atik
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
URGENSI TEKHNOLOGI INFORMASI DALAM BK
Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Tekhnologi Informasi dalam BK
Dosen Pengampu: Agung Slamet Kusmanto
Oleh:
Atik Fatur Rosidah (2009-31-065)
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2011
URGENSI TEKHNOLOGI INFORMASI DALAM BK
http://yoezronbloon.blogspot.com/2010/02/urgensi-teknologi-informasi-
dalam.html
Seiring kemajuan dan perkembangan zaman, seluruh aspek kehidupan
akan menyesuaikan dengan kemajuan tersebut agar tidak terjadinya ketimpangan
serta ketinggalan dalam mengikuti perkembangan zaman. Dari masa ke masa
kemajuan seluruh aspek kehidupan akan terus berkembang secara dinamis serta
selaras, dari kemajuan tersebut lahirlah istilah globalisasi atau era global.
Globalisasi ini akan berdampak pada kebutuhan manusia yang juga menyesuaikan
dengan era global, dimana dunia sudah tak ada lagi sekat dan semua serba
dilakukan secara instan dan efisien.
Salahsatu indikasi munculnya era global tersebut diiringi oleh kemajuan di
bidang keilmuan serta teknologi yang menjadi kebutuhan utama bagi manusia.
Kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi saling berkaitan dan
bersinergi terhadap transasksi informasi, sehingga informasi atau pengetahuan
yang akan menciptakan gagasan teknologi serta sebaliknya teknologi juga akan
mempermudah akses informasi dan ilmu pengetahuan. Ketika akses informasi
tersebut semakin mudah, maka hal ini berdampak kepada globalisasi raksasa serta
kemajuan teknologi yang semakin mutakhir dengan perkembangan, kemajuan
serta kedinamisan yang sangat cepat.
Hal tersebut akan berdampak luas terhadap seluruh aspek kehidupan,
termasuk kedalam wilayah pendidikan formal. Kemajuan teknologi informasi
yang semakin mutakhir dan semakin mengefisienkan konsumen pengguna
teknologi, akan menjadi suatu daya tarik yang kuat untuk mengaplikasikannya
dalam ranah pendidikan. Hal tersebut dikarenakan kebutuhan pendidikan yang
semakin hari semakin dituntut untuk bergerak atau berkembang lebih cepat demi
mengejar kemajuan era yang semakin mutakhir dan sangat cepat. Oleh karena itu,
penerapan teknologi informasi di wilayah aspek pendidikan akan menjadi suatu
urgensi tersendiri dalam menyelaraskan dengan kemajuan zaman yang semakin
mutakhir.
Bimbingan dan konseling merupakan proses upaya membantu individu
untuk mecapai perkembangannya yang optimal. (Sunaryo K : 1998). Yang pada
intinya bimbingan dan konseling merupakan suatu upaya bantuan terhadap
individu untuk membantu mengoptimalkan perkembangan dalam kehidupannya
serta membimbing individu agar mengetahui atau mengerti dirinya sendiri,
mengarahkan, merealisasi, mengembangkan potensi, serta mengaktualisasi dirinya
sendiri dan juga melalui tugas – tugas perkembangannya dengan baik.
Bimbingan dan konseling dalam pendidikan formal merupakan salah satu sarana
pendukung untuk peserta didik optimal dalam memecahkan masalah serta
mengembangkan potensi dirinya. Bimbingan dan konseling dalam pendidikan
formal senantiasa menyelaraskan dengan perkembangan pendidikan yang juga
selaras dengan perkembangan zaman, oleh karena itu, bimbingan konseling juga
memerlukan suatu penyesuaian dengan kemajuan yaitu dengan penerapan aplikasi
teknologi informasi.
Urgensi bimbingan dan konseling mengacu pada perkembangan serta
kemajuan teknologi yang mutakhir, salahsatunya ialah penggunaan alat atau
media komunikasi serta informasi elektronik baik secara on line maupun off line.
Penggunaan media teknologi yang mutakhir akan senantiasa merubah gaya serta
penerapan bimbingan dan konseling yang konvensional. Sebagaimana tujuan dari
kemajuan teknologi yaitu untuk mengefisienkan atau mempermudah akses
informasi, maka penerapannya dalam bimbingan dan konseling juga mengacu
pada cara yang sama tanpa mengubah konteks dari bimbingan dan konseling
tersebut.
Alat – alat atau media dalam akses informasi di era global ini sangat
beragam dan mutakhir, seperti telepon selular, komputer, internet dan media
lainnya yang langsung atau online ataupun yang tidak langsung atau off line.
Maka semua media teknologi informasi tersebut akan mempermudah akses
pemberian bantuan terhadap individu jika dimanfaatkan secara tepat guna dan
terlatih. Oleh karena itu professional di bidang bimbingan dan konseling yang
selanjutnya disebut dengan konselor, dituntut untuk dapat menggunakan serta
terlatih dalam penggunaan dan penerapan konseling melalui media teknologi.
Salah satu upaya bimbingan dan konseling yaitu memfasilitasi peserta atau
konseli dalam mengembangkan potensi serta memahami dirinya juga
mengoptimalkan perkembangannya. Maka dari itu, pada era global ini atau era
serba teknologi ini, bimbingan dan konseling juga dituntut untuk menyesuaikan
terhadap keadaan agar selalu dapat mengiringi dan membantu konseli di zaman
yang semakin mutakhir. Sebagaimana upaya bimbingan dan konseling yaitu
memfasilitasi konseli, maka penggunaan teknologi informasi atau media
elektronik penunjang proses konseling akan sangat dibutuhkan agar konseli dapat
memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling secara efisien serta tidak
terkesan ketinggalan zaman. Jika layanan bimbingan konseling masih menerapkan
cara – cara konvensional dalam era teknologi yang semakin maju, maka layanan
tersebut akan ditingalkan oleh konseli yang akan mengakibatkan degradasi moral
serta ketidakmampuan konseli dalam memecahkan serta mengoptimalkan tugas
perkembangan yang harus dilaluinya secara mandiri. Maka jika hal tersebut
terjadi, akan banyak individu yang mengalami kesulitan dalam pemahaman diri
dan akan cenderung masuk kedalam zona kebebasan yang kebablasan tanpa
adanya bimbingan yang bersifat mengembangkan kepribadian yang sehat.
Maka dari hal tersebut, penerapan atau pemanfaatan teknologi informasi dalam
bimbingan dan konseling menjadi suatu urgensi tersendiri dalam penyesuaian
kondisi zaman atau era yang sangat global. Salahsatu yang menjadi pertimbangan
perlunya bimbingan dan konseling menyesuaikan terhadap era yang global serta
serba teknologi tersebut, yaitu pertimbangan dampak dari era globalisasi itu
sendiri. Seperti diketahui, bahwa kemajuan teknologi informasi yang tidak
dimanfaatkan secara tepat akan memicu timbulnya dampak negatif dari
penggunaan teknologi informasi tersebut. Maraknya penyalahgunaan teknologi
informasi salahsatunya internet yaitu beredarnya pornografi yang tanpa batas atau
tayangan tayangan kekerasan yang tidak pantas untuk disaksikan terutama oleh
para remaja dan anak – anak. Fase remaja dan anak memang merupakan fase
dimana mereka seba ingin tahu, dengan beredarnya informasi mengenai konten
atau situs – situs yang negatif akan menimbulkan penyalahgunaan tersebut oleh
para remaja. Ketika hal tersebut kian marak oleh karena terlalu bebasnya akses
informasi tanpa ada bimbingan, maka akan merusak generasi muda juga akan
muncul degradasi mental remaja dari dampak tersebut. Oleh karena itu, dalam hal
inilah bimbingan dan konseling berperan sebagai pembimbing untuk mencegah
hal tersebut. Tindakan preventif melalui kegiatan bimbingan dan konseling
terhadap para remaja dalam hal penyalahgunaan teknologi informasi, akan
menjadi suatu batasan internal terhadap remaja menghadapi kebebasan tanpa batas
di dunia maya. Maka dari itulah layanan bimbingan dan konseling yang
menyesuaikan dengan kondisi zaman yang mutakhir dan global, menjadi sangat
penting dan diperlukan dalam mambangun kualitas kehidupan generasi muda
yang terhindar dari dampak negatif arus informasi yang tak berbatas.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi atau sering disebut ICT
(Information and Communication Technology) menghadirkan tantangan baru bagi
praktisi bimbingan dan konseling. Teknologi informasi dan komunikasi lebih
cenderung pada eksploitasi peran dan fungsi dari Teknologi Komputer. Berbicara
ICT berarti berbicara komputer baik pemanfaatannya, peran dan fungsinya dalam
kehidupan.Untuk itu perlu dilakukan upaya-upaya relevansi yang harus dilakukan
oleh para prkatisi Bimbingan dan Konseling untuk menjawab tantangan ini.
Keterampilan konselor atau praktisi bimbingan dan konseling dalam menguasai
dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, merupakan salah satu
wujud profesionalitas kerja konselor dalam pelaksanaan program layanan.
teknologi informasi memiliki beberapa fungsi dan peranan dalam Bimbingan
konseling yaitu:
1. Publikasi: disini teknologi informasi dimanfaatkan sebagai sarana
pengenalan kepada masyarakat luas dan juga sebagai pemberi informasi
mengenai BK.
2. Pelayanan dan Bantuan: dalam fungsi ini Bimbingan konseling dilakukan
secara tidak langsung dengan bantuan teknologi informasi.
3. Pendidikan: dikatakan demikian karena di dalam informasi yang diberikan
melalui sarana TI ini mengandung unsur pedidikannya.
Layanan bimbingan dan konseling dapat dilakukan dengan
berbagai cara, diantaranya :
1. Konseling melalui Telepon
2. Konseling melalui video-Phone
3. Konseling melalui radio dan televise
4. Konseling berbantuan komputer yaitu Email
5. Konseling melalui internet atau chating
6. Konseling melalui surat disket
Banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh dari teknologi komputer
dalam menunjang profesionalitas kerja konselor, maka konselor perlu mengetahui
potensi apa yang terkandung pada teknologi komputer. Sesuai dengan kompetensi
akademik konselor disebutkan bahwa seorang konselor professional harus
menguasai khasanah teoritik dan prosedural termasuk teknologi dalam bimbingan
dan konseling. Walaupun kegiatan konseling dilakukan dengan jarak jauh namun
kerahasian konseli harus tetap terjaga dengan berpedoman pada Pernyataan APA
Layanan oleh Telepon, Telekonferensi, dan Internet.
Layanan bimbingan dan konseling tidak selalu face to face atau tatap
muka. Terdapat layanan yang lebih mudah yaitu dengan cyber counseling yang
memungkinkan konseli tidak merasa malu/canggung yang bisa dilakukan kapan
dan dimana saja.
Pemanfaatkan teknologi informasi di zaman kekinian menjadi sangat
relevan ketika diterapkan dalam kegiatan bimbingan dan konseling. Oleh karena
itu, hal ini diharapkan menjadi efektif untuk membantu individu dalam
perkembangannya secara optimal dan menyesuaikan dengan kemajuan zaman
tanpa tergerus oleh pengaruh negatif dari kemajuan tersebut.