b. indonesia part2

6
MAKALAH KARANGAN ILMIAH dan METODE ILMIAH Nama Qolbi Ridho Putra NPM 15112802 Kelas 3KA39 Tugas Bahasa Indonesia part 2

Upload: ridho-dvhavoline

Post on 19-Jul-2015

173 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: B. indonesia part2

MAKALAH KARANGAN

ILMIAH dan METODE ILMIAH

Nama Qolbi Ridho Putra

NPM 15112802

Kelas 3KA39

Tugas Bahasa Indonesia part 2

Page 2: B. indonesia part2

A. Pengertian Karangan

Ada beberapa definisi tentang karya atau karangan ilmiah. Salah satu diantaranya

adalah yang dikemukan oleh Brotowidjoyo (195:8-9), “Karya Ilmiah adalah karangan

ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodelogi penulisan yang

baik dan benar”. Sementara menurut Eko Susilo, M. (1995:11), karangan ilmiah adalah

suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari

oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut

metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat

dipertanggungjawabkan kebenarannya atau keilmuannya.

B. Macam – macam , Sifat, Bentuk Karangan

1. Macam – macam Karngan

a. Karangan Alam Kodrat

Dunia fisik kita, segala hal yang kongkrit

Kehidupan sehari – hari dan untuk masyarakat bumum “karya ilmiah popular”

Memiliki Tehnik khusus terbatas

b. Karangan Kesusastraan

Ajakan untuk menyentuh penasaran dari menggeraakkan emosi

Karangan ini bersifat non ilmiah

c. Karngan Humaniora

Fakta pribadi, sepeti ilmu – ilmu humaniora

Karangan ini bersifat non ilmiah

d. Karangan Asli

Bahasa Indonesia yang telah tersusun EYD

Mencerminkan Jiwa kepribadian penulis

Asli atau kepribadian kecil dari acuan

2. Sifat – sifat Karangan

a. Karya ilmiah

Berupa fakta umum yang obyektif yaitu fakta yang dapat dibuktikan benar

tidaknya.

b. Karya non ilmiah

Berupa fakta pribadi yang subyektif, yaitu fakta yang tidak dapat dibuktikan

benar tidaknya.

Page 3: B. indonesia part2

3. Bentuk Karangan

Buku

Makalah/artikel dan bila diterbtkan berbentuk jurnal

Naskah untuk seminar atau naskah Presentasi

Laporan

Skripsi

Thesis

Disertasi

C. Ciri – ciri karangan ilmiah

1. Ciri – ciri Karangan Ilmiah

Non teknis Konkrit

Teknis umum

Abstrak normal

Spesifik historis

2. Ciri – ciri Karangan Non – Ilmiah

Penuh dengan Emotif

Persuasif

Diskriktif

Kritik tanpa dukungan bukti

3. Ciri – ciri Karangan ilmiah Populer

Fakta obyektif dan disesuaikan dengan mastarakat

Menggunakan kata/bahsa sederhana

Mudah dimengerti

Tidak memuat hipotesa

Tidak ragu – ragu

Dibarengan dengan Historis dan kadang – kadang diselipi cerita fiktif

Judul mudah ditangkap maksutnya

Mebuat pembaca seakan – akan merasakan empati

D. Timbangan buku, Timbangan pustaka, Ringkasan

1. Timbangan buku

Timbangan buku sama dengan kritik buku yaitu pertimbangan atau pendapat

tentang baik buruk sebuah karya yang dapat di sampaikan secara tertulis maupun

Page 4: B. indonesia part2

lisan oleh siapa saja. Bedah buku adalah pembicaraan mengenai buku dengan

melibatkan beberapa orang atau forum untuk berdiskusi, ada tokoh atau bahkan

pengarangnya sendiri ikut terlibat. Pendapat atau penilaian tentang buku yang

dibedah dapat disimpulkan lebih obyektif karena berdasarkan pendapat umum.

2. Timbangan Pustaka

Timbangan pustaka adalah menimbang atau menilai hasil-hasil penelitian yang

telah Klasifikasi pembuatan resensi buku ilmiah yaitu ringkasan, deskripsi, kritik,

Perbedaan karangan ragam standart dan non standart. Resensi buku lebih dikenal

dengan istilah timbangan buku Resensi adalah pertimbangan atau pembicaraan

tentang buku atau ulasan buku secara tertulis yang mengemukakan pendapat

seseorang tentang baik buruknya buku ditinjau dari berbagai sudut. Resensi dapat

dilakukan oleh siapa saja.

3. Ringkasan

Ringkasan adalah penyajian karangan atau peristiwa yang panjang dalam bentuk

yang singkat dan efektif. Ringkasan adalah sari karangan tanpa hiasan. Ringkasan itu

dapat merupakan ringkasan sebuah buku, bab, ataupun artikel. Fungs i sebuah

ringkasan adalah memahami atau mengetahui sebuah buku atau karangan. Dengan

membuat ringkasan, kita mempelajari cara seseorang menyusun pikirannya dalam

gagasan-gagasan yang diatur dari gagasan yang besar menuju gagasan penunjang,

melalui ringkasan kita dapat menangkap pokok pikiran dan tujuan penulis.

Penyajian karangan atau peristiwa yang panjang dalam bentuk yang singkat dan

efektif. Ringkasan adalah sari karangan tanpa hiasan.

E. Pengertian Metode Ilmiah

Metode ilmiah adalah proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara

sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk

hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat

berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis

lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.

Unsur utama metode ilmiah adalah pengulangan empat langkah berikut:

1. Karakterisasi (pengamatan dan pengukuran)

2. Hipotesis (penjelasan teoretis yang merupakan dugaan atas hasil pengamatan dan

pengukuran)

3. Prediksi (deduksi logis dari hipotesis)

4. Eksperimen (pengujian atas semua hal di atas)

Page 5: B. indonesia part2

F. Tujuan Penulisan Ilmiah

a. Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya

dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.

b. Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi

konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah

penyelesaian studinya.

c. Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi

pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.

d. Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam

menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang

bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.

e. Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.

G. Sikap Ilmiah

1. Rasa Ingin Tahu yang Tinggi

Seorang peneliti harus selalu memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap objek

yang terdapat di lingkungannya (peduli terhadap lingkungannya).

2. Jujur

Seorang peneliti harus dapat menerima apa pun hasil penelitiannya, dan tidak boleh mengubah data hasil penelitiannya.

3. Objektif

Seorang peneliti dalam mengemukakan hasil penelitiannya tidak boleh dipengaruhi

oleh perasaan pribadinya, tetapi harus berdasarkan kenyataan (fakta) yang ada.

4. Berpikir secara Terbuka Seorang peneliti mau menerima kritik dari orang lain, dan mendengarkan pendapat orang lain.

5. Memiliki Kepedulian

Seorang peneliti mau mengubah pandangannya ketika menemukan bukti yang baru.

6. Teliti

Seorang peneliti dalam melakukan penelitian harus teliti dan tidak boleh melakukan kesalahan, karena dapat mempengaruhi hasil penelitiannya.

7. Tekun Seorang peneliti harus tekun dan tidak mudah putus asa jika menghadapi masalah

dalam penelitiannya.

Page 6: B. indonesia part2

8. Berani dan Santun

Seorang peneliti harus berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi.

H. Langkah – langkah penulisan ilmiah

a. Langkah-langkah pada metode ilmiah antara lain:

1. Memilih dan mendefinisikan masalah

2. Survey terhadap data yang tersedia

3. Memformulasikan hipotesa

4. Membangun kerangka analisa serta alat-alat dalam menguji hipotesa

5. Mengumpulkan data primer

6. Mengolah, menganalisa serta membuat interpretasi

7. Membuat generalisasi dan kesimpulan

8. Membuat laporan

b. Pelaksanaan metode ini meliputi enam tahap, yaitu :

1. Merumuskan masalah.

2. Mengumpulkan keterangan, yaitu segala informasi yang mengarah dan dekat

pada pemecahan masalah. Sering juga disebut mengkaji teori atau kajian pustaka.

3. Menyusun hipotesis yang merupakan kesimpulan sementara yang berdasarkan

data atau keterangan yang diperoleh selama observasi atau telaah pustaka.

4. Menguji hipotesis dengan melakukan percobaan atau penelitian.

5. Mengolah data (hasil) percobaan dengan menggunakan metode statistic untuk

menghasilkan kesimpulan. Hasil penelitian dengan metode ini adalah data yang

objektif, tidk dipengaruhi subyektifitas ilmuwan peneliti dan universal.

6. Menguji kesimpulan untuk meyakinkan kebenaran hipotesis melalui hasil

percobaan dan perlu juga dilakukan uji ulang. Apabila hasil uji mendukung

hipotesis, maka hipotesis itu bias menjadi kaidah (hukum) dan bahkan menjadi

teori.