asuhan keperawatan pada pasien tifus abdominalis
DESCRIPTION
TIFUS ABDOMINALTRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TIFUS ABDOMINALIS.
A. KONSEP DASAR MEDIK
1. PENGERTIAN
Tifus abdominalis ( demam tifoid , enteric fever) ialah penyakit infeksi akut
yang biasanya mengenai saluran cerna dengan gejala demam lebih dari 7
hari.gangguan pada saluran cerna dan gangguan kesadaran .
2. ETIOLOGI
Salmonella typii, basil gram negative, bergerak dengan rambut getar, tidak
berspora. Mempunyai sekurangnya 4 macam anti gen yaitu : antigaen
O ( somatik ), H ( flagella ), Vi dan protein membran hialin.
3. MANIFESTASI KLINIS
1) Masa tunas 7-14 (rata-rata 3-30) hari selama masa inkubasi mungkin di
temukan gejala prodromal berupa rasa tidak enak badan.
2) Pada kasus khas terdapat demam remitten pada minggu pertama,
biasanya menurun pada pagi hari dan meningkat pada sore dan malam
hari.pada minggu kedua, pasien terus berada dalam keadaan demam,
yang turun secara berangsur-angsur pada minggu ketiga.
3) Lidah kotor yaitu ditutupi selaput kecoklatan kotor ujung dan tepi
kemerahan, jarang disertai tremor. Hati dan limpa membesar yang nyeri
pada perabaan. Biasanya terdapat konstipasi, tetapi mungkin normal
bahkan dapat diare.
4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1) Pemeriksaan leukosit
2) SGOT dan SGPT
3) Biakan darah
4) Pemeriksaan widal
5. KOMPLIKASI
1) Perdarahan usus
2) Perforasi usus
3) Peritonitis
4) Meningitis
5) Kolesistitis
6) Ensefalitis
7) Bronkopnemonia
8) Hepatitis
NO DATA DIAGNOSA
KEPERAWATAN
TUJUAN INTERVENSI KEPERAWATAN RASIONAL
1. DS :
- Klien mengeluh
badannya panas.
- Ibu klien mengatakan
demam meningkat
pada sore dan malam
hari.
DO
- Bibir kering dan
pecah-pecah.
- Klien gelisah.
- Keringat banyak.
- Muka merah.
- TTV
S : 38,5 %
Hipertermi b/d adanya
proses inflamasi.
Hipertermi teratasi dengan
kriteria
- Bibir lembab
- Tidak keluar keringat
berlebihan
- Tanda – tanda vital
normal
- Klien tenang
1. Observasi
tanda – tanda vital.
2. Anjurkan
orang tua klien untuk memberi
kompres air hangat.
3. Anjurkan
klien untuk banyak minum.
4. Kenakan
1. Pada klien typoid tanda –
tanda vital dapat
meningkat secara tiba –
tiba khususnya suhu
tubuh.
2. Merupakan Proses
konduksi yaitu proses
pemindahan panas ke
media dingin sehingga
panas dalam tubuh
berkurang.
3. Minum banyak dapat
menurunkan panas
melalui proses konveksi.
4. Pakaian yang tipis akan
menyerap keringat
menghilangkan hambatan
N : 124X/i
DS :
- Ibu klien mengatakan
anaknya malas makan
- Ibu klien mengatakan
porsi makan yang
disiapkan tidak di
habiskan
- Klien mengatakan
mulut terasa pahit.
Nutrisi kurang dari
kebutuhan b/d anoreksia
Kebutuhan nutrisi
terpenuhi dengan kriteria :
- KU Baik
- Nafsu makan baik
- BB bertambah
- Porsi makan di habiskan
pakaian yang tipis dan
menyerap keringat.
5. Anjurkan
klien untuk bed rest.
6. Penatalaksa
naan pemberian cairan
intravena , antibiotik dan anti
piretik.
1. Kaji pola
dan kebiasaan makan klien.
keluarnya panas lewat
udara.
5. Pemberian cairan sangat
penting bagi klien dengan
suhu tinggi.
6. Anti biotik menghambat
perkembangan kuman dan
antipiretik berfungsi
menurunkan panas
1. Mengatasi pola dan
kebiasaan makan klien
dapat menentukan
prosedur selanjutnya dan
untuk mengidentifikasi
kemajuan yang di
harapkan.
2. Hidangan yang hangat
dan bervariasi dapat
DO :
- Porsi makan tidak di
habiskan
- Klien nampak lemah
- Lidah nampak kotor
- BB menurun
2. Sajikan
makan yang hangat dan
bervariasi yang tidak
bertentangan dengan diet yang
direncanakan
3. Jelaskan
pada keluarga dan klien tentang
pentingnya nutrisi yang baik.
4. Timbang
menambah selera makan
serta menghindari refluks
vagal sehingga makanan
di keluarkan kembali.
3. Pendidikan kesehatan
merupakan salah satu cara
dalam meningkatkan
pengetahuan klien dan
keluarga sehingga dapat
memberikan andil besar
dalam ikut membantu
perawatan kllien.
4. Mengawasi penurunan
BB/ mengawasi efektifitas
intervensi.
5. Roborantia berfungsi
untuk meningkatkan nafsu
makan.
DS :
- Klien mengatakan
susah tidur.
- Klien mengatakan
tidurnya tidak nyenyak
dan sering terbangun.
DO :
- Klien nampak gelisah
- Conjungtiva anemis
- Suhu tubuh 38.50C
Gangguan pemenuhan
istirahat : tidur b/d
hipertermia.
Kebutuhan istirahat tidur
terpenuhi dengan kriteria :
- Klien dapat tidur sesua
dengan kebutuhan ( 7–8
jam / hari )
- Suhu tubuh normal
- Klien tenang
- Konjungtiva tidak
anemis
Bbtiap hari.
5. Penatalaksa
naan pemberian roborantika.
1. Kaji tingkat pola kebiasaan pada saat tidur.
2. Ciptakan lingkungan yang tenang dengan pembatasan pengunjung
3. Atur posisi yang nyaman bagi klien
4. Kolaborasi dengan dokter
tentang program pengobatan
1. Membantu dalam menentukan intervensi selanjutnya
2. Membantu dalam pemenuhan kebutuhan tidur pasien
3. Mengurangi rasa nyeri sehingga membantu kenyamanan tidur
4. Pengobatan mempermudah istirahat tidur