atasi diare pada orang dewasa
TRANSCRIPT
-
7/27/2019 Atasi Diare Pada Orang Dewasa
1/5
ATASI DIARE PADA ORANG DEWASA, PERLUKAH
OBAT ?
Diare akut tanpa komplikasi pada orang dewasa, secara umum bisa diobati sendiri.
Pedoman pengobatan sudah banyak dibuat, hanya saja tidak konsisten. Kadang-kadang kontradiktif dan lebih sering berupa dogma daripada berdasarkan bukti.
Sebuah kelompok yang terdiri dari 7 ahli tingkat dunia dari berbagai disiplin ilmutelah dibentuk. Kelompok ini meneliti kembali berbagai petunjuk pengobatan yang
rasional dan memeriksa validitas dari berbagai pengobatan yang berbeda, sehingga
diperoleh suatu petunjuk pengobatan berdasarkan bukti dan dapat diaplikasikansecara luas. Penting untuk memberi tekanan bahwa tujuan pembuatan guideline ini
adalah untuk merumuskan standar pengobatan sendiri pada orang dewasa yang
masih kuat.
Kelompok peneliti ini mengulas banyak makalah mengenai diare dari Medlinesuntuk melihat apakah benar bahwa diare adalah mekanisme pertahanan.
Disimpulkan bahwa anggapan diare sebagai mekanisme pertahanan terlihat sebagailogika yang tidak terlalu mendalam, terutama jika diare tersebut disebabkan oleh
patogen. Sulit untuk menjelaskan bagaimana diare dapat menghilangkan patogen
yang sudah melekat di fimbrae dan mengurangi sekresi yang disebabkan olehtoksin yang sudah melekat kuat di mukosa usus. Atau, pada kasus diare karenavirus, bagaimana bisa meningkatkan absorbsi jika mukosanya sudah rusak. Pada
pasien karena AIDS atau infeksi parasit dengan perubahan respons imun, diare
tidak melenyapkan patogen. Lebih jauh, hipotesis mengenai mekanismepertahanan tidak cocok untuk diare yang lain, seperti diare karena diabetes, stres,atau hipertiroid yang tidak ada hubungannya dengan patogen.
Diare merupakan penyakit yang sangat sering terjadi di Indonesia, terutama biladibandingkan dengan negara maju. Penyebab diantaranya sambal atau makanan
lain yang merangsang, virus, toksin kuman stafilokok dalam makanan basi,
intoleransi terhadap susu, dan sebagainya.
Boleh dikata hampir semua orang di Indonesia pernah mengalami diare aspesifik,
yang biasanya berhenti sendiri tanpa pengobatan. Namun diare aspesifik juga dapatmenjadi kronis dan kadang-kadang menimbulkan komplikasi berat bila tidakditangani dengan benar.
Bila diare hanya beberapa kali sehari dan berhenti dalam 1-2 hari hal ini tidak
perlu penanganan khusus. Tetapi bila defekasi sering, sampai 8-15 kali sehari,disertai perut mules, feses cair dan banyak, maka perlu diwaspadai. Bahaya
terbesar ialah kehilangan cairan tubuh dan garam, terutama natrium dan kalium,
apalagi bila terjadi berhari-hari. Terutama orang tua dan bayi peka sekali danmudah berakhir dengan dehidrasi dan, tidak jarang, kematian. Hal ini sebenarnyamudah dicegah dan diobati.
-
7/27/2019 Atasi Diare Pada Orang Dewasa
2/5
Pengobatan dengan oralit merupakan penemuan terbesar jaman ini menurut WHO.
Tetapi banyak dokter dan pasien tidak sadar untuk memakai obat sederhana ini dari
mulanya. Hal ini agaknya disebabkan karena oralit tidak langsung dirasakanmanfaatnya untuk menghentikan diare dan malah dapat menginduksi muntah.
Semua ini terjadi karena WHO, UNICEF, dan Departemen Kesehatan tidakmemberitahu cara pemakaian oralit yang benar. Bila oralit dicampur 1 sachetdalam segelas (200 cc) air dan diteguk sekaligus maka sering penderita akan
muntah dan terasa akan buang air besar lagi. Cara minum oralit ini salah.
Yang benar ialah bahwa larutan oralit harus diteguk sedikit demi sedikit, 2-3 tegukdan berhenti 3 menit untuk memberi kesempatan oralit diserap oleh usus danmenggantikan garam dan cairan yang hilang dalam feses. Prosedur ini harus
diulang terus menerus sampai 1 gelas habis.
Bila diare masih berlanjut secara profus maka minum oralit harus diteruskansampai beberapa bungkus/gelas (3-8) sehari. Tindakan ini biasanya akanmenghentikan diare dengan cepat dan efisien.
Pengobatan Diare
Tidak selamanya diare itu buruk. Sebenarnya diare adalah mekanisme tubuh untuk
mengeluarkan racun dari dalam tubuh. Racun yang dihasilkan oleh virus, bakteri, parasit dan
sebagainya akan dibuang keluar bersama dengan tinja yang encer. Kehilangan cairan tubuhyang mengandung elektrolit penting adalah penyebab kematian pada penderita diare.
Kondisi yang disebut dehidrasi ini berbahaya karena dapat menimbulkan gangguan irama
jantung dan menurunkan kesadaran pasien. Jangan anggap remeh, kalau tidak diatasi bisa
menimbulkan kematian Prinsip pengobatan diare adalah mencegah dehidrasi dengan
pemberian oralit (rehidrasi) dan mengatasi penyebab diare, . Diare dapat disebabkan oleh
banyak faktor seperti salah makan, bakteri, parasit, sampai radang. Pengobatan yang
diberikan harus disesuaikan dengan klinis pasien.
Mereka juga mengkaji berbagai pilihan terapi diare akut pada orang dewasa. Studi
farmakologi dan studi klinis juga memeriksa dosis, jadwal pemberian (contoh, seperti
profilaksis dan terapi akut), dan hubungannya dengan efektivitas klinis serta pengobatan
sendiri pada diare akut dewasa. Secara umum diakui bahwa pengobatan diare akut dapat
menghilangkan ketidaknyamanan dan disfungsi sosial yang terjadi. Tidak ada bukti bahwa
pengobatan sendiri dapat memperpanjang penyakit, bahkan cukup aman bagi pasien dewasa.
Pilihan terapi diare akut yang dikaji meliputi cairan rehidrasi oral (CRO), probiotik,
adsorbent, dan beberapa obat antidiare. Hasil yang diperoleh di antaranya CRO tidak
mengurangi lamanya diare atau mengurangi frekuensi diare. CRO juga tidak memberikan
manfaat yang berarti bagi orang dewasa yang dapat menjaga asupan cairannya selama diare.
Sementara itu, hanya ada sedikit bukti bahwa pengobatan dengan probiotik pada manusia
mengurangi kolonisasi pathogen atau melindungi dari organisme seperti Vibrio cholera atauE. coli. Adsorbent bekerja dengan mengikat air sehingga mengurangi cairan yang keluar
-
7/27/2019 Atasi Diare Pada Orang Dewasa
3/5
bersama diare. Tetapi, selain memiliki efek samping yang rendah, adsorbent tidak
memberikan banyak manfaat pada orang dewasa yang terkena diare akut.
Obat antidiare yang lebih lama seperti opium, morphine, dan codein memang efektif
mengatasi diare, tapi memiliki efek sentral. Secara umum, efektivitasnya lebih rendah
dibanding loperamide. Karena itu, loperamide oral adalah pilihan utama terapi. Loperamideadalah peripheral acting opiate, yang tidak berpotensi untuk disalahgunakan. Obat ini tidak
melewati sawar darah otak dan sulit mencapai sirkulasi sistemik karena ekstraksi yang
ekstensif di hati serta ekskresi melalui tinja. Loperamide memiliki banyak efek antiekskresi,
beberapa di antaranya tidak dimediasi oleh reseptor opiat. Pada orang dewasa sehat, dosis
terapeutik sebesar 4 mg tidak secara signifikan memperlambat transit orocaecal. Dosis yang
lebih besar atau pengulangan dosis yang mempertinggi konsentrasi obat di sirkulasi
enterohepatik, memperlambat jejunum atau transit orocaecal. Tapi, pada keadaan diare dosis
terapi tersebut akan menormalkan transit. Bukti dari studi yang terkontrol memperlihatkan
loperamide tidak memiliki efek yang tidak baik untuk kasus infeksi non-disentri pada diare
perjalanan (tanpa demam tinggi atau darah di tinja), meskipun disebabkan oleh E. coli,
Shigella, Campylobacter atau Salmonella, baik monoterapi maupun dikombinasi dengan
antibiotik. Jika dikombinasi dengan antibiotik, loperamide akan mengurangi frekuensi diare
dan memperpendek durasi diare.
Secara singkat, panel ahli merekomendasikan pedoman pengobatan diare akut dewasa sbb.:
* Intake cairan: Sebaiknya dikonsumsi sesuai dengan rasa haus yang timbul. Dianjurkan
untuk minum cairan yang mengandung glukosa (limun, soda manis, jus buah) atau sup yang
mengandung banyak elektrolit.
* Cairan rehidrasi oral: Meskipun sangat penting untuk kasus diare pada anak-anak, ORStidak diperlukan untuk orang dewasa sehat yang terkena diare. Tidak ada bukti bahwa ORS
dapat menyembuhkan atau memperpendek masa diare.
* Intake makanan: Sebaiknya konsumsi makanan padat tetap dilakukan sesuai selera. Tidak
ada bukti bahwa memakan makanan padat akan menghambat penyembuhan. Makanan kecil
yang ringan dianjurkan. Makanan berlemak, berat, pedas, atau merangsang (kafein, termasuk
yang terdapat dalam minuman yang mengandung cola), sebaiknya dihindari. Menghindari
laktosa di dalam makanan (seperti susu) mungkin akan membantu untuk kasus diare akut
yang episodenya lebih panjang.
*Campur tangan dokter juga diperlukan jika tidak ada perbaikan gejala setelah 48 jam, atauada bukti terjadinya kemunduran, seperti dehidrasi, perut kembung, atau tanda-tanda disentri
(panas > 38,5C dan darah pada tinja)
OBAT DIARE
Obat diare dibagi menjadi kemoterapeutika yang memberantas penyebab diare .seperti
bakteri atau parasit, obstipansia untuk menghilangkan gejala diare dan spasmolitik yang
membantu menghilangkan kejang perut yang tidak menyenangkan.
Sebaiknya jangan mengkonsumsi golongan kemoterapeutika tanpa resep dokter. Dokter akan
menentukan obat yang disesuaikan dengan penyebab diarenya misal bakteri, parasit.
-
7/27/2019 Atasi Diare Pada Orang Dewasa
4/5
Pemberian kemoterapeutika memiliki efek samping dan sebaiknya diminum sesuai petunjuk
dokter
Sebenarnya usus besar tidak hanya mengeluarkan air secara berlebihan tapi juga elektrolit.
Kehilangan cairan dan elektrolit melalui diare ini kemudian dapat menimbulkan dehidrasi.
Dehidrasi inilah yang mengancam jiwa penderita diare.
Penggolongan Obat Diare
A. Kemoterapeutika untuk terapi kausal yaitu memberantas bakteri penyebab diareseperti antibiotika, sulfonamide, kinolon dan furazolidon.
1. RacecordilAnti diare yang ideal harus bekerja cepat, tidak menyebabkan konstipasi,
mempunyai indeks terapeutik yang tinggi, tidak mempunyai efek buruk
terhadap sistem saraf pusat, dan yang tak kalah penting, tidak menyebabkan
ketergantungan. Racecordil yang pertama kali dipasarkan di Perancis pada
1993 memenuhi semua syarat ideal tersebut.
2. LoperamideLoperamide merupakan golongan opioid yang bekerja dengan cara
memperlambat motilitas saluran cerna dengan mempengaruhi otot sirkuler dan
longitudinal usus. Obat diare ini berikatan dengan reseptor opioid sehingga
diduga efek konstipasinya diakibatkan oleh ikatan loperamid dengan reseptor
tersebut. Efek samping yang sering dijumpai adalah kolik abdomen (luka di
bagian perut), sedangkan toleransi terhadap efek konstipasi jarang sekali
terjadi.
3. NifuroxazideNifuroxazide adalah senyawa nitrofuran memiliki efek bakterisidal terhadapEscherichia coli, Shigella dysenteriae, Streptococcus, Staphylococcus dan
Pseudomonas aeruginosa. Nifuroxazide bekerja lokal pada saluran
pencernaan.
Obat diare ini diindikasikan untuk dire akut, diare yang disebabkan oleh E.
coli & Staphylococcus, kolopatis spesifik dan non spesifik, baik digunakan
untuk anak-anak maupun dewasa.
4. Dioctahedral smectiteDioctahedral smectite (DS), suatu aluminosilikat nonsistemik berstruktur
filitik, secara in vitro telah terbukti dapat melindungi barrier mukosa usus dan
menyerap toksin, bakteri, serta rotavirus. Smectite mengubah sifat fisik mukus
lambung dan melawan mukolisis yang diakibatkan oleh bakteri. Zat ini jugadapat memulihkan integritas mukosa usus seperti yang terlihat dari
normalisasi rasio laktulose-manitol urin
B. Obstipansia untuk terapi simtomatis (menghilangkan gejala) yang dapatmenghentikan diare dengan beberapa cara:
1. Zat penekan peristaltik, sehingga memberikan lebih banyak waktu untukresorpsi air dan elektrolit oleh mukosa usus seperti derivat petidin
(difenoksilatdan loperamida), antokolinergik (atropine, ekstrak belladonna)
2. Adstringensia yang menciutkan selaput lendir usus, misalnya asam samak(tannin) dan tannalbumin, garam-garam bismuth dan alumunium.
3. Adsorbensia, misalnya karbo adsorben yanga pada permukaannya dapatmenyerap (adsorpsi) zat-zat beracun (toksin) yang dihasilkan oleh bakteri atau
-
7/27/2019 Atasi Diare Pada Orang Dewasa
5/5
yang adakalanya berasal dari makanan (udang, ikan). Termasuk di sini adalah
juga musilago zat-zat lendir yang menutupi selaput lendir usus dan luka-
lukanya dengan suatu lapisan pelindung seperti kaolin, pektin (suatu
karbohidrat yang terdapat antara lain sdalam buah apel) dan garam-garam
bismuth serta alumunium.
C. Spasmolitik, yakni zat-zat yang dapat melepaskan kejang-kejang otot yang seringkalimengakibatkan nyeri perut pada diare antara lain papaverin dan oksifenonium.
D. Probiotik: Terbukti tidak membantu meskipun digunakan pada awal pengobatan.E. Obat anti diare: Pilihan utamanya adalah loperamide 2 mg (dosis fleksibel, tergantung
dari seberapa sering BAB cair yang terjadi). Anti diare lain tidak direkomendasikan
karena efektivitasnya belum pasti, mula kerja yang lambat, dan potensi efek samping
yang ditimbulkan. Tidak ada bukti bahwa menghambat keluarnya BAB cair akan
memperpanjang penyakit. Justru telah terbukti penggunaan antidiare akan mengurangi
diare dan mmperpendek durasi diare.
F. Antimikroba: Dianjurkan untuk diberikan pada turis yang bepergian dalam travel kitbeserta loperamide. Quinolone direkomendasikan sebagai pilihan utama, dan pilihan
berikutnya adalah cotrimoxazole.