ayat al qur'an dalam iptek
TRANSCRIPT
Ayat Al Qur’an Tentang Iptek
Isyarat tentang pengetahuan. Semua itu
diperuntukan bagi manusia agar dijadikan pedoman
hidup sehingga kehidupannya lebih baik dan mendapat r
ahmat dariAllah SWT.
Di dalam AlQu r’an ada isyarat ilmu pengetahuan
yang perlu digali oleh manusia. Isyarat ilmu pengetahuan
itu masih bersifat global sehingga memerlukan
kesungguhan manusia untuk meneliti atau melakukan
eksperimen untuk dapat menyingkap isi kandungannya.
Berikut merupakan contoh beberapa ayat dalam
Al Qur’an
Ada lebih dari 800 ayat dalam Al-Qur’an yang mementingkan proses perenungan, pemikiran dan pengamatan terhadap
berbagai gejala alam, untuk ditafakuri dan menjadi bahan dzikir kepada Allah SWT. Pandangan Al-Quran
tentang ilmu dan teknologi dapat diketahui prinsip - prinsipnya dari analisiswahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW.Dari menghimpun lahir
aneka makna seperti menyampaikan, menelaah, mendalami, meneliti, mengetahui ciri sesuatu, dan
membaca baik teks tertulismaupun tidak. Wahyu pertama itu tidak menjelaskan apa yang harus dibaca,karena Al-Qur’an menghendaki umatnya
membaca apa saja selama bacaan tersebut bismi Rabbik, dalam arti bermanfaat untuk kemanusiaan. Iqra’
berarti bacalah, telitilah, dalamilah, ketahuilah cirri-ciri sesuatu; bacalah alam, tanda-tanda zaman, sejarah, maupun diri sendiri, yang tertulis maupun yang tidak.
Alhasil, objek perintah iqra’ mencakup segala sesuatu yang dapat dijangkaunya.
Surat Yunus ayat 101
Kandungan Surat Yunus Ayat 101
Dalam ayat ini Allah menjelaskan perintah Nya kepada rasul Nya agar diamenyuruh kaumnya untuk
memperhatikan dengan mata kepala mereka dan dengan akal budi mereka segala yang ada di langit dan di bumi. Mereka diperintahkan agar merenungkan keajaiban
langit yang penuh dengan bintang-bintang, matahari dan bulan, keindahan pergantian malam dan siang, air hu
jan yang turun ke bumi, menghidupkan bumi yang mati, menumbuhkan tanam -tanaman, dan pohon-pohonan dengan buah - buahan yang beraneka warna dan rasa.
Hewan-hewan dengan bentuk dan warna yang bermacam-macam hidup diatas bumi, memberi manfaat
yang tidak sedikit kepada manusia. Demikian pula keadaan bumi itu sendiri yang terdiri dari gurun pasir, lembah yang terjal, dataranyang luas, samudera yang
penuh dengan berbagai ikan yang semuanya itu terdapat tanda - tanda keesaan dan kekuasaan Allah SWT bagi
orang-orang yang berfikir dan yakin kepada penciptanya. Akan tetapi mereka yang tidak percaya adanya
pencipta alam ini, membuatsemua tanda - tanda keesaan
dan kekuasaan Allah di alam ini tidak akan bermanfaat baginya
Kesimpula Surat Yunus Ayat 101
1. Suruhan Allah SWT agar umat manusia mengadakan pengkajian, penelitian,dan pengamatan terhadap bumi, langit serta segala isinya dari segi Iptek.
2. Umat manusia hendaknya mengambil manfaat dari tanda tanda kekuasaanAllah SWT dan mengambil
peringatan (takzir) yang disampaikan para rasul. 3. Peringatan itu ada yang berupa ancaman siksa (wa’id)
bagi orang yang tidak beriman dan adapula yang
berupa berita gembira yakni balasa surga (wa’ad) bagi umat yang bertakwa.
Surat Al-Baqarah Ayat 164
Kandungan Surat Al Baqarah Ayat 164 Dialah yang menciptakan langit dan bumi beserta
isinya untuk keperluan manusia. Sudah seharusnyalah manusia memperhatikan dan merenungkan rahmat Allah
yang maha suci itu. Karena dengan begitu, akan bertambah yakinlah ia pada kekuasaan dan keesaan Nya, akan bertambah luas pulalah ilmu pengetahuannya
mengenai alam ciptaan Nya dan dapat pula dimanfaatkannya ilmu pengetahuan itu sebagaimana
yang dikehendaki oleh Allah Yang Maha Mengetahui. Hendaklah selalu diperhatikan dan diselidiki apa
yang tersebut dalam ayatini, yaitu bumi yang dihuni
manusia dan apa yang tersimpan di dalamnya tidak akan pernah habis baik di darat maupun di laut. Langit dengan
planet dan bintang- bintangnya semua berjalan dan bergerak menurut tata tertib dan aturan Ilahi.Tidak ada yang menyimpang dari aturan - aturan itu.
Pertukaran malam dan siang dan perbedaan panjang dan pendeknya pada beberapa negeri karena
perbedaan letaknya, kesemuanya itu membawa faedah danmanfaat yang amat besar bagi manusia. Bahtera berlayar di lautan untuk membawa manusia dari satu
negeri ke negeri yang lain dan untuk membawa barang - barang perniagaan untuk memajukan perekonomian.
Allah SWT menurunkan hujan dari langit sehingga dengan air hujan itu bumi yang telah mati atau lekang dapat menjadi hidup dan subur, dan segala
macam hewan dapat pula melangsungkan hidupnya. Pengendalian dan pengisaran angin dari suatu tempat ke
tempat yang lain adalah tanda dan bukti bagi kekuasaan Allah dan kebesaran rahmat-Nya bagi manusia.
Demikian pula, harus dipikirkan dan diperhatikan kebesaran nikmat Allah kepada manusia dengan
bertumpuk - tumpuknya awan antara langit dan bumi.Ringkasnya, semua rahmat yang diciptakan Allah
termasuk apa yang tersebut dalam ayat 164 ini patut dipikirkan dan direnungkan bahkan dibahas dan diteliti untuk meresapkan keimanan yang mendalam dalam
kalbu, dan untuk memajukan ilmu pengetahuan yang juga membawa kepada pengakuan akan keesaan dan
kebesaran Allah.
Kesimpulan Surat Al Baqarah Ayat 164
1. Allah SWT menciptakan bumi, yang kita saksikan dan kita ambil manfaatnya,dan segala apa yang ada di
bumi seperti: lembah – lembahnya, hutan belantara, barang tambang, dan padang sahara.
2. Allah SWT telah menurunkan air hujan dari langit
yang manfaatnya dapatdirasakan umat manusia, seperti membuat subur tanah yang tandus,
danmengembangbiakkan berbagai jenis tanaman. 3. Allah SWT telah menciptakan pengisaran angin, yang
ada kalanya datangmembawa rahmat, dan ada kalanya
datang membawa bencana.
Adanya potensi itu, dan tersedianya lahan yang
diciptakan Allah, serta ketidakmampuan alam raya
membangkang terhadap perintah dan hukum-hukum
Tuhan, menjadikan ilmuwan dapat memperoleh
kepastian mengenai hukum-hukum alam. Karenanya,
semua itu mengantarkan manusia berpotensi untuk
memanfaatkan alam yang telah ditundukkan Tuhan.
Keberhasilan memanfatkan alam itu merupakan buah
teknologi.
Al-Quran memuji sekelompok manusia yang
dinamainya ulil albab. Ciri mereka antara lain
disebutkan dalam surat Ali-’Imran (3) 190-191:
و م ل قل يف ن م ا يل لف ل لال يافوم م م يوفأا ا
يل
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan Bumi, dan
silih bergantinya malam dan siang, terdapat tanda-tanda
bagi orang-orang yang berakal”.
مل ل لال يافوم ووأد م امف ي ك ميوم م مل يفلا ل
و ق من م ا بو ل ل يوفا اوفو ك لبا هل و
|”Yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil
berdiri dan duduk, dan dalam keadaan berbaring, dan
mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi
sambil berkata: "Ya Tuhan kami, Engkau tidak
menciptakan ini dengan sia-sia! Maha Suci Engkau!
Maka peliharalah kami dari siksa neraka."
ketika Al-Quran berbicara tentang alam raya
dan fenomenanya, terlihat secara jelas bahwa
pembicaraannya selalu dikaitkan dengan kebesaran dan
kekuasaan Allah Swt.
Perhatikan misalnya uraian Al-Quran tentang kejadian
alam: (QS Al-Anbiya’: 30).
Ayat ini dipahami oleh banyak ulama
kontemporer sebagai isyarat tentang teori Big Bang
(Ledakan Besar), yang mengawali terciptanya langit dan
bumi. Para pakar boleh saja berbeda pendapat
tentang makna ayat tersebut, atau mengenai proses
terjadinya pemisahan langit dan bumi. Yang pasti,
ketika
Al-Quran berbicara tentang hal itu,
dikaitkannya dengan kekuasaan dan kebesaran Allah;
serta keharusan beriman pada-Nya. Pada saat
mengisyaratkan pergeseran gunung-gunung dari
posisinya, sebagaimana kemudian dibuktikan para
ilmuwan informasi itu dikaitkan dengan Kemahahebatan
Allah Swt. (QS Al-Naml [27]: 88)
Ini berarti bahwa sains dan hasil-hasilnya
harus selalu mengingatkan manusia terhadap
Kehadiran dan Kemahakuasaan Allah Swt., selain
juga harus memberi manfaat bagi kemanusiaan,
sesuai dengan prinsip bismi Rabbik.