asuhan kebidanan komunitas pada bayi dan

Upload: numpang-di-hatimu

Post on 11-Oct-2015

100 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA BAYI DANNEONATUSMay 25, 2014 BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahKesehatan ibu dan anak adalah pangkal kesehatan dan kesejahteraan bangsa. Ibu sehat akan melahirkan anak yang sehat, menuju keluarga sehat dan bahagia. Mengingat anak anak merupakan salah satu aset bangsa maka masalah kesehatan anak memerlukan prioritas masih cukup tinggi. Sekitar 37,3 juta penduduk di Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan, setengah dari total rumah tangga mengkonsumsi makanan kurang dari kebutuhan sehari-hari, lima juta balita berstatus gizi kurang, lebih dari 100 juta penduduk beresiko terhadap berbagai masalah kurang gizi. Dalam hal kematian, Indonesia mempunyai komitmen untuk mencapai sasaran Millenium Development Goals (MDGs) untuk mengurangi jumlah penduduk yang miskin dan kelaparan serta menurunkan angka kematian balita menjadi tinggal setengah dari keadaan pada tahun 2000 (Syarief,Hidayat.2004). Sumber daya manusia terbukti sangat menentukan kemajuan dan keberhasilan pembangunan suatu Negara. Terbentuknya sumber daya manusia yang berkualitas, yaitu sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan produktif.. Pada bayi dan balita, kekurangan gizi dapat mengakibatnya terganggunya pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental dan spiritual. Bahkan pada bayi, gangguan tersebut dapat bersifat permanen dan sangat sulit untuk diperbaiki. Dengan demikian akan mengakibatkan rendahnya kualitas sumber daya manusia. Negara dan bangsa juga akan menderita bila ibu, anak dan keluarga serta masyarkat tidak sehat. Sebab kematian bayi sangat erat hubungannya dengan tingkat sosial ekonomi, keadaan gizi dan pelayanan kesehatan.Berdasarkan uraian diatas penulis mengambil pokok pembahasan tentang peran seorang Bidan sebagai tenaga kesehatan di komunitas dalam melakukan Pelayanan Kesehatan pada Bayi dan Balita dalam upaya mencapai sasaran MDGs 2015.CONTOH KASUSSeorang anak laki-laki berumur 11 bulan BB 6000 gram, PB 70 cm dibawa ibunya karena batuk pilek. Bayi lahir dibidan dengan berat lahir 2,6 kg, panjang badan 50 cm, lingkar kepala 32 cm, tidak langsung menangis, setelah 5 menit baru menangis lemah. Penimbangan tiga bulan terahir berturut-turut beratya stabil 6000 gram, lingkar kepala 39 cm, saat ini anak sehari-hari biasa makan nasi dengan sayur lauk pauk tahu tempe kadang telur. Mulai umur 3 bulan sudah diberi susu formula,pisang,bubur bayi karena sering menangis, imunisasi BCG 2 bulan, pemberian polio 5 kali terahir, hepatitis B umur 40 hari dan 3 bulan. DPT umur 4 bulan dan 6 bulan, bayi sudah bisa tengkurap, bolak balik, belum bisa duduk dan berdiri, bayi mengoceh kadang-kadang, tangan belum bisa memegang kerincingan, jendela kamar selalu ditutup, takut bayi masuk angin, lubang angin ditutup kertas karena nyamuk sering masuk. ANALISA KASUStersebut Data keadaan bayi dan perbandingan dengan capaian yang seharusnya sesuai dengan umur bayiKONDISI BAYI KONDISI BAYI SEHARUSNYA 0-3 bulan bayi baru lahir bayi tidak menangis, 5 menit baru menangis berat badan 2,6 kg panjang badan 50 cm lingkar kepala 32 cm 3-6 bulan diberi susu formula, belum bisa diberi makanan padatPisang,bubur bayi. 6-9 bulan Berat badan statis pada umur 8-11 bulan 6000 gram Lingkar kepala 39 cm 9-12 bulan 11 bulan BB 6000 gram Panjang badan 70 cm bayi mengoceh, tangan belum bisa memegang kerincingan bayi bisa tengkurap bolak balik,Belum bisa duduk dan berdiri 0-3 bulan bayi baru lahir bayi menangis spontan berat badan 2,5-4 kg panjang badan 50 cm lingkar kepala 33-38 cm 3-6 bulan Tetapi sudah dikasih 6-9 bulan ada peningkatan berat badan Lingkar kepala 44 cm 9-12 bulan umur 11 bulan BB 8,5 kg panjang badan 83,9 cm sudah bisa memanggil nama ibu dan ayah sudah bisa duduk dan berdiri tanpa pegangan. INTERPRETASI KASUS1. Bayi ketika lahir mengalami suatu afiksia neonaturum karena tidak menangis spontan. Keadaan afiksia ini bisa memberikan gangguan pada sel-sel otak yang akan mengarah pada sekuele otak sebagai gejala sisanya. Tentunya ini bergantung pada derajat asfiksianya.2. Bayi mengalami suatu gangguan pertumbuhan. Hal ini dilihat dari keadaan bayi dengan berat badan yang normal kemudian adanya berat badan yang statis pada umur 9, 10, dan 11 bulan dengan berat badan 6000 gram. Faktor internal dan eksternal mempengaruhi proses pertumbuhan ini . faktor internal mencakup faktor genetik orangtuanya, proses selama kehamilan seperti nutrisi, penyakit, obat dan yang lainnya. Sedangkan faktor eksternal mencakup nutrisi yang diberikan pada bayi, penyakit diderita bayi serta polusi dan aktifitas fisik. Kriteria adanya suatu gangguan pertumbuhan dengan mengguanakan kurva pada kartu menuju sehat adalaha. Garis pertumbuhan berat badan menurun atau lebih rendah dari bulan sebelumnyb. Garis pertumbuhan menetap atau mendatar sebagai mana pada keadaan kasus dimana berat badan bayi menetap 3 bulan terahirc. Garis pertumbuhan naik tetapi pindah ke kurva yang dibawahnya Sedangkan garis pertumbuhan yang harus dicapai oleh bayi adalaha. Garis pertumbuhan naik mengikuti salah satu pita warnab. Garis pertumbuhan naik dan pindah kepita warna diatasnya3. Pada bayi ini mengalami suatu gangguan perkembangan. Hal ini bisa dilihat pada keadaan perkembangan motorik kasar bayi sekarang dimana bayi belum bisa berdiri dengan atau tanpa pegangan bahkan bayi belum bisa duduk, bayi tersebut baru bisa bolak balik seharusnya dicapai pada umur 5,4 bulan .Begitu pula perkembangan bicara atau bahasa dimana pada kasus ini bayi baru bisa mengoceh, padahal pada umur 11 bualn bayi seharusnya sudah bisa mengucapkan satu kata misalnya mama atau papa. PEMERIKSAAN FISIK UNTUK TANDA KLINIS MELIPUTI: NADI, SUHU, PERNAPASAN, KESADARAN, TANDA DEHIDRASI.# Denyut nadi dan pernapasan bila denyut nadi naik > 25 kali/menit maka terjadi infeksi# pernapasan cepat maka akan terjadi pneumonia.Tanda tanda : tubuh yang sangat lemah kesadaran menurun kehilangan kesadaran tangan dan kaki dingin mulut dan lidah kering balita gelisah dan rewel mata cekung, tidak ada air mata4. Sehingga bayi ini tergolong gizi buruk karena berat badanya dibawah -3 SD dan panjang badannya dibawah -2 SD serta ada tanda klinis yaitu batuk pilek.Status gizi pada bayi ini dipengaruhi oleh kesediaan pangan dalam keluarga ( yang dipengaruhi pendapatan keluarga ), infeksi penyakit pada bayi seperti batuk pilek pada bayi ini, prilaku asuhan anak ( tidak mendapatkan sinar matahari dan ventilasi yang cukup )dan pengetahuan gizi untuk bayi.5. pemberian makanan padat pada usia 3 bulanberbahaya karena bisa menimbulkan pengendapan zat makanan pada lambung, menimbulkan infeksi dan juga bisa menyebabkan obstruksi usus karena pada umur 3 bulan keadaan saluran pencernaan belum sempurna, gerakan prilstastik usus yang masih belum baik karena saraf-saraf instrinsik usus masih dalam proses pematangan PENATALAKSANAAN1. Pemberian pengetahuan kepada ibu tentang gizi bayi dan hal hal yang terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan anak serta penjelasan kepada bayinya saat ini2. Penyusunan jadwal makanan bayiKebutuhan kalori bayi umur 11 bulan adalah 100 kalori/kg BB/ hari8,5 kg x 100 kkal/kg BB/hari= 850 kkal per hari. Protein 15 gram. Pada keadaan sakit ( batuk, pilek pada bayi ini ) kebutuhan energi lebig banyak.MELAKSANAKAN RENCANA ASUHAN SECARA BERKESINAMBUNGANWaktu pemberian makanan06.00 : susu buatan08.00 : bubur susu + 1 butir telur10.00 : buah buahan13.00 : nasi tim ( tak disaring)+ kaldu/sup16.00 : buahan atau biskuit18.00 : nasi timSebelum tidur kasi susu buatan.BAB IIPEMBAHASANPeran dan Fungsi Bidan sesuai dengan Kompetensi Bidan Indonesia berkaitan dengan Asuhan di komunitas tentang Asuhan pada Bayi dan Balita. Pernyataan kompetensi 7: Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi dan komprehensif pada bayi dan balita sehat 1 bulan 5 tahun.A. PERAWATAN KESEHATAN PADA BAYIBayi merupakan makhluk hidup mungil calon manusia yang terbentuk dari pertemuan sperma dan sel telur di dalam rahim seorang wanita. Bayi merupakan anak yang berumur 28 hari sampai kurang lebih 1 tahun.Perawatan kesehatan pada bayi meliputi:1. Penyuluhan kesehatan kepada keluarga khususnya ibu, tentang:a)Pemberian Asi Eksklusif untuk bayi di bawah 6 bulan dan makanan Pendamping Asi (MP-Asi) untuk bayi di atas 6 bulan.b)Cara menyusui bayi yang baik.c)Pola pemberian makan dan masalah pemberian makan.d)Kebersihan anake)Tanda anak sehat:-Berat badan naik sesuai garis pertumbuhan mengikuti pita hijau pada KMS atau naik ke pita warna di atasnya-Anak bertambah tinggi-Kemampuannya bertambah sesuai umur-Jarang sakit-Ceria, aktif, dan lincahf)Tanda bahaya umum/Anak sakit-Tidak bisa minum atau menyusu-Memuntahkan semuanya-Kejang-Letargis atau tidak sadar2. Pemeriksaan rutin/berkala terhadap bayi dan balita.Meliputi:a) Pemantauan tumbuh kembang untuk meningkatkan kualitastumbuh kembang anak melalui deteksi dini dan stimulasi tumbuh kembang.b)Pencegahan kecelakaanc)Kesehatan pola tidur3. Pemberian Imunisasi.4. Pemberian Vit. A, kapsul vitamin A berwarna biru yang diberikan 1 kali dalam setahun.Vitamin A adalah salah satu zat gizi dari golongan vitamin yang sangat diperlukan oleh tubuh yang berguna untuk kesehatan mata ( agar dapat melihat dengan baik ) dan untuk kesehatan tubuh yaitu meningkatkan daya tahan tubuh, jaringan epitel, untuk melawan penyakit misalnya campak, diare dan infeksi lain.Upaya perbaikan gizi masyarakat dilakukan pada beberapa sasaran yang diperkirakan banyak mengalami kekurangan terhadap Vitamin A, yang dilakukan melalui pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi dan balita yang diberikan sebanyak 2 kali dalam satu tahun. (Depkes RI, 2007).Vitamin A terdiri dari 2 jenis : Kapsul vitamin A biru ( 100.000 IU ) diberikan pada bayi yang berusia 6-11 bulan satu kali dalam satu tahun. Kapsul vitamin A merah ( 200.000 IU ) diberikan kepada balitaKekurangan vitamin A disebut juga dengan xeroftalmia ( mata kering ). Hal ini dapat terjadi karena serapan vitamin A pada mata mengalami pengurangan sehingga terjadi kekeringan pada selaput lendir atau konjungtiva dan selaput bening ( kornea mata ).B. PERAWATAN KESEHATAN PADA BALITABalita merupakan anak usia 1-5 tahun. Pelayanan kesehatan pada anak balita, meliputi:1. Pemeriksaan kesehatan anak balita secara berkala2. Penyuluhan pada orang tua, mengenai:a)Kebersihan anakb)Perawatan gigic)Perbaikan gizi/pola pemberian makan anakd)Kesehatan lingkungane)Pendidikan seksual dimulai sejak balita (sejak anak mengenalidentitasnya sebagai laki-laki atau perempuan)f)Perawatan anak sakitg)Jauhkan anak dari bahayah)Cara menstimulasi perkembangan anak3. Imunisasi dan upaya pencegahan penyakit4. Pemberian vitamin A, kapsul vit.A berwarna merah diberikan 2 kali dalam setahun5. Identifikasi tanda kelainan dan penyakit yang mungkin timbul pada bayi dan cara menanggulanginyaKunjungan anak balitaBidan berkewajiban mengunjungi bayi yang ditolongnya ataupun yang ditolong oleh dukun di bawah pengawasan bidan di rumah. Kunjungan ini dilakukan pada:a)Minggu pertama setelah persalinan. Untuk selanjutnya bayi bisa dibawa ketempat bidan bekerja.b)Anak berumur sampai 5 bulan diperiksa setiap bulan.c)Kemudian pemeriksaan dilakukan setiap 2 bulan sampai anak berumur 12 buland)Setelah itu pemeriksaan dilakukan setiap 6 bulan sampai anak berumur 24 bulane)Selanjutnya pemeriksaan dilakukan satu kali se-tahun.Kegiatan yang dilakukan pada kunjungan balita antara lain:a)Pemeriksaan fisik pada anakb)Penyuluhan atau nasehat pada ibu dan keluargac)Dokumentasi pelayananC. PEMANTAUN TUMBUH KEMBANG PADA BAYI DAN BALITA/DETEKSI DINIPertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang biasa diukur dengan ukuran berat, ukuran panjang, umur tulang dan keseimbangan metabolik.Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam stuktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan.Deteksi dini tumbuh kembang bayi dan balita adalah kegiatan pemeriksaan untuk menemukan secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada bayi dan balita.Dengan ditemukan secara dini penyimpangan/masalah tumbuh kembang bayi dan balita, maka intervensi akan lebih mudah dilakukan, tenaga kesehatan juga mempunyai waktu dalam membuat rencana tindakan/intervensiyang tepat, terutama ketika harus melibatkan ibu dan keluarga. Bila penyimpangan terlambat diketahui, maka intervensinya akan sulit dan hal ini akan berpengaruh pada tumbuh kembang bayi dan balita tersebut.Ada tiga jenis deteksi dini tumbuh kembang yang dapat dikerjakan oleh tenaga kesehatan di tingkat puskesmas dan jaringannya, berupa:1.Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan, yaitu untuk mengetahui/menemukan status gizi kurang/buruk danmikro/makrosefali.2.Deteksi dini penyimpangan perkembangan, yaitu untuk mengetahui gangguan perkembangan bayi dan balita(keterlambatan), gangguan daya lihat, gangguan daya dengar.3.Deteksi dini penyimpangan mental emosional, yaitu untuk mengetahui adanya masalah mental emosional,autism dan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas.Anamnesis tumbuh kembang anak;1. Anamnesis faktor pranatal dan perinatal2. Kelahiran prematur3.Anamnesis faktor lingkungan4.Penyakit-penyakit yang mempengaruhi tumbuh kembang dan malnutrisi5.Anamnesis kecepatan pertumbuhan anak6.Pola perkembangan anak dalam keluargaPerkembangan Anak BalitaFrankenburg dkk (1981) melalui DDST (Denver Depelopmental Screening Test) mengemukakan 4 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan anak balita yaitu ;1. Personal Sosial (kepribadian atau tingkah laku sosial)2. Fine motor adaptive (gerakan motorik halus)3. Language (bahasa)4. Gross Motor (perkembangan motorik kasar)Kesimpulan :1. Tumbuh kembang adalah proses yang berkesinambungan mulai dari konsepsi sampai dewasa.2. Tumbuh kembang mengikuti pola yang sama dan tertentu, tetapi kecepatannya berbeda antara satu anak dengan lainnya.3. Tumbuh kembang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan.4. Penting nya ibu dalam ekologi anak, para genetik faktor yaitu pengaruh biologisnya terhadap pertumbuhan janin dan pengaruh psikobiologisnya terhadap tumbuh kembang post natal dan perkembangan kepribadian anak.5. Perlunya stimulasi dalam tumbuh kembang anak.6. Perlunya deteksi dan penanganan dini, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.BAB IIIPENUTUPA. KESIMPULANSalah satu faktor penyumbang dari Angka kematian bayi dan Angka kematian balita yaitu dari segi pencapaian pelayanan kesehatan. Sehingga dengan adanya bidan di komunitas dekat dengan masyarakat diharapkan dapat menekan dan menurunkan angka kematian tersebut. Bidan di masyarakat harus mampu menjalankan fungsi-fungsi primer pelayanan kebidanan.Dari skrining/deteksi dini sampai dengan rujukan apabila diperlukan. Hal ini dilakukan pada seluruh sasaran asuhan kebidanan salah satunya yaitu bayi dan balita. Peran seorang Bidan di Komunitas dalam upaya mencapai MDGs 2015 meliputi upaya Pencegahan dengan Kegiatan imunisasi pada bayi harusdipertahankan atau ditingkatkan cakupannya sehingga mencapai Universal Child Immunization (UCI) sampai di tingkat desa. Peningkatan pelaksanaan ASI eksklusif dan peningkatan status gizi serta peningkatan deteksi dan stimulasi dini tumbuh kembang jadi modal awal untuk sehat.Pelayanan Kesehatan pada Bayi dan Balita1. Perawatan kesehatan bayi2. Perawatan kesehatan anak balita3. Pemantauan tumbuh kembang bayi dan balita (deteksi dini)DAFTAR PUSTAKASunaryo, Nano.2005.Panduan Merawat Bayi dan Balita Agar Tumbuh sehat dan cerdas.Jogjakarta:Diva Press (Anggota IKAPI)Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.1985.Ilmu Kesehatan Anak.Jakarta:Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.Depkes RI. Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga . Depkes RI. Jakarta. 192 : 6 18.