documentb6

6

Click here to load reader

Upload: dewi-maulidah-n-a

Post on 21-Sep-2015

8 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

nmnm

TRANSCRIPT

  • SEMINAR NASIONAL

    SDM TEKNOLOGI NUKLIR VII

    YOGYAKARTA, 16 NOVEMBER 2011

    ISSN 1978-0176

    Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN 166 Cacaelia Tuti Budiarti dkk

    ANALISIS KUALITAS RADIASI DAN KALIBRASI LUARAN BERKAS

    FOTON 6 DAN 10 MV PESAWAT PEMERCEPAT LINIER MEDIK VARIAN

    CLINAC CX 4566

    Cacaelia Tuti Budiarti 1, Nurman Rajagukguk2, Assef Firnando Firmansyah

    3

    1,2,3 Pusat Teknologi Keselamatan Metrologi Radiasi-BATAN, Jl.Lebak Bulus Raya No. 49 Kotak Pos 7043

    JKSKL Jakarta 12070 Indonesia

    ABSTRAK

    ANALISIS KUALITAS RADIASI DAN KALIBRASI LUARAN BERKAS FOTON 6 DAN 10 MV

    PESAWAT PEMERCEPAT LINIER MEDIK VARIAN CLINAC CX 4566. Makalah ini menguraikan

    analisis kualitas radiasi dan kalibrasi luaran berkas foton 6 dan 10 MV dari pesawat pemercepat linier

    medik Varian Clinac CX 4566. Kualitas radiasi diperoleh dari kurva persentase dosis di kedalaman berkas

    radiasi foton yang diukur di dalam fantom air menggunakan sistem dosimeter PTW Tandem pada jarak

    sumber radiasi ke permukaan air 100 cm dengan lapangan radiasi di permukaan air yang bervariasi mulai

    dari 3 cm x 3 cm sampai dengan 40 cm x 40 cm. Kalibrasi luaran dilakukan menggunakan sistem dosimeter

    Farmer pada kondisi acuan dengan jarak sumber radiasi ke permukaan fantom air 100 cm, lapangan radiasi

    di permukaan fantom air 10 cm x 10 cm dan kedalaman detektor 10 cm. Perhitungan hasil pengukuran

    dilakukan menggunakan protokol dosimetri International Atomic Energy Agency yang terdapat dalam

    Technical Report Series No. 398. Hasil analisis menunjukkan bahwa kualitas radiasi yang diperoleh sudah

    sesuai dengan spesifikasi yang dikeluarkan oleh pabrik dan publikasi dari British Journal of Radiology No.

    25. Kalibrasi luaran mendapatkan faktor kalibrasi detektor monitor baik untuk berkas foton 6 dan 10 MV

    adalah 1,00 MU = 1,00 cGy 1,00 %

    Kata kunci : kualitas radiasi, kalibrasi luaran, pesawat pemercepat linier medik, berkas foton, persentase

    dosis di kedalaman

    ABSTRACT

    ANALYSIS OF RADIATION QUALITY AND OUTPUT CALIBRATION FOR 6 AND 10 MV PHOTON

    BEAM FROM THE VARIAN CLINAC CX 4566 LINEAR ACCELERATOR MACHINE. This paper

    describes the analysis of radiation quality and output calibration for 6 and 10 MV photon beams from The

    Variant Clinac CX 4566 linear accelerator machine. Beam radiation qualities are obtained from percentage

    depth dose curves. Measurement of percentage depth dose curves are carried out inside a water phantom

    using a PTW Tandem dosemeter system at a constant source to the water surface distance of 100 cm with

    various field sizes from 3 cm x 3 cm up to 40 cm x 40 cm. The output calibration are performed using a

    Farmer dosemeter system at the reference condition with the source to the water surface distance of 100 cm,

    field size of 10 cm x 10 cm and depth of 10 cm. Calculations are done with the International Atomic Energy

    Agency publication in the Technical Report Series No. 398. The result obtained shows that the radiation

    quality of the photon beams are in agreement with the manufacturer specifications and British Journal of

    Radiology No. 25. The output calibration shows that the calibration factor for the monitor detector both for

    6 and 10 MV photon beams is 1.00 MU = 1.00 cGy 1.00 %

    Key words : radiation quality, medical linear accelerator machine, photon beam, percentage depth dose,

  • SEMINAR NASIONAL

    SDM TEKNOLOGI NUKLIR VII

    YOGYAKARTA, 16 NOVEMBER 2011

    ISSN 1978-0176

    Cacaelia Tuti Budiarti dkk 167 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN

    1. PENDAHULUAN

    Pada awal tahun 2011 Rumah Sakit Kanker

    Dharmais memasang sebuah pesawat pemercepat

    linier medik Varian Clinac CX 4566. Pesawat ini

    dapat memancarkan berkas foton 6 dan 10 MV serta

    berkas elektron dengan energi nominal 6, 9, 12, 15

    dan 18 MeV [1]. Pesawat pemercepat linier medik

    Varian Clinac CX 4566 dapat dilihat pada Gambar

    1.

    Hal yang lazim dilakukan setelah sebuah

    pesawat pemercepat linier medik dipasang adalah

    melakukan beberapa pengukuran baik untuk

    kepentingan uji penerimaan, komisioning dan

    kalibrasi luaran berkas radiasi dari pesawat tersebut

    [2,3].

    Pengukuran uji penerimaan meliputi : uji

    mekanik, kinerja radiasi terapi dan umum. Tujuan

    uji penerimaan ini antara lain untuk memastikan

    bahwa kinerja pesawat tersebut sesuai dengan

    permintaan pengguna dan parameter tertentu dari

    pesawat tersebut sesuai dengan spesifikasi yang

    dikeluarkan oleh pabrik serta pengoperasian

    pesawat tersebut dapat menjamin keselamatan

    pasien dan operator.

    Kegiatan komisioning dilakukan dalam

    rangka mempersiapkan berkas radiasi untuk

    penyinaran pasien yang meliputi akuisisi data berkas

    radiasi dan memasukkannya dalam komputer sistem

    perlakuan radioterapi (Radiotherapy Treatment

    Planning System), pembuatan prosedur operasi dan

    training kepada yang berkepentingan dalam

    pengoperasian pesawat baru tersebut.

    Kalibrasi luaran dilakukan untuk menentukan

    laju dosis serap air berkas radiasi pesawat tersebut

    pada kondisi acuan. Idealnya kegiatan ini merupakan

    kegiatan verifikasi yang dilakukan laboratorium

    kalibrasi terhadap pengukuran yang dilakukan oleh

    fisikawan rumah sakit. Namun karena kondisi yang

    belum memadai, maka pengukuran kalibrasi ini

    sepenuhnya merupakan tanggung jawab

    laboratorium kalibrasi yang ditunjuk oleh badan

    pengawas tenaga nuklir. Sertifikat Kalibrasi yang

    dikeluarkan oleh laboratorium kalibrasi merupakan

    salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh rumah

    sakit untuk izin penggunaan sumber radiasi tersebut

    [4].

    Salah satu parameter dari berkas radiasi yang

    diukur dalam kegiatan komisioning adalah kurva

    persentase dosis di kedalaman berkas radiasi baik

    foton maupun elektron pada suatu kondisi

    pengukuran. Kurva persentase ini sangat penting

    karena dari kurva ini dapat ditentukan kualitas

    berkas radiasi tersebut. Disamping itu beberapa

    faktor koreksi yang diperlukan untuk menentukan

    dosis serap pesawat pemercepat linier tersebut

    diperoleh dari kurva ini. Demikian pula halnya

    dengan kedalaman acuan yang digunakan untuk

    menentukan dosis serap berkas foton dan elektron

    tersebut [5].

    Disamping untuk mendapatkan beberapa faktor

    koreksi yang diperlukan dalam perhitungan dosis

    serap air, kurva persentase dosis di kedalaman ini

    dapat juga digunakan untuk melakukan verifikasi

    kualitas berkas radiasi dari pesawat tersebut

    terhadap spesifikasi yang dikeluarkan oleh pabrik

    atau yang direkomendasikan oleh beberapa publikasi

    [6,7]

    Makalah ini menguraikan pengukuran

    kurva persentase dosis di kedalaman dan kalibrasi

    luaran berkas foton 6 dan 10 MV dari pesawat

    pemercepat linier medik Varian Clinac CX 4566

    yang dilakukan di Unit Radioterapi Rumah Sakit

    Kanker Dharmais. Diuraikan juga analisis dari hasil

    pengukuran berkas radiasi tersebut di atas.

    Gambar 1. Susunan peralatan pada pengukuran

    persentase dosis di kedalaman berkas foton 6 dan 10

    MV pada jarak sumber radiasi ke permukaan air 100

    cm dengan lapangan radiasi yang bervariasi .

    2. TEORI

    2.1. Kualitas Radiasi Berkas Foton Energi Tinggi

    Untuk menyatakan kualitas radiasi berkas foton

    protokol Nordic dan IAEA yang terdapat dalam

    Technical Reports Series no. 277 menggunakan

    rasio dosis di kedalaman 10 cm dan 20 cm dengan

    lapangan radiasi 10 cm x 10 cm pada jarak sumber

    radiasi ke permukaan fantom 100 cm [8].

    Berdasarkan nilai rasio ini akan diperoleh beberapa

    faktor koreksi seperti: faktor koreksi pertubasi dan

    nisbah daya henti masa air terhadap udara yang

    digunakan dalam perhitungan laju dosis serap air

    berkas foton energi tinggi jika menggunakan

    protokol Technical Report Series No. 277. Jika

    perhitungan laju dosis serap air dilakukan

    menggunakan protokol Technical Report Series No.

    398, maka dari kualitas radiasi ini akan diperoleh

    nilai koreksi kualitas radiasi detektor yang

    digunakan untuk pengukuran [9].

    Selain dari pengukuran pada dua kedalaman

    tersebut di atas, kualitas radiasi berkas foton ini

    100 cm

  • SEMINAR NASIONAL

    SDM TEKNOLOGI NUKLIR VII

    YOGYAKARTA, 16 NOVEMBER 2011

    ISSN 1978-0176

    Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN 168 Cacaelia Tuti Budiarti dkk

    dapat juga diperoleh dari kurva persentase dosis di

    kedalaman yaitu rasio persentase dosis pada

    kedalaman 10 cm dan 20 cm. Dari kurva ini dapat

    diperoleh juga kedalaman dosis mencapai nilai

    maksimum, R100.

    Untuk mendapatkan kurva persentase dosis di

    kedalaman ini dapat dilakukan menggunakan

    pengukuran relatif. Sistem dosimeter untuk

    pengukuran relatif ini menggunakan dua buah

    detektor. Detektor yang pertama merupakan acuan

    yang diletakkan tetap pada medan radiasi di atas air,

    sedang detektor yang kedua dapat digerakkan di

    sepanjang sumbu utama mulai dari permukaan air

    sampai dengan kedalaman yang dibutuhkan.

    2.2. Kalibrasi Luaran Berkas Foton

    Untuk mengatur besarnya dosis yang

    dipancarkan dari pesawat ini, maka pada head

    pesawat pemercepat linier ditempatkan sepasang

    detektor transmisi/monitor yang bacaannya dalam

    besaran Monitor Unit ( MU ). Untuk menjamin

    kebenaran bacaan dari sistem monitor dosis ini,

    maka detektor ini dikalibrasi secara periodik

    terhadap detektor standar. Dalam pengukuran, faktor

    kalibrasi dari sistem ini diusahakan mendapatkan

    nilai 1 MU = 1 cGy 3 % pada kedalaman dosis

    mencapai maksimum [10].

    Dalam pengukuran kalibrasi laju dosis

    serap air berkas foton dengan kualitas radiasi Q

    dapat ditentukan dengan pengukuran menggunakan

    detektor pengionan yang dikalibrasi dalam besaran

    dosis serap air dengan berkas sinar gamma Co-

    60 wDN , menggunakan Pers. 1 [9]

    QwDQQw kNMD .. ,, (1)

    dengan

    QwD , : dosis serap berkas foton dengan kualitas Q

    (mGy)

    QM : bacaan dosimeter terkoreksi terhadap

    temperatur, tekanan udara, polaritas , kpol

    dan rekombinasi ion, ks (nC )

    wDN , : faktor kalibrasi detektor dengan berkas

    sinar gamma Co-60 (mGy/nC )

    Qk : faktor koreksi kualitas radiasi berkas foton

    detektor ( Tabel 14 TRS 398 )

    3. PERALATAN DAN TATA KERJA

    3.1. PERALATAN

    Sebagai sumber radiasi digunakan pesawat

    pemercepat linier medik Varian Clinac CX 4566.

    Pesawat ini dapat memancarkan berkas foton 6 dan

    10 MV serta berkas elektron dengan energi nominal

    4, 6, 9, 12, 15 dan 18 MeV.

    Sebagai alat ukur radiasi untuk pengukuran

    persentase dosis di kedalaman digunakan sistem

    dosimeter PTW Tandem dengan detektor pengionan

    volume 0,135 cc. Pengukuran dilakukan di dalam

    fantom air berukuran 80 cm x 80 cm x 80 cm.

    Sebagai alat ukur radiasi untuk pengukuran

    luaran digunakan sistem dosimeter Farmer dengan

    elektrometer NE 2570/1B dan detektor pengionan

    volume 0,6 cc. Pengukuran dilakukan di dalam

    fantom air berukuran 30 cm x 30 cm x 30 cm.

    Elektrometer PTW Tandem dan Farmer dapat dilihat

    pada Gambar 2.

    (a) (b) Gambar 2. Elektrometer PTW Tandem yang

    digunakan untuk pengukuran persentase dosis di

    kedalaman a) dan elektrometer Farmer untuk

    pengukuran keluaran b)

    3.2. TATA KERJA

    3.2.1. Pengukuran Persentase Dosis Di

    Kedalaman

    Pengukuran persentase dosis di kedalaman

    berkas radiasi foton dilakukan di dalam fantom air

    menggunakan sistem dosimeter PTW Tandem

    dengan detektor pengionan volume 0, 135 cc.

    Pertama permukaan air diletakkan pada jarak 100

    cm dari sumber radiasi dengan posisi gantri pada

    sudut 0 sehingga berkas radiasi datang secara

    vertikal ke fantom air . Setelah itu lapangan radiasi

    diatur mulai dari yang kecil yaitu 3 cm x 3 cm.

    Selanjutnya detektor diletakkan pada kedalaman

    tertentu yang sesuai dengan kebutuhan. Untuk

    mengukur persentase dosis di kedalaman ini,

    detektor disinari dengan berkas radiasi foton 6 MV,

    kemudian detektor tersebut digerakkan di sepanjang

    sumbu utama berkas radiasi sampai di permukaan

    air. Setelah itu hal yang sama dilakukan untuk

    lapangan radiasi lain yang lebih besar sampai

    dengan lapangan radiasi 40 cm x 40 cm. Setelah

    pengukuran menggunakan berkas foton 6 MV, maka

    dilanjutkan dengan foton 10 MV. Susunan

    peralatan dalam pengukuran dapat dilihat pada

    Gambar 3.

  • SEMINAR NASIONAL

    SDM TEKNOLOGI NUKLIR VII

    YOGYAKARTA, 16 NOVEMBER 2011

    ISSN 1978-0176

    Cacaelia Tuti Budiarti dkk 169 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN

    3.2.2. Kalibrasi Luaran

    Pengukuran kalibrasi berkas foton 6 dan 10

    MV dilakukan di dalam fantom air menggunakan

    detektor pengionan volume 0,6 cc tipe 2571 no. seri

    2491 yang dirangkaikan dengan elektrometer Farmer

    tipe 2570/1B no. seri 1182. Pertama gantri

    diletakkan pada posisi sudut 270 sehingga berkas

    radiasi datang dengan arah horizontal. Setelah itu

    permukaan fantom air diletakkan pada jarak 100 cm

    dari sumber radiasi dengan lapangan radiasi pada

    permukaan fantom air 10 cm x 10 cm. Selanjutnya

    detektor diletakkan pada kedalaman 10 cm dan

    dilakukan pengukuran ionisasi pada kedalaman

    tersebut untuk tiga buah data. Kemudian hal yang

    sama dilakukan pada kedalaman detektor 20 cm.

    Rasio ionisasi pada dua kedalaman ini merupakan

    kualitas radiasi dari berkas foton tersebut. Dari rasio

    ini akan diperoleh nilai TPR 10/20. Susunan peralatan

    pada pengukuran tersebut dapat dilihat pada Gambar

    2. Selanjutnya dilakukan pengukuran untuk

    mendapatkan faktor koreksi rekombinasi

    menggunakan metoda dua tegangan dan faktor koreksi polaritas dengan mengubah polaritas

    tegangan yang diberikan pada detektor. Setelah itu

    dilakukan kembali pengukuran ionisasi pada

    kedalaman 10 cm sebanyak lima buah data untuk

    menentukan luaran berkas tersebut.

    Gambar 3. Susunan peralatan dalam kalibrasi luaran

    berkas foton 6 dan 10 MV pesawat pemercepat linier

    medik Varian Clinac CX 4566

    4. HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1. Persentase Dosis Di Kedalaman Berkas

    Foton Hasil penentuan persentase dosis di

    kedalaman berkas foton 6 MV dari pesawat

    pemercepat linier medik Varian Clinac CX 4566

    untuk beberapa lapangan radiasi pada jarak sumber

    radiasi ke permukaan air 100 cm dapat dilihat pada

    Gambar 4.

    Selanjutnya dari Gambar 4 tersebut di atas

    dapat ditentukan parameter berkas radiasi foton 6

    MV antara lain: kedalaman dosis mencapai

    maksimum, R100 , persentase dosis di kedalaman 10

    cm, D10 dan 20 cm, D20 dan rasionya yang

    disajikan pada Tabel 1. Rasio dosis pada kedalaman

    10 cm dan 20 cm ini merupakan kualitas dari berkas

    radiasi tersebut yang nilainya akan menentukan

    besar faktor koreksi kQ pada Pers. 1.

    Kedalaman (mm)

    Gambar 4. Persentase dosis di kedalaman berkas foton

    6 MV untuk jarak sumber radiasi ke permukaan air

    100 cm dengan lapangan radiasi yang bervariasi dari

    3 cm x 3 cm sampai dengan 40 cm x 40 cm.

    Tabel 1. Parameter berkas radiasi foton 6 MV jarak

    sumber radiasi ke permukaan air 100 cm

    Lapangan

    radiasi

    D10

    (%)

    D20

    (%)

    D20

    /D10

    R100

    mm

    3 cm x 3 cm 60,6 32.3 0.53 15

    4 cm x 4 cm 61,6 33,1 0,54 14

    5 cm x 5 cm 61,8 33,5 0,54 14

    6 cm x 6 cm 61,8 33,5 0,54 14

    8 cm x 8 cm 65,5 37,0 0,56 14

    10 cm x 10 cm 66,7 38,8 0,58 15

    12 cm x 12 cm 67,6 39,8 0,59 14

    15 cm x 15 cm 68,7 41,1 0,60 13

    20 cm x 20 cm 69,7 42,9 0,62 12

    25 cm x 25 cm 70,3 43,4 0,62 12

    30 cm x 30 cm 70,8 44,0 0,62 14

    35 cm x 35 cm 70,9 44,4 0,63 11

    40 cm x 40 cm 71,2 44,9 0,63 13

    Dari Gambar 4 dan Tabel 1. dapat dilihat

    bahwa untuk berkas foton 6 MV pada lapangan

    radiasi acuan 10 cm x 10 cm, persentase dosis pada

    kedalaman 10 cm dan 20 cm masing-masing 66,7 %

    dan 38,8 % sehingga perbandingan antara dosis pada

    kedua kedalaman tersebut adalah 0,582. Tabel 5.4.1

    pada BJR No. 25 yang banyak dijadikan acuan,

    mendapatkan harga 0,591. Dengan demikian hasil

    pengukuran ini mendapatkan perbedaan 1,5 %.

    Spesifikasi pabrik menyatakan bahwa untuk

    berkas foton 6 MV persentase dosis di kedalaman 10

    cm adalah 67,5 % dengan deviasi maksimum adalah

    2 %. Dengan demikian terdapat perbedaan yang

    Do

    sis

    ( %

    )

    3; 8; 20; 40

    4; 10; 25

    40

    5; 12; 30

    6; 15; 35

    40

  • SEMINAR NASIONAL

    SDM TEKNOLOGI NUKLIR VII

    YOGYAKARTA, 16 NOVEMBER 2011

    ISSN 1978-0176

    Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN 170 Cacaelia Tuti Budiarti dkk

    tidak signifikan sebesar 0,8 % antara hasil

    pengukuran dengan spesifikasi yang dinyatakan oleh

    pabrik.

    Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa kedalaman

    dosis mencapai maksimum berkas foton 6 MV, R100

    untuk lapangan acuan 10 cm x 10 cm mendapatkan

    nilai 15 mm, sedangkan spesifikasi pabrik

    menyatakan 1,6 cm 0,2 cm. Dengan demikian nilai

    yang diperoleh masuk dalam rentang nilai yang

    dikeluarkan oleh pabrik.

    Hasil penentuan persentase dosis di kedalaman

    berkas foton 10 MV dari pesawat pemercepat linier

    medik Varian Clinac CX 4566 untuk beberapa

    lapangan radiasi pada jarak sumber radiasi ke

    permukaan air 100 cm dapat dilihat pada Gambar 5

    di bawah ini, demikian juga parameter berkas

    radiasinya dapat dilihat pada Tabel 2 .

    Kedalaman (mm)

    Gambar 5. Persentase dosis di kedalaman berkas foton

    10 MV untuk jarak sumber radiasi ke permukaan air

    100 cm dengan lapangan radiasi yang bervariasi dari

    3 cm x 3 cm sampai dengan 40 cm x 40 cm

    Tabel 2. Parameter berkas radiasi foton 10 MV pada

    jarak sumber radiasi ke permukaan air 100 cm

    Lapangan

    radiasi

    D10

    %

    D20

    %

    D20

    /D10

    R100

    mm

    3 cm x 3 cm 69,5 41,1 0,59 24

    4 cm x 4 cm 70,4 41,9 0,60 24

    5 cm x 5 cm 70,4 41,8 0,59 24

    6 cm x 6 cm 71,7 43,3 0,60 24

    8 cm x 8 cm 72,7 44,4 0,61 24

    10 cm x 10 cm 73,2 45,5 0,62 24,1

    12 cm x 12 cm 73,8 46,3 0,63 23

    15 cm x 15 cm 74,1 47,4 0,64 23

    20 cm x 20 cm 74,9 48,7 0,65 23

    25 cm x 25 cm 75,4 49,5 0,66 20

    30 cm x 30 cm 75,8 50,2 0,66 20,0

    35 cm x 35 cm 76,4 51,5 0,67 21,0

    40 cm x 40 cm 76,7 51,7 0,67 21,1

    Dari Gambar 3. Dapat dilihat juga bahwa

    untuk berkas foton 10 MV persentase dosis pada

    kedalaman 10 cm dan 20 cm masing-masing 73,1 %

    dan 45,8 %, sehingga perbandingan antara

    keduanya mendapatkan nilai 0,62. Dari Tabel 5.6.1

    BJR No. 25 diperoleh harga 0,625. Dengan

    demikian terdapat perbedaan yang tidak signifikan

    sebesar 0,8 % .

    Spesifikasi pabrik menyatakan bahwa

    untuk berkas foton 10 MV persentase dosis di

    kedalaman 10 cm adalah 73 % dengan deviasi

    maksimum adalah 2 %. Dengan demikian terdapat

    perbedaan sebesar 0,2 % antara hasil pengukuran

    dengan spesifikasi yang dinyatakan oleh pabrik.

    Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa

    kedalaman dosis mencapai maksimum dari berkas

    foton 10 MV, R100 untuk lapangan acuan 10 cm x

    10 cm mendapatkan nilai 24,1 mm, sedangkan

    spesifikasi pabrik menyatakan 2,4 cm 0,2 cm.

    Dengan demikian nilai yang diperoleh masuk dalam

    rentang nilai yang dikeluarkan oleh pabrik.

    Dari Gambar 4 dan 5 serta Tabel 1 dan 2

    dapat dilihat bahwa semakin besar lapangan radiasi,

    maka kedalaman dosis mencapai maksimum R100

    semakin mendekat ke permukaan air. hal ini

    disebabkan semakin besarnya hamburan yang

    sampai pada detektor.

    4.2. Luaran Berkas Foton

    Hasil pengukuran ionisasi pada kedalaman 10

    cm dan 20 cm pada kondisi acuan dengan jarak

    sumber radiasi ke permukaan fantom 100 cm dan

    lapangan radiasi 10 cm x 10 cm mendapatkan rasio

    0,574 untuk berkas foton 6 MV dan 0,630 untuk

    berkas foton 10 MV. Hasil ini tidak berbeda secara

    signifikan dengan pengukuran pada Tabel 1 dan 2.

    Dengan nilai ini, maka nilai Qk pada Persamaan 1 adalah 0,9939 untuk berkas foton 6 MV dan 0,9863

    untuk 10 MV. Hasil pengukuran Ks dan Kpol dapat

    dilihat pada Tabel 3, begitu pula dengan hasil

    pengukuran untuk penentuan luaran pesawat

    tersebut. Dengan demikian maka hasil penentuan

    luaran berkas foton 6 dan 10 MV yang dihitung

    menggunakan Persamaan 1 dapat dilihat pada Tabel

    3.

    Tabel 3. Luaran berkas foton 6 dan 10 MV pesawat

    permercepat linier medik Varian Clinac CX 4566

    Foton

    MV

    MQ (nC/

    200MU)

    ND,W (mGy/

    nC) kQ

    Ks Kpol

    D10 (mGy/

    200MU)

    PDD10

    (%)

    Dmak*

    (mGy/

    200MU)

    6

    29,500

    45,2

    0,9939

    1,005

    1,00095

    1333,067

    66,7

    1998,60

    10

    32,812

    45,2

    0,9863

    1,005

    1,0016

    1462,775

    73,2

    1998,33

    *Ketidakpastian terentang ( expanded uncertainty

    3,0 % ) untuk tingkat kepercayaan 95 %

    Dari Tabel 3 dapat dilihat bahwa untuk luaran

    berkas foton 6 dan 10 MV mendapatkan masing-

    Do

    sis

    ( %

    )

    3; 8; 20; 40

    4; 10; 25

    5; 12; 30

    6; 15; 35

  • SEMINAR NASIONAL

    SDM TEKNOLOGI NUKLIR VII

    YOGYAKARTA, 16 NOVEMBER 2011

    ISSN 1978-0176

    Cacaelia Tuti Budiarti dkk 171 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN

    masing Dmak = 199,860 cGy/200 Monitor Unit dan

    199,833/200 MU yang berarti 1,00 Monitor Unit ~

    1,00 cGy. Hal ini menunjukkan nilai faktor

    kalibrasi detektor monitor yang diperoleh sudah

    bagus karena lebih kecil dari 1 %.

    5. KESIMPULAN

    Dari hasil dan pembahasan tersebut di atas

    dapat disimpulkan bahwa berkas radiasi foton 6 dan

    10 MV sudah sesuai dengan spesifikasi yang

    dikeluarkan oleh pabrik maupun publikasi yang

    terdapat pada British Jourrnal of Radiology No.

    25.Begitu juga halnya dengan faktor kalibrasi

    detektor monitor yang cukup baik. Dengan

    demikian secara teknis berkas radiasi ini sudah dapat

    digunakan untuk penyinaran pasien.

    Data awal ini dapat juga dijadikan acuan dalam

    melaksanakan kegiatan kendali mutu dari pesawat

    pemercepat linier medik Varian Clinac CX 4566.

    6. UCAPAN TERIMA KASIH

    Penulis mengucapkan terima kasih yang

    sebesar-besarnya kepada staf Unit Radioterapi

    Rumah Sakit Kanker Dharmais sdr. Edy Suprapto

    dan kawan-kawan atas kerja samanya sehingga

    penulisan ini dapat terlaksana

    7. DAFTAR PUSTAKA

    1. High Energy C- Series Clinac , Costumer Acceptance test Procedure. VARIAN

    MEDICAL SYSTEM , Revision U, 2009.

    2. WILLIAM, J.R., and TWAITES, D.I., Radiotherapy in practice, Oxford Medical

    Publication, 1993

    3. JHON HORTON. Handbook Radiation Therapy Physics, Prentice-Hall, Inc.

    Englewood Cliffs, N.J.,1987.

    4. BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR, Peraturan Kepala BAPETEN tentang kalibrasi

    alat ukur radiasi dan keluaran sumber radiasi,

    standardisasi radionuklida dan fasilitas

    kalibrasi, BAPETEN, Jakarta, 2007

    5. INTERNATIONAL ATOMIC ENERGY AGENCY, Absorbed Dose Determination in

    Photon and Electron Beams : An International

    Code of Practice, Technical Report Series No.

    277, IAEA, Vienna, 1987

    6. BRITISH INSTITUTE of RADIOLOGY, Central Axis Depth Dose Data for Use in

    Radiotherapy, British Journal of Radiology

    Supplement No. 25, British Institute of

    Radiology, London, 1986

    7. AMERICAN ASSOCIATION OF PHYSICS IN MEDICINE, Code of practice of X-ray

    therapy linear accelerator, a protocol for the

    determination of absorbed dose from high-

    energy and electron beam, Medical Physics 10,

    1983

    8. INTERNATIONAL COMMISION ON RADIOLOGICAL UNITS AND

    MEASUREMENT. Radiation dosimetry :

    electron beams with energies between 1 and 50

    MeV, ICRU Rep. 35, ICRU Publications,

    Bethesda, MD, 1984

    9. INTERNATIONAL ATOMIC ENERGY AGENCY, Absorbed Dose Determination in

    External Beam Radiotherapy ; An

    International Code of Practice for Dosimetry

    Base on Standards of Absorbed Dose to Water,

    Technical Report Series No.398, IAEA, Vienna

    2000

    10. Komunikasi dengan Dr. Wong , expert International Atomic Energy Agency dari

    Singapura

    Tanya-jawab.

    1. Kiswanto : Kapan alat ini harus dikalibrasi ulang ?

    C Tuti Budiantari :

    Pesawat ini dikalibrasi ulang setiap 2 tahun

    sekali dan sertifikatnya digunakan untuk

    memenuhi salah satu syarat ijin pemanfaatan

    sumber radioaktif.

    2. Suliyanto : Bagaimana cara menentukan kedalaman

    detektor 10 cm pada waktu kalibrasi alat :

    C Tuti Budiantari :

    Jika menggunakan fantom air IAEA dengan

    gantri pada posisi 900 atau 270

    o maka

    kedalaman detektor berada pada posisi lubang

    ke 4 karena jarak permukaan fantom ke tengah-

    tengah lubang pertama 2,5 cm dan jarak antar

    lubang 2,5 cm. Dengan demikian jarak dari

    permukaan fantom ke tengah-tengah detektor

    adalah 10 cm. Tetapi jika digunakan fantom

    dengan tempat detektor yang dapat

    dinaikturunkan secara manual atau otomatis

    maka gantri dipasang pada posisi 0o dan

    kedalaman air ditentukan dengan penggaris

    yang telah dipasang pada fantom dengan titik 0

    berada pada permukaan air dan detektor

    digerakkan hingga pertengahan detektor berada

    pada posisi 10 cm di dalam air.