authenticity -...
TRANSCRIPT
4 5
C O O L N E S S A U T H E N T I C I T Y
IN
TR
O
Skateboarding merupakan salah
satu sub-culture anak muda dan
juga masuk ke dalam kategori
permainan dan olahraga extreme
. Skateboarding berkembang
menjadi sebuah gaya hidup dan
trend. Kita sudah menyadari, diawal
kita kenal skate itu, “cool”.
Keren menjadi alasan kita bermain
skate, rasa penasaran dan
adrenal in yang muncul sebenarnya
merupakan kecanduan akan suatu
hal tersebut yang mempengaruhi
pola pikir kita untuk lebih mengenal
dan mempelajari skate. Dari
rasa tersebut skateboarding
mempengaruhi cara berpakaian,
rutinitas keseharian, barang-
barang yang kita punya,sampai
ke pergaulan. Dengan kata lain,
gaya hidup yang berupa Fashion,
Aktivitas, Stuff dan Social.
Sebagian besar gaya hidup youth
culture dipengaruhi oleh gaya hidup
skateboarding. Sehingga muncul
pertanyaan atas Authenticity of
skateboarding.
SKATEBOARDING – GAYA HIDUP
8 9
C O O L N E S S A U T H E N T I C I T YFashion. Aktivitas. Stuff. Social. Authenticity
Dimata anak muda (youth
culture), skateboarding menjadi
suatu panutan dari segi fashion.
Skateboarding berkembang menjadi
gaya hidup dan trend, tentunya tidak
lepas dengan fashion. Fashion saat
ini mempengaruhi kenyamanan dan
kepercayaan diri dalam bermain
skate. Munculnya rasa komitmen
bermain skate, cara bermain yang
sebenarnya refleksi dari personality
kita dan cara berpakaian. Gaya
bermain kita yang menyesuaikan
kenyamanan kita dalam bermain
dan rasa bangga kita bermain
skateboard, sampai munculnya rasa
untuk unjuk diri.
Banyak skateboarder menjadi
terkenal dan dikenal karna
bagaimana cara mereka berpakaian
dan menjadi trend. Mereka peduli
dengan apa yang dia kenakan
sampai menentukan apa yang akan
dia kenakan.
Fa
sh
io
n
10 11
C O O L N E S S A U T H E N T I C I T Y
Fa
sh
io
n
Menjadi cara hidup bagi orang-
orang muda (youth).
Skateboard masuk ke indonesia
dibawa oleh beberapa anak muda
yang sudah pernah tinggal di luar
negri cukup lama dan kembali lagi
ke indonesia dengan segudang
refrensi dan pengaruh youth
culture yang baru dari luar negri.
Distro bermunculan, dengan
berbagai brand dari luar negri.
Krisis ekonimi, membuat sebagian
brand atau distro tutup.
(1996) Skateboard yang mereka
gemari dan tekuni justru
memotivasi mereka untuk
membuat produk produk yang
mendukung hobi mereka untuk
digunakan sendiri. Mungkin
bukan hal yang mudah untuk
menemukan fashion yang
menunjang kegiatan skateboard
saat itu di indonesia.
Ternyata apa yang mereka pakai
menarik perhatian teman-teman
mereka.
(1999) Berawal dari patungan
kolektif seadanya mereka mulai
memproduksi barang–barang
yang mereka desain sendiri untuk
kebutuhan hobi mereka itu dan
untuk dijual di kalangan teman
teman sendiri.
Awalnya hobi dan semangat
kolektivisme terasa sangat kuat
mewarnai kemunculan clothing
label dan clothing store pada
masa itu.
Kita bisa bayangkan secara logika
bagaimana fashion skateboard
berkembang, hobi-musik-dan
skateboard itu sendiri saling
mempengaruhi pada saat itu.
Musik saat itu juga tidak kalah
andil dalam mempengaruhi
fashion dan skateboard. Cara
berpakaian skateboarder dan cara
bermain mereka juga menjadi
beda-beda, sesuai dengan apa
yang mereka sukai dan mereka
dengarkan.
12 13
C O O L N E S S A U T H E N T I C I T Y
Fa
sh
io
n
Pada saat itu, setelah grunge,
punk dan sampai music
alternative, hip-hop yang
banyak digemari skateboarders
saat itu juga mempengaruhi
perkembangan musik r&b dan
memeberi warna lain pada
dekade itu.
Extreme sport (skateboarding dan
surfing) mencapai popularitasnya
di tahun 1995.
Espn sebagai saluran extreme
sport dan hanya dapat ditotnton
melalui antena parabola,
menjadi salah satu rujukan para
skateboarder.
Rujukan lain seperti ma jalah
trhasher, yang mencitrakan
skateboarding sebagai olah raga
yang didasari oleh semangat
pemberontakan dan akrab dengan
identik ideologi punk, sementara
transworld skateboarding terasa
lebih modern, beragam dan
menjaga citra para bintang
skateboarder.
Masuknya mtv ke indonesia yang
memperkenalkan lifestyle baru
dengan berbagai refrensi musik
dan gaya hidup seperti cara
hidup bagi orang-orang muda
(youth).
Sedangkan ketika awal 90an,
fashion skateboarding di dunia
dipengaruhi oleh perkembangan
street skateboarding yang sangat
kental nuansa punk rocknya.
Baggy dengan oversize denim
dan t-shirt extra largh menjadi
trend pada saat itu. Sementara
pertengahan sampai akhir tahun
1990, trend fashion dalam dunia
Dua kategori : “punk” (ketat,
ngepas badan), dan “baggy”
meski pada prakteknya
pembagian itu menjadi sedikit
lebih rumit. Celana jeans atau
baggy, sweater dari bahan
katun atau poliester dengan
pull over dan kantong kangguru
di depannya atau disebut juga
hoodie, baseball caps, dan sepatu
vans. Gaya skate punk inilah yang
Fa
sh
io
n
14 15
C O O L N E S S A U T H E N T I C I T Y
Fa
sh
io
n
kemudian banyak dieksplorasi
dalam desain clothing anak –anak
muda di indonesia pada saat
itu. Pada akhir 90’an apa yang
disebut “punk style clothing”
menjadi tagline baru dalam
perkembangan industri clothing
global.
Gaya punk kemudian menjadi
suatu yang mainstream, mendunia
dan menjadi mapan.
Munculnya internet.
Perkembangn teknologi informasi
yang begitu pesat dalam dekade
90’an, juga mempengaruhi
perkembangan era informasi dan
refrensi yang begitu banyak ke
indonesia, khususnya dalam dunia
skateboarding.
Internet dan skateboarder
sebagai pengguna internet
Era 2000an, dalam
perkembangannya, eksplorasi
desain clothing anak-anak
muda di indonesia banyak juga
dipengaruhi oleh gaya street
fashion jepang yang terasa lebih
eksperimentalnya.
Sampai dengan sekarang,
pergeseran kiblat kreatif global
dari amerika ke eropa dalam tiga
tahun terakhir ini, juga terasa
pengaruhnya. Perubahannya
sangat jelas dalam perkembangan
fashion dan culture di
skateboarding. Fashion di eropa
identik dengan gaya yang clean
dengan eksplorasi dan feminis, itu
juga sangat berpengaruh dalam
cara bermain para skateboarder
disana. Terlihat lebih stylist
dalam cara bermain dan juga
berpenampilan, mereka benar-
benar peduli dalam memilih apa
yang akan dia kenakan.
Fa
sh
io
n
16 17
C O O L N E S S A U T H E N T I C I T Y
Ak
ti
vi
ta
s.
s
tu
ff
Fashion. Aktivitas. Stuff. Social. Authenticity
Rutinitas lokal skateboarding scene
Sudah jelas, setiap skateboarder
memiliki homies masing-masing,
yang kemudian menjadi rutinitas
bersama. Rutinitas skateboarding
yang biasa ditentukan tiap homies
skateboarder, bisa di waktu pagi,
siang, sore, bahkan malam hari.
Rutinitas itulah yang akan saling
mempengaruhi keseharian di luar
skateboarding pribadi masing-
masing.
18 19
C O O L N E S S A U T H E N T I C I T Y
H A N G O U T . V I D E O .
T R I C K S . P R O . B R A N D S .
M U S I C . S T U F F .
I N F L U E N C E S . R E A L L I F E .
C O L L E G E
G I G S . C L U B B I N G . F I N E
A R T . M E D I A S O S I A L .
N E W H O M I E S . F I L M I N G .
S K A T E B O A R D I N G
T R I P . D R U G S . V I B E S .
C O O L T H I N G S . A L C O H O L .
F U C K . S E X . T O O L S .
C H I L L . C A T . D O G . B O W L .
S T R E E T . P A R K . P E O P L E .
C O N N E C T I O N . B O A R D S .
T A T T O O . R I N G . G L A S S E S .
I N T E R N E T . V E H I C L E .
P L A N T . S P O T .
S T I C K E R S . W E I R D . F U N .
A L I E N A T I O N . D I F F E R E N T .
A U T H E N T I C I T Y . . . . . . . . . . . . .
Ak
ti
vi
ta
s.
s
tu
ff
24 25
C O O L N E S S A U T H E N T I C I T Y
Skateboarder dan youth culture,
semua datang dari lapisan
masyarakat. Menurut pandangan
masyarakat, kebanyakan
skateboarder adalah anti sosial,
mungkin yang dimaksu adalah
mereka mempunyai dunianya sendiri.
Tetapi sebenarnya, aktifivitas sosial
dan identitas skateboarder tercipta
atas individu dan kebersamaan,
kebebasan dan komunitas. Sosial
dan identitas skateboarder
dibangun dalam lingkungan sosial
dan geografis, seperti pada toko
skateboard lokal, ketika skaters
menonton video, mengomentari gaya
atau melihat upadate gear terbaru.
So
ci
al
Fashion. Aktivitas. Stuff. Social. Authenticity
Skateboarding is more than just skateboarding.
Skateboarding sebagai sebuah
fenomena yang disajikan kembali
dalam majalah dan video. Bisa
dikatakan juga skateboarding
adalah alat untuk kebersamaan
atau menjadi sebuah komunitas.
Misalanya seperti pil ihan tempat
skateboarder untuk latihan seperti
skatepark atau street park adalah
modal awal terbentuknya aktivitas
sosial dan identitas skateboarder itu
sendiri dari interaksi individu dan
sebagai komunitas.
26 27
C O O L N E S S A U T H E N T I C I T Y
Melihat keadaan dunia
skateboarding yang kini dipenuhi
dengan pencitraan brand-brand
skateboard malah membentuk kabut
dan nyaris menghilangkan ke-
otentikan skateboarding itu sendiri.
Di dalamnya, bukan skateboarder
yang menguasai produk dan citra
mereka, melainkan produk dan citra
yang mengendalikan skateboarder.
“Nothing that, taste classifies and it
classifies the classifier”
(Bourdieu, 1984:6)
Seolah-olah skateboarder memiliki
citra yang dibangun oleh brand, yang sebenarnya skateboarder itu
tidak memiliki apa-apa.
How we find authenticity ?
Kembali ke tahun 1980 di luar
negara kita, di mana terjadinya
perubahan secara radikal era
skateboarding dari modern era ke
new-school era. Di mana pada tahun
tersebut merupakan awal masuknya
skateboarding di Indonesia, dan
bisa dikatakan skateboarding di
Indonesia belum mengenal era
modern.
New-school era merekonstruksi
skateboarding dalam tiga hal:
1. Munculnya street skateboarding.
2. Menghindari kontes kompetitif
dengan pembuatan video
kolaboratif.
3. Berusaha melokalkan dan
merasionalkan ekonomi industri
skateboarding.
Perubahan era ini merupakan
suatu pemberontakan terhadap
‘mainstream’ skateboarding yang
terjadi di era sebelumnya.
Fashion. Aktivitas. Stuff. Social. Authenticity
Au
th
en
ti
ci
ty
“For who’s to say what trick is
better? I l ike to do stuff that feels
cool, that gives me butterflies in my
stomach.” -Grace
Pada modern era, skateboarding
biasa di lakukan di skatepark,
pool atau half pipe. Di new-school
era munculnya skateboarding di
jalanan. Dikarenakan munculnya
skateboarding di jalanan, kontes-
kontes kompetitif skateboard
mulai menurun karena munculnya
pembuatan video kolaboratif yang
berlandasan street skateboarding.
Juga munculnya industri lokal
skateboard yang berani bersaing
dengan industri kapital skateboard
demi merasionalkan kembali
ekonomi skateboarding.
Salah satu professional skateboarder
Mike Vallely menjelaskan bagaimana
ia keluar dari modern era.
“Powell-Peralta felt so corporate.
. . . I was so alienated by the
whole thing that I was ready to do
something radical.” (Hill 2007).
“Something radical.”
Mike Vallely menyatakan bahwa ia
siap melakukan perubahan secara
radikal. Dan ia merasa terasingin
dengan skateboarding itu sendiri,
ia mempertanyakan kembali ke-
otentikan skateboarding.
Perubahan modern era ke
new-school era merupakan
bentuk pencarian keotentikan
skateboarding.
Kembali lagi ke masa kini, di mana
maraknya pencitraan brand-brand
dengan membentuk keotentikan
skateboarding di masing-masing
brandnya. Nyaris membuat tiap
individu skateboarder lupa dengan
pencarian keotentikan skateboarding
itu sendiri.
28 29
C O O L N E S S A U T H E N T I C I T Y
Pencarian keotentikan individu
menurut Robert D. Lee, mengandung
arti bahwa setiap individu harus
menjadi diri sendiri, tidak menjadi
orang lain, tidak mengidentifikasi
diri dengan orang lain, dan
tidak menjadi dunia mereka
(mainstream).
Tentunya sangat bertolak belakang
dengan skateboarding di dunia
pencitraan brand-brand kapitalistik,
yang di dalamnya setiap individu
mengidentifikasi dirinya dengan
berbagai i lusi yang dimunculkan
oleh citra-citra brand yang bersifat
komersil.
Jika dikatakan skateboarding
termasuk salah satu subkultur, maka
skateboarding merupakan gerakan
kontemporer dalam mencari
keotentikan, dalam pengertian
melepaskan diri dari hegemoni,
keseragaman, homogenitas,
universalitas, dan komersialitas
yang diciptakan oleh kekuasaan-
kekuasaan dominan (kapitalis).
Au
th
en
ti
ci
ty
Co
nc
lu
si
on
WhatDo You Think
Masuknya skateboarding di
Indonesia, terjadi pada tahun 1980-
an di mana tahun tersebut terjadi
perubahan era skateboarding dari
modern era ke new-school era.
Indonesia mengenal skateboarding
sebagai new-school era dan
belum mengenal era di mana Mike
Vallely merasa terasingi dengan
skateboarding, yaitu modern era.
Perubahan era yang sebenarnya
merupakan bentuk pencarian
keotentikan itu sendiri.
Pencarian keotentikan adalah
pencarian yang tidak pernah
selasai, sebuah proses menjadi
(becoming), yang selalu
menemukan kondisi, hambatan,
dan tantangan baru. Pencarian
yang membawa setiap diri selalu
berada di dalam ketegangan
(tension) atau kegelisahan terus
menerus; antara masa lalu dan
masa depan, antara harapan
dan tantangan, antara being dan
nothingness.
30 31
C O O L N E S S A U T H E N T I C I T Y
COOLNESS - ATHENTICITY
Words:
Aria Pradifta
Azhar Fathurrohman
Design:
Aria Pradifta
Contributor photographer:
Harya
S E E K I N G T H E A N -O T H E RO F C O O L