bab ii tb iin

Upload: lili-delpiani

Post on 07-Jul-2018

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 BAB II tb iin

    1/26

    TUBERKULOSIS

    1. Definisi

     Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium

    tuberculosis complex

    2. Morfologi kuman M. Tuberkulosis

    Berbentuk:

    - Batang lurus atau sedikit melengkung

    - Tidak berspora- Tidak berkapsul

    Ukuran:

    - Lebar: 0,3-0, um

    - !an"ang: #-$ um

    %inding &' Tuberkulosis sangat kompleks, terdiri dari lapisan lemak cukup

    tinggi (0)*'

    3. Klasifikasi

    +da beberapa klasifikasi Tb paru yaitu menurut %epkes (00* yaitu:

    a' .lasifikasi berdasarkan organ tubuh yang terkena:

    #' Tuberkulosis paru

    Tuberkulosis paru adalah tuberkulosis yang menyerang "aringan

    (parenkim* paru' tidak termasuk pleura (selaput paru* dan kelen"ar pada

    hilus'

    ' Tuberkulosis ekstra paru

    Tuberkulosis yang menyerang organ tubuh lain selain paru, misalnya

     pleura, selaput otak, selaput "antung (pericardium*, kelen"ar limfe, tulang,

     persendian, kulit, usus, gin"al, saluran kencing, alat kelamin, dan lain-lain'

     b' .lasifikasi berdasarkan hasil pemeriksaan dahak mikroskopis, yaitu pada Tb

    !aru:

    #' Tuberkulosis paru BT+ positif 

    - /ekurang-kurangnya dari 3 spesimen dahak /!/ hasilnya BT+ positif'

  • 8/18/2019 BAB II tb iin

    2/26

    - # spesimen dahak /!/ hasilnya BT+ positif dan foto toraks dada

    menun"ukkan gambaran tuberkulosis aktif'

    - # spesimen dahak /!/ hasilnya BT+ positif dan biakan kuman Tb positif'

    ' Tuberkulosis paru BT+ negatif 

    .riteria diagnostik Tb paru BT+ negatif harus meliputi:

    - asil pemeriksaan dahak 3 kali menun"ukkan BT+ negatif, gambaran

    klinis dan kelainan radiologi menun"ukkan tuberkulosis aktif'

    - asil pemeriksaan dahak 3 kali menun"ukkan BT+ negatif dan biakan

    mycobacterium tuberculosis positif' ( klinis (1*, BT+ (-**'

    c' .lasifikasi berdasarkan tipe pasien ditentukan berdasarkan ri2ayat pengobatan

    sebelumnya' +da beberapa tipe pasien yaitu:#' .asus baru

    +dalah pasien yang belum pernah diobati dengan +T atau sudah pernah

    menelan +T kurang dari satu bulan ($ minggu*'

    ' .asus kambuh (relaps*

    +dalah pasien tuberkulosis yang sebelumnya pernah mendapat pengobatan

    tuberkulosis dan telah dinyatakan sembuh tetapi kambuh lagi'

    3' .asus setelah putus berobat (default *

    +dalah pasien yang telah berobat 4 # bulan dan putus berobat bulan

     berturut-turut atau lebih dengan BT+ positif'

    $' .asus gagal (failure*

    +dalah pasien yang hasil pemeriksaan dahaknya tetap positif atau kembali

    men"adi positif pada bulan kelima atau lebih selama pengobatan'

    5' .asus kronik 

    +dalah pasien dengan hasil pemeriksaan BT+ masih positif setelah selesai

     pengobatan ulang dengan pengobatan kategori dengan penga2asan yang

     baik'

    ' .asus bekas Tb

    - hasil pemeriksaan BT+ negatif (biakan "uga negatif bila ada* dan

    gambaran radiologi paru menun"ukkan lesi TB yang tidak aktif, atau foto

    serial menun"ukkan gambaran yang menetap' 6i2ayat pengobatan +T

    adekuat akan lebih mendukung'

  • 8/18/2019 BAB II tb iin

    3/26

    - pada kasus dengan gambaran radiologi meragukan dan telah mendapat

     pengobatan +T bulan serta pada foto thoraks ulang tidak ada perubahan

    gambaran radiologi'.

    . Diagnosis

    %iagnosis tuberkulosis paru ditegakkan melalui pemeriksaan ge"ala klinis,

    mikrobiologi, radiologi, dan patologi klinik' !ada program tuberkulosis nasional,

     penemuan BT+ melalui pemeriksaan dahak mikroskopis merupakan diagnosis

    utama' !emeriksaan lain seperti radiologi, biakan dan u"i kepekaan dapat

    digunakan sebagai penun"ang diagnosis sepan"ang sesuai dengan indikasinya'

    Tidak dibenarkan mendiagnosis tuberkulosis hanya berdasarkan pemeriksaan

    fototoraks sa"a' 7oto toraks tidak selalu memberikan gambaran yang khas pada

    TB paru, sehingga sering ter"adi o8erdiagnosis'

    $'# 9e"ala klinis

    a' 9e"ala respiratori:

    - Batuk ≥   minggu

    - Batuk darah

    - /esak nafas- yeri dada

     b' 9e"ala sistemik;umum

    - %emam

    - ge"ala sistemik lain adalah malaise, keringat malam, anoreksia, dan berat badan

    menurun

    c' 9e"ala TB ekstra paru

    ge"ala tergantung dari organ yang terlibat, misalnya pada limfadenitis TB akan

    ter"adi pembesaran yang lambat dan tidak nyeri dari kelen"ar getah bening' !ada

    meningitis TB akan terlihat ge"ala meningitis' !ada pleuritis TB terdapat sesak 

    nafas dan kadang nyeri dada pada sisi yang rongga pleuranya terdapat cairan'

    $' Tanda

    Tanda-tanda yang di temukan pada pemeriksaan fisik tergantung luas dan

    kelainan struktural paru' !ada lesi minimal, pemeriksaan fisis dapat normal atau

    dapat ditemukan tanda konsolidasi paru utamanya apeks paru' Tanda pemeriksaan

  • 8/18/2019 BAB II tb iin

    4/26

    fisik paru tersebut dapat berupa: fokal fremitus meningkat, perkusi redup, bunyi

    napas bronko8esikuler atau adanya ronkhi terutama di apeks paru'

    !ada lesi luas dapat pula ditemukan tanda-tanda seperti: de8iasi trakea

    kesisi paru yang terinfeksi, tanda konsolidasi, suara napas amporik pada ca8itas

    atau tanda adanya penebalan pleura'

    $'3 !emeriksaan dahak mikroskopis

    !emeriksaan dahak berfungsi untuk menegakkan diagnosis, menilai keberhasilan

     pengobatan dan menentukan potensi penularan' !emeriksaan dahak untuk 

     penegakan diagnosis dilakukan dengan mengumpulkan 3 spesimen dahak yang

    dikumpulkan dalam dua hari kun"ungan yang berurutan se2aktu-pagi-se2aktu

    (/!/*'

    #' /(se2aktu*: %ahak dikumpulkan pada saat suspek tuberkulosis datang

     berkun"ung pertama kali' !ada saat pulang, suspek memba2a sebuah pot

    dahak untuk mengumpulkan dahak pada pagi hari kedua'

    ' !(pagi*: %ahak dikumpulkan di rumah pada pagi hari kedua, segera

    setelah bangun tidur' !ot diba2a dan diserahkan sendiri kepada petugas'

    3' /(se2aktu*: %ahak dikumpulkan pada hari kedua, saat menyerahkan

    dahak pagi hari' !emeriksaan mikroskopisnya dapat dibagi men"adi dua

    yaitu pemeriksaan mikroskopis biasa di mana pe2arnaannya dilakukan

    dengan

  • 8/18/2019 BAB II tb iin

    5/26

    # kali positif, kali negatif Ulangi

      BT+ 3

      kali

    Bila # kali positif, dua kali negatif BT+ 1

    Bila 3 kali nega"if BT% '

    =nterpretasi pemeriksaan mikroskopis dibaca dengan skala =U+TL% (=nternational

    Union +gainst Tuberculosis and lung Tuberculosis* yang merupakan rekomendasi

    dari >'

    Tabel =nterpretasi pemeriksaan mikroskopis Tb paru skala =U+TL%

    Tidak ditemukan BT+ dalam

    #00 lapang pandang

     egatif 

    %itemukan #-? BT+ dalam

    #00 lapang pandang

    %i tulis dalam "umlah kuman yang

    ditemukan

    %itemukan #0-?? BT+

    dalam #00 lapang pandang

    1 (#1*

    %itemukan #-#0 BT+ dalam

    # lapang pandang

    11 (1*

    %itemukan @#0 BT+ dalam

    # lapang pandang

    111 (31*

    $'$ !emeriksaan B+ATA

    %asar teknik pemeriksaan biakan dengan B+ATA ini adalah metode

    radiometrik' &ycobacterium tuberculosa memetabolisme asam lemak yang

  • 8/18/2019 BAB II tb iin

    6/26

    kemudian menghasilkan A yang akan dideteksi gro2th indexnya oleh mesin

    ini' /istem ini dapat men"adi salah satu alternatif pemeriksaan biakan secara cepat

    untuk membantu menegakkan diagnosis dan melakukan u"i kepekaan' Bentuk lain

    teknik ini adalah dengan memakai &ycobacteria 9ro2th =ndicator Tube (&9=T*'

    $'5 !emeriksaan darah

    asil pemeriksaan darah rutin kurang menun"ukan indikator yang spesifik untuk 

    Tb paru' La"u ndap %arah (L%* "am pertama dan "am kedua dibutuhkan' %ata

    ini dapat di pakai sebagai indikator tingkat kestabilan keadaan nilai keseimbangan

     penderita, sehingga dapat digunakan untuk salah satu respon terhadap pengobatan

     penderita serta kemungkinan sebagai predeteksi tingkat penyembuhan penderita'

    %emikian pula kadar limfosit dapat menggambarkan daya tahan tubuh penderita'

    L% sering meningkat pada proses aktif, tetapi L% yang normal "uga tidak 

    menyingkirkan diagnosa TBA'

    $' !emeriksaan radiologis

    !emeriksaan standar adalah foto toraks !+' !emeriksaan lain atas indikasi ialah

    foto lateral, top lordotik, oblik, AT-/can' !ada kasus dimana pada pemeriksaan

    sputum /!/ positif, foto toraks tidak diperlukan lagi' !ada beberapa kasus dengan

    hapusan positif perlu dilakukan foto toraks bila:

    - Auriga adanya komplikasi (misal : efusi pleura, pneumotoraks*

    - emoptisis berulang atau berat

    - %idapatkan hanya # spesimen BT+ 1

     !emeriksaan foto toraks memberi gambaran bermacam- macam bentuk'

    9ambaran radiologi yang dicurigai lesi Tb paru aktif:

    - Bayangan bera2an;nodular di segmen apikal dan posterior lobus atas dan

    segmen superior lobus ba2ah paru'

    - .a8iti terutama lebih dari satu, dikelilingi bayangan opak bera2an atau

    nodular'

    - Bayangan bercak milier'

    - fusi !leura

    9ambaran radiologi yang dicurigai Tb paru inaktif:

    - 7ibrotik, terutama pada segmen apical dan atau posterior lobus atas dan

    atau segmen superior lobus ba2ah'

    - .alsifikasi'

  • 8/18/2019 BAB II tb iin

    7/26

    - !enebalan pleura'

    9ambar #' +lur %iagnosis Tb !aru

    (. )a"ogenesis

    /umber penularan Tb !aru adalah penderita Tb BT+1 , !ada 2aktu batuk;bersin,

     penderita menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk dropler (percikan dahak*'

    5'# =nfeksi !rimer 

    .uman tuberkulosis yang masuk melalui saluran napas akan bersarang di "aringan

     paru sehingga akan terbentuk suatu sarang pneumoni, yang disebut sarang primer 

    atau afek primer' /arang primer ini mungkin timbul di bagian mana sa"a dalam

     paru, berbeda dengan sarang reakti8asi' %ari sarang primer akan kelihatan

     peradangan saluran getah bening menu"u hilus (limfangitis lokal*' !eradangan

    tersebut diikuti oleh pembesaran kelen"ar getah bening di hilus (limfadenitis

  • 8/18/2019 BAB II tb iin

    8/26

    regional*' +fek primer bersama-sama dengan limfangitis regional dikenal sebagai

    kompleks primer' .ompleks primer ini akan mengalami salah satu nasib sebagai

     berikut:

    a' /embuh dengan tidak meninggalkan cacat sama sekali (restitution adintegrum*

     b' /embuh dengan meninggalkan sedikit bekas (antara lain sarang 9hon, garis

    fibrotik, sarang perkapuran di hilus*

    c' &enyebar dengan cara perkontinuitatum menyebar kesekitarnya'

    #* /alah satu contoh adalah epituberkulosis, yaitu suatu ke"adian penekanan

     bronkus, biasanya bronkus lobus medius oleh kelen"ar hilus yang

    membesar sehingga menimbulkan obstruksi pada saluran napas

     bersangkutan, dengan akibat atelektasis' .uman tuberkulosis akan

    men"alar sepan"ang bronkus yang tersumbat ini ke lobus yang atelektasis

    dan menimbulkan peradangan pada lobus yang atelektasis tersebut, yang

    dikenal sebagai epituberkulosis'

    * !enyebaran secara bronkogen, baik di paru bersangkutan maupun ke paru

    sebelahnya atau tertelan'

    3* !enyebaran secara hematogen dan limfogen'

    !enyebaran ini berkaitan dengan daya tahan tubuh, "umlah dan 8irulensikuman' /arang yang ditimbulkan dapat sembuh secara spontan, akan

    tetetapi bila tidak terdapat imuniti yang adekuat, penyebaran ini akan

    menimbulkan keadaan cukup ga2at seperti itu berkulosismilier, meningitis

    tuberkulosis, typhobacillosis LandouCy' !enyebaran ini "uga dapat

    menimbulkan tuberkulosis pada alat tubuh lainnya, misalnya tulang, gin"al,

    anak gin"al, genitalia dan sebagainya' .omplikasi dan penyebaran ini

    mungkin berakhir dengan:

    - /embuh dengan meninggalkan sekuele (misalnya !ertumbuhan

    terbelakang pada anak setelah mendapatensefalomeningitis, tuberkuloma *

    - &eninggal' /emua ke"adian diatas adalah per"alanan tuberkulosis primer'

  • 8/18/2019 BAB II tb iin

    9/26

    9ambar ' /kema !atogenesis =nfeksi !rimer Tb paru

    5' =nfeksi !ost !rimer 

    Tuberkulosis postprimer akan muncul bertahun-tahun kemudian setelah

    tuberkulosis primer, biasanya ter"adi pada usia #5-$0 tahun' Tuberkulosis

     postprimer mempunyai nama yang bermacam-macam yaitu tuberkulosis bentuk 

    de2asa, localiCed tuberculosis, tuberkulosis menahun, dan sebagainya' Bentuk 

    tuberkulosis inilah yang terutama men"adi masalah kesehatan masyarakat, karena

    dapat men"adi sumber penularan' Tuberkulosis postprimer dimulai dengan sarang

    dini, yang umumnya terletak di segmen apikal lobus superior maupun lobus

    inferior' /arang dini ini a2alnya berbentuk suatu sarang pneumoni kecil' /arang pneumoni ini akan mengikuti salah satu "alan sebagai berikut:

    #* %iresopsi kembali dan sembuh tanpa meninggalkan cacat' /arang

    tersebut

    akan meluas dan segera ter"adi proses penyembuhan dengan penyebukan

     "aringan fibrosis' /elan"utnya akan ter"adi pengapuran dan akan sembuh

    dalam bentuk perkapuran' /arang tersebut dapat men"adi aktif kembali

  • 8/18/2019 BAB II tb iin

    10/26

    dengan membentuk "aringan ke"u dan menimbulkan ka8iti bila

     "aringanke"u dibatukkan keluar'

    * /arang pneumoni meluas, membentuk "aringan ke"u ("aringan kaseosa*'

    .a8iti akan muncul dengan dibatukkannya "aringan ke"u keluar' .a8iti

    a2alnya berdinding tipis, kemudian dindingnya akan men"adi tebal(ka8iti

    sklerotik*' .a8iti tersebut akan men"adi:

    &eluas kembali dan menimbulkan sarang pneumoni baru' /arang

     pneumoni ini akan mengikuti pola per"alanan seperti yang disebutkan di

    atas'

    &emadat dan membungkus diri (enkapsulasi*, dan disebut tuberkuloma'

    Tuberkuloma dapat mengapur dan menyembuh, tetapi mungkin pula aktif 

    kembali, mencair lagi dan men"adi ka8iti lagi'

    Bersih dan menyembuh yang disebut open healed ca8ity, atau ka8iti

    menyembuh dengan membungkus diri dan akhirnya mengecil'

    .emungkinan berakhir sebagai ka8iti yang terbungkus dan menciut

    sehingga kelihatan seperti bintang (stellate shaped*'

    9ambar 3 /kema patogenesis infeksi Tb paru post primer 

    *. )ena"alaksanaan

  • 8/18/2019 BAB II tb iin

    11/26

    !engobatan tuberkulosis bertu"uan untuk menyembuhkan pasien,

    mencegah kematian, mencegah kekambuhan, memutuskan rantai penularan

    dan mencegah ter"adinya resistensi kuman terhadap +T' &ikobakteri

    merupakan kuman tahan asam yang sifatnya berbeda dengan kuman lain

    karena tumbuhnya sangat lambat dan cepat sekali timbul resistensi bila

    terpa"an dengan satu obat' Umumnya antibiotika beker"a lebih aktif terhadap

    kuman yang cepat membelah dibandingkan dengan kuman yang lambat

    membelah' /ifat lambat membelah yang dimiliki mikobakteri merupakan

    salah satu faktor yang menyebabkan perkembangan penemuan obat

    antimikobakteri baru "auh lebih sulit dan lambat dibandingkan antibakteri lain'

    Denis obat utama (lini #* yang digunakan adalah: =, 6ifampisin,

    !iraCinamid, /treptomisin, tambutol' Denis obat tambahan lainnya (lini *:

    .anamisin, +mikasin, .uinolon, kapreomisin, sikloserin,

    etionamid;parationamid, para-amino salisilat (!+/*'

    Tabel 3 Denis dan bat +T

    b

    at

    %osis(mg;kgB

    B;hari*

    %osis

    yang

    dian"urkan Dosis

    Maks

    +mg,

    %osis(mg*;

    BB (kg*

    E $0 $0- @0

      0arian

    (mg;

    kgBB ;

    hari*

    6 F-# #0 #0 00 300 $50 00

     

    $- 5 #0 300 300 300 300

    < 0-30 5 35 50 #000 #500

    #5-0 #5 30 50 #000 #500

    =ntermit

    n

    (mg;.g;

     

  • 8/18/2019 BAB II tb iin

    12/26

    / #5-#F #5 #5 #000 ses 50 #000

      uai

    kan

    BB

    Tabel $' %osis obat antituberkulosis kombinasi dosis tetap

    -ase in"ensif -ase lanu"an

    -3 bulan $ bulan

    BB arian arian 3x;minggu

    (6

  • 8/18/2019 BAB II tb iin

    13/26

    sehingga paduan obat yang diberikan : 6

  • 8/18/2019 BAB II tb iin

    14/26

    o Berobat E $ bulan, BT+ saat ini positif atau negatif dengan klinik dan

    radiologik positif: pengobatan dimulai dari a2al dengan paduan obat

    yang sama

    Dika memungkinkan sebaiknya diperiksa u"i kepekaan (kultur resistensi*

    terhadap +T'

    e' TB !aru kasus kronik 

    #* !engobatan TB paru kasus kronik, "ika belum ada hasil u"i resistensi,

     berikan 6

  • 8/18/2019 BAB II tb iin

    15/26

    Lan"utan $ bulan # - - $F

    .ategori-# (6

  • 8/18/2019 BAB II tb iin

    16/26

    Tahap

    Lan"utan

    (dosis 3x

    seminggu*

    $ bulan # - # - 0

    .ategori - (6

  • 8/18/2019 BAB II tb iin

    17/26

    G 300

    mg

    G $50 mg G 500 mg G 50 mg

    Tahap

    =ntensif (dosis

    harian*

    # bulan # # 3 3 F

    !enentuan dosis terapi kombinasi dosis tetap $ obat berdasarkan rentang

    dosis yang telah ditentukan oleh > merupakan dosis yang efektif atau masih

    termasuk dalam batas dosis terapi dan non toksik' !ada kasus yang mendapat obat

    kombinasi dosis tetap tersebut, bila mengalami efek samping serius harus diru"uk 

    ke rumah sakit ; dokter spesialis paru ; fasiliti yang mampu menanganinya'

    0. Efek sam!ing oba"

    /ebagian besar pasien Tb paru dapat menyelesaikan pengobatan tanpa efek 

    samping' amun sebagian kecil dapat mengalami efek samping, oleh karena itu

     pemantauan kemungkinan ter"adinya efek samping sangat penting dilakukan

    selama pengobatan'fek samping yang ter"adi dapat yaitu:

    #' =soniaCid (=*

    fek samping ringan:

    - Tanda-tanda keracunan pada saraf tepi

    - .esemutan

    - 6asa terbakar 

    -  yeri otot

    fek samping ringan ini dapat dikurangi dengan pemberian piridoksin #00

    mg per hari atau Jit' B kompleks dan pengobatan dapat dilan"utkan'

    fek samping berat:

    • epatitis imbas obat

    /egera hentikan +T dan pengobatan sesuai dengan panduan +T

     pada keadaan khusus'

    ' 6ifamisin

    fek samping ringan yang dapat ter"adi dan hanya memerlukan

     pengobatan simptomatis ialah:

    - /indrom flu berupa demam, menggigil dan nyeri tulang

    - /indrom perut berupa sakit perut, mual, tidak nafsu makan, muntah

    kadang-kadang diare

  • 8/18/2019 BAB II tb iin

    18/26

    - /indrom perut, berupa sakit perut, mual, tidak nafsu makan, muntah

    kadang-kadang diare'

    - >arna merah pada air seni, keringat, air mata dan air liur yang disebabkan

    metabolism obat dan tidak berbahaya'

    fek samping yang berat tetapi "arang ter"adi ialah :

    - epatitis imbas obat atau ikterik, bila ter"adi hal tersebut +T harus distop

    dulu dan penatalaksanaan sesuai pedoman Tb paru pada keadaan khusus

    - !urpura, anemia hemolitik yang akut, syok dan gagal gin"al' Bila salah

    satu dari ge"ala ini ter"adi, rifampisin harus segera dihentikan dan "angan

    diberikan lagi 2alaupun ge"alanya telah menghilang

    - /indrom respirasi yang ditandai dengan sesak napas

    3' !iraCinamid

    fek samping utama ialah hepatitis imbas obat (penatalaksanaan sesuai

     pedoman Tb paru pada keadaan khusus*' yeri sendi "uga dapat ter"adi

    (beri aspirin* dan kadang-kadang dapat menyebabkan serangan arthritis

    9out, hal ini kemungkinan disebabkan berkurangnya ekskresi dan

     penimbunan asam urat' .adan-kadang ter"adi reaksi demam, mual,

    kemerahan dan reaksi kulit yang lain'

    $' tambutol

    tambutol dapat menyebabkan gangguan penglihatan berupa

     berkurangnya keta"aman, buta 2arna untuk 2arna merah dan hi"au'

    &eskipun demikian keracunan okuler tersebut tergantung pada dosis yang

    dipakai, "arang sekali ter"adi bila dosisnya #5-5 mg;kg BB perhari atau 30

    mg;kg BB yang diberikan 3 kali seminggu' 9angguan penglihatan akankembali normal dalam beberapa minggu setelah obat dihentikan'

    /ebaiknya etambutol tidak diberikan pada anak karena risiko kerusakan

    okuler sulit untuk dideteksi'

    5' /treptomisin

    fek samping utama adalah kerusakan syaraf kedelapan yang berkaitan

    dengan keseimbangan dan pendengaran' 6isiko efek samping tersebut

    akan meningkat seiring dengan peningkatan dosis yang digunakan dan

  • 8/18/2019 BAB II tb iin

    19/26

    umur pasien' 6isiko tersebut akan meningkat pada pasien dengan

    gangguan fungsi ekskresi gin"al' 9e"ala efek samping yang terlihat ialah

    telinga mendenging (tinitus*, pusing dan kehilangan keseimbangan'

    .eadaan ini dapat dipulihkan bila obat segera dihentikan atau dosisnya

    dikurangi 0,5gr Dika pengobatan diteruskan maka kerusakan alat

    keseimbangan makin parah dan menetap (kehilangan keseimbangan dan

    tuli*' 6eaksi hipersensiti8iti kadang ter"adi berupa demam yang timbul

    tiba-tiba disertai sakit kepala, muntah dan eritema pada kulit' fek 

    samping sementara dan ringan ("arang ter"adi* seperti kesemutan sekitar 

    mulut dan telinga yang mendenging dapat ter"adi segera setelah suntikan'

    Bila reaksi ini mengganggu maka dosis dapat dikurangi 0,5gr 

    /treptomisin dapat menembus sa2ar plasenta sehingga tidak boleh

    diberikan pada perempuan hamil sebab dapat merusak syaraf pendengaran

     "anin'

    . Kom!likasi

    Tb paru apabila tidak ditangani dengan baik akan menimbulkan

    komplikasi'.omplikasi-komplikasi yang ter"adi pada penderita Tb paru

    dibedakan men"adi dua, yaitu:

    # .omplikasi dini:

    komplikasi dini : pleuritis, efusi pleura, empiema, laryngitis, usus'

    .omplikasi pada stadium lan"ut:

    .omplikasi-komplikasi yang sering ter"adi pada penderita stadium lan"ut adalah:

    a emoptisis masif (pendarahan dari saluran nafas ba2ah* yang dapat

    mengakibatkan kematian karena sumbatan "alan nafas atau syok 

    hipo8olemik 

     b .olaps lobus akibat sumbatan duktus

    c Bronkietaksis (pelebaran bronkus setempat* dan fibrosis (pembentukan

     "aringan ikat pada proses pemulihan atau reaktif* pada paru

    d !nemotoraks spontan, yaitu kolaps spontan karena bula;blep yang pecah

    e !enyebaran infeksi ke organ lain seperti otak, tulang, sendi, gin"al, dan

    sebagainya'

  • 8/18/2019 BAB II tb iin

    20/26

    L%)OR% K%SUS

    1. I#en"i"as )asien4

     ama : Tn' U

    Umur : F Tahun

    Denis .elamin : Laki-laki

    !eker"aan : >iras2asta

    +lamat : Tikalak  

    Tanggal &asuk Bangsal ; Dam : # 7ebruari 0# ; ##:00 >=B

     omor 6& : #0?

    2. %namnesa4

    .eluhan Utama: /esak nafas meningkat se"ak K 3 "am sebelum masuk rumah sakit

    6!/:

    • /esak nafas meningkat se"ak K 3 "am sebelum masuk rumah sakit,

    sebelumnya sudah dirasakan se"ak # hari yang lalu, tidak menciut,

     bertambah berat saat berakti8itas, dan tidak dipengaruhi oleh cuaca,

    makanan ataupun emosi'

    • Batuk berdahak se"ak bulan yang lalu, ber2arna kuning, kental dan

    mudah dikeluarkan, batuk berdarah (-*

    • %emam (1* se"ak # minggu yang lalu, demam hilang timbul, dan tidak 

    menggigil

    • Berkeringat pada malam hari (1* se"ak # minggu yang lalu

    • !enurunan berat badan se"ak bulan terakhir, dari 53kg turun men"adi

    $kg

    •  yeri ulu hati se"ak # hari yang lalu

    •  afsu makan menurun se"ak±   minggu yang lalu

    • !asien mengeluhkan pada saat buang air besar terasa seperti ada ton"olan

    yang dirasakan nyeri dan adanya darah ber2arna merah segar difeses'

    .eluhan ini di rasakan se"ak ±1bulan yang lalu

  • 8/18/2019 BAB II tb iin

    21/26

    • B+. lancar 2arna kuning

    6!%:

    • 6i2ayat minum +T (1*,±  0 tahun yang lalu, diminum tuntas, obat

    didapat dari !uskesmas (dilampung*, saat pemeriksaan BT+ terakhir 

    didapatkan (-*, dan dinyatakan sembuh oleh dokter'

    • 6i2ayat Batuk darah (1*, darah 2arna merah segar,±  0 tahun yang

    lalu, "umlahnya gelas, dengan freHuensi ±4 x'

    •6i2ayat hipertensi disangkal

    • 6i2ayat asma disangkal

    • 6i2ayat penyakit "antung disangkal

    • 6i2ayat diabetes mellitus disangkal

    • 6i2ayat alergi obat dan makanan disangkal

    6i2ayat keluarga:

    • 6i2ayat batuk lama disangkal'

    • 6i2ayat hipertensi disangkal

    • 6i2ayat %& disangkal

    • 6i2ayat penyakit "antung disangkal

    • 6i2ayat +sma disangkal

    6i2ayat !sikosial dan .ebiasaan:• !eker"aan: !asien seorang peker"a 2iras2asta yang memiliki orang anak 

    • .ebiasaan:

    &erokok (1*

    &ulai merokok : Usia tahun

    Berhenti merokok : Usia tahun

    Banyaknya rokok;hari : # batang (# bungkus*

    =ndeks brikman : - x # I ?0

  • 8/18/2019 BAB II tb iin

    22/26

    !asien termasuk kedalam perokok berat

    - +lkohol (1*  ±usia13 tahun,selama±5 tahun,±1botol sehari

    -

     arkoba (-*

    3 )emeriksaan umum 4

    .eadaan umum pasien : !asien datang dalam keadaan sakit sedang'

    .esadaran : Aomposmentis cooperatif  

    Tekanan %arah : #00;0

     adi : F0 x;menit

     afas : 3 x;menit

    /uhu : 3, MA

    Tinggi Badan : #5 cm

    Berat Badan : $ kg

    #' .epala

    &ata

    • .on"ungti8a : tidak anemis

    • /klera : tidak ikterik  

    Leher

    • DJ! : 5- cm

    • .9B : tidak ada pembesaran .9B

    ' Thorax

    a' !emeriksaan paru:#* =nspeksi:

    !aru kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan dinamis

    * !alpasi:

    7remitus taktil kiri dan kanan sama

    3* !erkusi:

    /onor di kedua lapang paru

    $* +uskultasi:

  • 8/18/2019 BAB II tb iin

    23/26

    Bronko8esikuler, 6onki (1;1*, 2heeCing (-;-*

     b' !emeriksaan Dantung

    #* =nspeksi

    =ktus kordis tidak terlihat

    * !alpasi

    =ktus kordis tidak teraba

    3* !erkusi

    dalam batas normal

    $* +uskultasi

    6eguler, bising (-*, gallop (-*, murmur (-*'

    c' !emeriksaan +bdomen

    #* =nspeksi

    +scites (-*, distensi (-*, sikatrik (-*, skar (-*, 8enektasi (-*'

    * !alpasi

     yeri tekan epigastrium (1*, nyeri lepas (-*

    epar dan splen tidak teraba'

    3* !erkusi

    Timpani

    $* +uskultasi

    Bising usus (1*, Fx;i

    d' xtremitas : /ianosis (-;-*, dema (-;-*, +kral hangat (1;1*

    e' +nus: terlihat ben"olan yang keluar dari anus dan dapat dimasukkan dengan

     bantuan dorongan "ari'

    . )emeriksaan labora"orium

    %arah rutin:

    emoglobin : #,# gr;dl

    Leukosit : ?#0 uL

    Trombosit : 3F?'000 uL

    (. Diagnosa kera : /usp' TB paru relaps 1 hemorroid grade ===

  • 8/18/2019 BAB II tb iin

    24/26

    *. Diagnosis ban#ing4

    • !neumonia komuniti 1hemorroid

    0. )ena"alaksanaan

    Umum: l;i

    =J7% 6L # "am; kolf 

    .husus:

    +moxicilin 3x500mg

    +mbroxol 3x30mg

      !aracetamol 3x500mg

    Aurcuma 3x#

    +sam tranexamat x# amp

    6anitidin x# amp

    +ntihemorroid suppos x#

    Dika BT+ (1*

    6ifampicin #x50mg

    = x300mg

    !iraCinamid x500mg

    tambutol x500mg

    /treptomicin in"' #x50mg

    . )emeriksaan anuran

    a' BT+ sputum b' 6ontgen thorax

  • 8/18/2019 BAB II tb iin

    25/26

    -OLLO5 U) )%SIE

    Selasa$ 23 -ebruari 2/1*

    Subek"if4

    • /esak nafas (1*, sudah berkurang

    • Batuk berdahak sekali-sekali

    •  yeri dada berkurang

    • !erut terasa sakit

    • %emam (1*, tidak menggigil

    •  afsu makan menurun

    • B+. lancar 2arna merah

    • B+B barcampur darah segar sedikit, terasa sakit di anus

    Obek 4

    • .U : /akit /edang

    • .esadaran : A&A

    TTJ

    • T% : ##0;0 mmg

    •  adi : ?0 kali;menit

    •  afas : 30 kali;menit

    • /uhu : 3, MA

    =nspeksi: !aru kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan dinamis

    !alpasi: 7remitus taktil kiri dan kanan sama

    !erkusi: /onor dikedua lapang paru

    +uskultasi: Bronko8esikuler, 6onki (1;1*, 2heeCing (-;-*

    %ssesmen" 4 sudah ada perbaikan

    )lanning4 '. BT+ /putum

  • 8/18/2019 BAB II tb iin

    26/26