aspek ibadah

6
Aspek Ibadah Dalam islam ibadahlah yang memberikan latihan rohani yang diperlukan manusia.Semua ibadah yang ada dalam islam Shalat, Puasa, Haji dan Zakat bertujuan membuat roh manusia supaya senantiasa dekat kepada Tuhan sebagai Zat Yang Maha Suci dapat mempertajam rasa kesucian seseorang. Rasa kesucian yang kuat akan dapat menjadi rem bagi hawa nafsu untuk tidak melanggar nilai-nilai moral, peraturan dan hukum yang berlaku dalam memenuhi keinginannya.[3] Seperti firman Allah SWT Surat Al-Zazirat yang Artinya : dan tidak Kuciptakan jin dan manusia Melainkan beribadah kepada Allah SWT. Ibadah ialah perhambaan diri dalam arti dan hakikatnya. Segala sesuatu yang diperbuat oleh manusia dalam mentaati Tuhanya adalah Ibadah.[4] Aspek ibadah terangkum dalam rukun islam diantarnya : Shalat, shalat pada hakikatnya tidak lain melainkan bahwa kitadisuruh oleh Allah untuk senantiasa mengingat dan mengimani diucapkan dengan lidah dan dilakukan dalam perbuatan. Diantara ibadah islam, shalatlah yang membawa manusia terdekat kepada Tuhan. Karena didalamnya terdapat dialog antara manusia dengan Tuhan dan dialog ini berlaku antara dua fihak yang saling berhadapan.[5] Shalat ini dilaksanakan lima kali dalam sehari. Misalnya ketika kita mengerjakan shalat subuh, kita berdiri dihadapan Allah SWT dalam keadaan yang suci, sebelum kita melakukan segala aktifitas lainya. Kemudian kita mengikrarkan perhambaan kita dihadapanNYA dengan berdiri, duduk, ruku’ dan sujud, untuk meminta pertolongan, memohonkan petunjuk dan memperbaharui janji ta’at kita kepada Allah SWT. Kemudian rukun yang kedua Puasa, puasa yaitu menahan diri dari rasa lapar dan haus dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari, serta menahan diri dari hawa nafsu. Dengan berpuasa tentu saja kita dibimbing oleh Allah secara tidak langsung untuk berbuat kebaikan. Seumpamanya ketika kita berpuasa tetapi masih membicarakan teman kita atau masih mengunjing orang lain tentu saja ibadah puasa kita sia-sia dan tidak mendapatkan pahala seperti apa yang telah dijanjikan Allah kepada setiap hamba yang melakukan ibadah puasa. Ibadah puasa merupakan ibadah universal, karena ibadah ini terdapat hampir diseluruh agama, baik dalam agama samawi ataupun agama ardhi (agama budaya). Oleh karena itu ibadah puasa ini telah dikenal oleh umat-umat agama terdahulu dan juga telah dikenal dikalangan orang- orang agama budaya dahulu kala.[6] Sepeti yang di Firmankan oleh Allah dalam Surat Al Baqarah 183: yang artinya “hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu bepuasa sebagaimana diwajibkan atas

Upload: rahmad-riansyah

Post on 05-Sep-2015

220 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

pai

TRANSCRIPT

Aspek IbadahDalam islam ibadahlah yang memberikan latihan rohani yang diperlukan manusia.Semua ibadah yang ada dalam islam Shalat, Puasa, Haji dan Zakat bertujuan membuat roh manusia supaya senantiasa dekat kepada Tuhan sebagai Zat Yang Maha Suci dapat mempertajam rasa kesucian seseorang. Rasa kesucian yang kuat akan dapat menjadi rem bagi hawa nafsu untuk tidak melanggar nilai-nilai moral, peraturan dan hukum yang berlaku dalam memenuhi keinginannya.[3]Seperti firman Allah SWT Surat Al-Zazirat yang Artinya : dan tidak Kuciptakan jin dan manusia Melainkan beribadah kepada Allah SWT.

Ibadah ialah perhambaan diri dalam arti dan hakikatnya. Segala sesuatu yang diperbuat oleh manusia dalam mentaati Tuhanya adalah Ibadah.[4] Aspek ibadah terangkum dalam rukun islam diantarnya : Shalat, shalat pada hakikatnya tidak lain melainkan bahwa kitadisuruh oleh Allah untuk senantiasa mengingat dan mengimani diucapkan dengan lidah dan dilakukan dalam perbuatan.Diantara ibadah islam, shalatlah yang membawa manusia terdekat kepada Tuhan. Karena didalamnya terdapat dialog antara manusia dengan Tuhan dan dialog ini berlaku antara dua fihak yang saling berhadapan.[5]Shalat ini dilaksanakan lima kali dalam sehari. Misalnya ketika kita mengerjakan shalat subuh, kita berdiri dihadapan Allah SWT dalam keadaan yang suci, sebelum kita melakukan segala aktifitas lainya. Kemudian kita mengikrarkan perhambaan kita dihadapanNYA dengan berdiri, duduk, ruku dan sujud, untuk meminta pertolongan, memohonkan petunjuk dan memperbaharui janji taat kita kepada Allah SWT.Kemudian rukun yang kedua Puasa, puasa yaitu menahan diri dari rasa lapar dan haus dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari, serta menahan diri dari hawa nafsu. Dengan berpuasa tentu saja kita dibimbing oleh Allah secara tidak langsung untuk berbuat kebaikan. Seumpamanya ketika kita berpuasa tetapi masih membicarakan teman kita atau masih mengunjing orang lain tentu saja ibadah puasa kita sia-sia dan tidak mendapatkan pahala seperti apa yang telah dijanjikan Allah kepada setiap hamba yang melakukan ibadah puasa.Ibadah puasa merupakan ibadah universal, karena ibadah ini terdapat hampir diseluruh agama, baik dalam agama samawi ataupun agama ardhi (agama budaya). Oleh karena itu ibadah puasa ini telah dikenal oleh umat-umat agama terdahulu dan juga telah dikenal dikalangan orang-orang agama budaya dahulu kala.[6] Sepeti yang di Firmankan oleh Allah dalam Surat Al Baqarah 183: yang artinya hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu bepuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa.Aspek ibadah yang ketiga yaitu Zakat, zakat yaitu pemberian sesuatu yang wajib diberikan dari sekumpulan harta tertentu, menurut sifat-sifat dan ukuran tertentu kepada golongan tertentu yang berhak menerimanya.[7] Seperti yang difirmankan Allah dalam Surat Al Baqarah 110: Artinya: Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala Nya pada sisi Allah. Sesungguhnya Alah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan. Allah telah mewajibkan atas tiap-tiap individu dari masyarakat Islam apabila hartanya telah berlebih dari nishab dan cukup berada ditanganya setahun penuh, untuk mengeluarkan zakatnya kepada salah seorang dari golongan fakir, miskin atau musafir yang memerlukan pertolongan atau orang yang baru masuk islam (muallaf). Aspek ibadah yang selanjutnya yaitu ibadah Haji, haji yaitu ibadah yang dilakukan di kota Mekkah, dan melaksanakan berbagai rangkaian ibadah seperti thawaf, saiy, dan wuquf di arafah serta melaksanakan semua ketentuan-ketentuan haji lainya, karena hendak memenuhi perintah Allah dan mengharapkan keridhaaNya.Rukun haji kalau dinegara kita tidak begitu diwajibkan bagi orang yang tidak mampu, karena pergi naik haji ke Mekkah membutuhkan dana yang begitu banyak. Tetapi bagi mereka yang mampu dan mempunyai harta lebih iba dah ini menjadi wajib.

. Aspek IbadahManusia dalam faham ajaran islam, sebagaimana ajaran monoteisme lainnya, tersusun dari dua unsure, yaitu jasmani dan rohani. Badan, karena mempunyai hawa nafsu, membawa pada kejahatan, sedangkan roh, berasal dari unsure mengajak pada kesucian.Oleh karena itu pendidikan jasmani harus disempurnakan dengan pendidikan rohani.Ibadah dalam islam bukan bertujuan supaya tuhan disembah dalam arti penyembahan dalam agama-agama primitif. Pengertian ini adalah pengertian yang tidak tepat.

Dalam surat Al-Zariat 56 mengatakan :Tidak kuciptakan jin dan manusia kecuali untuk tunduk dan patuh kepadaku.

Arti ini lebih sesuai dengan arti yang terkandung dalam kata muslim dan muttaqi, yaitu menyerah, tunduk dan menjaga diri dari hukuman Tuhan di hari kiamat dengan memematuhi perintah-perintah dan larangan-larangan Allah SWT. Dengan kata lain, tuhan menciptakan manusia sebenarnya ialah untuk berbuat baik dan tidak berbuat jahat.Tujuan ibadah dalam islam adalah bukan menyembah, tetapi mendekatkan diri kepada tuhan, agar dengan demikian roh manusia senantiasa diingatkan kepada hal-hal yang bersih lagi suci, sehingga akhirnya rasa kesucian seseorang menjadi kuat dan tajam. Roh yang suci membawa budi pekerti baik dan luhur. Oleh karena itu, ibadah, disamping merupakan latihan spirituil, juga merupakan latihan moral.

Shalat memang erat hubungannya dengan latihan moral. Dalam surat Al-Ankabut 45 menyatakan :Shalat mencegah orang dari perbuatan jahat dan tidak baik.

Dalam hadis qusdi disebut :Tuhan akan menerima shalat orang yang merendah diri, tidak sombong, tidak menentang, malahan selalu ingat kepada Tuhan dan suka menolong orang-orang yang dalam kesusahan seperti fakir miskin, orang dalam perjalanan, janda dan orang yang kena bencana. Jadinya salah satu tujuan shalat ialah menjauhkan diri manusia dari perbuatan-perbuatan jahat dan mendorongnya untuk berbuat hal-hal yang baik.

Demikian juga puasa dekat hubungannya dengan latihan moral. Surat Al-Baqarah 183 yang berbunyi :Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagai halnya dengan umat sebelum kamu. Semoga kamu menjadi orang yang bertakwa.

Demikianlah, berarti puasa bukanlah menahan diri dari makan dan minum, tetapi menahan diri dari perbuatan-perubatan yang tidak baik.

Mengenai haji, Surat Al-Baqarah 197 mengatakan :Menerangkan bahwa sewaktu mengerjakan ibadah haji orang tidak boleh mengeluarkan kata-kata yang tidak senonoh, tidak boleh berbuat hal-hal yang tidak baik dan tidak boleh bertengkar.

Tentang zakat ayat 103 dari surat Al-Taubah :Yang menjelaskan bahwa zakat diambil dari harta untuk membersihkan dan mesucikan pemiliknya.

Ada hal yang lebih tinggi derajatnya dari shalat, puasa dan sedekah. Ketika para sahabat mengatakan ingin mengetahui hal itu, Nabi menjawab : yaitu memperbaiki tali persahabatan.

Demikianlah Al-quran menjelaskan bahwa ibadah sebenarnya merupakan latihan spiritual dan moral dalam usaha islam membina manusia yang tidak kehilangan keseimbangan hidup, dari perbuatan-perubatan yang tidak baik..Disamping latihan spiritual dan moral, Al-quran dan hadis juga membawa ajaran-ajaran atau norma-norma moral yang harus dilaksanakan dan dipegang setiap orang islam.

Surat Al-Nisa ayat 58 : Mengajarkan supaya manusia mengetahui hak orang lain dan bersikap ikhlas terhadap sikap itu. Ayat ini memerintahkan supaya amanat diteruskan kepada yang berhak. Juga mengajarkan supaya manusia bersikap adil.

Surat Al-Nahl ayat 90 : Di samping mengandung perintah supaya manusia bersikap adil, berbuat baik kepada orang dan menolong keluarga juga mengandung larangan berbuat tidak baik.

Surat Al-Baqarah 188 mengatakan :Janganlah kamu memakan harta orang lain dengan alasan palsu dan jangan bawa hal itu ke depan hakim dengan maksud agar kamu dapat memakan harta orang lain dengan jalan yang tidak benar.

Surat Ibrahim 25, 26 menjelaskan :Demikian tuhan memberikan perumpamaan kepada manusia, semoga mereka ingat. Dan kata keji serupa dengan pohon busuk yang tercabut di atas bumi dan tidak mempunyai dasar. Tuhan memperkuat orang yang percaya dengan kata-kata kokoh di dunia maupun di akhirat. Tuhan membuat orang zalim menjadi sesat dan tuhan berkehendak sesuai kehendak hatinya.

Surat Hujarat 11, 12 menjelaskan :Hai orang-orang yang beriman, janganlah mentertawai orang lain, mungkin mereka lebih baik dari mereka sendiri, dan janganlah wanita mentertawai wanita lain, mungkin mereka lebih baik dari mereka sendiri. Janganlah kamu saling mencela dan jangan pula saling memberi nama tidak baik. Seburuk-buruk nama ialah ai-furuq setelah adanya iman. Siapa yang tidak tobat, itulah orang yang zalim. Wahai orang yang beriman, jahuilah sebanyak mugkin prasangka, sebagian prasangka merupakan dosa.

Surat Al-Nur 27, 28 :Umpamanya mengajarkan seseorang jangan memasuki rumah orang lain sebelum meminta izin serta memberikan salam dan apabila tidak diberi izin masuk supaya kembali saja, karena itu adalah lebih baik.Dengan demikianlah pentingnya budi pekerti luhur dan tingkah laku sehari-hari dalam islam, sehingga hal-hal itu disebut tuhan dalam Al-Quran. Dan nabi sendiri mengatakan bahwa beliau diutus ke dunia ini untuk menyempurnakan ajaran-ajaran tentang budi pekerti luhur.Berkata benar dan tidak berdusta adalah norma moral yang penting. Nabi mengatakan : Berkata benar menimbulkan ketentraman tetapi dusta menimbulkan kecemasan.

Dalam islam masalah baik dan buruk ini mengambil tempat yang penting sekali. Golongan Asyariah mengatakan bahwa soal baik dan buruk dapat diketahui oleh akal. Sekiranya wahyu tidak diturunkan tuhan, manusia tidak dapat membedakan baik dan buruk. Wahyulah yang menentukan baik buruknya perbuatan.Golongan Mutalizah berpendapat bahwa akal manusia cukup kuat untuk mengetahui baik-buruknya perbuatan. Tanpa wahyu, manusia dapat mengetahui bahwa mencuri adalah perbuatan yang buruk dan menolong adalah perbuatan yang baik. Wahyu datang hanya untuk memperkuat pendapat akal manusia dan untuk membuat nilai-nilai yang dihasilkan fikiran manusia itu bersifat absolut dan universal, agar dengan demikian mempunyai kekuatan mengikat bagi seluruh umat.Jelas bahwa dalam islam, soal baik dan buruknya menjadi dasar agama yang penting. Karena yang ingin dibina islam ialah manusia yang baik yang menjahui perbuatan-perbuatan buruk atau jahat di dunia ini. Manusia yang dimaksud ialah mumin. muslim dan muttaqi.Mumin ialah orang yang percaya kepada Tuhan YME, sebagai nilai-nilai yang bersifat absolute. Muslim ialah orang yang menyerahkan diri dan tunduk kepada Tuhan. Dan Muttaqi atau orang yang bertakwa adalah orang yang memelihara diri dari hukuman Tuhan di akhirat, yaitu orang yang patuh pada Tuhan, dalam arti menjalankan perintah-perintahnya dan patuh yang menjahui larangan-larangnya. Dengan tegasnya yang dimaksud dengan orang yang bertakwa ialah orang yang mengerjakan kebaikan-kebaikan dan menjahui kejahatan.Dengan demikian, yang dimaksud dengan orang mumin, muslim dan muttaqin sebenarnya adalah orang bermoral tinggi dan berbudi pekerti luhur.tujuan dasar dari semua ajaran-ajaran islam memanglah untuk mencegah manusia dari perbuatan buruk atau jahat dan mendorong manusia untuk berbuat kebaikan. Tidak mengherankan kalau soal akhlak dan budi pekerti luhur memang merupakan pelajaran yang penting sekali dalam islam.