manajemen asuhan kebidanan anak balita normal
TRANSCRIPT
BAB I
LANDASAN TEORI
A. Pengetian
Anak (menurut U RI No. 4 tahun 1979) adalah seorang yang belum mencapai
usia 21 tahun dan belum pernah menikah (Suryanah, 1995 : 1)
B. Patofisiologis
1. Proses tumbuh kembang anak
Proses pertumbuhan dan perkembangan anak terjadi sejak dalam
kandungan. Setiap organ dan fungsinya mempunyai kecepatan yang
berbeda-beda. Perkembangan yang dialami anak merupakan rangkaian
perubahan yang teratur dari satu tahap perkmebangan ketahap
perkembangan berikutnya yang berlaku secara umum misalnya : anak
terdiri dengan satu kaki, berjingkrak (berjinjit), berjalan menaiki tangga,
berlari dan sebagainya (Nardho, 1993 : 2).
2. Perkembangan
Adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh
yang kompelks dalam pola yang teratur dan sebagai hasil dari proses
pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel
tubuh jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang
sedemikian rupa hingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya.
Termasuk perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil
interaksi dengan lingkungan (Soetjiningsih, 1995 : 1).
3. Teori perkembangan
a. Teori perkembangan menurut Soetjiningsih, 1995 : 29-30)
Melalui Denver Developmental Skrening test (DDST) mengemukakan
4 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan
anak balita yaitu :
1) Personal sosial (kepribadian/tingkah laku sosial)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri,
bersosialisasi, dan berinteraksi dengan lingkungan.
1
2) Fine motor adaptive (gerakan motork halus)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk
mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian-
bagian tubuh tertentu saja, dan otot-otot kecil tetapi memerlukan
koordinasi yang cermat misalnya kemamlpuan untuk menggambar,
memegang sesuatu benda, dan lain-lain.
3) Language (bahasa)
Kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara mengikuti
perintah dan berbicara spontan.
4) Gross motor (perkembangan motorik kasar)
Aspek yang berhubungan dengan gerakan dan sikap tubuh.
b. Teori Perkembangan menurut Sigmen Frued dan Ericsen
Menurut Suryanah, 1995 : 44-45
Keluarga menyoroti perkembangan dan beberapa aspek yang berbeda,
namun semua sepakat bahwa perkembangan terjadi selangkah secara
urut dan teratur. Bila anak menguasai tugas perkembangan tahap
berikutnya yang lebih kompleks. Gangguan perkembangan akan terjadi
bila tidak berhasil menyelesaikan tugas perkembangan tahap tertentu.
Tahap-tahap perkembangan menurut Sigmund Freud :
1) Fase oral
Antara umur 0-15 tahun
Dimana anak mendapat kepuasan dan kenikmatan melalui
mulutnya.
Hubungan antara ibu dan anak menjadi dasar perkembangan
mental anak pada fase ini.
Fase oral ini mencakup tahap pertama kehidupan anak
(anaklahir).
Fase menyapih ibu didampingi bapak.
Seandainya ibu berhasil dalam pemenuhan kebutuhan-
kebutuhan dasar maka anak akan merasa aman dan dapat
melangkah ke fase berikutnya dengan mantap.
2
Dan bila fase pertama belum terselesaikan, maka akan terbawa
pda fase berikutnya.
2) Fase anal
Terjadi pada anak antara umur 1-3 tahun.
Sifat akunya mulai muncul (egoitas).
Perkembangan pembicaraan dan bahasa.
Sifat kemandirian anak mulai muncul.
Tugas utama anak pada fase ini adalah latihan dan
kebersihan/latihan toilet (toilet training).
Yang harus dilakukan orang tua melatih anak dapat BAK dan
BAB secara bersih dan teratur.
Bila latihan dilakukan dengan kekerasan/hukuman akan
berakibat yang buruk pada anak tersebut.
Akhir masa anak akan menimbulkan kepribadian yang anal.
3) Fase falik/oedipal
Antara mur 3-5 tahun.
Anak mulai mengenal bagian tubuhnya sendiri.
Anak mulai bisa merasakan dorongan seksual yang kemudian
ditujukan pada orang tuanya dengan jenis kelamin berbeda
dengan dirinya.
Perasaan ini menimbulkan persaingan dengan orang tua yang
mempunyai jenis kelamin sama untuk mendpatkan perhatian
dari orang tua yang lainnya.
Biasanya orang tua merasa tidak terancam dengan tingkah
lakunya dan berusaha untuk menahan diri dengan demikian
super egonya mulai berkembang.
4) Fase laten (7-12 tahun)
Periode intergrasi.
Ciri-cirinya : anak harus berhadapan dengan berbagai macam
tuntutan, misalnya hubungan kelompok, pelajaran sekolah, dan
lain-lain.
3
Anak belajar untuk mengucapkan dan mengintegrasikan
pengalaman baru yang didapatkannya.
5) Fase genital
Anak harus dapat menghadapi berbagai permasalahan yang
kompleks
Diharapkan dapat bersikap dewasa dalam menghadapi berbagai
persoalan walaupun sebenarnya masih dalam masa transisi.
c. Menurut buku petunjuk program BKB (Bina Keluarga dan Balita) ada
7 aspek pertumbuhan balita yaitu :
1) Tingkah laku sosial.
2) Menolong diri sendiri.
3) Intelektual.
4) Gerakan motorik halus.
5) Komunikasi pasif.
6) Komunikasi aktif.
7) Gerakan motorik kasar.
d. Periode perkembangan umur dapat dikategorikan sebagai berikut :
1) Periode perinatal (sejak konsepsi sampai lahir)
Germinal : konsepsi -2 minggu.
Embrionik : 2-8 minggu
Fetal : 8-40 minggu (lahir)
2) Periode infancy (sejak lahir sampai 12-18 bulan)
Neonatal : sejak lahir-28 hari.
Inpancy : 1 bulan -1 tahun.
3) Periode early childhood (umur 1 tahun-6 bulan)
Toddler : 1-3 tahun
Preschool : 3-6 tahun
4) Periode middle childhood
Sejak umur 6 tahun-12 tahun : usia sekolah.
5) Periode later childhood (usia 11-19 tahun)
Pra pubertas : 10-13 tahun.
Adolesence : 13-18 tahun.
4
Didalam teori perkembangan anak terdapat masa kritis, dimana
diperlukan rancangan/stimulasi yang berguna agar potensi
berkembang dengan baik. Perkembangan anak optimal bila
interaksi sosial anak diusahakan sesuai dengan kebutuhan anak
pada berbagai ahap perkembangan bahkan sejak dalam kandungan.
e. Tahap perkembangan menurut ericson terbagai 8 fase :
1) Bayi (0-1 tahun)
Rasa percaya (trust) mencapai harapan, dapat menghadapi prestasi
dalam jumlah kecil, mengenal ibu sebagai orang lain dan berbeda
dari dirinya sendiri.
2) Usia bermain
Perasaan otonomi, mencapai cita-cita/keinginan, anak memulai
kekuatan baru, menerima kenyataan.
3) Usia pra sekolah (3-6 tahun)
Perasaan inislatif, mencapai cita-cita/keinginan, anak memulai
kekuatan baru, menerima kenyataan.
4) Usia sekolah (6-12 tahun)
Perasaan berprestasi dapat menerima dan melaksanakan tugas dari
orang tua dan guru.
5) Remaja (12-20 tahun)
Rasa identitas, mencapai kesetiaan yang menuju pada pemahaman
besero seksual, memilih pekerjaan, mencapai kebutuhan pribadi,
contoh : mementingkan kepentingan orang lain).
6) Remaja akhir dan dewasa muda
Rasa keintiman dan solidaritas, memperoleh cinta, mampu
membuat hubungan dengan lawan jenis, belajar kreatif dan
produktif.
7) Dewasa
perasaan generativitas/keturunan, memperoleh perawatan/
perhatian, belajar ketrampilan, efektif dalam berkomunikasi dan
mengasuh anak, menggantungkan minat aktifitas pada keturunan
5
8) Dewasa akhir
Perasaan integritas, mencapai kebijaksanaan, penyelesaian hidup
dengan bijaksana, belajar untuk menerima kematian,
menyelesaikan urusan hidup, menerima masa pensiun tanpa
berhenti hidup.
4. Pertumbuhan perkembangan sesuai umur
a. Pertumbuhan adalah proses bertambahnya ukuran berbagai organ.
Perasaan integritas, mencapai kebijaksanaan, penyelesaihan hidup
dengan bijaksana, belajar untuk menerima dari masing-masing sel
dalam kesatuan sel yang membentuk organ tubuh/pertumbuhan,
jumlah keseluruhan sel/kedua-duanya
b. Tumbuh kembang anak menurut umur
Menurut Soetjiningsih, 1005 : 33-36
1) Usia 0-1 bulan
Fisik : - BB meningkat 150-200 gram/minggu.
- TB meningkat 2.5 cm/bulan
- Lingkar kepala meningkat 1.5 cm/bulan
sampai usia 6 bulan.
Motorik : - Mengangkat kepala dibantu.
- Tubuh ditengkurapkan dan menoleh.
- Reflek primitif baik, sucking, rotting, moro
reflek, menelan dan menggenggam
Sensorik : Mengikuti sinar ke tengah.
Sosialisasi : Mulai tersenyum
2) Usia 2-3 bulan
Fisik : Fontanela posterior sudah menutup.
Motorik : - Mengangkat kepala bayi ditahan dengan
tangan.
- Memasukkan tangan ke mulut.
- Meraih benda-benda yang menarik.
- Sudah dapat didudukan dengan punggung
ditopang.
6
Sensorik : - Mengikuti sinar ke tepi.
- Koordinasi vertikal dan horisontal
- Mendengarkan suara.
Sosialisasi : - Tertawa pada seseorang.
- Senang tertawa keras.
- Menangis sudah mulai kurang.
3) Usia 4-5 bulan
Fisik : - BB 2 kali BBL.
- Ngeces (belum ada koordinasi menelan).
Motorik : - Duduk kepala mulai seimbang dan
punggung mulai kuat.
- Tengkurap susa bisa miring dan kepala tegak
lurus
- Reflek primitif mulai menghilang.
- Meraih benda dengan tangan.
Sensorik : - Sudah mengenal orang.
- Akomodasi mata baik.
Sosialisasi : - Senang berinteraksi dengan orang lama.
- Mengeluarkan suara tidak senang bila
mainnya diambil orang.
4) Usia 6-7 bulan
Fisik : - BB meningkat 90-150 gr/minggu.
- TB meningkat 1.25 cm/bulan.
- Lingkar kepala meningkat 0,5 cm/bulan
sampai 12 bulan.
- Gigi mulai tumbuh.
Motorik : - Membalikan tubuh.
- Memindahkan benda dari tangan satu ke
tangan lainnya.
- Mengambil dengan tangan, kaki, dan mulut.
- Makanan ke mulut.
7
Sensorik : -
Sosialisasi : - Dapat membedakan orang yang dikenalnya.
- Merangkul/memeluk orang yang dicintai.
- Menyebutkan (ma….ma……).
- Dapat menangis cepat lalu tertawa lagi.
5) Usia 8-9 bulan
Fisik : - BB3 kali BBL.
- TB lebih ½ kali BBL.
- Gigi atas dan bawah sudah tumbuh.
Motorik : - Duduk sendiri.
- Koordinasi tangan ke mulut lebih sering.
- Tengkurap dan merangkak.
- Mengambil dengan jari.
Sensorik : Tertarik dengan benda kecil.
Sosialisasi : - Cemas terhadap orang tua.
- Mengulang kata tidak ada arti.
6) Usia 10-12 bulan
Fisik : - BB 3 kali BBL.
- TB lebih ½ kali BBL
- Gigi atas dan bawah sudah sembuh.
Motorik : - Berdiri tidak lama.
- Berjalan dengan bantuan.
- Berdiri dan duduk sendiri.
- Mulai makan dengan sendok.
- Main ciluk….ba……
- Senang mencoret kertas.
Sensorik : Dapat membedakan bentuk.
Sosialisasi : - Emosi berlebihan, cemburu, marah.
- Senang lingkungan yang dikenal.
- Takut lingkungan asing.
- Mengerti perintah sederhana.
8
7) Usia 15 bulan
Fisik : -
Motorik : - Motorik kasar.
- Motorik halus.
& Memegang cangkir.
& Memasukkan jari ke lubang.
& Membuka kotak.
& Melempar benda.
Sensorik : -
Sosialisasi : -
8) Usia 18 bulan
Fisik : -
Motorik : - Motorik kasar.
& Berlari sering jatuh
& Menrik mainan
& Senang naik turun tangga tanpa bantuan
- Motorik halus
& Menggunakan sendok.
& Membuka buku halaman.
& Menyusun balok.
Sensorik : -
Sosialisasi : -
9) Usia 24 bulan
Fisik : - B 4 kali BBL
- TB 50% TB dewasa
Motorik : - Motorik kasar.
& Berlari
& Naik tangga sendiri.
- Motorik halus
& Membuka pintu
& Membuka kunci
9
& Menggunting
& Minum dengan gelas.
& Menggunakan sendok dengan baik
Sensorik : -
Sosialisasi : -
10) Usia 36 bulan
Fisik : - Peningkatan BB : 2-3 kg/tahun
- Peningkatan IB : 6-8 cm/tahun
- Lingkar kepala : 50 cm
Motorik : - Motorik kasar
& Naik turun tangga tanpa bantuan.
& Memakai baju dengan bantuan.
- Motorik halus
& Menggambar
& Mencuci tangan
& Menggosok tangan.
Sensorik : -
Sosialisasi : - Bermain : senang, penting untuk
perkembangan sosial.
- Solitary play.
11) Usia 4 tahun
Motorik : - Motorik kasar
& Berjalan jinjit.
& Melompat.
& Melompat dengan satu kaki.
& Menangkap dan melempar bola
- Motorik halus
& Menggunakan gunting
& Menggambar
& Menggambar garis vertikal.
10
& Belajar membuka dan memasang
kancing.
12) Usia 5 tahun
Fisik : - BB meningkat 2.3 kg/tahun.
- TB meningkat 6.75-7.5 cm/tahun.
Motorik : - Motorik kasar
& Berjalan mundur.
& Melompat dengan kaki bergantian
- Motorik halus
& Menulis angka, huruf
& Melompat dengan kaki bergantian
& Menggosok tangan.
Sensorik : -
Sosialisasi : - Sosial emosional
& Bermain sendiri
& Berkumpul dengan teman
& Interaksi sosial meningkat
& Mulai menggunakan alat dengan baik
13) Usia sekolah
Fisik : - BB meningkat 2-3 kg/tahun
- TB meningkat 6-7 cm/tahun.
- Lingkar kepala : 50 cm
Motorik : - Motorik kasar meningkat
- Motorik halus
- Wanita > laki-laki
Sosialisasi : - Bermain dengan teman.
Sosialisasi : - Sekolah dengan teman
- Sekolah senang berperan dalam
pembentukan kepribadian
- Peran guru besar.
14) Adolensence
11
Fisik : - Pertumbuhan BB pesat 25%
- TB 25% semua sistem berubah terutama
untuk sistem endolirin
Sosialisasi : - Bersosialisasi meningkat
- Relasi dengan teman lawan jenis.
- Penampilan fisik (penting)
- Persepsi terhadap badannya mempengaruhi
konsep diri
& Tahap awal
Orang tua berperan dalam tumbuh
kembang fisik sosial emosional tapi
tidak berlebihan.
& Tahap kedua
Independent dengan orang tua,
independent dalam fungsi di masyarakat.
5. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak
a. Faktor dalam
Yaitu faktor-faktor yang ada dalam diri anak itu sendiri baik faktor
bawaan maupun faktor yang diperoleh, antara lain :
1) Hal-hal yang diturunkan dari orang tua, kakek, nenek atau generasi
sebelumnya, misal : warna rambut, bentuk tubuh.
2) Untuk berpikir dan kemampuan intelektual
Misal : kecepatan berfikir.
3) Keadaan kelenjar zat-zat dalam tubuh
Misal : kekurangan hormon yang dapat menghambat pertumbuhan
dan perkembangan anak.
4) Emosi dan sifat-sifat (tempramen) tertentu
Misal : pemalu, pemarah, tertutup, dan lain-lain.
b. Faktor luar
Menurut Mardho, 1993 : 2-4
1) Keluarga
Umur ibu kurang dari 20 tahun.
12
Jumlah anak usia dbawah 3 tahun (balita) 2 atau lebih.
Ibu/pengasuh anak tidak tahu mengenai kebutuhan anak dan
sulit menerima pesan-pesan kesehatan.
Ibu/pengasuh anak menderita gangguan mental atau tekanan
jiwa yang berat.
Ibu/pengasuh anak mengabaikan atau tak acuh terhadap
kesejahteraan/perkembangan anak.
Rmah kacau/kotor yang ditandai oleh kurangnya perhatian
terhadap keselamatan anak dan perawatan rumah.
Ayah yang sering melakukan kejahatan, minum alkohol atau
ada gangguan jiwa
Hubungan suami istri yang buruk.
2) Gizi
3) Budaya
4) Teman bermain dan sekolah
6. Klasifkasi perlakuan salah
Menurut Soetjingsih, 1995 : 166
a. Didalam keluarga
1) Penganiayaan fisik
2) Kelalaian/penelantaran anak
Pemeliharaan yang kurang memadai.
Pengawasan yang kurang
Kelalaian dalam pengobatan
3) Penganiayaan emosional
4) Penganiayaan seksual
5) Sindrom munchausen
b. Diluar keluarga
1) Didalam institusi/lembaga
2) Ditempat kerja
3) Di jalan
4) Dimedan perang
13
C. Tanda Balita Sehat
Sejauh anak lincah dan ceria serta aktif bergerak dan bermain, berarti
dia dalam keadaan sehat dan bugar. Karena balita sehat adalah balita lincah
dan ceria serta aktif bergerak dan bermain. Termasuk sehatkah buah hati
Anda? Cek tanda-tandanya lewat kriteria berikut ini.
1. Lincah dan aktif.
Dunia anak sehat adalah dunia yang ceria dan dinamis. Mereka
tak berhenti bergerak dan berceloteh. Hal ini antara lain ditunjang oleh
otot-otot tubuhnya yang lentur, sehingga balita luwes menekuk sendi
srluruh tubunya. Untuk itu, waspda jika balita tiba-tiba lesu, karena
mungkin saja dia sedang tidak enak badan namun enggan
mengatakannya.
2. Bahagia dan renposif.
Ketika diajak bicara, balita menunjukkan kontak mata yang
responsif. Untuk menstimulasinya, ajak anak bicara setiap ada
kesempatan. Saat makan, bermain, atau diajak bepergian. Biasakan
berbicara dengan melihat mata balita.
3. Rambut tidak mudah kusam dan rontok.
Jangan abaikan bila rambut balita mudah rontok dan tampak
kusam. Bisa jadi dia kekurangan zat gizi tertentu, seperti vitamin B
kompleks dan mineral seng (zinc). Sebaliknya, dengan rambut mengilap
dan kuat, menunjukkan bahwa balita cukup gizi, serta kebersihan rambut
dan kulit kepalanya terjaga.
4. Gigi cemerlang.
Jika di usia setahun gigi pertamanya belum juga tumbuh, bisa jadi
balita kekurangan kalsium. Biasakan ke dokter gigi 6 bulan sekali untuk
pemeliharaan.
5. Gusi merah muda,
14
Tak mudah berdarah. Jika mudah berdarah ad akemungkinan
mengalami defisiensi (kekurangan) vitamin C. gusi dan gigi yang sehat
dan terawatt juga membuat mulut bayi tak bau busuk.
6. Kulit bersih dan jika luka mudah sembuh.
Dalam kondisi sehat, sel-sel kulit juga menjadi lebih cepat
emperbaiki diri ketika terjadi luka.
7. Kuku merah muda (tidak pucat) dan tidak rapuh.
Ini menunjukkan bahwa balita tidak mengalami anemia
(kekurangan sel darah merah) dan tidak kekurangan mineral kalsium.
8. Suhu tubuh antara 36,5ºC – 37,5ºC.
Tak perlu mengecek suhu setiap saat, cukup amati perilakunya
saja. Kelincahan dan cerianya bisa jadi pertanda suhu tubuhnya normal.
Jika tampak lesu, baru cek suhu tubuh.
9. Makan lahap.
Jika di usia 2 tahun anak masih melepeh makanannya, misalnya,
bisa jadi dia mengalami gangguan mengunyah dna menelan makanan,
karena ia tak melalaui “tahap emas” belajar makan dengan baik di usia 6-
12 bulan. Gangguan makan bis amengakibatkan kurang gizi dan
menggangu kemampuan bicara , karena kerja otot oromotor di organ
mulut berkaitan erat dengan keterampilan bicara.
10. Tidur lelap dalam waktu cukup
Di bawah usia 5 tahun perlu tidur sekitar 10 jam sehari. Sehingga
sel-sel saraf otak berkembang baik untuk mendukung kecerdasannya.
11. BAB lancar.
Buang air besar (BAB) teratur, tidak pernah sembelit dan diare,
menunjukkan organ pencernaanya baik. Sembelit berkepenjangan dapat
mengakibatkan gangguan organ dalam karena sisa makanan terlalu lama
tersimpan di perut dan terjadinya ambeien karena anak sering mengejan.
Sementara diare menunjukkan ada gangguan alat pencernaan, sehingga
penyerapan makanan kurang baik.
12. Cocok dengan KMS.
15
Kartu Menuju Sehat (KMS) atau agenda tumbuh kembang balita
dari dokter jadikanlah alat untuk memantau perkembangan balita. Bila
ada penyimpangan, jangan tunda konsultasikan dengan dokter agar
segera ditangani.
13. Antusias bermain.
Anak sehat selalu antusia bermain, kecuali bila dia sedang
mengantuk.
14. Bentuk kaki normal.
Ketika lahir bentuk kaki O, biasanya menjelang usia 2 tahun akan
berangsur normal. Jika setelah usia 3 tahun kakai balit amasih tampak O
atau X, sebaiknya periksakan ke dokter, mungkin saja
15. Harum baunya.
Berkeringat boleh, tapi sebaiknya segera dilap dan diganti
bajunya, sehingga bau tubuh tidak menyengat. Keringat yang tidak dilap
dan tubuh yang jarang dibersihkan, bis amenjadi sumber munculnya
penyakit.
D. Menu Makanan Sehat Balita
Para orangtua bukan saja perlu mengetahui makanan apa saja yang si
kecil butuhkan, tetapi juga memahami cara memperkenalkan makanan
tersebut. Pemberian makanan harus sejalan dengan tingkat kematangan dan
ke-siapan organ pencernaan si kecil. Pada usia balita, si kecil dapat pula diberi
aneka camilan sehat, di samping makanan utama, untuk melengkapi ke-
butuhan gizinya. nah
Berikut adalah beberapa menu makanan balita sehat.
1. Sup Ikan Tahu Sutera
Bahan :
1/2 lembar fillet ikan kakap/gurame/marlen/salmon
tahu sutra 2 potong
satu ujung ruas jahe – cincang
1 lembar daun salam
sedikit air jeruk nipis
1/2 siung bawang putih – cincang
16
1 cangkir air
Cara Membuat :
Cuci bersih ikan, lumuri dengan air jeruk nipis dan jahe, diamkan sesaat
kira-kira 10 menit kemudian potong-potong kecil (or blender for younger
babies) setelah itu masak dengan 1 cangkir air dan bawang putih cincang
dan daun salam, setelah matang masukkan tahu sutra yang sudah dipotong
kecil, didihkan sekali lagi – angkat. Sajikan hangat.
2. Sup Jagung
Bahan:
1 bh jagung manis, serut
1 btr telur ayam kampung, kocok
150 ml kaldu
garam secukupnya (bila perlu), parutan keju secukupnya
Cara Membuat :
Masak kaldu sampai mendidih lalu masukkan serutan jagung manis,
masak sampai matang Kemudian masukkan garam dan kocokan telur
sambil diaduk sama garpu setelah itu masukkan parutan keju.
3. Mashed Potatoes
Kentang (secukupnya) dikukus sampe empuk.Kupas kentang dan
haluskan.
Haluskannya bisa pake apa aja ngga perlu alat specific. (Saya
biasanya malah pake ulekan kayu yang bersih)
Setelah teksturnya halus tambahkan susu formula yang dilarutkan
dengan air ( 1 takar), sedikit unsalted butter dan sedikit cottage
cheese (kalo suka).
Campurkan ke dalam daging sapi cincang/ayam / ikan salmon yang
udah direbus sampai empuk plus sayurannya (brokoli, wortel,
kangkung dan green peas)setelah tercampur semua aduk rata dan
sajikan dengan parutan keju cheddar.(Bisa juga kita saring lagi untuk
mendapatkan tekstur yang lebih lembut bisa disaring lagi dengan
saringan kawat atau diblender.
17
Untuk takaran, saya tidak mempunyai takaran yang pasti,pada
prinsipnya saya selalu buat untuk sekali saji aja.
4. Biskuit Wortel
Bahan:
200 gr mentega
250 gr apel, haluskan
250 gr susu bubuk formula lanjutan
4 btr telur
250 gr wortel, parut
450 gr tepung terigu
Cara Membuat:
Kocok mentega dengan mikser hingga memutih. Tambahkan apel, telur,
dan wortel. Aduk hingga rata lalu campurkan tepung terigu dan susu
bubuk formula lanjutan, aduk hingga rata setelah itu Masukkan campuran
tepung terigu tadi sedikit demi sedikit ke dalam kocokan mentega, aduk
rata dan ambil sesendok demi sesendok dan pipihkan, Tata di loyang datar
yang telah dioles margarin. Panggang di dalam oven yang sudah
dipanaskan terlebih dulu, selama 20 menit atau hingga kuning
kecokelatan.
5. Chicken Cream Soup
Bahan:
Ayam kampung cincang Bawang Bombay – cincang halus Susu cair Liquid whip cream Tepung terigu Susis – potong kecil2 Wortel – potong kecil2, kukus Buncis – potong kecil2, kukus Lada, garam, pala
Cara Membuat :
18
Tumis bawang Bombay sampai harum lalu masukkan ayam cincang dan
susis, masak sampai matang. Masukkan terigu, aduk cepat, Tambahkan
susu cair dan Masukkan liquid whip cream, aduk rata. Masukkan wortel &
buncis kukus Bumbui dengan lada, garam, pala. Bisa dimakan dengan roti
panggang atau dijadikan isi pastel tutup.
BAB II
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN ANAK BALITA
PADA ANAK NY ”D” DI PUSKESMAS SICINCIN
PADA TANGGAL 04 MARET 2013
PUKUL 09.30 WIB
PENGUMPULAN DATA
A. IDENTITAS/BIODATA
Nama Anak/Balita : Nisa sabrina
Umur : 2 Tahun
Jenis Kelamin : perempuan
No. Satus reg : -
Anak Ke- : I
Nama Ibu : Syarifatul Nama Ayah : Sabarudin
Umur : 24 Tahun Umur : 32 tahun
Suku/Bangsa : Indonesia Suku/Bangsa : Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : wiraswasta
Alamat : Bari Sicincin Alamat : Bari sicincin
B. ANAMNESA (DATA SUBYEKTIF)
Pada tanggal : 07 Maret 2013 Pukul 09.30 WIB
1. Keluhan Utama : tidak ada
2. Kebiasaan Waktu Hamil
19
a. Makanan : nasi + 1 potong lauk pauk + 1 potong
tempe + sayur + susu + buah
b. Obat – obatan/Jamu : tidak ada
c. Merokok : tidak ada
3. Riwayat Keluarga
a. Data keluarga
Jumlah saudara : tidak ada
Jumlah anak hidup : I orang
Jumlah anak meninggal : tidak ada
b. Riwayat penyakit keluarga
Penyakit menular yang diderita keluarga : tidak ada
Penyakit keturunan yang diderita keluarga : tidak ada
4. Riwayat Pertumbuhan dan perkembangan
a. BB Lahir : 2,7 Kg
b. PB Lahir : 48 Cm
c. Pertumbuhan gigi
Jumlah gigi : 15 Buah
Usia mulai tumbuh gigi : 9 bulan
Jumlah gigi yang caries : tidak ada
d. Perkembangan anak usia 0 – 1 tahun
Miring : 3 bulan
Tengkurap : ± 5 bulan
Duduk : 10 bulan
Merangkak : 11 bulan
Berjalan : 13 bulan
Bicara : 14 bulan
e. Perkembangan anak usia 1 – 5 Tahun :
d. Kepandaian anak sekarang : sudah pandai berlari – lari dan
bermain
5. Riwayat kesehatan
20
a. Imunisasi dasar : BCG, DPT, Campak, Polio, Hepatitis
b. Imunisasi ulang : Polio
c. Penyakit yang pernah diderita,
lamanya, rawat/tidak dan pengobatan : tidak ada
d. Alergi terhadap makanan dan obat – obatan : tidak ada
e. Riwayat penyakit sekarang : tidak ada
6. Data kebiasaan sehari – hari
a. Kebiasaan makan sehari – hari
1) Waktu sehat
Jenis makanan yang diberikan : roti dan nasi
Makanan pokok : nasi
Lauk pauk : ikan
Sayur – sayuran : bayam
Susu / Minum : SGM
Frekuensi : ± 4 – 5 x Sehari
Porsi : 1 piring
Nafsu makan : ada
Keluhan Utama : tidak ada
2) Waktu sakit
Jenis makanan yang diberikan : -
Frekuensi : -
Minuman : -
Frekuensi : -
Nafsu makan : -
Keluhan makan : -
b. Keadaan eliminasi
1) Waktu sehat
BAB :
Frekuensi : 1 x sehari
Konsistensi : lembek
Warna : kuning
Keluhan : tidak ada
21
Jumlah :
2) Waktu sakit
BAB :
Frekuensi :
Konsistensi :
Warna :
Keluhan :
Jumlah :
c. Kebiasaan Tidur/istirahat
1) Waktu sehat :
Keadaan waktu tidur : baik
Keluhan tidur : tidak ada
2) Waktu sakit :
Keadaan waktu tidur :
Keluhan tidur :
d. Personal Hygiene
Mandi : 2 – 3 x Sehari
Ganti pakaian : 3 x sehari
Cuci rambut : 2 x sehari
Potong rambut : 1 x 2 sebulan
7. Data Psikososial
a. Interaksi dengan lingkungan
Hubungan dengan orang tua : baik
Hubungan dengan saudara : baik
Hubungan dengan teman/orla : baik
b. Kedudukan anak dalam keluarga : anak kandung
c. Anak sehari – hari diasuh oleh : orang tua
d. Orang yang dekat dengan anak : orang tua
e. Keadaan emosi anak saat sakit : stabil
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Pemeriksaan umum
22
a. Keadaan umum : baik
b. Suhu : 36,50 C
c. Pernafasan : 26 x/i
d. Nadi : 88 x/i
e. Berat badan sekarang : 11 Kg
2. Pemerikasaan fisik secara sistematis
a. Rambut : bersih, tidak berketome, tidak rontok
b. Mata : konjungtiva tidak pucat, sclera tidak iterik
c. Hidung : bersih, lubang hidung simetris kiri dan kanan
d. Mulut : bibir tidak ada sariawan, lidah bersih, tidak pucat
e. Telinga : simetris kiri dan kanan, tidak ada selumen
f. Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar thyroid dan
pembesaran kelenjar limfe
g. Abdomen : lihat apakah ada bintik – bintik bekas campak
h. Kuku : bersih, ujung jari tidak pucat, dan tidak sianosis
i. Kulit : tidak iterik
j. Extermitas : tidak ada Oedema
k. Genitalia :
23
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA “I”
DENGAN UMUR 2 TAHUN DI PUSKESMAS SICINCIN
No Data Dasar Interprestasi Data Masalah
Potensial
Tindakan
Segera
Intervensi Implementasi Evaluasi
Tanggal : 07 Maret 2013
Jam : 09.30 WIB
Data Subjektif
Ibu mengatakan
tumbuh dan
berkembang sesuai
usianya
Data Objektif
Tanggal : 07Maret 2013
Jam : 09.30 WIB
- Status emosional
stabil
Balita usia 2 tahun
KU baik
Dasar :
Balita usia 2 tahun vital sign
dalam batas normal
Masalah :
Tidak ada
Kebutuhan :
- Asah
- Asih
- Asuh
Tidak ada Saat ini
belum
dibutuhkan
1) informasikan
pada ibu
tentang hasil
pemeriksaan
2) informasikan
kepada ibu
tentang
pemberian
nutrisi pada
balita
1) menginformasikan
kepada ibu tentang
hasil pemeriksaan
bahwa KU balitanya
baik vital sign dalam
batas normal
2) memberitahukan
kepada ibu mengenai
nutrisi yang baik
untuk anaknya seperti
yang makanan yang
mengandung banyak
protein, mineral dan
vitamin
1) ibu mengerti dan
paham tentang
penjelasan yang
telah disampaikan
2) ibu paham dan mau
mengikuti anjuran
yang diberikan
tenaga kesehatan
untuk mencukupi
nutrisi anaknya
24
Pemeriksaan fisik
dalam batas normal
- S :36,5%c
- P ::26x/i
- N :88x/i
- BB sekarang :11 kg
Riwayat pertumbuhan
dan perkembangan
BB lahir : 2,7 Kg
PB lahir : 48 Cm
Pertumbuhan gigi
Jumlah gigi :15 buah
Usia mulai tumbuh
gigi:9 bulan
- nutrisi 3) informasikan
kepada ibu
tentang pola
bermain
4) pantau DDTK
3) memberitahu kepada
ibu supaya
mengontrol pola
bermain anaknya agar
anaknya tidak lelah
4) pantau tentang
tumbuh kembang
yang dialami anaknya
sesuai dengan usia
perkembangannya
3) ibu paham dengan
penjelasan yang
diberikan
4) ibu mengerti dan
akan memantau
pertumbuhan dan
perkembangan
yang akan dialami
anaknya
25
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses pertumbuhan dan perkembangan anak terjadi sejak dalam
kandungan. Setiap organ dan fungsinya mempunyai kecepatan yang berbeda-
beda. Perkembangan yang dialami anak merupakan rangkaian perubahan
yang teratur dari satu tahap perkmebangan ketahap perkembangan berikutnya
yang berlaku secara umum misalnya : anak terdiri dengan satu kaki,
berjingkrak (berjinjit), berjalan menaiki tangga, berlari dan sebagainya
B. Saran
Demikianlah yang dapat penulis paparkan mengenai materi yang
menjadi pokok bahasan dalam ASKEB ini, tentunya masih banyak
kekurangan dan kelemahan,karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya
rujukan atau referensi yang ada. Penulis banyak berharap para pembaca yang
budiman dusi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis
demi kesempurnaan ASKEB ini. Semoga ASKEB ini berguna, bagi penulis
khususnya dan juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
26
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................... ii
BAB I LANDASAN TEORI
A. Pengetian.................................................................................... 1
B. Patofisiologis.............................................................................. 1
C. Tanda Balita Sehat ................................................................... 14
D. Menu Makanan Sehat Balita ................................................... 16
BAB II MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN
PENGUMPULAN DATA..................................................................... 19
A. Identitas/Biodata....................................................................... 19
B. Anamnesa (Data Subyektif)...................................................... 19
C. Pemeriksaan Fisik..................................................................... 22
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................ 26
B. Saran........................................................................................... 26
27ii
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis ucapkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga Penulis dapat
menyusun ASKEB ini yang berjudul "Manajemen Asuhan Kebidanan pada
Balita Sehat" tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan ASKEB ini berkat bantuan
dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,
untuk itu dalam kesempatan ini Penulis menghaturkan rasa hormat dan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada CI Pembimbing dan semua pihak yang
membantu dalam pembuatan ASKEB ini.
Akhir kata semoga ASKEB ini dapat memberikan manfaat kepada para
pembaca. Penulis menyadari bahwa ASKEB ini masih jauh dari kesempurnaan
baik dari bentuk penyusunan maupun materinya, untuk itu Penulis mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca, atas kritik dan sarannya, Penulis mengucapkan
terimakasih.
Pariaman, Maret 2013
Penulis
28i