bab 1 jejaring komunitas bisnis
TRANSCRIPT
I. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
I.1 Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Pertani merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
pangan pertanian (benih dan beras), pendirian perusahaan pusat dimulai
dengan terbitnya Undang-undang Darurat No.1 tahun 1959 tanggal 01
Januari 1959 yang membentuk Badan Perusahaan Produksi Bahan
Makanan dan Pembukaan Tanah, disingkat BM PT.. Perusahaan pusat ini
terletak di Jl. Pertani No.1-7 Duren Tiga Pancoran Jakarta Selatan.
BMPT. kemudian berubah menjadi Badan Pimpinan Umum
Perusahaan Pertanian Negara disingkat BPU Pertani berdasarkan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No.19/1960. BPU
Pertani kemudian berubah lagi menjadi Perusahaan Pertanian Negara
disingkat PN Pertani berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 12/1963
tanggal 1 Januari 1963. Untuk memperluas jaringan pemasarannya, maka
PT. Pertani (Persero) membuka cabang pada 7 wilayah di Indonesia yaitu
Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa
Timur, Sulawesi dan Kalimantan.
Salah satu kantor cabang PT. Pertani di wilayah Sulawesi adalah
kantor cabang yang terletak di Makassar, tepatnya di Jl. Jend. Sudirman
No. 29. Kantor Cabang Makassar ini didirikan pada tahun 2004, dengan
tujuan untuk memperluas area pemasaran perusahaan dan mendekatkan
diri dengan konsumen. Berdasarkan Keputusan Pemerintah
1
Nomor 503/374/TDP.PT.-P/KPP maka PT. Pertani Cabang Makassar
resmi terdaftar sebagai Perusahaan Perseroan Terbatas dengan
berlandaskan dengan adanya Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
No.503/2817/SITU-P/KPP.
PT. Pertani Wilayah Sulawesi Selatan merupakan penyedia produk
berupa beras dan benih. Produk beras yang dihasilkan oleh
PT. Pertani Wilayah Sulawesi Selatan dapat memenuhi kebutuhan akan
pangan/konsumsi para konsumen sehingga terciPT.a ketahanan pangan.
Ketahanan pangan merupakan salah satu faktor penentu dalam stabilitas
nasional suatu negara, baik di bidang ekonomi, keamanan, politik dan
sosial. PT. Pertani Wilayah Sulawesi Selatan juga berperan dalam
program swasembada beras yang merupakan salah satu program untuk
meningkatkan ketahanan pangan. Hal tersebut dapat dilihat dari
penawaran produk (beras) dari perusahaan ini dengan kualitas-kualitas
tertentu kepada masyarakat. Adapun produk berupa benih padi yang
ditawarkan oleh PT. Pertani Wilayah Sulawesi Selatan digunakan untuk
kebutuhaninput dalam proses produksi oleh pelaku-pelaku usahatani.
Koordinasi tentu saja sangat diperlukan dalam suatu perusahaan.
TerciPT.anya suasana kerja yang nyaman serta jalannya program kerja
yang telah ditetapkan bergantung kepada koordinasi antar stakeholder
yang ada di dalamnya. Sebagai contoh, untuk kelancaran kinerja
2
perusahaan wilayah, pimpinan PT. Pertani Pusat yaitu Bapak Dwi Antono,
sering melakukan koordinasi dengan kepala-kepala wilayah PT. Pertani
yang tersebar dibeberapa wilayah Indonesia, salah satunya yaitu PT.
Pertani Wilayah Sulawesi Selatan yang dipimpin oleh Bapak H. Maryadi,
SE, MM.
I.2 Visi dan Misi Perusahaan
Visi adalah suatu pandangan jauh tentang perusahaan,
tujuan-tujuan perusahaan dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai
tujuan tersebut pada masa yang akan datang. Visi itu tidak dapat
dituliskan secara lebih jelas menerangkan detail gambaran sistem yang
ditujunya, dikarenakan perubahan ilmu serta situasi yang sulit diprediksi
selama masa yang panjang tersebut. Beberapa persyaratan yang
hendaknya dipenuhi oleh suatu pernyataan visi, yaitu (Aditya, 2010) :
a. Berorientasi ke depan.
b. Tidak dibuat berdasarkan kondisi saat ini.
c. Mengekspresikan kreatifitas.
d. Berdasar pada prinsip nilai yang mengandung penghargaan bagi
masyarakat.
Visi merupakan suatu yang dilandaskan berdasarkan keinginan
tentang pandangan atau cita-cita jauh ke depan tentang perusahaan dan
tujuan perusahaan tersebut. Untuk mencapai visi tersebut maka
prosesnya diturunkan dalam bentuk misi dan tujuan yang berbeda dalam
konteks kecenderungan masa depan yang diperhitungkan berdasarkan
3
pengalaman masa lalu dan kenyamanan masa kini. Visi tentu saja
merupakan sesuatu yang sangat sakral bagi suatu perusahaan. Tanpa
visi, maka sebuah perusahaan tidak mempunyai tujuan dan tidak memiliki
langkah-langkah maupun program kerja yang akan dilakukan untuk
mencapai tujuan tersebut. Sebuah visi disusun berdasarkan tujuan
bersama dan merupakan hasil mufakat dari pimpinan-pimpinan
direksi.Adapun visi PT.. PERTANI (Persero) adalah “Perusahaan
Agribisnis Terpercaya, Pendukung Ketahanan Pangan Nasional”.
Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh
lembaga dalam usahanya mewujudkan Visi. Misi perusahaan adalah
tujuan dan alasan mengapa perusahaan itu ada. Misi juga akan
memberikan arah sekaligus batasan proses pencapaian tujuan
(Aditya, 2010).
Dalam mewujudkan visi tersebut, diperlukan misi yang nantinya
akan dijalankan oleh suatu organisasi agar visi tersebut dapat terwujud.
Misi perusahaan adalah tujuan dan alasan mengapa perusahaan itu ada.
Misi juga akan memberikan arah sekaligus batasan proses pencapaian
tujuan.
Untuk melaksanakan visi dari perusahaan PT.. PERTANI (Persero)
agar perkembangan perusahaan dapat terus berkelanjutan, maka misi
perusahaan PT.. PERTANI (Persero) yaitu :
a. Menghasilkan sarana produksi dan komoditi pertanian serta jasa yang
bermutu dan berdaya saing.
4
b. Memasarkan sarana produksi dan komoditi pertanian serta jasa
dengan pelayanan prima dilingkup nasional.
c. Mendukung peningkatan kesejahteraan petani dan kelestarian
lingkungan untuk menghasilkan produksi yang tinggi
serta berperan aktif dalam ketahanan pangan nasional.
I.3 Struktur Organisasi
Struktur adalah cara sesuatu disusun atau dibangun sedangkan
organisasi adalah suatu wadah berkumpulnya minimal dua orang untuk
mencapai sebuah tujuan. Struktur organisasi adalah suatu susunan dan
hubungan antara tiap bagian secara posisi yang ada pada perusahaaan
dalam menjalin kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur
organisasidapat pula diistilahkan bagaimana pekerjaan dibagi,
dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal (Luffy, 2011).
Empat elemen dalam struktur organisasi yaitu :
1. Adanya spesialisasi kegiatan kerja
2. Adanya standardisasi kegiatan kerja
3. Adanya koordinasi kegiatan kerja
4. Besaran seluruh organisasi.
Dalam sebuah organisasi, struktur tidak semata-mata hanya dibuat
begitu saja, namun juga memiliki fungsi dan kegunaan. Fungsi atau
kegunaan struktur dalam sebuah organisasi dapat dijelaskan sebagai
berikut :
5
1. Kejelasan Tanggung Jawab. Setiap anggota organisasi harus
bertanggung jawab dan apa yang harus dipertanggung jawabkan.
Setiap anggota organisasi harus bertanggung jawab kepada
pimpinan atau atasan yang memberikan kewenangan, karena
pelaksanaan kewenangan itu yang harus dipertanggungjawabkan.
2. Kejelasan Kedudukan. Kejelasan kedudukan seseorang dalam
struktur organsisasi sebenarnya mempermudah dalam melakukan
koordinasi maupun hubungan karena adanya keterkaitan
penyelesaian suatu fungsi yang dipercayakan kepada seseorang.
3. Kejelasan Uraian Tugas. Kejelasan uraian tugas dalam struktur
organisasi sangat membantu pihak pimpinan untuk melakukan
pengawasan dan pengendalian, dan bagi bawahan akan dapat
berkonsentrasi dalam melaksanakan suatu pekerjaan karena
uraiannya yang jelas.
4. Kejelasan Jalur Hubungan. Dalam rangka pelaksaan tugas dan
tanggung jawab setiap karyawan atau pegawai dalam sebuah
organisasi, maka dibutuhka kejelasan hubungan yang tergambar
dalam struktur, sehingga jalur penyelesaian pekerjaan akan
semakin efektif dan dapat saling menguntungkan (Luffy, 2011).
6
H. Maryadi, SE, MM(Kepala Wilayah)
Ir. Yudi Herdiana(Kepala Bagian Perbenihan)
Sudirman(Kepala Bagian Perberasan)
Parman, SE(Kepala Bagian Pemasaran)
Sri Mujiati(Bendahara)M. Natsir(Staf)Riksan(Staf)
Siti Rohaida(Kasi Keuangan/Umum)Rano Sujatma, S. Kom(Kasi Operasional)Yani(Staf)Hendrik(Staf)Siska(Staf)
Basiruddin(Kasi Keuangan/Umum)Laremmang, SE(Kasi Operasional)Amir, SE(Bendahara)Yulian(Staf)Anggraeni(Staf)Nike(Staf)Muhlis(Staf)Subair(Staf)Asrul(Staf)Idris(Staf)
Berikut ini adalah gambaran struktur organisasi di PT. Pertani
wilayah Indonesia Timur :
7
Gambar 1. Struktur Organisasi PT. Pertani Wilayah Sulawesi Selatan, Makassar, 2012.
Gambar 1 menunjukkan struktur organisasi PT. Pertani
WilayahSulawesi Selatan. Perusahaan ini dipimpin oleh seorang Kepala
Wilayah, dan selanjutnya dibagi atas tiga bidang yang masing-masing
adalah bagian Perbenihan, Perberasan dan Pemasaran. Ketiga bagian ini
dikepalai oleh masing-masing Kepala Bagian, dan untuk karyawannya
diberikan beberapa jabatan yang berbeda, hal ini disesuaikan dengan
kepentingan dan keperluan untuk masing-masing bagian. Karyawan pada
Bagian Perbenihan terdiri atas 1 orang Bendahara dan 2 orang Staf.
Karyawan pada Bagian Perberasan terdiri atas 1 orang Kasi
Keuangan/Umum, 1 orang Kasi Operasional dan 3 orang Staf. Sedangkan
untuk Bagian Pemasaran terdiri atas 1 orang Kasi Keuangan/Umum, 1
orang Kasi Operasional, 1 orang Bendahara, dan 7 orang Staf.Struktur di
atas dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Kepala wilayah memiliki tugas untuk mengelola dan mengendalikan
perusahaan sesuai tanggung jawab dengan memanfaatkan dan
mengembangkan sumber daya manusia (SDM), sarana usaha dan
sarana kerja milik perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan
berdasarkan ketentuan-ketentuan perseroan terbatas serta
bertanggung jawab kepada atasan (pimpinan direksi). Untuk
menyelenggarakan tugas tersebut, kepala wilayah mempunyai fungsi :
a. Merencanakan kegiatan perusahaan sesuai tanggung jawabnya,
kebutuhan sumber daya manusia (SDM), sarana usaha dan sarana
kerja serta menjabarkan dalam program kerja.
8
b. Melaksanakan kegiatan perusahaan sesuai tanggung jawabnya
dengan memanfaatkan sumber daya manusia (SDM), sarana
usaha dan sarana kerja sesuai rencana yang telah ditetapkan.
c. Melaksanakan monitoring dan pengendalian terhadap seluruh
kegiatan perusahaan sesuai tanggung jawabnya.
d. Membina hubungan kerja dengan mitra usaha
e. Memberikan rekomendasi terhadap kebutuhan sumber daya
manusia (SDM), sarana usaha dan sarana kerja sesuai tanggung
jawabnya.
f. Menyelenggarakan pembukuan dan administrasi atas seluruh
kegiatan sesuai tanggung jawabnya, serta menyampaikan laporan
tertulis secara periodik dan/atau insidentil kepada atasan (pimpinan
direksi).
g. Memimpin, membina, memotivasi, menggerakkan dan
mengembangkan bawahan.
h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
2. Bagian/divisi perbenihan memiliki tugas pokok sebagai berikut :
a. Menyusun rencana jangka pendek, menengah dan panjang, serta
program kerja menyeluruh di bidang perbenihan.
b. Mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan perusahaan dalam
kegiatan usaha perbenihan.
9
c. Melaksanakan kajian strategi yang menyangkut oPT.imalisasi
usaha, perluasan usaha termasuk di dalamnya pengembangan
sumber daya manusia (SDM).
d. Melakukan monitoring dan pengendalian atas seluruh pelaksanaan
kebijakan dalam aktivitas perbenihan.
e. Melakukan pembinaan teknis dalam perumusan strategi
pengembangan perbenihan.
f. Menjalin hubungan dengan Instansi Pemerintah, badan usaha dan
mitra usaha terkait.
g. Mengurus dan mencatat hak dan kewajiban yang timbul dalam
pelaksanaan kegiatan.
h. Mengajukan saran dan pendapat kepada direksi dalam proses
penetapan kebijakan teknis dalam pengelolaan usaha perbenihan.
i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Untuk menjalankan tugas tersebut kepala bagian/divisi
perbenihan memiliki fungsi sebagai berikut :
a. Mengamati secara aktif perkembangan informasi usaha dan
pengaruhnya terhadap seluruh kegiatan usaha perbenihan dan
sarana produksi pertanian pada umumnya.
b. Mencermati kondisi internal, berkaitan dengan seluruh kegiatan
usaha perbenihan dan sarana produksi pertanian pada umumnya.
10
c. Menelaah, menyimpulkan dan merumuskan ketetapan asumsi
dasar perencanaan bidang perbenihan dalam penyusunan rencana
kerja perusahaan.
d. Menjabarkan kebijakan dan strategi bidang produksi benih ke
dalam RKAP masing-masing unit pelaksana.
e. Menjalin koordinasi dengan satuan dan unit usaha perusahaan,
serta menjalin hubungan dengan Instansi Pemerintah, Badan
Usaha, dan Mitra Usaha terkait.
f. Melaksanakan pembinaan teknis kegiatan dan mengambil
keputusan teknis operasional yang terkait dengan pelaksanaan
pembinaan ke unit pelaksana. Dalam kerangkan kebijakan direksi
di bidang perbenihan.
g. Melaksanakan pengurusan dan pencatatan atas pelaksanaan
kegiatan untuk penyajian data dan kepentingan pembukuan.
h. Merekomendasikan pembiayaan dan kebutuhan modal kerja.
i. Memberikan saran dan pendapat dalam perumusan kebijakan
direksi di bidang usaha perbenihan.
j. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pada divisi perbenihan memiliki seorang bendahara dimana
dalam pelaksanaan tugasnya membantu pelaksanaan tugas divisi
perbenihan dalam perencanaan, pengkoordinasian dan pengendalian
kegiatan administrasi dan keuangan perbenihan.
11
3. Bagian/divisi perberasan memiliki tugas pokok sebagai berikut :
a. Menyusun rencana kerja dan program kerja kegiatan usaha
perberasan.
b. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan usaha perberasan.
c. Melakukan pengendalian atas pelaksanaan kegiatan usaha
perberasan.
d. Mengurus dan mengembangkan usaha dan kemampuan personil.
e. Mengurus dan mencatat hak dan kewajiban yang timbul dalam
pelaksanaan kegiatan.
f. Mewakili dan bertindak atas nama perusahaan untuk melakukan
tindakan hukum sesuai dengan tanggung jawabnya.
g. Membuat laporan keuangan/manajemen sebagai pertanggung-
jawaban.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, kepala
bagian/divisi perberasan melaksanakan fungsi sebagai berikut :
a. Menyusun rencana kerja pengelolaan usaha perberasan.
b. Melaksanakan kegiatan pengelolaan usaha perberasan dengan
memanfaatkan sumber daya perusahaan sesuai rencana kerja
yang sudah ditetapkan.
c. Melakukan pengendalian terhadap seluruh kegiatan usaha
perberasan.
d. Menetapkan kebutuhan sumber daya manusia, sarana usaha, dan
sarana kerja.
12
e. Menyelenggarakan pembukuan dan administrasi atas seluruh
kegiatan usaha perberasan.
f. Memimpin, menggerakkan dan mengembangkan sumber daya
manusia dalam lingkup satuan organisasi Strategic Bisnis Unit
(SBU) Perberasan.
g. Membina dan mengembangkan hubungan kerja dengan mitra
usaha.
Bagian administrasi & keuangan perberasan membantu
pelaksanaan tugas kepala bagian/divisi perberasan dalam
perencanaan, pengorganisasian, dan pengelolaan perusahaan
khususnya bidang administrasi dan keuangan perberasan. Bagian
administrasi & keuangan selaku pembantu kepala bagian/divisi
perberasan bertanggung jawab menyusun rencana dan
melaksanakan kegiatan pengelolaan keuangan, fungsi
kebendaharaan, penyusunan cash-flow, rencana kerja dan anggaran
perusahaan (RKAP), sumber daya manusia, sarana usaha dan saran
kerja, tata usaha surat-menyurat dan kearsipan, pelayanan hukum,
mengurus hak dan kewajiban yang timbul dari kegiatan tersebut.
Bagian operasional bertugas untuk membantu kepala
bagian/divisi perberasan dalam pengadaan bahan baku dan produksi
perberasan
13
4. Bagian/divisi pemasaran memiliki tugas pokok sebagai berikut :
a. Merumuskan strategi dan kebijakan bidang pemasaran dalam
rencana jangka panjang perusahaan (RJPP).
b. Menyusun rencana kerja dan anggaran divisi pemasaran.
c. Menyusun kebijakan operasional divisi pemasaran.
d. Melakukan kerjasama dengan kepala divisi lain dan jabatan
setingkat lain dalam rangka koordinasi dan penyelesaian pekerjaan.
e. Mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan di lingkungan divisi
pemasaran.
f. Menyusun laporan kegiatan divisi pemasaran dalam rangka
pertanggung jawaban kepada direktur pemasaransecara berkala
(bulanan, triwulanan, semesteran, tahunan).
Bagian keuangan & umum pemasaran membantu pelaksanaan
tugas kepala bagian/divisi pemasaran dalam perencanaan,
pengkoordinasian, dan pengedalian bidang keuangan, pembukuan,
keporsonaliaan, sarana dan kesekretariatan. Secara operasional,
seksi keuangan dan umum mempunyai fungsi staf yang bertanggung
jawab untuk melakukan penagihan, pencatatan dan pelaporan
transaksi, menyusun arus kas dan tugas-tugas kesekretariatan.
Bagian operasional bertugas untuk membantu kepala
bagian/divisi pemasaran dalam memasarkan di unit-unit pemasaran
produk benih dan beras yang dihasilkan oleh divisi perbenihan dan
perberasan.
14