aziz slamet

Upload: mafinalorry

Post on 12-Oct-2015

10 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

dfgs

TRANSCRIPT

  • STUDI TENTANG KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN KONSUMEN Dl RUMAH SAKIT ISLAM

    MANISRENGGO KLATEN

    Azis Slamet Wiyono M. Wahyuddin

    Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta

    Jalan A. Yani, Tromol Pos 1, Pabelan, Surakarta 57102

    ABSTRACT

    The purpose of this research is to examine the influence of the service quality of

    medical, paramedical, and medical support for consumers' satisfaction in Islamic

    Hospital Manisrenggo Klaten. The relevant data are taken with questioner. The research

    population is all consumers or customers, and the samples are teken from the last week

    consumers of November and the first week of December 2005. The sampling technique

    is that of purposive sampling. Data analysis method used are validity and reliability test

    of questioners, multiple regression analysis, t-test, fit-test, and classical assumption test.

    The results show that the questioners are valid and reliable. F-test shows that all

    variables of service quality have significant influence for consumers' satisfaction. The t-

    test result shows that each variable of service quality has significant positive influence

    for consumers satisfaction variable at the 10% significant level. Fit-test shows that the

    model in this study has sharp, and the rersult of classical assumption test shows that

    there is no problem about it. The conclusion from the results above is the medical

    service quality, paramedical service quality, and medical support service quality have

    significant positive influence for consumers' satisfaction in Islamic Hospital, in

    Manisrenggo Klaten.

    Keywords: service quality, consumers ' satisfaction.

    PENDAHULUAN

    Penelitian ini mengamati kualitas pelayanan dan kepuasan konsumen

    (pelanggan) di Rumah Sakit Islam Manisrenggo Klaten. Latar belakang penelitiannya

    adalah untuk mengetahui penilaian konsumen tentang kualitas pelayanan tenaga medis,

    paramedis, dan penunjang medis, serta kepuasan yang dapat dirasakannya. Hal ini

  • penting sebagai acuan dalam pembenahan pelayanan agar dapat memberikan

    kepuasan optimal.

    Kepuasan pelanggan telah menjadi konsep sentral dalam wacana bisnis dan

    manajemen (Tjiptono dan Chandra, 2005: 192). Pelanggan umumnya mengharapkan

    produk berupa barang atau jasa yang dikonsumsi dapat diterima dan dinikmatinya

    dengan pelayanan yang baik atau memuaskan (Assauri, 2003: 28). Kepuasan

    pelanggan dapat membentuk persepsi dan selanjutnya dapat memposisikan produk

    perusahaan di mata pelanggannya.

    Kualitas merupakan inti kelangsungan hidup sebuah lembaga. Gerakan revolusi

    mutu melalui pendekatan manajemen mutu terpadu menjadi tuntutan yang tidak boleh

    diabaikan jika suatu lembaga ingin hidup dan berkembang, Persaingan yang semakin

    ketat akhir-akhir ini menuntut sebuah lembaga penyedia jasa/layanan untuk selalu

    memanjakan konsumen/pelanggan dengan memberikan pelayanan terbaik. Para

    pelanggan akan mencari produk berupa barang atau jasa dari perusahaan yang dapat

    memberikan pelayanan yang terbaik kepadanya (Assauri, 2003: 25).

    Rumah Sakit Islam Manisrenggo Klaten merupakan sebuah lembaga bisnis yang

    bergerak di bidang jasa pelayanan kesehatan. Rumah sakit ini mempekerjakan 36

    karyawan. Fasilitas pelayanan yang disediakan meliputi Instalasi Gawat Darurat (IGD)

    24 jam, rawat jalan, rawat inap, persalinan 24 jam, poli umum, poli gigi, KIA/KB, praktek

    dokter spesialis, laboratorium klinik, rongsen, rekam jantung, dokter detak jantung janin,

    dan ambulan. Rumah sakit tersebut merupakan salah satu dan beberapa rumah sakit di

    kabupaten Klaten.

    Masalah utama sebagai sebuah lembaga jasa pelayanan kesehatan yang

    banyak pesaingnya. Oleh karena itu, Rumah Sakit Islam Manisrenggo Klaten dituntut

    untuk selalu menjaga kepercayaan konsumen dengan meningkatkan kualitas pelayanan

    agar kepuasan konsumennya meningkat. Pihak rumah sakit perlu secara cermat

    menentukan kebutuhan konsumen sebagai upaya untuk memenuhi keinginan dan

    meningkatkan kepuasan atas pelayanan yang diberikan. Menjalin hubungan dan

    melakukan penelitian terhadap mereka perlu dilakukan agar pelayanan yang diberikan

    sesuai dengan yang diharapkan. Hal inilah yang disebut orientasi pada konsumen.

    Data pasien bulan April 2001 sampai dengan April 2005 menunjukkan bahwa

    jumlah setiap bulannya mengalami pasang surut, kadang-kadang naik atau sebaliknya.

    Hal ini mengindikasikan adanya kemungkinan ketidakpuasan pasien dengan pelayanan

    yang diberikan. Fakta dan uraian tersebut di atas selanjutnya memotivasi penelitian

  • tentang pengaruh kualitas pelayanan medis, kualitas pelayanan paramedis, dan kualitas

    pelayanan penunjang medis terhadap kepuasan konsumen di Rumah Sakit Islam

    Manisrenggo Klaten. Hal ini penting untuk memperkirakan keinginan dan harapan

    konsumen agar pelayanan yang disediakan bisa memberikan kepuasan optimal dan

    akhirnya konsumen menjadi loyal.

    Kepuasan bisa diartikan sebagai upaya pemenuhan sesuatu atau membuat

    sesuatu memadai (Tjiptono dan Chandra, 2005: 195). Menurut Oliver (dalam Barnes,

    2003: 64) kepuasan adalah tanggapan pelanggan atas terpenuhinya kebutuhan;

    sedangkan Kotler (2003: 61) mendefinisikan kepuasan sebagai perasaan senang

    atau kecewa seseorang yang dialami setelah membandingkan antara persepsi

    kinerja atau hasil suatu produk dengan harapan-harapannya.

    Beberapa perusahaan yang paling berhasil saat ini sedang meningkatkan

    harapan dan memberikan kinerja yang sesuai. Perusahaan-perusahaan ini sedang

    menuju ke TCS-kepuasan pelanggan total (Kotler, 2003: 62). Konsep TCS (Total

    Customer Satisfaction) menekankan pentingnya sasaran dan kepuasan tinggi atau

    sangat puas agar konsumennya tidak mudah tergiur dengan tawaran lain. Menurut

    Wahyuddin dan Muryati (2001: 192) bagi perusahaan-perusahaan yang berwawasan

    pelanggan, kepuasan adalah sasaran sekaligus kiat pemasaran. Ada berbagai

    perangkat untuk melacak dan mengukur kepuasan pelanggan, yaitu sistem keluhan

    dan saran, survei kepuasan pelanggan, belanja siluman, dan analisis pelanggan

    yang hilang.

    Menurut Gummesson (dalam Tjiptono dan Chandra, 2005: 10) menekankan

    bahwa jasa merupakan sesuatu yang bisa dipertukarkan namun kerapkali sulit

    dialami atau dirasakan secara fisik. Sejalan dengan itu, Kotler (2003: 444)

    menyatakan jasa adalah setiap tindakan atau manfaat yang dapat ditawarkan oleh

    satu pihak kepada pihak lain yang pada esensinya tidak berwujud dan tidak

    mengakibatkan kepemilikan sesuatu. Produksinya dapat atau tidak dapat dikaitkan

    dengan suatu produk fisik. Ada empat karakteristik jasa yang sangat mempengaruhi

    rancangan program pemasarannya, yaitu tidak berwujud, tidak terpisahkan,

    bervariasi, dan mudah lenyap.

    Ada dua pihak yang terlibat dalam proses jasa/pelayanan, yaitu penyedia

    layanan (pelayan) dan konsumen (yang dilayani). Munurut Wahyuddin dan Muryati

    (2001: 191), dalam pelayanan yang disebut konsumen (customer) adalah

  • masyarakat yang mendapat manfaat dari aktivitas yang dilakukan oleh organisasi

    atau petugas dari organisasi pemberi layanan tersebut.

    Terdapat lima penentu mutu jasa. Menurut tingkat kepentingannya, jasa

    dapat dibedakan menjadi: (1) keandalan, yaitu kemampuan untuk memberikan jasa

    yang dijanjikan secara terpercaya dan akurat; (2) daya tangkap, yakni kemauan

    (daya tanggap) untuk membantu pelanggan dan memberikan jasa secara cepat; (3)

    kepastian, yaitu pengetahuan dan kesopanan karyawan serta kemampuan mereka

    untuk menimbulkan perlindungan dan kepercayaan; (4) empati, yaitu kemauan untuk

    peduli dan memberi perhatian secara individu kepada pelanggan; dan (5) bukti fisik,

    yaitu penampilan fasilitas fisik, peralatan, pegawai, dan materi komunikasi

    (Parasuraman, et.al. dalam Kotler, 2003: 455).

    Hasil penelitian sebelumnya sebagaimana dilaporkan oleh Hendrajana (2005)

    tentang pengaruh kualitas pelayanan medis, paramedis, dan penunjang medis terhadap

    kepuasan pelanggan rawat jalan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta menunjukkan bahwa

    terdapat pengaruh signifikan antara berbagai variabel kualitas pelayanan terhadap

    kepuasan pelanggan rawat jalan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

    Penelitian dengan itu, Rais (2003) dalam penelitiannya menguji pengaruh

    kualitas pelayanan, fasilitas rumah sakit, biaya berobat rawat inap, dan afiliasi agama

    terhadap keputusan konsumen dalam memilih rumah sakit untuk berobat rawat inap di

    RS PKU Muhammadlyah. Hasilnya menunjukkan bahwa semua variabel tersebut

    mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam memilih rumah

    sakit untuk berobat rawat inap.

    Wahyuddin dan Muryati (2001) dalam penelitiannya menguji faktor-faktor yang

    mempengaruhi kepuasan pelanggan Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten

    Klaten. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara variabel

    atribut produk, pelayanan, dan harga terhadap kepuasan pelanggan. Variabel atribut

    produk dan pelayanan memiliki arah hubungan positif sedangkan harga arah

    hubungannya negatip.

    Susanto (2001) dalam penelitiannya menguji faktor-faktor yang mempengaruhi

    kepuasan nasabah BPR BKK Karangmalang Kabupaten Sragen. Hasilnya menunjukkan

    bahwa terdapat pengaruh signifikan antara variabel produk, pelayanan, fasilitas, lokasi,

    dan keamanan terhadap kepuasan pelanggan/nasabah.

    Gunawan (2003) dalam penelitiannya yang menguji pengaruh kualitas pelayanan

    dengan lima dimensi service quality for retail store (physical aspect, reliability, personal

  • interaction, problem solving, dan policy) terhadap kepuasan pelanggan di Supermarket

    Cempaka Delanggu Klaten. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan

    antara lima dimensi service quality for retail store terhadap kepuasan pelanggan.

    Muhaemin (2005) dalam penelitiannya menguji faktor-faktor yang mempengaruhi

    kepuasan nasabah PT. Bank BPD Jateng Cabang Surakarta. Hasilnya menunjukkan

    bahwa terdapat pengaruh signifikan antara variabel keandalan, ketanggapan, dan

    kepastian terhadap kepuasan nasabah; sedangkan pengaruh variabel ketegasan dan

    keperwujudan terhadap kepuasan nasabah tidak signifikan.

    Persoalannya adalah bagaimanakah pengaruh kualitas pelayanan medis,

    kualitas pelayanan paramedis, dan kualitas pelayanan penunjang medis terhadap

    kepuasan konsumen/pelanggan di Rumah Sakit Islam Manisrenggo Klaten.

    Penyelesaian terhadap masalah ini dapat menggunakan dapat digunakan sebagai

    acuan bagi praktisi dan bagi pimpinan Rumah Sakit Islam Manisrenggo Klaten untuk

    pembenahan kualitas pelayanannya.

    Berdasarkan rumusan permasalahan dan temuan di atas sehingga hipotesis

    alternatif yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

    H1: Ada pengaruh signfikan antara kualitas pelayanan medis terhadap kepuasan

    konsumen di Rumah Sakit Islam Manisrenggo Klaten.

    H2: Ada pengaruh signifikan antara kualitas pelayanan paramedis terhadap kepuasan

    konsumen di Rumah Sakit Islam Manisrenggo Klaten.

    H3: Ada pengaruh signifikan antara kualitas pelayanan penunjang medis terhadap

    kepuasan konsumen di Rumah Sakit Islam Manisrenggo Klaten.

    METODE PENELITIAN

    1. Populasi dan Sampel

    Populasi penelitian ini adalah konsumen/pelanggan di Rumah Sakit Islam

    Manisrenggo Klaten. Konsumen yang dijadikan sampel adalah pasien yang

    menggunakan jasa rumah sakit tersebut pada minggu terakhir bulan November dan

    minggu pertama bulan Desember 2005. Teknik pengambilan sampel ditentukan dengan

    purposive sampling atau sampling bertujuan.

    2. Teknik Pengumpulan Data

    Pengumpulan data menggunakan metode angket. Data dikumpulkan dengan

    cara menyebar daftar pertanyaan untuk mendapatkan data-data penilaian konsumen

  • tentang kualitas pelayanan medis, kualitas pelayanan paramedis, kualitas pelayanan

    penunjang medis, dan kepuasan yang dirasakan. Jenis data yang dikumpulkan

    termasuk data primer yang diperoleh dari konsumen/pasien atau keluarga pasien.

    3. Variabel Penelitian

    a. Jenis Variabel

    Variabel yang dianalisis dalam penelitian ini terdiri:

    1) Variabel bebas: X1 (kualitas pelayanan medis), X2 (kualitas pelayanan

    paramedis), dan X3 (kualitas pelayanan penunjang medis);

    2) Variabel terikat: Y (kepuasan konsumen).

    b. Definisi Operasional

    1) Kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa yang dialami

    konsumen setelah membandingkan antara persepsi kinerja (atau hasil) suatu

    produk dengan harapan-harapannya.

    2) Kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan pelayanan yang dapat memenuhi

    keinginan konsumen/pelanggan yang diberikan oleh tenaga medis, paramedis,

    dan penunjang medis. Kualitas pelayanan diukur dengan lima indikator

    pelayanan (keandalan, daya tangkap, kepastian, empati, dan bukti fisik).

    4. Instrumen Penelitian

    Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dengan pertanyaan tertutup.

    Model skala Likert digunakan untuk mengukur penilain responden terhadap kualitas

    pelayanan yang diberikan tenaga medis, paramedis, dan penunjang medis. Untuk

    mengukur kepuasan konsumen digunakan metode directly reported satisfaction. Metode

    ini dilakukan secara langsung dengan skala sangat tidak puas, tidak puas, netral, puas,

    dan sangat puas.

    5. Metode Analisis Data

    Metode analisis data yang digunakan adalah uji validitas dan uji reliabilitas

    kuesioner. Tahap selanjutnya, data kuesioner dianalisis dengan regresi berganda

    melalui uji statistik deskriptif, uji-t, uji ketepatan model, dan uji asumsi klasik. Susunan

    model empiriknya adalah:

    Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 +

  • Keterangan:

    Y = kepuasan konsumen;

    a = konstanta;

    b1 = koefisien X1;

    b2 = koefisien X2;

    b3 = koefisien X3,

    X1 = kualitas pelayanan medis;

    X2 = kualitas pelayanan paramedis;

    X3 = kualitas pelayanan penunjang medis;

    = residual.

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    Penelitian yang dilakukan pada minggu terakhir bulan Nopember dan minggu

    pertama bulan Desember 2005 berhasil mengumpulkan data dari 100 konsumen, terdiri

    70 orang pasien rawat jalan dan 30 orang pasien rawat inap. Hasil analisis data

    selengkapnya adalah sebagai berikut.

    1. UjiValiditas

    Hasil uji validitas kuesioner variabel X1, X2, X3, dan Y menunjukkan semua item

    memiliki r-hitung lebih besar dari r-tabel sehingga dinyatakan valid.

    2. Uji Reliabilitas

    Hasil uji reliabilitas menunjukkan semua variabel (X1, X2, X3, dan Y) memiliki r-

    alpha lebih besar dari r-tabel sehingga kuesioner yang disusun untuk variabel-

    variabel tersebut reliabel.

    3. Uji Statistik Deskriptif

    Hasil uji statistik deskriptif menunjukkan bahwa mean variabel kepuasan

    konsumen 19,07 dengan standar deviasi 2,85. Mean variabel kualitas pelayanan

    medis 71,98 dengan standa deviasi 12,74. Variabel kualitas pelayanan paramedis

    memiliki mean 71,94 dengan standar deviasi 12,09 dan mean untuk kualitas

    pelayanan penunjang medis 70,68 dengan standar deviasi 11,90.

    4. Analisis Regresi Berganda

    Analisis regresi berganda digunakan untuk melihat/menguji pengaruh kualitas

    pelayanan medis (KLM), kualitas pelayanan paramedis (KLP), dan kualitas

    pelayanan penunjang medis (KLJ) terhadap kepuasan konsumen (KK) di Rumah

  • Sakit Islam Manisrenggo Klaten. Hasil analisis regresi berganda tampak sebagai

    berikut.

    KK = 5,689 + 0,05427KLM + 0,06994KLP + 0,06287KU + E

    t-hitung = (4,840) (1,832)* (1,723)* (1,719)*

    Sig. = 0,000 0,070 0,088 0,089

    R2 = 0,581

    F = 44,435 Sig. 0,000

    Uji asumsi klasik:

    Normalitas (Uji JB) = 1,718747

    Heteroskedastisitas (Uji LM) = 8

    Keterangan:

    * = Signifikan pada 10 %

    ** = Signifikan pada 5 %

    *** = Signifikan pada 1 %.

    Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa kualitas pelayanan medis memiliki

    pengaruh signifikan dan positif terhadap kepuasan konsumen (koefisien sebesar

    0,05427) dengan tingkat signifikansi 7 %. Kualitas pelayanan paramedis memiliki

    pengaruh signifikan dan positif terhadap kepuasan konsumen (koefisien sebesar

    0,06994) dengan tingkat signifikansi 8,8 %. Kualitas pelayanan penunjang medis

    memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap kepuasan konsumen (koefisien

    0,06287) dengan tingkat signifikansi 8,9 %.

    5. Uji-t

    Uji-t dilakukan berdasarkan tingkat signifikansi 10 %. Nilai t-hitung X1 = 1,832.

    Nilai t-hitung X2 = 1,723. Nilai t-hitung X3 = 1,719. Nilai t-tabel pada 10 % = 1,660.

    Nilai t-hitung X1, X2, dan X3 lebih besar daripada t-tabel sehingga pada . 10 %

    terdapat pengaruh signifikan antara variabel kualitas pelayanan medis, kualitas

    pelayanan paramedis, dan kualitas pelayanan penunjang medis terhadap kepuasan

    konsumen di Rumah Sakit Islam Manisrenggo Klaten.

    6. Uji Ketepatan Model

    a. Uji-F

    Nilai F-hitung 44,435 pada tingkat signifikansi 0,000. Nilai F-hitung lebih

    besar 4. Hal ini berarti semua variabel kualitas pelayanan secara signifikan

    memiliki pengaruh terhadap kepuasan konsumen di Rumah Sakit Islam

    Manisrenggo Klaten.

  • b. R2 (Koefisien Determinasi)

    R-square 0,581 artinya 58,1 % variasi variabel kualitas pelayanan medis,

    kualitas pelayanan paramedis, dan kualitas pelayanan penunjang medis dapat

    menjelaskan variasi variabel kepuasan konsumen di Rumah Sakit Islam

    Manisrenggo Klaten.

    7. Uji Asumsi Klasik

    a. Uji Normalitas

    Nilai JB = 1,718747 (lebih kecil 9,2). Hal ini berarti data yang diuji termasuk

    berdistribusi normal.

    b. Uji Multikolinieritas

    Hasil uji multikolinieritas menunjukkan bahwa tidak ada satu pun variabel bebas

    yang memiliki nilai VIF lebih dari 10 atau nilai toleransi kurang dari 0,10. Jadi,

    tingkat kolinieritas masih berada dalam batas yang dapat ditolerir, atau tidak ada

    multikolinieritas antar variabel bebas yang dimasukkan dalam model regresi.

    c. Uji Heteroskedastisitas

    Uji LM menunjukkan nilai 8 (lebih kecil 9,2). Hal ini berarti tidak ada

    heteroskedastis terhadap variabel pengganggu .

    7. Pembahasan

    Hasil analisis data menunjukkan bahwa semua variabel kualitas pelayanan

    secara signifikan memiliki pengaruh terhadap kepuasan konsumen di Rumah Sakit

    Islam Manisrenggo Klaten. Variabel kualitas pelayanan medis memiliki pengaruh

    signifikan terhadap kepuasan konsumen dengan tingkat signifikansi 7 %. Variabel

    kualitas pelayanan paramedis memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan

    konsumen dengan tingkat signifikansi 8,8 %. Variabel kualitas pelayanan penunjang

    medis memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen dengan tingkat

    signifikansi 8,9

    Koefisien kualitas pelayanan medis 0,05427 dan bertanda positif. Artinya, jika

    kualitas pelayanan medis meningkat 1 skor, maka kepuasan konsumen akan meningkat

    0,05427 skor. Koefisien kualitas pelayanan paramedis sebesar 0,06994 dan juga

    bertanda positif. Hal ini berarti kenaikan 1 skor kualitas pelayanan paramedis akan

    mengakibatkan kenaikan 0,06994 skor pada kepuasan konsumen. Koefisien kualitas

    pelayanan penunjang medis sebesar 0,06287 (juga bertanda positif), berarti kenaikan 1

    skor variabel ini akan mengakibatkan kenaikan 0,06287 skor kepuasan konsumen.

  • Hasil analisis data dan pembahasan di atas menunjukkan bahwa pada tingkat

    signifikansi 10 % ketiga hipotesis alternatif yang diajukan dalam penelitian ini dapat

    diterima. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Hendrajana (2005) yang

    menyatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara berbagai variabel kualitas

    pelayanan terhadap kepuasan pelanggan. Hasil penelitian Wahyuddin dan Muryati

    (2001) dan Susanto (2001), yang menyatakan adanya pengaruh signifikan antara

    variabel pelayanan terhadap variabel kepuasan konsumen sesuai hasil penelitian ini.

    Hasil penelitian ini juga konsisten dengan penelitian Gunawan (2003) yang

    menyatakan adanya pengaruh signifikan antara berbagai dimensi kualitas pelayanan

    terhadap kepuasan pelanggan. Hasil penelitian Muhaemin (2005) yang menyatakan

    tidak semua variabel kualitas pelayanan memiliki pengaruh signifikan terhadap

    kepuasan konsumen/nasabah tidak sesuai dengan hasil penelitian ini.

    SIMPULAN DAN SARAN

    Berdasarkan haSil analisis data dan pembahasan di atas dapat disimpulkan

    bahwa semua variabel kualitas pelayanan memiliki pengaruh sigfikan terhadap

    kepuasan konsumen Rumah Sakit Islam Manisrenggo Klaten. Variabel kualitas

    pelayanan paramedis memiliki pengaruh terbesar kemudian kualitas kenyamanan

    penunjang medis, dan terkecil kualitas pelayanan medis.

    Kesimpulan ini konsisten dengan penelitian Hendrajana (2005) dan Gunawan

    (2003) yang menyatakan adanya pengaruh signifikan antara berbagai variabel atau

    dimensi kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan/konsumen, hasil penelitian

    Wahyuddin dan Muryati (2001), dan Susanto (2001), yang menyatakan adanya

    pengaruh signifikan antara variabel pelayanan (sebagai salah satu variabel penjelas)

    terhadap variabel kepuasan konsumen sesuai dengan hasil penelitian ini. Namun

    demikian, hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Muhaemin (2005) yang

    menyatakan tidak semua variabel kualitas pelayanan memiliki pengaruh signifikan

    terhadap kepuasan konsumen/nasabah.

    Untuk itu, Rumah Sakit Islam Manisrenggo klaten perlu secara rutin mengamati

    pelayanannya agar dapat mempertahankan kelebihan-kelebihan yang ada dan

    membenahi kekurangan-kekurangannya. Keterlibatan tenaga medis, paramedis, dan

    penunjang medis dalam melayani konsumen/pasien perlu ditingkatkan agar

    kepercayaan dan pengaruhnya terhadap kepuasan konsumen meningkat. Peningkatan

  • kualitas pelayanan paramedis perlu lebih diprioritaskan karena variabel ini memiliki

    pengaruh terbesar terhadap kepuasan konsumen.

    Rekomendasi untuk peneliti berikutnya adalah agar mengkaji variabel lain di luar

    model penelitian ini, misalnya kualitas pelayanan nonmedis dan biaya rumah sakit.

    Peneliti yang akan datang juga disarankan agar menggunakan metode analisis data

    yang lebih tepat, misalnya binary logistic.

    DAFTAR PUSTAKA

    Arikunto, Subarsini.1998. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

    Assauri, Sofjan .2003. Customer Service yang Baik Landasan Pencapaian Customer Satisfaction dalam Usahawan, No. 01, Tahun XXXII, Januari, hal.25-30. Jakarta

    Barnes, James G. 2003. Secrets of Customer Relationship Management (Terjemahan Andreas Winardi). Yogyakarta: Penerbit Andi.

    Cooper, R. Donald dan William C. Emory. 1996. Metode Penelitian Bisnis (Terjemahan Ellen Gunawan dan Imam Nurmawan). Jakarta: Erlangga.

    Ghozali, Imam .2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

    Gunawan, Bambang .2003. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan: Studi Kasus di Supermarket Cempaka Delanggu Klaten (Tesis). Surakarta: Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.

    Hendrajana .2005. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan Rawat Jalan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta (Tesis). Surakarta: Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.

    Irawan, Faried Wijaya dan M.N. Sudjoni .1996. Pemasaran: Prinsip dan Kasus. Yogyakarta: BPFE.

    Kinnear, Thomas C. dan James R. Taylor .1988. Riset Pemasaran: Pendekatan Terpadu. (Terjemahan Yohanes Lamarto dan Agus Maulana). Jakarta: Penerbit Eriangga.

    Kotler, Philip .2002., Manajemen Pemasaran Jilid I dan 2 (Terjemahan Benjamin Molan). Jakarta: Prenhallindo.

    Kotler, Philip .2003. Marketing Management. New Jersey: Prentice Hall.

    Kountur, Ronny .2003. Metode Penelitian. Jakarta: PPM.

  • Marzuki, Affian Danna, Maria Alberta Jaga K.., Anita Septiana, dan Johanes Danang Tri N. 2005. Komputerisasi Pengolahan Data Pasien Rawat Inap pada Rumah Sakit Islam Manisrenggo Klaten (Tugas Akhir). Yogyakarta: Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer AMIKOM.

    Muhaemin .2005. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Nasabah PT. Bank BPD Jateng Cabang Surakarta (Tesis). Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

    Rais, Abdul Rozaq. 2003. Analisis Perilaku Konsumen terhadap Keputusan Rawat Inap: Studi pada Pasien RS. PKU Muhammadiyah (Tesis). Surakarta: Universitas Muhammaiyah Surakarta.

    Rangkuti, Freddy .2002. Riset Pemasaran. Jakarta: Gramedia Pustaka Ulama.

    Sekaran, Uma .2003. Research Methods for Business: A Skill-Building Approach. New York: John Wiley & Sons, Inc.

    Setiaji, Bambang .2004. Panduan Riset dengan Pendekatan Kuantitatif. Surakarta: Program Pascasarja Universitas Muhammadiyah Surakarta.

    Siegel, Sidney .1985. Statistik Nonparametrik: Untuk llmu-ilmu Sosial (Terjemahan Peter Hagul) Jakarta: Gramedia.

    Sigit, Soehardi .2003. Pengantar Metodologi Penelitian: Sosial-Bisnis Manajemen Yogyakarta: Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa.

    Susanto, Herry .2001. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Nasabah BPR BKK Karangmalang Kabupaten Sragen (Tesis). Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

    Swastha Basu DH. dan Irawan .2001. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty.

    Swastha, Basu DH. 1984, Azas-azas Marketing. Yogyakarta: Liberty.

    Tim .2001. Pedoman Penulisan Usulan Penelitian dan Tesis. Surakarta: Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta

    Tjiptono, Fandi dan Gregorius Candra .2005. Service, Quality, and Satisfaction. Yogyakarta: Andi Offset.

    Wahyuddin, M. dan Ambar Muryati .2001. Faktor-faktoir yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Klaten dalam Jurnal Manajemen Daya Saing, Vol. 2, No. 2, Desember, hal. 188-197. Program Pascasarjana UMS.