asuhan keperawatan keluarga.docx

34
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. P DENGAN MASALAH CIKUNGUNYA PADA Ny. L DI DUSUN PONOWAREN NOGOTIRTO GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA Disusun Oleh: WELSI LAYUHIBU 201310201202

Upload: bahri-mahroji

Post on 07-Feb-2016

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hds

TRANSCRIPT

Page 1: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA.docx

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. P DENGAN MASALAH CIKUNGUNYA PADA Ny. L DI DUSUN PONOWAREN

NOGOTIRTO GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA

Disusun Oleh:

WELSI LAYUHIBU

201310201202

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN‘AISYIYAH

YOGYAKARTA2014

Page 2: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA.docx

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. Data Umum

1. Nama Kepala Keluarga : Tn. P

2. Umur Kepala Keluarga : 47 tahun

3. Alamat Kepala Keluarga : Rt 15 Dusun ponowaren, Gamping, Sleman

4. Pekerjaan Kepala Keluarga : Buruh

5. Pendidikan Kepala Keluarga : SLTP

6. Komposisi Keluarga :

No NamaJenis

KelaminHub. Dgn KK

Umur(Tahun)

Pendidikan Pekerjaan

1 Nenek. P P Ibu 70 - -2 Ny. P P Istri 45 SD IRT3 Ny. L P Anak 23 SMA Swasta4 Tn.M L Menantu 29 SMA TNI5 An.A L Cucu 3 - -6 An.F P Cucu 7 bln - -

7. Genogram keluarga Tn. P

x x x

Nenek. P70 ThnSehat

Tn. P47 ThnSehat

Ny. P45 Thn

Cikungunya

Ny. L23 Thn

Cikungunya Tn. M29 Thnsehat

An. A3thnSehat

An. F7 BlnSehat

Page 3: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA.docx

Keterangan:

: Perempuan : Laki laki meninggal

: Laki-laki : Perempuan meninggal

: menikah : Tinggal satu rumah

: keturunan

8. Tipe Keluarga :

Keluarga Tn. P termasuk tipe Extended Family (keluarga besar) yang terdiri dari

Nenek, Kepala Keluarga, istri, anak, menantu dan cucu.

9. Suku

Keluarga Tn. P berasal dari suku jawa. keluarga tidak percaya dengan praktik

tradisional yang berhubungan dengan kesehatan, jika ada anggota keluarga yang

sakit maka mereka segera memeriksakan kesehatannya ke Puskesmas.

10. Agama

Keluarga Tn. P menganut agama Islam. Tn. P dan Ny.P menjalankan sholat 5

waktu setiap hari. Ny. P setiap hari Jum’at selalu mengikuti kegiatan pengajian di

Mesjid Dusun Ponowaren.

11. Status Sosial Ekonomi Keluarga

Kepala Keluarga : 1.000.000,-/bln

Istri (ibu P) : -

Anak : -

Untuk pendapatan KK Rp. 1.000.000,-/bln dengan rata-rata pengeluaran

Rp.600.000,-/bln. Dilihat dari penghasilan anggota keluarga dan harta benda yang

dimiliki dalam keluarga, keluarga tersebut mempunyai status sosial ekonomi rendah.

12. Aktivitas Rekreasi Keluarga

Setiap hari  keluarga Tn. P dalam memenuhi kebutuhan akan rekreasi dan

hiburan biasanya menonton TV, berkumpul dengan keluarga dan melepas lelah

diruang keluarga. Selain itu, keluarga Tn. P setiap hari minggu pergi memancing ke

pantai.

B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini

Keluarga Tn. P mempunyai 1 orang anak berumur 23 tahun yang sudah

menikah dan mempunyai 2 orang anak, maka keluarga Tn.P berada pada tahap

perkembangan Keluarga melepaskan anak dewasa muda. Tugas perkembangan

Keluarga melepaskan anak dewasa muda:

Page 4: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA.docx

a. Memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga baru

didapatkan melalui perkawinan anak-anak: Tn. P sudah menikahkan anaknya dan

mempunyai 2 orang cucu dari pernikan anaknya tersebut.

b. Melanjutkan untuk memperbaharui dan menyesuaikan kembali hubungan

perkawinan: Tn. P telah mengatur kembali kehidupan rumahtangga bersama

istrinya sejak anaknya menikah.

c. Membantu orangtua lanjut usia dari pihak suami maupun istri: Tn. P selalu

membantu Ibunya yang menderita hipertensi yaitu dengan cara Tn. P selalu

memeriksakan dan membelikan obat anti hipertensi untuk ibunya.

2. Riwayat Keluarga Inti

Dalam keluarga Tn. P tidak ada riwayat penyakit menahun, dan menurun. Riwayat

kesehatan masing-masing anggota keluarga adalah sebagai berikut :

Kepala Keluarga : Klien tidak memiliki penyakit yang serius. Tn. P hanya sering

menderita flu, demam, batuk dan akan sembuh setelah meminum

obat dari apotek.

Istri : Klien pernah sakit cikungunya sehingga harus berobat ke

Puskesmas. Ny. P mengatakan kurang mengetahui cara penularan

penyakit Cikungunya

Anak : Klien pernah sakit cikungunya sehingga harus berobat ke

Puskesmas.

3. Riwayat Keluarga Sebelumnya

Dari keluarga Tn.P tepatnya anak ke-2 (kakak KK) pernah mengidap sakit DBD,

sedangkan dari keluarga Ny.K tepatnya anak ke-2 (adik Ny.K) mengidap penyakit

diare.

C. Lingkungan

1. Karakteristik Rumah

a. Tipe rumah/status :  Milik sendiri

b. Luas rumah :  8x12 m2

c. Jumlah ruangan : Terdiri dari 6 ruangan yaitu : 2 kamar tidur, 1 ruang

tamu, 1 ruang keluarga 1 kamar mandi dan dapur.

d. Letak : Rumah keluarga Tn.P terletak di RT.15, RW.19 dusun

Ponowaren dan tidak jauh dari tempat pelayanan kesehatan (Pustu) + 1 km. jarak

antara rumah Tn.S dengan rumah tangga sangat padat dan rapat.

Page 5: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA.docx

e. Jenis bangunan : Permanen

f. Kondisi kesehatan rumah :  Untuk ruang tamu sangat minim dengan perabot

rumah tangga, pengaturan alat rumah tangga kurang rapi karena ruangannya

sempit, Keluarga Tn. P megatakan benda-benda didalam rumah selalu berantakan

karena di acak-acak oleh cucunya.

g. Denah Rumah

1

2 3

3

4

5

Keterangan:

1= Ruang tamu

2= Ruang keluarga

3= Kamar tidur

4= Kamar mandi

5= Dapur

h. Penerangan

Kualitas penerangan kurang, sinar matahari masuk ke dalam rumah melalui

genting kaca dan jendela, sedangkan penerangan pada malam hari menggunakan

lampu listrik. Keluarga Tn. P mengatakan tangga menuju lantai 2 sempit dan

curam, penerangannya pun kurang. Keluarga Tn. P mengatakan cucunya pernah

jatuh di tangga saat akan turun dari lantai 2

i. Ventilasi

Jumlah jendela yang ada sebanyak 5 jendela, keluarga jarang membuka jendela

pada pagi hari. Ny. P mengatakan di kamar tidur agak gelap, ada jendela tapi

jarang di buka. Ny. P mengatakan banyak baju bergantungan dikamar tidur.

Page 6: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA.docx

j. Persediaan air

Sumber air berasal dari sumur, yang digunakan untuk keperluan mencuci dan

mandi, minum dan memasak. Keadaan airnya bersih tidak berasa, tidak berbau

dan tidak berwarna.

k. Jamban / Kamar Mandi

Keluarga sudah memiliki jamban atau kamar mandi sendiri. Jamban yang

digunakan adala wc jongkok. Kamar mandi setiap minggu dibersihkan/ dikuras.

l. Pembuangan sampah

Keluarga Tn.P membuang smapah dengan cara dikumpulkan dalam plastik lalu

dibuang 2 hari sekali ke bak sampah dekat pasar Telaga reja.

m. Pembuangan air limbah

Untuk pembuangan limbah rumah tangga seperti air cucian dan air yang berasal

dari kamar mandi dibuang keselokan yang ada di samping rumah.

n. Pemanfaatan halaman rumah

Keluarga Tn. P tidak memiliki halaman rumah karena jarak antar rumah sangat

dekat.

o. Sumber pencemaran

Sumber pencemaran yang ada dalam rumah yaitu asap rokok. Tn. P mengatakan

sering merokok, sehari menghabiskan 4 batang rokok

2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW

Tetangga klien yang ada di sekitar rumah ramah-ramah. Klien tinggal di

wilayah perkotaan sehingga jarak rumah satu dengan yang lain cukup dekat.

Penduduk setempat juga mempunyai kesepakatan apabila ada warga baru dan ada

tamu yang menginap harap lapor pada RT/RW. Saat terjadi wabah DBD, malaria,

cikungunya ataupun diare diadakan kerja bakti dan ketua RT akan mengundang

petugas untuk melakukan poging.

3. Mobilitas Geografis Keluarga

Sejak Tn.P menikah dengan Ny.P, keluarga Tn.P belum pernah pindah rumah

hingga saat ini.

Page 7: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA.docx

4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat

Setiap hari, pada saat sore dan malam hari klien dan keluarganya selalu meluangkan

waktu untuk berkumpul. Keluarga klien juga berinteraksi baik dengan masyarakat

disekitar

5. Sistem pendukung Keluarga

Apabila ada masalah keluarga, keluarga Tn. P biasanya membicarakan bersama

dengan anaknya dan pengambil keputusannya adalah Tn. P. Jarak rumah dengan

tempat pelayanan kesehatan cukup dekat yaitu sekitar 1 Km dan seluruh anggota

keluarga memiliki jaminan kesehatan JAMKESMAS.

D. Struktur Keluarga

1. Pola Komunikasi Keluarga

Bahasa komunikasi yang digunakan dalam keluarga dan dengan masyarakat adalah

bahasa jawa dan Indonesia. Komunikasi antara keluarga lebih sering mulai sore hari

karena hampir semua anggota keluarga pulang kerja disore hari.

2. Struktur Kekuatan Keluarga

Klien memberi nasehat kepada anak dan cucunya bagaimana cara berperilaku yang

baik, sopan santun, tata krama, dan cara menjaga hubungan baik dengan orang lain.

Untuk kekuatan keluarga masih tetap berada pada Tn.P jika ada masalah

diselesaikan dengan baik oleh Tn.P dan istrinya beserta anak dan menantunya.

3. Struktur Peran

a. Tn. P

Peran informal : hanya sebagai anggota masyarakat

Peran formal : menjadi kepala keluarga, suami, ayah, mertua, kakek

b. Ny. P

Peran informal : hanya sebagai anggota masyarakat dan perkumpulan

ibu-ibu dilingkungan tempat tinggal

Peran formal : sebagai ibu rumah tangga, istri, ibu, mertua, nenek

c. Ny. L

Peran informal : sebagai anggota masyarakat

Peran formal : sebagai anak, ibu rumah tangga, istri

d. Tn. M

Peran informal : sebagai anggota masyarakat

Peran formal : sebagai menantu, kepala keluarga, suami, ayah

Page 8: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA.docx

e. Nn. P

Peran informal : sebagai anggota masyarakat

Peran formal : sebagai ibu, nenek, buyut

4. Nilai dan Norma keluarga

Nilai yang dijalankan dalam keluarga sesuai dengan norma komunitas yang lebih

luas. Tidak ada konflik yang menonjol dalam pelaksanaan nilai ini. Keluarga

menganggap kesehatan sangatlah penting.

E. Fungsi Keluarga

1. Fungsi Afektif

Keluarga Tn. P saling memberikan perhatian dan kasih sayang. Keluarga Tn. P

selalu mendukung apa yang anggota keluarga lakukan, selama dalam batas

kewajaran dan tidak melanggar etika dan sopan santun. Diterapkannya demokrasi

dalam mengatasi permasalahan keluarga. apabila ada yang sakit, anggota keluarga

dengan rasa sayang akan meraat anggota yang sakit.

2. Fungsi Sosial

Interaksi antara anggota keluarga terjalin baik, masing-masing anggota keluarga

masih memperhatikan dan menerapkan etika sopan santun dalam berperilaku.

3. Fungsi Reproduksi (Biologi)

Keluarga Tn. P memiliki 1 orang anak. Ny. P pernah memakai KB IUD tetapi sudah

dilepas karena sudah memasuki usia lansia dan menopause.

4. Fungsi Ekonomi

Keluarga mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan dari pendapatan

yang diterima per bulan, namun keluarga kurang mampu menyisihkan

pendapatannya untuk keperluan yang tidak terduga. Apabila kekurangan, keluarga

selalu dibantu oleh anaknya.

5. Fungsi Perawatan Kesehatan

a. Kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan

Keluarga cukup mengetahui tentang penyakit, namun pengetahuan mengenai

pencegahan terhadap penyakit kurang. Terbukti saat Ny.P terserang penyakit

cikungunya, Tn. P tidak segera melaporkan kejadian tersebut ke ketua RT

sehingga tidak dilakukan penanggulangan, sehingga anak Tn. P tertular penyakit

tersebut.

Page 9: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA.docx

b. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat

keluarga kurang menyadari bahwa dengan menciptakan lingkungan yang

bersih dapat mencegah penyebaran berbagai jenis penyakit. Terbukti dari

lingkungan sekitar banyak terdapat tumpukan sampah, tidak terdapat juga

tempat sampah.

Keluarga kurang mengerti dan menyadari tentang pentingnnya hygien sanitasi

untuk menciptakan rumah yang sehat. Terbukti jendela rumah jarang dibuka.

Keluarga secara keseluruhan kurang mampu mempertahankan kondisi

kesehatan mereka. Terbukti pemenuhan gizi seimbang kurang, tidur tidak

teratur, mengatur waktu antara bekerja dan berkumpul dengan keluarga kurang

baik, terbukti keluarga mengutamakan pekerjaan.

c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

Pegetahuan keluarga mengenai penyakit terbatas, keluarga sedikit mengerti

mengenai hal-hal yang dapat menyebabkan penularan penyakit dan yang perlu

dilakukan untuk mencegah penularan penyakit.

Untuk berjaga-jaga, keluarga hanya menyediakan obat-obatan yang sering

dikonsumsi dan cocok bagi masing-masing anggota keluarga. Apabila

penyakit yang diderita dirasa parah, keluarga langsung membawa ke

Puskesmas.

Keluarga memberikan perhatian, kasih sayang dan support agar dapat

membantu proses penyembuhan.

d. Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang

tepat :

Keluarga cukup mengerti tentang kesehatan pada anggota keluarganya

Anggota keluarga cukup peka terhadap anggota keluarga yang sakit. Namun,

terkadang maslah kesehatan tersebut dianggap sepele atau tidak begitu

diperhatikan secara lebih lanjut.

Keluarga tetap berusaha agar penyakit yang diderita tidak kambuh dan selalu

mencari solusi jika keluarga sakit.

Keluarga sangat cemas dengan kemungkinan penyakit yang menyerang

anggota keluarga yang lain.

Keluarga selalu menanggapi setiap masalah kesehatan secara positif

Page 10: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA.docx

Keluarga kurang mendapat informasi yang tepat mengenai tindakan yang

dilakukan jika maslah kesehatan muncul dalam keluarga, sehingga tidak dapat

mengambil keputusan.

F. Stres dan Koping keluarga

1. Stressor Jangka Pendek

Pendapatan Tn. P terkadang tidak dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari

keluarganya, sehingga Ny. P harus mencari pinjaman ke tetangganya.

2. Stressor Jangka Panjang

Tn. P ingin membantu anaknya untuk membuatkan rumah sendiri, namun hingga

saat ini Tn. P belum dapat mewujudkannya.

3. Kemampuan Keluarga berespon terhadap Masalah

Untuk stress jangka pendek, keluarga mengaku sedikit cemas karena tidak dapat

menyisihkan sebagian pendapatanya untuk ditabung, meskipun demikian keluarga

telah berusaha menekan biaya pengeluaran. Untuk stressor jangka panjang, Tn. P

berusaha mencari pekerjaan yang lebih baik sehingga bisa mendapatkan penghasilan

yang lebih untuk ditabung.

4. Strategi Koping yang Digunakan

Bila ada permasalahan dalam keluarga, sering diselesaikan dengan musyawarah.

5. Strategi Adaptasi Disfungsional

Keluarga tidak pernah melakukan kekerasan, perlakuan kejam terhadap anak,

mengkambinghitamkan anak, memberikan ancaman dalam menyelesaikan masalah.

Page 11: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA.docx

G. Pemeriksaan fisik

1. Data Umum

Nama Usia RasStatus Nutrisi

Status Kesehatan

UmumWarna Kulit Postur Tubuh Cara Berjalan

Bp. P 47 Jawa Normal Sehat Sawo matang Tegak Normal, tanpa bantuan

Ny. P 45 Jawa Normal Sehat Sawo matang Tegak Normal, tanpa bantuan

Ny. L 23 Jawa Normal Sehat Sawo matang Tegak Normal, tanpa bantuan

Nenek. P 70 Jawa Normal Sehat Sawo matang Bungkuk Normal, tanpa bantuan

Tn. M 29 Jawa Normal Sehat Sawo matang Tegak Normal, tanpa bantuan

An. A 3 Jawa Normal Sehat Sawo Matang Tegak Normal, tanpa bantuan

An. S 7 bln Jawa Normal Sehat Sawo matang - -

2. Tanda Tanda Vital

No Pemeriksaan FisikNama Anggota Keluarga

Bp. P Ny. P Ny. L Tn. M Nn. P

1 Tanda-Tanda Vital

a. Nadi

b. TD

c. Suhu

68 x/ menit

120/90 mmHg

370 C

60 x/ menit

130/90 mmHg

36,70 C

68 x/ menit

120/80 mmHg

36,50 C

66 x/ menit

130/90 mmHg

36,50 C

61x/ menit

160/90 mmHg

36,20 C

Page 12: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA.docx

2 Sistem Neurologis

a. Tingkat kesadaran

b. Kepala

c. Mata

d. Leher

Compos mentis

Simetris, warna

rambut belum

beruban,tidak

ada benjolan dan

nyeri tekan,

Simetris, sklera

tidak ikterik,

konjungtiva

tidak anemis.

Tidak ada

pembesaran

kelenjar thyroid

Compos mentis

Simetris, warna

rambut belum

beruban,tidak

ada benjolan dan

nyeri tekan

Simetris, sklera

tidak ikterik,

konjungtiva

tidak anemis

Tidak ada

pembesaran

kelenjar thyroid

Compos mentis

Simetris, warna

rambut hitam,

tidak ada

benjolan dan

nyeri tekan,

Simetris, sklera

tidak ikterik,

konjungtiva

tidak anemis

Tidak ada

pembesaran

kelenjar thyroid

Compos mentis

Simetris, warna

rambut hitam,

tidak ada

benjolan dan

nyeri tekan,

Simetris, sklera

tidak ikterik,

konjungtiva

tidak anemis

Tidak ada

pembesaran

kelenjar thyroid

Compos mentis

Simetris, warna

rambut beruban,

tidak ada benjolan

dan nyeri tekan,

Simetris, sklera

tidak ikterik,

konjungtiva tidak

anemis

Tidak ada

pembesaran

kelenjar thyroid

3 System Munkoloskeletal

a. Tingkat aktivitas

b. Ekstremitas

Buruh

Simetris, tidak

ada fraktur dan

lesi, tidak ada

IRT

Simetris, tidak

ada fraktur dan

lesi, tidak ada

IRT

Simetris, tidak

ada fraktur dan

lesi, tidak ada

TNI

Simetris, tidak

ada fraktur dan

lesi, tidak ada

Duduk-duduk

Simetris, tidak

ada fraktur dan

lesi, tidak ada

Page 13: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA.docx

c. Persendian

d. Otot

e. Punggung

pembengkakan.

Mobilitas aktif

Tonus otot kuat

dan tidak tremor

Tulang belakang

normal

pembengkakan.

Mobilitas aktif

Tonus otot kuat

dan tidak tremor

Tulang belakang

normal

pembengkakan.

Mobilitas aktif

Tonus otot kuat

dan tidak tremor

Tulang belakang

normal

pembengkakan.

Mobilitas aktif

Tonus otot kuat

dan tidak tremor

Tulang belakang

normal

pembengkakan.

Mobilitas aktif

Tonus otot kuat

dan tidak tremor

Tulang belakang

agak bungkuk

4 System Pernapasan

a. Hidung

b. Dada

c. Trakea

d. Pola pernapasan

e. Bunyi pernapasan

Hidung simetris

Bentuk dada

simetris, tidak

mengalami nyeri

dada

22 x/ menit

Normal

Hidung simetris

Bentuk dada

simetris, tidak

mengalami nyeri

dada

20 x/ menit

Normal

Hidung simetris

Bentuk dada

simetris, tidak

mengalami nyeri

dada

22 x/ menit

Normal

Hidung simetris

Bentuk dada

simetris, tidak

mengalami nyeri

dada

20 x/ menit

Normal

Hidung simetris

Bentuk dada

simetris, tidak

mengalami nyeri

dada

24 x/ menit

Normal

Page 14: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA.docx

H. Harapan Keluarga Terhadap Petugas Kesehatan

Keluarga Tn. P berharap agar petugas kesehatan mampu memberikan pelayanan

yang baik dan tepat pada siapa saja yang membutuhkan tidak hanya pasien yang di RS

tetapi juga warga masyarakat yang membutuhkan bantuan pelayanan kesehatan. Jangan

membeda-bedakan dalam memberikan pelayanan antara masyarakat miskin dengan kaya.

Selain itu keluarga Tn. P mengatakan ingin mengetahui lebih jauh tentang penyakit

cikungunya. Keluarga Tn. P juga memiliki harapan jangka panjang yaitu ingin selalu

sehat agar bisa bermain bersama cucu-cucunya.

Page 15: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA.docx

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. P

DI DUSUN PONOWAREN NOGOTIRTO GAMPING SLEMAN

1. Mengenal Masalah

a. Pengertian

DS : Ny. P mengatakan penyakit cikungunya itu adalah penyakit tidak menular

DO : Ny. P tampak menjawab pertanyaan yang diberikan tentang pengertian

Hipertensi

b. Penyebab

DS : - Ny.P mengatakan belum mengetahui penyebab penyakit cikungunya.

- Ny.P mengatakan penyakit cikungunya itu adalah bukan penyakit menular

DO : Ny.P tampak bingung saat ditanya mengenai penyebab cikungunya

c. Tanda dan gejala

DS : Ny.P mengatakan belum mengetahui apa saja tanda dan gejala

cikungunya,

DO : Ny.P tampak antusias menjawab namun masih sedikit terbata-bata dalam

menjawab pertenyaan tentang konsep cikungunya.

d. Identifikasi keseriusan masalah dalam keluarga

Keluarga mengatakan masalah cikungunya yang dialami Ny.P harus dicegahkarena

itu adalah suatu penyakit.

2. Mengambil keputusan

a. Akibat

1) Ny. P dan Ny. L mengatakan tidak mengetahiu akibat cikungunya adalah demam

dan nyeri sendi

2) Ny. P mengatakan sudah 2x mengalami cikungunya

b. Keputusan keluarga

Ny.P dan Ny. L mengatakan sudah berobat ke Puskesmas untuk mengobati penyakit

cikungunyanya

3. Melakukan perawatan sederhana

Ny. P selalu pergi ke Puskesmas jika menderita penyakit cikungunya

4. Modifikasi lingkungan

a. Ny. P selalu menutup tempat penampungan air

b. Ny. P selalu menggunakan anti nyamuk saat akan tidur

Page 16: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA.docx

5. Memanfaatkan fasilitas kesehatan

Keluarga memanfaatkan puskesmas dan dokter untuk pengobatan penyakit

cikungunya.

KESIMPULAN HASIL PENGKAJIAN

Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan selama kurang lebih 3 hari pada

keluarga Tn. P, didapatkan data kesehatan bahwa Ny. P dan Ny. L pernah menderita

penyakit Cikungunya.

A. Analisa Data

Data Masalah

Ds:

Ny.P mengatakan belum mengetahui penyebab

penyakit cikungunya.

Ny.P mengatakan belum mengetahui apa saja tanda

dan gejala cikungunya

Ny. P dan Ny. L mengatakan tidak mengetahui

akibat cikungunya

Ny. P dan Ny. L tidak familiar dengan penyakit

Cikungunya

Do:

Keluarga ingin dijelaskan tentang penyebab

Cikungunya

Ny.P dan Ny. L tampak tidak tahu dan bingung saat

ditanya mengenai penyebab Cikungunya

Difesiensi pengetahuan

mengenai Cikungunya pada

keluarga Tn. P, khususnya Ny. L

Di Dusun Ponowaren.

Ds:

Ny. P dan Ny. L mengatakan kurang mengetahui cara penularan penyakit Cikungunya

Ny. P mengatakan di kamar tidur agak gelap, ada jendela tapi jarang di buka.

Ny. P mengatakan banyak baju bergantungan dikamar tidur

Resiko terhadap Penularan penyakit pada keluarga Tn. P di Dusun ponowaren.

Page 17: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA.docx

DO:

Rumah keluarga Tn. Saling berdekatan dengan tetangga lainnya

Lingkungan rumah Tn. P Nampak kurang bersih

B. WOC

1. Difesiensi pengetahuan mengenai Cikungunya pada keluarga Tn. P, Ny. L Di Dusun

Ponowaren

2. Resiko terhadap Penularan penyakit pada keluarga Tn. P di Dusun Ponowaren

Page 18: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA.docx

C. Skoring Asuhan Keperawatan Keluarga

Diagnosa Kriteria Skor Justifikasi

Difesiensi Pengetahuan

Mengenai Cikungunya Pada

Keluarga Tn. P, Ny. L Di

Dusun Ponowaren

Sifat masalah 3/3 x 1= 1 Keluarga Tn.P kurang mengetahui tentang cikungunya sehingga

Masalah ini merupakan ancaman kesehatan jika tidak ditangani

maka akan terjadi resiko terjadi kembali penyakit cikungunya

Kemungkinan

masalah untuk

dipecahkan

2/2 x 2= 2 Keluarga Tn.P selalu ada di rumah sehingga mudah untuk

diberikan informasi tentang penyakit cikungunya

Potensi masalah untuk

dicegah

3/3 x 1= 1 pengetahuan keluarga Tn.P masih kurang, keingintahuan dan

motivasi ingin tahu keluarga sangat tinggi.

Menonjolnya masalah 2/2 x 1= 1 Keluarga Tn.P menginginkan masalah untuk segera diatasi agar

tidak terjadi kembali penyakit cikungunya

Jumlah 5

Resiko terhadap Penularan

penyakit pada keluarga Tn.

P di Dusun Ponowaren

Sifat masalah 2/3 x 1= 2/3 Keluarga Tn.P kurang mengetahui penyebab penyakit

cikungunya sehingga Masalah ini merupakan ancaman kesehatan

jika tidak ditangani maka akan terjadi resiko terjadi kembali

penyakit cikungunya

Kemungkinan masalah

untuk dipecahkan

2/2 x 2= 2 Keluarga Tn.P selalu ada di rumah sehingga mudah untuk

diberikan informasi tentang penyakit cikungunya

Potensi masalah untuk 3/3 x 1= 1 pengetahuan keluarga Tn.P masih kurang, keingintahuan dan

Page 19: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA.docx

dicegah motivasi ingin tahu keluarga sangat tinggi.

Menonjolnya masalah 2/2 x 1= 1 Keluarga Tn.P menginginkan masalah untuk segera diatasi agar

tidak terjadi kembali penyakit cikungunya

Jumlah 4 2/3

Page 20: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA.docx

D. Prioritas Diagnosa

1. Difesiensi pengetahuan mengenai Cikungunya pada keluarga Tn. P Di Dusun

Ponowaren

2. Resiko terhadap Penularan penyakit pada keluarga Tn. P di Dusun Ponowaren

Page 21: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA.docx

E. Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga

No DiagnosaTujuan Evaluasi

Rencana TindakanUmum Khusus Kriteria Standar

1 Difesiensi pengetahuan

mengenai Cikungunya

pada keluarga Tn. P,

khususnya Ny. L Di

Dusun Modinan

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 2x

pertemuan selama 30

menit, keluarga Tn. P

dapat mengenal masalah

Cikungunya

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 1 x 30

menit, keluarga dapat:

a. Mengenal masalah

mengenai Cikungunya

b. Mengambil keputusan

terhadap pencegahan

Cikungunya

c. Melakukan perawatan

sederhana tentang

Cikungunya

Keluarga dapat

meningkatkan

pengetahuan verbal

tentang:

a. Pengertian,

pathofisiologi,

tanda dan gejala,

pencegahan,

penatalaksanaan

serta penyebab

Cikungunya

Teaching : Dissease

Process

1. Kaji  tingkat

pengetahuan klien dan

keluarga tentang proses

penyakit

2. Lakukan penkes tentang

pengertian, patofisiologi

penyakit,

penatalaksanaan, tanda

dan

gejala,pencegahan serta

penyebab Cikungunya

Page 22: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA.docx

2 Resiko terhadap

Penularan penyakit

pada keluarga Tn. P di

Dusun Modinan

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 2x pertemuan

selama 30 menit, keluarga

mampu mencegah

penularan penyakit

Setelah dilakukan

tindakan selama 1x30

menit klien dan keluarga

mampu :

a. Mengenal masalah

yang berkaitan dengan

penyebaran Cikungunya

b.Keluarga dapat

menyebutkan beberapa

syarat rumah yang

sehat

c. Keluarga dapat

membersihkan

lingkungan rumah

secara teratur

Respon keluarga

mampu mengenal

masalah yang

berkaitan dengan

penyebaran infeksi

Cikungunya

Kilen dan

keluarga

mampu

mengenal

masalah yang

berkaitan

dengan

penyebaran

infeksi ulang

pada keluarga yang

terinfeksi

1. Bersihkan lingkungan

jika ada anggota

masyarakat yang

terserang penyakit

Cikungunya

2. Ajarkan cara penularan

penyakit Cikungunya

Page 23: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA.docx