asuhan keperawatan pada kliien yo revisi 22 april

33
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN “PM” DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG RSI BISMA, RSJ PROVINSI BALI, BANGLI TANGGAL 22- 24 APRIL I. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada tanggal 22 April 2013 pukul 10.00 Wita di Ruang Rsi Bisma, RSJ Provinsi Bali di Bangli. Data diperoleh dari hasil wawancara dengan klien, observasi, pemeriksaan fisik dan catatan medik klien. A. Pengumpulan Data Identitas Klien Penanggung Nama : PM : KA Umur : 37 tahun : 60 tahun Jenis kelamin : Laki-laki : Laki -laki Agama : Hindu : Hindu Pekerjaan : - : I Pendidikan : S1 : SMA Suku/bangsa : Bali/Indonesia : Bali/Indonesia Alamat : Dusun cucukan, Desa Selat, Klungkung Status : Belum menikah : Sudah Menikah No.CM : 013986 Hubungan dengan klien : Ayah klien B. Alasan dirawat

Upload: ry-lestary

Post on 21-Oct-2015

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Asuhan Keperawatan Pada Kliien Yo Revisi 22 April

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN “PM”

DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN

DI RUANG RSI BISMA, RSJ PROVINSI BALI, BANGLI

TANGGAL 22- 24 APRIL

I. Pengkajian

Pengkajian dilakukan pada tanggal 22 April 2013 pukul 10.00 Wita di Ruang Rsi

Bisma, RSJ Provinsi Bali di Bangli. Data diperoleh dari hasil wawancara dengan

klien, observasi, pemeriksaan fisik dan catatan medik klien.

A. Pengumpulan Data

Identitas Klien Penanggung

Nama : PM : KA

Umur : 37 tahun : 60 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki : Laki -laki

Agama : Hindu : Hindu

Pekerjaan : - : I

Pendidikan : S1 : SMA

Suku/bangsa : Bali/Indonesia : Bali/Indonesia

Alamat : Dusun cucukan, Desa Selat, Klungkung

Status : Belum menikah : Sudah Menikah

No.CM : 013986

Hubungan dengan klien : Ayah klien

B. Alasan dirawat

a. Keluhan Utama

1) Saat MRS

Klien masuk rumah sakit pada tanggal 17 Desember 2012 pada pukul

WITA. Klien dikeluhkan oleh keluarga, sering telanjang di jalan dan

sering pergi kepasar memunggut semua sampah yang dilihatnya dan

dibawa pulang serta pasien sering menggamuk dirumahnya dan merusak

tanaman dihalamannya dan memukul ayahnya.

Page 2: Asuhan Keperawatan Pada Kliien Yo Revisi 22 April

2) Saat pengkajian

Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 22 April 2013, klien

mengatakan sering mendengar suara-suara yang mengajaknya mengobrol

tapi pasien tidak megetahui suara itu siapa.

C. Faktor predisposisi

1. Klien pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya dan pernah dirawat di

RSJ Provensi Bali sebanyak 24 kali sejak 2004.

2. Pengobatan sebelumnya kurang berhasil karena klien tidak mau minum obat,

klien merasa dirinya sudah sebuh dan tidak mau minum obat lagi.

D. Faktor presipitasi

Klien pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya dan pernah dirawat di RSJ

Provensi Bali sebanyak 24 kali sejak 2004. Awalnya pasien stres karena tidak

kunjung mendapatkan pekerjaan dan membuat tertekan mengakibatkan depresi.

E. Pemeriksaan Fisik

1) Keadaan umum : Baik

2) Ukuran tubuh`: 60 kg

Berat badan : 160 cm

3) Tanda – tanda vital

TD : 120/80 mmHg S : 36,6o C

N : 90 x / menit RR : 20 x / menit

F. Psikososial

1) Genogram

Page 3: Asuhan Keperawatan Pada Kliien Yo Revisi 22 April

Keterangan gambar :

: Laki-laki : tinggal serumah

: Perempuan : Meninggal

: Klien

: Orang terdekat

Penjelasan :

Klien merupakan anak pertama dari dua bersaudara, di keluarga klien tidak

ada riwayat gangguan jiwa. Klien belum menikah dan tinggal serumah

dengan ayahnya.

2) Konsep diri

a) Gambaran Diri

Klien mengatakan menerima keadaan dirnya. Tidak ada bagian tubuh

yang dibanggakan ataupun yang tidak disukainya.

b) Identitas Diri

Klien senang sebagai laki-laki dan dapat menerima status dan posisi

dalam lingkungan sekitarnya.

c) Peran Diri

Klien mengatakan sehari – hari bekerja serabutan.

d) Ideal diri

Klien mengatakan tidak ada keiginan yang belum tercapai, klien

merasa puas dengan hidupnya sekarang.

e) Harga Diri

Klien mengatakan hubungan dengan keluarga,perawat, dan teman satu

ruangan terjalin dengan baik, dan tidak terdapat hambatan dalam

berkomunikasi dengan siapapun.

3) Hubungan sosial

a. Klien mengatakan orang yang paling dekat dengannya adalah ayahnya.

b. Peran serta dalam kelompok masyarakat

Klien mengatakan jarang bergaul dengan masyarakat sekitarnya.

Page 4: Asuhan Keperawatan Pada Kliien Yo Revisi 22 April

c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain

Klien mengatakan jarang keluar rumah dan bersosialisasi dengan

tetangganya karena pasien merasa minder

Masalah Keperawatan : Menarik Diri

4) Spiritual

Klien beragama Hindu, klien mengatakan yakin dan percaya dengan

adanya tuhan. Klien mengatakan sebelum sakit biasanya melakukan

persembahyangan dirumah dan semenjak masuk RSJ klien juga bersedia

untuk melaukukan terapi religi di padmasana RSJ.

G. Status Mental

1) Penampilan

Pada saat pengkajian, penampilan klien cukup rapi, klien mengenakan baju

berwarna putih dan menggunakan celana trening.

2) Pembicaraan

Klien mau menjawab pertanyaan dari perawat.

3) Aktifitas motorik

Saat pengkajian klien tenang. Klien mau bicara bila ditanya oleh perawat.

Klien biasanya duduk sambil menonton televisi di ruang tunggu dan

menyapu di sekitar ruang tunggu.

4) Alam perasaan

Klien tampak tenang saat pengkajian.

5) Afek

Afek klien tumpul, hanya bereaksi bila ada stimulus yang kuat.

6) Aktivitas motorik

Pasien tampak tenang, kegiatan pasien di ruangan pasien sering jalan –

jalan dan memberihkan ruangan seperti mengepel dan menyapu serta

mengambil makanan di dapur rumah sakit untuk makan pagi, siang, dan

malam

7) Interaksi selama wawancara

Selama wawancara klien kooperatif, dengan ekspresi wajah bersahabat.

Walaupun terkadang diperlukan penegasan pertanyaan karena pasien

kehilangan fokus.

Page 5: Asuhan Keperawatan Pada Kliien Yo Revisi 22 April

8) Persepsi

Klien mengatakan sering mendengar suara-suara, tapi pasien tidak

mengetahui siapa yang berbicara. Klien sering mendengar suara-suara

tersebut pada saat tengah hari.

Masalah keperawatan : gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran

9) Proses pikir

Selama pengkajian klien dapat mengungkapkan masalahnya dengan baik,

dan topik yang dibicarakan berhubungan. Klien mau dan mampu

menjawab pertanyaan dari perawat. Klien tidak memiliki keyakinan yang

berlebih tentang dirinya. Pernyataan terhadap dirinya sesuai realia ( saat

ditanya nama dan alamat rumahnya ), klien menjawab dengan benar sesuai

realita.

10) Tingkat kesadaran

Orientasi klien terhadap tempat, orang, dan waktu cukup baik. Klien

mampu menyebutkan siapa namanya, alamat rumahnya, dan sudah berapa

lama dirawat di RSJ.

11) Memori

Klien mampu mengingat peristiwa yang terjadi sebelumnya dan pada saat

ini. Saat ditanya sudah berapa lama dirawat di RSJ, klien mampu

menjawabnya.

12) Tingkat konsentrasi dan berhitung

Saat diajak berbicara, fokus klien cukup baik dan perhatian klien juga

cukup baik. Klien juga mampu menghitung ketika ditanyai jumlah perawat

yang sedang dinas.

13) Daya tilik diri

Klien tidak mengingkari penyakit yang dideritanya.

14) Kemampuan penilaian

Klien mampu memutuskan dan memilih, apabila dihadapkan pada dua

pilihan seperti : mana yang klien mau pilih mandi dulu atau makan dulu,

dengan alasan tertentu.

Page 6: Asuhan Keperawatan Pada Kliien Yo Revisi 22 April

H. Kebutuhan perencanaan pulang

1) Perawatan diri

Pasien mampu memenuhi kebutuhan perawatan diri dalam hal mandi (2

kali sehari, pagi dan sore hari), makan, BAB, dan BAK serta mengenakan

pakaian.

2) Makan /minum

Klien makan 3x sehari dan porsi yang disediakan selalu habis dengan

menu yang disediakan dari rumah sakit dan makan bersama-sama dengan

teman – temannya. Cara makannya cukup baik dan sopan, yaitu makan

sambil duduk bersila di kursi.

3) Istirahat tidur

Klien mengatakan tidak mengalami gangguan dalam hal tidur, baik

kesulitan saat memulai tidur, maupun terbangun saat tidur. Klien biasa

tidur pada malam hari pada pukul 20.00 wita sampai dengan pukul 06.00

wita dan tidur siang selama 2 jam.

4) Penggunaan obat

Klien mau minum obat secara teratur setiap hari. Klien juga mengetahui

dosis, waktu, dan cara pemberian obat tersebut.

5) Pemeliharaan kesehatan

Klien mendapat dukungan dari keluarga. Mereka berharap klien cepat

sembuh, klien mengatakan akan melakukan perawatan lanjutan setelah

klien pulang dari rumah sakit dan mengajak klien untuk tetap kontrol ke

pelayanan kesehatan.

6) Aktivitas di dalam rumah

Klien mengatakan dirumah biasanya dia ikut membantu keluarganya

untuk membersihkan rumahnya.

7) Aktivitas di luar rumah

Untuk aktivitas di luar rumah pasien jarang keluar rumah.

I. Mekanisme koping

Mekanisme koping yang digunakan klien adaptif, klien mau berbicara dengan

perawat tentang masalah yang dihadapi. Reaksi klien cukup baik dalam berespon

terhadap pertanyaan petugas.

Page 7: Asuhan Keperawatan Pada Kliien Yo Revisi 22 April

J. Masalah psikososial dan lingkungan

Klien mengatakan hubungan dengan keluarga dan lingkungan sekitarnya cukup

baik. Pasien biasa ngobrol dengan teman sekamarnya, duduk sambil menonton

televisi dengan pasien yang lain. Namun pasien senang menyendiri duduk di

ruang tunggu.

Masalah keperawatan : menarik diri

K. Aspek pengetahuan

Klien mengetahui jam berapa pasien minum obat dan warna obat yang diminum

setiap harinya.

L. Aspek medis

1) Diagnosa Medis : Skizofrenia Hebefrenik

2) Therapi Medis

a. Saat MRS

Cpz 1 x 100 mg

Stelosi 2 x 5 mg

TXP 1 x 2 mg

b. Saat pengkajian

Cpz 1 x 100 mg

Stelosi 1 x 5 mg

M. Daftar masalah

1. Menarik diri

2. Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran

3. Resiko perilaku kekerasan terhadap diri sendiri, orang lain dan lingkungan

Page 8: Asuhan Keperawatan Pada Kliien Yo Revisi 22 April

N. Pohon masalah

Resiko perilaku kekerasan terhadap diri sendiri, orang lain dan lingkungan

Gangguan persepsi sensori :

Halusinasi pendengaran

Kerusakan interaksi sosial : Menarik diri

Keterangan :

: Core Problem

: Hubungan sebab akibat

II. Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran berhubungan dengan kerusakan

interaksi sosial : menarik diri

Hari / tanggal / waktu

Analisa Masalah Diagnosa Keperawatan

Senin, 22 April 2013

DS : Klien mengatakan sering mendengar suara – suara yang mengajaknya mengobrol.

DO : klien tampak begong dan sesekali berbicara sendiri di pojok ruangan atau di tempat tidurnya.

Gangguan persepsi sensori :

Halusinasi pendengaran

Page 9: Asuhan Keperawatan Pada Kliien Yo Revisi 22 April

III. Perencanaan

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN PADA KLIEN “PM”

DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN

DI RUANG RSI BISMA, RSJ PROVINSI BALI, BANGLI

TANGGAL 22 – 24 APRIL 2013

Nama klien : PM Dx Medis : Skizofrenia Hebefrenik

No CM : 013986 Ruangan : Rsi Bisma

TglNo

Dx

Diagnosa

keperawatan

Perencanaan

Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi

22/4-

2013

1 Gangguan

persepsi

sensori:

halusinasi

pendengaran

TUM :

Klien dapat

mengontrol halusinasi

yang dialaminya.

TUK 1 :

Klien dapat membina

hubungan saling

percaya

1. Setelah dilakukan 4 x

pertemuan, selama 3 hari,

selama 15 menit, diharapkan

klien menunjukkan tanda-

tanda percaya kepada

1.1 Bina hubungan saling percaya dengan

menggunakan prinsip komunikasi

terapeutik dengan cara:

- sapa klien dengan ramah, baik verbal

maupun non verbal

Page 10: Asuhan Keperawatan Pada Kliien Yo Revisi 22 April

perawat :

- Ekspresi wajah

bersahabat

- Menunjukkan rasa

senang

- Ada kontak mata, mau

berjabat tangan

- Mau menyebutkan nama

- Mau menjawab salam

- Klien mau duduk

berdampingan dengan

perawat

- Mau mengutarakan

maslah yang dihadapi

- perkenalkan diri dengan sopan

- tanyakan nama lengkap klien dan nama

panggila yang disukai

- jelaskan tujuan pertemuan

- jujur dan menepati janji

- tunjukkan sikap empati dan menerima

klien apa adnya

- berikan perhatian kepada klien dan

perhatikan kebutuhan dasar klien

TUK 2 :

Klien dapat mengenal

halusinasinya

2. Setelah dilakukan 4 x

pertemuan, selama 3 hari,

selama 15 menit,

diharapkan :

- klien menyebutkan isi,

waktu, frekuensi, situasi

dan kondisi yang

2.1 Adakan kontak sering dan singkat secara

jelas dan bertahap

2.2 Observasi tingkah laku pasien terkait

dengan halusinasi, jika menemukan klien

yang sedang halusinasi :

- Tanyakan apakah klien mengalami

Page 11: Asuhan Keperawatan Pada Kliien Yo Revisi 22 April

menimbulkan halusinasi

- klien menyatakan

perasaan dan responnya

saat mengalami

halusinasi (marah, takut,

cemas, sedih, senang,

cemas, jengkel).

sesuatu (halusinasi)

- Jika klien menjawab ya, tanyakan apa

yang sedang dialaminya

- Katakan bahwa perawat percaya klien

mengalami hal tersebut, namun

perawat sendiri tidak mengalaminya.

(dengan nada bersahabat tanpa

menuduh atau menghakimi)

- katakan bahwa klien lain yang

mengalami hal yang sama

- katakan bahwa perawat akan

membantu klien

Jika klien tidak sedang berhalusinasi,

klasifikasi tentang adanya pengalaman

halusinasi, diskusikan dengan klien :

- isi, waktu, dan frekuensi (pagi, siang,

sore, malam, atau sering dan kadang-

kadang)

- situasi menimbulkan atau tidak

menimbulkan halusinasi

2.3 Diskusikan dengan klien apa yang

Page 12: Asuhan Keperawatan Pada Kliien Yo Revisi 22 April

dirasakan jika terjadi halusinasi dan beri

kesempatan untuk mengungkapkan

perasaannya.

2.4 Diskusikan dengan klien apa yang

dilakukan untuk mengatasi perasaan

tersebut

2.5 Diskusikan tentang cara yang dilakukan

selama ini untuk mengontrol halusinasinya

TUK 3 :

Klien dapat

mengontrol

halusinasinya

3. Setelah dilakukan 4 x

pertemuan, selama 3 hari,

selama 15 menit,

diharapkan :

- Klien menyebutkan

tindakan yang biasanya

dilakukan untuk

mengendalikan

halusinasinya

- Klien menyebutkan cara

baru mengontrol

halusinasi

3.1 Identifikasi bersama klien cara atau

tindakan yang dilakukan jika terjadi

halusinasi (tidur, marah, menyibukkan

diri, dll)

3.2 Diskusikan cara dan manfaat yang

digunakan klien

- Jika cara yang digunakan adaptif beri

pujian

- Jika cara yang digunakan maladaptive

diskusikan kerugian cara tersebut

3.3 Diskusikan cara baru untuk memutuskan

atau mengontrol timbulnya halusinasi

Page 13: Asuhan Keperawatan Pada Kliien Yo Revisi 22 April

- Klien memilih dan

memperagakan cara

mengatasi halusinasi

- Katakan pada diri sendiri bahwa ini

tidak nyata (“saya tidak mau dengar!”

pada saat halusinasi terjadi)

- Menemui orang lain (perawat/teman/

anggota keluarga) untuk menceritakan

halusinasina

- Membuat dan melaksanakan jadwal

kegiatan sehari-hari yang telah disusun

- Meminta klien untuk teratur meminum

obat yang telah diberikan perawat

3.4 Bantu klien memilih cara yang sudah

dianjurkan dan latih untuk mencobanya

3.5 Beri kesempatan untuk melakukan cara

yang dipilih

3.6 Pantau pelaksanaan yang telah dipilih dan

dilatih, jika berhasil beri pujian

TUK 4 :

Klien dapat dukungan

keluarga dalam

mengontrol halusinasi

4. Setelah dilakukan 4 x

pertemuan, selama 3 hari,

selama 15 menit,

diharapkan :

4.1 Buat kontrak dengan keluarga (waktu,

tempat dan topik)

4.2 Diskusikan dengan keluarga (pada saat

keluarga berkunjung atau kunjungan

Page 14: Asuhan Keperawatan Pada Kliien Yo Revisi 22 April

- Keluarga menyebutkan

pengertian, tanda, dan

gejala, proses terjadinya

halusinasi, dan tindakan

untuk mengendalikan

halusinasi

rumah)

- pengertian halusinasi, tanda dan gejala

halusinasi, proses terjadinya halusinasi,

cara yang tepat dilakukan klien dan

keluarga untuk memutus halusinas,

obat-obatan halusinasi

- cara merawat anggota keluarga yang

halusinasi di rumah (beri kegiatan,

jangan dibiarkan sendiri, bepergian

bersama, memantau obat-obatan dan

cara pemberiannya untuk mengatasi

halusinasinya

- beri informasi waktu control ke rumah

sakit dan bagaimana cara mencari

bantuan jika halusinasi tidak dapat

diatasi di rumah.

4.3 Diskusikan bersama klien tentang kerugian

tidak berhubungan dengan orang lain

4.4 Beri reinforcement positif terhadap

kemampuan mengungkapkan perasaan

tentang kerugian tidak berhubungan

Page 15: Asuhan Keperawatan Pada Kliien Yo Revisi 22 April

dengan orang lain.

TUK 5 :

Klien dapat

memanfaatkan obat

dengan baik

5. Setelah dilakukan 4 x

pertemuan, selama 3 hari,

selama 15 menit,

diharapkan :

- Klien menyebutkan manfaat

minum obat; kerugian tidak

minum obat; nama, warna,

dosis, efek samping obat dan

efek terapi.

- Mendemonstrasikan

penggunaan obat dengan

benar

- Menyebutkan akibat berhenti

minum obat tanpa konsultasi

dokter

5.1 Diskusi dengan klien tentang manfaat dan

kerugian tidak minum obat, nama, warna,

cara, dosis, efek terapi, dan efek samping

penggunaan obat.

5.2 Pantau klien saat penggunaan obat.

5.3 Beri pujian bila klien dapat menggunakan

obat dengan benar

5.4 Diskusikan akibat berhenti minum obat

tanpa konsultasi dengan dokter

5.5 Anjurkan klien untuk konsultasi kepada

dokter/perawat jika terjadi hal-hal yang

tidak diinginkan

Page 16: Asuhan Keperawatan Pada Kliien Yo Revisi 22 April

IV. Implementasi

TINDAKAN KEPERAWATAN PADA KLIEN “YO”

DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI: HALUSINASI PENDENGARAN

DI RUANG RSI BISMA, RSJ PROVINSI BALI, BANGLI

TANGGAL 22 – 24 APRIL 2013

Hari/tanggal/

jam

No.

TUKTindakan Keperawatan Evaluasi Respon Paraf

Senin,

22 April 2013

Pukul 10.00

Wita

1 Membina hubungan saling percaya

dengan klien.

1. Mengucapkan salam

“Selamat pagi, Pak”

2. Perkenalkan diri dengan klien

“Perkenalkan, nama saya LS”

3. Memanggil nama klien dengan

sebutan yang disukainya

“Nama Bapak siapa? Senang

dipanggil siapa?”

4. Menjelaskan tujuan dengan jelas

dan membuat kontrak dengan

klien

“Bagaimana kalau sekarang

Bapak bercerita kepada saya

tentang keadaan bapak saat

ini?”

S: “Selamat pagi! Nama

saya PM. Ya, mau

tanya apa?”

O: Klien mau

membalas salam, mau

berjabat tangan, ada

kontak mata, klien tahu

nama perawat.

1 Meyakinkan klien agar mau terbuka

dan dapat menjalin hubungan saling

percaya dengan perawat

“Bapak tidak perlu cemas dan takut

kepada saya. . Ungkapkan saja apa

yang Bapak rasakan saat ini. Saya

akan berusaha membantu

mengatasi masalah Bapak.”

S: “Iya, Bu.”

O: Kontak mata klien

dengan perawat baik.

Page 17: Asuhan Keperawatan Pada Kliien Yo Revisi 22 April

1 Melakukan pendekatan dengan

klien

1. Menanyakan asal klien

“Bapak berasal darimana?”

2. Menanyakan bagaimana klien

bisa berada di rumah sakit

“Bapak masih ingat tidak siapa

yang membawa ke sini?

Menurut Bapak, Bapak dibawa

ke sini karena apa?”

S: “Saya dari

Klungkung. Saya

diantar sama Satpol PP

dan ayah saya.Saya

tidak tau kenapa saya

dibawa ke RSJ tapi

pasien mengatakan

sering mendengar suara

– suara yang tidak

diketahui sumbernya”

O: Klien menjawab

dengan tegas, kontak

mata klien baik dengan

perawat baik.

1 Memberi kesempatan kepada klien

untuk mengungkapkan perasaannya

“Bagaimana perasaan Bapak ketika

dibawa kesini?”

S: “Biasa saja.”

O: Klien menjawab

dengan santai, kontak

mata klien dengan

perawat baik.

1 Memberikan perhatian dan

menunjukkan kepedulian kepada

klien

“Bapak sudah makan pagi ini?”

S: “Iya, sudah tadi”

O: Kontak mata klien

dengan perawat baik.

1 Melakukan perpisahan dan kontrak

dengan klien “Silahkan Bapak

kembali ke ruangan dan

beristirahat. Besok kita bertemu

lagi jam 9 pagi ya, Pak!”

S: “Iya, Bu!”

O: Klien kembali ke

ruangan.

Selasa, 2 Salam terapeutik “Selamat pagi S: “Selamat pagi!”

Page 18: Asuhan Keperawatan Pada Kliien Yo Revisi 22 April

23 April 2013

Pukul 09.00

Wita

Bapak, masih ingat dengan saya?” O: Kontak mata klien

dengan perawat baik.

2 Memberi kesempatan kepada klien

untuk mengenali halusinasinya.

“Seperti apa suara-suara yang

Bapak dengar itu?”

“Apa yang Bapak rasakan saat

mendengar suara-suara tersebut?”

“Pada saat bagaimana bapak dengar

suara-suara tersebut ?”

S: “Saya biasa

mendengar suara-suara

yang mengajak saya

untuk mengobrol, suara

itu muncul biasanya

ketika saya begong dan

tengah malam ketika

saya akan tidur .”

O: Klien menjawab

dengan cukup lancar

dengan menyebutkan

isi, frekuensi dan waktu

terjadinya halusinasi

dan sesekali menatap

perawat.

2 Melakukan kontrak dan perpisahan

dengan klien “Nah, kita akhiri dulu

ngobrol-ngobrolnya hari ini ya,

Pak. Nanti kita lanjutkan lagi.

Bagaimana kalau nanti jam 11

siang ?”

S: “Iya, Bu.”

O: Kontak mata klien

dengan perawat baik.

2 Mengevaluasi perasaan klien

“Bagaimana perasaan Bapak

setelah mengobrol tadi?”

S: “Biasa saja, Bu.”

O: Kontak mata klien

dengan perawat baik.

Selasa,

23 April 2013

Pukul 11.00

3 Salam terapeutik “Selamat siang,

Pak. Bagaimana keadaannya hari

ini?”

S: “Selamat siangi. Ya

saya merasa lebih

ringan.”

Page 19: Asuhan Keperawatan Pada Kliien Yo Revisi 22 April

Wita O: Klien tersenyum,

kontak mata klien

dengan perawat baik.

3 Mengidentifikasi cara yang

dilakukan klien saat terjadi

halusinasi

“Saat Bapak mendengar bisikan-

bisikan yang Bapak bilang kemarin,

apa yang Bapak lakukan?”

S: “Ya saya diam saja

dan sesekali menjawab

obrolan dari suara

tersebut.

O: Kontak mata klien

dengan perawat baik.

3 Mendiskusikan cara baru untuk

mengontrol timbulnya halusinasi

“Saya punya cara baru untuk

mengendalikan/mengontrol

timbulnya halusinasi atau bisikan-

bisikan yang Bapak dengar.”

1. Katakan “saya tidak mau dengar

kamu”

“Kalau Bapak mulai mendengar

bisikan itu, cara pertama yang

dapat Bapak lakukan yaitu

katakan “Saya tidak mau

mendengar kamu,

pergi..pergi..”.

2. Menemui orang lain untuk

bercakap-cakap.

“Cara yang kedua, Bapak bisa

langsung menemui teman-teman

Bapak disini atau perawat di

ruangan untuk diajak

mengobrol. Ini dapat

mengalihkan bisikan-bisikan

S: “Iya, Bu. Saya

paham, nanti saya coba

cara-cara itu.”

O: Klien mendengarkan

dengan baik, menjawab

dengan penuh

keyakinan, kontak mata

klien dengan perawat

baik.

Page 20: Asuhan Keperawatan Pada Kliien Yo Revisi 22 April

yang Bapak dengar, sehingga

suara itu menghilang dengan

sendirinya.”

3. Melihat jadwal kegiatan sehari-

hari agar halusinasi tidak sempat

muncul.

“Kemudian cara yang ketiga,

Bapak bisa menyibukkan diri

dengan berbagai kegiatan yang

bermanfaat. Jangan biarkan

waktu luang Bapak digunakan

untuk bengong atau melamun

saja.”

Membantu klien memilih cara yang

sudah dianjurkan dan latih untuk

mencobanya

“Kegiatan apa yang biasa Bapak

lakukan disini untuk mengisi waktu

luang?”

“Bagaimana jika nanti kita

melakukannya supaya Bapak tidak

banyak bengong?

S : “saya biasanya

menonton tv atau

dengan cara

membersihkan

ruangan.”

O : “pasien kooperatif

dan nampak menonton

tv dengan seksama”

3 Melakukan kontrak dan perpisahan

dengan klien

“Ini sudah 15 menit, Pak. Kita

akhiri dulu, ya. Bapak silahkan

istirahat. Nanti cara-cara yang saya

berikan bisa Bapak coba jika Bapak

mendengar bisikan-bisikan itu

lagi.”

S: “Iya, Bu.

Terimakasih.”

O: Klien kembali ke

ruangan.

Rabu, 24 April 4 Memberi pemahaman tentang S : klien mengerti

Page 21: Asuhan Keperawatan Pada Kliien Yo Revisi 22 April

Pukul 10.00

Wita

pentingnya obat yang diminum bagi

kesembuhanya.

- Diskusi dengan klien tentang

manfaat dan kerugian tidak

minum obat, nama, warna, cara,

dosis, efek terapi, dan efek

samping penggunaan obat

- Memotivasi klien untuk minum

obat

tentang penjelasan

mengenai obat yang

diminum.

Klien mengatakan

bersedian minum obat

secara teratur.

V. Evaluasi

Hari/Tgl Dx Kep Evaluasi Paraf

Rabu,

24 April

2013

1 S : Klien mengatakan masih mendengar suara – suara

yang mengajaknya mengobrol

O:

- klien nampak tenang ketika diajak mengobrol.

- Kontak mata baik

- Klien tampak masih berbicara sendiri saat

pasien begong

A : Tujuan tercapai sebagian

P : Lanjutkan Intervensi

Page 22: Asuhan Keperawatan Pada Kliien Yo Revisi 22 April

Bangli, 24 April 2013

Pembimbing Praktek Mahasiswa

Ns. I Made Murdana, S.Kep Komang Sri Lestari

NIP. 196004101990031015 NIM. P07120011102

Mengetahui

Pembimbing Akademik

Drs. IGN. Putra, M.Kes.

NIP . 195012311971091006