bab 1 pendahuluan 1.1 latar belakang masalahrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8484/3/t1... ·...

22
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi informasi saat ini, dunia dibanjiri dengan beragam informasi. Keberadaan suatu informasi memiliki arti dan peranan yang sangat penting dalam semua aspek kehidupan. Masyarakat juga cenderung menjadi masyarakat informasi yang haus akan informasi. Hal ini adalah wajar, karena pada hakekatnya informasi sekarang ini telah menjadi kebutuhan primer. Berbagai macam kebutuhan informasi disajikan oleh media massa yang menjadikan media massa menjadi satu institusi sosial yang penting dalam kehidupan kita. Saat ini animo individu atau masyarakat sangatlah tinggi terhadap setiap bentuk komunikasi yang disampaikan oleh media massa. Bahkan orang rela berlangganan koran, majalah, tabloid supaya tidak ketinggalan informasi. Secara sederhana, masyarakat komunikasi massa adalah satu masyarakat yang dalam kesehariannya tidak bisa dilepaskan dari media massa. Masyarakat komunikasi massa menjual, dan membeli barang melalui media massa, mencari informasi mutakhir, mencari bahan untuk pendidikan, mencari hiburan dan bahkan mencari jodoh pun melalui media massa. (Iriantara, 2007)

Upload: vanhanh

Post on 26-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi informasi saat ini, dunia dibanjiri

dengan beragam informasi. Keberadaan suatu informasi memiliki

arti dan peranan yang sangat penting dalam semua aspek

kehidupan. Masyarakat juga cenderung menjadi masyarakat

informasi yang haus akan informasi. Hal ini adalah wajar, karena

pada hakekatnya informasi sekarang ini telah menjadi kebutuhan

primer. Berbagai macam kebutuhan informasi disajikan oleh

media massa yang menjadikan media massa menjadi satu

institusi sosial yang penting dalam kehidupan kita. Saat ini

animo individu atau masyarakat sangatlah tinggi terhadap setiap

bentuk komunikasi yang disampaikan oleh media massa. Bahkan

orang rela berlangganan koran, majalah, tabloid supaya tidak

ketinggalan informasi. Secara sederhana, masyarakat komunikasi

massa adalah satu masyarakat yang dalam kesehariannya tidak

bisa dilepaskan dari media massa. Masyarakat komunikasi massa

menjual, dan membeli barang melalui media massa, mencari

informasi mutakhir, mencari bahan untuk pendidikan, mencari

hiburan dan bahkan mencari jodoh pun melalui media massa.

(Iriantara, 2007)

2

Perkembangan era informasi sekarang ini, semakin

mendorong adanya informasi yang cepat dan dikemas secara

menarik. Media massa pun seakan berlomba menyuguhkan

informasi yang cepat serta menarik karena jutaan informasi

saling bersaing untuk mendapat perhatian dari khalayak. Ada pun

kebutuhan informasi yang sekarang menjadi trend bukan hanya

sekedar informasi yang dapat memuaskan mata maupun untuk

memuaskan telinga saja. Sadar tidak sadar, secara hierarki,

manusia memiliki kebutuhan dasar yang sama yang harus

dipenuhi. Umumnya dalam pemenuhannya, kebutuhan dasar

manusia sesuai dengan tingkat prioritasnya. Dalam Asmadi,

(2008) dijelaskan bahwa menurut Abraham Maslow ada lima

macam kebutuhan dasar manusia. Lima hierarki kebutuhan dasar

manusia (five hierearchy needs), yaitu kebutuhan fisiologis,

kebutuhan keselamatan, kebutuhan dicintai dan mencintai,

kebutuhan harga diri, kebutuhan aktualisasi diri. Menurut

Maslow : 2004, secara holistik, kebutuhan dasar manusia tidak

cukup ada lima, tetapi enam. Pada akhir hayatnya, Maslow

menambahkan hierarki kebutuhan manusia yang keenam yakni

kebutuhan transedental diri.

1. Kebutuhan fisiologis (Physiological Needs) adalah kebutuhan

primer manusia yang harus dipenuhi demi kelangsungan hidup

manusia. Contoh : oksigen, makanan, pakaian.

2. Kebutuhan akan keselamatan dan keamanan (Self Security

Needs) adalah kebutuhan untuk melindungi dari bahaya.

3. Kebutuhan mencintai dan dicintai (Love and belongingness

Needs) adalah kebutuhan yang mendorong seseorang untuk

menjalin hubungan yang efektif atau hubungan ikatan emosional

3

dengan orang lain. Kebutuhan harga diri (Self Esteem Needs),

manusia membutuhkan penghargaan atau apresiasi dari orang

lain. Pada saat kebutuhan ini terpenuhi maka akan tercipta rasa

percaya diri dan berguna.

4. Kebutuhan harga diri (Self Esteem Needs), manusia

membutuhkan penghargaan atau apresiasi dari orang lain. Pada

saat kebutuhan ini terpenuhi maka akan tercipta rasa percaya diri

dan berguna.

5. Kebutuhan aktualisasi diri (Self Actualization Needs) aktualisasi

diri adalah kebutuhan paling tinggi menurut Maslow. Aktualisasi

diri adalah kemampuan seseorang untuk mengatur diri dan

otonominya sendiri serta bebas dari tekanan luar.

6. Kebutuhan transedental diri adalah kebutuhan yang dilihat secara

secara holistik. Hierarki kebutuhan dasar manusia yang keenam

adalah kebutuhan transedental diri yang dapat dikategorikan ke

dalam aspek spiritual manusia. Kebutuhan spiritual berbicara

mengenai kebutuhan dimana seseorang membutuhkan adanya

kedekatan dengan Tuhan. Ketika kebutuhan spiritual seseorang

itu muncul, maka inividu tersebut akan berusaha untuk

memenuhinya.

Seiring perkembangan media, kebutuhan akan kebutuhan

spiritual tersebut dapat di fasilitasi yakni melalui Alkitab, buku-

buku rohani, radio rohani, majalah rohani serta buku renungan

harian dll. Di toko – toko buku Kristen terdapat space untuk

buku – buku rohani, majalah rohani, dan buku renungan harian.

Menurut (Kertanegara, 2005) dalam bukunya Seni Mengukir

Kata, dijelaskan bahwa renungan harian adalah semacam catatan

4

non ilmiah yang memiliki makna yang dalam dan digali dari

lubuk hati yang terdalam dari pengalaman manusia, karena itu

sering disebut dengan renungan spiritual. Renungan harian

biasanya memuat pandangan hidup seseorang yang berimplikasi

pada jalan atau praktik hidup sehari – hari.

Menurut (Bun, Hendri : 2007) dalam bukunya Daily

Fresh dikatakan bahwa dewasa ini banyak beredar buku

renungan harian yang ditujukan untuk membantu kita sebagai

anak Tuhan sebagai proses mendekatkan diri, meningkatkan

hubungan, serta meminta tuntunan dariNya dalam menjalani

kehidupan sehari – hari. Namun realita kehidupan akhir – akhir

ini bergerak serba cepat membuat banyak orang mengalami

kesulitan dalam meluangkan waktu secara khusus untuk bersaat

teduh. Mereka terjebak dalam dunia hiruk pikuk dan rutinitas

keterbatasan waktu. Generasi muda adalah generasi yang rentan

akan hal ini, dimana usia muda merupakan usia yang produktif

untuk melakukan banyak hal. Aktifitas setiap hari seolah – olah

menenggelamkan waktu untuk bersaat teduh. Kesibukan yang

ada seperti menyetir kehidupan mereka sehingga mau atau tidak

mau kerinduan tersebut harus mereka pendam. Yang menarik

adalah hingga saat ini seiring perkembangan teknologi, kita

masih dapat menjumpai buku renungan harian yang dijual di

toko – toko buku.

Mengacu apa yang dijelaskan Kertanegara diatas, serta

hasil observasi terhadap beberapa renungan harian didapati

bahwa dalam handbook buku renungan harian banyak disajikan

bahan – bahan renungan mengenai masalah pergumulan hidup

5

sehari – hari yang dihadapi oleh orang Kristen. Dalam buku

renungan harian juga disajikan pemikiran, solusi serta tips – tips

yang berlandaskan pada kebenaran Alkitab.

Di kalangan anak muda Kristen buku renungan harian

bukanlah hal yang asing lagi. Buku renungan harian mendapat

perhatian yang besar dari kalangan anak muda Kristen. Karena

dalam buku renungan, banyak pembahasan seputar masalah –

masalah anak muda, yang biasanya dikupas dengan gaya

pembahasan jiwa anak muda. Usia muda adalah waktu dimana

akan banyak masalah yang dihadapi karena merupakan masa –

masa transisi. Untuk dapat mengatasi masalah dengan lebih

tenang, memang diperlukan nilai – nilai spiritual yang kuat.

Dimana, oleh anak – anak muda Kristen, buku renungan harian

dianggap mampu membantu mereka, disamping Alkitab yang

utama untuk belajar menyikapi masalah sesuai dengan ajaran

Alkitab.

Saat ini jika kita mengunjungi toko – toko buku, akan

banyak pilihan renungan harian yang dapat kita lihat. Banyak

sekali spesifikasi renungan harian dan dari berbagai macam

penerbit serta interdenominasi Gereja. Bagi para pembeli, hal ini

mungkin menguntungkan karena mereka memiliki lebih banyak

pilihan renungan harian yang sesuai dengan kebutuhan maupun

keinginan mereka. Namun bagi para penerbit, hal ini adalah

sebuah warning yang dapat mempengaruhi penjualan produk

mereka. Buku renungan harian sebagian besar terbentuk karena

adanya interdenominasi suatu Gereja, dimana hal ini menjadi

bagian dalam misi Gereja untuk melayani. Hal ini memang

6

benar, namun juga tetap memperhatikan keuntungan penjualan

yang digunakan untuk operasional penerbitan renungan harian.

Karena itu, untuk dapat bersaing di pasar, buku renungan harian

pun perlu memilki strategi pemasaran produk yang kreatif,

variatif, serta komunikatif yang dikemas dalam strategi

komunikasi pemasaran. Strategi komunikasi adalah paduan

antara perencanaan dan komunikasi (communication planning)

dengan manajemen komunikasi (communication management)

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Effendy, 1990

:32). Untuk mencapai tujuan tersebut, strategi komunikasi harus

mampu menunjukkan bagaimana operasionalnya secara praktis

harus dilakukan. Jadi strategi komunikasi adalah keseluruhan

perencanaan, taktik, cara yang akan dipergunakan untuk

melancarkan komunikasi dengan memperhatikan keseluruhan

aspek yang ada pada proses komunikasi untuk mencapai tujuan.

Belakangan ini banyak bermunculan berbagai nama

renungan harian serta spesifikasi renungan harian yang berbeda.

Mulai dari renungan harian untuk umum, untuk pemuda dan

remaja, anak – anak, kaum lansia, renungan harian khusus

wanita, khusus pria dll. Renungan harian menjadi salah satu

varian yang dapat kita temukan di toko – toko buku, terlebih toko

buku Kristen. Apalagi di beberapa Gereja, penulis menemukan

bahwa buku renungan harian menjadi bahan yang digunakan

untuk perenungan dalam persekutuan – persekutan di Gereja.

7

Bahkan sebuah Gereja lokal di kota Klaten, memutuskan untuk

berlangganan sebuah renungan harian bagi anak – anak muda di

Gereja tersebut. Berikut beberapa daftar renungan harian yang

beredar di pasaran :

No Renungan

Harian

Segmentasi Penerbit Tahun

terbit

Kota

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Future

Generation

Cakrawala

Holy Kids

The Kings

Relasi

Spirit Next

Renungan

Spirit

Spirit

Motivator

Spirit Junior

Muda – mudi

dan Remaja

Dewasa

Anak - anak

Anak – anak

Lansia

Remaja dan

muda – mudi

Kristen

Umum

Profesional,

pengusaha

dan orang –

orang di

dunia kerja

Anak – anak

Rehobot

Publishing

Rehobot

Publishing

Rehobot

Publishing

Rehobot

Publishing

Rehobot

Publishing

Spirit

Bookfield

Spirit

Bookfield

Spirit

Bookfield

Spirit

1999

1999

2009

2009

2009

2010

2005

2007

2005

Solo

Solo

Solo

Solo

Solo

Solo

Solo

Solo

Solo

Tabel 1.1

Daftar nama – nama renungan harian

8

S

umber : Wawancara terhadap Tim Rehobot Publishing pada tanggal

8 Juli 2013, Website resmi Spirit Bookfield http://www.renungan-

spirit.com/ diunduh pada tanggal 8 November 2013 pukul 13:16 dan

akun promosi Maranatha Krista Media

http://www.facebook.com/RenunganYouth diunduh tanggal 10

November 2013 pukul 22:36, diolah

10

11

12

13

14

15

Spirit

Aktivitas

Spirit Girls

Spirit

Woman

Spirit

Penuai

Renungan

Harian

Wanita

Youth

( 8 – 13

tahun )

Anak – anak

( pra

sekolah)

Para pemudi

Kristen yang

sudah

bekerja

namun

belum

menikah

Wanita

Wanita

dewasa

Remaja

(Usia SMA)

Bookfield

Spirit

Bookfield

Spirit

Bookfield

Spirit

Bookfield

Spirit

Bookfield

Maranatha

Krista Media

Maranatha

Krista Media

2011

2007

2009

2010

2002

2004

Solo

Solo

Solo

Solo

Sura-

baya

Sura-

baya

9

Data diatas diperkuat dengan pernyataan dari Sdr. Fery

Hartanto, selaku Marketing dari Rehobot Publishing pada

tanggal 12 Oktober 2013 penulis mencatat, renungan harian bagi

anak muda dan remaja yang muncul di pasaran antara lain adalah

Future Generation, Spirit Next, dan Youth

“Renungan umum ada sekitar 30 macam kalau

renungan anak muda itu ada tiga FG, Spirit Next,

dan Youth. Kalau FG punya konsep beda, kalau

kita baca itu kayak bahasa sehari – hari, jadi bisa

masuk pada kebutuhan anak muda, kalau untuk

Spirit itu bahasanya agak formal”. 1

Mengenai penjualan serta distribusi, FG memiliki

pencapaian yang bagus, FG berhasil menembus angka 8 ribu

eksemplar tiap bulannya serta telah menjajah hampir seluruh

wilayah di Indonesia maupun luar negeri. Seperti yang dikatakan

oleh narasumber Sdr. Fery Hartanto.

“Secara global tiap bulan kita cetak FG mencapai

8ribu, ini rencana mau nglobi lagi untuk yang

Malaysia, Korea terus daerah Manado, sama

Papua. Kalau selama ini untuk meningkatkan

penjualan kita bangun hubungan sama

distributornya.. 2

Future Generation atau yang sering disebut dengan FG

merupakan renungan harian pemuda remaja pertama yang

muncul di pasaran. FG merupakan salah satu produk renungan

harian dari Rehobot Publishing yang berada di kota Solo.

1Hasil Wawancara dengan Marketing Rehobot Publishing 12 Oktober 2013

2Hasil Wawancara dengan Marketing Rehobot Publishing 12 Oktober 2013

10

Berikut wawancara dengan Sdr. Gideon Anang salah satu penulis

di Rehobot Publishing.

“Bermula dari Gereja Pantekosta Immanuel pada

tahun 1999, pertama itu Renungan harian

Cakralawa, melihat kebutuhan lalu pada tahun

Desember 1999 munculah FG, baru pada tahun

2009 muncul The Kings dan Relasi untuk anak –

anak, tahun 2010 renungan Holy Kids merger

dengan Yudi sampai sekarang”.3

FG merupakan salah satu renungan harian yang

kompetitif dipasaran. FG juga merupakan buku renungan harian

yang berkomitmen untuk memberikan informasi yang

membangun bukan sekedar informasi umum namun lebih

sebagai media yang memfasilitasi kebutuhan spiritual bagi anak

muda. FG mengkomitmen dirinya untuk memberikan pelayanan

terbaik menjangkau generasi muda melalui tulisan-tulisan,

renungan-renungan yang inspiratif serta membangkitkan nilai –

nilai spiritual.

Keunikan lain yang dilimiliki FG adalah hingga saat ini

FG menjadi buku renungan anak muda yang dipakai oleh banyak

Pusat Pengembangan Anak (PPA). Berikut daftar data PPA

yang berlangganan buku renungan FG :

1. PPA Xiloam

2. PPA Sinar Agung

3. PPA Daniel

4. PPA Ambarawa I089

3Hasil Wawancara dengan Penulis Renungan Harian di Rehobot Publising Sdr. Gideon

Anang Prakosa 8 Juli 2013

11

Menurut pengakuan Sdr. Ferry Marketing dari Rehobot

Publishing, PPA adalah tempat dimana anak-anak secara

berkesinambungan dibina, dididik dan didampingi agar mereka

dapat berkembang secara holistik (intelektual, spiritual, fisik dan

sosioemosional). Hal ini selaras dengan apa yang disampaikan

dalam kutipan wawancara berikut,

“Produk – produk Rehobot Publishing kebanyakan

masuk di Toko buku – toko buku Kristen, serta

Gereja-gereja juga, dan Gereja –gereja yang

mempunyai toko buku. Lalu di PPA, Pusat

Pengembangan Anak Compassion paling banyak

ngambil FG sama Holy Kids untuk pemesanannya.

Karena disitu ada banyak orang – orang, anak –

anak muda dan anak – anak yang tidak mampu

akhirnya disponsori, sponsornya itu membekali

dalam hal aktifitas rohani. Makanya mereka beli

buku renungan kebanyakan FG dan itu ada di

seluruh Indonesia seperti Solo, Jakarta Bandung,

dan di luar pulau Jawa”.4

Selain PPA, FG juga banyak digunakan pada lembaga

yakni Gereja Kristen. Menurut data yang peneliti dapatkan per

Desember 2013, ada 8 Gereja yang berlangganan FG setiap

bulannya, ditambah lagi 84 orang di 46 kota besar di Indonesia,

38 berada di pulau Jawa, dan 16 kota di luar Jawa yang

berlangganan renungan harian FG setiap bulannya. Berikut

diagram mengenai data pelanggan renungan harian FG :

4Hasil Wawancara dengan Marketing Rehobot Publishing 12 Oktober 2013

12

Gambar 1.2 Diagram Data Pelanggan Renungan harian

Sumber : Marketing Rehobot Publishing 8 Oktober 2013, diolah

10%

71%

19%

Data Pelanggan Renungan Harian FG

Lembaga Perorangan Toko Buku

Gambar 1.3 Prosentase Penyebaran Renungan Harian FG

Sumber : Marketing Rehobot Publishing 8 Oktober 2013, diolah

33%

67%

Prosentase Penyebaran Renungan Harian

FG

Penyebaran di Pulau Jawa Penyebaran luar Pulau Jawa

13

FG sudah ada sejak tahun 1999, ketika pada saat itu

renungan harian masih bersifat umum. Seperti pada Gambar

Tabel 1.1 diatas kompetitor FG yang memiliki segmentasi sama

dengan FG muncul pada tahun 2004 dan tahun 2010. Seiring

berjalannya waktu, FG terus berbenah dan akhirnya mampu terus

memegang konsistensinya, terlihat dengan semakin

bertambahnya area – area pendistribusian FG. Hal itu diiringi

dengan semakin bertambah pula renungan – renungan harian

anak muda yang mulai bermunculan, seperti : Next (tahun 2010).

Renungan harian Next menjadi kompetitor bagi FG. Next

Lembaga

Toko buku

Perorangan

PPA 4

Gereja 8

TB 23

0102030405060708090

Jumlah

Diagram Lembaga dan toko buku

pengguna FG

*Catatan

84 eks tersebar

di 46 kota

berlangganan di

seluruh

Indonesia

Gambar 1.4 Diagram Lembaga dan Toko Buku Pengguna FG

Sumber : Marketing Rehobot Publishing 8 Oktober 2013, diolah

14

menjadi pesaing yang berat bagi FG, dikarenakan Next

merupakan pecahan dari Rehobot Publishing (pendiri FG), dan

sekarang Next merupakan perusahaan yang telah berdiri sendiri.

Tentunya hal ini menjadi tantangan bagi FG, karena sedikit atau

banyak Next sudah mengetahui strategi – strategi yang

digunakan oleh FG.

Apalagi di era digital seperti saat ini, dengan mudah kita

dapat menemukan renungan harian yang dapat kita akses secara

online, baik dalam bentuk audio maupun teks. Hal yang menarik

adalah, sampai saat ini juga FG tidak mengemas dirinya dalam

media renungan online. FG tetap mengemas dirinya dalam

bentuk buku yang didistribusikan ke kota - kota di seluruh

Indonesia. Diantaranya adalah Jakarta, Surabaya, Bandung,

Pontianak, Lampung, Yogyakarta, Solo, Klaten, Magelang,

Semarang, Salatiga, Kupang, Balik papan, Banjarmasin, Manado

dan Papua. Pendistribusian FG hingga saat ini masih terus

dikembangkan untuk menjangkau daerah – daerah pelosok

Indonesia.

Berdasarkan data yang penulis dapat dari Marketing

Rehobot Pubishing Sdr. Fery Hartanto, hingga saat ini setiap

bulan Rehobot Publishing mencetak 19 ribu eksemplar untuk

lima varian renungan harian yang dimiliki oleh Rehobot

Publishing.

15

Tabel 1.2

Oplah Penjualan Buku Renungan Harian

Rehobot Publishing

Selain data mengenai oplah penjualan, penulis juga

mencatat pada bulan Agustus Lalu FG sudah menembus pasar

Internasional sampai di Malaysia. Dimana FG bekerja sama

dengan salah satu penerbit di Malaysia dan sebagai timbal

baliknya FG menerima royalti. Pada bulan Oktober 2013,

pimpinan dari Rehobot Publishing juga mengadakan presentasi

ke Korea, sebagai upaya untuk dapat menembus pasar anak –

anak muda di Korea.

Tidak sampai disitu saja popularitas FG, penulis telah

melakukan observasi pada bulan Oktober 2013 serta tanggal 13

januari 2014 di dua Toko buku Kristen di kota Salatiga, TB.

Emanuel dan TB. Bethany Vaganza. Penulis mendapati bahwa

pelayan kedua toko buku Kristen tersebut merekomendasikan FG

No Renungan Harian Oplah Penjualan

1 Future Generation 8000 eksemplar

2 Cakrawala 5000 eksemplar

3 The Kings 2500 eksemplar

4 Relasi 1500 eksemplar

5 Holy Kids 2500 eksemplar

Sumber : Marketing Rehobot Publishing 8 Oktober 2013,

diolah

16

untuk dibeli. Menurut hasil wawancara dengan pelayan toko

Emmanuel, untuk bulan Januari 2014 ini buku renungan FG

sudah habis terjual. Sedangkan di toko buku Bethany vaganza

buku renungan FG hanya menyisakan 1 buah buku, disamping

buku renungan lain “Spirit” sebagai kompetitor yang masih

menyisakan sekitar 10 buku di TB. Bethany Vaganza.

Menurut hasil observasi serta wawancara langsung dengan

marketing Sdr. Ferry Hartanto, diketahui bahwa FG merupakan

renungan yang melakukan promosi word of mouth. Alur

mekanisme word of mouth penyebaran FG :

1. Marketing

2. Cari lahan (Gereja –gereja, PPA, Toko buku Kristen, Bos

– bos / Pengusaha Kristen, )

3. Kirim sample

4. Feedback

5. Berlangganan

Promosi mulut - ke mulut atau sering disebut dengan word of

mouth (WOM) ini menjangkit bak virus. WOM juga dapat

didukung dengan jejaring sosial. Jejaring sosial sebagai kekuatan

baru dunia marketing mendukung promosi dari mulut ke mulut,

khususnya untuk mencapai khalayak yang tersebar luas.

Berdasarkan Communication Research Conference Proceeding

(2010) promosi WOM sangat mendukung dalam optimalisasi

promosi.

Pada kenyataannya meskipun FG telah ada sejak tahun

1999 serta sudah banyak informasi telah disampaikan, tetapi

tidaklah cukup berhenti pada titik tersebut.

17

Belum tentu konsumen akan memilih atau membeli kembali

buku renungan harian FG, karena adanya produk lain yang

sejenis, adanya barang pengganti, harga yang bersaing, dsb.

Karena itu FG terus membujuk dan mengingatkan selalu pada

konsumen agar bersedia membeli dan memilih produk FG.

Untuk itu FG melakukan kegiatan promosi dengan

berkomunikasi kepada konsumen secara persuasif. Komunikasi

persuasif adalah komunikasi dalam mempengaruhi sikap dan

perilaku konsumen melalui usaha persuasif (Shimp : 2003).

Dimana renungan harian FG perlu untuk mempengaruhi

konsumen dan menarik konsumen pesaing untuk beralih pada

FG.

Dari latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk

mengambil judul skripsi mengenai “Strategi komunikasi

pemasaran buku renungan harian Future Generation”

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas, rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah bagaimanakah strategi komunikasi pemasaran yang

dilakukan oleh Future Generation (Rehobot Publishing).

1.3 Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui serta menggambarkan strategi

komunikasi FG.

18

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat

bagi kajian – kajian teori komunikasi pemasaran dalam hal

penerapan teori – teori yang ada sehingga mampu menambah

wawasan bagi penulis dan pembaca. Serta dapat digunakan

sebagai rujukan bagi peneliti selanjutnya yang mengkaji hal yang

sama.

1.4.2 Manfaat Praktis

Selain memberikan manfaat teoritis, penelitian ini juga

memberikan manfaat praktis yakni sebagai salah satu syarat bagi

peneliti untuk mendapatkan gelar strata 1 Ilmu Komunikasi serta

dapat menjadi masukan bagi buku renungan harian Future

Generation (Rehobot Publishing) mengenai strategi komunikasi

yang baik sehingga semakin dapat meningkatkan penjualan FG.

1.5 Konsep – konsep

1.5.1 Strategi

Menurut Fred R. David dalam bukunya “Strategic Concepts

and Cases” strategi didefinisikan sebagai cara untuk mencapai

tujuan jangkauan panjang. Strategi bisnis bisnis nisa berupa

perluasan geografis, diversifikasi, akusisi, pengembangan

produk, penetrasi pasar, rasionalisasi karyawan, divestasi,

likuidasi, joint venture. Sedangkan manajemen strategis adalah

seni dan pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan

19

serta mengevaluasi keputusan – keputusan lintas fungsional yang

memungkinkan suatu organisasi mencapai tujuannya.

1.5.2 Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran adalah proses pemberian stimulus

kepada pasar dengan maksud membangitkan terhadap respon

dalam pasar tersebut dengan mengadakan saluran bagi penerima,

menginterpretasikan dan menimbulkan tindakan terhadap pesan

dengan tujuan memberikan batasan pesan – pesan perusahaan

dan mengidentifikasi peluang komunikasi yang baru. Jadi

komunikasi dapat diartikan sebagai proses komunikasi yang

terjadi antara pembeli dan penjual yang di dalamnya meliputi

pemberian stimulus dengan harapan dapat memperoleh respon

yang diinginkan dalam mengambil keputusan pemasaran.

1.5.3 Strategi Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran merupakan proses pemberian

stimulus kepada pasar dengan maksud membangkitkan respon

dalam pasar. Komunikasi pemasaran dapat dikatakan sebgai

proses komunikasi yang terjadi antara pembeli dan penjual yang

didalamnya meliputi pemberian stimulus dengan harapan dapat

memperoleh respon yang diinginkan serta dapat mengambil

keputusan pemasaran.

1.5.4 Komunikasi Persuasif

Persuasi merupakan esensi dalam komunikasi pemasaran.

Persuasi dalam komunikasi pemasaran merupakan upaya

komunikator dalam mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen

20

melalui usaha persuasif. Dalam melakukan komunikasi persuasif

akan terkait dengan etika persuasi, yakni praktik persuasi yang

terpuji atau tidak. (Shimp, 2003 : 227)

1.5.5 Bauran Promosi

Bauran promosi ( bauran komunikasi pemasaran) adalah

paduan spesifik periklanan, promosi, hubungan masyarakat,

penjualan personal, dan sarana pemasaran langsung yang

digunakan perusahaan untuk mengkomunikasikan nilai

pelanggan secara persuasif dan membangun hubungan

pelanggan. (Kotler, 2008)

Dalam bauran promosi terdapat lima bauran promosi

yang utama :

1. Periklanan (advertising) : Semua bentuk terbayar presentasi

nonpribadi dan promosi ide, barang, atau jasa dengan sponsor

tertentu.

2. Promosi penjualan (sales promotion) : Insentif jangka pendek

untuk mendorong penjualan atau pembelian produk atau jasa.

3. Hubungan masyarakat (public relation) : Membangun hubungan

baik dengan berbagai kalangan untuk mendapatkan publisitas

yang diinginkan, membangun citra perusahaan yang baik, dan

menangani atau menghadapi rumor, berita, dan kejadian tidak

menyenangkan.

4. Penjualan personal (personal selling) : Presentasi pribadi oleh

wiraniaga perusahaan untuk tujuan menghasilkan penjualan dan

membangun hubungan pelanggan.

21

5. Pemasaran langsung (direct marketing) : Hubungan

langsung dengan konsumen individual yang ditargetkan secara

cermat untuk memperoleh respon segera dan memmbangun

hubungn pelanggan yang laggeng – penggunaan surat langsung,

telepon, televisi respon langsung, e-mail, internet, dan sarana lain

untuk berkomunikasi secara langsung dengan konsumen tertentu.

Tujuan dari suatu perusahaan melakukan promosi adalah

menginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk serta

mengingatkan pelanggan tentang perusahaan dan bauran

pemasarannya. Intinya promosi memperkenalkan atau

menginformasikan kepada konsumen bahwa saat ini ada produk

yang tidak kalah dengan produk yang menjadi kompetitor.

Setelah konsumen mengetahui produk tersebut diharapkan

konsumen akan terpengaruh dan terbujuk sehingga berpengaruh

pada keputusan pembelian. Dengan adanya bauran promosi

menjadikan proses promosi menjadi lebih efektif karena adanya

kombinasi yang optimal dari berbagai jenis kegiatan atau

pemilihan jenis kegiatan promosi sehingga diharapkan dapat

meningkatkan penjualan.

1.5.6 Segmentasi, Targetting, Positioning

Segmentasi mengacu pada proses mengkategorikan

seluruh pasar menjadi serangkaian pasar yang lebih kecil

berdasarkan karakteristik umum yang berhubungan dengan

perilaku konsumen (Hermawan : 2012)

22

Targeting (market targeting) atau penetapan sasaran

terdiri dari mengevaluasi masing – masing daya tarik segmen

pasar dan memilh satu atau lebih segmen pasar untuk dimasuki.

(Kotler : 2002)

Positioning terdiri dari pengaturan penawaran pasar untuk

menduduki tempat yang jelas, berbeda, dan diinginkan

dibandingkan produk pesaing dalam pikiran konsumen sasaran.(

Kotler 2002:231)