asuhan keperawatan klien dengan epilepsi

20
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN EPILEPSI

Upload: anchemeys

Post on 24-Jun-2015

7.768 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Asuhan keperawatan klien dengan epilepsi

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN EPILEPSI

Page 2: Asuhan keperawatan klien dengan epilepsi

Epilepsi

Bahasa yunani “epilepsia’= serangan.

Page 3: Asuhan keperawatan klien dengan epilepsi

gangguan kronik otak dengan ciri timbulnya gejala-gejala yang datang dalam serangan-serangan, berulang-ulang yang disebabkan lepas muatan listrik abnormal sel-sel saraf otak, yang bersifat reversibel dengan berbagai etiologi

Page 4: Asuhan keperawatan klien dengan epilepsi

Status epileptikus

bangkitan epilepsi yang berlangsung terus menerus selama lebih dari tiga puluh menit tanpa diselingi oleh masa sadar

merupakan keadaan darurat medis.

Page 5: Asuhan keperawatan klien dengan epilepsi

Pengkajian

Kesan umum Kesadaran Metode AVPU Alert (A) : Klien tidak berespon

terhadap lingkungan sekelilingnya. Respon velbal (V) : klien tidak berespon

terhadap pertanyaan perawat. Respon nyeri (P) : klien tidak berespon

terhadap respon nyeri. Tidak berespon (U) : klien tidak berespon

terhadap stimulus verbal dan nyeri ketika dicubit dan ditepuk wajahnya

Page 6: Asuhan keperawatan klien dengan epilepsi

Pengkajian primer

pengkajian cepat (30 detik) untuk mengidentifikasi dengan segera masalah aktual dari kondisi life treatening (mengancam kehidupan).

Pengkajian berpedoman pada inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi jika hal memungkinkan.

Page 7: Asuhan keperawatan klien dengan epilepsi

Airway & C-spine control

Ditujukan untuk mengkaji sumbatan total atau sebagian dan gangguan servikal : Ada/tidaknya sumbatan jalan nafas Distres pernafasan Adanya kemungkinan fraktur cervical

fase iktal: biasanya ditemukan klien mengatupkan giginya sehingga menghalangi jalan napas, klien menggigit lidah, mulut berbusa

fase posiktal: biasanya ditemukan perlukaan pada lidah dan gusi akibat gigitan tersebut.

Page 8: Asuhan keperawatan klien dengan epilepsi

Breathing

Pada fase iktal, pernapasan klien menurun/cepat, peningkatan sekresi mukus, dan kulit tampak pucat bahkan sianosis.

Pada fase post iktal, klien mengalami apnea

Page 9: Asuhan keperawatan klien dengan epilepsi

Circulation : Pada fase iktal terjadi peningkatan nadi

dan sianosis, klien biasanya dalam keadaan tidak sadar.

Disability Klien bisa sadar atau tidak tergantung

pada jenis serangan atau karakteristik dari epilepsi yang diderita. Biasanya pasien merasa bingung, dan tidak teringat kejadian saat kejang

Exposure Pakaian klien di buka untuk melakukan

pemeriksaan thoraks, apakah ada cedera tambahan akibat kejang

Page 10: Asuhan keperawatan klien dengan epilepsi
Page 11: Asuhan keperawatan klien dengan epilepsi

Pengkajian sekunder

Identitas klien Keluhan utama Riwayat penyakit Riwayat kejang Pemeriksaan fisik

Page 12: Asuhan keperawatan klien dengan epilepsi

Diagnosa Keperawatan1. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan

kerusakan neuromuskuler, peningkatan sekresi mucus

2. Resiko tinggi injuri b.d perubahann kesadaran , kerusakan kognitif,selama kejang atau kerusakan perlindungan diri.

3. Gangguan harga diri/identitas pribadi berhubungan dengan stigma berkenaan dengan kondisi, persepsi tidak terkontrol ditandai dengan pengungkapan tentang perubahan gaya hidup, takut penolakan; perasaan negative tentang tubuh

4. Kurang pengetahuan keluarga tentang proses perjalanan penyakit berhubungan dengan kurangnya informasi

Page 13: Asuhan keperawatan klien dengan epilepsi

Dx.Kep 1…..Intervensi

Anjurkan klien untuk mengosongkan mulut dari benda/zat tertentu/gigi palsu

Letakkan klien pada posisi miring, permukaan datar, miringkan kepala selama serangan kejang

Tanggalkan pakaian pada daerah leher, dada, dan abdomen

Masukkan spatel lidah/ jalan napas buatan atau gulungan benda lunak sesuai indikasi

Lakukan penghisapan sesuai indikasi Berikan tambahan oksigen/ ventilasi manual sesuai

kebutuhan pada fase posiktal Siapkan/bantu melakukan intubasi jika ada indikasi.

Page 14: Asuhan keperawatan klien dengan epilepsi

Dx.Kep 2

Kaji karakteristik kejang Jauhkan pasien dari benda benda

tajam / membahayakan bagi pasien Masukkan spatel lidah/jalan napas

buatan atau gulungan benda lunak sesuai indikas

Kolaborasi dalam pemberian obat anti kejang

Page 15: Asuhan keperawatan klien dengan epilepsi

Dx.Kep 3 Diskusikan perasaan pasien mengenai diagnostic, persepsi

diri terrhadap penanganan yang dilakukannya Anjurkan untuk mengungkapkan/ mengekspresikan

perasaannya Identifikasi/antisipasi kemungkinan reaksi orang pada

keadaan penyakitnya. Anjurkan klien untuk tidak merahasiakan masalahnya

Gali bersama pasien mengenai keberhasilan yang telah diperoleh atau yang akan dicapai selanjutnya dan kekuatan yang dimilikinya

Tentukan sikap/kecakapan orang terdekat. Bantu menyadari perasaan tersebut adalah normal, sedangkan merasa bersalah dan menyalahkan diri sendiri tidak ada gunanya

Tekankan pentingnya orang terdekat untuk tetap dalam keadaan tenang selama kejang  

Page 16: Asuhan keperawatan klien dengan epilepsi

Dx.Kep 4

Kaji tingkat pendidikan keluarga klien.

Kaji tingkat pengetahuan keluarga klien

Jelaskan pada keluarga klien tentang penyakit kejang demam melalui penyuluhan

Beri kesempatan pada keluarga untuk menanyakan hal yang belum dimengerti

Libatkan keluarga dalam setiap tindakan pada klien

Page 17: Asuhan keperawatan klien dengan epilepsi

Evaluasi

Evaluasi merupakan bagian akhir dari proses keperawatan.

Evaluasi dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan tindakan yang telah dilakukan.

Disamping itu evaluasi dapat dijadikan sebagai bahan pengkajian untuk proses berikutnya.

Pada kasus epilepsi evaluasi dilakukan atas tindakan yang dilakukan sesuai dengan diagnosa dan tujuan yang sudah ditetapkan

Page 18: Asuhan keperawatan klien dengan epilepsi

Semoga Bermanfaat

Page 19: Asuhan keperawatan klien dengan epilepsi

Seorang wanita, 50 tahun datang dalam keadaan penurunan kesadaran dengan dengan keluhan kejang sejak kurang lebih 3 hari SMRS. Kejang seluruh badan disertai busa, setelah kejang pasien tertidur kemudian sadar. Kejang berlangsung tiap 15 menit lamanya kira-kira 1 menit. Pasien tidak demam, batuk, pilek, mual, muntah disangkal. Pasien mempunyai riwayat pengobatan untuk epilepsi,  namun sejak 1 bulan yang lalu pasien tidak periksa dan tidak mengkonsumsi obat, 5 hari SMRS pasien mengkonsumsi 1 jenis obat yang dibeli sendiri. Pasien memiliki riwayat epilepsi sejak 7 tahun yang lalu, riwayat tumor, hipertensi, diabetes melitus, stroke, trauma kepala disangkal. Pasien pernah mondok 2 kali dengan keluhan serupa. Riwayat epilepsi dalam keluarga disangkal.

Page 20: Asuhan keperawatan klien dengan epilepsi

Pemeriksaan fisik pada pasien ini didapat kesadaran somnolen dengan tanda vital tekanan darah 120/80 mmHg, frekuensi nadi 76 x/menit, frekuensi pernafasan 20 x/menit dan suhu 36,50C. Pada pemeriksaan saraf kranialis tidak ditemukan adanya kelainan. Untuk kekuatan otot dengan nilai 5 baik pada ekstrimitas superior maupun inferior. Tidak ditemukan adanya refleks patologis. Tidak ditemukan adanya kelainan pada pemeriksaan penunjang berupa darah rutin.