asuhan keperawatan asma

13
MAKALAH ANAK ( E ) ASMA PADA ANAK DAN BAYI MUHAMMAD LATTIIFUR ROOFII AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO 2009

Upload: ony

Post on 02-Jul-2015

254 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: ASUHAN KEPERAWATAN ASMA

MAKALAH ANAK ( E )

ASMA PADA ANAK DAN BAYI

MUHAMMAD LATTIIFUR ROOFII

AKADEMI KEPERAWATAN

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO

2009

Page 2: ASUHAN KEPERAWATAN ASMA

LAPORAN PENDAHULUAN

ASMA

1. Pengertian asma

Asma berasal dari bahasa .Yunani yaitu sukar bernafas. Bahasa awamnya

diistilahkan dengan ‘bengek’ yaitu serangan sesak nafas berbunyi mencuit-cuit,

istilah medisnya wheezing dan bahasa jawanya ‘mengi’. Penyakit asma ini

ditandai dengan gejala-gejala akibat gangguan dan penyempitan pada saluran

nafas terutama pada bronkus atau batang tenggorok. Biasanya asma ini disertai

oleh riwayat alergi pada pasien atau keluarga. Saluran nafas pasien penderita asma

menjagi hiperaktif yaitu reaksi berlebihan jika terpapar dengan factor pencetus.

2. Gejala asma

Beberapa gejala penyakit asma

Batuk

Nafas cepat

Nafas bunyi

Sesak nafas, sakit dada dan gelisah

Sianosis (kebiruan di sekitar mulut), ini terjadi bila serangan asma cukup

berat.

3. Faktor pencetus asma

Golongan hisapan, debu rumah dengan tungaunya, asap (rokok, obat

nyamuk), kapuk, bulu binatang, kecoa (kotoran dan serpihannya) dan

minyak wangi

Golongan makanan, makanan yang dapat menjadi pencetus asma antara lain,

kacang tanah, coklat, es, tomat, makanan dengan MSG

Infeksi saluran nafas contohnya flu

Perubahan cuaca

Kegiatan jasmani misalnya olahraga

Psikis misalnya keadaan stress.

4. Penanggulangan

- Pencegahan

Page 3: ASUHAN KEPERAWATAN ASMA

Pencegahan asma adalah dengan menghindari faktor pencetus dan memakai

obat asma. Yang belum asma jangan sampai kena asma, yang sudah asma dijaga

supaya jangan sering kambuh dan yang sering kambuh dijaga supaya tidak

bertambah berat lagi.

- Pengobatan

Obat asma diperlukan untuk melebarkan saluran pernafasan. Pemberian obat ada

yang secara oral (melalui mulut), parenteral (suntikan) dan inhalasi (hirupan).

Obat inhalasi efeknya lebih cepat dengan dosis rendah dan efek negatifnya juga

rendah. Obat inhalasi ini bisa diberikan dengan dosis rendah karena langsung

bekerja pada saluran pernafasan.

-Pengobatan Penyakit Asma

Asma tidak bisa disembuhkan, namun bisa dikendalikan, sehingga penderita

asma dapat mencegah terjadinya sesak napas akibat serangan asma.

Kurangnya pengertian mengenai cara-cara pengobatan yang benar akan

mengakibatkan asma salalu kambuh. Jika pengobatannya dilakukan secara dini,

benar dan teratur maka serangan asma akan dapat ditekan seminimal mungkin.

Pada prinsipnya tata cara pengobatan asma dibagi atas:

1. Pengobatan Asma Jangka Pendek

2. Pengobatan Asma Jagka Panjang

5. Pengobatan Asma Jangka Pendek

Pengobatan diberikan pada saat terjadi serangan asma yang hebat, dan terus

diberikan sampai serangan merendah, biasanya memakai obat-obatan yang

melebarkan saluran pernapasan yang menyempit.

Tujuan pengobatannya untuk mengatasi penyempitan jalan napas, mengatasi

sembab selaput lendir jalan napas, dan mengatasi produksi dahak yang berlebihan.

Macam obatnya adalah:

A. Obat untuk mengatasi penyempitan jalan napas

Page 4: ASUHAN KEPERAWATAN ASMA

Obat jenis ini untuk melemaskan otot polos pada saluran napas dan dikenal

sebagai obat bronkodilator. Ada 3 golongan besar obat ini, yaitu:

- Golongan Xantin, misalnya Ephedrine HCl (zat aktif dalam Neo Napacin)

- Golongan Simpatomimetika

- Golongan Antikolinergik

Walaupun secara legal hanya jenis obat Ephedrine HCl saja yang dapat

diperoleh penderita tanpa resep dokter (takaran < 25 mg), namun tidak tertutup

kemungkinannya penderita memperoleh obat anti asma yang lain.

B. Obat untuk mengatasi sembab selaput lendir jalan napas

Obat jenis ini termasuk kelompok kortikosteroid. Meskipun efek sampingnya

cukup berbahaya (bila pemakaiannya tak terkontrol), namun cukup potensial

untuk mengatasi sembab pada bagian tubuh manusia termasuk pada saluran

napas. Atau dapat juga dipakai kelompok Kromolin.

C. Obat untuk mengatasi produksi dahak yang berlebihan.

Jenis ini tidak ada dan tidak diperlukan. Yang terbaik adalah usaha untuk

mengencerkan dahak yang kental tersebut dan mengeluarkannya dari jalan

napas dengan refleks batuk.

Oleh karenanya penderita asma yang mengalami ini dianjurkan untuk minum

yang banyak. Namun tak menutup kemungkinan diberikan obat jenis lain,

seperti Ambroxol atau Carbo Cystein untuk membantu.

6. Pengobatan Asma Jangka Panjang

Pengobatan diberikan setelah serangan asma merendah, karena tujuan

pengobatan ini untuk pencegahan serangan asma.

Pengobatan asma diberikan dalam jangka waktu yang lama, bisa berbulan-bulan

sampai bertahun-tahun, dan harus diberikan secara teratur. Penghentian

pemakaian obat ditentukan oleh dokter yang merawat.

Pengobatan ini lazimnya disebut sebagai immunoterapi, adalah suatu sistem

pengobatan yang diterapkan pada penderita asma/pilek alergi dengan cara

menyuntikkan bahan alergi terhadap penderita alergi yang dosisnya dinaikkan

Page 5: ASUHAN KEPERAWATAN ASMA

makin tinggi secara bertahap dan diharapkan dapat menghilangkan

kepekaannya terhadap bahan tersebut (desentisasi) atau mengurangi

kepekaannya (hiposentisisasi).

Page 6: ASUHAN KEPERAWATAN ASMA

KONSEP KEPERAWATAN

I. Pengkajian Keperawatan

1. Riwayat asthma atau alergi dan serangan asthma yang lalu, alergi dan

masalah pernapasan

2. Kajian pengetahuan anak dan orang tua tentang penyakit dan pengobatan

3. Riwayat psikososial : factor pencetus, stress, latihan, kebiasaan dan rutinitas,

perawatan sebelumnya

4. Pemeriksaan fisik

a. Pernapasan

Napas pendek

Wheezing

Retraksi

Takipnea

Batu kering

Ronkhi

b. Kardiovaskuler

c. Takikardia

d. Neurologis

e. Kelelahan

f. Asietas

g. Sulit tidur

h. Musculoskeletal

i. Intlerans aktifitas

j. Integumen

k. Sianosis

l. Pucat

m. Psikososial

n. Tidak kooperatif selama keperawatan

o. Kaji status hidrasi

Status membran mukosa

Turgor kulit

Output urine

II. Diagnosa Keperawatan

Page 7: ASUHAN KEPERAWATAN ASMA

Gangguan pertukaran gas, tidak efektif bersihan jalan napas b.d bronkospasme

dan udema mukosa

Kelelahan b. d. Hipoksia dan peningkatan kerja pernapasan

Perubahan status nutrisi kurang dari kebutuhan b.d. Distress GI

Resiko kekurangan volume cairan b.d. Meningkatnya pernapasan dan

menurunnya intake oral

Kecemasan b.d. Hospitalisasi dan distress pernapasan

Perubahan proses keluarga b.d. Kondisi kronik

Kurang pengetahuan b.d. Proses penyakit dan pengobatan

III. Intervensi Keperawatan

1. Gangguan pertukaran gas, tidak efektif bersihan jalan napas b.d.

Bronkoplasma dan uderna mukosa

Tujuan

Anak akan menunjukkan perbaikan pertukaran gas ditandai dengan tidak

ada wheezing dan retraksi , batuk menurun, warna kulit kemerahan

Anak tidak menunjukkan gangguan ketidakseimbangan asam basa yang

ditandai dengan saturasi oksigen

Intervensi

a. Kaji RR, auskultasi bunyi napas

R/: sebagai sumber data adanya perubahan sebelum dan sesudah

perawatan diberikan

b. Beri posisi high fowler atau semi fowler

R/: mengembangkan ekspansi baru

c. Dorongan anak untuk latihan napas dalam dan batuk efektif

R/: membantu membersihkan mucus dari paru dan napas dalam

memperbaiki oksigenasi

d. Lakukan suction jika perlu

R/: membantu mengeluarkan secret yang tidak dapat dikeluarkan oleh

anak sendiri

e. Lakukan fisioterapi

R/: membantu mengeluarkansekresi, meningkatkan ekspansi paru

f. Berikan oksigen sesuai program

R/: memperbaiki oksigenasi dan mengurangi sekresi. Monitor

peningkatan pengeluaran sputum

R/: sebagai indikasi adanya kegagalan pada paru

Page 8: ASUHAN KEPERAWATAN ASMA

g. Berikan bronchodilator sesuai indikasi

R/: otot pernapasan menjadi relaks dan steroid mengurangi inflamasi

2. Kelelahan b.d hipoksia dan peningkatan kerja pernapasan

Tujuan

Anak menunjukkan penurunan kelelahan ditandai dengan tidak iritabel,

dapat berpartisipasi dan peningkatan kemampuan dalam beraktifitas

Intervensi

Kaji tanda tanda hipoksia/ hypercapnea: kelelahan, agitasi, peningkatan HR,

peningkatan RR

R/: deteksi dini untuk mencegah hipoksida dapat mencegah keletihan lebih

lanjut

Hindari seringnya melakukan intervensi yang tidak penting yang dapat

membuat anak lelah, berikan istirahat yang cukup

R/: istirahat yang cukup dapat menurunkan stress dan meningkatkan

kenyamanan

Minta orang tua untuk selalu menemani anak

R/: menurunkan ketakutan dan kecemasan

Berikan istirahat cukup dan tidur 8 – 10 jam tiap malam

R/: istirahat cukup dan tidur cukup menurunkan kelelahan dan

meningkatkan resistensi terhadap infeksi

Ajarkan teknik manajemen stress

R/: bronkospasme mungkin disebabkan oleh emosional dan stress

3. Perubahan status nutrisi kurang dari kebutuhan b.d. Distress gi

Tujuan

Anak akan menunjukkan penurunan distress gi ditandai dengan : penurunan

nausea dan vorniting, adanya perbaikan nutrisi/ intake

Intervensi

a. Berikan porsi makan kecil tapi sering 5 – 6 kali sehari dengan makanan

yang disukainya.

R/: makanan kecil tapi sering menyediakan energi yang dibutuhkan,

lambung tidak terlalu penuh sehingga memberikan kesempatan untuk

penyerapan makanan. Makanan yang disukai mendorong anak untuk

makan dan meningkatkan intake

b. Berikan makanan halus, rendah lemak, gunakan warna.

Page 9: ASUHAN KEPERAWATAN ASMA

R/: makanan berbumbu dan berlemak dapat meningkatkan distress pada

GI sehingga sulit dicerna

c. Anjurkan menghindari makanan yang dapat menyebakan alergi

R/: dapat menimbulkan serangan akut pada anak yang sensitive

4. Resiko kekurangan volume cairan b.d. Meningkatnya pernapasan dan

menurunnya intake oral

Tujuan

Anak dapat mempertahankan hidrasi yang adekuat ditandai dengan turgor

kulit elastis, membrane mukosa lembab, intake cairan sesuai dengan usia

dan berat badan, output urine : 1- 2 ml/kg BB/jam

Intervensi

a. Kaji turgor kulit, monitor urine, output tiap 4 jam

R/: untuk mengetahui tingkat hidrasi dan kebutuhan cairan

b. Pertahankan terapi parenteral sesuai indikasi dan monitor kelebihan

cairan

R/: kelebihan cairan dapat menyebakan udema pulmoner

c. Setelah fase akut, anjurkan anak dan orang tua untuk minum 3 – 8 gelas/

hari tergantung usia dan berat badan anak

R/: anak membutuhkan cairan yang cukup untuk mempertahankan

hidrasi dan keseimbangan asam basa untuk mencegah syok

5. Kecemasan b.d. Hospitalisasi dan stress pernapasan

Tujuan

Kecemasan menurun, ditandai dengan anak tenang dan dapat

mengekspresikan perasaannya

Intervensi

a. Apakah tehnik relaksasi : latihan napas dalam, imajinasi terbimbing

R/: pengalihan perhatian selama episode asma dapat menurunkan

ketakutan dan kecemasan

b. Berikan terapi bermain sesuai indikasi

R/: terapi bermain dapat menurunkan efek hospitalisasi dan kecemasan

c. Informasikan tentang perawatan, pengobatan dan kondisi anak

R/: menurunkan rasa takut dan kehilangan control dalam dirinya..

Page 10: ASUHAN KEPERAWATAN ASMA

DAFTAR PUSTAKA

Karnen G. Baratawidjaya, Samsuridjal. (1994). Pedoman Penatalaksanaan

Asma Bronkial. CV Infomedika Jakarta.

Muhamad Amin. Hood Alsagaff. W.B.M. Taib Saleh. (1993). Pengantar

Ilmu Penyakit Paru. Airlangga University Press.

http : //www.google.com

http://www.infoasma.org