azka syawal

2
MAKNA MUDIK LEBARAN B ulan penuh berkah, Ramadhan telah usai. Kini, seluruh umat muslim menyambut idul fitri dengan gegap gempita. Gema takbir telah berkumandang. Pintu maaf sudah terbuka lebar. Saatnya kita kembali menjadi manusia yang suci. Setiapkali lebaran, terminal bus, stasiun kereta dan bahkan pelabuhan dan bandara penuh sesak oleh calon penumpang. Jalan raya pantura macet total menjelang hari lebaran. Sebaliknya, pusat kota menjadi kosong melompong. Mau kemana mereka, dan apa sebenarnya yang mereka cari? Yah mereka mudik, mau pulang ke kampung halaman. Apa yang mendorong mereka mau bersusah payah mudik lebaran? Ada dua hal; pertama tradisi lebaran yang sudah mengakar sejak ratusan tahun silam. Tradisi mempunyai kekuatan luar biasa dalam menggerakkan aktifitas sosial. Tradisi juga menjadi benteng dari nilai-nilai budaya. Penduduk desa yang kerja di kota-kota besar, berduyun-duyun pulang kampung. Akibatnya, jalan raya desa menjadi ramai. Motor-motor kinclong hilir mudik. Seperti tahun-tahun sebelumnya, fenomena ini hanya berjalan paling lama satu minggu. Kedua;Tradisi mudik menjadi lebih kuat karena di dalamnya ada nuansa agama, yaitu silaturrahmi. Manusia adalah makhluk sosial, oleh karena itu dorongan untuk bertemu keluarga dan teman-teman lama di kampung halaman muncul dari fitrah sosialnya. Mulai dari teman bermain waktu kecil, teman sekolah SD, SMP, SMA, sampai teman yang sering ngumpul bareng di warung kopi. Setelah saling memaafkan, mereka saling tukar cerita. Kisah pengelaman di kampus, di tempat kerja, atau juga di rumah –bagi yang sudah berkeluarga– menambah akrab suasana lebaran. Bagi para santri, mudik menjadi lebih bernuansa religius. Pasalnya, silaturrahmi memang perintah agama. Secara harfiah, silaturrahmi artinya menyambung persaudaraan atau menyambung tali kasih sayang. Agama melarang jotekan atau marahan. Sampai-sampai, surga tidak mau dilihat oleh orang yang memutus silaturrahmi. Surga juga tidak mau ditengok oleh orang yang suka marah, hingga tidak bertegur sapa selama tiga hari berturut-turut. Suami isteri yang sedang marahan oleh agama ditolerir hanya selama tiga hari. Lebih dari tiga hari mereka diancam dengan dosa. Sebenarnya silaturrahmi tidak dibatasi oleh Idul Fitri. Setiap saat kita dianjurkan untuk menebar salam, menebar silaturrahmi. Dengan silaturrahmi, fitnah bisa diredam, salah faham bisa terkoreksi, permusuhan bisa menurun. Menurut hadis Nabi, siaturrahmi mengandung dua kebaikan, yaitu menambah umur dan menambah rizki. Yang dimaksud dengan nambah umur bukan tahunnya, tetapi maknanya. (hal:2) Ada orang yang umurnya pendek tapi maknanya panjang, sebaliknya ada orang yang umurnya panjang tetapi justeru tak bermakna. Silaturrahmi akan menambah makna umur kita karena di dalamnya ada unsur perkenalan, publikasi, belajar, apresiasi disamping rizki. Yang kedua silaturrahmi bisa menambah rizki. Rizki dari silaturrahmi bisa berupa uang, makanan, persaudaraan, jaringan, pekerjaan, jodoh, besanan, pengalaman, ilmu dan sebagainya. Rizki itu sendiri artinya semua hal yang berfaedah (kullu ma yustafadu). Uang yang kita terima menjadi rizki jika ia membawa faedah. Kenaikan pangkat menjadi rizki jika membawa faedah. Isteri atau suami adalah rizki jika membawa faedah. Jika kesemuanya itu tidak membawa faedah, meski jumlahnya banyak, maka itu bukan rizki, tetapi bencana. Betapa banyak orang ketika penghasilannya pas-pasan hidupnya berbahagia dengan anak isterinya, tetapi ketika naik pangkat dan penghasilannya besar justeru kelakuannya menjadi berubah dan akhirnya keluarganya menjadi berantakan. Nah naik pangkat dan uang banyak itu ternyata belum tentu menjadi rizki keluarga, sebaliknya malah menjadi bencana baginya. Lalu bagaimana caranya bersilaturrahmi? ada empat cara. Pertama dengan kirim salam. Kedua bisa dengan kirim surat, surat biasa atau kartu lebaran. Ketiga berkunjung, bertatap muka. Ke empat, meski tidak mudik tetapi jika bingkisannya nyampai, weselnya nyampai, itu juga silaturrahmi. Nah yang paling sempurna adalah gabungan dari empat cara itu; jauh-jauh sudah kirim salam, kemudian disusul surat atau telpon bahwa akan mudik, tolong di jemput di stasiun, ketiga benar-benar mudik sekaligus membawa tentengan. Selamat bersilaturrahmi, minal `a’idin wal fa’izin, kullu `amin wa antum bi khoir, taqabbalallahu minna wa minkum. M. Hilmi Setiawan LAPORAN Utama Buletin Azka 2 Kantor AZKA Al-Baitul Amien: Komplek Masjid Jami’ Al-Baitul Amien, Jl. Sultan Agung, No. 02 Jember. Telp. 0331-425509. Rek. Bank: Bank Syariah Mandiri 081.00474.71. Bank Muamalat 731.0000215 K etupat, tentunya sudah kita kenal sejak dulu terutama populer manakala menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Hari Raya Idul Adha. Ketupat adalah sejenis makanan yang terbuat dari nasi dan dibungkus oleh daun kelapa muda atau dikenal juga dengan janur. Umumnya ketupat identik sebagai hidangan spesial lebaran, tradisi ketupat ini diperkirakan berasal dari saat Islam masuk ke tanah Jawa. Dalam sejarah, Sunan Kalijaga adalah orang yang pertama kali memperkenalkannya pada masyarakat Jawa. Beliau membudayakan dua kali Bakda, yaitu “Bakda Lebaran” dan “Bakda Kupat”. Bakda Kupat dimulai seminggu sesudah Lebaran. Pada hari yang disebut Bakda Kupat tersebut, di tanah Jawa waktu itu hampir setiap rumah terlihat menganyam ketupat dari daun kelapa muda. (Hal:3) Sejarah Ketupat PERNIK Lebaran Buletin Azka 3 MENU Agenda AZKA Jelang akhir Ramadhan, AZKA Al Baitul Amien Jember menyantuni 50 orang Dhuafa di Desa Karangpring, Sukorambi, Senin (29/9) kemarin. Acara AZKA Peduli Dhuafa ini dipusatkan di Masjid Al-Anom, Karangpring. Lima puluh orang dhuafa yang diberi santunan terdiri dari, 25 dhuafa lanjut usia, dan sisanya 25 anak sekolah kurang mampu. Untuk pendistribusiannya, AZKA dibantu takmir masjid Al-Anom, Karangpring. Total bantuan yang diberikan adalah, 50 paket beras masing-masing 2,5 kg, 25 dus mie instant, 25 paket alat tulis, 25 paket uang saku senilai Rp 250.000, dan bantuan khodimul masjid senilai Rp 100.000. Dalam sambutannya, MN. Harisudin, perwakilan dari AZKA, mengatakan jika bantuan ini adalah wujud pertanggungjawaban AZKA kepada para donatur. Untuk itu, jelas Harisudin, bantuan ini supaya dimanfaatkan sebaik mungkin, dan insya’allah barokah. (hilmi) Dua puluh lima siswa-siswi SMP Islam Bustanul Ulum, Pakusari, menerima santunan dari AZKA Al-Baitul Amien, Lembaga Amil Zakat, Infak, Shodaqah, dan Waqaf, Senin (22/9). Acara penyerahan santunan berupa satu set buku tulis, sebuah kamus Bahasa Inggris, dan beasiswa sebesar 50 ribu ini, dibuka dengan sambutan ibu Nur Aini Junaidah, S.Pd., sang kepala sekolah. Dalam sambutannya, ibu Nur tidak henti-hentinya mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT. Sementara itu, Solihul Hadi, dalam sambutannya, berpesan kepada seluruh penerima santunan, supaya memanfaatkan dengan baik pemberian dari AZKA. “Untuk pihak sekolah, kami harap bisa mengelola dengan bijak bantuan beasiswa AZKA. Harapan kami, beasiswa itu bisa meringankan beban biaya pendidikan siswa SMP Islam Bustanul Ulum,” tutur Solihul Hadi di depan guru, siswa dan wali murid penerima santunan. Santunan kepada siswa-siswi SMP Islam Bustanul Ulum ini, merupakan tahapan kedua program AZKA Peduli Pendidikan. Sebelumnya, pada tahapan pertama bulan Agustus kemarin, AZKA memberikan santunan kepada 15 siswa kurang mampu MI Miftahul Ulum. Akhir Ramadhan ini, tahapan ketiga program AZKA Peduli Pendidikan dilaksanakan di Karangpring, Jember. (hilmi) SANTUNAN LIMA PULUH DHUAFA AZKA PEDULI PENDIDIKAN Penerima Beasiswa AZKA Peduli Pendidikan di SMP Islam Bustanul Ulum, Pakusari. KOMENTAR MUZAKKI K ita sebagai umat muslim, khususnya lembaga amil, harus mengalihkan distribusi zakat yang bersifat produkstif. Karena hal itu membantu peningkatan kesejahteraan umat Islam dengan lebih optimal. Bila kita memberikan zakat yang bersifat konsumtif, maka akan cepat habis. Sehingga tidak ada perubahan ekonomi. Harapan untuk AZKA, harus lebih transparan dan amanah dalam mengelola dana umat. Supaya kepercayaan dari masyarakat kepada lembaga amil menjadi tinggi. Apabila muzzaki percaya lembaga amil zakat, kejadian seperti di Pasuruan tidak terulang lagi. Drs. Wasito, M.Si. Ak (Kajur Akuntansi, FE UNEJ) RAIH KEPERCAYAAN Buletin Edisi 2, Syawal 1429 H Ragam Ketupat Indonesia Ketupat atau Kupat adalah hidangan khas Asia Tenggara yang dibuat dari beras. Beras ini dimasukkan ke dalam anyaman daun kelapa dan dikukus sehingga matang. Ketupat paling banyak ditemui sekitar waktu Lebaran, ketika umat Islam merayakan berakhirnya bulan puasa. Ketupat juga sering dihidangkan dengan sate. Bila dihidangkan dengan tahu dan gulai menjadi kupat tahu. Selain di Indonesia, ketupat juga dijumpai di Malaysia, Singapura dan sebagainya. Di antara beberapa kalangan di Jawa, ketupat sering digantung di atas pintu masuk rumah sebagai semacam jimat. Di Bali ketupat sering pula dipersembahkan sebagai sesajian upacara. M. Hilmi Setiawan/sumber Setelah sudah selesai dimasak, kupat tersebut diantarkan ke kerabat yang lebih tua, menjadi sebuah lambang kebersamaan. Ketupat sendiri menurut para ahli memiliki beberapa arti, diantaranya adalah mencerminkan berbagai macam kesalahan manusia, dilihat dari rumitnya anyaman bungkus ketupat. Yang kedua, mencerminkan kebersihan dan kesucian hati setelah mohon ampun dari segala kesalahan, dilihat dari warna putih ketupat jika dibelah dua. Yang ketiga mencerminkan kesempurnaan, jika dilihat dari bentuk ketupat. Semua itu dihubungkan dengan kemenangan umat Muslim setelah sebulan lamanya berpuasa dan akhirnya menginjak hari yang fitri. “Anak Islam, Anak yang Soleh”. Inilah tema yang dipilih tim AZKA Al- Baitul Amien dan TPA Al Baitul Amien, dalam program AZKA Bina Anak Sholeh, Rabu (24/9). Program yang menghadirkan 40 anak asuh yatim piatu ini, mengambil tempat di Masjid Jami’ Al Baitul Amien (lama). Selain mendapatkan santunan berupa uang tunai, dan buka puasa gratis. Pada acaran ini, semua anak asuh yatim piatu juga mendapatkan sentuhan spiritual, berupa ceramah segar ala Ustad Suparma Al-Fayyad,. Ustad Suparman bercerita panjang lebar kiat-kiat yang harus dipenuhi seorang anak, jika ingin menjadi anak yang sholeh. “Jadi Anak Sholeh itu enak lho. Disayang orangtua, punya banyak teman, dan oleh Allah dijamin masuk surga!” ketus Ustad Suparman AZKA BINA ANAK SHOLEH dalam ceramahnya. Selain itu, bagaimana sikap seorang anak sholeh kepada Allah, orangtua, keluarga dan teman, juga menjadi bahan ceramah Ustad Suparman di depan anak-anak asuh dan beberapa perwakilan dari AZKA dan TPA Al Baitul Amien. “Kalian harus taat menjalani perintah Allah, dan menjauhi segala larangannya,” tuturs Ustad Suparman, diikuti anggukan kepala seluruh peserta AZKA Bina Anak Sholeh. Di tempat lain , anak-anak asuh AZKA Al Baitul Amien juga merasakan berkan Ramadhan. Bekerja sama dengan Bank Syari’ah Mandiri (BSM), 11 anak asuh AZKA mendapatkan santunan dan bingkisan buka puasa. Acara ini dipusatkan di Kantor BSM Cabang Jember, Jl. PB. Soedirman. Selain dari AZKA, acara ini juga diikuti anak-anak asuh dari lembaga sosial lain yang ada di sekitar kota Jember. Dalam sambutannya, Ucok Mulyadi, Pemimpin BSM Cabang Jember, mengatakan jika kegiatan ini merupakan wujud kepedulian BSM kepada sesama. “Mudah-mudahan Allah memberkati kegaitan amal ini,” harap Ucok Mulyadi di depan para anak asuh dan undangan. (hilmi)

Upload: hilmi-setiawan

Post on 08-Jun-2015

291 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

STAIN Jember

TRANSCRIPT

Page 1: AZKA Syawal

MAKNA MUDIK LEBARANBulan penuh berkah, Ramadhan telah

usai. Kini, seluruh umat muslim menyambut idul fitri dengan gegap

gempita. Gema takbir telah berkumandang. Pintu maaf sudah terbuka lebar. Saatnya kita kembali menjadi manusia yang suci.

Setiapkali lebaran, terminal bus, stasiun kereta dan bahkan pelabuhan dan bandara penuh sesak oleh calon penumpang. Jalan raya pantura macet total menjelang hari lebaran. Sebaliknya, pusat kota menjadi kosong melompong.

Mau kemana mereka, dan apa sebenarnya yang mereka cari? Yah mereka mudik, mau pulang ke kampung halaman.

Apa yang mendorong mereka mau bersusah payah mudik lebaran?

Ada dua hal; pertama tradisi lebaran yang sudah mengakar sejak ratusan tahun silam. Tradisi mempunyai kekuatan luar biasa dalam menggerakkan aktifitas sosial. Tradisi juga menjadi benteng dari nilai-nilai budaya.

Penduduk desa yang kerja di kota-kota besar, berduyun-duyun pulang kampung. Akibatnya, jalan raya desa menjadi ramai. Motor-motor kinclong hilir mudik. Seperti tahun-tahun sebelumnya, fenomena ini hanya berjalan paling lama satu minggu.

Kedua;Tradisi mudik menjadi lebih kuat karena di dalamnya ada nuansa agama, yaitu silaturrahmi. Manusia adalah makhluk sosial, oleh karena itu dorongan untuk bertemu keluarga dan teman-teman lama di kampung halaman muncul dari fitrah sosialnya.

Mulai dari teman bermain waktu kecil, teman sekolah SD, SMP, SMA, sampai teman yang sering ngumpul bareng di warung kopi. Setelah saling memaafkan, mereka saling tukar cerita. Kisah pengelaman di kampus, di tempat kerja, atau juga di rumah –bagi yang sudah berkeluarga– menambah akrab suasana lebaran.

Bagi para santri, mudik menjadi lebih bernuansa religius. Pasalnya, silaturrahmi memang perintah agama. Secara harfiah, silaturrahmi artinya menyambung persaudaraan atau menyambung tali kasih sayang. Agama melarang jotekan atau marahan.

Sampai-sampai, surga tidak mau dilihat oleh orang yang memutus silaturrahmi. Surga juga tidak mau ditengok oleh orang yang suka marah, hingga tidak bertegur sapa selama tiga hari berturut-turut.

Suami isteri yang sedang marahan oleh agama ditolerir hanya selama tiga hari. Lebih dari tiga hari mereka diancam dengan dosa. Sebenarnya silaturrahmi tidak dibatasi oleh Idul Fitri. Setiap saat kita dianjurkan untuk menebar salam, menebar silaturrahmi. Dengan silaturrahmi, fitnah bisa diredam, salah faham bisa terkoreksi, permusuhan bisa menurun.

Menurut hadis Nabi, siaturrahmi mengandung dua kebaikan, yaitu menambah umur dan menambah rizki. Yang dimaksud dengan nambah umur bukan tahunnya, tetapi maknanya. (hal:2)

Ada orang yang umurnya pendek tapi maknanya panjang, sebaliknya ada orang yang umurnya panjang tetapi justeru tak bermakna. Silaturrahmi akan menambah makna umur kita karena di dalamnya ada unsur perkenalan, publikasi, belajar, apresiasi disamping rizki.

Yang kedua silaturrahmi bisa menambah rizki. Rizki dari silaturrahmi bisa berupa uang, makanan, persaudaraan, jaringan, pekerjaan, jodoh, besanan, pengalaman, ilmu dan sebagainya.

Rizki itu sendiri artinya semua hal yang berfaedah (kullu ma yustafadu). Uang yang kita terima menjadi rizki jika ia membawa faedah. Kenaikan pangkat menjadi rizki jika membawa faedah.

Isteri atau suami adalah rizki jika membawa faedah. Jika kesemuanya itu tidak membawa faedah, meski jumlahnya banyak, maka itu bukan rizki, tetapi bencana.

Betapa banyak orang ketika penghasilannya pas-pasan hidupnya berbahagia dengan anak isterinya, tetapi

ketika naik pangkat dan penghasilannya besar justeru kelakuannya menjadi berubah dan akhirnya keluarganya menjadi berantakan. Nah naik pangkat dan uang banyak itu ternyata belum tentu menjadi rizki keluarga, sebaliknya malah menjadi bencana baginya.

Lalu bagaimana caranya bersilaturrahmi? ada empat cara. Pertama dengan kirim salam. Kedua bisa dengan kirim surat, surat biasa atau kartu lebaran. Ketiga berkunjung, bertatap muka. Ke empat, meski tidak mudik tetapi jika bingkisannya nyampai, weselnya nyampai, itu juga silaturrahmi.

Nah yang paling sempurna adalah gabungan dari empat cara itu; jauh-jauh sudah kirim salam, kemudian disusul surat atau telpon bahwa akan mudik, tolong di jemput di stasiun, ketiga benar-benar mudik sekaligus membawa tentengan.

Selamat bersilaturrahmi, minal `a’idin wal fa’izin, kullu `amin wa antum bi khoir, taqabbalallahu minna wa minkum.

M. Hilmi Setiawan

LAPORAN Utama

Buletin Azka 2

Kantor AZKA Al-Baitul Amien: Komplek Masjid Jami’ Al-Baitul Amien, Jl. Sultan Agung, No. 02 Jember. Telp. 0331-425509. Rek. Bank: Bank Syariah Mandiri 081.00474.71. Bank Muamalat 731.0000215

Ketupat, tentunya sudah kita kenal sejak dulu terutama populer manakala menjelang Hari Raya Idul

Fitri atau Hari Raya Idul Adha. Ketupat adalah sejenis makanan yang terbuat dari nasi dan dibungkus oleh daun kelapa muda atau dikenal juga dengan janur.

Umumnya ketupat identik sebagai hidangan spesial lebaran, tradisi ketupat ini diperkirakan berasal dari saat Islam masuk ke tanah Jawa.

Dalam sejarah, Sunan Kalijaga adalah orang yang pertama kali memperkenalkannya pada masyarakat Jawa. Beliau membudayakan dua kali Bakda, yaitu “Bakda Lebaran” dan “Bakda Kupat”. Bakda Kupat dimulai seminggu

sesudah Lebaran. Pada hari yang disebut Bakda Kupat tersebut, di tanah Jawa waktu itu hampir setiap rumah terlihat menganyam ketupat dari daun kelapa muda. (Hal:3)

Sejarah Ketupat

PERNIK Lebaran

Buletin Azka 3

MENUAgenda AZKA

Jelang akhir Ramadhan, AZKA Al Baitul Amien Jember menyantuni 50 orang Dhuafa di Desa Karangpring, Sukorambi, Senin (29/9) kemarin. Acara AZKA Peduli Dhuafa ini dipusatkan di Masjid Al-Anom, Karangpring. Lima puluh orang dhuafa yang diberi santunan terdiri dari, 25 dhuafa lanjut usia, dan sisanya 25 anak sekolah kurang mampu.

Untuk pendistribusiannya, AZKA dibantu takmir masjid Al-Anom, Karangpring. Total bantuan yang diberikan adalah, 50 paket beras masing-masing 2,5 kg, 25 dus mie instant, 25 paket alat tulis, 25 paket uang saku senilai Rp 250.000, dan bantuan khodimul masjid senilai Rp 100.000.

Dalam sambutannya, MN. Harisudin, perwakilan dari AZKA, mengatakan jika bantuan

ini adalah wujud pertanggungjawaban AZKA kepada para donatur. Untuk itu, jelas Harisudin, bantuan ini supaya dimanfaatkan sebaik mungkin, dan insya’allah barokah. (hilmi)

Dua puluh lima siswa-siswi SMP Islam Bustanul Ulum, Pakusari, menerima santunan dari AZKA Al-Baitul Amien, Lembaga Amil Zakat, Infak, Shodaqah, dan Waqaf, Senin (22/9).

Acara penyerahan santunan berupa satu set buku tulis, sebuah kamus Bahasa Inggris, dan beasiswa sebesar 50 ribu ini, dibuka dengan sambutan ibu Nur Aini Junaidah, S.Pd., sang kepala sekolah. Dalam sambutannya, ibu Nur

tidak henti-hentinya mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT.

Sementara itu, Solihul Hadi, dalam sambutannya, berpesan kepada seluruh penerima santunan, supaya memanfaatkan dengan baik pemberian dari AZKA. “Untuk pihak sekolah, kami harap bisa mengelola dengan bijak bantuan beasiswa AZKA. Harapan kami, beasiswa itu bisa meringankan beban biaya pendidikan siswa SMP Islam Bustanul Ulum,” tutur Solihul Hadi di depan guru, siswa dan wali murid penerima santunan.

Santunan kepada siswa-siswi SMP Islam Bustanul Ulum ini, merupakan tahapan kedua program AZKA Peduli Pendidikan. Sebelumnya, pada tahapan pertama bulan Agustus kemarin, AZKA memberikan santunan kepada 15 siswa kurang mampu MI Miftahul Ulum. Akhir Ramadhan ini, tahapan ketiga program AZKA Peduli Pendidikan dilaksanakan di Karangpring, Jember. (hilmi)

SANTUNAN LIMA PULUH DHUAFA

AZKA PEDULI PENDIDIKAN

Penerima Beasiswa AZKA Peduli Pendidikan di SMP Islam Bustanul Ulum, Pakusari.

KO

ME

NTA

R M

UZ

AK

KI

Kita sebagai umat muslim, khususnya lembaga amil, harus mengalihkan distribusi zakat

yang bersifat produkstif. Karena hal itu membantu peningkatan kesejahteraan umat Islam dengan lebih optimal. Bila kita memberikan zakat yang bersifat konsumtif, maka akan cepat

habis. Sehingga tidak ada perubahan ekonomi. Harapan untuk AZKA, harus lebih transparan dan amanah dalam mengelola dana umat. Supaya kepercayaan dari masyarakat kepada lembaga amil menjadi tinggi. Apabila muzzaki percaya lembaga amil zakat, kejadian seperti di Pasuruan tidak terulang lagi. Drs. Wasito, M.Si. Ak

(Kajur Akuntansi, FE UNEJ)

RAIH KEPERCAYAAN

Buletin

Edisi 2, Syawal 1429 H

Ragam Ketupat IndonesiaKetupat atau Kupat adalah hidangan

khas Asia Tenggara yang dibuat dari beras. Beras ini dimasukkan ke dalam anyaman daun kelapa dan dikukus sehingga matang. Ketupat paling banyak ditemui sekitar waktu Lebaran, ketika umat Islam merayakan berakhirnya bulan puasa. Ketupat juga sering dihidangkan dengan sate. Bila dihidangkan dengan tahu dan gulai menjadi kupat tahu. Selain di Indonesia, ketupat juga dijumpai di Malaysia, Singapura dan sebagainya.

Di antara beberapa kalangan di Jawa, ketupat sering digantung di atas pintu masuk rumah sebagai semacam jimat. Di Bali ketupat sering pula dipersembahkan sebagai sesajian upacara.

M. Hilmi Setiawan/sumber

Setelah sudah selesai dimasak, kupat tersebut diantarkan ke kerabat yang lebih tua, menjadi sebuah lambang kebersamaan.

Ketupat sendiri menurut para ahli memiliki beberapa arti, diantaranya adalah mencerminkan berbagai macam kesalahan manusia, dilihat dari rumitnya anyaman bungkus ketupat. Yang kedua, mencerminkan kebersihan dan kesucian hati setelah mohon ampun dari segala kesalahan, dilihat dari warna putih ketupat jika dibelah dua. Yang ketiga mencerminkan kesempurnaan, jika dilihat dari bentuk ketupat. Semua itu dihubungkan dengan kemenangan umat Muslim setelah sebulan lamanya berpuasa dan akhirnya menginjak hari yang fitri.

“Anak Islam, Anak yang Soleh”. Inilah tema yang dipilih tim AZKA Al-Baitul Amien dan TPA Al Baitul Amien, dalam program AZKA Bina Anak Sholeh, Rabu (24/9). Program yang menghadirkan 40 anak asuh yatim piatu ini, mengambil tempat di Masjid Jami’ Al Baitul Amien (lama).

Selain mendapatkan santunan berupa uang tunai, dan buka puasa gratis. Pada acaran ini, semua anak asuh yatim piatu juga mendapatkan sentuhan spiritual, berupa ceramah segar ala Ustad Suparma Al-Fayyad,.

Ustad Suparman bercerita panjang lebar kiat-kiat yang harus dipenuhi seorang anak, jika ingin menjadi anak yang sholeh. “Jadi Anak Sholeh itu enak lho. Disayang orangtua, punya banyak teman, dan oleh Allah dijamin masuk surga!” ketus Ustad Suparman

AZKA BINA ANAK SHOLEHdalam ceramahnya.Selain itu, bagaimana sikap seorang anak sholeh

kepada Allah, orangtua, keluarga dan teman, juga menjadi bahan ceramah Ustad Suparman di depan anak-anak asuh dan beberapa perwakilan dari AZKA dan TPA Al Baitul Amien.

“Kalian harus taat menjalani perintah Allah, dan menjauhi segala larangannya,” tuturs Ustad Suparman, diikuti anggukan kepala seluruh peserta AZKA Bina Anak Sholeh.

Di tempat lain , anak-anak asuh AZKA Al Baitul Amien juga merasakan berkan Ramadhan. Bekerja sama dengan Bank Syari’ah Mandiri (BSM), 11 anak asuh AZKA mendapatkan santunan dan bingkisan buka puasa.

Acara ini dipusatkan di Kantor BSM Cabang Jember, Jl. PB. Soedirman. Selain dari AZKA, acara ini juga diikuti anak-anak asuh dari lembaga sosial lain yang ada di sekitar kota Jember.

Dalam sambutannya, Ucok Mulyadi, Pemimpin BSM Cabang Jember, mengatakan jika kegiatan ini merupakan wujud kepedulian BSM kepada sesama. “Mudah-mudahan Allah memberkati kegaitan amal ini,” harap Ucok Mulyadi di depan para anak asuh dan undangan. (hilmi)

Page 2: AZKA Syawal

d

Ramadhan telah usai dan meninggalkan sejuta kenangan. Semangat dan nilai-nilai ibadah, kebersamaan serta

kepedulian yang terdapat di dalamnya telah dirasakan bersama. Harapan kita semoga kenangan indah itu tidak hanya berhenti seiring berlalunya kumandang takbir di hari idul fitri.

Segala usaha harus terus dilakukan agar nilai-nilai ramadhan dapat terus dirasakan. Terutama nilai kepedulian untuk membantu para dhuafa yang membutuhkan. Di antaranya dengan melakukan persiapan melakukan ibadah Qurban pada saat idul Adha tiba.

Sebagaimana zakat atau ibadah sosial yang lain, Qurban juga memiliki dua manfaat. Pertama sebagai bentuk kepedulian kepada sesama. Ajaran Qur’an berusaha untuk terus menjaga semangat kepedulian yang telah tertanam selama bulan Ramadhan.

Inilah salah satu alasan pembenar yang mensyaratkan hewan Qurban harus sehat fisik, tidak cacat. Karena kepedulian yang hakiki itu adalah ketika kita memberikan sesuatu yang kita senangi (QS. Ali Imran 92) baik dan layak untuk diberikan kepada orang lain. Bukan yang rusak atau cacat.

Kedua, Qurban adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam hal ini, Qurban tidak sama seperti sesajen, persembahan atau tumbal, seperti perbuatan kaum musyrik. Allah SWT lebih melilhat

Melanjutkan Semangat Ramadhan nilai taqwa yang melandasinya. Firman Allah SWT:

“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.” (QS. Al-Hajj, 37)

Dalam Islam, hukum Qurban adalah sunnah muakkad atau sangat dianjurkan. Dilaksanakan pada hari raya Idul Adha dan berlangsung hingga tanggal 13 Dzulhijjah. Banyak dalil yang menunjukkannya. Di antaranya: Firman Allah SWT:

“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah”.(QS. al-Kautsar, 2)

Dari Anas bin Malik RA bahwa Nabi Muhammad SAW berqurban dua ekor kambing dan aku juga berqurban dengan dua ekor kambing (Shahih al-Bukhari, 5127)

Dari Aisyah RA, “Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, tidak ada perbuatan yang paling disenangi Allah SWT pada hari raya Idul Adha selain berqurban”. (Sunan Ibn Majah, 3117)

Dalil-dali ini sudah cukup untuk menunjukkan bahwa anjuran untuk melaksanakan Qurban ini sangat kuat. Sehingga Imam Syafi’i mengatakan:

“Aku tidak dapat mentolelir seorang yang mampu berqurban tetapi tidak melaksanakannya.”

Oleh: Ustad Suparman al-Fayyad

DONATUR BULAN SEPTEMBER 2008

No Nama Alamat Donasi (Rp) Keterangan1 Drs. Imam Basuki, M.Hum Jl. Kertanegara 50.000 Peduli Pendidikan2 Prof. Dr. Hary Yuswandi, MA Jl. Nias 50.000 Donatur Tetap3 Drs. Mahfudz Siddiq, MM UNEJ 15.000 Donatur Tetap4 Drs. Agung Purwanto, M.Si Taman Kampus 30.000 Donatur Tetap5 MN. Harisudin, M.Fil.I Perum Millenia 50.000 Donatur Tetap6 Rela Putri Uhrowi Jl. KH. Siddiq 10.000 Donatur Tetap7 Dra. Asrumi, M.Hum F. Sastra, UNEJ 25.000 Peduli Pendidikan8 Syafi’i, S.Pd SMPN 7 Jember 30.000 Peduli Pendidikan9 Ir. H. Irwan Sadiman, MP Jl. HOS. Cokroaminoto 200.000 Peduli Pendidikan10 Drs. Andang Subahariyanto, M.Hum Jl. Kalimantan 150.000 Peduli Pendidikan11 Ach. Syamsuri Babatan, Jenggawah 25.000 Peduli Pendidikan12 Dr. Miftah Arifin STAIN Jember 30.000 Peduli Pendidikan13 Drs. Sutrisno RS, M.HI STAIN Jember 30.000 Peduli Pendidikan14 Teguh Hadi Priyono, SE., M.Si Jl. Bangka 50.000 Peduli Pendidikan15 Win Usuludin Bernadien Perum Milenia 30.000 Donatur Tetap16 Agung Budiman Perum Mileina 300.000 Peduli Pendidikan17 Ny. Hj. M. Soehoed Efendy Jl. Fatahilah 300.000 Peduli Pendidikan18 Maya Salsabila Sania Jl. Semeru 50.000 Peduli Pendidikan19 Dra. Hj. Dwi Windradini, M.Si Fisip UNEJ 100.000 Peduli Pendidikan20 Firdaus/Centra Game Jl. Jawa 60.000 Donatur Tetap21 Ny. Ngatiyem Jl. Melati 50.000 Peduli Pendidikan22 Drs. Suharno, M.Pd MAN 2 Jember 50.000 Peduli Pendidikan23 Elfian Zurkanain, S.Si., M.Kes FKM UNEJ 50.000 Peduli Pendidikan24 Sukisno (SD ABA) Jl. Wijaya Kusuma 300.000 Peduli Pendidikan25 Abdullah Jl. Danau Toba 30.000 Donatur Tetap26 M. Rusli Zein FISIP UNEJ 10.000 Donatur Tetap27 Dra. Fadholi Sa’id, SU Perum Sumber Alam 50.000 Peduli Dhuafa & Yatim28 Dewi Djumainah Perum BPM 25.000 Peduli Dhuafa & Yatim29 Dr. Purnohadi Utomo, Sp.B Jl. PB. Sudirman 400.000 Zakat Maal30 Ardiansyah, M.Ag STAIN Jember 30.000 Peduli Dhuafa & Yatim31 Denes Dewanto Jl. Pier Tendean 50.000 Peduli Dhuafa & Yatim32 Agus Alim Jl. A. Yani 25.000 Donatur Tetap33 M. Djasuli (SD Al Baitul Amin) Jl. Dr. Soebandi 50.000 Peduli Dhuafa & Yatim34 Prof. Dr. M. Arief Amrullah, SH., M.Hum Jl. Semeru 50.000 Peduli Dhuafa & Yatim35 Kusuma Wulandari, S.Sos, M.Si Jl. Semeru 20.000 Donatur Tetap36 Dra. Hj. Sri Ningsih, MS F. Sastra, UNEJ 50.000 Peduli Dhuafa & Yatim37 Sugiyono, SH. Jl. Semeru 50.000 Peduli Dhuafa & Yatim38 Drs. Sugeng Iswono, MA Jl. Sunan Muria 100.000 Peduli Dhuafa & Yatim39 Haryu Islamuddin, M.Si STAIN Jember 50.000 Peduli Dhuafa & Yatim40 Saifudin Mujtaba Ponpes Putri STAIN Jember 50.000 Peduli Dhuafa & Yatim41 Firman Mulyana Yahya Jl. Melati 20.000 Peduli Dhuafa & Yatim42 M. Jahir Jl. Lumba-lumba 50.000 Peduli Dhuafa & Yatim43 Dra. Supiastutik Fak. Sastra, UNEJ 10.000 Peduli Dhuafa & Yatim44 Ir. Wagiyana, M.P Jl. Raung 50.000 Peduli Dhuafa & Yatim45 Drs. H. Muljono, SH Jl. Ijen 20.000 Peduli Dhuafa & Yatim46 Nur Halimah Jl. Sumatra 5.000 Donatur Tetap47 Ursi Ainur Rokhmah Jl. Jayanegara 5.000 Donatur Tetap48 Hamba Allah Perum Bumi Mangli Permai 10.000 Peduli Dhuafa & Yatim49 Abdur Rasid Jl. Mawar 10.000 Peduli Dhuafa & Yatim50 Indah Wahyuningsih, SS Pusat Bahasa UNEJ 20.000 Peduli Dhuafa & Yatim51 Sumarjo/Candra Optikal Jl. Panjaitan 20.000 Peduli Dhuafa & Yatim52 H. Hery Sasongko, Asmiati, Putranto - 250.000 Zakat Maal53 M. Juniadi Jl. Manggar 50.000 Peduli Dhuafa & Yatim53 Nurul Laeliyah Perum Mastrib 50.000 Peduli Dhuafa & Yatim54 Dimas Jl. Lansep Raya 40.000 Z. Maal & Ped. Dhuafa & Yatim55 BAZISKAF Telkom PT. Telkom 150.000 Peduli Dhuafa & Yatim56 Hj. Noer Suyitno Jl. Kenanga 20.000 Peduli Dhuafa & Yatim57 Bayu Prayudanto Jl. Jawa 10.000 Peduli Dhuafa & Yatim58 R. Pandji Abd. Muluk, SH Jl. Letjen Suprapto 10.000 Peduli Dhuafa & Yatim59 Akhmad Ramdhan Ajijaya SD Al Baitul Amin 20.000 Peduli Dhuafa & Yatim60 Ir. H. Imam Syafi’i, MS Jl. Danau Toba 50.000 Peduli Dhuafa & Yatim61 Dra. Retno Wimnaingrum, M.Si Jl. Semeru 25.000 Peduli Dhuafa & Yatim62 Rela Putri Ukhrowi Jl. KH. Siddiq 10.000 Donatur Tetap63 Diah W.A Jl. Mangga 250.000 Zakat Maal64 M. Ghazali Griya Mangli Indah 100.000 Peduli Dhuafa & Yatim65 Kholil Jl. Cendrawasih 150.000 Zakat Maal66 Agus Taufan Bukit Permai 290.000 Zakat Maal67 Drs. Faisol Nasar bin Madi, MA STAIN Jember 30.000 Peduli Dhuafa & Yatim68 Abdul Majid Perum Kebonsari Indah 100.000 Peduli Dhuafa & Yatim69 Mahmud Ajung 50.000 Peduli Dhuafa & Yatim 70 Noufal (Kary. Telkom) Perum Gunung Batu 2.500.000 Zakat Maal71 Achmad Marzuki, MSIE. FTP, UNEJ 25.000 Peduli Dhuafa & Yatim72 Drs. H. Noor Alie, SU., EK Jl. Danau Toba 50.000 Peduli Dhuafa & Yatim73 Alumni Kls B2 (2002/2003) TPA Curahnongko 100.000 Peduli Dhuafa & Yatim74 Hj. Nur Hasanah Gg. Panili 200.000 Zakat Maal75 Nurul Faiqoh Bagon, Puger 5.000 Donatur Tetap

76 Eyrma Irfiatus Sholihah - 5.000 Donatur Tetap77 Kel. Bpk. Yoyok Jl. Karimata 200.000 Zakat Maal78 Deny Alifah Sari Jl. Karangsono 5.000 Donatur Tetap79 Novi Robongatin Dsn Curahtangi, Genteng 5.000 Donatur Tetap80 Nugraha Candra Gumukmas 5.000 Donatur Tetap81 Anak Muslim Semboro 5.000 Donatur Tetap82 Tihan Maulana Yahya Jl. HOS. Cokroaminoto 5.000 Donatur Tetap83 Siti Mazia Nur Faizah Andongsari, Ambulu 5.000 Donatur Tetap84 Elis Wahyuni Ambulu 5.000 Donatur Tetap85 Rizky Widyaning A. Jl. Campedak 5.000 Donatur Tetap86 Latifa Aprilia Jenggawah 5.000 Donatur Tetap87 Naning Arzitanta S. Jl. Semangka 5.000 Donatur Tetap88 Rizqi Hidayanti BTN Griya Gebang Permai 5.000 Donatur Tetap89 Riskatul Himmah Jl. Gajah Mada 20.000 Donatur Tetap90 Pujo Lestari Raharjo Perum Gunung Batu 50.000 Zakat Maal91 Kadiyono Jl. Letjen Suprapto 500.000 Zakat Maal92 Drs. Suranto, M.Pd Jl. Semeru 750.000 Zakat Maal93 Dra. Sri Yuniati, M.Si FISIP UNEJ 25.000 Peduli Dhuafa & Yatim94 H. RA. Syafril Jaya Perum Gunung Batu 400.000 Zakat Maal95 Drs. H. Purwata, M. Hum Fak. Sastra UNEJ 20.000 Peduli Dhuafa & Yatim96 M. Imam Machmudi STAIN Jember 50.000 Peduli Pendidikan97 H. Fauzan Jl. KH. Siddiq 200.000 Zakat Maal98 ZAWAIF DEPAG Jember Jl. Bengawan Solo 300.000 Zakat Maal99 Moh. Yasin Widyo Jl. Bungur 5.000.000 Zakat Maal100 Hamba Allah Jl. Kartini 1.000.000 Zakat Maal101 Syiraj/Toko Syafia Jl. Sultan Agung 1.000.000 Zakat Maal102 R. Pandji Abdul Muluk, SH. Jl. Letjen Suprapto 10.000 Peduli Dhuafa & Yatim103 Ir. Sutrisno, MP Jl. Nangka 50.000 Peduli Dhuafa & Yatim104 Ir. Sugeng Winarso, MS Jl. Langsep 20.000 Peduli Dhuafa & Yatim105 Ir. Zahratus Sa’diyah, MS. Jl. Sawo 50.000 Peduli Dhuafa & Yatim106 Munajat Jl. Letjen Suprapto 50.000 Donatur Tetap107 Amirul Husin Jl. Fatahilah 25.000 Peduli Dhuafa & Yatim108 Prof. Dr. Ir. Soetriono, MP Jl. Bangka 100.000 Peduli Pendidikan109 Prof. Dr. H. Harijono, SU Jl. Nias 50.000 Peduli Pendidikan

Kajian AZKA

REKAPITULASI PEROLEHAN ZAKAT RAMADHAN 1429 HPeduli

Pendidikan(Rp)

Peduli Dhuafa

(Rp)

Zakat Maal(Rp)

Infaq/Shadaqah Zakat Fitrah FidyahUang (Rp)

Beras (Kg)

Uang (Rp)

Beras (Kg)

Uang (Rp)

Beras (Kg)

1.690.000 1.935.000 28.241.000 3.845.900 195,5 9.116.600 2.835 1.639.200 47,4

Total Perolehan:Uang ; Rp. 46.467.700. Beras : 3.007,9 Kg.

Sambut Idul Adha 1429 CARA BARUBERQURBAN Sapi

a. Rp. 7.000.000b. Rp. 6.000.000c. Rp. 5.000.000

Kambinga. Rp. 900.000b. Rp. 800.000c. Rp. 700.000TABUNGAN QURBAN

Buletin Azka 4