bab-1 buku putih_kep. sula

12
BUKU PUTIH SANITASI PPSP Kabupaten Kepulauan Sula PENDAHULUAN PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP), yang merupakan salah satu formulasi strategis pemerintah pusat dalam menjawab berbagai persoalan sosial masyarakat khususnya masalah sanitasi. Dan hal ini juga dipandang urgen sehingga dimasukan dalam Rencana Pembangunan Jangka menengah Nasional (RPJMN) (2011 – 2015). Peningkatan kualitas sanitasi adalah pemenuhan hak dasar masyarakat karena, Masyarakat yang merupakan obyek pemerintah yang harus diurus dan dilayani. Realita sosial masyarakat yang kian tak kunjung selesai khususnya masalah Sanitasi dalam 3 (tiga) komponen pembengunan sanitasi dan satu prilaku anatara lain : Masalah limbah domestik,Masalah persampahan dan Masalah drainase lingkung,dan PHBS hal ini membutuhkan perhatian bagi pemerintah daerah untuk lebih memprioritaskan ketiga komponen ini membutuhkan upaya yang maksimal dari pemerintah baik pusat maupun daerah dan semua sosial masyarakat (sanitasi), seperti dikemukakan diatas bahwa penigkatan kualitas sanitasi adalah pemenuhan hak stakeholder untuk mencapai tujuan. hal ini menjadi tantangan baik pemerintah pusat dan daerah untuk mencapai terget dalam Millenium Development Goals (MDGs), yang membebaskan separu jumlah penduduk dari BABs (Bebas Buang Air Besar Sembarangan) Pada tuhun 2015. Dan Jumlah fasilitas kesehatan yang ada berupa Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Posyandu serta Rumah Sakit di Kota Sanana. Namun belum semua kecamatan memiliki Puskesmas maupun Posyandu. Sebaran fasilitas tersebut dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel : 3 - 29. FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN KEPULAUAN SULA TAHUN 2014 No Kecamatan Rumah Sakit Puskesma s Puskema s Pembant u Rumah Bersal in Posyand u Apotik 1 Sanana 1 1 7 - 32 2 1 - 1

Upload: dwinna-keu

Post on 13-Apr-2016

251 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

ok

TRANSCRIPT

Page 1: BAB-1 Buku Putih_Kep. Sula

BUKU PUTIH SANITASIPPSPKabupaten Kepulauan Sula

PENDAHULUANPENDAHULUAN

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP), yang merupakan salah satu formulasi

strategis pemerintah pusat dalam menjawab berbagai persoalan sosial masyarakat khususnya masalah sanitasi. Dan hal ini juga dipandang urgen sehingga dimasukan dalam Rencana Pembangunan Jangka menengah Nasional (RPJMN) (2011 – 2015). Peningkatan kualitas sanitasi adalah pemenuhan hak dasar masyarakat karena, Masyarakat yang merupakan obyek pemerintah yang harus diurus dan dilayani. Realita sosial masyarakat yang kian tak kunjung selesai khususnya masalah Sanitasi dalam 3 (tiga) komponen pembengunan sanitasi dan satu prilaku anatara lain : Masalah limbah domestik,Masalah persampahan dan Masalah drainase lingkung,dan PHBS hal ini membutuhkan perhatian bagi pemerintah daerah untuk lebih memprioritaskan ketiga komponen ini membutuhkan upaya yang maksimal dari pemerintah baik pusat maupun daerah dan semua sosial masyarakat (sanitasi), seperti dikemukakan diatas bahwa penigkatan kualitas sanitasi adalah pemenuhan hak stakeholder untuk mencapai tujuan. hal ini menjadi tantangan baik pemerintah pusat dan daerah untuk mencapai terget dalam Millenium Development Goals (MDGs), yang membebaskan separu jumlah penduduk dari BABs (Bebas Buang Air Besar Sembarangan) Pada tuhun 2015. Dan Jumlah fasilitas kesehatan yang ada berupa Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Posyandu serta Rumah Sakit di Kota Sanana. Namun belum semua kecamatan memiliki Puskesmas maupun Posyandu. Sebaran fasilitas tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel : 3 - 29. FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN KEPULAUAN SULA TAHUN 2014No Kecamatan Rumah

Sakit Puskesmas Puskemas Pembantu

Rumah Bersalin Posyandu Apotik

1 Sanana 1 1 7 - 32 22 Sanana Utara *) - - - - - -3 Sulabesi Barat - 1 3 - 9 -4 Sulabesi Tengah - - - - - -5 Sulabesi Timur - - - - - -6 Sulabesi Selatan - - - - - -7 Mangoli Timur - 1 6 - 38 -8 Mangoli Utara Timur - - - - - -9 Mangoli Tengah - - - - - -

10 Mangoli Barat - 1 4 - 18 -11 Mangoli Selatan - 1 - - - -12 Mangoli Utara - 1 - - - -

Jumlah 1 9 35 0 144 2 Sumber : Kepulauan Sula Dalam Angka, BPS, 2012

1.2. Landasan Gerak Secara umum Sanitasi dipahami sebagai saatu usaha pembuangan tinja, endapan air limbah (sullage) dan limbah padat dengan cara yang memperhatikan kesehatan untuk membuat lingkungan hidup di rumah dan lingkungan menjadi bersih dan sehat. Atau dapat diartikan sebagai upaya pembangunan limbah cair dan limbah padat tanpa mencemari lingkungan. Mengacu pada Compendium for Sanitation System and Technology,

1 - 1

Page 2: BAB-1 Buku Putih_Kep. Sula

BUKU PUTIH SANITASIPPSPKabupaten Kepulauan Sula

1.2.1 Definisi SanitasiSanitasi diartikan sebagai suatu proses multi langkah, dimana berbagai jenis limbah dikelolah dari titik timbunan (sumber limbah) ke titik pemanfaatan kembali atau proses akhir, proses multi langkah ini disebut sebagai system sanitasi. Pengertian dasar Penanganan Sanitasi dapat didefinisikan sebagai berikut; 1. Black water adalah limbah rumah tangga yang bersumber dari WC dan urinoir.2. Grey water adalah limbah rumah tangga non kakus yaitu buangan yang berasal dari kamar mandi,

dapur (sisa makanan) dan tempat cuci.3. Penanganan Air Limbah Rumah Tangga yaitu pengolahan air limbah rumah tangga (domestik)

melalui sistem:a. Pengelolaan On Site yaitu menggunakan sistem septic-tank dengan peresapan ke tanah dalam penanganan limbah rumah tangga.

b. Pengelolaan Off Site adalah pengolahan limbah rumah tangga yang dilakukan secara terpusat.4. Penanganan persampahan atau limbah padat yaitu penanganan sampah yang dihasilkan oleh

masyarakat, baik yang berasal dari rumah tangga, pasar, restoran dan lain sebagainya yang ditampung melalui TPS atau transfer depo ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

5. Penanganan drainase kota adalah memfungsikan saluran drainase sebagai penggelontor air kota dan memutuskan air permukaan. Drainase kota terbagi menjadi;

a. Drainase Makro (terdiri dari drainase primer dan sekunder), drainase makro ini bisa berupa sungai, drainase/saluran primer dan sekunder.

b. Drainase mikro (drainase tersier) system drainase ini mempunyai layanan kurang dari 4 hektar yang berfungsi untuk penyaluran air hujan /limpasan saat musim hujan tiba.

6. Penyediaan air bersih untuk menyediakan air bersih bagi masyarakat baik melalui jaringan PDAM maupun non PDAM yang bersumber dari air permukaan maupun sumur dalam.

7. Survei dan kajian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) baik di tatanan sekolah maupun di tatanan masyarakat, dan Pemberdayaan Masyarakat, Jender dan Kemiskinan (PMJK)

Berangkat dari pemahaman sanitasi diatas maka arah kebijakan dalam pengembangan dan pembangunan sanitasi di Kabupaten Kepulauan Sula menjadi hal yang harus dilakukan, dan sebagai wujud komitmen tersebut tertuang dalam RPJMD di Kabupaten Kepulauan Sula tahun 2011-2015 sebagai salah satu sasaran pembangunan daerah yaitu Mewujudkan kelestarian lingkungan hidup, Kebijakan pengembangan dan pembangunan sanitasi juga tertuang dalam RTRW Kabupaten Kepulauan Sula Kedua dokumen perencanaan ini menjadi landasan gerak dalam penyusunan Buku Putih Sanitasi (BPS)

1.2.2 Wilayah Kajian Pokja sanitasi Kabupaten Kepulauan Sula menyepakati wilayah pengembangan dan

pembangunan sanitasi disemua daerah adminstrasi Kabupaten Kepulauan Sula dengan mempertimbangkan berbagai aspek khususnya kondisi geografis dan demografis Kabupaten Kepulauan Sula, maka arah kebijakan pengembangan dan pembangunan infrastruktur sanitasi Kabupaten Kepulauan Sula diarahkan pada dua system yaitu sanitasi kawasan perkotaan, Kecamatan yang meliputi dari 4 (emapat) kecamatan yang ada dipulau Sulabesi, dan kawasan pedesaan yang meliputi 2 (dua) kecamatan yang berada didataran pulau mangoli

3 VISI KOTA TIDORE KEPULAUAN 2011-2015A. Visi Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sula

1 - 2

“Masyarakat Kabupaten Kepulauan Sula yang sejahtera, Rukun dan

Berkualitas Berbasis Kepulauan yang berkelanjutan”

Page 3: BAB-1 Buku Putih_Kep. Sula

BUKU PUTIH SANITASIPPSPKabupaten Kepulauan Sula

B. Visi tersebut mengandung makna bahwaSejahtera adalah keadaan masyarakat Kepulauan Sula yang terpenuhi hak-hak dasar di bidang sosial, ekonomi dan budaya termasuk kebutuhan dasar baik jasmani maupun rohani yang memungkinkan setiap individu dan masyarakat dapat mengembangkan dirinya untuk meningkatkan derajat hidupnya dan menikmati kehidupan yang lebih maju, adil, dan dan makmur, sejahtera dan bermartabat.Rukun adalah keadaan masyarakat Kepulauan Sula yang ditandai oleh kehidupan bersama antarumat beragama dan kepercayaan yang berdampingan, saling menghormati, menghargai, saling meneirima, dan saling mempercayai.Berkualitas adalah kondisi kehidupan individu dan masyarakat Kepulauan Sula yang memenuhi standar kehidupan yang baik dan bermartabatdan aktivitas inidvidu dan masyarakat, serta penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan Kepulauan Sula yang memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif.

ditandai oleh perubahan yang bersifat mendasarcepat, adaptif dan fungsional dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten Luwu Utara untuk mempercepat peningkatan kesejahteraan rakyat dan kemajuan daerah.

Pembangunan Manusia adalah pembangunan yang mengutamakan penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak dasar rakyat Kabupaten Luwu Utara secara bertahap di bidang sosial, ekonomi dan budaya terutama pangan, pendidikan dan kesehatan secara merata dan bermutu, serta mendorong kehidupan yang lebih maju, adil, makmur, sejahtera dan bermartabat; serta memilliki pilihan yang luas dalam seluruh kehidupannya.

Sejahtera adalah kondisi yang ditandai oleh kapasitas dan kemampuan sumberdaya manusia di Kabupaten Luwu Utara dalam mengelola sumberdaya secara efisien, efektif dan bertanggung jawab; serta kecepatan melakukan penyesuaian terhadap dinamika sosial, ekonomi, budaya dan politik.terpenuhinya hak-hak dasar rakyat Kabupaten Kepulauan AruLuwu Utara di bidang sosial, ekonomi dan budaya terutama pangan, pendidikan dan kesehatan secara bertahap; serta terwujudnya kehidupan yang lebih maju, aman, adil, makmur, bermartabat dan adanya kepercayaan yang tinggi kepada pemerintah. Produktif Maju adalah keadaan yang ditandai oleh kemampuan sumberdaya manusia dalam memberikan layanan publik, menghasilkan barang dan jasa, menciptakan nilai tambah, meningkatkan daya saing dan menjaga momentum kemajuan Kabupaten Luwu percepatan di segala bidang dan perubahan yang bersifat cepat, adaptif dan fungsional dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten Kepulauan AruLuwu Utara bertumpu pada kapasitas dan potensi sumberdaya lokal.Bertumpu Kepulauan secara Berkelanjutanbasis Kepulauan adalah keadaan yang ditandai oleh pembangunan baik di laut maupun di darat, dan pengelolaan sumberdaya kepulauan pertanian secara sumberdaya kelautan, dan jasa-jasa lingkungan kawasan pesisir laut dan kepulauan yang maju, , modern, produktif, dan bermempunyai nilai tambah tinggi sebagai sumber utama penghidupan masyarakat Kabupaten Kepulauan AruLuwu UtaraKepulauan Sula dengan tetap memperhatikan kaidah pembangunan . Pengelolaan pertanian sumber daya kepulauan dilakukan secara berkelanjutan, dengan mengutamakan

1 - 3

Page 4: BAB-1 Buku Putih_Kep. Sula

BUKU PUTIH SANITASIPPSPKabupaten Kepulauan Sula

keseimbangan kemajuan ekonomi, keadilan sosial, dan kelestarian lingkungan; serta dalam memenuhi kebutuhan rakyat sekarang dengan tetap memperhatikan pemenuhan kebutuhan generasi sekarang i tanpa mengorbankan kebutuhan dan kepenetingan generasi yang akan mendatang; serta menjaga dan memelihara hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai selama ini.

Visi pembangunan tersebut juga memuat mengandung semangat Dad Hia Ted Sua, yaitu suatu sistem kearifan lokal yang mendorong bermakna keutuhan masyarakat Sula dengan sejak dahulu kala dijiwai oleh rasa persatuan, kebersamaan, dan gotong-royong dalam suatu bahtera kehidupan dengan hati suci dan ikhlas, serta rela berkorban untuk kepentingan bersama walaupun beragam, adat istiadat, suku dan lain-lain. Dengan semangat Dad Hia Ted Sua dan juga semangat Semua Untuk Sula, maka seberat apapun tantangan yang akan dihadapi dalam tahun 2011-2015 pelaksanaan pembangunan Kabupaten Kepulauan Sula akan menjadi ringan dan dapat diatasi secara bersama-sama di Kabupaten Kepulauan AruLuwu Utara.untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sula yang mandiri dan berkualitas.Visi pembangunan tersebut memuat ungkapan Mutiara Indah-Cendrawasih Lestari sebagai sikap dasar dan semangat seluruh komponen masyarakat dan pemerintah Kabupaten Kepulauan AruLuwu Utara dalam memposisikan diri dan merencanakan peran dalam melaksanakan otonomi daerah secara nyata dan bertanggungjawab di tengah dinamika lokal, regional dan global.

Misi

Berdasarkan visi pembangunan tersebut ditetapkan misi pembangunan Kabupaten Kepulauan AruLuwu UtaraKepulauan Sula Tahun 201105- 2015.(1) Mewujudkan masyarakat Sula yang sejahtera mencakup pemenuhan hak dasar

manusia dan pelaksanaan standar pelayanan minimal (SPM), penguatan dan pen-ingkatan ekonomi daerah, serta pemberdayaan masyarakat dengan memanfaatkan secara optimal potensi lokal atas dasar pembangunan yang berbasis keunggulan spasial; serta peningkatan peran swasta dan penyediaan modal usaha yang didukung oleh pemerintah daerah;

(2) ;

(3) Mewujudkan masyarakat Sula yang religius dan rukunsumberdaya manusia yang sehat, bermutu, produktif, dan inovatif; mencakup p

(4) e ningkatan tata kehidupan masyarakat kepulauan yang dapat hidup bersama dalam perbedaan, penghargaan dan penghormatan tatanan budaya lokal, penghormatan hak asasi manusia, pelaksanaan tertib hukum manusia secara berkeadilan, penjaminan kepastian hukum; pengembangan prakarsa dan partisipasi masyarakat dalam memelihara ketentraman dan keamanan wilayah; pembinaan kerukunan antarumat beragama, antarumat beragama dengan pemerintah dan kerukunan intern umat beragama; serta peningkatan tata kehidupan masyarakat Sula yang sadar akan kemajemukan tetapi tetap menyatu dalam pembangunan masa depan;

(5) Mewujudkan masyarakat Sula yang maju mencakup penyediaan prasarana dasar seperti jalan dan jembatan, transportasi darat, laut dan udara, komunikasi, air bersih, listrik, dan prasarana ekonomi lainnya secara merata

1 - 4

Page 5: BAB-1 Buku Putih_Kep. Sula

BUKU PUTIH SANITASIPPSPKabupaten Kepulauan Sula

dan terjangkau; (6) Mewujudkan masyarakat Sula yang berkualitas mencakup peningkatan

kemampuan partisipasi masyarakat, (7) Mewujudkan masyarakat Sula yang maju;(8) (9) Mewujudkan masyarakat Sula yang berkualitaspeningkatan kemampuan dan

kemandirian keuangan daerah, peningkatan kemampuan aparatur daerah, dan pen-ingkatan manajemen Pemerintah Daerah berbasis kepulauan;

(10) Mewujudkan masyarakat Sula yang sadar lingkungan mencakup pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup dengan memperhatikan daya dukung lingkungan, serta penataan ruang dan pertanahan yang berkelanjutan.

1.3. Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud

Maksud penyusunan Buku Putih Sanitasi Kabupaten Kepulauan Sula agar pemerintah Kabupaten Kepulauan Sula bisa melakukan pemetaan zona/kawasan pengembangan sanitasi berkawasan kota dan memahami secara detail Kerangka pembangunan dan pengelolaan sanitasi secara terpadu,sistematis dan berkelanjutan. Buku Putih Sanitasi sekaligus menjadi data dasar dalam penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK), terkait dengan 3 (tiga) komponen + 1 Prilaku yang di prioritaskan dalam percepatan pembangunan sanitasi permukiman (PPSP), yakni : (1). Komponen Persampahan (2), Komponen Air Limbah Domestic dan (3). Komponen Drainase lingkungan

1.3.2 TujuanAdapun tujuan dalam penyusunan Buku Puti Sanitasi Kabupaten Kepulauan Sula sebagai berikut :1. Buku Putih sanitasi dijadikan dokumen perencanaan pembangunan dan pengembangan sanitasi

Kabupaten Kepulauan Sula yang akan dilakukan oleh setuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait dengan sanitasi

2. Buku Putih sanitasi dijadikan acuan dalam proses penyusunan program kegiatan,rencana kerja SKPD dan kebijakan sanitasi

3. Buku Putih sanitasi sebagai data awal yang mengambarkan kondisi eksisting sanitasi dari aspek teknis maupun non teknsi

4. Buku Putih sanitasi dijadikan pedoman dalam pengambilan keputusan dan pengorganisasian pelaksanaan pembangunan sanitasi secara transparan,konsisten, efektif, efisien, sistematis, terpadu dan berkelanjutan dalam skala kota

1.4. Metodologi Penyusunan buku Puti sanitasi Kabupaten Kepulauan Sula mengunakan metodologi terkait perolehan data sebagai berikut a. Data Sekunder yakni data yang didapat disetiap SKPD atau lembaga formal lain meliputi data mengenai

demografi, kepadatan penduduk, data keluarga miskin, kesehatan masyarakat, arah dan kebijakan pembangunan terkait dengan saniitasi, data kelembagaan dan keuangan serta data-data pendukung lainnya.

b. Data Primer yakni data yang didapat melalui prosese survey,wawancara,FGD dan EHRA Penilaian Resiko Kesehatan Lingkungan (Environmental Health Risk Assessment), Penilaian Sanitasi Berbasis Masyarakat (Community-based Sanitation Assessment), Penilaian Penyedia Sarana Sanitasi oleh Sektor Swasta (Sanitation Supply Assessment) dan Penilaian Peran Media (Media Assessment)

Adapaun langkah-langkah pendekatan dari penyusunan buku puti sanitasi Kabupaten Kepulauan Sula dilakukan dengan cara (bottom-up approach) yang dilakukan oleh kelompok kerja sanitasi adalah sebagai berikut :

1 - 5

Page 6: BAB-1 Buku Putih_Kep. Sula

BUKU PUTIH SANITASIPPSPKabupaten Kepulauan Sula

Melakukan Pertemuan secara rutin sesuai dengan rencana kerja yang telah disepakai bersama dengan anggota Pokja yang dikoordinasikan oleh Bappeda Kabupaten Kepulauan Sula selaku Penanggungjawab.

Melakukan survei lapangan pada zona yang ditentutan program sanitasi serta sebagian di daerah kajian yakni pedesaan

Diskusi (focus group discussions) yang bersifat teknis dan mendalam juga dilakukan dengan pihak-pihak yang terlibat dalam sanitasi. Diskusi untuk memberikan gambaran yang lebih jelas terkait kondisi yang ada serta upaya-upaya yang telah, sedang dan akan dilakukan untuk meningkatkan pelayanan pemerintah kepada masyarakat di bidang sanitasi.

Untuk lebih memahami proses dan kegiatan penyusunan Buku Putih ini secara menyeluruh, akan disajikan beberapa hal penting yang berkaitan dengan aspek metodologi yang digunakan dalam penulisan buku puti sanitasi yang secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut :1. Sumber Data

a. Arsip dan dokumen yang berkaitan dengan aktivitas program masing-masing SKPD terkait, baik langsung maupun tidak langsung, misalnya yang berupa data statistik, proposal, laporan, foto dan peta.

b. Narasumber, yang terdiri dari beragam posisi yang berkaitan dengan tugas SKPD terkait untuk klarifikasi data-data, pihak swasta, masyarakat sipil, dan tokoh masyarakat. Untuk mendukung data sekunder tersebut juga dilakukan beberapa survei terkait dengan pengelolaan sanitasi seperti Enviromental Health Risk Assessment (EHRA), survei peran media dalam perencanaan sanitasi, survei kelembagaan, survei keterlibatan pihak swasta dalam pengelolaan sanitasi, survei keuangan, survei priority setting area beresiko serta survei peran serta masyarakat dan gender.

2. Pengumpulan DataPokja melakukan Proses seleksi dan kompilasi data sekunder yang telah diperoleh dari SKPD terkait.karena Banyak dokumen kegiatan program yang mampu memberikan informasi mengenai kondisi eksisting sanitasi yang perna dilakukanyang dianggap relevan dengan proses pembangunan sanitasi kekiniaan

1.5. Dasar Hukum dan Kaitannya dengan Dokumen Perencanaan Lain Buku Putih Sanitasi Kabupaten Kepulauan Sula sebagai data dasar yang obyektif mengenai kondisi

eksisting sanitasi, Kabupaten Kepulauan Sula 2014 ini, dan buku putih diposisikan sebagai acuan perencanaan strategis pembangunan sanitasi berkawasan kota. Rencana pembangunan sanitasi kota akan diarahkan sesuai dengan zona dan permasalahan yang ada dalam Buku Putih Sanitasi. Penyusunan Buku Putih Sanitasi juga tidak menafikan korelasi dengan dokumen-dokumen perencanaan lainnya seperti

Hubungan Buku Putih Sanitasi dengan RPJPDBuku Putih Sanitasi Kabupaten Kepulauan Sula Tahun 2014 dalam penyusunanya berpedoman pada Visi Misi pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Sula yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Kepulauan Sula 2005-2025. Karena RPJPD Memberikan arah dan pedoman bagi jajaran pemerintah daerah dalam menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah melalui forum musyawarah pembangunan daerah secara berjenjang.Menentukan proyeksi pembangunan daerah untuk kurun waktu 20 tahun kedepan berdasarkan kondisi obyektif yang ada dalam rangka mencapai cita-cita pembangunan nasional.RPJPD memuat langkah-langkah pembangunan yang sinergis, koordinatif dan integrative antar jajaran pemerintahan daerah (Pemda dan DPRD) terhadap arah kebijakan, program dan kegiatan lima tahunan dalam kurun 20 tahun dengan pola kerja yang konsisten dan berkelanjutan.Hubungan Buku Putih Sanitasi dengan RPJMDBuku Putih Sanitasi Kabupaten Kepulauan Sula Tahun 2014 penyusunannya berpedoman pada, Rencana PembangunanJangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kepulauan Sula. Visi RPJMD Kabupaten Kepulauan Sula ““Terwujudnya Kabupaten Kepulauan Sula Yang Sejahtera, Rukun, Berkualitas, dan Bertumpu Kepulauan Secara Berkelanjutan” upayah mencapai Visi tersebut ditetapkan 5 (Lima) Misi pembangunan Kabupaten Kepulauan Sula yang sebagai mana telah dipaparkan diatas,tetapa khusus dalam upayah pengembangan sanitasi maka lebih terfokus pada misi pembangunan yang ke 5 yakni “Mewujudkan kelestarian lingkungan hidup”

1 - 6

Page 7: BAB-1 Buku Putih_Kep. Sula

BUKU PUTIH SANITASIPPSPKabupaten Kepulauan Sula

Hubungan Buku Putih Sanitasi dengan RTRWRantangan Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Kepulauan Sula merupakan dokumen perencanaan pembangunan wilayah yang sangat penting dijadikan rujukan dalam proses penyusunan buku putih sanitasi 2014. Karena Buku Putih dalam penyusunannya membutuhkan referensi terkait dengan pemanfaatan ruang daerah dalam penetapan lokasi program pembangunan PPSP yang dituangkan dalam Buku Putih Sanitasi Kabupaten Kepulauan Sula 2014 harus mengakomodir dimensi spasial dan kewilayahan sehingga dapat mewujudkan suatu dasar perencanaan pembangunan sanitasi didaerah yang teriegrasi, komprehensif dan seimbang dan berkelanjutanHubungan Buku Putih Sanitasi dengan Renstra-SKPDPenyusunan Buku Putih Saniatasi Kabupaten Kepulauan Sula Tahun 2014 juga mengacu dan memperhatikan aspek teknis pada Rencana Strategis (Renstra-SKPD ) yang terkait denga sektor sanitasi dengan maksud untuk mencapai tujuan bersama, yaitu terwujud visi pembangunan lima tahun ke depan. Buku Putih Sanitasi sangat bermanfaat bagi Kota Tidore Kepulauan adalah sebagai berikut:

1. Diketahuinya kondisi eksisting sanitasi Kota Tidore Kepulauan2. Buku Putih sanitasi menjadi kerangka acuan bagai SKPD yang terkait dengan pemabngunan sani-

tasi3. Adanya pedoman pelaksanaan pengembangan sanitasi Kota Tidore Kepulauanyang lebih jelas

dan tepat sasaran;4. Buku Putih merupakan acuan dalam penyusunan strategi sanitasi kota (SSK)5. Buku Putih dapat dijadikan rekomendasi bagi perencanaan pembangunan daerah khususnya pada

aspek sanitasi;6. Karena Buku Putih memuat kondisi sanitasi Kota Tidore Kepulauansaat ini, maka dokumen ini

dapat digunakan juga sebagai pedoman untuk mengukur sejauh mana pencapaian pembangunan di bidang sanitasi.

Dalam penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Tidore Kepulauan juga beacuan pada beberapa peraturan perundang-undangan yang berlaku secara nasional, provinsi maupun daerah kota tidore kepulauan. Antara lain sebagai berikut Undang-Undang1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1966 Tentang Hygiene2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1992 Tentang Perumahan dan Pemukiman3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah.5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antar

Pemerintah Pusat dan Daerah.6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Pemetaan Ruang7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional 2005-20258. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah9. Undand-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang kesehatan10. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1982 Tentang Pengaturan Air.Dampak

Lingkungan2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 1990 Tentang Pengendalian Pencemaran Air3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 1991 Tentang Sungai.4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan

Pengendalian Pencemaran Air.6. Peraturan Pemerintah Republlik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang WilayahPeraturan Presiden Republik Indonesia1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014Keputusan Presiden Republik Indonesia1. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2000 Tentang Badan Pengendalian Dampak

Lingkungan.

1 - 7

Page 8: BAB-1 Buku Putih_Kep. Sula

BUKU PUTIH SANITASIPPSPKabupaten Kepulauan Sula

2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 123 Tahun 2001 Tentang Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air.

3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 83 Tahun 2002 Tentang Perubahan atas Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 123 Tahun 2001 Tentang Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air

Keputusan Menteri 1. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 35/MENLH/7/1995 tentang Program

Kali Bersih.2. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2001 tentang Jenis Usaha

dan atau kegiatan yang wajib dilengkapi degan AMDAL3. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2003 tentang Baku Mutu air

Limbah Domestik.4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1205/Menkes/Per/X/2004 tentang Pedoman

Persyaratan Kesehatan Pelayanan Sehat Pakai Air (SPA).5. Surat Edaran Mentari Dalam negeri No . 660/4919/SJ, TANGGAL 30 NOVEMBER t ahun 2012 Tentang

Pengelolaan Program PPSP di DaerahPetunjuk Teknis1. Buku petunjuk Opsi dan pemilihan Teknologi (ppsp)2. Petunjuk Teknis Nomor KDT 616.98 Ped I judul Pedoman Teknis Penyehatan Perumahan.

1 - 8