audit persediaan
DESCRIPTION
audit persediaan bab 12 Soekrisno AgoesTRANSCRIPT
-
AUDIT PERSEDIAAN
Dalam PSAK 14, disebutkan definisi persediaan sebagai : aset yang tersedia untuk dijual
dalam kegiatan usaha normal, dalam proses produksi atau dalam perjalanan atau dalam bentuk
bahan atau perlengkapan yang digunakan dalam proses atau pemberian jasa. Dalam menilai
persediaan, entitas dapat memilih menggunakan metode FIFO ataupun average dengan nilai yang
disajikan menggunakan metode LCNRV. Dalam perlakuan atas barang-barang yang mengalami
keusangan, kerusakan serta perlakuan yang lambat, perusahaan juga harus menyusun penyisihan
atas ini.
TUJUAN AUDIT PERSEDIAAN
a. Memeriksa pengendalian intern perusahaan.
Pemeriksaan internal control ini dapat mempengaruhi luasnya substantive test yang dapat
dilakukan. Pengendalian internal yang baik dapat terlihat dari :
- Adanya pembagian tugas,
- Prenumbered documents
- Pembelian jumlah besar melalui tender
- Menggunaka anggaran, EOQ yang terotorisasi
- Menggunakan sistem prepertual dan kartu persediaan
Pemeriksaan pengendalian intern dapat menggunakan internal control questionaire dengan
melaksanakan compliance test dengan material requisition (bahan baku), purchase order
(pembelian), faktur penjualan (penjualan) sebagai sampel.
Setelah melaksanakan pemeriksaan atas pengendalian intern, auditor dapat melaksakan substantive
test. Substantive test ini merupakan prosedur untuk memenuhi tujuan audit berupa :
b. Memeriksa apakah persediaan yang disajikan benar-benar milik perusahaan
Dalam memenuhi tujuan ini, perusahaan perlu memperhatikan terutama dalam hal barang
konsinyasi. Yang perlu digarisbawahi adalah barang consigment-out. Supaya efisien, perusahaan
cukup mengirim konfirmasi karena jumlah barang konsinyasi pada umumnya berjumlah sedikit
di suatu perusahaan. Pemeriksaan ini dilakukan untk menghindari peresediaan fiktif. Untuk
pemeriksaan bahan mentah auditor dapat memeriksa faktur pembelian, sedangkan untuk
barang-barang impor, auditor juga harus memeriksa bukti-bukti impor yang ada, seperti : bill of
lading, L/C, dll. Auditor juga harus memberikan perhatian khusus pada subsequent event.
-
c. Memeriksa metode penilaian persediaan yang digunakan sesuai dengan SAK
Pemeriksaan ini diperlukan apakah pengukuran dan penyajian sesuai dengan PSAK. Auditor
harus memprtimbangkan juga bagaimana perputaran persediaan yang digunakan sebagai
bahan pertimbangan penyisihan. Selain itu, tingkat inflasi dan ukuran ekonomi lain juga harus
dipertimbangkan untuk memastikan apakah nilai yang disajikan wajar. Auditor juga harus
memastikan bahwa metode LIFO tidak digunakan perusahaan.
d. Memeriksa sistem persediaan yang digunakan sesuai dengan SAK.
Sistem perpetual dan periodik merupakan sistem yang diakui SAK. Dalam metode perpetual,
auditor harus melakukan stock opname untuk mengetahui apabila ada perbedaan dengan nilai
yang disajikan dengan sistem perpetual. selain itu, dalam stock opname auditor juga harus
memperhitungkan jumlah persediaan dengan mempertimbangkan subsequent event Auditor
juga bisa menggunakan perhitungan retail inventory method untuk memperkirakan jumlah
persediaan yang ada pada tanggal tertentu. Sistem akuntansi biaya dalam menghitung BDP dan
BJ juga harus diapahami serta memahami pengaruhnya ke laporan laba-rugi (HPP)
e. Untuk mengetahui apakah ada barang-barang yang rusak, pergerakan lamban dan
ketinggalan mode sudah dibuatkan penyisihan yang cukup.
Pemeriksaan atas penyisihan ini harus dikaitkan dengan kebijakan manajemen tentang
penyisihan agar nilai penyisihan tidak terlalu kecil ataupun besar. Auditor juga harus memeriksa
stock card untuk mengetahui status barang
f. Memeriksa cut off penjualan dan pembelian
Pemeriksaan ini bertujuan untuk meyakinkan jangan sampai ada pergeseran waktu dalam
pencatatan penjualan dan pembelian. Untuk itu harus dicatat tanggal dan nomor terakhir dari
faktur penjualan, delivery order, faktur pembelian dan receiving report. Auditor juga harus
memperhatikan syarat pengiriman barang, FOB shipping point atau destination point.
g. Untuk mengetahui apakah ada persediaan yang menjadi jaminan kredit
Untuk mengethaui hal tersebut, pemeriksaan dapat diarahkan ke pemeriksaan konfirmasi bank,
loan agreement dan notulensi rapat. Adanya persediaan yang menjadi jaminan harus
diungkapkan dalam CALK.
h. Untuk mengetahui apakah ada persediaan yang diasuransikan
Asuransi dibutuhkan untuk mencegah kerugian perusahaan apabila terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan. Nilai asuransi haruslah cukup dan juga auditor harus mewaspadai apakah kejadian
yang tidak diinginkan sengaja dilakukan untuk mendapatkan ganti rugi.
-
i. Untuk mengetahui apakah ada perjanjian pembelian/penjualan persediaan yang
mempengaruhi laporan keuangan
Auditor harus memeriksa kontrak-kontrak penjualan/pembelian yang bersifat material serta
realisasi atas perjanjian tersebut.
j. Untuk memeriksa penyajian sesuai SAK.
Persediaan harus disajikan dalam neraca dalam pos asset. Dalam CALK, perusahaan harus
mengungkapkan kebijakan akuntansi untuk persediaan serta rincian nilai persediaan.
PROSEDUR PELAKSANAAN AUDIT PERSEDIAAN
Auditor dapat melakukan pemeriksaan persediaan apabila persediaan sudah tertata rapi.
Apabila belum, auditor harus meminta perusahaan merapikan dan menyusun sesuai jenis
persediaan. Kemudian dalam stock opname, auditor bertugas sebagai pemimpin tim. Auditor ikut
menghitung bersama klien dan mencatatnya dalam inventory count sheet. Harus diingat bahwa
petugas klien yang paling mengetahui jenis barang dan cara menghitung. Yang perlu dilakukan
auditor adalah memeriksa mathematical accuracy, mencocokkan jumlah kolom value dengan saldo
menurut buku besar, mencocokkan dengan stock card serta membenadingkan dengan qunatity per
count dengan jumlah menurut count sheet auditor.
Setelah melaksanakan stock opname auditor dapat mengirim konfirmasi barang konsinyasi.
Lalu memeriksa harga per unit semua jenis persediaan. Selanjutnya auditor dapat melakukan
rekonsiliasi apabila audit dilaksanakan tidak pada tanggal neraca dan memeriksa subsequent event,
allowance, cut off, adanya persediaan yang dijaminkan dan barang dalam perjalanan. Pemeriksaan
barang dalam perjalanan dapat dilakukan dengan mengecek rincian, perhitungannya dan subsequent
clearance. Setelah semua prosedur tersebut, dengan top schedule, auditor dapat menuliskan
kesimpulan yang menjadi dasar pemberian opini tentang persediaan dan rekomendasi serta usulan
audit adjustment.