audit operasional atas pengelolaan persediaan bahan baku pt...

107
AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT MAREL SUKSES PRATAMA S K R I P S I Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Lili Nitari NIM: 142114062 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 18-Jan-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

BAKU PT MAREL SUKSES PRATAMA

S K R I P S I

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh :

Lili Nitari

NIM: 142114062

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

i

AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

BAKU PT MAREL SUKSES PRATAMA

S K R I P S I

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh :

Lili Nitari

NIM: 142114062

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala

rencanamu”

-Amsal 16:3-

Kupersembahkan skripsi ini untuk

Tuhan Yesus penyelamatku,

Bapak Ibuku terkasih,

Kakak kakakku,

Kedua keponakanku,

Sahabat dan teman-temanku,

Terima kasih tak terhingga

atas segala kasih sayang yang kuterima.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

v

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi

dengan judul :

AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

BAKU PT MAREL SUKSES PRATAMA

dan diajukan untuk diuji pada tanggal 9 bulan Mei 2018 adalah hasil karya saya.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi

ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil

dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol

yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang

saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri atau tidak terdapat bagian atau

keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang

lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,

dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil

tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan

tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya

sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya

terima.

Yogyakarta, 19 April 2018

Yang membuat pernyataan

Lili Nitari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Lili Nitari

Nomor Mahasiswa : 142114062

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakan

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta karya ilmiah saya yang berjudul:

AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

BAKU PT MAREL SUKSES PRATAMA

dengan perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta hak untuk

menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk

perangkat data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di

internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin

kepada saya sebagai penulis selama masih mencantumkan nama saya sebagai

penulis penelitian ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 19 April 2018

Yang menyatakan,

Lili Nitari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

vii

KATA PENGANTAR

Shallom, puji syukur penulis panjatkan kepada TuhanYesus Kristus,

karena dengan segala perlindungan, rahmat dan karunianya penulis dapat

menyusun dan menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk

memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi

Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, dukungan,

dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas Sanata

Dharma yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk mengikuti

segala proses dan kegiatan di kampus untuk berkembang secara akademik

dan non akademik.

2. Lisia Apriani, SE, M.Si, Ak, QIA, C.A selaku Dosen Pembimbing yang

selalu setia memberi waktu, membantu membimbing dan mengarahkan

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

3. Segenap Pimpinan PT Marel Sukses Pratama yang memberikan izin

penulis unruk melakukan penelitian.

4. Bapak Abed Nego dan Ibu Magdalena Ries yang peduli pada pendidikan

anaknya dan mendoakan penulis sehingga skripsi ini dapat selesai.

5. Teman-teman Campus Ministry Zeal Jogja yang selalu memberi semangat

dan kekuatan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat selesai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

viii

6. Teman-teman Akuntansi kelas B angkatan 2014 yang sudah memberikan

dukungan dan dorongan sehingga skripsi ini dapat selesai.

Akhir kata penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca, karena penulis

menyadari banyak kekurangan-kekurangan baik dalam segi isi maupun

penulisannya. Tuhan Yesus Memberkati.

Yogyakarta, 13 April 2018

Lili Nitari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN.................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................ iv

HALAMAN KEASLIAN KARYA TULIS............................................. v

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.......................................... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR.......................................................... vii

HALAMAN DAFTAR ISI......................................................................... ix

HALAMAN DAFTAR TABEL................................................................ xi

HALAMAN DAFTAR GAMBAR........................................................... xii

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN....................................................... xiii

ABSTRAK.................................................................................................. xiv

BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah................................................. 1

B. Rumusan Masalah........................................................... 3

C. Tujuan Penelitian............................................................ 3

D. Manfaat Penelitian.......................................................... 3

E. Sistematika Penulisan..................................................... 4

BAB II LANDASAN TEORI........................................................ 6

A. Pengauditan.................................................................... 6

B. Audit Operasional.......................................................... 8

C. Ekonomisasi, Efisiensi, dan Efektivitas......................... 17

D. Persediaan.. .................................................................... 20

E. Pengelolaan Persediaan Bahan Baku............................. 23

F. Sistem Pengendalian Internal......................................... 28

G. Penelitian Terdahulu....................................................... 32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

x

BAB III METODE PENELITIAN................................................. 35

A. Jenis Penelitian............................................................... 35

B. Subjek dan Objek Penelitian.......................................... 35

C. Tempat dan Waktu Penelitian........................................ 35

D. Teknik Pengumpulan Data............................................. 36

E. Teknik Analisis Data...................................................... 37

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN......................... 47

A. Profil Perusahaan............................................................. 47

B. Sejarah Perusahaan.......................................................... 47

C. Struktur Organisasi Perusahaan...................................... 49

D. Produk Perusahaan.......................................................... 51

E. Customers (Pelanggan) .................................................. 52

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN..................... 53

A. Melakukan Survei Pendahuluan..................................... 53

B. Penelaahan dan Pengujian Atas Sistem

Pengendalian Manajemen............................................... 60

C. Pengujian Terinci............................................................ 62

D. Melaporkan Bentuk Temuan Dalam Bentuk Laporan

Audit.............................................................................. 75

BAB VI PENUTUP........................................................................... 81

A. Kesimpulan. .................................................................. 81

B. Keterbatasan Penelitian................................................. 81

C. Saran.............................................................................. 82

DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 83

LAMPIRAN- LAMPIRAN..................................................................... 84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Tabel Perbandingan SOP dan Kegiatan Pengelolaan

Persediaan Bahan Baku. .................................................. 39

Tabel 2 Internal Control Questionnaires (ICQ) – Persediaan...... 40

Tabel 3 SOP Penerimaan Barang Masuk...................................... 55

Tabel 4 SOP Pembelian Bahan Baku............................................ 56

Tabel 5 Perbandingan kegiatan Penerimaan Bahan Baku Riil

dengan SOP yang Ditetapkan........................................... 63

Tabel 6 Perbandingan kegiatan Pembelian Bahan Baku Riil

dengan SOP yang Ditetapkan........................................... 64

Tabel 7 Internal Control Questionnaires (ICQ) – Persediaan

(Pembahasan)..................................................................... 70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Hubungan Ekonomisasi, Efisiensi, dan Efektivitas.......... 19

Gambar 2. Struktur Organisasi Perusahaan........................................ 49

Gambar 3. Flowchart penyimpanan bahan baku, penerimaan

barang masuk, suplai barang, dan pengiriman barang........ 59

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Daftar Checklist Pengelolaan Pembelian Bahan Baku.......... 84

Lampiran 2 Daftar Checklist Pengelolaan Penyimpanan Bahan

Baku....................................................................................... 85

Lampiran 3 Daftar Checklist Pengelolaan Pengeluaran Bahan Bak....86

Lampiran 4 Daftar Checklist Penerimaan Bahan Baku............................ 87

Lampiran 5 Gudang Penyimpanan Barang Jadi....................................... 88

Lampiran 6 Berkas-Berkas Gudang......................................................... 89

Lampiran 7 Kartu keluar masuk bahan baku (Benang)........................... 90

Lampiran 8 Barang Slow Moving............................................................. 91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

xiv

ABSTRAK

AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

BAKU PT MAREL SUKSES PRATAMA

Lili Nitari

NIM: 142114062

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2018

Tujuan Penelitian ini untuk menganalisis temuan-temuan dan memberikan

rekomendasi atas hasil audit operasional atas pengelolaan persediaan bahan baku

PT Marel Sukses Pratama. Perusahaan pasti memiliki standar dan ketentuan yang

berlaku dalam proses pengelolaan persediaan yang baik. Oleh sebab itu perlu

adanya pengukuran mengenai keberhasilan pelaksanaan standar atau kriteria

untuk mencapai tujuan perusahaan. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu

dengan pendekatan audit operasional atas pengelolaan persediaan bahan baku.

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Data diperoleh dengan melakukan

observasi, pengisian checklist, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data

dengan analisis deskriptif berdasarkan temuan hasil audit.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pengelolaan persediaan

bahan baku telah berjalan dengan cukup efektif namun ada beberapa kekurangan

dengan rincian sebagai berikut: (1) Perusahaan belum memiliki kebijakan dan

standar operasional prosedur (SOP) penyimpanan bahan baku dan pengeluaran

bahan baku secara tertulis. (2) Gudang penyimpanan barang slow moving, barang

usang dan barang rusak tidak dipisahkan dengan bahan baku yang bagus. (3)

Perusahaan tidak mencocokkan hasil perhitungan persediaan fisik dengan catatan

akuntansi. Proses audit telah dilaksanakan dengan baik dan benar. Proses audit

telah dilaksanakan dan hasil temuan audit telah dilaporkan dalam bentuk laporan

audit. Keterbatasan penelitian ini yaitu Penulis tidak dapat melakukan

pengukuran efisiensi dan pengukuran ekonomisasi.

Kata kunci: Audit Operasional, pengelolaan persediaan bahan baku, Efektif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

xv

ABSTRACT

OPERATIONAL AUDIT OF RAW MATERIAL INVENTORY

MANAGEMENT OF PT MAREL SUKSES PRATAMA

Lili Nitari

NIM: 142114062

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2018

The main objective of this research is to analyze the audit findings and to

propose recommendations based on the results of operational audits of raw

material inventory management of PT Marel Sukses Pratama. The Company

definitely has the standards and conditions applicable to a good inventory

management process. Therefore, it is necessary to measure the successful

implementation of the standards or criteria to achieve corporate goals. One way to

conduct is using operational audits of raw material inventory management of PT

Marel Sukses Pratama.

This type of this research is a case study. The data was obtained by

observation, interviews, and documentations. The data analysis technique was

descriptive analysis based on audit findings.

The results indicate that the process on inventory management of raw

material is effective with some weakness, those are: (1) The company does not

have standard operating procedures of raw material storage and raw material

expenditure in writing. (2) Warehouse storage of slow moving goods, obsolete

goods and broken goods are not separated with good raw materials. (3) The

company does not match the results of the calculation of physical inventory with

accounting records. The audit process has been carried out properly and correctly.

The audit process has been carried out and the audit findings have been reported

in the form of an audit report. The limitation of this research is that writer could

not conduct efficiency measurement and economy measurement.

Keywords: Operational Audit, inventory management of raw material, Effective

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tujuan utama setiap perusahaan adalah untuk menghasilkan laba

yang optimal karena akan memberikan dampak yang signifikan bagi

kelangsungan usaha. Salah satu unsur yang paling besar dalam pencapaian

laba perusahaan adalah persediaan. Persediaan merupakan aset perusahaan

yang sangat rentan terhadap kerusakan, penyalahgunaan, dan pencurian

yang dapat menghambat jalannya kegiatan operasional dan sangat

merugikan perusahaan. Audit operasional diperlukan untuk mengetahui

apakah perusahaan telah menjalankan kegiatan operasionalnya secara

efektif dan efisien. Setelah audit operasional dilakukan maka hasil yang

dilaporkan dapat digunakan untuk melakukan perbaikan-perbaikan atas

kelemahan yang ada di dalam perusahaan.

Audit operasional dilakukan untuk memperoleh dan mengevaluasi

bukti-bukti tentang efisiensi dan efektivitas kegiatan operasi entitas dalam

hubungannya dengan pencapaian tujuan tertentu. Menurut Agoes (2017:

14), “Audit operasional adalah suatu pemeriksaan terhadap kegiatan

operasi suatu perusahaan, termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan

operasional yang telah ditentukan oleh manajemen, untuk mengetahui

apakah kegiatan operasi tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien,

dan ekonomis”. Sedangkan menurut Jusup (2010: 16), “Audit operasional

adalah pengkajian (review) atas setiap bagian dari prosedur dan metoda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

2

yang diterapkan suatu organisasi dengan tujuan untuk mengevaluasi

efisiensi dan efektivitas. Hasil akhir dari suatu audit operasional biasanya

berupa rekomendasi kepada manajemen untuk perbaikan operasi”.

Kegiatan operasional perusahaan dapat efektif dan efisien apabila

semua karyawan di semua fungsi operasional perusahaan dapat bekerja

sama, terlebih pada fungsi pengelolaan persediaan bahan baku. Fungsi

pengelolaan persediaan bahan baku memiliki peranan yang penting dalam

sebuah perusahaan manufaktur. Persediaan bahan baku mempunyai arti

penting dalam suatu perusahaan yang akan mempengaruhi tingkat

produksi maupun penjualan. Persediaan bahan baku merupakan bagian

utama dari modal kerja yang merupakan aktiva yang pada setiap saat

mengalami perubahan. Pengelolaan yang baik atas persediaan bahan baku

perusahaan akan berdampak pada peningkatan kualitas produk dan harga

pokok produksi yang rendah.

Sebagai salah satu perusahaan manufaktur di Yogyakarta, PT

Marel Sukses Pratama yang bergerak di bidang industri kaos kaki selalu

dituntut untuk memberikan hasil yang memuaskan bagi konsumen. Dalam

usahanya untuk memberikan hasil yang terbaik bagi konsumennya, PT

Marel Sukses Pratama harus didukung oleh departemen produksi

khususnya dalam pengelolaan bahan baku yang bekerja secara efektif dan

efisien yang tentunya akan memberikan kontribusi positif dalam

pengambilan keputusan. Masalah yang sering terjadi pada bagian

pengelolaan persediaan bahan baku adalah adanya hambatan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

3

kegiatan pengelolaan persediaan bahan baku secara efektif dan efisien

misalnya kesalahan dalam pemesanan, pengeluaran, penyimpanan,

ataupun pemakaian bahan baku. Oleh sebab itu, penulis ingin melakukan

audit operasional untuk menilai ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas

dalam pengelolaan persediaan bahan baku PT Marel Sukses Pratama.

Penulis mengambil judul: “Audit Operasional Atas Pengelolaan

Persediaan Bahan Baku PT Marel Sukses Pratama”

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana hasil audit

operasional atas pengelolaan persediaan bahan baku PT Marel Sukses

Pratama?”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan fungsi audit operasional, tujuan dari penelitian ini adalah

untuk memberikan analisis dan rekomendasi perbaikan yang diperlukan

sesuai hasil audit operasional atas kegiatan pengelolaan persediaan bahan

baku PT Marel Sukses Pratama.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan bisa memberikan

rekomendasi perbaikan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan

dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan persediaan

bahan baku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

4

2. Bagi universitas, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan

dan informasi tentang pelaksanaan audit operasional atas persediaan

bahan baku pada PT Marel Sukses Pratama.

3. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

gambaran mengenai pelaksanaan audit operasional atas sebuah

perusahaan.

4. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan

dan wawasan penulis di bidang akuntansi khususnya mengenai audit

operasional atas pengelolaan persediaan bahan baku.

E. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika

penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini akan menjelaskan mengenai berbagai teori yang

mendukung penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini akan menjelaskan mengenai objek dan subjek penelitian,

metode yang akan digunakan dalam penelitian, teknik

pengumpulan data, dan teknik analisis data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

5

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

Bab ini akan menguraikan mengenai gambaran secara umum

perusahaan atau profil perusahaan seperti, sejarah singkat

perusahaan, visi dan misi perusahaan dan struktur organisasi.

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi hasil penelitian dan pembahasan sesuai dengan

cakupan atau ruang lingkup fokus penelitian.

BAB VI PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan, saran, dan keterbatasan penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengauditan

1. Definisi Pengauditan

Menurut Jusup (2010: 11), “Pengauditan adalah suatu proses

sistematis untuk mendapatkan dan mengevaluasi bukti yang

berhubungan dengan asersi tentang tindakan-tindakan dan kejadian-

kejadian ekonomi secara obyektif untuk menentukan tingkat

kesesuaian antara asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan

dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang

berkepentingan”.

2. Jenis-jenis audit

Menurut Jusup (2010: 15) audit pada umumnya dikelompokkan

menjadi tiga golongan, yaitu:

a. Audit Laporan Keuangan

Audit laporan keuangan dilakukan untuk menentukan apakah

laporan keuangan sebagai keseluruhan - yaitu informasi kuantitatif

yang akan diperiksa – dinyatakan sesuai dengan kriteria tertentu

yang telah ditetapkan. Pada umumnya kriteria yang digunakan

adalah prinsip akuntansi berlaku umum, meskipun audit lazim juga

dilakukan atas laporan keuangan yang disusun berdasarkan dasar

tunai (cash basis) atau dasar akuntansi lain yang cocok untuk

organisasi yang diaudit. Laporan keuangan yang diperiksa biasanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

7

meliputi neraca (laporan posisi keuangan), laporan laba-rugi, dan

laporan arus kas, termasuk catatan kaki (foot-notes).

b. Audit Kesesuaian

Tujuan audit kesesuaian adalah untuk menentukan apakah

pihak yang diaudit telah mengikuti prosedur atau aturan tertentu

yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang. Audit kesesuian untuk

suatu perusahaan swasta dapat berupa penentuan apakah karyawan-

karyawan di bidang akuntansi telah mengikuti prosedur-prosedur

yang ditetapkan oleh kontroler perusahaan, mengkaji ulang tarip

upah untuk disesuaikan dengan tarip upah minimum yang

ditetapkan pemerintah (UMR), atau memeriksa perjanjian yang

dibuat dengan bankir atau pemberi pinjaman lainnya untuk

memastikan bahwa perusahaan telah mematuhi semua persyaratan

yang ditetapkan dalam perjanjian. Audit kesesuaian atas instansi

pemerintah lebih beraneka ragam karena banyaknya peraturan yang

ditetapkan oleh pemerintah yang harus dilaksanakan oleh instansi-

instansi pemerintah.

c. Audit Operasional

Audit operasional adalah pengkajian (review) atas setiap

bagian dari prosedur dan metoda yang diterapkan suatu organisasi

dengan tujuan untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas. Hasil

akhir dari suatu audit operasional biasanya berupa rekomendasi

kepada manajemen untuk perbaikan operasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

8

B. Audit Operasional

1. Pengertian Audit Operasional

Menurut Jusup (2010: 16), “Audit operasional adalah pengkajian

(review) atas setiap bagian dari prosedur dan metoda yang diterapkan

suatu organisasi dengan tujuan untuk mengevaluasi efisiensi dan

efektivitas. Hasil akhir dari suatu audit operasional biasanya berupa

rekomendasi kepada manajemen untuk perbaikan operasi”.

Menurut Boynton dkk., (2002: 7), “Audit operasional berkaitan

dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti-bukti tentang

efisiensi dan efektivitas kegiatan operasi entitas dalam hubungannya

dengan pencapaian tujuan tertentu. Kadang-kadang audit jenis ini

disebut juga dengan audit kinerja atau audit manajemen. Dalam suatu

perusahaan bisnis, lingkup audit ini dapat meliputi seluruh kegiatan

dari (1) suatu departemen, cabang, atau divisi, atau (2) suatu fungsi

yang mungkin merupakan fungsi lintas unit usaha, seperti pemasaran

atau pengolahan data”.

Menurut Kumaat (2010: 45), “Audit operasional pada hakikatnya

bertujuan memberi gambaran yang lebih gamblang mengenai berbagai

pelaksanaan, peristiwa atau masalah aktual di balik fakta yang

ditunjukkan oleh angka-angka keuangan seperti penjualan ke

pelanggan (yang membentuk sales receivable & revenues), pembelian

dari pemasok (yang tercatat pada trade payables maupun purchase

expenses) perusahaan. Audit operasional juga memberikan gambaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

9

tentang lingkup yang tidak berhubungan langsung dengan keuangan

meliputi pengelolaan fisik aset non keuangan (lebih tepatnya no liquid

assets) seperti stok inventory beserta penyimpanannya, pengendalian

dan perawatan fisik fixed assets, dan sebagainya; pengelolaan rutin

aset lainnya yaitu aset yang dikategorikan sulit diukur secara keuangan

(intangible assets) yang hanya dapat dinilai secara kualitatif. Sebagai

contoh, kualitas pelayanan, kecepatan distribusi informasi, tingkat

kepuasan pelanggan, kompetensi SDM, tingkat keandalan, dan utilisasi

fasilitas kerja”.

Menurut Agoes (2017: 14), “Audit operasional adalah suatu

pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan, termasuk

kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditentukan

oleh manajemen, untuk mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut

sudah dilakukan secara efektif, efisien, dan ekonomis. Pendekatan

audit yang biasa dilakukan adalah menilai efisiensi, efektivitas, dan

keekonomisan dari masing-masing fungsi yang terdapat dalam

perusahaan. Misalnya fungsi penjualan dan pemasaran, fungsi

produksi, fungsi penggudangan dan distribusi, fungsi personalia

(sumber daya manusia), fungsi akuntansi, dan fungsi keuangan”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

10

2. Elemen Audit Operasional

Menurut Agoes (2017: 189), Tujuan pemeriksaan (audit objective)

dalam audit operasional mencakup tiga elemen. Ketiga elemen

tersebut masing-masing:

a. Criteria

Criteria merupakan standar yang harus dipatuhi oleh setiap

bagian dalam perusahaan. Standar bisa berupa kebijakan yang telah

ditetapkan manajemen, kebijakan perusahaan sejenis, atau

kebijakan industri, dan peraturan pemerintah.

b. Causes

Causes adalah tindakan-tindakan yang dilakukan manajemen

atau pegawai perusahaan, termasuk tindakan-tindakan yang

seharusnya dilakukan untuk memenuhi criteria tetapi tidak

dilakukan oleh manajemen atau pegawai perusahaan. Dengan kata

lain, causes adalah tindakan-tindakan yang menyimpang dari

standar yang berlaku.

c. Effects

Effects adalah akibat dari tindakan-tindakan yang menyimpang

dari standar berlaku.

3. Tujuan Audit Operasional

Menurut Bayangkara (2008: 3), “Tujuan audit operasional adalah

untuk mengidentifikasi kegiatan, program, dan aktivitas yang masih

memerlukan perbaikan sehingga dengan rekomendasi yang diberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

11

nantinya dapat dicapai perbaikan atas pengelolaan berbagai program

dan aktivitas pada perusahaan tersebut”. Oleh sebab itu, audit ini

dititikberatkan pada berbagai objek audit yang diperkirakan dapat

diperbaiki di masa yang akan datang, di samping juga mencegah

kemungkinan terjadinya berbagai kerugian.

Menurut Rahayu dkk., (2010: 9), “Audit operasional mempunyai

tujuan untuk memberikan informasi kepada manajemen mengenai

efektivitas suatu unit atau fungsi yang menekankan pada ekonomisasi,

efisiensi, dan efektivitas yang mencakup beranekaragam aktivitas yang

luas, yang berhubungan dengan performa masa yang akan datang.

Sebagai contoh efektivitas dari program pemasaran atau efisiensi

karyawan pabrik”.

Menurut Kumaat (2010: 45), tujuan audit operasional secara umum

adalah:

a. Menggali berbagai akar masalah di balik kinerja bisnis yang

tergambar dalam laporan keuangan yang terkait dengan efektivitas

dan efisiensi kinerja pengelolaan berbagai objek.

b. Memastikan bahwa seluruh aset non-keuangan menjadi aset yang

produktif bagi bisnis perusahaan yaitu memberi manfaat yang

sepadan dibanding biaya atau risiko yang timbul.

c. Memastikan bahwa seluruh sistem (business process) berjalan

dalam koridor standar (kualitas) yang ditetapkan dengan tingkat

pengendalian internal yang memadai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

12

4. Karakteristik Audit Operasional

Menurut Rahayu dkk., (2010: 9), karakteristik audit operasional

adalah sebagai berikut:

a. Pengukuran efektivitas didasarkan pada bukti-bukti dan

standar-standar:

1) Undang-undang dan peraturan pemerintah

2) Standar perusahaan

a) Strategi-strategi, rencana dan program yang

disetujui

b) Kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan

c) Struktur organisasi yang telah disetujui

d) Anggaran perusahaan

e) Tujuan perusahaan yang ditetapkan

3) Standar dan praktik industri

4) Prinsip organisasi dan manajemen

5) Praktik manajemen yang sehat, proses dan teknik yang

digunakan oleh perusahaan maju.

b. Sifatnya investigatif

c. Obyek pemeriksaan meliputi semua aspek operasi perusahaan,

yaitu:

1) Pemasaran

2) Rancangan dan rekayasa pabrik

3) Pengendalian produksi dan persediaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

13

4) Pembelian

5) Sumber Daya Manusia

6) Keuangan Anggaran

7) Administrasi dan Hukum

8) Operasi Internasional

9) Pelaporan Keuangan

10) Pengelolaan data elektronik

5. Ruang Lingkup Audit Operasional

Menurut Bayangkara (2008: 15), “Audit operasional dilaksanakan

untuk meningkatkan ekonomisasi, efisiensi pengelolaan sumber daya,

dan efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Oleh karena itu, audit

operasional diarahkan untuk menilai secara keseluruhan pengelolaan

operasional objek audit, baik fungsi manajerial (perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian) maupun fungsi-

fungsi bisnis perusahaan yang secara keseluruhan ditujukan untuk

mencapai tujuan perusahaan”.

6. Tahap-tahap Audit Operasional

Menurut Bayangkara (2008: 9), ada 5 tahap dalam audit

operasional. Tahap-tahap audit operasional adalah sebagai berikut:

a. Audit Pendahuluan

Audit pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan informasi

latar belakang terhadap objek yang diaudit. Disamping itu, pada

audit ini juga dilakukan penelaahan terhadap berbagai peraturan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

14

ketentuan dan kebijakan berkaitan dengan aktivitas yang diaudit,

serta menganalisis berbagai informasi yang telah diperoleh untuk

mengidentifikasi hal-hal potensial yang mengandung kelemahan

pada perusahaan yang diaudit. Dari latar belakang tersebut, auditor

dapat menentukan tujuan audit sementara.

b. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen

Pada tahapan ini auditor melakukan review dan pengujian

terhadap pengendalian manajemen objek audit dengan tujuan untuk

menilai efektifitas pengendalian manajemen dalam mendukung

pencapaian tujuan perusahaan. Dari hasil pengujian ini, auditor

dapat lebih memahami pengendalian yang berlaku pada objek audit

sehingga dengan lebih mudah dapat diketahui potensi-potensi

terjadinya kelemahan pada berbagai aktivitas yang dilakukan. Hasil

pengujian pengendalian manajemen ini dapat mendukung tujuan

audit sementara menjadi tujuan audit sesungguhnya, atau ada

bebera pa tujuan audit sementara yang gugur karena tidak cukup

bukti-bukti untuk mendukung tujuan audit tersebut.

c. Audit Terperinci

Tahap ini, auditor melakukan pengumpulan bukti yang cukup

kompeten untuk mendukung tujuan audit yang telah ditentukan.

Pada tahap ini juga dilakukan pengembangan temuan untuk

mencari keterkaitan antara satu temuan dengan temuan yang lain

dalam menguji permasalahan yang berkaitan dengan tujuan audit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

15

Temuan yang cukup, relevan, dan kompeten pada tahap ini

disajikan dalam suatu kertas kerja audit untuk mendukung suatu

kesimpulan audit yang dibuat dan rekomendasi yang diberikan.

d. Pelaporan

Tahapan ini bertujuan untuk mengkomunikasikan hasil

audit termasuk rekomendasi yang diberikan kepada berbagai pihak

berkepentingan. Hal ini penting untuk meyakinkan pihak

manajemen tentang keabsahan hasil audit dan mendorong pihak-

pihak yang berwenang untuk melakukan perbaikan terhadap

berbagai kelemahan yang ditemukan. Laporan disajikan secara

komprehensif (menyajikan temuan-temuan penting hasil audit

untuk mendukung kesimpulan audit dan rekomendasi).

e. Melakukan Tindak Lanjut

Tindak lanjut bertujuan untuk mendorong pihak-pihak yang

berwenang untuk melaksanakan tindak lanjut atau perbaikan sesuai

dengan rekomendasi yang diberikan. Auditor tidak memiliki

wewenang untuk mengharuskan manajemen untuk melaksanakan

tindak lanjut sesuai dengan rekomendasi yang diberikan. Oleh

karena itu, rekomendasi yang disajikan dalam laporan audit

seharusnya sudah merupakan hasil diskusi dengan berbagai pihak

yang berkepentingan dengan tindakan perbaikan. Suatu

rekomendasi yang tidak disepakati oleh objek audit akan sangat

berpengaruh pada pelaksanaan tindak lanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

16

Menurut Agoes (2017: 14), ada empat tahapan dalam suatu audit

operasional, yaitu:

a. Survei Pendahuluan (Preliminary Survey)

Survei pendahuluan dimaksudkan untuk mendapatkan

gambaran mengenai bisnis perusahaan yang dilakukan melalui

tanya jawab dengan manajemen dan staf perusahaan serta

penggunaan questionnaires.

b. Penelaahan dan Pengujian Atas Sistem Pengendalian manajemen

(Review and Testing of Management Control System)

Untuk mengevaluasi dan menguji efektivitas dari

pengendalian manajemen yang terdapat di perusahaan. Biasanya

digunakan management control questionnaires (ICQ), flowchart,

dan penjelasan narrative serta dilakukan pengetesan atas beberapa

transaksi (walk through the documents).

c. Pengujian Terinci (Detailed Examination)

Melakukan pemeriksaan terhadap transaksi perusahaan

untuk mengetahui apakah prosesnya sesuai dengan kebijakan yang

telah ditetapkan manajemen. Dalam hal ini auditor harus

melakukan observasi terhadap kegiatan dari fungsi-fungsi yang

terdapat di perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

17

d. Pengembangan Laporan (Report Development)

Dalam menyusun laporan pemeriksaan, auditor tidak memberikan

opini mengenai kewajaran laporan keuangan perusahaan, laporan

yang dibuat mirip dengan management letter, karena berisi temuan

pemeriksaan (audit findings), mengenai penyimpangan yang terjadi

terhadap kriteria (standard), yang berlaku yang menimbulkan

inefisiensi, inefektivitas, dan ketidakhematan (pemborosan) dan

kelemahan dalam sistem pengendalian manajemen (management

control system) yang terdapat diperusahaan. Selain itu auditor juga

memberikan saran-saran perbaikan.

C. Ekonomisasi, Efisiensi, dan Efektivitas

1. Pengertian Ekonomisasi

Menurut Agoes (2017: 15), “Ekonomisasi merupakan ukuran input

yang digunakan dalam berbagai program yang dikelola. Artinya jika

perusahaan mampu memperoleh sumber daya yang akan digunakan

dalam operasi dengan pengorbanan yang paling kecil, ini berarti

perusahaan telah mampu memperoleh sumber daya tersebut dengan

cara yang ekonomis.

Dengan demikian harga pokok per unit input yang digunakan

dalam operasi juga menjadi rendah yang memungkinkan perusahaan

untuk menghasilkan produk dengan harga pokok yang relatif lebih

rendah dibandingkan para pesaingnya”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

18

2. Pengertian Efisiensi

Menurut Agoes (2017: 16), “Efisiensi berhubungan dengan

bagaimana perusahaan melakukan operasi, sehingga tercapai

optimalisasi penggunaan sumber daya yang dimiliki. Efisiensi

berhubungan dengan metode kerja (operasi). Dalam hubungannya

dengan input-proses-output, efisiensi adalah rasio antara output dan

input. Seberapa besar output yang dihasilkan dengan menggunakan

sejumlah input yang dimiliki perusahaan.

Metode kerja yang baik akan dapat memandu proses operasi

berjalan dengan mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang

dimiliki perusahaan. Jadi, efisiensi merupakan ukuran proses yang

menghubungkan antara input dan output dalam operasional

perusahaan”. Menurut Bayangkara (2008: 13), “Efisiensi merupakan

ukuran proses yang menghubungkan antara input dan output dalam

operasional perusahaan“.

3. Pengertian Efektivitas

Menurut Agoes (2017:17), “Secara singkat pengertian efektivitas

dapat dipahami sebagai tingkat keberhasilan suatu perusahaan untuk

mencapai tujuannya. Efektivitas merupakan ukuran dari output”.

Menurut Bayangkara (2008:14), “Efektivitas dapat dipahami sebagai

tingkat keberhasilan suatu perusahaan untuk mencapai tujuannya”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

19

4. Menurut Agoes (2017: 17), Hubungan Ekonomisasi, Efisiensi, dan

Efektivitas adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Hubungan Ekonomisasi, Efisiensi, dan Efektivitas

D. Persediaan

1. Pengertian Persediaan

Persediaan adalah suatu istilah umum yang menunjukan segala

sesuatu atau sumber-sumber daya organisasi yang disimpan dalam

antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan. Sumber daya ini

meliputi bahan mentah, barang dalam proses, barang jadi, bahan

pembantu, dan komponen lain yang menjadi bagian keluaran produk

perusahaan. Persediaan tidak hanya sebatas hal-hal diatas karena

banyak organisasi juga menyimpan persediaan lain seperti uang,

peralatan, tenaga kerja untuk memenuhi permintaan akan produk dan

jasa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

20

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (PSAK: No. 14, hal 14.2 s/d

14.2-IAI, 2015), persediaan adalah aset:

a. Yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa;

b. Dalam proses produksi untuk penjualan tersebut; dan

c. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam

proses atau pemberian jasa.

Menurut Agoes (2017: 189), “Persediaan adalah: (a) yang tersedia

untuk dijual dalam kegiatan normal, (b) dalam proses produksi dan atau

dalam perjalanan, atau (c) dalam bentuk bahan baku atau perlengkapan

(supplies) untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian

jasa”.

2. Sifat Persediaan

Menurut Agoes (2017: 298), persediaan mempunyai sifat-sifat

sebagai berikut:

a. Biasanya merupakan aset lancar (current assets) karena masa

perputarannya biasanya kurang atau sama dengan satu tahun.

b. Merupakan jumlah yang besar, terutama dalam perusahaan dagang

dan industri.

c. Mempunyai pengaruh yang besar terhadap laporan posisi keuangan

(neraca) dan perhitungan laba-rugi, karena kesalahan dalam

menentukan persediaan pada akhir periode akan mengakibatkan

kesalahan dalam jumlah aset lancar dan total aset, beban pokok

penjualan, laba kotor dan laba bersih, taksiran pajak penghasilan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

21

d. pembagian dividen dan laba rugi ditahan, kesalahan tersebut akan

terbawa ke laporan keuangan periode selanjutnya.

3. Penggolongan Persediaan

Menurut Agoes (2017: 298), contoh dari perkiraan-perkiraan yang

biasa digolongkan sebagai persediaan adalah:

a. Bahan baku (raw materials)

b. Barang dalam proses (work in process)

c. Barang jadi (finished goods)

d. Suku cadang (spare parts)

e. Bahan pembantu : oli, bensin, solar

f. Barang dalam perjalanan (good in transit), yaitu barang yang sudah

dikirim oleh supplier tetapi belum sampai di gudang perusahaan.

g. Barang konsinyasi: consignment out (barang perusahaan lain yang

dititip jual di perusahaan) tidak boleh dilaporkan/dicatat sebagai

persediaan perusahaan.

Menurut Jusup, (2014: 418) persediaan dikelompokkan menjadi 3

golongan, yaitu:

a. Persediaan Barang Jadi

Persediaan barang jadi adalah hasil produksi yang telah selesai dan

siap untuk dijual.

b. Persediaan Barang dalam Proses

Persediaan barang dalam proses adalah bagian dari barang yang

diproduksi yang telah mulai diproses tetapi belum selesai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

22

c. Persediaan Bahan Mentah

Persediaan bahan mentah adalah bahan dasar yang akan digunakan

dalam produksi, tetapi belum diproses.

4. Metode Pencatatan dan Penilaian Persediaan

Dalam menentukan jumlah persediaan pada akhir periode, dapat

diklasifikasikan pencatatan persediaannya, yaitu:

a. Sistem Perpetual (Perpetual System)

Dalam metode ini, setiap mutasi persediaan dicatat dalam kartu

persediaan. Kegiatan pencatatan ini dilakukan pada setiap

perpindahan persediaan sebagai akibat dari pembelian ataupun

penjualan yang sering terjadi, baik kualitas maupun harga

pokoknya.

b. Sistem Periodik (Periodic System)

Dalam metode ini, hanya tambahan persediaan dari pembelian

saja yang dicatat, sedangkan mutasi berkurangnya persediaan

karena pemakaian tidak dicatat dalam pembukuan, maka harga

pokok pembelian tidak dapat diketahui sewaktu-waktu dan baru

dapat diketahui jika persediaan akhir telah dihitung.

Ada beberapa metode yang digunakan dalam menentukan nilai

persediaan yang ada, yaitu:

a. Metode Masuk Pertama, Keluar Pertama/First in, First Out (FIFO)

b. Metode Masuk Terakhir, Keluar Pertama/Last in, First Out (LIFO)

c. Metode Harga Pokok Rata-Rata/Average Cost Method

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

23

E. Pengelolaan Persediaan Bahan Baku

1. Tujuan Pengelolaan Persediaan Bahan Baku

Menurut Carter et al (2004: 298), “Pengelolaan bahan baku dicapai

melalui pengaturan fungsional, pembebanan tanggung jawab, dan

bukti-bukti dokumenter. Hal tersebut dimulai dari persetujuan

anggaran penjualan dan produksi dengan penyelesaian produk yang

siap untuk dijual dan dikirimkan ke gudang atau pelanggan.

Pengelolaan persediaan akan beroperasi dengan berhasil apabila

peningkatan atau penurunan dalam persediaan mengikuti pola yang

telah ditentukan atau diperkirakan”.

Disimpulkan bahwa pengelolaan persediaan bahan baku harus

memenuhi dua kebutuhan, yaitu:

a. Menjaga Persediaan dalam jumlah dan variasi yang mencukupi

untuk operasi secara efisien.

b. Menjaga tingkat persediaan yang menguntungkan.

2. Pentingnya Pengelolaan Persediaan Bahan Baku

Persediaan bahan baku merupakan unsur dari modal kerja yang

cukup besar bagi perusahaan industri. Masalah penentuan investasi

yang optimal dalam persediaan bahan baku merupakan suatu hal yang

sangat penting, karena memberikan pengaruh yang sangat besar dalam

penggunaan modal yang tertanam dalam persediaan itu sendiri dan

tingkat efesiensi yang akan dicapai oleh perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

24

Menurut Carter et al (2004: 299), pengelolaan persediaan bahan

baku yang efektif dan efisien akan memberikan keuntungan sebagai

berikut:

a. Pasokan bahan baku yang diperlukan untuk operasi yang efisien

tidak terganggu.

b. Tersedianya cukup persediaan dalam periode dimana pasokan

kecil (musiman, siklus, dan pemogokan kerja) dan mengantisipasi

perubahan harga.

c. Penyimpanan bahan baku dengan mutu penanganan dan biaya

minimum dapat melindungi bahan baku tersebut dari kehilangan

akibat kebakaran, pencurian, cuaca, dan kerusakan karena

penanganan.

d. Meminimalkan item-item yang tidak aktif, kelebihan, atau usang

dengan melaporkan perubahan produk yang mempengaruhi bahan

baku.

e. Memastikan persediaan yang cukup untuk pengiriman segera ke

pelanggan.

f. Menjaga agar jumlah modal yang diinvestasikan dalam persediaan

berda di tingkat konsisten dengan kebutuhan operasi dan rencana

manajemen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

25

3. Pengelolaan Persediaan Bahan Baku yang Baik

Menurut Carter et al (2004: 300), pengelolaan persediaan bahan baku

yang baik meliputi hal-hal sebagai berikut:

c. Penetapan titik persediaan minimum dan maksimum

Metode minimum-maksimum (min-max method) didasarkan

pada pernyataan bahwa jumlah dari sebagian besar item perediaan

berada pada kisaran batas tertentu. Maksimum jumlah untuk setiap

item ditetapkan, sedangkan tingkat sudah termasuk margin

pengaman yang diperlukan untuk mencegah terjadinya kehabisan

persediaan selama siklus pemesanan kembali.

d. Pemeriksaan siklus pesanan

Metode siklus pesanan (order cycling method) atau metode

peninjauan siklus (cycle review method) memeriksa secara periodik

status jumlah bahan baku yang tersedia untuk waktu yang berbeda

(misalnya 30, 60, atau 90 hari) antara peninjauan dan dapat

menggunakan siklus yang berbeda untuk jenis bahan baku yang

berbeda. Pada setiap periode peninjauan dalam sistem siklus

pesanan, pesanan dilakukan agar jumlah persediaan mencapai

tingkat yang diinginkan, yang dinyatakan sebagai besarnya pasokan

untuk sekian hari atau minggu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

26

e. Ketepat-waktuan

Metode JIT (Just in Time) diterapkan dalam memperbaiki

pemeliharaan rutin. Semua bahan baku dan komponen sebaiknya

tiba dilokasi kerja pada saat yang dibutuhkan. Produk sebaiknya

diselesaikan dan tersedia bagi pelanggan, disaat pelanggan

menginginkannya. Kebutuhan akan kualitas dan produksi yang

seimbang, metode JIT seringkali diidentifikasikan dengan usaha

untuk mengeleminasikan pemborosan dalam segala bentuknya, dan

merupakan bagian yang penting dalam banyak usaha manajemen

unit total (total quality management-TQM).

Menurut Campbell dan Wilson (2003: 428), bahwa

pengelolaan persediaan yang paling efektif tidak datang dengan

sendirinya, sebaliknya harus direncanakan dan diarahkan. Selain

itu, pengalaman telah menunjukkan bahwa ada faktor atau kondisi

tertentu yang merupakan prasyarat untuk tercapainya pengelolaan

persediaan yang paling berhasil. Manfaat yang diperoleh dari

pengelolaan persediaan yang efektif adalah sebagai berikut:

a. Menekan investasi modal dalam persediaan pada tingkat yang

minimum.

b. Mengeliminasi atau mengurangi pemborosan dan biaya yang

timbul dari penyelenggaraan persediaan yang berlebihan,

kerusakan, penyimpanan, kekunoan, dan jarak serta asuransi

persediaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

27

c. Mengurangi resiko kecurangan dan kecurian persediaan.

d. Menghindari resiko penundaan produksi dengan cara selalu

menyediakan bahan yang diperlukan .

e. Memungkinkan pemberian jasa yang lebih memuaskan kepada

pelanggan dengan cara selalu menyediakan bahan atau barang

yang diperlukan. Dapat mengurangi investasi dalam fasilitas

dan peralatan pergudangan.

f. Memungkinkan pemerataan produksi melalui penyelenggaraan

persediaan yang tidak merata sehingga dapat membantu

stabilitas pekerjaan.

g. Menghindarkan atau mengurangi kerugian yang timbul karena

penurunan harga.

h. Mengurangi biaya opname fisik persediaan tahunan.

i. Melalui pengendalian yang wajar dan informasi yang tersedia

untuk persediaan, dimungkinkan adanya pelaksanaan

pembelian yang lebih baik untuk memperoleh keuntungan dari

harga khusus dan dari perubahan harga.

j. Mengurangi penjualan dan biaya administrasi melalui

pemberian jasa/pelayanan yang lebih baik kepada para

pelanggan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

28

F. Sistem Pengendalian Internal

1. Pengertian Pengendalian Intern

Menurut Boynton dkk., (2002:373), pengendalian intern (internal

control) adalah suatu proses, yang dilaksanakan oleh dewan direksi,

manajemen, dan personel lainnya dalam suatu entitas, yang dirancang

untuk menyediakan keyakinan yang memadai berkenaan dengan

pencapaian tujuan dalam kategori berikut:

a. Keandalan pelaporan keuangan

b. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku

c. Efektivitas dan efisiensi operasi

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa:

a. Pengendalian intern merupakan suatu proses

Pengendalian intern merupakan suatu proses untuk mencapai

tujuan yang saling berkaitan, yaitu pelaporan keuangan, kepatuhan,

dan operasi.

b. Pengendalian intern dijalankan oleh manusia

Pengendalian intern bukan hanya terdiri dari pedoman kebijakan

dan formulir, namun dijalankan oleh orang dari setiap jenjang

organisasinya, yang mencakup dewan komisaris, manajemen dan

personel lain.

c. Pengendalian intern dapat diharapkan mampu memberikan

keyakinan memadai, bukan keyakinan mutlak bagi manajemen dan

dewan komisaris entitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

29

2. Unsur-Unsur Pengendalian Intern

Menurut Boynton (2002: 379-400), unsur-unsur pengendalian

intern adalah sebagai berikut :

a. Lingkungan pengendalian (control environment)

Lingkungan pengendali merupakan dari suatu organisasi yang

mempengaruhi kesadaran akan pengendalian dari orang-orangnya.

Lingkungan pengendalian merupakan pondasi dari semua

komponen pengendalian intern lainnya yang menyediakan disiplin

dan struktur. Sejumlah faktor membentuk lingkungan pengendali

dalam suatu entitas diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Integritas dan nilai etika

2) Komitmen terhadap kompentensi

3) Dewan direksi dan komite audit

4) Filosofi dan gaya operasi manajemen

5) Struktur organisasi

b. Penilaian Resiko (Risk Assessment)

Penilaian resiko manajemen untuk tujuan pelaporan

keuangan adalah penilaian resiko yang terkandung dalam asersi

tertentu dalam laporan keuangan dan desain serta implementasi

aktivitas pengendali yang ditujukan untuk mengurangi resiko

tersebut pada tingkat minimum dengan mempertimbangkan biaya

dan manfaat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

30

Penilaian resiko manajemen harus mencakup pertimbangan

khusus terhadap resiko yang dapat timbul dari perubahan kondisi,

seperti:

1) Perubahan dalam lingkungan operasi

2) Personel baru

3) Sistem informasi yang baru atau dimodifikasi

4) Pertumbuhan yang cepat

5) Teknologi baru

6) Lini, produk, atau aktivitas baru

7) Restrukturisasi perusahaan

8) Operasi di luar negeri

9) Pernyataan akuntansi

c. Informasi dan Komunikasi ( Information and Communication)

Informasi yang digunakan sebagai fokus utama kebijakan

dan prosedur pengendalian intern berkaitan dengan sistem

akuntansi, yaitu bahwa transaksi dilaksanakan dengan cara yang

mencegah salah saji dalam asersi manajemen dalam laporan

keuangan.

Komunikasi mencakup penyampaian informasi kepada

semua personel yang terlibat dalam pelaporan keuangan tentang

bagaimana aktivitas mereka berkaitan dengan pekerjaan orang lain,

baik yang berada di dalam maupun di luar organisasi. Komunikasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

31

ini mencakup sistem pelaporan penyimpangan kepada pihak yang

lebih tinggi dalam entitas.

d. Aktivitas Pengendalian (Control Activities)

Aktivitas pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur

yang dibuat untuk memberikan keyakinan bahwa petunjuk yang

dibuat oleh manajemen telah dilaksanakan. Aktivitas pengendalian

yang relevan dapat digolongkan ke dalam berbagai kelompok

sebagai berikut:

1) Pemisahan Tugas

2) Pengendalian Pemrosesan Informasi

3) Pengendalian Fisik

4) Review Kinerja

e. Pemantauan (Monitoring)

Pemantauan adalah suatu proses yang menilai kualitas

kinerja pengendalian intern pada suatu waktu. Pemantauan

melibatkan penilaian rancangan dan pengoperasian pengendalian

dengan dasar waktu dan mengambil tindakan perbaikan yang

diperlukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

32

3. Hubungan Antara Pengendalian Intern dengan Audit Operasional

Berdasarkan definisi pengendalian intern menurut Boynton dkk.,

(2002:373), pengendalian internal dirancang untuk menyediakan

keyakinan yang memadai berkenaan dengan pencapaian tujuan dalam

kategori berikut:

a. Keandalan pelaporan keuangan

b. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku

c. Efektivitas dan efisiensi operasi

Ketiga hal diatas dapat menjadi bagian audit operasional jika

tujuannya adalah kegiatan operasional perusahaan yang efektif dan

efisien. Tujuan utama evaluasi atas pengendalian intern pada audit

operasional adalah untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi

struktur pengendalian intern dan membuat rekomendasi kepada

manajemen.

G. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu pernah dilakukan oleh Rika Yustinus (2014)

dengan judul “ Audit Operasional Terhadap Fungsi Manajemen Sumber

Daya Manusia dan Pengelolaan Persediaan Bahan Baku pada PT. Panca

Usaha Palopo Plywood”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa

kegiatan pengelolaan persediaan bahan baku yang dilakukan oleh PT.

Panca Usaha Palopo Plywood belum berjalan secara efektif dan efisien.

Hal ini disebabkan oleh sistem perencanaan, pelaksanaan, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

33

pengendalian manajemen dibidang pengelolaan persediaan bahan baku

yang belum berjalan sebagaimana mestinya.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut penulis memberikan

rekomendasi yaitu sebaiknya perusahaan mempunyai kebijakan dan

prosedur pengelolaan persediaan bahan baku secara tertulis, sehinga

pelaksana pengelolaan persediaan bahan baku dapat melaksanakan

aktivitas mereka dengan jelas. Dalam melakukan pemesanan pembelian

bahan baku disarankan agar perusahaan menggunakan suatu perhitungan

ekonomis dalam upaya meminimalkan biaya pengendalian persediaan dan

menghindari terjadinya keterlambatan pengiriman bahan baku. Sebaiknya

perusahaan menggunakan formulir yang bernomor urut cetak. Hal ini akan

memudahkan perusahaan dalam melakukan pengendalian intern yang

efektif sehingga dapat menjamin ketelitian dan keandalan catatan

akuntansi perusahaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Lia sutanti Purwa (2003) dengan

judul “Audit Operasional Atas Pengelolaan Persediaan Bahan Baku pada

PT Nusahadi Citraharmonis” dengan hasil penelitian yang menunjukkan

bahwa terdapat beberapa keunggulan yang dimiliki perusahaan, antara lain

adanya pemisahan tugas-tugas atau fungsi, perusahaan selalu

memperhatikan kemajuan pegawainya, penggunaan konsep persediaaan

pengaman untuk mencegah kehabisan bahan baku, sistem otorisasi yang

telah dilakukan dengan baik, bagian penerimaan bahan baku yang bekerja

dengan baik dan teliti saat menerima bahan baku, keamanan 24 jam,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

34

penyediaan fasilitas yang memadai, dilakukannya perhitungan fisik setiap

satu bulan sekali, plat yang ada dalam gudang disusun dengan rapi, dan

operator yang mengambil bahan baku sesuai dengan perintah dari bagian

Production Control Division. Tetapi juga ditemukan beberapa kelemahan,

antara lain adanya perangkapan fungsi keuangan dengan fungsi pembelian,

tidak adanya tembusan surat order pembelian untuk bagian penerimaan,

tidak dibuatnya laporan penerimaan barang, surat order pembelian tidak

diberi nomor urut tercetak, gudang yang kurang memadai untuk

perlindungan persediaan terhadap pencurian dan karat, setiap bahan baku

tidak mempunai identitas yang jelas, tidak tersedianya catatan atau laporan

keluar masuknya bahan baku dari/ke gudang, kebijakan atas waktu

pembelian yang belum efektif dan efisien.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut penulis memberikan

rekomendasi khusus di bagian pembelian dan keuangan, untuk menjamin

praktik yang sehat harus terpisah antara fungsi pembelian dan keuangan.

Juga sebaiknya perusahaan membuat catatan atau laporan yang jelas untuk

setiap keluar masuknya bahan baku dari/ke gudang. Dan sebaiknya surat

order pembelian diberi nomor urut tercetak serta membuat laporan

penerimaan barang setiap bahan baku datang dan membuat tembusan surat

order pembelian untuk bagian penerimaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

35

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Menurut

Sekaran (2006:46), “Penelitian studi kasus meliputi analisis mendalam dan

kontekstual terhadap situasi yang mirip dalam organisasi yang lain dimana

sifat dan definisi masalah yang terjadi adalah serupa dengan yang dialami

dalam situasi saat ini”.

B. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek dari penelitian ini adalah manajer atau karyawan bagian

gudang pada PT Marel Sukses Pratama

2. Objek dari penelitian ini adalah pengelolaan persediaaan bahan baku

yang dimiliki perusahaan.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di PT Marel Sukses Pratama yang

berlokasi di Jalan Baru Mulungan Gondang Penen, RT.05 / RW.28

Sendangdadi, Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Waktu Penelitian dimulai dari awal bulan Februari 2018 sampai dengan

akhir bulan Maret 2018.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

36

D. Teknik Pengumpulan Data

Penulis menggunakan strategi pengamatan langsung (direct

observation) untuk mendapatkan data kasus, dengan teknik pengumpulan

data meliputi:

a. Observasi

Metode observasi adalah penelitian yang dilakukan dengan melihat

secara langsung kejadian di lapangan dan kemudian menarik

kesimpulan lewat realita yang terjadi dilapangan.

b. Wawancara

Teknik ini merupakan cara untuk memperoleh data dengan

melakukan wawancara langsung pada pimpinan atau karyawan

perusahaan sehingga dapat diperoleh data yang valid dan dapat

dipercaya.

c. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data yang dilakukan atas dokumen-

dokumen yang diperlukan. Dokumen yang akan dikumpulkan adalah

laporan dan catatan yang berkaitan dengan pengelolaan persediaan

bahan baku dan digunakan sebagai dasar dalam menganalisa

pengendalian internal atas pengelolaan persediaan bahan baku

perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

37

d. Checklist

Checklist adalah pengumpulan data dengan cara membuat sebuah

daftar, dimana responden hanya membubuhkan tanda check (√) pada

kolom yang sesuai (Arikunto, 2006). Checklist dalam pelaksanaan

kegiatan audit berdasar pada standar profesi audit operasional dan juga

berdasar pada SOP yang dimiliki perusahaan. Checklist akan membantu

auditor untuk mengetahui sebaik apa pengendalian internal yang

dimiliki perusahaan pada pengelolaan persediaan bahan baku.

E. Teknik Analisis Data

Untuk dapat mengetahui jawaban dari rumusan masalah mengenai

bagaimana hasil audit operasional atas pengelolaan persediaan bahan baku

pada PT Marel Sukses Pratama, peneliti harus melakukan beberapa tahap

pelaksanaan audit operasional. Menurut Agoes (2017:14-15), ada empat

tahapan dalam melakukan suatu audit operasional, yaitu:

1. Melaksanakan Survei Pendahuluan (Preliminary Survey)

Pelaksanaan audit operasional dimulai dengan melaksanakan

survei pendahuluan mengenai karakteristik, struktur, dan pengelolaan

persediaan bahan baku PT Marel melalui tanya jawab dengan

manajemen dan staff perusahaan untuk memberikan pemahaman awal

kepada penulis. Selain itu, penulis akan melihat potensi-potensi

kelemahan yang dimiliki perusahaan pada bagian pengelolaan

persediaan bahan baku. Potensi-potensi kelemahan tersebut dapat

digunakan dalam penyusunan perencanaan audit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

38

2. Penelaahan dan Pengujian Atas Sistem Pengendalian manajemen

(Review and Testing of Management Control System)

Pada tahap ini penulis akan melakukan review dan pengujian

terhadap pengendalian manajemen perusahaan untuk menilai efektivitas

pengendalian manajemen dalam mendukung pencapaian tujuan

perusahaan. Dari hasil pengujian ini, penulis dapat lebih memahami

pengendalian yang berlaku dalam objek audit sehingga lebih mudah

diketahui potensi-potensi terjadinya kelemahan dalam fungsi

pengelolaaan persediaan bahan baku perusahaan. Biasanya dilakukan

wawancara dan pengetesan atas beberapa transaksi (walk through the

documents).

3. Pengujian Terinci (Detailed Examination)

Pada tahap ini penulis akan melakukan pemeriksaan terhadap

transaksi perusahaan untuk mengetahui apakah prosesnya sesuai dengan

kebijakan yang telah ditetapkan manajemen. Dalam hal ini penulis

harus melakukan observasi terhadap kegiatan dari fungsi pengelolaan

persediaan bahan baku di perusahaan. Analisis data pada bagian ini

dilakukan dengan tahap:

a. Membandingkan kegiatan pengelolaan persediaan bahan baku

dengan SOP yang sudah ditetapkan

Penulis pada tahap ini membuat checklist untuk mencocokkan

kesesuaian antara SOP perusahaan dengan kejadian riil setiap

kegiatan pada bagian pengelolaan persediaan bahan baku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

39

Analisis data didasarkan pada pelaksanaan SOP untuk

menentukan seberapa baik hasil temuan yang didapat oleh penulis.

Jawaban “YA” untuk pernyataan SOP yang dilaksanakan dan

“TIDAK” untuk pernyataan SOP yang tidak dilaksanakan. data akan

disajikan dalam bentuk tabel untuk memudahkan membandingkan

antara SOP dengan kejadian riil sebagai berikut:

Tabel 1. Tabel Perbandingan SOP dan Kegiatan Pengelolaan

Persediaan Bahan Baku

Nama Perusahaan: Periode Audit:

Program yang diaudit:

No Pertanyaan YA TIDAK Keterangan

1

2

3

4

dst

Diaudit Oleh:

Tanggal:

Catatan:

Sumber: Data diolah

b. Melakukan audit operasional pada bagian pengelolaan persediaan

bahan baku

Peneliti melakukan audit operasional pada bagian pengelolaan

persediaan bahan baku berdasarkan ICQ (Internal Control

Quesionnaries) yang diambil dari Agoes (2017:318). Penyesuaian

tersebut terkait dengan pengendalian internal sesuai dengan proses

pelaksanaan pengelolaan persediaan yang ada di perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

40

Analisis data berupa analisis kualitatif yang diperoleh dari temuan

saat melaksanakan proses audit.

Tabel 2. Internal Control Questionnaires (ICQ) – Persediaan

Klien Y = Ya

T=

Tidak

TR =

Tidak

Relevan

Y T TR

PENYIMPANAN DAN

PENGAWASAN FISIK

1. Apakah Persediaan:

a. Dipisahkan atas kelompok

1). Bahan Baku?

2). Barang Dalam Proses?

3). Barang Jadi/ Dagang?

4). Bahan Pembantu (supplies) dan

sparepart?

b. Diatur secara rapih dan tertib?

c. Tercegah Dari:

1). Pencurian?

2). Kerusakan?

3). Kebakaran, banjir, dan risiko lain?

d. Secara berkala dicocokkan dengan

kartu gudang?

Sumber: Agoes (2017: 318)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

41

Tabel 2. Internal Control Questionnaires (ICQ) – Persediaan (lanjutan)

Klien

Y = Ya T =

Tidak

TR =

Tidak

Relevan

Y T TR

2. Apakah persediaan di bawah pengawasan

seorang penjaga gudang atau orang

tertentu lainnya?

3. Apakah kecuali petugas gudang

dilarang masuk ke gudang?

4. Apakah setiap pengeluaran bahan

baku/pembantu spareparts berdasarkan

bukti penjualan tertulis?

5. Apakah setiap pengeluaran barang

jadi/barang dagang harus berdasarkan

D.O, atau sejenisnya yang diotorisasi

pejabat perusahaan yang berwenang?

6. Apakah terdapat pos-pos penjagaan

yang mengawasi arus keluar masuk

barang dengan efektif?

PEMBUKUAN PERSEDIAAN

7. Apabila klien menggunakan perpetual

invetory system:

a. Apakah dibuat kartu persediaan

untuk:

1). Bahan baku?

2). Barang dalam Proses?

3). Barang jadi/ dagang?

4). Bahan pembantu (supplies) dan

sparepart?

b. Apakah kartu persediaan tersebut

dikerjakan oleh petugas yang tidak

menguasai persediaan secara fisik?

c. Apakah total jumlah menurut kartu

persediaan tersebut secara berkala

dicocokkan dengan perkiraan kontrol

(buku besar) persediaan?

d. Apakah saldo kartu persediaan

dicocokkan dengan hasil stock

opname paling sedikit setahun sekali?

Sumber: Agoes (2017: 318)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

42

Tabel 2. Internal Control Questionnaires (ICQ) – Persediaan (lanjutan)

Klien Y = Ya

T =

Tidak

TR =

Tidak

Relevan

Y T TR

e. Bila terdapat selisih, apakah

diinvestigasi oleh orang yang tidak

menguasai persediaan secara fisik

atau pemegang kartu persediaan?

f. Apakah adjustment atas selisih

diotorisasi oleh petugas berwenang?

8. apabila digunakan periodic system,

sebutkan prosedur dan pengawasan yang

dilakukan

.................................................................

.................................................................

.................................................................

9. Apakah yang mengawasi/melakukan

perhitungan atau menyusun ikhtisar

hasil perhitungan terlepas dari :

a. penguasaan secara fisik atas barang

(penjaga gudang dan sebagainya)?

f. b. Pencatatan kartu persediaan?

10. apakah dibuat instruksi tertulis untuk

pelaksanan stock opname dan

dijelaskan kepada Pelaksana stock

opname?

11. Apakah dilakukan cutt-off atas

penerimaan dan pengeluaran barang

selama stock opname?

12. Apakah barang yang slow moving,

usang, rusak, dipisahkan?

13. Apakah hasil stock opname dicocokkan

dengan Perkiraan buku besar?

14.Apakah persediaan akhir dinilai secara

konsisten dengan tahun sebelumnya?

Sumber: Agoes (2017: 318)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

43

Tabel 2. Internal Control Questionnaires (ICQ) – Persediaan (lanjutan)

Klien Y = Ya

T =

Tidak

TR =

Tidak

Relevan

Y T TR

COSTING SYSTEM

15. Apabila terdapat costing system,

apakah:

a. Sesuai dengan standar akuntansi

yang berlaku umum di

indonesia/SAK?

b. Cocok dengan produk?

c. Terancang untuk mencegah

pemborosan?

d. Dicocokkan dengan Laporan

Keuangan?

e. Menggunakan biaya

standard/kalkulasi dimuka untuk

disesuaikan dengan biaya

sebenarnya?

f. Variance yang timbul dibuat

analisisnya?

16. Apakah hal-hal sebagai berikut

dilaporkan segera kepada manajemen

(untuk perbaikan/diambil keputusan):

a. Rencana kebutuhan?

b. Slow moving items?

c. Barang yang usang (absolete)?

d. Barang yang rusak?

e. Kelebihan persediaan?

f. Persediaan sisa (scrap)?

17. Apakah untuk persediaan berikut

dikendalikan dengan baik dan dibukukan

sebagaimana seharusnya?

a. Barang konsinyasi keluar (milik

klien)?

b. Barang konsinyasi yang diterima

(milik

perusahaan lain untuk dijualkan)?

Sumber: Agoes (2017: 318)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

44

Tabel 2. Internal Control Questionnaires (ICQ) – Persediaan (lanjutan)

Klien

Y =

Ya T =

Tidak

TR =

Tidak

Relevan

Y T TR

c. Barang dalam customersi bounded

warehouse atau broker’s warehouse?

d. Barang pada kontraktor/sub kontraktor?

e. Bahan baku yang disediakan oleh

langganan/pemesan (customer-supplied

materials)?

f. Barang kemasan perusahaan yang dapat

dikembalikan (returnablecontainers)?

g. Barang kemasan?

h. By –products?

18. Apakah barang-barang tersebut pada butir

16 Secara fisik dipisahkan (bila mungkin

dilakukan)?

19. Apakah jumlah rata-rata persediaan cukup

dapat diterima untuk jenis usaha dan

besarnya perusahaan?

20. Apakah produksi dilakukan berdasarkan:

a. Pesanan (Job Order Costing)?

b. Produksi massa (Process Costing)?

21. Jika berdasarkan pesanan, apakah dibuat

Job Order Cost Sheet untuk setiap

pesanan?

22. Apakah metode penilaian persediaan

berdasarkan:

a. Cost: -FIFO

-LIFO

-Moving Average

-Weighted Average

b. Lower of Cost or market

c. Harga jual

Sumber: Agoes (2017: 318)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

45

Tabel 2. Internal Control Questionnaires (ICQ) – Persediaan (lanjutan)

Klien

Y =

Ya T =

Tidak

TR =

Tidak

Relevan

Y T TR

A. Kelemahan-kelemahan lain yang tidak

tercantum pada pernyataan diatas:

........................................................................

........................................................................

........................................................................

B. Catatan lain:

.......................................................................

........................................................................

........................................................................

C. Kesimpulan penilaian (Baik, Sedang,

Buruk)?

D. Revisi kesimpulan penilaian (lampiran

alasannya)

Diisi oleh :

Tanggal :

Direview oleh :

Tanggal:

Sumber: Agoes (2017: 318)

4. Melaporkan Bentuk Temuan Dalam Bentuk Laporan Audit

(Pengembangan Laporan/ Report Development)

Dalam menyusun laporan pemeriksaan, penulis tidak memberikan

opini mengenai kewajaran laporan keuangan perusahaan, laporan yang

dibuat mirip dengan management letter, karena berisi temuan

pemeriksaan (audit findings), mengenai penyimpangan yang terjadi

terhadap kriteria (standard) yang berlaku yang menimbulkan

inefisiensi, inefektivitas, dan ketidakhematan (pemborosan) dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

46

kelemahan dalam sistem pengendalian manajemen (management

control system) yang terdapat diperusahaan. Selain itu penulis juga

memberikan saran-saran perbaikan.

Analisis data yang didapat selama pelaksanaan audit operasional

akan dilakukan pada tahap ini yaitu membuat laporan audit operasional.

Penulis akan memberikan laporan hasil audit berdasarkan apa yang

ditemukan dan dilakukan selama melaksanakan tahapan-tahapan audit

operasional pada bagian pengelolaan persediaan bahan baku dan

memberikan rekomendasi perbaikan atas hasil temuan selama

pelaksanaan audit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

47

BAB IV

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Profil Perusahaan

Nama Perusahaan : PT Marel Sukses Pratama

Alamat Website : www.marelsp.com

Alamat Kantor : Jl. Baru Mulungan Gondang Penen,

RT.05 / RW.28 Sendangdadi, Mlati,

Kabupaten Sleman, Yogyakarta 55285

Produk : Kaos Kaki dan Bordir

B. Sejarah Perusahaan

PT Marel Sukses Pratama didirikan pada tahun 2002 oleh Martin

Lukas Hs di Sleman, Yogyakarta. Perusahaan ini memiliki Visi yaitu

menjadi mitra industri kaus kaki terkemuka dengan reputasi internasional

dan menjadi berkah bagi orang lain. Perusahaan juga memiliki Misi yaitu,

tujuan kami adalah untuk melayani pelanggan kami dengan layanan kelas

satu dan memberi mereka teknologi terkini, informasi, kualitas terbaik dan

pengiriman tepat waktu. Kami juga memberikan karyawan kami

pendidikan lanjutan untuk mencapai tujuan melalui budaya kerja, kerja tim

dan semangat yang sama. Komitmen kami adalah terus berkembang dan

berkembang dengan mendengarkan masukan dari pelanggan.

Pada tahun 2005 perusahaan menghasilkan kaus kaki Converse

untuk pasar Indonesia. Pada tahun 2006 perusahaan menghasilkan kaus

kaki Spalding dan Lotto untuk pasar Indonesia. Pada tahun 2007

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

48

perusahaan juga menghasilkan kaus kaki Ellesse, Union Bay dan Diadora

untuk pasar Indonesia. Pada tahun 2008 perusahaan menghasilkan kaus

kaki Adidas dan Reebok untuk pasar Indonesia. Pada tahun 2009

perusahaan mulai berkembang dan memasarkan produknya diluar

Indonesia dibuktikan dengan datangnya pesanan kaus kaki Adidas untuk

pasar Asia Tenggara.

Pada tahun 2010 perusahaan menghasilkan kaus kaki Hansa untuk

pasar Slovakia dan kaus kaki Volcom untuk pasar Indonesia. Pada tahun

2011 perusahaan menghasilkan 9 force kaus kaki untuk pasar Selandia

Baru. Pada tahun 2012 perusahaan menghasilkan kaus kaki Caterham

untuk pasar Inggris. Pada tahun 2013 perusahaan menghasilkan kaus kaki

Bata untuk pasar Indonesia dan pada tahun 2014 perusahaan menghasilkan

kaus kaki New Balance dan Adidas untuk pasar Asia Pasifik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

49

C. Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 2. Struktur Organisasi Perusahaan

Sumber: PT Marel Sukses Pratama

Berikut ini adalah penjelasan pembagian tugas dari PT Marel Sukses

Pratama:

1. Direktur

Direktur yaitu orang yang dipilih untuk memimpin sebuah

perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Seorang direktur

bertanggung jawab untuk mengelola dan menjalankan perusahaannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

50

Tugas umum seorang direktur adalah membuat prosedur ketetapan

untuk tiap manajer dalam mencapai tujuan dan sasaran perusahaan.

Selain itu seorang direktur juga bertugas untuk mengkoordinir setiap

kegiatan dari para manajer serta menerima pertanggung jawabannya

secara periodik.

Seorang direktur memiliki wewenang untuk mengangkat,

mengganti, atau memberhentikan karyawan dan pegawainya. Seorang

direktur juga bertugas membuat ketetapan operasional perusahaan

dalam jangka pendek.

2. General Manager

General Manajer bertanggung jawab atas seluruh bagian atau

fungsional pada perusahaan. Manager umum memimpin beberapa unit

bidang fungsi pekerjaan yang mengepalai beberapa atau seluruh

manager fungsional.

3. Assistant General Manajer

Assistant General Manajer bertanggung jawab memberikan

pengarahan dan pengetahuan produk kepada marketing, bertanggung

jawab atas kinerja marketing, membantu tugas manajer dalam

mengawasi kegiatan marketing dan membuat laporan kegiatan.

4. Compliance

Seorang compliance bertanggung jawab untuk memastikan bahwa

keberjalanan perusahaan telah mematuhi standar hukum, serta

memberi pengarahan dan bimbingan dalam hal kepatuhan hukum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

51

5. Marketing Manager

Manajer pemasaran yaitu orang yang bertugas memasarkan haslil

produksi perusahaan. Secara umum tugasnya adalah membuat rencana

dan rancangan strategi pemasaran produksi sesuai dengan trend pasar.

Selain itu juga melakukan riset marketing sesuai perkembangan

pasar, membuat operasioanl informasi perusahaan yang efisien dan

melaporkan hasil kerjanya pada direktur secara berkala.

6. Production Manager

Production manager bertanggung jawab atas segala mekanisme

manajemen produksi secara teknis yang meliputi pengawasan dan

pengendalian proses produksi.

7. Office Manager

Office manager bertanggung jawab terhadap direktur administrasi.

Manajer kantor bertanggung jawab atas pelaksanaan fungsi yang

efektif dan ekonomis dari pelayanan administrasi perusahaan.

D. Produk Perusahaan

PT Marel Sukses Pratama adalah pabrik kaos kaki yang melayani

customers dengan cara menghasilkan kaus kaki dengan brand sendiri yaitu

Marel Socks yang di desain secara eksklusif dengan kualitas premium dan

juga menghasilkan kaus kaki yang sesuai dengan pesanan yang diinginkan

oleh customers luar negeri untuk dijadikan brand mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

52

E. Customers (Pelanggan)

PT Marel memiliki banyak Pelanggan baik di dalam negeri

maupun di luar negeri, diantaranya adalah new balance, adidas, Messi,

Reebok, DIADORA, lotto, CONVERSE, AIRWALK, CATERHAM,

VOLCOM, DISNEY, flypower, Eagle, Joma, FILA, KELME, temple

project, League, POWER, SPECS, CONAE, STARS, mitre, GOLD’S

GYM, Kwista, HYATT, Birdie, NIMCO, CROWD HOUSE, pyopp, TUT

WURI HANDAYANI.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

53

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Melakukan Survei Pendahuluan

Tahap pertama dalam melaksanakan audit operasional adalah

dengan melakukan survei pendahuluan yang bertujuan untuk mendapatkan

informasi umum dari perusahaan, seperti latar belakang perusahaan,

kegiatan, program, dan sistem yang akan diperiksa oleh penulis supaya

penulis dapat memahami semua aspek penting dari perusahaan yang

berkaitan dengan audit operasional atas pengelolaan persediaan bahan

baku.

Ruang lingkup audit operasional atas pengelolaan persediaan

bahan baku persediaan bahan baku pada PT Marel Sukses Pratama

meliputi pemebelian bahan baku, penerimaan bahan baku, penyimpanan

bahan baku, dan pengeluaran bahan baku. Pelaksanaan survei pendahuluan

yang telah dilakukan oleh penulis pada PT Marel Sukses Pratama

berkaitan dengan pengelolaan persediaan bahan baku, yaitu:

a. Melakukan pembicaraan awal dengan bagian gudang yang diwakili

oleh kepala gudang, diharapkan dapat memberikan informasi yang

dibutuhkan penulis.

b. Mengumpulkan data informasi meliputi:

1. Profil perusahaan

2. Sejarah perusahaan

3. Visi dan misi perusahaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

54

4. Struktur organisasi

5. Standar operasional prosedur (SOP) pengelolaan persediaan

bahan baku

6. Data lain yang berkaitan langsung dengan penelitian.

c. Melakukan observasi untuk mencari informasi mengenai

pengelolaan persediaan bahan baku dan mengetahui kondisi pabrik

dan gudang perusahaan.

d. Melakukan wawancara dengan kepala gudang mengenai pelaksanaan

standar operasional prosedur (SOP).

e. Melakukan wawancara dengan kepala gudang mengenai kegiatan

pembelian, penerimaan bahan baku, penyimpanan bahan baku, dan

pengeluaran bahan baku.

f. Memberikan internal control quesionnaries (ICQ) yang berisi

pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan langsung dengan pengelolaan

persediaan bahan baku.

g. Melakukan evaluasi atas hasil internal control quesionnaries (ICQ),

wawancara, dan observasi yang telah dilakukan.

Berikut ini merupakan penjelasan proses pengelolaan persediaan bahan

baku di PT Marel Sukses Pratama yang diperoleh dari wawancara dan

observasi sebagai survei pendahuluan dari tahap audit operasional.

PT Marel Sukses Pratama adalah perusahaan yang bergerak di

bidang manufaktur kaos kaki yang melayani customers dengan cara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

55

menghasilkan kaus kasi dengan brand sendiri yaitu Marel Sport yang di

desain secara eksklusif dengan kualitas premium dan juga menghasilkan

kaus kaki yang sesuai dengan pesanan yang diinginkan oleh customers

luar negeri sesuai style dan brand mereka.

PT Marel Sukses Pratama sebagai perusahaan manufaktur

memiliki pengendalian internal yang cukup baik terkait pengelolaan

persediaan bahan baku. Pengendalian yang baik itu berupa adanya SOP

sebagai acuan pelaksanaan aktivitas pengelolaan persediaan bahan baku

perusahaan.

Untuk melaksanakan proses pengelolaan persediaan bahan baku,

PT Marel memiliki SOP yang harus dijalankan. SOP yang digunakan PT

Marel dalam proses pengelolaan persediaan bahan baku adalah sebagai

berikut:

Tabel 3. SOP Penerimaan Barang Masuk

SOP Penerimaan Barang Masuk

No Keterangan

1 Terima barang dan dokumen dari supplier ikuti instruksi

kerja [IKA/GDG/-/-]

2

Cek kesesuaian barang yang diterima dengan dokumen dan

cek kualitasnya dengan menggunakan :

a. Form Laporan Pengecekan Barang Masuk Benang

[F/GDG/001/003]

b. Form Pengecekan Barang Masuk Accesories

[F/GDG/001/003]

c. untuk benang cek qualitas test lab ikuti instruksi kerja

[IKA/GDG/-/-]

3

Laporkan jika barang yang diterima tidak sesuai ke

manajemen untuk mendapatkan persetujuan dan jika barang

sesuai tulis data penerimaan barang masuk menggunakan

form bukti penerimaan barang [F/GDG/001/002]

Sumber: PT Marel Sukses Pratama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

56

Tabel 3. SOP Penerimaan Barang Masuk (lanjutan)

SOP Penerimaan Barang Masuk

Keterangan

4

Jika barang tidak sesuai, minta persetujuan ke manajemen

untuk acc dipakai. Jika barang tidak di acc maka dilakukan

proses retur menggunakan form surat pengantar barang

[F/GDG/002/001]

5

Beri label barang untuk setiap barang yang masuk sesuai

dengan instruksi kerja (F/GDG/001/005)

Setelah di beri label selanjutnya buatkan Bukti Penerimaan

Barang (F/GDG/001/002)

6

Selanjutnya setelah diuatkan BPB, kemudian masukkan

kedalam stock barang, tulislah di form stock barang.

Dan proses selesai

Sumber: PT Marel Sukses Pratama

Tabel 4. SOP Pembelian Bahan Baku

SOP Pembelian Bahan Baku

No Keterangan

1

Terima bon kebutuhan pabrik dari bagian yang membutuhkan

(sparepart, aksesoris, benang, belanja rutin)

a. Sortir bon berdasarkan kebutuhan dan minta soft copy

dari admin aksesoris agar tidak salah dalam membuat

PO

b. Terima penawaran harga dari admin aksesoris

minimal 2 supplier

c. Meminta informasi budget pimpinan dari bagian

administrasi aksesoris

2

Update harga terdahulu

a. Melihat harga terdahulu di nota pesanan percetakan

dan aksesoris punya admin Exim

b. Tulis di bon pengajuan aksesoris untuk mengetahui

harga lama diandingkan harga baru

3

Mengajukan bon ke pimpinan

a. Bon yang sudah ada informasi lengkap tanggal del

KK, quantity kebutuhan, harga lama, harga baru

diajukan ke pimpinan

b. Pimpinan akan memilih supplier dan meminta nawar

harga sesuai harga yang dikehendaki.

Sumber: PT Marel Sukses Pratama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

57

Tabel 4. SOP Pembelian Bahan Baku (lanjutan)

SOP Pembelian Bahan Baku

No Keterangan

4

Nawar harga ke supplier

a. Menghubungi supplier via phone atau email untuk

nawar harga, lihat nomor telepon di data PO

b. Harga yang ditawar usahakan lebih rendah dari harga

yang diminta pimpinan

c. Menerima jawaban supplier lewat telp atau email

5

Acc deal harga ke pimpinan

a. Mengajukan ke pimpinan harga yang disetujui

supplier

b. Pimpinan akan mengacc harga atau meminta nawar

kembali

c. Jika masih di minta nawar, tawar lagi. Sampai harga

disetujui pimpinan

6

Membuat PO

a. Buka data D→inputan wati →PO 2015→PO kaos

kaki 2015 pajak/non pajak

b. Jika pimpinan ke luar kota jika harga sudah di acc

bisa buat draft PO, buka data D→Inputan wati→PO

2015→Draft PO kaos kaki pajak/non pajak

c. Print PO→Ctrl P→Pilih printer Lx-300+

7

Tanda tangan pimpinan dan bagiam yang meminta untuk

crosscek

a. Po yang sudah di print di tanda tangani

b. Serahkan admin aksesoris untuk di cek agar tidak ada

kesalahan pesanan

c. Jika sudah benar minta tandatangan admin aksesoris

d. Minta tanda tangan pimpinan, jangan lupa PO di

stempel.

8 PO yang sudah di tandatangani di fax di email ke supplier

a. Email PO/ fax PO sesuai di alamat dalam PO

b. Follow up PO sampai PO benar-benar diterima oleh

supplier dan pastikan nama yang menerimanya

c. Jika melalui email, harus ada balasan email dari

supplier tersebut

Sumber: PT Marel Sukses Pratama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

58

Tabel 4. SOP Pembelian Bahan Baku (lanjutan)

SOP Pembelian Bahan Baku

No Keterangan

9

Mendistribusikan PO ke bagian yang membutuhkan

a. PO lembar pertama diserahkan admin exim untuk di

input di nota pesanan

b. PO lembar 2 diserahkan gudang untuk di input, info

harga dihilangkan

c. PO lembar ketiga diserahkan admin aksesoris untuk di

follow up kedatangannya, info harga dihilangkan

Sumber: PT Marel Sukses Pratama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

PENERIMAAN BARANG PENYIMPANAN BARANG SUPLAI BARANG PENGIRIMAN BARANG

Barang Masuk

Mulai

Cek Ambil

Dokumentasi

Komplain Ekspedisi

Cek Ambil

Dokumentasi

Info Bag Purchasing

Buat Laporan Pengecekan

Buat Dokument

Ambil Sample barang

Random (AQL)

Test Lab

Buat Laporan Pengecekan

Cek

Masuk Gudang

Masuk Temporary Area

Kirim/return Selesai

Info Bag Purchasing

Buat Dokument

Y

Y

Y

T

T

T

Beri Label Identitas

Masuk Rak Benang

Tulis No Rak Dibuku Penerimaan Barang

Input Data Di komputer

Terima Rekap Keb dari PPIC

CekStock

?

Mengajukan Keb ke

Purchasing

Alokasi Barang dan Beri Identitas

MAsuk Rak Alokasi

Terima Bon Permintaan dari prod/sample

ACC

Ambil di Rak Benang

Proses Timbang

Rekap di Bon Permintaan

Rekap di Buku Keluar

Masuk Ke Rak Transit

Masuk Ke Rak Transit

Masuk Ke Rak Produksi

Proses Produksi

Y

T

Y

T

T

Y

Terima Copy Konfirmasi Pesanan /

Terima Draft Order dari Marketing

Buat Packinglist Pengiriman

Terima Barang dari Produksi

Cek

Alokasi?

Cek Jumlah

?

Proses Packing/ Segel

Masuk Area MAPPING

Buat Dokumen Pengiriman (SJ)

Booking Ekspedisi pengiriman

Proses Loading

Follow Up Ekspedisi

Follow Up Gudang Penerima

Follow Up Documet Kembali

Gambar 2. Flowchart penyimpanan bahan baku, penerimaan barang masuk, suplai barang, dan pengiriman barang

Sumber : PT Marel Sukses Pratama

59

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

60

Flowchart dalam Gambar 2 menggambarkan alur kerja pengelolaan bahan

baku perusahaan mulai dari penerimaan barang, penyimpanan barang,

suplai barang, dan pengiriman barang.

B. Penelaahan dan Pengujian Atas Sistem Pengendalian manajemen

(Review and Testing of Management Control System)

Setelah melakukan survei pendahuluan yang bertujuan untuk

mendapatkan informasi dan bukti-bukti, maka tahap selanjutnya adalah

melakukan penelaahan dan pengujian terhadap sistem pengendalian

manajemen. Penelaahan dan pengujian terhadap sistem pengendalian

manajemen dilakukan untuk menilai efektivitas dan efisiensi pengendalian

manajemen dalam mendukung tercapainya tujuan perusahaan melalui

kebijakan dan standar operasional prosedur yang telah ditetapkan serta

pelaksanaan kebijakan dan prosedur tersebut dalam kegiatan pengelolaan

persediaan bahan baku. Melalui tahap ini, peneliti dapat lebih memahami

pengendalian apa saja yang sudah dilakukan ataupun belum dilakukan,

sehingga potensi-potensi kelemahan dalam kegiatan pengelolaan

persediaan bahan baku PT Marel Sukses Pratama dapat diketahui.

Dalam melakukan penilaian terhadap pengendalian pengelolaan

persediaan bahan baku dari perusahaan ini, maka penulis memberikan

checklist yang berisi pertanyaan-pertanyaan wawancara berdasarkan

penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan perencanaan dan proses

pengendalian pengelolaan persediaan bahan baku perusahaan. Checklist

yang digunakan memiliki sistem penilaian jika jawaban “Ya”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

61

menunjukkan kebaikan sistem pengendalian perusahaan, sedangkan jika

jawaban “Tidak” menunjukkan kelemahan sistem pengendalian internal

perusahaan.

Berdasarkan hasil dari wawancara menggunakan checklist yang

telah dilakukan melalui beberapa pihak perusahaan yaitu bagian gudang

dan bagian administrasi yang terdapat di lampiran dapat diperoleh

informasi dan hasil evaluasi atas pengelolaan persediaan baku perusahaan

antara lain sebagai berikut.

1. Pembelian Bahan Baku

Berdasarkan hasil wawancara mengenai pembelian bahan baku

perusahaan menunjukkan bahwa fungsi pembelian tidak dipisahkan

dari fungsi penerimaan dan fungsi gudang. Hal ini bisa menyebabkan

terjadinya kecurangan.

2. Penerimaan Bahan Baku

Berdasarkan hasil wawancara penerimaan bahan baku menunjukkan

bahwa bagian gudang melakukan fungsi penerimaan. Bagian gudang

melakukan fungsinya dengan benar, dapat dilihat dari peneriman

bahan baku yang yang selalu disesuaikan dengan surat jalan.

3. Penyimpanan Bahan Baku

Berdasarkan hasil wawancara penyimpanan bahan baku

menunjukkan bahwa bagian gudang tidak dalam pengawasan

seseorang dalam 24 jam, penerangan dalam gudang juga belum

mencukupi keberadaannya, selain itu alat angkut barang juga belum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

62

memadai, hasil perhitungan fisik dengan catatan akuntansi tidak selalu

dicocokan. Kelemahan tersebut menimbulkan risiko kecurian,

kerusakan dan kebakaran yang sangat rentan.

4. Pengeluaran Bahan Baku

Berdasarkan hasil wawancara pengiriman bahan baku menunjukkan

bahwa bagian gudang telah melakukan fungsinya dengan benar dalam

hal pengeluaran bahan baku ke setiap bagian yang membutuhkan

sesuai dengan ketentuan.

C. Pengujian Terinci

1. Membandingkan kegiatan pengelolaan persediaan bahan baku riil

dengan SOP yang sudah ditetapkan.

PT Marel Sukses Pratama sudah menerapkan penggunaan SOP

terkait dengan proses pengelolaan persediaan bahan baku perusahaan.

Berikut ini adalah hasil perbandingan antara kejadian riil pada

pengelolaan persediaan bahan baku perusahaan dengan SOP yang

sudah ditetapkan. Checklist di bawah ini diisi sendiri oleh penulis

berdasarkan kejadian sesungguhnya ketika penulis melakukan

penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

63

Tabel 5. Perbandingan kegiatan Penerimaan Bahan Baku Riil dengan SOP

yang Ditetapkan

Nama Perusahaan: PT Marel Sukses Pratama Periode Audit:

Februari-Maret 2018

Program yang Diaudit: Penerimaan Barang Masuk

No Pernyataan YA TIDAK Keterangan

1 Terima barang dan dokumen dari supplier

ikuti instruksi kerja [IKA/GDG/-/-] √

2

Cek kesesuaian barang yang diterima

dengan dokumen dan cek kualitasnya

dengan menggunakan :

a. Form Laporan Pengecekan Barang

Masuk Benang [F/GDG/001/003]

b. Form Pengecekan Barang

Masuk Accesories [F/GDG/001/003] √

c. Untuk benang cek qualitas test lab

ikuti instruksi kerja [IKA/GDG/-/-] √

3

Laporkan jika barang yang diterima tidak

sesuai ke manajemen untuk mendapatkan

persetujuan dan jika barang sesuai tulis

data penerimaan barang masuk

menggunakan form bukti penerimaan

barang [F/GDG/001/002] √

4

Jika barang tidak sesuai, minta

persetujuan ke manajemen untuk acc

dipakai. Jika barang tidak di acc maka

dilakukan proses retur menggunakan

form surat pengantar barang

[F/GDG/002/001] √

5

Setelah di beri label selanjutnya buatkan

Bukti Penerimaan Barang

(F/GDG/001/002) √

6

Selanjutnya setelah diuatkan BPB,

kemudian masukkan kedalam stock

barang, tulislah di form stock barang.

Dan proses selesai √

Diaudit oleh:

Lili Nitari

Tanggal: 13 April 2018

Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

64

Berdasarkan checklist prosedur penerimaan barang masuk,

pelaksanaan SOP penerimaan barang masuk telah dilakukan

seluruhnya sesuai dengan standar yang ditetapkan perusahaan, hal

ini dibuktikan dengan tidak adanya jawaban TIDAK dari 6

pertanyaan yang ada.

Pengecekan barang masuk dilakukan sesuai form laporan

pengecekan barang masuk, baik itu benang maupun aksesoris.

Apabila barang yang datang tidak sesuai pesanan maka petugas

penerimaan akan meminta persetujuan kepada pihak manajemen

apakah barang akan tetap digunakan atau tidak, apabila manajemen

tidak menyetujui maka akan dilakukan proses retur menggunakan

form surat pengantar barang.

Tabel 6. Perbandingan kegiatan Pembelian Bahan Baku Riil dengan SOP yang

Ditetapkan

Nama Perusahaan: PT Marel Sukses Pratama Periode Audit:

Februari-Maret 2018

Program yang Diaudit: Pembelian Bahan Baku

No Pernyataan YA TIDAK Keterangan

1

Terima bon kebutuhan pabrik dari bagian

yang membutuhkan (sparepart, aksesoris,

benang, belanja rutin) √

a. Sortir bon berdasarkan kebutuhan dan

minta soft copy dari admin aksesoris agar

tidak salah dalam membuat PO √

b. Terima penawaran harga dari admin

aksesoris minimal 2 supplier √

Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

65

Tabel 6. Perbandingan kegiatan Pembelian Bahan Baku Riil dengan SOP yang

Ditetapkan (lanjutan)

Nama Perusahaan: PT Marel Sukses Pratama Periode Audit:

Februari-Maret 2018

Program yang Diaudit: Pembelian Bahan Baku

No Pernyataan YA TIDAK Keterangan

c. Meminta informasi budget pimpinan

dari bagian Marketing aksesoris √

2

Update harga terdahulu

a. Melihat harga terdahulu di nota

pesanan percetakan dan aksesoris punya

admin Exim

b. Tulis di bon pengajuan aksesoris untuk

mengetahui harga lama diandingkan harga

baru √

3

Mengajukan bon ke pimpinan

a. Bon yang sudah ada informasi lengkap

tanggal del KK, quantity kebutuhan, harga

lama, harga baru diajukan ke pimpinan

b. Pimpinan akan memilih supplier dan

meminta nawar harga sesuai harga yang

dikehendaki √

4 Nawar harga ke supplier

a. Menghubungi supplier via phone atau

email untuk nawar harga, lihat nomor

telepon di data PO

b. Harga yang ditawar usahakan lebih

rendah dari harga yang diminta pimpinan √

c. Menerima jawaban supplier lewat

telp atau email √

Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

66

Tabel 6. Perbandingan kegiatan Pembelian Bahan Baku Riil dengan SOP yang

Ditetapkan (lanjutan)

Nama Perusahaan: PT Marel Sukses Pratama Periode Audit:

Februari-Maret 2018

Program yang Diaudit: Pembelian Bahan Baku

No Pernyataan YA TIDAK Keterangan

5

Acc deal harga ke pimpinan

a. Mengajukan ke pimpinan harga yang

disetujui supplier

b. Pimpinan akan mengacc harga atau

meminta nawar kembali √

c. Jika masih di minta nawar, tawar lagi.

Sampai harga disetujui pimpinan √

6

Membuat PO

a. Buka data D→inputan wati →PO

2015→PO kaos kaki 2015 pajak/non pajak

b. Jika pimpinan ke luar kota jika harga

sudah di acc bisa buat draft PO, buka data

D→Inputan wati→PO 2015→Draft PO

kaos kaki pajak/non pajak √

c. Print PO→Ctrl P→Pilih printer Lx-

300+ √

7

Tanda tangan pimpinan dan bagiam yang

meminta untuk crosscek

√ a. Po yang sudah di print di tanda tangani

b. Serahkan admin aksesoris untuk di cek

agar tidak ada kesalahan pesanan √

c. Jika sudah benar minta tandatangan

admin aksesoris √

Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

67

Tabel 6. Perbandingan kegiatan Pembelian Bahan Baku Riil dengan SOP yang

Ditetapkan (lanjutan)

Nama Perusahaan: PT Marel Sukses Pratama Periode Audit:

Februari-Maret 2018

Program yang Diaudit: Pembelian Bahan Baku

No Pernyataan YA TIDAK Keterangan

d. Minta tanda tangan pimpinan, jangan

lupa PO di stempel. √

8

PO yang sudah di tandatangani di fax di

email ke supplier

a. Email PO/ fax PO sesuai di alamat

dalam PO √

b. Follow up PO sampai PO benar-

benar diterima oleh supplier dan

pastikan nama yang menerimanya √

c. Jika melalui email, harus ada balasan

email dari supplier tersebut

9

Mendistribusikan PO ke bagian yang

membutuhkan

a. PO lembar pertama diserahkan admin

exim untuk di input di nota pesanan

b. PO lembar 2 diserahkan gudang untuk

di input, info harga dihilangkan √

c. PO lembar ketiga diserahkan admin

aksesoris untuk di follow up

kedatangannya, info harga dihilangkan.

Diaudit oleh:

Lili Nitari

Tanggal: 13 April 2018

Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

68

Berdasarkan hasil checklist prosedur pembelian bahan baku,

pelaksanaan SOP pembelian bahan baku telah dilakukan

seluruhnya sesuai dengan standar yang ditetapkan perusahaan, hal

ini dibuktikan dengan tidak adanya jawaban TIDAK dari 9

pertanyaan yang ada.

Proses pembelian bahan baku dimulai ketika bagian

administrasi menerima bon kebutuhan pabrik dari bagian yang

membutuhkan (sparepart, aksesoris, benang, belanja rutin),

kemudian mengajukan bon ke pimpinan dan melakukan pembelian

jika disetujui

Berdasarkan tabel perbandingan pelaksanaan kegiatan riil

dengan standar operasional prosedur (SOP) penerimaan barang

masuk dan pembelian bahan baku yang telah dilakukan dapat

dibuktikan bahwa seluruh prosedur yang ditetapkan perusahaan

telah dilaksanakan dan tidak melanggar prosedur, hanya saja

perusahaan tidak memiliki SOP khusus untuk penyimpanan bahan

baku. Penyimpanan bahan baku sangat penting untuk diperhatikan

setelah penerimaan barang masuk, sehingga dibutuhkan standar

operasional prosedur (SOP) terutama untuk standar penumpukan

karton yang harus memiliki aturan tinggi maksimal berapa dan

dalam 1 rak harus berapa kg bahan baku yang boleh diletakkan.

Walaupun petugas bagian gudang sudah mengetahui standar

penumpukan karton yang baik harus seperti itu seharusnya tetap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

69

dibuatkan SOP yang jelas supaya seluruh petugas bagian

penyimpanan tidak secara sembarangan menumpuk karton bahan

baku yang bisa merusak persediaan ataupun bisa menyebabkan

kecelakaan kerja.

Selain itu perusahaan juga tidak memiliki SOP khusus untuk

pengeluaran bahan baku didalam pabrik ke setiap bagian yang

membutukan seperti pengeluaran benang dan aksesoris seharusnya

seperti apa, misalnya bagian gudang membuat bukti pemakaian

bahan baku yang ditandatangani oleh manajer pabrik dan bagian

gudang.

Berdasarkan hasil checklist dari SOP proses penerimaan

barang masuk dan pembelian bahan baku seluruh prosedur yang

ditetapkan perusahaan dapat disimpulkan bahwa kegiatan

pengelolaan persediaan yang dilakukan oleh PT Marel Sukses

Pratama sudah dilaksanakan dengan baik dan sesuai prosedur.

2. Audit Operasional pada Bagian pengelolaan persediaan bahan baku

Tabel dibawah ini merupakan hasil checklist berdasarkan ICQ

(Internal Control Quesionnaries) yang diambil dari Agoes (2017:318).

Checklist berikut ini diisi penulis berdasarkan hasil audit yang

dilaksanakan oleh penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

70

Tabel 7. Internal Control Questionnaires (ICQ) – Persediaan

Nama Perusahaan : PT Marel Sukses Pratama Periode Audit :

Februari-Maret 2018

Program yang di audit : Pengelolaan Persediaan bahan baku

Klien

Y =

Ya

T=

Tidak

TR =

Tidak

Relevan

Y T TR

PENYIMPANAN DAN PENGAWASAN

FISIK

1. Apakah Persediaan:

a. Dipisahkan atas kelompok

1). Bahan Baku? √

2). Barang Dalam Proses? √

3). Barang Jadi/ Dagang? √

4). Bahan Pembantu (supplies) dan

sparepart? √

b. Diatur secara rapih dan tertib? √

c. Tercegah Dari:

1). Pencurian? √

2). Kerusakan? √

3). Kebakaran, banjir, dan risiko lain? √

d. Secara berkala dicocokkan dengan kartu √

gudang?

2. Apakah persediaan di bawah pengawasan

seorang penjaga gudang atau orang tertentu

lainnya?

3. Apakah kecuali petugas gudang dilarang masuk

ke gudang? √

4. Apakah setiap pengeluaran bahan

baku/pembantu spareparts berdasarkan bukti

penjualan tertulis?

5. Apakah setiap pengeluaran barang jadi/barang

dagang harus berdasarkan D.O, atau sejenisnya

yang diotorisasi pejabat perusahaan yang

berwenang?

6. Apakah terdapat pos-pos penjagaan yang

mengawasi arus keluar masuk barang dengan

efektif?

Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

71

Tabel 7. Internal Control Questionnaires (ICQ) – Persediaan (lanjutan)

Nama Perusahaan : PT Marel Sukses Pratama Periode Audit :

Februari-Maret 2018

Program yang di audit : Pengelolaan Persediaan bahan baku

Klien

Y =

Ya

T=

Tidak

TR =

Tidak

Relevan

Y T TR

a. Apakah dibuat kartu persediaan untuk:

1). Bahan baku? √

2). Barang dalam Proses? √

3). Barang jadi/ dagang? √

4). Bahan pembantu (supplies) dan

sparepart? √

b. Apakah kartu persediaan tersebut

dikerjakan oleh petugas yang tidak

menguasai persediaan secara fisik?

c. Apakah total jumlah menurut kartu

persediaan tersebut secara berkala

dicocokkan dengan perkiraan kontrol

(buku besar) persediaan?

d. Apakah saldo kartu persediaan dicocokkan

dengan hasil stock opname paling sedikit

setahun sekali?

e. Bila terdapat selisih, apakah diinvestigasi

oleh orang yang tidak menguasai

persediaan secara fisik atau pemegang

kartu persediaan?

f. Apakah adjustment atas selisih diotorisasi

oleh petugas berwenang? √

8. Apabila digunakan periodic system, sebutkan

prosedur dan pengawasan yang dilakukan

Tidak menggunakan

periodic system

9. Apakah yang mengawasi/melakukan

perhitungan atau menyusun ikhtisar hasil

perhitungan terlepas dari :

a. Penguasaan secara fisik atas barang

(penjaga gudang dan sebagainya)? √

b. Pencatatan kartu persediaan? √

Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

72

Tabel 7. Internal Control Questionnaires (ICQ) – Persediaan (lanjutan)

Nama Perusahaan : PT Marel Sukses Pratama Periode Audit :

Februari-Maret 2018

Program yang di audit : Pengelolaan Persediaan bahan baku

Klien

Y =

Ya

T=

Tidak

TR =

Tidak

Relevan

Y T TR

11. Apakah dilakukan cutt-off atas penerimaan

dan pengeluaran barang selama stock

opname?

12. Apakah barang yang slow moving, usang,

rusak, dipisahkan? √

13. Apakah hasil stock opname dicocokkan

dengan perkiraan buku besar? √

14.Apakah persediaan akhir dinilai secara

konsisten dengan tahun sebelumnya? √

COSTING SYSTEM

15. Apabila terdapat costing system, apakah:

a. Sesuai dengan standar akuntansi yang

berlaku umum di indonesia/SAK? √

b. Cocok dengan produk? √

c. Terancang untuk mencegah

pemborosan? √

d. Dicocokkan dengan Laporan

Keuangan? √

e. Menggunakan biaya

standard/kalkulasi dimuka untuk

disesuaikan dengan biaya sebenarnya?

f. Variance yang timbul dibuat

analisisnya? √

16. Apakah hal-hal sebagai berikut dilaporkan

segera kepada manajemen (untuk

perbaikan/diambil keputusan):

a. Rencana kebutuhan? √

b. Slow moving items? √

c. Barang yang usang (absolete)? √

d. Barang yang rusak? √

e. Kelebihan persediaan? √

Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

73

Tabel 7. Internal Control Questionnaires (ICQ) – Persediaan (lanjutan)

Nama Perusahaan : PT Marel Sukses Pratama Periode Audit :

Februari-Maret 2018

Program yang di audit : Pengelolaan Persediaan bahan baku

Klien Y = Ya

T=

Tidak

TR =

Tidak

Relevan

Y T TR

f. Persediaan sisa (scrap)? √

17. apakah untuk persediaan berikut

dikendalikan dengan baik dan dibukukan

sebagaimana seharusnya?

a. Barang konsinyasi yang diterima (milik

perusahaan lain untuk dijualkan)?

b. Barang dalam customersi bounded

warehouse atau broker’s warehouse? √

d. Barang pada kontraktor/sub kontraktor? √

e. Bahan baku yang disediakan oleh

langganan/pemesan (customer-supplied

materials)?

f. Barang kemasan perusahaan yang dapat

dikembalikan (returnablecontainers)? √

g. Barang kemasan? √

h. By –products? √

18. Apakah barang-barang tersebut pada butir

16 Secara fisik dipisahkan (bila mungkin

dilakukan)?

19. Apakah jumlah rata-rata persediaan cukup

dapat diterima untuk jenis usaha dan

besarnya perusahaan?

20. Apakah produksi dilakukan berdasarkan: √

a. Pesanan (Job Order Costing)?

b. Produksi massa (Process Costing)? √

21. Jika berdasarkan pesanan, apakah dibuat

Job Order Cost Sheet untuk setiap

pesanan?

22. Apakah metode penilaian persediaan

berdasarkan:

a. Cost: -FIFO

-LIFO √

-Moving Average √

Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

74

Tabel 7. Internal Control Questionnaires (ICQ) – Persediaan (lanjutan)

Nama Perusahaan : PT Marel Sukses Pratama Periode Audit :

Februari-Maret 2018

Program yang di audit : Pengelolaan Persediaan bahan baku

Klien Y = Ya

T=

Tidak

TR =

Tidak

Relevan

Y T TR

-Weighted Average √

b. Lower of Cost or market √

c. Harga jual √

A. Kelemahan-kelemahan lain yang tidak

tercantum pada pertanyaan diatas:

1) Perhitungan fisik setiap bulannya tidak

disesuaikan dengan catatan akuntansi

B. Catatan lain:

...................................................................

...................................................................

...................................................................

C. Kesimpulan penilaian (Baik, Sedang,

Buruk)?

D. Revisi kesimpulan penilaian (lampiran

alasannya)

Diaudit oleh:

Lili Nitari

Tanggal: 13 April 2018

Sumber: Data diolah

Perusahaan telah memiliki pengendalian internal yang cukup baik

terkait dengan pengelolaan persediaan bahan baku. Pengendalian internal

tersebut membantu perusahaan dalam mengurangi kecurian, kebakaran,

dan kerusakan yang terjadi pada umumnya. Upaya untuk mengurangi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

75

kecurangan dalam perusahaan dibuktikan dengan adanya pemisahan

kelompok persediaan dan sistem keamanan yang memadai, yakni adanya

cctv dan sprinkle kebakaran. Selain itu, persediaan juga diawasi oleh

penjaga gudang dan hanya petugas gudang saja yang diperbolehkan

memasuki gudang.

Namun perusahaan tidak mengatur bahan baku secara rapi dan

tertib dikarenakan kapasitas gudang masih terlalu kecil. Barang slow

moving juga hanya dipisahkan oleh karton tidak dipisahkan tempat

penyimpanannya dari bahan baku yang masih bagus untuk digunakan.

D. Melaporkan Bentuk Temuan Dalam Bentuk Laporan Audit

(Pengembangan Laporan/ Report Development)

Audit operasional bertujuan untuk membantu perusahaan

menemukan kelemahan dan kekurangan yang ada pada bagian pengelolaan

berbagai aktivitas yang terdapat dalam perusahaan. Laporan ini akan

menyajikan hasil temuan yang didapat oleh penulis selama melakukan

penelitian. Berikut akan disajikan laporan hasil audit operasional pada

bagian pengelolaan persediaan bahan baku yang terdiri atas kondisi,

kriteria, sebab, akibat, dan rekomendasi penulis atas kondisi yang

ditemukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

76

LAPORAN AUDIT OPERASIONAL PENGELOLAAN PERSEDIAAN

BAHAN BAKU

Yogyakarta, 06 April 2018

Perihal: Laporan Hasil Audi Operasional

Kepada

Yth. Pimpinan PT Marel Sukses Pratama

Di Yogyakarta

Saya telah melakukan audit atas kegiatan pengelolaan persediaan bahan baku

pata PT Marel Sukses Pratama Yogyakarta untuk periode februari-maret 2018. Audit

operasional tidak dimaksudkan untuk memberi pendapat atas kewajaran laporan

keuangan perusahaan dan oleh karena itu saya tidak akan memberikan pendapat atas

laporan keuangan tersebut. Audit operasional yang saya lakukan hanya mencakup

kegiatan pengelolaan persediaan bahan baku yang ada pada PT Marel. Audit ini

dimaksudkan untuk menilai efektivitas pada kegiatan pengelolaan persediaan bahan baku

yang dilakukan dan akan memberikan saran perbaikanatas kelemahan prosedur yang

ditemukan selama masa audit. Melalui audit ini juga diharapkan perusahaan dapat

mewujudkan perbaikan atas kekurangan yang telah ditemukan untuk dapat meningkatkan

efektivitas pada kegiatan pengelolaan persediaan bahan baku yang dimiliki perusahaan

Sesuai hasil audit, aktivitas pengelolaan persediaan bahan baku sudah dilakukan

dengan efektif, namun dalam pelaksanaanya masih terdapat kekurangan yang terjadi dan

berpotensi menimbulkan kerugian.

Hasil audit terperinci akan saya sajikan dalam bentuk laporan audit yang

meliputi:

Bab I : Informasi dan Latar Belakang

Bab II : Ruang Lingkup Audit

Bab III : Kesimpulan Audit yang Didukung dengan Temuan Audit

Bab VI : Rekomendasi

Dalam melaksanakan audit saya telah memperoleh banyak bantuan, dukungan,

dan kerjasama dari berbagai pihak baik pimpinan maupun staf yang berhubungan dengan

pelaksanaan audit ini. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih atas kerjasama yang

telah terjalin dengan baik.

Menyutujui, Hormat Saya,

Auditee Lili Nitari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

77

LAPORAN AUDIT OPERASIONAL PENGELOLAAN PERSEDIAAN

BAHAN BAKU

Bab I

Informasi Latar Belakang

PT Marel Sukses Pratama adalah perusahaan manufaktur kaos kaki yang

didirikan pada tahun 2002 oleh Martin Lukas Hs di Sleman, Yogyakarta. kantor pusat PT

Marel berlokasi di Jl. Baru Mulungan Gondang Penen, RT.05 / RW.28 Sendangdadi,

Mlati, Kabupaten Sleman, Yogyakarta 55285.

Perusahaan ini memiliki Visi yaitu menjadi mitra industri kaus kaki terkemuka

dengan reputasi internasional dan menjadi berkah bagi orang lain. Perusahaan juga

memiliki tujuan untuk melayani pelanggan dengan layanan kelas satu dan memberi

mereka teknologi terkini, informasi, kualitas terbaik dan pengiriman tepat waktu.

Perusahaan juga memberikan karyawan pendidikan lanjutan untuk mencapai tujuan

melalui budaya kerja, kerja tim dan semangat yang sama. Komitmen Perusahaan adalah

terus berkembang dan berkembang dengan mendengarkan masukan dari pelanggan.

Tujuan audit operasional pengelolaan persediaan bahan baku adalah untuk:

1. Menilai kesesuaian pelaksanaan atas ketentuan yang telah menjadi standar dalam

pelaksanaan kegiatan pengelolaan (efektivitas)

2. Menilai dan memberikan saran atas kelemahan atau kekurangan yang terjadi

dalam pelaksanaan kegiatan pengelolaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

78

LAPORAN AUDIT OPERASIONAL PENGELOLAAN PERSEDIAAN

BAHAN BAKU

Bab II

Ruang Lingkup Audit

Sesuai dengan rumusan masalah dalam penelitian yang saya laksanakan, audit

yang dilaksanakan hanya meliputi pada periode Februari hingga Maret 2018. Audit

operasional mencakup kesesuaian pelaksanaan SOP sebagai standar yang sudah

ditetapkan perusahaan dan pengendalian internal atas pelaksanaan aktivitas pengelolaan

persediaan bahan baku pada perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

79

LAPORAN AUDIT OPERASIONAL PENGELOLAAN PERSEDIAAN

BAHAN BAKU

Bab III

Kesimpulan Audit

Berdasarkan temuan (bukti) yang saya peroleh selama pelaksanaan audit, saya dapat

menyimpulkan sebagai berikut:

Kondisi:

1. Perusahaan belum memiliki kebijakan dan prosedur penyimpanan bahan baku

dan pengeluaran bahan baku secara tertulis.

2. Gudang penyimpanan barang slow moving, barang usang dan barang rusak tidak

dipisahkan dengan bahan baku yang digunakan.

3. Perusahaan tidak mencocokkan hasil perhitungan persediaan fisik dengan catatan

akuntansi.

Kriteria

1. Terdapat prosedur penyimpanan bahan baku dan pengeluaran bahan baku supaya

para pelaksana kegiatan tersebut memiliki pedoman yang jelas dalam

melaksanakan aktivitas mereka dan dapat mempertanggungjawabkan hasil kerja

mereka masing-masing.

2. Gudang penyimpanan barang slow moving, barang usang dan barang rusak

dipisahkan dari gudang bahan baku yang digunakan.

3. Hasil perhitungan fisik persediaan harus dicocokkan dengan catatan akuntansi

Penyebab:

1. Perusahaan ini masih dalam perbaikan sistem dan masih perlu membenah diri

mengenai kebijakan dan prosedur kegiatan perusahaan ada yang belum

dituangkan secara tertulis.

2. Gudang penyimpanan belum memadai untuk jumlah persediaan perusahaan yang

besar.

3. Karena menggunakan sistem perpetual bagian gudang tidak melakukan

perhitungan fisik secara tahunan sehingga fisik persediaan tidak dicocokan

dengan catatan akuntansi.

Akibat:

1. Petugas pelaksana aktivitas tersebut tidak memiliki pedoman yang jelas dalam

melaksanakan aktivitasnya sehingga perusahaan tidak berjalan secara efektif.

Petugas tidak dapat membandingkan kegiatan riil dengan kebijakan dan prosedur

pengelolaan persediaan bahan baku dalam bentuk tertulis. Jika terjadi

penyimpangan dalam pelaksanaaan tugas mereka, maka akan sulit dianalisa

penyebabnya, karena tidak ada pedoman yang jelas.

2. Gudang penyimpanan menjadi tidak tertib dan rapi.

3. Terjadi selisih jumlah persediaan fisik dengan jumlah dalam catatan akuntansi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

80

LAPORAN AUDIT OPERASIONAL PENGELOLAAN PERSEDIAAN

BAHAN BAKU

Bab IV

Rekomendasi

Atas keseluruhan kelemahan dan kekurangan yang terjadi, maka diberikan rekomendasi

sebagai koreksi atau langkah perbaikan yang bisa diambil manajemen untuk memperbaiki

kelemahan dan kekurangan tersebut.

Rekomendasi:

1. Perusahaan sebaiknya mempunyai kebijakan dan prosedur penyimpanan dan

pengeluaran persediaan bahan baku secara tertulis. Sehingga terdapat pedoman

yang jelas mengenai aktivitas tersebut dan mengurangi terjadinya penyimpangan

atau kesalahan.

2. Perusahaan sebaiknya memisahkan gudang penyimpanan barang slow moving,

barang usang, dan barang rusak dengan gudang bahan baku yang masih bagus

untuk digunakan, jika kurang memungkinkan untuk menambah besar gudang maka

sebaiknya barang slow moving, barang usang, dan barang rusak cukup dipisahkan

rak penyimpanannya dari rak bahan baku dengan jarak yang tidak terlalu

berdekatan supaya gudang menjadi tertib dan rapi.

3. Perusahaan seharusnya mencocokkan jumlah fisik persediaan dengan catatan

akuntansinya setiap dilakukan perhitungan supaya tidak terjadi selisih antara

persediaan riil dengan catatan akuntansi, dengan demikian catatan akuntansi dapat

dipercaya.

Keputusan untuk melakukan perbaikan seperti yang diuraikan diatas sepenuhnya

menjadi wewenang perusahaan, tetapi jika kelemahan ini tidak segera diperbaiki saya

mengkhawatirkan terjadi akibat yang lebih buruk pada pengelolaan persediaan bahan

baku perusahaan yang akan terjadi di masa yang akan datang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

81

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan audit operasional yang dilakukan atas pengelolaan

persediaan bahan baku pada PT Marel Sukses Pratama Yogyakarta,

penulis menarik kesimpulan bahwa pelaksanaan pengelolaan persediaan

bahan baku sudah berjalan dengan cukup efektif karena hampir semua

aktivitas pada pengelolaan persediaan bahan baku dilaksanakan sesuai

ketentuan. Namun masih ada beberapa kelemahan yang dimiliki

perusahaan, kelemahan itu berupa tidak adanya standar operasional

prosedur (SOP) bagian penyimpanan dan pengeluaran bahan baku secara

tertulis, gudang barang slow moving, barang rusak dan barang usang tidak

dipisahkan dari gudang bahan baku yang bagus dan hasil perhitungan fisik

persediaan bahan baku tidak dicocokkan dengan catatan akuntansi.

Kelemahan-kelemahan tersebut dikhawatirkan dapat menimbulkan

kerugian pada perusahaan dan dapat mengganggu berjalannya kegiatan

operasional perusahaan.

B. Keterbatasan Penelitian

Dalam pelaksanaannya, penelitian ini masih memiliki keterbatasan

yaitu penelitian ini masih terbatas pada pengukuran efektivitas pengelolaan

persediaan bahan baku dan belum mencakup pengukuran efisiensi dan

ekonomisasi. Penulis tidak dapat melakukan pengukuran efisiensi

dikarenakan penulis tidak meneliti jumlah input dan ouput dari produksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

82

yang dilakukan oleh perusahaan. Pengukuran ekonomisasi juga tidak dapat

dilakukan karena perusahaan tidak terbuka untuk hal-hal yang berkaitan

dengan harga atas perolehan bahan baku.

C. Saran

Berikut ini merupakan saran yang dapat penulis berikan untuk perusahaan

maupun peneliti selanjutnya:

1. PT Marel Sukses Pratama diharapkan:

a. Memiliki departemen atau divisi khusus yang berkaitan dengan

fungsi audit agar tetap dapat melakukan evaluasi dan perbaikan

untuk masa yang akan datang.

b. Melaksanakan segala bentuk kegiatan pengelolaa persediaan bahan

baku berdasarkan standar yang telah ditetapkan perusahaan,

membuat SOP penyimpanan dan pengeluaran bahan baku yang jelas

secara tertulis, dan memastikan gudang penyimpanan menjadi tertib

dan rapi.

c. Bagian gudang persediaan menata ulang data gudang di dalam

komputer dengan rapi supaya tidak kesulitan mencari data ketika

dibutuhkan.

2. Peneliti selanjutnya diharapkan tidak hanya mengukur efektivitas

pengelolaan persediaan bahan baku saja, tetapi juga mengukur efisiensi

dan ekonomisasinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

83

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. 2017. Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan

Publik. Edisi Kelima.Salemba Empat, Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. PT

Rineka Cipta, Jakarta

Bayangkara, IBK. 2008. Audit Manajemen: Prosedur dan Implementasi. Salemba

Empat, Jakarta.

Boynton, William C., Johnson, Raymond N., dan Kell, Walter G. 2001. Modern

Auditing Edisi Ketujuh. Terjemahan oleh Ichsan Stiyo Budi dan Herman

Wibowo. 2002. Erlangga,Jakarta.

Carter, W. K., dan Usry, M.F. 2004. Akuntansi Biaya. Jilid I Edisi 13.

Diterjemahakan oleh Krista. Salemba Empat, Jakarta.

Jusup, AI. Haryono. 2010. Auditing (Pengauditan). Buku 2. Bagian Penerbitan

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta.

Kumaat, Valery G. 2010. Internal Audit. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Mulyadi. 2010. Auditing Edisi Ketujuh. Salemba Empat, Jakarta.

Panduan Penulisan Skripsi Program Studi Akuntansi. 2017. Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Sekaran, Uma. 2006. Research Methods For Business: Metodologi Penelitian

untuk Bisnis. Salemba Empat, Jakarta.

Rahayu, Siti K dan Ely Suhayati. 2010. Auditing (Konsep Dasar dan Pedoman

Pemeriksaan Akuntansi Publik). Buku 1. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Rapina dan Leo Christyanto. 2011. “Peranan Sistem Pengendalian Internal Dalam

Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Kegiatan Operasional Pada siklus

persediaan dan pergudangan”.

http://majour.maranatha.edu/index.php/maksi/article/viewFile/648/610

Diakses tanggal 01 September 2017

Wilson, James D., dan John B. Champbell. 2003. Controllership: Tugas

Akuntansi Manajemen. Edisi Ketiga, Penerbit Erlangga, Jakarta

Yustinus, Rika. 2014. Audit Operasional Terhadap Fungsi Manajemen Sumber

Daya Manusia dan Pengelolaan Persediaan Bahan Baku pada PT. Panca

Usaha Palopo Plywood [Skripsi]. Makassar (ID): Universitas Hasanuddin

Makassar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

84

Lampiran 1

Daftar Checklist Pengelolaan Pembelian Bahan Baku

No

Pertanyaan Tanggapan

Ya Tidak Komentar Nama Program yang diaudit :

Pembelian Bahan Baku

1

Apakah fungsi pembelian terpisah dari

fungsi:

a. Penerimaan?

b.Gudang? √

2

Apakah tanggung jawab pembelian

bahan baku sepenuhnya dipegang oleh

bagian pembelian? √

3

Apakah dalam melakukan pembelian

bahan baku perusahaan menggunakan

Surat Order Pembelian (SOP) √

4 Apakah SOP bernomor cetak? √

5

Apakah perusahaan menerapkan konsep

safety stock untuk menjaga terhadap

kehabisan persediaan bahan baku? √

6

Apakah dalam pemesanan bahan baku

perusahaan melakukannya dengan

mempertimbangkan kuantitas pemesanan

yang ekonomis? √

7

Apakah dalam melakukan pembelian

bahan baku terdapat metode yang

mengukur titik persediaan maksimum

dan minimum? √

8

Apakah konsep safety stock dapat

diterapkan dengan ukuran titik

persediaan minimum selama menunggu

pesanan? √

Barang khusus

seperti aksesoris

dengan kualitas

yang sesuai.

9 Apakah pembelian dilakukan apabila

persediaan bahan baku mulai menipis? √

Jauh hari (2

bulan sebelum

stok habis)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

85

Lampiran 2

Daftar Checklist Pengelolaan Penyimpanan Bahan Baku

No

Pertanyaan Tanggapan

Ya Tidak Komentar Nama Program yang diaudit :

Penyimpanan Bahan Baku

1 Apakah perusahaan memiliki gudang

bahan baku? √

2 Apakah kecuali petugas gudang dilarang

masuk ke gudang? √

3

Apakah Bagian Gudang sepenuhnya

bertanggungjawab atas jumlah

persediaan yang disimpan dalam

gudang? √

4

Apakah Gudang selalu berada di bawah

pengawaan seseorang setiap waktu (24

jam) √

Hanya selama

jam kerja

5 Apakah penerangan dalam gudang telah

mencukupi keberadaannya? √

6 Apakah terdapat alat angkut barang yang

cukup memadai? √

7 Apakah ada jadwal teratur untuk

pembersihan gudang? √

8

Apakah dilakukan penghitungan fisik

secara periode atas jumlah bahan baku di

gudang? √

9

Apakah dilakukan pencocokan antara

hasil penghitungan dengan catatan

akuntansinya √

10 Apakah perusahaan menyelenggarakan

pencatatan pada kartu gudang? √

11 Apakah perusahaan menyelenggarakan

pencatatan pada kartu persediaan? √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

86

Lampiran 3

Daftar Checklist Pengelolaan Pengeluaran Bahan Baku

No

Pertanyaan Tanggapan

Ya Tidak Komentar Nama Program yang diaudit :

Pengeluaran Bahan Baku

1 Apakah ada laporan atas permintaan

dan pengeluaran bahan baku? √

2 Apakah setiap pengeluaran bahan baku

dilakukan secara tertulis? √

3

Apakah setiap pengeluaran bahan baku

dari gudang harus selalu mendapat

persetujuan dari pihak yang memiliki

wewenang? √

4

Apakah setiap pengeluaran bahan baku

selalu mendapat pengawasan dengan

efektif? √

5

Apakah setiap kelebihan penggunaan

bahan baku dikembalikan ke gudang

sesuai batas minimum bahan baku yang

harus dikembalikan? √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

87

Lampiran 4

Daftar Checklist Penerimaan Bahan Baku

No

Pertanyaan Tanggapan

Ya Tidak Komentar Nama Program yang diaudit :

Penerimaan Bahan Baku

1 Apakah penerimaan terpisah dari fungsi

Gudang? √

Tidak

dipisahkan

2 Apakah bagian penerimaan mendapat

tembusan SOP? √

3

Apakah bahan baku yang diterima

dilakukan pengecekan terlebih dahulu,

apakah sudah sesuai dengan yang dipesan? √

4 Apakah bagian Penerimaan membuat

Laporan Penerimaan Barang? √

5

Apakah setiap kelebihan dan kekurangan

penerimaan bahan baku dilakukan catatan

ada surat pengantar? √

6 Apakah bahan baku yang diterima dikirim

langsung ke bagian Gudang? √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

88

Lampiran 5

Gudang Penyimpanan Barang Jadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

89

Lampiran 6

Berkas-Berkas Gudang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

90

Lampiran 7

Kartu keluar masuk bahan baku (Benang)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT …repository.usd.ac.id/31031/2/142114062_full.pdf · 2018. 8. 29. · AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN

91

Lampiran 8

Barang Slow Moving

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI