bab 01 sistem smartwoms menjawab kebutuhan dokumen akreditasi2012

16
Manajemen Work Order dengan SmartWOMs® versi 12.0 | 1 | BAB Sistem SmartWOMs ® versi 12.0 Menjawab Kebutuhan Dokumen Akreditasi Rumah Sakit 1 1.1 Regulasi Saat ini peningkatkan mutu dan efektifitas dalam pelayanan serta keselamatan terhadap pasien (patient safety) dari penggunaan peralatan kesehatan yang memenuhi persyaratan mutu dan keamanan, sudah menjadi tuntutan dan kehendak masyarakat, karenanya dibutuhkan suatu program pemeliharaan dan kalibrasi peralatan kesehatan secara periodik/berkala dan berkesinambungan. Ini diperlukan untuk menjamin dan menjaga performance peralatan kesehatan serta dapat diketahui kebenaran nilai keluarannya atau kinerjanya, siap dan laik pakai serta aman bagi pasien dan pengguna. Undang-Undang Republik Indonesia No.44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit mengamanatkan bahwa pengoperasian dan pemeliharaan peralatan RS harus dilakukan oleh petugas yang mempunyai kompetensi di bidangnya. Pemeliharaan peralatan tersebut harus didokumentasikan dan dievaluasi secara berkala dan berkesinambungan Selain itu bahwa setiap peralatan kesehatan harus diuji dan dikalibrasi secara berkala oleh Balai Pengujian Fasilitas Kesehatan dan atau institusi pengujian fasilitas kesehatan yang berwenang seperti diamanatkan dalam UU RI No.44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit dan Permenkes No.363/Menkes/Per/IV/1998 tentang Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan 1.1.1 Undang-Undang 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. Pasal 54 ayat 1 : Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dilaksanakan secara bertanggung jawab, AMAN, BERMUTU, serta merata dan non diskriminatif Pasal 98 ayat 1 : Sediaan farmasi dan alat kesehatan harus AMAN, berkhasiat / bermanfaat, BERMUTU, dan terjangkau Pasal 103 ayat 1 : Pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan diselenggarakan untuk melindungi masyarakat dari bahaya yang disebabkan oleh penggunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang tidak memenuhi persyaratan mutu dan / atau keamanan dan/atau khasiat / kemanfaatan

Upload: bangtejos-ajah

Post on 07-Nov-2015

224 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Materi tentang penerapan SmartWOMs dalam mempersiapkan akreditasi 2012

TRANSCRIPT

  • Manajemen Work Order dengan SmartWOMs versi 12.0 | 1 |

    BAB Sistem SmartWOMs versi 12.0

    Menjawab Kebutuhan Dokumen Akreditasi Rumah Sakit 1

    1.1 Regulasi

    Saat ini peningkatkan mutu dan efektifitas dalam pelayanan serta keselamatan terhadap pasien (patient safety) dari penggunaan peralatan kesehatan yang memenuhi persyaratan mutu dan keamanan, sudah menjadi tuntutan dan kehendak masyarakat, karenanya dibutuhkan suatu program pemeliharaan dan kalibrasi peralatan kesehatan secara periodik/berkala dan berkesinambungan. Ini diperlukan untuk menjamin dan menjaga performance peralatan kesehatan serta dapat diketahui kebenaran nilai keluarannya atau kinerjanya, siap dan laik pakai serta aman bagi pasien dan pengguna.

    Undang-Undang Republik Indonesia No.44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit mengamanatkan bahwa pengoperasian dan pemeliharaan peralatan RS harus dilakukan oleh petugas yang mempunyai kompetensi di bidangnya. Pemeliharaan peralatan tersebut harus didokumentasikan dan dievaluasi secara berkala dan berkesinambungan

    Selain itu bahwa setiap peralatan kesehatan harus diuji dan dikalibrasi secara berkala oleh Balai Pengujian Fasilitas Kesehatan dan atau institusi pengujian fasilitas kesehatan yang berwenang seperti diamanatkan dalam UU RI No.44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit dan Permenkes No.363/Menkes/Per/IV/1998 tentang Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan

    1.1.1 Undang-Undang 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.

    Pasal 54 ayat 1 : Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dilaksanakan secara bertanggung jawab, AMAN, BERMUTU, serta merata dan non diskriminatif

    Pasal 98 ayat 1 : Sediaan farmasi dan alat kesehatan harus AMAN, berkhasiat / bermanfaat, BERMUTU, dan terjangkau

    Pasal 103 ayat 1 : Pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan diselenggarakan untuk melindungi masyarakat dari bahaya yang disebabkan oleh penggunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang tidak memenuhi persyaratan mutu dan / atau keamanan dan/atau khasiat / kemanfaatan

  • | 2 | Manajemen Work Order dengan SmartWOMs versi 12.0

    1.1.2 Undang Undang 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.

    Pasal 7 ayat 1 : Rumah sakit harus memenuhi persyaratan lokasi, BANGUNAN, PRASARANA, sdm, kefarmasian, dan PERALATAN

    Pasal 16 ayat 1 : Persyaratan peralatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 ayat (1) meliputi peralatan medis dan non medis harus memenuhi standar pelayanan, persyaratan mutu, keamanan, keslamatan dan laik pakai.

    Pasal 16 ayat 2 : Peralatan medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus diuji dan dikalibrasi secara berkala oleh Balai Pengujian Fasilitas Kesehatan dan / atau institusi pengujian fasilitas kesehatan yang berwenang

    Pasal 16 ayat 3 : Peralatan yang menggunakan sinar pengion harus memenuhi ketentuan dan harus diawasi oleh lembaga yang berwenang.

    Pasal 16 ayat 7 : Ketentuan menenai pengujian dan / atau kalibrasi peralatan medis, standar yang berkaitan dengan keamanan, mutu, dan manfaat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

    Pasal 17 : Rumah sakit yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam pasal 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, dan 16 tidak diberikan izin mendirikan, dicabut atau tidak diperpanjang izin operasional rumah sakit.

    Manajemen Pemeliharaan Peralatan dan Perlengkapan Medis Rumah Sakit-Layanan rumah sakit yang baik tentunya ditunjang dengan keberadaan peralatan dan perlengkapan pendukung yang prima pula. Jangan sampai ketika pasien membutuhkan, peralatan tersebut tidak tersedia sehingga akan menghambat proses layanan kepada pasien.

    Salah satu bagian pendukung dari layanan rumah sakit adalah instalasi sarana dan parasaran rumah sakit. Instalasi ini bertanggung jawab pada peralatan dan perlengkapan medis rumah sakit termasuk dengan pemeliharaannya.

    1.1.3 Peraturan Menteri Kesehatan No. 363 Tahun 1998 tentang Kalibrasi

    Kalibrasi adalah memastikan hubungan antara harga - harga yang ditunjukkan oleh suatu alat ukur dengan harga yang sebenarnya dari besaran yang diukur (Vocabulary in Metrology).

  • Manajemen Work Order dengan SmartWOMs versi 12.0 | 3 |

    Peralatan Medis harus diuji dan dikalibrasi secara berkala oleh Balai Pengujian Fasilitas Kesehatan dan/atau Institusi Pengujian Fasilitas Kesehatan yang berwenang (Pasal 16, UU.RI. No. 44 tahun 2009 Tentang Rumah Sakit).

    Kalibrasi alat kesehatan dilakukan oleh institusi penguji secara berkala, sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun (Pasal 4, PerMenkes RI, No. 363 tahun 1998).

    Setiap alat kesehatan yang telah dilakukan kalibrasi dengan hasil yang memenuhi standar diberikan sertifikat dan tanda yang menyatakan alat tersebut layak pakai oleh institusi penguji (Pasal 7, PerMenkes RI No.363 tahun 1998).

    Alat kesehatan yang wajib diuji menurut Permenkes No.

    363/Menkes/PER/1V/1998 adalah sebagai berikut:

    NO NAMA ALAT .

    1. After Loading

    2. Alat Bedah Frekwensi Tinggi (Elektrosurgery)

    3. Alat Hisap Medik (Suction Pump)

    4. Anaesthesia Unit

    5. Audiometer

    6. Aarrytmla Monitor

    7. Autoclave Table

    8. Asma Bronchial

    9. Amnioscope

    10. Automatic Film Processing

    11. Acupunture Therapy

    12. Analgesia

    13. Analytical Balance

    14. Automatic Microplate Laser

    15. Blood Cemistry Analyzer

    16. Blood Gas Analyzer

    17. Blood Pressure Monitor

    18. Blood solution Warmer

    19. Bed Side Monitor

    20. Bronchoscope

    21. Blood Cell Counter

    22. Cardiac Stress Test

    23. Cardiotocograph

    24. Central Monitor

    25. Centrifuge

    26. CT. Scaner Whole Body

    27. CT. Scaner Head

  • | 4 | Manajemen Work Order dengan SmartWOMs versi 12.0

    NO NAMA ALAT .

    28. Central gas Medik

    29. Cough Examination

    30. Cardio Pulmonary

    31. CO2 Analyzer

    32. Defibrillator

    33. Defibrilltor Monitor

    34. Dental Unit

    35. Diathermy

    36. Duadeno Fiberscope Therapy

    37. Enchocardiograph

    38. Electrocardiograph Monitor

    39. Elektrokardiograf

    40. Electroconvulsion Therapy

    41. Electrolite Analyzer

    42. Electromyograph

    43. Electrostimulator

    44. Endoscopy Unit

    45. ENT. Treatment

    46. Examination Lamp

    47. Electro country treatment

    48. Electrogravimetr;

    49. Foetal Detector

    50. Finger Muscle Therapy

    51. Flame Photometer

    52. Tele Gama Therapy

    53. Gas Cromatograph

    54. Haemodialysia

    55. Hydrotubator

    56. Head Lamp

    57. Horizontal Sterilizer

    58. Hydro Extractor

    59. Infusion Pump

    60. Inkubator Perawatan

    61. Instrument Washer

    62. Infra Red Lamp

  • Manajemen Work Order dengan SmartWOMs versi 12.0 | 5 |

    NO NAMA ALAT .

    63. [so Enzym Electrophoresis

    64. Imno Electrophoresis

    65. Laboratory Incubator

    66. Laboratory Refrigerator

    67. Laser Coagulator

    68. Laser Surgical Unit

    69. Light Source

    70. LINAC

    71. Laser Lithotripsy

    72. Laser Therapy

    73. Limphatic Physiotherapy f 74. Microscope Laboratory

    75. Microtomo

    76. Mobile Operating Lamp

    77. Magnetic Resonant Imaging

    78. Nebullzer

    79. Nesofaringoscope

    80. Operating Lamp Ceiling Type

    81. Operating Microscope

    82. Oxygen Tent

    83. Pace Maker

    84. PH Meter

    85. Phototeraphy Unit

    86. Protombln Meter

    87. Pulse Oximeter

    88. Phoncardiograph

    89. Pleurel Biopsy

    90. Photo Fundus Unit 91. Preceslon Balance

    92. Photo Meter

    93. Respiration Apparatus

    94. Resuscitator

    95. Refractometer

    96. Retinoscope

    97. Refrigerator 98. Spectrophotometer

    99. Spirometer

  • | 6 | Manajemen Work Order dengan SmartWOMs versi 12.0

    NO NAMA ALAT .

    100. Stirrer

    101. Suction Thorax

    102. Thyroid Up Take

    103. Trombolastograph

    104. TL. Chromatograph

    105. Ultrasonic Cleaner

    106. Ultrasonography

    107. Ultrasonic Pachymoter

    108. Ultra Violet Unit

    109. UV. Sterilizer

    110. Vacum Extractor

    111. Vector Cardiograph

    112. Ventilator

    113. Viscometer

    114. Water Bath

    115. Water Destilator

    116. X- Ray Angiography

    117. X- Ray Dental Panoramic

    118. X- Ray Dental Unit

    119. X- Ray Mobile C-Arm

    120. X. Ray Mobile Unit

    121. X- Ray General Porpuso

    122. X- Ray stimulator

    123. X- Ray Teraphy

    124. X- Ray Tomography

    125. X-Ray Mamography

    126. Anak Timbangan Kelas E2

    127. Anak Timbangan Kelas F

    128. Anak Timbangan Kelas M

    129. Timbangan Bayi

    130. Timbangan Analitical Elektronik (Analitical B)

    131. Timbangan Digital

    132. Timbangan Mekanik

    133. Baby CPAP

    134. Billow

  • Manajemen Work Order dengan SmartWOMs versi 12.0 | 7 |

    NO NAMA ALAT .

    135. Blood Bank

    136. Blood Pressure Pump

    137. Bone Densitometer

    138. Chilling Unit

    139. CO2 laser Surgery

    140. Cobalt-60

    141. Computed Radiography

    142. Defibrilator with ECG

    143. Digital Pressure Meter

    144. Digital Radiography

    145. Dosemeter

    146. ECG Simulator

    147. Electrical Safety Analyzer

    148. Electrostimulator

    149. Electro Enchepalograph (EEG)

    150. Film Badge

    151. Flow Meter

    152. Gelas Ukur

    153. Grounding

    154. Hearth Rate Monitor

    155. Infant Warmer

    156. Infra Red Lampu

    157. Instalasi Gas Medis

    158. Lab. Rorator

    159. Lux Meter

    160. Mammography

    161. MSCT X-Ray

    162. Medical Air

    163. Micropipet

    164. Microwave Diathermy

    165. Mixer

    166. Oksigen

    167. Oksigen Konsentrator

    168. Outlet Gas Medik N2O

    169. Outlet Gas Medis O2

  • | 8 | Manajemen Work Order dengan SmartWOMs versi 12.0

    NO NAMA ALAT .

    170. Outlet Gas Medis

    171. Oven

    172. Paraffin Bath

    173. Pengujian TLD Badge 2 elemen

    174.

    175. Timer

    176. Timpanometer

    177. Traksi

    178. Treadmill

    179. Treadmill with ECG/Cardiac Stress Test

    180. Tube Dryer

    181. Ultra Violet Sterilizer

    182. Ultrasound Theraphy

    183. Ultrasound Watt Meter

    184. Vacuum Gauge

    185. Vaporizer

    186. X-ray Cephalometric

    1.1.4 Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 tentang Standar

    Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Standar Pelayanan Minimal bidang Pemeliharaan Sarana menurut Keputusan Menteri Kesehatan ini adalah sebagai berikut : 1. Kecepatan Waktu Menanggapi Kerusakan Alat

    Judul Kecepatan Waktu Menanggappi Kerusakan Alat

    Dimensi mutu Efektivitas, efisiensi, kesinambungan pelayanan

    Tujuan Tergambarnya kecepatan dan ketanggapan dalam perbaikan alat.

    Definisi operasional Kecepatan waktu menanggapi alat yang rusak adalah waktu yang dibutuhkan mulai laporan alat rusak diterima sampai dengan petugas melakukan pemeriksaan terhadap alat yang rusak untuk tindak lanjut perbaikan, maksimal dalam waktu 15 menit harus sudah ditanggapi

    Frekuensi pengumpulan data

    1 bulan

    Periode analisis 3 bulan

    Numerator Jumlah laporan kerusakan alat yang ditanggapi kurang

  • Manajemen Work Order dengan SmartWOMs versi 12.0 | 9 |

    atau sama dengan 15 menit dalam satu bulan

    Denominator Jumlah seluruh laporan kerusakan alat dalam satu bulan

    Sumber Data Catatan laporan kerusakan alat

    Standar 80 % Penanggung jawab Kepala IPRS

    2. Ketepatan Waktu Pemeliharaan Alat

    Judul Ketepatan Waktu Pemeliharaan Alat

    Dimensi mutu Efektivitas, efisiensi, kesinambungan pelayanan

    Tujuan Tergambarnya ketepatan dan ketanggapan dalam pemeliharaan alat

    Definisi operasional Waktu pemeliharaan alat adalah waktu yang menunjukkan periode pemeliharaan/service untuk tiap-tiap alat sesuai ketentuan yang berlaku

    Frekuensi pengumpulan data

    1 bulan

    Periode analisis 3 bulan

    Numerator Jumlah alat yang dilakukan pemeliharaan (service) tepat waktu dalam satu bulan

    Denominator Jumlah seluruh alat yang seharusnya dilakukan pemeliharaan dalam satu bulan

    Sumber Data Register pemeliharaan alat

    Standar 100 %

    Penanggung jawab Kepala IPRS

    3. Peralatan Laboratorium (dan alat ukur yang lain) yang terkalibrasi tepat

    waktu sesuai dengan ketentuan kalibrasi.

    Judul Peralatan Laboratorium (dan alat ukur yang lain) yang terkalibrasi tepat waktu sesuai dengan ketentuan kalibrasi.

    Dimensi mutu Keselamatan dan efektivitas

    Tujuan Tergambarnya akurasi pelayanan laboratorium

    Definisi operasional Kalibrasi adalah pengujian kembali terhadap kelayakan peralatan laboratorium oleh Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK)

    Frekuensi pengumpulan data

    1 tahun

    Periode analisis 1 tahun

    Numerator Jumlah seluruh alat laboratorium yang dikalibrasi tepat waktu dalam satu tahun

  • | 10 | Manajemen Work Order dengan SmartWOMs versi 12.0

    Denominator Jumlah alat laboratorium yang perlu dikalibrasi dalam 1 tahun

    Sumber Data Buku register

    Standar 100 %

    Penanggung jawab Kepala Instalasi Laboratorium

    1.2 Akreditasi Rumah Sakit Beberapa definisi lebih lanjut tentang akreditasi rumah sakit tingkat

    internasional dijelaskan oleh beberapa lembaga, yaitu : 1. Menurut Depkes RI (2009) Akreditasi internasional rumah sakit adalah akreditasi

    yang diberikan oleh pemerintah dan/atau Badan Akreditasi Rumah Sakit taraf Internasional yang bersifat Independen yang telah memenuhi standar dan kriteria yang ditentukan.

    2. Menurut Joint Comission International (JCI) Tahun 2011, akreditasi adalah proses penilaian organisasi pelayanan kesehatan dalam hal ini rumah sakit utamanya rumah sakit non pemerintah, oleh lembaga akreditasi internasional berdasarkan standar internasional yang telah ditetapkan.

    Akreditasi disusun untuk meningkatkan keamanan dan kualitas pelayanan kesehatan. Akreditasi saat ini mendapat perhatian dari publik internasional karena merupakan alat pengukuran dan evaluasi kualitas pelayanan dan manajemen rumah sakit yang efektif.

    Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa akreditasi internasional rumah sakit adalah proses penilaian organisasi kesehatan oleh lembaga akreditasi internasional berdasar standar dan kriteria yang ditetapkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan perawatan kesehatan.

    Akreditasi Nasional Rumah Sakit Pada Permenkes RI No. 012 Tahun 2012 tentang Akreditasi Rumah Sakit, disebutkan bahwa pengertian akreditasi adalah pengakuan terhadap Rumah Sakit yang diberikan oleh lembaga independen penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan, setelah dinilai bahwa Rumah Sakit itu memenuhi Standar Pelayanan Rumah Sakit yang berlaku untuk meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit secara berkesinambungan.

    Di Indonesia akreditasi rumah sakit baik tingkat nasional maupun internasional sudah diatur oleh pemerintah melalui Undang-Undang maupun peraturan tertulis lainnya, yaitu: UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit pasal 40 :

    1. dalam upaya peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit wajib dilakukan

    akreditasi secara berkala menimal 3 (tiga) tahun sekali. 2. Akreditasi Rumah Sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh

    suatu lembaga independen baik dari dalam maupun dari luar negeri berdasarkan standar akreditasi yang berlaku.

  • Manajemen Work Order dengan SmartWOMs versi 12.0 | 11 |

    1.2.1 Standar Akreditasi Facilities Management and Safety (FMS) / Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)

    Didalam standar akreditasi Joint Commision International (JCI) terdiri atas beberapa bagian dan diantara bagian yang sangat penting dan berkaitan langsung dengan sarana dan prasarana adalah pada bagian Facility Management and Safety (FMS) atau sering disebut juga Manajemen Fasilitas dan Keselamatan(MFK). Standar yang berkaitan dengan sarana dan prasarana medis diatur dalam FMS 8 dan FMS 8.1 selengkapnya berbunyi sebagai berikut : FMS 8

    JCI 5th

    Edition KARS versi 2012

    The hospital establishes and implements a program for inspecting, testing, and maintaining medical technology and documenting the results.

    Rumah sakit merencanakan dan mengimplementasikan program untuk pemeriksaan, uji coba dan pemeliharaan peralatan medis dan mendokumentasikan hasilnya.

    Intent To ensure that medical technology is available for use and functioning properly, the hospital performs and documents 1. an inventory of medical technology; 2. regular inspections of medical

    technology; 3. testing of medical technology

    according to its use and manufacturers requirements; and

    4. performance of preventive maintenance.

    Qualified individuals provide these services. Medical technology is inspected and tested when new and then on an ongoing basis, according to the technologys age, use, and manufacturers instructions. Inspections, testing results, and any maintenance are documented. This helps ensure the continuity of the maintenance process and helps when doing capital planning for replacements, upgrades, and other changes. (Also see AOP.5.5, AOP.6.5,

    Maksud dan Tujuan : Untuk menjamin ketersediaan dan berfungsi/laik pakainya peralatan medis, rumah sakit : 1. melakukan inventarisasi peralatan

    medis; 2. melakukan pemeriksaan peralatan

    medis secara teratur; 3. melakukan uji coba peralatan medis

    sesuai dengan penggunaan dan ketentuannya;

    4. melaksanakan pemeliharaan preventif. Staf yang kompeten memberikan pelayanan ini. Peralatan diperiksa dan diuji coba sejak masih baru dan seterusnya, sesuai umur dan penggunaan peralatan tersebut atau sesuai instruksi pabrik. Pemeriksaan, hasil uji coba dan setiap kali pemeliharaan didokumentasikan.Ini membantu memastikan kelangsungan proses pemeliharaan dan membantu bila menyusun rencana permodalan untuk penggantian, perbaikan/ peningkatan (upgrade), dan perubahan lain. (lihat juga AP.6.5, Maksud dan Tujuan)

  • | 12 | Manajemen Work Order dengan SmartWOMs versi 12.0

    JCI 5th

    Edition KARS versi 2012

    and COP.3.2)

    Measurable Elements: 1. The hospital establishes and

    implements a medical technology program throughout the hospital.

    2. There is an inventory of all medical technology.

    3. Medical technology is inspected and tested when new and according to age, use, and manufacturers recommendations thereafter.

    4. The medical technology program includes preventive maintenance.

    5. Staff providing these services are qualified and trained for the services being provided.

    Elemen Penilaian: 1. Peralatan medis di seluruh rumah sakit

    dikelola sesuai rencana. (lihat juga AP.5.4, EP 1, dan AP.6.5, EP 1)

    2. Ada daftar inventaris untuk seluruh peralatan medis. (lihat juga AP.5.4, EP 3, dan AP.6.5, EP 4)

    3. Peralatan medis diinspeksi secara teratur. (lihat juga AP.5.4, EP 4, dan AP.6.5, EP 4)

    4. Peralatan medis diuji coba saat sejak baru dan sesuai umur, penggunaan dan rekomendasi pabrik (lihat juga AP.5.4, EP 5, dan AP.6.5, EP 5)

    5. Ada program pemeliharaan preventif (lihat juga AP.5.4, EP 6, dan AP.6.5, EP 6)

    6. Tenaga yang kompeten memberikan pelayanan ini.

    FMS 8.1

    JCI 5th

    Edition KARS versi 2012

    The hospital has a system in place for monitoring and acting on medical technology hazard notices, recalls, reportable incidents, problems, and failures

    Rumah sakit mengumpulkan data hasil monitoring terhadap program manajemen peralatan medis. Data tersebut digunakan dalam menyusun rencana kebutuhan jangka panjang rumah sakit untuk peningkatan dan penggantian peralatan.

    Intent: The hospital has a system in place for monitoring and acting on medical technology hazard notices, recalls, reportable incidents, problems, and failures sent by the manufacturer, supplier, or regulatory agency. Some countries require reporting of any medical technology that has been involved in a death, serious injury or illness. Hospitals must identify and comply with the laws and regulations

    Maksud dan Tujuan : Untuk menjamin ketersediaan dan berfungsi/laik pakainya peralatan medis, rumah sakit : 1. melakukan inventarisasi peralatan

    medis; 2. melakukan pemeriksaan peralatan

    medis secara teratur; 3. melakukan uji coba peralatan medis

    sesuai dengan penggunaan dan ketentuannya;

    4. melaksanakan pemeliharaan preventif.

  • Manajemen Work Order dengan SmartWOMs versi 12.0 | 13 |

    JCI 5th

    Edition KARS versi 2012

    pertaining to reporting of medical technology incidents. The medical technology management program addresses the use of any medical technology with a reported problem or failure, or that is the subject of a hazard notice or is under recall. (Also see AOP.5.5 and AOP.6.5)

    Staf yang kompeten memberikan pelayanan ini. Peralatan diperiksa dan diuji coba sejak masih baru dan seterusnya, sesuai umur dan penggunaan peralatan tersebut atau sesuai instruksi pabrik. Pemeriksaan, hasil uji coba dan setiap kali pemeliharaan didokumentasikan.Ini membantu memastikan kelangsungan proses pemeliharaan dan membantu bila menyusun rencana permodalan untuk penggantian, perbaikan/ peningkatan (upgrade), dan perubahan lain. (lihat juga AP.6.5, Maksud dan Tujuan)

    Measurable Elements: 1. The hospital has a system in

    place for monitoring and acting on medical technology hazard notices, recalls, reportable incidents, problems, and failures.

    2. When laws and regulations require, the hospital reports any deaths, serious injuries, or illness that are a result of medical technology.

    3. The medical technology management program addresses the use of any medical technology with a reported problem or failure, or that is the subject of a hazard notice or is under recall.

    Elemen Penilaian: 1. Data hasil monitoring dikumpulkan

    dan didokumentasikan untuk program manajemen peralatan medis. (lihat juga AP.5.4, EP 7, dan AP.6.5, EP 7)

    2. Data hasil monitoring digunakan untuk keperluan perencanaan dan perbaikan

    1.2.2 Standar Akreditasi yang berhubungan dengan MFS 8 dan FMS 8.1 Standar AP.5.4. Semua peralatan untuk pemeriksaan laboratorium diperiksa secara teratur, ada upaya pemeliharaan, dan kalibrasi, dan ada pencatatan terus menerus untuk kegiatan tsb.

  • | 14 | Manajemen Work Order dengan SmartWOMs versi 12.0

    Maksud dan Tujuan AP.5.4. Staf laboratorium bekerja untuk memastikan bahwa semua peralatan berfungsi baik, termasuk peralatan yang digunakan untuk pemeriksaan di ruangan, berfungsi pada tingkat yang dapat diterima, dan aman bagi para operator. Program pengelolaan peralatan laboratorium meliputi : - Seleksi dan pengadaan peralatan. - Standar Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1 - Identifikasi dan Inventarisasi peralatan. - Asesmen penggunaan peralatan melalui inspeksi, tes, kalibrasi dan

    pemeliharaan. - Monitoring dan melaksanakan catatan bahaya di peralatan, penarikan peralatan,

    insiden yang harus dilaporkan, problem dan kegagalan-kegagalan. - Mendokumentasikan program pengelolaan. - Frekuensi tes, pemeliharaan, dan kalibrasi berhubungan dengan penggunaan

    peralatan laboratorium dan pencatatan riwayat pemakaian. Elemen Penilaian AP.5.4. 1. Ada program pengelolaan peralatan laboratorium dan bukti pelaksanaan (lihat

    juga MFK.8, EP 1). 2. Program termasuk proses seleksi dan pengadaan alat. 3. Program termasuk proses inventarisasi alat (lihat juga MFK.8, EP 2). 4. Program termasuk inspeksi dan alat pengetesan (lihat juga MFK.8, EP 3). 5. Program termasuk kalibrasi dan pemeliharaan alat (lihat juga MFK.8, EP 4). 6. Program termasuk monitoring dan tindak lanjut (lihat juga MFK.8, EP 5). 7. Semua tes, pemeliharaan dan kalibrasi alat didokumentasi secara adekuat (lihat

    juga MFK.8.1, EP 1) Standar AP.6.5. Semua peralatan yang digunakan untuk pemeriksaan radiologi dan diagnostik imajing diperiksa, dirawat dan di kalibrasi secara teratur, dan disertai catatan memadai yang dipelihara dengan baik. Maksud dan Tujuan AP.6.5. Staf radiologi dan diagnostik imajing bekerja untuk menjamin bahwa semua peralatan berfungsi dengan baik pada tingkatan yang dapat diterima dan aman bagi para operator. Program pengelolaan peralatan radiologi dan diagnostik imajing berisi : - Pemilihan dan pengadaan peralatan - Identifikasi dan inventarisasi peralatan. - Asesmen penggunaan peralatan melalui inspeksi, testing, kalibrasi, perawatan.

  • Manajemen Work Order dengan SmartWOMs versi 12.0 | 15 |

    - Monitoring dan bertindak terhadap laporan peralatan bila ada peringatan bahaya, penarikan kembali, laporan insiden, masalah dan kegagalan.

    - Mendokumentasi program pengelolaan Frekuensi testing, perawatan, dan kalibrasi berhubungan dengan pemakaian peralatan dan riwayat pelayanannya didokumentasi /dicatat (lihat juga MFK.8, Maksud dan Tujuan). Elemen Penilaian AP.6.5. 1. Ada program pengelolaan peralatan radiologi dan diagnostik imajing dan

    dilaksanakan (lihat juga MFK.8, EP 1) 2. Program termasuk pemilihan dan pengadaan peralatan 3. Program termasuk inventarisasi peralatan (lihat juga MFK.8, EP 2) 4. Program termasuk inspeksi dan testing peralatan (lihat juga MFK.8, EP 3) 5. Program termasuk kalibrasi dan perawatan peralatan (lihat juga MFK.8, EP 4) 6. Program termasuk monitoring dan tindak lanjut (lihat juga MFK.8, EP 5) 7. Ada dokumentasi

    1.3 Peran SmartWOMS versi 12.0 dalam Akreditasi Rumah Sakit Versi 2012

    Inti materi dari FMS 8 dan FMS 8.1 adalah untuk menjamin bahwa peralatan medik selalu siap untuk digunakan dan berfungsi dengan baik, maka organisasi harus : 1. Menginventaris peralatan medik 2. Secara regular melakukan inspeksi peralatan medik 3. Melakukan pengujian terhadap peralatan medik sesuai dengan

    kegunaannya dan persyaratan yang ditentukan 4. Melakukan preventive maintenance 5. Personil yang sesuai dengan kualifikasinya 6. Peralatan diperiksa dan diuji ketika masih baru 7. Hasil pemeriksaan, pengujian dan pemeliharaan lainnya didokumentasikan Berdasarkan ketentuan diatas maka hal-hal yang perlu diperhatikan dan dipersiapkan oleh organisasi dalam hal ini adalah manajemen rumah sakit yang berkaitan dengan sarana dan prasarana atau yang berkaitan langsung adalah dibagian pemeliharaan sarana medis (Teknik Elektromedik) dan yang bisa dilakukan oleh SmartWOMs versi 12.0 adalah sebagai berikut : 1. Adanya daftar inventaris alat medik seluruh rumah sakit (ada pada modul

    manajemen aset) 2. Adanya daftar inventaris alat medik setiap ruangan atau pelayanan di rumah

    sakit (ada pada modul manajemen aset).

  • | 16 | Manajemen Work Order dengan SmartWOMs versi 12.0

    3. Adanya sistem pelabelan aset alat medik (Asset Tagging) untuk memudahkan identifikasi alat medic (ada pada modul manajemen aset).

    4. Adanya program dan kegiatan pemeliharaan berkala (Preventive Maintenance) alat medik yang hasilnya didokumentasikan. Khusus Untuk JCI Versi 5, penilaian sudah sampai pada tahap Lembar Kerja Pemeliharaan Per Alat (ada pada modul manajemen aset dan modul Maintenance).

    5. Adanya program dan kegiatan Inspeksi alat medik (ada pada modul manajemen aset dan modul Maintenance).

    6. Adanya program dan kegiatan Kalibrasi alat medik dan dokumentasi hasil pekerjaan (ada pada modul manajemen aset dan modul Maintenance).

    7. Adanya Sistem pencatatan dan dokumentasi komplain dan Penanganan alat medik (ada pada modul work order).

    8. Adanya sistem pendokumentasian semua kegiatan diatas untuk tujuan Monitoring, Evaluasi, Perencanaan dan peningkatan mutu layanan rumah sakit.