bab 1 epidemiologi tb

5
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis Paru merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, yaitu kuman aerob yang mudah mati dan didapat terutama di paru atau berbagai organ tubuh lainnya yang mempunyai tekanan parsial O 2 yang tinggi (Depkes, 2007). TB paru adalah penyakit sosial dengan implikasi medis. Penyakit ini sering terjadi pada populasi yang kurang beruntung seperti: miskin, tidak memiliki tempat tinggal, kekurangan gizi, buruknya sanitasi dan kepadatan penduduk (Suparman, 2011). Gejala utama penderita TB paru adalah batuk berdahak selama 2-3 minggu atau lebih. Batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan yaitu dahak bercampur darah, batuk darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu makan menurun, berat badan menurun, malaise, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, d a n demam meriang lebih dari satu bulan (Depkes, 2007). Diperkirakan sekitar sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi oleh Mycobacterium tuberculosis. Pada tahun 1995,

Upload: najmilaily

Post on 10-Dec-2015

37 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

tb

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 1 Epidemiologi TB

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tuberkulosis Paru merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium

tuberculosis, yaitu kuman aerob yang mudah mati dan didapat terutama di paru atau

berbagai organ tubuh lainnya yang mempunyai tekanan parsial O2 yang tinggi (Depkes,

2007). TB paru adalah penyakit sosial dengan implikasi medis. Penyakit ini sering terjadi

pada populasi yang kurang beruntung seperti: miskin, tidak memiliki tempat tinggal,

kekurangan gizi, buruknya sanitasi dan kepadatan penduduk (Suparman, 2011). Gejala

utama penderita TB paru adalah batuk berdahak selama 2-3 minggu atau lebih. Batuk

dapat diikuti dengan gejala tambahan yaitu dahak bercampur darah, batuk darah,

sesak nafas, badan lemas, nafsu makan menurun, berat badan menurun, malaise,

berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, d a n demam meriang lebih dari satu

bulan (Depkes, 2007).

Diperkirakan sekitar sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi oleh Mycobacterium

tuberculosis. Pada tahun 1995, diperkirakan ada 9 juta pasien TB baru dan 3 juta kematian

akibat TB di seluruh dunia. Diperkirakan 95% kasus TB dan 98% kematian akibat TB di

dunia, terjadi di negara-negara berkembang. Demikian juga, kematian perempuan akibat

TB lebih banyak daripada kematian karena kehamilan, persalinan dan nifas (Fariz,2009).

Sekitar 75% pasien TB adalah kelompok usia yang paling produktif secara ekonomis

(15-50 tahun). Diperkirakan seorang pasien TB dewasa, akan kehilangan rata-rata waktu

kerjanya 3 sampai 4 bulan. Hal tersebut berakibat pada kehilangan pendapatan

keluarganya. Selain merugikan secara ekonomis, TB juga memberikan dampak buruk

lainnya secara sosial, stigma, bahkan dikucilkan oleh masyarakat (Fariz,2009).

Page 2: BAB 1 Epidemiologi TB

Di Indonesia, TB paru masih menjadi salah satu penyakit yang menimbulkan

masalah kesehatan di masyarakat. Penderita TB paru di Indonesia merupakan urutan ke-3

terbanyak di dunia setelah India d a n Cina dengan jumlah pasien, sekitar 10% dari total

jumlah pasien TB paru di dunia. Diperkirakan pada tahun 2004, ada 539.000 kasus baru

dan kematian 101.000 orang. Insiden kasus TB paru BTA positif sekitar 110 per

100.000 penduduk (Depkes, 2007). Berdasarkan data Surkesnas (Survei Kesehatan

Nasional) tahun 2013, prevalensi penyakit TB paru berdasarkan pemeriksaan smear

sputum pada populasi usia lebih dari 15 tahun adalah 340 per 200.000 penduduk pada

tahun 2013.

Berdasarkan data di atas, penulis tertarik untuk melakukan studi gambaran

epidemiologi penyakit Tuberkulosis Paru di Puskesmas Kota Wilayah Utara Kota Kediri

Periode 1 Januari 2014 – 31 Desember 2014.

1.2 Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Untuk menganalisis kejadian Tuberkulosis Paru di Puskesmas Kota Wilayah

Utara Kota Kediri Periode 1 Januari 2014 – 31 Desember 2014.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Menganalisis kejadian Tuberkulosis berdasarkan bulan di wilayah kerja

Puskesmas Kota Wilayah Utara Kota Kediri Periode 1 Januari 2014 – 31

Desember 2014.

2. Menganalisis kejadian Tuberkulosis berdasarkan jenis kelamin di wilayah

kerja Puskesmas Kota Wilayah Utara Kota Kediri Periode 1 Januari 2014 – 31

Desember 2014.

Page 3: BAB 1 Epidemiologi TB

3. Menganalisis kejadian Tuberkulosis berdasarkan usia di wilayah kerja

Puskesmas Kota Wilayah Utara Kota Kediri Periode 1 Januari 2014 – 31

Desember 2014.

4. Menganalisis faktor resiko kejadian Tuberkulosis berdasarkan perilaku dan

pelayanan kesehatan (puskesmas) di wilayah kerja Puskesmas Kota Wilayah

Utara Kota Kediri Periode 1 Januari 2014 – 31 Desember 2014.

5. Mengetahui beberapa solusi dan alternatif pemecahan masalah pada kegiatan

pencegahan dan penatalaksanaan Tuberkulosis di wilayah kerja Puskesmas

Kota Wilayah Utara Kota Kediri Periode 1 Januari 2014 – 31 Desember 2014.

1.3 Manfaat Penelitian

1.4.1.Manfaat Akademik

Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang upaya

mencegah penularan dan penanganan penyakit TB Paru, serta dapat menjadi

tambahan referensi bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian yang sejenis.

1.4.2.Manfaat Instansi

Puskesmas Kota Wilayah Utara Kota Kediri dan Dinas Kesehatan Kota Kediri

mendapat tambahan informasi dan sebagai bahan masukan bagi perencanaan

program serta kebijakan dalam penanggulangan dan penanganan Tuberkulosis Paru.