asuhan kebidanan balita sakit pada anak i...

92

Click here to load reader

Upload: phunghanh

Post on 22-May-2018

298 views

Category:

Documents


19 download

TRANSCRIPT

Page 1: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

i

ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I

UMUR 15 BULAN DENGAN INFEKSI SALURAN

PERNAFASAN AKUT (ISPA) RINGAN

DI PKD MARGI LESTARI

KABUPATEN SRAGEN

TAHUN 2014

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh:

IKA KUNTA RINI

NIM B11 085

PROGRAM STUDI DIPLOMA KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2014

Page 2: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

ii

Karya Tulis Ilmiah

ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I

UMUR 15 BULAN DENGAN INFEKSI SALURAN

PERNAFASAN AKUT (ISPA) RINGAN

DI PKD MARGI LESTARI

KABUPATEN SRAGEN

TAHUN 2014

Diajukan Oleh :

Ika Kunta Rini

NIM B11 085

Telah diperiksa dan disetujui

Pada tanggal : ......................

Pembimbing

ANNISAUL KHOIRIYAH, S.ST

NIK 201188070

Page 3: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

iii

HALAMAN PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I

UMUR 15 BULAN DENGAN INFEKSI SALURAN

PERNAFASAN AKUT (ISPA) RINGAN

DI PKD MARGI LESTARI

KABUPATEN SRAGEN

TAHUN 2014

Karya Tulis Ilmiah

Disusun Oleh :

Ika Kunta Rini

NIM B11 O85

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Ujian Akhir Program D III Kebidanan

Pada Tanggal......

PENGUJI I PENGUJI II

Retno Wulandari, S.ST Annisaul Khoiriyah, S.ST

NIK 200985034 NIK 201188070

Tugas akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan

untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan

Mengetahui,

Ka. Prodi DIII Kebidanan

Retno Wulandari, S.ST

NIK 200985034

Page 4: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan Rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Asuhan Kebidanan Balita Sakit pada Anak I

Umur 15 Bulan dengan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Ringan di PKD

Margi Lestari Kabupaten Sragen”. Karya tulis ini disusun dengan maksud untuk

memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program Studi DIII

Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai

pihak, Karya Tulis ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu,

penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

2. Ibu Retno Wulandari, S.ST, selaku Ketua Program Studi DIII Kebidanan

STIKes Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Annisaul Khoiriyah, S.ST, selaku dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada

penulis.

4. Kepala PKD Margi Lestari Kabupaten Sragen, yang telah bersedia

memberikan ijin pada penulis dalam pengambilan data.

5. Seluruh dosen dan staff Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada

Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.

Page 5: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

v

6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

7. Anak Imam Riski Harfitra dan keluarga, selaku responden yang telah bersedia

memberikan izin kepada penulis sebagai subjek dalam Karya Tulis Ilmiah.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga

Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Mei 2014

Penulis

Page 6: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

vi

Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Mei 2014

Ikan Kunta Rini

B11 085

ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I

UMUR 15 BULAN DENGAN INFEKSI SALURAN

PERNAFASAN AKUT (ISPA) RINGAN

DI PKD MARGI LESTARI

KABUPATEN SRAGEN

TAHUN 2014

Xi + 77 halaman + 9 lampiran

INTISARI

Latar Belakang : Menurut SDKI tahun 2012 angka kematian balita (AKB) masih

tinggi yaitu 32 per 1.000 kelahiran hidup. Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA)

merupakan salah satu penyebab angka kesakitan dan kematian pada balita di

negara berkembang. Komplikasi ISPA seperti sinusitis paranasal, penutupan tuba

eusthacii dan penyebaran infeksi. Di Indonesia sekitar 10%-20% pertahun balita

yang meninggal karena pneumonia, infeksi lanjut dari ISPA. Berdasarkan data

hasil studi pendahuluan di PKD Margi Lestari Kabupaten Sragen pada periode

Oktober 2012 sampai periode Oktober 2013 jumlah kunjungan balita sebanyak

157 balita. Berdasarkan data tersebut 85 balita (54,14%) menderita ISPA.

Tujuan : Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada balita sakit An I umur 15

bulan dengan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) ringan menurut manajemen

tujuh langkah varney.

Metode Penelitian : Jenis studi yang digunakan adalah deskriptif dengan metode

studi kasus, dilakukan di PKD Margi Lestari Kabupaten Sragen pada balita sakit

An I umur 15 bulan dengan ISPA ringan dan dilaksanakan tanggal

28 Februari – 5 Maret 2014. Adapun teknik pengumpulan data melalui

wawancara, observasi, dan pemeriksaaan fisik.

Hasil Penelitian : Anak I umur 15 bulan dengan ISPA ringan ditemukan pada

hidung terdapat cairan berwarna jernih dan encer, kulit hidung bagian luar tampak

kemerahan dan tenggorokan kemerahan. Asuhan kebidanan yang diberikan

meliputi pemenuhan kebutuhan makanan, istirahat, kebersihan lingkungan dengan

pemberian terapi yaitu syrup cotrimoxazole 400 mg, chlorpheniramin maleat

(CTM 2 tablet 4 mg), glyceryl guaiacolate (GG 2 tablet 100 mg). Hasilnya setelah

dilakukan perawatan 5 hari keadaan umum anak baik, sudah tidak batuk, pilek dan

rewel.

Kesimpulan : Pada pelaksanaan asuhan kebidanan ini terjadi kesenjangan antara

teori dan praktek. Pada pengkajian data di lahan praktik tidak dilakukan

pemeriksaan kepala, leher, genetalia dan anus karena keterbatasan waktu.

Kata kunci : Asuhan Kebidanan, Balita, ISPA

Kepustakaan : 33 literatur ( 2003 s/d 2013 )

Page 7: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

vii

MOTTO

v Berusahalah untuk tidak menjadi manusia yang berhasil, tapi berusahalah

menjadi manusia yang berguna bagi nusa bangsa ( penulis ).

v Keberhasilan cita-cita akan terasa membahagiakan apabila diraih dengan

perjuangan ( penulis ).

v Sesungguhnya setiap kesulitan itu pasti disertai dengan kemudahan

( QS. Al-insyiroh : 6 ).

v Hidup adalah suatu perjuangan yang didalamnya banyak rintangan untuk

menuju kesuksesan ( penulis ).

v Jadikan setiap yang kita lakukan adalah ibadah dan lakukan itu semua

dengan ikhlas untuk mencapai Ridho-Nya ( penulis ).

PERSEMBAHAN

Dengan segala rendah hati, karya tulis

ilmiah ini penulis persembahkan :

v Bapak dan Ibu tercinta terima kasih

atas doa restunya dan cita kasihnya

selama ini.

v Kekasihku Agung Ash Shodiq dan

Adikku sefia, gielbran tercinta yang

selalu memberikan doa, dukungan &

semangat setiap langkahku.

v Teman-teman Green koss yang telah

berpatisipasi dalam pembuatan karya

tulis ilmiah ini I LOVE U PULL.

v Almamater tercinta.

Page 8: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

viii

CURICULUM VITAE

Nama : Ika Kunta Rini

Tempat / Tanggal Lahir : Sragen, 05 September 1992

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Sukolelo Rt 19/08, Pelemgadung, Karangmalang,

Sragen

Riwayat Pendidikan

1. SD N Pelemgadung 01, Sragen LULUS TAHUN 2005

2. SMP N 01 Karangmalang, Sragen LULUS TAHUN 2008

3. SMA PGRI 01 Karangmalang, Sragen LULUS TAHUN 2011

4. Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Angakatan 2011

Page 9: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii

KATA PENGANTAR .................................................................................. iv

INTISARI..................................................................................................... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN............................................................... vii

CURICULUM VITAE................................................................................. viii

DAFTAR ISI ................................................................................................. ix

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................ 3

C. Tujuan Penelitian ................................................................ 3

D. Manfaat Penelitian .............................................................. 4

E. Keaslian Penelitian .............................................................. 5

F. Sistematika Penelitian .......................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Medis .......................................................................... 9

1. Balita ............................................................................ 9

2. Infeksi Saluran Pernafasan Akut ................................... 11

B. Teori Manajemen Kebidanan .............................................. 25

Page 10: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

x

1. Pengertian Manajemen Kebidanan ............................... 25

2. Proses Manajemen Kebidanan menurut Varney ........... 25

C. Landasan Hukum ................................................................ 40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Studi Kasus ................................................................ 42

B. Lokasi Studi Kasus .............................................................. 42

C. Subyek Studi Kasus ............................................................ 42

D. Waktu Studi Kasus .............................................................. 43

E. Instrumen Studi Kasus ......................................................... 43

F. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 43

G. Alat yang Dibutuhkan ........................................................ 49

H. Jadwal Penelitian.................................................................. 49

BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan kasus...................................................................... 50

B. Pembahasan.......................................................................... 68

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan......................................................................... . 76

B. Saran.................................................................................... . 78

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Surat Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 3. Surat Balasan Studi Pendahuluan

Lampiran 4. Surat Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 5. Surat Balasan Penggunaan Lahan

Lampiran 6. Surat Permohonan Responden

Lampiran 7. Informed Consent

Lampiran 8. Format Asuhan Kebidanan Balita Sakit

Lampiran 9. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

Page 12: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka Kematian Balita (AKB) berdasarkan hasil Survei Demografi

Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 adalah 32 per 1000 kelahiran hidup.

Angka tersebut menunjukan penurunan yang lambat dibandingkan AKB pada

tahun 2007, yaitu 34 per 1000 kelahiran hidup. AKB di Propinsi Jawa Tengah

tahun 2012 sebesar 10,75 per 1000 kelahiran hidup meningkat bila

dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 10,34 per 1000 kelahiran hidup.

Dengan demikian bila dibandingkan dengan target Millenium Development

Goals (MDGs) ke-4 tahun 2015 sebesar 17 per 1000 kelahiran hidup maka

AKB di Propinsi Jawa Tengah tahun 2012 sudah cukup baik karena telah

melampaui target (Measuredhs, 2012).

Penyebab angka kesakitan dan kematian anak terbanyak saat ini masih

di akibatkan oleh pneumonia, ISPA, dan diare. Infeksi Saluran Pernafasan

Akut (ISPA) merupakan salah satu penyebab dari kematian pada balita di

negara berkembang (Maryunani, 2010).

ISPA adalah suatu penyakit yang ditularkan melalui udara yang banyak

diderita oleh bayi dan anak-anak, pada usia 3 bulan sampai 3 tahun. Gejala

umumnya seperti demam tiba-tiba, peradangan pada hidung, kekeringan,

iritasi pada saluran hidung dan faring, diikuti bersin, nyeri otot, keluar cairan

dari hidung dan batuk (Rahmawati, 2012).

Page 13: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

2

Komplikasi yang dapat terjadi dari Infeksi Saluran Pernafasan Akut

(ISPA) seperti sinusitis paranasal, penutupan tuba eusthacii dan penyebaran

infeksi (Ngastiyah, 2005). Menurut Maryunani (2010), di Indonesia sekitar

10%-20% per tahun balita yang meninggal karena pneumonia, yang

merupakan infeksi lanjut dari ISPA.

Kriteria untuk menentukan bahwa kematian pneumonia pada balita

masih merupakan masalah di suatu wilayah atau negara adalah apabila angka

kematian balita berada di atas 20% (WHO, 2003).

Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di PKD Margi lestari

Kabupaten Sragen, pada periode Oktober 2012 sampai dengan periode

Oktober 2013 didapatkan data sebanyak 157 jumlah kunjungan balita.

Berdasarkan data tersebut, 1 balita (0,64%) menderita abses, 2 balita (1,27%)

menderita sakit telinga, 2 balita (1,27%) menderita muntah, 2 balita (1,27%)

menderita sakit gigi, 2 balita (1,27%) menderita cacar air (varicela), 3 balita

(1,91%) menderita KKL, 4 balita (2,54%) menderita sakit perut, 4 balita

(2,54%) menderita sakit mata, 4 balita ( 2,54%) menderita flu, 6 balita

(3,82%) menderita (stomatitis), 9 balita (5,73%) menderita sakit kulit, 15

balita (9,55%) menderita diare, 18 balita (11,46%) menderita febris, 85 balita

(54,14%) menderita ISPA.

Berdasarkan data tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan studi

kasus tentang kasus ISPA dengan judul “Asuhan Kebidanan Balita Sakit Pada

Anak I Umur 15 Bulan dengan Infeksi Saluran Pernafasan Akut ( ISPA)

Ringan di PKD Margi Lestari Kabupaten Sragen”.

Page 14: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

3

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka perumusan masalah sebagai

berikut: “Bagaimana penerapan asuhan kebidanan balita sakit pada Anak I

Umur 15 Bulan dengan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Ringan di

PKD Margi Lestari Sragen dengan menggunakan pendekatan manajemen

kebidanan tujuh langkah vaney?”

C. Tujuan Studi Kasus

Tujuan dari penulisan Karya Tulis Ilmiah ini meliputi tujuan umum dan

tujuan khusus, yaitu :

1. Tujuan Umum

Penulis mampu menerapkan asuhan kebidanan pada balita sakit

anak I umur 15 bulan dengan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)

ringan dengan menggunakan tujuh langkah varney.

2. Tujuan Khusus

a. Penulis mampu :

1) Melaksanakan pengkajian data balita sakit pada anak I umur 15

bulan dengan ISPA ringan.

2) Menginterprestasikan data meliputi diagnosa kebidanan,

masalah, kebutuhan pada kasus balita sakit pada anak I umur 15

bulan dengan ISPA ringan.

3) Menetukan diagnosa/masalah potensial balita sakit pada anak I

umur 15 bulan dengan ISPA ringan.

Page 15: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

4

4) Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera balita sakit

pada anak I umur 15 bulan dengan ISPA ringan.

5) Merencanakan asuhan kebidanan balita sakit pada anak I umur

15 bulan dengan ISPA ringan.

6) Melaksanakan tindakan asuhan kebidanan anak balita sakit pada

anak I umur 15 bulan dengan ISPA ringan.

7) Mengevaluasi efektifitas asuhan kebidanan balita sakit pada

anak I umur 15 bulan dengan ISPA ringan.

b. Mengidentifikasi kesenjangan antara teori dan praktik dalam

pelaksanaan asuhan kebidanan balita sakit pada anak I umur 15

bulan dengan ISPA ringan.

c. Memberikan alternatif pemecahan masalah sesuai dengan kebutuhan

anak I umur 15 bulan dengan ISPA ringan.

D. Manfaat Studi Kasus

1. Bagi Penulis

Dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan

mengaplikasikan ilmu yang diperoleh penulis dalam melakukan

manajemen kebidanan balita sakit dengan Infeksi Saluran Pernapasan

Akut (ISPA) ringan.

2. Bagi Profesi

Mampu meningkatkan wawasan bagi tenaga kesehatan lainnya

dalam menangani kasus pada balita sakit dengan Infeksi Saluran

Page 16: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

5

Pernapasan Akut (ISPA) ringan dengan asuhan kebidanan secara

komprehensif.

3. Bagi Ibu/keluarga

Menambah pengetahuan ibu/keluarga mengenai tanda-tanda gejala

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada balita sakit dan dapat

mengantisipasi terjadinya komplikasi yang lebih lanjut.

4. Bagi Institusi Pendidikan

Menambah bahan bacaan atau referensi khusus dalam

penatalaksanaan asuhan kebidanan pada balita sakit dengan Infeksi

Saluran Pernapasan Akut (ISPA) ringan.

E. Keaslian Studi Kasus

Studi kasus tentang anak dengan ISPA pernah di lakukan oleh :

1. Hastari (2009), dari Akademi Kebidanan Kusuma Husada dengan judul

“Asuhan Kebidanan pada An.Z dengan ISPA sedang di RSUD kota

Surakarta”. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Studi Kasus

dengan analisis data deskriptif.

Hasil studi kasus tersebut telah menggunakan manajemen asuhan

kebidanan dengan tujuh langkah varney dalam mengatasi ISPA pada

anak. Dalam mengatasi masalah asuhan yang di berikan dengan cara

memberikan pendidikan kesehatan tentang penyakit ISPA dan pemberian

terapi dengan di beri puyer 10 bungkus di berikan 3 x 1 per hari yang

berisi : Codixen dosis 3 x 250 mg, Paracetamol dosis 3 x 100 mg, CTM

Page 17: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

6

dosis 3 x 100 mg, Gliseril Guaicolat dosis 3 x 50 mg, Ambroxol dosis 3 x

100 mg. Setelah di berikan asuhan selama tujuh hari di dapatkan hasil

bahwa sekarang anak tidak rewel, batuk, pilek, nafsu makan baik dan

anak sudah dalam keadaan sehat.

2. Harmadiyanti (2012), dari Akademi Kebidanan Kusuma Husada dengan

judul “Asuhan Kebidanan pada An.R dengan ISPA ringan di Puskesmas

Tawangsari Kabupaten Sukoharjo”. Penelitian ini menggunakan metode

penelitian Studi Kasus dengan analisis data deskriptif.

Hasil studi kasus tersebut telah menggunakan manajemen asuhan

kebidanan dengan tujuh langkah varney dalam mengatasi ISPA ringan

pada anak. Dalam mengatasi masalah asuhan yang di berikan dengan cara

memberikan pendidikan kesehatan tentang penyakit ISPA ringan dan

pemberian terapi dengan di beri puyer 10 bungkus di berikan 3 x 1 per hari

yang berisi : Dexamethasone dosis 2 x 4 mg, Vit.C dosis 2 x 25 mg, CTM

dosis 2 x 4 mg, Gliseril Guaicolat dosis 2 x 100 mg, Ambroxol dosis 3 x

100 mg. Setelah di berikan asuhan selama tujuh hari di dapatkan hasil

bahwa sekarang anak tidak rewel, batuk, pilek, nafsu makan baik dan anak

sudah dalam keadaan sehat.

Page 18: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

7

F. Sistematika Penulisan

Gambaran sistematis Karya Tulis Ilmiah adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Merupakan gambaran tentang karya tulis secara keseluruhan terdiri

dari latar belakang, perumusan masalah, tujuan studi kasus,

manfaat studi kasus, keaslian studi kasus, sistematika penulisan

sehingga pembaca dapat memperoleh informasi secara ringkas dari

karya tulis ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menyajikan teori medis dari masalah yang di teliti yaitu

teori tentang balita dengan ISPA teori manajemen kebidanan dan

landasan hukum.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menyajikan jenis studi, lokasi studi kasus, subjek studi

kasus, waktu studi kasus, instrumen studi kasus, teknik

pengumpulan data dan alat-alat yang di butuhkan.

BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang beberapa kesenjangan teori dan praktek yang

penulis temukansewaktu pengambilan kasus di PKD Margi Lestari

Kabupaten Sragen dengan pendekatan manajemen kebidanan

menurut Varney.

Page 19: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

8

BAB V PENUTUP

Bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran, kesimpulan merupakan

inti dari pembahasan asuhan kebidanan pada anak dengan ISPA.

Saran merupakan alternatif pemecahan masalah yang bersifat

realitis dan operasional yang artinya saran itu dapat dilaksanakan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 20: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Medis

1. Balita

a. Definisi

Menurut Muaris (2006), anak balita adalah anak yang telah

menginjak usia di atas satu tahun atau lebih populer dengan pengertian

usia anak di bawah lima tahun. Balita adalah istilah umum bagi anak

usia 1-3 tahun (batita) dan anak prasekolah (3-5 tahun)

(Sutomo & Anggraeni, 2010).

b. Tahapan Tumbuh Kembang Balita

Menurut Nursalam dkk (2008), pertumbuhan fisik anak relatif

lebih lambat di bandingkan dengan masa bayi, tetapi perkembangan

motoriknya berjalan lebih cepat. Perhatian anak terhadap lingkungan

menjadi lebih besar di bandingkan dengan masa sebelumnya di mana

lebih banyak berinteraksi dengan keluarganya.

Anak lebih banyak menyelidiki benda di sekitarnya dan meniru

apa yang diperbuat oleh orang lain dan anak bersifat egosentris, yaitu

sifat keakuan yang kuat sehingga segala sesuatu yang disukainya

dianggap sebagai miliknya. Pada masa ini, anak perlu dibimbing

dengan akrab, penuh kasih sayang, tetapi juga tegas, sehingga anak

tidak mengalami kebingungan. Jika orang tua mengenal kebutuhan

Page 21: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

10

anak, maka anak berkembang perasaan otonominya sehingga anak

dapat mengendalikan otot-otot dan rangsangan lingkungan

(Nursalam dkk, 2008).

c. Kebutuhan Dasar Untuk Tumbuh Kembang

Menurut Nursalam dkk (2008), tumbuh dan kembang seorang

anak secara optimal dipengaruhi oleh hasil interaksi antara faktor

genetis, herediter, dan konstitusi dengan faktor lingkungan. Agar

faktor lingkungan memberikan pengaruh yang positif bagi tumbuh

kembang anak, maka diperlukan pemenuhan atas kebutuhan dasar

tertentu. Kebutuhan dasar ini dapat dikelompokan menjadi tiga, yaitu

asah (stimulasi), asih (kebutuhan emosi dan kasih sayang), dan asuh

(kebutuhan fisik).

1) Kebutuhan asah (stimulasi)

Stimulasi adalah perangsangan dari lingkungan luar anak,

yang berupa latihan atau bermain. Anak yang banyak mendapatkan

stimulasi yang terarah akan cepat berkembang dibandingkan

dengan anak yang kurang mendapatkan stimulasi. Stimulasi ini

sudah dapat dilakukan sejak masa pranatal dan setelah lahir dengan

cara menetekkan bayi pada ibunya sedini mungkin.

2) Kebutuhan asih (kebutuhan emosi dan kasih sayang)

Yang termasuk kebutuhan asih adalah :

a) Kasih sayang orang tua

b) Rasa aman

Page 22: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

11

c) Harga diri (setiap anak ingin diakui keberadaanya)

d) Dukungan / dorongan

e) Mandiri

f) Rasa memiliki

g) Kebutuhan akan sukses, mendapat kesempatan, dan

pengalaman.

3) Kebutuhan asuh (fisik)

Yang termasuk kebutuhan asuh adalah:

a) Nutrisi yang mencukupi dan seimbang.

b) Perawatan kesehatan dasar (imunisasi, kontrol ke puskesmas/

posyandu secara berkala, diperiksakan segera bila sakit).

c) Pakaian (bersih dan nyaman).

d) Perumahan yang layak (sehat, cukup ventilasi, serta terjaga

kebersihan dan kerapiannya).

e) Higiene diri dan lingkungan.

f) Kesegaran jasmani (olah raga dan rekreasi).

2. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)

a. Definisi

ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan

Akut. Istilah lain dalam bahasa inggris Acute Respiratory Infection

(ARI), yaitu penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu bagian

atau lebih dari saluran napas mulai dari hidung (saluran pernafasan

atas) sampai alveoli (saluran pernapasan bawah) (Mansyur, 2009).

Page 23: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

12

Penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) banyak

diderita oleh anak- anak, baik di negara berkembang maupun di

negara maju, banyak dari mereka perlu masuk rumah sakit karena

penyakitnya cukup gawat. Penyakit- penyakit saluran pernapasan pada

masa bayi dan anak- anak dapat memberi kecacatan sampai pada masa

dewasa (Mansyur, 2009).

ISPA atau infeksi saluran pernapasan akut adalah suatu

kelompok penyakit yang menyerang saluran pernapasan, biasanya

menyerang pada bayi dan balita dengan penyebabnya virus, bakteri

atau mikroorganisme lain (Maryunani, 2010).

b. Etiologi

Menurut maryunani (2010), ISPA disebabkan oleh lebih dari

300 jenis bakteri, virus dan jamur. Bakteri penyebab ISPA antara lain

Genus Streptococcus, Stafilococcus, Pneumococcus, Hemofillus,

Bordetalla, dan Korinobakterium. Virus penyebab ISPA antara lain

golongan mikrosovirus Adenovirus, Koronavirus, Pikornavirus,

Mikoplasma, Herpesvirus. Jamur penyebab ISPA antara lain

Aspergillus sp, Candidia albican, Histoplasma capsulatum,

Coccidiodes immitis, Cyrptococcus neoformans. Selain itu ISPA juga

dapat disebabkan oleh asap kendaraan bermotor, bahan bakar minyak /

BBM biasanya minyak tanah.

Page 24: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

13

c. Patofisiologi

Menurut Nurrijal (2009), perjalanan klinis penyakit ISPA

dimulai dengan berinteraksinya virus dengan tubuh. Masuknya virus

ke saluran pernafasan maka silia yang ada pada permukaan saluran

nafas bergerak keatas mendorong virus kearah faring. Jika reflek

tersebut gagal virus dapat merusak lapisan epitel dan lapisan mukosa

saluran pernafasan. Sehingga menyebabkan timbulnya batuk kering.

Aktifitas kelenjar mukus yang berlebihan pada dinding saluran nafas,

sehingga terjadi pengeluaran cairan mukosa yang melebihi normal

dapat menimbulkan gejala batuk. Sehingga pada tahap awal gejala

ISPA yang paling menonjol adalah batuk.

Terjadi kerusakan pada mukosiliaris akibat infeksi virus yang

merupakan mekanisme perlindungan pada saluran pernafasan terhadap

infeksi bakteri. Bakteri patogen yang terdapat pada saluran pernafasan

atas seperti Streptoccus pneumonia, Haemophylus influenza dan

staphylococcus menyerang mukosa yang rusak tersebut. Bakteri ini

menyebabkan sekresi mukus bertambah banyak dan dapat menyumbat

saluran nafas sehingga timbul sesak nafas dan juga menyebabkan

batuk yang produktif. Invasi bakteri ini dipermudah dengan adanya

faktor-faktor seperti kedinginan dan malnutrisi, infeksi virus pada

saluran nafas dapat menimbulkan gangguan gizi akut pada bayi dan

anak (Nurrijal, 2009).

Page 25: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

14

Virus yang menyerang saluran nafas atas dapat menyebar ke

tempat- tempat yang lain dalam tubuh, sehingga dapat menyebabkan

kejang, demam, dan juga bisa menyebar ke saluran nafas bawah,

sehingga bakteri-bakteri yang biasanya hanya ditemukan dalam

saluran pernafasan atas, sesudah terjadinya infeksi virus, dapat

menginfeksi paru-paru sehingga menyebabkan pneumonia bakteri

(Nurrijal, 2009).

Dari uraian di atas, perjalanan klinis penyakit ISPA ini dapat

dibagi menjadi empat tahap, yaitu:

1) Tahap prepatogenesis, penyebab telah ada tetapi penderita belum

menunjukan reaksi apa- apa.

2) Tahap inkubasi, virus merusak lapisan epitel dan lapisan mukosa.

Tubuh menjadi lemah apalagi bila keadaan gizi dan daya tahan

sebelumnya memang sudah rendah.

3) Tahap dini penyakit, dimulai dari munculnya gejala penyakit.

Timbulnya gejala demam dan batuk.

4) Tahap lanjut penyakit, dibagi menjadi empat, yaitu dapat sembuh

sempurna, sembuh dengan ateletaksis, menjadi kronis dan dapat

meninggal akibat pneumonia

(Nurrijal, 2009).

d. Tanda dan Gejala

Menurut Nurrijal (2009), adapun pembagian tanda dan gejala

ISPA sebagai berikut :

Page 26: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

15

1) ISPA ringan

Ditandai dengan satu atau lebih gejala berikut :

a) Batuk

b) Pilek

c) Dengan atau tanpa demam

d) Tenggorakan merah

2) ISPA sedang

Meliputi gejala ISPA ringan ditambah satu atau lebih gejala

berikut :

a) Pernafasan cepat

b) Wheezing (nafas berbunyi ngik)

c) Sakit/keluar cairan dari telinga

d) Bercak kemerahan (campak)

3) ISPA berat

Meliputi gejala ISPA sedang / ringan ditambah satu atau lebih

gejala berikut :

a) Tarikan dinding dada ke dalam sewaktu inspirasi (retraksi)

b) Kesadaran menurun (somnolen)

c) Bibir / kulit pucat kebiruan (sianosis)

d) Nafas ngorok (stidor) sewaktu istirahat.

e. Diagnosa

Menurut Sinambela (2010), dalam melaksanakan program P2

ISPA, penentuan klasifikasi untuk mendiagnosa ada tiga :

Page 27: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

16

1) Klasifikasi bukan Pneumonia maka diagnosa penyakitnya adalah

batuk pilek biasa (common cold), pharyngitis, tonsilitis, otitis atau

penyakit ISPA non pneumonia lainnya.

2) Klasifikasi Pneumonia maka diagnosa pada balita didasarkan

adanya batuk atau kesukaran nafas, nafas cepat (fast breathing)

frekuensi pernafasan sebanyak 50 kali per menit atau lebih pada

usia 2 bulan atau <1 tahun dan 40 kali permenit atau lebih pada

anak usia 1 tahun atau <5 tahun.

3) Klasifikasi Pneumonia berat maka untuk mendiagnosa pada balita

sesuai dengan umur.

a) Pada anak usia 2 bulan atau <5 tahun didasarkan adanya

batuk atau kesukaran bernafas disertai nafas sesak atau

penarikan dinding dada sebelah bawah kedalam

(chest indrawing).

b) Pada anak usia <2 bulan didasarkan adanya nafas cepat

frekuensi 60 kali per menit atau lebih, adanya penarikan

yang kuat pada dinding dada sebelah bawah ke dalam

(severa chest indrawing)

f. Faktor Resiko Terjadi ISPA

Menurut Maryunani (2010), ISPA dipengaruhi oleh faktor-faktor

sebagai berikut :

1) Faktor Lingkungan

a) Pencemaran udara dalam rumah

Page 28: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

17

Asap rokok dan asap hasil pembakaran bahan bakar

untuk memasak dengan konsentrasi tinggi dapat merusak

mekanisme pertahanan paru sehingga akan memudahkan

terjadinya ISPA. Hal ini dapat terjadi pada rumah yang

keadaan ventilasinya kurang dan dapur terletak di dalam

rumah, bersatu dalam kamar tidur, ruang tempat bayi dan balia

bermain, sehingga dapat memudahkan terjadinya ISPA.

b) Ventilasi rumah

Ventilasi yaitu pengerahan udara ke atau dari ruang baik

secara alami maupun secara mekanisme. Jadi jika didalam

rumah tidak terdapat ventilasi maka udara bersih tidak dapat

masuk dan asap atau debu tetap berada di dalam ruangan

sehingga memudahkan terjadinya Infeksi Saluran Pernafasan

Akut (ISPA).

c) Kepadatan hunian rumah

Kepadatan hunian rumah menurut Keputusan Menteri

Kesehatan Nomor 829/MENKES/SK/VII/1999 tentang

persyaratan kesehatan rumah, satu orang minimal menempati

luas rumah 8m². Dengan kriteria tersebut diharapkan dapat

mencegah penularan penyakit dan melancarkan aktivitas,

karena tempat tinggal yang padat dapat meningkatkan faktor

polusi dalam rumah, sehingga akan memudahkan terjadinya

ISPA.

Page 29: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

18

2) Faktor Individu Anak

a) Umur anak

Sebagian besar sejumlah studi menunjukkan bahwa

insiden penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus

meningkat pada bayi dan anak-anak usia dini. Insiden

terjadinya ISPA tertinggi pada umur 6-12 tahun.

b) Berat badan lahir

Berat badan lahir menunjukan pertumbuhan dan

perkembangan fisik dan mental pada masa balita. Bayi dengan

Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) mempunyai resiko kematian

yang lebih besar dibandingkan dengan berat badan lahir normal,

terutama pada bulan-bulan pertama kelahiran karena

pembentukan zat anti kekebalan kurang sempurna sehingga

lebih mudah terkena penyakit infeksi, terutama pneumonia.

c) Status gizi

Balita dengan gizi yang kurang akan lebih mudah

terserang ISPA dibandingkan balita dengan gizi normal.

Penyakit infeksi sendiri akan menyebabkan balita tidak

mempunyai nafsu makan dan mengakibatkan kekurangan

gizi. Jika keadaan gizinya buruk, tubuh tidak mempunyai

cukup kemampuan untuk mempertahankan diri terhadap

infeksi, jadi anak lebih mudah terserang ISPA.

Page 30: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

19

d) Vitamin A

Pemberian vitamin A yang dilakukan bersamaan

dengan imunisasi akan meningkatkan antibodi, diharapkan

adanya perlindungan terhadap bibit penyakit yang

bersangkutan untuk jangka waktu yang tidak singkat.

e) Status imunisasi

Sebagaian besar kematian ISPA berasal dari jenis

ISPA yang berkembang dari penyakit yang dapat dicegah

dengan imunisasi seperti difteri, pertusis dan campak, maka

cakupan peningkatan imunisasi akan berperan besar dalam

dalam upaya pemberantasan ISPA. Untuk mengurangi faktor

yang meningkatkan mortalitas ISPA, diupayakan imunisasi

lengkap. Bayi dan balita yang mempunyai status imunisasi

lengkap bila menderita ISPA dapat diharapkan

perkembangan penyakitnya tidak akan menjadi lebih berat.

Cara yang terbukti paling efektif saat ini adalah dengan

pemberiaan imunisasi campak dan pertusis (DPT). Melalui

imunisai campak yang efektif sekitar 11% kematian

pneumonia balita dapat dicegah dan dengan imunisasi

pertusis (DPT) 6% kematian pneumonia dapat dicegah.

Page 31: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

20

3) Faktor perilaku

Praktek penanganan ISPA dikeluarga, baik yang dilakukan

ibu maupun anggota keluarga lainnya merupakan unit terkecil dari

masyarakat yang berkumpul dan tinggal dalam suatu rumah tangga,

satu dengan lainnya saling tergantung dan berinteraksi. Bila salah

satu atau beberapa anggota keluarga memiliki masalah kesehatan,

maka akan berpengaruh terhadap anggota keluarga lainnya. Peran

aktif keluarga/masyarakat dalam menangani ISPA sangat penting

karena penyakit ISPA merupakan penyakit yang ada sehari-hari

didalam masyarakat/keluarga.

Berdasarkan hal tersebut dapat diartikan dengan jelas bahwa

peran keluarga dalam praktek penanganan dini bagi balita sakit

ISPA sangatlah penting, sebab bila praktek penanganan ISPA

tingkat keluarga yang kurang/buruk akan berpengaruh terhadap

perjalanan penyakit dari yang semula ringan bahkan bisa

bertambah berat

(Maryunani, 2010).

g. Perawatan Balita ISPA

Menurut Rasmaliah (2004), beberapa hal yang perlu dikerjakan

untuk mengatasi anak yang menderita ISPA yaitu :

1) Mengatasi demam (panas)

Memberikan kompres, dengan menggunakan kain bersih,

dicelupkan pada air (tidak perlu air es).

Page 32: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

21

2) Pemberian makanan

Memberikan makanan yang cukup gizi, sedikit-sedikit

tetapi berulang-ulang yaitu lebih sering dari biasanya, lebih-

lebih jika muntah. Pemberian ASI pada bayi yang menyusu

tetap diteruskan.

3) Pemberian minuman

Mengusahakan pemberian cairan (air putih, air buah dan

sebagainya) lebih banyak dari biasanya. Ini akan membantu

mengercerkan dahak, kekurangan cairan dapat menambah parah

sakit yang diderita.

4) Istirahat cukup

Tidak dianjurkan mengenakan pakaian atau selimut yang

terlalu tebal dan rapat, lebih-lebih pada anak dengan demam.

5) Jika bayi pilek

Membersihkan hidung yang berguna untuk mempercepat

kesembuhan dan menghindari komplikasi yang lebih parah.

6) Menjaga kebersihan perorangan

7) Usahakan lingkungan tempat tinggal yang sehat yaitu yang

berventilasi cukup dan tidak berasap.

8) Pencegahan penyebaran infeksi

Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya

penyakit ISPA pada anak, yaitu dengan memberikan imunisasi

yang lengkap kepada anak agar daya tahan tubuh terhadap

Page 33: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

22

penyakit baik dan mencegah anak berhubungan dengan pasien

ISPA. Salah satu cara adalah memakai penutup hidung dan

mulut bila kontak langsung dengan anggota keluarga atau orang

yang sedang menderita penyakit ISPA.

h. Penanganan ISPA

Menurut Rasmaliah (2004), penanganan ISPA disesuaikan

dengan tingkatannya antara lain :

1) Penangan ISPA berat

Penderita ISPA berat harus dirawat dirumah sakit dan

yang dilakukan adalah diberikan antibiotik parenteral dan

oksigen.

2) Penanganan ISPA sedang

Penangan ISPA sedang harus mendapatkan penanganan

dari petugas kesehatan (perawat atau bidan). Yang harus

dilakukan adalah diberi obat antibiotik kotrimoksasol peroral.

Bila penderita tidak mungkin diberi kotrimoksasol atau ternyata

dengan pemberian kotrimoksasol keadaan penderita menetap,

dapat dipakai obat antibiotik pengganti yaitu ampisilin,

amoksisilin atau penisilin prokain.

3) Penanganan ISPA ringan

Pengobatan dan perawatan penderita ISPA ringan adalah

dapat dilakukan dirumah. Jika anak menderita ISPA ringan

maka yang harus dilakukan adalah :

Page 34: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

23

a) Tanpa memberikan obat antibiotik, untuk batuk dapat

digunakan obat batuk tradisional (jeruk nipis ½ sendok teh,

diberikan tiga kali sehari) atau obat batuk lain yang tidak

mengandung zat yang merugikan seperti antihistamin,

dekstrometorfan dan kodein (Bunyamin, 2012).

b) Bila demam diberikan obat penurun panas. Untuk anak

yang dibawah umur 6 tahun menggunakan paracetamol,

ibuprofen atau asetosal, apabila obat dalam bentuk sirup

dengan dosis 1 sendok teh (120 mg/l sendok teh) 3-4 kali

sehari maksimal pemberian 5x/24 jam, apabila obat dalam

4-6 jam sekali) atau dengan kompres (Nasir, 2009).

i. Komplikasi

Penyakit ISPA sebenarnya merupakan self limited disease,

yang sembuh sendiri 5-6 hari jika tidak terjadi invasi kuman lainnya.

Komplikasi yang dapat terjadi adalah sinusitis paranasal, penutupan

tuba eusthacii dan penyebaran infeksi (Ngastiyah, 2005).

1) Sinusitis paranasal

Menurut Ngastiyah (2005), komplikasi ini hanya terjadi

pada anak besar karena pada bayi dan anak kecil sinus paranasal

belum tumbuh. Gejala umum nyeri kepala bertambah, pada sinus

frontalis dan maksilaris terasa nyeri saat ditekan. Diagnosa

ditegakkan dengan pemeriksaan foto rontgen dan transiluminasi

pada anak besar.

Page 35: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

24

Proses sinusitis sering menjadi kronik dengan gejala

malaise, cepat lelah dan sukar berkonsentrasi (pada anak besar).

Kadang-kadang disertai sumbatan hidung, nyeri kepada hilang

timbul, bersin yang terus menerus disertai secret. Bila didapatkan

pernafasan mulut yang menetap dan rangsang faring yang

menetap tanpa sebab yang jelas perlu dipikirkan terjadinya

komplikasi sinusitis. Sinusitis paranasal ini dapat diobati dengan

memberikan antibiotik.

2) Penutupan tuba eusthachi

Penutupan tuba eusthaci pada bayi yang menderita batuk

pilek dapat memberi gejala tuli, infeksi kedaerah telinga tengah

bahkan Otitis Media Akut (OMA). Dengan gejala anak sangat

gelisah, demam, muntah, diare, nyeri saat kepala digoyangkan,

pada bayi dapat diketahui dengan menekan telinganya maka bayi

akan menangis keras.

Bayi yang terkena penutupan tuba eusthachi perlu

dikonsultasikan ke bagian THT, biasanya bayi dilakukan

parasentasis jika setelah 48-72 jam diberikan antibiotik keadaan

tidak membaik. Parasentasis (penusukan selaput telinga)

dimaksudkan agar mencegah membran timpani pecah sendiri dan

terjadi Otitis Media Perforata (OMP) (Ngastiyah, 2005).

Page 36: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

25

3) Penyebaran Infeksi

Menurut Ngastiyah (2005), penjalaran infeksi sekunder dari

nasofaring ke arah bawah seperti laringitis, trakeitis, bronkitis dan

bronkopneumonia. Selain itu dapat pila terjadi komplikasi jauh,

misalnya terjadi meningitis purulenta.

B. Teori Manajemen Kebidanan

1. Pengertian Manajemen Kebidanan

Menurut Varney (2004), manajemen kebidanan adalah suatu proses

pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk

mengorganisasikan pikiran dan tindakan teori ilmiah, penemuan

keterampilan dalam rangkaian tahapan yang logis untuk pengambilan

keputusan yang berfokus pada klien.

Manajemen kebidanan menurut Varney terdiri dari 7 langkah yaitu

pengkajian, interpretasi data, diagnosa potensial, antisipasi, penyusunan

rencana, pelaksanaan rencana asuhan secara efisien dan aman kemudian

evaluasi (Varney, 2004).

2. Proses manajemen kebidanan menurut Varney

Menurut Varney (2004), proses manajemen kebidanan terdiri dari:

a. Pengkajian data

Dalam tahap ini data/fakta yang dikumpulkan adalah data

obyektif dan/atau data subyektf dari pasien

(Wildan & Hidayat, 2008).

Page 37: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

26

Pengkajian balita dengan ISPA ringan antara lain :

1) Data subyektif (Anamnesa)

Anamnesa diperoleh dari hasil wawancara langsung kepada

pasien/klien (anamnesis) atau dari keluarga dan tenaga kesehatan.

(Wildan & Hidayat, 2008). Pengkajian pada anamnesa meliputi :

a) Identitas

Identitas adalah data yang didapat dari pasien sebagai

suatu pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian.

Menurut Matondang (2003), identitas terdiri dari:

(1) Nama

Diperlukan untuk memastikan bahwa yang

diperiksa benar-benar anak yang dimaksud, nama harus

jelas dan lengkap.

(2) Umur

Usia yang diperlukan untuk menginterpretasi

apakah data pemeriksaan klinis anak tersebut normal

sesuai umurnya.

(3) Jenis kelamin

Jenis kelamin sangat diperlukan selain untuk

identitas juga untuk penilaian data pemeriksaan klinis.

Page 38: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

27

(4) Nama orang tua

Nama ayah, ibu atau wali pasien harus dituliskan

dengan jelas agar tidak keliru dengan orang lain,

mengingat banyak sekali nama yang sama.

(5) Alamat

Kejelasan alamat keluarga sangat diperlukan agar

sewaktu-waktu dapat dihubungi, misalnya bila pasien

menjadi sangat gawat atau perlu tindakan operasi segera

atau perlu pemberian obat yang tidak tersedia di rumah

sakit dan lain sebagainya.

(6) Umur, pendidikan dan pekerjaan

Selain sebagai tambahan identitas, informasi

tentang pendidikan dan pekerjaan orang tua baik ayah

maupun ibu, dapat menggambarkan keakuratan data

yang diperoleh serta dapat ditentukan pola pendekatan

dalam anamnesis.

b) Keluhan utama

Keluhan utama yaitu keluhan atau gejala yang

menyebabkan pasien dibawa berobat (Matondang, 2003).

Pada anak dengan ISPA ringan bisa berupa batuk, pilek,

dengan atau demam, tenggorokan merah (Nurrijal, 2009).

Page 39: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

28

c) Riwayat kesehatan yang lalu

(1) Riwayat imunisasi

Menurut Maryunani (2010), status imunisasi klien

dinyatakan khususnya imunisasi BCG, DPT, Polio,

Campak, dan Hepatitis B, yang fungsinya untuk

mengetahui status perlindungan pediatrik yang diperoleh

dan juga membantu diagnosis.

(2) Riwayat kesehatan keluarga/menurun

Riwayat ini dikaji untuk memperoleh gambaran

keadaan sosial ekonomi budaya dan kesehatan keluarga

pasien. Berbagai penyakit bawaan/keturunan seperti

terdapat riwayat hipertensi, riwayat kembar, dan penyakit

seperti TBC, Hepatitis, Jantung dan lain-lain

(Matondang, 2007).

(3) Riwayat penyakit yang lalu

Riwayat ini dikaji untuk mengetahui riwayat

penyakit yang lalu pada anak (Matondang, 2007).

d) Riwayat sosial

Riwayat ini dikaji untuk memperoleh gambaran

keadaan sosial anak yang meliputi yang mengasuh, hubungan

dengan anggota keluarga, hubungan dengan teman sebaya,

lingkungan rumah (Matondang, 2007).

Page 40: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

29

e) Pola kebiasaan sehari-hari meliputi :

(1) Nutrisi

Dikaji tentang nafsu makan, frekuensi makan, jenis

makanan yang di konsumsi dan jenis minuman yang

dikonsumsi sehari-hari (Matondang, 2007). Menurut

Maryunani (2010), pada umumnya pasien ISPA

cenderung nafsu makannya berkurang.

(2) Pola Istirahat/tidur

Dikaji tentang lama bayi tidur siang, malam, serta keadaan

bayi (tenang/gelisah) (Matondang, 2007). Pada umumnya

pasien ISPA pola istirahat berkurang karena anak sering

rewel dan gelisah (Ngastiyah, 2005).

(3) Pola Eliminasi

Menurut Surasmi (2003), dikaji untuk mengetahui berapa

kali anak BAB dan BAK dalam sehari, apakah ada

gangguan atau tidak. Pada umumnya pasien ISPA pola

eliminasinya tidak ada gangguan (Ngastiyah, 2005).

2) Pemeriksaan fisik (Data Obyektif)

Pengkajian pada pemeriksaan fisik meliputi:

a) Status Generalis

(1) Keadaan umum

Menurut Matodang (2003), tingkat kesadaran baik

gerakan yang ekstrim dan ketergantungan otot. Pada

Page 41: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

30

umumnya pasien ISPA ringan keadaan umum baik

namun gerakan anak biasanya kurang aktif

(Maryunani, 2010).

(2) Kesadaran

Penilaian kesadaran dinyatakan sebagai composmentis,

apatis, somnolen, koma. Pada umumnya pasien ISPA

ringan tingkat kesadaran dinyatakan composmentis

(Matodang, 2003).

(3) Vital sign

Menurut Ngastiyah (2005), penilaian vital sign

meliputi, suhu, nadi, pemafasan dan tekanan darah.

Pada umumnya pasien ISPA ringan suhu tubuhnya

mengalami peningkatan di atas 37,5°C, nadi cepat di

atas 120 kali/menit, tekanan darah menurun,

respirasinya cepat di atas 40 kali/menit.

(4) Berat badan

Anak yang menderita ISPA biasanya mengalami tidak

nafsu makan sehingga terjadi penurunan berat badan

(Ngastiyah, 2005).

(5) Tinggi badan

Menurut Ngastiyah (2005), tinggi badan relatif normal

sesuai dengan usia anak tidak mengalami perubahan.

Page 42: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

31

(6) Lingkar kepala

Pemeriksaan lingkar kepala dilakukan untuk

mengetahui pertumbuhan otak (Ngastiyah, 2005).

(7) Lingkar dada

Menurut Ngastiyah (2005), pemeriksaan lingkar dada

dilakukan untuk mengetahui keterlambatan

pertumbuhan.

b) Pemeriksaan Sistematis

(1) Kulit

Pemeriksaan meliputi warna dan pigmentasi kulit,

kelembapan, palpasi pada kulit untuk menentukan suhu,

turgor kulit, oedem, infeksi terhadap adanya jaringan

parut/keloid (Maryunani, 2010).

(2) Kepala

Pemeriksaan meliputi rambut (warna, bentuk,

kebersihan) kepala ada kelainan atau tidak

(Maryunani, 2010).

(3) Muka

Pemeriksaan yang dilakukan meliputi bentuk muka,

kesimetrisan, pembengkakan, pucat atau tidak pucat

(Maryunani, 2010). Menurut Ngastiyah (2005), anak

yang menderita ISPA biasanya muka terlihat pucat.

Page 43: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

32

(4) Hidung

Pemeriksaan yang dilakukan meliputi adakah nafas

cuping hidung, kotoran yang menyumbat jalan nafas, ada

benjolan/tidak, adakah secret (Maryunani, 2010).

Anak yang menderita ISPA ringan biasanya ada secret

yang keluar dari hidung, tidak ada nafas cuping hidung

(Ngastiyah, 2005).

(5) Mata

Pemeriksaan meliputi simetris/tidak, pembengkakan,

konjungtiva normal merah muda, sklera normal putih

bersih (Maryunani, 2010).

(6) Telinga

Meliputi bentuk, pengeluaran, higiene terhadap telinga

luar, palpasi terhadap nyeri tekan (Maryunani, 2010).

(7) Mulut

Pemeriksaan yang dilakukan meliputi periksa bibir

terhadap warna (pucat, kemerahan, pecah-pecah),

simetris, pembengkakan gusi, lidah, gigi caries atau

tidak, stomatitis atau tidak, gusi berdarah atau tidak,

tenggorokan merah atau tidak (Maryunani, 2010).

Menurut Ngastiyah (2005), anak yang menderita ISPA

biasanya bibir terlihat pucat dan tenggorokan merah.

Page 44: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

33

(8) Leher

Pemeriksaan meliputi ada pembesaran kelenjar limfe

atau tidak, ada tumor atau tidak ada pembesaran kelenjar

tyroid atau tidak (Maryunani, 2010).

(9) Dada

Pemeriksaan yang dilakukan meliputi mengi dan batuk,

adakah tarikan dinding dada. (Maryunani, 2010). Pada

kasus ISPA ringan umumnya tidak ada mengi, tarikan

dinding ke dalam (retraksi).

(10) Perut

pemeriksaan meliputi nyeri tekan, warna dan keadaan

kulit abdomen, kembung atau tidak (Maryunani, 2010).

(11) Genitalia

Menurut Maryunani (2010), pemeriksaan meliputi jika

laki-laki dapat diperiksa dengan cara memperhatikan

ukuran, bentuk penis dan apakah testis sudah turun ke

skrotum, jika perempuan apakah labia mayora sudah

menutupi labia minors dan adanya epispadia

(terbelahnya mons pubis dan klitoris serta uretra

membuka di bagian dorsal).

(12) Anus

Pemeriksaan anus lebih baik dilakukan dengan

menempatkan anak lebih tinggi dari abdomennya atau

Page 45: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

34

letakkan anak pada posisi tengkurap. Kaji adanya tonus/

kekuatan sfingterani untuk mengetahui adanya refleks

anal (Maryunani, 2010).

(13) Ekstremitas

Menurut Priharjo (2007), pemeriksaan meliputi

kelengkapan, kelainan dan mobilitas.

c) Pemeriksaan tingkat pengembangan

Status perkembangan pasien perlu dikaji secara rinci

untuk mengetahui apakah terdapat penyimpangan. Pada balita

perlu ditanyakan beberapa patokan perkembangan motorik

kasar, motorik halus, sosial personal dan bahasa adaptif

(Matondang, 2003).

b. Interpretasi Data

Langkah ini dilakukan dengan mengidentifikasi data secara

benar terhadap diagnosis atau masalah kebutuhan pasien. Masalah

atau diagnosis yang spesifik dapat ditemukan berdasarkan

interpretasi yang benar terhadap data dasar. Selain itu, sudah

terpikirkan perencanaan yang dibutuhkan terhadap masalah

(Wildan & Hidayat, 2008).

Terdiri dari :

1) Menurut Estiwidani (2008), diagnosa kebidanan, merupakan

diagnosa yang ditegakan sesuai dengan lingkup praktik kebidanan

dan dalam tanggung jawab maupun tanggung gugat bidan.

Page 46: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

35

Contoh :

An. X Umur… tahun dengan ISPA ringan.

Contoh data subyektif :

a) Ibu mengatakan umur bayi ……. tahun.

b) Ibu mengatakan anaknya batuk, pilek dan demam

(Nurrijal, 2009).

Contoh data obyektif

a) Tanda-tanda vital, yaitu suhu tubuhnya di atas 37,5 ° c, nadi

cepat diatas 120 x/menit, respirasi cepat diatas 40 x/menit

(Ngastiyah, 2005).

b) Ditemukan secret (pilek) di hidung

c) Gerak kurang aktif dan rewel, muka pucat, nafas terengah-

engah, tenggorokan merah (Maryunani, 2010).

2) Masalah

Masalah adalah hal-hal yang berkaitan dengan pengalarnan

klien yang ditemukan dari hasil pengkajian atau menyertai

diagnosa (Varney, 2004). Menurut WHO (2003), masalah yang

umumnya muncul pada balita dengan ISPA ringan umumnya

anak batuk, pilek, demam, susah tidur, rewel dan nafsu makan

kurang.

3) Kebutuhan

Kebutuhan adalah hal dalam diagnosa dan masalah yang

didapatkan dengan melakukan analisa yang dibutuhkan klien dan

Page 47: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

36

belum teridentifikasi dalam melakukan analisa data

(Varney, 2004). Berdasarkan masalah, maka kebutuhan yang

dipenuhi pada kasus ISPA ringan menurut WHO (2003), adalah

sebagai berikut:

a) Beritahu ibu agar anaknya istirahat cukup.

b) Beri suport pada ibu untuk bersabar dan selalu menenangkan

anaknya.

c) Beritahu ibu untuk memenuhi gizi pada anaknya.

d) Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi.

c. Diagnosa Potensial

Langkah ini dilakukan dengan mengidentifikasi masalah atau

diagnosa potensial yang lain berdasarkan beberapa masalah dan

diagnosa yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan

antisipasi yang cukup dan apabila memungkinkan dilakukan proses

pencegahan atau dalam kondisi tertentu pasien membutuhkan

tindakan segera (Wildan & Hidayat, 2008). Menurut WHO (2003),

diagnosa yang muncul adalah potensial terjadinya ISPA sedang.

d. Antisipasi

Tahap ini dilakukan oleh bidan dengan melakukan identifikasi

dan menetapkan beberapa kebutuhan setelah diagnosis dan masalah

ditegakkan. Kegiatan bidan pada tahap ini adalah konsultasi,

kolaborasi atau melakukan rujukan (Wildan & Hidayat, 2008).

Page 48: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

37

Menurut WHO (2003), antisipasi muncul jika diagnosa potensial

muncul kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan segera.

Langkah yang perlu dilaksanakan antara lain :

1) Pemberian cairan tergantung keadaan pasien.

2) Pemberian makanan

3) Pemberian terapi secara mandiri untuk obat demam, dan batuk.

e. Perencanaan

Perencanaan adalah kegiatan yang mencakup tujuan dan

langkah-langkah yang akan dilakukan bidan dalam melakukan

intervensi dalam rangka memecahkan masalah termasuk rencana

evaluasi (Wildan & Hidayat, 2008).

Berdasarkan hasil tersebut, maka langkah perencanaan pada

kasus ini adalah sebagai berikut:

1) Berikan terapi obat batuk

Menurut Bunyamin (2012), tanpa pemberian obat antibiotik,

untuk batuk dapat digunakan obat batuk tradisional (Jeruk nipis ½

sendok teh dicampur dengan kecap atau madu ½ sendok teh ,

diberikan tiga kali sehari) atau obat batuk lain yang tidak

mengandung zat yang merugikan seperti kodein, dekstrometorfan

dan antihistarnin.

2) Berikan terapi obat penurun panas

Bila demam diberikan obat penurun panas. Untuk anak yang

di bawah umur 6 tahun menggunakan paracetamol, Ibuprofen atau

Page 49: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

38

Asetosal. Apabila obat dalam bentuk sirup dengan dosis 1 sendok

teh (120 mg/l sendok teh) 3 – 4 kali sehari maksimal pemberian

5x/24 jam, apabila obat dalam bentuk tablet diberikan 10-15

mg/kg BB (3-4x/hari atau antara 4-6 jam sekali) atau dengan

kompres (Nasir, 2009).

3) Anjurkan keluarga/ ibu untuk memberikan kompres agar

panasnya turun (Rasmaliah, 2004).

4) Anjurkan pada keluarga/ ibu untuk memberikan nutrisi yang

cukup pada anaknya (Rasmaliah, 2004).

5) Anjurkan pada ibu untuk menjaga kebersihan perorangan dan

lingkungan (Rasmaliah, 2004).

6) Anjurkan pada keluarga/ ibu untuk membersihkan hidung jika

anak pilek (Rasmaliah, 2004).

7) Anjurkan pada anak untuk istirahat yang cukup

(Rasmaliah, 2004).

8) Beritahu cara pencegahan infeksi (Rasmaliah, 2004).

f. Pelaksanaan

Menurut Wildan & Hidayat (2008), dalam melaksanakan

rencana asuhan kebidanan, bidan harus bertindak sesuai rencana yang

sudah ditentukan. Pencatatan dalam pelaksanaan juga termasuk

penanganan kasus-kasus yang memerlukan tindakan di luar

wewenang bidan sehingga perlu dilakukan kegiatan kolaborasi atau

Page 50: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

39

rujukan. Selain itu, pengawasan dan monitor kemajuan kesehatan

pasien juga perlu dicatat.

g. Evaluasi

Dalam evaluasi kegiatan yang perlu dilaksanakan adalah

mencatat proses manajemen kebidanan. Evaluasi diperoleh dari

tindakan pengukuran antara keberhasilan dan rencana. Evaluasi juga

dilakukan dengan membandingkan keberhasilan dengan langkah-

langkah manajemen lainnya. Hasil evaluasi dapat dijadikan

identifikasi/analisis masalah selanjutnya bila diperlukan

(Wildan & Hidayat, 2008).

Evaluasi yang akan dicapai :

1) Ibu telah memberikan perawatan di rumah

2) Demam telah diobati dengan Paracetamol, Ibuprofen atau

Asetosal (Nasir, 2009).

3) Batuk telah diobati dengan obat tradisional (Jeruk nipis ½

sendok teh dicampur dengan kecap atau madu ½ sendok teh)

atau obat batuk Kodein, Dekstrometorfan dan Antihistamin

(Bunyamin, 2012).

4) Anak/balita sudah dalam kondisi sehat

Evaluasi diikuti dengan catatan perkembangan dengan

metode SOAP yaitu :

Page 51: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

40

S : Subyektif

Meliputi langkah pertama, dari Varney, yaitu data yang

merupakan segala bentuk pernyataan atau keluhan dari

pasien.

O : Obyektif

Meliputi langkah pertama dari Varney, yaitu data yang

diobservasikan dari hasil pemeriksaan oleh bidan/tenaga

kesehatan lain.

A : Assesment/Analisa

Meliputi langkah kedua, ketiga dan keempat dari Varney,

yaitu kesimpulan dari data obyektif dan subyektif.

P : Plan/Perencanaan

Meliputi langkah kelima, keenam, dan ketujuh dari Varney,

yaitu merupakan rencana yang akan dilakukan berdasarkan

analisis pelaksanaan dan evaluasinya.

C. Landasan Hukum

Berdasarkan KEPMENKES No. 828/ MENKES/ SK/ IX/ 2008 adalah:

Dalam penentuan klasifikasi penyakit dibedakan atas dua kelompok yaitu

kelompok untuk umur 2 bulan - < 5 tahun dan kelompok umur < 2 bulan. Untuk

kelompok umur 2 bulan - < 5 tahun klasifikasi dibagi atas Pneumonia Berat ,

Pneumonia, dan batuk bukan Pneumonia. Jumlah perkiraan penderita pneumonia

balita adalah 10% dari jumlah balita disatu wilayah kerja dalam kurun waktu satu

tahun.

Page 52: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

41

Pelayanan kesehatan anak, berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan

(Permenkes) Nomor 1464/Menkes/Per/X/2010 yang meliputi :

1. Ruang lingkup:

a. Pelayanan bayi baru lahir

b. Pelayanan bayi

c. Pelayanan anak balita

d. Pelayanan anak pra sekolah

2. Kewenangan:

a. Melakukan asuhan bayi baru lahir normal termasuk resusitasi,

pencegahan hipotermi, inisiasi menyusu dini (IMD), injeksi vitamin

K, perawatan bayi baru lahir pada masa neonatal (0-28 hari), dan

perawatan tali pusat.

b. Penanganan hipotermi pada bayi baru lahir.

Penanganan kegawatdaruratan, dilanjutkan dengan perujukan.

c. Pemberian imunisasi rutin sesuai program Pemerintah.

d. Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita, dan anak pra

sekolah.

e. Pemberian konseling dan penyuluhan.

f. Pemberian surat keterangan kelahiran.

g. Pemberian surat keterangan kematian.

Page 53: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

42

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Studi Kasus

Karya Tulis ilmiah ini merupakan jenis laporan studi kasus dengan

metode deskriptif yaitu suatu metode yang dilakukan untuk mendeskripsikan

atau menggambarkan suatu fenomena yang ada di masyarakat

(Notoatmodjo, 2010). Pada studi kasus ini menggambarkan Asuhan

Kebidanan Balita Sakit pada Anak I Umur 15 Bulan dengan Infeksi Saluran

Pernafasan Akut (ISPA) di PKD Margi Lestari Kabupaten Sragen.

B. Lokasi Studi Kasus

Lokasi penelitian adalah tempat atau lokasi penelitian tersebut

dilakukan dan lokasi penelitian ini sekaligus membatasi ruang lingkup

penelitian tersebut (Notoatmodjo, 2012). Lokasi pengambilan kasus

dilaksanakan di PKD Margi Lestari, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten

Sragen.

C. Subyek Studi Kasus

Penentuan pemilihan subyek tergantung pada rangsangan studi kasus

yang digunakan penulis (Nursalam dkk, 2011). Subyek pengambilan kasus ini

adalah balita Anak I umur 15 bulan dengan ISPA ringan.

Page 54: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

43

D. Waktu Studi Kasus

Waktu penelitian merupakan waktu penelitian tersebut akan dilakukan

(Notoatmodjo, 2012). Pada kasus ini pengambilan data dimulai pada 28

Februari - 5 Maret 2014.

E. Instrumen Studi Kasus

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk

pengumpulan data (Notoatmodjo, 2012). Instrumen yang digunakan untuk

mendapatkan data adalah dengan format asuhan kebidanan pada balita sakit

menurut Hellen Varney meliputi pengkajian, interpretasi data, diagnosa

potensial, antisipasi tindakan segera, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diambil secara langsung dari obyek-

obyek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi

(Riwidikdo, 2007). Data primer diperoleh dengan cara :

a. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik yang dilakukan yaitu pemeriksaan head to toe

(dari kepala sampai kaki), untuk memberikan panduan dalam mengkaji

setiap area tubuh, dengan tujuan untuk meminimalkan pengabaian

tahapan pemeriksaan (Maryunani, 2010)

Beberapa teknik yang digunakan dalam pengkajian/pemeriksaan

fisik adalah sebagai berikut :

Page 55: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

44

1) Inspeksi

Suatu proses yang dilakukan dengan menggunakan

pengamatan/observasi. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi

pengamatan pada kulit (warna dan pigmentasi kulit), kepala yaitu

rambut (warna, bentuk, kebersihan) kepala ada kelainan atau tidak),

muka (pucat atau tidak), hidung ( adakah nafas cuping hidung dan

adakah secret), mata (simetris/tidak, pembengkakan, konjungtiva

normal merah muda, sklera normal putih bersih), telinga

(pengeluaran dan kebersihan telinga), mulut (pada bibir warna

pucat, kemerahan, pucat dan pada tenggorokan kemerahan), dada

(adakah tarikan dinding dada ke dalam), perut (warna dan keadaan

kulit abdomen, kembung atau tidak), genetalia (jika laki-laki dapat

diperiksa dengan cara memperhatikan ukuran, bentuk penis dan

apakah testis sudah turun ke skrotum, jika perempuan apakah labia

mayora sudah menutupi labia minora dan adanya epispadia

(terbelahnya mons pubis dan klitoris serta uretra membuka di

bagian dorsal), ekstremitas (kelengkapan, kelainan dan mobilitas).

Pemeriksaan inspeksi pada anak yang terkena Infeksi Saluran

Pernafasan Akut (ISPA) Ringan antara lain :

a) Keadaan umum baik dan kesadaran composmentis

(Maryunani, 2009)

b) Gerakan anak kurang aktif (Maryunani, 2009)

c) Muka terlihat pucat (Ngastiyah, 2005)

Page 56: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

45

d) Ada secret yang keluar dari hidung (Ngastiyah, 2005)

e) Bibir terlihat pucat dan tenggorokan merah (Ngastiyah,

2005)

f) Tidak ada mengi atau tarikan dari dinding dada ke dalam

(Maryunani, 2010)

Pada kasus An. I umur 15 bulan dengan ISPA ringan yang di

inspeksi antara lain :

a) Keadaan umum anak baik dan kesadaran composmentis

b) Ada secret yang keluar dari hidung berwarna jernih dan encer

c) Kulit hidung bagian luar tampak kemerahan

d) Tenggorokan merah

e) Tidak ada tarikan dinding dada kedalam saat bernafas

f) Muka simetris kanan dan kiri, tidak pucat

2) Palpasi

Suatu pemeriksaan yang dilakukan dengan menggunakan

jari-jari dan tangan untuk meraba adanya normalitas atau

abnormalitas. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi palpasi pada

kulit (untuk menentukan suhu, turgor kulit, oedem, infeksi terhadap

adanya jaringan parut/keloid), kepala (ada kelainan atau tidak, ada

benjolan/tidak), muka (ada pembengkakan/tidak), hidung (ada

benjolan/tidak), mata (pembengkakan/tidak), telinga (adakah nyeri

tekan), leher (pembesaran kelenjar limfe atau tidak, ada tumor atau

tidak, ada pembesaran kelenjar tyroid atau tidak) dan perut (nyeri

Page 57: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

46

tekan, kembung atau tidak), anus (kaji adanya tonus/ kekuatan

sfingterani untuk mengetahui adanya refleks anal), ekstremitas

(oedem). Menurut Ngastiyah (2005), pemeriksaan palpasi pada

anak yang terkena Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Ringan

antara lain:

a) Adanya demam, suhu di atas 37,5˚C

b) Nadi cepat di atas 120 kali/menit

c) Respirasi cepat di atas 40 kali/menit

d) Pada leher saat diraba tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan

tyroid

Pada kasus An. I umur 15 bulan dengan ISPA ringan yang di

palpasi antara lain :

a) Nadi 110 kali/menit

b) Respirasi 35 kali/menit

c) Kulit bersih, lembut, turgor baik

d) Muka tidak ada oedema

3) Auskultasi

Suatu pemeriksaan yang dilakukan dengan menggunakan

alat, seperti stetoskop. pemeriksaan yang dilakukan meliputi

auskultasi pada dada ( adakah stidor/ nafas seperti mengorok

waktu istirahat, wheezing/ nafas berbunyi ngik). Menurut

Haniamalaya (2012), pemeriksaan auskultasi pada anak yang

terkena Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Ringan dengan

Page 58: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

47

mendengar suara nafas vesikuler atau tidak terdengar ronchi pada

kedua sisi paru.

Pada kasus An. I umur 15 bulan dengan ISPA ringan yang

di auskultasi antara lain : pemeriksaan pada dada tidak ada bunyi

stridor/ nafas seperti mengorok waktu istirahat dan tidak ada bunyi

wheezing/ nafas berbunyi ngik .

4) Perkusi

Suatu pemeriksaan yang dilakukan dengan cara langsung atau

tidak langsung dengan menggunakan alat atau benda. Pemeriksaan

langsung pada perkusi dengan cara mengetukkan ujung jari atau

jari telunjuk ke dinding dada, sedangkan permeriksaan tidak

langsung dengan cara meletakkan satu jari pada dinding dada dan

mengetuknya dengan jari tangan lainnya yang dimulai dari atas

kebawah dan kanan atau kekiri dengan membandingkannya.

Perkusi pada anak harus dilakukan secara berurutan untuk

membandingkan suara yang dihasilkan pada tiap bagian misalnya,

redup/pekak dari hati pada bagian kanan paru dengan timpani pada

bagian kiri paru. Menurut Haniamalaya (2012), pemeriksaan

perkusi pada anak yang terkena Infeksi Saluran Pernafasan Akut

(ISPA) Ringan dengan memperhatikan suara paru normal

(resonance) atau tidak dengan cara mengetukkan jari telunjuk

kedinding dada.

Page 59: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

48

Pada kasus An. I umur 15 bulan dengan ISPA ringan yang di

perkusi antara lain : pemeriksaan pada perut tidak ada nyeri tekan dan

kembung.

b. Wawancara

Menurut Hidayat (2007), wawancara merupakan metode

pengumpulan data dengan cara mewawancarai langsung responden

yang diteliti, metode ini memberikan hasil secara langsung.

Wawancara dilakukan pada orang tua balita. An. I dengan ISPA

ringan.

c. Observasi

Observasi merupakan cara pengumpulan data dengan

mengadakan pengamatan secara langsung kepada responden.

Penelitian ini mencari perubahan atau hal-hal yang akan diteliti

(Hidayat, 2007). Data diperoleh dari data primer melalui observasi

dan pengamatan secara langsung pada pasien. Pengamatan yang

dilakukan meliputi keadaan umum, kesadaran, tanda – tanda vital,

BB/TB, LK/LLA , pemeriksaan sistematis (kulit, kepala, muka,

telinga, mata, hidung, mulut, leher, dada, perut, genetalia, anus, dan

ekstermitas).

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau

melalui sumber lain yang dikatagorikan sebagai data sekunder misalkan

melalui catatan atau arsip perusahaan dengan cara membaca, memahami

Page 60: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

49

dan mempelajari dari media lain (Arikunto, 2010). Cara mendapatkan data

sekunder yaitu dengan studi kepustakaan yaitu bahan-bahan pustakan yang

sangat penting dalam menunjang latar belakang suatu penelitian

(Notoatmodjo, 2010). Data sekunder dalam studi kasus ini diambil dari

Rekam Medis pada balita sakit dengan penyakit ISPA yang berkunjung

dalam kurun waktu satu tahun di PKD Margi Lestari Kabupaten Sragen

dan dari buku-buku yang berhubungan dengan penyakit ISPA yaitu buku-

buku referensi tahun 2003 – 2013.

G. Alat-alat yang dibutuhkan

1. Pemeriksaan :

a. Termometer

b. Stetoskop

c. Jam tangan

d. Senter

e. Metline

f. Timbangan

g. Pengukur tinggi badan

2. Wawancara :

a. Format asuhan kebidanan

b. Buku MTBS

c. Bolpoin

H. Jadwal Penelitian

Menurut Notoatmodjo (2010), dalam bagian ini diuraikan langkah-

langkah kegiatan dari mulai penyusunan Karya Tulis Ilmiah sampai dengan

penelitian Laporan Karya Tulis Ilmiah. Jadwal penelitian terlampir.

Page 61: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

50

BAB IV

TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. TINJAUAN KASUS

Tempat : PKD Margi Lestari

Tanggal : 28 Februari 2014

1. PENGKAJIAN

Tanggal : 28 Februari 2014 Pukul : 09.10 WIB

a. Identitas

1) Identitas Anak

a) Nama : An. I

b) Umur : 15 bulan

c) Jenis Kelamin : Laki-laki

d) Alamat : Sukolelo 19/08, Karangmalang, Sragen

2) Identitas Ibu Identitas Ayah

a) Nama : Ny. F Nama :Tn. S

b) Umur : 32 tahun Umur : 41 tahun

c) Agama : Islam Agama : Islam

d) Pendidikan : SMU Pendidikan : SMU

e) Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : Wiraswasta

f) Alamat : Sukolelo 19/08, Karang malang, Sragen

Page 62: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

51

b. Anamnesa (Data Subyektif)

1) Alasan datang ke PKD : Ibu mengatakan ingin memeriksakan

anaknya yang sejak tadi malam batuk, pilek, rewel dan ibu juga

mengatakan anaknya belum diberi obat apapun.

2) Riwayat kesehatan

a) Imunisasi

Ibu mengatakan bayinya sudah mendapatkan imunisasi :

(1) BCG : Tanggal 26 Desember 2012

(2) DPT 1 : Tanggal 26 Januari 2013

(3) DPT 2 : Tanggal 26 Februari 2013

(4) DPT 3 : Tanggal 26 Maret 2013

(5) Polio 1 : Tanggal 26 Desember 2012

(6) Polio 2 : Tanggal 26 Januari 2013

(7) Polio 3 : Tanggal 26 Februari 2013

(8) Polio 4 : Tanggal 26 Maret 2013

(9) Hepatitis B 1 : Tanggal 26 Januari 2013

(10) Hepatitis B 2 : Tanggal 26 Februari 2013

(11) Hepatitis B 3 : Tanggal 26 Maret 2013

(12) Campak : Tanggal 26 Agustus 2013

(13) Imunisasi yang lain : Tidak ada

Page 63: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

52

b) Riwayat penyakit yang lalu

Ibu mengatakan sebelumnya, anaknya belum pernah

menderita penyakit apapun yang menyebabkan harus

dibawa ke rumah sakit.

c) Riwayat penyakit sekarang

Ibu mengatakan bahwa anaknya sekarang sedang menderita

batuk, pilek, tetapi tidak demam sejak tadi malam.

d) Riwayat penyakit keluarga/menurun

Ibu mengatakan dalam keluarganya maupun keluarga

suaminya tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit

menurun seperti DM, Jantung, Asma dan tidak ada yang

menderita penyakit menular seperti Hepatitis, TBC,

HIV/AIDS.

3) Riwayat sosial

a) Yang mengasuh

Ibu mengatakan mengasuh anaknya dengan suami dan

neneknya.

b) Hubungan dengan anggota keluarga

Ibu mengatakan anak senang bermain-main dengan teman

sebayanya.

Page 64: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

53

c) Lingkungan rumah

Ibu mengatakan lingkungan rumah aman, rapi dan bersih,

letak rumah berdekatan dengan rumah yang lain, jumlah

anggota keluarga 6 orang.

4) Pola kebiasaan sehari-hari

a) Nutrisi

Sebelum sakit:

(1) Makanan yang disukai

Ibu mengatakan makanan yang disukai anaknya antara

lain nasi, sayur, lauk, buah, roti.

(2) Makanan yang tidak disukai : tidak ada

(3) Pola makan yang digunakan

(a) Pagi : Ibu mengatakan anaknya makan pagi pukul

07.30 WIB, jenis makanan: nasi, sayur, lauk, jenis

minuman: susu formula.

(b) Siang : Ibu mengatakan anaknya makan siang

pukul 11.00 WIB, jenis makanan : nasi, sayur,

lauk, buah (pisang), jenis minuman: susu formula.

(c) Malam : Ibu mengatakan anaknya makan malam

pukul 17.00 WIB, jenis makanan : nasi, sayur,

lauk, jenis minuman: susu formula.

Page 65: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

54

Selama sakit:

(1) Makanan yang disukai

Ibu mengatakan makanan yang disukai anaknya

antara lain nasi, sayur, lauk, buah, susu formula,

roti.

(2) Makanan yang tidak disukai: tidak ada

(3) Pola makan yang digunakan:

Ibu mengatakan anaknya makan pagi pukul 07.30

WIB. Porsi makan selama sakit tidak ada

perubahan, jenis makanan: nasi, sayur, lauk, jenis

minuman: susu formula.

b) Istirahat / tidur

(1) Tidur siang

(a) Sebelum sakit : Ibu mengatakan setiap hari

anaknya tidur siang mulai jam 11.30 WIB ± 2 - 3

jam/hari.

(b) Selama sakit : -

(2) Tidur malam

(a) Sebelum sakit : Ibu mengatakan tidur lamanya ±

10-11 jam, kadang terbangun untuk minum dan

kadang ngompol.

(b) Selama sakit : Ibu mengatakan tidur lamanya ±

10 jam sering terbangun karena batuk dan pilek.

Page 66: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

55

c) Mandi

Sebelum sakit:

(1) Pagi : Ibu mengatakan anak mandi pukul

08.00 WIB.

(2) Sore : Ibu mengatakan anak mandi pukul

16.00 WIB.

Selama sakit:

(1) Pagi : Ibu mengatakan anak mandi pukul

08.00 WIB dengan air hangat.

(2) Sore : -

d) Aktivitas

Ibu mengatakan sehari-hari anak bermain dengan teman

sebayanya dengan pengawasan ibu/ayah/nenek.

e) Eliminasi

Sebelum sakit:

(1) BAK : Ibu mengatakan ± 5 - 6 x/hari, warna

kuning jernih.

(2) BAB : Ibu mengatakan ± 1 - 2 x/hari, warna

kuning, konsistensi lunak.

Selama sakit:

(1) BAK : Ibu mengatakan ± 4 - 5 x/hari, warna

kuning jernih.

Page 67: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

56

(2) BAB : Ibu mengatakan ± 1 x/hari, warna kuning,

konsistensi lunak.

c. Pemeriksaan Fisik (Data Obyektif)

1) Status Generalis

a) Keadaan umum : Baik

b) Kesadaran : Composmentis

c) TTV : S : 36,6 0C R : 35 x / menit

N : 110 x / menit

d) BB/TB : 9100 gram/89 cm

e) LK/LLA : 47 cm/15,5 cm

2) Pemeriksaan Sistematis

a) kepala : Tidak dilakukan pemeriksaan

b) Leher : Tidak dilakukan pemeriksaan

c) Kulit : Bersih, lembut, turgor baik.

d) Muka : Simetris kanan dan kiri, tidak ada oedema,

tidak pucat.

e) Mata : Simetris kanan kiri, conjungtiva merah

muda, sklera putih dan bersih.

f) Telinga : Kanan dan kiri simetris, bersih, tidak ada

kotoran dan tidak ada cairan yang keluar.

Page 68: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

57

g) Hidung : Hidung simetris, terdapat cairan/lendir berwarna

jernih dan encer, kulit hidung bagian luar

tampak kemerahan.

h) Mulut : Bibir berwarna merah muda, lidah bersih, tidak

ada stomatitis, gusi tidak bengkak/berdarah,

tenggorokan kemerahan, tumbuh gigi seri

sebanyak 8 buah bagian atas 4 buah dan bagian

bawah 4 buah.

i) Dada : Tidak ada tarikan dinding dada saat bernafas,

tampak simetris, tidak ada bunyi stridor dan

tidak ada bunyi weezing.

j) Perut : Tidak ada nyeri tekan dan tidak kembung.

k) Ekstremitas : Dapat bergerak aktif/bebas, simetris kanan dan

kiri, jari-jari tangan dan kaki lengkap, tidak ada

kelainan.

l) Anogenital : Tidak dilakukan pemeriksaan

3) Pemeriksaan tingkat perkembangan

a) Perkembangan motorik kasar : Berjalan

b) Perkembangan motorik halus : Mencoret-coret

c) Perkembangan bahasa

(1) Mengerti dan melakukan perintah sederhana atau larangan

dari orang lain.

(2) Mengulang bunyi yang didengarnya.

Page 69: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

58

(3) Dapat mengatakan 5-10 kata

d) Perkembangan tingkah laku sosial

Memperlihatkan minat dan rasa ingin tahu yang besar

terhadap hal-hal yang ada disekitarnya.

4) Pemeriksaan penunjang

a) Pemeriksaan laboratorium : tidak dilakukan

b) Pemeriksaan lain : tidak dilakukan

2. INTERPRETASI DATA

Tanggal : 28 Februari 2014 Pukul : 09.25 WIB

a. Diagnosa kebidanan

An. I umur 15 bulan dengan ISPA ringan

Data Dasar

Data Subyektif:

1) Ibu mengatakan anaknya lahir tanggal 27 November 2012

2) Ibu mengatakan anaknya berumur 15 bulan

3) Ibu mengatakan anaknya batuk, pilek dan tidak demam sejak tadi

malam dan anak agak rewel.

Data Obyektif:

1) Keadaan umum : baik

2) Kesadaran : composmentis

Page 70: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

59

3) TTV

S : 36,60 C

N : 110 x/menit

R : 35 x/menit

4) BB/TB : 9100 gram/89 cm

5) LK/LLA : 47 cm / 15,5 cm

6) Telinga : Kanan dan kiri simetris, bersih, tidak ada kotoran

dan tidak ada cairan yang keluar.

7) Hidung : Hidung simetris, terdapat cairan/lendir berwarna

jernih dan encer, kulit hidung bagian luar tampak

kemerahan.

8) Mulut : Bibir berwarna merah muda, lidah bersih, tidak

ada stomatitis, gusi tidak bengkak/berdarah,

tenggorokan kemerahan, tumbuh gigi seri

sebanyak 8 buah bagian atas 4 buah dan bagian

bawah 4 buah.

9) Dada : Tidak ada tarikan dinding dada saat bernafas,

tampak simetris, tidak ada bunyi stridor dan tidak

ada bunyi weezing.

b. Masalah

Anak rewel

Page 71: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

60

c. Kebutuhan

Anjurkan ibu untuk menenangkan/memberikan rasa nyaman pada

anaknya supaya bisa istirahat dengan cukup.

3. DIAGNOSA POTENSIAL

ISPA Sedang

4. ANTISIPASI/TINDAKAN SEGERA

Berikan terapi batuk dan pilek

5. PERENCANAAN

Tanggal : 28 Februari 2014 Pukul : 09.35 WIB

a. Beritahu ibu tentang keadaan anaknya.

b. Anjurkan pada keluarga/ibu untuk tetap memberikan nutrisi yang

seimbang pada anaknya.

c. Anjurkan pada ibu untuk menjaga kebersihan perorangan dan

lingkungan.

d. Anjurkan pada keluarga/ibu untuk membersihkan hidung setiap kali

kotor karena anak pilek.

e. Anjurkan ibu untuk membawa anaknya kontrol ulang jika terjadi

tanda bahaya pada anak.

Page 72: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

61

} Dibentuk puyer 8

bungkus, diminum

3 x ¼ /hari

6. PELAKSANAAN

Tanggal : 28 Februari 2014 Pukul : 09.45 WIB

a. Memberitahu pada ibu tentang penyakit anaknya, bahwa anaknya

mengalami ISPA ringan.

b. Menganjurkan pada keluarga/ibu untuk tetap memberikan nutrisi

yang seimbang pada anaknya, yaitu menu yang mengandung

karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Contohnya nasi,

sayur, ikan, tempe, telur, buah dan susu.

c. Menganjurkan pada ibu untuk menjaga kebersihan perorangan dan

lingkungan.

d. Menganjurkan pada keluarga/ibu untuk membersihkan hidung setiap

kali kotor karena anak pilek yaitu dengan menggunakan tisu/sapu

tangan, agar mempercepat kesembuhan dan menghindari komplikasi

yang lebih parah.

e. Menganjurkan ibu untuk menenangkan/memberikan rasa nyaman

pada anaknya supaya bisa istirahat dengan cukup.

f. Memberikan terapi obat

1) Syrup cotrimoxazole 480 mg 2 x 1 sendok takar/hari

2) Chlorpheniramine Maleat (CTM) 2 tablet 4 mg

3) Glyceryl Guaiacolate (GG) 2 tablet 100 mg

g. Menganjurkan ibu untuk kontrol ulang jika terjadi tanda bahaya pada

anak, seperti: anak sukar bernafas/sesak nafas, terlihat tarikan dinding

Page 73: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

62

dada saat nafas, anak tidak mau minum, anak selalu memuntahkan

semua yang telah dimakan dan anak mengalami kejang.

7. EVALUASI

Tanggal : 28 Februari 2014 Pukul : 10.00 WIB

a. Ibu sudah mengerti tentang penyakit anaknya.

b. Ibu bersedia untuk memberikan nutrisi yang cukup pada anaknya.

c. Ibu bersedia untuk menjaga kebersihan perorangan anaknya dan

lingkungan.

d. Ibu bersedia untuk membersihkan hidung setiap kali kotor pada

anaknya.

e. Ibu bersedia melakukan anjuran bidan agar anaknya istirahat cukup.

f. Terapi sudah di berikan, ibu bersedia untuk meminumkan obat pada

anaknya

g. Ibu bersedia untuk kontrol ulang bila terjadi tanda bahaya pada anak.

Page 74: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

63

DATA PERKEMBANGAN I

( Kunjungan Rumah )

Tanggal : 1 Maret 2014 Pukul : 09.00 WIB

S :

1. Ibu mengatakan anaknya masih batuk dan pilek

2. Ibu mengatakan anaknya masih sedikit rewel

3. Ibu mengatakan sudah meminumkan obat pada anaknya

4. Ibu mengatakan tidak ada perubahan untuk nutrisi pada anaknya

selama sakit pola makan sehari 3 kali, jenis makanan: nasi, sayur, lauk,

buah dan jenis minuman susu formula.

5. Ibu mengatakan selama sakit anaknya tidur malam ± 10 jam sering

terbangun karena masih batuk dan pilek.

O :

1. Keadaan umum : baik

2. Kesadaran : composmentis

3. TTV

S : 36,40 C

N : 112 x/menit

R : 34 x/menit

4. Hidung masih ada lendir yang keluar

5. Dada tidak ada bunyi stridor/mengi, tidak ada tarikan dinding dada ke

dalam

Page 75: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

64

A : An I umur 15 bulan dengan ISPA ringan perawatan hari ke – 2

P : Tanggal : 1 Maret 2014 Pukul : 09.10 WIB

1. Menganjurkan pada ibu untuk meneruskan pemberian obat pada anak

2. Menganjurkan ibu untuk menenangkan/memberikan rasa nyaman pada

anaknya.

3. Melakukan follow up pada tanggal 3 Maret 2014 dengan kunjungan

rumah

E : Tanggal : 1 Maret 2014 Pukul : 09.20 WIB

1. Ibu bersedia meneruskan pemberian obat pada anaknya

2. Ibu bersedia untuk menenangkan/memberikan rasa nyaman pada

anaknya.

3. Follow up dilakukan 2 hari yang akan datang pada tanggal 3 Maret

2014

DATA PERKEMBANGAN II

( Kunjungan Rumah )

Tanggal: 3 Maret 2014 Pukul: 09.10 WIB

S :

1. Ibu mengatakan anaknya masih sedikit batuk, pilek kadang-kadang

tetapi anaknya sudah tidak rewel

2. Ibu mengatakan sudah meminumkan obat pada anaknya

Page 76: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

65

3. Ibu mengatakan tidak ada perubahan untuk nutrisi pada anaknya selama

sakit pola makan sehari 3 kali, jenis makanan: nasi, sayur, lauk, buah

dan jenis minuman susu formula.

4. Ibu mengatakan selama sakit anaknya tidur malam ± 10 jam sering

terbangun karena masih sedikit batuk dan kadang- kadang pilek.

O :

1. Keadaan umum : baik

2. Kesadaran : composmentis

3. TTV

S : 36,40 C

N : 113 x/menit

R : 34 x/menit

4. Hidung masih ada lender yang keluar, tapi hanya kadang-kadang

5. Dada tidak ada bunyi stridor/ mengi, tidak ada tarikan dinding dada ke

dalam

A : An I umur 15 bulan dengan ISPA ringan perawatan hari ke - 4

P : Tanggal : 3 Maret 2014 Pukul : 09.20 WIB

1. Menganjurkan pada ibu untuk meneruskan pemberian sisa obat pada

anak dan menghentikan jika obat habis.

2. Melakukan follow up pada tanggal 05 Maret 2014 dengan kunjungan

rumah

E : Tanggal : 3 Maret 2014 Pukul : 09.25 WIB

1. Ibu bersedia meneruskan pemberian obat pada anaknya

Page 77: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

66

2. Follow up dilakukan 2 hari yang akan datang pada tanggal 5 Maret

2014

DATA PERKEMBANGAN III

( Kunjungan Rumah )

Tanggal: 5 Maret 2014 Pukul: 09.00 WIB

S :

1. Ibu mengatakan anaknya sudah tidak batuk dan tidak pilek.

2. Ibu mengatakan tidak ada perubahan untuk nutrisi pada anaknya

selama sakit pola makan sehari 3 kali, jenis makanan: nasi, sayur, lauk,

buah dan jenis minuman susu formula.

3. Ibu mengatakan anaknya tidur malam lamanya ± 10-11 jam, kadang-

kadang terbangun untuk minum dan ngompol.

O :

1. Keadaan umum : baik

2. Kesadaran : composmentis

3. TTV

S : 36,20 C

N : 110 x/menit

R : 33 x/menit

4. Hidung tidak ada lendir yang keluar

Page 78: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

67

5. Anak terlihat lebih aktif

A : An I umur 15 bulan dengan riwayat ISPA ringan

P : Tanggal : 5 Maret 2014 Pukul : 09.10 WIB

1. Menganjurkan pada ibu untuk tetap mempertahankan anak pada

kondisi yang sehat dan memberikan nutrisi yang cukup.

2. Menganjurkan pada ibu untuk rutin membawa ke posyandu untuk

memantau tumbuh kembang anak

E : Tanggal : 5 Maret 2014 Pukul : 09.15 WIB

1. Ibu bersedia mempertahankan anaknya dalam kondisi yang sehat dan

memberikan nutrisi yang cukup.

2. Ibu bersedia untuk rutin membawa anaknya ke posyandu untuk

memantau tumbuh kembang anak.

Page 79: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

68

B. Pembahasan

Pada sub bab ini akan dibahas tentang kasus yang penulis ambil yaitu

balita sakit pada An I umur 15 bulan dengan Infeksi Saluran Pernafasan Akut

(ISPA) ringan dibandingkan dengan berbagai teori yang ada. Pelaksanaan

studi kasus ini menggunakan manajemen kebidanan menurut Varney yang

terdiri dari tujuh langkah yaitu Pengkajian, Interpretasi data, Diagnosa

potensial, Tindakan segera / Antisipasi, Perencanaan, Pelaksanaan dan

Evaluasi.

1. Pengkajian Data

Pada kasus An I umur 15 bulan dengan ISPA ringan, penulis

melakukan pengkajian berupa data subyektif dan data obyektif. Data

subyektif meliputi dari identitas pasien, keluhan utama, riwayat kesehatan,

riwayat sosial dan pola kebiasaan sehari-hari. Dari anamnesa diketahui

bahwa anak berumur 15 bulan dengan keluhan batuk, pilek sejak kemarin

malam dan anak agak rewel. Data obyektif yang dikaji berupa status

generalis berupa keadaan umum, kesadaran, TTV (suhu, nadi, respirasi),

berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan. Pemeriksaan

sistematis yang dilakukan berupa pemeriksaan kulit, muka, mata, telinga,

hidung, mulut, dada, perut, ekstremitas saja. Untuk kepala, leher, genetalia

dan anus tidak dilakukan pemeriksaan. Pemeriksaan tingkat perkembangan

berupa perkembangan motorik kasar, perkembangan motorik halus, dan

perkembangan bahasa. Dari data obyektif khususnya untuk pemeriksaan

fisik didapatkan pada kasus An I umur 15 bulan dengan ISPA ringan

Page 80: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

69

antara lain pada hidung terdapat cairan/lendir berwarna jernih dan encer,

kulit hidung bagian luar tampak kemerahan, tenggorokan kemerahan dan

pemeriksaan fisik lainnya masih normal.

Menurut Wildan & Hidayat (2008), pengkajian balita dengan ISPA

antara lain data subyektif yang meliputi identitas pasien, keluhan utama

(pada anak dengan ISPA ringan biasanya ditandai dengan batuk, pilek,

dengan atau tanpa demam, tenggorokan merah). Pada umumnya pasien

ISPA cenderung nafsu makannya berkurang, untuk pola istirahat

berkurang karena anak sering rewel dan gelisah, pola eliminasinya tidak

ada gangguan. Data obyektif yang dikaji meliputi status generalis yaitu

KU, kesadaran, TTV, BB/PB, LK/LD. Pada umumnya pasien ISPA ringan

keadaan umumnya baik namun gerakan anak biasanya kurang aktif, pada

tanda-tanda vitalnya seperti suhu tubuhnya mengalami peningkatan di atas

37,50C, nadi cepat di atas 120 x/menit, tekanan darah menurun,

respirasinya cepat di atas 40 x/menit. Pada umumnya pemeriksaan

sistematis pasien ISPA muka biasanya terlihat pucat, tidak ada

pembengkakan dan simetris. Pada hidung umumnya tidak ada nafas

cuping hidung dan ada secret yang keluar. Pada telinga umumnya tidak

ada pengeluaran cairan dan palpasi tidak ada nyeri tekan. Pada mulut

umumnya bibir pucat dan tenggorokan merah. Pada dada umumnya tidak

ada mengi dan tidak ada tarikan dinding dada ke dalam (Nurijal, 2009).

Pada langkah ini terdapat kesenjangan antara teori dengan praktek di

lahan, di mana pemeriksaan sistematis yang meliputi kepala, leher,

Page 81: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

70

genetalia dan anus pada kasus/praktek di lahan tidak dilakukan

dikarenakan keterbatasan waktu.

2. Interpretasi Data

Pada penelitian ini diagnosa kebidanan yang ditetapkan adalah

balita sakit An I umur 15 bulan dengan ISPA ringan. Sedangkan masalah

yang timbul adalah rewel. Kebutuhannya yaitu beritahu ibu agar anaknya

istirahat cukup dan anjurkan ibu untuk menenangkan/memberikan rasa

nyaman pada anaknya.

Pada langkah interpretasi data ini terdiri dari diagnosa kebidanan,

masalah dan kebutuhan. Menurut Estiwidani (2008), pada kasus ISPA

ringan yaitu diagnosa : An X Umur ... tahun dengan ISPA ringan. Pada

penelitian sudah ditegakkan diagnosa kebidanan dengan benar karena

didasari oleh data subyektif dan obyektif. Menurut Nurrijal (2009), contoh

data subyektif : Ibu mengatakan umur bayi.....tahun, ibu mengatakan

anaknya batuk, pilek, dan demam. Sedangkan data obyektif berupa tanda-

tanda vital, yaitu suhu tubuhnya di atas 37,5 ºC, nadi cepat di atas 120

x/menit, respirasi cepat di atas 40 x/menit, ditemukan secret (pilek)

dihidung, gerakan kurang aktif dan rewel, muka pucat, nafas terengah-

engah, tenggorokan merah (Maryunani, 2010 ; Ngastiyah, 2005)

Masalah yang umumnya muncul pada balita sakit dengan ISPA

ringan adalah anak batuk, pilek, demam, susah tidur, rewel dan nafsu

makan berkurang (WHO, 2003). Kebutuhan pada balita sakit dengan ISPA

ringan antara lain beritahu ibu agar anaknya istirahat cukup, beri suport

Page 82: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

71

pada ibu untuk bersabar dan selalu menenangkan anaknya, beritahu ibu

untuk memenuhi gizi pada anaknya, kolaborasi dengan dokter untuk

pemberian terapi (WHO, 2003). Pada langkah ini tidak terdapat

kesenjangan antara teori dan praktek.

3. Diagnosa Potensial

Pada kasus An I dengan ISPA ringan diagnosa potensial yang

ditegakkan yaitu ISPA sedang. Menurut WHO (2003), diagnosa potensial

yang terjadi pada balita dengan ISPA ringan akan terjadi ISPA sedang

yang ditandai dengan batuk, pilek, demam, nafsu makan berkurang,

pernafasan lebih dari 40 x/menit, tenggorokan berwarna merah, turgor

kulit kering, timbul bercak-bercak seperti campak, telinga

sakit/mengeluarkan nanah pada lubang telinga. Pada langkah ini tidak ada

kesenjangan antara teori dan praktek.

4. Antisipasi/ Tindakan Segera

Pada langkah ini dilakukan tindakan mandiri oleh bidan yaitu

pemberian terapi Syrup cotrimoxazole 480 mg, diminum 2 x 1 sendok

takar/hari. CTM 2 tablet 4 mg dan GG 2 tablet 100 mg, dibentuk puyer 8

bungkus, diminum 3 x ¼ /hari.

Menurut WHO (2003), tindakan antisipasi pada balita sakit dengan

ISPA ringan yaitu pemberian cairan tergantung keadaan pasien, pemberian

makanan, kolaborasi dengan dokter untuk memberikan terapi obat demam,

dan batuk. Pada kasus ini tidak dilakukan kolaborasi dengan dokter karena

Page 83: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

72

masih dalam kewenangan bidan. Jadi pada langkah ini tidak terdapat

kesenjangan antara teori dan praktek.

5. Perencanaan

Perencanaan yang dilakukan pada kasus An. I dengan ISPA ringan

yaitu :

a. Beritahu ibu tentang penyakit anaknya.

Alasan : Supaya ibu mengetahui bahwa anaknya sedang sakit ISPA

ringan.

b. Anjurkan pada keluarga/ ibu untuk tetap memberikan nutrisi yang

seimbang pada anaknya.

Alasan : Supaya anak kecukupan nutrisinya sehingga proses

penyembuhan lebih cepat dan agar tidak mengalami

komplikasi yang lebih parah.

c. Anjurkan pada ibu untuk menjaga kebersihan perorangan dan

lingkungan.

Alasan : Jika kebersihan perorangan dan lingkungan dijaga agar

mempercepat kesembuhan dan mencegah terjadi komplikasi

yang lebih parah.

d. Anjurkan pada keluarga/ ibu untuk membersihkan hidung jika anak

pilek.

Alasan : Agar mempercepat kesembuhan, anak tetap tenang

walaupun anak sedang pilek, supaya tidak kesulitan saat

bernafas dan agar anak tidak terganggu kenyamanannya.

Page 84: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

73

e. Anjurkan pada ibu untuk membawa anaknya kontrol ulang jika terjadi

tanda bahaya pada anak.

Alasan : Agar ibu mengetahui jika terjadi tanda bahaya/ komplikasi

yang lebih parah pada anak seperti anak sukar bernafas,

tidak mau minum, memuntahkan semua makanan yang

dimakan, anak mengalami kejang.

Menurut Rasmaliah (2004), langkah penanganan pada kasus ISPA

ringan adalah pengompresan, pemberian nutrisi, anjuran penjagaan

kebersihan perorangan dan lingkungan, istirahat cukup serta pencegahan

infeksi. Pada kasus tidak dilakukan pengompresan karena anak tidak

panas. Perencanaan asuhan pada An I dengan ISPA ringan sudah diberikan

sesuai kebutuhan. Pada langkah ini tidak terdapat kesenjangan antara teori

dengan praktek.

6. Pelaksanaan

Pelaksanaan yang dilakukan pada An I yaitu disesuaikan dengan

perencanaan, yaitu :

a. Memberitahu ibu tentang penyakit anaknya.

b. Menganjurkan pada keluarga/ ibu untuk tetap memberikan nutrisi yang

seimbang pada anaknya.

c. Menganjurkan pada ibu untuk menenangkan/ memberikan rasa nyaman

pada anaknya.

d. Menganjurkan pada ibu untuk menjaga kebersihan perorangan dan

lingkungan.

Page 85: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

74

Dibentuk puyer 8

bungkus, diminum

3 x ¼ /hari

}

e. Menganjurkan pada keluarga/ ibu untuk membersihkan hidung jika

anak pilek.

f. Memberikan terapi obat batuk, pilek.

1) Syrup cotrimoxazole 480 mg 2 x 1 sendok takar/hari

2) Chlorpheniramine (CTM) 2 tablet 4 mg

3) Glyceryl Guaiacolate (GG) 2 tablet 100 mg

g. Menganjurkan pada ibu untuk membawa anaknya kontrol ulang jika

terjadi tanda bahaya pada anak.

Menurut Nasir (2009), pelaksanaan yang dilakukan pada balita

sakit dengan ISPA ringan adalah menganjurkan keluarga/ ibu untuk

memberikan kompres agar panasnya turun, menganjurkan pada keluarga/

ibu untuk tetap memberikan nutrisi yang cukup pada anaknya,

menganjurkan pada ibu untuk menenangkan/ memberikan rasa nyaman

pada anaknya, menganjurkan pada ibu untuk menjaga kebersihan

perorangan dan lingkungan, menganjurkan pada keluarga/ ibu untuk

membersihkan hidung jika anak pilek, menganjurkan pada anak untuk

istirahat yang cukup, memberitahu cara pencegahan infeksi, memberikan

terapi obat batuk tradisional yaitu jeruk nipis 1/2 sendok teh dicampur

dengan kecap atau madu 1/2 sendok teh dan obat panas paracetamol,

Ibuprofen, Asetosal. Anak sudah diberikan terapi batuk dan pilek, di lahan

tidak diberikan obat tradisional karena itu hanya anjuran saja. Pada

langkah ini tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan praktek

Page 86: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

75

7. Evaluasi

Menurut Wildan & Hidayat (2008), evaluasi dilakukan dengan

membandingkan keberhasilan dengan langkah-langkah manajemen

lainnya, hasil evaluasi dapat dijadikan identifikasi/analisis masalah

selanjutnya bila diperlukan. Pada pemeriksaan telah dilakukan semua

perencanaan, perawatan di rumah dan semua kebutuhan anak terpenuhi.

Setelah dilakukan asuhan kepada An I umur 15 bulan dengan ISPA

ringan, evaluasi yang didapat yaitu asuhan pada hari pertama semua bisa

terlaksana dengan baik tanpa ada hambatan. Ibu bisa diajak kerjasama

dalam memberikan asupan nutrisi, terapi, menjaga kebersihan anak,

perorangan, lingkungan, dan anak tidak kesulitan dalam mengkonsumsi

obat. Asuhan dilanjutkan dengan observasi perkembangan kondisi balita

yang dilakukan di rumah pada tanggal 1-5 Maret 2014. Hasilnya diperoleh

kondisi balita yang berangsur membaik ditandai dengan keadaan umum

baik, kesadaran composmentis, tidak batuk, tidak pilek, suhu 36,2ºC, nadi

110 x/menit, respirasi 33x/menit. An I tidak mengalami komplikasi atau

penyakit yang berkelanjutan. Pada langkah ini tidak ditemukan adanya

kesenjangan antara teori dan praktek.

Page 87: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

76

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan asuhan yang diberikan pada An I usia 15 bulan dengan

ISPA ringan dengan menerapkan manajemen kebidanan tujuh langkah Varney

dapat diambil kesimpulan yaitu :

1. Pengkajian data didapatkan data subyektif berupa ibu mengatakan

anaknya berumur 15 bulan, keadaan anaknya sekarang sedang batuk,

pilek, dan agak rewel. Pada data obyektif khususnya pada pemeriksaan

sistematis ditemukan bahwa hidung keluar cairan encer, bening, kulit

hidung bagian luar tampak kemerahan, dan tenggorokan merah. Pada

langkah ini terdapat kesenjangan antara teori dan praktek di lahan yaitu,

pada data obyektif terutama pada pemeriksaan sistematis kepala, leher,

genetalia dan anus tidak dilakukan, dikarenakan keterbatasan waktu.

2. Interpretasi data ditegakkan diagnosa kebidanan yaitu An. I umur 15 bulan

dengan ISPA ringan. Masalah yang muncul pada An. I adalah rewel.

Kebutuhan yang diperlukan adalah beritahu ibu agar anaknya istirahat

cukup dan anjurkan ibu untuk menenangkan/ memberikan rasa nyaman

pada anaknya. Pada langkah ini tidak ada kesenjangan antara teori dan

praktek.

3. Diagnosa potensial yang ditetapkan yaitu ISPA sedang. Pada langkah ini

tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek.

Page 88: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

77

4. Upaya antisipasi yaitu tindakan mandiri oleh bidan berupa pemberian

terapi obat batuk dan pilek. Pada langkah ini tidak ada kesenjangan antara

teori dan praktek.

5. Perencanaan tindakan telah sesuai teori yaitu perawatan di rumah yang

berupa pemberian nutrisi, anjuran penjagaan kebersihan perorangan,

lingkungan, istirahat cukup serta pencegahan infeksi, dan membawa

kontrol ulang jika terjadi tanda bahaya pada anaknya.

6. Pelaksanaan dapat dilakukan dengan baik sesuai rencana yang telah

disusun karena adanya dukungan keluarga dalam membantu pemberian

nutrisi, terapi obat, menjaga kebersihan baik perorangan, lingkungan dan

memantau perkembangan kesehatan. Pada langkah ini tidak ada

kesenjangan antara teori dan praktek.

7. Evaluasi dilakukan selama lima hari untuk mengetahui perkembangan

balita. Hasil asuhan diperoleh keadaan umum baik dan pasien dinyatakan

sembuh ditandai dengan keadaan umum baik, tidak batuk, dan tidak pilek.

Pada langkah ini tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek.

Page 89: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

78

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis dapat memberikan

masukan antara lain :

1. Bagi Profesi

Diharapkan tenaga kesehatan (Bidan) untuk lebih meningkatkan

pemberian penyuluhan tentang perawatan balita sakit dengan Infeksi

Saluran Pernafasan Akut (ISPA) agar balita terhindar dari masalah yang

potensia terjadi.

2. Bagi Ibu/ keluarga

Ibu dan keluarga diharapkan dapat mengenali tanda-tanda gejala ISPA

dengan membaca buku atau mencari informasi di media seperti internet

supaya keluarga dapat mengantisipasi, sehingga tidak terjadi komplikasi

lebih lanjut.

3. Bagi Institusi

a. Polindes

Diharapkan agar polindes untuk tetap menjaga dan meningkatkan mutu

pelayanan dalam memberikan asuhan yang optimal pada balita sakit

dengan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Ringan.

b. Pendidikan

Diharapkan agar lebih melengkapi / menambah referensi tentang ISPA

ringan.

Page 90: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S.2010. Metodologi Penelitian dan Aplikasi. (online). Available

http://www.elib.unikom.ac.id/files/disk1/599/jbptunikompp-gdl-

inameidani-29938-9-unikom_i-3.pdf. Diakses tanggal 2 Desember 2013

Bunyamin. 2010. Penanganan ISPA. (online). Available

http://www.digilib.unimus.ac.id/download.php?id=4828. Diakses tanggal

10 Oktober 2013

Estiwidani, D.2008. Konsep Kebidanan. Yogyakarta : Fitrayama

Hastari. 2009. Asuhan kebidanan pada An.Z dengan ISPA Sedang, Surakarta,

STIKes KH. Karya Tulis Ilmiah.

Harmadiyanti. 2012. Asuhan Kebidana pada An.R dengan ISPA Ringan,

Surakarta, STIKes KH. Karya Tulis Ilmiah.

Haniamalaya. Wordpress. Com/ 2012/ 11/ 12 asuhan-keperawatan-klien-dng-

Ispa. Diakses tanggal 27 november 2013.

Hidayat, A. A. A.2007. Metode Penelitian Kebidanan Teknis Analisis Data.

Jakarat Salemba Medika.

Kepmenkes. 2008. Penentuan Klasifikasi ISPA. (online). Available : http://www.

Dinkes. slemankab. go. Id/ wp-content/ uploads/ 2011/ 03/ JUKNIS-

SPM- 2008. Pdf. Diakses tanggal 3 Desember 2013

Mansyur. 2009. Infeksi Saluran Pernafasan Akut ISPA. (online).

Available:http://www.Jtptunimus-gdl-masyurhid-5396-2-bab2.pdf-

Adobe Reader. Diakses tanggal 28 septermber 2013

Maryunani, A. 2010. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Trans Info Media

Matondang, C.S,dkk.2003. Diagnosa Fisisk Pada Anak. Edisi Ketiga. Jakarta :

PT. Sagung Seto.

. 2007. Diagnosa Fisisk Pada Anak. Edisi Kedua. Jakarta : PT. Sagung

Seto.

Muaris. 2006. Balita. (online). Available : http

://www.digilib.unimus.ac.id/files/disk1/116/jtptunimus-gdl-muksing2a2-

5767-2-babii. Diakses tanggal 13 oktober 2013

Page 91: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

Measuredhs. 2012. Survey Demografi Kesehatan Indonesia. (online). Available :

http ://www.measuredhs.com. Diakses tanggal 18 november 2013

Nasir. 2009. Dosis Pemberian Obat Penurun Demam Anak. (online). Available :

http ://www. dokter nasir/ 2009/03 /tutorial-dosis-pemberian obat-

penurun-demam-anak.Diakses tanggal 13 november 2013

Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit. Jakarta : EKG.

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka

Cipta.

. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka

Cipta.

Nurrijal. 2009. Patofisiologi ISPA. (online).

Available:http://www.digilib.unimus.ac.id/download.php?id=6121.

Diakses tanggal 28 oktober 2013

Nursalam , dkk. 2005. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta : Salemba

Medika

. 2008. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta : Salemba

Medika

. 2011. Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu

keperawatan. Edisi kedua. Jakarta : Salemba Medika

Permenkes. 2010. Kewenangan Bidan Izin dan Penyelenggarakan Praktek Bidan.

(online). Available : http://www.

Google.co.id/doc/60311789/Kewenangan- Bidan-Sesuai-Permenkes-No-

1464-Tahun-2010-Tentang-Izin-dan-Penyelenggarakan-Praktik-Bidan.

Diakses tanggal 12 Oktober 2013

Priharjo, R. 2007. Pengkajian Fisik Keperawatan. Edisi 2. Jakarta : EGC

Rahmawati, D. 2012. ISPA gangguan pernafasan pada anak. Yogyakarta : Nuha

Medika

Rasmaliah. 2010. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). (online). Available :

http : //www.repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3775/1/fkm-

rasmaliah9. Diakses 23 oktober 2013

Riwidikdo. 2013. Statistik Kesehatan. Yogyakarta : Rohima Press

Page 92: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK I UMUR 15 BULAN

Sinambela.2010. Diagnosa Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). (online).

Available : http://www.google.co.id/search?clientl=4.4.4111610.Diakses

tanggal 28 september 2013

Surasmi, A. 2003. Perawatan Bayi Resiko Tinggi. Jakarta : EGC.

Sutomo, ddk. 2010. Balita (online). Available : http

://www.digilib.unimus.ac.id/files/disk1/116/jtptunimus-gdl-muksing2a2-

5767-2-babii. Diakses tanggal 13 oktober 2013

Varney, H. 2004.Varney’s Midwivery. Third Edition. Boston : Jones and Balett

Publishes

WHO, 2003. Penanganan ISPA pada Anak di Rumah Sakit Kecil Negara

Berkembang. Jakarata:EGC.

Wildan, M., Hidayat, A.A.A.2008. Dokumentasi Kebidanan, Jakarta : Salemba

Medika