audit lingkungan

36
Audit Pendahuluan : Nama Instansi : Rumah Sakit Graha Medika Auditing : Bagian Umum Ruang lingkup audit : Pengelolaan limbah pada Rumah Sakit Graha Medika Definisi : Bagian ini merupakan bagian melakukan kegiatan pengelolaan limbah di Rumah Sakit Graha Medika Struktur Organisasi Rumah Sakit Graha Medika Gambaran Umum Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Graha Medika: Pengelolaan limbah di Rumah Sakit ini dibawah tangungjawab bagian umum. Pengelolaannya di kelola oleh sub bagian rumah tangga. Limbah yang di kelola rumah sakit ini terdiri dari limbah klinis dan limbah non klinis. Berikut jenis-jenis limbah yang dihasilkan oleh rumah sakit : a. Limbah klinik

Upload: miranda-yuanita

Post on 13-Dec-2014

178 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

tahapan audit

TRANSCRIPT

Page 1: Audit lingkungan

Audit Pendahuluan :

Nama Instansi : Rumah Sakit Graha Medika

Auditing : Bagian Umum

Ruang lingkup audit : Pengelolaan limbah pada Rumah Sakit Graha Medika

Definisi : Bagian ini merupakan bagian melakukan kegiatan pengelolaan

limbah di Rumah Sakit Graha Medika

Struktur Organisasi Rumah Sakit Graha Medika

Gambaran Umum Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Graha Medika:

Pengelolaan limbah di Rumah Sakit ini dibawah tangungjawab bagian umum.

Pengelolaannya di kelola oleh sub bagian rumah tangga. Limbah yang di kelola rumah sakit

ini terdiri dari limbah klinis dan limbah non klinis. Berikut jenis-jenis limbah yang dihasilkan

oleh rumah sakit :

a. Limbah klinik

Limbah klinik adalah limbah yang dihasilkan oleh aktivitas yang dilakukan oleh

perusahaan yang berhubungan dengan medis. Limbah klinis terdiri dari :

Limbah Benda Tajam

Limbah benda tajam adalah obyek atau alat yang memiliki sudut tajam, sisi,

ujung atau bagian menonjol yang dapat memotong atau menusuk kulit seperti jarum

hipodermik, perlengkapan intravena, pipet pasteur, pecahan gelas, pisau bedah.

Semua benda tajam ini memiliki potensi bahaya dan dapat menyebabkan cedera

melalui sobekan atau tusukan.

Page 2: Audit lingkungan

Limbah infeksius

Limbah infeksius mencakup pengertian sebagai berikut:

1. Limbah yang berkaitan dengan pasien yang memerlukan isolasi penyakit menular

(perawatan intensif). 

2. Limbah laboratorium yang berkaitan dengan mikrobiologi dari rumah sakit atau ruang

perawatan/isolasi penyakit menular.

Namun beberapa institusi memasukkan juga bangkai hewan percobaan yang

terkontaminasi atau yang diduga terkontaminasi oleh organisme pathogen ke dalam

kelompok limbah infeksius.

Limbah jaringan tubuh

Limbah jaringan tubuh meliputi organ, anggota badan, darah dan cairan tubuh,

biasanya dihasilkan pada saat pembedahan atau otopsi.

Limbah sitotoksik

Limbah sitotoksis adalah bahan yang terkontaminasi atau mungkin terkontaminasi

dengan obat sitotoksik selama peracikan,

Limbah farmasi

Limbah farmasi ini dapat berasal dari obat-obat kadaluwarsa, obat-obat yang terbuang

karena batch yang tidak memenuhi spesifikasi atau kemasan yang terkontaminasi,

obat- obat yang dibuang oleh pasien atau dibuang oleh masyarakat, obat-obat yang

tidak lagi diperlukan oleh institusi bersangkutan dan limbah yang dihasilkan selama

produksi obat- obatan.

Limbah kimia

Limbah kimia adalah limbah yang dihasilkan dari penggunaan bahan kimia dalam

tindakan medis, veterinari, laboratorium, proses sterilisasi, dan riset.

Limbah radioaktif

Limbah radioaktif adalah bahan yang terkontaminasi dengan radio isotop yang berasal

dari penggunaan medis atau riset radio nukleida. Limbah ini dapat berasal dari antara

lain:

1. Tindakan kedokteran nuklir, radioimmunoassay dan bacterilogis dapat berbentuk cair,

padat atau gas. 

Page 3: Audit lingkungan

b. Limbah non klinik

Limbah ini selain sampah klinis, dari kegiatan penunjang rumah sakit juga

menghasilkan sampah non klinis atau dapat disebut juga sampah non medis. Sampah

non medis ini bisa berasal dari kantor atau administrasi (kertas), unit pelayanan

(berupa karton, kaleng, botol), sampah dari ruang pasien, sisa makanan buangan;

sampah dapur (sisa pembungkus, sisa makanan atau bahan makanan, sayur dan lain-

lain).

Sub bagian rumah tangga yang mengelola limbah di kelompokan menjadi dua yaitu

pengelolaan limbah klinik dan pengelola limbah non klinik. Masing-masing pengelolaan

memiliki kordinator yang berbeda.

Pengelolaan limbah dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu: kelompok klinis dan kelompok

non klinis. Cara pengelolaan limbah disesuaikan dengan jenis-jenis limbah, masing-masing

mempunyai pengelolaan tersendiri.

Hasil Survey Pendahuluan

a. Pengelolaan limbah sudah ada standart tetapi ada beberapa standart yang belum

dilaksanakan.

b. Belum pernah di adakan pelatihan tentang pengolahan limbah sesuai standart.

c. Pengolahan sampah akhir non medis dengan cara pembakaran.

d. Saluran limbah cair pernah mengalami masalah.

e. Limbah obat langsung di buang ke tempat sampah.

f. Limbah infeksus pengelolaannya hanya di buang pada tempat sampah.

g. Rumah sakit tidak menggunakan kantong berwarna kuning untuk menampung

sementara limbah klinis sebelum dimusnahkan.

h. Petugas pelaksana lapangan tidak membuat laporan hasil pekerjaan.

i. Tidak ada penilian terhadap aktivitas atau kinerja petugas pelaksana lapangan.

Page 4: Audit lingkungan

Rumah Sakit Graha Medika

Hasil Wawancara Terhadap Survey Pendahuluan

Atas Subbagian Rumah Tangga : Fungsi pengelolaan limbah

KUISONER AUDIT MANAJEMEN ATAS Pengelolaan Limbah

Tanggal pemerikasaan : 30 Maret 2013

Nama Instansi : Rumah Sakit Graha Medika

Nama dan jabatan yang di wawancari, sebagai berikut :

Nama Jabatan

Drs. Risky A. M.Kes Kepala Bagian Umum

Ruswanto, SKm Kepala subbagian rumah tangga

Retno Budiyanti, SKm Kordinator pengelola limbah klinis

Alex Johan, S Kordinator pengelola limbah non klinis

Budiman Petugas Pelaksana Lapangan

Sugeng Petugas Pelaksana Lapangan

Kepala Bagian Umum

No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan

1. Apakah anda mengerti tentang

limbah klinis dan non klinis?

2. Apakah Rumah Sakit ini mempunyai

instalasi pengelolaan limbah?

3. Apakah pengelolaan limbah di kelola

secara terpisah?

4. Apakah mempunyai standart

operasional dalam pengelolaan

limbah ?

Namun ada

beberapa standar

yang belum di

penuhi

5. Apakah pernah ada pelatihan

penanganan limbah yang sesuai

standart?

Page 5: Audit lingkungan

6. Apakah pembuang akhir limbah

klinis dan non klinis berbeda?

Kepala Subbagian Rumah Tangga

No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan

1. Apakah anda mengerti tentang

limbah klinis dan non klinis?

2. Apakah Rumah Sakit ini mempunyai

instalasi pengelolaan limbah?

3. Apakah pengelolaan limbah di kelola

secara terpisah?

4. Apakah mempunyai standart

operasional dalam pengelolaan

limbah ?

Namun ada

beberapa standar

yang belum di

penuhi

5. Apakah pernah ada pelatihan

penanganan limbah yang sesuai

standart?

6. Apakah pembuangan akhir limbah

klinis dan non klinis berbeda?

Kordinator Pengelola Limbah non klinis

No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan

1. Apakah anda mengerti tentang

limbah klinis dan non klinis?

2. Apakah Rumah Sakit ini mempunyai

instalasi pengelolaan limbah?

3. Apakah pengelolaan limbah di kelola

secara terpisah?

4. Apakah mempunyai standart

operasional dalam pengelolaan

limbah ?

Namun ada

beberapa standar

yang belum di

penuhi

Page 6: Audit lingkungan

5. Apakah pernah ada pelatihan

penanganan limbah yang sesuai

standart?

6. Apakah pembuangan akhir limbah

klinis dan non klinis berbeda?

7. Apakah sampah kering dipisahkan

dengan sampah basah?

8. Apakah setiap hari ada pengambilan

sampah di setiap area-area yang

memiliki tempat sampah, untuk

dikumpulkan di pembungan akhir?

9. Apakah pengolahan sampah akhir

tersebut dibakar?

10. Apakah limbah cair memiliki saluran

yang terstruktur?

11. Apakah saluran limbah cair pernah

bermasalah? Apa yang menjadi

penyebab jelaskan.

Tersumbat kotoran

12. Apakah rumah sakit memiliki tangki

pembungan tinja?

Kordinator Pengelolaan Limbah klinis

No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan

1. Apakah anda mengerti tentang

limbah klinis dan non klinis?

2. Apakah Rumah Sakit ini mempunyai

instalasi pengelolaan limbah?

3. Apakah pengelolaan limbah di kelola

secara terpisah?

4. Apakah mempunyai standart

operasional dalam pengelolaan

limbah ?

Namun ada

beberapa standar

yang belum di

Page 7: Audit lingkungan

penuhi

5. Apakah pernah ada pelatihan

penanganan limbah yang sesuai

standart?

6. Apakah pembuang akhir limbah

klinis dan non klinis berbeda?

7. Apakah limbah benda tajam dibuang

dengan cara penguburan di dalam

tanah? Jika, tidak tolong jelaskan

pertanyaan anda.

8. Apakah limbah obat dibuang di

dalam toilet ?

Langsung dibuang

ke tempat sampah

9. Apakah penanganan limbah infeksius

dengan cara dibakar?

10. Apakah rumah sakit ini memilki

incinerator ?

11. Apakah limbah jaringan tubuh

dikelola dengan cara pengkuburan ?

12. Apakah limbah kimia berbahaya dan

tidak berbahaya di kelola secara

berbeda?

13. Apakah limbah radioaktif sudah

ditangani dengan tepat?

14. Apakah limbah klinis sebelum di

olah di tampung terlebih dahulu di

kantong warna kuning?

15. Apakah petugas yang melakukan

pengelolaan limbah menggunkan

sarung tangan dan masker penutup

mulut?

Page 8: Audit lingkungan

KUESIONER PETUGAS PELAKSANA LAPANGAN

Nama : Budiman

Jabatan : Petugas pelaksana limbah non klinis.

No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan

1. Apakah anda mengerti tentang

limbah klinis dan non klinis?

2. Apakah anda mendapat penjelasan

tentang tugas yang harus anda

lakukan dari atasan anda ?

3. Apakah pernah ada pelatihan

penanganan limbah yang sesuai

standart?

4. Apakah anda mempunyai jadwal

harian yang harus anda kerjakan ?

5. Apakah anda membuat laporan dari

hasil yang telah anda kerjakan

6. Apakah ada penilian untuk setiap

pekerjaan yang anda lakukan ?

7. Anda menggunakan masker dan

sarung tangan ketika anda dalam

melakukan pekerjaan?

8. Apakah pembuangan akhir limbah

klinis dan non klinis berbeda?

9. Apakah sampah kering dipisahkan

dengan sampah basah?

10. Apakah setiap hari ada pengambilan

sampah di setiap area-area yang

memiliki tempat sampah, untuk

dikumpulkan di pembungan akhir?

11. Apakah pengolahan sampah akhir

tersebut dibakar?

12. Apakah limbah cair memiliki saluran

yang terstruktur?

Page 9: Audit lingkungan

13. Apakah saluran limbah cair pernah

bermasalah? Apa yang menjadi

penyebab jelaskan.

Tersumbat kotoran

Apakah rumah sakit memiliki tangki

pembungan tinja?

KUESIONER PETUGAS PELAKSANA LAPANGAN

Nama : Sugeng

Jabatan : Petugas pelaksana limbah klinis.

No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan

1. Apakah anda mengerti tentang

limbah klinis dan non klinis?

2. Apakah anda mendapat penjelasan

tentang tugas yang harus anda

lakukan dari atasan anda ?

3. Apakah pernah ada pelatihan

penanganan limbah yang sesuai

standart?

4. Apakah anda mempunyai jadwal

harian yang harus anda kerjakan ?

5. Apakah anda membuat laporan dari

hasil yang telah anda kerjakan

6. Apakah ada penilian untuk setiap

pekerjaan yang anda lakukan ?

7. Anda menggunakan masker dan

sarung tangan ketika anda dalam

melakukan pekerjaan?

8. Apakah limbah benda tajam dibuang

dengan cara penguburan di dalam

tanah? Jika, tidak tolong jelaskan

pertanyaan anda.

9. Apakah limbah obat dibuang di Langsung dibuang

Page 10: Audit lingkungan

dalam toilet ? ke tempat sampah

10. Apakah penanganan limbah infeksius

dengan cara dibakar?

11. Apakah rumah sakit ini memilki

incinerator ?

12. Apakah limbah jaringan tubuh

dikelola dengan cara pengkuburan ?

13. Apakah limbah kimia berbahaya dan

tidak berbahaya di kelola secara

berbeda?

14. Apakah limbah radioaktif sudah

ditangani dengan tepat?

15. Apakah limbah klinis sebelum di

olah di tampung terlebih dahulu di

kantong warna kuning?

HASIL REVIEW DAN PENGUJIAN PENGENDALIAN MANAJEMEN ATAS

PENGELOLAAN LIMBAH RUMAH SAKIT GRAHA MEDIKA

Kekuatan-Kekuatan Sistem Pengendalian

a. Rumah sakit mempunyai struktur organisasi yang cukup jelas yang mengatur

wewenang, tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian.

b. Perusahaan memiliki job description tentang pengelolaan limbah.

c. Rumah sakit memiliki standart operasional.

d. Tingkat pendidikan rata-rata bagian rumah tangga adalah sarjana.

KELEMAHAN-KELEMAHAN SISTEM PENGENDALIAN

No Kelemahan-kelemahan sistem

pengendalian

Kesalahan yang dapat

terjadi

Pengujian yang

dapat ditempuh

1 Pengelolan limbah sudah ada

sudah ada standart namun

beberapa standart belum dipatuhi

Pengelolaan limbah

kurang tepat, sehingga

akan menimbulkan

Menyelidiki proses

pengelolaan limbah.

Mencari tahu,

Page 11: Audit lingkungan

ketidakefisienan

pengelolaan limbah

mengapa standart

yang ada belum

dipatuhi.

2 Belum pernah di adakan pelatihan

tentang pengolahan limbah sesuai

standart.

Karyawan mempunyai

pengetahuan yang

minim tentang

pengelolan sampah

Menyelidiki hasil

kerja karyawan

3 Pengolahan sampah akhir non

medis dengan cara pembakaran.

Akan menyebabkan

polusi udara

Observasi ke tempat

pembungan akhir

sampah non medis

4 Saluran limbah cair pernah

mengalami masalah

Aliran limbah cari

berjalan tidak lancar

Menyelidiki apa

yang menjadi

masalah. Saluran

tersumbat kotoran

atau alur saluran

limbah tidak sesuai.

5 Limbah obat langsung di buang

ke tempat sampah

Obat akan dipungut

oleh pemulung, bisa-

bisa obat akan dijual

kembali

Menyelidiki di

setiap tempat

sampah

6 Limbah infeksus pengelolaannya

hanya di buang pada tempat

sampah

Limbah infeksus

memiliki sifat menular,

sehingga akan

mengakibatkan

penularan ke orang lain

Menyelidiki ke

tempat sampah

7 Rumah sakit tidak menggunakan

kantong berwarna kuning untuk

menampung sementara limbah

klinis sebelum dimusnahkan.

Tidak akan ada

pembedaan warna

kantong. Bisa terjadi

akan tertukar

Menyelidiki ke

tempat-tempat

penampungan

sementara

8 Petugas pelaksana lapangan tidak

membuat laporan hasil pekerjaan

Atasan tidak

mengetahui apakah

jadwal pekerjaanya

Observasi dan

mencoccokan antara

jadwal kerja dan

Page 12: Audit lingkungan

sudah di kerjakan atau

belum

aktivitas kerja yang

dilakukan karyawan

9 Tidak ada penilian terhadap

aktivitas atau kinerja petugas

pelaksana lapangan.

Petugas akan

semaunnya sendiri

dalam melaksankan

tugas.

Observasi terhadap

hasil kerja karyawan

RUMAH SAKIT GRAHA MEDIKA

KERTAS KERJA PEMERIKSAAN

No Kriteria Sebab Akibat

1 Penggelolaan limbah

harus sesuai standart

Ada beberapa standart belum

di patuhi

Pengelolaan limbah

tidak terstruktur dengan

baik.

2 Pelatihan pengelolan

limbah perlu diadakan

Belum pernah diadakan

pelatihan tentang pengelolaan

limbah

Karyawan memiliki

pengetahuan yang

minim terhadap

pengelolaan limbah

3 Sampah akhir non medis

di angkut ke TPA

Pengelolaan Sampah non

medis dibakar

Menyebabkan polusi

udara

4 Saluran limbah cair lancar

dan terstruktur

Saluran limbah cair sering

bermasalah

Aliran limbah tidak

berjalan dengan lancar

5 Limbah obat di keluarkan

dari bungkusnya dan di

buang ke dalam toilet

Limbah obat di buang

langsung ke tempat sampah

Obat akan dipungut oleh

pemungut dan akan di

salah gunakan

6 Limbah klinis di tampung

dahulu kedalam kantong

berwarna kuning sebelum

dikelola.

Limbah non klinis tidak di

tampung di kantong berwarna

kuning

Bisa tertukar tempat

antara limbah klinis

dengan limbah non

klinis

7 Limbah infeksius harus

dihancurkan dengan mesin

incenerator

Limbah infeksius di buang

langsung ke tempat sampah

Limbah bisa menularkan

penyakit

8 Membuat laporan hasil

kerja

Karyawan tidak membuat

laporan hasil kerja

Karyawan tidak bekerja

sesuai dengan jadwal

Page 13: Audit lingkungan

yang ada

9 Hasil kerja harus memiliki

penilaian

Tidak ada penilaian terhadap

hasil kerja

Karyawan akan

semaunya sendiri dalam

melakasakan

pekerjaannya

RUMAH SAKIT GRAHA MEDIKA

RINGKASAN PEMERIKSAAN TERPERINCI

No Kondisi Kriteria Rekomendasi

1 Ada beberapa standart

belum di patuhi

Sebaiknya dalam pengelolaan

limbah di rumah sakit

dilakukan sesuai dengan

ketetapan standar

Standart yang ada harus

di patuhi agar kegiatan

atau aktivitas yang

dilakukan sesuai dengan

standart. Jika tidak

mematuhi standart

jalannya aktivitas tidak

sesuai dengan tujua.

2 Belum pernah diadakan

pelatihan tentang

pengelolaan limbah

Rumah Sakit seharusnya

mengadakan pelatihan

tentang pengelolaan limbah

pada karyawan yang

memadai

Diadakannya pelatihan

dalam pengelolaan

limbah untuk menambah

pengetahuan dan

wawasan terhadap

karyawan

3 Pengelolaan Sampah akhir

non medis dibakar

Semestinya untuk sampah

akhir non medis tersebut di

angkut ke tempat

pembuangan akhir (TPA)

Sampah non medis

dimasukkan ke kantong

plastik berlebel yang

isinya hanya 2/3 bagian

kemudian diikat bagian

atasnya dan diletakkan

ditempatkan tertentu

untuk di angkut ke TPA

4 Saluran limbah cair sering Saluran limbah cair

semestinya lancar dan

Butuh pengawasan

khusus terhadap saluran

Page 14: Audit lingkungan

bermasalah terstruktur limbah cair. Petugas

harus mengecek satu

minggu sekali aliran

saluran limbah. Selain

itu kita harus himbuan

“BUANGLAH

SAMPAH PADA

TEMPATNYA. Agar

para pengunjung rumah

sakit tidak membuang

sampah pada selokan

atau membuang

sembarangan

5 Limbah obat di buang

langsung ke tempat

sampah

Limbah obat harus di buang

atau dilarutakan ke dalam

toilet

Obat yang tidak

digunakan lagi, obat

harus di pisahkan

dengan pembungkusnya.

Lalu obat d buang ke

dalam toilet. Selain itu

obat bisa dimusnahkan

dengan mesin

incinerator

7 Limbah klinis tidak di

tampung di kantong

berwarna kuning.

Limbah klinis seharusnya di

tampung di kantong berwarna

kuning untuk membedakan

dengan limbah lain.

Limbah klinis harus

ditampung terlebih

dahulu di dalam kantong

berwarna kuning

sebelum diolah atau

dimusnahkan. Karena

kantong warna kuning

mengartiakan limbah itu

berbahaya.

8 Limbah infeksius di buang

langsung ke tempat

sampah

Limbah infeksius seharusnya

dihancurkan dengan

menggunakan mesin

Limbah infeksius ini

memiliki sifat menular.

Limbah infeksius harus

Page 15: Audit lingkungan

incenerator dihancurkan dengan

mesin incenerator. Jadi

limbah infeksius harus

ditangani dengan benar.

9 Karyawan tidak membuat

laporan hasil kerja

Seharusnya karyawan

membuat laporan hasil kerja

Laporan hasil pekerjaan

harus dibuat. Agar

antara jadwal pekerjaan

sesuai dengan apa yang

telah dikerjakan.

10 Tidak ada penilaian

terhadap hasil kerja

Untuk hasil kerja, dari pihak

rumah sakit seharusnya

memiliki penilaian untuk

mengetahui perkembangan

kinerja.

Diadakan evaluasi tiap

min. 3 bulan sekali,

untuk mengetahui dan

menilai sejauh mana

perkembangan kinerja.

KESIMPULAN

a. Pada pengelolaan limbah Rumah Sakit sudah terdapat standart tetapi ada beberapa

standart yang belum dilaksanakan sehingga pengelolaan limbah tidsak terstruktur

dengan baik dan dapat membahayakan masyarakat sekitar. Hal ini harus disadari

bahwa pengelolaan limbah masih harus ditingkatkan lagi.

b. Belum pernah diadakan pelatihan tentang pengolahan limbah sesuai standart sehingga

masih banyak karyawan yang memiliki pengetahuan minim terhadap pengelolaan

limbah. Hal ini dapat mengakibatkan kesalahan dalam pemisahan limbah berdasarkan

jenisnya.

c. Pengolahan akhir dari sampah non medis dengan cara pembakaran.

d. Saluran limbah cair pernah mengalami masalah. Di dalam pengelolaan limbah cair

pada fasilitas pelayanan kesehatan sebaiknya saluran air hujan dan saluran limbah

dipisahkan agar proses pengolahan air limbah dapat berjalan secara efektif.

e. Limbah obat yang tidak digunakan langsung di buang ke tempat sampah tanpa

mengeluarkan dari pengemas.

f. Limbah infeksius pengelolaannya hanya di buang pada tempat sampah. Hal ini sangat

tidak baik karena dapat menular ke orang lain dan sebaiknya di bakar.

Page 16: Audit lingkungan

g. Rumah sakit tidak menggunakan kantong berwarna kuning untuk menampung

sementara limbah klinis sebelum dimusnahkan.

h. Petugas pelaksana lapangan tidak membuat laporan hasil pekerjaan. Akibatnya para

karyawan akan bekerja semaunya dan tidak sesuai kewajibannya dan tidak

mengahasilkan kemajuan.

i. Tidak ada penilian terhadap aktivitas atau kinerja petugas pelaksana lapangan.

Akibatnya manajemen tidak mengetahui seberapa jauh kemajuan kinerja untuk

kemajuan pengelolaan dalam rumah sakit.

REKOMENDASI

a. Melakukan pemilahan limbah (sampah) ke dalam berbagai kategori dengan cara

pembuangan limbah yang berbeda untuk memisahkan antara limbah yang berbahaya

dan yang tidak berbahaya.

b. Diadakannya pelatihan dalam pengelolaan limbah untuk menambah pengetahuan dan

wawasan terhadap karyawan, sehingga karyawan lebih memahami dan dapat bekerja

dengan baik dalam pengelolaan limbah misalnya petugas harus menggunaka pakaian

pelindung.

c. Sampah non medis dimasukkan ke kantong plastik berlebel yang isinya hanya 2/3

bagian kemudian diikat bagian atasnya ( leher ) dan diletakkan ditempat tertentu.

Selain itu sampah harus di pilah antara sampah kering, sampah basah dan sampah

plastik. Selanjutnya sampah akan diangkut ke TPA.

d. Butuh pengawasan khusus terhadap saluran limbah cair. Petugas harus mengecek satu

minggu sekali aliran saluran limbah. Selain itu kita harus himbuan “BUANGLAH

SAMPAH PADA TEMPATNYA. Agar para pengunjung rumah sakit tidak

membuang sampah pada selokan atau membuang sembarangan

e. Limbah obat yang tidak digunakan lagi harus dibuang terpisah dengan

pembungkusnya. Sebelum di buang kita harus mengeluarkan obat-obat tersebut dari

pembungkusnya. Obat-obat tersebut lalu harus dilarutkan ke dalam toilet. Selain itu

limbah obat bisa dihancurkan dengan mesin incenerator.

f. Limbah klinis harus ditampung terlebih dahulu di dalam kantong berwarna kuning

sebelum diolah atau dimusnahkan. Karena kantong warna kuning mengartiakan

limbah itu berbahaya.

Page 17: Audit lingkungan

g. Limbah infeksius ini memiliki sifat menular. Limbah infeksius harus dihancurkan

dengan mesin incenerator. Jadi limbah infeksius harus ditangani dengan benar.

h. Laporan hasil pekerjaan harus dibuat. Agar antara jadwal pekerjaan sesuai dengan apa

yang telah dikerjakan.

i. Diadakan evaluasi tiap min. 3 bulan sekali, untuk mengetahui dan menilai sejauh

mana perkembangan kinerja. Agar manajemen mengetahui kinerja karyawannya

dalam tanggung jawabnya dan perkembangan kinerjanya.

Page 18: Audit lingkungan

LAPORAN AUDIT MANAJEMEN

Jember, 11 April 2012

No : 001/KAP/IV/2012

Lampiran : 3 eksemplar

Perihal : Laporan Hasil Audit Manajemen

Kepada Yth, Direktu RS Graha MedikaDi Sidoarjo

Kami telah melakukan audit atas lingkungan pada Rumah Sakit Graha Medika untuk

periode 2011-2012. Audit kami tidak dimaksudkan untuk memberikan kewajaran atas

laporan keuangan perusahaan dan oleh karenanya kami tidak memberikan pendapat atas

laporan keuangan tersebut. Audit kami hanya mencakup bidang pengelolaan lingkungan yaitu

limbah yang dimiliki (terjadi pada) Rumah Sakit. Audit tersebut dimaksudkan untuk menilai

ekonomisasi (kehematan), efisiensi (daya guna), dan efektifitas (hasil guna). Pengelolaan

Limbah yang dilakukan dan memberikan saran perbaikan atas kelemahan pelayanan yang

ditemukan selama audit, sehingga diharapkan dimasa yang akan datang dapat dicapai

perbaikan atas kekurangan tersebut dan perusahaan dapat beroperasi dengan lebih ekonomis,

efisiensi, dan efektif dalam pencapaian tujuannya.

Hasil audit kami sajikan dalam bentuk laporan audit yang meliputi :

Bab I :Informasi Latar Belakang

Bab II :Kesimpulan audit yang didukung dengan Temuan Audit

Bab III :Rekomendasi

Bab IV :Ruang Lingkup Audit

Dalam melaksanakan audit kami telah memperoleh banyak bantuan, dukungan, dan

kerja sama dari berbagai pihak baik jajaran direksi maupun staf yang berhubungna dengan

pelaksanaan audit ini. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang telah

terjalin dengan baik ini.

Kantor Akuntan Publik

CEA & Partners

Naura Aqilah, S.E.,M.M.,Ak.,BAP

Page 19: Audit lingkungan

Bab I. Informasi dan Latar Belakang

PT Rumah Sakit Graha Medika (Selanjutnya disebut “Perusahaan”) berlokasi di Jalan

Gatot Subroto No 12 Sidoarjo, didirikan tanggal 10 Mei 1991 oleh para pendiri yang terdiri

atas:

1. Dr. Mashuri

2. Dr. Dihliza Bahsya

3. Dr. Adlina Isna

4. Dr. Hana Zulfa Safana

5. Dr. Samudra Gunawan

Tujuan dari didirakannya Perusahaan adalah untuk memberikan jasa pelayanan pelayanan

kesehatan dan jasa konsultasi kesehatan, dengan pelayanan yang akurat, tepat waktu dan

penuh cinta kasih . secara keseluruhan jasa pelayanan yang diberikan dapat dikelompokkan

menjadi dua yaitu :

1. Jasa Pelayanan Medis dan penunjang medis, yaitu meliputi :

a. Rawat inap

b. Rawat jalan

c. Instalasi Rawat Darurat

d. Laboratorium

e. Instalasi Farmasi

2. Jasa konsultasi kesehatan

Susunan Direksi perusahaan adalah sebagai berikut :

Direktur Utama : Dr. Mashuri

Direktur Medik dan Perwatan : Dr. Dihliza Bahsya

Direktur Keuangan : Dr. Medila Aziza

Direktur SDM dan Pendidikan : Dr. Agus Muchtar

Direktur Umum dan Operasional : Dr. Adlina Isna

Sedangkan tujuan dilakukannya audit adalah untuk :

1. Menilai kecukupan prosedur pengelolaan limbah yang digunakan dalam

menyelenggarakan operasi rumah sakit

2. Menilai ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas pengelolaan limbah yang dimiliki

perusahaan

3. Memberikan berbagai saran perbaikan atas kelemahan Pengelolaan Limbah yang

ditemukan.

Page 20: Audit lingkungan

Bab II. Kesimpulan Audit

Berdasarkan temuan (bukti) yang kami peroleh selama audit yang kami lakukan, kami

dapat menyimpulkan sebagai berikut :

Kondisi :

1. Dalam pengelolaan limbah di Rumah Sakit Graha Medika sudah memiliki standart dalam

pelaksanaannya namun ada beberapa standart tidak dipatuhi.

2. Belum pernah diadakan pelatihan tentang pengelolaan limbah yang baik pada Perusahaan

sehingga minimnya pengetahuan karyawan tentang penanganan limbah.

3. Pengelolaan akhir sampah non medis dilakukan dengan cara pembakaran.

4. Saluran limbah cair sudah terstruktur dengan baik namun saluran tersebut masih sering

mengalami masalah.

5. Limbah obat yang tidak digunakan di buang langsung ke tempat sampah tanpa

mengeluarkan dari pembungkusnya.

6. Limbah klinis tidak di tampung di kantong berwarna kuning sebelum di kelola atau

dihancurkan.

7. Limbah infeksius di buang langsung ke tempat sampah.

8. Petugas lapangan tidak membuat laporan hasil kerja.

9. Rumah sakit tidak melakukan penilaian terhadap kinerja petugas lapangan.

Kriteria:

1. Pengelolaan limbah di rumah sakit harus dilakukan sesuai dengan ketetapan standar

2. Pelatihan untuk pengelolaan limbah perlu diadakan untuk menambah wawasan dan

pengetahuan.

3. Sampah akhir non medis dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA)

4. Saluran limbah cair lancar dan terstruktur

5. Limbah obat harus di buang atau dilarutakan ke dalam toilet

6. Limbah klinis seharusnya di tampung di kantong berwarna kuning untuk membedakan

dengan limbah lain.

7. Limbah infeksius seharusnya dihancurkan dengan menggunakan mesin incenerator

8. Laporan hasil kerja harus dibuat oleh para petugas pengelola limbah

Page 21: Audit lingkungan

9. Untuk hasil kerja, dari pihak rumah sakit memiliki penilaian untuk mengetahui

perkembangan kinerja.

Penyebab:

1. Ada beberapa standart belum di patuhi

2. Belum pernah diadakan pelatihan tentang pengelolaan limbah

3. Pengelolaan akhir sampah non medis dibakar

4. Saluran limbah cair sering bermasalah

5. Limbah obat di buang langsung ke tempat sampah

6. Limbah klinis tidak di tampung di kantong berwarna kuning

7. Limbah infeksius di buang langsung ke tempat sampah

8. Karyawan tidak membuat laporan hasil kerja

9. Tidak ada penilaian terhadap hasil kerja

Akibat :

1. Pengelolaan limbah tidak sesuai dengan standart operasinal yang diperlakukan.

2. Karyawan memiliki pengetahuan yang minim terhadap pengelolaan limbah

3. Menyebabkan polusi udara, mengganggu saluran pernapasan

4. Aliran limbah tidak berjalan dengan lancar

5. Obat akan dipungut oleh pemungut yang tidak bertanggungjawab dan akan

disalahgunakan.

6. Tidak bisa membedakan limbah yang berbahaya dan tidak berbahaya

7. Limbah infeksius bisa menularkan penyakit

8. Karyawan tidak bekerja sesuai dengan jadwal yang ada

9. Karyawan akan semaunya sendiri dalam melakasakan pekerjaannya

Pejabat yang bertanggungjawab:

Direktorat Umum dan Operasional

Page 22: Audit lingkungan

Bab III. Rekomendasi

Hasil audit yang dilakukan menemukan beberapa kelemahan yang harus menjadi perhatian

manajemen dimasa yang akan datang. Kelemahan ini dapat diekelompokkan menjadi

1. Kelemahan-kelemahan sistem pengendalian :

a. Pengelolan limbah sudah ada sudah ada standart namun beberapa standart belum

dipatuhi

b. Belum pernah di adakan pelatihan tentang pengolahan limbah sesuai standart.

c. Pengolahan akhir sampah non medis dengan cara pembakaran

d. Saluran limbah cair pernah mengalami masalah

e. Limbah obat langsung di buang ke tempat sampah

f. Limbah infeksus pengelolaannya hanya di buang pada tempat sampah

g. Rumah sakit tidak menggunakan kantong berwarna kuning untuk menampung

sementara limbah klinis sebelum dimusnahkan

h. Petugas pelaksana lapangan tidak membuat laporan hasil pekerjaan

i. Tidak ada penilaian terhadap aktivitas atau kinerja petugas pelaksana lapangan.

Atas keseluruhan kelemahan yang terjadi, maka diberikan rekomendasi sebagai koreksi atau

langkah perbaikan yang bisa diambil manajemen untuk memperbaiki kelemahan tersebut.

Rekomendasi :

a. Melakukan pemilahan limbah (sampah) ke dalam berbagai kategori dengan cara

pembuangan limbah yang berbeda untuk memisahkan antara limbah yang berbahaya

dan yang tidak berbahaya.

b. Diadakannya pelatihan dalam pengelolaan limbah untuk menambah pengetahuan dan

wawasan terhadap karyawan, sehingga karyawan lebih memahami dan dapat bekerja

dengan baik dalam pengelolaan limbah misalnya petugas harus menggunaka pakaian

pelindung.

c. Sampah non medis dimasukkan ke kantong plastik berlebel yang isinya hanya 2/3

bagian kemudian diikat bagian atasnya ( leher ) dan diletakkan ditempat tertentu.

Selain itu sampah harus di pilah antara sampah kering, sampah basah dan sampah

plastik. Selanjutnya sampah akan diangkut ke TPA.

d. Butuh pengawasan khusus terhadap saluran limbah cair. Petugas harus mengecek satu

minggu sekali aliran saluran limbah. Selain itu kita harus himbuan “BUANGLAH

Page 23: Audit lingkungan

SAMPAH PADA TEMPATNYA. Agar para pengunjung rumah sakit tidak

membuang sampah pada selokan atau membuang sembarangan

e. Limbah obat yang tidak digunakan lagi harus dibuang terpisah dengan

pembungkusnya. Sebelum di buang kita harus mengeluarkan obat-obat tersebut dari

pembungkusnya. Obat-obat tersebut lalu harus dilarutkan ke dalam toilet. Selain itu

limbah obat bisa dihancurkan dengan mesin incenerator.

f. Limbah klinis harus ditampung terlebih dahulu di dalam kantong berwarna kuning

sebelum diolah atau dimusnahkan. Karena kantong warna kuning mengartiakan

limbah itu berbahaya.

g. Limbah infeksius ini memiliki sifat menular. Limbah infeksius harus dihancurkan

dengan mesin incenerator. Jadi limbah infeksius harus ditangani dengan benar.

h. Laporan hasil pekerjaan harus dibuat. Agar antara jadwal pekerjaan sesuai dengan apa

yang telah dikerjakan.

i. Diadakan evaluasi tiap min. 3 bulan sekali, untuk mengetahui dan menilai sejauh

mana perkembangan kinerja. Agar manajemen mengetahui kinerja karyawannya

dalam tanggung jawabnya dan perkembangan kinerjanya.

Page 24: Audit lingkungan

Bab IV. Ruang Lingkup Audit

Sesuai dengan penugasan yang kami terima, audit yang kami lakukan hanya

meliputi masalah pengelolaan Limbah PT Rumah Sakit Graha Medika untuk periode

tahun 2010/2011. Audit kami mencakup penilaian atas kecukupan sistem

pengendalian manajemen Pengelolaan Limbah, personalia yang bertugas mengeloal

limbah, dan aktivitas Pengelolaan Limbah itu sendiri.