asuhan keperawatan pada pasien dbd

Upload: buluk-rengas

Post on 07-Jan-2016

31 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

DBD

TRANSCRIPT

ASUHAN KEPERAATAN PADA PASIEN DBD

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DBD

A. KONSEP DASAR MEDIS

1. Pengertian

Demam Berdarah adalah penyakit demam yang akut dengan ciri ciri demam, manifestasi perdarahan dan bertendensi mengakibatkan renjatan yang dapat menyebabkan kematian terutama pada anak.Menurut WHO 1997 DBD dapat di bagi atas 4 derajat :a. Demam dengan uji bendung positifb. Derajat 1 disertai perdarahan di kulit atau perdarahan lain

c. Ditemukannya kegagalan sirkulasi yaitu nadi cepat dan laemah, tekanan nadi menurun ( 380 C

Sekresi keringat banyak.

Mulut dan bibir kurang

Klien muntah.

DS :

Ibu klien mengatakan anaknya panas.

DO :

KU lemah

Klien gelisah

Suhu tubuh > 380C

Respirasi dan nadi cepat

Rempelit test ( + )

DS :

Klien mengatakan anaknya malas makan

Ibu klien mengatakan anaknya mual dan muntah

DO :

Porsi makan tidak di habiskan

Klien muntah

BB menurunDS : Ibu klien mengatakan tidak tau tentang penyakit anaknya

DO :

Ibu klien selalu bertanya tentang penyakit anaknya.

Ibu klien tampak bingung.

DS :

Klien mengatakan pernah keluar darah dari hidung

DO :

Remellieds test ( + )

Terdapat ptekie pada kulit.

Trombosit < 100.000 / mm3 TTV : S : 38,50C N : 120 X / i

DS :

Klien mengatakan pernah keluar darah dari hidung.

DO :

KU lemah

Terdapat ptekie pada kulit.

TTV : S : 38,50C N : 120 X / i

Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b/d peningkatan metabolisme tubuh.Hipertermia b/d proses infeksi virus dengue.Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake yang tidak adekuat.Kurang pengetahuan keluarga tentang proses penyakit b/d trombositopenia.Potensial terjadinya perdarahan b/d trombositopenia.Resiko syock hypovolemik b/d adanya perdarahan.Keseimbangan cairan terpenuhi dengan kriteria: intake dan output seimbang.

Turgor kulit baik

Mulut dan bibir lembab

Sekresi keringat tidak banyak.

Hipertermia teratasi dengan kriteria :

Suhu tubuh kembali normal.

Pasien tidak gelisah

Respirasi normal

Nadi normal

Kebuthan nutrisi terpenuhi dengan kriteria:

Klien tidak mual dan muntah

Nafsu makan meningkat

Porsi makan di habiskan

BB seimbang

Pengetahuan keluarga tentang proses penyakit meningkat ditandai dengan :

Ibu klien mengatakn sudah tau tentang penyakit anaknya.

Ibu klien tidak bertanya lagi tentang penyakit anaknya

Ibu klien tampak tenang.

Perdarahan tidak terjadi dengan kriteria :

Trombosit dalam batas normal.

TTV normal

Tidak ada tanda tanda predarahan lebih lanjut.

Tidak terjadi syock hypovolemik dengan kriteria :

KU baik

TTV dalam batas normal

1. Observasi tanda tanda kehilangan cairan dan elektrolit sedini mungkin.2. Observasi tanda tanda vital.

3. Anjurkan klien untuk banyak minum 1500 2000 ml / hari ( sesuai toleransi ).4. Observasi intake dan output klien5. Penatalakanaan pemberian cairan intravena.

1. Observasi tanda tanda vital terutama suhu tubuh.2. Berikan kompres dingin ( air biasa ) pada daerah dahi dan ketiak.

3. Anjurkan klien untuk banyak minum 1500 2000 ml / hari ( sesuai toleransi )

4. Anjurkan klien untuk menggunakan pakaian yang tipis dan mudah menyerap keringat.

5. Obsevasi intake dan output klien.

6. Penatalaksanaan pemberian cairan intravena dan pemberian antipiretik.

1. Kaji intake nutrisi klien dan perubahan yang terjadi.

2. Timbang BB klien tiap hari

3. Berikan makanan dalam keadaan hangat dan dengan porsi sedikit tapi sering.

4. Hindari makanan yang merangsang dan mengandung gas.

5. Penatalaksanaan pemberian therapi anti emetik.1. Kaji tingkat pengetahuan keluarga tentang proses penyakit.2. Jelaskan pada keluarga klien tentang proses penyakit DHF melalui pendidikan kesehatan.

3. Beri kesempatan kepada keluarga untuk bertanya yang belum di mengerti / diketahui.

4. Libatkan keluarga disetiap tindakan yang dilakukan pada klien.1. Observasi tanda tanda vital ( S, N, RR )2. Monitor tanda tanda penurunan trombosit yang di sertai tanda klinis.

3. Observasi hasil pemeriksaan trombosit tiap hari.

4. Anjurkan klien untuk banyak istirahat ( bedrest )5. Berikan penjelasan kepada klien dan keluarga untuk melaporkan jika ada tanda perdarahan seperti epitaksis, melena, hematemesis.

1. Monitor keadaan umum pasien.

2. Observasi tanda vital setiap 3 jam / lebih.

3. Jelaskan pada klien dan keluarga tanda perdarahan dan segera laporkan jika terjadi perdarahan.

4. Penatalaksanaan pemberian cairan intravena.1. Memberikan informasi tentang keseimbangan cairan yang masuk sebagai pedoman penggantian cairan.2. Membantu mengidentifikasi fluktasi cairan intravaskuler.

3. Untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh personal.

4. Memberikan informasi tentang keseimbangan cairan yang masuk dan yang keluar sebagai pedoman penggantian cairan.

5. Dapat meningkatkan cairan tubuh, untuk mencegah terjadinya hipovolemik syok.1. Tanda tanda vial merupakan acuan untuk mengetahui keadaan umum pasien.

2. Kompres dingin akan terjadi pemindahan panas secara konduksi.

3. Untuk mengganti cairan tubuh akibat evaporasi.

4. Memberikan rasa nyaman dan pakaian yang tipis mudah menyerap keringat dan tidak merangsang peningkatan suhu tubuh.5. Mendeteksi dini kekurangan cairan serta mengetahui keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh.

6. Pemberian cairan sangat penting bagi klien dengan suhu tubuh yang tinggi, antipiretik untuk menurunkan suhu tubuh pasien.

1. Mengidentifikasi defisiensi untuk menetapakan inervensi selanjutnya.

2. Mengawasi penurunan BB / mengawasi efektivitas intervensi.3. Dapat meransang nafs makan dan dapat menurunkan kelemahan dan meningkatkan masuakn juga mencegah distensi gester.4. Menurunkan distensi dan iritasi gaster.5. Anti emetik untuk untuk menghilangkan / mengurangi mual / muntah.1. Mengetahui tingkat pendidikan keluarga sehingga memudahakn untuk interfensi selanjutnya2. Meningkatkan pemahaman, mengurangi rasa takut karena ketidak tahuan dan dapat membantu mengurangi kecemasan.

3. Pemahaman yang baik dapat mengklarifikasi salah konsepsi sehingga meningkatkan kerjasama dalam pemecahan masalah.

4. Dapat meningkatkan kerjasama dalam pelaksanaan tindakan.1. Tanda tanda vital merupakan acuan untuk mengetahui keadaan umum klien.

2. Penurunan trombosit merupakan tanda adanya kebocoran pembuluh darah yang pada tahap tertentu dapat menimbulkan tanda tanda klinis seperti epitaksisi, ptekie.3. Dapat diketahui tingkat kebocoran pembuluh darah dan kemungkinan perdarahan di alami klien.

4. Aktivitas klien yang tidak terkontrol dapat menyebabkan terjadinya perdarahan.

5. Keterlibatan klien dan keluarga dapat membantu untuk penanganan dini bila terjadi perdarahan.

1. Untuk memonitor kondisi pasien selama perawatan terutama saat terjadi perdarahan. Perawat segera mengetahui tanda tanda syock.2. Untuk memastikan tidak terjadi syock.

3. Dengan melibatkan pasien dan keluarga maka tanda tanda perdarahan dapat segera diketahi dan tindakan yang cepat dan tepat dapat segera di bberikan.4. Cairan intravena diperlukan untuk mengatasi kehilangan cairan secara hebat.