awal dan akhir ramadhan1435

40
PENENTUAN AWAL DAN AKHIR RAMADHAN 1435 Mencari solusi persatuan umat

Upload: hamzah-mustdjabi

Post on 14-Jun-2015

193 views

Category:

Science


2 download

TRANSCRIPT

  • 1. Mencari solusi persatuan umat

2. Istimbat Mafhumud Dalil Mafhumul Waqi Jalur periwayatan 3. HISAB: Menentukan awal dan akhir Ramadhan cukup dengan perhitungan (hisab) dan tidak perlu melihat bulan, dalil melihat bulan karena waktu itu ilmu pengetahuan (matematika, astronomi / falaq) belum berkembang RUKYAT Puasa dimulai dan diakhiri bila hilal sudah terlihat disuatu tempat 1. lokal: Puasa hanya wajib bagi kaum muslimin di daerah sekitar lokasi terlihatnya hilal (1 Matla, sekitar radius 120 Km) kaum muslim di daerah lain harus melakukan rukyat sendiri 2. international Bila terlihat hilal dimanapun tempatnya maka wajib berpuasa bagi seluruh kaum muslimin di dunia hari itu juga 4. 1. Dalil Aqli dalil melihat bulan karena waktu itu ilmu pengetahuan (matematika, astronomi / falaq) belum berkembang 2. Dalil Naqli Dialah yang menjadikan matahari bersinar, dan bulan bercahaya, dan ditetapkan manzilah-manzilah bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan waktu. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang- orang yang mengetahui. (Qs. Yunus [10]: 5). 5. Dalil Quran tersebut bersifat umum untuk semua perhitungan waktu, dan bukan khusus untuk penentuan awal dan akhir Ramadhan Hadits-hadits tentang ruyat merupakan dalil khusus tentang penetuan awal dan akhir Ramadhan Jumhur ulama : Penentuan awal dan akhir Ramadhan adalah dengan ruyat, sedangkan hisab hanya untuk memperkirakan waktu pelaksanaan ruyat 6. Rosulullah SAW bersabda yang artinya, Jika kalian melihatnya (hilal bulan Romadhon) maka berpuasalah. Dan jika kalian melihatnya (hilal bulan Syawwal) maka berhari rayalah, akan tetapi jika ia (hilal) terhalang dari pandangan kalian maka kira- kirakanlah, dalam riwayat lain maka sempurnakanlah bilangan bulan Syaban menjadi 30 hari. (HR. Bukhori dan Muslim) 7. Ketiga imam madzhab (Abu Hanifah, Maliki, Ahmad) berpendapat bahwa awal Ramadhan ditetapkan berdasarkan ruyat global, tanpa mempertimbangkan perbedaan mathla. 8. 1. Mayoritas diikuti oleh ulama madzhab Syafii 2. Apabila terlihat hilal di suatu daerah maka penduduk di sekitar daerah tersebut wajib berpuasa. dihitung menurut kesamaan mathla, yaitu jarak kurang dari 24 farsakh (sekitar radius 120km). Adapun penduduk daerah lain, maka mereka tidak wajib berpuasa dengan ruyat ini, karena terdapat perbedaan mathla. (Abdurahman Al-Jaziri, Al-Fiqh Ala Al-Madzhahib Al- Arba ah, Jilid I, hlm. 550). 9. Dari Kuraib : Sesungguhnya Ummu Fadl binti Al-Haarits telah mengutusnya menemui Muawiyah di Syam. Berkata Kuraib : Lalu aku datang ke Syam, terus aku selesaikan semua keperluannya. Dan tampaklah olehku (bulan) Ramadlan, sedang aku masih di Syam, dan aku melihat hilal (Ramadlan) pada malam Jumat. Kemudian aku datang ke Madinah pada akhir bulan (Ramadlan), lalu Abdullah bin Abbas bertanya ke padaku (tentang beberapa hal), kemudian ia menyebutkan tentang hilal, lalu ia bertanya ; Kapan kamu melihat hilal (Ramadlan) ? Jawabku : Kami melihatnya pada malam Jumat. Ia bertanya lagi : Engkau melihatnya (sendiri) ? Jawabku : Ya ! Dan orang banyak juga melihatnya, lalu mereka puasa dan Muawiyah Puasa. Ia berkata : Tetapi kami melihatnya pada malam Sabtu, maka senantiasa kami berpuasa sampai kami sempurnakan tiga puluh hari, atau sampai kami melihat hilal (bulan Syawwal) . Aku bertanya : Apakah tidak cukup bagimu ruyah (penglihatan) dan puasanya Muawiyah ? Jawabnya : Tidak ! Begitulah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, telah memerintahkan kepada kami. 10. Hadits Sanad Matan Mutawatir Ahad Masyhur Aziz Gharib Marfu Mauquf Jalur periwayatan Redaksi (isi) Banyak Jalur Satu Jalur Populer Jaman Tabiin/Tabiut Tabiin Dua Jalur tapi tidak bertemu Satu Jalur ditiap tingkatan Bersandar pada Rasulullah langsung Tidak bersandar pada Rasulullah langsung 11. Mutawatir Ahad Masyhur Aziz Gharib Banyak Jalur Satu Jalur Populer Jaman Tabiin/Tabiut Tabiin Dua Jalur tapi tidak bertemu Satu Jalur ditiap tingkatan Rasulullah saw Shahabat ra Tabiin Tabiut Tabiin 12. Marfu Mauquf Bersandar pada Rasulullah langsung Tidak bersandar pada Rasulullah langsung Rasulullah saw Shahabat ra Melihat perilaku Rasul Mendengar perkataan Rasul Melakukan perintah Rasul dll Shahabat ra Tabiin Pendapat (hasil Ijtihad) Shahabat sendiri setelah mereka mendapatkan pelajaran dari Rasul Dari Shahabat diriwayakan oleh Tabiin Dari Shahabat diriwayakan oleh Tabiin Tabiin Rasulullah saw 13. Dilihat dari sisi sanad merupakan hadits Shahih, Ahad, Gharib mutlak, yakni hadits yang diriwayatkan dengan sanad yang tsiqah, dari satu jalur diawal sanad Dilihat dari penyandaran matan hadits merupakan hadits Mauquf, yakni tidak bersandar secara langsung kepada nabi tetapi pada shahabat dalam hal ini adalah pada Ibnu Abas ra Gharib Satu Jalur ditiap tingkatan Rasulullah saw Ibnu Abbas ra Tabiin Tabiut Tabiin Kuraib ra Mauquf Tidak bersandar pada Rasulullah langsung 14. Para ulama mujtahidin berpendapat Hadits shahabat Kuraib ini walau sahih, tetapi ia termasuk hadits Gharib secara sanad, Mauquf secara matan maka hadits ini lemah Kebanyakan hadits mauquf adalah dhoif dan tidak dapat dipakai sebagai hujjah. Syarat bisa dipakai: Hadits mauquf yang sahih, boleh dipakai asal tidak berselisih dengan dalil-dalil yang lain 15. Kelemahan hadits ini juga karena berselisih dengan hadits-hadits lain yang lebih kuat statusnya, seperti hadits shahih marfu (haditsnya bersandar langsung pada Rasulullah) Dimungkinkan sekali hal tersebut adalah Ijtihad Ibnu Abas, karena berselisih dengan banyak hadits dan kebiasaan shahabat lainnya Mengikuti ijtihad shahabat adalah boleh 16. Dari Abu Umairah Ibnu Anas Ibnu Malik Radliyallaahu anhu dari paman-pamannya di kalangan shahabat bahwa : suatu kafilah telah datang, lalu mereka bersaksi bahwa kemarin mereka telah melihat hilal (bulan sabit tanggal satu), maka Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam memerintahkan mereka agar berbuka dan esoknya menuju tempat sholat mereka. (HR Ahmad dan Abu Dawud. Lafadznya menurut Abu Dawud dan sanadnya shahih) 17. Ibnu Umar Radliyallaahu anhu berkata: Orang-orang melihat bulan sabit, lalu aku beritahukan kepada Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam bahwa aku benar- benar telah melihatnya. Lalu beliau berpuasa dan menyuruh orang-orang agar berpuasa. (H R Abu Dawud. Hadits shahih menurut Hakim dan Ibnu Hibban) 18. Dari Ibnu Abbas Radliyallaahu anhu bahwa ada seorang Arab Badui menghadap Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam, lalu berkata: Sungguh aku telah melihat bulan sabit (tanggal satu). Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam bertanya: Apakah engkau bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah? Ia berkata: Ya. Beliau bertanya: Apakah engkau bersaksi bahwa Muhammad itu utusan Allah. Ia menjawab: Ya. Beliau bersabda: Umumkanlah pada orang- orang wahai Bilal, agar besok mereka berpuasa. ( Riwayat Imam Lima. Hadits shahih menurut Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban, sedang Nasai menilainya mursal) 19. 1. Hadits yang diriwayatkan shahabat Kuraib bisa jadi itu pendapat sahabat Ibnu Abas, dan semua sahabat berhak berijtihad 2. Dalam berijtihad bisa terjadi kesalahan. Bila salah Allah memberinya satu pahala dan bila benar dua pahala 3. Pendapat terkuat adalah: siapapun berhak diterima kesaksiannya melihat hilal asal dia muslim dan mau disumpah dengan syahadat dimanapun ia melihatnya, karena yang demikianlah adalah sunnah Rasulullah 20. Menghasilkan 10 Daerah Matla untuk 1 pulau Jawa yang hasil Ruyatnya bisa berbeda-beda untuk satu pulau Jawa saja 21. 1 matlak = 1 wilayatul Hukmi Fiqh seperti ini tidak pernah dikenal dalam khazanah keilmun Islam. Ini adalah bentuk penyimpangan fiqh krn pengaruh paham Nasionalisme 22. Bumi, Bulan dan Matahari berada dalam satu garis lurus Terjadi setiap tanggal 29 / 30 disebut juga bulan mati Horizon, Kaki Langit, Ufuk 3o 3o 12o 23. Di awal tanggal baru setiap bulan 24. Jakarta Pkl 15.08WIB Makkah Pkl 11.08 WM Greenwich Pkl 08.08 UT Jatuh pada hari Jumat 27 Juni 2014, Pukul 8.08 UT atau 15.08 WIB Perhatikan posisi masin- masing tempat Jakarta Pkl 21.08 WIB Makkah Pkl 17.08 UT Greenwich Pkl 14.08 UT Indonesia belum bisa melihat bulan karena posisi bulan masih dibawah Ufuk, Horizon Bila mengikuti rukyat lokal Indonesia belum puasa esok harinya 25. Horizon, Kaki Langit, Ufuk Di Seluruh Indonesia pada hari Kamis 19 Juli 2012, Pukul 17.00 26. Cuaca di Timur Tengah selalu cerah terkadang berawan memudahkan melihat hilal 27. Cuaca di Indonesia selalu berawan terkadang cerah menyulitkan melihat hilal awal bulan 28. Greenwich Pkl 20.08 UT Hari Jumat 27 Juni 2014, Greenwich Pukul 08.08 UT Makkah 17.08 , Indonesia 15.08 WIB Terhitung dari waktu ijtima Jakarta Pkl 21.08 WIB Makkah Pkl 17.08 UT Greenwich Pkl 14.08 UT Negeri-negeri belahan barat sudah sempurna melihat bulan. Bila mengikuti rukyat internasional Indonesia bisa puasa bersama saudaranya yang lain esok harinya Jakarta Pkl 02.04 WIB Makkah Pkl 23.08 UT 29. Mana yang lebih Rasional? 30. Umat Islam wajib terikat dengan syariat / hukum Islam Bila tidak mampu menggali hukum syara, maka wajib baginya mengambil pendapat para mujtahid dalam masalah hukum Pendapat Mujtahid adalah hukum syariat yang mengikat bagi pengikutnya selama dilandaskan pada nash-nash syara Berbeda pendapat selama berpegang pada dalil adalah boleh 31. Menghargai pendapat saudaranya selama mereka berpegang pada dalil-dalil syara Mengedepankan persatuan / ukhuwah Islamiyah, tidak memaksakan kehendak Mentaati keputusan Khalifah walaupun berbeda pendapat selama tidak diperintahkan kepada kebatilan 32. Hai orang-orang yang beriman, taatilah oleh kalian Allah, rasul, dan ulil amri (penguasa) di antara kalian.... (QS An Nisa; 59) Kami membaiat Rasulullah saw untuk setia mendengarkan dan mentaati perintahnya, baik dalam keadaan susah maupun mudah, baik dalam keadaan yang kami senangi atau pun kami benci, dan benar-benar kami dahululukan (HR Muslim). Sulthan Abdul Hamid II Khalifah terakhir kaum muslimin 33. Amru al-Imm yarfau al-khilf perintah imam/khalifah meniadakan perbedaan Sulthan Abdul Hamid II Khalifah terakhir kaum muslimin 34. Adalah tidak adanya (Khalifah) pemimpin umum kaum muslimin yang ditaati yang dapat memutuskan penyatuan awal dan akhir Ramadhan Adanya sekat-sekat Nasionalisme yang merupakan penghalang terbesar bagi penyatuan kaum muslimin selain fanatisme madzhab yang sempit 35. Sadarkan Umat untuk kembali kepada naungan Islam Tegakkan kepemimpinan umum kaum muslimin diseluruh dunia dengan menegakkan Khilafah Islamiyah Utamakan ukhuwah Islamiyah, daripada fanatisme, madzhab dan Nasionalisme 36. www.hizbut-tahrir.or.id www.kanwildepag-dki.com www.moonsighting.com www.physicalgeography.net