audit aplikasi komputer dan pentingnya kontrol

30
Oleh : AUSI PROGRAM STUDI AKUNTANSI 2013

Upload: sukmasita

Post on 28-Apr-2015

235 views

Category:

Documents


19 download

TRANSCRIPT

Page 1: Audit Aplikasi Komputer Dan Pentingnya Kontrol

Oleh :

AUSI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI2013

Page 2: Audit Aplikasi Komputer Dan Pentingnya Kontrol

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala

limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis mendapat kesempatan untuk

menyelesaikan makalah berjudul “Audit Aplikasi Komputer dan Pentingnya Kontrol” ini.

Laporan magang ini penulis susun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam mata

kuliah Audi Sistem Informasi.

Penulis harap dengan penulisan makalah ini, pembaca dapat lebih memahami

konsep audit aplikasi komputer serta menambah wawasan kasus riil atas pentingnya

kontrol dan audit aplikasi komputer.

Dalam penulisan laporan magang ini, penulis tidak terlepas dari bimbingan, saran

dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih

kepada:

1. Kedua orang tua dan kakak penulis yang telah senantiasa mendukung dan berdoa

untuk kelancaran penulisan makalah ini

2. Serta berbagai pihak, dengan tidak mengurangi rasa hormat, tidak bisa penulis

sebutkan satu per satu yang telah memberikan bantuan, bimbingan, saran dan

dukungan bagi penulis selama penulisan laporan magang ini.

Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa dengan keterbatasan ilmu

dan pengetahuan penulis makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik

dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan di masa

mendatang.

Bandung, Januari 2013

Sukma S. P.

DAFTAR ISI

2

Page 3: Audit Aplikasi Komputer Dan Pentingnya Kontrol

KATA PENGANTAR ....................................................................................................................................2

DAFTAR ISI .................................................................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................................4

1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................................................... 5

1.4 Ruang Lingkup Masalah....................................................................................................... 5

BAB II JUDUL MATERI YANG DIBAHAS

2.1 Definisi Topik Pembahasan................................................................................................ 6

2.2 Fungsi Topik Pembahasan ............................................................................................... 11

2.3 Pendekatan Audit Berbasis Aplikasi Komputer .................................................... 12

BAB III KASUS AUDIT APLIKASI KOMPUTER DAN PENTINGNYA KONTROL

3.1 Definisi Kasus......................................................................................................................... 16

3.2 Analisis Kasus......................................................................................................................... 17

3.3 Solusi ......................................................................................................................................... 19

3.4 Kesimpulan.............................................................................................................................. 20

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................................22

3

Page 4: Audit Aplikasi Komputer Dan Pentingnya Kontrol

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Dulu, di berbagai tempat umum, di halte, di bandraa, di lobi hotel, selalu saja ada

orang-orang yang sibuk membaca. Yang paling umum adalah laki-laki dengan koran

masing-masing, sedangkan perempuan lebih memilih majalah atau tabloid. Membaca

menjadi pilihan yang menyenangkan sekaligus bermanfaat saat menunggu. Tapi sekarang,

era digital telah mengambil alih dunia. Buku digantikan dengan ebook, surat digantikan

dengan email, bahkan hampir semua majalah dan koran nasional sudah tersedia dalam

bentuk digital yang bisa diakses melalui internet.

Bergesernya minat masyarakat untuk mengakses informasi dari bentuk fisik ke

bentuk digital didasarkan pada beberapa pertimbangan. Alasan yang pertama tentu saja

untuk kepraktisan. Menenteng laptop lebih ringan daripada membawa satu majalah tebal.

Dengan satu laptop Anda bisa mengerjakan banyak hal, mengakses banyak informasi,

membaca banyak majalah atau koran online. Selain praktis, cara ini juga hemat. Harga

kertas yang kian menjulang membuat harga majalah dan koran cetak menjadi semakin

mahal. Dua faktor ini: praktis dan hemat sudah cukup membuat masyarakat beralih ke

media online.

Hal inilah yang mendorong perubahan budaya dalam penyebaran dan pemrosesan

informasi. Pencatatan informasi keuangan yang dulunya menggunakan jurnal, kini telah

digantikan dengan berbagai aplikasi yang memudahkan penggunanya. Tidak hanya

mencatat, aplikasi-aplikasi ini bahkan dapat memproses laporan keungan interim dan

tahunan. Lebih jauh lagi, perusahaan dengan skala yang besar telang menerapkan sistem

terintagrasi yang tidak hanya mengolah keuangan tapi juga mengolah informasi non

keuangan.

Perkembangan dalam pemrosesan informasi inilah yang mendorong penerapan

suatu sistem pengendalian dan pengawasan baru atas pemrosesan informasi sistem

aplikasi komputer.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian di atas, perumusan masalah dalam makalah ini adalah:

1. Faktor-faktor apakah yang mendorong audit atas aplikasi komputer dan

pentingnya kontrol?

2. Apakah tujuan audit atas aplikasi komputer?

4

Page 5: Audit Aplikasi Komputer Dan Pentingnya Kontrol

3. Apakah jenis-jenis pendekatan audit aplikasi komputer?

4. Bagaimana contoh kasus pentingnya kontrol dan audit aplikasi komputer?

1.3 TUJUAN PENULISAN

Berdasarkan uraian di atas, tujuan penulisan makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong pentingnya kontrol dan

audit atas aplikasi komputer

2. Untuk mengetahui tujuan audit atas aplikasi komputer

3. Untuk mengetahui jenis-jenis audit atas aplikasi komputer

4. Untuk memahami salah satu kasus dimana kontrol dan audit aplikasi

komputer penting

1.4 RUANG LINGKUP MASALAH

Ruang lingkup pembahasan masalah yang akan difokuskan pada hal-hal yang

berkaitan dengan audit aplikasi komputer dan pentingnya kontrol dari segi konseptual

bukan dari pendekatan sistem.

5

Page 6: Audit Aplikasi Komputer Dan Pentingnya Kontrol

BAB II

JUDUL MATERI YANG DIBAHAS

2.1 DEFINISI TOPIK PEMBAHASAN

2.1.1 Pengendalian dalam Sistem

Pengendalian dalam sebuah sistem pada dasarnya berarti menjaga agar sistem

beroperasi dalam batas prestasi tertentu, dengan ekstensi peran dalam mencegah dan

mendeteksi adanya kesalahan-kesalahan. Sebuah sistem yang berada dalam kendali  akan

beroperasi dalam batas  toleransi yang telah ditentukan.

Keluaran dari sebuah sistem kadang-kadang tidak sesuai dengan keluaran yang

semestinya (standar), hal ini membutuhkan pengendalian melalui sistem umpan balik

untuk mencari gangguan-gangguan yang menghambat, sehingga terjadi hal seperti itu.

Agar sistem umpan balik itu dapat berjalan baik maka sistem harus memiliki

standar keterukuran keluaran, sensor yang dapat menangkap kondisi setiap keluaran, alat

yang dapat membandingkan keluaran yang terjadi dengan keluaran standar, serta alat

yang bergerak mengoreksi masukan. Oleh karena sistem keorganisasian mempunyai sifat

terbuka, berbagai kemungkinan gangguan bisa terjadi dan tidak terduga. Mengingat hal

itu manajer harus mampu dan siap menghadapi segala kemungkinan gangguan dalam hal

inilah berlaku “hukum variasi kebutuhan pengendalian”. Tentu saja tidak seluruh

tanggapan korektif dari sistem umpan balik harus diterima, hal ini akan tergantung

kepada kepentingan organisasi, karena itu berlaku fungsi penyaringan. Artinya hal-hal

yang tidak prinsipil dan tidak terlalu mengganggu jalannya organisasi tanggapan korektif

bisa diabaikan.

Adapun beberapa unsur pengendalian adalah sebagai berikut :

1. suatu standar yang memmemperincikan prestasi yang diharap.hal ini besa

berupa anggaran prosedur pengoperasian,atau suatu algoritma keputusan.

2. suatu ukuran prestasi aktual.

3. suatu perbandingan antara prestasi yang diharapkan dan nyata.

4. suatu laporan penyimpangan pada sebuah unit pengendalian, misalnya seorang

manajer

6

Page 7: Audit Aplikasi Komputer Dan Pentingnya Kontrol

5. suatu rangkaian tindakan yang diambil unit pengendalian untuk mengubah

prestasi mendatang kalau saat ini ada keadaan yang kurang menguntungkan

disertai serangkaian aturan keputusan untuk pemilihan jawaban yang tepat.

2.1.2 Pengertian Sistem

Sistem informasi dengan pendekatan sistem manusia/mesin akan memadukan

dua unsur, yaitu unsur manusia dengan unsur mesin. Sistem manusia merupakan sistem

terbuka dan probabilistik, sedangkan sistem mesin atau komputer merupakan sistem

relatif tertutup dan deterministik.

Dengan memadukan dua sistem dengan karakter yang berbeda; maka akan terjadi

saling mengisi dan saling melengkapi, sehingga bila salah satu sistem tidak ada, sistem

informasi tidak akan jalan; meskipun dalam pelaksanaannya terdapat berbagai jenis

kombinasi dari kedua unsur tersebut.

Untuk lebih memahami karakteristik sistem dengan segala seluk-beluk yang

terdapat di dalamnya, dilakukan dengan pengunsuran (factoring), dengan demikian akan

dapat diketahui sampai bagian-bagian yang sekecil-kecilnya. Dalam menganalisis sistem

yang besar dengan jumlah subsistem dan interface yang sangat banyak, akan sangat rumit

dilakukan, Untuk menyederhanakan sistem yang besar itu biasa dilaksanakan dengan

simplifikasi dan pemisahan.

Sebuah sistem terdiri atas bagian-bagian yang bergabung untuk satu tujuan.

Model dasarnya adalah masukan, pengolahan, dan keluaran, tetapi dapat pula

dikembangkan hingga menyertakan pula penyimpanan. Sistem dapat terbuka atau

tertutup, tetapi sistem informasi biasanya adalah sistem terbuka, berarti menerima

beberapa masukan tak terkendali dari lingkunganya.

2.1.3 Pengertian  Informasi

Terdapat perbedaan tentang pengertian informasi dalam percakapan sehari-hari

dengan yang digunakan pada sistem informasi manajemen. Pada sistem informasi, istilah

informasi mempunyai karakter tersendiri, diantaranya memiliki nilai dalam prosses

pengambilan keputusan. Sehubungan dengan itu informasi dapat diartikan sebagai data

mentah, data tersusun, atau kapasitas sebuah saluran komunikasi. Selain itu informasi

7

Page 8: Audit Aplikasi Komputer Dan Pentingnya Kontrol

dapat memperkaya penyajian, atau mempunyai nilai kejutan, yaitu mengungkapkan

sesuatu yang penerimanya tidak tahu atau tidak menyangka sebelumnya.

Informasi dapat mengurangi ketidakpastian, karena informasi dapat mengubah

kemungkinan-kemungkinan hasil yang diharapkan melalui sebuah keputusan. Berdasar-

kan pada hal-hal tersebut di atas, maka informasi dalam SIM dapat didefinisikan sebagai

berikut: Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi

penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau yang akan

datang.

Suatu informasi bisa merupakan bahan jadi bagi pengambil keputusan tahapan

tertentu, tetapi bisa pula merupakan bahan mentah bagi pengambil keputusan untuk

tahapan berikutnya.

Definisi umum untuk “informasi” dalam pemakaian system informasi adalah

sebagai berikut : Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang

berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau

mendatang.

Informasi, dalam lingkup sistem informasi, memiliki beberapa ciri :

1. Benar atau salah. Ini dapat berhubungan dengan realitas atau tidak. Bila

penerima informasi yang salah mempercayainya, akibatnya sama seperti yang

benar.

2. Baru. Informasi dapat sama sekali baru dan segar bagi penerimanya.

3. Tambahan. Informasi dapat memperbaharui atau memberikan tambahan

baru pada informasi yang telah ada.

4. Korektif. Informasi dapat menjadi suatu koreksi atas informasi salah atau

palsu sebelumnya.

5. Penegas. Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada. Ini masih

berguna karena meningkatkan persepsi penerimanya atas kebenaran

informasi tersebut.

Adapun fungsi-fungsi  informasi adalah sebagai berikut :

1. Untuk meningkatkan pengetahuan bagi si pemakai

8

Page 9: Audit Aplikasi Komputer Dan Pentingnya Kontrol

2. Untuk mengurangi ketidakpastian  dalam proses pengambilan keputusan 

pemakai

3. Menggambarkan  keadaan yang sebenarnya dari sesuatu hal.

2.1.4 Jenis-jenis sistem informasi

Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda tergantung pada

kebutuhan bisnis. Oleh sebab itu jenis sistem informasi adalah sebagai

berikut :Transaction Processing System (TPS) berfungsi pada level organisasi; Office

Automation System (OAS) dan pendukung Knowledge Work System (KWS) yang bekerja

pada level knowledge. Sistem-sistem pada level yang lebih tinggi meliputi Sistem

Informasi Manajemen (SIM), dan Decision Support System(DSS). Sistem ahli  menerapkan

keahlian pembatasan keputusan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan

khusus dan terstruktur. Pada level manajemen strategis kita menemukan Executive

Support System  (ESS), Group Decision Support System (GDSS), dan yang lebih umum

dijelaskan sebagaiComputer Supported Collaboration Work Systems (CSCWS) yang

membantu para pembuat keputusan untuk beranekaragaman organisasi tak terstruktur

atau semi terstruktur.

1. Transaction Processing System (TPS)

Transaction Processing System (TPS) adalah sistem informasi yang

terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data-data dalam jumlah besar

untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS menghapus rasa

bosan saat melakukan transaksi operasional sekaligus mengurangi waktu, meskipun

orang masih harus memasukkan data ke sistem komkputer secara manual.

Transaction Processing System merupakan sistem tanpa batas yang

memungkinkan organisasi berinteraksi dengan lilngkungan eksternal. Karena manajer

melihat data-data yang dihasilkan oleh TPS untuk memperbaharui informasi setiap menit

mengenai apa yang terjadi di perusahaan mereka. Dimana hal ini sangat peting bagi

operasi bisnis dari hari ke hari agar sistem-sistem ini dapat berfungsi dengan lancar dan

tanpa interupsi sama sekali.

2. Office Automation System (OAS) dan Knowledge Work System (KWS)

Office Automation System (OAS) mendukung pekerja data, yang biasanya tidak

menciptakan pengetahuan baru melainkan hanya menganalisis informsi sedemikian rupa

untuk mentransformasikan data atau untu memanipulasikannya dengan cara-cara

9

Page 10: Audit Aplikasi Komputer Dan Pentingnya Kontrol

tertentu sebelum membaginya atau menyebarkannya secara keseluruhan, dengan

organisasi dan, kadang-kadang, diluar itu. Aspek-aspek OAS yang sudah kita kenal seperti

word proessing, spreadsheets, destop, publishing, electronic scheduling dan komunikasi

melalui voice mail, email, dan video confrencing.

Knowledge Work System (KWS)   mendukung para pekerja profesional seperti

ilmuwan, insinyur, dan doktor dengan membantu mereka menciptakan pengetahuan baru

dan memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke organisasi atau masyarakat.

3. Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Sistem Informasi Manajemen (SIM) tidak menggantikan Transaction Processing

Systems; melainkan semua SIM mencakup pengolahan transaksi. SIM adalah sistem

informasi yang sudah terkomputerisasi yang bekerja karena adanya interaksi antara

manusia dan komputer. Dengan bantuan manusia, perangkat lunak (program komputer)

dan perangkat keras (komputer, printer, dan lain-lain) agar berfungsi dengan baik, SIM

mendukung spektrum tugas-tugas organisasional yang lebih luas dari Transaction

Processing Systems, termasuk analisis keputusan dan pembuatan keputusan.

Untuk mengakses informasi, pengguna SIM membagi basis data biasa. Basis data

menyimpan data-data dan model yang membantu pengguna menginterprestasikan dan

menerapkan data-data tersebut. SIM menghasilkan output informasi yang digunakan

untuk membuat keputusan. SIM juga dapat membantu menyatukan beberapa fungsi

informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi, meski tidak berupa suatu struktur tunggal.

4. Decision Support System (DSS)

Kelas sistem informasi terkomputerisasi pada level yang lebih tinggi

adalah Decision Support System (DSS). DSS hampir sama dengan SIM tradisional kerena

keduanya sama-sama tergantung pada basis data sebagai sumber data. DSS berangkat

dari SIM tradisional kerena menekankan pada fungsi mendukung pembuatan keputusan

di seluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual masih wewenang eklusif pembuat

keputusan. DSS lebih sesuai untuk orang-orang atau kelompok yang menggunakannya

daripada SIM tradisional.

10

Page 11: Audit Aplikasi Komputer Dan Pentingnya Kontrol

2.2 FUNGSI TOPIK PEMBAHASAN

2.1.1 Tujuan Audit Sistem Informasi

Tujuan audit sistem informasi menurut Ron Weber dapat disimpulkan secara

garis besar terbagi menjadi beberapa hal, yaitu:

1. Meningkatkan keamanan aset-aset perusahaan

Aset informasi perusahaan seperti perangkat keras, perangkat lunak, sumber daya

indonesia, dan file data harus dijaga oleh suatu sistem pengendalian intern yang baik

agar tidak terjadi penyalahgunaan aset.

2. Meningkatkan integritas data

Integritas data adalah suatu konsep dasar sistem informasi. Data memiliki atribut

tertentu seperti: kelengkapan, kebenaran, dan keakuratan.

3. Meningkatkan efektivitas, efisiensi dan keekonomisan sistem

Efektivitas sistem informasi perusahaan memiliki peranan penting dalam proses

pengambilan keputusan. Suatu sistem informasi dapat dikatakan efektif bila sistem

informasi tersebut telah sesuai dengan kebutuhan user.

Efisiensi menjadi hal yang sangat penting ketika sutau komputer tidak lagi memiliki

kapasitas yang memadai.

Ekonomis mencerminkan kalkulasi untuk rugi ekonomi (cost/benefit) yang lebih

bersifat kuantifikasi nilai moneter.

2.1.2 Perlunya Kontrol dan Audit

Kontrol atas sitem informasi dan audit atas aplikasi komputer menurut Ron

Weber diperlukan karena faktor-faktor berikut ini:

1. Mendeteksi agar komputer tidak dikelola secara kurang terarah

2. Mendeteksi resio kehilangan data

3. Mendeteksi resiko pengambilan keputusan yang salah akibat informasi hasil proses

sistem komputerisasi salah/lambat/tidak lengkap.

4. Menjaga aset perusahaan karena nilai hardware, software dan personil yang lazimnya

tinggi.

5. Mendeteksi resiko error komputer.

6. Mendeteksi resiko penyalahgunaan komputer (fraud).

7. Menjaga kerahasiaan.

11

Page 12: Audit Aplikasi Komputer Dan Pentingnya Kontrol

8. Meningkatkan pengendalian evolusi penggunaan komputer.

2.3 PENDEKATAN AUDIT BERBASIS APLIKASI KOMPUTER

2.3.1 Pengauditan Sekitar Komputer

Pendekatan pengauditan sekitar komputer (auditing around the computer)

memperlakukan komputer sebagai “kotak hitam”. Pendekatan ini difokuskan pada input

dan outputnya. Asumsi yang mendasari pendekatan ini yaitu jika auditor dapat

menunjukkan output yang aktual adalah hasil yang benar yang diharapkan dari

sekumpulan input untuk sistem pemrosesan, maka pemrosesan komputer harus

difungsikan menggunakan cara yang andal. Teknik yang penting dalam pendekatan ini

meliputi penelusuran dan pemilihan transaksi dari dokuman sumber untuk meringkas

transaksi dan catatan serta sebaliknya. Pendekatan pengauditan sekitar komputer adalah

non processing data method. Auditor tidak menyiapkan simulated data transaction atau

menggunakan file-file auditee yang aktual untuk memprosesnya dengan program

komputer auditee. Pendekatan sekitar komputer akan tepat, jika kondisi berikut ini

terpenuhi :

1. Audit trail lengkap dan visible. Oleh karena itu dokumen sumber digunakan

untuk semua transaksi, jurnal-jurnal terinci dicetak dan referensi transaksi dipindahkan

dari jurnal ke buku besar dan laporan ringkas.

2. Pemrosesan operasi yang secara relatif tidak rumit dan volumenya rendah.

3. Dokumennya lengkap, seperti data flow diagram dan sistem flowchart, yang

tersedia bagi auditor.

2.3.2 Pengauditan Melalui Komputer

Karena pendekatan sekitar komputer tidak mencukupi, pendekatan alternatif

dibutuhkan untuk pengauditan berbasis komputer (auditing through the computer), yang

secara langsung difokuskan pada tahap pemrosesan dan edit check, serta programmed

check. Pendekatan ini disebut dengan pengauditan melalui komputer. Asumsi dari

pendekatan ini adalah jika program dikembangkan dengan menambah programmed

check, kesalahan (error) dan ketidakberesan akan dapat terdeteksi, sehingga dapat

dikatakan dapat dipercaya.

12

Page 13: Audit Aplikasi Komputer Dan Pentingnya Kontrol

Pendekatan pengauditan melalui komputer dapat diaplikasikan untuk semua

sistem otomatisasi pemrosesan yang kompleks. Bahkan jika biayanya efektif dan

memungkinkan, pendekatan sekitar komputer dan pengauditan melalui komputer dapat

dikerjakan untuk pekerjaan audit yang sama. Dengan mengerjakan secara bersamaan,

keuntungannya menjadi lebih besar dan tujuan audit dapat tercapai.

2.3.3 Pengauditan dengan Menggunakan Komputer

Pendekatan ini menggunakan komputer (auditing with the computer) untuk

tujuan pengerjaan tahap-tahap program audit yang terinci. Pendekatan ini juga digunakan

untuk mengotomatisasi aspek tertentu dalam proses pengauditan. Komputer

ditransformasikan pada audit scene selama mereka dapat mengerjakan jumlah fungsi

audit, seperti pengujian pengendalian dan pengujian substantive. Auditor dapat

menggunakan paket-paket spreadsheet excel, untuk menciptakan spreadsheet yang berisi

laporan keuangan dari perusahaan yang diaudit. Pengembangan yang lain adalah

template, efek program dan format on screen dengan menggunakan paket software

spreadsheet. Template ini memungkinkan auditor untuk mengerjakan tugas yang

sebelumnya dikerjakan secara manual. Template didesain untuk membantu menyiapkan

neraca, memelihara pengulangan pemasukan jurnal, mengevaluasi hasil sampel,

penjadwalan dan mengelola waktu auditor dalam audit lapangan, melaksanakan

pengujian yang masuk akal terhadap pengeluaran serta mengestimasi pengeluaran.

Pendekatan pengauditan dengan komputer yang populer menggunakan software

audit selama pengujian substantif terhadap catatan dan file perusahaan. Software audit

secara umum terdiri dari kumpulan program rutin. Tipe software yang digunakan yaitu

generalized audit software (GAS) yang terdiri dari satu atau lebih program rutin yang

dapat diterapkan pada berbagai situasi dan berbagai tipe organisasi. GAS sering dipakai

untuk melakukan substantive test dan digunakan test of control yang terbatas. Sebagai

contoh GAS sering dipakai untuk mengetes fungsi algoritma yang komplek dalam

program computer. Tetapi ini memerlukan pengalaman yang luas dalam penggunaan

software ini.

Audit Software, penggunaan software dalam melaksanakan audit dengan koputer

dapat membantu dalam pengujian substantive catatan dan file perusahaan.

Tipe software audit yang uama adalah GAS (Generalized Audi Software), yang terdiri dari

satu atau lebih program yang applicable pada bernagai situasi audit pada suatu

13

Page 14: Audit Aplikasi Komputer Dan Pentingnya Kontrol

perusahaan. ACL (Audit Comand Language) merupakan interaktif, yang menghubungkan

user dengan computer. ACL membantu auditor untuk untuk menganalisis data klien

dengan beberapa fungsi, misalnya attribute sampling, histogram generation, record aging,

file comparation, duplicate checking, dan file printing. Yang relative powerful, fleksibel

dan mudah dipelajari.sehingga auditor dapat memodifikasi program untuk situasi khusus.

Fungsi audit yang khas yang tersedia pada paket GAS:

1. Extracting data from files, GAS harus mempunyai kemampuan untuk menyuling

dan retrieve data dari berbagai struktur, media, dan bentuk catatan file pada saat

digunakan untuk mengaudit perusahaan yang bervariasi. Setelah di suling, data diedit dan

kemdian ditransfer pada audit work file, penyimpanan data tersedia untuk digunakan

dengan program lain yang ada pada GAS

2. Calculating With data, beberapa step dalam audit terdiri dai addition,

subtraction, multiplication dan division operation. Contohnya koreksi jurnal dilakuka

dengan menjural ulang.

3. Performing comparisons with data, perbandingan mungkin dilakukan untuk

menyeleksi data elemen untuk di tes untuk memastikan adanya konsistensi diantara data

elemen dan untuk memverifikasi apakah kondisi tertentu telah didapat. GAS seharusnya

menyediakan logical operator seperti equal, less than, dan greater than.

4. Sumarizing data, data elements harus sering di ringkas untuk memberikan

dasar untuk perbandingan. Contoh: list detail gaji harus diringkas untuk dibandingkan

dengan laporan penggajian.

5. Analyzing data, berbagai data harus dianalisis untuk memberikan dasar review

atas trend perusahaan. Contohnya, piutang harus ditaksir umurnya utuk menentukan

kemungkinan piutang tersebut dapat ditagih.

6. Reorganizing data, data elemen perlu untuk di sortir atau digabungkan.

Contohnya: berbagai produk yang dijual perusahaan boleh mungkin di re-sorted secara

ascending berdasar jumlah total penjualan untuk membantu analisis penjualan.

7. Select sample for testing. Dalam audit, tidak semua data dapat di uji. Sample

harus diambil secara random. Contohnya sample customer dapat dipilih secara random

dari catatan piutang dagang.

14

Page 15: Audit Aplikasi Komputer Dan Pentingnya Kontrol

8. Gathering statistical data, seorang auditor sering membutuhkan data-data

statistik. Contohnya: mean dan median dari penjualan produk.

9. Printing Confirmation Request, analyses, and other output

Manfaat GAS:

1. Memungkinkan auditor untuk mengakses catatan computer yang dapat dibaca

untuk berbagai macam aplikasi dan organisasi.

2. Memungkinkan auditor untuk memeriksa lebih banyak data daripada jika

auditor masih menggunakan proses manual.

3. Dapat melakukan berbagai macam fungsi audit secara cepat dan akurat,

termasuk pemilihan sample secara statistic.

4. Mengurangi ketergantungan pada nonauditing personel untuk melakukan

peringkasan data, dengan demikian auditor dapat mengelola pengendalian audit yang

lebih baik.

5. Auditor hanya memerlukan pengetahuan yang cukup (tidak begitu dalam)

tentang computer.

Keterbatasan GAS:

GAS tidak memeriksa application programe dan programmed check secara

langsung sehingga tidak dapat menggantikan audit –through-the-computer-techniques.

15

Page 16: Audit Aplikasi Komputer Dan Pentingnya Kontrol

BAB III

KASUS PENTINGNYA KONTROL

DAN AUDIT APLIKASI KOMPUTER

3.1. IDENTIFIKASI KASUS

Berkembangnya teknologi informasi mendorong tuntutan atas pengembangan

sistem layanan publik. Karena itulah, memasuki tahun 2000an, banyak dari sistem

pelayanan pemerintah yang mengimplementasikan teknologi sistem informasi. Sistem

informasi ini tentunya menjadikan resiko penyalahgunaan sistem menjadi lebih tinggi.

Beberapa contoh aplikasi sistem informasi yang memerlukan audit teknologi keamanan

sistem informasi seperti:

Penyelenggaraan e-KTP:  untuk memastikan data kependudukan dalam SIAK

dan e-KTP memenuhi prinsip keamanan informasi (data center, smartcard,

jaringan, pencetakan kartu, personalisasi dll), dan juga perekaman data penduduk

di sekitar 6000 titik dan pengiriman data dapat di audit aspek keamanannya.

Penyelenggaraan e-Pemilu: untuk melakukan audit teknologi akan  perangkat

keras, perangkat lunak, data center dan jaringan yang akan digunakan serta audit

pengamanan data pemilih, hasil pemungutan suara, rekapitulasi dan tabulasi

nasional.

Penyenggaraan Cyber Security: untuk melindungi Transaksi elektronik yang

terjadi dan menghindari kecurangan atau pencurian data

Sistem Informasi Pertahanan Negara: yang meliputi audit IT Security

Architecture, Cyber Defencedalam konteks C4ISR, untuk mengatasi serangan

keamanan  dengan spektrum luas, mulai cyber crime, cyber terrorism, cyber

warfare

SIMKeu berbasis elektronik meliputi elemen-elemen  anggaran (e-budget),

pemanfaatan anggaran melalui berbagai proses pengadaan (e-procurement),

pencatatan keuangan pemerintah (e-accounting), perpajakan (e-tax), dan

pemeriksaan dan evaluasi keuangan (e-audit).

Nyatanya, berbagai kemajuan tersebut belum mampu memperbaiki secara

signifikan fungsi-fungsi pemerintahan terutama tata kelola keuangan dan layanan kepada

waga sipil, apalagi jika dikaitkan dengan manfaat dalam menekan korupsi belum berhasil.

3.2. ANALISIS KASUS

16

Page 17: Audit Aplikasi Komputer Dan Pentingnya Kontrol

SIMKeu berbasis elektronik meliputi elemen-elemen  anggaran (e-budget),

pemanfaatan anggaran melalui berbagai proses pengadaan (e-procurement), pencatatan

keuangan pemerintah (e-accounting), perpajakan (e-tax), dan pemeriksaan dan evaluasi

keuangan (e-audit). Beberapa ahli mengemukakan bahwa penerapan tata kelola

Teknologi Informasi memerlukan kombinasi struktur, proses, dan mekanisme hubungan

untuk keduanya (struktur dan proses). Setiap organisasi pasti akan berbeda satu dengan

yang lain dalam penerapan struktur, proses, dan mekanisme hubungannya, tergantung

dari kondisi, situasi dan tantangan yang dihadapi masing-masing organisasi.

Batasan, tujuan, dan struktur pada elemen-elemen Sistem Informasi Manajemen

Keuangan  berbasis elektronik (SIMKeu) dijelaskan sebagai berikut:

E-budget, Menurut Horngren dan Sasongko, anggaran adalah ekspresi kuantitatif

rencana aksi yang diajukan oleh manajemen yang berkaitan dengan masa depan pada

periode waktu tertentu dan membantu dalam pengoordinasian dan pelaksanaan rencana.

Demikian pula Collins menyatakan bahwa “Budgeting is a major management tool for

facilitating management tasks and leading business toward achieving their goals”.

Mardiasmo menyatakan anggaran sektor publik terutama pemerintah adalah penting,

karena (1) anggaran merupakan alat bagi pemerintah untuk mengarahkan pembangunan

sosial-ekonomi, menjamin kesinambungan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat;

(2) adanya kebutuhan dan keinginan masyarakat yang tak terbatas dan terus

berkembang, sedangkan sumber daya yang ada terbatas; dan (3) untuk meyakinkan

bahwa pemerintah telah bertanggung jawab terhadap rakyat.

Prosedur anggaran terdiri dari tahap proses penyusunan anggaran untuk

menentukan target dan sasaran anggaran, revisi anggaran, evaluasi anggaran, dan umpan

balik anggaran. Jones dan Pendlebury dan Asmoko menjelaskan bahwa anggaran

menyediakan hubungan penting antara perencanaan dan pengendalian. Peran

perencanaan dinyatakan dalam bentuk input yang diperlukan untuk menjalankan

aktivitas yang direncanakan. Peran pengendalian dilakukan dengan mempersiapkan

anggaran dengan suatu cara yang memperlihatkan secara jelas masukan dan sumber daya

yang dialokasikan.

E-Procurement, pengadaan berbasis elektronik adalah “The process of

obtaining goodsand services from preparation and processing of a requisition through

to receipt andapproval of the invoice for payment”. Organisasi sektor publik menggunakan

EP “for contracts” untuk mendapatkan benefit berupa peningkatan efisiensi dan

penghematan biaya karena lebih cepat dan murah. EP pada pemerintah dapat

17

Page 18: Audit Aplikasi Komputer Dan Pentingnya Kontrol

meningkatkan transparansi sehingga mengurangi korupsi. Terdapat tujuh tipe EP, yaitu

(1) Web-based ERP (Enterprise Resource Planning): (2) e-MRO (Maintenance, Repair and

Overhaul), (3) e-sourcing, (4) e-tendering, (5) e-reverse auctioning, (6) e-informing, dan

(7) e-marketsites: Expands on Web-based ERP to open up value chains.

E-Accounting, Pencatatan keuangan atau akuntansi dapat didefinisikan

berdasarkan dua aspek penekanan yaitu (1) Aspek fungsi (menyajikan informasi yang

penting untuk melakukan suatu tindakan yang efisien dan mengevaluasi suatu aktivitas

dari organisasi) dan (2) Aspek aktivitas (mengidentifikasikan data yang relevan dalam

pembuatan keputusan, memproses atau menganalisa data yang relevan, dan mengubah

data menjadi informasi yang dapat digunakan untuk pembuatan keputusan). Hasil

pencatatan keuangan disebut Laporan Keuangan (Financial Statement) yang berisi catatan

informasi keuangan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk

menggambarkan kinerja organisasi. Proses pencatatan dimulai dengan (1) Jurnal

(journal), yaitu pencatatan atas transaksi-transaksi keuangan yang dilaksanakan setiap

hari, (2) Posting, yaitu memindah-bukukan dari jurnal ke dalam perkiraan judul dan

nomor transaksi pada Buku Besar, (3)Laporan Laba Rugi (Income Statement), (4) Laporan

perubahan ekuitas (Equity Statement), (5) Laporan perubahan posisi keuangan yang

dapat disajikan berupa laporan arus kas (Cash Flow), dan (6) Neraca (Balance Sheet).

E-Tax, Pajak menurut Pasal 1 (1) UU No 6 Tahun 1983 sebagaimana telah

disempurnakan terakhir dengan UU No.28 Tahun 2007 tentang Ketentuan umum dan tata

cara perpajakan adalah “kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi

atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang Undang, dengan tidak mendapat

timbal balik secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-

besarnya kemakmuran rakyat. Ditinjau dari segi Lembaga Pemungut Pajak dapat di bagi

menjadi dua jenis yaitu: (1) Pajak Pusat yaitu pajak yang dipungut oleh Pemerintah Pusat

yang terdiri dari Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang

Mewah, dan  Bea Materai dan (2) Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yaitu (a) Jenis Pajak

Provinsi (Pajak Kendaraan Bermotor, Pajak Air Permukaan, dll.); dan (b) Jenis Pajak

Kabupaten/Kota (Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak

Penerangan Jalan, Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan, Pajak Parkir, Pajak Air Tanah,

Pajak Bumi dan Bangunan , dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.

E-Audit, Pemeriksaan dan Evaluasi Keuangan atau Audit adalah pemeriksaan atau

evaluasi terhadap suatu organisasi, sistem, proses, atau produk. Audit di bidang

pemerintahan dilaksanakan oleh Badan Pemeriksa Keuangan negara atau BPK. Tujuan

18

Page 19: Audit Aplikasi Komputer Dan Pentingnya Kontrol

audit adalah untuk melakukan verifikasi bahwa subjek dari audit telah diselesaikan atau

berjalan sesuai dengan standar, regulasi, dan praktik yang telah disetujui dan diterima.

Audit keuangan adalah audit terhadap laporan keuangan. Sistem informasi yang berbasis

audit elektronik (e-audit) bertujuan memudahkan BPK merekam, mengolah,

memanfaatkan, sekaligus mengawasi data keuangan negara yang dikelola pemerintah. Hal

ini dimaksudkan agar pemeriksaan yang dilakukan BPK makin efisien dan efektif. Sinergi

antara BPK dan pemerintah dalam proses e-audit diharapkan bisa mengurangi jumlah

kerugian keuangan negara, baik itu KKN yang bersifat sistemik dan mendukung efisiensi

dan efektivitas pengeluaran keuangan negara.

SIMKeu sebagai bagian dari E-Government menghadapi banyak tantangan seperti

dalam yaitu:

1. Adanya resistensi pegawai karena persepsi bahwa teknologi menggantikan

pekerjaan manusia yang mengakibatkan lebih sedikit pekerjaan untuk staf /

karyawan.

2. Proyek EG di berbagai daerah di Indonesia masih sering terjadi pemborosan dan

tidak berguna, hal ini karena belum dipahami tentang pengembangan teknologi

informasi dan belum adanya alat kendali baik oleh eksekutif maupun inspektorat

jenderal.

3. Faktor geografis dan sebaran Sumber Daya Manusia kompeten yang tidak merata

antara pusat dan daerah dan antar daerah pemkot dan pemkab.

4. Kerentanan dan penyalahgunaan system informasi karena virus, hacker, ancaman

internl penerobosan jaringan oleh karyawan, pencurian, kebakaran, bencana alam

dan lain-lain.

3.3. SOLUSI

Pengimplementasian sistem informasi, terutama SIMKeu dalam pemerintahan

tidak serta merta menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Indonesia. Faktanya,

pengimplementasian sistem informasi ini justru membutuhkan pengawasan sehingga

penyempurnaan sistem dapat berjalan dengan lancar secara bertahap. Berikut adalah

solusi yang diharapkan dapat memperbaiki dan pada akhirnya mengurangi tingkat

korupsi di Indonesia.

1. Membangun paradigma baru secara nasional: Pemerintah (eksekutif), anggota

dewan di pusat dan daerah (legislatif), unsur yudikatif, dan masyarakat  bahwa

19

Page 20: Audit Aplikasi Komputer Dan Pentingnya Kontrol

pemanfaatan teknologi dalam pemerintahan menjadi kemutlakan Indonesia untuk 

bersaing secara global, meningkatkan kinerja pemerintah dan transparansi.

2. Peningkatan kompetensi dan kualitas SDM dapat dilakukan dengan pelatihan

dengan metode ‘learning by doing” langsung di daerah yang melibatkan perguruan

tinggi, professional, dan pemerintah daerah yang telah berhasil. Program jangka

panjang dilakukan dengan kemitraan kampus dan daerah dengan penempatan 1-2

tahun sarjana-sarjana baru di daerah secara bergiliran.

3. Membangun infrastruktur dengan arah dan pilihan yang benar dengan

memperhatikan kondisi geografis, topologi, dan potensi bencana alam.

4. Kerentanan sistem informasi akibat perilaku manusia yang berbahaya  seperti

praktik-praktik phising (pencurian identitas), hacker (akses ilegal dengan tujuan

kejahatan),  ancaman internal melalui penerobosan jaringan oleh karyawan,

pencurian perangkat keras, bahaya kebakaran, dan sumber-sumber lainnya;

kesemuanya dapat dihindari dengan sistem pengamanan dan pengendalian, seperti

pengamanan dan pengendalian internal secara ketat dan konsisten, audit

pengamanan sistem, dan kebijakan backup file dan pengadaan pusat komputer

duplikasi dalam keadaan darurat.

Solusi di atas diharapkan akan mampu mengembangkan sistem informasi

khususnya SIMKeu di dalam lingkungan instansi pemerintahan sehingga akurasi, efisiensi

dan efektivitas yang tercapai dapat menjamin perbaikan kinerja, transparansi dan

akuntabilitas publik.

3.4. KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa:

1. Faktor-faktor yang mendorong pentingnya audit aplikasi komputer secara garis

besar berkaitan dengan pendeteksian resiko dan jaminan keamanan serta

keterarahan sistem.

2. Tujuan audit aplikasi komputer adalah untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi

dan keekonomisan sistem, meningkatkan integritas data dan meningkatkan

keamanan aset-aset perusahaan.

20

Page 21: Audit Aplikasi Komputer Dan Pentingnya Kontrol

3. Jenis-jenis audit pendekatan aplikasi komputer, meliputi pengauditan sekitar

komputer, pengauditan melalui komputer dan pengauditan dengan menggunakan

komputer.

4. Penerapan E-Government memunculkan berbagai resiko penyalahgunaan dan

penyimpangan penggunaannya serta berbagai kelemahan-kelemahan yang

menyebabkan tuntutan atas pengendaliandan audit aplikasi komputer yang

memadai. Selain itu, penyempurnaan sistem E-Government diperlukan untuk

memperbaiki kinerja, transparansi, dan akuntabilitas publik.

DAFTAR PUSTAKA

21

Page 22: Audit Aplikasi Komputer Dan Pentingnya Kontrol

Laudon K.C, dan Laudon J.P. (2008). Sistem Informasi Manajeman (Diterjemahkan oleh

Chriswan S. dan Machmuddin E.P.). Jakarta: Salemba Empat.

Ratnasari, Anita. Konsep Sistem Informasi. Universitas Maranatha: Pusat Pengembangan

Bahan Ajar.

Weber, Ron. (1999. Information System Control and Audit. Prentice. New Jersey: Hall, Inc.

http://www.anggaran.depkeu.go.id, diunduh 24 Desember 2012

http://www.businessdictionary.com, diunduh 25 Desember 2012

http://en.wikipedia.org, diunduh 2 Januari 2013

http://www.seputar-indonesia.com, diunduh 25 Desember 2012

22