bab 1 - bj

Upload: abrizan-hassan

Post on 14-Jan-2016

10 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kkkkkkkkkk

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang MasalahKesehatan merupakan salah satu aspek dari kehidupan masyarakat, mutu hidup, produktifitas tenaga kerja, angka kesakitan dan kematian yang tinggi pada bayi dan anak-anak, menurunnya daya kerja fisik serta terganggunya perkembangan mental adalah akibat langsung atau tidak langsung dari masalah gizi kurang.1Pakar pemakanan menyifatkan, usia dua tahun pertama bayi adalah 'tempoh kritikal' kerana kualiti nutrien yang diberikan bakal menentukan pertumbuhan dan pembesaran berkekalan sepanjang hayatnya. Dalam tempoh itu, bayi harus diberikan ASI eksklusif untuk enam bulan pertama sebaik saja dilahirkan.1Pertubuhan Kesihatan Sedunia (WHO) juga mengesahkan kolostrum, iaitu ASI berwarna kuning dan lekit yang dihasilkan pada fasa akhir kehamilan adalah bekalan makanan terbaik untuk bayi baru dilahirkan. Oleh itu, susu hendaklah dimulakan pada jam pertama selepas bayi dilahirkan. Bagaimanapun, selepas enam bulan, penyusuan badan perlu dilanjutkan bersama makanan pelengkap yang sesuai sehingga anak berusia dua tahun.2ASI mengandungi semua nutrien yang diperlukan dan ia mempunyai bahan yang tidak ada dalam susu formula bagi membatu mencerna nutrien dengan lebih baik. Nutrien yang diperlukan dalam pemakanan lengkap untuk bayi ialah protein yang mudah hadam dan tidak menyebabkan alergi. Susu yang mengandungi sejenis enzim dipanggil lipase membantu bayi menghadamkan lemak dengan baik. Laktosa pula sebagai karbohidrat utama dalam ASI membantu penyerapan kalsium. Ia membekalkan tenaga untuk tumbesaran otak dan mencegah pembiakan bakteria berbahaya dalam susu bayi. Zat besi pula diperlukan bagi mengurangkan risiko anemia enam hingga lapan bulan pertama selepas kelahiran dan kandungan bahan istimewa itu membantu meningkatkan penyerapan zat besi.2Sungguhpun begitu banyak manfaatnya ketika rutin ASI eksklusif si kecil. Namun, bilangan ibu di Malaysia yang melakukannya tidak begitu memuaskan. Kajian Kesihatan dan Morbiditi Kebangsaan ketiga, pada 2006 menunjukkan bilangan ibu yang memberi ASI kepada anak mereka semakin meningkat.2Malaysia memiliki angka kematian per 1000 penduduk dan angka kematian bayi yang tinggi yaitu sekitar 5 untuk angka kematian per 1000 penduduk dan sebanyak 8 untuk angka kematian bayi. Sedangkan negara yang memiliki angka kematian per 1000 penduduk dan angka kematian bayi terendah dimilki oleh negara Singapura sebesar 4 untuk angka kematian per 1000 penduduk dan 2 untuk kematian bayi.3Kajian mendapati bilangan wanita yang memberikan ASI eksklusif kepada bayi untuk empat bulan pertama berkurang sebanyak 9.7 peratus. Malah, Malaysia antara negara di Asia Tenggara paling rendah dari segi ASI eksklusif. Keputusan itu sangat membimbangkan.4Pengerusi Persatuan Pemakanan Malaysia (NSM), Dr Tee E Siong, berkata penting ibu memastikan bayi diberi makanan berkhasiat sejak dilahirkan. Katanya, teknik penyusuan yang betul dapat mengurangkan risiko jangkitan penyakit berkaitan pemakanan di kalangan anak yang sedang membesar. Amalan penyusuan berkenaan dapat memupuk tabiat baik untuk pemakanan sihat yang menjadi asas gaya hidup sihat sepanjang hayat.4Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian di Daerah Ketereh di mana pengambilan data dilakukan dengan wawancara langsung di klinik kesihatan. Judul penelitian ini adalah Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Ibu-Ibu tentang ASI eksklusif di Daerah Ketereh, Kelantan, Malaysia.

I.2. Rumusan MasalahRumusan masalah penelitian ini, yaitu Gambaran tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu-ibu tentang ASI eksklusif di Daerah Ketereh, Kelantan, Malaysia

I.3. Tujuan PenelitianI.3.1. Tujuan UmumTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu-ibu tentang ASI eksklusif di Daerah Ketereh, Kelantan, Malaysia.I.3.2. Tujuan Khusus1. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu-ibu tentang pengertian ASI eksklusif.2. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu-ibu tentang keunggulan ASI eksklusif dibandingkan susu formula.3. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu-ibu tentang manfaat pemberian ASI eksklusif.4. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu-ibu tentang cara pemberian ASI yang benar.5. Untuk mengetahui sikap ibu-ibu dalam pemberian ASI eksklusif.6. Untuk mengetahui tindakan ibu-ibu dalam pemberian ASI eksklusif.

I.4. Manfaat Penelitian1. Manfaat keilmuan a. Memberikan informasi kepada institusi tempat penelitian diadakan tentang tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu-ibu menyusui tentang pemberian ASI eksklusif.b. Data yang diperoleh diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pihak-pihak yang memerlukan informasi berkaitan dengan data-data yang dikumpulkan.c. Hasil penelitian diharapkan berguna sebagai masukan dalam melaksanakan penyuluhan kesehatan untuk meningkatkan pemberian ASI eksklusif.d. Sebagai pertimbangan ilmiah bagi penelitian lain dengan topik yang sama di masa yang akan datang.2. Manfaat bagi peneliti a. Dapat menambah wawasan keilmuan dan cakrawala pengetahuan peneliti.b. Dapat menambah pengalaman dan pengembangan diri peneliti di bidang penelitian, khususnya dalam penyelesaian studi.

DAFTAR PUSTAKA1. M. Hidayah, Budayakan penyusuan bayi dengan susu badan. http://www.myhealth.gov.my/index.php/my/component/content/article/156-artikel-disember-2011/2367-secangkir-kopi-seribu-nikmat2. Ministry of Health Malaysia. Health facts: Penyusuan Susu Ibu 2010. Putrajaya MY: Ministry of Health, 2010. 3. Ministry Of Health. Clinical Practice Guidelines on Breastfeeding Policy of Malaysia (revised 2nd ed), 2010. 4. Ministry Of Health Malaysia. Annual Report, 2004. 5. Ritongan, EW. Peran ASI bagi Bayi. [online] [cited at 26 Agustus 2010]. Available at www.damandiri.or.id/file/evawanyaritonangipbbab2.pdf.6. Siregar, A. Pemberian ASI Eksklusif dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. [online] [cited at 26 Agustus 2010]. Available at http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-arifin4.pdf.7. Rahayuningsih, T. Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Ibu tentang ASI dengan Pemberian Kolostrum dan ASI Eksklusif di Kelurahan Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan. [online] [cited at 26 Agustus 2010]. Available at http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASHd07e/59007709.dir/doc.pdf8. Anonim. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ibu Memberikan Makanan Tambahan pada Bayi Usia Kurang Dari Enam Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Limun Tahun 2008. [online] [cited at 26 Agustus 2010]. Available at http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16932/4/Chapter%20II.pdf.9. Wahyuningrum, N. Survey Pengetahuan Ibu Tentang ASI Eksklusif dengan Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi di Desa Sadang Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus. [online] [cited at 26 Agustus 2010]. Available at http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASHf931/1f877b44.dir/doc.pdf.10. Linkages. Pemberian ASI Eksklusif atau ASI saja : Satu-Satunya Sumber Cairan yang Dibutuhkan Bayi Usia Dini. [online] [cited at 26 Agustus 2010]. Available at www.linkagesproject.org/media/publications/ENA-References/Indonesia/Ref4.7%2520.pdf.11. Siregar, A. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemberian ASI oleh Ibu Melahirkan. [online] [cited at 26 Agustus 2010]. Available at http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-arifin.pdf.12. Anonim. Susu Formula. [online] [cited at 26 Agustus 2010]. Available at : http://creasoft.wordpress.com/2010/01/01/susu-formula/.13. Nelson, WA. Pemberian Makan Bayi dan Anak. Dalam: Ilmu Kesehatan Anak (Nelson Textbook of Pediatrics). Penerbit Buku Kedokteran. Hal: 197.14. Anonim. Keunggulan ASI dibanding Susu Formula. Availble at: http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/10/keunggulan-asi-dibandingkan-susu.html.15. Pertiwi, A. Pengetahuan dan Sikap Ibu Menyusui Pengunjung Puskesmas Minasaupa Mengenai ASI Eksklusif. Skripsi FK UMI 2008.16. Notoatmodjo, S. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Penerbit Rineka Cipta. 2007. Hal: 130-9.17. Sastroasmoro, S. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Penerbit Sagung Seto. 2007. Hal: 313.