manajemen asuhan kebidanan anak balita normal

41
BAB I LANDASAN TEORI A. Pengetian Anak (menurut U RI No. 4 tahun 1979) adalah seorang yang belum mencapai usia 21 tahun dan belum pernah menikah (Suryanah, 1995 : 1) B. Patofisiologis 1. Proses tumbuh kembang anak Proses pertumbuhan dan perkembangan anak terjadi sejak dalam kandungan. Setiap organ dan fungsinya mempunyai kecepatan yang berbeda-beda. Perkembangan yang dialami anak merupakan rangkaian perubahan yang teratur dari satu tahap perkmebangan ketahap perkembangan berikutnya yang berlaku secara umum misalnya : anak terdiri dengan satu kaki, berjingkrak (berjinjit), berjalan menaiki tangga, berlari dan sebagainya (Nardho, 1993 : 2). 2. Perkembangan Adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang kompelks dalam pola yang teratur dan sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang 1

Upload: ucok-mjmnet

Post on 22-Jun-2015

7.025 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal

BAB I

LANDASAN TEORI

A. Pengetian

Anak (menurut U RI No. 4 tahun 1979) adalah seorang yang belum mencapai

usia 21 tahun dan belum pernah menikah (Suryanah, 1995 : 1)

B. Patofisiologis

1. Proses tumbuh kembang anak

Proses pertumbuhan dan perkembangan anak terjadi sejak dalam

kandungan. Setiap organ dan fungsinya mempunyai kecepatan yang

berbeda-beda. Perkembangan yang dialami anak merupakan rangkaian

perubahan yang teratur dari satu tahap perkmebangan ketahap

perkembangan berikutnya yang berlaku secara umum misalnya : anak

terdiri dengan satu kaki, berjingkrak (berjinjit), berjalan menaiki tangga,

berlari dan sebagainya (Nardho, 1993 : 2).

2. Perkembangan

Adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh

yang kompelks dalam pola yang teratur dan sebagai hasil dari proses

pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel

tubuh jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang

sedemikian rupa hingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya.

Termasuk perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil

interaksi dengan lingkungan (Soetjiningsih, 1995 : 1).

3. Teori perkembangan

a. Teori perkembangan menurut Soetjiningsih, 1995 : 29-30)

Melalui Denver Developmental Skrening test (DDST) mengemukakan

4 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan

anak balita yaitu :

1) Personal sosial (kepribadian/tingkah laku sosial)

Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri,

bersosialisasi, dan berinteraksi dengan lingkungan.

1

Page 2: Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal

2) Fine motor adaptive (gerakan motork halus)

Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk

mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian-

bagian tubuh tertentu saja, dan otot-otot kecil tetapi memerlukan

koordinasi yang cermat misalnya kemamlpuan untuk menggambar,

memegang sesuatu benda, dan lain-lain.

3) Language (bahasa)

Kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara mengikuti

perintah dan berbicara spontan.

4) Gross motor (perkembangan motorik kasar)

Aspek yang berhubungan dengan gerakan dan sikap tubuh.

b. Teori Perkembangan menurut Sigmen Frued dan Ericsen

Menurut Suryanah, 1995 : 44-45

Keluarga menyoroti perkembangan dan beberapa aspek yang berbeda,

namun semua sepakat bahwa perkembangan terjadi selangkah secara

urut dan teratur. Bila anak menguasai tugas perkembangan tahap

berikutnya yang lebih kompleks. Gangguan perkembangan akan terjadi

bila tidak berhasil menyelesaikan tugas perkembangan tahap tertentu.

Tahap-tahap perkembangan menurut Sigmund Freud :

1) Fase oral

Antara umur 0-15 tahun

Dimana anak mendapat kepuasan dan kenikmatan melalui

mulutnya.

Hubungan antara ibu dan anak menjadi dasar perkembangan

mental anak pada fase ini.

Fase oral ini mencakup tahap pertama kehidupan anak

(anaklahir).

Fase menyapih ibu didampingi bapak.

Seandainya ibu berhasil dalam pemenuhan kebutuhan-

kebutuhan dasar maka anak akan merasa aman dan dapat

melangkah ke fase berikutnya dengan mantap.

2

Page 3: Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal

Dan bila fase pertama belum terselesaikan, maka akan terbawa

pda fase berikutnya.

2) Fase anal

Terjadi pada anak antara umur 1-3 tahun.

Sifat akunya mulai muncul (egoitas).

Perkembangan pembicaraan dan bahasa.

Sifat kemandirian anak mulai muncul.

Tugas utama anak pada fase ini adalah latihan dan

kebersihan/latihan toilet (toilet training).

Yang harus dilakukan orang tua melatih anak dapat BAK dan

BAB secara bersih dan teratur.

Bila latihan dilakukan dengan kekerasan/hukuman akan

berakibat yang buruk pada anak tersebut.

Akhir masa anak akan menimbulkan kepribadian yang anal.

3) Fase falik/oedipal

Antara mur 3-5 tahun.

Anak mulai mengenal bagian tubuhnya sendiri.

Anak mulai bisa merasakan dorongan seksual yang kemudian

ditujukan pada orang tuanya dengan jenis kelamin berbeda

dengan dirinya.

Perasaan ini menimbulkan persaingan dengan orang tua yang

mempunyai jenis kelamin sama untuk mendpatkan perhatian

dari orang tua yang lainnya.

Biasanya orang tua merasa tidak terancam dengan tingkah

lakunya dan berusaha untuk menahan diri dengan demikian

super egonya mulai berkembang.

4) Fase laten (7-12 tahun)

Periode intergrasi.

Ciri-cirinya : anak harus berhadapan dengan berbagai macam

tuntutan, misalnya hubungan kelompok, pelajaran sekolah, dan

lain-lain.

3

Page 4: Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal

Anak belajar untuk mengucapkan dan mengintegrasikan

pengalaman baru yang didapatkannya.

5) Fase genital

Anak harus dapat menghadapi berbagai permasalahan yang

kompleks

Diharapkan dapat bersikap dewasa dalam menghadapi berbagai

persoalan walaupun sebenarnya masih dalam masa transisi.

c. Menurut buku petunjuk program BKB (Bina Keluarga dan Balita) ada

7 aspek pertumbuhan balita yaitu :

1) Tingkah laku sosial.

2) Menolong diri sendiri.

3) Intelektual.

4) Gerakan motorik halus.

5) Komunikasi pasif.

6) Komunikasi aktif.

7) Gerakan motorik kasar.

d. Periode perkembangan umur dapat dikategorikan sebagai berikut :

1) Periode perinatal (sejak konsepsi sampai lahir)

Germinal : konsepsi -2 minggu.

Embrionik : 2-8 minggu

Fetal : 8-40 minggu (lahir)

2) Periode infancy (sejak lahir sampai 12-18 bulan)

Neonatal : sejak lahir-28 hari.

Inpancy : 1 bulan -1 tahun.

3) Periode early childhood (umur 1 tahun-6 bulan)

Toddler : 1-3 tahun

Preschool : 3-6 tahun

4) Periode middle childhood

Sejak umur 6 tahun-12 tahun : usia sekolah.

5) Periode later childhood (usia 11-19 tahun)

Pra pubertas : 10-13 tahun.

Adolesence : 13-18 tahun.

4

Page 5: Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal

Didalam teori perkembangan anak terdapat masa kritis, dimana

diperlukan rancangan/stimulasi yang berguna agar potensi

berkembang dengan baik. Perkembangan anak optimal bila

interaksi sosial anak diusahakan sesuai dengan kebutuhan anak

pada berbagai ahap perkembangan bahkan sejak dalam kandungan.

e. Tahap perkembangan menurut ericson terbagai 8 fase :

1) Bayi (0-1 tahun)

Rasa percaya (trust) mencapai harapan, dapat menghadapi prestasi

dalam jumlah kecil, mengenal ibu sebagai orang lain dan berbeda

dari dirinya sendiri.

2) Usia bermain

Perasaan otonomi, mencapai cita-cita/keinginan, anak memulai

kekuatan baru, menerima kenyataan.

3) Usia pra sekolah (3-6 tahun)

Perasaan inislatif, mencapai cita-cita/keinginan, anak memulai

kekuatan baru, menerima kenyataan.

4) Usia sekolah (6-12 tahun)

Perasaan berprestasi dapat menerima dan melaksanakan tugas dari

orang tua dan guru.

5) Remaja (12-20 tahun)

Rasa identitas, mencapai kesetiaan yang menuju pada pemahaman

besero seksual, memilih pekerjaan, mencapai kebutuhan pribadi,

contoh : mementingkan kepentingan orang lain).

6) Remaja akhir dan dewasa muda

Rasa keintiman dan solidaritas, memperoleh cinta, mampu

membuat hubungan dengan lawan jenis, belajar kreatif dan

produktif.

7) Dewasa

perasaan generativitas/keturunan, memperoleh perawatan/

perhatian, belajar ketrampilan, efektif dalam berkomunikasi dan

mengasuh anak, menggantungkan minat aktifitas pada keturunan

5

Page 6: Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal

8) Dewasa akhir

Perasaan integritas, mencapai kebijaksanaan, penyelesaian hidup

dengan bijaksana, belajar untuk menerima kematian,

menyelesaikan urusan hidup, menerima masa pensiun tanpa

berhenti hidup.

4. Pertumbuhan perkembangan sesuai umur

a. Pertumbuhan adalah proses bertambahnya ukuran berbagai organ.

Perasaan integritas, mencapai kebijaksanaan, penyelesaihan hidup

dengan bijaksana, belajar untuk menerima dari masing-masing sel

dalam kesatuan sel yang membentuk organ tubuh/pertumbuhan,

jumlah keseluruhan sel/kedua-duanya

b. Tumbuh kembang anak menurut umur

Menurut Soetjiningsih, 1005 : 33-36

1) Usia 0-1 bulan

Fisik : - BB meningkat 150-200 gram/minggu.

- TB meningkat 2.5 cm/bulan

- Lingkar kepala meningkat 1.5 cm/bulan

sampai usia 6 bulan.

Motorik : - Mengangkat kepala dibantu.

- Tubuh ditengkurapkan dan menoleh.

- Reflek primitif baik, sucking, rotting, moro

reflek, menelan dan menggenggam

Sensorik : Mengikuti sinar ke tengah.

Sosialisasi : Mulai tersenyum

2) Usia 2-3 bulan

Fisik : Fontanela posterior sudah menutup.

Motorik : - Mengangkat kepala bayi ditahan dengan

tangan.

- Memasukkan tangan ke mulut.

- Meraih benda-benda yang menarik.

- Sudah dapat didudukan dengan punggung

ditopang.

6

Page 7: Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal

Sensorik : - Mengikuti sinar ke tepi.

- Koordinasi vertikal dan horisontal

- Mendengarkan suara.

Sosialisasi : - Tertawa pada seseorang.

- Senang tertawa keras.

- Menangis sudah mulai kurang.

3) Usia 4-5 bulan

Fisik : - BB 2 kali BBL.

- Ngeces (belum ada koordinasi menelan).

Motorik : - Duduk kepala mulai seimbang dan

punggung mulai kuat.

- Tengkurap susa bisa miring dan kepala tegak

lurus

- Reflek primitif mulai menghilang.

- Meraih benda dengan tangan.

Sensorik : - Sudah mengenal orang.

- Akomodasi mata baik.

Sosialisasi : - Senang berinteraksi dengan orang lama.

- Mengeluarkan suara tidak senang bila

mainnya diambil orang.

4) Usia 6-7 bulan

Fisik : - BB meningkat 90-150 gr/minggu.

- TB meningkat 1.25 cm/bulan.

- Lingkar kepala meningkat 0,5 cm/bulan

sampai 12 bulan.

- Gigi mulai tumbuh.

Motorik : - Membalikan tubuh.

- Memindahkan benda dari tangan satu ke

tangan lainnya.

- Mengambil dengan tangan, kaki, dan mulut.

- Makanan ke mulut.

7

Page 8: Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal

Sensorik : -

Sosialisasi : - Dapat membedakan orang yang dikenalnya.

- Merangkul/memeluk orang yang dicintai.

- Menyebutkan (ma….ma……).

- Dapat menangis cepat lalu tertawa lagi.

5) Usia 8-9 bulan

Fisik : - BB3 kali BBL.

- TB lebih ½ kali BBL.

- Gigi atas dan bawah sudah tumbuh.

Motorik : - Duduk sendiri.

- Koordinasi tangan ke mulut lebih sering.

- Tengkurap dan merangkak.

- Mengambil dengan jari.

Sensorik : Tertarik dengan benda kecil.

Sosialisasi : - Cemas terhadap orang tua.

- Mengulang kata tidak ada arti.

6) Usia 10-12 bulan

Fisik : - BB 3 kali BBL.

- TB lebih ½ kali BBL

- Gigi atas dan bawah sudah sembuh.

Motorik : - Berdiri tidak lama.

- Berjalan dengan bantuan.

- Berdiri dan duduk sendiri.

- Mulai makan dengan sendok.

- Main ciluk….ba……

- Senang mencoret kertas.

Sensorik : Dapat membedakan bentuk.

Sosialisasi : - Emosi berlebihan, cemburu, marah.

- Senang lingkungan yang dikenal.

- Takut lingkungan asing.

- Mengerti perintah sederhana.

8

Page 9: Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal

7) Usia 15 bulan

Fisik : -

Motorik : - Motorik kasar.

- Motorik halus.

& Memegang cangkir.

& Memasukkan jari ke lubang.

& Membuka kotak.

& Melempar benda.

Sensorik : -

Sosialisasi : -

8) Usia 18 bulan

Fisik : -

Motorik : - Motorik kasar.

& Berlari sering jatuh

& Menrik mainan

& Senang naik turun tangga tanpa bantuan

- Motorik halus

& Menggunakan sendok.

& Membuka buku halaman.

& Menyusun balok.

Sensorik : -

Sosialisasi : -

9) Usia 24 bulan

Fisik : - B 4 kali BBL

- TB 50% TB dewasa

Motorik : - Motorik kasar.

& Berlari

& Naik tangga sendiri.

- Motorik halus

& Membuka pintu

& Membuka kunci

9

Page 10: Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal

& Menggunting

& Minum dengan gelas.

& Menggunakan sendok dengan baik

Sensorik : -

Sosialisasi : -

10) Usia 36 bulan

Fisik : - Peningkatan BB : 2-3 kg/tahun

- Peningkatan IB : 6-8 cm/tahun

- Lingkar kepala : 50 cm

Motorik : - Motorik kasar

& Naik turun tangga tanpa bantuan.

& Memakai baju dengan bantuan.

- Motorik halus

& Menggambar

& Mencuci tangan

& Menggosok tangan.

Sensorik : -

Sosialisasi : - Bermain : senang, penting untuk

perkembangan sosial.

- Solitary play.

11) Usia 4 tahun

Motorik : - Motorik kasar

& Berjalan jinjit.

& Melompat.

& Melompat dengan satu kaki.

& Menangkap dan melempar bola

- Motorik halus

& Menggunakan gunting

& Menggambar

& Menggambar garis vertikal.

10

Page 11: Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal

& Belajar membuka dan memasang

kancing.

12) Usia 5 tahun

Fisik : - BB meningkat 2.3 kg/tahun.

- TB meningkat 6.75-7.5 cm/tahun.

Motorik : - Motorik kasar

& Berjalan mundur.

& Melompat dengan kaki bergantian

- Motorik halus

& Menulis angka, huruf

& Melompat dengan kaki bergantian

& Menggosok tangan.

Sensorik : -

Sosialisasi : - Sosial emosional

& Bermain sendiri

& Berkumpul dengan teman

& Interaksi sosial meningkat

& Mulai menggunakan alat dengan baik

13) Usia sekolah

Fisik : - BB meningkat 2-3 kg/tahun

- TB meningkat 6-7 cm/tahun.

- Lingkar kepala : 50 cm

Motorik : - Motorik kasar meningkat

- Motorik halus

- Wanita > laki-laki

Sosialisasi : - Bermain dengan teman.

Sosialisasi : - Sekolah dengan teman

- Sekolah senang berperan dalam

pembentukan kepribadian

- Peran guru besar.

14) Adolensence

11

Page 12: Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal

Fisik : - Pertumbuhan BB pesat 25%

- TB 25% semua sistem berubah terutama

untuk sistem endolirin

Sosialisasi : - Bersosialisasi meningkat

- Relasi dengan teman lawan jenis.

- Penampilan fisik (penting)

- Persepsi terhadap badannya mempengaruhi

konsep diri

& Tahap awal

Orang tua berperan dalam tumbuh

kembang fisik sosial emosional tapi

tidak berlebihan.

& Tahap kedua

Independent dengan orang tua,

independent dalam fungsi di masyarakat.

5. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak

a. Faktor dalam

Yaitu faktor-faktor yang ada dalam diri anak itu sendiri baik faktor

bawaan maupun faktor yang diperoleh, antara lain :

1) Hal-hal yang diturunkan dari orang tua, kakek, nenek atau generasi

sebelumnya, misal : warna rambut, bentuk tubuh.

2) Untuk berpikir dan kemampuan intelektual

Misal : kecepatan berfikir.

3) Keadaan kelenjar zat-zat dalam tubuh

Misal : kekurangan hormon yang dapat menghambat pertumbuhan

dan perkembangan anak.

4) Emosi dan sifat-sifat (tempramen) tertentu

Misal : pemalu, pemarah, tertutup, dan lain-lain.

b. Faktor luar

Menurut Mardho, 1993 : 2-4

1) Keluarga

Umur ibu kurang dari 20 tahun.

12

Page 13: Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal

Jumlah anak usia dbawah 3 tahun (balita) 2 atau lebih.

Ibu/pengasuh anak tidak tahu mengenai kebutuhan anak dan

sulit menerima pesan-pesan kesehatan.

Ibu/pengasuh anak menderita gangguan mental atau tekanan

jiwa yang berat.

Ibu/pengasuh anak mengabaikan atau tak acuh terhadap

kesejahteraan/perkembangan anak.

Rmah kacau/kotor yang ditandai oleh kurangnya perhatian

terhadap keselamatan anak dan perawatan rumah.

Ayah yang sering melakukan kejahatan, minum alkohol atau

ada gangguan jiwa

Hubungan suami istri yang buruk.

2) Gizi

3) Budaya

4) Teman bermain dan sekolah

6. Klasifkasi perlakuan salah

Menurut Soetjingsih, 1995 : 166

a. Didalam keluarga

1) Penganiayaan fisik

2) Kelalaian/penelantaran anak

Pemeliharaan yang kurang memadai.

Pengawasan yang kurang

Kelalaian dalam pengobatan

3) Penganiayaan emosional

4) Penganiayaan seksual

5) Sindrom munchausen

b. Diluar keluarga

1) Didalam institusi/lembaga

2) Ditempat kerja

3) Di jalan

4) Dimedan perang

13

Page 14: Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal

C. Tanda Balita Sehat

Sejauh anak lincah dan ceria serta aktif bergerak dan bermain, berarti

dia dalam keadaan sehat dan bugar. Karena balita sehat adalah balita lincah

dan ceria serta aktif bergerak dan bermain. Termasuk sehatkah buah hati

Anda? Cek tanda-tandanya lewat kriteria berikut ini.

1. Lincah dan aktif.

Dunia anak sehat adalah dunia yang ceria dan dinamis. Mereka

tak berhenti bergerak dan berceloteh. Hal ini antara lain ditunjang oleh

otot-otot tubuhnya yang lentur, sehingga balita luwes menekuk sendi

srluruh tubunya. Untuk itu, waspda jika balita tiba-tiba lesu, karena

mungkin saja dia sedang tidak enak badan namun enggan

mengatakannya.

2. Bahagia dan renposif.

Ketika diajak bicara, balita menunjukkan kontak mata yang

responsif. Untuk menstimulasinya, ajak anak bicara setiap ada

kesempatan. Saat makan, bermain, atau diajak bepergian. Biasakan

berbicara dengan melihat mata balita.

3. Rambut tidak mudah kusam dan rontok.

Jangan abaikan bila rambut balita mudah rontok dan tampak

kusam. Bisa jadi dia kekurangan zat gizi tertentu, seperti vitamin B

kompleks dan mineral seng (zinc). Sebaliknya, dengan rambut mengilap

dan kuat, menunjukkan bahwa balita cukup gizi, serta kebersihan rambut

dan kulit kepalanya terjaga.

4. Gigi cemerlang.

Jika di usia setahun gigi pertamanya belum juga tumbuh, bisa jadi

balita kekurangan kalsium. Biasakan ke dokter gigi 6 bulan sekali untuk

pemeliharaan.

5. Gusi merah muda,

14

Page 15: Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal

Tak mudah berdarah. Jika mudah berdarah ad akemungkinan

mengalami defisiensi (kekurangan) vitamin C. gusi dan gigi yang sehat

dan terawatt juga membuat mulut bayi tak bau busuk.

6. Kulit bersih dan jika luka mudah sembuh.

Dalam kondisi sehat, sel-sel kulit juga menjadi lebih cepat

emperbaiki diri ketika terjadi luka.

7. Kuku merah muda (tidak pucat) dan tidak rapuh.

Ini menunjukkan bahwa balita tidak mengalami anemia

(kekurangan sel darah merah) dan tidak kekurangan mineral kalsium.

8. Suhu tubuh antara 36,5ºC – 37,5ºC.

Tak perlu mengecek suhu setiap saat, cukup amati perilakunya

saja. Kelincahan dan cerianya bisa jadi pertanda suhu tubuhnya normal.

Jika tampak lesu, baru cek suhu tubuh.

9. Makan lahap.

Jika di usia 2 tahun anak masih melepeh makanannya, misalnya,

bisa jadi dia mengalami gangguan mengunyah dna menelan makanan,

karena ia tak melalaui “tahap emas” belajar makan dengan baik di usia 6-

12 bulan. Gangguan makan bis amengakibatkan kurang gizi dan

menggangu kemampuan bicara , karena kerja otot oromotor di organ

mulut berkaitan erat dengan keterampilan bicara.

10. Tidur lelap dalam waktu cukup

Di bawah usia 5 tahun perlu tidur sekitar 10 jam sehari. Sehingga

sel-sel saraf otak berkembang baik untuk mendukung kecerdasannya.

11. BAB lancar.

Buang air besar (BAB) teratur, tidak pernah sembelit dan diare,

menunjukkan organ pencernaanya baik. Sembelit berkepenjangan dapat

mengakibatkan gangguan organ dalam karena sisa makanan terlalu lama

tersimpan di perut dan terjadinya ambeien karena anak sering mengejan.

Sementara diare menunjukkan ada gangguan alat pencernaan, sehingga

penyerapan makanan kurang baik.

12. Cocok dengan KMS.

15

Page 16: Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal

Kartu Menuju Sehat (KMS) atau agenda tumbuh kembang balita

dari dokter jadikanlah alat untuk memantau perkembangan balita. Bila

ada penyimpangan, jangan tunda konsultasikan dengan dokter agar

segera ditangani.

13. Antusias bermain.

Anak sehat selalu antusia bermain, kecuali bila dia sedang

mengantuk.

14. Bentuk kaki normal.

Ketika lahir bentuk kaki O, biasanya menjelang usia 2 tahun akan

berangsur normal. Jika setelah usia 3 tahun kakai balit amasih tampak O

atau X, sebaiknya periksakan ke dokter, mungkin saja

15. Harum baunya.

Berkeringat boleh, tapi sebaiknya segera dilap dan diganti

bajunya, sehingga bau tubuh tidak menyengat. Keringat yang tidak dilap

dan tubuh yang jarang dibersihkan, bis amenjadi sumber munculnya

penyakit.

D. Menu Makanan Sehat Balita

Para orangtua bukan saja perlu mengetahui makanan apa saja yang si

kecil butuhkan, tetapi juga memahami cara memperkenalkan makanan

tersebut. Pemberian makanan harus sejalan dengan tingkat kematangan dan

ke-siapan organ pencernaan si kecil. Pada usia balita, si kecil dapat pula diberi

aneka camilan sehat, di samping makanan utama, untuk melengkapi ke-

butuhan gizinya. nah

Berikut adalah beberapa menu makanan balita sehat.

1. Sup Ikan Tahu Sutera

Bahan :

1/2 lembar fillet ikan kakap/gurame/marlen/salmon

tahu sutra 2 potong

satu ujung ruas jahe – cincang

1 lembar daun salam

sedikit air jeruk nipis

1/2 siung bawang putih – cincang

16

Page 17: Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal

1 cangkir air

Cara Membuat :

Cuci bersih ikan, lumuri dengan air jeruk nipis dan jahe, diamkan sesaat

kira-kira 10 menit kemudian potong-potong kecil (or blender for younger

babies) setelah itu masak dengan 1 cangkir air dan bawang putih cincang

dan daun salam, setelah matang masukkan tahu sutra yang sudah dipotong

kecil, didihkan sekali lagi – angkat. Sajikan hangat.

2. Sup Jagung

Bahan:

1 bh jagung manis, serut

1 btr telur ayam kampung, kocok

150 ml kaldu

garam secukupnya (bila perlu), parutan keju secukupnya

Cara Membuat :

Masak kaldu sampai mendidih lalu masukkan serutan jagung manis,

masak sampai matang Kemudian masukkan garam dan kocokan telur

sambil diaduk sama garpu setelah itu masukkan parutan keju.

3. Mashed Potatoes

Kentang (secukupnya) dikukus sampe empuk.Kupas kentang dan

haluskan.

Haluskannya bisa pake apa aja ngga perlu alat specific. (Saya

biasanya malah pake ulekan kayu yang bersih)

Setelah teksturnya halus tambahkan susu formula yang dilarutkan

dengan air ( 1 takar), sedikit unsalted butter dan sedikit cottage

cheese (kalo suka).

Campurkan ke dalam daging sapi cincang/ayam / ikan salmon yang

udah direbus sampai empuk plus sayurannya (brokoli, wortel,

kangkung dan green peas)setelah tercampur semua aduk rata dan

sajikan dengan parutan keju cheddar.(Bisa juga kita saring lagi untuk

mendapatkan tekstur yang lebih lembut bisa disaring lagi dengan

saringan kawat atau diblender.

17

Page 18: Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal

Untuk takaran, saya tidak mempunyai takaran yang pasti,pada

prinsipnya saya selalu buat untuk sekali saji aja.

4. Biskuit Wortel

Bahan:

200 gr mentega

250 gr apel, haluskan

250 gr susu bubuk formula lanjutan

4 btr telur

250 gr wortel, parut

450 gr tepung terigu

Cara Membuat:

Kocok mentega dengan mikser hingga memutih. Tambahkan apel, telur,

dan wortel. Aduk hingga rata lalu campurkan tepung terigu dan susu

bubuk formula lanjutan, aduk hingga rata setelah itu Masukkan campuran

tepung terigu tadi sedikit demi sedikit ke dalam kocokan mentega, aduk

rata dan ambil sesendok demi sesendok dan pipihkan, Tata di loyang datar

yang telah dioles margarin. Panggang di dalam oven yang sudah

dipanaskan terlebih dulu, selama 20 menit atau hingga kuning

kecokelatan.

5. Chicken Cream Soup

Bahan:

Ayam kampung cincang Bawang Bombay – cincang halus Susu cair Liquid whip cream Tepung terigu Susis – potong kecil2 Wortel – potong kecil2, kukus Buncis – potong kecil2, kukus Lada, garam, pala

Cara Membuat :

18

Page 19: Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal

Tumis bawang Bombay sampai harum lalu masukkan ayam cincang dan

susis, masak sampai matang. Masukkan terigu, aduk cepat, Tambahkan

susu cair dan Masukkan liquid whip cream, aduk rata. Masukkan wortel &

buncis kukus Bumbui dengan lada, garam, pala. Bisa dimakan dengan roti

panggang atau dijadikan isi pastel tutup.

BAB II

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN ANAK BALITA

PADA ANAK NY ”D” DI PUSKESMAS SICINCIN

PADA TANGGAL 04 MARET 2013

PUKUL 09.30 WIB

PENGUMPULAN DATA

A. IDENTITAS/BIODATA

Nama Anak/Balita : Nisa sabrina

Umur : 2 Tahun

Jenis Kelamin : perempuan

No. Satus reg : -

Anak Ke- : I

Nama Ibu : Syarifatul Nama Ayah : Sabarudin

Umur : 24 Tahun Umur : 32 tahun

Suku/Bangsa : Indonesia Suku/Bangsa : Indonesia

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : wiraswasta

Alamat : Bari Sicincin Alamat : Bari sicincin

B. ANAMNESA (DATA SUBYEKTIF)

Pada tanggal : 07 Maret 2013 Pukul 09.30 WIB

1. Keluhan Utama : tidak ada

2. Kebiasaan Waktu Hamil

19

Page 20: Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal

a. Makanan : nasi + 1 potong lauk pauk + 1 potong

tempe + sayur + susu + buah

b. Obat – obatan/Jamu : tidak ada

c. Merokok : tidak ada

3. Riwayat Keluarga

a. Data keluarga

Jumlah saudara : tidak ada

Jumlah anak hidup : I orang

Jumlah anak meninggal : tidak ada

b. Riwayat penyakit keluarga

Penyakit menular yang diderita keluarga : tidak ada

Penyakit keturunan yang diderita keluarga : tidak ada

4. Riwayat Pertumbuhan dan perkembangan

a. BB Lahir : 2,7 Kg

b. PB Lahir : 48 Cm

c. Pertumbuhan gigi

Jumlah gigi : 15 Buah

Usia mulai tumbuh gigi : 9 bulan

Jumlah gigi yang caries : tidak ada

d. Perkembangan anak usia 0 – 1 tahun

Miring : 3 bulan

Tengkurap : ± 5 bulan

Duduk : 10 bulan

Merangkak : 11 bulan

Berjalan : 13 bulan

Bicara : 14 bulan

e. Perkembangan anak usia 1 – 5 Tahun :

d. Kepandaian anak sekarang : sudah pandai berlari – lari dan

bermain

5. Riwayat kesehatan

20

Page 21: Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal

a. Imunisasi dasar : BCG, DPT, Campak, Polio, Hepatitis

b. Imunisasi ulang : Polio

c. Penyakit yang pernah diderita,

lamanya, rawat/tidak dan pengobatan : tidak ada

d. Alergi terhadap makanan dan obat – obatan : tidak ada

e. Riwayat penyakit sekarang : tidak ada

6. Data kebiasaan sehari – hari

a. Kebiasaan makan sehari – hari

1) Waktu sehat

Jenis makanan yang diberikan : roti dan nasi

Makanan pokok : nasi

Lauk pauk : ikan

Sayur – sayuran : bayam

Susu / Minum : SGM

Frekuensi : ± 4 – 5 x Sehari

Porsi : 1 piring

Nafsu makan : ada

Keluhan Utama : tidak ada

2) Waktu sakit

Jenis makanan yang diberikan : -

Frekuensi : -

Minuman : -

Frekuensi : -

Nafsu makan : -

Keluhan makan : -

b. Keadaan eliminasi

1) Waktu sehat

BAB :

Frekuensi : 1 x sehari

Konsistensi : lembek

Warna : kuning

Keluhan : tidak ada

21

Page 22: Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal

Jumlah :

2) Waktu sakit

BAB :

Frekuensi :

Konsistensi :

Warna :

Keluhan :

Jumlah :

c. Kebiasaan Tidur/istirahat

1) Waktu sehat :

Keadaan waktu tidur : baik

Keluhan tidur : tidak ada

2) Waktu sakit :

Keadaan waktu tidur :

Keluhan tidur :

d. Personal Hygiene

Mandi : 2 – 3 x Sehari

Ganti pakaian : 3 x sehari

Cuci rambut : 2 x sehari

Potong rambut : 1 x 2 sebulan

7. Data Psikososial

a. Interaksi dengan lingkungan

Hubungan dengan orang tua : baik

Hubungan dengan saudara : baik

Hubungan dengan teman/orla : baik

b. Kedudukan anak dalam keluarga : anak kandung

c. Anak sehari – hari diasuh oleh : orang tua

d. Orang yang dekat dengan anak : orang tua

e. Keadaan emosi anak saat sakit : stabil

C. PEMERIKSAAN FISIK

1. Pemeriksaan umum

22

Page 23: Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal

a. Keadaan umum : baik

b. Suhu : 36,50 C

c. Pernafasan : 26 x/i

d. Nadi : 88 x/i

e. Berat badan sekarang : 11 Kg

2. Pemerikasaan fisik secara sistematis

a. Rambut : bersih, tidak berketome, tidak rontok

b. Mata : konjungtiva tidak pucat, sclera tidak iterik

c. Hidung : bersih, lubang hidung simetris kiri dan kanan

d. Mulut : bibir tidak ada sariawan, lidah bersih, tidak pucat

e. Telinga : simetris kiri dan kanan, tidak ada selumen

f. Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar thyroid dan

pembesaran kelenjar limfe

g. Abdomen : lihat apakah ada bintik – bintik bekas campak

h. Kuku : bersih, ujung jari tidak pucat, dan tidak sianosis

i. Kulit : tidak iterik

j. Extermitas : tidak ada Oedema

k. Genitalia :

23

Page 24: Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA “I”

DENGAN UMUR 2 TAHUN DI PUSKESMAS SICINCIN

No Data Dasar Interprestasi Data Masalah

Potensial

Tindakan

Segera

Intervensi Implementasi Evaluasi

Tanggal : 07 Maret 2013

Jam : 09.30 WIB

Data Subjektif

Ibu mengatakan

tumbuh dan

berkembang sesuai

usianya

Data Objektif

Tanggal : 07Maret 2013

Jam : 09.30 WIB

- Status emosional

stabil

Balita usia 2 tahun

KU baik

Dasar :

Balita usia 2 tahun vital sign

dalam batas normal

Masalah :

Tidak ada

Kebutuhan :

- Asah

- Asih

- Asuh

Tidak ada Saat ini

belum

dibutuhkan

1) informasikan

pada ibu

tentang hasil

pemeriksaan

2) informasikan

kepada ibu

tentang

pemberian

nutrisi pada

balita

1) menginformasikan

kepada ibu tentang

hasil pemeriksaan

bahwa KU balitanya

baik vital sign dalam

batas normal

2) memberitahukan

kepada ibu mengenai

nutrisi yang baik

untuk anaknya seperti

yang makanan yang

mengandung banyak

protein, mineral dan

vitamin

1) ibu mengerti dan

paham tentang

penjelasan yang

telah disampaikan

2) ibu paham dan mau

mengikuti anjuran

yang diberikan

tenaga kesehatan

untuk mencukupi

nutrisi anaknya

24

Page 25: Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal

Pemeriksaan fisik

dalam batas normal

- S :36,5%c

- P ::26x/i

- N :88x/i

- BB sekarang :11 kg

Riwayat pertumbuhan

dan perkembangan

BB lahir : 2,7 Kg

PB lahir : 48 Cm

Pertumbuhan gigi

Jumlah gigi :15 buah

Usia mulai tumbuh

gigi:9 bulan

- nutrisi 3) informasikan

kepada ibu

tentang pola

bermain

4) pantau DDTK

3) memberitahu kepada

ibu supaya

mengontrol pola

bermain anaknya agar

anaknya tidak lelah

4) pantau tentang

tumbuh kembang

yang dialami anaknya

sesuai dengan usia

perkembangannya

3) ibu paham dengan

penjelasan yang

diberikan

4) ibu mengerti dan

akan memantau

pertumbuhan dan

perkembangan

yang akan dialami

anaknya

25

Page 26: Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Proses pertumbuhan dan perkembangan anak terjadi sejak dalam

kandungan. Setiap organ dan fungsinya mempunyai kecepatan yang berbeda-

beda. Perkembangan yang dialami anak merupakan rangkaian perubahan

yang teratur dari satu tahap perkmebangan ketahap perkembangan berikutnya

yang berlaku secara umum misalnya : anak terdiri dengan satu kaki,

berjingkrak (berjinjit), berjalan menaiki tangga, berlari dan sebagainya

B. Saran

Demikianlah yang dapat penulis paparkan mengenai materi yang

menjadi pokok bahasan dalam ASKEB ini, tentunya masih banyak

kekurangan dan kelemahan,karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya

rujukan atau referensi yang ada. Penulis banyak berharap para pembaca yang

budiman dusi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis

demi kesempurnaan ASKEB ini. Semoga ASKEB ini berguna, bagi penulis

khususnya dan juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

26

Page 27: Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................... i

DAFTAR ISI.......................................................................................... ii

BAB I LANDASAN TEORI

A. Pengetian.................................................................................... 1

B. Patofisiologis.............................................................................. 1

C. Tanda Balita Sehat ................................................................... 14

D. Menu Makanan Sehat Balita ................................................... 16

BAB II MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN

PENGUMPULAN DATA..................................................................... 19

A. Identitas/Biodata....................................................................... 19

B. Anamnesa (Data Subyektif)...................................................... 19

C. Pemeriksaan Fisik..................................................................... 22

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................ 26

B. Saran........................................................................................... 26

27ii

Page 28: Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis ucapkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa

karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga Penulis dapat

menyusun ASKEB ini yang berjudul "Manajemen Asuhan Kebidanan pada

Balita Sehat" tepat pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan ASKEB ini berkat bantuan

dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,

untuk itu dalam kesempatan ini Penulis menghaturkan rasa hormat dan

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada CI Pembimbing dan semua pihak yang

membantu dalam pembuatan ASKEB ini.

Akhir kata semoga ASKEB ini dapat memberikan manfaat kepada para

pembaca. Penulis menyadari bahwa ASKEB ini masih jauh dari kesempurnaan

baik dari bentuk penyusunan maupun materinya, untuk itu Penulis mengharapkan

kritik dan saran dari pembaca, atas kritik dan sarannya, Penulis mengucapkan

terimakasih.

Pariaman, Maret 2013

Penulis

28i