b. konserv & rehblts hbt

31
NSERVASI DAN REHABILITASI HABIT

Upload: renanda-baghaz-putra

Post on 08-Feb-2016

33 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

konservasi dan rehabilitasi ekosistem perairan

TRANSCRIPT

Page 1: b. Konserv & Rehblts Hbt

KONSERVASI DAN REHABILITASI HABITAT

Page 2: b. Konserv & Rehblts Hbt

TUJUAN KONSERVASITUJUAN KONSERVASI

UU Konservasi Hayati (UUKH) pasal 3UU Konservasi Hayati (UUKH) pasal 3 mengusahakan terwujudnya kelestarian sumberdaya alam hayati serta keseimbangan ekosistemnya sehingga dapat lebih mendukung upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mutu kehidupan manusia

Whitten et al. memelihara ekosistem yang cukup luas untuk kelangsungan proses-proses alami dengan sesedikit mungkin melibatkan campur tangan manusia, sambil memelihara habitat sebanyak mungkin, dengan demikian memelihara struktur dan taksonominya

Page 3: b. Konserv & Rehblts Hbt

3 STRATEGI UTAMA KONSERVASI3 STRATEGI UTAMA KONSERVASIWorld Conservation Strategy (WCS)

1. Memelihara proses ekologi dan system penyangga kehidupan :- Perlindungan terhadap sistem penyangga kehidupan dengan

menjamin terpeliharanya proses ekologi bagi kelangsungan hidup biota dan ekosistemnya2. Melindungi diversitas genetik :

- Pengawetan keanekaragaman sumber plasma nutfah yaitu menjamin terpeliharanya sumber genetik dan ekosistemnya bagi kepentingan umat manusia 3. Pemanfaatan spesies dan ekosistem yang berkelanjutan :

- Pelestarian didalam cara-cara pemanfaatan baik jenis maupun ekosistemnya yaitu dengan mengatur dan mengendalikan cara pemanfaatan, sehingga diharapkan dapat diperoleh manfaat yang optimal dan berkesinambungan

Page 4: b. Konserv & Rehblts Hbt

MANFAAT KONSERVASIMANFAAT KONSERVASI

Rekreasi/pariwisata

Perlindungan daerah tangkapan air

Proses ekologi

Keragaman hayati

Pendidikan dan penelitian

Keuntungan konsumtif

Keuntungan non konsumtif

Nilai masa depan

Page 5: b. Konserv & Rehblts Hbt

Prnsip-Prinsip dalam KonservasiPrnsip-Prinsip dalam Konservasi

1. Mengamankan (save it), yaitu :□ mengamankan ekosistem yang berarti melindungi

genetik, spesies dan ekosistem dengan cara: Menjaga penurunan kualitas dari komponen- komponen utama ekosistem, □ mengembangkan upaya mengelola dan

melindungi secara efektif, mengembalikan spesies-

spesies yang telah hilang kepada habitat aslinya dan □ memeliharanya di bank genetik seperti

kebun raya dan fasilitas ex-situ lainnya

Page 6: b. Konserv & Rehblts Hbt

Prinsip-Prinsip dalam KonservasiPrinsip-Prinsip dalam Konservasi

2. Mempelajari (study it), artinya :

□ melakukan inventarisasi dan identifikasi mengenai

karakteristik sifat biologis, ekologis dan sosial

ekonomi masyarakat.

□ Hal ini berarti sekaligus membina kesadaran akan

nilai-nilai sumberdaya alam, memberikan

kesempatan kepada masyarakat untuk menghargai

keanekaragaman alam serta memasukkan isu-isu

tentang sumberdaya dan ekosistemnya kedalam

bagian kurikulum pendidikan

Page 7: b. Konserv & Rehblts Hbt

3. Memanfaatkan (use it), artinya :

□ melakukan pemanfaatan sumberdaya alam secara

lestari dan seimbang, agar terus dapat

dikembangkan dengan teknik-teknik pemanfaatan

yang dapat mempertahankan keberadaan

sumberdaya alam.

□ Pemanfaatan sumberdaya alam hanya untuk

memperbaiki kehidupan umat manusia dan

memberikan jaminan bahwa sumber-sumber ini

dimanfaatkan untuk sebesar-besarnya kemakmuran

rakyat secara adil dan bijaksana.

Page 8: b. Konserv & Rehblts Hbt

KRITERIA KONSERVASIKRITERIA KONSERVASI

• Keanekaragaman hayati

• Kealamian• Ketergantungan• Keterwakilan• Keunikan• Integritas• Produktifitas• Kerentanan

KRITERIA EKOLOGIKRITERIA EKOLOGI KRITERIA SOSIALKRITERIA SOSIALKRITERIA EKONOMIKRITERIA EKONOMI

• Penerimaan Sosial• Kesehatan

Masyarakat• Rekreasi• Budaya• Estetika• Tingkat Konflik

Kepentingan • Keamanan• Aksesibilitas• Kepedulian

Masyarakat• Kompatabilitas

• Spesies Penting• Kepentingan

Perikanan• Bentuk Ancaman• Manfaat Ekonomi• Pariwisata

Page 9: b. Konserv & Rehblts Hbt

DIMENSI EKOLOGISDIMENSI EKOLOGISSecara ekologis terdapat 5 (lima) persyaratan agar pembangunan

suatu wilayah/ekosistem dapat berlangsung secara berkelanjutan :1. Keharmonisan Ruang (Spatial Harmony)

a. Zona Preservasi : wilayah pesisir dan lautan yang mengandung sumberdaya alam (flora, fauna dan mikroba), warisan budaya dan komponen ekosistem lainnya yang bersifat endemik, langka atau sangat menentukan kelangsungan hidup ekosistem; atau merupakan tempat berlangsungnya proses- proses ekologis penting seperti pemijahan (Spawning Grounds), pembesaran

(Nursery Grounds), mencari makan (Feeding Grounds) dan alur ruaya (Migratory Routes) dari ikan serta spesies lainnyab. Zona Konservasi : wilayah dimana diperbolehkan berlangsungnya kegiatan pembangunan, tetapi dengan laju atau tingkat yang sangat terbatas, misalnya berupa penebangan mangrove secara selektif, snorkeling dan menyelam (diving) di kawasan terumbu karangc. Zona Pemanfaatan : kawasan yang karena karakteristik

biofisiknya, dapat digunakan berbagai macam kegiatan pembangunan termasuk perikanan tangkap,

periakanan budidaya (tambak dan marikultur), kehutanan, pertanian pantai (costal agriculture), pariwisata, pertambangan dan enrgi, pelabuhan dan transportasi, pemukinan dan industri

Page 10: b. Konserv & Rehblts Hbt

2. Laju pemanfaatan sumberdaya dapat pulih (seperti sumberdaya perikanan dan hutan mangrove) tidak boleh melebihi kemampuan pulih (renewable capacity) dari sumberdaya tersebut dalam kurun waktu tertentu.- Sumberdaya perikanan, kemampuan pulih lazim disebut sebagai

potensi lestari (maximum Sustainable Yield, MSY)- Hutan Mangrove, sebagai Jatah Tebangan yang diperbolehkan

(Total Allowable Harvest, TAH)3. Laju pemanfaatan sumberdaya tidak dapat pulih (tambang dan

mineral) harus diatur sedemikian rupa, sehingga sebelum sumberdaya ini habis sudah ditemukan bahan substitusinya

4. Tidak boleh membuang limbah B3 (Bahan Berbahaya Beracun) ke lingkungan pesisir dan lautan. pembuangan limbah yang dapat terurai di alam (biodegradable) tidak boleh melebihi kapasitas asimilasi (Assimilative Capacity) lingkungan pesisir dan lautan

5. Pembangunan di kawasan pesisir dan lautan harus dirancang sesuai dengan kaidah-kaidah alam, yaitu sesuai dengan karakteristik dan dinamika alamiah lingkungan pesisir dan lautan, seperti pola arus, pasang surut, sifat geologi dan morfologi, serta sifat biologis dan kimiawi, sehingga tidak mengganggu tatanan dan fungsi ekosistem

Page 11: b. Konserv & Rehblts Hbt

DIMENSI EKONOMIDIMENSI EKONOMI• Dimensi ini merepresentasikan permintaan (Demand Side)

manusia terhadap sumberdaya alam dan jasa-jasa lingkungan wilayah termaksud

• Harus dapat mengelola agar permintaan terhadap sumberdaya alam dan jasa lingkungan tidak melampaui kemampuan (daya dukung) wilayah pesisir dan lautan untuk menyediakannya

DIMENSI SOSIALDIMENSI SOSIAL• Dimensi ini merupakan wujud dari pembangunan

berkelanjutan di suatu wilayah yeng dicirikan oleh terjadinya keadilan dalam distribusi pendapatan dan kesempatan berusaha

• Seluruh anggota masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dasarnya (pangan, sandang, papan, kesehatan dan pendidikan)

• Adanya kesetaraan gender • Terjadinya partisipasi dan akuntabilitas politik

Page 12: b. Konserv & Rehblts Hbt

BENTUK-BENTUK KONSERVASI DI INDONESIABENTUK-BENTUK KONSERVASI DI INDONESIA

• Scientific Reserve/Strict Nature Reserve/Strict Nature Reserve (Cagar Alam Murni) beserta wilderness areas

• National Park/Marine National Park (Taman Nasional)• Natural Monument/Natural Landmarks (Bentukan-bentukan alam)• Nature Conservation/Managed Nature Reserve/Wildlife Sanctuary/

Marine Sancrtuary (Suaka Alam Kelola dan Cagar Alam Kelola)• Protected Landscape or Seascape (Bentang Alam Darat dan Laut yang

Dilindungi)• Resource Reserve (Suaka Cadangan)• Natural Biotik Area/Anthropogonical Reserve (Wilayah Biota Alami dan

Suaka)• Multiple Use Management Area/Managed Resource Area (Kawasan yang

Dikelola Secara Multiguna)• Biosphere Reserve (Cagar Biosfer)• World Heritage Site(Natural) (Warisan Dunia)

Page 13: b. Konserv & Rehblts Hbt

UNIT-UNIT PENGELOLAUNIT-UNIT PENGELOLAKAWASAN KONSERVASIKAWASAN KONSERVASI

1. Unit Pengelolaan Kawasan-kawasan Taman Nasional (UPKTN)Terdiri atas Balai Taman Nasional dan Unit Taman Nasional

Mempunyai fungsi :• Penyusunan program pengembangan taman nasional• Pemangkuan, perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan

kawasan taman nasional beserta ekosistemnya• promosi dan informasi• pengamanan kawasan, konservasi kawasan dan lingkungan,

konservasi jenis sumberdaya alam hayati dan bina wisata alam

• urusan tata usaha

Page 14: b. Konserv & Rehblts Hbt

2. Unit pengelolaan territorial sumberdaya alam atau (Balai-Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA))

Mempunyai fungsi• Penyusunan program pengembangan kawasan suaka alam,

taman wisata alam, taman hutan raya dan taman buru serta promosi dan informasi.

• Pemangkuan kawasan suaka alam, taman wisata alam, taman hutan raya dan taman buru

• Pelaksanaan konservasi serta jenis tummbuhan dan satwa

• Pengamanan kawasan dan jenis sumberdaya alam hayati diluar kawasan

• Pembinaan cinta alam dan penyuluhan konservasi sumberdaya alam dan Tata Usaha

Page 15: b. Konserv & Rehblts Hbt

KONDISI KONSERVASI LAUT di INDONESIAKONDISI KONSERVASI LAUT di INDONESIA

Ditetapkan : 37 kawasan konservasi laut di 33 lokasi

Cagar alam laut : 16 lokasiSuaka Margasatwa Laut : 6 lokasiTaman Nasional : 9 lokasiTaman Wisata Laut : 6 lokasi

Meliputi area seluas 2.800.000 ha.

Page 16: b. Konserv & Rehblts Hbt

SUAKA ALAMSUAKA ALAM CAGAR ALAMCAGAR ALAM SUAKA SUAKA MARGASATWAMARGASATWA

• Mempunyai ciri khas, baik darat/laut

• Fungsi pokok untuk pengawetan keanekaragaman hayati

• Kawasan Suaka Alam• Ada ekosistem tertentu yang harus dilindungi

KRITERIA KONSERVASIKRITERIA KONSERVASIBEBERAPA KAWASAN CAGAR ALAMBEBERAPA KAWASAN CAGAR ALAM

• Kawasan suaka alam• Alamnya mempunyai

kekhasan tumbuhan, satwa serta ekosistemnya

• Ada ekosistem tertentu yang harus dilindungi

• Perkembangannya berlangsung secara alami

• Kawasan Suaka Alam• Mempunyai ciri khas

berupa keanekaragaman dan atau keunikan jenis satwa

• Untuk kelangsungan hidupnya dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya

Page 17: b. Konserv & Rehblts Hbt

ZONASI KAWASANZONASI KAWASAN• zonasi adalah suatu kebijaksanaan untuk

membagi kawasan sesuai dengan potensi dan karakteristik sumberdaya alam dan lingkungan untuk memenuhi prinsip-prinsip kelestarian dan pemenuhan kebutuhan manusia secara lestari

• Zonasi atau pemintakan perairan laut dapat dilakukan atas dasar faktor-faktor fisik dan penyebaran komunitas biotanya

• Pelaksanaan penataan ruang suatu Kawasan dapat dilakukan melalui pembagian kawasan berdasarkan fungsi yaitu, kawasan yang berfungsi lindung dan kawasan yang berfungsi budidaya

• Untuk menentukan kawasan tersebut berfungsi lindung atau berfungsi budidaya, diperlukan kriteria yang menjadi dasar dalam menilai, merencanakan, membina dan mengembangkan suatu kawasan

• Nilai atau bobot dari masing-masing kriteria berbeda satu sama lain

Page 18: b. Konserv & Rehblts Hbt

ZONE PERMUKIMAN DI ATAS AIR

1. Kriteria Zone permukiman sesuai dengan potensi supply meliputi :a. Kemudahan untuk mendapatkan air tawar ke daerah tersebutb. Dilalui jalur perhubungan dan adanya sarana perhubungan

2. Kriteria Zone permukiman sesuai dengan potensi demand meliputi: a. Bisa dijadikan sebagai lahan darat b. Bisa berkembang kegiatan ekonomi

Penilaian Zona Permukiman dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu tinggi dengan skor (5), sedang dengan skor (3) dan rendah dengan skor (1), berdasarkan kriteria 1. Dilalui jalur perhubungan dan adanya sarana perhubungan 2. Kemudahan untuk mendapatkan air tawar ke daerah tersebut 3. Bisa dijadikan sebagai lahan darat 4. Bisa berkembang kegiatan ekonomi

Keterangan: Tinggi (5) : apabila terdapat 4 dari ketentuan zone

permukiman Sedang (3) : apabila terdapat 2 - 3 dari ketentuan zone permukiman Rendah (1) : apabila terdapat 1 dari ketentuan zone

permukiman

Page 19: b. Konserv & Rehblts Hbt

Analisis model matematisAnalisis model matematis • Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut, maka untuk menganalisis data

yang telah dikumpulkan digunakan model matematis (Hufschmidt, Steel and Torrie, Walpole) yang menjadi dasar penyusunan tata ruang dan zonasi kawasan. Model matematis ini secara umum menggunakan persamaan sebagai berikut:

Keterangan: A = Nilai suatu kawasan atau zone Bij = Jumlah nilai hasil skoring setiap kriteria dalam suatu kawasan atau zone Cij = Jumlah skor maksimum seluruh kriteria 100 = Nilai konstanta

x100Cij

BijA

x100Cij

BijA

Page 20: b. Konserv & Rehblts Hbt

Kawasan Hutan MangroveKawasan Hutan Mangrove

1. Kriteria Kawasan Lindung Mangrove

Keterangan: NKKLM = Nilai kriteria kawasan lindung mangrove Nk = Jumlah skor kriteria keanekaragaman Nkh = Skor kekhasan N1 = Skor kelangkaan Nw = Skor keperwakilan Na = Jumlah skor kriteria keaslian Nksv = Skor konservasi Bki = Jumlah skor maksimum dari seluruh kriteria yang digunakan ki = Kriteria ke – i

Kriteria keputusan yang akan digunakan adalah sebagai berikut: Jika: NKKLM 80, kawasan cocok sebagai kawasan lindung mangrove

NKKI.M < 80, kawasan tidak cocok sebagai kawasan lindung dan lebih cocok sebagai kawasan budidaya mangrove.

100 x

kiBksvNaNwN1NkhNkN

NKKLM

Page 21: b. Konserv & Rehblts Hbt

2. Kriteria Zona Hutan Wisata Mangrove2. Kriteria Zona Hutan Wisata Mangrove

Keterangan: NZHWM = Nilai kriteria zone hutan wisata mangrove Nleg = Skor kriteria legalitas Nck = Skor kriteria karakteristik kawasan Nak = Skor kriteria aksesibilitas Np = Skor permintaan wisata Bki = Jumlah skor maksimum dari seluruh kriteria yang digunakan ki = kriteria ke – i

Kriteria keputusan yang akan digunakan adalah sebagai berikut: Jika: NZHWM 80, kawasan cocok sebagai zone hutan wisata mangrove NZHWM < 80, kawasan tidak cocok sebagai zone hutan wisata mangrove.

100 x B

NNNNNZHWM

ki

pakckleg

Page 22: b. Konserv & Rehblts Hbt

3. Kriteria Zona Hutan Produksi Ma3. Kriteria Zona Hutan Produksi Mangrovengrove

Keterangan: NZHPM = Nilai kriteria zone hutan produksi mangrove Nsk = Skor kriteria alasan status kawasan Nf = Skor kriteria fungsi Nn = Skor kriteria norma pengelolaan Bki = Jumlah skor maksimum dari seluruh kriteria yang digunakanki = kriteria ke – i

Kriteria keputusan yang akan digunakan adalah rebagai berikut: Jika: NZHPM 80, kawasan cocok sebagai zona hutan produksi

mangrove NZHPM < 80, kawasan tidak cocok sebagai zona hutan produksi

mangrove.

100xB

NNNNZHPM

ki

nfsk

Page 23: b. Konserv & Rehblts Hbt

4. Kriteria Zona Perikanan Tambak4. Kriteria Zona Perikanan Tambak

Keterangan: NZPTb = Nilai kriteria zone perikanan tambakNs = Skor kriteria salinitas Nt = Skor kriteria struktur tanahNph = Skor kriteria perhubunganNjl = Skor kriteria jarak dari laut Bki = Jumlah skor maksimum dari seluruh kriteria yang digunakan ki = kriteria ke – i

Kriteria keputusan yang akan digunakan adalah sebagai berikut: Jika: NZPTb 80, kawasan cocok sebagai zona perikanan tambak

NZPTb < 80, kawasan tidak cocok sebagai zona perikanan tambak.

100 x B

NNNNNZPTb

ki

jlphts

Page 24: b. Konserv & Rehblts Hbt

5. Kriteria Zona5. Kriteria Zona Silvofislrery Silvofislrery

Keterangan: NZSv = Nilai kriteria zone silvofisheryNbhm = Skor kriteria bekas hutan mangrove Namp = Skor kriteria alternatif mata pencaharian Nstm = Skor kriteria mempunyai sifat tumbuh mangrove Bki = Jumlah skor maksimum dari seluruh kriteria yang

digunakan ki = kriteria ke – i Kriteria keputusan yang akan digunakan adalah sebagai berikut: Jika: NZPSv 80, kawasan cocok sebagai zona silvofishery

NZPSv < 80, kawasan tidak cocok sebagai zona silvofishery.

100 x B

NNNNZSv

ki

stmampbhm

Page 25: b. Konserv & Rehblts Hbt

6. Kriteria Zona Pertanian6. Kriteria Zona Pertanian

Keterangan: NZPer = Nilai kriteria zone pertanian Nbhm = Skor kriteria legalitas Nck = Skor kriteria karakteristik kawasan Nak = Skor kriteria aksesibilitas Np = Skor permintaan wisata Bki = Jumlah skor maksimum dari seluruh kriteria yang

digunakan ki = kriteria ke – i

Kriteria keputusan yang akan digunakan adalah sebagai berikut: Jika: NZPer 80, kawasan cocok sebagai zona pertanian

NZPer < 80, kawasan tidak cocok sebagai zona pertanian.

100 x B

NNNNZPer

ki

lkklbhm

Page 26: b. Konserv & Rehblts Hbt

7. Kriteria Zona Permukiman7. Kriteria Zona Permukiman

Keterangan: NZPm = Nilai kriteria zone permukimanNsp = Skor parameter sarana prasarana perhubungan Nat = Skor parameter kemudahan mendapatkan air tawar Nld = Skor parameter kecocokan lahan darat Ne = Skor parameter perkembangan kegiatan ekonomiPki = Jumlah skor maksimum dari seluruh parameter yang digunakan ki = kriteria ke – i

Kriteria keputusan yang akan digunakan adalah sebagai berikut: Jika: NZPm 80, kawasan cocok sebagai zone permukiman

NZPm < 80, kawasan tidak cocok sebagai zone permukiman

100 x P

NNNNNZPm

pi

eldatsp

Page 27: b. Konserv & Rehblts Hbt

Kawasan PerairanKawasan Perairan

Keterangan: NKLP = Nilai kriteria kawasan lindung perairanNk = Jumlah skor kriteria keanekaragaman Nkh = Skor kekhasan Nl = Skor kelangkaan Nw = Skor keperwakilan Na = Jumlah skor kriteria keaslian Nksv = Skor konservasi Bki = Jumlah skor maksimum dari seluruh kriteria yang digunakan ki = Kriteria ke – i Kriteria keputusan yang akan digunakan adalah sebagai berikut: Jika: NKLP 80, cocok sebagai kawasan lindung perairan • NKLP < 80, tidak cocok sebagai kawasan lindung perairan.

1. Kriteria Kawasan Lindung Perairan1. Kriteria Kawasan Lindung Perairan

100 x kiB

ksvNaNwN1NkhNkNNKLP

Page 28: b. Konserv & Rehblts Hbt

2. 2. Kriteria Zone Wisata PerairanKriteria Zone Wisata Perairan

Keterangan: NZWP = Nilai kriteria zone hutan wisata perairan Nleg = Skor kriteria legalitas Nck = Skor kriteria karakteristik kawasan Nak = Skor kriteria aksesibilitas Np = Skor permintaan wisata Bki = Jumlah skor maksimum dari seluruh kriteria yang

digunakan ki = kriteria ke – i

Kriteria keputusan yang akan digunakan adalah sebagai berikut :Jika: NZWP 80, kawasan cocok sebagai zona wisata perairan

NZWP < 80, kawasan tidak cocok sebagai zona wisata perairan.

100 x B

NNNNNZWP

ki

pakckleg

Page 29: b. Konserv & Rehblts Hbt

3.3. Kriteria Zone Perikanan TangkapKriteria Zone Perikanan Tangkap

Keterangan: NZPTk = Nilai kriteria zone perikanan tangkap Nn = Skor parameter kegiatan nelayan Np = Skor parameter lokasi penangkapan Nat = Skor alat tangkap Ppi = Jumlah skor maksimum dari seluruh parameter ki = kriteria ke – i

Kriteria keputusan yang akan digunakan adalah sebagai berikut: Jika: NZPTk 80, cocok sebagai zona perikanan tangkap

NZPTk < 80, tidak cocok sebagai zona perikanan ta

100 x P

NNNNZPTk

pi

atpn

Page 30: b. Konserv & Rehblts Hbt

4.4. Kriteria Zone Karamba ApungKriteria Zone Karamba Apung

Keterangan: NZKA = Nilai kriteria zone keramba apungNl = Skor parameter lokasi keramba Nm = Skor parameter minat masyarakatNd = Skor kedalaman airNp = Skor permintaan wisata Ppi = Jumlah skor maksimum dari seluruh parameterki = kriteria ke – i

Kriteria keputusan yang akan digunakan adalah sebagai berikut:

Jika: NZKA 80, cocok sebagai zone karamba apung NZKA < 80, tidak coeok sebagai zone karamba apung.

100 x P

NNNNZKA

pi

dml

Page 31: b. Konserv & Rehblts Hbt

5. Kriteria Zona Transportasi air5. Kriteria Zona Transportasi air

Keterangan: NZTA = Nilai kriteria zone transportasi airNd3 = Skor kriteria memiliki kedalaman minimal 3 mNAjt = Skor kriteria alternatif jalur transportasiNMkw = Skor kriteria menunjang kegiatan wisataNrm = Skor kriteria adanya rambu-rambu dan dermagaBki = Jumlah skor maksimum dari seluruh kriteria yang

digunakan ki = kriteria ke – i Kriteria keputusan yang akan digunakan adalah sebagai berikut: Jika: NZTA 80, kawasan cocok sebagai zona transportasi air

NZTA < 80, kawasan tidak cocok sebagai zona transportasi air

100 x B

NNNNNZTA

ki

rmphAjtd3