

Kebutuhan manusia menurut adanya jual beli, karena manusia adalah

makhluk sosial, yaitu makhluk yang saling membutuhkan satu dengan yang

lainnya. Seseorang membutuhkan sesuatu yang dimiliki orang lain, baik itu

berupa uang atau barang, hal itu dapat diperoleh setelah adanya penyerahan

yang bersifat timbal balik berupa kompensasi sesuai dengan syari’at Islam

yang disebut dengan jaul beli.114

Di dalam prakteknya penggunaan wifi id ini terdapat batasan waktu yaitu

12 jam. Pengunnaan wifi id tidak bisa disembarang tempat umum seperti

halnya dilapangan, di alun-alun kota, taman, pasar, dan tempat umum lainnya.

Wifi id ini hanya disa diakses di area wifi di PT Telkom saja. Dalam

penggunaan wifi id terdapat batas waktu pemakaian. Hal tersebut bisa dilihat di

Wifi id voucher terdapat tulisan batas waktu pemakaian selama 12 jam. Wifi id

voucher bisa digunakan beberapa kali sampai batas waktu tersebut.115

Adapun pengguna wifi id memilih menggunakan layanan wifi id di PT

Telkom karena beberapa faktor yaitu tempat yang dekat dengan lokasi rumah,

biaya terjangkau oleh semua kalangan, dan askes jaringan cepat. Mengenai

waktu berlakunya voucher bahwa benar terdapat tulisan berlaku 12 jam akan

114 Imam, Tafsir Jalalain buku,328

115 Gustiar, wawancara, Ponorogo, 13 Juni 2016

Page 63: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

tetapi biasanya bisa digunakan lebih 12 jam bahkan bisa digunakan sampai 24

jam. Akan tetapi itu hanya terkadang saja tidak setiap hari bisa.116

Ada

beberapa pengguna yang menggunakan wifi id tersebut kurang dari 12 jam.

Akan tetapi apabila voucher dengan id dan password itu dipakai hari

berikutnya tidak bisa karena sudah melampaui batas waktu pemakaian wifi id.

Dalam islam jual beli dengan batas waktu yang berbeda-beda itu

sebebnarnya tidak diperbolehkan. Karena dengan batas waktu atau takaran

yang berbeda-beda itu mengakibatkan tidak ada rasa keadilan dalam jual beli.

Dalam islam dianjurkan mpenggunan standar ukuran dan timbangan yang adil,

sebagaimana dalam QS. al-Ana’m ayat 152:

وأوفوا الكيل والميزان بالقسط لا نكلف نفسا إلا وسعها وإذا قلتم فاعدلوا كان ذا قر لوونوذكرت لكملع به اكمصو كمفوا ذلأو الله دهبعى وب

Artinya: “Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami

tidak memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar

kesanggupannya. dan apabila kamu berkata, Maka hendaklah kamu

Berlaku adil, Kendatipun ia adalah kerabat(mu), dan penuhilah janji

Allah. yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu

ingat.”117

Sempurnakanlah takaran apabila kalian menakar untuk orang lain dan

jangan menambah takaran jika kalian menakarnya untuk diri kalian sendiri dan

sempurnakanlah timbangan apabila kalian menimbang untuk diri kalian pada

apa yang kalin beli atau yang kalian jual pada orang lain, tidak boleh

menambah apalagi menguragi dan penyempurnaan itu dengan adil bukan

116 Agus Prasetyo, wawancara, Ponorogo, 3 juni 2016

117 Al-Qur’an, 6: 152;

Page 64: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

curang (al-Muthaffifin). Bil qisti wajibnya membiasakan timbangan dengan

adil ketika menjual dan membeli sesuai dengan kemampuan.

Menyempurnakan takaran dan timbangan dengan Adil ketika mengambil

dan memberi ketika jual beli: adalah untuk menjaga hak-hak keuangandan

praktek-praktek kecurangan yang dilakukan oleh pedagang dengan cara

mengurangi takaran atau timbangan sama dengan perdagangan yang batil.118

Dalam prakteknya tidak begitu banyak yang diketahui oleh para pengguna

mengenai batas waktu sebenarnya, mereka hanya begitu saja menggunakaanya

dan tidak mempersalahkan ataupun mempertanyakan ke pihak Telkom.119

Memang sudah jelas mengenai batas waktu yang tertera dalam voucher wifi id

yaitu 12 jam. Kebanyakan pengguna pasti akan membeli lagi voucher wifi id di

hari berikutnya karena dianggap voucher yang sudah dipakai dianggap habis

waktu pemakaiannya.120

Meskipun pengguna layanan wifi id mengetahui adanya perbedaan batas

waktu berlakunya wifi id voucher, tetapi tidak ada yang mengeluh atau protes

menegenai perbedaan masa waktu berlakunya wifi id voucher tersebut kepada

pihak Telkom. Di karena para pengguna rela atas apa yang ada. Mereka rela

karena wifi id tersebut masih bisa digunakan dalam waktu 12 jam.

Kerelaan dalam jual beli memang sangat baik dalam jual beli. Kerelaan

juga sulit digambarkan. Jumhur ulama sepakat bahwa kerelaan dalam jual beli

118 http://koneksi-indonesia.org/2014/tafsir-jual-beli-tafsir-al-baqarah-ayat-275/. Diakses

pada tanggal 27 Juni 2016, pada jam 20:00. 119

Devi Pristiani, wawancara, Ponorogo, 2 juni 2016 120

Hilda Kususma, wawancara, Ponorogo, 2 juni 2016

Page 65: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

terjadi melalui kesepakatan kedua belah pihak yaitu dengan adanya ijab qabul.

121

Para pengguna rela atas perbedaan batas waktu penggunaan, karena pihak

penjual atau pihak Telkom berdagang dengan jujur, tidak menipu dan tidak

berbohong. Dalam wifi id voucher sudah jelas tertera batas waktu pemakaian

12 jam. Dan penggunaan wifi id yang bisa dipakai lebih 12 jam tidak

merugikan pihak pengguna. Pihak pengguna malah diuntungkan. Dan untuk

penggunaan wifi id yang kurang dari 12 jam tidak dirugikan, karena mereka

telah mengambil manfaat dari barang yang dibeli yang dipakai sesuai

kebutuhannya. Pihak Telkom juga tidak ada unsur kesenggajaan dalam

pengurangan waktu belaku wifi id.

Batas waktu dalam pemakaian wifi id voucher di PT Telkom Ponorogo di

perbolehkan, karena pihak Telkom berdagang dengan jujur dan tidak menipu.

Dalam Islam jual beli dengan jujur dan tidak menipu itu sangat dianjurkan

seperti Di dalam As-sunnah juga dijelaskan:

عن ر فا عة بن را فع ان النبي الله عليه وسلم سئل:آي الكسب آطيب ؟ عمل الر جل بيده وكل بيع مبرور(رواة البزواحلاكم)

Artinya:“Dari Rifa’ah ibn rafi’ sesungguhnya Rasulullah SAW ditanya

salah seorang sahabat mengenai pekerjaan (profesi) apa yang

paling baik. Rasulullah ketika itu menjawab. “usaha tangan

manusia sendiri dan setiap jual beli yang mabrur”. (HR. Al-Bazazi

dan Al-Hakim).122

Maksud mabrur dalam hadis diatas adalah jual beli yang terhindar dari

usaha tipu menipu dan merugikan orang lain.

121 Wahbah az-Zuhaili, fiqih Islam Waadillatuhu, 32.

122 Al-Amir Ash-shan’ani, Subulus Salam-Syarah Bulughul Maram Jilid 3. Terj. Abu

Bakar Muhammad (Jakarta Timur: Darus Sunnah Press, 2008), 308.

Page 66: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

وانما البیع عن تراض (رواھالبیھقى وابن ما جھ)

Artinya:“jual beli harus dipastikan harus saling meridhai”.(HR. Baihaqi

dan Ibn Majah).123

Dengan demikian penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa Batas

waktu dalam pemakaian wifi id voucher di PT Telkom Ponorogo di

perbolehkan, karena pihak Telkom berdagang dengan jujur dan tidak menipu.

Jelas terdapat tulisan di dalam voucher dan para pengguna juga mengetahui.

Akan tetapi mengenai batasan waktu berlakunya wifi id voucher yang berbeda-

beda tersebut tidak diperbolehkan dalam Islam. Adanya penambahan atau

pengurangan dalam batas waktu itu dapat menimbulakan kesenjangan antara

para pembeli atau para pengguna wifi id. Dikwatirkan mereka akan merasa

dirugikan atas ketidak adilan dalam batasan waktu pemakaian wifi id voucher.

123 Ibid., 306

Page 67: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Jual beli wifi id di PT Telkom jalan Sultan Agung No 23 Ponorogo sesuai

dengan hukum islam. Jual beli itu boleh dan sah karena syarat-syarat dan

rukun jual beli telah terpenuhi dan sesuai syariat Islam. Dan penetapan

harga dengan tambahan Rp. 1.000,00 itu diperbolehkan hal itu untuk

keuntungan pihak Telkom atas jasa penjualan wifi id voucher. Pihak

Telkom tidak mengambil keuntungan di atas keuntungan normal dan juga

masih dianggap wajar di masyarakat.

2. Batas waktu dalam pemakaian wifi id voucher di PT Telkom Ponorogo di

perbolehkan, karena pihak Telkom berdagang dengan jujur dan tidak

menipu. Jelas terdapat tulisan di dalam voucher dan para pengguna juga

mengetahui. Akan tetapi mengenai batasan waktu berlakunya wifi id

Page 68: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakangetheses.iainponorogo.ac.id/1467/2/SKRIPSI BAB 1, 2, 3, 4, 5.pdfsosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai agama yang sempurna,

voucher yang berbeda-beda tersebut tidak diperbolehkan dalam Islam.

Adanya penambahan atau pengurangan dalam batas waktu itu dapat

menimbulakan kesenjangan antara para pembeli atau para pengguna wifi

id. Dikwatirkan mereka akan merasa dirugikan atas ketidak adilan dalam

batasan waktu pemakaian wifi id voucher.

B. Saran-Saran

Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan di Kembar Jaya Futsal

Ponorogo, maka penulis menyarankan.

1. Bagi pihak penyedia layanan wifi id harus memperbaiki jaringan akses

seperti apa yang seharusnya, yaitu batasan waktu yang hanya 12 jam. Agar

pengguna Wifi Id merasakan keadilan akan penggunaan layanan Wifi Id.

2. Bagi pihak penyedia layanan wifi id tolong disediakan customer servis

bagi pengguna yang mempunyai kendala atau permasalahn dalam

penggunakan akses jaringan internet.

3. Bagi pengguna layanan wifi id sebaiknya menggunakan jaringan internet

sebaik-baiknya. Apabila batas waktu pemakaian habis diharap membeli

voucher wifi id yang baru.