atribusi

35
ATRIBUSI OLEH: YULI DARWATI,M.Si

Upload: mochcholik

Post on 01-Jul-2015

1.402 views

Category:

Documents


35 download

TRANSCRIPT

Page 1: ATRIBUSI

ATRIBUSI

OLEH: YULI DARWATI,M.Si

Page 2: ATRIBUSI

PENGERTIAN:

Proses yang kita lakukan untuk mencari jawab atas pertanyaan mengapa, atau apa sebabnya atas perilaku orang lain ataupun diri sendiri.

Page 3: ATRIBUSI

Kapan atribusi dibuat?

Di ruang pengadilan. Ketika menghadapi kejadian yang

tak diharapkan. Ketergantungan kepada orang lain

bagi hasil yang diinginkan. Perasaan kegagalan atau hilang

kendali.

Page 4: ATRIBUSI

TUJUAN:

Untuk memperoleh pemahaman terhadap dunia. Kesimpulan-kesimpulan dibuat untuk memahami lingkungan dan memprediksi kejadian-kejadian di masa datang.

Proses atribusi dipelajari secara alami dan mempunyai tujuan untuk menjelaskan tindakan-tindakannya sendri serta berusaha untuk mengendalikan tindakan-tindakannya orang lain yang memiliki hubungan interpersoanal dekat dengan dirinya.

Page 5: ATRIBUSI

MODEL-MODEL PROSES ATRIBUSI:

Model Heider Teori inferensi

korespondensi(Correspondent Inference Theory).

Kelley’s “Social scientiest” theory.

Page 6: ATRIBUSI

MODEL HEIDER:

Perilaku seseorang dapat disimpulkan disebabkan oleh kekuatan-kekuatan lingkungan (environmental force) atau kekuatan-kekuatan internal ( termasuk disposisi)

Kekuatan-kekuatan lingkungan terdiri dari faktor situasi yang menekan, sehingga memunculkan perilaku tertentu.

Kekuatan-kekuatan internal (personal force) dilihat sebagai hasil dari kemampuan (ability), power (usaha) yang ditunjukkan seseorang.

Page 7: ATRIBUSI

Correspondent inference theory: Tokoh ; Edward Jones dkk Mempelajari pengaruh kekuatan disposisional

dan lingkungan pada atribusi kausal, kondisi-kondisi yang memunculkan atribusi disposisional (inferensi korespondensi).

Ada empat faktor yang secara umum mempengaruhi proses atribusi: kekuatan faktor lingkungan,efek perilaku aktor pada pengamat,harapan mengenai perilaku itu, dan tindakan-tindakan alternatif yang ada.

Page 8: ATRIBUSI

Kekuatan faktor lingkungan: Kekuatan relatif dari kekuatan-kekuatan

lingkungan secara langsung mempengaruhi tipe atribusi yang dibuat oleh pengamat.

Jika kekuatan lingkungan tidak kuat maka atribusi yang dibuat cenderung mengarah pada disposisional.

Contoh: Fidel Castro

Page 9: ATRIBUSI

Kesimpulan :bahwa perilaku yang paling memungkinkan pengamat untuk membuat atribusi disposisional;

Terjadi pada situasi di mana kekuatan lingkungan dipersepsi tidak kuat.

Memiliki akibat pada pengamat (hedonic relevance)

Secara sengaja ditujukan kepada pengamat. Dilihat tidak disebabkan oleh perannya. Negatif Ekstrim hasil yang unik

Page 10: ATRIBUSI

Efek perilaku pada pengamat: Seberapa jauh perilaku aktor memiliki

efek atau pengaruh pada pengamat akan juga mempengaruhi atribusi yang dibuat tentang aktor.

Hedonic relevance menggambarkan derajat atau seberapa jauh suatu tindakan memberi akibat menyenangkan atau mengecewakan pengamat.

Page 11: ATRIBUSI

Lanjut…..

Personalism menunjukkan pada derajat atau seberapa jauh seorang pengamat mempersepsi bahwa tindakan itu diarahkan secara khusus pada dirinya.

Ketika hedonic relevance dan personalism dari suatu tindakan meningkat, kemungkinan pengamat membuat atribusi disposisional pada aktor juga meningkat. Keyakinan pengamat bahwa dia membuat atribusi yang benar juga meningkat.

Page 12: ATRIBUSI

Harapan mengenai perilaku itu. Perilaku yang tidak sesuai dengan peran,

merupakan informasi yang baik untuk menyimpulkan pada faktor kepribadian atau disposisional. Khususnya jika perilaku itu menyimpang dari peran dan ekstrim, maka mungkin ini akan mengarahkan pada atribusi disposisional yang negatif.

Page 13: ATRIBUSI

Lanjut…..

Perawat: ramah, hangat, ketika menunjukkan perilaku yang kasar maka perilakunya diatribusikan sebagai disposisional.

Page 14: ATRIBUSI

Tindakan-tindakan alternatif yang ada:

Contoh: Ken mengikuti kursus statistik semester depan, kursus merupakan pra syarat untuk program pasca sarjana (atribusi lingkungan).

Ken mengikuti kursus statistik semester depan. Kursus statistik bukan syarat dalam jurusan untuk mata kuliah tertentu. (atribusi disposisional: ken memang menyukai statistik).

Page 15: ATRIBUSI

Kelley’s “social scientiest” theory:

Untuk membuat atribusi yang akurat tentang perilaku aktor dalam situasi tertentu, kita ingin tahu:a) bagaimana aktor berperilaku dalam situasi yang lain,b) bagaimana orang-orang lain berperilaku dalam situasi ini,c) bagaimana aktor berperilaku sebelumnya dalam situasi ini.

Page 16: ATRIBUSI

Sehingga perilaku dapat dianalisis:

Distinctiveness(kekhususan): apakah aktor berperilaku secara berbeda dalam stuasi yang lain)

Konsistensi ( pernahkah aktor berperilaku dengan cara yang sama dalam situasi ini pada kesempatan yang lain).

Konsensus(apakah orang lain berperilaku dengan cara yang sama pada situasi ini)

Page 17: ATRIBUSI

Contoh 1;

Paula tidak lulus ujian kalkulus Paula tidak gagal dalam ujian mata

kuliah lain.(distinctive) Paula gagal pada ujian kalkulus lainnya

(konsistensi tinggi) Teman-temannya juga gagal dalam ujian

kalkulus. (konsensus tinggi)(atribusi eksternal)

Page 18: ATRIBUSI

Contoh 2:

Paula gagal pada ujian kalkulus.(non-distinctive)

Paula juga gagal dalam mata kuliah lainnya.(konsistensi tinggi)

Orang lain tidak gagal dalam ujian kalkulus. (konsensus rendah)

(atribusi internal)

Page 19: ATRIBUSI

Catatan:

Proses atribusi tidak selalu rasional. Orang yang relatif perkembangan kognitifnya

berfungsi pada tingkat konkrit kurang dapat membuat atribusi yang baik berdasar pada faktor-faktor yang dikemukakan oleh kelley.

Ada perbedaan individu dalam cara bagaimana orang menggunakan tiga tipe informasi itu (distinctiveness,konsistensi, dan konsensus). Orang cenderung memberikan tekanan yang sedikit pada informasi konsensus dari pada distinctive dan konsistensi ketika membuat atribusi.

Page 20: ATRIBUSI

Lanjut…..

Discounting. Peran aktor, situasi, dan stimulus dapat menghasilkan pengaruh yang dipotong jika sebab lain juga ada seperti: perbedaan status, persyaratan atau tuntutan peran, hasil unik.

Page 21: ATRIBUSI

Contoh discounting 1:

Linda menolong Lucy Lucy atasan Linda (persyaratan

peran) Atribusi eksternal, atribusi disposisi

Linda dipotong.

Page 22: ATRIBUSI

Contoh 2:

Lucy menolong Linda Lucy atasan Linda. Atribusi disposisional pada Lucy.

Page 23: ATRIBUSI

Atribusi tentang diri sendiri: Bem ; atribusi diri atau persepsi diri

adalah suatu proses saat seseorang merasa tidak yakin dengan sikapnya sendiri, sehingga ia menyimpulkan , sesuai dengan sikap orang lain terhadap dirinya melalui observasi terhadap perilaku yang ditampilkan oleh dirinya sendiri dan situasi saat perilaku itu terjadi.

Page 24: ATRIBUSI

Lanjut….

Jika kita mengamati perilaku kita sendiri dalam situasi di mana tidak ada paksaan intern yang kuat, maka kita asumsikan bahwa kita hanyalah mengungkapkan sikap sejati kita sendiri dan membuat atribusi internal.

Jika terdapat tekanan ekstern yang kuat atas diri kita untuk melakukan sesuatu , maka kita mempersepsikan itu disebabkan secara ekstern.

Page 25: ATRIBUSI

Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya persepsi diri: Pengaruh pembenaran yang

berlebihan. Ketidaksadaran akan alasan dalam

melakukan sesuatu.

Page 26: ATRIBUSI

Atribusi tentang sebab kesuksesan dan kegagalan:

Menurut weiner ada tiga dimensi yang dapat diidentifikasi berkaitan dengan atribusi ini:

Tempat sebab-akibat (locus) : internal, eksternal

Stabilitas atau instabilitas (stability) Kemampuan mengendalikan

(controllability)

Page 27: ATRIBUSI

Pengaruh atribusi;

Mempengaruhi harapan pada masa depan.

Jika performance diatribusikan terhadap faktor-faktor yang stabil maka harapan tentang performance di masa yang akan datang akan baik (sukses) atau gagal tergantung pada kesuksesan dan kegagalan seseorang sebelumnya.

Page 28: ATRIBUSI

Lanjut……

Jika performance diatribusikan pada faktor-faktor yang tidak stabil (usaha, mood, atau nasib) maka kesuksesan atau kegagalan akan tidak berpengaruh kuat pada harapan di masa yang akan datang.

Atribusi memiliki efek pada motivasi.Jika sukses atau gagal diatribusikan sebagai faktor internal maka kesuksesan akan mengarahkan pada perasaan bangga dan meningkatkan motivasi, sedangkan kegagalan akan mengurangi harga diri.

Page 29: ATRIBUSI

Lanjut…..

Jika seseorang gagal dan merasa yakin bahwa faktor penyebab itu apat dikendalikan, maka murid tersebut akan merasa malu dan bersalah, sedangkan jika ia berhasil, maka akan bangga.

Atribusi juga mempengaruhi terjadinya Learn helplessness, terutama jika seseorang mengatribusikan kegagalan pada faktor internal yang stabil yang tidak dapat dikendalikan seperti kurang mampu, maka ini meningkatkan kejadian bahwa dia tidak akan berusaha dengan keras pada situasi berikutnya.

Page 30: ATRIBUSI

Lanjut…..

Proses atribusi juga dapat menyebabkan timbulnya self-fulfilling prophecy, yaitu suat proses dari harapan dan keyakinan seseorang terhadap orang lain yang akhirnya dapat mengarahkan orang lain itu berperilaku dengan cara memperkuat harapan dan keyakinan tersebut.

Page 31: ATRIBUSI

Kesesatan-kesesatan dalam atribusi:

Actor observer difference. Self – serving bias Defensive attribution

Page 32: ATRIBUSI

Actor Oberver difference

The fundamental attribution error. Kita cenderung menjelaskan perilaku orang lain sebagai akibat disposisi yang merupakan kepribadian umum , dan mengabaikan faktor situasi di mana mereka berada.

Page 33: ATRIBUSI

Lanjut….

Distorsi aktor pengamat:ada kecenderungan pengamat menilai berlebihan pada faktor disposisional, sedangkan aktor menilai berlebihan pada faktor situasional.

Page 34: ATRIBUSI

Self-serving bias:

Menggambarkan atribusi yang mengagungkan ego atau mempertahankan penilaian terhadap diri sendiri. Contoh: kita cenderung mengatribusikan keberhasilan kita kepada penyebab internal dan kegagalan pada penyebab eksternal.

Page 35: ATRIBUSI

Defensive Attribution:

Kecenderungan untuk menyalahkan korban karena ketidakberuntungan mereka daripada kepada lingkungan atau kondisi sekitar kejadian.